Upload
yulitawijaya
View
2
Download
1
Embed Size (px)
DESCRIPTION
b
Citation preview
MALPRAKTIK Septia Kurniaty 102010027Sagase Apthayasa 102010036Fransiska 102010156Lewita Yulita 102010222Florensiana Manafe 102010285Indra Dinatha 102010344Kumaran Krishnan 102010363
Definisi
•“mal” = “salah” •“praktik” =“pelaksanaan” atau “tindakan”, •sehingga berarti “pelaksanaan atau tindakan
yang salah”.•Definisi malpraktik profesi kesehatan
▫kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama
MALPRAKTIK DIMATA HUKUM
•Criminal malpractice•Civil malpractice
Criminal malpractice
•tidak banyak dijumpai. •Misalnya melakukan pembedahan dengan niat membunuh pasiennya
•Dokter yang sengaja melakukan pembedahan pada pasiennya tanpa indikasi medik, (appendektomi, histerektomi dan sebagainya)
Civil malpractice
tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati (ingkar janji). dapat dikategorikan antara lain:•Tidak melakukan apa yang menurut
kesepakatannya wajib dilakukan.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya
wajib dilakukan tetapi terlambat melakukannya.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya
wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya
tidak seharusnya dilakukan.
PENYEBAB MALPRAKTIK
1. Professional misconduct2. Negligence3. Lack of skill
Professional Misconduct
•Kesengajaan•Kesengajaan tersebut tidak harus berupa sengaja mengakibatkan hasil buruk bagi pasien, namun yang penting lebih ke arah motivasi dan informasi
Negligence•Kelalaian 3 bentuk: malfeasance, misfeasance dan
nonfeasance.
Malfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggar hukum
Misfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat
Nonfeasance adalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya.
Lack of skill
•tindakan medis tetapi diluar kompetensinya
Persiapan Operasi
Keperluan bangunan
• fungsional•kebersihan•penyejuk ruangan•peralatan
PEMBUKTIAN MALPRAKTIK 4D•Duty (kewajiban)
▫Adanya indikasi medis▫Bertindak secara hati-hati dan teliti▫Bekerja sesuai standar profesi▫Sudah ada informed consent.
•Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)▫dokter melakukan tindakan menyimpang
dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya,
•Direct Cause (penyebab langsung)▫perlu ada hubungan antara sebab-akibat
antar penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya merupakan “proximate cause”.
•Damage (kerugian)▫ada hubungan langsung antara penyebab
(causal) dan kerugian (damage) yang diderita
▫Hasil negatif tidak dapat sebagai dasar menyalahkan dokter.
Tuntutan Malpraktik
Pasien/Keluarga
Tuntutan Malpraktik
Bukti
Pengadilan&
dokter
1. resiko diketahui dengan informed consent / surat tanda persetujuan tindakan
2. Pemohon memiliki andil pada terjadinya luka atau sakitnya itu sendiri dengan tidak mematuhi
instruksi dokter atau melanggar pantangan – pantangan yang ada
3. Bahwa kerugian yg terjadi disebabkan oleh pihak ketiga dan bukan merupakan dampak
dari instruksi yang diberikan dokter.
Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang : Praktik Kedokteran (UUPK)
• Pasal 451. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang
akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.
2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.
3. Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup :▫diagnosis dan tata cara tindakan medis;▫tujuan tindakan medis yang dilakukan;▫alternatif tindakan lain dan risikonya;▫risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan▫prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.
4. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan.
5. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.
6. Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.
•Pasal 46 (Rekam Medis)•Setiap dokter atau dokter gigi dalam
menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.
•Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.
Setiap catatan rekam medis harus berisi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.
Upaya Pencegahan Malpraktik • Senantiasa berpedoman pada standar pelayanan
medik dan standar prosedur operasional• Bekerjalah secara professional, berlandaskan etik dan
moral yang tinggi• Ikuti peraturan perundangan yang berlaku, terutama
tentang kesehatan dan praktik kedokteran• Jalin komunikasi yang harmonis dengan pasien dan
keluarganya dan jangan pelit informasi baik tentang diagnosis, pencegahan, terapi.
• Tingkatkan rasa kebersamaan , keakraban, dan kekeluargaan sesama sejawat dan tingkatkan kerjasama tim medik demi kepentingan pasien
• Jangan berhenti belajar, selalu tingkatkan ilmu dan keterampilan dalam bidang yang ditekuni.
Kesimpulan
Harus pemeriksaan dilakukan secara komprehensif, yaitu pengkajian yang mendalam terhadap pihak dokter, staf medis, dan pasien sendiri untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya.
TERIMAKASIH