Upload
dwindahnurani
View
282
Download
5
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Manusia, Keragaman Dan Kesederajatan 1
Citation preview
MANUSIA, KERAGAMAN DAN
KESEDERAJATAN
Makna Keragaman
Keragaman berasal dari kata ragam yang menurut kamus besar bahasa Indonesia artinya:
a. Tingkah lakub. Macam, jenisc. Lagu, music langgamd. Warna, corak, ragie. Laras (tata baahasa)
Keragaman yang dimaksud disini adalah suatu kondisi dalam berbagai bidang, terutama suku
bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideology, adat kesopanan serta situsi ekonomi
Makna Keragaman
Unsur-Unsur Keragaman Dalam Masyarakat
Suku Bangsa dan Ras
Perbedaan ras muncul karena adanya
pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah
yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata,
ukuran kepala, dan lain sebagainya
Agama dan keyakinan
Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia
sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra
Ideologi dan politik
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang
komprehensif, sebagai cara memandang segala sesuatu, secara umum dan beberapa
arah filosofis, atau sekelompok ide yang
diajukan oleh kelas yang dominan pada seluruh anggota masyarakat.
Tatakrama
Tatakrama pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan
cakap sesuai kaidah atau norma tertentu dalam
kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara agar tercipta kehidupan
yang nyaman dan menyenangkan.
Kesenjangan ekonomi dan sosial
Kesenjangan ekonomi antara masyarakat level atas dan bawah yang cukup lebar. Hal ini menjadi salah satu sumber konflik dan mudah sekali tersulut di
masyarakat
Manusia Beradab dalam keragaman
• Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain:
1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.
2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan
3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda.
4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi.
Makna KesederajatanKesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia derajat berarti :
1) Tingkatan, martabat, pangkat.2) Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada
mahasiswa yang telah lulus ujian. Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.
Makna Kesederajatan
kesederajatan adalah keadaan di mana manusia dalam kondisi yang sama dan
sederajat dalam segala aspek kehidupan, baik segi social, agama, budaya, hokum, dan lain
sebagainya.
Pengaruh Keragaman dalam Lingkungan Masyarakat
1. Terjadinya segmentasi kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki kebudayaan yang berbeda.
2. Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter.
3. Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar.
4. Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya.
Pengaruh Keragaman dalam Lingkungan Masyarakat
5. Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi.
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain.
Pengaruh Keragaman dalam Lingkungan Masyarakat
• Jika keterbukaan dan kedewasaan tidak diperhatikan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti :
1. Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya.
2. Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara.
3. Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacam-macam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.
• Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu :
1) Semangat Religius2) Semangat Nasionalisme3) Semangat Fluralisme4) Dialog antar umat beragama5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi
maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya
Problematika Diskriminasi
• Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompok orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang.
• Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa “Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu“.
• Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa “Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat”
• Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian
• Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah :
1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi.
2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah.
3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi.
• Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu :
1) Kegagalan kepemimpinan2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama3) Krisis politik4) Krisis sosial5) Demoralisasi tentara dan polisi6) Interfensi asing
Terciptanya “Tungal Ika” dalam masyarakat “Bhineka” dapat diwujudkan melalui “Integrasi Kebudayaan“
atau “Integrasi Nasional”.
CONTOH KASUS
Masyarakat Ambon pada umumnya mereka adalah kelompok masyarakat yang statis. mereka lebih suka menjadi pegawai negeri, menguasai lahan tempat kelahirannya, juga memiliki
ladang dan pengolahan sagu. Berbeda dengan masyarakat Bugis. Sebagai kaum pendatang yang tidak memiliki lahan, mereka
sangat dinamis dan mampu menangkap peluang dengan cepat. Pada umumnya mereka adalah pedagang. keadaan ini
menyebabkan masyarakat Bugis banyak menguasai bidang ekonomi di Ambon, lama kelamaan kemampuan finansial
mereka lebih besar yaitu lebih kaya. Sedangkan warga lokal (Ambon) hanya bisa menyaksikan tanpa mampu berbuat banyak.
Akibatnya, kesenjangan ini kian hari kian bertambah dan menjadi bom waktu yang siap meledak, bahkan sudah meledak.
DAFTAR PUSTAKA• Anonim. 2009. Mengenali dan Mengelola Keragaman
(http://pdfdatabase.com, dikutip tanggal 20 Oktober 2009 )• Apter, Devid. 1987. Politik modernisasi. Jakarta: PT gramedia.• Husodo, siswono Yudo. 2009. Pancasila dan keberlanjutan NKRI.• Rujito. 2009. Identitas Nasional Indonesia.• Setiadi, M.Elly dkk. 2010. Ilmu Sosial dan Budaya Dasar. Jakarta : Prenada
Media Group.• Setiadi, Elly M. dkk. 2005. Ilmu Sosial Dan Budaya Dasar. Jakarta: Prenada
Media Group.• Setiadi,ely 1987. Ilmu sosial Budaya Dasar. Jakarta: Oredana media group.• Wahyudi, M Zaid. 2009. Jadikan Toleransi sebagai Modal. Artikel-artikel
Islam.• Yunanto, Ignatius. 2008. Multikulturalisme sebuah perjuangan panjang
bangsa Indonesia.
TERIMA KASIH