Upload
dhedhe-shinta-soedjana
View
123
Download
9
Embed Size (px)
Citation preview
LOGIKA & METODE ILMIAH
FARMASI UHAMKA2012
Priyo Wahyudi
Materi 5
Logika
• Logika dapat didefinisikan sebagai : pengkajian untuk berfikir secara sahih.
• Logika dipakai untuk menarik kesimpulan dari suatu proses berpikir berdasar cara tertentu, yang mana proses berpikir di sini merupakan suatu penalaran untuk menghasilkan suatu pengetahuan.
• Logika adalah pengetahuan tentang asas, aturan, hukum-hukum, susunan, atau bentuk pikiran manusia yang dapat mengantar pikiran tersebut pada suatu kebenaran
• Logika TIDAK membahas tentang proses mengingat-ingat
• Logika membahas dan mempelajari ttg penalaran
Logika
Berpikir secara Logis
Cara berpikir secara logis terbagi dua, yaitu : induksi dan deduksi
Induksi merupakan suatu cara berpikir di mana ditarik suatu kesimpulan yang bersifat umum dari berbagai kasus yang bersifat individual.
Deduksi adalah suatu cara berpikir di mana dari pernyataan yang bersifat umum ditarik kesimpulan yang bersifat khusus.
Contoh Induktif & DeduktifContoh suatu pemikiran induksi :
fakta memperlihatkan : kambing mempunyai mata, gajah mempunyai mata, begitu pula singa, kucing dan binatang-binatang lainnya. Secara induksi dapat disimpulkan secara umum bahwa: semua binatang mempunyai mata.
Contoh suatu pemikiran deduksi : contoh berikut memakai pola berpikir yang dinamakan silogismus, suatu pola berpikir yang sering dipakai dalam menarik kesimpulan secara deduksi.
• Semua mahluk mempunyai mata (Premis mayor)• Si Polan adalah seorang mahluk (Premis minor)• Jadi si Polan mempunyai mata (Kesimpulan)
• Penarikan kesimpulan secara deduksi harus memenuhi syarat:Premis mayor harus benarPremis minor harus benarKesimpulan harus sahih (mempunyai keabsahan)
Penalaran• Merupakan suatu rangkaian proses
untuk mencari keterangan dasar yg mrpk kelanjutan dr keterangan lain yg diketahui lebih dulu.
• Keterangan baru inilah yg dimaksud dengan kesimpulan
• Bila keterangan yg diketahui lebih dulu itu BENAR, dan mendukung penalaran menjadi kesimpulan, maka kesimpulan baru itu harus diakui sebagai Hal yang BENAR
• Suatu penarikan kesimpulan baru dianggap BENAR (sahih /valid) kalau proses penarikan kesimpulannya dilakukan menurut cara tertentu.
• Penalaran merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia, karena dengan adanya penalaran pada manusia, maka manusia dapat seperti sekarang ini dan menjadi penguasa di bumi, tempatnya hidup.
• Kemampuan menalar menyebabkan manusia mampu mengembangkan pengetahuan yang merupakan rahasia kekuasaannya.
• Manusia secara terus menerus, melalui ilmu pengetahuannya, harus mengambil pilihan: mana jalan yang benar mana yang salah, mana tindakan yang baik mana yang buruk dan apa saja yang indah dan apa saja yang jelek.
Penalaran
PenalaranManusia mampu mengembangkan pengetahuan karena dua hal :• Pertama, manusia mempunyai bahasa yang dapat dipakai
untuk berkomunikasi• Kedua, manusia mempunyai daya nalar, yang dipakai untuk
mengembangkan pengetahuan dengan cepat dan mantap menurut suatu alur pikir tertentu
Hakikat PenalaranPenalaran dapat dikatakan sebagai suatu proses berpikir dalam menarik suatu kesimpulan yang berupa pengetahuan. Penalaran menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan kegiatan berpikir dan bukan dengan perasaan.
Ciri-ciri PenalaranSebagai suatu kegiatan berpikir selaras, penalaran mempunyai ciri sbb:
• Adanya proses berpikir logis, selaras, sehingga menghasilkan kesimpulan yang tepat dan valid .
Berpikir logis adalah kegiatan berpikir berjalan menurut pola, alur dan kerangka tertentu (frame of logic) tegasnya, menurut logika berpikir yaitu : deduksi-induksi ; rasionalism-empirism; abstrak-kongkrit; apriori-aposteriori).
• Adanya proses kegiatan berpikir analisis, sehingga menimbulkan kesimpulan yang tepat dan valid
Berpikir analitis adalah konsekuensi dari adanya suatu pola berpikir analisis-sintesis berdasarkan langkah-langkah tertentu (metode ilmiah/penelitian).
Logika
• Sebagai suatu studi yang sistematis (ilmiah) tentang prinsip umum yg menentukan kesatuan (validitas) cara menarik kesimpulan terhadap masalah-masalah yang diperbincangkan
• Secara luas logika diartikan sebagai “ pengkajian untuk berpikir secara sahih”
• Logika induktif erat hubungannya dengan penarikan kesimpulan dari kasus-kasus individual nyata menjadi kesimpulan yg bersifat umum
• Logika deduktif membantu kita menarik kesimpulan dari hal yang bersifat umum menjadi kasus yang bersifat individual (khsusus )
Logika Deduktif• Penalaran deduktif berdasarkan pengetahuan sebelumnya
yang bersifat umum, dan menyimpulkan pengetahuan baru yang bersifat khusus.
• Bersifat silogisme: argumen yang terdiri dari premis-premis dan kesimpulan.
• Hubungan antara premis-premis dengan kesimpulan merupakan hubungan yang tidak terpisahkan satu sama lain.
• Intinya terletak pada tepat tidaknya “hubungan” antara premis-2 dengan kesimpulan.
• Bersifat a priori: premis-premis tidak memerlukan pengamatan inderawi atau empiris
Contoh Logika Deduktif
1. Semua manusia berakal budi2. Cecep adalah manusia_____________________________Kesimpulan: Cecep berakal budi
Ciri-ciri Logika Deduktif• Analitis: kesimpulan ditarik
hanya dengan menganalisa proposisi-proposisi atau premis-premis yang sudah ada.
• Tautologis: kesimpulan yang ditarik sesungguhnya secara tersirat sudah terkandung dalam premis-premisnya.
• A priori: kesimpulan ditarik tanpa pengamatan inderawi atau obeservasi empiris.
• Argumen deduktif selalu dapat dinilai sahih atau tidaknya.
Logika Induktif
• Penalaran induktif berasal dari pengetahuan sebelumnya mengenai sejumlah kasus sejenis, bersifat khusus, individual dan konkrit.
• Pengetahuan yang baru, disimpulkan dari pengetahuan yang sebelumnya tersebut.
• Pengetahuan baru tersebut bersifat umum
Contoh Logika Induktif
1. Apel 1 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam2. Apel 2 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam3. Apel 3 keras, warnanya hijau, dan rasanya masam
_________________________Jadi semua apel keras, warnanya hijau, dan rasanya
masam
Ciri-ciri Logika Induktif• Sintetis: kesimpulan ditarik dengan jalan mensintesakan
kasus-kasus yang digunakan dalam premis-premis.• General: kesimpulan yang ditarik selalu meliputi jumlah kasus
yang lebih banyak.• A posteriori: kasus-kasus yang dijadikan landasan argumen
merupakan hasil pengamatan inderawi.• Kesimpulan tidak mungkin mengandung nilai kepastian
mutlak (ada aspek probabilitas).
Bahaya Menggunakan Logika Induktif
• Terlalu cepat menarik kesimpulan yang berlaku umum, sementara jumlah kasus yang digunakan dalam premis kurang memadai.
• Premis yang digunakan kurang memenuhi kaedah-kaedah keilmiahan.
19
Deduktif & Induktif• Pola berpikir Deduktif adalah penarikan kesimpulan untuk hal
spesifik dari gejala umum. • Contohnya :
– Semua mahasiswa harus mengambil mata kuliah Metodologi Penelitian.– Ita adalah mahasiswa– Oleh karena itu, Ita harus mengambil mata kuliah Metodologi penelitian.
• Pola berpikir Induktif adalah suatu penarikan kesimpulan berdasarkan keadaan spesifik untuk hal-hal yang umu.
• Contohnya :– Mahasiswa A membawa buku teks pada saat kuliah Metodologi Penelitian– Mahasiswa B membawa buku teks pada saat kuliah Metodoligi Penelitian– Kesimpulan : Semua mahasiswa membawa buku teks pada saat kuliah
Metodologi Penelitian.
20
Pola Pikir dalam Metode Ilmiah :
• InduktifPengambilan kesimpulan dari kasus yang
bersifat khusus menjadi kesimpulan yang bersifat umum
• DeduktifPengambilan kesimpulan dari hal yang
bersifat umum menjadi kasus yang bersifat khusus
21
Contoh Sederhana :
Induktif :Fakta : Tumbuhan akan mati (khusus)
Hewan akan mati (khusus) Manusia akan mati (khusus)
Kesimpulan : Semua makhluk hidup akan mati (umum)
Deduktif :Fakta : Semua manusia akan mati (umum)
Taka adalah manusia (khusus)Kesimpulan : Taka akan mati (khusus)
Metode Ilmiah
23
Metode Ilmiah
• Istilah Metode berasal dari “methodos” dalam bahasa latin yang berarti
cara atau jalan untuk memperoleh pengetahuan.
• Metode ilmiah merupakan prosedur yang mencakup tindakan pikiran, pola kerja secara teknis, dan tata langkah untuk memperoleh pangetahuan atau mengembangkan pengetahuan.
24
Karakteristik Metode Ilmiah• Bersifat kritis dan analitis, mendorong suatu kepastian dan
proses penyelidikan untuk mengidentifikasi masalah dan metode untuk mendapatkan soulusinya.
• Logis, merujuk pada metode dari argumentasi ilmiah. Kesimpulan secara rasional diturunkan dari bukti-bukti yang ada.
• Objektif, mengandung makna bahwa hasil yang diperoleh ilmuwan yang lain akan sama apabila studi yang dilakukan pada kondisi yang sama. Hasil penelitian dikatakan ilmiah apabila dapat dibuktikan kebenarannya.
• Konseptual & Teoritis, ilmu pengetahuan mengandung arti pengembangan struktur konsep dan teoritis untuk menuntun dan mengarahkan upaya penelitian.
• Empiris, prinsipnya bersandar pada realitas dan fakta yang ada• Sistematis, suatu prosedur yang cermat dan mengikuti aturan
tertentu yang baku.
25
Kriteria Metode Ilmiah
1. berdasarkan fakta2. bebas dari prasangka3. menggunakan prinsip analisis4. menggunakan hipotesis.5. menggunakan ukuran obyektif6. menggunakan teknik kuantifikasi
26
Langkah dalam Metode Ilmiah
1. Merumuskan serta mendefinisikan masalah.2. Mengadakan studi kepustakaan.3. Menentukan model untuk menguji Hipotesis.4. Mengumpulkan data.5. Menyusun, menganalisis, dan memberikan
interpretasi.6. Membuat generalisasi dan kesimpulan 7. Membuat laporan ilmiah.
27
Langkah dalam Metode Ilmiah
1. Memilih dan mendefinisikan/merumuskan masalah2. Survei/tinjauan terhadap data yang tersedia3. Memformulasikan hipotesis4. Membangun kerangka analisis5. Mengumpulkan data primer6. Mengolah dan menganalisis data serta membuat
interpretasi7. Membuat kesimpulan dan generalisasi8. Membuat/menulis laporan
28
Asumsi & Batasan dalam Metode Ilmiah
• Terdapatnya keteraturan (regularity) dan urutan (order)
• Terjadinya suatu kejadian selalu ada kaitannya dengan dan tergantung dan kejadian lain yang mendahuluinya
• Adanya kontinuitas dalam proses penelitian • Pengetahuan yang didapat dari penelitian harus
dapat dikomunikasikan
29
Penelitian Ilmiah• Penelitian adalah suatu kegiatan ilmiah untuk memperoleh
pengetahuan yang benar mengenai suatu masalah, dapat berupa fakta, konsep, generalisasi dan teori
• Penelitian ilmiah adalah rangkaian pengamatan yang sambung bersambung, berakumulasi dan melahirkan teori-teori yang mampu menjelaskan dan meramalkan fenomena-fenomena
• Fungsi penelitian ilmiah, yaitu1. Menemukan suatu pengetahuan baru2. Menguji kembali pengetahuan atau hasil penelitian yang ditemukan
sebelumnya (mengadakan verifikasi)3. Mengembangkan pengatahuan (hasil penelitian) yang telah teruji
kebenarannya4. Mencari hubungan antara pengetahuan yang baru ditemukan dengan
pengetahuan yang lain5. Mengadakan ramalan (prediksi) dengan ditemukan hubungan (hubungan
sebab akibat) dengan pengetahuan-pengetahuan yang mendahuluinya
STRUKTUR PENGKAJIAN ILMIAH
PENGAJUAN MASALAH :1. Latar Belakang Masalah2. Identifikasi Masalah3. Pembatasan Masalah4. Perumusan Masalah5. Kegunaan Penelitian
PENYUSUNAN KERANGKA TEORITIS DAN PENGAJUAN HIPOTESIS :1. Pengkajian teori yang dipergunakan2. Pembahasan penelitian yg relevan3. Penyusunan kerangka berfikir dalam pengajuan hipotesis (dengan menya- takan postulat, asumsi dan prinsip sekiranya ada)4. Perumusan hipotesis
METODOLOGI PENELITIAN :1. Tujuan Penelitian2. Tempat & Waktu Penelitian3. Metode Penelitian4. Teknik Pengambilan Contoh5. Teknik Pengumpulan Data6. Teknik Analisis Data
MASALAH
PENYUSUNAN KERANGKA BERFIKIR
HIPOTESIS
METODOLOGI PENELITIAN
HASIL PENELITIAN :1. Deskripsi Variabel Penelitian2. Pengujian Persyaratan Analisis3. Pengujian Hipotesis4. Penafsiran5. Kesimpulan Pengujian Hipotesis
PENGUJIAN HIPOTESIS
KESIMPULAN
KESIMPULAN, IMPLIKASI & SARAN :1. Kesimpulan yg merupakan sintesis dari berbagai penemuan penelitian2. Pembahasan kesimpulan penelitian3. Dari berbagai teori keilmuan dan hasil penelitian yang relevan4. Pengkajian implikasi penelitian5. Pengajuan saran
METODE ILMIAH PENELITIAN ILMIAH
31
Proposisi, Dalil, Teori, Fakta, Ilmu• Proposisi adalah pernyataan tentang sifat dari realita
dan dapat diuji kebenarannya• Proposisi yang sudah mempunyai jangkauan cukup
luas dan telah didukung oleh data empiris dinamakan DALIL
• Teori adalah himpunan konstruk (konsep), definisi, dan proposisi yang mengemukakan pandangan sistematis tentang gejala dengan menjabarkan relasi diantara variabel untuk menjelaskan dan meramalkan gejala tersebut
32
Proposisi, Dalil, Teori, Fakta, Ilmu• Ciri-ciri teori, yaitu
1. Terdiri dari proposisi-proposisi (hubungan yg terbukti diantara variabel- variabel)
2. Konsep-konsep dalam proposisi telah dibatasi pengertiannya secara jelas dan frustrasi
3. Teori harus mungkin diuji, diterima atau ditolak kebenarannya
4. Teori harus dapat melakukan prediksi5. Teori harus dapat melahirkan proposisi-proposisi
tambahan yang semula tidak diduga• Fakta adalah pengamatan yang telah diverifikasikan
secara empiris.• Ilmu atau sains adalah pengetahuan tentang fakta-
fakta, baik natura atau sosial yang berlaku umum dan sistematis
33
Hubungan Penelitian & Ilmu
• Menurut Almack hubungan antara ilmu dan penelitian adalah seperti hasil dan proses
• Penelitian adalah proses dan ilmu adalah hasilnya
• Sedangkan menurut Whitney, ilmu dan penelitian adalah sama-sama proses, hasilnya adalah KEBENARAN
Sikap IlmiahBeberapa karakter peneliti:1. Daya nalar tinggi2. Daya Ingat kuat dan logis3. Akurat4. Konsentrasi tinggi, tidak mudah putus asa5. Kooperatif, terbuka, koordinatif6. Tekun, sabar7. Bersemangat tinggi dan mempunyai motivasi yang
kuat8. JUJUR dan bertanggung jawab
35
Hubungan Penelitian & Ilmu
• Menurut Almack (1930)
• Menurut Whitney (1960)Penelitian
• proses
Ilmu
• proses
Kebenaran
• hasil
Penelitian
• proses
Ilmu
• hasil