27
1 MODUL DAMPAK PESTISIDA TERHADAP KESEHATAN DAN LINGKUNGAN DISUSUN OLEH GITA PERTIWI PAN-AP

MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

1

MODUL

DAMPAK PESTISIDA TERHADAP

KESEHATAN DAN LINGKUNGAN

DISUSUN OLEH

GITA PERTIWI – PAN-AP

Page 2: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

2

KATA PENGANTAR

Dampak penggunaan pestisida pada kesehatan manusia dan lingkungan

hidup disebabkan oleh penggunaan yang secara teknis kurang memperhatikan

pedoman baku. Pelanggaran tersebut meliputi: pengunaan pestisida terlarang,

digunakan tidak sesuai peruntukannya,habis masa izin peredarannya,

penggunaan terbatas (berisiko pada kesehatan dan lingkungan), tidak sesuai

dengan standar/syarat peredaran dan penggunaan, serta penggunaan tidak

sesuai persyaratan keselamatan kerja.

Informasi tentang bahaya dan dampak kesehatan pestisida bagi

kesehatan dan lingkungan sangat minim yang dapat diperoleh oleh masyarakat,

baik itu konsumen di pedesaan maupun perkotaan (pestisida rumah tangga).

Oleh karena itu Gita Pertiwi bersama PAN-AP berinisiatif menyusun modul yang

berisi informasi tentang pestisida, dari sejarah sampai dampaknya.

Modul ini disusun bertujuan untuk membantu masyarakat konsumen

pestisida (pedesaan dan perkotaan) untuk memahami dan meningkatkan

kesadaran akan bahaya pestisida bagi kesehatan dan lingkungan.

Modul ini memuat 3 informasi/materi pokok, yaitu:

1. Politik pestisida : sejarah dan kebijakan pestisida yang ada di Indonesia

2. Pestisida dan Label/Kemasan : kualifikasi dan penggolongan pestisida

3. Dampak Pestisida : Dampak Kesehatan dan Lingkungan

Modul ini dapat dikembangkan dengan menambah informasi maupun

gambar-gambar yang akan lebih memperjelas pesan yang akan disampaikan.

Kami sangat berharap ada kritik dan masukan untuk memperbaiki modul ini.

Surakarta, Juni, 2006

Page 3: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

3

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................. 2

MATERI 1. POLITIK PESTISIDA ...................................................... 4

MATERI 2. PESTISIDA DAN LABEL/KEMASAN ............................ 14

MATERI 3. PESTISIDA & KESEHATAN ........................................... 21

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................. 26

Page 4: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

4

MATERI : 1

POLITIK PESTISIDA

1.Pengantar

Pestisida, yang merupakan salah satu alat produksi utama yang digunakan

dalam Revolusi Hijau selain benih hibrida, pupuk kimia, mesin pertanian dan

irigasi. Pestisida digunakan perusahaan kimia pertanian sebagai alat monopoli

dan kontrol perdagangan pertanian dunia. Tercatat di tahun 2000, ada 6

perusahaan kimia pertanian besar (Sygenta, Monsanto, Dupont, Aventis, BASF

dan Down Chemical Co) mengeruk keuntungan lebih dari US $ 20.422 juta dari

penjualan bahan kimia pertanian, dan US $ 4.836 juta dari benih dan pangan

transgenik. Mereka menguasai hampir 80 % perdagangan pangan dunia.

Perusahaan ini bahkan telah menancapkan bisnisnya secara kuat di Indonesia,

hal ini bisa dilihat semakin hari banyak petani dan konsumen rumah tangga yang

tidak bisa menghindar penggunaan pestisida. Bahkan juga didukung oleh

kebijakan yang ada. Banyaknya regulasi yang keluar setiap tahun (terutama

berupa Surat Keputusan Mentri Pertanian RI) yang memberikan ijin perusahaan

pestisida untuk memproduksi dan memperdagangkannya, memberi bukti bahwa

Indonesia merupakan pasar besar perdagangan pestisida. Dari catatan Gita

Pertiwi, sejak tahun 1996 – 2003, tercatat ada 20 Surat Keputusan Meteri

Pertanian RI yang mengatur Pendaftaran, pemberian Ijin dan pengawasan

berbagai jenis pestisida yang diproduksi dan dipasarkan di Indonesia (lihat

www.deptan.go.id).

Contoh gambar produk pestisida

Page 5: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

5

Berangkat dari realitas dan kekhawatiran akan ancaman pestisida, sudah

selayaknya saat ini banyak pihak lebih bijaksana dalam menyikapi dan

menggunakannya. Sumber kerusakan kesehatan manusia yang berasal dari

lingkungan dan pangan yang tidak sehat, akan semakin memperparah kondisi

negara ini. Pangan merupakan hak dasar dari masyarakat, terutama dalam ikut

menentukan kebijakan pangan dan pertanian yang mempengaruhi hidup dan

peri-kehidupan mereka. Ini merupakan hak untuk memanfaatkan dan mengontrol

proses produksi serta memastikan bahwa pangan mereka konsumsi terlindungi.

Masyarakat berhak untuk mendapatkan jaminan keamanan pangan yang sesuai

dengan budaya mereka, serta produksi pangan yang berkelanjutan. Kedaulatan

pangan menuntut diakuinya hak-hak masyarakat ini, yang didalamnya termasuk

keadilan gender serta ekonomi dan politik yang adil bagi mereka.

2. Tujuan

1. Peserta mampu memahami sejarah munculnya pestisida.

2. Peserta mampu menganalisis pihak-pihak yang diuntungkan dan

dirugikan

3. Peserta memahami kebijakan yang berkaitan dengan pestisida

4. Peserta mampu mengidentifikasi bentuk-bentuk pelanggaran peredaran

dan penggunaan pestisida

5. Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif

3.Metode

1. Curah pendapat.

2. Diskusi kelompok

3. Role play

4.Alat dan bahan

1. Spidol

2. Kertas plano.

3. Lakban / isolasi kertas.

Page 6: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

6

4. Metaplan

5. Kebijakan pestisida

5.Waktu

90 menit

6.Proses fasilitasi

Tahapan Methode Bahan Waktu

Sejarah pestisida

1. Fasilitator menjelaskan

latar belakang dan

tujuan.

2. Fasilitator mendiskusikan

sejarah petani

menggunakan pestisida,(

jenis dan kemasan, cara

memperoleh)

Curah

pendapat

Kertas plano

Spidol

Isolasi kertas

30

menit

Politik pestisida

1. Fasilitator

mendiskusikan para

pihak yang terlibat dalam

penggunaan dan

peredaran pestisida

2. Fasilitator mengajak

peserta untuk

menuliskan pestisida

yang biasa digunakan

3. Fasilitator menyimpulkan

klasifikasi pestisida

Diskusi besar

dan tanya

jawab

SK Mentan,

POPs,WHO,

Daftar pestisida

terbatas (2004)

60

menit

Page 7: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

7

berdasarkan kandungan

bahan aktif dan

penggunaannya

Pengawasan pestisida

1. Fasilitator

mendiskusikan

pelanggaran yang dapat

terjadi berkaitan dengan

penggunaan dan

peredaran pestisida.

2. Peserta mendiskusikan

model-model

pengawasan yang dapat

dilakukan masyarakat

Diskusi

kelompok

Kertas plano

Spidol

Isolasi kertas

30

menit

Proses diskusi tentang Pestisida

Page 8: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

8

Materi

Politik Pestisida Dan Pertanian Berkelanjutan

Sejarah Pestisida

Menurut Kept Menteri Pertanian No 434.1/Kpts/TP.270/7/2001, pestisida adalah

semua zat kimia atau bahan lain serta jasad renik dan virus yang digunakan untuk :

a. memberantas atau mencegah hama dan penyakit yang merusak tanaman, bagian

tanaman atau hasil pertanian

b. memberantas rumput

c. Mematikan daun, mencegah pertumbuhan yang tidak diinginkan

d. Mengatur dan merangsang pertumbuhan tanaman atau bagian tanaman, tidak

termasuk pupuk

e. Memberantas hama luar pada hewan piaraan dan ternak

f. Memberantas atau mencegah hama air

g. Memberantas atau mencegah binatang dan jasad renik dalam RT, bangunan dan

alat pengangkutan

h. Memberantas atau mencegah binatang yang dapat mneyebabkan penyakit pada

manusia atau binatang yang perlu dilindungi dengan penggunaan pada tanaman,

tanah dan air.

Apabila kita berbicara pestisida, kita harus mengingat kembali sejarah munculnya

pestisida di dunia. Kemunculan pestisida tidak bisa dilepaskan dari sejarah manusia.

Kerjasama antara militer dan industri agro kimia pada waktu Perang dunia telah membuat

perusahaan-perusahaan tersebut memproduksi beberapa jenis pestisida yang memang

difungsikan untuk kepentingan perang.

Pada waktu Perang Dunia I, Jerman memproduksi nitrat yang digunakan sebagai

bahan peledak. Selain itu diproduksi pula organophosphate yang digunakan sebagai gas

beracun. Sejarah ini terulang pula pada waktu meletus Perang Dunia II, di mana DDT

digunakan untuk memberantas lintah dan nyamuk yang sangat mempengaruhi kehidupan

Page 9: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

9

tentara di medan perang. Selain itu herbisida 2-4 D dan 2,4,5-T digunakan AS di

Vietnam untuk membasmi tanaman.

Setelah masa penjajahan, kondisi Negara-negara dunia ke tiga semakin terpuruk,

karena sumber kekayaan alam yang berlimpah lebih banyak digunakan untuk mencukupi

kebutuhan Negara utara, seperti gula, the, kopi, dll. Bahaya kekurangan pangan,

kelaparan dan wabah penyakit mulai melanda Negara dunia ke tiga tsb. Pada saat itu

oleh Negara utara mulai diperkenalkan pertanian modern yang bertujuan untuk

mencukupi kebutuhan pangan dengan pemberian paket tehnologi (pupuk,benih pestisida).

Dari sinilah sejarah pestisida berubah, dari kepentingan perang digunakan untuk tanaman.

Politik Pestisida

Berakhirnya masa kolonial bukan berarti berakhirnya kekuasaan Negara utara,

tetapi mereka menggunakan cara baru untuk kembali menguasai Negara dunia ke tiga.

Dengan kebijakan Revolusi Hijau, Negara berkembang dipengaruhi untuk menganut

system tsb dengan pemberian paket tehnologi, melalui perusahaan multi nasional yang

bekerjasama dengan elite nasional, perguruan tinggi dan peneliti. Dengan cara ini

perusahaan pestisida berkembang menjadi industri raksasa yang menguasai dunia. Fakta

menunjukkan bahwa industri pestisida pada PD sampai saat ini berkembang pesat

menjadi kerajaan pestisida, diantaranya:

1. Di Inggris, beberapa perusahaan Inggris yang berproduksi untuk mensuplay PD 1

(1920), bergabung dalam ICI (Imperial Chemical Industries), pada tahun 1993

mengembangkan usahanya dalam industri farmasi, agrokimia dan benih dengan

nama ZENECA. Tahun 1999 Zeneca merger dengan ASTRA (perusahaan

farmasi Swedia) membentuk ASTRAZENECA. Dan pada tahun 2000 industri ini

merger dengan NORVATIS (gabungan Ciba dan Sandos di Swiss), membentuk

SYGENTA.

2. Di Jerman, Bayer yang saat ini termasuk 6 industri pestisida terbesar di dunia,

dulunya berasal dari BASF, Bayer dan Hoechst yang merger dengan Rhone

Poulenc (Perancis) dan AVENTIS pada tahun 2002.

Page 10: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

10

Pertanyaannya adalah mengapa perusahaan pestisida tsb mampu menguasai

pasar Negara lain. Hal ini tidak terlepas dari adanya politik yang dilakukan oleh

perusahaan multi nasional tersebut dan telah menjadi scenario global. Proses globalisasi

telah dijadikan alat diberlakukannya pasar bebas, dengan pemberian pinjaman bagi

Negara miskin dengan syarat tertentu. Strategi ini dilakukan dengan cara mempengaruhi

elite nasional, perguruan tinggi dan peneliti, serta konsumen seperti:

1. IRRI disupport oleh Yayasan Rockefeller dan Ford Foundation mengadakan riset

tentang RH yang sebenarnya merupakan politik AS untuk membendung ajaran

komunis.

2. Pinjaman/Hutang jangka panjang oleh Bank Dunia, IMF, ADB untuk pembelian

paket tehnologi RH yang diproduksi industri tsb (perkembangannya tidak hanya

pestisida yang diproduksi tetapi juga benih, pupuk, alat-alat pertanian).

3. Promosi di media elektronik dan cetak : eksploitasi perempuan, hadiah naik haji,

mobil, dll

Strategi ini membuat petani semakin tergantung pada pestisida kimia dan

semakin lama dosis yang digunakan semakin bertambah karena hama semakin resisten.

Kekebalan hama ini selain meningkatkan dosis penggunaan juga membuat petani

mencampur beberapa jenis pestisida untuk kepentingan lain di usaha taninya, akibatnya

biaya produksi melambung tidak sebanding dengan harga jual produk pertanian.

Keuntungan TNC semakin berlipat ganda, seperti tertera dalam table berikut:

Tabel 1. Penjualan TNC tahun 2002 (dalam $ juta)

Perusahaan Penjualan Pestisida

dan rangking

Penjualan benih

dan rangking

Sygenta 5.3(1) 0.937 (3)

Bayer 3.8 (2) 0.294 (4)

Mosanto 3.1 (3) 1.6 (2)

BASF 2.8 (4) -

Dow 2.5 (5) 0.190 (5)

Dupont 1.8 (6) 2.0 (1)

Total 19.3 5.02

Page 11: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

11

Situasi ini juga terjadi di India, di mana penjualan pestisida menjadi 20 juta rupe

per tahun, dengan pertumbuhan 2 – 5 % per tahunnya. Produksi pestisida di India

mencapai 90.000 ton/tahun (terbesar di Asia, rangking 13 dunia), di mana 67% produk

pestisida tsb dikonsumsi oleh pertanian. Perusahaan yang berperan di India adalah

Sygenta, Bayer, DuPont, Mosanto dan De Nocil yang bekerjasama dengan perusahaan

nasional setempat.

Kebijakan Pestisida

Kekhawatiran penggunaan petisida yang kemudian menimbulkan beragam

penyakit telah mendorong lahirnya berbagai perjanjian / Konvensi Internasional yang

menyangkut pestisida, antara lain Konvensi Rotterdam (Prior Informed Consent /PIC)

yang dikeluarkan FAO dan UNEP di tahun 1998 dan telah ditandatangani 50 negara. Di

tahun 2001, Konvensi Persisten Organic Pollutants (POPs) atau yang terkenal dengan

Konvensi Stockhlom. Konvensi ini juga telah diratifikasi lebih dari 50 negara di dunia.

Selain itu juga draft Konvensi yang diinisiasi oleh jaringan anti pestisida yang dikenal

PAN Dirty Dozen. Salah satu bahan kimia yang diusulkan dilarang dalam konvensi ini

adalah paraquat. Di indonesia, jenis ini banyak digunakan untuk sebagai pestisida

pembasmi rumput.

Sejarah pelarangan pestisida di Indonesia ternyata tidak menyurutkan langkah

perusahaan pestisida meningkatkan strategi dagang . Keberadaan pestisida di Indonesia

diatur dengan berbagai landasan hukum, yaitu:

1. PP NO.7 / 1973 tentang Pengawasan Atas Peredaran,Penyimpanan,dan

Penggunaan Pestisida

2. UU NO 12/1992 tentang Sistem Budidaya Tanaman

3. PP NO 6/1995 tentang perlindungan Tanaman

4. Kep.Bers Menkes & Mentan no. 881/Menkes/SKB/VII/1996 &

771/Kpts/TP,270/8/1996 tentang Batas Maksimum Residu Pestisida Pada hasil

Pertanian

5. Kep MENTAN NO 434.1/Kpts/TP.270/7/2001 tentang Syarat & Tata Cara

Pendaftaran Pestisida

6. Kep.MENTAN NO.517/Kpts/TP.270/9/2002 tentang pengawasan Pestisida

Page 12: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

12

Klasifikasi Peredaran Pestisida (SK Mentan N0 434.1/Kpts/TP.270/7/2001)

1. Dilarang Beredar :

Termasuk klas 1a & 1b (WHO)

Ada 37 Jenis formulasi yang dilarang beredar,

Indikasi Karsinogenik, Onkogenik, Teratogenik & Mutagenik

Salah satu contoh pestisida terlarang yang masih beredar

2. Boleh Beredar

Harus Terdaftar dan memperoleh ijin dari

Menteri Pertanian via Komisi Pestisida

Sedangkan dari cara penggunaannya,pestisida digolongkan dalam dua kriteria,yaitu:

1. Terbatas Pakai - bersertifikat via latihan

- Toksisitas tinggi & belum ada pengganti

Kriteria :

Korosif pada mata (permanen pd oculer) ; pengkerutan kornea ; iritasi

sampai ≥ 7 hari

Korosif pada kulit (jar dlm dermis rusak dan atau luka bks) ; iritasi berat ≥

72 jam

Keracunan secara nyata sub kronik, Kronik dan tertunda ( paparan

langsung or residu )

2. Penggunaan Umum

Diluar kriteria tersebut diatas

Page 13: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

13

PENGELOLAAN PESTISIDA

1. PEREDARAN

a. Pestisida ( barangnya ) : Harus Terdaftar Terjamin Mutu & Efektivitas

b. Kios

- Pemilik dan Pekerja tahu aturan teknis & hukum

- Taat aturan dr Depkes, Perindag

c. Publikasi

- Tidak menyesatkan / memanipulasi

Salah satu contoh iklan / brosur tentang pestisida

Page 14: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

14

MATERI. 2

PESTISIDA DAN LABEL/KEMASAN

1.Pengantar

Pestisida adalah racun pembunuh yang sangat berbahaya bagi manusia. Sikap

kehati-hatian sangat diperlukan untuk mengurangi dampak negatif yang

ditimbulkannya.

Dampak negatif yang ditimbulkan antar lain terhadap :

a. Terhadap kesehatan. Dampak terhadap kesehatan ini bisa secara langsung

( akut), maupun jangka panjang (kronis). Pestisida dapat meracuni manusia

melalui kulit, pernafasan maupun mulut.

b. Terhadap lingkungan.Hilangnya keseimbangan ekosistem yang ada di

alam. Matinya mahluk hidup yang bermanfaat bagi manusia baik yang

berada di air, darat maupun yang berada di udara terancam punah.

c. Terhadap sosial budaya.

Penggunaan pestisida menghilangkan sikap menghargai sesama mahluk

hidup, kemandirian dan kegotong-royongan yang ada di masyarakat

menjadi hilang.

Harga pestisida semakin mahal, untuk mendapatkannya perlu biaya yang

sangat tinggi.

Dalam penggunaannya pestisida seringkali kita jumpai label yang terdapat dalam

kemasan kurang diperhatikan. Adapun isi label yang terdapat pada kemasan

antara lain :

1. Nama merek dagang.

2. Jenis pestisida.

3. Bentuk pestisida.

4. Bahan aktif.

5. Kegunaan pestisida.

Page 15: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

15

6. Aturan pakai.

7. Keamanan pemakaian.

8. Pertolongan apabila terkena manusia.

9. Cara penyimpanan yang aman.

10. Nama perusahaan yang memproduksi.

Untuk menghindari bahaya dan dampak negatif dari penggunaan pestisida

pemahaman terhadap label yang terdapat pada kemasan sangat diperlukan.

Tujuan

1. Peserta mampu mengenal dan memahami isi label yang terdapat pada

kemasan pestisida.

2. Peserta mampu mengidentifikasi tingkat bahaya pestisida dari label yang

ada pada kemasan pestisida.

Metode

4. Diskusi kelompok.

5. Diskusi pleno.

Alat dan bahan

Spidol

Kertas plano.

Lakban / isolasi kertas.

Kemasan pestisida ( insektisida, fungisida dan herbisida ).

Waktu

90 menit

Page 16: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

16

Proses fasilitasi

Tahapan Methode Bahan Waktu

Diskusi kelompok

1. Fasilitator menjelaskan latar

belakang dan tujuan.

2.Fasilitator membagi peserta

kedalam tiga kelompok untuk

membahas isi label yang

terdapat pada kemasan :

a. Insektisida.

b. Fungisida.

c. Herbisida

Diskusi

kelompok

Kertas plano

Spidol

Isolasi kertas

Kemasan :

- insektisida

- fungisida

- herbisida

60

menit

Diskusi pleno

1. Mendiskusikan hasil

dari masing-masing

kelompok untuk

klarifikasi dan

penajaman.

2. Fasilitator bersama

peserta:

a.Identifikasi bahaya

pestisida berdasarkan

label yang ada.

b.Memberikan

kesimpulan

akhir dari hasil diskusi

yang telah dilakukan.

Diskusi besar

dan tanya

jawab

Hasil diskusi

kelompok 1, 2 dan

3.

30

menit

Page 17: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

17

Hand out

PESTISIDA DAN LABEL/KEMASAN

Latar belakang

Sebagian besar pestisida bersifat biosida ( racun bagi manusia dan

organisme lain ) termasuk dalam kategori Bahan Beracun Berbahaya (B3) yang

berpotensi menimbulkan dampak negatif bagi kelangsungan hidup manusia,

sebagai akibat rusaknya ekosistem pertanian dan residu pestisida pada produk

pertanian.

Pestisida tidak hanya dipakai dalam budidaya pertanian tanaman pangan

saja, tetapi juga pada perkebunan, penyimpanan hasil panen, perikanan (

tambak dan nelayan ) serta pestisida rumah tangga (PRT). Pestisida rumah

tangga seperti contoh obat nyamuk semprot, bakar, oles, pembasmi semut,

kecoa, dll.

Dalam prakteknya penggunaan pestisida kurang memperhatikan dan

memahami label yang terdapat pada kemasan.

Sehingga penggunaan pestisida dilapangan banyak menyimpang dari aturan

yang ada pada label. Hal ini mengakibatkan dampak negatif yang ditimbulkannya

semakin parah dan semakin luas.

A. Jenis-jenis pestisida.

Ada bermacam-macam jenis pestisida yang dipakai oleh masyarakat antara lain :

1. Insektisida untuk mematikan serangga.

2. Fungisida untuk memberantas jamur.

3. Herbisida untuk memberantas rumput atau tanaman pengganggu.

4. Nematisida untuk memberantas cacing.

5. Bakterisida untuk memberantas bakteri, dll.

Page 18: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

18

B.Bentuk pestisida

Pastisida bermacam-macam bentuknya, antara lain :

1. Berbentuk cair ( EC ).

2. Berbentuk butiran (G).

3. Berbentuk tepung.

4. Berbentuk gas / fumigan.

C. Bahan aktif

Bahan aktif yang dipakai untuk membuat pestisida berasal dari bahan kimia

antara lain :

a. Insektisida ( arsenic, cadmium, choldane, dll )

b. Fungisida (captafol, captan, chlorotalonil, dll )

c. Herbisida (acetachlor, acachlor, amitrole, dll )

Dari berbagai macam bahan aktif pestisida ada yang bersifat kontak dan juga

ada yang bersifat sistemik. Bersifat kontak berarti secara langsung membunuh

sasaran. Bersifat sistemik berarti membunuh sasaran lewat system syaraf,

system pencernaan, system metabolisme, dll.

Bahan aktif yang bersifat systemik lebih berbahaya dalam jangka panjang, baik

terhadap lingkungan maupun terhadap kesehatan manusia.

D.Daya racun pestisida.

Berdasarkan daya racunnya pestisida dibagi menjadi 4 klas.

No. Klas Pestisida Tingkat Bahaya Warna Label

1. Clas 1 a Sangat berbahaya Merah

Clas 1 b

2. Clas II Berbahaya Kuning

3. Clas III Sedang Biru / Ungu

4. Clas IV Ringan / Kurang bahaya Hijau

Page 19: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

19

E. Cara penggunaan pestisida.

Pestisida dipakai untuk membunuh mahluk hidup yang dikehendaki. Namun

demikian yang mati tidak hanya sasaran yang dimaksud saja, tetapi juga mahluk

hidup yang ada di sekitarnya juga kena dampak dari penggunaan pestisida

tersebut. Bahkan bahaya yang ditimbulkanya jauh lebih besar. Tingkat

kerugiannya akan lebih lama terutama untuk perbaikan ekosistemya.

Pemakaian pestisida untuk mematikan mahluk hidup harus ditiadakan atau

dikurangi. Mengingat bahaya yang ditimbulkan sangat berbahaya.

Setiap produk pestisida dalam label kemasan dicantumkan cara

penggunaannya. Selain memperhatikan dengan cermat sikap kehati-hatian

sangat diperlukan. Walaupun dalam takaran sedikit dan klas berlabel hijau

pestisida tetap racun pembunuh mahluk hidup.

F. Cara penyimpanan pastisida.

Setiap kemasan pestisida diharuskan ada simbul gambar tengkorak disilang. Ini

menunjukkan bahwa semua jenis pestisida berbahaya dan dapat menimbulkan

kematian pada manusia dan mahlik hidup yang lain.

Agar terhindar dari bahaya, pestisida harus disimpan pada tempat :

a. Tertutup rapat.

b. Terlindung dari panas dan hujan.

c. Jauh dari jangkauan anak-anak.

d. Dll.

G. Keamanan Pemakaian.

Untuk menjaga pemakaian dari bahaya pestisida, biasanya pada kemasan

digambarkan pada simbul-simbul antara lain : sepatu bot, baju dan celana

panjang, masker dan sarung tangan. Hal ini menunjukkan bahwa pestisida

sangat berbahaya baik yang berlabel merah, kuning, biru maupun hijau.

Page 20: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

20

Bersinggungan dengan pestisida akan membawa ancaman terhadap si

pengguna maupun sasarannya. Betapapun rapatnya peralatan yang dipakai

tetap saja ada celah pestisida masuk ke tubuh dan dampak yang ditimbulaknnya

memang ada yang secara langsung maupun jangka panjang baru dirasakan.

H.Pertolongan Bila Terkena Pestisida.

Untuk mengatasai apabila terkena pestisida setiap kemasan ada cara-cara untuk

mengatasi atau pertolongan yang harus dilakukan. Hal ini perlu untuk dipahami

agar dampak sakit yang ditimbulkannya tidak semakin parah.

Contoh kemasan pada sebuah pestisida buatan pabrik

Page 21: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

21

Materi 3

Pestisida dan Kesehatan

Pengantar

Pestisida merupakan racun bagi kehidupan sehingga mampu membunuh

semua kehidupan yang ada. Pestisida tersebut memiliki kemampuan untuk tidak

mudah hilang (residu) sehingga sefat yang ditinggalkan akibat penggunaan

pestisida akan mempengaruhi kesehatan kehidupan maupun lingkungan.

Pada sesi ini lebih menekankan bagaimana peserta mampu menganalisis

kejadian disekitarnya akibat penggunaan pestisida baik dirumah tangga,

pertanian, perkebunan dll. Dengan demikian diharapkan peserta akan lebih

bijaksana mensikapi adanya peredaran dan penggunaan pestisida.

Banyak kejadian yang dialami oleh petani sawah maupun perkebunan

yang tidak disadari bahwa akibat yang ditimbulkan oleh penggunaan pestisida

hal ini kurangnya informasi akan bahaya pestisida. Dengan demikian diharapkan

materi ini akan lebih banyak membantu menjelaskan bagaimana akibat yang

ditimbulkan dari pestisida.

Tujuan

Membangun kesadaran terhadap anacaman dan bahaya pestisida.

Pada sessi ini lebih menekankan terhadap partisipasi peserta meliputi :

Sharing pengalaman tentang dampak pestisida yang diketahui

Bagaimana praktek atau usaha – usaha untuk mengetahui /test terhadap

tanda – tanda atau gejala - gejala dampak pestisida

Alat dan Bahan

Kertas berwarna

Plano

Media gambar

Lem kertas

Page 22: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

22

Spedol

Alokasi Waktu

Karena sessi ini lebih pada peragaan membutuhkan waktu kurang lebih 60

menit.

Proses :

a. Dampak pestisida terhadap kesehatan

Seorang pasilitator menjelaskan persoalan – persoalan berdasarkan

pengalaman betapa dahsyatnya pestisida berbahaya terhadap kehidupan

baik manusia, hewan dan alam sekitar.

Fasilitator membantu menganalisis dampak pestisida dengan mengaitkan

dari berbagai aspek kehidupan misalnya aspek pisik, bviologi, ekonomi

dan aspek lingkungan alam sekitar.

Brainstorming : Difinisi sehat bukan karena penyebab penyakit

Body mamping secara umum

Jika diperlukan ada beberapa contoh gejala dan akibat yang ditimbulkan

oleh pestisida misalnya : gambar orang terserang penyakit gatal, gambar

ciri salah satu anggota badan, contoh – contoh penyakit dalam tumor

(kanker), liver, porstad dll.

Fasilitator menegaskan apa yang telah di bahas pada body mapping agar

peserta lebih memahami

Contoh penggunaan pestisida yang tidak memperhatikan dampak kesehatan

Page 23: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

23

b. Dampak pestisida terhadap perempuan

Body mapping Perempuan dan laki – laki terhadap dampak pestisida

dengan memberikan tanda pada bagian tertentu yang dianggap rawan

terhadap ancaman pestisida dengan kertas warna sesuai kesepakatan

sebagai simbol sangat bahaya, bahaya dan kurang bahaya.

Body mapping terhadap perempuan lebih dipertegas terhadap alat

reproduksi karena perempuan lebih berperan terhadap proses regenerasi.

Page 24: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

24

Hand Out

Dampak Pestisida Pada Kesehatan dan Lingkungan

Pengertian kesehatan dan penyakit

Pada proses ini ketika membicarakan kesehatan dan penyakit tidak

terlepas dari aspek : Physical, Social, Biological, Environmental (lingkungan alam

sekitar).

Begitu juga ketika berbicara soal dampak kesehatan dan lingkungan tidak

terlepas dari analisis dan hubungan – hubungan timbal balik antara : Pysical,

Social, Biological dan environmental.

Pestisida dan Lingkungan

Bahwa pengertian bahaya pestisida dan lingkungan perlu menyampaikan

pula tentang jenis atau bahan aktif kimia yang mampu merusak dari berbagai

faktor meliputi :

Insektisida : Serangga

Herbisida : Rumput

Rodenticides : Binatang

Kill Snails : Membunuh siput

Kill rats : Membunuh tikus

Kill Weeds : Membunuh rumput – rumputan

Dll

Pestisida mampu membunuh semua organisme yang hidup baik binatang,

manusia sehingga pestisida disebut Racun.. Pestisida juga mampu

Page 25: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

25

meninggalkan residu didalam tanah dengan kekuatan berpuluh – puluh tahun.

Perempuanpun tidak mau kalah untuk mengetahui bahaya pestisida

Dampak Terhadap Perempuan

Pada bagian ini seorang fasilitator perlu menyampaikan bahwa peran

perempuan didalam kehidupan manusia berperan sebagai proses regenerasi

sehingga perempuan manjadi penyelamat generasi berikutnya. Apabila

perempuan terkontaminasi pestisida akan berpengaruh terhadap anak yang

dikandungnya (bagi usia produktif).

Pada proses body mapping perlu mempertajam analisis dari pendapat

peserta, karena pendapat peserta belum tentu memahami secara benar

sehingga perlu diulang – ulang agar peserta paham betul akibat yang

ditimbulkan oleh pestisida dikemudian hari.

Proses belajar masyarakat untuk mengetahui dampak pestisida

Page 26: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

26

Daftar pustaka

Jhamtani Hira, WTO dan Penjajahan Kembali Dunia Ke Tiga, INSIST Press,2005

Heertz N, Priyono Hery,dkk, Neoliberalisme, Cidelaras Pustaka Rakyat Cerdas, 2003

Menteri Pertanian RI, SK No 434 1/Kpts/TP.270/7/2001, Syarat dan Tata Cara

Pendaftaran Pestisida, 2001

PAN-AP, A Guide for The Training of Facilitators on Community-Based Pesticide

Action Monitoring (CPAM),2005

PAN-AP, Seeking Out The Poison: A Guide To Community-Based Monitoring, 2005

Page 27: MATERI - dev.panap.netdev.panap.net/sites/default/files/attachments/ModulDampakPestisida... · Peserta mampu mengidentifikasi cara-cara pengawasan partisipatif 3.Metode 1. Curah pendapat

27