Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    1/21

    BUKU ACUAN PESERTA

    CSL 2

    Seri 5

    PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

    Fakultas Kedktera! U!i"ersitas #asa!uddi!Makassar$ 2%&5

    PENGANTAR

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    2/21

    Buku Panduan Skills Lab. Sistem Kardiovaskuler seri ke-2 ini berisiketrampilan Elektrokardiograf (EKG) dimana terdiri dari 2 (dua) ketrampilanutama !aitu Pembuatan perekaman EKG dimana persiapan alat dan pasiensampai te"nik perekaman dan pemba#araan $ interpretasi "asil perekaman EKGmulai dari normal sampai patologis.

    %i"arapkan setela" selesai mengikuti kegiatan ketrampilan klinik ini

    ma"asis&a mampu melakukan perekaman EKG !ang benar dan pemba#aanEKG !ang normal maupun !ang patologis

    Buku panduan skills lab. 'ni selalin memuat panduan belaar masing-masing ketrampilan !ang dilati"kan uga memuat datar tilik sebagai lembaranpenilaian dari koordinator$instruktur ter"adap ma"asis&a baik sebagai penilaianak"ir maupun diapakai membantu dalam menilai kemauan tingkat ketrampilan!ang dilati"kan. *ntuk ma"asis&a penilaian pada &aktu lati"an dapatdilakukan ole" temann!a sendiri melalui petunuk buku panduan belaar dan uga dapat menggunakan datar tilik !ang ada.

    +eskipun buku panduan ini belum terlalu lengkap namun demikian suda"dapat dipakai sebagai penuntun tentang elektrokardiograf. Kedepan Buku

    Panduan Skills lab. Sistem Kardiovaskuler akan dilengkapi dengan variasinormal dan abnormal gambar-gambar rekaman EKG.

    +engingat Buku Panduan Skills Lab. Sistem Kardiovaskuler belumsempurna maka demi kemauan dan kesempurnaan pendidikan ketrampilanklinik ini maka kami meng"arapkan kritik dan saran !ang siatn!a membangununtuk pen!empurnaan buku ini dan untuk itu kami u#apkan terima kasi".

     ,ak lupa kami u#apkan terima kasi" kepada seluru" pi"ak !ang tela"membantu dalam pembuatan dan pen!usunan buku panduan ini.

    +akassar ktober 2/0

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    3/21

    TATA-TERTIB LABORATORIUM DAN CLINICAL SKILLS LAB

    FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS HASANUDDIN

    Mahasiswa yang melakukan praktek di Laboratorium Fakultas Kedokteran UNHAS, harus

    mematuhi tata-tertib laboratorium, seperti di bawah ini

    A. Sebelum pelatiha!p"a#ti#um$ mahasiswa diharuskan !

    " Memba#a penuntun bela$ar keterampilan klinis sistim atau penuntun praktikum yangbersangkutan dan bahan ba#aan ru$ukan tentang keterampilan yang akan dilakukan

    % Menyediakan alat atau barang sesuai dengan petun$uk pada penuntun yang bersangkutan

    B. %a&a 'aat pelatiha, setiap mahasiswa !

    (. Setiap mahasiswa wa$ib berpakaian bersih, rapi dan sopan &idak diperkenankan

    memakai ba$u kaos '&-Shirt( dan sandal Mahasiswa wanita tidak diperkenankan

    memakai pakaian ketat dan tipis sehingga tembus pandang, dan atau rok di atas lutut). Mahasiswa laki-laki tidak diperkenankan meman$angkan rambut hingga menyentuh

    kerah ba$u, ataupun menutupi mata*. Setiap mahasiswa wa$ib memakai $as praktikum dalam keadaan rapi dan bersih )agi

    mahasiswa yang ber$ilbab, $ilbab wa$ib dimasukkan ke dalam $as laboratorium+. Mahasiswa tidak diperkenankan meman$angkan kuku lebih dari " mm,. Setiap mahasiswa wa$ib menggunakan tanda identitas diri ukuran *+" #m yang

    men#antumkan nama lengkap dan stambuk yang harus diketik serta oto berwarna

    ukuran . +*. Setiap mahasiswa peserta /SL wa$ib mempela$ari dan membawa manual keterampilan

    yang akan dipela$ari dalam bentuk hard #opy0 sot #opy. Setiap mahasiswa wa$ib berperan akti dalam proses pembela$aran/. Setiap mahasiswa wa$ib dan bertanggung $awab men$aga dan memelihara peralatan

    bahan yang digunakan &idak merusak bahan dan alat latihan keterampilan Setiap

    kerusakan harus diganti dalam waktu maksimal satu minggu

    0. Setiap mahasiswa tidak diperkenankan menggunakan alat komunikasi selama proses/SL berlangsung Semua alat komunikasi dimasukkan ke dalam tas dalam keadaan

    silent(1. Setiap mahasiswa wa$ib hadir paling lambat 1 menit sebelum waktu kegiatan yang

    ditentukan dan tidak diperkenankan masuk kelas bila proses /SL sudah dimulai((. 2ika hendak meninggalkan ruangan /SL pada saat proses pembela$aran berlangsung,

    setiap mahasiswa wa$ib meminta i3in dan menitipkan kartu mahasiswa0 K&40 S5M pada

    dosen penga$ar Kartu dapat identitas dapat diambil setelah mahasiswa kembali ke

    ruangan(). Setiap mahasiswa pada saat /SL tidak diperkenankan melakukan kegiatan yang tidak

    berhubungan dengan proses pembela$aran dan0atau mengganggu proses

    pembela$aran(*. Setiap mahasiswa yang melakukan pelanggaran aturan nomor " 6 "% dapat dikeluarkan

    dari ruang /SL oleh instruktur penga$ar dan dianggap tidak hadir pada /SL tersebut(+. Meninggalkan ruangan latihan keterampilan dalam keadaan rapi dan bersih(,. Aturan diatas berlaku se$ak memasuki koridor skill lab(. Mahasiswa harus menghadiri kegiatan akademik minimal 7 8 dari total $am )lok

    ber$alan dan apabila kurang dari itu, maka mahasiswa tidak diperkenankan mengikuti

    U$ian 9S/: dengan nilai akhir K

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    4/21

    (. Apabila instruktur tidak hadir, ketua kelas segera melaporkan ke pengelola )lok(/. Mahasiswa boleh meminta i3in dengan alasan penting!

    a ;ang bersangkutan sakitb 9rang tua dirawat0sakit berat0meninggal# Mewakili Fakultas atau Uni

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    5/21

    ELEKTROKARDIOGRAFI

    &' Pe!da(ulua!

    Elektrokardiograf (EKG) adala" pemantulan aktivitas listrik dari serat-

    serat otot antung se#ara goresan. %alam peralanan abad ini perekaman

    EKG sebagai #ara pemeriksaan tidak invasi suda" tidak dapat lagi

    di"ilangkan dari klinik. Seak di introduksin!a galvanometer berka&at !angdi#iptakan ole" E'1,3E1 dalam ta"un /45 galvanometer berka&at ini

    merupakan suatu peme#a"an rekor perangkat sangat peka dapat merekam

    setiap perbedaan tegangan !ang ke#il sebesar milivolt.

    Perbedaan tegangan ini teradi pada luapan dan imbunnan dari serat-serat

    otot antung. Perbedaan tegangan ini dirambatkan ke permukaan tubu" dan

    diteruskan ke sandapan-sandapan dan ka&at ke perangkat penguat EKG.

    6ktivitas listrik menda"ului pengun#upan sel otot.

     ,idak ada perangkat pemeriksaan seder"ana !ang begitu ban!ak

    mengaar pada kita mengenai ungsi otot antung selain daripada EKG.

    %engan demikian masala"-masala" diagnostik pen!akit antung dapat

    dipe#a"kan dan pada gilirann!a pengobatan akan lebi" sempurna.

    1amun kita perlu diberi peringatan ba"&a EKG itu &alaupun memberikan

    ban!ak masukkan tetapi "al ini tak berarti tanpa sala". Kelu"an dan

    pemeriksaan klinik penderita tetap merupakan "al !ang penting.

    EKG seorang penderita dengan 6ngina Pe#toris dan pengerasaan pembulu"

    dara" koroner dapat memberikan rekaman !ang sama sekali normal ole"

    karena itu EKG "arus selalu dinilai dalam "ubungann!a dengan kelu"an-

    kelu"an dan keadaan klinis penderita.

    Pada &aktu sekarang EKG sebagai perangkat elektronis seder"anasuda" digunakan se#ara luas pada praktek-praktek dokter keluarga ruma"-

    ruma" pera&atan dalam perusa"aan pabrik-pabrik atau tempat-tempat

    pekeraan lainn!a. %engan demikian pemeriksaan EKG dapat se#ara muda"

    dan langsung dilakukan pada penderita-penderita !ang di#urigai menderita

    pen!akit antung dan pembulu" dara" !ang ban!ak ditemukan dan ban!ak

    men!ebabkan kematian. %idalam bab ini akan dibi#arakan beberapa aspek

    penggunaan EKG umum dalam bidang kardiovaskuler.

    &'&' Pe!))u!aa! U*u* EKG

    Pada umumn!a pemeriksaan EKG berguna untuk mengeta"ui 7 aritmia

    ungsi alat pa#u antung gangguan konduksi interventrikuler pembesaran

    ruangan-ruangan antung '+6 iskemik miokard pen!akit perikard

    gangguan elektrolit pengaru" obat-obatan seperti digitalis kinidin kinine

    dan berbagai kelainan lain seperti pen!akit antung ba&aan korpulmonale

    emboli paru mi8edema.

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    6/21

    &'&'&' Ga*+ara! Elektrkardi)ra, Nr*al

    Kertas EKG mempun!ai garis-garis baik vertikal maupun

    "orisontal berarak / mm. Garis !ang lebi" tebal mempun!ai arak 0

    mm.

    +engenai 9&aktu: diukur sepanang garis "orisontal / mm ; <

    detik atau ).

    Gelombang > (r) atau > &ave 7 deAeksi positi pertama dari

    depolarisasi ventrikel.

    Gelombang S (s) atau S &ave 7 deAeksi negati pertama dari

    depolarisasi ventrikel setela" deAeksi positi pertama >. Gelombang ,

    (, &ave) deAeksi !ang di"asilkan sesuda" gelombang =>S ole"

    repolarisasi ventrikel.

    Gelombang * (* &ave) 7 suatu deAeksi (biasan!a positi) terli"at

    setela" gelombang , dan menda"ului gelombang P berikutn!a.

    Biasan!a teradi repolarisasi lambat pada sistem konduksi

    inverventrikuler (Purkine).&'&... Nilai I!ter"al Nr*al

    1ilai > - > 7 arak antara 2 gelombang > berturut-turut. Bila

    irama ventrikel teratur interval antara 2 gelombang > berturut-turut

    dibagi dalam detik akan memberikan ke#epatan antung permenit

    ("eart rate). Bila irama ventrikel tidak terartur umla" gelombang >

    pada suatu periode &aktu (misaln!a / detik) "arus di"itung dan

    "asiln!a dina!atakan dalam umla" permenit.

    Conto" 7 bila 2 gelombang !ang di"itung dalam suatu interval /

    detik maka rek&ensi antung adala" /2 per menit.

    'nterval P-P 7 pada sinus ritme interval P-P akan sama dengan interval

    >->. ,etapi bila irama ventrikel tidak teratur atau bila ke#epatan

    atrium dan venrikel berbeda tetapi teratur maka interval P-P diukur

    dari titik !ang sama pada 2 gelombang P berturut-turut dan

    rek&ensi atrial per menit di"itung seperti "aln!a rek&ensi

    ventrikel.

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    7/21

    'nterval P-> 7 Pengukuran interval ini untuk mengeta"ui &aktu

    konduksi atrio ventrikel. ,ermasuk disini &aktu !ang diperlukan untuk

    depolarisasi atrium dan sebagian depolarisasi atrium tamba"

    perlambatan eksitasi daripada nodus atrio ventrikuler. %iukur mulai

    dari permulaan gelombang P sampai permulaan kompleks =>S.

    Sebenarn!a lebi" tepat interval ini disebut P-=. 1ilai normaln!a 7 /2

    - 2 detik.'nterval =>S 7 'nterval ini adala" pengukuran seluru" &aktu

    depolarisasi ventrikel. %iukur dari permulaan gelombang = (> bila

    tidak terli"at =) sampai ak"ir gelombang S. Batas atas nilai

    normaln!a adala" / detik. Kadang-kadang pada sandapan

    prekordial 32 atau 35 interval ini mungkin // detik.

    'nterval =-, 7 'nterval ini diukur dari permulaan gelombang =

    sampai ak"ir gelombang ,. %engan ini diketa"ui laman!a sistole

    elektrik. 'nterval =-, normal tidak melebi"i 7 adala" bagian dari ak"ir gelombang P sampai

    permulaan kompleks =>S. Segmen ini normal adala" isoelektris.

    >S-, un#tion (D) 7 adala" titik ak"ir dari kompleks =>S dan

    mulai segmen >S-,. Segmen >S-, (segmen S-,) diukur mulai dari D

    sampai permulaan gelombang ,. Segmen ini biasan!a isoelektris

    tetapi dapat bervaraisi antara 0 sampai 2 mm pada sandapam

    prekordial. Elevasi dan depresin!a dibandingkan dengan bagian garisdasar (base line) antara ak"ir gelombang , dan permulaan

    gelombang P (segmen ,-P).

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    8/21

    Gambar '''./ 7 %iagram dari kompleks interval dan segmen

    elektrokardiograf.

     

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    9/21

    &'2' Kelai!a! k*-leks -ada +e+era-a -e!0akit'

    Pada dasarn!a bagi !ang berpengalaman tidakla" sulit

    membedakan antara kompleks EKG normal dan !ang ada kelainan. ,etapi

    kadang-kadang ditemukan adan!a gambaran EKG !ang tidak k"as dan

    membingungkan kita. le" karena itu sebagai patokan maka berikut ini

    disaikan kelainan kompleks P-=>S-, pada beberapa pen!akit.

    &'2'&'Kelai!a! )el*+a!) P.Kelainan penampilan (amplitudo laman!a bentukn!a)

    gelombang P pada irama dan ke#epatan !ang normal. +isaln!a P

    mitrale !ang ditandai dengan gelombang P !ang tinggi lebar dan

    9not #"ed: pada sandapan ' dan '' 7 gelombang P lebar dan biasik

    pada 3' dan 32. Gambaran ini menunukkan adan!a "ipertrof atrium

    kiri terutama pada stenosis mitralis. Sedangkan P pulmonale ditandai

    dengan adan!a gelombang P !ang tinggi run#ing pada sandapan ''

    dan ''' dan mungkin disertai gelombang P tinggi dan biasik pada

    sandapan 3' dan 32. %itemukan pada korpulmonale dan pen!akit

     antung kogenital.

    Kelainan penampilan irama dan ke#epatan gelombang P !ang

    dapat berupa kelainan tunggal gelombang P misaln!a 9atrial

    premature beat: !ang bisa ditemukan pada pen!akit antung koroner

    (PDK) intoksikasi digitalis. Selain itu dapat ditemukan kelainan pada

    semua gelombang P disertai kelainan bentuk dan iraman!a misaln!a

    fbrilasi atrium !ang dapat disebabkan ole" pen!akit antung rematik

    (PD>) pada inark miokard.

    Kelainan gelombang P lainn!a berupa tidak adan!a suatu

    gelombang P kompleks =>S-, timbul lebi" #epat dari pada biasan!a.+isaln!a 9 63 nodal premature beat: pada PDK intoksikasi digitalis

    dimana bentuk kompleks =>S normal dan terdapat masa istira"at

    kompensatoir. Kelainan lain berupa ekstrasistole ventrikel pada PDK

    intoksikasi digitalis.

    Seluru" gelombang P tidak nampak tetapi bentuk dan laman!a

    kompleks =>S adala" normal. +isaln!a irama nodal 63 takikardi

    nodal 63 atrial takikardi !ang timbul akibat intoksikasi digitalis

    inark miokard pen!akit antung "ipertensi (PD). Gelombang P

    seluru"n!a tidak tampak dengan kelainan bentuk dan laman!a

    kompleks =>S. +isaln!a ventrikel takikardi fbrilasi atrium !ang

    dapat timbul pada PD>. Pen!akit antung "ipertensi (PD).

    &'2'2' Kelai!a! i!ter"al P1R

    &'2'2'&.'nterval P-> panang menunukkan adan!a keterlambatan

    atau blok konduksi 63. +isaln!a pada blok 63 tingkat ' dimana

    tiap gelombang P diikuti P-> F 22 detik !ang bersiat tetap

    atau sementara ditemukan pada miokarditis intoksikasi

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    10/21

    digitalis PDK idiopatik. Pada 63 blok tingkat '' !aitu

    gelombang P dalam irama dan ke#epatan normal tetapi tidak

    diikuti kompleks =>S dan seringkali disertai kelainan =>S S -

     , dan ,.

    'nterval P-> pada kompleks P-=>S-, mungkin normal atau

    memanang tetapi tetap arakn!a. Blok antung 6-32 7 / atau

    5 7 /. berarti terdapat 2 P dan "an!a / =>S atau 5P/=>S. ,ipe lain dari blok antung ini iala" enomena Henkeba#".

    Pada blok antung tingkat ''' atau blok antung komplit irama

    dan ke#epatan gelombang P normal irama kompleks =>S

    teratur tetapi lebi" lambat (2- merupakan gambaran !ang

    normal.

    &'2'/' Kelai!a! )el*+a!) R da! )el*+a!) S.

    %engan membandingkan gelombang > dan S disandapan ' dan

    ''' !aitu gelombang S di ' dan > di ''' menunukkan adan!a 9rig"t a8isdeviation:. Kelainan ini ditemukan pada "ipertrof ventrikel kanan

    stenosis mitral pen!akit antung ba&aan korpulmonale.

    Sedangkan gelombang > di ' dan S di ''' menunukkan adan!a 9 let

    a8is deviati on:. Kelainan ini ditemukan pada "ipertrof ventrikel kiri

    (L3). Biasan!a dengan menumla"kan voltase (kriteria voltasi) dari

    gelombang S di 3/ dan > di 30 atau S 3/ > 3 F 50 mm atau

    gelombang >F2I mm di 30 atau 3 menunukkan adan!a L3.

    &'2'5' Kelai!a! k*-leks RS

    &'2'5'&' Pada blok #abang berkas is dapat ditemukan adan!a

    kompleks =>S lebar dan atau 9not#"ed: dengan gelombang P

    dan interval P-> normal. %itemukan pada PDK PD> (Pen!akit

     Dantung >ematik).

    &'2'5'2' Kompleks =>S berrek&ensi lambat dengan atau tanpa

    kelainan bentuk tetapi iraman!a teratur !aitu pada sinus

    bradikardi blok antung 27/ 57/ blok komplit terutama pada

    PDK PD> pen!akit antung ba&aan.

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    11/21

    &'2'5'.'Kompleks =>S berrek&ensi #epat dengan atau tanpa

    kelainan bentuk !aitu pada sinus takikardi atrial takikardi

    nodal takikardi fbrilasi atrium takikardi ventrikel. %itemukan

    pada PDK (Pen!akit Dantung Koroner) PD (Pen!akit Dantung

    ipertensi) PD> (Pen!akit Dantung >ematik) inark miokard

    intoksikasi digitalis.

    &'2'5'/' 'rama =>S tidak tetap.Kadang-kadang kompleks =>S timbul lebi" #epat dari biasa

    misaln!a 9 63 nodal premature beat: 9ventri#ular premature

    beat:.

    %itemukan pada PDK dan intoksikasi digitalis.

    'rama kompleks =>S sama sekali tidak teratur !aitu

    pada fbrilasi atrium dimana sering ditemukan pada PD PD>

    inark miokard dan intoksikasi digitalis.

    &'2'3' Kelai!a! se)*e! S1T'

    Suatu kelainan berupa elevasi atau depresi segmen S-, !ang ragu-

    ragu sebaikn!a dianggap normal sampai terbukti benar-benar ada

    kelainan pada suatu seri perekaman. Bukanla" suatu kelainan apabila

    elevasi segmen S-, tidak melebi"i / mm atau depresi tidak melebi"i 0

    mm paling kurang pada sandapan standar. Se#ara klinik elevasi atau

    depresi segmen S-, pada 5 sandapan standar biasan!a disertai deviasi

    !ang sama pada sandapan !ang sesuai menunukkan adan!a insufsiensi

    koroner. 6dan!a elevasi segmen S-, merupakan petunuk adan!a inark

    miokard akut atau perikarditis. Elevasi segmen S-, pada sandapan

    prekordial menunukkan adan!a inark dinding anterior sedangkan inarkdinding inerior dapat diketa"ui dengan adan!a elevasi segmen S-, pada

    sandapan '' ''' dan a3J. *ntuk perikarditis biasan!a tidak dapat

    dipastikan tempatn!a dan akan tampak elevasi di "ampir semua

    sandapan. Elevasi segmen S-, pada 3 ditemukan pada inark ventrikel

    kanan

    &'2'4' Kelai!a! )el*+a!) T.

    6dan!a kelainan gelombang , menunukkan adan!a kelainan pada

    ventrikel. *ntuk itu dikemukakan beberapa patokan !aitu 7

    6ra"n!a berla&anan dengan deAeksi utama =>S pada setiap

    sandapan.

    6mplitudo gelombang , F / mm pada sandapan ' atau '' dengan

    gelombang > men!olok.

    Gelombang , terbalik dimana gelombang > men!olok.

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    12/21

    Lebi" tinggi daripada perekaman sebelumn!a atau lebi" tinggi

    mm pada sandapan ''' '''.

    le" karena begitu ban!ak pen!ebab kelainan gelombang , maka

    dalam menginterpretasi kelainan ini sebaikn!a ber"ati-"ati dan

    mempertimbangkan seluru" gambaran klinik. Suatu diagnosis k"usus

    tidak dapat dibuat atas dasar peruba"an - peruba"an !ang tidak k"as.

    6dan!a gelombang , terbalik simetris run#ing disertai segmen S-,konveks keatas menandakan adan!a iskemi miokard.

    Kadang-kadang gelombang , sangat tinggi pada insufsiensi koroner. Pada

    keadaan dimana deAeksi =>S positi pada sandapan ' sedangkan

    gelombang , pada sandapan ' terbalik atau lebi" renda" dari gelombang

     , di sandapan ''' menunukkan adan!a insufsiensi koroner. Gelombang ,

    !ang tinggi dan taam pada semua sandapan ke#uali a3> dan a3L

    menunukkan adan!a "iperkalemi. Gelombang , !ang tinggi dan simentris

    dengan depresi segmen S-, menunukkan adan!a inark dinding

    posterior.

    &'2'' Kelai!a! )el*+a!) U.

    6dan!a gelombang * deAeksi keatas lebi" tinggi dari gelombang ,

    pada sandapan !ang sama terutama 3/-3< menunukkan adan!a

    "ipokalemi.

    PRINSIP MEMBACA EKG

    *ntuk memba#a EKG se#ara muda" dan tepat sebaikn!a setiap

    EKG diba#a mengikuti urutan petunuk di ba&a" ini &' IRAMA

    Pertama-tama tentukan irama sinus atau bukan. 6pabila setiap

    kompleks =>S dida"ului ole" sebua" gelombang P berarti irama

    sinus kalau tidak maka berarti bukan irama sinus.

    Bukan irama sinus dapat berupa suatu aritmia !ang mungkin

    fbrilasi blok 63 deraat dua atau tiga irama ungsional

    takikardia ventrikular dan lain lain.

    2' LA6U RS 7RS RATE8

    Pada irama sinus lau =>S normal berkisar antara - /

    kali$min kurang dari kali disebut bradikardia sinus lebi" dari

    / kali disebut takikardia sinus.

    Lau =>S lebi" dari /0 kali$min biasan!a disebabkan ole"

    takikardia supraventrikular (kompleks =>S sempit) atau

    takikardia ventrikular (kompleks =>S lebar).

    Pada blok 63 deraat tiga selain lau =>S selalu "arus

    di#antumkan uga lau gelombang P (atrial rate).

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    13/21

    EKG normal selalu regular. 'rama !ang tidak regular ditemukan

    pada fbrilasi atrium atau pada keadaan mana ban!ak ditemukan

    ekstrasistol (atrium maupun ventrikel) uga pada si#k sinus

    s!ndrome.

    .' AKSIS.

    6ksis normal selalu terdapat antara -5 sampai //. Lebi"

    dari -5 disebut deviasi aksis kiri lebi" dari // disebutdeviasi aksis kanan dan bila lebi" dari / disebut aksis

    superior.

    Kadang kadang aksis tidak dapat ditentukan maka ditulis

    undeterminable misaln!a pada EKG dimana deAeksi positi dan

    negati pada kompleks =>S di semua sandapan sama besarn!a.

    /' INTER9AL 1PR

    'nterval P> normal adala" kurang dari 2 detik. Lebi" dari .2

    detik disebut blok 63 deraat satu. Kurang dari / detik disertai

    adan!a gelombang delta menunukkan HolM-Parkinson- H"ite

    s!ndrome.

    5' MORFOLOGI

    5'&' Gel*+a!) P

    Per"atikan apaka" kontur gelombang P normal atau tidak. 6paka"

    ada P-pulmonal atau P-mitral.

    5'2' K*-leks RS

    6dan!a gelombang = patologis menandakan old m!o#ardial

    inar#tion (tentukan bagian antung mana !ang mengalami inark

    melalui petunuk sandapan !ang terlibat).

    Bagaimana amplitudo gelombang > dan S di sandapan prekordial.Gelombang > !ang tinggi di sandapan 3/ dan 32 menunukkan

    "ipertrof ventrikel kanan (atau inark dinding posterior).

    Gelombang > !ang tinggi di sandapan 30 dan 3 dengan

    gelombang S !ang dalam di sandapan 3/ dan 32 menunukkan

    "ipertof ventrikel kiri.

    'nterval =>S !ang lebi" dari / detik "arus di#ari apaka" ada

    rig"t bundle bran#" blo#k let bundle bran#" blo#k atau

    ekstrasistol ventrikel.

    5'.' se)*e! ST

    Elevasi segmen S, menandakan inark miokard akut (tentukan

    bagian mana dari antung !ang mengalami inark). %epresi

    segmen S, menandakan iskemia.

    5'/' Gel*+a!) T

    Gelombang , !ang datar (Aat I) menandakan iskemia.

    Gelombang , terbalik (,-inverted) menandakan iskemia atau

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    14/21

    mungkin suatu aneurisma. Gelombang , !ang run#ing

    menandakan "iperkalemia.

    5'5' Gel*+a!) U

      Gelombang * !ang sangat tinggi (F gel. ,) menunukkan

    "ipokalemi

      Gelombang * !ang terbalik menunukkan iskemia miokard !ang

    berat.

    KESIMPULAN

    Pemeriksaan EKG memegang peranan !ang sangat penting dalam

    membantu menegakkan diagnosis pen!akit antung. EKG disamping mampu

    mendeteksi kelainan antung se#ara pasti uga keadaan (kelainan) diluar

     antung mis. 6dan!a gangguan elektrolit terutama kalium dan kalsium.

    %isamping kemampuann!adalam mendeteksi se#ara pasti dari kelainan

     antung tetapi EKG "arus diakui mempun!ai ban!ak kelema"an uga. EKG tidak

    dapat mendeteksi kepara"an dari pen!akit antung se#ara men!eluru"

    misaln!a tingkat kerusakan otot antung dari serangan '+6. EKG uga tidak

    dapat mendeteksi gangguan "emodinamik akibat suatu pen!akit antung.

    %alam menegakkan diagnosis pen!akit antung kita tidak dapat "an!a

    menggantungkan pemeriksaan EKG saa.

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    15/21

    PEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

    Pe!)ertia!Elektrokardiograf (EKG) merupakan pemeriksaan noninasi paling sering

    digunakan sebagai alat bantu diagnosis pen!akit antung. 6lt ini suda" lamaditemukan mura" dan aman digunakan tetapi peranann!a sekarang belum

    dpat digantikan ole" alat lain.Berbagai keadaan antung dapat dideteksi dengan tepat ole" alat ini baik

    kelainan berupa kelainan elektris (mis. 6ritmia) kelainan anatomis (mis.ipertropi bilik dan serambi) maupun kelainan lain (mis. Perikarditis).

    *ntuk pemeriksaan se#ara rutin biasan!a dilakukan pengambilan /2sandapan (lead) !aitu ' '' ''' a3> 63L a3J v/-. ,etapi kadang-kadangdilakukan #ara lain untuk keperluan tertentu mis. +onitor terus menerus (2< am se"ari) !ang digunakan untuk mendeteksi adan!a peruba"an-peruba"an di antung penderita dalam keadaan darurat (mis. %i 'CC* dan beda" antung).*ntuk mengeta"ui peruba"an EKG pada kegiatan se"ari-"ari dilakukan rekamanse#ara terus menrus dengan alat monitor "olter. Serial EKG untuk angka &aktu

    tertentu dapat untuk menegakkan diagnosis inark miokard akut se#ara pasti.*ntuk lebi" memastikan apaka" seseorang menderita pen!akit antung koroneratau tidak sering dilakukan ui lati" antung.

    Penemuan !ang terbaru dari Ekokardigraf !ang au" lebi" #anggi" danma"al tern!ata peranann!a tidak dapat menggantikan alat EKG !ang au" lebi"seder"na. %engan menggabungkan kedua alat terssebut maka "asiln!a sangatmemuaskan.

     Nang "arus disadari adala" ba"&a EKG merupakan suatu test laboratoriumbukan merupakan alat diagnosis !ang mutlak. rang sakit antung bisamempun!ai gambaran EKG normal sedang orang se"at dapat mempun!aigambaran abnormal.

    I!dikasi :Pemeriksaan Elektrokardiograf dilakukan untuk mengeta"ui 7

    /. 6dan!a kelainan-kelainan irama antung2. 6dan!a kelainan-kelainan miokard seperti inark5. 6dan!a pengaru" obat-obat antung terutama digitalis

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    16/21

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    17/21

    Tu;ua! K(usus 7Setela" kegiatan ini ma"asis&a mampu7a. Ber"ubungan dengan alat dan pasien 7

    /. +empersiapkan pasien dan alat2. +letakkan elektroda pada tempat penekanan5. +elaksanakan pen!adapan

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    18/21

    DESKRIPSI KEGIATAN

    KEGIATAN

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    19/21

    PENUNTUN BELA6ARPEMERIKSAAN ELEKTROKARDIOGRAFI

    MELAKUKAN REKAMAN EKG

    N

    O

    LANGKA# KLINIK KASUS

    a' Melakuka! -ersia-a! alat a!tara lai! : & 2 ./ 6lat EKG lengkap dan siap pakai2. Kapas alko"ol dalam tempatn!a5. Kapas $ kasa lembab

    +' Me*-ersia-ka! -asie!/. Pertama-tama pemeriksaan melakukan

    peneelasan kepada pasien$keluarga tentangtindakan !ang akan dilakukan

    2. +en!uru" pasien untuk tidur terlentang datar

    =' Uruta! -ereka*a! EKG/. +elakukan #u#i tangan2. +embuka dan melonggarkan pakaian pasien

    bagian atas. Bila pasienn!a memakai am tangangelang dan logam lain dilepas.

    5. +embersi"kan kotoran dan lemak menggunakankapas pada daera" dada kedua pergelangantangan dan kedua tungkai dilokasi pemasanganmanset elektroda

    a3J 63L)dengana #ara sebagai berikut 7

    - Harna mera" pada tangan kanan- Harna "iau pada kaki kiri- Harna "itam pada kaki kanan- Harna kuning pada tangan kiri

    4. +emasang elektroda dada untuk rekamanpre#ordial lead 7Sela iga ke < pada garis sternal kanan ; 3/

    Sela iga pada garis sternal kiri ;

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    20/21

    32 ,erletak diantara 32 3< adala" ; 35

    >uang iga ke 0 pada garis tenga" klavikula ;

    3<Garis aksila depan seaar dengan 3< ; 30

    Garis aksila tenga" seaar dengan 3< ; 3

    Garis aksila belakang seaar dengan 3< ; 3I

    Garis skapula belakang seaar dengan 3< ; 3Batas kiri dari kolumna vertebra seaar dengan

    3< ; 34Lokasi sama dengan 35 tetapi pada sebela"

    kanan ; 35>3I 35> kadang diperlukan

    Pada umumn!a perekaman "an!a /2 lead !aitulead ' '' ''' a3> a3J a3L 3/-3

    /.

    +elakukan kalibrasi / mm dengan keadaan 20mm$volt$detik

    //. +embuat rekaman se#ara berurutan sesuaidengan pili"an lead !ang terdapat pada mesinEKG

    /2.

    +elakukan kalibrasi kembali setela" perekamanselesai

    /5.

    +emberi identitas pasien "asil rekaman 7 namaumur tanggal dan am rekaman serta nomor leaddan nama pembuat rekaman EKG

    /<.

    +erapikan alat-alat

    /0

    .

    +elakukan #u#i tangan kembali

    INTERPRETASI #ASIL REKAMAN EKGNO

    LANGKA# KLINIK KASUS

    & 2 ./ +eli"at "asil rekaman EKG dengan

    memper"atikan identitas pasien2. +enetukan apaka" rekaman ini suda" sesuai

    dengan standar dan la!ak di interpretasi5. +elakukan penilaian se#ara sistematis !aitu 7

    a. +enentukan irama antung dan pembulu"dara"b. +enetapkan rekuensi antung#. +enentukan 6ra" aksis (sumbu) elektris antungd. +enentukan bentuk gelombang Pe. +enentukan bentuk gelombang =>S

  • 8/18/2019 Manual Csl 2 Kardio 2015 Ekg

    21/21

    . +enentukan posisi segment S,g. +enentukan bentuk gelombang ,". +enentukan bentuk gelombang *