Upload
vuongdat
View
222
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MASYARAKAT SIPIL DAN PENGELOLAAN
KEBERAGAMAAN
(Studi atas Peran FSMD terhadap Penggunaan Rumah ibadah di
Gereja Injili Tanah Jawa Dermolo, Jepara
dalam Perspektif Hukum dan HAM)
TESIS
Diajukan Kepada
Program Pacasarjana Magister Sosiologi Agama Untuk
Memperoleh Gelar Magister Sains
Oleh :
FISQIYYATUR ROHMAH
752013019
PROGRAM PASCASARJANA
MAGISTER SOSIOLOGI AGAMA
UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA
SALATIGA
2015
iv
MOTTO
Barangsiapa mengaku ia tahu Tuhan, dan ia tidak lari
(dari pengakuannya itu), maka itu tanda ia tidak tahu
apa-apa.
Tidak ada yang tahu Tuhan kecuali Tuhan sendiri,
maka waspadalah sebab yang sadar diantara kamu,
tentulah tidak seperti yang alpa.
(Ibn Arabi - al Futuhat Makiyyah)
KATA PENGANTAR
Puja dan puji bagi Tuhan Sang Maha Pencipta, Allah azza wa jalla, atas
limpahan karunia dan kasih sayang-Nya penulis dapat menyelesaikan seluruh
rangkaian studi pada jenjang pascasarjana di Magister Sosiologi Agama
Universitas Kristen Satya Wacana (UKSW) Salatiga. Curahan shalawat dan salam
kepada Nabi Muhammad SAW sang inspirator perdamaian dan keadilan.
Tesis dengan judul “Masyarakat Sipil dan Pengelolaan Keberagamaan:
Studi atas peran FSMD dalam penggunaan rumah ibadah di GITJ Dermolo, Jepara
dalam perspektif hukum dan HAM” selain untuk memenuhi persyaratan
administratif guna memperoleh gelar kesarjanaan, juga menjadi wujud
kegelisahan penulis atas makin maraknya “tragedi kemanusiaan” oleh kelompok
gerakan masyarakat yang mengatasnamakan diri sebagai penegak agama dan
wakil Tuhan di muka bumi. Ditengah fenomena tersebut, negara justru gagal
menegakkan hukum dan memastikan kehidupan demokrasi selayaknya gemerlap
atribut legal-formal kenegaraan yang ada dalam konstitusi serta ratifikasi UU
HAM. Negara seolah tak lagi memiliki peran, lumpuh tak berdaya karena
kebhinekaan yang telah termaktub dalam Pancasila dibatasi oleh eksklusivisme
agama yang semakin membudaya.
Tanpa dukungan dari banyak pihak, karya sederhana ini tidak akan mampu
dihadirkan saat ini. Karenanya, rasa hormat dan ungkapan terimakasih sedalam
kalbu penulis haturkan kepada Prof. John Titaley selaku Rektor sekaligus
pembimbing yang telah bermurah hati memberi kesempatan berharga bagi penulis
untuk melanjutkan studi “secara cuma-cuma” guna menimba khazanah keilmuan
yang begitu agung. Tanpa arahan dan sentuhan ide-ide Prof. John yang brilliant
nan cemerlang tesis ini tidak akan menjadi seperti ini.
Ungkapan terimakasih tak terhingga juga patut penulis berikan kepada Prof.
Teguh Prasetyo atas bimbingannya selama proses penulisan karya ini. Di sela-sela
jadwal yang padat, Prof. Teguh selalu meluangkan waktu berdiskusi untuk
memberi kursus singkat tentang hukum dan beberapa buku gratis bagi penulis.
Tesis ini merupakan kolaborasi gagasan original--yang hanya mampu penulis
serap sedikit saja- dari kedua pembimbing penulis yang tersebar dalam karya-
karya yang telah terbit. Penulis merasa beruntung memiliki dua pembimbing yang
baik. Semoga ilmu yang diberikan menjadi amal jariyah.
Sanjungan terima kasih juga penulis sampaikan kepada segenap dosen di
Magister Sosiologi Agama yang tidak hanya memberikan ilmu tetapi juga
motivasi dan keyakinan bagi penulis untuk dapat menyelesaikan semua proses
pembelajaran ini dengan baik. Pak Thobi, pak Dani dan pak David telah memberi
sumbangsih cukup besar dalam diskusi awal pembahasan tesis ini. Juga pak Izak
yang telah menjadi teman diskusi yang menyenangkan dan memberikan banyak
masukan bagi perbaikan tesis ini. Tak lupa kepada mbak Lianah beserta segenap
staf di UKSW atas keramahan dan kesetiaan memberikan layanan terbaiknya
kepada seluruh civitas akedemika.
Kepada Pdt. Gunarto (Alm.), sosok sahabat sekaligus orang tua yang telah
mensupport dan membuka jalan bagi penulis untuk terus belajar dengan segala
keterbatasan yang penulis miliki. Kata terima kasih tak cukup untuk membalas
segala kebaikan dan jasanya. Karya sederhana ini penulis persembahkan untuk
almarhum yang telah tenang di sisi-Nya.
Keluarga besar MSA 2013 yang telah berjuang bersama penulis dengan
penuh suka cita, terima kasih untuk pertemanannya selama ini. Dua pendeta kocak
“Bang Jack” Hans Bonor dan pak Ishak Chiang serta Sendy yang telah pulang ke
kampung halaman masing-masing, selamat berkarya untuk umat dan bangsa,
tanpa kalian di salatiga tidak ada lagi klub badminton dan candaan yang
menghiasi hari-hari, salam “cubit” dari “si centil” Keina. Untuk “Chey” Irene
Lesnussa ibu calon pendeta dari pulau Buru, terimakasih telah menjadi teman
yang selalu ada dalam setiap kerepotan ibu dua anak ini. Ucapan terima kasih juga
patut penulis berikan untuk keluarga besar FUPK Fakultas Ushuluddin UIN
Walisongo Semarang.
Rasa terima kasih juga harus penulis alamatkan kepada seluruh informan
yang dengan keramahan masing-masing telah memberi segudang informasi bagi
penulis. Para tokoh masyarakat Desa Dermolo yang bermurah hati menyediakan
data fisik yang penulis butuhkan dan senantiasa membuka pintu rumah lebar-lebar
disaat penulis harus “bolak-balik” bertandang ke kediaman mereka.
Apresiasi tertinggi dan luapan terima kasih penulis haturkan untuk orang tua
penulis, H. Abd. Yazid Sulaiman, H. A. Sholichin, Hj. Robiah N Hasanah dan Hj.
Latifah. Doa dan segenap riyadhoh merekalah yang memberikan kekuatan dan
inspirasi bagi penulis untuk menyelesaikan tesis ini. Juga kepada segenap
keluarga besar Jombang dan Jepara terima kasih atas doa dan dukungannya.
Untuk suami terkasih, Dr. H. Fakhrudin Aziz yang dengan setulus hati
menghandle setiap tugas mendampingi buah hati kami, terima kasih atas segala
pengertian, pengorbanan dan cinta yang tak terperi. Dua malaikatku, Yeisha dan
Keina, maafkan bunda yang terkadang tidak bisa mendampingi kalian. Semoga
kalian tumbuh menjadi generasi “emas” yang bermanfaat untuk bangsa dan
agama. Semua jerih payah ini ada untuk kalian.
Dengan harapan penuh kepada-Nya, semoga tesis ini memberikan manfaat
berarti bagi para pembaca, khususnya bagi penulis sendiri. Akhirnya, kepada
Tuhanlah tempat segalanya berserah diri.
Semarang, 9 April 2015
Fisqiyyatur Rohmah,
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ......................................................................................... i
LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS ................................................ ii
LEMBAR PENGESAHAN .............................................................................. iii
LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN AKSES .................................. iv
MOTTO ............................................................................................................. v
KATA PENGANTAR ....................................................................................... vi
DAFTAR ISI ...................................................................................................... viii
ABSTRAK ......................................................................................................... x
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ................................................................................ 1
B. Pertanyaan Penelitian ...................................................................... 12
C. Tujuan Penelitian ............................................................................ 12
D. Manfaat Penelitian .......................................................................... 13
E. Metode Penelitian ........................................................................... 13
F. Sistematika Pembahasan ................................................................. 15
BAB II NEGARA HUKUM, HAM DAN CIVIL SOCIETY DALAM
MASYARAKAT PLURAL
A. Konsep Negara Hukum Indonesia .................................................. 17
B. Konsep Hak Asasi Manusia dan Kebebasan Beragama ................. 31
C. Dari SKB ke PBM: Upaya Negara dalam Mengelola
Kehidupan Beragama ...................................................................... 42
D. Konsep Civil Society dalam Masyarakat Plural .............................. 46
BAB III PERAN FMSD DALAM PENGGUNAAN GEREJA DI
DERMOLO; REPRESENTASI DOMINASI KELOMPOK
AGAMA DI TINGKAT LOKAL
A. Dermolo Sebagai Setting Kajian ...................................................... 59
B. Sosial Keagamaan Penduduk ........................................................... 62
C. FSMD dan Polemik Penggunaan Gereja .......................................... 69
D. Gereja Dermolo dan Permasalahannya ............................................ 77
E. Dominasi FSMD dalam Penggunaan Gereja di Dermolo ................ 87
1. Fenomena Silent Majority; Mengungkap Tabir Mayoritas
dan Minoritas di Dermolo ........................................................... 87
2. Dominasi FSMD; Dari Legitimasi, Justifikasi Hingga
Diskriminasi ................................................................................ 93
BAB IV MASYARAKAT SIPIL DAN PENGELOLAAN KEBERAGAMAN:
PERAN FSMD DALAM ANALISA NEGARA HUKUM, HAM
DAN CIVIL SOCIETY
A. Dilema Pengelolaan Keberagamaan di Negara Hukum
Pancasila; Studi Kasus GITJ Dermolo .......................................... 99
1. Substansi Hukum dan Problematika Regulasi Rumah Ibadah ...... 104
2. Struktur Hukum dan Lemahnya Penegakan Hukum ..................... 108
3. Budaya Hukum dan Ilusi Masyarakat Berkeadilan ................ 111
4. Fungsi Hukum dan Internalisasi Pancasila ................................... 114
B. Masyarakat Sipil dan Pengelolaan Keberagamaan di Negara
Hukum Pancasila ........................................................................... 117
1. Relasi Agama dan Demokrasi; Fenomena Masyarakat dan
Pemerintah tak Sipil di Dermolo ................................................... 120
2. Reinterpretasi Ajaran Agama; Upaya Menumbuhkan
Masyarakat Sipil Menuju Agama Sipil ......................................... 127
BAB V PENUTUP
A. Kesimpulan.................................................................................... 131
B. Rekomendasi ................................................................................. 134
DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... 136
LAMPIRAN-LAMPIRAN
iv
ABSTRAK
Kebebasan beragama dan berkeyakinan di negara hukum Pancasila, secara
meyakinkan telah dijamin perwujudannya oleh konstitusi, hukum nasional
maupun internasional. Namun dalam realitas, polemik yang berujung pada
pelanggaran kebebasan beragama dan intoleransi terkait rumah ibadah masih
banyak terjadi bahkan mengalami peningkatan. Salah satu rumah ibadah tersebut
adalah Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Dermolo Jepara yang lebih dari 13 tahun
ini belum bisa difungsikan meski telah memiliki IMB berkekuatan hukum tetap.
Ketegangan ini berawal ketika Forum Solidaritas Muslim Dermolo (FSMD) yang
mengatasnamakan mayoritas muslim di Dermolo menolak keberadaan gereja yang
telah memiliki surat Ijin Mendirikan Bangunan (IMB) berkekuatan hukum tetap.
Dalam kajian yang lebih mendalam, penelitian ini mengajukan pertanyaan
terkait bagaimana peran Forum Solidaritas Muslim Dermolo (FSMD) dalam
penggunaan rumah ibadah di Gereja Injili Tanah Jawa (GITJ) Desa Dermolo
kecamatan Kembang Kabupaten Jepara dalam perspektif hukum, hak asasi
manusia dan civil society.
Jenis penelitian ini adalah field research dengan pendekatan kualitatif.
Data penelitian dikumpulkan dengan cara observasi, wawancara mendalam
(indepth interview) dan dokumentasi. Observasi dilakukan dengan mengamati dan
mencatat fenomena-fenomena yang diselidiki. Wawancara mendalam dilakukan
pada lima subyek peneliti (informan) mencakup aparat pemerintah, tokoh
masyarakat, pihak FSMD dan GITJ serta warga Desa Dermolo. Sedangkan
metode dokumentasi dilakukan dengan menyelidiki benda-benda tertulis, seperti
draft SKB nomor 01/1969 dan PBM nomor 8 dan 9/2006, dokumen IMB gereja
Dermolo serta dokumen ataupun kepustakaan lain yang berkaitan.
Studi atas peran FSMD dalam penggunaan rumah ibadah di GITJ Dermolo
Jepara mengungkap bahwa peran FSMD begitu mendominasi masyarakat dan
setiap kebijakan terkait penggunaan gereja di Dermolo. Dalam perspektif hukum,
peran FSMD yang mendominasi disebabkan oleh materi dan isi regulasi yang
diskriminatif, aparat Pemerintah daerah yang tidak mampu menjadi “wasit” yang
adil bagi warganya serta rendahnya kesadaran hukum masyarakat. Semua elemen
sistem hukum baik substansi, struktur maupun kultur hukum harus
menginternalisasikan nilai-nilai Pancasila agar tercapai idealitas fungsi hukum
yang menjamin kepastian hukum dan perlindungan terhadap hak asasi manusia.
Dalam konteks agama dan demokrasi, FSMD sebagai representasi dari gerakan
masyarakat agama yang mengusung ideologi mayoritarianisme, tidak dapat
disebut sebagai bagian dari masyarakat sipil karena bertolak belakang dengan
karakter masyarakat sipil, bertentangan dengan norma hukum Pancasila dan hak
asasi manusia. Pandangan keagamaan konservatif, yang menjadi “biang”
penolakan terhadap pluralitas serta kecenderungan mencipta dominasi serta
kekerasan, menjadikan FSMD masuk dalam kategori uncivil society yang tidak
memiliki kontribusi bagi demokrasi. Demokratisasi negara dan agama yang
menempatkan semua manusia Indonesia sama dan setara dihadapan hukum dan
dihadapan Tuhan Yang Maha Kuasa, akan menjadi modal utama dan mendasar
dalam mengelola keberagamaan di negara hukum Pancasila.