Upload
annisa-chastalla
View
62
Download
4
Embed Size (px)
DESCRIPTION
masalah kesehatan reproduksi
Citation preview
Masalah Kesehatan
Reproduksi
HUBUNGAN SEKSUAL
Hubungan seksual tanpa penetrasi
(tidak memasukkan penis kedalam
vagina) biasanya dilakukan dengan
belaian, ciuman, dan pelukan.
Bila Hubungan seksual dengan
penetrasi (memasukkan penis kedalam
vagina) sentuhan dilakukan pada alat
reproduksi (vagina dan penis) timbul
hasrat seksual yang sering sulit
dikendalikan pada usia remaja
Bila terjadi hubungan seksual,
kehamilan bisa terjadi segera setelah
hubungan seksual, walaupun itu
untuk yang pertama kali.
Yaitu bila sperma yang dikeluarkan saat
laki-laki orgasme berhasil membuahi sel telur
yang dikeluarkan indung telur perempuan
(artinya, hubungan seks terjadi tepat pada
masa subur)
MITOS-MITOS TENTANG COITUS
TIDAK BENAR!!
Kehamilan masih bisa terjadi
walau penis ditarik sebelum
ejakulasi, tetapi semprotan sperma
terjadi (ejakulasi) saat penis masih
berada di mulut vagina.
PROSES PERTEMUAN
ANTARA SEL TELUR DAN SPERMA
KEHAMILAN
Ketika penis laki-laki masuk ke dalam vagina perempuan, kemudian
diikuti dengan ejakulasi, dalam waktu yang tidak terlalu lama (5 menit)
jutaan sperma menuju rahim.
Namun, hanya satu yang bisa menembus sel telur. Sperma dapat
hidup dalam rahim selama 2-3 hari, sedangkan sel telur selama 2 hari.
Kehamilan diawali dengan menempelnya sel telur yang
telah dibuahi sperma (embrio) di lapisan dalam dinding
rahim. Dalam 120 hari pertama,embrio bertumbuh kembang
mengikuti tahapan kehidupan sel atau hayati. Memasuki
usia kehamilan lebih lanjut, embrio berkembang menjadi
janin/bayi dan tahap ini disebut tahapan kehidupan insani.
Kehamilan umumnya berakhir dengan persalinan setelah
+/- 280 hari (9 bulan 10 hari)
Kehamilan bisa terjadi pada remaja, karena alat reproduksi secara fisik sudah siap
Namun, bukan berarti remaja
telah siap mental dan
sosial untuk melaksanakan
peran
sebagai orang tua
Pada usia di bawah 19 tahun, walaupun
organ reproduksi sudah siap melakukan
fungsi reproduksi, pertumbuhan tulang
panggul remaja perempuan belum
mencapai kesempurnaan
Kesulitan persalinan pada
remaja perempuan dibawah
20 tahun 2-3 kali lipat lebih
sering dibandingkan
perempuan berusia diatas 20
tahun
MODERN
ALAMI
Kehamilan yang tidak diinginkan
ALASAN :
1. Menderita penyakit tertentu
2. Usia masih terlalu muda (masih dibangku sekolah)
3. Korban perkosaan.
4. Kegagalan alat KB
5. Bayi diduga akan lahir cacat
6. Indikasi psikologis, seperti depresi berat, ada konflik
batin atau ketakutan
Perempuan yang tidak menghendaki kehamilannya biasanya akan
berupaya untuk menghentikan kehamilannya (ABORSI)
ABORSI
Intervensi tindakan aborsi yang aman resikonya dibawah 1%, jauh
lebih aman daripada persalinan. Namun, aborsi hanya berlangsung
aman bila dilakukan sebelum kandungan mencapai usia 12 minggu,
dan dilakukan oleh dokter yang terlatih, di sarana kesehatan yang
terjamin kebersihannya
Penghentian kehamilan pada usia dimana janin sudah mampu
hidup mandiri di luar rahim ibu (lebih dari 21 minggu usia kehamilan),
bukan lagi tindakan aborsi tetapi pembunuhan janin atau
INFANTISIDA.