Medical Emergency Response Plan

Embed Size (px)

Citation preview

  • 8/16/2019 Medical Emergency Response Plan

    1/5

    Medical Emergency Response Plan (MERP) / Tanggap Darurat Medis (TDM)

    Medical Emergency Response Plan  merupakan bagian integral dari tanggap

    darurat keseluruhan, bertujuan mengurangi dampak penyakit mendadak dan cedera di

    tempat kerja. Penyakit atau cedera yang terjadi di instalasi yang terkendali (kantor,

    depot, kilang, pabrik kimia, ofshore) dapat dikendalikan dengan tanggapan sebagaiberikut:

     –  Pertolongan Pertama di tempat kerja;

     –  Stabilisasi pasien secara proesional sebelum eakuasi;

     –  !edeac;

     –   "indakan proesional di rumah sakit terdekat;

     –  #ujukan ke rumah sakit spesialistik dalam negeri atau luar negeri;

     $ika terdapat laporan tentang emergensi medis atau menemukan kasus emergensi

    medis, maka hal%hal yang perlu dilakukan adalah:

    &. !inta bantuan (hubungi petugas medis setempat ' telpon #S minta

    ambulance). *atat jumlah korban+. *atat kejadian ' penyakit yang terjadi (raktur'serangan jantung'pingsan dll). *atat bahaya'ha-ard apa yang terlibat (bahan kimia'alat berat'racun dll). Pindahkan ke tempat eakuasi terdekat (bila mampu)

    Petugas medis setempat atau "/! PP01 harus segera merespon dan datang ke lokasi

    kejadian dengan memba2a perlengakapan P+3 dan 4utomated 56ternal 1e7brillator

    (451).

    Prosedur

    • 8anya petugas terlatih yang harus memberikan bantuan pertolongan pertama .

    •  $angan memindahkan korban kecuali lokasi korban tidak aman .

    • 3endalikan akses ke lokasi kejadian .

    • 0unakan 4P1 untuk mencegah kontak dengan bahan kimia, cairan tubuh,

    paparan patogen yang ditularkan melalui darah. (lihat !S1S)

    •  "emui ambulance di pintu masuk atau akses titik darurat terdekat ; arahkan

    mereka kepada korban.

     TRIAGE

    &. Prioritas & !erah!erupakan prioritas utama, diberikan kepada para penderita yang kritis keadaannya

    seperti gangguan jalan napas, gangguan pernapasan, perdarahan berat atau

    perdarahan tidak terkontrol, penurunan status mental. Prioritas 3uning

    !erupakan prioritas berikutnya diberikan kepada para penderita yang mengalami

    keadaan seperti luka bakar tanpa gangguan saluran napas atau kerusakan alat gerak,

    patah tulang tertutup yang tidak dapat berjalan, cedera punggung.+. Prioritas + 8ijau

    !erupakan kelompok yang paling akhir prioritasnya, dikenal juga sebagai 9alkingounded atau orang cedera yang dapat berjalan sendiri.

  • 8/16/2019 Medical Emergency Response Plan

    2/5

    . Prioritas < 8itam1iberikan kepada mereka yang meninggal atau mengalami cedera yang mematikan.

    Pelaksanaan Triage Metode S.T.A.R.T

    &. 3umpulkan semua penderita yang dapat ' mampu berjalan sendiri ke areal yang telah

    ditentukan, dan beri mereka label 8/$4=.

    . Setelah itu alihkan kepada penderita yang tersisa periksa :+. Pernapasan :

    a. >ila pernapasan lebih dari +< kali ' menit beri label !5#48.b. >ila penderita tidak bernapas maka upayakan membuka jalan napas dan

    bersihkan jalan napas satu kali, bila pernapasan spontan mulai maka beri label

    !5#48, bila tidak beri 8/"4!.c. >ila pernapasan kurang dari +< kali 'menit nilai 2aktu pengisian kapiler.

    . aktu pengisian kapiler :a. ?ebih dari detik berarti kurang baik, beri !5#48, hentikan perdarahan besar

    bila ada.b. >ila kurang dari detik maka nilai status mentalnya.

    c. >ila penerangan kurang maka periksa nadi radial penderita. >ila tidak ada makaini berarti bah2a tekanan darah penderita sudah rendah dan perusi jaringan sudah

    menurun.. Pemeriksaan status mental :

    a. Pemeriksaan untuk mengikuti perintah%perintah sederhanab. >ila penderita tidak mampu mengikuti suatu perintah sederhana maka beri

    !5#48.c. >ila mampu beri 3=@/@0. Setelah memberikan label kepada penderita maka

    tugas anda berakhir segera lanjutkan ke penderita berikut.

  • 8/16/2019 Medical Emergency Response Plan

    3/5

    Bantuan Hidup Dasar (BHD)

    Bantuan Hidup Dasar (BHD) merupakan sebuah fondasi utama yang dilakukan untuk

    menyelamatkan seseorang yang mengalami henti jantung. BHD terdiri dari identifikasi henti

     jantung dan aktivasi Sistem Pelayanan Gaat Darurat !erpadu (SPGD!)" #esusitasi $antung Paru

    (#$P) dini" dan kejut jantung menggunakan automated e%ternal defibrillator (&'D) atau alat kejut

     jantung otomatis. #esusitasi $antung Paru (#$P) adalah serangkaian tindakan penyelamatan jia

    untuk meningkatkan kemungkinan bertahan hidup dari korban yang mengalami henti jantung.

    Rantai Keselamatan atau Chain of Survival . Deteksi dini dari henti jantung dan aktivasi Sistem Pelayanan Gaat Darurat !erpadu (SPGD!). *elakukan #$P se+ara dini dengan teknik penekanan yang tepat,. *elakukan kejut jantung se+ara dini-. *elakukan Bantuan Hidup anjut yang efektif

    /. *elakukan resusitasi setelah henti jantung se+ara terintegrasi

    Manajemen sumber daya

  • 8/16/2019 Medical Emergency Response Plan

    4/5

    0ompetensi dan pelatihan1 –  !ahap 21 semua pekerja dan penyelia3 (S&4'!5 67D89!6:7 ; P,0) –  !ahap 1 penolong pertama3 (B&S69 64' S8PP:#!) –  !ahap 1 paramedik" medik" peraat" dokter lapangan" dokter penasehat3 (&D

  • 8/16/2019 Medical Emergency Response Plan

    5/5

      Daftar Naa Petugas Tanggap Darurat (penanggung !a"a#$ ti

    tanggap darurat/PPGD$ sekuriti)

     "/! @ama anggota ?okasi no 8p @o tlp

    rumah'kantor

     

    Daftar telfon eergensi (terdekat dan diupdate tiap % #ulan)

    Pemadam kebakaran3antor Polisi#S Pluit#S 4tma $aya#S P/3 

    #S jantung 8arapan 3ita>urn centertrauma centerdll (lit, emergensi listrik, asuransi,

    lingkungan)

     

    Daftar Rute dan titik e&akuasi ' PETA

    Daftar lokasi kotak P dan Autoated E*ternal De+#rillator (AED)

    Peta Rua, sakit ru!ukan