36
APLIKASI MODEL KONSEPTUAL “PENCAPAIAN TUJUAN” IMOGENE KING Mata Kuliah : Teori Keperawatan Disusun Oleh : Kelompok 5 Anggota : 1. Dede Nasrullah 2. Muhammad Natsir 3. Giri Susilo Adi 4. Iin Nur’aini 5. Tati Nurbiyati 6. Miko Eka Putri

Materi Grand Theory (King).Doc 2

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Materi Grand Theory (King).Doc 2

APLIKASI MODEL KONSEPTUAL “PENCAPAIAN TUJUAN” IMOGENE KING

Mata Kuliah : Teori Keperawatan

Disusun Oleh :

Kelompok 5

Anggota :

1. Dede Nasrullah

2. Muhammad Natsir

3. Giri Susilo Adi

4. Iin Nur’aini

5. Tati Nurbiyati

6. Miko Eka Putri

PROGRAM STUDI MAGISTER KEPERAWATAN

FAKULTAS KEDOKTERAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

Page 2: Materi Grand Theory (King).Doc 2

2012

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pelayanan keperawatan dalam sistem pelayanan kesehatan merupakan proses

pelayanan profesional yang diberikan oleh tenaga perawat kepada individu, keluarga,

kelompok dan masyarakat, baik yang sehat maupun yang sakit, berdasarkan kaidah-

kaidah keperawatan yang ada. Oleh karena itu profesionalisme perawat perlu terus

ditingkatkan karena tenaga keperawatan adalah tenaga terbesar dalam rumah sakit,

sekaligus menjadi ujung tombak pelayanan kesehatan di rumah sakit.

Keperawatan merupakan bagian dari pelayanan kesehatan yang didalamnya

menggunakan ilmu dan kiat dalam memberikan asuhan keperawatan. Ilmu keperawatan

akan berkembang bila didukung oleh teori dan model keperawatan serta pengembangan

riset keperawatan. Hasil dari riset keperawatan dapat diaplikasikan ke dalam praktek

keperawatan. Model konseptual keperawatan sudah berkembang banyak, tetapi banyak

pula kalangan perawat yang belum mengenalnya karena keterbatasan informasi, waktu,

kesempatan, bahasa dan teknologi. Salah satu konsep model keperawatan yang

dijadikan pengembangan keperawatan baik dalam pengembangan ilmu maupun dalam

praktek adalah model pencapaian tujuan yang dikembangkan oleh Imogene King

Teori model pencapaian tujuan King ini dapat digunakan dalam memberikan

asuhan keperawatan dan membantu hubungan antara perawat-klien dengan

lingkungannya yang berdampak pada status kesehatan serta kebutuhan akan

keperawatan. Sejalan dengan teori model pencapaian tujuan yang bentuk stimulusnya

berasal dari tuntutan pasien dan keinginan-keinginan pasien, maka aplikasi teori model

pencapaian tujuan tersebut adalah bagaimana melakukan interaksi asuhan keperawatan

yang didasarkan pada bentuk kerangka pikir model King dalam memberikan bantuan

Page 3: Materi Grand Theory (King).Doc 2

ketidakmampuan kepada individu atau keluarga dalam pencapaian tujuan. Inilah yang

menjadi alasan kelompok membahas konseptual model Imogene King

B. Tujuan

1. Tujuan Umum:

Meningkatkan mutu Asuhan keperawatan

2. Tujuan Khusus :

a. Meningkatnya pengetahuan dan keterampilan perawat dalam melaksanakan

asuhan keperawatan model konsep Imogene King

b. Mengembangkan ketrampilan pemahaman tentang konseptual model Imogene

King dalam penerapan asuhan keperawatan dengan berbasis sistem interaksi dan

pencapaian tujuan

c. Meningkatnya kepatuhan penggunaan standar dalam melakukan pelayanan

keperawatan

Page 4: Materi Grand Theory (King).Doc 2

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

MODEL KONSEPTUAL IMOGENE KING

Imogene King dikenal dengan ” interakting systems framework and Theory of Goal

Attainment ”, yaitu adanya interaksi antara perawat dan pasien pada pelaksanaan asuhan

keperawatan. Hubungan interaksi antara perawat dan pasien membawa pada pencapaian

tujuan. King menyatakan pencapaian tujuan merupakan sebuah konsep transaksi sebagai

komponen integral dalam teori ini. King menggunakan metode observasi non partisipan

untuk mengumpulkan informasi hubungan perawat – pasien dalam seting perawatan di

rumah sakit. Beragam interaksi diamati baik komunikasi verbal maupun komunikasi non

verbal yang kemudian direkam sebagai data mentah, termasuk bagaimana alat untuk

mencapai tujuan dieksplor dan telah disepakati sebelumnya. Studi ini memberikan

sebuah sistem klasifikasi yang berguna dalam interaksi perawat – klien.

King mengusulkan suatu kerangka konsep keperawatan, yaitu pembentukan

kerangka yang menghubungkan perawat sebagai sistem utama pelayanan kesehatan,

mengembangkan konsep dan penerapannya dalam pengetahuan perawat dan suatu

strategi untuk mencapai tujuan yang sesuai dengan kerangka kerja.

A. Sistem Kerangka Terbuka King ” Three Interacting Sytems ”

Page 5: Materi Grand Theory (King).Doc 2

King mengemukakan beberapa asumsi tentang dasar kerangka konsepnya, yang

meliputi asumsi tujuan keperawatan yaitu pelayanan kesehatan individu dan

kelompok dan manusia sebagai sistem terbuka yang berinteraksi dengan

lingkungannya. Kerangka konseptual terdiri dari tiga sistem yang saling berinteraksi,

yaitu sistem personal (individual), sistem interpersonal (kelompok) dan sistem sosial.

Berikut diagram sistem interaksi menurut King :

Gambar : Dynamic interacting systems(King, 1981 dalam Tomey & Alligood, 2006

1. Sistem Personal (individual)

Individu berada dalam sistem personal. Konsep yang perlu dipahami dalam sistem

personal antara lain :

a. Gambaran diri (body image)

Adalah Persepsi tentang diri individu sendiri dan persepsi orang lain tentang

dirinya.

Page 6: Materi Grand Theory (King).Doc 2

b. Pertumbuhan dan perkembangan ( growth & devolepment )

Perubahan yang terjadi pada individu secara terus menerus baik secara seluler,

molekuler dan tingkatan-tingkatan aktivitas perilaku yang kondusif untuk

menolong individu bergerak ke arah kedewasaan. Pertumbuhan dan

perkembangan dapat menggambarkan suatu proses dalam kehidupan dimana

terjadi peningkatan potensinya untuk mencapai aktualisasi diri.

c. Persepsi (perception)

Persepsi adalah menyalurkan energi dari lingkungan dan mengelompokkannya

melalui informasi, penyimpanan informasi dan menyampaikannya dalam bentuk

tingkah laku yang jelas.

Persepsi adalah proses organisasi, interpretasi dan transformasi data yang

diingatnya melalui perasaan.

Persepsi: adalah representasi individu terhadap gambaran realita, seperti

kesadaran diri terhadap object, orang-orang dan kejadian.

(http://www.ignou.ac.in/edusat)

d. Diri sendiri (self)

Merupakan pemikiran dan perasaan yang berkaitan dengan personalitas

seseorang yang berbeda dengan orang lain dan mempengaruhi pandangannya

terhadap siapa jati dirinya.

Diri sendiri termasuk berbagai hal, sistim dari ide/ gagasan, sikap, nilai dan

komitmen-komitmen. Diri sendiri adalah lingkungan subjektif seseorang secara

keseluruhan. Hal ini merupakan pusat yang istimewa dari pengalaman dan

signifikansi. Diri sendiri menunjukkan dunia seseorang pada bagian dalam yang

Page 7: Materi Grand Theory (King).Doc 2

dibedakan dari dunia luar yang terdiri dari orang lain dan berbagai hal. Diri

sendiri adalah individu seperti yang dikenal sebagai individu, adalah ketika kita

mengatakan "aku" (Jersild, 1952, p. 10 dalam Tomey & Alligood, 2006).

e. Ruang (space)

Ruang (space) ditandai dengan karakteristik universal. Semua orang mempunyai

beberapa konsep personal yang bergantung pada hubungan dengan situasi,

dimensi, area, jarak, waktu dan tanggapan yang berdasar pada persepsi masing-

masing individu.

Ruang ( space) dapat juga diartikan sebagai batasan tegas dari fisik dan perilaku

yang ditampakkannya.

f. Waktu

King menggambarkan waktu sebagai jangka waktu antar peristiwa satu dengan

peristiwa yang lainnya dan dipengaruhi oleh pengalaman masing-masing

individu, sehingga peristiwa yang satu dengan yang lain akan saling

berhubungan.

2. Sistem Interpersonal

Sistem interpersonal dibentuk ketika dua atau lebih individu saling berhubungan,

pembentukan oleh dua orang atau tiga orang. Interaksi perawat dan pasien adalah

satu jenis dari sistim interpersonal. Keluarga, sebagai kelompok kecil, dapat

dipertimbangkan sebagai sistem interpersonal. Dalam sistim interpersonal diperlukan

satu pemahaman tentang konsep komunikasi, interaksi, peran, stres dan transaksi.

a. Komunikasi

Page 8: Materi Grand Theory (King).Doc 2

Komunikasi didefinisikan sebagai proses pemberian informasi dari individu satu

ke individu yang lain secara langsung maupun tidak langsung. Komunikasi

merupakan komponen interaksi. Termasuk didalamnya perubahan tanda-tanda

non verbal dan simbol-simbol antara perawat – klien dengan lingkungan

merupakan komunikasi.

b. Interaksi

Interaksi merupakan suatu proses persepsi dan komunikasi antara individu

dengan lingkungan dan antara individu yang satu dengan individu yang lain,

diwujudkan dengan perilaku verbal dan diarahkan untuk mencapai tujuan. Setiap

individu yang berinteraksi dipengaruhi oleh perbedaan-perbedaan dalam

pengetahuan, tujuan, pengalaman terdahulu dan persepsi.

c. Peran

Peran adalah seperangkat tingkah laku yang diharapkan dari individu yang

memiliki peraturan yang menjelaskan hak dan kewajiban. Jika harapan peran

berbeda dan tidak sesuai dengan yang terjadi, dapat menimbulkan konflik. Dan

hal ini berdampak pada penurunan keefektifan asuhan keperawatan yang

diberikan oleh perawat.

d. Stres

Stres adalah tingkatan yang dinamis dalam interaksi individu – lingkungan. Stres

melibatkan perpindahan energi dan informasi antara individu – lingkungan untuk

pengaturan dan pengendalian stressor. Peningkatan stres dalam interaksi individu

dapat mempersempit bidang persepsi dan menurunkan kerasionalan. Peningkatan

Page 9: Materi Grand Theory (King).Doc 2

stres juga berpengaruh terhadap intervensi keperawatan yang diberikan pada

pasien.

e. Transaksi

Transaksi didefinisikan sebagai maksud dari interaksi untuk mencapai tujuan

tertentu.

3. Sistem Sosial

Sistim yang saling berinteraksi secara menyeluruh yang terdiri dari kelompok

masyarakat, dikenal sebagai sistem sosial. Kegiatan keagamaan, bidang pendidikan

dan sistem pelayanan kesehatan adalah contoh-contoh dari sistem sosial. Pengaruh

perilaku terhadap pertumbuhan dan perkembangan individu yang berada dalam

keluarga ekstended di masyarakat adalah contoh lain dari pengaruh sistem sosial. Di

dalam sistem sosial, penting untuk memahami otoritas konsep, pengambilan

keputusan, organisasi, status.

a. Otoritas (autority )

Merupakan proses transaksi yang aktif dalam pengalaman seseorang untuk

memahami nilai yang berpengaruh, legitimasi dan menerimanya sebagai posisi

dalam organisasi berkaitan dengan otoritasnya.

b. Pengambilan keputusan ( decision making)

Adalah perubahan dan proses yang disengaja melalui proses memilih sesuai

dengan tujuan dengan mengidentifikasi aktivitas yang mungkin dilakukan oleh

individu atau group untuk mencapai tujuan.

c. Organisasi ( organization )

Page 10: Materi Grand Theory (King).Doc 2

Dibentuk oleh individu yang memiliki peran yang diharapkan sesuai dengan

posisinya. Orang tersebut akan menggunakan berbagai sumber untuk mencapai

tujuan baik personal maupun organisasi.

d. Status

Status adalah hubungan seseorang di dalam grupnya dengan anggota lainnya

dalam satu grup atau grup yang satu dengan grup yang lainnya.

Konsep-konsep di dalam kerangka tersebut merupakan dimensi pengaturan dan

menunjukkan pengetahuan yang penting bagi pemahaman interaksi di antara ke tiga

sistem. Konsep yang ditempatkan dalam sistim personal karena mereka terutama

berhubungan dengan individu, sedangkan konsep yang ditempatkan dalam sistim

interpersonal karena menekankan pada interaksi antara dua orang atau lebih.

Konsep yang ditempatkan dalam sistem sosial karena mereka menyediakan

pengetahuan untuk perawat agar berfungsi di dalam sistim yang lebih besar (King,

1995a, p.18 – 19 dalam Tomey & Alligood, 2006).

Bagaimanapun King dengan jelas telah mengidentifikasi bahwa konsep-konsep yang

berada di dalam kerangka itu tidak dibatasi hanya pada salah satu sistem yang saling

berinteraksi secara dinamik tetapi juga yang berseberangan dengan ketiga sistem

tersebut.

B. Konsep Utama Asumsi King

Filosofi personal King tentang manusia dan hidup mempengaruhi asumsi-

asumsinya; termasuk yang berhubungan dengan lingkungan, kesehatan,

keperawatan, individu dan interaksi perawat - pasien. Interaksi antara kerangka

sistem dan teori pencapaian tujuan didasarkan pada satu asumsi yang menyeluruh,

Page 11: Materi Grand Theory (King).Doc 2

berfokus pada keperawatan yaitu manusia yang saling berinteraksi dengan

lingkungan mereka, dan mendorong ke arah kesehatan individu, dimana merupakan

satu kemampuan untuk berfungsi dalam peranan sosial (King, 1981, p.143 dalam

Tomey & Alligood, 2006).

Proses interaksi manusia membentuk dasar untuk merancang suatu model transaksi,

dimana melukiskan pengetahuan teoritis yang digunakan oleh perawat untuk

membantu individu dan kelompok mencapai sasaran/tujuan.

Interaksi antara perawat dan pasien dalam model konseptual King(http://www.ignou.ac.in/edusat/BNS/BNS101-Blk2-3-4/Block1en/67-80color.pdf)

Page 12: Materi Grand Theory (King).Doc 2

King (1995b dalam Tomey & Alligood, 2006) menyatakan :

Penentuan tujuan timbal balik (antara perawat dan klien) didasarkan pada (a)

pengkajian keperawatan dengan memberi perhatian terhadap permasalahan dan

gangguan kesehatan yang dialami klien; (b) keterlibatan antara persepsi perawat dan

persepsi klien; (c) pemberian informasi terhadap masing-masing fungsi untuk

membantu klien mencapai sasaran/tujuan yang ingin dicapai.

1. Empat konsep utama asumsi King meliputi :

a. Keperawatan (Nursing)

Keperawatan merupakan perilaku yang dapat diobservasi dan ditemukan dalam

sistem perawatan kesehatan yang ada di masyarakat. Tujuan keperawatan adalah

untuk membantu individu memelihara kesehatan mereka, sehingga mereka dapat

menjalani peran-peran mereka. Keperawatan adalah suatu proses interpersonal

yang meliputi tindakan/aksi, reaksi, interaksi dan transaksi. Persepsi perawat dan

pasien juga mempengaruhi proses interpersonal.

Page 13: Materi Grand Theory (King).Doc 2

(a) Tindakan/aksi : proses awal hubungan dua individu dalam berperilaku,

memahami, mengenali kondisi yang ada yang digambarkan melalui hubungan

perawat – pasien dengan melakukan kontrak untuk pencapaian tujuan.

(b) Reaksi : bentuk tindakan yang terjadi akibat adanya aksi dan merupakan respon

individu

(c) Interaksi : bentuk kerjasama yang saling mempengaruhi antara perawat – pasien,

yang diwujudkan dalam bentuk komunikasi.

(d) Transaksi : kondisi dimana antara perawat dan psien terjadi suatu

persetujuan dalam rencana tindakan keperawatan yang akan dilakukan.

Peran keperawatan antara lain promosi, pemeliharaan dan mengawasi pasien yang

sakit, terluka dan sekarat. Fungsi perawat dalam hal ini adalah menginterpretasikan

informasi yang diperoleh ketika merawat dan merupakan proses merencanakan,

menerapkan dan melakukan evaluasi dalam pelaksanaan asuhan keperawatan.

b. Manusia (Person)

Merupakan asumsi spesifik yang berhubungan dengan manusia atau individu,

terperinci dalam asumsi-asumsi berikut :

(a) Individu adalah mahluk spiritual

(b) Individu mempunyai kapasitas untuk berpikir, mengetahui, membuat aneka

pilihan, dan memilih tindakan alternatif

(c) Individu mempunyai kemampuan memahami bahasa, budaya dan simbol-

simbol lain yang terekam

Page 14: Materi Grand Theory (King).Doc 2

(d) Individu adalah sistem terbuka dalam transaksi dengan lingkungan. Transaksi

berarti juga bahwa tidak ada yang memisahkan antara manusia dan

lingkungan

(e) Individu bersifat unik dan holistik, menjadi berharga dan hakiki, dan dapat

membuat pemikiran yang rasional dan membuat keputusan dalam berbagai

situasi

(f) Individu berbeda dalam kebutuhan, keinginan dan tujuan/sasaran mereka

c. Kesehatan (Health)

Kesehatan berimplikasi pada penyesuaian berkelanjutan terhadap stres di dalam

lingkungan internal dan eksternal melalui penggunaan yang optimal dari sumber

dayanya untuk mencapai potensi maksimum untuk kegiatan sehari-hari (King,

1981, p. 5 dalam Tomey & Alligood, 2006).

d. Lingkungan (Environment)

King (1981 dalam Tomey & Alligood, 2006) percaya bahwa satu pemahaman

tentang tatacara manusia berhubungan dengan lingkungan untuk memelihara

kesehatan adalah hal yang essensial untuk perawat. Sistem terbuka berimplikasi

pada interaksi yang terjadi antara sistim dan lingkungan yang mengalami

perubahan secara terus menerus. Penyesuaian-penyesuaian dalam kehidupan dan

kesehatan dipengaruhi oleh satu interaksi individu dengan lingkungan.

Page 15: Materi Grand Theory (King).Doc 2

BAB II

APLIKASI MODEL KONSEPTUAL IMOGENE KING

A. Pengkajian Data Dasar Yang Relevan Dengan Konsep Imogene King

Langkah pertama dalam proses keperawatan adalah perawat menemui klien,

berkomunikasi dan berintraksi dengan klien. Pengkajian dilakukan dengan mendapatkan

data tentang pasien berdasarkan konsep yang relevan. Berikut tahapan dalam

melaksanakan pengkajian kepada pasien :

1. Pengkajian tahap I

a. Apa persepsi pasien tentang situasi saat ini?

b. Apa persepsi perawat tentang situasi saat ini?

c. Apa informasi yang diperlukan untuk membantu pasien menyelesaikan

masalahnya?

d. Apa informasi yang ada berguna untuk menghadapi situasi saat ini?

e. Apa kesimpulan yang dapat dibuat oleh pasien?

f. Apa kesimpulan yang dapat diambil oleh perawat?

2. Pengkajian Tahap II

Pengkajian ini untuk mengidentifikasi tujuan dan cara untuk mencapai tujuan.

Daftar Pertanyaan yang harus dibuat:

a. Apa tujuan yang sudah dibuat akan membuat pasien tertarik?

b. Apa tujuan pasien yang dapat diidentifikasi?

c. Apakah ada kesamaan tujuan antara perawat dan pasien?

d. Apabila tujuan pasien dan perawat tidak sama,bagaimana tehnik kumunikasi

dan bentuk interaksi yang diperlukan agar tujuan bisa sejalan?

Page 16: Materi Grand Theory (King).Doc 2

e. Apa tujuan sudah sesuai dengan skala prioritas?

f. Apakah persepsi pasien sejalan dengan tujuan yang akan dicapai?

g. Apakah pasien mau melakukan upaya untuk mengidentifikasi tujuan?

h. Apakah persepsi perawat sejalan dengan tujuan klien?

i. Apa tujuan jangka pendek dan tujuan jangka panjang?

j. Apakah ada rencana untuk memodifikasi rencana untuk mencapai tujuan

yang saling menguntungkan?

3. Tahap III.

Pengkajian untuk mengetahui bentuk transaksi yang timbul sebagai hasil persepsi

orang lain terhadap situasi yang muncul dan respon interaksi antara pasien dan

perawat dimana bentuk transaksi ini menggambarkan cara pandang dan

kesamaan komitmen.

a. Apakah tindakan yang dilakukan oleh perawat sudah disetujui oleh pasien?

b. Bagaimana cara melakukan tindakan keperawatan?

c. Kapan tindakan akan dilaksanakan?

d. Apakah alasan untuk mengidentifikasi tujuan dapat menyelesaikan masalah

dalam pencapaian tujuan?

4. Tahap IV

Proses keperawatan untuk identifikasi cara pencapaian tujuan atau kegagalan

dalam proses pencapaian tujuan.

a. Apakah tindakan keperawatan yang sudah dilakukan dapat menyelesaikan

masalah pasien?

b. Apa tindakan yang akan dilakukan?

Page 17: Materi Grand Theory (King).Doc 2

c. Apakah tindakan yang dilakukan dapat dilaksanakan?

d. Apakah pasien berespon terhadap tindakan kita?

e. Apa informasi yang diperlukan untuk modifikasi rencana?

f. Apakah ada hambatan dalam pencapaian tujuan?

g. Bagaimana seharusnya perubahan rencana yang akan dibuat bisa mencapai

tujuan?

B. Analisa Kasus Model Konseptual Imogene King

Contoh kasus penerapan model konseptual Imogene King sebagai berikut :

Tn. Sy umur 74 tahun, menikah dirawat di Rs Ken Arok Sehat pada tanggal 27

oktober 2012. dengan diagnosa medis Hernia Ingunial, dengan rencana dilakukan

Herniorapy pada tanggal 29 oktober 2012. dibawah ini langkah-langkah dalam

proses keperawatan

1. Apakah persepsi pasien terhadap situasi ini ?

a. Saya merasa nyeri di daerah operasi bila dibuat gerak

b. Saya meendapatkan pengobatan hipertensi untuk tujuh tahun yang lalu dari

RS ini

c. Saya mempunyai masalah penglihatan pada mata kiri saya

2. Apa persepsi perawat terhadap situasi ini ?

a. Pasien beresiko terjadi infeksi

b. Pasien merasa nyeri berhubungan dengan tindakan pembedahan

c. Pasien akan beresiko hipertensi berhubungan dengan komplikasi pada situasi

yang akan datang

3. Informasi apa yang perawat butuhkan untuk membantu pasien mencapai

Page 18: Materi Grand Theory (King).Doc 2

status kesehatannya ?

a. Riwayat :

Identifikasi secara rinci : Tn Sy, laki-laki, 74 thn, menikah, bisnis man,

dirawat di RS Ken Arok Sehat pada tanggal 27 oktober 2012. dengan

diagnosa medis Hernia Ingunial, dengan rencana dilakukan Herniorapy pada

tanggal 29 oktober 2012.

b. Riwayat penyakit sekarang : Pembengkakan abdominal sejak usia 35 thn,

dengan keluhan kesulitan beraktivitas dan nyeri abdomen hilang timbul.

Riwayat hipertensi selama 7 thn.

c. Riwayat penyakit dahulu : Operasi katarak 10 tahun yang lalu, dalam

pengobatan hipertensi.

d. Riwayat keluarga : Saudara laki-laki tertua dan termuda memiliki riwayat

hernia inguinal.

e. Status sosial ekonomi : pendapat perbulan lebih dari Rp 2.000.000

f. Gaya hidup : tidak merokok dan alkoholisme, sadar akan pelayanan

kesehatan

g. Pemeriksaan fisik : Sadar, IMT normal, TTV normal, Pemeriksaan Head to

foot ditemukan kesulitan penglihatan pada mata kanan dan adanya balutan di

daerah inguinal.

h. Sistem gastrointestinal : luka tidak ada tanda-tanda infeksi, bising usung

normal, tidak ada nyeri, tidak ada suara pekak.

Page 19: Materi Grand Theory (King).Doc 2

i. Sistem Urinaria : Tidak ada infeksi, tidak ada pembesaran, tidak ada

pembengkakan. Tidak ada nyeri pembesaran prostat, tidak ada cairan di

skrotum.

j. Hasil laboratorium : Na 134 mEq/dl, K 3,5 mEq/dl, ureum 29 mg/dl

k. Pemeriksaan penunjang : ECG Normal aksis, pembesaran atrium kiri,

anterior vaskular blok.

4. Analisa data :

Pasien ini mengabaikan kesehatannya sejak 35 tahun, pasien mempunyai

masalah nyeri akut pada luka operasi, pasien memiliki riwayat keluarga hernia

inguinalis dan resiko untuk kambuh kembali. Pasien mempunyai resiko untuk

kambuh kembali karna konstipasi. Pasien mempunyai infeksi oleh karna

pengetahuan yang tidak adekuat dan usia. Pasien beresiko terjadinya komplikasi

hipertensi. Pasien memerlukan pendidikan yang dibutuhkan untuk memelihara

kesehatan.

5. Kesimpulan :

Pasien membutuhkan manajemen untuk mengatasi nyerinya. Pasien mengerti

kebutuhan untuk perawatan masalah yang beresiko dan menyetujui untuk bekerja

sama.

6. Diagnosa keperawatan :

a. Nyeri akut berhubungan dengan luka insisi operasi

b. Resiko infeksi berhubungan dengan insisi luka operasi

c. Resiko konstipasi berhubungan dengan tirah baring, terapi nyeri dan puasa

atau diet cair

Page 20: Materi Grand Theory (King).Doc 2

d. Kurang pengetahuan tentang terapi dan perawatan di rumah.

e. Ketidakefektifan pemeliharaan kesehatan

7. Intervensi :

a. Tujuan :

(a) Pasien akan mengepresikan rasa nyaman

(b) Pasien bebas dari infeksi

(c) Pasien mengalami perbaikan eliminasi alvi

(d) Pasien akan mengalami peningkatan

b. Kriteria Hasil

(a) Penurunan skala nyeri

(b) Istirahat dan tidur dengan nyaman

(c) TTV normal

(d) Tidak mengalami kesulitan buang air besar

(e) Mengerti akan perawatan dirumah

c. Rencana Keperawatan

(a) Observasi tingkat nyeri : catat skala, intensitas, waktu

(b) Obserasi tanda-tanda vital, gunakan teknik septik dan aseptik waktu

melakukan perawatan luka

(c) Pertahankan diet yang adekuat antara intake dan output, gunakan

valsafah manufer saat mengalami kesulitan BAB, Kolaborasi pembrian

obat pencahar

(d) Berikan pendidikan kesehatan tentang kesehatan yang di alami pasien

saat ini

Page 21: Materi Grand Theory (King).Doc 2

8. Implementasi

a. Didalam proses keperawatan tindakan keperawatan dapat membantu klien

dalam mencapai tujuan.

b. Langkah ini menunjukkan bahwa transaksi sedang dilakukan.

c. Transaksi terjadi sebagai hasil persepsi orang lain terhadap situasi dan

mempertimbangkan persepsi tersebut sehingga berespon terhadap tindakan

yang dilaksanakan.

d. Reaksi yang dapat mendorong ke arah transaksi yang dapat mencerminkan

suatu komitmen bersama.

e. Langkah ini mencerminkan implementasi ilmu perawatan yang masih

tradisional

9. Evaluasi

Melibatkan klien untuk menemukan apakah tujuan tercapai atau tidak.

King memberikan gambaran tentang pembicaraan untuk cara mencapai tujuan

dan efektifitas pelayanan keperawatan

Apakah tindakan yang dilakukan perawat menolong pasien dapat menguntungkan untuk pencapaian tujuan?

Ya

Bagaimana cara untuk mencapai tujuan?

Tujuan jangka pendek dicapai sebelum pasien pulang dari rumah sakitTujuan jangka panjang diharapkan dapat tercapai karena pasien termotivasi untuk melanjutkan home care

Apakah tindakan keperawatan dapat dilaksanakan?Apakah pasien memberikan respon terhadap tindakan

Pasien merasakan puas terhadap tindakan yang sudah diberikan perawat

Page 22: Materi Grand Theory (King).Doc 2

keperawatn yang sudah kita berikan?Apakah terdapat hambatan dalam pencapaian tujuan?

Usia pasien merupakan penghambat dalam pencapaian tujuan

Bagaimana cara merubah rencana tujuan yang sudah ditetapkan?

Pendidikan kesehatan perlu diberikan kepada psien dengan melibatkan keluarga

Page 23: Materi Grand Theory (King).Doc 2

BAB III

KESIMPULAN

Keperawatan adalah suatu profesi yang memberikan bantuan pada individu dan

kelompok untuk mencapai, memelihara dan mempertahankan derajat kesehatan dengan

memperhatikan, memikirkan, menghubungkan, menentukan dan melakukan tindakan

perawatan sehingga individu atau kelompok berprilaku yang sesuai dengan kondisi

keperawatan.

Keperawatan berhubungan langsung dengan lingkungan, tempat atau ruang dan

waktu untuk membentuk suatu hubungan menanggulangi status kesehatan dalam proses

interpersonal reaksi interaksi dan transaksi dimana perawat dank lien berbagi informasi

mengenai persepsinya dalam keperawatan.Kerangka ini dikenal dengan system kerangka

terbuka. Asumsi yang mendasari kerangka ini adalah :o Asuhan keperawatan berfokus

pada manusia termasuk berbagai hal yang mempengaruhi kesehatan seseorang.

Tujuan asuhan keperawatan adalah kesehatan bagi individu, kelompok dan

masyarakat. Manusia selalu berinteraksi secara konstan terhadap lingkungan dalam

kerangka konsep Keperibadian ( personal system )ini. Tiga system yang saling

berinteraksi : System interpersonalsetiap individu mempunyai system kepribadian

tertentu. terbentuk karena hasil interaksi manusia, dapat berbentuk interaksi,

komunikasi, System sosial meliputi keluarga, kelompok,perjanjian, stress dan peran.

keagamaan, system pendidikan, system pekerjaan dan kelompok sebaya.Menurut King,

tujuan pemberian asuhan keperawatan dapat dicapai jika perawat dan pasien saling

bekerja sama dalam mengidentifikasi masalah serta menetapkan tujuan bersama yang

hendak dicapai.

Page 24: Materi Grand Theory (King).Doc 2

DAFTAR PUSTAKA

Fitzpatrick, J.J. & Whall, A.L. (1989). Conceptual models of nursing: Analysis and Application. (2nd Ed.). Norwalk: Appleton & Lange

George, J.B. (1995). Nursing Theories: The base for professional nursing practice. (4th Ed.). Connecticut: Appleton and Lange

King, Imogene M. King’s Conceptual system, Theory of Goal Attainment and Transaction Process in The 21th Century dalam http://nsq.sagepub.com/ cgi/reprint/20/2/109.pdf diakses tanggal 5 Nopember 2007

Kozier, B. (1997). Professional Nursing Practice: Concepts and Perspective. (3th Ed.). Philadhelpia: Addison Esley.

Mayo. (1997. Portfolio Professional Nursing Web Site. Diakses tgl 22 Oktober 2008 jam 19.30 WIB melalui http://www.nurse.info/nursing theory midrange theories

Marilyn E parker (2006). Nursing Theories and Nursing Practice. Diakses tanggal 23 Oktober 2008 Jam 20.35 Wib Melalui www.nursing.umich.edufacultypenderpender_question

Tomey, A.M. & Alligod, M.R. (2006). Nursing Theories and Their Works. Sixt Ed. St.Louis; Mosby Elsevier

Tomey & Alligood. (2006). Nursing Theories and Their Work. 6th edition. St Louis : Mosby

(http://www.ignou.ac.in/edusat/BNS/BNS101-Blk2-3-4/Block1en/67-80color.pdf)