Upload
yadhi-muqsith
View
12.588
Download
13
Embed Size (px)
Citation preview
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam terbagi dua yaitu sumber daya alam hayati dan sumber daya alam
non hayati. Sumber daya alam hayati disebut juga sumber daya alam biotik yaitu
semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) berupa makhluk hidup. Sedangkan
sumber daya alam non hayati atau sumber daya alam abiotik adalah semua kekayaan
alam yang dapat dimanfaatkan oleh manusia berupa benda mati.
Indonesia merupakan negara yang kaya dengan sumber daya alamnya, baik
sumber daya alam hayati maupun sumber daya alam non hayati. Kekayaan alam
Indonesia terdapat di permukaan bumi, di dalam perut bumi, di laut dan di udara.
Berdasarkan ketersediaanya sumber daya alam terbagi dalam dua kelompok besar
yaitu sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam yang tidak
dapat diperbarui.
1.2 Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Minyak Bumi, Batubara, Gas Bumi, Panas Bumi?
2. Bagaimana pengelompokan Minyak Bumi, Batubara, Gas Bumi, Panas Bumi?
3. apa Pemanfaatannya Minyak Bumi, Batubara, Gas Bumi, Panas Bumi?
4. Bagaimana Penyebarannya Minyak Bumi, Batubara, Gas Bumi, Panas Bumi?
1
1.3 Tujuan
Tujuan dari pembuatan makalah ini hanya untuk mengetahui
pengertian,pengelompokan, pemanfaatan, dan persebarannya dari Minyak Bumi, Batubara,
Gas Bumi, Panas Bumi
1.4 Sistematika Penulisan
Kata pengantar, Daftar isi, Bab I terdiri dari latar belakang, rumusan masalah, tujuan dan
juga sistematika penulisan yang terdapat pada makalah ini.Bab II terdiri dari isi yang
membahas mengenai Minyak Bumi, Batubara, Gas Bumi, Panas Bumi.Bab III merupakan
bab penutup dimana terdapat kesimpulan dan saran dari apa yang dibahas pada makalah ini,
daftar pustaka.
2
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Minyak Bumi
Minyak bumi adalah campuran komplek hidrokarbon plus senyawaan organik
dari Sulfur, Oksigen, Nitrogen dan senyawa-senyawa yang mengandung konstituen
logam terutama Nikel, Besi dan Tembaga.
Minyak bumi sendiri bukan merupakan bahan yang uniform, melainkan
berkomposisi yang sangat bervariasi, tergantung pada lokasi, umur lapangan minyak
dan juga kedalaman sumur.
Dalam minyak bumi parafinik ringan mengandung hidrokarbon tidak kurang dari
97 % sedangkan dalam jenis asphaltik berat paling rendah 50 %.
2.1.1 Pengelompokan Minyak Bumi
Komposisi minyak bumi dikelompokkan ke dalam empat kelompok, yaitu:
a. Hidrokarbon Jenuh (alkana)
Dikenal dengan alkana atau parafin
Keberadaan rantai lurus sebagai komponen utama (terbanyak), sedangkan
rantai bercabang lebih sedikit
Senyawa penyusun diantaranya:
1. Metana CH4
2. etana CH3 CH3
3. propana CH3 CH2 CH3
3
4. butana CH3 (CH2)2 CH3
5. n-heptana CH3 (CH2)5 CH3
6. iso oktana CH3 – C(CH3)2 CH2 CH (CH3)2
b. Hidrokarbon Tak Jenuh (alkena)
Dikenal dengan alkena
Keberadaannya hanya sedikit
Senyawa penyusunnya:
1. Etena, CH2 CH2
2. Propena, CH2 CH CH3
3. Butena, CH2 CH CH2 CH3
c. Hidrokarbon Jenuh berantai siklik (sikloalkana)
Dikenal dengan sikloalkana atau naftena
Keberadaannya lebih sedikit dibanding alkana
Senyawa penyusunnya :
1. Siklopropana
2. Siklobutana
3. Siklopentana
4. Siklopheksana
d. Hidrokarbon aromatik
Dikenal sebagai seri aromatik
Keberadaannya sebagai komponen yang kecil/sedikit
Senyawa penyusunannya:
4
1. Naftalena
2. Antrasena
3. Benzena
4. Toluena
2.1.2 Pemanfaatan Minyak Bumi
1. LPG (Liquified Petroleum Gas)
Gas dari hasil distilasi ( adalah suatu metode pemisahan bahan kimia
berdasarkan perbedaan kecepatan atau kemudahan menguap ) yang dipergunakan
untuk keperluan bahan bakar rumah adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang
terutama terdiri darimetana CH4). Ia dapat ditemukan di ladang minyak, ladang
gas Bumi dan juga tambang batu bara.
Ketika gas yang kaya dengan metana diproduksi melalui pembusukan oleh
bakteri anaerobik dari bahan-bahan organik selain dari fosil, maka ia disebut
biogas. Sumber biogas dapat ditemukan di rawa-rawa, tempat pembuangan akhir
sampah, serta penampungan kotoran manusia dan hewan.
2. Bensin
Bensin adalah cairan campuran yang berasal dari minyak bumi dan sebagian
besar tersusun dari hidrokarbon. Bensin banyak digunakan sebagai bahan bakar
kendaraan bermotor seperti sepeda motor.
Beberapa jenis bensin yang dikenal di Indonesia diantaranya:
Premium, produksi Pertamina yang memiliki Oktan 87 Pertamax, produksi
Pertamina yang memiliki Oktan 92. Pertamax Plus, produksi Pertamina yang
5
memiliki Oktan 95. Pertamax Racing, produksi Pertamina yang memiliki Oktan
100. Khusus untuk kebutuhan balap mobil.
3. Minyak Solar
Solar adalah fraksi minyak bumi dengan titik didih antara 270-350C. Minyak
Solar biasa digunakan sebagai bahan bakar untuk mesin diesel pada kendaraan
bermotor seperti bus, truk, kereta api dan traktor .
Minyak Solar biasanya digunakan sebagai :
a. Pada bahan bakar motor, diesel tipe besar (seperti Bus & Truk )
Memproduksi uap
b. Mencairkan hasil peridustrian
c. Membakar batu
d. Mengerjakan panas dari logam
4. Minyak Pelumas
Pelumas adalah zat kimia, yang umumnya cairan, yang diberikan di antara dua
benda bergerak untuk mengurangi gaya gesek.
Pelumas berfungsi sebagai lapisan pelindung yang memisahkan dua permukaan
yang berhubungan. Umumnya pelumas terdiri dari 90% minyak dasar dan 10% zat
tambahan.Salah satu penggunaan pelumas paling utama adalah oli mesin yang
dipakai pada mesin pembakaran dalam.Kegunaan minyak pelumas diantaranya
mencegah karat dan mengurangi gesekan.
5.Bitumen (Aspal)
6
Aspal ialah bahan hidro karbon yang bersifat melekat berwarna hitam
kecoklatan, tahan terhadap air. Aspal sering juga disebut bitumen. Aspal atau
bitumen adalah suatu cairan kental yang merupakan senyawa hidrokarbon dengan
sedikit mengandung sulfur, oksigen, dan klor. Aspal sebagai bahan pengikat dalam
perkerasan lentur mempunyai sifat viskoelastis. Aspal akan bersifat padat pada
suhu ruang dan bersifat cair bila dipanaskan. Aspal merupakan bahan yang sangat
kompleks dan secara kimia belum dikarakterisasi dengan baik. Kandungan utama
aspal adalah senyawa karbon jenuh dan tak jenuh, alifatik dan aromatic yang
mempunyai atom karbon sampai 150 per molekul. Kegunaan aspal adalah untuk
melapisi permukaan jalan.
2.1.3 Persebaran Minyak bumi
Ada banyak tambang minyak bumi di Indonesia. Daerah-daerah penghasil
tambang minyak sebagai berikut :
1. Tambang minyak di pulau Sumatera terdapat di Aceh (Lhoksumawe dan
Peureula); Sumatera Utara (Tanjung Pura); Riau (Sungaipakning, Dumai); dan
Sumatera Selatan (Plaju, Sungai Gerong, Muara Enim).
2. Tambang minyak di pulau Jawa terdapat di Wonokromo, Delta (Jawa Timur);
Cepu, Cilacap di (Jawa Tengah); dan Majalengka, Jatibarang (Jawa Barat).
3. Tambang minyak di pulau Kalimantan terdapat di Balikpapan, Pulau Tarakan,
Pulau Bunyu dan Sungai Mahakam (Kalimantan Timur) serta Amuntai,
Tanjung, dan Rantau (Kalimantan Selatan)
4. Maluku (Pulau Seram dan Tenggara), serta
5. Irian Jaya (Klamono, Sorong, dan Babo)
7
2.2 Batu Bara
Batu bara atau batubara adalah salah satu bahan bakar fosil. Pengertian umumnya
adalah batuan sedimen yang dapat terbakar, terbentuk dari endapan organik,
utamanya adalah sisa-sisa tumbuhan dan terbentuk melalui proses pembatubaraan.
Unsur-unsur utamanya terdiri dari karbon, hidrogen dan oksigen.
Batu bara juga adalah batuan organik yang memiliki sifat-sifat fisika dan kimia
yang kompleks yang dapat ditemui dalam berbagai bentuk.
2.2.1 Pengelompokan Batubara
Pada dasarnya terdapat dua jenis Pengelompokan yang membentuk
batubara, yaitu:
Combustible Material, yaitu bahan atau material yang dapat dibakar/
dioksidasi oleh oksigen. Material tersebut umumnya terdiri dari karbon
8
padat (Fixed Carbon), senyawa hidrokarbon, total Sulfur, senyawa
Hidrogen, dan beberapa senyawa lainnya dalam jumlah kecil.
Non Combustible Material, yaitu hahan atau material yang tidak dapat
dibakar/dioksidasi oleh oksigen. Material tersebut umurnnya terdiri dan
senyawa anorganik (Si02, A1203, Fe203, Ti02, Mn304, CaO, MgO,
Na20, K20 dan senyawa logam lainnya dalam jumlah kecil) yang akan
membentuk abu dalam batubara. Kandungan non combustible material
ini umumnya tidak diingini karena akan mengurangi nilai bakarnya.
2.2.2 Manfaat Batubara
Batu bara memiliki berbagai penggunaan yang penting di seluruh dunia.
Penggunan yang paling penting adalah untuk :
1. bahan bakar pembangkit listrik
2. produksi besi dan baja
3. bahan bakar pembuatan semen
4. bahan bakar cair.
5. Penggunaan batu bara yang penting lainnya mencakup pusat pengolahan
alumina, pabrik kertas, dan industri kimia serta farmasi. Beberapa
produk kimia dapat diproduksi dari hasil-hasil sampingan batubara. Ter
batu bara yang dimurnikan digunakan dalam pembuatan bahan kimia
seperti minyak kreosot, naftalen, fenol dan benzene. Gas amoniak yang
diambil dari tungku kokas digunakan untuk membuat garam amoniak,
asam nitrat dan pupuk tanaman. Ribuan produk yang berbeda memiliki
komponen batu bara atau hasil sampingan batu bara:sabun, aspirin, zat
pelarut, pewarna, plastik dan fiber, seperti rayon dan nylon.
6. Batu bara juga merupakan suatu bahan yang penting dalam pembuatan
produk-produk tertentu:
9
Karbon teraktivasi – digunakan pada saringan air dan pembersih
udara serta mesin pencuci darah.
Serat karbon – bahan pengeras yang sangat kuat namun ringan yang
digunakan pada konstruksi, sepeda gunung dan raket tenis.
Metal silikon – digunakan untuk memproduksi silikon dan silan,
yang pada gilirannya digunakan untuk membuat pelumas, bahan
kedap air, resin, kosmetik, shampo dan pasta gigi.
2.2.3 Peta Persebaran Batu Bara Di Indonesia
Dari peta diatas bisa dilihat potensi batubara di Indonesia sangatlah melimpah,
ada sekitar 18 provinsi yang menyimpan potensi batubara, yaitu :
Nanggroe Aceh Darusalam, Sumatera, Riau, Jambi, Sumatera Barat, Sumatera
Selatan, Bengkulu, Lampung, Banten, Jawa Tengah, Jawa Timur, semua
provinsi di Kalimantan, Sulawesi Tengah, Sulawesi Selatan, Papua.
Sebenarnya jika dimanfaatkan secara seksama maka batubara pun bisa
dijadikan sumber energi yang bisa digunakan untuk berbagai keperluan seperti
keperluan idustri, kegiatan rumahan dsb.
10
Perlu kita ketahui bahwa batubara merupakan bahan tambang yang sangat
lama untuk terbarukan, perlu jutaan tahun untuk mendapatkan batubara, jadi
dalam menggunakan bahan tambang yang tidak terbarukan secara cepat
haruslah secara sedikit demi sedikit, jangan digunakan secara berlebihan.
2.3 Gas bumi
Gas bumi adalah bahan bakar fosil berbentuk gas yang terutama terdiri dari
metana (CH4). Gas bumi dapat ditemukan di ladang minyak, ladang gas bumi dan
juga tambang batu bara.
Komponen utama dalam gas alam adalah metana (CH4), yang merupakan
molekul hidrokarbon rantai terpendek dan teringan. Gas alam juga mengandung
molekul-molekul hidrokarbon yang lebih berat seperti etana (C2H6), propana (C3H8)
dan butana (C4H10).
Sebelum dapat digunakan, gas bumi harus diproses untuk memisahkannya dari
bahan pengotor seperti H2S, CO2, merkuri, senyawa nitrogen, H2O dan lain-lain.
Komposisi gas bumi yang diolah dapat berbeda-beda, tergantung dari sumber gasnya.
Kemudian, gas bumi diolah dengan spesifkasi tertentu yang dapat disesuaikan dengan
kebutuhan pasar.
11
2.3.1 Pengelompokan gas bumi
Pengelompokan gas bumi adalah sebagai berikut :
Dengan reaksi pembakaran sempurna gas bumi menghasilkan emisi gas
karbondioksida (CO2) yang jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan
pembakaran minyak bumi atau batubara. Sifatnya yang lebih ringan dari udara,
sehingga cenderung mudah tersebar di atmosfer. Pembakaran metana di atmosfer
tetap bereaksi dengan ozon dan tetap memproduksi karbon dioksida dan air,
tetapi efek rumah kaca dari metana yang terlepas ke udara tersebut relatif sangat
kecil dan hanya berlangsung sesaat.
Gas bumi mempunyai beberapa keunggulan dibanding dengan energi yang
berasal dari minyak bumi yaitu :
Nilai kalori yang tinggi.
Harga yang ekonomis.
Jaminan supply yang terjamin dan berkesinambungan.
Dapat melakukan pembakaran yang bersih dan beremisi sangat rendah.
Salah satu energi yang bersih aman, dan memimalisir efek global
warning.
12
2.3.2 Pemanfaatan Gas Bumi
Secara garis besar pemanfaatan gas bumi dibagi atas 3 kelompok yaitu :
Gas bumi sebagai bahan bakar, antara lain sebagai bahan bakar Pembangkit
Listrik Tenaga Gas/Uap, bahan bakar industri ringan, menengah dan berat,
bahan bakar kendaraan bermotor (BBG/NGV), sebagai gas kota untuk
kebutuhan rumah tangga hotel, restoran dan sebagainya.
Gas bumi sebagai bahan baku, antara lain bahan baku pabrik pupuk,
petrokimia, metanol, bahan baku plastik (LDPE = low density polyethylene,
LLDPE = linear low density polyethylene, HDPE = high density polyethylen,
PE= poly ethylene, PVC=poly vinyl chloride, C3 dan C4-nya untuk LPG,
CO2-nya untuk soft drink, dry ice pengawet makanan, hujan buatan, industri
besi tuang, pengelasan dan bahan pemadam api ringan.
Gas bumi sebagai komoditas energi untuk ekspor, yakni Liquefied Natural
Gas (LNG.
2.3.3 Persebaran cadangan gas Bumi di Indonesia.
13
Untuk gas bumi ini memang sebagian besar diproduksi untuk keperntingan ekspor, seperti PT Badak di Bontang yang memproduksi LNG untuk diekspor ke Jepang. Selain itu juga untuk pembangkit listrik, bahan baku petrokimia, dan untuk kebutuhan konsumen lain seperti industri dan rumah tangga. Nah, perusahaan yang melayani distribusi gas alam untuk kepentingan komersial, industri dan rumah tangga adalah PT Perusahaan Gas Negara (PGN) yang kini sudah beroperasi di tiga SBU, yaitu Sumatera bagian Utara (Medan), Jawa Bagian Barat (Jakarta) dan Jawa Bagian Timur (Surabaya). PGN juga telah membangun jalur transmisi gas dari Sumatera Selatan ke Jawa Barat (SSWJ).
2.4 Panas Bumi
Panas Bumi adalah sumber energi panas yang terkandung di dalam air panas, uap
air, dan batuan bersama mineral ikutan dan gas lainnya yang secara genetik semuanya
tidak dapat dipisahkan dalam suatu sistem Panas Bumi dan untuk pemanfaatannya
diperlukan proses penambangan.
2.4.1 Pengelompokan Panas Bumi
Berdasarkan asosiasi terhadap tatanan geologi, sistem panas bumi di
Indonesia dapat dikelompokkan menjadi 3 jenis, yaitu : vulkanik, vulkano –
tektonik dan Non-vulkanik. Sistem panas bumi vulkanik adalah sistem panas bumi
yang berasosiasi dengan gunungapi api Kuarter yang umumnya terletak pada busur
vulkanik Kuarter yang memanjang dari Sumatra, Jawa, Bali dan Nusa Tenggara,
sebagian Maluku dan Sulawesi Utara
2.4.2 Pemanfaatan panas bumi
Pemanfaatan panas bumi relatif ramah lingkungan, terutama karena tidak
memberikan kontribusi gas rumah kaca, sehingga perlu didorong dan dipacu
perwujudannya; pemanfaatan panas bumi akan mengurangi ketergantungan
terhadap bahan bakar minyak sehingga dapat menghemat cadangan minyak bumi
14
Potensi energi panas bumi di Indonesia mencakup 40% potensi panas bumi dunia,
tersebar di 251 lokasi pada 26 propinsi dengan total potensi energi 27.140 MW
atau setara 219 Milyar ekuivalen Barrel minyak. Kapasitas terpasang saat ini 1.194
atau 4% dari seluruh potensi yang ada
2.4.3 Persebaran Panas Bumi
aktivitas vulkanik aja kayak yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Bali,
NTB, NTT, Sulawesi Utara hingga Maluku Utara tapi juga dari aktivitas non-
vulkanik seperti tektonik (sesar-sesar aktif) dan geopressure (peluruhan unsur-
unsur radioaktif di bawah permukaan), nah persebaran panas bumi di jalur non-
vulkanik ini ada di Pulau Bangka-Belitung, Kalimantan Barat, Sulawesi Selatan,
Sulawesi Tenggara, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Berdasarkan dari data
kementrian ESDM, secara keseluruhan potensi panas bumi, baik berdasarkan jalur
vulkanik maupun non vulkanik, berada di paling sedikit 251 daerah di Indonesia.
15
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Sumber daya alam adalah semua yang terdapat di alam (kekayaan alam) yang
dapat dimanfaatkan oleh manusia untuk mencukupi segala kebutuhan hidupnya.
Sumber daya alam dapat diklasifikasikan berdasarkan sumbernya,
persebarannya, tujuannya, serta berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatannya.
Berdasarkan sumbernya, sumber daya alam dibedakan atas sumber daya alam
hayati (biotik) dan sumber daya alam nonhayati (abiotik). Sumber daya alam biotik
(organic) yaitu sumber daya alam yang berasal dari makhluk hidup. Misalnya, kayu,
ikan, batubara, minyak bumi, dan marmer. Sumber daya alam abiotik (anorganik)
yaitu sumber daya alam yang berasal bukan dari makhluk hidup. Misalnya, timah,
besi, kuarsa.
Berdasarkan persebarannya, sumber daya alam dibedakan menjadi dua jenis :
Pertama. Sumber daya alam yang terdapat dimana-mana. Misalnya, sinar matahari,
air, udara, areal pertanian, dan hutan. Kedua. Sumber daya alam yang hanya dapat
ditemukan di daerah tertentu saja. Misalnya, tambang uranium, tambang batu bara,
dan tambang emas.
Berdasarkan tujuannya, sumber daya alam dibedakan atas tiga jenis, yaitu
sumber daya alam bahan industri, sumber daya alam bahan pangan, dan sumber daya
alam bahan sandang. Sumber daya alam bahan industri adalah sumber daya alam
yang umumnya digunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri. Misalnya,
tanah liat, kaolin, belerang. Sumber daya alam bahan pangan adalah sumber daya
alam yang digunakan sebagai bahan pangan, baik langsung maupun melalui
pengolahan terlebih dahulu. Misalnya, padi, jagung, dan kedelai. Sumber daya alam
bahan sandang adalah sumber daya alam yang dapat digunakan sebagai bahan baku
pembuatan sandang. Misalnya sutra, dan kapas.
16
Berdasarkan cara pengelolaan dan pemanfaatannya, sumber daya alam
dibedakan menjadi sumber daya alam yang dapat diperbarui dan sumber daya alam
yang tidak dapat diperbarui. Sumber daya alam yang dapat diperbarui adalah sumber
daya alam setelah dimanfaatkan dapat dipulihkan kembali secara alamiah ataupun
melalui budidaya manusia. Sumber daya yang dapat diperbarui meliputi sumber daya
nabati, dan sumber daya hewani. Sumber daya alam yang tidak dapat diperbarui yaitu
sumber daya alam yang tidak dapat dipulihkan kembali setelah dimanfaatkan. Jenis
sumber daya alam ini dikenal dengan barang tambang yang meliputi sumber daya
mineral, dan sumber daya energi. Adapun ciri-ciri dari sumber daya alam ini adalah
sebagai berikut:
Barang tambang yang cepat habis karena nilai komsumsi yang tinggi dan
dimanfaatkan orang banyak. Misalnya, minyak bumi, bijih besi, bijih alumunium,
posfat, emas, dan batu bara. Barang tambang yang tidak cepat habis umumnya
memiliki nilai konsumsi rendah. Misalnya, mineral dan berbagai jenis batuan.
Tersebar secara tidak merata, hanya ditemukan di daerah tertentu saja dan akan
habis apabila teris menerus digali dan dimanfaatkan.
3.2 Saran
1. Sumber daya alam minyak bumi, batubara, Gas Bumi semakin berkurang, kondisi
ini diperparah lagi dengan tidak dapatnya diperbaharui; untuk itu kita harus
menghemat penggunaan batu bara dan minyak bumi.
2. Lakukan pelestarian sumber daya alam dengan tidak terlalu melakukan eksploitasi
Sumber daya alam.
3. Gunakanlah peralatan hidup sehari-hari yang hemat energy dan BBM.
17
DAFTAR PUSTAKA
http://tugino230171.wordpress.com/2011/10/29/sumber-daya-alam-dan-
pemanfaatannya/
http://www.imammurtaqi.com/2012/04/pemanfaatan-sumber-daya-alam.html
http://id.wikipedia.org/wiki/Sumber_daya_alam
18