15
BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Organisasi merupakan salah satu wahana yang mampu mebuat orang-orang yang terlibat didalamnya dituntut untuk mampu bekerja sama secara tali-temali, sambung menyambung menjadi satu dalam memecahkan berbagai macam persoaalan dari yang paling mudah hingga hal-hal yang dianggap sangat sulit. Tak heran orang-orang yang terlibat dalam organisasi bisa melakukan dan menjalankan hal-hal hebat dan fantastis. Namun semuanya tidak selalu berjalan secara mulus karena hambatan demi hambatan silih berganti sehingga terkadang orang-orang yang terlibat didalam organisasi entah itu dalam bidang pendidikan, sosial, kultur budaya, bisnis bisa menjadi sangat jenuh bahkan bisa diambang keputusasaan jika memang dihadapi dengan persoalan yang sangat pelik dan kompleks. Untuk mengatasi ini semua maka setiap orang yang terlibat dalam organisasi harus diberikan bekal-bekal ilmu yang menitik beratkan tentang bagaimana menghadapi suatu masalah kejenuhan, keputusasaan, keterpurukan dan hal-hal lain yang beresiko menggoyahkan bahkan menghancurkan organisasi tersebut. Nah untuk itu lah para organisator harus dibekali motivasi- motivasi yang mampu menumbuh-kembangkan semangat baru untuk menjadi seoarang organisasi yang ulung dalam berbagai bidang diorganisasinya tersebut. Oleh karena itu kami sebagai seorang mahasiswa analis kesehatan yang notabene mengikuti kegiatan organisasi dikampus 1 | Kelompok 2

MANLAB

Embed Size (px)

DESCRIPTION

tugas manajemen laboratorium

Citation preview

Page 1: MANLAB

BAB 1

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Organisasi merupakan salah satu wahana yang mampu mebuat orang-orang yang

terlibat didalamnya dituntut untuk mampu bekerja sama secara tali-temali, sambung

menyambung menjadi satu dalam memecahkan berbagai macam persoaalan dari yang paling

mudah hingga hal-hal yang dianggap sangat sulit. Tak heran orang-orang yang terlibat dalam

organisasi bisa melakukan dan menjalankan hal-hal hebat dan fantastis. Namun semuanya

tidak selalu berjalan secara mulus karena hambatan demi hambatan silih berganti sehingga

terkadang orang-orang yang terlibat didalam organisasi entah itu dalam bidang pendidikan,

sosial, kultur budaya, bisnis bisa menjadi sangat jenuh bahkan bisa diambang keputusasaan

jika memang dihadapi dengan persoalan yang sangat pelik dan kompleks.

Untuk mengatasi ini semua maka setiap orang yang terlibat dalam organisasi harus

diberikan bekal-bekal ilmu yang menitik beratkan tentang bagaimana menghadapi suatu

masalah kejenuhan, keputusasaan, keterpurukan dan hal-hal lain yang beresiko

menggoyahkan bahkan menghancurkan organisasi tersebut. Nah untuk itu lah para

organisator harus dibekali motivasi-motivasi yang mampu menumbuh-kembangkan

semangat baru untuk menjadi seoarang organisasi yang ulung dalam berbagai bidang

diorganisasinya tersebut.

Oleh karena itu kami sebagai seorang mahasiswa analis kesehatan yang notabene

mengikuti kegiatan organisasi dikampus berkeinginan untuk membuat suatu makalah yang

berisi tentang Motivasi Organisasi. Yang setidaknya mampu memberi gambaran atau konsep

dasar tentang motivasi di dalam organisasi yang kami jalani.

1.2 Perumusan Masalah

Sebelum pembuatan makalah ini kami terlebih dahulu akan membuat rumusan

masalah dimana rumusan masalah ini dapat membantu agar materi yang disampaikan tidak

melenceng. Adapun rumusan masalah yang dibuat terdiri dari dua rumusan masalah yaitu :

1. Apa pengertian dari motivasi ?

2. Apa saja model umum motivasi ?

1 | K e l o m p o k 2

Page 2: MANLAB

3. Lalu apa sajakah teori motivasi itu ?

I.3 Tujuan Penulisan

Tujuan penulisan makalah ini diantaranya adalah:

1. Memenuhi salah satu tugas kelompok dalam mata kuliah Manajemen Laboratorium

2. Menambah pengetahuan tentang Motivasi Organisasi

3. Saling bertukar pikiran dan informasi

2 | K e l o m p o k 2

Page 3: MANLAB

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Definisi

2.1.1 Definisi Motivasi

Motivasi adalah proses yang menjelaskan intensitas, arah, dan ketekunan seorang individu untuk mencapai tujuannya. Tiga elemen utama dalam definisi ini adalah intensitas, arah, dan ketekunan. Motivasi berasal dari kata lain “MOVERE” yang berarti dorongan atau daya penggerak.

Michel J. Jucius menyebutkan motivasi sebagai kegiatan memberikan dorongan kepada seseorang atau diri sendiri untuk mengambil suatu tindakan yang dikehendaki.

Menurut Dadi Permadi, motivasi adalah dorongan dari dalam untuk berbuat sesuatu, baik yang positif maupun yang negatif.

Sedangkan menurut Ngalim Purwanto, apa saja yang diperbuat manusia, yang penting maupun kurang penting, yang berbahaya maupun yang tidak mengandung resiko, selalu ada motivasinya. Ini berarti, apa pun tindakan yang dilakukan seseorang selalu ada motif tertentu sebagai dorongan ia melakukan tindakannya itu.

Bertentangan dengan Purwanto, Nasution membedakan antara motif dan motivasi. Motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu, sedangkan motivasi adalah usaha-usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi, sehingga orang itu mau atau ingin melakukannya.

Dalam hubungan antara motivasi dan intensitas, intensitas terkait dengan seberapa giat seseorang berusaha, tetapi intensitas tinggi tidak menghasilkan prestasi kerja yang memuaskan kecuali upaya tersebut dikaitkan dengan arah yang menguntungkan organisasi. Sebaliknya elemen yang terakhir, ketekunan, merupakan ukuran mengenai berapa lama seseorang dapat mempertahankan usahanya.

2.1.2 Definisi Organisasi

Organisasi (Yunani: ὄργανον, organon - alat) adalah suatu kelompok orang dalam suatu wadah untuk tujuan bersama.

Dalam ilmu-ilmu sosial, organisasi dipelajari oleh periset dari berbagai bidang ilmu, terutama sosiologi, ekonomi, ilmu politik, psikologi, dan manajemen. Kajian mengenai organisasi sering disebut studi organisasi (organizational studies), perilaku organisasi (organizational behaviour), atau analisis organisasi (organization analysis)

Terdapat beberapa teori dan perspektif mengenai organisasi, ada yang cocok sama satu sama lain, dan ada pula yang berbeda. Organisasi pada dasarnya digunakan sebagai tempat atau wadah dimana orang-orang berkumpul, bekerjasama secara rasional dan sistematis, terencana, terorganisasi, terpimpin dan terkendali, dalam memanfaatkan sumber daya (uang,

3 | K e l o m p o k 2

Page 4: MANLAB

PEMBANGKIT KETEGANGAN

TINDAKAN YANG DIARAHKAN PADA

SASARANINSENTIF

PENGURANGAN KETEGANGAN

KETEGANGAN MEMUNCAK UNTUK SIKLUS BERIKUTNYA

material, mesin, metode, lingkungan), sarana-parasarana, data, dan lain sebagainya yang digunakan secara efisien dan efektif untuk mencapai tujuan organisasi.

Menurut para ahli terdapat beberapa pengertian organisasi sebagai berikut.

Stoner mengatakan bahwa organisasi adalah suatu pola hubungan-hubungan yang melalui mana orang-orang di bawah pengarahan atasan mengejar tujuan bersama .

James D. Mooney mengemukakan bahwa organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai tujuan bersama .

Chester I. Bernard berpendapat bahwa organisasi adalah merupakan suatu sistem aktivitas kerja sama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih .

Stephen P. Robbins menyatakan bahwa Organisasi adalah kesatuan (entity) sosial yang dikoordinasikan secara sadar, dengan sebuah batasan yang relatif dapat diidentifikasi, yang bekerja atas dasar yang relatif terus menerus untuk mencapai suatu tujuan bersama atau sekelompok tujuan. .

Sebuah organisasi dapat terbentuk karena dipengaruhi oleh beberapa aspek seperti penyatuan visi dan misi serta tujuan yang sama dengan perwujudan eksistensi sekelompok orang tersebut terhadap masyarakat. Organisasi yang dianggap baik adalah organisasi yang dapat diakui keberadaannya oleh masyarakat disekitarnya, karena memberikan kontribusi seperti; pengambilan sumber daya manusia dalam masyarakat sebagai anggota-anggotanya sehingga menekan angka pengangguran

Orang-orang yang ada di dalam suatu organisasi mempunyai suatu keterkaitan yang terus menerus. Rasa keterkaitan ini, bukan berarti keanggotaan seumur hidup. Akan tetapi sebaliknya, organisasi menghadapi perubahan yang konstan di dalam keanggotaan mereka, meskipun pada saat mereka menjadi anggota, orang-orang dalam organisasi berpartisipasi secara relatif teratur.

2.2 Model Motivasi

Model umum motivasi mempunyai empat macam komponen, yaitu :

1. Pembangkit tekanan ( tension arousal )2. Tindakan ( action )3. Sebuah perangsang ( an incentive )4. Pengurangan tekanan ( tension reduction )

4 | K e l o m p o k 2

Page 5: MANLAB

Keterangan :

Seorang individu merasakan adanya tegangan yang timbul karena ada kebutuhan yang belum terpenuhi. Kemudian ia melakukan tindakan tertentu yang bertujuan untuk memenuhi kebutuhan tersebut. Tindakannya itu diarahkan kepada suatu sasaran atau perangsang yang dianggapnya mampu memenuhi kebutuhanya tersebut. Dan bila ia mendapatkan perangsang (insentif) itu maka akan terjadi pengurangan tegangan atau tekanan dalam dirinya.

Dari model diatas, motivasi dapat dianggap sebagai suatu proses homeostatik. Motivasi merupakan suatu mekanisme kontrol seperti proses yang berlangsung dalam tubuh manusia yang mempertahankan keadaan yang seimbang dalam tubuh tersebut.

Saat kadar glukosa dalam darah berkurang, hati akan dirangsang oleh insulin untuk mengubah glikogen menjadi glukosa agar dapat digunakan sebagai tenaga untuk kontraksi otot.

Dengan proses yang sama, apabila seseorang yang mula-mula semua kebutuhannya terpenuhi dipindahkan pada keadaan di mana ada kebutuhan yang belum terpenuhi, ia akan melakukan tindakan untuk mengembalikan dirinya hingga situasi yang sebelumnya atau pada tingkat keseimbangan yang lebih diinginkan di mana terdapat imbangan yang memuaskan antara yang diperlukan dan yang dimilikinya.

2.3 Teori Motivasi

Motivasi dapat berupa motivasi intrinsic dan ekstrinsic. Motivasi yang bersifat intinsik

adalah manakala sifat pekerjaan itu sendiri yang membuat seorang termotivasi, orang tersebut

mendapat kepuasan dengan melakukan pekerjaan tersebut bukan karena rangsangan lain

seperti status ataupun uang atau bisa juga dikatakan seorang melakukan hobbynya.

Sedangkan motivasi ekstrinsik adalah manakala elemen elemen diluar pekerjaan yang

melekat di pekerjaan tersebut menjadi faktor utama yang membuat seorang termotivasi

seperti status ataupun kompensasi.

Banyak teori motivasi yang dikemukakan oleh para ahli yang dimaksudkan untuk

memberikan uraian yang menuju pada apa sebenarnya manusia dan manusia akan dapat

menjadi seperti apa. Landy dan Becker membuat pengelompokan pendekatan teori motivasi

ini menjadi 5 kategori yaitu teori kebutuhan,teori penguatan,teori keadilan,teori harapan,teori

penetapan sasaran.

A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970)

5 | K e l o m p o k 2

Page 6: MANLAB

Aktualisasi diri

penghargaan

sosial

keamanan

Faali

Abraham Maslow (1943;1970) mengemukakan bahwa pada dasarnya semua manusia

memiliki kebutuhan pokok. Ia menunjukkannya dalam 5 tingkatan yang berbentuk piramid,

orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan itu dikenal dengan

sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan biologis dasar sampai motif

psikologis yang lebih kompleks; yang hanya akan penting setelah kebutuhan dasar terpenuhi.

Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan

pada peringkat berikutnya menjadi penentu tindakan yang penting.

• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)

• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)

• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain, diterima,

memiliki)

• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan dukungan

serta pengakuan)

• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif: mengetahui, memahami, dan menjelajahi;

kebutuhan estetik: keserasian, keteraturan, dan keindahan; kebutuhan aktualisasi diri:

mendapatkan kepuasan diri dan menyadari potensinya)

Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut akan

mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan menjadi kurang

signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi untuk menekuni minat estetika

dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan

6 | K e l o m p o k 2

Page 7: MANLAB

karya ilmiah tidak akan tumbuh subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus

bersusah payah mencari makan, perlindungan, dan rasa aman.

B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966)

Menurut Herzberg (1966), ada dua jenis faktor yang mendorong seseorang untuk

berusaha mencapai kepuasan dan menjauhkan diri dari ketidakpuasan. Dua faktor itu

disebutnya faktorhigiene (faktor ekstrinsik) dan faktor motivator (faktor intrinsik). Faktor

higiene memotivasi seseorang untuk keluar dari ketidakpuasan, termasuk didalamnya adalah

hubungan antar manusia, imbalan, kondisi lingkungan, dan sebagainya (faktor ekstrinsik),

sedangkan faktor motivator memotivasi seseorang untuk berusaha mencapai kepuasan, yang

termasuk didalamnya adalah achievement, pengakuan, kemajuan tingkat kehidupan, dsb

(faktor intrinsik).

C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR

Mengemukakan dua pandangan manusia yaitu teori X (negative) dan teori y (positif),

Menurut teori x empat pengandaian yag dipegang manajer

a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja

b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan

hukuman untuk mencapai tujuan.

c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.

d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan

dengan kerja.

Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :

a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan

bermain.

b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka komit

pada sasaran.

c. Rata rata orang akan menerima tanggung jawab.

7 | K e l o m p o k 2

Page 8: MANLAB

d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.

D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964)

Teori dari Vroom (1964) tentang cognitive theory of motivation menjelaskan

mengapa seseorang tidak akan melakukan sesuatu yang ia yakini ia tidak dapat

melakukannya, sekalipun hasil dari pekerjaan itu sangat dapat ia inginkan. Menurut Vroom,

tinggi rendahnya motivasi seseorang ditentukan oleh tiga komponen, yaitu:

• Ekspektasi (harapan) keberhasilan pada suatu tugas

• Instrumentalis, yaitu penilaian tentang apa yang akan terjadi jika berhasil dalam melakukan

suatu tugas (keberhasilan tugas untuk mendapatkan outcome tertentu).

• Valensi, yaitu respon terhadap outcome seperti perasaan posistif, netral, atau

negatif.Motivasi tinggi jika usaha menghasilkan sesuatu yang melebihi harapanMotivasi

rendah jika usahanya menghasilkan kurang dari yang diharapkan

E. Achievement TheoryTeori achievement Mc Clelland (1961),

yang dikemukakan oleh Mc Clelland (1961), menyatakan bahwa ada tiga hal penting yang

menjadi kebutuhan manusia, yaitu:

• Need for achievement (kebutuhan akan prestasi)

• Need for afiliation (kebutuhan akan hubungan sosial/hampir sama dengan soscialneed-nya

Maslow)

• Need for Power (dorongan untuk mengatur)

F. Clayton Alderfer ERG

Clayton Alderfer mengetengahkan teori motivasi ERG yang didasarkan pada kebutuhan

manusia akan keberadaan (exsistence), hubungan (relatedness), dan pertumbuhan (growth).

Teori ini sedikit berbeda dengan teori maslow. Disini Alfeder mngemukakan bahwa jika

kebutuhan yang lebih tinggi tidak atau belum dapat dipenuhi maka manusia akan kembali

8 | K e l o m p o k 2

Page 9: MANLAB

pada gerakk yang fleksibel dari pemenuhan kebutuhan dari waktu kewaktu dan dari situasi ke

situasi.

2.4 Jenis Motivasi

Motivasi dapat diklasifikasikan menjadi dua:

1. Motivasi intrinsik, yaitu motivasi internal yang timbul dari dalam diri pribadi seseorang itu sendiri, seperti sistem nilai yang dianut, harapan, minat, cita-cita, dan aspek lain yang secara internal melekat pada seseorang

2. Motivasi ekstrinsik, yaitu motivasi eksternal yang muncul dari luar diri pribadi seseorang, seperti kondisi lingkungan kelas-sekolah, adanya ganjaran berupa hadiah (reward) bahkan karena merasa takut oleh hukuman (punishment) merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi motivasi)

2.5 Indikator Motivasi

Abin Syamsuddin Makmun mengemukakan bahwa untuk memahami motivasi individu dapat dilihat dari beberapa indikator, diantaranya:

1. Durasi kegiatan2. Frekuensi kegiatan3. Persistensi atau ketekunan pada kegiatan4. Ketabahan, keuletan dan kemampuan dalam mengahadapi rintangan dan kesulitan5. Devosi atau kesetiaan dan pengorbanan untuk mencapai tujuan6. Tingkat aspirasi atau cita-cita yang hendak dicapai dengan kegiatan yang dilakukan7. Tingkat kualifikasi prestasi atau produk (out put) yang dicapai dari kegiatan yang

dilakukan8. Arah sikap terhadap sasaran kegiatan

BAB III

KESIMPULAN

1. Motivasi adalah keadaan individu yang terangsang yang terjadi jika suatu motif telah dihubungkan dengan suatu pengharapan yang sesuai. Sedangkan motif adalah segala daya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif tidak dapat dilihat begitu saja dari perilaku seseorang karena motif tidak selalu seperti yang tampak, bahkan kadang-kadang berlawanan dari yang tampak. Dari tujuan-tujuan yang tidak selalu disadari ini, kita dipaksa menghadapi seluruh persoalan motivasi yang tidak disadari itu. Karena teori motivasi yang sehat tidak membenarkan pengabaian terhadap kehidupan tidak sadar.

2. Dari banyaknya pandangan yang berbeda mengenai motivasi yang mungkin dikarenakan oleh penggunaan metode observasi yang berbeda-beda, studi tentang berbagai kelompok usia dan jenis kelamin yang berbeda, dan sebagainya, terdapat model tentang motivasi

9 | K e l o m p o k 2

Page 10: MANLAB

yang digeneralisasi yang mempersatukan berbagai teori yang ada. Ada macam-macam motivasi dalam satu perilaku. Suatu perbuatan atau keinginan yang disadari dan hanya mempunyai satu motivasi bukanlah hal yang biasa, tetapi tidak biasa. Karena suatu keinginan yang disadari atau perilaku yang bermotivasi dapat berfungsi sebagai penyalur untuk tujuan-tujuan lainnya. Apabila dapat terjadi keseimbangan, hal tersebut mencerminkan ”hasil pekerjaan” seseorang yang berhadapan dengan potensinya untuk perilaku, yang dapat diidentifikasi sebagai ”kemampuannya”. Jadi, motivasi memegang peranan sebagai perantara untuk mentransformasikan kemampuan menjadi hasil pekerjaan.

10 | K e l o m p o k 2

Page 11: MANLAB

Daftar Pustaka

ψ Akhmad Sudrajat, 2008, teori-teori motivasi, http://akhmadsudrajat.wordpress.com/feed

ψ Arief Achmad, 2007, Artikel Pendidikan Network: MEMBANGUN MOTIVASI BELAJAR SISWA, http://e-pendidikan.net

ψ Bulepe, 2008, KAITAN SUMBER DAYA MANUSIA DENGAN MOTIVASI DAN KOMUNIKASI, http://www.idebagus.com

ψ Maslow, Abraham H. 1984. Motivasi dan Kepribadian. Jakarta : PT. Gramedia

ψ Taidin Suhaimin, 2008, Definisi, Pengertian & Takrifan Motivasi, http://www.statcounter.com

ψ Tunggarawae, 2008, teori-teori motivasi, http://multiply.com/info/about

ψ Winardi. 1980. Management Personalia. Bandung : Sinar Baru

11 | K e l o m p o k 2