19
MALPRAKTIK Septia Kurniaty 102010027 Sagase Apthayasa 102010036 Fransiska 102010156 Lewita Yulita 102010222 Florensiana Manafe 102010285 Indra Dinatha 102010344 Kumaran Krishnan 102010363

Malpraktik Blok 27

Embed Size (px)

DESCRIPTION

b

Citation preview

Page 1: Malpraktik Blok 27

MALPRAKTIK Septia Kurniaty 102010027Sagase Apthayasa 102010036Fransiska 102010156Lewita Yulita 102010222Florensiana Manafe 102010285Indra Dinatha 102010344Kumaran Krishnan 102010363

Page 2: Malpraktik Blok 27

Definisi

•“mal” = “salah” •“praktik” =“pelaksanaan” atau “tindakan”, •sehingga berarti “pelaksanaan atau tindakan

yang salah”.•Definisi malpraktik profesi kesehatan

▫kelalaian dari seseorang dokter atau perawat untuk mempergunakan tingkat kepandaian dan ilmu pengetahuan dalam mengobati dan merawat pasien, yang lazim dipergunakan terhadap pasien atau orang yang terluka menurut ukuran dilingkungan yang sama

Page 3: Malpraktik Blok 27

MALPRAKTIK DIMATA HUKUM

•Criminal malpractice•Civil malpractice

Page 4: Malpraktik Blok 27

Criminal malpractice

•tidak banyak dijumpai. •Misalnya melakukan pembedahan dengan niat membunuh pasiennya

•Dokter yang sengaja melakukan pembedahan pada pasiennya tanpa indikasi medik, (appendektomi, histerektomi dan sebagainya)

Page 5: Malpraktik Blok 27

Civil malpractice

tidak melaksanakan kewajiban atau tidak memberikan prestasinya sebagaimana yang telah disepakati (ingkar janji). dapat dikategorikan antara lain:•Tidak melakukan apa yang menurut

kesepakatannya wajib dilakukan.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya

wajib dilakukan tetapi terlambat melakukannya.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya

wajib dilakukan tetapi tidak sempurna.•Melakukan apa yang menurut kesepakatannya

tidak seharusnya dilakukan.

Page 6: Malpraktik Blok 27

PENYEBAB MALPRAKTIK

1. Professional misconduct2. Negligence3. Lack of skill

Page 7: Malpraktik Blok 27

Professional Misconduct

•Kesengajaan•Kesengajaan tersebut tidak harus berupa sengaja mengakibatkan hasil buruk bagi pasien, namun yang penting lebih ke arah motivasi dan informasi

Page 8: Malpraktik Blok 27

Negligence•Kelalaian 3 bentuk: malfeasance, misfeasance dan

nonfeasance.

Malfeasance berarti melakukan tindakan yang melanggar hukum

Misfeasance berarti melakukan pilihan tindakan medis yang tepat tetapi dilaksanakan dengan tidak tepat

Nonfeasance adalah tidak melakukan tindakan medis yang merupakan kewajiban baginya.

Page 9: Malpraktik Blok 27

Lack of skill

•tindakan medis tetapi diluar kompetensinya

Page 10: Malpraktik Blok 27

Persiapan Operasi

Keperluan bangunan

• fungsional•kebersihan•penyejuk ruangan•peralatan

Page 11: Malpraktik Blok 27

PEMBUKTIAN MALPRAKTIK 4D•Duty (kewajiban)

▫Adanya indikasi medis▫Bertindak secara hati-hati dan teliti▫Bekerja sesuai standar profesi▫Sudah ada informed consent.

•Dereliction of Duty (penyimpangan dari kewajiban)▫dokter melakukan tindakan menyimpang

dari apa yang seharusnya atau tidak melakukan apa yang seharusnya dilakukan menurut standard profesinya,

Page 12: Malpraktik Blok 27

•Direct Cause (penyebab langsung)▫perlu ada hubungan antara sebab-akibat

antar penyimpangan kewajiban dengan kerugian yang setidaknya merupakan “proximate cause”.

•Damage (kerugian)▫ada hubungan langsung antara penyebab

(causal) dan kerugian (damage) yang diderita

▫Hasil negatif tidak dapat sebagai dasar menyalahkan dokter.

Page 13: Malpraktik Blok 27

Tuntutan Malpraktik

Pasien/Keluarga

Tuntutan Malpraktik

Bukti

Pengadilan&

dokter

1. resiko diketahui dengan informed consent / surat tanda persetujuan tindakan

2. Pemohon memiliki andil pada terjadinya luka atau sakitnya itu sendiri dengan tidak mematuhi

instruksi dokter atau melanggar pantangan – pantangan yang ada

3. Bahwa kerugian yg terjadi disebabkan oleh pihak ketiga dan bukan merupakan dampak

dari instruksi yang diberikan dokter.

Page 14: Malpraktik Blok 27

Undang-undang RI No. 29 Tahun 2004 Tentang : Praktik Kedokteran (UUPK)

• Pasal 451. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang

akan dilakukan oleh dokter atau dokter gigi terhadap pasien harus mendapat persetujuan.

2. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) diberikan setelah pasien mendapat penjelasan secara lengkap.

3. Penjelasan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) sekurang-kurangnya mencakup :▫diagnosis dan tata cara tindakan medis;▫tujuan tindakan medis yang dilakukan;▫alternatif tindakan lain dan risikonya;▫risiko dan komplikasi yang mungkin terjadi; dan▫prognosis terhadap tindakan yang dilakukan.

Page 15: Malpraktik Blok 27

4. Persetujuan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dapat diberikan baik secara tertulis maupun lisan.

5. Setiap tindakan kedokteran atau kedokteran gigi yang mengandung risiko tinggi harus diberikan dengan persetujuan tertulis yang ditandatangani oleh yang berhak memberikan persetujuan.

6. Ketentuan mengenai tata cara persetujuan tindakan kedokteran atau kedokteran gigi sebagaimana dimaksud pada ayat (1), ayat (2), ayat (3), ayat (4), dan ayat (5) diatur dengan Peraturan Menteri.

Page 16: Malpraktik Blok 27

•Pasal 46 (Rekam Medis)•Setiap dokter atau dokter gigi dalam

menjalankan praktik kedokteran wajib membuat rekam medis.

•Rekam medis sebagaimana dimaksud pada ayat (1) harus segera dilengkapi setelah pasien selesai menerima pelayanan kesehatan.

Setiap catatan rekam medis harus berisi nama, waktu, dan tanda tangan petugas yang memberikan pelayanan atau tindakan.

Page 17: Malpraktik Blok 27

Upaya Pencegahan Malpraktik • Senantiasa berpedoman pada standar pelayanan

medik dan standar prosedur operasional• Bekerjalah secara professional, berlandaskan etik dan

moral yang tinggi• Ikuti peraturan perundangan yang berlaku, terutama

tentang kesehatan dan praktik kedokteran• Jalin komunikasi yang harmonis dengan pasien dan

keluarganya dan jangan pelit informasi baik tentang diagnosis, pencegahan, terapi.

• Tingkatkan rasa kebersamaan , keakraban, dan kekeluargaan sesama sejawat dan tingkatkan kerjasama tim medik demi kepentingan pasien

• Jangan berhenti belajar, selalu tingkatkan ilmu dan keterampilan dalam bidang yang ditekuni.

Page 18: Malpraktik Blok 27

Kesimpulan

Harus pemeriksaan dilakukan secara komprehensif, yaitu pengkajian yang mendalam terhadap pihak dokter, staf medis, dan pasien sendiri untuk mengetahui permasalahan sesungguhnya.

Page 19: Malpraktik Blok 27

TERIMAKASIH