17
PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (MANAJEMEN RANTAI PASOKAN) Joni Murti Mulyo Aji

Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

PERTANIAN INDUSTRIAL: SUPPLY CHAIN MANAGEMENT

(MANAJEMEN RANTAI PASOKAN)

Joni Murti Mulyo Aji

Page 2: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

SUPPLY CHAIN ADALAH SUATU SISTEM

System pada rantai pasokan menghubungkan produsen dengan konsumen

InputSupplier

Producer Processor

Wholesaler Retailer

Consu

mers

THE PLAYERS

THE FLOWS

Product flowsInformation flowsFinancial flows

THE PROVIDERS

INFRASTRUCTURE AND SERVICES eg finance, transport, storage

Page 3: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

SUPPLY CHAIN MEMILIKI 4 (EMPAT) SUB-SISTEM UTAMA

Produk terkait dengan aliran produk (kuantitas dan kualitas)

Informasi and komunikasi terkait dengan informasi tentang apa yang diinginkan, disediakan dan diterima oleh perusahaan yang terlibat di dalamnya

Value (nilai) atau terkait dengan aliran finansial (keuangan), penciptaan nilai dan perwujudannya .

Governance terkait dengan hubungan antar anggota, kepemimpinan and peran power (kekuatan/kekuasaan)

Page 4: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

DEFINISI SUPPLY CHAIN MANAGEMENT (SCM)

SCM adalah koordinasi aliran bahan baku / material, informasi dan keuangan antar entitas yang berpartisipasi dalam transaksi bisnis

Aliran material : aliran produk secara fisik dari pemasok ke pelanggan, termasuk di dalamnya pengembalian produk (retur), layanan (services), pengolahan ulang (recycling) dan pembuangan (disposal)

Aliran informasi : meliputi ramalan permintaan, transmisi pembelian dan laporan status pengiriman barang

Aliran Keuangan : meliputi informasi kartu kredit, syarat kredit, jadwal pembayaran.

Page 5: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

SCM ADALAH PENDEKATAN PENGELOLAAN SUPPLY CHAIN SEBAGAI SISTEM

Supply chain management (SCM) adalah model bisnis berbasis sistem yang menghubungkan berbagai perusahaan yang terlibat di dalamnya dalam satu visi yakni kepuasan konsumen (pelanggan).

Peran SCM adalah untuk menciptakan value (nilai) produk, mengirimkannya ke konsumen dan membagi nilai dari produk di antara perusahaan yang terlibat.

Page 6: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

MECIPTAKAN DAN MENYALURKAN “VALUE”

For one tray of 20 pieces of fruit, retailed at $2 each, consumers pay a total of $40. This is the total value created, thus available to be distributed within the chain.

InputSuppliers

Primary producer Importer Wholesaler

Consu

mers

Retailer

24

Freight company

Exporter

4

4024

21

21

17

12

1

40

Page 7: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

SCM SEMPURNAKAN CARA TRADISIONAL DALAM BERBISNIS

Pada cara tradisional◦ Hubungan antar anggota (perush yang terlibat di dalamnya)

bersifat adversarial (bertentangan dalam kepentingan)◦ Informasi mahal tidak dipertukarkan secara gratis (informasi

= power)◦ Anggota berpandangan jangka pendek dan cenderung

oportunis◦ Harga berdasarkan transaksi◦ Produk hanya disalurkan saja ke konsumen◦ Anggota harus berjuang keras untuk mendapat bagian kue

yang lebih besar

InputSupplier

Producer Processor

Wholesaler Retailer

Consu

mer

s

? ? ? ?

Page 8: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

BAGAIMANA SCM CIPTAKAN ‘VALUE’?

Supply chain management berbeda dengan cara bisnis tradisional• Hubungan antar anggota bersifat kolaboratif• Informasi lebih bebas dipertukarkan antar anggota• Pandangan anggota bersifat jangka panjang dalam

hubungan strategis• Value adalah dasar utama dalam melakukan transaksi• Tujuan supply chain adalah memenuhi kepuasan konsumen

(pelanggan)• Potensi menciptakan inovasi dalam kolaborasi akan

meningkatkan nilai produk dan bagian setiap anggotanya

InputSupplier

Producer Processor

Wholesaler Retailer

Consu

mer

s

Page 9: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

LATAR BELAKANG MUNCULNYA SCM

Praktek tradisional yang adversarial dianggap tak lagi bisa dipertahankan dalam persaingan global

Perubahan lingkungan bisnis: Konsumen kian kritis Teknologi kian berkembang: Infrastruktur dan

Telekomunikasi Peningkatan kesadaran akan aspek sosial dan

lingkungan Globalisasi dan perubahan peta ekonomi dunia

Page 10: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

KERJASAMA, KOORDINASI, KOLABORASI DAN INTEGRASI

Untuk membangun suatu managemen rantai pasokan diperlukan: Kerjasama Koordinasi Kolaborasi Integrasi

Kerjasama Koordinasi Kolaborasi Integrasi

Page 11: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

MANFAAT KOORDINASI/INTEGRASI

Manfaat utama system yang terkoordinasi/terintegrasi, meliputi: Manfaat tangible (e.g., pengurangan inventory,

pengurangan costs) Manfaat intangible (e.g., gairah berinovasi,

responsiveness, flexibilitas)

Page 12: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

PRINSIP-PRINSIP SCM 7 Prinsip SCM merurut Anderson, Britt,

dan Favre (1997): ◦ Segmentasi demi kepuasan pelanggan◦ Sesuaikan jaringan logistik untuk melayani

kebutuhan pelanggan yang berbeda◦ Dengarkan signal pasar◦ Deferensiasi produk pada titik yang lebih

dekat dengan konsumen◦ Kelola sumber-sumber suplai secara strategis

untuk mengurangi ongkos◦ Kembangkan strategi teknologi untuk

keseluruhan rantai supply chain yang mendukung pengambilan keputusan

◦ Adopsi pengukuran kinerja untuk sebuah supply chain secara keseluruhan

Page 13: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

STRATEGI DASAR SCM

Strategi SCM yang paling mendasar terkait dengan perancangan konfigurasi fisik maupun manajemennya.

Strategi SCM tergantung jenis/sifat produk Menurut sifatnya produk dapat dibedakan

dalam 2 jenis:◦ Produk fungsional:

siklus hidupnya yang panjang, variasinya sedikit, dan permintaannya yang relatif stabil.

◦ Produk inovatif: permintaan yang tidak stabil dan sulit diramalkan,

siklus hidupnya pendek.

Page 14: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

STRATEGI SCM

Lean: menekan ongkos-ongkos fisik yang terjadi disepanjang supply chain (ongkos material, produksi, distribusi, pemyimpanan)

Agile: merespon kebutuhan pasar yang cepat berubah

STRATEGI PRODUK

Fungsional Inovatif

LEAN TEPAT SALAH

AGILE SALAH TEPAT

Page 15: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

PERTANIAN INDUSTRIAL DAN SCM

Konsep Pertanian Industrial menegaskan perlunya integrasi (kerjasama, koordinasi dan atau kolaborasi) dalam satu rantai pasok.

Ke depan diperlukan pembenahan sistem logistik yang mampu menjamin ketahanan (kedaulatan) pangan melalui rantai pasok pertanian yang semakin lancar dalam jumlah, mutu yang terjamin, dan harga yang murah.

Page 16: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

Pertanian industrial diharapakan mendorong terciptanya rantai pasok yang efisien (proportional shared value) yang mampu mensejahterakan semua pihak dalam rantai pasok terutama petani.

Peran pemerintah dan swasta diperlukan dalam mendorong terbagunnya rantai pasok yang efisien tsb.

Page 17: Manajemen Rantai Pasokan_Pertanian Industrial.ppt

Strategi Induk Pembangunan Pertanian (SIPP) mengamanatkan, pada tataran praksis, transformasi pertanian dilaksanakan denganpendekatan Sistem Pertanian-Bioindustri Berkelanjutan yang mencakup: Sistem Usaha Pertanian Terpadu pada tingkat

mikro, Sistem Rantai Nilai Terpadu pada tingkat industri

atau rantai pasok Sistem Pertanian-Bioindustri Terpadu pada

tingkat industri atau komoditas.