Upload
nurul-ulfa-septa-adiyati
View
261
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
1/29
STEP 7
1. Mengapa pada pasien setelah terjatuh didapatkan penurunan visus,
mata merah, berair, nyeri, dan bengkak kelopak mata?
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
2/29
Hematoma palpebra
ematoma palpebra merupakan pembengkakan atau penimbunan
darah di ba!ah kulit kelopak akibat pe"ahnya pembuluh darah palpebra.
ematoma palpebra merupakan kelainan yang sering terlihat pada trauma
tumpul okuli. #ila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kedua
kelopak dan berbentuk seperti ka"amata hitam $racoon eye% yang sedang
dipakai, terjadi akibat pe"ahnya arteri o&talmika yang merupakan tanda
&raktur basis kranii. Pada pe"ahnya arteri o&talmika maka darah masuk
kedalam kedua rongga orbita melalui 'sura orbita. Penanganan pertama
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
3/29
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
4/29
rekuren pada kornea dengan maksud untuk mempertahankan epitel berada
ditempatnya. 1,+,7
Hematoma subkonjungti%a
ematoma subkonjungtiva terjadi akibat pe"ahnya pembuluh darah
yang terdapat diba!ah konjungtiva, seperti arteri konjungtiva dan
arteri episklera. Pe"ahnya pembuluh darah ini bisa akibat dari batuk
rejan, trauma tumpul atau pada keadaan pembuluh darah yang mudah
pe"ah. #ila tekanan bola mata rendah dengan pupil lonjong disertai
tajam penglihatan menurun dan hematoma subkonjungtiva maka
sebaiknya dilakukan eksplorasi bola mata untuk men"ari kemungkinan
adanya ruptur bulbus okuli.
2. Mengapa ditemukan "amera o"uli anterior dangkal dan iris prolap?
34 (568
i&ema merupakan keadaan dimana terdapat darah di dalam bilik mata
depan, yaitu daerah di antara kornea dan iris, yang dapat terjadi akibat trauma
tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar dan ber"ampur
dengan humor a9ueus $"airan mata% yang jernih. (arah yang terkumpul di bilik
mata depan biasanya terlihat dengan mata telanjang. :alaupun darah yang
terdapat di bilik mata depan sedikit, tetap dapat menurunkan penglihatan.
i&ema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi akibat trauma
tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau badan siliar. #ila pasien duduk
hi&ema akan terlihat terkumpul diba!ah bilik mata depan dan hi&ema dapat
memenuhi seluruh ruang bilik mata depan.
Penglihatan pasien akan sangat menurun. adang-kadang terlihat
iridoplegia dan iridodialisis. Pasien akan mengeluh sakit disertai dengan epi&ora
dan ble&arospasme.
6aya-gaya kontusi& sering merobek pembuluh darah di iris dan merusak
sudut bilik mata depan. (arah di dalam a9ueous dapat membentuk suatu
lapisan yang dapat terlihat $hi&ema%. 6laukoma akut terjadi bila anyaman
trabekular tersumbat oleh 'brin dan sel atau bila pembentukan bekuan darah
menimbulkan bokade pupil.2.3. &lasi'kasi
a# #erdasarkan penyebabnya hi&ema dibagi menjadi;
1. i&ema traumatika adalah perdarahan pada bilik mata depan yang
disebabkan pe"ahnya pembuluh darah iris dan badan silier akibat trauma
pada segmen anterior bola mata.
). i&ema akibat tindakan medis $misalnya kesalahan prosedur operasi
mata%.
*. i&ema akibat in
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
5/29
2. i&ema akibat neoplasma $"ontohnya retinoblastoma%.
b% #erdasarkan !aktu terjadinya, hi&ema dibagi atas ) yaitu;
1. i&ema primer, timbul segera setelah trauma hingga hari ke ).
). i&ema sekunder, timbul pada hari ke )-2 setelah terjadi trauma.
"% #erdasarkan tampilan klinisnya dibagi menjadi beberapa grade $Sheppard% ;
1. 6rade > ; darah mengisi kurang dari sepertiga 34 $2/%
). 6rade >> ; darah mengisi sepertiga hingga setengah 34 $)@%
*. 6rade >>> ; darah mengisi hampir total 34 $1%
. 6rade >A ; darah memenuhi seluruh 34 $/%
2.4. $tiologi
i&ema biasanya disebabkan oleh trauma tumpul pada mata seperti
terkena bola, batu, peluru senapan angin, dan lain-lain. Selain itu, hi&ema juga
dapat terjadi karena kesalahan prosedur operasi mata. eadaan lain yang dapat
menyebabkan hi&ema namun jarang terjadi adalah adanya tumor mata
$"ontohnya retinoblastoma%, dan kelainan pembuluh darah $"ontohnya juvenile
xanthogranuloma).
i&ema yang terjadi karena trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan
oleh kerusakan jaringan bagian dalam bola mata, misalnya terjadi robekan-
robekan jaringan iris, korpus siliaris dan koroid. Baringan tersebut mengandung
banyak pembuluh darah, sehingga akan menimbulkan perdarahan. Pendarahan
yang timbul dapat berasal dari kumpulan arteri utama dan "abang dari badan
"iliar, arteri koroid, vena badan siliar, pembuluh darah iris pada sisi pupil.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
6/29
Perdarahan di dalam bola mata yang berada di kamera anterior akan tampak
dari luar. Timbunan darah ini karena gaya berat akan berada di bagian terendah.
2.5. (ato'siologi
Trauma tumpul menyebabkan kompresi bola mata, disertai peregangan
limbus, dan perubahan posisi dari iris atau lensa. al ini dapat meningkatkan
tekanan intraokuler se"ara akut dan berhubungan dengan kerusakan jaringan
pada sudut mata. Perdarahan biasanya terjadi karena adanya robekan pembuluh
darah, antara lain arteri-arteri utama dan "abang-"abang dari badan siliar, arteri
koroidalis, dan vena-vena badan siliar.
Mekanisme Perdarahan akibat Trauma Tumpul Mata
>n
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
7/29
adanya enCim 'brinolitik di daerah ini.Sebagian hi&ema dikeluarkan setelah
terurai dalam bentuk hemosiderin. #ila terdapat penumpukan dari hemosiderin
ini, dapat masuk ke dalam lapisan kornea, menyebabkan kornea menjadi
be!arna kuning dan disebut hemosiderosis atau imbibisi kornea, yang hanya
dapat ditolong dengan keratoplasti. >mbibisio kornea dapat diper"epat terjadinya
oleh hi&ema yang penuh disertai glaukoma.
danya darah pada bilik mata depan memiliki beberapa temuan klinis
yang berhubungan. Desesi sudut mata dapat ditemukan setelah trauma tumpul
mata. al ini menunjukkan terpisahnya serat longitudinal dan sirkular dari otot
siliar. Desesi sudut mata dapat terjadi pada /2 pasien hi&ema dan berkaitan
dengan timbulnya glaukoma sekunder di kemudian hari. >ritis traumatik, dengan
sel-sel radang pada bilik mata depan, dapat ditemukan pada pasien hi&ema.
Pada keadaan ini, terjadi perubahan pigmen iris !alaupun darah sudah
dikeluarkan. Perubahan pada kornea dapat dijumpai mulai dari abrasi endotel
kornea hingga ruptur limbus. elainan pupil seperti miosis dan midriasis dapat
ditemukan pada 1@ kasus. Tanda lain yang dapat ditemukan adalahsiklodialisis, iridodialisis, robekan pupil, subluksasi lensa, dan ruptur Conula Cinn.
elainan pada segmen posterior dapat meliputi perdarahan vitreus, jejas retina
$edema, perdarahan, dan robekan%, dan ruptur koroid. tro' papil dapat terjadi
akibat peninggian tekanan intraokular.
2.). (enegakan Diagnosis
danya ri!ayat trauma, terutama mengenai matanya dapat memastikan
adanya hi&ema. Pada gambaran klinik ditemukan adanya perdarahan pada 34
$dapat diperiksa dengan
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
8/29
kibat langsung terjadinya hi&ema adalah penurunan visus karena darah
mengganggu media re&raksi. (arah yang mengisi kamera okuli ini se"ara
langsung dapat mengakibatkan tekanan intraokuler meningkat akibat
bertambahnya isi kamera anterior oleh darah. enaikan tekanan intraokuler ini
disebut glaukoma sekunder. 6laukoma sekunder juga dapat terjadi akibat massa
darah yang menyumbat jaringan trabekulum yang ber&ungsi membuang humor
a9ueous yang berada di kamera anterior. Selain itu akibat darah yang lama
berada di kamera anterior akan mengakibatkan pe!arnaan darah pada dinding
kornea dan kerusakan jaringan kornea.
(emeriksaan (enunjang
a# Pemeriksaan ketajaman penglihatan; menggunakan kartu mata Snellen
visus dapat menurun akibat kerusakan kornea, a9ueous humor, iris dan
retina.b# 8apangan pandang; penurunan dapat disebabkan oleh patologi vaskuler
okuler, glaukoma.# Pengukuran tonogra'; mengkaji tekanan intra okuler.d# Slit 8amp #iomi"ros"opy; untuk menentukan kedalaman 34 dan
irido"orneal "onta"t, a9ueous
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
9/29
sekunder. >stirahat total ini harus dipertahankan minimal 2 hari mengingat
kemungkinan perdarahan sekunder. al ini sering sukar dilakukan, terlebih-lebih
pada anak-anak, sehingga kalau perlu harus diikat tangan dan kakinya ke tempat
tidur dan penga!asan dilakukan dengan sabar.
2. ebat mata
Mengenai pemakaian bebat mata, masih belum ada persesuaian pendapat
di antara para ahli. Penggunaan bebat mata pada mata yang terkena trauma
yaitu untuk mengurangi pergerakan bola mata yang sakit.
3. (emakaian obatobatan
Pemberian obat-obatan pada penderita dengan traumatik hi&ema tidaklah
mutlak, tapi "ukup berguna untuk menghentikan perdarahan, memper"epat
absorbsinya dan menekan komplikasi yang timbul. ntuk maksud di atas
digunakan obat-obatan seperti ;
&oagulansia
6olongan obat koagulansia ini dapat diberikan se"ara oral maupun
parenteral, berguna untuk menekanFmenghentikan perdarahan, Misalnya ;naro=il, dona 3, 3oagulen, Transamin, vit dan vit 3. Pada hi&ema yang
baru dan terisi darah segar diberi obat anti 'brinolitik $di pasaran obat ini
dikenal sebagai transamineF transami" a"id% sehingga bekuan darah tidak
terlalu "epat diserap dan pembuluh darah diberi kesempatan untuk
memperbaiki diri dahulu sampai sembuh. (engan demikian diharapkan
terjadinya perdarahan sekunder dapat dihindarkan. Pemberiannya kali )2@
mg dan hanya kira-kira 2 hari jangan mele!ati satu minggu oleh karena
dapat timbulkan gangguan transportasi "airan 34 dan terjadinya glaukoma
juga imbibisio kornea. Selama pemberiannya jangan lupa pengukuran
tekanan intra okular. Midriatika Miotika
Masih banyak perdebatan mengenai penggunaan obat-obat golongan
midriatika atau miotika, karena masing-masing obat mempunyai keuntungan
dan kerugian sendiri-sendiri. Miotika memang akan memper"epat absorbsi,
tapi meningkatkan kongesti dan midriatika akan mengistirahatkan
perdarahan. Pemberian midriatika dianjurkan bila didapatkan komplikasi
iridio"y"litis. khirnya beberapa penelitian membuktikan bah!a pemberian
midriatika dan miotika bersama-sama dengan interval *@ menit sebanyak dua
kali sehari akan mengurangi perdarahan sekunder dibanding pemakaian
salah satu obat saja. 0ular Hpotensi%e Drug
Semua para ahli menganjurkan pemberian a"etaColamide $(iamo=%
se"ara oral sebanyak *= sehari bilamana ditemukan adanya kenaikan
tekanan intraokuler. #ahkan 6ombos dan Hasuna menganjurkan juga
pemakaian intravena urea, manitol dan gliserin untuk menurunkan tekanan
intraokuler, !alaupun ditegaskan bah!a "ara ini tidak rutin. Pada hi&ema
yang penuh dengan kenaikan tekanan intra okular, berilah diamo=, glyserin,
nilai selama ) jam. #ila tekanan intra okular tetap tinggi atau turun, tetapi
tetap diatas normal, lakukan parasentesa yaitu pengeluaran drah melalui
sayatan di kornea #ila tekanan intra okular turun sampai normal, diamo=terus diberikan dan dievaluasi setiap hari. #ila tetap normal tekanan intra
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
10/29
okularnya dan darahnya masih ada sampai hari ke 2-0 lakukan juga
parasentesa.
&ortikosteroid dan Antibiotika
Pemberian hidrokortison @,2 se"ara topikal akan mengurangi
komplikasi iritis dan perdarahan sekunder dibanding dengan antibiotika.
). Apa saja maammaam trauma pada mata
8S>I>S> TDM
1. Benis trauma?*. /rauma tumpul
a. /rauma /umpul (ada Mata1% Etiologi
Trauma tumpul pada mata dapat diakibatkan benda yang keras
atau benda yang tidak keras, dimana benda tersebut dapat mengenaimata dengan keras $ken"ang% ataupun lambat.
)% Tanda
ematoma kelopak
a% (e'nisi dan etiologi
ematoma palpebra yang merupakan pembengkakan atau
penimbunan darah di ba!ah kulit kelopak akibat pe"ahnya
pembuluh darah palpebra.
ematoma kelopak merupakan kelainan yang sering terlihatpada trauma tumpul kelopak. Trauma dapat akibat pukulan
tinju, atau benda-benda keras lainnya. eadaan ini
memberikan bentuk yang menakutkan pada pasien, dapat
tidak berbahaya ataupun sangat berbahaya karena mungkin
ada kelainan lain di belakangnya.
#ila perdarahan terletak lebih dalam dan mengenai kedua
kelopak dan berbentuk ka"a mata hitam yang sedang dipakai,
maka keadaan ini disebut sebagai hematoma ka"a mata.
ematoma ka"a mata merupakan keadaan sangat ga!at.
ematoma ka"a mata terjadi akibat pe"ahnya arteri o&talmikayang merupakan tanda &raktur basis kranii. Pada pe"ahnya
a.o&talmika maka darah masuk ke dalam kedua ronggo orbita
melaiui 'sura orbita. kibat darah tidak dapat menjalar lanjut
karena dibatasi septum orbita kelopak maka akan berbentuk
gambaran hitam pada kelopak seperti seseorang memakai
ka"a mata.b% Penatalaksanaan
Pada hematoma kelopak yang dini dapat diberikan kompres
dingin untuk menghentikan perdarahan "lan menghilangkan
rasa sakit. #ila telah lama, untuk memudahkan absorpsi darah
dapat dilakukan kompres hangat ,pada kelopak mata.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
11/29
Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
b. /rauma /umpul &onjungti%a
Tanda
$dema konjungti%a
a. (e'nisi dan etiologi Baringan konjungtiva yang bersi&at selaput lendir dapat menjadi
kemotik pada setiap kelainannya, demikian pula akibat trauma
tumpul. #ila kelopak terpajan ke dunia luar dan konjungtiva
se"ara langsung kena angin tanpa dapat mengedip, maka
keadaan ini telah dapat mengakibatkan edema pada
konjungtiva. emotik konjungtiva yang berat dapat mengakibatkan
palpebra tidak menutup sehingga bertambah rangsangan
terhadap konjungtiva.b. Penatalaksanaan
Pada edema konjungtiva dapat diberikan dekongestan untuk
men"egah pembendungan "airan di dalam selaput lendir
konjungtiva. Pada kemotik konjungtiva berat dapat dilakukan disisi sehingga
"airan konjungtiva kemotik keluar melalui insisi tersebut. Hematoma subkonjungti%a
a. Etiologi ematoma subkonjungtiva terjadi akibat pe"ahnya pembuluh
darah yang terdapat pada atau di ba!ah konjungtiva, seperti
arteri konjungtiva "lan arteri episklera. Pe"ahnya pembuiuh
darah ini dapat akibat batuk rejan, trauma tumpul basis kranil
$hematoma ka"a mata%, atau pada keadaan pembuluh darah
yang rentan dan mudah pe"ah. Pembuluh darah akan rentan
dan mudah pe"ah pada usia lanjut, hipertensi, arteriosklerose,
konjungtiva meradang $konjungtivitis%, anemia, dan obat-obat
tertentu. #ila perdarahan ini terjadi akibat trauma tumpul maka perlu
dipastikan bah!a tidak terdapat robekan di ba!ah jaringan
konjungtiva atau skjera. adang-kadang hematoma
subkonjungtiva menutupi keadaan mata yang lebih burukseperti per&orasi bola mata.
b. Tanda Pemeriksaan &unduskopi adalah perlu pada setiap penderita
dengan perdarahan subkonjungtiva akibat trauma. #ila tekanan bola mata rendah dengan pupil lonjong disertai
tajam penglihatan menurun dan hematoma subkonjungtiva
maka sebaiknya dilakukan eksplorasi bola mata untuk men"ari
kemungkinan adanya ruptur bulbus okuli.". Pengobatan
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
12/29
Pengobatan dini pada hematoma subkonjungtiva ialah dengan
kompres hangat. Perdarahan subkonjungtiva akan hilang atau
diabsorpsi dalam 1-) minggu tanpa diobati.Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
. /rauma /umpul (ada &ornea
Tanda
$dema kornea
a. (e'nisi dan etiologi Trauma tumpul yang keras atau "epat mengenai mata dapat
mengakibatkan edema kornea malahan ruptur membrane
(es"emet.b. Tanda dan gejala
Edema komea akan memberikan keluhan penglihatan kabur
dan terlihatnya pelangi sekitar bola lampu atau sumber "ahayayang dilihat.
ornea akan terlihat keruh, dengan uji plasido yang positi&.
Edema kornea yang berat dapat mengakibatkan masuknya
serbukan sel radang dan neovaskularisasi kedalam jaringan
stroma kornea.". Pengobatan
8arutan hipertonk seperti na3l 2 atau larutan garam
hipertonik )-/, glu"ose @ dan larutan albumin. Peninggian tekanan bola mat maka diberikan asetaColamid.
Pengobatan untuk menghilangkan rasa sakit dan memperbaiki
tajam penglihatan dengan lensa kontak lembek dan mungkin
akibat kerjanya menekan kornea terjadi pengurangan edema
kornea.d. Penyulit
Terjadinya kerusakan M. (es"emet yang lama sehingga
mengakibatkan keratopati bulosa yang akan memberikan
keluhan rasa sakit dan menurunkan tajam penglihatan akibat
astigmatisme iregular. $rosi kornea
a. (e'nisi dan etiologi
Erosi kornea merupakan keadaan terkelupasnya epitel komeayang dapat diakibatkan oleh gesekan keras pada epitel kornea.
Erosi dapat terjadi tanpa "edera pada membran basal. (alam
!aktu yang pendek epitel sekitarnya dapat bermigrasi dengan
"epat dan menutupi de&ek epitel tersebut.b. Tanda dan gejala
Pada erosi pasien akan merasa sakit sekali akibat erosi
merusak kornea yang mempunyai serat sensibel yang banyak,
mata berair, dengan ble&arospasme, lakrimasi, &oto&obia, dan
penglihatan akan terganggu oleh media kornea yang keruh. Pada kornea akan terlihat suatu de&ek epitel kornea yang bila
diberi pe!arnaan
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
13/29
Pada erosi komea perlu diperhatikan adalah adanya in&eksi
yang timbul kemudian.". Pengobatan
nestesi topikal dapat diberikan untuk memeriksa-tajam
penglihatan dan menghilangkan rasa sakit yang sangat. ati-
hati bila memakai obat anestetik topikal untuk menghilangkanrasa sakit pada pemeriksaan karena dapat menambah
kerusakan epitel. Epitel yang terkelupas atau terlipat sebaiknya dilepas atau
dikupas. ntuk men"egah in&eksi bakteri diberikan antibiotika
seperti antibiotika spektrum luas neosporin, kioram&enikol dan
sul&asetamid tetes mata. kibat rangsangan yang
mengakibatkan spasme siliar maka diberikan sikioplegik aksi-
pendek seperti tropikamida. Pasien akan merasa lebih tertutup
bila dibebat tekan selama ) jam. Erosi yang ke"il biasanya
akan tertutup kembali setelah / jam. $rosi kornea rekuren
a. Etiologi Erosi rekuren biasanya terjadi akibat "edera yang merusak
membran basal atau tukak metaherpetik. Epitel yang menutup
kornea akan mudah lepas kembali di!aktu bangun pagi.
Terjadinya erosi kornea berulang akibat epitel tidak dapat
bertahan pada de&ek epitel kornea. Sukarnya epitel menutupi
kornea diakibatkan oleh terjadinya pelepasan membran basal
epitel kornea tempat duduknya sel basal epitel kornea.
#iasanya membran basal yang rusak akan kembali normal
setelah + minggu.b. Pengobatan
Pengobatan terutama bertujuan melumas permukaan kornea
sehingga regenerasi epitel tidak "epat terlepas untuk
membentuk membran basal kornea. Pengobatan biasanya dengan memberikan sikioplegik untuk
menghilangkan rasa sakit ataupun untuk mengurangkan gejala
radang uvea yang mungkin timbul. ntibiotik diberikan dalam
bentuk tetes dan mata ditutup untuk memper"epat tumbuh
epitel baru dan men"egah in&eksi sekunder. #iasanya bila tidak
terjadi in&eksi sekunder erosi kornea yang mengenai seluruhpermukaan kornea akan sembuh dalam * hari. Pada erosi
kornea tidak diberi antibiotik dengan kombinasi steroid. Pemakaian lensa kontak lembek pada pasien dengan erosi
rekuren sangat berman&aat, karena dapat mempertahankan
epitel berada di tempat dan tidak dipengaruhi kedipan kelopak
mata.Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
d. /rauma /umpul %ea
Tanda dan gejala
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
14/29
lridoplegia
a. tanda dan gejala Trauma tumpul pada uvea dapat mengakibatkan kelumpuhan
otot s'ngter pupil atau iridoplegia sehingga pupil menjadi lebar
atau midriasis.
Pasien akan sukar melilhat dekat karena gangguan akomodasi,silau akibat gangguan pengaturan masuknya sinar pada pupil.
Pupil terlilhat tidak sama besar atau anisokoria dan bentulk
pupil dapat menjadi iregular. Pupil ini tidak bereaksi terhadap
sinar. >ridoplegia akibat trauma akan berlangsung beberapa hari
sampai beberapa minggu. Pada pasien iridoplegia sebaiknya diberi istirahat untuk
men"egah terjadinya kelelahan s'ngter dan pemberian
roboransia. lridodialisis
a. etiologi Trauma tumpul dapat mengakibatkan robekan pada pangkal
iris sehingga bentuk pupil menjadi berubah.b. Tanda dan gejala
Pasien akan melihat ganda dengan satu matanya.
Pada iridodialisis akan terlihat pupil lonjong. #iasanya
iridodialisis terjadi bersama-sama dengan terbentuknya
hi&ema. #ila keluhan demikian maka pada pasien sebaiknya dilakukan
pembedahan dengan melakukan reposisi pangkal iris yang
terlepas. Hifema
a. (e'nisi dan etiologi i&ema atau darah di dalam bilik mata depan dapat terjadi
akibat trauma tumpul yang merobek pembuluh darah iris atau
badan siliar.b. Tanda dan gejala
Pasien akan mengeluh sakit, di sertai dengan epi&ora dan
ble&arospasme. Penglihatan pasien akan sangat menurun. #ila pasien duduk hi&ema akan terlihat terkumpul di bagian
ba!ah bilik mata depan, dan hi&ema dapat memenuhi seluruh
ruang bilik mata depan. adang-kadang terlihat
iridoplegia$lumpuhnya m.sp% dan iridodialisis $robeknya iris
pada daerah insersionya%.". Pengobatan
Pengobatan dengan mera!at pasien dengan tidur di tempat
tidur yang ditinggikan *@ derajat pada kepala, diberi koagulasi,
dan mata ditutup. Pada anak yang gelisah dapat diberikan obat
penenang. setaColamida diberikan bila terjadi penyulit
glaukoma. #iasanya hi&ema akan hilang sempurna. #ila berjalan penyakit
tidak berjalan demikian maka sebaiknya penderita dirujuk.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
15/29
Parasentesis atau mengeluarkan darah dari bilik mata depan di
lakukan pada pasien dengan hi&ema bila terlihat tanda-tanda
inhibisi komea, glaukoma sekunder, hi&ema penuh dan
ber!arna hitam atau bila setelah 2 hari tidak terlihat tanda-
tanda hi&ema akan berkurang.
d. omplikasi adang-kadang sesudah hi&ema hilang atau 7 hari setelah
trauma dapat terjadi perdarahan atau hi&ema baru yang
disebut hi&ema sekunder yang pengaruhnya akan lebih hebat
karena perdarahan lebih sukar hilang. 6laukoma sekunder dapat pula terjadi akibat kontusi badan
siliar berakibat suatu reses sudut bilik mata sehingga terjadi
gangguan pengaliran "airan mata. Jat besi di dalam bola mata dapat menimbulkan siderosis bulbi
yang bila didiamkan akan dapat menimbulkan &tisis buibi dan
kebutaan. i&ema spontan pada anak sebaiknya dipikirkan kemungkinan
leukemia dan retinoblastoma.e. #edah Pada i&ema
Parasentesis
Parasentesis merupakan tindakan pembedahan dengan
mengeluarkan darah atau nanah dari bilik mata depan,
dengan teknik sebagai berikut ; dibuat insisi kornea ) mm
dari limbus ke arah kornea yang sejajar dengan
permukaan iris. #iasanya biia dilakukan penekanan pada
bibir luka maka koagulum dari bilik mata depan keluar.
#ila, darah tidak keluar seluruhnya maka bilik mata depan
dibilas dengan garam 'siologik.
#iasanya luka insisi kornea pada parasentesis tidak perlu
dijahit. >ridosiklitis
a. (e'nisi Pada trauma tumpul dapat terjadi reaksi jaringan uvea
sehingga menimbulkan iridosiklitis atau radang uvea anterior.b. Tanda dan gejala
Pada mata akan terlihat mata merah, akibat adanya darah di
dalam bilik mata depan maka akan terdapat suar dan pupilyang menge"il dengan tajam penglihatan menurun.
Pada uveitis anterior diberikan tetes mata midriatik dan steroid
topikal. #ila terlihat tanda radang berat maka dapat diberikan
steroid sistemik. Sebaiknya pada mata ini diukur tekanan bola mata untuk
persiapan memeriksa &undus dengan midriatika. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
e. /rauma /umpul (ada 6ensa
Tanda dan gejala
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
16/29
Dislokasi fensa
a. (e'nisi Trauma tumpul lensa dapat mengakibatkan dislokasi lensa.
(islokasi lensa terjadi pada putusnya Conula Jinn yang akan
mengakibatkan kedudukan lensa terganggu.
7ubluksasi lensaa. Etiologi
Subluksasi lensa terjadi akibat putusnya sebagian Conula Jinn
sehingga lensa berpindah tempat. Subluksasi lensa dapat juga
terjadi spontan akibat pasien menderita kelainan pada Conula
Jinn yang rapuh $Sin$ Marphan%.b. Tanda dan gejala
Pasien pas"a trauma akan mengeluh penglihatan berkurang.
Subluksasi lensa akan memberikan gambaran pada iris berupa
iridodonesis. kibat pegangan lensa pada Conula tidak ada maka lensa
elastis akan meniadi "embung, dan mata akan menjadi lebih
miopik. 8ensa yang menjadi sangat "embung mendorong iris
ke depan sehingga sudut bilik mata tertutup. #ila sudut bilik
mata menjadi sempit pada mata mudah terjadi glaukoma
sekunder.". komplikasi
Subluksasi dapat mengakibatkan glaukoma sekunder dimana
terjadi penutupan sudut bilik mata oleh lensa yang
men"embung.d. Pengobatan
#ila tidak terjadi penyulit subluksasi lensa seperti glau"omaatau uveitis maka tidak dilakukan pengeluaran lensa dan diberi
ka"amatar koreksi yang sesuai. 6uksasi lensa anterior
a. Etiologi #ila seluruh Conula Jinn di sekitar ekuator putus akibat trauma
maka lensa dapat masuk ke dalam bilik mata depan. kibat lensa terletak di dalam bilik mata depan ini maka akan
terjadi gangguan pengaliran ke "airan bilik mata sehingga
akan timbul glaukoma kongesti& akut dengan gejala-gejalanya.b. Tanda dan gejala
Pasien akan mengeluh penglihatan menurun mendadak,disertai sakit yang sangat, muntah, mata merah dengan
ble&arospasme. Terdapat injeksi siliar yang berat, edema komea, lensa di
dalam mata depan. >ris terdorong ke belakang dengan pupil
yang lebar. Tekanan bola mata sangat tinggi.". Pengobatan
Pada luksasi lensa anterior sebaiknya pasien se"epatnya
dikirim pada dokter mata untuk dikeluarkan lensanya dengan
terlebih dahulu diberikan asetaColamida untuk menurunkan
tekanan bola matanya. 6uksasi lensa posterior
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
17/29
a. Etiologi Pada trauma tumpul yang keras pada mata dapat terjadi
luksasi lensa posterior akibat putusnya Conula Jinn di seluruh
lingkaran ekuator, lensa sehingga lensa jatuh ke dalam badan
ka"a dan tenggelam di dataran ba!ah polus posterior &undus
okuli.b. Tanda dan gejala
Pasien akan mengeluh adanya skotoma pada lapang
pandangan akibat lensa mengganggu kampus $lapang
pandang % Mata ini akan menunjukkan gejala mata tanpa lensa atau
a&akia. Pasien akan melihat normal dengan lensa K 1).@
dioptri untulk jauh, bilik mata depan dalam dan iris tremulans.". Penyulit
8ensa yang terialu lama berada pada polus posterior dapat
menimbulkan penyulit akibat degenerasi lensa, berupa
glaukoma &akolitik ataupun uveitis &akotoksik.d. Pengobatan
#ila luksasi lensa telah menimbulkan penyulit sebaiknya
se"epatnya dilakukan ekstraksi lensa. &atarak /rauma
a. Etiologi atarak akibat "edera pada mata dapat akibat trauma
per&orasi ataupun tumpul terlilhat sesudah beberapa hari
ataupun tahun. Pada trauma tumpul akan terlilhat katarak subkapsular anterior
ataupun posterior. ontusio lensa menimbulkan katarak sepertibintang, dan dapat pula dalam bentuk katarak ter"etak
$imprinting% yang disebut "in"in Aossius. Trauma tembus akan menimbulkan katarak yang lebih "epat,
per&orasi ke"il akan menutup dengan "epat akibat proli&erasi
epitel sehingga bentuk kekeruhan terbatas ke"il. Trauma
tembus besar pada lensa akan mengakibatkan terbentuknya
katarak dengan "epat disertai dengan terdapatnya masa lensa
di dalam bilik mata depan.b. Tanda dan gejala
Pada keadaan ini akan terlihat se"ara histopatologik masa
lensa yang akan ber"ampur makro&ag dengan "epatnya, yang
dapat memberikan bentuk endo&talmitis &akoana'laktik. 8ensa dengan kapsul anterior saja yang pe"ah akan menjerat
korteks lensa sehingga akan mengakibatkan apa yang disebut
sebagai "in"in Soemering atau bila epitel lensa berproli&erasi
akti& akan terlilhat mutiara Els"hing.". Pengobatan
Pengobatan katarak traumatik tergantung pada saat
terjadinya. #ila terjadi pada anak sebaiknya dipertimbangkan akan
kemungkinan terjadinya ambliopia. ntulk men"egah
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
18/29
ambliopia pada anak dapat dipasang lensa intra okular primer
atau sekunder. Pada katarak trauma apabila tidak terdapat penyulit maka
dapat ditunggu sampai mata menjadi tenang. #ila terjadi
penyulit seperti glaukama, uveitis dan lain sebagainya maka
segera dilakulkan ekstraksi lensa.d. Penyulit
Penyulit uveitis dan glaukoma sering dijumpai pada orang usia
tua. Pada beberapa pasien dapat terbentuk "in"in Soemmering
pada pupil sehingga dapat mengurangi tajam penglilhatan. eadaan ini dapat disertai perdarahan. ablasi retina, uveitis
atau salah letak lensa. 8inin 9ossius
a. (e'nisi Pada trauma lensa dapat terlihat apa yang disebut sebagai
"in"in Aossius yang merupakan "in"in berpigmen yang terletak
tepat di belak pupil yang dapat terjadi segera setelah trauma,
yang merupakan deposit pigmen iris pada dataran depan lensa
sesudah sesuatu trauma, seperti suatu stempel jari.b. Tanda dan gejala
3in"in hanya menunjukkan. tanda bah!a mata tersebut telah
mengalami suatu trauma tumpul.Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
f. /rauma /umpul :etina dan &oroid
Tanda
$dema retina dan korold
a. Etiologi dan tanda Trauma tumpul pada retina dapat mengakibatkan edema retina
penglihatan akan sangat menurun. Edema retina akan memberikan !arna retina yang lebih abu-
abu akibat sukarnya melihat jaringan koroid melalui retina
yang sembab. #erbeda dengan oklusi arteri retina sentral
dimana terdapat edema retina ke"uali daerah makula,
sehingga pada keadaa akan terlihat "herry red spot yang
ber!arna merah. Edema retina akibat trauma tumpul juga mengakibatkan
edema makula sehingga tidak terdapat "herry red spot. Pada trauma tumpul yang paling ditakutkan adalah terjadi
edema makula atau edema #erlin. Pada keadaan ini akan
terjadi edema luas sehingga seluruh polus posterior &undus
okuli ber!arna abu-abu. mumnya penglihatan akan normal kembali setelah beberapa
!aktu, akan tetapi dapat juga penglihatan berkurang akibat
tertimbunnya daerah makula oleh sel pigmen epitel. Ablasi retina
a. Etiologi
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
19/29
Trauma diduga merupakan pen"etus untuk terlepasnya retina
koroid pada penderita, ablasi retina. #iasanya pasien telah
mempunyai bakat untuk terjadinya ablasi retina ini seperti
retina tipis akibat rel semata, miopia, dan proses degenerasi
retina lainnya.
b. Tanda dan gejala Pada pasien akan terdapat keluhan seperti adanya selaput
seperti tabir mengganggu lapang pandangannya. #ila terkena
atau ter daerah makula maka tajam penglihatan akan
menurun. Pada pemeriksaan &unduskopi, akan terlihat retina yang berm
abu-abu dengan pernbuluh darah yang terlihat terangkat dan
berkelok. adang-kadang terlihat pembuluh darah seperti yang terputus-
putus.
". Pengobatan Pada pasien dengan ablasi retina maka se"epatnya dira!at
untuk dilakukan pembedahan oleh dokter mata. /rauma &oroid
:uptur koroid
a. de'nisi Pada trauma keras dapat terjadi perdarahan subretina yang
dapat merupakan akibat ruptur koroid. Duptur ini biasanya
terletak di polus posterior bola mata dan melingkar konsentris
di sekitar papil sara& optik.b. Tanda dan gejala #ila ruptur koroid ini terletak atau mengenai daerah makula
lutea maka tajam penglihatan akan turun dengan sangat. Duptur ini bila tertutup oleh perdarahan subretina agak sukar
dilihat akan tetapi bila darah tersebut telah diabsorpsi maka
akan terlihat bagian ruptur ber!arna putih arena sklera dapat
dilihat langsung tanpa tertutup koroid. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
g. /rauma /umpul 7araf 0ptik
Tanda
A%ulsi papil saraf optik
a. Etiologi Pada trauma tumpul dapat terjadi sara& optik terlepas dari
pangkalnya di dalam bola mata yang disebut sebagai avulsi
papil sara& optik.b. Tanda dan gejala
eadaan ini akan mengakibatkan turunnya tajam penglilhatan
yang berat dan sering berakhir dengan kebutaan.
". Pengobatan
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
20/29
Penderita ini perlu dirujuk untuk dinilai kelainan &ungsi retina
dan sara& optiknya. 0ptik neuropati traumatik
a. Etiologi Trauma tumpul dapat mengakibatkan kompresi pada sara&
optik, demikian pula perdarahan dan edema sekitar sara& optik.b. 6ejala dan tanda
Penglihatan akan berkurang setelah "idera mata. Terdapat
reaksi de&ek a&eren pupil tanpa adanya kelainan nyata pada
retina. Tanda lain yang dapat diemukan adalah gangguan penglihatan
!arna dan lapangan pandang. Papil sara& optik dapat normal
beberapa minggu sebelum menjadi pu"at.". ((
(iagnosis banding penglihatan turun setelah sebuah "idera
mata adalah trauma retina, perdarahan badan ka"a, trauma
yang mengakibatan kerusakan pada kiasma optik.d. Pengobatan
Pengobatan adalah dengan mera!at pasien pada !aktu
dengan memberi steroid. #ila penglihatan memburuk setelah
steroid maka perlu dipertimbangkan untuk pembedahan. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
2. /rauma /embus ola Mataa. /anda
Trauma dapat mengakibatkan robekan pada konjungtiva saja. #ila
robekan konjungtiva ini atau tidak melebihi 1 "m, maka tidak perlu
dilakukan penjahitan. #ila robekan konjungtiva lebih 1 "m diperlukan
tindakan penjahitan untuk men"egah terjadinya granuloma. Pada
setiap robekan konjungtiva perlu diperhatikan terdapatnya robekan
s"lera bersama-sama dengan robekan konjungtiva tersebut. #ila trauma disebabkan benda tajam atau benda asing masuk ke dalam
bola mata maka akan terlihat tanda-tanda bola mata tembus, seperti;
Tajam penglihatan yang menurun
Tekanan bola mata rendah
#ilik mata dangkal #entuk dan letak pupil yang berubah
Terlihatnya ada ruptur pada kornea atau sklera
Terdapat jaringan yang di proplaps seperti "airan mata,
iris, lensa, badan ka"a, atau retina
onjungtiva kemotis
b. (engobatan #ila terlihat salah satu tanda di atas atau di"urigai adanya per&orasi
bola mata maka se"epatnya dilakukan pemberian antibiotika topikal
dan mata ditutup dan segera dikirim pada dokter mata untulk
dilakukan pembedahan.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
21/29
Pada setiap terlihat kemungkinan trauma per&orasi sebaiknya
dipastikan apakah ada benda asing yang masuk ke dalam mata dengan
membuat &oto. Pada pasien dengan luka tembus bola mata selamanya diberikan
antibiotika sistemik atau intravena dan pasien dipuasakan untuk
tindakan pembedahan. Pasien juga diberi anti tetanus pro'laktik, analgetika, dan kalau perlu
penenang. Sebelum dirujuk mata tidak diberi salep, karena salep dapat
masuk ke dalam mata. Pasien tidak boleh diberi steroid lo"al dan
beban yang diberikan pada mata tidak menekan bola mata.. $tiologi Trauma tembus dapat terjadi akibat masuknya benda asing ke dalam
bola mata. #enda asing di dalam bola mata pada dasarnya perlu
dikeluarkan. #enda asing yang bersi&at magnetik dapat dikeluarkan
dengan alat magnit raksasa. #enda yang tidak magnetik dikeluarkan
vitrektomi.d. (enulit Penyulit yang dapat timbul pada terdapatnya benda asing intraokular
adalah endo&talmitis, pano&talmitis, ablasi retina, perdarahan
intraokular dan &tisis bulbi. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas,
SpM
3. enda Asing Intraokular
a. enda asing magnetik intraokular (iagnosis
namnesis Pada keadaan diduga adanya benda asing magnetik intraokular
perlu diambil ri!ayat terjadinya trauma dengan baik.Tanda dan gejala #enda asing intraokular yang magnetik ataupun tidak akan
memberikan gangguan pada tajam penglihatan. kan terlihat
kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera penglihatan. kan
terlihat kerusakan kornea, lensa iris ataupun sklera yang
merupakan tempat jalan masuknya benda asing ke dalam bola
mata.PP #ila pada pemeriksaan pertama lensa masih jernih maka untuk
melihat kedudukan benda asing di dalam bola mata dilakukan
melebarkan pupil dengan midriatika. Pemeriksaan &unduskopi sebaiknya segera di lakukan karena
bila lensa terkena maka akan lensa menjadi keruh se"ara
perlahan-lahan sehingga akan memberikan kesukaran untuk
melihat jaringan belakang lensa. Pemeriksaan radiologik akan memperlihatkan bentuk dan
besar benda asing yang terletak intraokular. #ila padapemeriksaan radiologik dipakai "in"in Ilieringa atau lensa
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
22/29
kontak 3omberg akan terlihat benda bergerak bersama dengan
pergerakan bola mata. ntuk menentukan letak benda asing ini dapat dilakukan
pameriksaan tambahan lain yaitu dengan metal lo"ator. Pemeriksaan ultrasonogra' digunakan untuk pemeriksaan
yang lebih menentukan letak "lan gangguan terhadap jaringansekitar lainnya.
Pengobatan
Pengobatan pada benda asing intraokular ialah dengan
mengeluarkannya dan dilakukan dengan peren"anaan
pembedahan agar tidak memberikan kerusakan yang lebih
berat terhadap bola mata. Mengeluarkan benda asing melalui jalan mele!ati skiera
merupakan "ara untuk tidak merusak jarinan lain. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
4. /rauma &imiaa. $tiologi Trauma bahan kimia dapat terjadi pada ke"elakaan yang terjadi di
dalam laboratorium, industri, pekerjaan yang memakai bahan kimia,
pekerjaan pertanian, dan peperangan yang memakai bahan kimia di
abad modern.b. a1an kimia
(ibedakan
#ahan kimia yang dapat mengakiba>kan kelainan pada mata dapat
dibedakan dalam bentuk;
Trauma sam
Trauma #asa atau lkali. Pengaruh bahan kimia sangat bergantung pada;
p,
e"epatan,
Bumlah bahan kimia tersebut mengenai mata.
(ibanding bahan asam, maka trauma oleh
bahan alkali "epat dapat merusak danmenembus kornea.
. (engobatan Setiap trauma kimia pada mata memerlukan tindakan segera.
lrigasi daerah yang terkena trauma kimia merupa tindakan yang
segera harus dilakukan karena dapat memberikan penyulit yang lebih
berat. Pembilasan dilakukan dengan memakai garam 'siologi atau air bersih
lainnya selama mungkin dan paling sedikit 12-*@ menit. 8uka bahan kimia harus dibilas se"epatnya dengan air yang tersedia
pada saat itu seperti dengan air keran, larutan garam 'siologik, dan
asam berat.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
23/29
nestesi topikal diberikan pada keadaan dimana terdapat
ble&arospasme berat. ntuk bahan asam digunakan larutan natrium bikarbonat * sedang
untuk basa larutan asam borat, asam asetat @.2 atau bu&er as asetat
p .2 untuk menetralisir. (iperhatikan kemungkinan terdapat benda
asing penyebab luka tersebut. ntuk bahan basa diberikan E(T. Pengobatan yang diberi adalah
antibiotika topikal, sikioplegik dan bebat mata selama mata masih
sakit. Degenerasi epitel akibat asam lemah dan alkali sangat lambat yang
biasanya sempurna setelah *-7 hari.d. klasi'kasi
/rauma Asam
a% Etiologi #ahan asam yang dapat merusak mata terutama bahan anorga
organik $asetat, &orniat%,d an organik anhidrat $asetat%.b% Pato'siologi
#ila bahan asam mengenai mata maka akan segera terjadi
pengendapan ataupun penggumpalan protein permukaan
sehingga bila konsentrasi tidak tinggi maka tidak akan bersi&at
destrukti& seperti trauma alkali. #iasanya akan terjadi
kerusakan hanya pada bagian super'sial saja. #ahan asam
dengan konsentrasi tinggi dapat bereaksi seperti terhadap
trauma basa sehingga kerusakan yang diakibatkannya akan
lebih dalam."% Pengobatan
Pengobatan dilakukan dengan irigasi jaringan yang terkenase"epatnya dan selama mungkin untuk menghilangkan dan
melarutkan bahan yang mengakibatkan trauma. #iasanya trauma akibat asam akan normal kembali, sehingga
tajam penglihatan tidak banyak terganggu. /rauma asa atau Alkali
1% Pato'siologi Trauma akibat bahan kimia basa akan memberikan akibat yang
sangat ga!at pada mata. lkali akan menembus dengan "epat
kornea, bilik mata depan, dan sampai pada jaringan retina.
Pada trauma basa akan terjadi penghan"uran jaringan kolagenkornea. #ahan kimia alkali bersi&at koagulasi sel dan terjadi
proses persabunan, disertai dengan dehidrasi. #ahan akustik
soda dapat menembus ke dalam bilik mata depan dalam !aktu
7 detik. Pada trauma alkali akan terbentuk kolagenase yang akan
menambah bertambah kerusakan kolagen kornea. lkali yang
menembus ke dalam bola mata akan merusak retina sehingga
akan berakhir dengan kebutaan penderita.)% Menurut klasi'kasi Tho&t maka trauma basa dapat dibedakan dalam
;
(erajat 1 hiperemi konjungtiva disertai dengan keratitis
pungtata
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
24/29
(erajat ) hiperemi konjungtiva disertai dengan hilang epitel
kornea (erajat * ;hiperemi disertai dengan nekrosis konjungtiva dan
lepasnya epitel kornea (erajat ; konjungtiva perilimal nekrosis sebanyak 2@.
*% Pengobatan Tindakan bila terjadi trauma basa adalah dengan se"epatnya
melakukan irigasi dengan garam 'siologik. Sebaiknya irigasi
dilakukan selama mungkin. #ila mungkin irigasi dilakukan
paling sedikit +@ menit segera setelah trauma. Penderita diberi sikloplegia, antibiotika, E(T untuk mengikat
basa. E(T diberikan setelah 1 minggu trauma alkali
diperlukan untuk menetralisir kolagenase yang terbentuk pada
hari ke tujuh.% Penyulit
Penyulit yang dapat timbul trauma alkali adalah
Ssimble&aron,
ekeruhan kornea,
Edema dan neovaskularisasi kornea,
atarak, disertai dengan terjadi &tisis bola mata.
Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
5. /rauma :adiasi $lektromagnetik
Trauma radiasi yang sering ditemukan adalah
Sinar in&ramerah
Sinar ultraviolet
Sinar L dan sinar terionisasi
/rauma 7inar Infra Mera1
a% Pato'siologi kibat sinar in&ra merah dapat terjadi pada saat menatap
gerhana matahari dan pada saat bekerja dipemanggangan.
erusakan ini da terjadi akibat terkonsentrasinya sinar
in&ramerah terlihat. a"a yang men"air seperti yang ditemukandi tempat pemanggangan ka"a akan menggeluarkan sinar in&ra
merah. #ila seseorang berada pada jarak kaki sela satu menit
di depan ka"a yang men"air dan pupilnya lebar atau midria
maka suhu lensa akan naik sebanyak 0 derajat 3el"ius.
(emikian pula yang mengabsorpsi sinar in&ra merah akan
panas sehingga berakibat tidak baik terhadap kapsul lensa di
dekatnya. bsorpsi sinar in&ra merah oleh lensa akan
mengakibatkan katarak dan eks&oliasi kapsul lensa.b% Ia"tor resiko terkena
kibat sinar ini pada lensa maka katarak mudah terjadi pada
pekerja industri gelas dan pemanggangan logam.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
25/29
"% (( Sinar in&ra merah akan mengakibatkan keratitis super'sial,
katarak kortikal anterior-posterior dan koagulasi pada koroid. #ergantung pada beratnya lesi akan terdapat skotoma sement
ataupun permanen.
d% Pengobatan Tidak ada pengobatan terhadap akibat buruk yang sudah
terjadi ke"uali men"egah terkenanya mata oleh sinar in&ra
merah ini. Steroid sistemik dan lokal diberikan uniuk men"egah terbentuk
jaringan parut pada makula atau untuk mengurangi gejala
radang yang timbul. /rauma 7inar ltra 9iolet !7inar 6as#
a% (e'nisi Sinar ultra violet merupakan sinar gelombang pendek yang
tidak terlihat mempunyai panjang gelombang antara *2@-)02
nM.b% Pato'siologi
Sinar ultra violet banyak terdapat padd saat bekerja las, dan
menatap sinar matahari atau pantulan sinar matahari di atas
salju. Sinar ultraviolet akan segera merusak epitel kornea.
Sinar ultra violet biasanya memberikan kerusakan terbatas
pada kornea sehingga kerusakan pada lensa dan retina tidak
akan nyata terlihat. erusakan ini akan segera baik kembali
setelah beberapa !aktu, dan tidak akan memberikan
gangguan tajam penglihatan yang menetap.
"% Tanda dan gejala Pasien yang telah terkena sinar ultra violet akan memberikan
keluhan -1@ jam setelah trauma. Pasien akan merasa mata
sangat sakit mata seperti kelilipan atau kemasukan pasir,
&oto&obia, ble&arospasme, dan konjungtiva kemotik. ornea akan menunjukkan adanya in'ltrat pada
permukaannya, yang kadang-kadang disertai dengan kornea
yang keruh dan uji
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
26/29
Sinar gama dan
Sinar L
b% Pato'siologi Sinar ionisasi dan sinar L dapat mengakibatkan katarak dan
rusaknya retina. (osis kataraktogenik bervariasi dengan energi
dan tipe sinar, lensa yang lebih muda dan lebih peka. kibat dari sinar ini pada lensa, terjadi peme"ahan diri sel
epitel se"ara tidak normal. Sedang sel baru yang berasal dari
set germinati& lensa tidak menjadi jarang. Sinar L merusak retina dengan gambaran seperti kerusakan
yang diakibatkan diabetes melitus berupa dilatasi kapiler,
perdarahan, mikroaneuris mata, dan eksudat. 8uka bakar akibat sinar L dapat merusak kornea yang
mengakibatkan kerusakan permanen yang sukar diobati.
#iasanya akan terlihat sebagai keratitis dengan iridosiklitis
ringan. Pada keadaan yang berat akan mengakibatkan parutkonjungtiva atro' set goblet yang akan mengganggu &ungsi air
mata."% Pengobatan
Pengobatan yang diberikan adalah antibiotika topikal dengan
steroid * kali sehari dan sikioplegik satu kali sehari. #ila terjadi simble&aron pada konjungtiva dilakukan tindakan
pembedahan. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM
-. Apa saja pemeriksaan penunjang terkait kasus di skenario?
Pemeriksaan Penunjang
a. Pemeriksaan Fisik : dimulai dengan pengukuran dan pencatatan ketajaman penglihatan.
b. Slit lamp : untuk melihat kedalaman cedera di segmen anterior bola mata.
c. Tes fluoresin : digunakan untuk mewarnai kornea, sehingga cedera kelihatan jelas.
d. Tonometri : untuk mengetahui tekakan bola mata.
e. Pemeriksaan fundus yang di dilatasikan dengan oftalmoskop indirek : untuk mengetahui
adanya benda asing intraokuler.
f. Tes Seidel : untuk mengetahui adanya cairan yang keluar dari mata. Tes ini dilakukan dengancara memberi anastesi pada mata yaang akan diperiksa, kemudian diuji pada strip fluorescein
steril. Penguji menggunakan slit lamp dengan filter kobalt biru, sehingga akan terlihat
perubahan warna strip akibat perubahan pH bila ada pengeluaran cairan mata.
g. Pemeriksaan ctscan dan !S" #scan : digunakan untuk mengetahui posisi benda asing.
h. $lectroretinography %$&"' : untuk mengetahui ada tidaknya degenerasi pada retina.
i. (artu snellen: pemeriksaan penglihatan dan penglihatan sentral mungkin mengalami
penurunan akibat dari kerusakan kornea, )itreous atau kerusakan pada sistem suplai untuk
retina.
j. Pengukuran tekanan *+ dengan tonography: mengkaji nilai normal tekanan bola mata%normal -/ mmHg'.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
27/29
k. Pengkajian dengan menggunakan optalmoskop: mengkaji struktur internal dari okuler,
papiledema, retina hemoragi.
l. Pemeriksaan &adiologi : pemeriksaan radiologi pada trauma mata sangat membantu dalam
menegakkan diagnosa, terutama bila ada benda asing.
m. (ertas akmus : pada pemeriksaan ini sangat membantu dalam menegakkan diagnosa traumaasam atau basa.
lyas, Sidarta. $)@@2%. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata.
Bakarta ; I> Bakarta.
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
28/29
Penatalaksanaan setelah tiba di &S
a. Pemberian antibiotik spektrum luas.
b. Pemberian obat sedasi, antimimetik dan analgetik sesuai indikasi.
c. Pemberian toksoid tetanus sesuai indikasi.
d. Pengangkatan benda asing di kornea, konjungti)a atau intraokuler %bila mata intak'.e. Tindakan pembedahan3penjahitan sesuai dengan kausa dan jenis cedera.
0. Trauma kimia
a. *rigasi %04 menit' dan periksa pH dengan kertas lakmus.
b. 5iberi pembilas : idealnya dengan larutan steril dengn osmolaritas tinggi seperti larutan
amphoter %5iphoterine' atau larutan buffer %#SS atau &inger aktat'. arutan garam isotonis.
c. *rigasi sampai 04 menit atau pH normal. #ila bahan mengandung 6a+H berikan $5T7.
d. Pemeriksaan oftalmologi menyeluruh.
e. 6edera ringan : Pasien dapat dipulangkan dengan diberikan antibiotik tetes mata, analgesic
oral dan perban mata.
f. uka sedang diberi siklopegi.
g. Steroid topikal untuk mencegah infiltrasi sel radang.
h. 1itamin 6 oral : untuk membentuk jaringan kolagen
lyas, Sidarta. $)@@2%. Kedaruratan Dalam Ilmu Penyakit Mata.
Bakarta ; I> Bakarta.
). (enatalaksanaan segera pada trauma mata > pabila jelas tampak ruptur bola mata, maka manipulasi lebih
lanjut hasrus dihindari sampai pasien menapat anestesia
umum. Sebelum pembedahan jangan diberi obat sikloplegik
atau antibiotik topikal krn kemungkinan toksisitas pd jaringan
intraokular yg terpajan. #erikan antibiotik parenteral spektrum luas dan pakaikan
pelindung Io= $sepertiga bag ba!ah "orong kertas% pada mata.
nalgetik, antimimetik, dan antitoksin tetanus diberikan sesuai
kebutuhan , dgn restriksi makan dan minum. nestetik topikal, Cat !arna, dan obat lain yg diberikan ke
mata yg "edera harus steril. Tetrakain dan
7/25/2019 Mata Lbm 5 Nurul
29/29
erosi berulang. 5amun trauma tembus mata seringkali
dikaitkan dengan kerusakan penglihatan berat dan mungkin
membutuhkan pembedahan ekstensi&. Detensi jangka panjang
dari benda asing berupa besi dapat merusak &ungsi retina
dengan menghasilkan radikal bebas. Serupa dengan hal itu,
trauma kimia pada mata dapat menyebabkan gangguan
penglihatan berat jangka panjangdan rasa tidak enak pada
mata. Trauma tumpul dapat menyebabkan kehilangan
penglihatan yang tidak dapat diterapi jika terjadi lubang retina
pada &ovea. Penglihatan juga akan terganggu jika koroid pada
makula rusak. (alam jangka panjang dapat timbul glaukoma
sekunder pada matabeberapa tahun setelah "edera a!al jika
jalinan trabekula mengalami kerusakan. Trauma orbita berat
juga dapat menyebabkan masalah kosmetik dan okulomotor.
**. Apa komplikasi dari kasus di skenario?
-. &omplikasi /rauma @laukoma 7ekunder (asa /ruma
Trauma dapat mengakibatkan kelainan jaringan dan susunan di
dalam mata yang dapat mengganggu pengaliran "airan mata
sehingga menimbulkan glaukoma sekunder. Benis kelainan
yang menimbulkan glaukoma adalah kontusi sudut. @laukoma &ontusi 7udut
a% Etiologi Trauma dapat mengakibatkan tergesernya pangkal iris ke
belakang sehingga terjadi robekan trubekulum dan gangguan
&ungsi trubeklum ini akan mengakibatkan hambatan pengaliran
keluar "airan mata.b% Pengobatan
Pengobatan biasanya dilakukan seperti mengobati glaukoma
terbuka yaitu dengan obat lokal atau sistemik. #ila tidak
terkontrol pengobatan maka dilakukan pembedahan. @laukoma Dengan Dislokasi 6onsa
a% Pato'siologi kibat trauma tumpul dapat terjadi putusnya Conula Jinn, yang
mengakibatkan kedudukan lensa tidak normal. edudukanlensa normal ini akan mendorong iris ke depan sehingga terjadi
penutupan bilik mata. Penutupan sudut bilik mata akan
menghambat pengaliran keluar "airan mata sehingga akan
menimbulkan glaukoma sekunder.b% Pengobatan
Pengobatan yang dilakukan adalah mengangkat penyebab
lensa sehingga sudut terbuka kembali. Sumber ; >lmu Penyakit Mata , Pro&. dr. Sidarta >lyas, SpM