18
MAKALAH PEMBELAAN NEGARA OLEH RIMA MISLINA NIM : 1104142010241 S1 KEPERAWATAN 1A DOSEN : H.IKHSAN YUSDA,SH,LLM,MM STIKes YARSI BUKITTINGGI

MAKALAH.docx

Embed Size (px)

Citation preview

Page 2: MAKALAH.docx

Puji syukur penulis ucapkan kepada Allah SWT atas rahmat dan ridho-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan makalah “Pembelaan Negara” ini.

Selanjutnya penulis ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini yang tidak dapat penulis sebutkan satu per satu.Tanpa bantuan semuanya belum tentu makalah ini dapat terselesaikan dengan baik.

Akhirnya penulis mengharapkan kritik dan saran dari pembaca demi perbaikan makalah ini dan kedepan yang lebih baik.Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi pembaca semua demi kemajuan bangsa dan negara kita kedepannya.

Bukittinggi, 2011

Penulis

i

DAFTAR ISI

Page 3: MAKALAH.docx

KATA PENGANTAR............................................................................................................................... iDAFTAR ISI........................................................................................................................................... iiBAB I PENDAHULUAN........................................................................................................................ 1BAB II PEMBAHASAN.......................................................................................................................... 2

2.1 PENGERTIAN BELA NEGARA............................................................................................. 22.2 UNSUR – UNSUR DASAR BELA NEGARA........................................................................... 32.3 NILAI – NILAI BELA NEGARA............................................................................................. 32.4 BENTUK – BENTUK BELA NEGARA.................................................................................... 42.5 KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM MEMBELA NEGARA............................................. 52.6 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG WAJIB BELA NEGARA........................ 7

BAB III PENUTUP................................................................................................................................ 93.1 KESIMPULAN..................................................................................................................... 9 3.2 SARAN.............................................................................................................................. 10

DAFTAR PUSTAKA................................................................................................................................11

ii

BAB I

Page 4: MAKALAH.docx

PENDAHULUANNegara Republik Indonesia merdeka sejak tanggal 17 Agustus 1945. Kemerdekaan yang berhasil kita raih tentunya membutuhkan pengorbanaan. Banyak sekali para pahlawan bangsa yang telah gugur dalam membela negara Indonesia tercinta ini. Mereka berjuang tanpa pamrih pribadi atau golongan, semata-mata untuk mendapatkan kemerdekaan.

Kemerdekaan bangsa harus kita raih. Kemerdekaan bangsa juga harus tetap kita pertahankan. Kini, tugas para pendahulu negara sudah selesai. Sekaranglah tugas kita sebagai generasi muda untuk menjaga dan membela negara Republik Indonesia ini.

Bukankah kita sudah memiliki negara yang merdeka dan musuh sudah tidak ada lagi?.Memang negara Indonesia sudah merdeka dan penjajahan seperti dulu sudah tidak ada. Tetapi, pada masa sekarang sebagai bentuk ancaman terhadap keamanan dan kedaulatan negara dapat saja muncul. Membela negara merupakan tanggung jawab seluruh warga negara terhadap negaranya. Kita perlu mengetahui bagaimana wujud bela negara pada masa sekarang.

1

BAB II

Page 5: MAKALAH.docx

PEMBAHASAN2.1 PENGERTIAN BELA NEGARA

Bela negara dapat diartikan menjadi 2 :

a). Fisik

 Dapat diartikan dengan mengangkat senjata menghadapi serangan atau agresi musuh.

b). Non Fisik

Dapat diartikan sebagai segala upaya untuk mempertahankan negara dengan cara meningkatkan rasa nasionalisme, yakni kesadaran berbangsa dan bernegara, menanamkan kecintaan terhadap tanah air, serta berperan aktif dalam memajukan bangsa dan negara.

Defenisi lain dari bela negara :

Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Bela negara adalah Warga Negara Indonesia (WNI) yang memiliki tekad, sikap dan perilaku yang dijiwai cinta NKRI berdasarkan Pancasila dan UUD 1945 yang rela berkorban demi kelangsungan hidup bangsa dan negara. Adapun kriteria warga negara yg memiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.

  Bela negara  adalah pelayanan oleh seorang individu atau kelompok dalam tentara atau misi  lainnya, baik sebagai pekerjaan yang dipilih atau sebagai akibat dari rancangan tanpa sadar (wajib militer).

2

Beberapa negara misalnya Israel,Iran meminta jumlah tertentu dinas militer dari masing-masing dan setiap salah satu warga negara (kecuali untuk kasus khusus seperti fisik atau gangguan mental atau keyakinan keagamaan).

Page 6: MAKALAH.docx

 Amerika Serikat, Jerman,Spanyol dan Inggris, bela negara dilaksanakan pelatihan militer, biasanya satu akhir pekan dalam sebulan. Mereka dapat melakukannya sebagai individu atau sebagai anggota resimen, misalnya Tentara Teritorial Britania Raya.

Republik Rakyat China,Taiwan,Korea, dan Israel wajib untuk beberapa tahun setelah seseorang menyelesaikan dinas nasional.

Sebuah pasukan cadangan militer  berbeda dari pembentukan cadangan, kadang-kadang disebut sebagai cadangan militer yang merupakan kelompok atau unit personil militer  tidak berkomitmen untuk pertempuran oleh komandan mereka sehingga mereka tersedia untuk menangani situasi tak terduga, memperkuat pertahanan negara.

2.2 UNSUR - UNSUR DASAR BELA NEGARA

1. Cinta Tanah Air2. Kesadaran Berbangsa dan bernegara3. Yakin akan Pancasila sebagai ideologi negara4. Rela berkorban untuk bangsa dan negara5. Memiliki kemampuan awal bela negara

2.3 NILAI – NILAI BELA NEGARA

 Adapun kriteria warga negara yg memiliki kesadaran bela negara adalah mereka yg bersikap dan bertindak senantiasa berorientasi pada nilai-nilai bela negara.

1). Cinta Tanah air,yaitu mengenal, memahami dan mencintai wilayah nasional, menjaga tanah dan pekarangan serta seluruh ruang wilayah Indonesia, melestarikan dan mencintai lingkungan hidup, memberikan kontribusi pada kemajuan bangsa dan negara, menjaga nama baik bangsa dan negara serta bangga sebagai bangsa indonesia dengan cara waspada dan siap membela tanah air terhadap ancaman tantangan, hambatan dan gangguan yang membahayakan kelangsungan hidup bangsa serta negara dari manapun dan siapapun.

3

2). Sadar akan berbangsa dan bernegara, yaitu dengan membina kerukunan, menjaga persatuan dan kesatuan dari lingkungan terkecil atau keluarga, lingkungan masyarakat, lingkungan pendidikan dan lingkungan kerja, mencintai budaya bangsa dan produksi dalam negeri, mengakui, menghargai dan menghormati bendera

Page 7: MAKALAH.docx

merah putih, lambang negara dan lagu kebangsaan Indonesia raya, menjalankan hak dan kewajiban sesuai peraturan dan perundang-undangan yang berlaku dan mengutamakan kepentingan bangsa di atas kepentingan pribadi, keluarga dan golongan.

3). Yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara, yaitu memahami hakekat atau nilai dalam Pancasila, melaksanakan nilai Pancasila dalam kehidupan sehari-hari, menjadikan Pancasila sebagai pemersatu bangsa dan negara serta yakin pada kebenaran Pancasila sebagai ideologi negara.

4). Rela berkorban untuk bangsa dan negara, yaitu bersedia mengorbankan waktu, tenaga dan pikiran untuk kemajuan bangsa dan negara, siap mengorbankan jiwa dan raga demi membela bangsa dan negara dari berbagai ancaman, berpastisipasi aktif dalam pembangunan masyarakat, bangsa dan negara, gemar membantu sesama warga negara yg mengalami kesulitan dan yakin serta percaya bahwa pengorbanan untuk bangsa dan negara tidak sia-sia.

5). Memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis dan fisik. Secara psikis, yaitu memiliki kecerdasan emosional, spiritual serta intelegensia, senantiasa memelihara jiwa dan raganya serta memiliki sifat-sifat disiplin, ulet, kerja keras dan tahan uji. Sedangkan secara fisik yaitu memiliki kondisi kesehatan, ketrampilan jasmani untuk mendukung kemampuan awal.Dengan cara gemar berolahraga dan senantiasa menjaga kesehatan.

2.4 BENTUK – BENTUK BELA NEGARA(1)

”Jangan tanya apa yang tanah airmu dapat memberi kepadamu, tetapi tanyakanlah apa yang dapat kamu berikan kepada tanah airmu”.

Ungkapan di atas merupakan ucapan almarhum Presiden AS, John F Kennedy yang masih terdengar di museum-museum di Amerika. Hal ini menunjukkan, bahwa keikutsertaan segenap warga negara dalam pembelaan negara merupakan panggilan sejarah yang wajib dilakukan oleh kita semua sebagai generasi penerus bangsa, sebagai pemilik negara, dan sebagai bagian dari negara.

Usaha pembelaan negara sangat penting untuk menjamin kedaulatan negara, keutuhan wilayah NKRI dan berbagai ancaman terhadap bangsa. Oleh karena itu setiap warga negara perlu memahami berbagai bentuk usaha pembelaan negara dalam rangka melaksanakan peran serta dalam usaha pembelaan negara.

(1) Budiman.2011.Padang ekspres.Padang

4Menurut Pasal 9 Ayat (2) UURI Nomor 3/2002 Tentang Pertahanan Negara, keikutsertaan warga negara dalam usaha pembelaan negara diselenggarakan melalui : a. Pendidikan kewarganegaraan.

Page 8: MAKALAH.docx

b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib. c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara suka rela atau

secara wajib.d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

Berdasarkan ketentuan tersebut, siswa yang mengikuti mata pelajaran Pendidikan Kewarganegaraan di sekolah dapat dikatakan telah ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Salah satu materi/bahan kajian yang wajib dimuat dalam kurikulum pendidikan dasar dan menengah serta pendidikan tinggi adalah Pendidikan Kewarganegaraan (Pasal 37 ayat (1) dan (2) UURI Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional.

Dalam penjelasan Pasal 37 Ayat (1) UURI Nomor 3 Tahun 2003 dijelaskan bahwa pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membentuk peserta didik menjadi manusia yang memiliki rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Dari uraian di atas, jelaslah bahwa pembentukan rasa kebangsaan dan cinta tanah air peserta didik dapat dibina melalui pendidikan kewarganegaraan. Konsep rasa kebangsaan dan cinta tanah air sangat berkaitan dengan makna upaya bela negara. Kalimat kecintaan kepada negara kesatuan RI merupakan realisasi dari konsep nasionalisme (rasa kebangsaan) dan cinta tanah air (patriotisme).

Sedangkan kecintaan kepada tanah air dan kesadaran berbangsa merupakan ciri kesadaran dalam bela negara. Konsep bela negara adalah konsepsi moral yang diimplementasikan dalam sikap, perilaku dan tindakan warga negara yang dilandasi oleh cinta tanah air, kesadaran berbangsa dan bernegara, keyakinan kepada Pancasila sebagai ideologi negara, dan kerelaan berkorban untuk bangsa dan negara Indonesia. Pembinaan kesadaran bela negara melalui pendidikan kewarganegaraan dimaksudkan untuk membina dan meningkatkan usaha pertahanan negara.

2.5 KEWAJIBAN WARGA NEGARA DALAM MEMBELA NEGARA

a). Warga Negara

Warga mengandung arti peserta, anggota dari suatu organisasi atau perkumpulan.Warga negara artinya warga atau anggota dari suatu negara.Warga negara berarti pula anggota yang terikat dengan ketentuan-ketentuan suatu organisasi. Warga negara dapat diartikan pula orang-orang sebagai bagian dari suatu penduduk yang menjadi unsur negara..

5b). Hubungan Negara dengan Warga Negara

Page 9: MAKALAH.docx

Sebagai anggota dari suatu negara, maka warga negara memiliki hubungan yang khusus dengan negaranya. Warga negara memiliki hubungan hak dan kewajiban yang timbal balik dengan negaranya.

Jadi, hubungan antara warga negara dan negara diwujudkan dalam bentuk hak dan kewajiban. Maka warga negara memiliki kedudukan istimewa dalam negara. Warga negara mempunyai hak dan kewajiban ketimbang orang asing, misalkan:a. Warga negara memiliki hak memilih dan dipilih, sedangkan orang asing tidakb. Warga negara dapat menduduki jabatan public sedang orang asing tidakc. Orang asing dibatasi dalam bekerja dan berusahad. Orang asing dapat diusir dari negara.

Di Indonesia, hubungan antara warga negara dengan negara telah diatur dalam UUD 1945. Hak dan kewajiban warga negara tercantum dalam Pasal 27 sampai dengan Pasal 34 UUD 1945. Beberapa hak dan kewajiban itu, misalnya :a. Hak warga negara untuk mendapatkan perlakuan hukum yang samab. Hak warga negara mendapatkan pekerjaanc. Hak warga negara untuk membela negarad. Hak mendapatkan pendidikane. Hak beragamaf.  Kewajiban negara untuk taat pada peraturan perundang-undangan, dang. Kewajiban warga negara untuk membela negara.

c).  Hak dan Kewajiban Warga Negara dalam Membela Negara

Salah satu hak warga negara terhadap negara Indonesia adalah hak untuk ikut dalam pembelaan negara. Pembelaan negara adalah tidak hanya merupakan hak warga negara tetapi juga juga menjadi kewajiban warga negara.

Ketentuan mengenai masalah pembelaan negara diatur dalam :a. Pasal 27 ayat 3 UUD 1945 yang berbunyi “Setiap warga negara berhak dan wajib

ikut serta dalam upaya pembelaan negara.”b. Pasal 30 ayat 1 UUD 1945 yang berbunyi “Tiap-tiap warga negara berhak dan

wajib ikut serta dalam usaha pertahanan dan keamanan negara.”

Jadi, pembelaan negara berbeda dengan hak-hak warga negara lainnya. Pembelaan terhadap negara bukan sekedar hak, tetapi juga merupakan kewajiban setiap warga negara.

62.6 PERATURAN PERUNDANG-UNDANGAN TENTANG WAJIB BELA NEGARA

Page 10: MAKALAH.docx

a). Undang-undang No.3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara

Undang-undang ini menggantikan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 1982 tentang Ketentuan-Ketentuan Pokok Pertahanan Keamanan Negara Republik Indonesia. Undang-undang ini disahkan tanggal 8 januari 2002.

Dalam undang-undang itu disebutkan bahwa dalam penyelenggaraan pertahanan negara, setiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban untuk ikut serta dalam upaya pembelaan negara. Hal ini merupakan cerminan kehidupan kebangsaan yang menjamin hak-hak warga negara untuk hidup setara, adil, aman, damai, dan sejahtera.

Undang-undang tentang pertahanan negara ini merupakan pelaksanaan dari pasal 27 ayat 3 Tahun 2002 sebagai berikut :(1) Setiap warga negara berhak dan wajib ikut serta dalam upaya bela negara yang

diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.(2) Keikutsertaan warga negara dalam upaya bela negara, sebagaimana dimaksud

dalam ayat (1), diselenggarakan melalui :a. Pendidikan Kewarganegaraan.b. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib.c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia secara sukarela atau

secara wajib.d. Pengabdian sesuai dengan profesi.

(3) Ketentuan mengenai pendidikan Kewarganegaraan, pelatihan dasar kemiliteran secara wajib, dan pengabdian sesuai dengan profesi diatur dengan undang-undang.Pengabdian sesuai dengan profesi yang dimaksud adalah pengabdian warga negara yang mempunyai profesi tertentu untuk kepentingan pertahanan negara termasuk dalam menanggulangi dan atau memperkecil akibat yang ditimbulkan oleh perang, bencana alam, atau bencana lainnya.

b). Pertahanan Negara

Undang-undang menyatakan bahwa upaya bela negara dapat diwujudkan dalam penyelenggaraan pertahanan negara.Dalam kehidupan bernegara, aspek pertahanan merupakan faktor yang sangat penting dalam menjamin kelangsungan hidup negara tersebut.

Bangsa Indonesia memiliki cara pandangan tersendiri mengenai masalah pertahanan negara. Pandangan hidup bangsa Indonesia tentang pertahanan negara, sebagaimana ditentukan dalam Pembukaan dan Batang Tubuh Undang-Undang Dasar 1945, adalah sebagai berikut :

7a. Kemerdekaan adalah hak segala bangsa dan oleh sebab itu penjajahan di atas

dunia harus dihapuskan karena tidak sesuai dengan perikemanusiaan dan perikeadilan.

Page 11: MAKALAH.docx

b. Pemerintah negara melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, serta ikut melaksanakan ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.

c. Hak dan kewajiban seorang warga negara untuk ikut serta dalam usaha pembelaan negara.

d. Bumi, air, dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan dipergunakan untuk sebesar-besarnya kemakmuran rakyat.

Beberapa dasar hukum dan peraturan lain tentang Wajib Bela Negara :

(1). Tap MPR No.VI Tahun 1973 tentang konsep Wawasan Nusantara dan Keamanan Nasional.

(2). Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan Rakyat.

(3). Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara RI.

(4). Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.(5). Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

Contoh-Contoh Bela Negara :

1. Melestarikan budaya.2. Belajar dengan rajin bagi para pelajar.3. Taat akan hukum dan aturan-aturan negara.4. Ikut serta dalam mengamankan lingkungan sekitar (seperti siskamling)5. Ikut serta membantu korban bencana di dalam negeri6. Belajar dengan tekun pelajaran atau mata kuliah Pendidikan

Kewarganegaraan atau PKn7. Mengikuti kegiatan ekstraklurikuler seperti Paskibra, PMR dan Pramuka.

8

BAB IIIPENUTUP

Page 12: MAKALAH.docx

3.1 KESIMPULAN Bela negara adalah sikap dan perilaku warga negara yang dijiwai oleh kecintaannya

kepada Negara Kesatuan Republik Indonesia yang berdasarkan Pancasila dan Undang – Undang Dasar 1945 dalam menjalin kelangsungan hidup bangsa dan negara yang seutuhnya.

Unsur – unsur dasar bela negara : 1). Cinta tanah air 2). Kesadaran berbangsa dan bernegara 3). Yakin akan pancasila sebagai ideologi negara 4). Rela berkorban untuk bangsa dan negara 5). Memiliki kemampuan awal untuk bela negara

Nilai – nilai bela negara :1). Cinta Tanah air

2). Sadar akan berbangsa dan bernegara3). Yakin kepada Pancasila sebagai ideologi negara4). Rela berkorban untuk bangsa dan negara, 5). Memiliki kemampuan awal bela negara secara psikis dan fisik

Bentuk – bentuk bela negara :a. Pendidikan kewarganegaraanb. Pelatihan dasar kemiliteran secara wajib c. Pengabdian sebagai prajurit Tentara Nasional Indonesia d. Pengabdian sesuai dengan profesi

Warga Negara adalah anggota dari suatu negara. Warga negara memiliki kedudukan khusus terhadap negaranya. Warga negara mempunyai tanggung jawab, hak dan kewajiban terhadap negara.

Pembelaan negara merupakan hak dan kewajiban warga negara. Warga negara Indonesia memiliki hak dan kewajiban untuk pembelaan negara dan dalam upaya pertahanan negara.

Upaya bela negara diatur dalam :1). Pasal 27 ayat 3 dan Pasal 20 UUD 1945

2). Undang-undang No 3 Tahun 2002 tentang Pertahanan Negara.3). Tap MPR no.VI tahun 1973 tentang konsep wawasan nusantara dan

keamanan nasional4). Undang-Undang No.29 tahun 1954 tentang Pokok-Pokok Perlawanan

Rakyat.

95).Undang-Undang No.20 tahun 1982 tentang Ketentuan Pokok Hankam Negara

RI. 6). Tap MPR No.VI Tahun 2000 tentang Pemisahan TNI dengan POLRI.

Page 13: MAKALAH.docx

7). Tap MPR No.VII Tahun 2000 tentang Peranan TNI dan POLRI.

3.2 SARAN

Sebagai Warga Negara kita harus ikut aktif dalam kegiatan bela negara.Hal tersebut dapat kita lakukan dengan mengabdi sesuai dengan pekerjaan,kedudukan dan profesi kita.Tidak harus kita berperang melawan musuh dengan cara mengangkat senjata.Karena dewasa ini musuh kita bukan lagi bersenjata tapi pengaruh luar yang akan membawa dampak buruk bagi ketahanan negara kita.

10

DAFTAR PUSTAKAPadang Ekspres.Kamis 26/05/2011:PadangUndang – Undang Dasar 1945

Page 14: MAKALAH.docx

Wijianto dan Siti Aminah Y. 2005. Kewarganegaraan ( Citizanship ). Jakarta: Piranti Darma Kalokatama.www.elanegara.com

11