56
MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. PLESUNGAN RAYA KABUPATEN KARANGANYAR TUGAS AKHIR Oleh : MUKHOWIM H 3406005 PROGRAM D III AGRIBISNIS PETERNAKAN FAKULTAS PERTANIAN UNIVERSITAS SEBELAS MARET SURAKARTA 2009

MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

i

MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG

DI CV. PLESUNGAN RAYA

KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Oleh :

MUKHOWIM

H 3406005

PROGRAM D III AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 2: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

i

MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG

DI CV. PLESUNGAN RAYA

KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Untuk Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Derajat Ahli Madya Peternakan Di Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta

Program Studi Diploma III Agribisnis Peternakan

Oleh :

MUKHOWIM

H 3406005

PROGRAM D III AGRIBISNIS PETERNAKAN

FAKULTAS PERTANIAN

UNIVERSITAS SEBELAS MARET

SURAKARTA

2009

Page 3: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

ii

MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG

DI CV. PLESUNGAN RAYA

KABUPATEN KARANGANYAR

TUGAS AKHIR

Disusun oleh :

MUKHOWIM

H 3406005

Telah dipertahankan di depan dewan penguji

Pada tanggal : 25 Mei 2009

Dan dinyatakan telah memenuhi syarat

Susunan tim penguji

Penguji I

SHANTI EMAWATI, S.Pt.,MP NIP. 132 315 798

Penguji II

Ir. Lutojo, MP NIP. 131 694 834

Surakarta, Mei 2009 Universitas Sebelas Maret

Fakultas Pertanian Dekan

Prof. Dr. Ir. H. Suntoro, MS NIP. 131 124 609

Page 4: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

3

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah

melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan

tugas akhir ini, dengan judul “Manajemen Pemasaran Sapi Potong”. Tugas akhir

ini merupakan laporan dari hasil magang perusahaan di CV. Plesungan Raya

Kabupaten Karanganyar yang disusun sebagai salah satu syarat mendapatkan

gelar Ahli Madya Diploma III Fakultas Pertanian jurusan Agribisnis Peternakan

Universitas Sebelas Maret Surkarta.

Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak.

Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih kepada :

1. Dekan Fakultas Pertanian Universitas Sebelas Maret Surakarta

2. Ketua Program Diploma III Agribisnis Peternakan Fakultas Pertanian

Universitas Sebelas Maret Surakarta.

3. Shanti Emawati, S.Pt., MP selaku pembimbing magang dan penguji satu.

4. Ir. Lutojo, MP selaku penguji dua.

5. Pimpinan CV. Plesungan Raya beserta jajarannya.

6. Kedua orang tuaku yang selalu mendukung dan menyayangiku.

7. Semua pihak yang telah membantu dalam penyelesaian tugas akhir ini dari

awal sampai akhir yang tidak dapat disebutkan satu persatu.

8. Teman-teman CATLEBREEDER 06 yang selalu kompak dan lucu.

Penulis menyadari masih banyak kekurangan dalam penyusunan laporan

tugas akhir ini, oleh karena itu penulis mengharapkan saran dan masukan untuk

memperbaiki kualitas tugas akhir ini. Dan pada akhirnya penulis berharap semoga

tugas akhir ini bermanfaat bagi para pembacanya.

Surakarta, Mei 2009

Penulis

Page 5: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

4

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL........................................................................................ i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................... ii

KATA PENGANTAR .................................................................................... iii

DAFTAR ISI ................................................................................................... iv

DAFTAR TABEL ........................................................................................... vi

DAFTAR GAMBAR ...................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. viii

BAB I. PENDAHULUAN ......................................................................... 1

A. Latar Belakang ........................................................................ 1

B. Tujuan Pelaksanaan Magang .................................................. 2

1. Tujuan Umum ..................................................................... 2

2. Tujuan Khusus .................................................................... 3

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ................................................................ 4

A. Sapi Potong ............................................................................. 4

B. Permintaan dan Penawaran Sapi Potong.................................. 6

C. Pemasaran Sapi Potong............................................................ 7

D. Saluran Pemasaran Sapi Potong .............................................. 9

BAB III. METODE PELAKSANAAN ........................................................ 11

A. Waktu dan Tempat Magang Perusahaan ................................. 11

B. Materi Magang Perusahaan ..................................................... 11

C. Teknik Pengumpulan Data ...................................................... 11

D. Data Yang Dapat Diambil ....................................................... 12

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................... 14

A. Kondisi Umum Perusahaan ..................................................... 14

1. Sejarah Perusahaan ........................................................... 14

2. Lokasi Perusahaan ............................................................. 15

3. Struktur Organisasi Perusahaan ........................................ 16

4. Peluang dan Kendala Perusahaan ..................................... 17

Page 6: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

5

B. Sistem Pemeliharaan Sapi Potong ........................................... 18

1. Bangsa Sapi ...................................................................... 18

2. Kandang ............................................................................ 19

3. Pakan ................................................................................ 20

4. Sanitasi ............................................................................... 20

5. Pengendalian Penyakit ....................................................... 21

6. Pengolahan Limbah ........................................................... 22

7. Pemasaran ......................................................................... 23

a. Segmentasi Pasar ......................................................... 23

b. Saluran Pemasaran ...................................................... 24

c. Perlakuan Sebelum Pemasaran ................................... 24

d. Promosi Pasar .............................................................. 24

8. Analisa Usaha ................................................................... 25

a. Investasi ....................................................................... 25

b. Penyusutan .................................................................. 25

c. Biaya ........................................................................... 26

d. Penerimaan .................................................................. 27

e. Pendapatan .................................................................. 28

f. Payback Period of Credit (PPC).................................. 28

g. Benefit Cost Ration (BCR)........................................... 29

h. Efisiensi Usaha (rentabilitas) ....................................... 29

i. Break Event Point (BEP) ............................................. 30

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN...................................................... 32

A. Kesimpulan ............................................................................ 32

B. Saran ........................................................................................ 32

DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................... 33

LAMPIRAN

Page 7: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

6

DAFTAR TABEL

No Judul Halaman

1. Investasi dan Penyusutan Investasi pada CV. Plesungan Raya Tahun 2009........................................................................................................... 26

2. Biaya tetap dan biaya variabel CV. Plesungan Raya Tahun 2008 (dalam Rp/tahun) .................................................................................................. 27

3. Penerimaan usaha pada CV. Plesungan Raya Tahun 2008....................... 28

Page 8: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

7

DAFTAR GAMBAR

No Judul Halaman

1. Bagan Struktur Organisasi CV. Plesungan Raya ..................................... 17

2. Grafik BEP pada CV. Plesungan Raya ..................................................... 31

Page 9: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

8

DAFTAR LAMPIRAN

No Judul

1. Data Kuisioner Kegiatan Magang CV. Plasungan Raya

2. Daftar Uraian Kegiatan Magana CV. Pleaungan Raya

3. Denah Kandang CV. Plesungan Raya

4. Denah Lokasi CV. Plesungan Raya

Page 10: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

9

ABSTRAK

Kegiatan Magang ini dilakukan pada bulan Pebruari sampai Maret 2009

dengan judul Manajemen Pemasaran Sapi Potong di CV. Plesungan Raya,

Gondangrejo, Karanganyar.

Pemilihan judul magang dipilih karena penulis ingin menambah

pengalaman pemeliharaan sapi potong khususnya dalam manajemen pemasaran

sapi potong.

Hasil dari magang yang dilakukan di peternakan sapi potong di CV.

Plesungan Raya adalah sapi potong jantan yang di jual dalam bentuk daging dari

kapasitas kandang 126 ekor. Lama penggemukan selama 4-6 bulan dan

pemotongan 5 ekor per hari, sapi hasil penggemukan inilah yang nantinya yang

dapat dijual sebagai pemasukan dalam suatu usaha peternakan. Sapi-sapi tersebut

terdiri dari berbagai macam bangsa sapi antara lain Simmental, Limousin,

Brangus, dan Peranakan Ongole ( PO ). Pakan yang digunakan oleh peternakan

ini adalah hijauan dan konsentrat (Mowfeed ). Kandang yang digunakan adalah

kandang ganda sistem head to head. Limbah di peternakan ini tidak diolah, hanya

dikumpulkan pada penampungan, dan setelah kering dijual ke petani.

Kata kunci : Pemasaran Sapi potong, Mowfeed

Page 11: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

10

ABSTRACT

Activity of this Magang done in February until March 2009 with the title

of Fattening Management of CV. Plesungan Raya, Gondangrejo, Karanganyar.

Election of title of magang selected because writer want to had

experience of conservancy of feedlot specially in Fattening management.

The result show that CV. Plesungan Raya have 25 beef tail of cage

capacities 126 tail beefs. Fattening done during 4-6 months, result of this fattening

aimed as inclusion in effort ranch. They consist for example Simmental,

Limousin, Brangus, and Halfblooded of Ongole (PO). Feed for feedlot used

concentrate ( Mowfeed ) and Grass field. Cage the used double cage and system

of head head. Waste this ranch don’t be processed, only collected at relocation,

and after running dry to be sold to farmer copy in Boyolali.

Keyword : Marketing, Mowfeed

Page 12: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

11

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Sapi adalah hewan ternak terpenting dari jenis-jenis hewan ternak yang

dipelihara manusia sebagai sumber daging, susu, tenaga kerja, dan kebutuhan

manusia lainnya. Ternak sapi menghasilkan sekitar 50% kebutuhan daging di

dunia, 95% kebutuhan susu, dan kulitnya menghasilkan sekitar 85%

Kebutuhan akan konsumsi daging sapi setiap tahun selalu meningkat,

sementara itu pemenuhan akan kebutuhan selalu negatif, artinya jumlah

permintaan lebih tinggi daripada peningkatan daging sapi sebagai konsumsi

dimana sapi potong sebagai salah satu usaha perlu terus dikembangkan,

terutama usaha peternakan sapi potong yang bersifat usaha keluarga

(Murtidjo, 2001).

Kebutuhan akan konsumsi daging sapi di Indonesia tidak sebanding

dengan peningkatan populasi ternak sapi potong. Menurunnya populasi suatu

ternak merupakan salah satu sebabnya, sehingga masih perlu ditingkatkan

perkawinan untuk menghasilkan ternak yang mempunyai sifat-sifat yang

unggul. Hal ini membuat kebijaksanaan pemerintah subsektor peternakan, sapi

sebagai salah satu usaha perlu terus dikembangkan dengan salah satu wujud

nyata ialah dengan mendirikan sentra-sentra pembibitan (Breeding Centre).

Ternak potong di Indonesia memiliki arti yang sangat strategis,

terutama dikaitkan dengan fungsinya sebagai penghasil daging, tenaga kerja,

penghasil pupuk kandang, tabungan, atau sumber rekreasi. Arti yang lebih

utamanya adalah sebagai komoditas sumber pangan hewani yang bertujuan

untuk kesejahteraan manusia, memenuhi kebutuhan selera konsumen dalam

rangka meningkatkan kualitas hidup, dan mencerdaskan masyarakat.

Perkembangan arus permintaan yang semakin pesat terhadap produk

peternakan ini, tentu saja harus diimbangi dengan upaya melakukan penerapan

teknologi yang semakin meningkat pula. Dimana untuk mengejarnya tidak

dapat dilakukan secara tradisional saja, tetapi harus diarahkan pada

perkembangan industri yang memerlukan peranan manajerial. Peran

Page 13: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

12

pentingnya adalah aspek pemasaran yang harus benar-benar disesuaikan

dengan permintaan konsumen sehingga usaha yang dilakukan mendatangkan

keuntungan ekonomis bagi para pelakunya. Dengan demikian, penerapan

manajemen dalam industri peternakan harus dimulai dari sejak praproduksi

sampai pasca panen dengan mengkaji pengaruh genetik dan lingkungan dalam

keterpaduan trias komponen yaitu peternak, ternak, dan wilayahnya

(Santosa, 2006).

Salah satu kegiatan yang menghasilkan dana adalah kegiatan

pemasaran. Walaupun proses pemasaran ada di akhir rangkaian usaha

peternakan, namun perencanaan sudah ada di awal berdirinya suatu usaha,

secara tradisional para peternak menjual sapi-sapinya di pasar-pasar terdekat.

Usaha peternakan yang sudah berorientasi pasar, bisa saja hasil usaha

peternakan dipasarkan di lokasi yang berjauhan dengan lokasi usaha. Namun,

hal ini tetap didasarkan pada pertimbangan ekonomis (Soeprapto dan Abidin,

2006).

CV. Plesungan Raya merupakan salah satu usaha yang bergerak dalam

bidang penggemukan sapi potong dan pemasaran hasil-hasil penggemukan

yaitu berupa penjualan daging dan ikutan seperti hati, kulit, jerohan, tulang,

dan lainnya. CV. Plesungan Raya beralamat di desa Plesungan, Gondangrejo,

Karanganyar dimana CV ini memiliki sapi jenis unggul dan lokal di antaranya

yaitu Limousin, Simmetal, Brahman, Angus, dan Peranakan Ongole.

B. Tujuan Pelaksanaan Magang

1. Tujuan umum dari kegiatan magang adalah untuk:

a. Memperoleh pengalaman yang memadai dengan cara mengenali

kegiatan-kegiatan di lapangan kerja yang ada dibidang peternakan.

b. Meningkatkan pemahaman mengenai hubungan antara teori dan

penerapannya, serta faktor-faktor yang mempengaruhi sehingga dapat

menjadikan bekal ilmu yang lebih luas dalam terjun ke masyarakat.

Page 14: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

13

c. Memperoleh keterampilan kerja dan pengalaman kerja yang praktis

yakni secara langsung dapat menjumpai, merumuskan serta memecahkan

permasalahan yang ada dalam kegiatan dibidang peternakan.

d. Meningkatkan hubungan antara perguruan tinggi, pemerintah, instansi

terkait dan masyarakat sehingga dapat meningkatkan mutu pelaksanaan

Tri Darma Perguruan Tinggi.

2. Tujuan khusus antara lain :

a. Memperoleh keterampilan dan pengalaman kerja dalam bidang

peternakan sapi potong yang dilakukan di CV. Plesungan Raya

b. Memperoleh pengalaman dan keterampilan secara langsung dalam

bidang manajemen pemasaran sapi potong.

Page 15: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

14

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Sapi Potong

Peternakan sapi di Indonesia sejak zaman dahulu telah berkembang

sebagai suatu usaha sambilan hingga saat ini umumnya belum banyak didapati

usaha peternakan sapi yang dikelola secara maju, demi mengejar keuntungan.

Meskipun sejak dahulu beternak sapi dilakukan sebagai usaha sambilan dan

tabungan juga sebagai tenaga kerja tapi di Indonesia terkenal sebagai gudang

ternak dan sanggup mengekspor sapi sampai keluar negeri.

Sapi potong yang berkembang di Indonesia merupakan bangsa sapi

tropis dan subropis, terdiri dari sapi lokal dan sapi impor (Sarwono dan Arianto,

2002). Menurut Siregar (2007), sapi jantan maupun sapi betina dapat digunakan

sebagai bakalan dalam usaha penggemukan sapi. Namun, sapi jantan lebih

diminati daripada sapi betina karena pertambahan bobot badannya lebih cepat

dibandingkan dengan sapi betina. Sapi yang dibutuhkan untuk usaha

penggemukan dapat bersumber dari berbagai jenis sapi yang telah ada di

Indonesia, termasuk jantan sapi perah dan berbagai jenis sapi yang dapat

didatangkan dari luar negeri berupa sapi impor. Dengan demikian ada tiga sumber

sapi bakalan yang dapat digunakan untuk usaha penggemukan, yaitu jenis sapi

lokal, jenis sapi murni impor, dan jenis sapi persilangan.

Pada CV. Plesungan Raya dalam memilih jenis sapi yang akan di potong

memiliki umur rata-rata 2-2,5 tahun dengan bobot rata-rata 450-650 kg setelah

dipelihara selama 5-7 bulan. Akan tetapi dalam penerapannya dipengaruhi oleh

beberapa faktor yaitu biaya pembelian, biaya penyusutan, dan dapat/ tidaknya sapi

yang akan disembelih dari pasar. Apabila dihitung, pemilik mendapatkan

keuntungan maka sapi tersebut akan diambil untuk disembelih.

Simmental merupakan sapi potong turunan Bostaurus yang

dikembangkan di lembah Simme, Switzerland, dan Swiss. Sapi ini tergolong sapi

triguna, yaitu sebagai sapi potong, sapi perah, dan sapi kerja. Bulunya berwarna

krem, agak coklat, atau merah seperti sapi Bali. Muka, keempat kaki mulai dari

Page 16: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

15

lutut, dan ujung ekor berwarna putih. Pertumbuhan ototnya bagus dan

penimbunan lemak di bawah kulit rendah.

Limousin merupakan sapi turunan BosTaurus yang berhasil dikembangkan di

Prancis. Jenis sapi ini dicirikan dengan tubuhnya yang besar dan panjang serta

dadanya yang besar dan berdaging tebal. Bulunya berwarna merah mulus.

Matanya dengan sorot yang awas. Kaki tegap dan mulai bagian lutut kebawah

berwarna terang. Tanduk pada sapi jantan tumbuh keluar dan agak melengkung.

Bobot badan sapi jantan dewasa mencapai 850 kg, sedangkan pada sapi betina

dewasa 650 kg (Murtidjo, 2001).

Sapi Brahman berasal dari India yang merupakan keturunan dari sapi

zebu (Bos Indicus). Di Amerika Serikat, sapi ini berkembang cukup pesat karena

pola pemeliharaan dan sistem perkawinan yang terkontrol, sehingga penampilan

beberapa parameter produksinya melebihi penampilan produksi di negeri

asalnya. Sapi ini kemudian diekspor ke Australia dan disilangkan dengan sapi

asal Eropa. Sistem pembibitan sapi yang sudah tercatat menyebabkan para

podusen dan importir bibit dapat menentukan persentase darah sapi brahman

yang dijualnya. Dari Australia inilah didapat sapi-sapi bakalan yang dipelihara

untuk digemukkan di Indonesia (Abidin, 2002).

Sapi Aberdeen Angus merupakan salah satu jenis sapi daging yang

terkenal di Amerika Serikat. Sapi ini berasal dari daerah yang beriklim dingin dan

lembab disebelah utara Skotlandia sapi jenis ini mulai dimasukkan ke Amerika

Serikat pada tahun 1873. Bentuk tubuhnya rata, lebar, dan mempunyai urat daging

yang baik. Warna tubuhnya hitam seluruhnya, tetapi kadang kala terdapat warna

putih pada bagian bawah dibelakang pusat (Siregar, 2007).

Sapi Brangus merupakan hasil persilangan antara sapi Aberdeen Angus

dengan Brahman. Bulunya halus dan pada umumnya berwarna hitam atau merah.

Sapi jenis ini tidak bertanduk, tetapi bergelambir, bertelinga, berpunuk kecil, dan

Page 17: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

16

mempunyai kemampuan menyesuaikan diri terhadap perubahan iklim dan mampu

pula menyesuaikan diri terhadap kualitas pakan yang tidak terlalu tinggi.

(Siregar, 2007).

B. Permintaan dan Penawaran Sapi Potong

Pengertian permintaan dipergunakan untuk mengetahui hubungan

jumlah barang yang bersangkutan dengan anggapan bahwa harga barang

lainnya tetap. Hal ini dapat dijelaskan dengan kurva permintaan, yaitu kurva

hubungan antara jumlah maksimum dari barang yang dibeli oleh konsumen

dengan harga alternative pada waktu tertentu. Faktor yang mempengaruhi

permintaan adalah jumlah penduduk, pendapatan, harga barang, harga barang

lainnya, selera dan profesi konsumen (Soekarwati, 1993).

Pasar merupakan pertemuan antara permintaan dan penawaran. Ada

penjual dan pembeli sehingga terjadilah tawar menawar sampai ada

kesepakatan untuk melakukan transaksi pada harga yang disepakati itu. Proses

itu dinamakan pasar, tidak peduli tempatnya. Harga yang telah disepakati

adalah harga pasar, sekalipun proses itu melalui alat komunikasi berupa telpon

(Rasyaf, 2003).

Penjual dan produsen ada disatu jalur yang merupakan sisi lain

disamping pembeli pada suatu sistem pasar. Dalam hal ini terdapat penjual

berjenjang yang biasa dikenal dengan pelaku pemasaran yang berawal dari

peternakan sebagai produsen. Standar yang digunakannya tetap pada harga

dan mengikuti sistem yang berlaku. Banyak sedikitnya keberadaan pembeli

akan menentukan besarnya harga dari sudut penjual dan produsen. Penjual

eceran lebih sulit dalam keluwesan persediaan barang sesuai dengan

perubahan harga dan permintaan dipasar eceran sebagai akibat sifat produk

peternakan yang tidak tahan lama. Hal ini menyebabkan dalam jangka pendek

harga hasil peternakan dapat melambung tinggi dan dapat langsung jatuh

sehingga persediaan barang tidak mungkin diadakan untuk menstabilkan harga

atau untuk memenuhi permintaan konsumen yang melonjak (Rasyaf, 2000).

Kebijakan penetapan harga pasar mencakup harga-harga kebiasaan,

lapisan harga dan pengawasan harga jual, potongan menurut jumlah dan

Page 18: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

17

penetapan harga geografis. Untuk penetapan harga berdasarkan survei perlu

diketahui mengenai keadaan harga pasar dan biaya penetapan harga. Tetapi

apabila tidak dipenuhi maka sidikit orang yang ikut serta dalam penetapan

harga pasar (Kristianto et. al., 1996).

C. Pemasaran Sapi Potong

Pemasaran merupakan suatu sistem keseluruhan dari seluruh kegiatan

usaha untuk merencanakan, menentukan harga, mempromosikan,

mendistribusikan barang dan jasa yang dapat memuaskan kebutuhan baik pada

pembeli yang ada maupun pembeli potensial. Pemasaran mencakup usaha

perusahaan yang dimulai dengan mengidentifikasi kebutuhan konsumen yang

perlu dipuaskan, menentukan produk yang hendak diproduksi, dan penyaluran

atau penjualan produk tersebut. Kegiatan pemasaran adalah kegiatan yang

saling berhubungan sebagi suatu sistem (Dharmmesta dan Handoko, 1997).

Satu-satunya kegiatan yang menghasilkan dana adalah kegiatan

pemasaran. Walaupun proses pemasaran ada di akhir rangkaian usaha

peternakan, tidak berarti pemasaran harus dipikirkan belakangan. Secara

tradisional, para peternak menjual sapi-sapinya di pasar-pasar terdekat. Usaha

peternakan yang sudah berorientasi pasar, bisa saja hasil usaha peternakan

dipasarkan di lokasi yang berjauhan dengan lokasi usaha. Namun, hal ini tetap

didasarkan pada pertimbangan ekonomis (Soeprapto, 2006).

Dalam mempelajari pemasaran ternak potong perlu dipahami

perencanaan (planning) yang matang karena perencanaan tersebut harus dapat

dilaksanakan sehingga merupakan titik pusat terbentuknya keuntungan

perusahaan yang diharapkan. Tinggi rendahnya tingkat keuntungan yang

diperoleh tergantung pada jumlah ternak yang terjual, tingkat keuntungan

yang diperoleh per ekor, serta besarnya biaya produksi. Oleh karena itu, rumus

tingkat keuntungan tersebut secara umum ditampilkan dalam rumus sebagai

berikut.

Keuntungan = (Jumlah Ternak Terjual x Harga per Ekor) – Biaya Produksi

Page 19: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

18

Untuk meningkatkan jumlah ternak yang dapat dijual antara lain

ditempuh dengan menghasilkan produk yang sesuai dengan permintaan,

misalnya kelas dan grade ternak yang akan dijual harus sesuai dengan selera

konsumen. Untuk meningkatkan keuntungan per ekor antara lain ditempuh

dengan memenuhi kebutuhan dan kepuasan selera konsumen melalui

pemilihan pasar dan menata cara pemasarannya. Untuk mengurangi biaya

produksi ditempuh dengan cara mengefisiensikan penggunaan pakan, tenaga

kerja dan penggunaan peralatan (Santoso, 2006).

Pemasaran adalah proses sosial dan manajerial dengan nama seseorang atau

kelompok memperoleh apa yang mereka butuhkan dan inginkan melaui

pertukaran produk dan nilai dengan orang lain. Pemasaran terjadi ketika orang

memutuskan untuk memuaskan kebutuhan dan keinginan lewat pertukaran.

Konsep pertukaran mengarah ke konsep pasar. Suatu pasar adalah perangkat

pembeli yang aktual dan potensial dari sebuah produk. Para pembeli ini

mempunyai kebutuhan dan keinginan yang sama dapat dipuaskan lewat

pertukaran. Ukuran suatu pasar tergantung pada jumlah orang yang

menunjukan kebutuhan, mempunyai sumber daya untuk terlibat dalam

pertukaran dan bersedia menawarkan sumber daya ini dalam pertukaran untuk

apa yang mereka inginkan. Aliran pemasaran dimulai dari pemasokan ke

perusahaan pemasaran, kemudian keperantara pemasaran sampai pada

konsumen (Kotler dan Amstrong, 1997).

Menurut Soekartawi (1993) bahwa manajemen pamasaran meliputi

pembelian, sortir/grading ( membedakan barang berdasarkan ukuran dan

kualitasnya ), penyimpanan, pengangkutan, dan transaksi penjualan. Stanton

(1998) menyatakan bahwa keberhasilan pemasaran kemungkinan besar dapat

Page 20: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

19

dicapai jika perusahaan mendaya gunakan perencanaan pemasaran setrategis

yaitu penentuan tujuan pemasaran, menyeleksi target pemasaran, dan

mengembangkan suatu bauran strategis untuk mencapai tujuan.

D. Saluran Pemasaran Sapi Potong

Jalur pemasaran dimulai sejak hasil peternakan dikeluarkan dari peternak

hingga diterima konsumen akhir. Untuk kegiatan ini tentu pihak lain dilibatkan

seperti perorangan atau lembaga, sedangkan pelakunya dapat peternak sendiri

ataupun orang lain. Semua hasil peternakan ada pengumpul baik tingkat

pertama maupun tingkat akhir. Lembaga pengumpul yang berada ditingkat

pertama inilah yang sering datang dan mengumpulkan produk peternakan.

Lembaga ini sering disebut lembaga pengumpul. Ditingkat berikutnya ada

distributor atau pelaku ditengah jalur tata niaga dalam berbagai bentuk

usahanya, termasuk unit pengolahan atau usaha pengolahan hasil peternakan.

Kemudian ditingkat akhir pada pengecer di pasar atau pengusaha restoran dan

usaha sejenisnya (Rasyaf, 2003).

Fungsi saluran pemasaran meliputi informasi, promosi, negosiasi,

pemesanan, pembiayaan, pengambilan resiko, dan pemilik fisik. Informasi

terdiri dari pengumpulan dan penyebaran informasi riset pemasaran melalui

pelanggan, pesaing dan pelaku lain serta kekuatan dalam lingkungan

pemasaran yang potensial dan yang ada saat ini. Promosi yaitu meliputi

pengembangan dan penyebaran komunikasi persuatif mengenai penawaran

Page 21: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

20

yang dirancang untuk menarik pelanggan. Negosiasi merupakan usaha untuk

mencapai persetujuan akhir mengenai harga dan syarat lain sehingga transfer

kepemilikan dapat dilakukan. Pemasaran merupakan komunikasi dari anggota

saluaran pemasaran dengan produsen mengenai niat untuk membeli.

Pembiayaan merupakan perolehan dan alokasi dana yang dibutuhkan untuk

membiayai persediaan pada tingkat saluran pemasaran yang berbeda.

Pengambilan resiko merupakan asumsi resiko yang berhubungan dengan

pelaksanaan fungsi saluran pemasaran tersebut. Pemikiran fisik merupakan

kesinambungan penyimpanan dan pergerakan produk fisik dari bahan mentah

sampai ke pelanggan akhir (Kotler dan Susanto, 2001).

Dari pemasaran hasil peternakan dapat diperoleh sejumlah uang untuk

menutupi biaya produksi dan juga diperoleh keuntungan. Dalam hal ini

dikenal jalur pemasaran singkat dan jalur pemasaran panjang. Jalur pemasaran

singkat merupakan upaya untuk memperpendek jalur pemasaran yang ada,

artinya peternak langsung menjual hasil peternakan kepada pembeli akhir.

Jalur pemasaran panjang merupakan cara untuk ikut serta pada setiap tahapan

jalur pemasaran itu, dalam hal ini peternak sangat berperan (Rasyaf, 2001).

Page 22: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

21

III. METODE PELAKSANAAN

A. Waktu Dan Tempat Magang Perusahaan

Praktek magang dilaksanakan pada tanggal 9 Februari sampai 9 Maret

2009, bertempat di CV. Plesungan Raya yang beralamatkan di desa Plesungan

RT 04/02, Gondangrejo, Karanganyar.

B. Materi Magang Perusahaan

1. Kondisi umum peternakan di CV. Plesungan Raya milik Bapak Guntur

Wiyono.

2. Kegiatan pemeliharaan sapi potong yang dilakukan di peternakan CV.

Plesungan Raya.

3. Manajemen pemasaran sapi potong di peternakan CV. Plesungan Raya.

C. Teknik Pengumpulan Data

Data yang diperlukan harus akurat sehingga tercapai keyakinan akan

suatu kebenaran yang relevan. Adapun teknik pengumpulan data yang

digunakan antara lain ;

1. Pengamatan (Observasi)

Pengamatan merupakan salah satu cara pengumpulan data dengan

melihat secara langsung tentang situasi, kondisi, serta berbagai hal yang

terjadi di kandang dan lingkungan yang berhubungan dengan praktek

lapangan.

2. Wawancara

Wawancara merupakan salah satu cara pengumpulan data yang

dilakukan dengan cara tanya jawab secara langsung dengan responden.

Responden dalam hal ini antara lain pimpinan CV. Plesungan Raya, Divisi

sapi atau pihak-pihak yang sekiranya dianggap perlu untuk didapat

informasinya.

Page 23: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

22

3. Catatan yang ada di perusahaan peternakan

Metode ini dilakukan dengan cara melihat data-data yang dimiliki

peternakan untuk mengetahui data yang diperlukan guna menyusun

laporan magang.

4. Studi pustaka

Metode ini dilakukan untuk mencari data pembanding yang ada di

perusahaan peternakan dari literature, dari buku maupun jurnal yang

berhubungan dengan kegiatan guna menyusun laporan magang.

D. Data yang diambil

Sumber data diperoleh berdasarkan

1. Segmentasi pasar

Segmentasi pasar merupakan target dari pemasaran produk yang

bersangkutan (dalam hal ini sapi) misal konsumen kalangan menengah ke

atas, masyarakat umum dan lain-lain.

2. Saluran pemasaran

Saluran pemasaran merupakan urutan tata niaga dari produk yang

bersangkutan (dalam hal ini sapi dan produk olahannya).

3. Perlakuan sebelum pemasaran

Perlakuan sebelum pemasaran merupakan suatu perlakuan atau

tindakan sebelum dipasarkan misalnya apakah dilakukan pemeriksaan

kesehatan, ternak (dalam hal ini sapi) dimandikan agar terlihat lebih

bersih.

4. Promosi pasar

Promosi pemasaran merupakan salah satu cara untuk

memperkenalkan produk calon konsumen. Promosi dapat dilakukan

melalui iklan, sales, atau secara spontanitas (dari mulut kemulut)

5. Studi pustaka

Metode ini dilakukan dengan cara mencari data yang ada di

perusahaan dan dari buku maupun jurnal yang berhubungan dengan

kegiatan guna menyusun laporan magang.

Page 24: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

23

Data sekunder yang diperoleh secara tidak langsung dari sumber

antara lain :

a. Identitas perusahaan

Untuk bisa mengetahui identitas perusahaan maka bisa

ditanyakan kepada pemilik atau orang yang mengetahuinya. Yang

perlu diketahui dari identitas perusahaan antara lain nama perusahaan,

izin usaha dan pemilik perusahaan.

b. Sejarah perkembangan perusahaan

Sejarah perkembangan perusahaan meliputi tahun berdiri,

tujuan usaha, dan modal awal perusahaan. Untuk bisa mendapatkan

informasi tersebut bisa ditanyakan langsung kepada pemilik atau orang

yang mengetahuinya.

c. Prospek dan hambatan yang dihadapi

Prospek perusahaan merupakan suatu hal yang

menggambarkan perkembangan perusahaan pada masa yang akan

datang, sedangkan hambatan merupakan suatu hal yang dapat

menghalangi perkembangan perusahaan. Untuk mendapatkan

informasi tentang prospek dan hambatan yang dihadapi perusahaan

dapat ditanyakan kepada pemilik perusahaan atau orang yang

mengetahuinya.

d. Organisasi kepegawaian

Organisasi kepegawaian merupakan suatu hal yang

menggambarkan kondisi orang-orang yang berkecimpung dalam

perusahaan tersebut. Organisasi kepegawaian meliputi struktur

organisasi, gambaran kondisi kepegawaian dan jumlah tenaga kerja.

Page 25: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

24

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Kondisi Umum Perusahaan

1. Sejarah perusahaan

CV. Plesungan Raya adalah perusahaan yang bergerak di bidang

peternakan sapi potong ( Fattening ) yang berdiri pada tanggal 15 Juli

2002 yang beralamatkan di Dusun Plesungan Raya RT 04 RW II,

Kelurahan Plesungan, Kecamatan Gondangrejo, Kabupaten Karanganyar,

Jawa Tengah. Peternakan ini milik Bapak Guntur Wiyono. Pada awalnya

peternakan ini memelihara 25 ekor sapi dengan berbagai macam jenis

bangsa sapi. Bangsa bangsa Sapi yang dipelihara antara lain bangsa

Simmental, Peranakan Ongole (PO), Limousin, Brangus. Bakalan sapi

diperoleh dari pasar, pedagangnya (blantik) dan warga di daerah sekitar.

Untuk mendapatkan bakalan-bakalan tersebut, pemilik sekaligus pengelola

peternakan yaitu Bapak Guntur Wiyono terjun langsung ke lapangan.

Pengadaan bakalan masih terus saja didatangkan dengan pembelian

bakalan menggunakan sistem tafsiran (jogrokan).

Hal - hal yang melatar belakangi berdirinya peternakan sapi ini

adalah :

a. Desa Plesungan khususnya merupakan daerah yang mempunyai

topografi dan klimatologi yang cukup baik untuk pengembangan usaha

ternak khususnya peternakan sapi potong, karena daerah ini

mempunyai suhu sekitar 28° C dengan curah hujan dan sinar matahari

yang cukup, sehingga sangat cocok untuk lokasi peternakan.

Daerahnya yang datar sehingga mempermudah akses kegiatan

peternakan.

b. Ketersediaan bahan pakan yang cukup, yaitu membeli dari pasar-pasar

hewan, yakni Pracimantoro, Wuryantoro, dan Ngadirojo (Wonogiri),

Bekonang (Sukoharjo), Pacitan (Jawa Timur), Wirosari (Blora) dan

Sragen. Pakan hijauan berasal dari sisa produksi pertanian yang berupa

jerami padi yang didapat dari sekaresidenan Surakarta.

Page 26: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

25

c. Tersedianya tenaga kerja lokal yang cukup banyak dan potensial,

sehingga dengan diberikannya peningkatan pengetahuan dan

ketrampilan cara pemeliharaan ternak sapi, maka dapat menyerap

tenaga kerja lokal sebagai tenaga keja lapangan.

Usaha peternakan dapat menciptakan lapangan kerja bagi

masyarakat sekitar sehingga dapat membantu perekonomian dengan

menjadikannya tenaga kerja. Memanfaatkan limbah peternakan untuk

dijadikan pupuk kompos. Limbah padat dibuat kompos yang kandungan

haranya lengkap yang dapat dipergunakan untuk menyuburkan tanah.

Untuk limbah cair sekarang belum diolah dan masih dibuang atau

dialirkan ke persawahan. Kompos dipasarkan dan dipakai untuk memupuk

lahan tembakau, lahan pisang, jati, dan rumput kolonjono. Untuk

pemasaran pupuknya sudah ada yang membeli yakni petani di Boyolali

untuk memupuk lahan tembakau.

Perusahaan ini didirikan dengan melihat peluang pasar yang cukup

luas yaitu dengan melihat kebutuhan atau konsumsi masyarakat Indonesia

yang semakin meningkat dari tiap tahunnya. Mengenai konsumsi produk -

produk peternakan khususnya daging, dengan melihat hal tersebut

peternakan ini mempunyai kios khusus menjual daging dan hasil

pengolahan daging seperti, dendeng, abon, kripik paru, dan bakso.

Perusahaan ini mempunyai visi yaitu untuk memenuhi kebutuhan daging

di daerah ini agar tidak tergantung dari luar.

2. Lokasi peternakan

Peternakan sapi potong CV. Plesungan Raya adalah usaha

peternakan yang bergerak dibidang usaha penggemukan sapi potong yang

berlokasi di desa Plesungan, Kec. Gondangrejo, Kab. Karanganyar.

Daerah ini terletak di dataran rendah dengan keadaan topografi tanah yang

datar dengan suhu 28ºC. Hal ini sesuai dengan pendapat Abidin (2002)

yang menyatakan bahwa pada umumnya sapi potong dapat tumbuh

optimal di daerah dengan kisaran suhu 10ºC – 27ºC.

Page 27: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

26

Lokasi kandang berdekatan dengan pemukiman penduduk dengan

jarak ± 30 m. Hal ini tidak sesuai dengan pendapat yang menyatakan

bahwa sebaiknya lokasi peternakan cukup jauh dari pemukiman agar bau

dari limbah peternakan tidak mengganggu pemukiman penduduk sekitar

kandang, jarak kandang dari tempat pemukiman minimum 50 meter

(Sarwono dan Arianto, 2002). Lokasi peternakan cukup ideal dilihat dari

ketersediaan bahan pakan dan sumber air. Hal ini berkaitan dengan

pernyataan Santoso (2006) bahwa lokasi usaha jauh dari pemukiman

penduduk serta dekat dengan sarana transportasi, dekat dengan sumber air

dan dekat dengan sumber bahan pakan. Pemilihan lokasi penggemukan

sapi tergantung diantaranya pada geografi dan topografi, ketersediaan

tenaga kerja, ketersediaan bahan pakan, sumber air, transportasi dan

ketersediaan sapi bakalan.

Batas wilayah peternakan yaitu sebelah Barat berbatasan dengan

lahan pertanian, batas sebelah timur berbatasan dengan lahan pertanian

dan Perumnas, batas sebelah Utara berbatasan dengan perumahan

penduduk, sedangkan batas Selatan berbatasan dengan kebun jati.

3. Struktur organisasi perusahaan

Struktur organisasi sangat dibutuhkan untuk operasioal suatu

perusahaan. Fungsi struktur organisasi adalah untuk menentukan seorang

tenaga kerja bertanggung jawab terhadap pekerjaan dan kepada siapa harus

melaporkan hasil kegiatannya. Ini diperlukan agar setiap tenaga kerja

mengetahui hak dan kewajibannya. Struktur organisasi secara lengkap

dapat dilihat pada bagan berikut :

Page 28: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

27

Gambar 1. Bagan Struktur Organisasi CV. Plesungan Raya

4. Peluang dan kendala perusahaan

Peluang yang dimiliki perusahaan peternakan CV. Plesungan Raya

untuk berkembang masih terbuka lebar. Meningkatnya permintaan daging

serta lokasi pemasaran yang luas juga mendorong perusahaan ini masih

bisa mengembangkan usahanya. Keuntungan peternakan dari tahun ke

tahun yang mengalami peningkatan juga dijadikan modal untuk

pengembangan perusahaan untuk jangka panjang.

Kendala yang ada di CV. Plesungan Raya ini antara lain masalah

Sumber Daya Manusia (SDM) khususnya tenaga kerja kandang yang

kurang memperhatikan akan kesehatan sapi dan kurang peka terhadap

perlakuan pakan ternak. Dimana ada sapi yang tidak suka terhadap pakan

yang diberikan, padahal pakan itu bisa diganti dengan pakan yang lain

yang disukai oleh sapi tersebut.

Direktur

Sekretaris Bendahara

Divisi Pemeliharaan

Divisi Pakan

Divisi Pupuk

Divisi Pemotongan

Divisi Transportasi

Divisi Pemasaran

Page 29: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

28

B. Sistem Pemeliharaan Sapi Potong

1. Bangsa Sapi

Di atas segala nilai ekonomis seekor sapi, pada akhirnya sapi akan

menjadi penghasil daging. Sapi-sapi yang dipekerjakan sebagai pembajak

sawah atau ternak-ternak perah yang tidak produktif lagi biasanya akan

menjadi ternak potong. Umumnya, mutu daging yang berasal dari sapi-

sapi afkiran ini tidak terlalu baik. Meskipun demikian, ada beberapa jenis

sapi yang memang khusus dipelihara untuk digemukkan karena

karakteristik yang dimilikinya, seperti tingkat pertumbuhannya cepat dan

kualitas daging cukup baik. Sapi-sapi inilah yang umumnya dijadikan

sebagai sapi bakalan, yang dipelihara secara intensif selama beberapa

bulan, sehingga diperoleh pertambahan berat badan yang ideal untuk

dipotong (Abidin, 2002). Menurut Soeprapto dan Abidin (2006) ada

beberapa jenis sapi potong yang menyebar di wilayah Indonesia. Di

antaranya Sapi Bali, Ongole, peranakan Ongole, dan Sapi Madura.

Pada perusahaan CV. Plesungan Raya memiliki berbagai macam

jenis sapi baik lokal maupun hasil persilangan seperti sapi PO, Limousin,

Simmetal, Brahman, Angus, dan Brangus.

Ciri-ciri sapi brahman adalah warnanya bervariasi mulai dari abu-

abu muda, belang-belang, hingga hitam. Sapi Brahman memiliki punuk

dibelakang kepala, memiliki telinga yang berpendulous panjang serta

adanya pendulous yang longgar sepanjang leher. Kelebihan sapi Brahman

adalah memiliki ketahanan terhadap kondisi tata laksana yang minimal,

toleransi terhadap panas, dan memiliki kemampuan untuk mengasuh anak,

memiliki daya tahan terhadap penyakit dan parasit. Kelemahan dari sapi

Brahman adalah memiliki toleransi yang rendah terhadap suhu udara yang

rendah dan memiliki fertilitas yang rendah (Blakely dan Bade, 1991).

Sapi Angus memiliki ciri-ciri antara lain berwarna hitam, tidak

betanduk, mempunyai bulu yang halus, dan ukuran badannya relative

kecil. Kelebihan dari Sapi Angus adalah mempunyai ketahanan terhadap

hawa dingin, mempunyai kemampuan memelihara anak dan menyusui

Page 30: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

29

yang baik, tidak mengalami kesulitan pada waktu melahirkan, memiliki

fertilitas yang tinggi, memiliki kualitas karkas yang baik dengan tulang

yang kecil, perdagingan baik dan persentase lemak yang rendah.

Kekurangan dari sapi Angus adalah ukuran badannya yang kecil, dan pada

padang pengembalaan jantan tidak suka membuntuti betina

(Blakely dan Bade, 1991).

Sapi Brangus merupakan tipe sapi yang menghasilkan daging yang

baik. Karkas sapi Brangus di Kabupaten Sragen dapat mencapai ± 53%

dengan kualitas daging protein 11,5% dan lemak 8,8% dan menurut hasil

uji laboratorium Balai Penyidikan dan Pengujian Veteriner (BPPV)

Yogyakarta dinyatakan sebagai daging yang baik.

2. Kandang

Kandang sapi berfungsi sebagai tempat tinggal dan juga untuk

perlindungan terhadap berbagai aspek lingkungan seperti cuaca yang

menimbulkan ketidaknyamanan ternak (Siregar, 2004). Kapasitas untuk

kandang di CV. Plesungan Raya adalah mampu menampung sebanyak 152

ekor sapi.

Ukuran untuk satu ekor sapi adalah panjang 225 cm dan lebar 125

cm dengan dibagian tengahnya mempunyai jalur untuk memberikan pakan

dan minum dengan atap tertutup. Kandang dibatasi dinding, dengan lantai

dari semen.

Kontruksi kandang di CV. Plesungan Raya sudah cukup bagus dan

kuat, hal itu dapat dilihat dari kandang yang dikelilingi oleh tembok yang

kuat sehingga dapat menyangga atap dengan baik. Dinding dibuat dengan

tembok sehingga kuat dan kokoh dengan ada ventilasi dengan atap

sehingga udara dan sinar matahari dapat keluar masuk. Lantai kandang

mempunyai kemiringan sebesar 5% sehingga urin dapat langsung mengalir

ke dalam selokan dan memudahkan untuk membersihkan feses. Atap dari

genting yang mudah menyerap panas dengan baik. Tempat pakan dan

minum sejajar memanjang di bagian tengah. Tempat pakan konsentrat

berukuran panjang 70 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm, tempat minum

Page 31: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

30

mempunyai panjang 90 cm, lebar 40 cm dan tinggi 30 cm, sedangkan pada

tempat pakan jerami berukuran panjang 240 cm, lebar 48 cm, dan tinggi

30 cm.

3. Pakan

Berdasarkan sumber bahan pakannya, sapi termasuk hewan

hebivora, yakni pemakan tumbuhan. Hampir seluruh pakannya memang

berasal dari tumbuhan. Tumbuh-tumbuhan memiliki sel dengan struktur

yang lebih kompleks jika dibandingkan dengan sel hewan, sehingga untuk

mencerna tumbuh-tumbuhan diperlukan proses-proses khusus yang jauh

lebih sulit, terutama jika dibandingkan dengan hewan pemakan serangga

atau pemakan hewan lainnya (carnivora) ( Abidin, 2002).

Menurut Sarwono dan Arianto (2006) pada dasarnya sumber pakan

sapi dapat disediakan dalam bentuk hijauan dan konsentrat. Satu hal yang

terpenting adalah pakan dapat memenuhi kebutuhan protein, karbohidrat,

lemak, vitamin dan mineral.

Pada tata laksana pakan di CV. Plesungan Raya, jenis pakan yang

diberikan adalah jerami kering dan konsentrat. Pakan jerami untuk

memenuhi kebutuhan serat kasar, sedangkan konsentrat untuk memenuhi

sumber protein, sedangkan konsentrat yang diberikan yaitu Mowfeed. Air

minum diberikan ad libitum setiap hari.

Sistem pemberian pakan konsentrat dilakukan dua kali sehari yaitu

pagi pada pukul 05.30 WIB dan siang pukul 11.30 WIB. Setelah pakan

konsentrat habis selanjutnya pada pukul 15.00 WIB di berikan pakan

berupa jerami kering yang sebelumnya di jemur dahulu dan di taburi air

garam hal ini dilakukan untuk meningkatkan nafsu makan pada sapi

dengan rasa asin pemberian sampai pagi hari antara pukul 04.00 WIB.

4. Sanitasi

Program sanitasi yang dilakukan perusahaan pemandian sapi tiap

pagi hari, pembersihan tempat air minum, pembersihan tempat pakan,

pembersihan selokan atau saluran pembuangan, dan mengangkat kotoran

sapi. Semua kegiatan itu dalakukan setiap pagi hari. Pembersihan tempat

Page 32: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

31

minum bertujuan untuk membuang pakan atau konsentrat yang ada pada

tempat minum dan juga untuk menghindari tumbuhnya lumut dan bibit

penyakit. Tiap hari juga dilakukan penyapuan kandang.

Setiap hari pengawas selalu melakukan pengontrolan kondisi sapi

apabila ada yang sakit, Hal ini bertujuan untuk menghindari penularan

penyakit terhadap sapi yang lain.

5. Pengendalian Penyakit

Penyakit merupakan ancaman yang harus diwaspadai peternak.

Walaupun serangan penyakit tidak langsung mematikan ternak, tetapi

dapat merusak citra, menimbulkan masalah kesehatan yang

berkepanjangan, menghambat pertumbuhan, dan mengurangi pendapatan

atau keuntungan ( Sarwono dan Arianto, 2006).

Program pengendalian penyakit pada CV. Plesungan Raya

dilakukan untuk pencegahan penyakit. Program vaksinasi pada ternak sapi

tidak dilakukan hanya dengan pemberian obat cacing pada sapi yang baru

di beli dengan ukuran 3 butir untuk sapi sedang dan 4 butir untuk sapi

dewasa, selanjutnya minimal 4 jam kemudian di suntik dengan vitamin B

kompleks dan larutan injeksi dengan dosis vitamin B kompleks dan larutan

injeksi di campur adalah 20 cc untuk sapi sedang dan 30 cc untuk sapi

dewasa.

Hewan yang sering mengganggu ternak sapi potong di CV.

Plesungan Raya adalah adanya lalat. Adanya lalat tersebut membuat

penyakit pada sapi terutama pada sapi brangus. Hal ini karena adanya lalat

membuat daerah sekitar mata pada sapi brangus rawan terkena penyakit

koreng. Koreng tersebut timbul disekitar mata sapi Brangus. Namun

adanya penyakit tersebut hanya bersifat musiman artinya apabila lalat

tersebut tidak ada maka penyakit tersebut akan hilang dengan sendirinya.

Jenis penyakit lain yang sering menyerang ternak sapi potong yang

ada di CV. Plesungan Raya meliputi demam, perut kembung (bloat),

mencret ( calf scours), cacingan, luka lecet. Apabila ternak terkena demam

maka pengobatan yang dilakukan adalah dengan disuntik antibiotik,

Page 33: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

32

sedangkan penyakit perut kembung (bloat) bisa diobati dengan

menggunakan penicillin untuk membasmi bakteri penghasil gas, atau bisa

juga ditrokar (ditusuk jarum), selain itu memasukkan selang melalui

mulutnya. Penyakit mencret (calf scours) dapat diobati dengan

memberikan antibiotik.

Sapi yang terkena penyakit cacingan akan mengalami hambatan

pertumbuhan berat tubuh. Jenis penyakit cacing antara lain penyakit

cacing hati, penyakit ini dapat dicegah dengan cara menghindari

pemberian hijuan yang terkontaminasi dengan siput, pengobatan cacing

hati dilakukan dengan dovenik. Penyakit cacing gelang merupakan

penyakit yang menetap di usus kecil sapi, menyebar kedalam jaringan otot

dan bisa bergerak mengikuti peredaran darah. Pencegahan setiap 2 bulan

sekali diberi obat cacing lewat air minum. Pengobatan dengan piperazin

dengan dosis 220 mg/kg berat tubuh sapi lewat air minum. Penyakit cacing

lambung merupakan penyakit cacing yang berdiam di lambung asam dan

menghisap darah. Pencegahannya adalah dengan tidak memberikan pakan

hijauan yang berembun. Pengobatannya dengan valbezen lewat air minum.

Sapi yang terluka atau lecet akibat benturan benda keras, terjatuh,

ataupun terjerat tali sehingga membuat robeknya lapisan kulit. Hal ini

dapat diobati dengan menggunakan Gussanex untuk mencegah adanya

lalat sekaligus untuk mengeringkan dan menandai luka.

6. Pengolahan Limbah

Masalah paling merepotkan dalam peternakan sapi adalah

penanganan limbah kandang, terutama feses (kotoran padat) dan urine (air

kencing). Limbah kandang yang berupa kotoran ternak, baik padat (feses)

maupun cair (air kencing, air bekas mandi sapi, air bekas mencuci kandang

dan prasarana peternakan sapi) serta sisa pakan yang tercecer merupakan

sumber pencemaran lingkungan paling dominan di areal peternakan sapi

potong. Volume limbah kandang tersebut dalam jumlah banyak dan

baunya menyengat. Untuk itu, limbah organik ini perlu ditangani segera

agar tidak menimbulkan ketidaknyamanan lingkungan (Sarwono dan

Arianto, 2006).

Page 34: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

33

Limbah peternakan apabila tidak diolah dengan baik akan

menimbulkan pencemaran lingkungan. Oleh karena itu CV. Plesungan

Raya mengembangkan pengelolaan limbah peternakan antara lain dengan

pengolahan pupuk padat (kompos) sebagai pupuk kandang yang sudah di

berikan tempat penampungan sendiri sehingga dengan adanya pengolahan

tersebut maka pencemaran lingkungan dapat diatasi dan dapat

menghasilkan penerimaan dari penjualan pupuk organik tersebut. Selain

itu tujuan dari pengolahan limbah adalah untuk memperoleh penerimaan,

hasil dari penjualan tersebut dapat digunakan untuk menutup biaya

operasional.

7. Pemasaran

a. Segmentasi Pasar

Pemasaran dari suatu perusahaan mempunyai beberapa tahapan

yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan dari perusahaan. Tahap-

tahap tersebut antara lain informasi pasar, segmentasi pasar, penetapan

harga, strategi pemasaran, strategi distribusi dan strategi promosi.

Pengumpulan informasi dapat eksternal dan melalui usaha-usaha riset

pasar spesifik yang dilakukan perusahaan yang bersangkutan (Kotler

dan Amstrong, 1997).

Segmentasi pasar dilakukan perusahaan dengan tiga macam

cara yaitu informasi yang ingin dapat dilakukan perusahaan sendiri,

sumber-sumber dari perusahaan CV. Plesungan Raya berdasarkan

letak geografisnya antara lain meliputi kota Surakarta, Sragen,

Karanganyar, dan sekitarnya. Wilayah-wilayah pemasaran tersebut

diharapkan target dapat terpenuhi. Segmentasi pasar dari CV.

Plesungan Raya telah memenuhi syarat yaitu dengan mengukur suatu

keadaan dimana perusahaan dapat secara efektif memusatkan usaha

pemasaran pada segmentasi yang dipilih dan cukup menguntungkan

bagi perusahaan. Menurut Rasyaf (1996) bahwa segmentasi pasar

bertujuan untuk mendekatkan produk peternakan yang akan dijual

dengan kebutuhan konsumen.

Page 35: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

34

b. Saluran Pemasaran

Salah satu fungsi pokok yang harus diutamakan yaitu dengan

memperlancar arus penjualan dari produsen ke konsumen dengan

strategi yang tepat dengan melakukan distribusi. Alternatif saluran

distribusi yang diterapkan dalam memasarkan sapi potong yaitu

pembeli datang langsung ke CV. Plesungan Raya dan untuk pemasaran

daging CV. Plesungan Raya memberlakukan dua cara yaitu konsumen

datang sendiri ke kios dan CV. Plesungan Raya mengantarkan

dagingnya ke pelanggan seperti supermarket, warung makan, dan kios-

kios pemasaran daging sapi, sedangkan olahannya seperti bakso,

dendeng, dan abon sistem pemasarannya adalah dengan datang sendiri

ke kios CV. Plesungan Raya. Proses pemasaran yang terjadi relatif

sederhana, transaksi terjadi secara langsung. Harga sapi, daging, dan

produk olahannya yang dijual disesuaikan dengan harga pasar, oleh

karena itu pihak CV. Plesungan Raya sering mengadakan survei harga

di pasar-pasar, baik pasar tradisional maupun pasar hewan tujuannya

untuk memperoleh harga.

c. Perlakuan Sebelum Pemasaran

Pada saat ternak akan dijual perlu diadakan perlakuan sebelum

pemasaran. Perlakuan sebelum pemasaran yang dilakukan yaitu

dengan memandikan hewan ternak, tujuannya agar ternak terlihat

bersih sehingga pembeli merasa senang dan puas. Perlu juga dilakukan

penimbangan agar diketahui bobot ternak, sehingga pembeli dapat

langsung tahu bobot ternak tanpa ada keraguan. Selain itu perlu juga

dilakukan pemeriksaan kesehatan sapi agar terlihat jelas kondisi sapi

dalam keadaan sehat, hal ini dilakukan agar konsumen tidak kecewa.

d. Promosi Pasar

Promosi pasar sangat diperlukan dalam dunia bisnis, hal ini

dilakukan agar konsumen mengetahui akan produk yang akan di

pasarkan. Promosi yang dilakukan yaitu secara langsung, hanya

melalui kerja sama dengan pedagang, pembeli tetap, atau konsumen

Page 36: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

35

secara umum yang sudah lama terjalin sejak berdirinya CV. Plesungan

Raya.

8. Analisa Usaha

Pencatatan adalah hal yang paling penting dalam menjalankan

setiap jenis usaha, termasuk usaha penggemukan sapi potong. Pencatatan

baik pengeluaran maupun pendapatan, dalam jumlah besar maupun kecil

harus dilakukan dengan teliti, sehingga analisis yang diperhitungkan laba-

rugi suatu usaha bisa dilakukan dengan hasil yang mencerminkan potensi

usaha. Dalam sistem usaha peternakan yang masih bersifat tradisional,

pencatatan tidak terlalu diperlukan, karena fungsi ternak hanya sebagai

tabungan. Dalam usaha peternakan yang berorientasi bisnis dan

mengharapkan keuntungan besar, seluruh pengeluaran dan pendapatan

harus diperhitungkan.

Menurut Abidin (2002) agar perhitungan secara ekonomis dapat

dilakukan secara akurat, perlu dilakukan pemisahan antara biaya investasi

dan biaya produksi (variabel) yang dikeluarkan selama masa usaha. Biaya

investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk membeli atau menyewa

barang yang tidak habis dipakai dalam satu kali masa produksi, misalnya

biaya pembelian lahan usaha, pembuatan kandang, sewa kendaraan

pengangkut. Biaya variabel merupakan biaya yang dikeluarkan untuk

keperluan produksi sapi yang biasanya habis dalam satu kali masa

produksi, misalnya biaya pembelian sapi bakalan, pembelian bahan pakan,

gaji tenaga kerja, dan biaya pengobatan.

a. Investasi

Menurut Sukirno (1994) investasi adalah modal yang

digunakan untuk membiayai pendirian perusahaan, untuk memperluas

volume usaha atau mengganti peralatan seperti mesin-mesin, bangunan

atau barang modal lainnya.

b. Penyusutan

Menurut Iwansyah (2003) biaya penyusutan merupakan

pengalokasian biaya investasi suatu proyek pada setiap tahun

sepanjang pengalokasian biaya investasi suatu proyek pada setiap

Page 37: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

36

tahun sepanjang umur ekonomis proyek tersebut dan untuk menjamin

agar angka biaya operasional yang dimasukkan dalam neraca rugi /

laba tahunan dapat mencerminkan adanya biaya modal yang

digunakan. Menurut Purwoto (2002) rumus penyusutan adalah :

Penyusutan = ekonomiUmur

akhir Nilai - awal Nilai

Penyusutan investasi pada Perusahaan CV. Plesungan Raya

tahun 2009 tercantum dalam tabel 1.

Tabel 1. Investasi dan penyusutan investasi pada CV. Plesungan Raya pada tahun 2009

Jenis Jumlah Harga Awal (Rp)

Harga Akhir (Rp)

Umur (tahun)

Penyusutan (Rp)

Tanah

7200m2

1.50.000.000

200.000.000

10

0

Kandang 1 230.000.000 195.000.000 7 5.000.000 Gudang pupuk 1 8.500.000 6.400.000 7 300.000 Gudang jerami 1 14.500.000 11.000.000 7 500.000 Gudang pakan 1 9.500.000 7.400.000 7 300.000 Kantor 1 95.700.000 93.250.000 7 350.000 Mes 1 27.300.000 23.450.000 7 550.000 Sumur + tower air 1 12.500.000 10.400.000 7 300.000 Motor 4 52.000.000 43.600.000 3 1.200.000 Mobil 2 75.000.000 66.000.000 3 3.000.000 Total

675.000.000

656.500.000

11.500.000

Sumber :Data sekunder Perusahaan CV. Plesungan Raya (Tahun 2009)

c. Biaya

Biaya menurut Sudarsono (1997) adalah semua beban yang

harus ditanggung untuk menyediakan barang agar siap untuk dipakai

konsumen. Biaya terdiri dari biaya tetap (fixed cost) dan biaya variabel

(variable cost). Biaya tetap adalah biaya yang dalam batas tertentu

jumlahnya tetap walaupun terjadi perubahan pada tingkat kegiatan atau

volume produksi perusahaan, sedangkan biaya variabel adalah biaya

yang seluruhnya bertambah atau berkurang bila volume produksi

diperbesar atau diperkecil. Biaya tetap dan biaya variabel pada

Perusahaan CV. Plesungan Raya tercantum pada tabel 2.

Page 38: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

37

Tabel 2. Biaya tetap dan biaya variabel CV. Plesungan Raya tahun 2008 (dalam Rp/tahun)

Jenis Biaya Biaya tetap Listrik Rp. 250.000 x 12 3.000.000 Gaji pegawai 825.000 x 18 Pembelian sapi 5ekor x Rp.10.000.000 x 365hr

14.850.000 18.250.000.000

Penyusutan 11.500.000 Total 18.279.350.000 Biaya variabel Sekop Sapu lidi Gerobak Selang Ember Cangkul + sabit

48.000 15.000 65.000

175.000 36.000

150.000

Pakan Jerami 3kg x 5ekor x Rp.100 x 365hr

5.47.500

Konsentrat 2kg x 5ekor x Rp2.500 x 365hr Retribusi 2000 x 5ekor x 300hr

9.125.000

3.000.000

Transportasi Rp.30.000 x 5ekor x 365hr

54.750.000

Tenaga pasar Rp.15.000 x 300hr 4.500.000 Total 72.411.500 Total biaya 18.351.761.500

Sumber : Data sekunder CV. Plesungan Raya (2008)

d. Penerimaan

Penerimaan usaha diperoleh dari hasil penjualan sapi dara,

penjualan pupuk kompos dan penjualan pupuk cair. Penerimaan adalah

nilai dari seluruh produksi baik dari hasil yang diperoleh, dikonsumsi

sendiri yang diberikan pada orang lain sebagai upah maupun

digunakan pada proses berikutnya (Iwansyah, 2003). Penerimaan

usaha pada Perusahaan CV. Plesungan Raya pada tahun 2008

tercantum dalam tabel 3.

Page 39: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

38

Tabel 3. Penerimaan usaha pada Perusahaan CV. Plesungan Raya tahun 2008

Jenis Rp. / tahun Penjualan daging 1 ton x 365 hr x Rp. 55.000 20.075.000.000 Penjualan pupuk Rp. 75.000 x 12 900.000 Penjualan jerohan 200 kg x Rp.25.000 x 365 hr 1.825.000.000 Penjualan kulit 5 ekor x Rp.300.000 x 365 hr 547.500.000 Total 22.448.400.000

Sumber : Data sekunder Perusahaan CV. Plesungan Raya (2008)

e. Pendapatan

Pendapatan adalah selisih antara penghasilan penjualan dengan

keseluruhan biaya. Faktor yang mempengaruhi pendapatan adalah

besarnya usaha, tingkat produksi, efisiensi dalam penggunaan tenaga

kerja dan alat-alat yang digunakan, mortalitas, pemilikkan cabang-

cabang usaha lain, pemasaran dan tingkat pengetahuan (Iwansyah,

2003). Menurut Purwoto (2002) keuntungan adalah penerimaan total

dan penjualan output dikurangi dengan total produksi. Besarnya

penerimaan dan keuntungan dipengaruhi oleh jumlah ternak yang

dipelihara (Purwoto, 2002).

Pendapatan usaha pada CV. Plesungan Raya pada tahun 2008

sebagai berikut :

Pendapatan = penerimaan usaha – biaya

= Rp. 22.448.400.000,00 – Rp. 18.351.761.500,00

= Rp. 4.096.638.500,00

Payback Period of Credit (PPC)

Iwansyah (2003) menyatakan bahwa PPC adalah waktu yang

diperoleh agar modal yang tertanam dalam suatu usaha dapat diperoleh

kembali seluruhnya .

PPC = tahun1 Keuntungan

Investasi´

PPC pada CV. Plesungan Raya pada tahun 2008 adalah

PPC = tahun1500.638.096.4

000.000.675´

= 0.16 tahun

Page 40: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

39

Hal tersebut berarti bahwa CV. Plesungan Raya dapat mengembalikan

investasi yang ada dalam waktu 0,16 tahun.

f. Benefit Cost Ration (BCR)

Menurut Iwansyah (2003) BCR adalah perbandingan antara

hasil penerimaan yang diperoleh dengan biaya modal sebagai indikator

dapat diterima atau tidaknya investasi yang dijalankan dalam

perusahaan. BCR lebih dari 1 adalah menguntungkan. Sedangkan

menurut Purwoto (2002) BCR adalah perbandingan antara present

value dari hasil dengan biaya modal sebagai indikasi dapat tidaknya

investasi yang dijalankan perusahan itu diterima.

BCR = produksi biaya total

penerimaan

Nilai BCR pada CV. Plesungan Raya pada tahun 2008 adalah

BCR = 500.761.351.18000.400.448.22

= 1.2

Hal tersebut berarti bahwa kegiatan usaha pada CV. Plesungan Raya

layak untuk dijalankan.

g. Efisiensi Usaha (rentabilitas)

Riyanto (1989) menyatakan bahwa rentabilitas adalah

kemampuan perusahaan untuk menghasilkan laba selama periode

tertentu. Rentabilitas dapat diketahui dengan membandingkan laba

yang diperoleh dengan kekayaan atau biaya yang digunakan untuk

menghasilkan laba. Rentabilitas merupakan salah satu modal analisis

ekonomi yang penting karena analisis ini dapat menunjukkan kalau

perusahaan mampu bekerja secara efisien atau tidak (Riyanto, 1989).

Rentabilitas = %100xInvestasi

Keuntungan

Rentabilitas pada CV. Plesungan Raya tahun 2008 adalah

Rentabilitas = %100000.000.675500.638.096.4

´

= 6,06%

Page 41: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

40

Hal tersebut berarti bahwa pendapatan usaha pada CV. Plesungan

Raya sebesar 6,06% dari investasi.

h. Break Event Point (BEP)

Menurut Purwoto (2002) BEP adalah keadaan saat penghasilan

dari penjualan hanya cukup untuk menutup biaya baik bersifat tetap

maupun variabel atau hanya mampu menutup biaya produksi dan biaya

usaha yang diperlukan dalam menjalankan kegiatannya.

Menurut Iwansyah (2003) manfaat dari BEP adalah 1)

menetapkan penjualan minimal yang harus dipertahankan agar

perusahaan tidak rugi dalam kondisi biaya tetap dan biaya variabel

tertentu 2) mengendalikan biaya baik biaya total maupun variabel pada

tingkat penjualan tertentu agar perusahaan tidak rugi 3) merencanakan

dana yang sekaligus merupakan modal kerja yang diperlukan bagi

kelancaran perusahaan agar target di atas BEP tercapai. Menurut

Purwoto (2002) gambar grafik BEP adalah sebagai berikut :

Page 42: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

41

Gambar 2. Grafik Break Event Point

Dimana :

P = Harga (Rp)

Q = Kuantitas (ekor, butir, unit)

TR = Penerimaan

TC = Total biaya

VC = Biaya variabel

FC = Biaya tetap

Nilai Break Event Point pada CV. PLesungan Raya (dalam rupiah)

BEP = Biaya Tetap / (1- Biaya variable/ Penjualan)

= 18.297.350.000 / ( 1- 72.411.500 / 22.448.400.000 )

= 18.297.350.000 / 0,997

= 18.352.407.220

5 1 1 2 2 3 3 40

10

200

300

400

500

T

T

V

F

(ekor

(juta

600

700

800

4 5 5 6 6 7

Page 43: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

42

V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

1. Sistem pemeliharaan sapi di CV. Plesungan Raya secara garis besar

pelaksanaanya masih kurang baik terutama pada pemberian dan kontrol

pakan dan kepekaan tenaga kerja terhadap pemeliharaan sapi.

2. Kelebihan dari CV. Plesungan Raya ini adalah dari pemeliharaan sapi

yaitu hasil penggemukannya dipotong sendiri di mana daging dan

olahannya dapat dipasarkan sendiri dengan lancar dan tidak ada yang

terbuang.

3. Pengendalian penyakit sudah cukup bagus dimana jarang sekali dijumpai

sapi yang sakit yang didukung dengan pemberian obat dan vitamin juga

pembersihan kandang secara teratur.

4. Wilayah pemasaran CV. Plesungan Raya adalah Kota Surakarta,

Karanganyar, Sragen dan sekitarnya.

5. Harga sapi dan daging sapi yang akan dijual oleh CV. Plesungan Raya

disesuaikan dengan harga pasar, untuk memperoleh harga maka pihak CV.

Plesungan Raya melakukan survei harga ke pasar-pasar.

B. Saran

1. Berdasarkan permasalahan yang ada di CV. Plesungan Raya disarankan

untuk memperbaiki tata laksana pemeliharaan antara lain pemberian pakan

sesuai dengan kebutuhan dengan membuat pembagian kebutuhan pakan

per hari baik pakan berupa konsentrat dan jerami.

2. Membangun infrastruktur pada kandang berupa tempat menaikkan dan

menurunkan sapi serta perbaikan selokan jalan sapi.

3. Pemberian pakan disesuaikan dengan kondisi sapi bakalan, umur, jenis

sapi, kemampuan mengkonsumsi dan lainnya.

4. Untuk wilayah pemasaran CV. Plesungan Raya sebaiknya di perluas

kembali kebeberapa wilayah lainnya.

5. Disarankan untuk memberikakan pelatihan dan pengarahan terhadap

tenaga kerja baru sebelum bekerja dan mengevaluasi setiap pekerjaannya.

Page 44: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

43

DAFTAR PUSTAKA

Abidin, Z. 2002. Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Blakely, J dan D. H. Bade. 1991. Ilmu Peternakan. Gadjah Mada University Press. Yogyakarta.

Dharmmesta, B. S. dan T. H. Handoko. 1997. Manajemen Pemasaran. BPFE. Yogayakarta.

Iwansyah, D. 2003. Analisis Finansial Plasma Ayam Broiler Pola Peternakan Inti Rakyat di Kabupaten Sukabumi. Skripsi. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Kotler, P dan G. Amstrong. 1997. Dasar-dasar Pemasaran. PT. Erlangga. Jakarta.

Kotler, P. Dan A.B Susanto. 2001. Manajemen Pemasaran di Indonesia Buku II. CV. Salemba Empat. Jakarta.

Kristanto, K., J. Quilkey, dan W. H. Makaliwe. 1986. Ekonomi Pemasaran Dalam Pertanian. PT. Gramedia Pustakam Utama. Jakarta.

Murtidjo, B.A. 2001. Beternak Sapi Potong. Kanisius. Yogyakarta.

Purwoto. 2002. Analisis Finansial Usaha Peternak Burung Puyuh dan Pola Hubungannya dengan Perusahaan Inti di Daerah Istimewa Yogyakarta. Skripsi. Fakultas Peternakan UGM. Yogyakarta.

Rasyaf, M. 2001. Beternak Ayam Petelur. Cetakan ke-17. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

_________. 2003. Manajemen Peternakan Ayam Petelur. PT. Penebar Swadaya. Jakarta.

Riyanto, B. 1989. Dasar-dasar Pembelajaran Perusahaan. Edisi 3. Bagian Penerbitan. Fakultas Ekonomi UGM. Yogyakarta.

Santoso, U. 2006. Manajemen Usaha Ternak Potong. Penebar swadaya. Jakarta.

Sarwono, B dan Arianto, H. B. 2006. Penggemukan Sapi Potong Secara Cepat. Penebar Swadaya. Jakarta.

Siregar, S.B. 2004. Penggemukan Sapi. Penebar Swadaya. Jakarta.

Soekartawi. 1993. Prinsip Dasar Ekonomi dan Pertanian. PT. Raja Grafindo Persada. Jakarta.

Soeprapto, H. dan Abidin, Z. 2006. Cara Tepat Penggemukan Sapi Potong. Agro Media Pustaka. Jakarta.

Stanton, W.J. 1998. Prinsip Pemasaran. PT. Erlangga. Jakarta.

Sudarsono. 1997. Pengantar Ekonomi Mikro. Universitas Terbuka. Jakarta.

Sukirno. 1994. Ekonomi Pembangunan Proses Masalah dan Dasar Kebijakan Lembaga. Fakultas Ekonomi UI. Jakarta.

Page 45: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

44

LAMPIRAN KUISIONER KEGIATAN MAGANG

Kondisi umum perusahaan Nama Perusahaan :

Pemilik Perusahaan :

Bentuk Badan Perusahaan :

Status/ijin Usaha :

Awal Pendirian Perusahaan :

Alamat Perusahaan :

Luas Areal/Lahan :

Status Lahan (milik sendiri/sewa) :

Luas Bangunan :

Gambaran Umum Perusahaan

Latar belakang Pendirian :

Rencana pengembangan :

Prospek usaha :

Hambatan dan kendala :

Solusi :

Lampiran 1. Data Kuisioner Kegiatan Magang CV Plesungan Raya

Page 46: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

45

Organisasi Kepegawaian

Jumlah tenaga kerja :

Status tanaga kerja :

Manajer :

Supervisor :

Teknisi :

Tenaga lainnya :

Perekrutan tenaga kerja :

Struktur Organisasi :

Page 47: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

46

Fasilitas Perusahaan

Tranportasi

- Roda empat :

- Roda dua/gerobak :

Komunikasi

- Telepon :

Mekanisasi

1). Pencacah rumput/cooper :

2). Mixer :

d. Alat-alat lainnya :

Denah lay-out kandang :

Page 48: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

47

Denah Lokasi Perusahaan :

Page 49: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

48

Data Ternak

1. Bangsa Ternak :

2. Jenis Ternak :

3. Populasi : Total :

Jantan :

Betina :

Pedet :

Pakan / Ransum 1. Jenis Pakan Yang Diberikan : 1.

2.

3.

4.

2. Frekuensi pemberian pakan : X Sehari

3. Perhitungan kebutuhan pakan (dilakukan/tidak,jika dilakukan sebutkan

perhitungannya :

4. Jumlah pakan yang diberikan : kg/ekor

5. Waktu pemberian pakan :

6. Data pakan/ransum/konsentrat :

No Nama Bahan Komposisi dalam ransom (%) Harga/kg

7. Cara pemberian pakan hijauan : Dicacah/tidak, basah/kering

8. Asal Hijauan : Tanam sendiri/beli

9. Asal konsentrat : membeli jadi/mencampur sendiri

10. Cara pemberian konsentrat : basah (kombor)/kering

Page 50: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

49

Perkandangan Luas Areal perkandangan : m²

Macam bangunan kandang : 1.

2.

3.

4.

Ukuran kandang :

Tipe kandang (Ganda/Tunggal) :

Kapasitas kandang : ekor/kandang

Konstruksi kandang (Permanen/tidak) :

Bahan-bahan bangunan kandang :

No. Bagian Kandang Bahan Pembuat

1. Atap

2. Dinding

3. Lantai

4. Tempat Pakan

5. Tempat Minum

6. Gang way

7. Selokan

8. Tempat kotoran

Kesehatan Ternak, Sanitasi Lingkungan dan Recording Pembersihan kandang (kotoran)

Sebutkan waktu, frekuensi :

Tempat Pengolahan Limbah : (ada/tidak)

Penyakit yang pernah menyerang :

Pencegahan/pengobatannya :

Vitamin yang diberikan :

Antibiotik yang diberikan :

Program vaksinasi :

Vaksin yang diberikan :

Page 51: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

50

Dosis Pemberian :

Frekuensi pemberian :

Perawatan Ternak yang dilakukan :

No Jenis Perawatan Ternak Dilakukan/tidak Frekuensi

1. Pemandian

2. Pemotongan kuku

3. Pencukuran bulu/rambut

4. Pemotongan tanduk

5. Kastrasi

Identifikasi ternak : ada/tidak

Model identikasi (tattoo/ear tag) :

Penanganan Limbah

1. Pengolahan limbah : ada/tidak

Jika diolah, menjadi produk apa :

2. Pengaruh/dampak negatif terhadap lingkungan :

3. Solusi/penanggulangan yang dilakukan :

Pemasaran Produk

Produk yang dihasilkan :

No. Nama Produk Harga/satuan Daerah pemasaran

1.

2.

3.

4.

5.

Page 52: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

51

Lampiran 2. Foto Uraian Kegiatan Magang CV. Plesungan Raya

Gambar 1. Aktivitas Sapi Makan Konsentrat

Gambar 2. Proses Pengangkutan Konsentrat dari Gudang

Page 53: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

52

Gambar 3. Proses Pembagian Pakan Konsentrat pada Sapi

Gambar 4. Proses Pemberian Pakan Konsentrat pada Sapi

Page 54: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

53

Gambar 5. Proses Penanganan Limbah Padat Sapi Potong

Gambar 6. Proses Pengangkutan Pakan Jerami Sapi Potong

Page 55: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

54

Lampiran 3. Denah Kandang CV. Plesungan Raya Keterangan :

1. Gerbang 2. Padang rumput 3. Gudang konsentrat 4. Kantor 5. Dapur 6. Mes 1 7. Mes 2 8. Mes 3

9. Gudang jerami 10. Halaman 11. Kandang sapi 12. Penampungan pupuk padat 13. Penampungan pupuk cair 14. Mes 4 15. Padang rumput 16. Jalan

14

2

9

3

5 6 7 8

4

10

11

13

12

1

16

15

Page 56: MANAJEMEN PEMASARAN SAPI POTONG DI CV. …/Manajemen... · Dalam tugas akhir ini tidak lepas akan adanya bantuan dari berbagai pihak. Pada kesempatam ini penulis mengucapkan terimakasih

Kom

pleks Perum

nas

Surabaya

TPA

Putri Cem

po

Perumnas

Mojosongo

Ke Joglo

Kelurahan

Mojosongo

Pasar M

ojosongo

Ke T

erminal

Dari U

NS

Rum

ah Sakit D

r. Oen