44
Maret - April 2018 1

Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

  • Upload
    haque

  • View
    244

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 1

Page 2: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 20182

Page 3: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 3

Sekilas Warta

Penggunaan lilin dalam liturgi Gereja Katolik memiliki arti tersendiri. Lilin sebagai simbol terang, menjadi lambang kehadiran Tuhan Yesus yang adalah Sang Terang Dunia yang juga melambangkan pengorbanan serta kasih Kristus.

Tetapi pernahkah anda memperhatiakan Lilin Paskah yang biasa diarak

pada saat Upacara Cahaya di Misa Sabtu Suci? Lilin Paskah tidak seperti lilin yang pada umumnya kita gunakan dalam misa atau ibadah biasa. Lilin Paskah memiliki ukuran lebih tinggi yaitu berukuran 100-150 cm dan memiliki gambar khas di bagian tengah nya. Warna lilin paskah yang putih dan ukurannya yang tinggi melambangkan tiang api yang membawa bangsa Israel keluar dari perbudakan di Mesir.

Pada bagian tengah nya

terdapat gambar salib yang di sekelilingnya terdapat empat digit angka yang menunjukan tahun saat ini (untuk tahun ini dituliskan angka 2018). Ini melambangkan bahwa Yesus Kristus adalah Tuhan atas waktu dan sejarah. Pada saat upacara cayaha, Imam menancapkan biji-biji dupa di tegah dan setiap ujung salib sebagai tanda dari 5 luka-luka Yesus. Selain itu terdapat pula huruf Yunani; “Alfa” (A) di bagian atas dan “Omega” (Ω) di bagian bawah, yang melambangkan Tuhan adalah awal dan akhir. Cahaya dari Lilin Paskah yang

diedarkan ke seluruh umat ini, sebagai lambang saling berbagi terang kebangkitan Kristus dan cinta kasih Allah yang menyelamatkan.

Lilin Paskah juga digunakan untuk pemberkatan air suci/baptis yang akan dipergunakan sepanjang tahun, dengan memasukan Lilin Paskah menyala ke dalam air. Hal ini menyimbolkan air menyatu dengan Sang Terang yaitu Yesus Sendiri.

Lilin Paskah akan di tempatkan di Altar selama 50 hari setelah hari Raya Paskah, atau hingga Hari Pentakosta.

Foto: Dok. KOMSOS

Page 4: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 20184

SAPAAN REDAKSI

Redaksi menerima kiriman foto (beserta kete rangan), berita dan artikel dari umat disertai identitas pengirim dan nomor telpon / HP yang dapat dihubungi, Kirim ke [email protected] Redaksi berhak untuk menyunting semua kiriman berita dan tulisan yang masuk.

Alamat RedaksiSekretariat Gereja Anak Domba

St.Yohanes Maria Vianney, Paroki Cilangkap Jl. Bambu Wulung Rt 005 / Rw 003, Setu,

Cipayung, Jakarta Timur 13890.

Telp: 021-8444893 / 021-84307905

Dikelola oleh:

Yesus wafat di salib demi menebus dunia agar kita mendapat rahmat pengampunan dan keselamatan dari Allah Bapa.

Desain Cover: Hilarion

COVER STORY

Pelindung

Pemimpin Redaksi

Redaktur Pelaksana

Sekretaris Redaksi

Editor

Staf Redaksi

Fotografer

Ilustrasi Don Yovi

Layout

Iklan

Sirkulasi

: RD Rochadi Widagdo

: RD Angga Sri Prasetyo

: Paskalia Yosefin

: Margaretha Umi Shella

: Rully Larasati

: Fani Natalia, Ignatius Dimas, Inigo Ayom Bawono, Margaretha Nurmalasari, Sita Ristya

: Dani Alyandu

: Alexander Hendrito

: Hilarion Anggoro, Pricilia Genea, Richard Paneson

: Stella Intan (0813 8183 0985)

: Theodorus (0856 9366 1808)

Redaksi & Tim Majalah INRI Tema Mei - Juni 2018

Sabda Telah Menjadi Manusia

Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan Allah. Melihat manusia yang menderita bergelut dengan dosa, Allah mengutus putera-Nya yang tunggal untuk menjadi manusia, merendahkan diri dan menempuh jalan kematian di kayu salib demi menebus semua dosa.

Salib inilah yang menghubungkan kembali hubungan Allah dengan manusia, dan manusia dengan manusia yang sempat terputus. Sebagai bentuk syukur atas pengorbanan Yesus Kristus di kayu salib, cara kita membalas kebaikan Tuhan adalah dengan semakin memurnikan diri dari segala hal yang tidak perlu melekat pada diri kita. Sehingga kita semakin menjadi pribadi yang “asli” dan jujur.

Semoga dengan perayaan Paskah tahun ini, kita semua diubah oleh salib Kristus menjadi pribadi yang jujur. Jujur pada Allah, pada sesama, dan terutama pada diri sendiri.

Selamat membaca

Page 5: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 5

SAJIAN UTAMASalib MengubahHidupku

HISTORIAPembasuhan Kaki

PARENTINGAyah Hebat, Anak Kuat

BINA IMAN ANAKCerita Bergambar

SENI & KREASIBermain Mencari Jalan

TUNASHieronimus Trikurniawan

Kecintaan Pada Anak-anak

KESEHATANNyeri Haid

TIPSCara Alami Mengatasi Rambut Berminyak

KABARTri Hari Suci di Paroki Cilangkap

KATEKESESalib Kristus: Belas Kasih yang Berdaya Ubah

RENUNGAN IMANSalibMu Mengubah Hidupku

SANTO/SANTASanto Kasimirus

DI BALIK LAYARDeni & Tris,

Sigap Memenuhi Kebutuhan Harian Romo

Peristiwa sengsara dan wafat Tuhan Yesus di kayu salib lebih dari dua ribu tahun silam itu menjadi sebuah peristiwa iman yang menarik bagi banyak orang.

Tuhan tidak pernah berhenti mencintai kita. Rahmat, berkat, bimbingan, dan lindungan-Nya selalu dicurahkan bagi kita.

Gua Maria Marganingsih persisnya terletak di Dukuh Ngaren, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah.

DAFTAR ISI

6

9

26

30 31 32

27 28

12 18

19 20 24

16 22 ZIARAHGua Maria Marganingsih

INSPIRASIMemberi Keindahan Bagi Tuhan dan Sesama

Page 6: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

6 Maret - April 2018

Foto: KOMSOS / Rio

Page 7: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 7

ebagai pemeluk agama Katolik yang meyakini bahwa

Yesus adalah Tuhan, kita perlu bisa menjawabnya. Tak perlu mengikuti kelas khusus yang membahas mengenai salib untuk mendapat jawabannya, namun kita bisa memperolehnya melalui penghayatan yang mendalam akan Yesus yang menderita dan wafat di kayu salib. Salib yang merupakan identitas kekatolikan kita, tidak lepas dari tradisi Bangsa Yahudi di masa lalu. Pada saat itu, salib yang terdiri atas dua palang kayu, merupakan tanda/hukuman kepada seorang penjahat sebagai ‘upah’ atas kejahatan besar seseorang. Penyaliban bisa jadi merupakan salah satu bentuk eksekusi terkejam kepada seorang penjahat. Mereka yang disalib, tidak langsung mati seketika, melainkan harus melalui penderitaan yang tidak sebentar. Ketika Yesus menjalani hukuman salib, seolah-olah Yesus adalah penjahat yang harus dihukum seberat-beratnya. Namun sesungguhnya, Tuhan Yesus disalib bukan karena kesalahan yang Ia buat, melainkan karena dosa dan pelanggaran kita, umat kesayangan-Nya.

Peristiwa sengsara dan wafat Tuhan Yesus di kayu salib lebih dari dua ribu tahun silam itu menjadi sebuah peristiwa iman yang menarik bagi banyak orang. Setelah kematian Yesus di kayu salib,

muncul peristiwa besar yaitu kebangkitan Yesus. Jika Yesus tidak mati di kayu salib, maka tidak terjadi kebangkitan-Nya. Padahal kebangkitan Tuhan Yesus itu memberikan makna baru bagi penghayatan tentang salib. Kebangkitan Yesus dari kematian dapat kita pahami sebagai penyempurnaan dari peristiwa-peristiwa besar, muzizat-muzizat yang Yesus buat dan pernyataan diri Yesus sendiri semasa hidupnya bersama para murid. “Anak manusia harus menanggung banyak penderitaan dan ditolak oleh tua-tua, imam-imam kepala dan ahli-ahli taurat, lalu dibunuh dan dibangkitkan pada hari ketiga” (Luk 9:18-22).

Salib dalam terang kebangkitan Yesus adalah keselamatan bagi kita, yang mengubah hidup kita menjadi anak-anak Allah. Melalui peristiwa penyaliban, Yesus memuliakan kembali martabat kita manusia yang telah rusak karena dosa. Dalam buku Cur Deus Homo (Mengapa Allah menjadi manusia), St. Anselmus dari Canterbury mengatakan bahwa kematian Yesus di kayu salib mendamaikan manusia dengan Allah. Relasi antara Allah dan manusia yang rusak karena dosa manusia diperbaharui oleh Tuhan Yesus melalui salib. Ini berarti bahwa peristiwa salib yang bagi masyarakat Yahudi pada masa itu sebagai sebagai tanda kehinaan, namun saat ini menjadi tanda/jalan keselamatan. Tidak ada

kebangkitan tanpa melalui peristiwa salib. Mengapa keselamatan itu harus melalui jalan salib? Allah melalui diri Yesus Kristus memilih jalan yang paling hina yaitu peristiwa salib, untuk menyelamatkan manusia.Dengan jalan ini semua pribadi dari berbagai lapisan, kasta yang menurut kaca mata manusia hina ditinggikan menjadi anak-anak Allah. Salib Yesus mengubah derajat kita manusia yang berdosa, memulihkan relasi kita dengan Allah dan menjadikan seluruh umat manusia menjadi setara: orang yang dulu berdosa kini telah diselamatkan. Santo Paulus mengatakan: salib Kristus adalah sebuah karya cinta, keajaiban dari sebuah cinta, karya paling agung dari cinta Allah, lautan terdalam kasih Allah, dimana kebajikan ditemukan, dimana seseorang dapat kehilangan dirinya dalam cinta dan penderitaan, cara yang paling menguntungkan meninggalkan dosa dan bertumbuh dalam kebajikan dan kekudusan.

Dalam persistiwa salib Yesus sendirilah yang menjadi kurban keselamatan. Dalam perjanjian lama kita melihat kurban anak domba menjadi kurban silih antara manusia dengan Yahweh (baca Allah): Habel juga mempersembahkan korban persembahan dari anak sulung kambing dombanya; yakni lemak-lemaknya; maka Tuhan mengindahkan Habel dan korban persembahannya

Sekali waktu,saya sedang bersama seorang sahabat yang berbeda keyakinan dengan saya. Dia bertanya: “Bro, kenapa Tuhan Yesus yang kamu imani matinya di kayu salib?” Jawaban seperti apa yang hendak kita sampaikan atas pertanyaan ini?

Page 8: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 20188

itu (Kejadian 4:4). Dalam perjanjian baru Yesus sendirilah yang menjadi anak domba Allah (‘korban silih’) yang dikurbankan untuk pemulihan relasi umat manusia dengan Allah.Yesus menjadi ‘korban’ atas dosa dan pelanggaran kita“Kristus telah mati karena dosa-dosa kita” (1 Korintus 15:3).Dia menanggung segala pelanggaran kita dan Dia dengan setia menjalaninya hingga wafat di kayu salib.Cinta besar Allah kepada manusia ditunjukkan melalui salib Putra-Nya sendiri, “Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa, melainkan beroleh hidup yang kekal (Yohanes 3:16). Salib Tuhan Yesus menjadi bukti bahwa kasih Allah kekal, Salib Tuhan Yesus adalah tanda cinta nyata Allah kepada manusia.Melalui Salib Tuhan Yesus menunjukkan cinta-Nya yang teramat dalam bagi manusia, cinta tulus seorang sahabat yang rela mengurbankan diri bagi sahabatnya. Tidak ada kasih yang lebih besar dari pada kasih seorang yang memberikan nyawanya untuk sahabat-sahabatnya (Yohanes 15:13).

Peristiwa salib adalah peristiwa yang memberikan makna baru pada penderitaan dan kesulitan hidup. Bahwa melalui kesulitan hidup yang kita alami, merupakan imitasi penderitaan Yesus di salib, yang akan membawa kita pada kebangkitan menuju hidup baru yang lebih baik. Peristiwa salib mengajarkan kita untuk setia memikul salib kehidupan kita, ketika kita terjatuh kita

bangkit lagi (pemaknaan akan peristiwa Yesus yang jatuh sampai tiga kali). Ketika kita menderita kita masih bisa menjadi penghiburan bagi orang lain (pemaknaan akan peristiwa Yesus yang menghibur wanita-wanita yang menangisi-Nya). Kita menjadi sahabat bagi sesama yang mengalami kesusahan dan penderitaan (Yesus hadir bersama dua orang penjahat yang disalibkan bersama dengan Dia. Bahkan peristiwa salib memampukan kita untuk mendoakan orang lain yang membuat kita menderita: “Ya Bapa ampunilah mereka, sebab mereka tidak tahu apa yang mereka perbuat” (Lukas 23:34).

Makna salib tetap kontekstual di setiap masa, tempat, dan situasi.Kita dapat memaknai jalan salib Tuhan, sebagai jalan yang mencintai dan memulihkan kehidupan.

Bentuk nyata dari penghayatan iman kita adalah tindakan dan perbuatan yang mencintai kehidupan. Salib membuat kita lebih tahu menempatkan diri ditengah masyarakat tanpa melukai siapa pun.

Tuhan Yesus yang mati dikayu salib merupakan kehendak Allah yang ingin menyatakan betapa Dia sangat mencintai manusia. Dengan jalan yang dianggap hina, Tuhan Yesus menghambakan diri-Nya agar relasi antara Allah dan manusia dipulihkan.Salib bagi kami orang katolik adalah tanda kemenangan dan kehidupan baru sebagai anak-anak Allah. Salib mengajarkan kita akan arti berkurban untuk sesama dan memaknai penderitaan hidup dalam kacamata yang baru. Salib telah mengubah hidup kita. (Chiko Faris Namang)

Ilustrasi : Seorang yang telah menyesali perbuat-an dosa dan bertobat, kembali kepada Kristus melalui GerejaNya yang Kudus.

Model: Diakon Rosi, Ignatius ArisonFoto: KOMSOS / Rio

Page 9: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 9

Sebenarnya, membasuh kaki merupakan tradisi Bangsa Yahudi yang ada

sejak dahulu. Situasi jalan-jalan di daerah Timur Tengah kuno yang cenderung berdebu, membuat kaki akan menjadi kotor ketika melakukan perjalanan, sehingga orang-orang Yahudi membasuh kaki mereka sebelum masuk kedalam rumah. Begitu pun ketika bertamu, di rumah-rumah penduduk biasanya disediakan bejana dan air untuk para tamu agar mereka dapat mencuci/membasuh kaki sebelum masuk ke dalam rumah. Hal ini merupakan simbol dari sikap penerimaan/pelayanan terhadap tamu. Tuan rumah yang lebih kaya biasanya menyuruh budak/hambanya untuk mencucikan kaki mereka dan juga para tamunya karena itu memang merupakan tugas mereka. Namun yang dilakukan Yesus terbalik. Yesus melakukan pekerjaan yang seharusnya tidak dilakukan oleh seorang Guru kepada murid-Nya, yaitu

menanggalkan jubah-Nya dan membasuh kaki murid-murid-Nya.

Mirip dengan tradisi Yahudi, budaya Romawi juga memiliki kebiasaan mencuci kaki. Dalam budaya Romawi, biasanya orang akan mencuci kaki anggota keluarga yang akan meninggal sebagai bentuk penghormatan terakhir dan juga sebagai kenangan terakhir bagi mereka yang akan meninggal.

Dalam sejarah Gereja, praktek tradisi pencucian kaki dimulai pada abad ke-4 di Gereja Barat (kecuali Roma) dan diikuti oleh biara-biara sebagai bentuk simbolis saling melayani, mengabdi dan demi persaudaraan dalam satu komunitas. Dan pada abad ke-12, Gereja Roma mulai memberlakukannya. Pada tahun 1570 upacara pembasuhan kaki ditetapkan dalam Missale Romanum yang dikeluarkan oleh Paus Pius V. Ritus pembasuhan kaki ini awalnya ditempatkan pada akhir misa. Tetapi pada

tahun 1970, tata aturan dalam Missale Romanum diperbaharui, yaitu upacara pembasuhan kaki dilakukan setelah Injil dan homili. Selain itu yang awalnya hanya dapat dilakukan di Katedral-katedral saja, sekarang upacara pembasuhan kaki dapat dilakukan di setiap paroki. Aturan ini berlaku hingga sekarang.

Gereja Katolik mewarisi tradisi pembasuhan kaki karena ini merupakan tindakan simbolis Yesus kepada para Rasul-Nya sebelum wafat dan bangkit. Lewat pembasuhan kaki, Yesus menunjukan kasih dan kerendahan hati. Pembasuhan kaki yang dilakukanYesus kepada murid-murid-Nya adalah tradisi yang dipandang penting dan momentual dalam hubungan antara Kristus dengan murid-murid-Nya. Gereja Katolik memahami teladan tersebut sebagai perintah bagi kita untuk bersikap rendah hati dan terpanggil untuk melayani. (Sefin)

Diceritakan dalam Injil Yohanes (Yoh 13:1-38), pada saat perjamuan malam terakhir, TuhanYesus membasuh kaki keduabelas muridnya satu per satu. Tradisi Pembasuhan kaki ini terus dijalankan oleh Gereja Katolik hingga saat ini, yaitu saat Misa Kamis Putih.

Page 10: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201810

Dari semua benda yang kami miliki, mungkin hanya salib berbahan

dasar kayu kelapa dengan corpus Yesus dan patung Bunda Maria-lah yang tahu persis naik turunnya hidup perkawinan keluarga kami.

Setiap kali pindah ke rumah kontrakan lain, salib kayu kelapa dan patung Maria itu selalu kami letakkan di tempat yang agak tinggi. Agar setiap kali mendongak, kami bisa melihat Yesus yang tersalib dan Bunda Maria yang selalu membuka kedua tanganNya. Dengan memandang Yesus yang tersalib, saya melihat penderitaan yang berat.

Penderitaan manusia tak cuma soal sakit, miskin, lapar, atau kesepian namun penderitaan lainnya yang tak disadari adalah kesombongan.

Kerap kali, manusia jatuh dalam kesombongan dengan segala pencapaian dalam hidup. Entah prestasi kerja, bisnis yang terus berkembang,

karir yang kian menanjak, atau penguasaan ilmu pengetahuan yang lebih dibandingkan orang lain.

Dengan harta yang berlimpah, manusia justru enggan membantu sesamanya yang miskin. Dengan karir gemilang, ada orang yang justru enggan berelasi dengan warga se-lingkungan karena takut dimintai kerja.

Setan kesombongan bisa menjauhkan kita dari sesama ataupun jati diri kita sendiri. Kesombongan juga menjauhkan kita dari Allah yang Maha Baik. Padahal, Yesus yang mati di kayu salib justru mengajarkan pengorbanan dan cinta sesama. Bahkan, mencintai sampai mati!

Yesus tak sekedar mengajarkan manusia untuk mengasihi sesama yang menderita dan membutuhkan bantuan. Yesus sendiri mau menyerahkan hidupNya untuk menebus dosa umat manusia. Meski pun manusia-

manusia itu menyiksanya, ia masih mendoakan agar Allah mengampuni dosa-dosa mereka.

Ketidakmauan menanggapi panggilan Allah justru menjauhkan kita dari Cinta Ilahi. Setiap hari, Allah menyapa kita melalui sesama yang ada di sekeliling kita. Lewat orang tua, anak-anak, asisten rumah tangga, guru, sahabat, juga para tetangga.

Pertemuan-pertemuan dengan sesama bisa menjadi momentum di mana Allah menampakkan wajahNya di hadapan kita. Sayangnya, peristiwa-peristiwa sederhana yang kita alami kadang lewat begitu saja.

Salib yang kami punya di rumah cuma satu. Salib itu ikut diberkati saat saya dan suami saling menerimakan sakramen perkawinan sewindu yang lalu.

Oleh: Kurniasih Budi

Foto: lifeteen.com

Yesus yang mati di kayu salib justru mengajarkan pengorbanan dan cinta sesama. Bahkan, mencintai sampai mati!

Page 11: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 11

Seperti tahun sebelumnya, Gereja Anak Domba St. Yohanes Maria Vianney

kembali mengadakan tablo pada hari Jumat, 30 Maret 2018. Tablo dilaksanakan tepat pukul 08.00 WIB yang diawali dengan pangantar dan doa pembukaan dari Diakon Rossi. Umat yang hadir untuk menyaksikan tablo cukup banyak memenuhi gereja. Umat terlihat antusias menonton dan mengikuti seluruh rangkaian tablo, bahkan mereka rela ikut keluar dari gedung gereja untuk melihat adegan penyaliban Yesus yang dilaksanakan di Amphi Theater. Umat rela menahan panasnya matahari agar dapat melihat secara langsung wafat Yesus di kayu salib meskipun panitia sudah menyediakan live streaming agar umat bisa tetap melihatnya di dalam gereja.

Tablo yang berdurasi sembilan puluh menit ini dikoordinir oleh OMK Wilayah 2 yang merupakan Panitia Paskah tahun ini. Banyaknya pemain dan kru yang dibutuhkan, membuat OMK Wilayah 2 turut melibatkan OMK dari wilayah lain untuk membantu pelaksanaan tablo kali ini, diantaranya OMK dari Wilayah 5, Wilayah 6 dan Wilayah 9.

Eustacheus Joko Pradopo atau kerap disapa Edo yang merupakan Koordinator tablo dari OMK Wilayah 2 ini mengaku sempat khawatir melihat selama proses latihan masih kurang maksimal dan masih sering bercanda satu sama lain. Ia hanya berharap pada hari-H semua pemain dapat memainkan perannya dengan lepas tanpa tekanan dan tablo dapat berjalan lancar.

Harapan Edo terjawab saat tablo di tampilkan. Tablo berjalan dengan lancar dan semua yang telah direncanakan dapat terlaksana. “Beda banget sama waktu latihan, yang latihan kelihatan gak seriusnya malahan gue sendiri sampe deg-degan sebelum pentas, tapi akhirnya gue percayakan pada mereka para pemeran dan hasilnya mereka keren banget” ungkap Edo kagum.

Semua pemain dan panitia bersyukur tablo kali ini dapat berjalan dengan lancar. Ada sedikit halangan dan hal-hal yang tidak direncanakan, namun semua pemain dan dapat ditangani dengan baik. Panitia juga berharap bahwa denga tablo tahun ini, dapat membawa umat untuk semakin menghayati sengsara Tuhan Yesus Kristus (Etha)

Tablo merupakan drama kisah sengsara Yesus yang wafat di kayu salib. Biasanya diadakan di hari Jumat Agung sebagai visualisasi jalan salib untuk membantu umat menghayati pengorbanan dan penderitaan Yesus.

Foto: KOMSOS / Stella

Page 12: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201812

Seluruh Misa dan Ibadat dipimpin oleh Romo Rochadi dan Romo

Angga, dibantu oleh Diakon Rossi, Fr.Andi, Fr.Beto, dan ditambah dengan kehadiran Fr.Lendra dan Fr.Septian yang merupakan putra Paroki Cilangkap. Umat yang hadir pun selalu memenuhi area gereja mulai dari gedung gereja, aula, basement, ruang kelas, hingga taman samping gereja.

Tri hari suci dimulai dengan Misa Kamis Putih untuk mengenang perjamuan malam terakhir. Ada yang spesial pada upacara pembasuhan kaki malam itu,.Romo membasuh kaki 12 umat terpilih diantaranya adalah karyawan Gereja Anak Domba, yaitu petugas sekretariat paroki, pengurus rumah tangga dan petugas keamanan gereja yang berbeda agama. Hal seperti ini juga dilakukan pada Misa Kamis Putih tahun 2017 lalu. Lewat upacara pembasuhan kaki ini, kita diajarkan untuk selalu melayani dengan rendah hati tanpa membeda-bedakan sesama. Kemudian, Misa ditutup dengan perarakan Sakramen Maha kudus dan dilanjutkan dengan tuguran serta adorasi secara bergantian hingga tengah malam di Kapel Kapal St. Petrus.

Untuk semakin menghayati pengorbanan Yesus, OMK Wil-2 mempersembahkan

Tablo Kisah sengsara Yesus pada Jumat pagi,dan pada sore harinya dilanjutkan dengan Ibadat Jumat Agung yang diadakan dua kali yaitu pada pukul 15.00 dan pukul 18.30. Ada yang berbeda pada Ibadat Jumat Agung kali ini. Setiap umat diminta untuk membawa Salib dari rumah masing-

masing, minimal satu keluarga satu. “Sebenarnya, penciuman salib itu hanya salah satu bentuk penghormatan salib. Dijelaskan dalam dokumen Litterae Circulares De Festis Paschalibus Praeparandis et Celebrandis, no.69, bahwa tidak ada keharusan mencium salib di gereja, melainkan

Mulai dari tanggal 29 Maret – 1 April 2018, Perayaan Tri Hari Suci dan Minggu Paskah di Paroki Cilangkap berjalan dengan lancar dan hikmat.

Foto: KOMSOS / Dion

Foto: KOMSOS / Dion

Page 13: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 13

penghormatan terhadap Salib. Ide dasarnya adalah agar salib yang kita hormati dibawa pulang dan kita hormati juga di rumah” Rm. Angga menjelaskan. “Salib lebih dari hiasan rumah, Salib seharusnya menjadi pusat devosi keluarga” ujar Rm. Rochadi menambahkan.

Misa Sabtu Suci penuh sesak sepert ibiasanya. Misa diadakan dua kali, yaitu pada pukul 17.00 dan pukul 21.30. Misa dimulai dengan upacara cahaya. Pada sabtu suci ini, kita diajak untuk memperbaharui janji babtis kita. Misa ditutup dengan berkat Paskah dan umat saling memberi ucapan selamat Paskah sebelum meninggalkan gereja.

Misa Minggu Paskah berlangsung meriah seperti biasanya. Tidak hanya anak-anak, tetapi banyak juga orang dewasa yang hadir. Usai Misa, OMK wil-2 mengadakan acara untuk anak-anak dan ditutup dengan pembagian bingkisan Paskah.

Semoga kita selalu menghayati dan mengimani berkat Paskah dengan penuh syukur dan rendah hati kepada siapa pun. Selamat Paskah. (Sefin)

Foto: KOMSOS / Dani

Foto: KOMSOS / Sefin

Page 14: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201814

Komsos bekerjasama dengan Seksi Kerasulan Keluarga mengadakan Seminar Parenting pada (25/02/2018) di aula Gereja Anak Domba dengan Pembicara Kirdi Putra (Hypnotherapist & Behavior Expert) & RD Rochadi Widadgo (Pastor Paroki St. Yohanes Maria Vianney)

(Sabtu, 17/3/2018) Seksi Kerasulan Kitab Suci Paroki Cilangkap mengadakan KKS OMK di Aula Gereja Anak Domba yang dihadiri oleh perwakilan OMK setiap lingkungan

Foto: KOMSOS / Sean

Foto: KOMSOS / Dimmas

Page 15: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 15

Misa pemberkatan Gereja Katolik Bunda Maria Fatima di Markas Besar TNI Cilangkap oleh Mgr. Ignatius Soeharyo bersama 11 Romo dan anggota TNI pada hari Rabu, 21 Februari 2018.

Devosi Rosario dan Misa Kudus yang dipimpin oleh RD Rochadi (Kamis, 15 Maret 2018) di Pendopo Maria Segala Suku, Gereja Anak Domba.

Foto: KOMSOS / Risty

Foto: J.B. Basuki

Page 16: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201816

Supaya semua orang dapat merasakan bahwa dirinya diberkati dan

dicintai Tuhan Allah, berbagai macam cara dapat kita lakukan untuk membagikan rahmat Allah yang kita terima. Seperti yang dilakukan oleh RD TAM Rochadi Widagdo dalam artikel berikut ini.

Tuhan telah mengasihi Romo Rochadi untuk menjadi salah satu imam, untuk itulah beliau mau mencintai Gereja dengan sepenuh hati. Dengan cinta kasih Tuhan, Romo juga mau mengasihi domba-domba-Nya. Romo menekankan bahwa

segala sesuatu yang dilakukan untuk umat dan gereja berarti juga melakukan untuk Tuhan sendiri. “Kita bekerja dengan cinta untuk Tuhan dan bukan untuk diri sendiri,” ujar Romo Rochadi. Menurut Romo, bila kita bekerja untuk hal-hal duniawi maka akan mengalami kekecewaan, karena keterbatasan kita sebagai manusia yang mudah tergoda dalam pencobaan. Sebaliknya segala sesuatu yang dikerjakan dengan tulus akan berkenan untuk Tuhan.

Bagi Romo Rochadi bahasa Tuhan adalah bahasa

keindahan. Semua karya ciptaan romo seperti musik, tulisan dan arsitektur dibuat seindah mungkin karena Tuhan menciptakan segala makhluk dengan detail keindahan. Maka bagi Romo dalam membangun gereja bukanlah kemewahan yang menjadi tolok ukurnya, melaikan sesuatu yang indah agar umat mampu berjumpa dengan Tuhan dalam keindahan. Bangunan gereja kita banyak menunjukkan simbol dan lambang-lambang Iman Katolik. Seperti lambang Anak Domba yang menandakan kita umat yang

Tuhan tidak pernah berhenti mencintai kita. Rahmat, berkat, bimbingan, dan lindungan-Nya selalu dicurahkan bagi kita. Sebagai umat Allah yang beriman, sudah tentu kita harus siap membagikan cinta kasih Allah yang kita terima kepada sesama kita.

Foto: KOMSOS / Eta

Page 17: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 17

berada dibawahnya dalam persekutuan dengan Yesus Kristus Sang Anak Domba. Kapel Kapal St.Petrus sebagai simbol perjalanan umat dengan segala pergumulannya. Sumur Maria sebagai sumber kesejukan iman atas segala beban hidup yang dihadapi. Gambar Santo dan Santa dalam kaca patri yang mengelilingi bangunan Gereja Anak Domba, sebagai lambang pendoa yang senantiasa mendampingi setiap perjalanan umat Paroki Cilangkap.

Membangun gereja tidak lepas dari membangun persekutuan jemaat. Karena gereja merupakan jerih payah umat baik dalam bentuk dana, tenaga dan doa. Jikalau umat rukun bersatu maka pembangunan gereja akan cepat terwujud. Umat harus mengungkapkan niat, iman dan cintanya melalui doa yaitu doa pembangunan gereja. Semua orang harus bekerja bersama dalam setiap proses pembangunan supaya tak ada seorangpun yang merasa bukan bagian dari gereja. Karena segala bentuk persembahan yang telah diberikan dengan tulus ikhlas akan sama nilainya di mata Tuhan. “Saya ingin supaya umat Cilangkap merasa memiliki Gereja ini (Gereja Anak Domba). Ini adalah Gerejanya umat Cilangkap,” ungkap Romo Rochadi kepada INRI. Romo Rochadi ingin supaya Gereja ini sepenuhnya dimiliki oleh umat Cilangkap bukan hanya satu dua orang saja. “Walaupun hanya doa yang diberikan, itu adalah sumbangan yang besar bila diberikan dengan tulus,” terang Romo Rochadi. “Bila umat Cilangkap merasa bahwa gereja ini adalah miliknya, maka umat akan menjaga,

merawat, dan mengembangkan gereja ini”, tuturnya kemudian.

Latar belakang berbagai pengalaman Romo Rochadi untuk membangun gereja salah satunya seperti di Pejompongan, Gereja Kristus Raja menjadi spirit untuk membangun gereja di Cilangkap. Romo Rochadi mencoba membenahi sistem dan manajemen yang baik di Paroki Cilangkap. Tanpa disadari tanggung jawab yang dibebankan kepada Romo dapat terselesaikan, yaitu bangunan Gereja Anak Domba yang saat ini sudah berdiri megah, sehingga seluruh umat Paroki Cilangkap merasa bangga atas perjuangan bersama dan semakin merasakan besarnya cinta kasih Tuhan yang senantiasa mendampingi seluruh umat Paroki Cilangkap. Dukungan bagi perjuangan umat Cilangkap mengalir melalui tangan-tangan orang yang mau berkorban tanpa pamrih.

Bagi Romo rochadi “Urip itu urup” hidup harus berguna bagi orang lain, maka dengan sendirinya kita akan dibantu oleh orang lain. Pola pikir semacam inilah yang harus ditanamkan dalam diri setiap umat Cilangkap, bila menanam kebaikan maka suatu hari akan menuai kebaikan pula. Bila ada cinta maka ada harapan.

Romo menilai banyak sekali

potensi yang ada di Paroki Cilangkap. Adapun potensi yang ada ialah banyaknya anak-anak dan kaum muda serta latar belakang keanekaragaman budaya umat Paroki Cilangkap. Latar belakang budaya yang berbeda namun dapat menciptakan kerukunan di tengah kehidupan umat. Walaupun arsitektur gereja dengan gaya Eropa, namun tidak dapat melunturkan kebudayaan lokal umat paroki cilangkap. Inilah simbol harapan gereja Katolik di masa depan.

Menurut Romo ada dua tradisi yang harus dihidupi oleh umat Paroki Cilangkap. Pertama, membangun hidup doa yang dimulai dari setiap pribadi, secara khusus untuk mendoakan gereja Cilangkap agar terus berkembang dan berbuah. Doa membutuhkan keyakinan penuh kepada Tuhan, seperti kata Mgr. Leo Soekoto “Saya tahu siapa Tuhan yang saya percaya” menunjukkan betapa besar iman yang dibutuhkan dalam setiap doa yang kita ungkapkan pada Tuhan. Dengan dilandasi hidup doa yang kuat maka umat cilangkap sudah paham akan iman katoliknya dan siap mewartakan Yesus kepada semua orang.

Kedua, membangun persekutuan umat yang saling menghidupkan. Gereja harus saling tolong menolong seperti yang telah dicontohkan oleh jemaat perdana dalam Kisah Para Rasul.

Untuk itu, Romo Rochadi bersyukur karena telah ambil bagian dalam sejarah perjalanan Paroki Cilangkap. Secara khusus ikut membangun umat dan gereja bersama-sama. (Dimmas)

Membangun gereja tidak lepas dari membangun persekutuan jemaat. Karena gereja merupakan jerih payah umat baik dalam bentuk dana, tenaga dan doa.

Page 18: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201818

Oleh: Diakon Ambrosius Lolong

Imam atau Diakon mengajak umat untuk melihat dan menyembah-Nya. Salib

dibawa ke panti Imam atau diserahkan kepada petugas untuk ditempatkan secara pantas. Selanjutnya, dilakukan penyembahan Salib. Bentuk penyembahan Salib ada berbagai bentuk, misalnya dengan menundukkan kepala, atau berlutut, atau mencium salib. Salib ditinggikan, disembah, dihormati dan dihayati secara mendalam.

Salib merupakan sesuatu yang khas dalam kehidupan iman Katolik, baik tanda salib maupun dalam bentuk barang. Salib menjadi lambang penderitaan Yesus Kristus yang menebus dosa manusia. Pada awalnya, salib merupakan momok atau sesuatu yang menakutkan bagi para penjahat di jaman Yesus. Hukuman salib adalah hukuman yang mengerikan, kejam sekaligus memalukan karena penjahat yang disalibkan akan “dipajang” di bukit sehingga setiap orang yang lewat dapat melihatnya. Para penjahat tersebut akan dibiarkan sampai mati di salib. Oleh karena itu, salib

memberikan gambaran yang negatif pada masa Yesus. Namun, wafat Yesus di salib memberikan makna baru bagi hidup manusia.

Dalam iman Kristiani, Salib menjadi lambang pengurbanan Yesus Kristus demi menebus dosa-dosa manusia. Kompendium Katekismus Gereja Katolik art 122 menerangkan bahwa Yesus menyerahkan hidup-Nya secara bebas sebagai kurban silih, yaitu bahwa Dia telah memulihkan kita dari dosa-dosa kita dengan ketaatan penuh cinta sampai mati. Gereja mengajarkan bahwa Salib Yesus merupakan kerelaan yang mendalam dan penuh cinta dari Yesus. Hal ini berarti bahwa Salib Yesus adalah ungkapan belas kasih Allah yang menginginkan keselamatan bagi manusia. Paus Fransiskus merenungkan salib sebagai keputusan Allah bagi manusia dan segenap dunia karena melalui salib Dia memberikan kepastian kasih dan hidup baru (MV 21). Dalam peristiwa Salib, umat mengalami perasaan dikasihi sebagai orang berdosa dan diberdayakan dengan hidup

baru sebagai anak Allah yang ditebus. Belas kasih Allah memberikan daya ubah yang luar biasa bagi hidup manusia. Setiap dari kita ditantang dan diberdayakan untuk berbagi kasih kepada siapa pun, bukan hanya untuk dirinya melainkan juga bagi sesama.

Lantas, bagaimana dengan salib yang ada di rumah kita? Diperhatikan atau tidak? Bagaimana dengan tanda salib yang senantiasa kita lakukan sebelum dan sesudah berdoa? Dihayati atau dilakukan begitu saja? Lebih dalam lagi, sejauh mana semangat Salib Kristus sungguh memberikan daya ubah bagiku sehingga mampu menjadi seorang yang beriman lebih baik? Atau sejauhmana Salib Kristus memberdayakanku untuk menjadi pribadi yang berbelas kasih terhadap sesama? Dalam Salib terkandung suatu daya ubah yang luar biasa. Daya ubah tersebut dilandaskan atas belas kasih Allah yang besar dan segenap umat diajak untuk mengenangkan, menghormati sekaligus menghadirkan semangat Salib Kristus dalam hidup sehari-hari.

Salah satu ritus khas Ibadat Jumat Agung adalah adanya prosesi penyembahan Salib. Salib utama diarak dari belakang Gereja dalam keadaan tertutup. Dalam perarakan tersebut, kain penutup satu demi satu mulai dilepaskan sehingga Tubuh Kristus dapat terlihat secara keseluruhan.

Salib Kristus: Belas Kasih yang Berdaya Ubah

Page 19: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 19

Salib-Mu mengubah hidupkuOleh: RD Rochadi Widagdo

Salib adalah kematian; puncak segala perjuangan dan ketaatan

kepada Bapa yang memberikan tugas selama ada di dunia untuk melakukan kehendak-Nya. Kayu horizontal mencatat segala perbuatan kita kepada sesama. Kayu vertikal mencatat segala perintah kehendak Bapa.

Yesus setia sampai pada kesudahannya dan kesetiaan-Nya tidaklah sia-sia. Buah dari kesetiaan adalah hidup kekal; Dia bangkit dan hidup kembali. Dia tidak pernah menyandang gelar Almarhum; dan siapa saja yang percaya tidak akan pernah mati. Aku dan kau, kita hidup abadi. Tidak pernah menyandang almarhum. Yesus adalah jalan kebenaran dan hidup.

Melalui jalan salib ketaatan; Dia melakukan kebenaran kehendak Bapa dan Dia bangkit memberi hidup kekal. Dia hidup kembali berkarya kembali membuat mujizat lagi hari ini. Dia tidak hanya hidup dalam Ajaran-Nya, teladan Hidup-Nya, Kata-kata-Nya; namun Dia dalam Roh-Nya hadir dan berkarya kembali. “bahwa Ia telah menampakkan

diri kepada Kefas dan kemudian kepada kedua belas murid-Nya.”

Berkat kebangkitan Yesus, kita masuk dalam zaman baru, hidup kekal. Dan Dia menyertai kita sekarang dan selamanya. Zaman baru ditandai dengan dengan kehadiran yang kudus dan kekal abadi (tidak berubah, tetap, tidak rusak, selamanya baik); mengalahkan yang fana (vanus artinya kosong, bisa berubah, hilang dan mati).

Yesus menyembuhkan orang sakit, buta, bisu tuli, lumpuh, ayan, kesurupan bahkan mati dan dihidupkan; karena hidup kekal maka mati tidak ada. Dan yang berdosa diampuni, disucikan, dikuduskan. Yesus bangkit, hadir kembali dan berkaya terus hingga kini. Dalam Kisah para rasul menuturkan banyak mujizat terjadi oleh para rasul. Bahkan bayangan dan sapu tangan para Rasul menyembuhkan banyak orang sakit. “Tanda-tanda ini akan menyertai orang-orang yang percaya: mereka akan mengusir setan-setan demi Nama-Ku, mereka akan berbicara dalam bahasa-bahasa yang baru bagi mereka, mereka akan memegang ular

dan sekalipun mereka minum racun maut, mereka tidak akan mendapat celaka; mereka akan meletakkan tangannya atas orang sakit, dan orang itu akan sembuh.” (Markus 16:17-18) “…dan Tuhan turut bekerja dan meneguhkan firman itu dengan tanda-tanda yang menyertainya” (Markus 16:20).

Melalui Gereja-Nya Yesus hadir dan berkarya di tengah dunia. Gereja yang adalah Tubuh Kristus menubuhkan kembali Yesus yang bangkit untuk menyelamatkan dunia dari dosa, kelemahan, penyakit dan kuasa setan.

Salib simbol kekalahan dosa, kuasa kegelapan yang berakibat maut; dan kebangkitan adalah kemenangan, hidup kekal. Hidup tidak dilenyapkan namun diubah menjadi abadi.

Gereja sebagai tubuh mistik Kristus di dunia mengerjakan kembali karya keselamatan bagi mereka para Anggota-Nya dibawah pimpinan Yesus sebagai Kepala-Nya. Gereja dan sakramen-sakramen-Nya menjadi kehadiran Kristus yang menyelamatkan dan mewujudkan Kerajaan Allah.

Yesus telah wafat, Yesus telah bangkit, Yesus akan kembali. Dengan wafat Engkau menghancurkan kematian, dengan bangkit Engkau memulihkan kehidupan, datanglah dalam kemuliaan.

Page 20: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201820

Kasimirus tumbuh menjadi remaja yang berhati baik, murah hati,

sering membantu sesamanya, dan juga disegani teman sebayanya.

Ada sebuah pelajaran penting dalam hidupnya. Saat umurnya 13 tahun, timbullah konflik didalam kerajaan Hongaria. Para bangsawan Hongaria tidak suka dengan raja Hongaria, Matias, dan berniat mencari penggantinya. Karena mereka mengenal Kasimirus sebagai orang yang berbudi luhur, para bangsawan itu memohon kepada Kasimirus untuk menjadi raja di Hongaria.

Kasimirus menuruti permintaan mereka dan bersiap berangkat ke Hongaria. Mendengar hal ini, Raja Matias pun marah dan menyiapkan pasukan untuk menyerang Kerajaan Polandia. Perang

antara Kerajaan Hongaria dan Kerajaan Polandia sudah di depan mata. Namun, konflik tersebut dapat diredakan dan didamaikan oleh karena adanya campur tangan Paus. Kasimirus pun pulang kembali ke rumahnya dengan rasa malu dan mendapat pelajaran bahwa segala kekuasaan itu hanya kesia-siaan duniawi dan membawa kepada keserakahan.

Berkaca dari kejadian tersebut, ia mulai memusatkan diri pada laku tapa, puasa, dan doa. Ia sering tidur di lantai dan terbangun pada tengah malam untuk berdoa mengenangkan sengsara Yesus. Ia paham bahwa hal itu adalah cara untuk mengetahui betapa besar kasih Allah kepadanya. Pagi-pagi benar, ia sering mengikuti misa kudus dan mendengarkan khotbah. Ia juga membagikan

hartanya kepada kaum miskin.Karena kemurahan hatinya terhadap orang miskin, ia menadi orang yang dikasihi warganya. Kasimirus juga memiliki kebiasaan doa dan devosi kepada Bunda Maria yang kuat. Cinta kasih dan hormatnya kepada Bunda Maria sangat besar. Ia memiliki devosi kepada Bunda Maria yang ia tulis. Salah satunya yang paling terkenal adalah Omni die hic Mariae (Mengasihi Maria, kini dan selalu). Semboyannya ini ia tulis dan dibawanya sampai ke kuburnya.

Kasimirus wafat pada 4 Maret 1484 karena penyakit Tubercolosis. Kuburnya di Katedral Wein dibongkar 120 tahun setelahnya dan jenazahnya dipindahkan ke sebuah kapel. Tubuhnya masih utuh dan mengeuarkan bau harum. Bahkan, tulisannya Omni die hic Mariae masih terletak di kepalanya. Hal ini menunjukkan bahwa devosinya kepada Bunda Maria merupakan suatu yang berkenan kepada Allah. (Nanta)

Ia dilahirkan di Wawel, Krakow, Polandia pada tanggal 3 Oktober 1458. Merupakan anak kedua dari Raja Polandia dan Maharaja Lithuania, Kasimirus III. Ibunya, Elisabeth dari Austria, mengajarnya menurut tata cara hidup kerajaan dan hidup Kristiani yang baik. Beranjak remaja, ia dibimbing oleh Yohanes Longinus dalam pendidikannya.

Page 21: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 21

Karena kesadaran inilah para keluarga biarawan-biarawati

terpanggil untuk membawa setiap panggilan anggota keluarga mereka dalam doa. Dengan harapan supaya selalu semangat dalam mencari dan menjawab panggilan Tuhan.

Sudah menjadi tugas keluarga khususnya memberikan perhatian dan motivasi kepada anggota keluarga mereka yang telah dipilih menjadi Abdi-Nya. Seperti kegiatan kunjungan pada hari Sabtu, 7 April 2018 di Seminari Menengah Stella Maris Bogor. Di sana rombongan disambut oleh salah seorang seminaris yang berasal dari Paroki Cilangkap yaitu Leonardus Bima Laiyanan. Kegiatan diawali dengan mengelilingi kompleks seminari yang di pandu oleh dua orang seminaris.

Rombongan diajak melihat ruang olahraga, ruang belajar mengajar, kamar “bangsal” tidur, ruang makan dan kapel.

Selesai berkeliling dilanjutkan dengan perayaan Ekaristi bersama dengan seluruh seminaris. RD Jimmy Rampengan (Rektor) bersama RD T.A.M Rochadi Widagdo memimpin perayaan Ekaristi dengan penuh hikmat. Dalam homili Romo Rochadi menyampaikan bahwa pentingnya sebuah kepercayaan dan keyakinan. Yesus yang telah bangkit dari kematian telah hidup dan kembali bekerja di dalam hidup kita. Kepercayaan inilah yang perlu dibangun sebagai orang Katolik sebagai wujud dari keimanan pada Yesus Kristus. Inilah dasar panggilan seorang seminaris untuk setia pada Yesus yang telah lebih dulu setia hingga wafat di

kayu salib. Harapan Romo Rochadi supaya para seminaris mau percaya dan terus belajar menanggapi kasih Tuhan lewat panggilan menjadi seorang imam.

Setelah perayaan Ekaristi selesai dilanjutkan dengan acara ramah tamah di ruang makan. Dibuka dengan kata sambutan dari Bapak Moses Matu Dosiwoda sebagai perwakilan orangtua keluarga yang terpanggil, juga selaku orangtua dari Romo Serafim Maria, CSE. Lalu berikutnya diisi dengan penayangan film yang berisikan seluruh kegiatan anak-anak seminaris. Tak ketinggalan ucapan terimakasih dari Romo Jimmy selaku rektor seminari menengah Stella Maris. Acara kebersamaan ini diakhiri dengan makan bersama yang menambah kegembiraan suasana. (Dimmas)

Paroki Cilangkap memiliki keistimewaan tersendiri dikarenakan banyak tumbuhnya semangat panggilan menjadi seorang biarawan-biarawati. Dengan banyaknya panggilan tersebut munculah dukungan dari keluarga baik untuk para imam, frater, bruder, suster dan para seminaris.

Foto: KOMSOS / Dimmas

Page 22: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201822

Gua Maria Marganingsih persisnya terletak di Dukuh Ngaren, Desa Paseban, Kecamatan Bayat, Kabupaten Klaten, Jawa Tengah. Gua Maria ini berjarak sekitar 15 km dari Kota Klaten. Kita bisa mencapainya dengan menyusuri jalan raya Klaten-Bayat-Cawas, kemudian melewati Wedi.

Oleh: Fr. Joseph Biondi Mattovano

GUA MARIAMARGANINGSIH

Gua Maria Marganingsih tepat berada di tepi jalan raya sebelum Makam

Sunan Padanaran atau yang lebih dikenal dengan sebutan Sunan Bayat. Yang menarik di sini bahwa letak Gua Maria Marganingsih berdekatan dengan tempat peziarahan saudara kita umat Muslim. Menurut informasi, sebagian besar pengurus dari kompleks Makan Sunan Padanaran adalah mereka yang beragama Katolik dan berdomisili di sekitar wilayah Bayat.

Dalam sejarahnya, Gua Maria Marganingsih merupakan ungkapan syukur dari sepasang suami-istri, bapak Max Somawihardjo dan Ibu Maria Margareta Sukepi. Sudah lebih dari 5 tahun usia pernikahan, pasangan suami istri ini tidak kunjung dikaruniai momongan. Untaian doa pun tak kunjung henti mereka panjatkan kepada Tuhan. Perjuangan mereka untuk terus memohon momongan kepada Tuhan tak berhenti pada doa, pasangan ini tergerak hatinya untuk berjalan kaki dari Bayat ke Gua Maria Sendangsono yang berjarak lebih dari 50 km.

Foto: jelajahrumputilalang.blogspot.co.id

Page 23: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 23

Hasrat, doa, dan usaha untuk mendapatkan momongan begitu besar hingga akhirnya pasangan ini berjanji kepada Tuhan: Apabila Tuhan menganugerahi seorang anak laki-laki, maka mereka akan mempersembahkannya kembali untuk Tuhan.

Seiring berjalannya waktu, memang tidak ada yang mustahil bagi Tuhan. Lahirlah seorang anak laki-laki dari buah cinta pasangan Max Soma dan Margareta Sukepi. Kedua insan yang telah dipersatukan oleh Tuhan ini ternyata tidak hanya dianugerahi satu orang anak. Tuhan mempercayakan kepada pasangan ini 12 anak, enam anak laki-laki dan enam anak perempuan. Ungkapan cinta pasangan ini menjadi semakin lengkap manakala putra sulungnya yang bernama Martinus Soenarwidjaja masuk seminari dan akhirnya menjadi imam Jesuit (SJ), yang pernah menjabat sebagai Vikaris Jenderal Keuskupan Agung Jakarta. Bapak Max Soma dahulu pernah bersekolah di HIS (Hollands Inlandse School ) Muntilan. Sebagai seorang

katekis awal di wilayah Bayat, Bapak Soma termasuk pribadi yang cukup tegas dan disiplin dalam mendidik anak-anaknya. Ia mendidik kedua belas anaknya supaya rajin membaca Kitab Suci.

Sebagai ungkapan syukur dari pasangan ini, sepetak tanah di perbukitan Desa Paseban dihibahkan untuk pembangunan Gua Maria sederhana, yang dikenal dengan nama Marganingsih yang berarti “jalan mengalirnya kasih”. Keluarga Max Somawihardjo kerap mengajak umat Katolik di wilayahnya untuk ikut berdoa di Gua Maria ini, dan ajakan dari pasturi ini menjadi cikal bakal umat katolik di wilayah Bayat tersebut.

Sayangnya, keberadaan Gua Maria Marganingsih tidak luput dari persoalan dan perjuangan. Patung Bunda Maria ternyata sudah dua kali hilang karena diambil orang tak dikenal. Dari sinilah perjuangan umat semakin diuji. Patung Bunda Maria lantas diganti dengan yang baru hingga dipasang jeruji besi atau kerangkeng untuk

mengantisipasi supaya patung Bunda Maria tidak lagi dicuri orang. Sekarang ini kalau Anda berziarah ke sana, Anda akan menjumpai bekas dari pemasangan jeruji besi yang menjadi bukti perjuangan umat untuk bertekun dalam doa kepada Tuhan melalui perantaraan Bunda Maria.

Pembangunan Gua Maria ini akhirnya tidak bisa dipisahkan dari peran Alm. Rm. Martinus Soenarwidjaja, SJ yang merupakan putra pertama Bapak Max Soma, serta peran saudara-saudara kandungnya. Tempat ziarah ini kemudian diserahkan kepada kepada Keuskupan Agung Semarang sehingga bukan lagi menjadi milik keluarga Max Somawihardjo pribadi. Gua Maria ini diberkati oleh Mgr. Ignatius Suharyo, yang pada waktu itu menjabat sebagai uskup Keuskupan Agung Semarang, pada hari Minggu, 27 Oktober 2002. Dalam perkembangannya, Gua Maria Marganingsih menjadi oase rohani bagi umat Bayat yang ingin berdevosi kepada Bunda Maria. (Fr.Vano)

Foto: ndereksangdewimaria.blogspot.co.id

Page 24: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201824

Foto: KOMSOS / Rio

Page 25: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 25

Pasalnya, Albertus Denny Febrianto (Denny) dan Sutrisno (Tris) adalah

orang-orang yang menyiapkan segala kebutuhan Romo mulai dari dahar sampai kebersihan pastoran. Pun bila ada Romo tamu yang menginap, mereka berdua bertanggung jawab untuk memenuhi kebutuhan Romo tamu.

Deni mulai berkarya di Gereja Anak Domba sejak 8 April 2013. Ketika itu gereja masih berlokasi di Budi Murni. Pria kelahiran Lampung Tengah 23 Februari 1995 ini awalny a diajak oleh Yanto, rekan sekampung yang sudah lebih dulu menjadi koster. “Mas Yanto menawarkan, mau ikut kerja di gereja, nggak? Ya saya jawab mau,” cerita Denny pada INRI. Tugas Awal Denny adalah merawat rumah Kramat Aris. Dulu, rumah Kramat Aris masih sering digunakan untuk rapat dan kegiatan pengurus gereja sehingga perlu ada yang merawat kebersihan dan mengelola jadwal pemakaian ruangan di sana. Selain itu pada waktu itu Denny juga diperbantukan untuk membersihkan aula Budi Murni.

Seiring pergantian Romo, berganti pula tugas Denny. Saat ini Denny punya tugas untuk membantu dan menyiapkan keperluan Romo Rochadi. Mulai dari cuci setrika baju Romo, mengantar Romo Rochadi ketika ada keperluan atau misa di luarParoki. Denny juga membantu karya pelayanan Romo Rochadi setiap Hari Selasa sebagai penerima tamu. Fokus tugas Denny memang melayani Romo Rochadi. Tapi bila suatu saat dibutuhkan, maka Denny juga sigap menyiapkan kebutuhan Romo Angga. Denny

siap menyediakan kebutuhan kedua Romo bila dibutuhkan.

Seiring perjalanan waktu, Denny mengakui banyak perkembangan yang didapatkan dengan bekerja di Gereja. Ia jadi punya wawasan lebih luas mengenai Jakarta. Khususnya saat ini. Karena sering mengantar Romo Rochadi, Denny jadi tahu banyak tempat. Berbeda dengan tugasnya dulu yang hanya di rumah Kramat Aris. “Sekarang jadi banyak tahu tempat. Kalau dulu kan di situ-situ saja, tidak kemana-mana,” tutur pemuda yang murah senyum ini.

Dalam menjalani tugasnya, Denny melewati berbagai suka dan duka. Mulai dari kena omel Romo sampai harus sering pulang malam karena mengantar Romo. Tapi itu tidak mematahkan semangatnya menjalani tugasnya. “Lama-kelamaan saya belajar bahwa saya harus punya inisiatif, tidak diam saja jika ada yang tidak beres di rumah. Belakangan, frekuensi dimarahi juga berkurang banyak kok,” ujar Denny yang senang karena sudah dianggap keluarga oleh Romo Rochadi dan Romo Angga.

Banyak pengalaman unik ditemui Denny ketika membantu Romo Rochadi dalam menjalankan pelayanannya. Mulai dari bertemu dengan orang kesurupan, hingga kesembuhan setelah didoakan. Semua ini menjadi pengalaman yang berharga bagi Denny.

Sedangkan Tris mulai melayani Gereja Anak Domba tiga bulan setelah kedatangan Denny.Tris bertugas membersihkan pastoran. Walaupun keyakinan Tris berbeda, tapi tidak menjadi penghalang baginya bekerja dan berkarya di Gereja Anak Domba. Terbukti dari pendapatnya bahwa selama melayani Romo-Romo yang ada di sini, tidak ada yang meninggalkan kesan negatif baginya. Semuanya terasa menyenangkan bagi Tris. “Semua senang-senang aja,” tutur pria pendiam ini.

Tris punya pesan agar umat yang memberi dahar Romo agar sedikit lebih tepat waktu. “Kalau bisa dahar Romo jangan mepet-mepet jam setengah 12 sianglah paling lambat,”ujarnya.

Untuk hal dahar Romo, Denny juga menambahkan, agar umat tidak terlalu sering mengirimkan menu ayam. “Kalau memberi dahar Romo kalau bisa jangan terlalu banyak ayam, kasihan Romo Rochadi tidak makan ayam kalau Romo Angga sih tetep makan ayam, makanya jangan terlalu banyak aja,” lanjut Denny.

Semoga pelayanan yang mereka lakukan bisa menjadi inspirasi bagi kita untuk berkarya dengan tulus di Gereja Anak Domba. (Igo)

Page 26: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201826

Jika zaman dahulu, pola asuh anak dengan cara satu arah masih dimaklumkan tapi itu

tidak bias dipraktekan saat ini. Menurut Kirdi Putra, seorang Behavior & Communication Analyst dalam Seminar Parenting yang diadakan oleh Komsos Cilangkap mengatakan “Generasi anak kita akan bersaing dengan anak-anak dari negara Asia dan Eropa karena perjanjian perdangan bebas, sementara jika kita mendidik anak-anak seperti orang tua mendidik kita saat kecil, maka generasi mereka tidak akan bias survive dalam persaingan global”

Masalah yang dihadapi anak zaman now juga lebih complex seperti depresi pada

remaja & tendensi bunuh diri, Penyalah gunaan obat-obatan terlarang (NAZA), Tindak criminal & kekerasan serta kurang tujuan hidup. Hingga saat ini angka-angka korban bunuh diri dan narkoba terus meningkat meskipun banyak badan penanggulangan yang dibentuk. Dan tahukah anda bahwa dari penelitian WHO, lebih dari 1500 orang memutuskan untuk bunuh diri setiap harinya di Indonesia. Data WHO juga mengatakan rata-rata jumlah kematian akibat bunuh diri di Indonesia adalah 24 per 100.000 penduduk. Sehingga diperkirakan 50.000 orang yang melakukan bunuh diri setiap tahunnya di Indonesia.

Hal di atas dapat terjadi karena dipengaruhi beberapa faktor, diantaranya:1. Pola asuh keluarga2. Lingkungan sosial3. Model pendidikan4. Pemahaman agama5. Paparan media

Pola asuh dalam keluarga menjadi pengaruh penting dari beberapa permasalahan di atas. Lantas bagaimana pola pikir yang dibutuhkan dari seorang ayah agar sang anak tidak terpengaruh dalam gaya hidup negatif?

Kirdi Putra mengemukakan, seorang ayah bias menerapkan pola pikir “BIS” dalam berinteraksi dengan anak. “BIS” sendiri berarti

• Bersama, selalu ada ketika dibutuhkan anak. Bisa dilakukan dengan meluangkan waktu untuk makan ice cream atau pergi nonton bersama. Yang terpenting selalu sediakan Quality Time antara anda dan anak berdua saja.

• Ikhlas, memberi kasih sayang/cinta tanpa syarat. Tidak banyak menuntut anak untuk mengikuti keinginan kita.

• Spesial, perlakukan anak agar merasa istimewa. Jika ia bercerita tentang kegiatannya dan anda sedang sibuk, jangan omeli atau potong omongannya. Cobalah bicara baik-baik dan minta ia menceritakan lagi kegiatannya setelah anda selesai bekerja.

Sebisa mungkin sedari kecil, pupuklah komunikasi yang kuat dengan anak, jadilah temannya. Bicaralah dengan nada lembut jika terjadi kesalahan, dan jangan jadikan anak pelampiasan kemarahan. Anda juga perlu untuk member kepercayaan pada anak dengan member mereka kesempatan untuk memilih dan ajak berdiskusi tentang pilihannya.

Dukung mereka untuk merasa dirinya istimewa karena itulah hal yang bias kita lakukan saat ini, yang merupakan HADIAH untuk masa depan mereka. (Shella)

Bagi orang tua, menerapkan pola asuh yang baik pada anak sejak dini merupakan hal yang sangat penting. Peran ayah sebagai figur sangat berpengaruh dalam perkembangan mental dan stabilitas emosi anak.

Page 27: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 27

Rasa sakit atau kram ini biasanya dirasakan di sekitar bagian

perut dan terjadi karena uterus berkontraksi untuk membantu meluruhkan lapisan dindingnya pada saat menstruasi.

Penting bagi seorang wanita mengetahui cara menghilangkan rasa nyeri saat haid. Biasanya, nyeri haid masih bias ditangani sendiri sehingga tidak memerlukan penanganan dokter. Berikut cara-cara sederhana yang dapat dilakukan untuk mengatasi rasa nyeri saat haid:

1. Minum Minuman HangatMinuman hangat dapat

membantu merelaksikan perut. Namun hindari minuman yang mengandung kafein, alcohol dan tinggi gula karena dapat memperparah rasa nyeri.

2. Kompres PerutGunakan kompres hangat

di daerah perut bawah atau punggung bagian bawah. Hangat yang dihasilkan akan

membantu merelaksasi otot uterus yang berkontraksi sehingga menimalisir rasa sakit. Selain itu mandi atau berendam air hangat juga akan memperlancar peredaran darah sehingga mengurangi rasa nyeri yang ada.

3. Konsumsi Makanan SehatSaat menstruasi, tubuh

tentunya akan kehilangan banyak darah. Bagi penderita anemia atau tekanan darah rendah akan lebih mudah merasakan nyeri haid. Oleh sebab itu, sebagai salah satu cara untuk mengatasinya, maka dianjurkan makan makanan yang kaya zat besi seperti kacang-kacangan, sayur bayam, ubi rambat merah, dan sebagainya. Konsumsi buah pisang sebelum atau selama menstruasi juga dapat mengurangi rasa nyeri saat haid.

4. Melakukan PijatanUntuk menambah relaksasi

dan juga melancarkan aliran darah kebagian rahim,

lakukanlah pijatan lembut di area perut, pusar, dan juga pinggang. Gunakan minyak kayu putih atau minyak aroma terapi untuk meningkatkan relaksasi.

5. BerbaringBerbaring di tempat yang

nyaman merupakan salah satu cara yang cukup efektif untuk meredakan nyeri haid. Selain mengurangi rasa nyeri di bagian perut, berbaring juga bias mengurangi rasa nyeri pada bagian punggung. Untuk menambah kenyamanan gunakan bantal untuk menyangga lutut lalu tarik napas panjang dan buang secara perlahan sehingga tubuh terasa lebih rileks.

Bila cara-cara di atas sudah dilakukan namun rasa nyeri tidak juga hilang atau malah makin parah, anda dapat mengkonsultasikannya ke dokter untuk mengetahui penyebab utama nyeri tersebut.

Selamat mencoba dan semoga bermanfaat. (Etha)

NYERI HAIDNyeri saat haid atau menstruasi merupakan gejala umum yang sering dialami oleh setiap perempuan saat memasuki awal siklus menstruasi hanya saja kadar rasa sakit pada setiap orang berbeda-beda.

Foto: www.lybrate.com

Page 28: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201828

Rambut sehat dan indah berkilau sudah pasti menjadi idaman tiap orang. Tapi

bagaimana jika rambut Anda terlihat berminyak? Rambut berminyak selain menimbulkan efek lengket, juga membuat rambut terlihat lepek yang dapat menganggu penampilan.Hal pertama yang Anda harus ketahui adalah penyebab rambut berminyak itu sendiri dan bagaimana cara mengatasinya.Setelah mengetahui penyebabnya dan melakukan beberapa pencegahan, hal selanjutnya adalah mencoba untuk menyingkirkan rambut berminyak dengan cara alami.

Foto: afwf.co

Page 29: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 29

1. Daun mint

5. Teh Hijau

3. Cuka Sari Apel

2. Baking Soda

4. Tepung Jagung

Daun mint kaya akan antioksidan dan memiliki sifat anti bakteri. Bahan ini akan menghapus minyak berlebih dari kulit kepala dan rambut, sekaligus membuat rambut bersinar alami dan membuatnya halus. Caranya, yaitu rebus daun mint dalam air. Setelah keramas, bilas dengan air mint untuk menghilangkan minyak.

Anti oksidan dalam teh hijau dapat menghilangkan ketombe, gatal, ruam, dan iritasi kulit kepala. Tanin dalam teh hijau mengurangi sifat manis pada kulit kepala dan rambut. Gunakan setelah keramas,dan bilas rambut dengan teh hijau.

Asam asetat yang terkandung di dalam cuka sari apel membantu menyeimbangkan tingkat pH kulit kepala, yang nantinya membantu kendali sekresi minyak berlebih dan mengurangi minyak pada rambut. Selain itu juga berfungsi sebagai hair tonic ampuh untuk mendapatkan rambut lembut dan mengkilap.Bubuhkan kulit kepala Anda dengan cuka sari apel, diamkan selama 30 menit, kemudian cuci dengan sampo lalu bilas.

Sifat alkali dari baking soda dapat membantu menyeimbangkan tingkat pH pada kulit kepala dan mengurangi bau tidak sedap. Cara pengolahannya : campurkan satu sendok makan baking soda dalam satu cangkir air, oleskan pada rambut basah. Biarkan selama beberapa menit, dan kemudian cuci rambut dengan air hangat. Gunakan perawatan ini sekali atau dua kali seminggu.

Tepung jagung kaya akan vitamin E, selain itu tepung jagung juga mampu menghilangkan kelebihan minyak dan lemak dari kulit kepala dan rambut, sekaligus membuat rambut halus dan mengkilap. Caranya, taburkan tepung jagung pada rambut dan kulit kepala, pijat selama 10 menit dan diamkan selama 30 menit. Cuci dengan sampo lalu bilas.

Berikut ini adalah 5 cara yang bisa Anda coba:

Selamat mencoba dan ucapkan selamat tinggal pada rambut berminyak! (Stella / Disadur dari Majalah Flair)

Page 30: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201830

Page 31: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 31

Page 32: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201832

Page 33: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 33

Page 34: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201834

Page 35: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 35

Page 36: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201836

Page 37: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 37

Page 38: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201838

Page 39: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 39

Page 40: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201840

Page 41: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 41

Page 42: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201842

Salib dalam terang kebangkitan Yesus adalah keselamatan bagi kita, yang mengubah hidup kita menjadi anak-anak Allah. Melalui peristiwa penyaliban, Yesus memuliakan kembali martabat kita manusia yang telah rusak karena dosa.

Page 43: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 2018 43

~ St. John Bosco

Page 44: Maret - April 2018 - parokivianney.orgparokivianney.org/wp-content/uploads/2018/05/Majalah-INRI-Maret... · Dosa merusak hubungan kita dengan sesama, terutama hubungan kita dengan

Maret - April 201844