Makalah Tradisi Pelayaran Pelaut Bugis-makassar Dan Reproduksi Wawasan Geo-sosio-budaya Maritim Nusantara Dan Global - Dr. Munsi Lampe, Ma

8/18/2019 Makalah Tradisi Pelayaran Pelaut Bugis-makassar Dan Reproduksi Wawasan Geo-sosio-budaya Maritim Nusantara …

1/24

TRADISI PELAYARAN PELAUT

BUGIS-MAKASSAR DAN REPRODUKSI WAWASAN GEO-SOSIO-

BUDAYA MARITIM NUSANTARA DAN GLOBAL1

SEAMANSHIP TRADITION OF BUGIS–MAKASSAR SAILORS ANDREPRODUCTION OF GEO-SOCIO-CULTURAL INSIGTH ON INDONESIA

ARCHIPELAGO

Munsi Lam!"

ABSTRACT

The topic of this article is chosen as one initiative to develop the study focusof maritime anthropology that up till now is stagnant and tends to concern thesurface structure of the maritime cultural phenomena. By application anddevelopment the maritimeness ethos/cultural disposition approach inexplaining the long navigational experience and maritime interaction of Bugis-Makassar seamen with outsiders, some items of their maritime culturalinsigths embodied as knowledge systems of ndonesia archipelagos,awareness and ethnic group diversity and multiculture, love to the country,language unity, nationality and globalism can be known. These geo-socio-

cultural insights assumed as reproduction of long seamenship tradition.

K!#$%&'s( Bugis-Makassar seamen, sailing tradition, reproduction of geo-socio-cultural insigths

PENDAHULUAN

ndonesia adalah salah satu negara kepulauan terbesar di dunia dengan

karakteristik geografi, sosial demografi dan ekonomi, dan budaya baharinya

yang mencolok. !arakteristik alamiah berupa "#.$%& pulau besar dan kecil

dengan pan'ang pantai &".%%% !m( ).%)#.% !m) luas wilayah darat( $,&

!m) luas wilayah laut *+."."+ !m) perairan nusantara dan teritorial dan

1 Makalah dipresentasikan pada eminar -------------Tahun )%" 0niversitas 0tara

Malaysia, Mei )%".

2 1enulis adalah dosen tetap pada 2urusan 3ntropologi 4isip 0nhas.

1


2/24

).$%%.%%% !m) 566 *kondisi sebelum Timor Timur, ipadan dan 7igitan lepas

dari 8!9:( perairan tersebut mengandung sumberdaya alam dapat

terbaharukan *sumberdaya perikanan, terumbu karang, padang lamun,mangrof: dan tidak terbaharukan *migas, mineral, besi, harta karun: yang

melimpah tak ternilai. 7agi pula ndonesia diapit oleh Benua 3sia dan

3ustralia dan berada di antara amudera ;india dan 1asifik *B11 Teknologi

dan WANHANKAMNAS, " *maritime great

tradition: untuk peradaban maritim dominan, dan =tradisi budaya maritim kecil>

*maritime little tradition: untuk aktivitas penangkapan ikan di laut. !edua istilah

tersebut terkandung dalam makalahnya =Memahami !ebudayaan Maritim Bugis-

Makassar *"


3/24

sosiologi selama ini cenderung pada sistem sosial ekonomi, kelembagaan,

teknologi pelayaran dan penangkapan ikan, konflik dan kemiskinan, interaksi

manusia dengan lingkungan laut, dan kearifan lingkungan, sebaliknya sangatsedikit melihat inti budaya berupa wawasan tentang kelautan dan kepulauan,

multietnik dan budaya, kesatuan tanah air-bangsa-budaya nasional yang

dipahami sebagai reproduksi dari pengalaman kegiatan pelayaran dan

dagang yang pan'ang dalam konteks historik dan relasi eksternal.

de tentang ka'ian wawasan budaya kenusantaraan dan kebangsaan

yang dipahami sebagai reproduksi dari pengalaman kepelayaran muncul dari

perbincangan saya dengan 7inda ?hristianty, seorang anggota 7M senior

yang cukup dikenal, dalam sebuah ruang seminar gedung @ubernur 1ropinsi

ulawesi elatan di tahun "


4/24

pelaut Bugis-Makassar masa lalu dan sesudahnya melakukan pelayaran

*perdagangan: dan rute-rute pelayaran mana sa'a yang dibangun Berikut,

bagaimana wawasan geo-sosial-budaya kenusantaraan yang mereka milikisebagai reproduksi pengalaman kepelayaran

Tulisan ini bertu'uan memahami wawasan budaya maritim pelaut Bugis-

Makassar dalam konteks pen'elasan aktivitas pelayaran secara empirik dan

pengalaman se'arah pengembaraan pelayaran di 8usantara. i ndonesia,

studi budaya maritim dengan mode pen'elasan seperti ini, bukan hanya

menyumbang pada pengembangan studi antropologi maritim yang selama ini

masih mandeg, tetapi hasilnya 'uga bisa men'adi bahan rekayasa model

pembinaan masyarakat bahari sebagai perekat bangsa yang plural-

multikultural yang rentan terhadap ancaman konflik horiContal dan vertikal.

ebuah pendekatan studi budaya maritim yang dapat dikembangkan

dalam studi reproduksi wawasan budaya maritim 8usantara ialah pendekatan

etos budaya kemaritiman *maritimeness cultural ethos disposition: dari 1rins

*" yang tepat

dikembangkan dalam studi wawasan budaya maritim. eperti diasumsikan

oleh 1rins *"


5/24

budaya kemaritiman yang kompleks dan unik *1rins at all:. 6lemen-elemen

etos budaya kemaritiman, menurutnya, ialah pragmatisme, instrumentalisme,

adaptivisme, keteguhan pendirian, disiplin, bertanggung 'awab, keberanianmenanggung risiko, ber'iwa keras, murah hati, kompetitif, dan lain-lain.

etelah mencermati ka'ian dan pendekatan maritimeness ethos

disposition dari 1rins, ditemukan adanya satu kelemahan pendekatan yakni

kesulitan membuktikan apakah suatu unsur etos budaya kemaritiman itu

betul-betul reproduksi pengalaman interaksi manusia dengan lingkungan

lautnya semata. ebab mungkin sekali beberapa unsur etos budaya pelaut

yang 'ustru merupakan pengaruh kekuatan eksternal seperti pasar dunia,

adopsi inovasi teknologi, kebi'akan politik, moral agama, dan lain-lain, yang

'ustru bisa men'adi penguat mobilitas pengembaraan pelayaran. emikian

halnya dalam men'elaskan bagaimana pengalaman mereproduksi setiap

unsur-unsur etos budaya maritim.

Terlepas dari kelemahan pendekatan maritimeness ethos disposition

tersebut, asumsi tentang reproduksi budaya dari 1rins dinilai ta'am. 3sumsi

tersebut sesungguhnya memberikan inspirasi bagi saya untuk membukaka

alur pikiran dari fokus ka'ian pada unsur-unsur etos/kepribadian budaya

maritim pelaut yang tertutup ke fokus ka'ian wawasan geo-sosio-budaya

kenusantaraan *di luar ruang komunitas lokalnya: yang dipahami sebagai

reproduksi dari pengalaman pan'ang kepelayaran.

MELACAK )E)AK PENGEMBARAAN PELAYARAN PELAUT BUGIS-MAKASSAR DI NUSANTARA

Berdasarkan catatan se'arah bahwa bangsa ndonesia syarat dengan

budaya maritimnya *maritime culture:$. Tentu sa'a tidak semua masyarakat di

bawah kera'aan-kera'aan maritim di 8usantara di masa lalu hingga masa

kemerdekaan ndonesia otomatis men'adi masyarakat maritim. ari sekian

banyak kelompok suku bangsa laut *nelayan dan pelayar:, menurut 3drian

;orridge, terdapat enam kelompok etnis yang merupakan cikal bakal

masyarakat maritim di 8usantara, yakni orang Ba'o *Sea Gypsies:, Bugis

*Teluk Bone:, Makassar *@alesong, Tallo:, Mandar *ulawesi Barat:, Buton*ulawesi Tenggara:, dan Madura *termasuk dalam wilayah 2awa Timur:.

5 Berdasarkan rasa kebahasaan *linguistic feeling:, menurut 8ishimura *"


6/24

Mereka adalah pewaris kebudayaan maritim *pembuat perahu dan pelaut

ulung: dari ras Melayu-1olinesia perintis dan pengembang kebudayaan

maritim di 3sia Tenggara se'ak ribuan tahun silam *;orridge, "


7/24

mengangkut rempah-rempah dan komoditi ekspor utama lainnya. tulah

sebabnya seusai perang Makassar *"-"#( "&-"


8/24

menolong setiap orang yang diperlakukan tidak adil. ;al ini yang mendasari

seorang penyair Belanda menyatakan bahwa pelaut dan pedagang dari

ulawesi elatan itu bagaikan =ayam-ayam 'ago kesayangan dari duniaTimur> *de hant"es #an het $osten:.

1enelusuran terhadap se'arah pengembaran dan pelayaran dan

perdagangan maritim Bugis-Makassar dimaksudkan untuk mengungkapkan

fakta 'alinan hubungan ekonomi, sosial, dan politik yang telah terbangun dan

men'adi dasar bagi pembentukan integrasi bangsa dalam perkembangan

kemudian. Tidak dapat disangkal bahwa wilayah 9epublik ndonesia ini

men'adi satu kesatuan dari bekas wilayah 'a'ahan pemerintah kolonial

Belanda, namun sebagaimana dinyatakan oleh 6dward 1oelinggomang,

bahwa hal ini sangat ditun'ang dengan sikap toleransi dan simpati di antara

kelompok-kelompok etnis yang telah men'alin persahabatan dan

persaudaraan sebagai buah dari 'aringan pelayaran dan perdagangan

maritim, dalam mana pelaut dan pedagang Bugis-Makassar dari ulawesi

elatan memainkan peranan besar.

MEMPERTAHANKAN TRADISI PELAYARAN DAN TUMBUHNYA WA-

WASAN GEOGRAFI NUSANTARA*

etelah ndonesia merdeka, tradisi pengembaraan pelayaran kembali

diproduktifkan oleh para pelaut Bugis-Makassar sebagai pewaris budaya

maritim nenek moyang yang hidup di masa kolonial dan sebelumnya. Bela'ar pari proses se'arah perpolitikan yang pan'ang mengenai wilayah 8usantara

ini, diketahui telah ter'adi perubahan wawasan kelompok-kelompok pelaut

Bugis-Makassar tentang status wilayah perairan dan daratan 8usantara ini

dari masa kolonial dan sebelumnya ke masa kemerdekaan. ari pelaut

generasi tua, mereka memperoleh pengetahuan bahwa di masa lalu, daerah-

daerah perairan 8usantara dan pulau-pulau yang banyak 'umlahnya berada

dalam klaim kera'aan-kera'aan maritim berdaulat, yang di antara mereka

ter'alin hubungan politik dan dagang.

alam masa kemerdekaan, melalui pengalamannya yang pan'ang para

pelaut Bugis-Makassar mengetahui bahwa daerah-daerah perairan danpulau-pulau yang dilayari dan disinggahi itu telah terintegrasi dalam satu

7 Bahan dalam bagian ini sepenuhnya diambil dari hasil 1enelitian tranas

=Menggali !elembagaan dan Dawasan Budaya Bahari Bugis-Makassar yang

Menun'ang bagi 1enguatan ntegrasi Bangsa dan ;armonisasi osial> tahun )%"%.

8


9/24

tanah air 8egara !esatuan 9epublik ndonesia *8!9:. Dawasan yang

berkelan'utan bahwa hamparan perairan 8usantara yang luas dan kota-kota

pantai dari pulau-pulau yang banyak terbentang dari abang sampaiMerauke tetap men'adi ruang pelayaran dan arena transaksi ekonomi serta

pergaulan antara pelaut, termasuk pelaut Bugis-Makassar, dengan penduduk

setempat yang berasal dari etnis-etnis berbeda-beda.

Mengenai pengalaman dan pengetahuan pelaut Bugis-Makassar

tentang ruang perairan dan pulau-pulau di bagian barat dan timur nusantara,

disa'iakan contoh kasus rute-rute pelayarannya dengan menampilkan empat

nakoda Bugis-Makassar yang berpengalaman.

Kasus 1+ An'i Mu&,aa .*/ ,a0un+ Man,an Na0%'a+ Bu2is3

3ndi Murtala mulai men'adi nahkoda pada tahun "


10/24

Berkembangnya 'alur transportasi udara dan laut serta meningkatnya

'umlah kapal laut modern yang diimpor, membuat sebagian besar

pelayar yang menggunakan 17M, termasuk kapal saya, beralih rute kekawasan timur, yakni ke !endari, 3mbon, Timika, dan lain-lain. ari

Makassar ke daerah tu'uan tersebut kapal-kapal mengangkut semen

dan bahan bangunan lainnya. ebaliknya, dari daerah kawasan timur

kapal mengangkut kayu, yang sebagian besar dibongkar di Bira

Bulukumba untuk di'ual kepada pengusaha industr kapal/perahu.

Beberapa tahun terakhir, rute pelayaran saya perluas, yakni dari

2eneponto menu'u !alimantan mengangkut garam( dari 2akarta menu'u

!endari mengangkut beras dan pupuk( sebaliknya dari !endari menu'u

2akarta mengangkut rotan dan kayu( dan dari urabaya menu'u kendarimengangkut ikan teri>. *@ambar rute per'alanan kapal 8akoda 3ndi

Murtala seperti pada peta "a dan "b terlampir:.

!isah pelayaran ;.3ndi Murtala di atas menun'ukkan pengalaman dan

pengetahuannya yang sangat luas tentang ruang laut dan kota-kota pantai

dari pulau-pulau berpenduduk padat di ndonesia bagian barat dan timur.

Baginya, pengetahuan dan wawasan akan kesatuan wilayah perairan dan

kepulauan ndonesia lebih banyak tumbuh dari pengalaman nyata daripada

yang diperoleh melalui informasi dan perbincangan dengan orang lain.

Kasus "+ H4Mus,a'5a6 .*7 ,a0un+ Man,an Na%'a+ Bu2is31ada tahun "


11/24

mengangkut hasil bumi berupa kacang i'o dan kacang kedelai *ditempuh

selama # hari:. 1er'alanan ini berlangsung dalam musim timur. etelah

muatan dibongkar, pelayaran diteruskan ke 1ulau Bangka Belitungmengangkut barang campuran *ditempuh selama hari:. ari tempat

ini, pelayaran diarahkan ke 1elabuhan !alimas urabaya untuk

mengangkut pasir pantai % kubik sebagai bahan dasar pembuatan

gelas *ditempuh selama hari:. ari urabaya per'alanan dilan'utkan ke

!ota amarinda !alimantan Timur mengangkut barang campuran

dengan berat $%-% ton. ari amarinda, Bunga ;arapan kembali ke

Bira ulawesi elatan mengangkut kayu bahan bangunan kapal/perahu.

i Bira, kapal diistrahatkan selama dua atau tiga bulan *2anuari-Maret:,

kemudian dioperasikan kembali mulai dari bulan 3pril melalui rute-rute

yang relatif sama dengan yang sebelumnya>. *9ute pelayaran 8akoda

Musta'ab seperti pada gambar peta ) terlampir:.

ari perbincangan dengan 8akoda Mustad'ab dapat disimpulkan bahwa

pengetahuan dan wawasannya tentang ruang perairan dan pulau-pulau di

ndonesia, terutama bagian barat, adalah cukup luas. Bagi 8akoda

Mustad'ab, riCki kita ada pada pedagang di setiap pulau, mereka menunggu

untuk menyewa kapal, pelautlah yang mencarinya, kemudian mereka

menentukan tempat tu'uan kapal, dan seterusnya. 1elaut, menurut

Mustad'ab, harus men'aga hubungan kekal dengan langganan dengan sikap

'u'ur, menepati 'an'i, dan hati-hati agar supaya tidak ter'adi kerugian materialdan nonmaterial di antara kedua belah pihak. 1atuh pada a'aran agama

slam, menurutnya, merupakan pedoman hidup bagi aktivitas pelayaran.

Kasus 8+ Puan2 Am6% .9/ ,a0un+ Na%'a+ Maassa&3

1uang 3mbo yang berkedudukan di kawasan 1elabuhan 1aotere

Makassar mulai berlayar dari tahun "


12/24

hasil bumi untuk diangkut ke urabaya atau kembali ke Makassar. ari

Makassar dan urabaya kapal mengangkut berbagai 'enis hasil bumi,

barang campuran, dan semen diangkut ke amarinda, 1ontianak, danBan'armasin. Barang-barang yang sama 'uga dibawa ke 3mbon,

orong, dan Biak. ebaliknya dari ketiga tempat tersebut, kapal memuat

hasil bumi terutama coklat dan cengkeh. 1edagang pemilik barang-

barang tersebutlah yang menyewa kapal, saya bersama 3B!

pengangkut barang dari satu kota pelabuhan ke kota-kota pelabuhan

lainnya di ndonesia ini> *lihat peta rute pelayaran ):.

Berbeda dengan kedua kelompok awak kapal 8akoda 3ndi Murtala dan

Mualim Musta'ab, pengetahuan kelautan dan kepulauan 1uang 3mbo lebih

banyak diarahkan pada kawasan timur daripada kawasan barat ndonesia.Meskipun demikian, 1uang 3mbo mengakui dan bersyukur atas

pengalamannya men'ela'ahi lautan, mendatangi kota-kota pelabuhan, dan

bergaul dengan orang-orang ndonesia dari berbagai suku-bangsa selain

Bugis-Makassar.

Kasus :+ Mas&u''in ./7 ,a0un+ Na%'a+ Bu2is3

Masruddin mulai berlayar pada tahun "


13/24

perusahaan industri pariwisata di Bali. 0ntuk gambaran rute perlayaran ke

1elabuhan arwin 3ustralia, dikisahkan di berikut ini.

=1ada tahun " mendampingi !apten 3ndi Mappagau.

1erahu buatan Bira tanpa mesin ini dilayarkan ke 1elabuhan arwin

dalam bulan esember " *9ute pelayaran kapal ;3T M396@6 seperti

pada gambar peta a dan b terlampir:.

ari kisah pengembaraan pelayarannya di perairan ndonesia, diketahui

bahwa Masruddin adalah salah seorang pelaut Bugis yang kaya dengan

pengalaman dan pengetahuan wilayah perairan dan pulau-pulau di ndonesia

bagian barat dan timur. Bahkan pengetahuannya melampui 8usantara ini ke

luar negeri, yakni 3ustralia melalui perairan bagian selatan antara ndonesia

dan 8egara tersebut. emikian halnya ke 2epang melalui pelayaran yang

sangat 'auh di perairan ketiga 8egara kepulauan ndonesia, 1ilipinan dan

2epang.

ebetulnya semua pelaut Bugis-Makassar, termasuk para 3B! atau

awi, telah memiliki wawasan yang luas tentang pulau-pulau dan kota-kota

pantai lainnya di bagian barat dan timur ndonesia. 1engetahuan danwawasan kelautan dan pulau-pulau tersebut 'uga diperoleh para pelaut

melalui perbincangan dengan pelaut lainnya, pengalaman melihat peta di

atas setiap kapal, dan informasi melalui media massa, terutama tayangan TG

dan pemberitaan radio. Bagi mereka, pengalaman dan pengetahuan serta

wawasan yang diperoleh melalui interaksi secara langsung dengan orang-

13


14/24

orang lain, yang dianggapnya sebagai kekayaan tak ternilai, tidak akan habis,

dan sangat membanggakan.

3ktivitas pelayaran pelaut-pelaut Bugis-Makassar yang berulang kalidari satu pulau ke pulau-pulau lainnya telah terpetakan dalam ingatannya

*cogniti#e maps:( mereka mengetahui letak-letak pulau-pulau dan 'arak di

antara pulau-pulau serta waktu tempuh masing-masing. Mereka menghapal

nama-nama wilayah perairan, pulau-pulau, dan kota-kota pantai yang pernah

disinggahi atau tinggal sementara di situ. Bahkan hingga batas-batas

tertentu, mereka mengenal karakteristik pisik lingkungan alam laut dan

daratnya. 3da sebagian di antara mereka secara relatif mengetahui batas-

batas antara wilayah perairan ndonesia dan perairan negara-negara lainnya

*seperti, Malaysia, 1ilipina, 1apua Timur, 3ustralia, dan Timor Timur/Timor

7este:.

INTERAKSI KEMARITIMAN DAN REPRODUKSI WAWASAN KEBERA-

GAMAN ETNIS DAN BUDAYA NUSANTARA+ NKRI+ DAN DUNIA

EKSTERNAL

ari catatan se'arah pengembaraan pelayaran para pelaut Bugis-

Makassar, baik dalam masa kedaulatan kera'aan-kera'aan maritim 8usantara

hingga masa kolonial, maupun dalam masa setelah kemerdekaan ndonesia,

ditemukenali berbagai unsur nilai budaya dan wawasan budaya kemaritiman

yang dapat diasumsikan sebagai reproduksi dari pengalaman pelayaran daninteraksi kemaritiman pelaut-pelaut Bugis-Makassar dengan dunia luar.

!onsep dunia luar bukan hanya dengan kera'aan-kera'aan maritim

8usantara, tetapi 'uga dengan kelompok-kelompok suku laut, terutama Ba'o,

pedagang-pedagang ?ina, ndia, Timur Tengah, 1ortugis, panyol, GA?

*Belanda:, dan lain-lain. 1engalaman interaksi dengan dunia luar tersebut

banyak memberikan inspirasi kreatif-inovatif dan penyerapan teknologi

perkapalan, pengetahuan dan keterampilan pelayaran, kompetisi dagang,

kebi'akan politik dan perang *lihat antara lain ?urtin, "


15/24

sebuah armada, maka mereka muncul men'adi orang-orang terpercaya, tak

ada yang melebihi kehebatan mereka itu di 8usantara ini.

1elaut-pelaut Bugis-Makassar setelah kemerdekaan dengan spiritkebahariannya mengembara ke daerah-daerah bagian barat dan timur,

demikian halnya ke selatan dan utara, bukan hanya memperkaya

pengetahuan ruang perairan dan !epulauan 8usantara dengan kota-kota

pantainya, tetapi 'uga memperluas hubungan sosial melalui transaksi bisnis

dengan para pedagang, terutama pedagang antarpulau, di setiap tempat

tu'uan. Transaksi ekonomi dan perkenalan dengan siapapun di tempat tu'uan

secara berangsur-angsur mereproduksi wawasan keragaman etnis dan

budaya *ethnic group and cultural di#ersity :, dan ke-ndonesia-an *kesatuan

tanah air, bahasa, dan bangsa ndonesia ini:.

Dawasan keberagaman etnis, sebagaimana diceritakan oleh beberapa

pelaut Bugis-Makassar, secara berangsur-angsur tumbuh ketika mereka

melakukan transaksi dengan para pedagang dan pihak berkepentingan

seperti pengelola warung makan, penginapan, aparat pemerintah, dan lain-

lain di setiap tempat tu'uan. alam situasi-situasi seperti itu mereka

mengalami dan mengetahui akan adanya perbedaan warna kulit, bahasa

yang diucapkan, bentuk bangunan, termasuk bentuk dan arsitektur perahu,

kesenian, hingga sikap dan perilaku bergaul. 1engalaman seperti ini

menumbuhkan wawasan dan kesadaran akan keberagaman dan

keberbedaan ras dan budaya, namun tetap satu dalam kesatuan 8egara9epublik ndonesia.

Melampaui wawasan 'agat perairan dan kepulauan serta pemukiman

kota-kota pelabuhan, dalam aktivitas pelayaran dan dagang, para pelaut

Bugis-Makassar diperhadapkan dengan aneka warna simbol budaya

kesukubangsaan *ethnicity : dan kebangsaan *nationality : yang harus

diadaptasi dalam rangka kelancaran transaksi dagang dan pergaulan dengan

orang-orang warga negara ndonesia yang berbeda-beda suku bangsa.

imbol-simbol tersebut mulai dari bahasa daerah, seni, kepercayaan, bentuk

rumah, perahu, 'enis makanan, pakaian yang berbeda-beda hingga simbol-

simbol kebangsaan yang seragam seperti bahasa ndonesia, bendera merahputih, birokrasi dan prosedur pelayanan administratif, kepemilikan !artu

Tanda 1enduduk *!T1:, dan berbagai kebi'akan pemerintah.

alam rangka transaksi dagang dan pergaulan dengan orang-orang dari

berbagai suku bangsa lain yang di'umpainya, pelaut-pelaut Bugis-Makassar

se'ak awal berusaha keras menggunakan bahasa ndonesia dengan baik.

15


16/24

!emampuan para pelaut menggunakan bahasa ndonesia dengan baik

terbukti ketika saya wawancarai beberapa di antara mereka. alam

percakapan ternyata mereka lebih mampu berbahasa ndonesia daripadaorang-orang dari komunitas-komunitas petani, peternak, para pedagang, dan

para perantau Bugis-Makassar lainnya yang hidup di darat. iakuinya bahwa

kelancaran transaksi dagang yang mereka kelola banyak ditentukan oleh

kemampuan berkomunikasi dalam bahasa ndonesia dengan mitra dagang

dan konsumen, buruh-buruh pelabuhan, aparat pemerintah, dan sebagainya.

iasumsikan bahwa segenap pengalaman pelayaran, pengalaman

berinteraksi dan saling kenal dengan orang-orang ndonesia yang berbeda

suku bangsa, terlibat dalam dan mematuhi segala peraturan dengan

memahami keberagaman atau keseragaman simbol-simbol budaya itulah

yang menumbuhkan wawasan kebinekaan, kesatuan tanah air, kesatuan

bahasa, dan kesatuan bangsa ndonesia.

Bagi pelaut Bugis-Makassar lintas negara, antara lain seperti ;.

Masruddin dan nelayan penyelam teripang dan kerang dari ulawesi elatan

yang sampai di perairan pantai utara 3ustralia, pengalaman pengembaraan

yang pan'ang diakuinya telah memperkaya pengetahuan dan wawasan ruang

samudra dan dunia internasional serta sikap keterbukaan. Mengenai hal ini,

contoh paling tepat ialah kelompok-kelompok nelayan 6ropah yang

tergabung dalam 1erhimpunan Masyarakat 6konomi 6ropa *M66: beroperasi

secara bersama-sama di 7aut 0tara dan 7aut 3tlantik. Mereka memilikiwawasan kesatuan wilayah laut bebas tersebut( saling kenal dan pengakuan

akan kesamaan hak pemanfaatan atas wilayah perairan 7aut 0tara( dan

tanggung 'awab bersama dalam pemanfaatan sumberdaya perikanan yang

berkelan'utan dan lestari tanpa ter'adinya konflik di antara mereka *7ampe,

"


17/24

pengalaman kepelayaran dan proses interaksi kemaritiman yang berlangsung

lama. alam konteks .pembangunan peradaban kemaritiman ndonesia,

ka'ian tentang wawasan geo-sosio-budaya maritim men'adi sangat berartibagi pembinaan masyarakat bahari sebagai perekat bangsa yang plural dan

multikultural yang rentan terhadap ancaman konflik dan desintegrasi pada

satu sisi, dan menumbuhkan wawasan keterbukaan, responsif, dan

ker'asama dunia internasional *khususnya 3sean: pada sisi lainnya.

REFERENSI

B11T TeknologiHD38;38!3M83. "


18/24

8oorduyn, 2. =e handelsrelasie van het Makassarsche 9i'k volgens een8otitie van ?ornelis peelman uit "#%>, dalamF Nederlandsche

Historische Bronnen *8o. +, "


19/24

1

2

3

4

5

6

7

8

BIRA

Peta Rute Pelayaran 1a

LAMPIRAN( PETA RUTE PELAYARAN INFORMAN

1eta 9ute 1elayaran )

19


20/24

BIRA1

2

3

4

5

6

Peta Rute Pelayaran 1b

20


21/24

1

2

5

6

7

8

9

10

11

12

4

BIRA

Peta Rute Pelayaran 2

21


22/24

1

2

3

5

6

7

BIRA

Peta Rute Pelayaran 3

22


23/24

Darwin

Peta Rute Pelayaran 4a

23


24/24

Okinawaa

Peta Rute Pelayaran 4b

24

Documents

Makalah Tradisi Pelayaran Pelaut Bugis-makassar Dan Reproduksi Wawasan Geo-sosio-budaya Maritim Nusantara Dan Global - Dr. Munsi Lampe, Ma