Upload
pradana-adi-wibowo
View
107
Download
6
Embed Size (px)
DESCRIPTION
Margin Continental
Citation preview
JENIS TEPIAN SAMUDERA
Tiap samudera mempunyai ciri-ciri yang berbeda. Salah satu ciri atau karakter yang
membedakan adalah jenis tepian samuderanya, atau marginnya. Secara umum, terdapat dua
jenis tepian samudera: passive margin dan active margin. Suatu samudera tepinya disebut
pasif jika pada tepiannya tidak dijumpai batas lempeng atau aktivitas tektonik. Sebaliknya,
suatu samudera tepinya disebut aktif kalau pada tepiannya terdapat aktivitas tektonik yang
intens, dengan kata lain, tepian samudera ber-active margin juga merupakan batas lempeng.
Untuk lebih jelasnya, perhatikan peta lempeng tektonik berikut.
Gambar 1. Peta lempeng tektonik
Samudera Atlantik merupakan salah satu contoh samudera ber-passive margin.
Perhatikan, tepi Samudera Atlantik berbatasan dengan Benua Afrika dan Amerika Selatan.
Tetapi tepi itu bukan merupakan batas lempeng. Lempeng Afrika dan Lempeng Amerika
Selatan justru bertemu di tengah-tengah Samudera Atlantik, sehingga tepi samuderanya tidak
aktif. Sebuah tepian benua pasif memiliki, rak ke daratan benua dangkal, kemiringan lebih
benua, kenaikan benua, dan dataran abyssal datar (Gambar 2 ).
Gambar
2
Sebuah Kontinental Margin Pasif
Lain halnya dengan samudera Pasifik, tepi-tepi Samudera Pasifik dipenuhi garis-garis hitam
yang menandakan pertemuan lempeng (pada gambar 1). Dengan kata lain, banyak sekali
aktivitas tektonik di tepian samudera Pasifik sehingga kita pun menamainya active margin.
Kontinental margin didefinisikan sebagai aktif atau pasif sesuai dengan ada atau
tidaknya, masing-masing, aktivitas lempeng tektonik. Gempa bumi dan gunung berapi yang
berhubungan dengan tepi benua aktif, yang ditandai dengan darat continental shelf, lereng
benua lebih curam yang berakhir pada parit laut yang aktif, dan dasar laut yang tidak teratur
yang mungkin mengandung bukit vulkanik (Gambar 3 ).
Gambar 3. Kontinental aktif
Dasar samudera tipe passive margin terbagi atas dua bagian : continental margin
(tepi benua) dan ocean basin (cekungan samudera). Continental margin adalah bagian
samudera yang berdekatan dengan daratan (benua) dan masih mendapat pengaruh daratan,
misalnya masih menampung endapan aluvial dari sungai.
Gambar 4. Permukaan bawah samudera
Bagian-bagian dari continental margin sendiri antara lain:
1) Continental shelf: continental shelf yang landai ini sebenarnya masih bagian dari benua.
Bahkan, pada zaman es, bagian ini kering ( karena pada waktu zaman es air laut surut).
Sedimen yang menutupi continental shelf berasal dari benua, namun sedimen tersebut
70% berasal dari endapan sungai waktu zaman es dulu. Sungai yang sekarang bermuara
di sana dan mengendapkan material hanya berkontribusi sedikit. Sebuah landas kontinen
adalah sebuah platform, dangkal hampir datar yang memanjang ke arah laut dari tepi
benua. Sedimen dekat pantai sebagian besar pasir yang nilai ke luar ke arah lumpur
finegrained di tepi lebih dalam. Kontinenetak shelf berkisar lebar dari beberapa kilometer
ke lebih dari 1.000 kilometer, kedalaman meningkat dari beberapa meter sampai sekitar
200 meter. Menjadi baik dalam deviasi 200-meter untuk variasi permukaan laut selama
zaman glasial, sedimentasi pada rak kontinental sering menunjukkan pelanggaran laut dan
regresi. Landas kontinen ini underlain oleh sialic (tinggi di silikon dan aluminium) kerak,
yang merupakan bagian dari massa benua. Kontinental shelf mencakup sekitar 8 persen
dari dasar laut.
2) Shelf break: batas berakhirnya shelf dan dimulainya continental slope. Uniknya, di
samudera manapun di dunia, batas shelf break selalu berada di sekitar 140 m di bawah
permukaan laut. Kemungkinan besar, ini merupakan sisa-sisa zaman es dulu, dimana
level air laut lebih rendah dari sekarang dengan tepian berada di shelf break.
3) Continental slope: sesuai namanya, karakter khas continental slope adalah slopenya alias
kemiringannya yang curam. Kebanyakan continental slope ‘dihiasi’ lembah-lembah gelap
yang curam hasil dari pahatan arus turbid. Continental Slope, seperti namanya,
merupakan tepi miring benua karena menyatu ke dalam cekungan laut dalam. Kecuraman
lereng benua berbeda dari tempat ke tempat. Lereng pegunungan di sepanjang pantai
yang curam daripada mereka lepas pantai dari dataran pantai. Dalam kedua kasus, lereng
tidak sangat curam, dengan yang lembut yang hampir tak terlihat jika Anda bisa
menaikkan salah satu dari mereka dalam sebuah mobil. Lereng curam akan sebanding
dengan bukit raya yang khas. Kecuraman lereng jelas pada penampang ditampilkan di
sini adalah karena distorsi grafis tahu sebagai berlebihan vertikal.
4) Continental rise: merupakan bagian tepi benua yang landai yaitu continental rise.
Kemiringannya bervariasi antara 0,5 sampai 1°, melampar hingga 500 km dari slope.
Continental rise merupakan irisan sedimen yang menumpuk di dasar lereng akibat
perubahan gradien dari lereng curam ke dataran abyssal hampir datar. Ini penumpukan
sedimen mirip dengan puing-puing yang terakumulasi di dasar tebing. Sedimen yang
diangkut dari rak dan kemiringan dengan kenaikan dengan merosot dan oleh arus
kekeruhan. Dengan demikian, kenaikan benua adalah fitur pengendapan dibangun oleh
akumulasi sedimen diangkut dari rak dangkal dan kemiringan. Kenaikan kontinental
dinamakan karena "naik" dari bagian bawah dilihat oleh Fathometers sebagai kapal
mendekati benua.
Sedangkan bagian dari cekungan samudera alias ocean basin:
1) Abyssal plain: dataran di tengah samudera yang dalam dan luas. Daerah datar dari lantai
cekungan laut yang kemiringannya kurang dari 1 bagian dari 1000. Ini dibentuk dari
turbidity currents yang meliputi topografi yang sudah ada sebeelumnya. turbidity
currents adalah volume besar padat air, sedimen-sarat yang terjadi ketika pasir dan
lumpur di lereng kontinental copot oleh tanah longsor atau gempa bumi dan menjadi
tersuspensi di dalam air. Arus kekeruhan lebih padat daripada air dan berperilaku sebagai
aliran terpisah yang gulung menuruni lereng dengan kecepatan hingga 60 kilometer per
jam. Deposito sedimen yang dihasilkan disebut turbidites.
Sebagian abyssal plains terletak antara continental rise dan abyssal hills. Sisanya adalah
parit dataran yang terletak di dasar laut dalam parit. Jenis yang terakhir menangkap
semua sedimen dari turbidity currents dan mencegah dataran abyssal dari pembentukan
seaward lanjut, misalnya lantai samudera pasifik.
2) Mid Oceanic Ridge: pada mid oceanic ridge, terdapat dua buah lempeng samudera yang
saling menjauh. Akibatnya, magma dari dalam Bumi keluar di pertengahannya, lalu
membeku, dan membentuk tebing-tebing tinggi yang memanjang mengikuti batas
lempeng. Tebing tinggi yang memanjang ini mirip dengan punggung, sehingga fitur ini
disebut punggungan tengah samudera atau mid oceanic ridge.
MAKALAHJENIS – JENIS TEPIAN SAMUDERA
Disusun oleh
Pradana Adi Wibowo
4211410001
Fisika S1
Guna memenuhi tugas mata kuliah Geodinamika
JURUSAN FISIKA
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2012