12
MAKALAH SPM PUSAT LABA DISUSUN OLEH AYU FADILLAH 1005170655

MAKALAH SPM

Embed Size (px)

DESCRIPTION

dfegrfewfewf

Citation preview

Page 1: MAKALAH SPM

MAKALAH SPM

PUSAT LABA

DISUSUN OLEH

AYU FADILLAH

1005170655

KELAS VI L AKUTANSI

Page 2: MAKALAH SPM

Pendahuluan

Pusat laba (profit center) adalah pusat tanggung jawab yang kinerja finansialnya

diukur berdasarkan laba (selisih antara pendapatan dan beban) yang diperoleh.

Laba merupakan ukuran kinerja yang berguna karena laba memungkinkan

manajemen senior untuk dapat menggunakan satu indikator yang komprehensif

dibandingkan jika harus menggunakan beberapa indikator.

Pertimbangan UmumKelaziman Pusat Laba

Suatu organisasi fungsional adalah organisasi dimana fungsi produksi atau

pemasaran utama dilakukan oleh unit organisasi yang terpisah. Ketika suatu

organisasi diubah menjadi organisasi dimana setiap unit utama bertanggungjawab

baik atas produksi maupun pemasaran, maka proses ini disebut dengan istilah

divisionalisasi. Sebagai aturan, perusahaan membuat unit-unit bisnis karena

mereka telah memutuskan untuk melimpahkan wewenang yang lebih luas kepada

manajer-manajer operasi. Meskipun tingkat pelimpahan wewenang tersebut

berbeda dari perusahaan yang satu ke perusahaan yang lain, tetapi wewenang yang

lengkap untuk menghasilkan laba tidak pernah dilimpahkan ke satu segmen

tunggal dalam suatu bisnis. Sejak akhir Perang Dunia II, banyak perusahaan besar

di AS melakukan divisionalisasi dan desentralisasi atas tanggung jawab laba pada

tingkat unit bisnis.

Manfaat Pusat Laba

Menjadikan unit organisasi sebagai pusat laba dapat memberikan manfaat sebagai

berikut :

Kualitas keputusan dapat meningkat karena keputusan tersebut dibuat oleh

para manajer yang paling dekat dengan titik keputusan

Page 3: MAKALAH SPM

Kecepatan dari pengambilan keputusan operasional dapat meningkat karena

tidak perlu mendapat persetujuan terlebih dahulu dari kantor pusat.

Manajemen kantor pusat bebas dari pengambilan keputusan harian sehingga

dapat berkonsentrasi pada hal-hal yang lebih luas.

Manajer karena tunduk pada hanya sedikit batasan dari korporat, lebih bebas

untuk menggunakan imajinasi dan inisiatifnya.

Pusat laba memberikan tempat pelatihan yang sempurna bagi manajemen

umum.

Kesadaran laba (Profit Consciousness) dapat ditingkatkan karena para

manajer yang bertanggungjawab atas laba akan selalu mencari cara untuk

meningkatkan labanya.

Pusat laba memberikan informasi yang siap pakai bagi manajemen puncak

mengenai profitabilitas dari komponen-komponen individual perusahaan.

Karena keluaran (output) yang dihasilkan telah siap pakai, maka pusat laba

sangat responsive terhadap tekanan untuk meningkatkan kinerja

kompetitifnya.

Kesulitan dengan Pusat Laba

Selain manfaat yang diperoleh tadi, pusat-pusat laba dapat menimbulkan beberapa

kesulitan :

Pengambilan keputusan yang terdesentralisasi akan memaksa manajemen

puncak untuk lebih mengandalkan laporan pengendalian manajemen dan

bukan wawasan pribadinya atas suatu operasi, sehingga mengakibatkan

hilangnya pengendalian.

Jika manajemen kantor pusat lebih mampu dan memiliki informasi yang

lebih baik daripada manajer pusat laba pada umumnya, maka kualitas

keputusan yang diambil pada tingkat unit akan berkurang.

Page 4: MAKALAH SPM

Perselisihan dapat meningkat karena adanya argument-argumen mengenai

harga transfer yang sesuai, pengalokasian biaya umum (common cost) yang

tepat, dan kredit untuk pendapatan yang sebelumnya dihasilkan secara

bersama-sama oleh dua atau lebih unit bisnis.

Unit-unit organisasi yang pernah bekerja sama sebagai unit fungsional akan

saling berkompetisi satu sama lain. Peningkatan laba untuk satu manajer

dapat berarti pengurangan laba bagi manajer yang lain. Dalam situasi seperti

ini, seorang manajer dapat saja gagal untuk memberikan potensi penjualan

ke unit lain yang lebih tepat untuk merealisasikannya; menimbun pegawai

atau peralatan yang akan lebih baik, dari sudut pandang seluruh perusahaan,

jika digunakan di unit lain; atau membuat keputusan produksi yang memiliki

konsekuensi biaya yang tidak diinginkan bagi unit lain.

Divisionalisasi dapat mengakibatkan biaya tambahan karena adanya

tambahan manajemen, pegawai, dan pembukuan yang dibutuhkan, dan

mungkin mengakibatkan duplikasi tugas di setiap pusat laba.

Para manajer umum yang kompeten mungkin saja tidak ada dalam

organisasi fungsional karena tidak adanya kesempatan yang cukup bagi

untuk mengembangkan kompetensi manajemen umum.

Mungkin ada terlalu banyak tekanan atas profitabilitas jangka pendek

dengan mengorbankan profitabilitas jangka panjang. Karena ingin

melaporkan laba yang tinggi, manajer pusat laba dapat lalai melaksanakan

penelitian dan pengembangan, program-program pelatihan, ataupun

perawatan. Kecenderungan ini khususnya terjadi ketika frekuensi pergantian

manajer pusat laba relatif tinggi. Dalam situasi seperti ini, para manajer

memiliki alasan yang tepat untuk percaya bahwa tindakan-tindakan yang

mereka ambil tidak mempengaruhi profitabilitas sampai mereka pindah ke

pekerjaan lain.

Page 5: MAKALAH SPM

Tidak ada sistem yang sangat memuaskan untuk memastikan bahwa

optimalisasi laba dari masing-masing pusat laba akan mengoptimalkan laba

perusahaan secara keseluruhan.

Unit Bisnis sebagai Pusat Laba

Hampir semua unit bisnis diciptakan sebagai pusat laba karena manajer yang

bertanggungjawab atas unit tersebut memiliki kendali atas pengembangan produk,

proses produksi, dan pemasaran. Para manajer tersebut berperan untuk

mempengaruhi pendapatan dan beban sehingga dianggap bertanggungjawab atas

“laba bersih”. Meskipun demikian, wewenang seorang manajer pusat laba dapat

dibatasi dengan berbagai cara, yang sebaiknya dicerminkan dalam desain dan

operasi pusat laba.

Batasan atas Wewenang Unit Bisnis

Batasan dari Unit Bisnis Lain

Salah satu masalah utama terjadi ketika suatu unit bisnis harus berurusan

dengan unit bisnis lain. Sangatlah berguna untuk memikirkan pengelolaan

suatu pusat laba dalam hal pengendalian atas tiga jenis keputusan: (1)

keputusan produk, (2) keputusan pemasaran, dan (3) keputusan

perolehan(procurement) atau sourcing.

Batasan dari Manajemen Korporat

Batasan-batasan yang dikenakan oleh manajemen korporat dikelompokkan

menjadi tiga bagian, yaitu:

(1) batasan yang timbul dari pertimbangan-pertimbangan strategis,

(2) batasan yang timbul karena adanya keseragaman yang diperlukan, dan

(3) batasan yang timbul dari nilai ekonomisasi sentralisasi.

Pusat Laba Lainnya

Page 6: MAKALAH SPM

Contoh-contoh pusat laba lainnya selain unit-unit bisnis, digambarkan di bawah

ini.

Unit-unit Fungsional

Terkadang lebih mudah untuk membuat satu atau lebih unit fungsional -

misalnya aktivitas operasi pemasaran, manufaktur, dan jasa - sebagai pusat

laba.

Pemasaran

Aktivitas pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba dengan

membebankan biaya dari produk yang terjual.

Manufaktur

Salah satu cara untuk mengukur aktivitas organisasi manufaktur secara

keseluruhan adalah dengan menjadikannya pusat laba dan memberikan

nilai berdasarkan untuk harga jual produk dikurangi dengan estimasi biaya

pemasaran.

Unit Pendukung dan Pelayanan

Unit-unit pemeliharaan, teknologi informasi, transportasi, teknik,

konsultan, layanan konsumen, dan aktivitas pendukung sejenis dapat

dijadikan sebagai pusat laba.

Organisasi Lainnya

Suatu perusahaan dengan operasi cabang yang bertanggungjawab atas

pemasaran produk perusahaan di wilayah geografis tertentu seringkali menjadi

pusat laba secara alamiah. Meskipun para manjer cabang tidak memiliki

tanggungjawab manufaktur atau pembelian, profitabilitasnya seringkali

merupakan satu-satunya ukuran kinerja yang paling baik. Lebih lanjut lagi,

pengukuran laba merupakan suatu alat motivasi yang sempurna. Karena itu,

Page 7: MAKALAH SPM

toko-toko dalam rantai ritel, restoran-restoran pada rantai makanan cepat saji

(fast-food chain), dan hotel-hotel pada rantai hotel merupakan pusat-pusat

laba.

Mengukur Profitabilitas

Terdapat dua jenis pengukuran profitabilitas dalam mengevaluasi suatu pusat laba:

1. Pengukuran kinerja manajemen, yang memiliki fokus pada bagaimana hasil

kerja para manajer.

2. Ukuran kinerja ekonomis, yang memiliki fokus pada bagaimana kinerja

pusat laba sebagai suatu entitas ekonomi.

Jenis-jenis Ukuran Kinerja

Kinerja ekonomis suatu pusat laba selalu diukur dari laba bersih (yaitu, pendapatan

yang tersisa setelah seluruh biaya, termasuk porsi yang pantas untuk overhead

korporat, dialokasikan ke pusat laba). Meskipun demikian, kinerja manajer pusat

laba dapat dievaluasi berdasarkan lima ukuran profitabilitas:

(1) Marjin Kontribusi

Marjin kontribusi (contribution margin) menunjukkan rentang (spread) antara

pendapatan dengan beban variable.

(2) Laba Langsung

Laba langsung (direct profit) mencerminkan kontribusi pusat laba terhadap

overhead umum dan laba perusahaan.

(3) Laba yang Dapat Dikendalikan

Ukuran ini mempertimbangkan pengeluaran-pengeluaran pada tingkat tertentu.

(4) laba sebelum Pajak

Dalam ukuran ini, seluruh overhead korporat dialokasikan ke pusat laba

berdasarkan jumlah relatif dari beban yang dikeluarkan oleh pusat laba.

(5) Laba Bersih

Page 8: MAKALAH SPM

Di sini, perusahaan mengukur kinerja pusat laba domestik berdasarkan laba bersih

(net income), yaitu jumlah laba bersih setelah pajak.

Kesimpulan

Pusat laba adalah suatu unit organisasi yang di dalamnya pendapatan dan beban

diukur secara moneter. Batasan pada otonomi pusat laba mungkin ditimbulkan oleh

unit-unit bisnis lain dan oleh manajemen korporat. Dalam kondisi tertentu,

penilaian tetap harus dilakukan untuk menyelesaikan permasalahan yang ada,

meskipun fungsi produksi dan pemasaran dapat dijadikan sebagai pusat laba

tersendiri. Mengukur laba dalam suatu pusat laba melibatkan penilaian berkaitan

dengan bagaimana pendapatan dan pengeluaran diukur.