Upload
tzebbink
View
142
Download
1
Tags:
Embed Size (px)
Citation preview
MEDICAL NUTRITION THERAPY FOR CARDIOVASCULAR DISORDER
DECOMPENSATION CORDIS
Dosen Pembimbing: Fajar Ari Nugroho
Kelompok 5:
EKA ANDI CAHYONO 0910730039ROHMAH DIANAWATI 0910730042
ZATTU KARTIKA N 0910730051IZZATI NUR KHOIRIANI 0910730056LINA DWI MAWARNI 0910730060HANA STYAWATI K U 0910730065SITYA DEWI 0910733037WIDYA ASIH LESTARI 0910733039
PROGAM STUDI GIZI KESEHATAN FAKULTAS KEDOKTERANUNIVERSITAS BRAWIJAYA
2011
1. IDENTITAS PASIENa. Nama : Ny. Sb. Jenis Kelamin : Perempuanc. Usia : 74 thd. Agama : Islame. Pekerjaan : Ibu Rumah Tanggaf. Alamat : Jalan Ngamarto Indah no.1 Lawangg. Tanggal MRS : 25 Mei 2009h. No. RM : 009206i. Diagnosa Medis : DC (Decompensation Cordis)
2. RIWAYAT PENYAKITDahulu:Pasien tidak pernah masuk rumah sakit karena penyakit yang sama yaitu dekompensasi jantung.Sekarang:Pasien mengeluh sesak bila beraktifitas, jantung berdebar, keringat dingin, dan perut terasa penuh bila makan sejak 3 hari sebelum MRS.
3. RIWAYAT NUTRISIDahulu:a. Pola makan teratur 3 kali seharib. Makanan pokok yang sering dikonsumsi adalah nasic. Pasien tidak memiliki alergi terhadap makanand. Sumber protein nabati yang sering dikonsumsi adalah tahu dan tempe
yang digorenge. Buah yang sering dikonsumsi adalah pisang, jeruk, dan pepayaf. Pasien tidak suka mengkonsumsi makanan yang berlemak dan bersantang. Pasien jarang berolahragaSekarang:Nafsu makan pasien selama dirawat di RS masih rendah ditunjukkan dengan recall 24 jam, karena perut terasa penuh saat makan. Pasien juga mengonsumsi makanan dari luar RS seperti biskuit dan teh manis.
4. DATA OBJEKTIFa. PEMERIKSAAN ANTROPOMETRI
BBA : 48 kgTB : 140 cmIMT : 48/ (1,4)²m = 24,5 kg/m² status gizi baik
b. PEMERIKSAAN FISIK KLINISKU : CM, lemahRR : 22 kali/menitTensi : 140/90 mmHgNadi : 80 kali/menit
c. PEMERIKSAAN LABORATORIUM
Pemeriksaan Tgl 26/4 KeteranganGlukosa puasa 85 mg/dl NormalUreum 19 mg/dl NormalAs. Urat 3,7 NormalSGOT 22 UL NormalSGPT 19 UL NormalHb 11,9 gr/dl NormalLeukosit 6.800 cu/mm NormalKreatinin 0,84 NormalTrombosit 189.000 NormalPVC 35% NormalKalium 4 mmol/l NormalNatrium 142,3 mmol/l NormalKlor 104,2 Normal
5. GAMBARAN UMUM PENYAKITA. Pendahuluan
Dekompensasi kordis (DK) atau gagal jantung (GJ) adalah suatu keadaan
dimana jantung tidak dapat mempertahankan sirkulasi yang adekuat yang
ditandai oleh adanya suatu sindroma klinis berupa dispnu (sesak nafas), fatik
(saat istirahat atau aktivitas), dilatasi vena dan edema, yang diakibatkan oleh
adanya kelainan struktur atau fungsi jantung.
Insiden penyakit gagal jantung saat ini semakin meningkat. Dimana jenis
penyakit gagal jantung yang paling tinggi prevalensinya adalah Congestive
Heart Failure (CHF). Di Eropa, tiap tahun terjadi 1,3 kasus per 1000
penduduk yang berusia 25 tahun. Sedang pada anak – anak yang menderita
kelainan jantung bawaan, komplikasi gagal jantung terjadi 90% sebelum umur
1 tahun, sedangkan sisanya terjadi antara umur 5 – 15 tahun.
Perlu diketahui, bahwa dekompensasi kordis pada bayi dan anak memiliki
segi tersendiri dibandingkan pada orang dewasa, yaitu :
1. Sebagian besar penyebab gagal jantung pada bayi dan anak dapat diobati (
potentially curable ).
2. Dalam mengatasi gagal jantung tidak hanya berhenti sampai gejalanya
hilang, melainkan harus diteruskan sampai ditemukan penyebab dasarnya.
3. Setelah ditemukan penyebabnya, bila masih dapat diperbaiki maka harus
segera dilakukan perbaikan.
4. Lebih mudah diatasi dan mempunyai prognosis yang lebih baik daripada
gagal jantung pada orang dewasa.
Sementara itu, menurut Aulia Sani, penyakit gagal jantung meningkat dari
tahun ke tahun. Berdasarkan data di RS Jantung Harapan Kita, peningkatan
kasus dari penyakit gagal jantung ini pada tahun 1997 adalah 248 kasus,
kemudian melaju dengan pesat hingga mencapai puncak pada tahun 2000
dengan 532 kasus. Karena itulah, penanganan sedini mungkin sangat
dibutuhkan untuk mencapai angka mortalitas yang minimal terutama pada
bayi dan anak-anak.
B. Etiologi
1. Penyakit jantung bawaan terutama kelainan dengan pirau kiri ke kanan (“L-
R shunt“) yang besar atau kelainan obstruksi ventrikel kiri maupun kanan.
2. Kelainan jantung didapat, miokarditis, penyakit jantung rematik,
endokarditis infektif.
3. Aritmia.
4. Iatrogenik : pasca operasi jantung terbuka (VSD), overload cairan.
5. Non kardiak : tirotoksikosis, fistula arterio-vena sistemik, penyakit paru-
paru akut dan kronis, penyakit kolagen atau neuromuskuler.
C. Patofisiologi
Belum jelas seluruhnya sehingga masih dilakukan penelitian lebih lanjut.
Beberapa mekanisme adaptasi terjadi pada gagal jantung di antaranya adalah :
1. Faktor mekanis berupa hipertrofi dan dilatasi.
2. Faktor biokimia. Terdapat perubahan biokimia; sampai saat ini masih terus
diselidiki mengenai produksi energi, penyimpanan dan penggunaanya.
3. Peranan sistem saraf adrenergik.
4. Peranan ginjal.
5. Peranan eritrosit. Terdapat pergeseran pada disosiasi oksigenhemoglobin,
seperti tampak juga pada anemia, hipoksia dan yang tinggal di tempat yang
tinggi
D. Gejala klinik
Secara hemodinamik, gejala klinis gagal jantung pada bayi dan anak dapat
digolongkan dalam 3 golongan, yaitu :
1. Gejala perubahan pada jantung/kerja jantung.
a. Takikardia
b. Kardiomegali
c. Failure to thrive
d. Keringat berlebihan
e. Pulsasi arteri melemah dan tekanan nadi mengecil yang terjadi akibat
menurunnya curah jantung.
2. Gejala kongesti.
a. Takipnu
b. Kesukaran minum
c. Wheezing
d. Kapasitas vital menurun
3. Gejala bendungan sistem vena
a. Hepatomegali
b. Peninggian tekanan vena jugularis
c. Edema
6. OBAT YANG DIGUNAKAN
Digoxin
A. Pengertian
Digoxin adalah suatu obat diperoleh dari foxglove [tumbuhan],Digoxin
digunakan terutama untuk meningkatkan kemampuan memompa (kemampuan
kontraksi) jantung dalam keadaan kegagalan jantung/congestive heart failure
(CHF). Obat ini juga digunakan untuk membantu menormalkan beberapa
dysrhythmias ( jenis abnormal denyut jantung). Obat ini termasuk obat dengan
TherapeuticWindow sempit (jarak antara MTC [Minimum Toxic
Concentration] dan MEC [Minimum Effectiv Concentration] mempunyai
jarak yang sempit. Artinya rentang antara kadar dalam darah yang dapat
menimbulkan efek terapi dan yang dapat menimbulkan efek toksik sempit.
Sehingga kadar obat dalam plasma harus tepat agar tidak melebihi batas MTC
yang dapat menimbulkan efek toxic/keracunan).
B. Komposisi :
Tiap tablet mengandung digoksin 0,25 mg
C. Mekanisme kerja
Digoksin merupakan prototipe glikosida jantung yang berasal dari
Digitalis lanata. Mekanisme kerja digoksin melalui 2 cara, yaituefek langsung
dan tidaklangsung. Efek langsung yaitu meningkatkan kekuatan kontraksi otot
jantung (efek inotropik positif). Hal ini terjadi berdasarkan penghambatan
enzim Na+, K+ -ATPasedan peningkatan arus masuk ionkalsium keintra sel.
Efektidak langsung yaitu pengaruh digoksin terhadap aktivitas saraf otonom
dan sensitivitas jantung terhadap neurotransmiter.
D. Indikasi :
Untuk payah jantung kongestif, fibrilasi atrium, takikardia atrium proksimal
dan flutter atrium.
E. Patofisiologi :
Dewasa
Dosis digitalisasi rata-rata 3-6 tablet sehari dalam dosis terbagi. Untuk
digitalisasi cepat dimulai2 - 3 tablet, diikuti 1 -2 tablet tiap 6-8 jam sampai
tercapai digitalisasi penuh. Untuk digitalisasi lambat dan dosis penunjang 1/2-
2 tablet sehari (1/2 - 1 tablet pada usia lanjut), tergantung pada berat
badan dan kecepatan bersihan kreatinin.Dosis harusdikurangi pada penderita
dengan gangguan fungsi ginjal
Anak-anak dibawah 10 tahun :
0.025 mg/kg BB sehari dalam dosis tunggalatau terbagi.
F. Efek Samping :
Dapat terjadi anoreksia, mual, muntah dan sakitkepala. Gejala toksik pada
jantung : kontraksi ventrikel prematur multiform atau unifocal,takikardia
ventrikular, desosiasi AV, aritmia sinus, takikardia atrium dengan berbagai
derajat blokAV.
Gejala neurologik : depresi, ngantuk, rasa lemah, letargi, gelisah, vertigo,
bingung
dan halusinasi visual. Gangguan pada mata: midriasis, fotofobia, dan berbagai
gangguan visus Ginekomastia, ruam kulit makulopopularatau reaksikulit yang
lain.
G. Kontra indikasi :
BlokAVtingkat 2danblok AVtotal.
Aritmia supra ventrikular yang disebabkan sindroma Wolff - Parkinson -
White.
Fibrilasi ventrikel.
Hipersensitif terhadap digoksin dan penderita dengan riwayat intoleransi
terhadap preparat digitalis.
H. Interaksi Obat :
Kuinidin, verapamil, amiodarondan propafenon dapat meningkatkan kadar
digitalis. Diuretik, kortikosteroid, dapat menimbulkan hipokalemia, sehingga
mudah terjadi intoksikasi digitalis. Antibiotik tertentu menginaktivasi
digoksin melalui metabolisme bakterial di usus bagian bawah. Propantelin,
difenoksilat, meningkatkan absorpsi digoksin. Antasida, kaolin-peptin,
sulfasalazin, neomisina, kolestiramin, beberapa obat kanker, menghambat
absorpsi digoksin. Simpatomimetik, meningkatkan resiko aritmia. Beta -
bloker, kalsium antagonis, berefek aditif dalam penghambatan konduksiAV.
Furosemide
A. Pendahuluan
Furosemide atau ‘pil air’, adalah obat yang digunakan untuk
mengurangi bengkak/edema dan penyimpanan cairan yang disebabkan oleh
berbagai macam masalah kesehatan, termasuk penyakit jantung atau hati.
Furosemide juga digunakan untuk pengobatan tekanan darah tinggi /
hipertensi. Furosemide bekerja dengan membloking absorpsi garam dan
cairan dalam tubulus ginjal, sehingga menyebabkan peningkatan jumlah urin
yang diekskresikan. Efek diuretik furosemide dapat menyebabkan deplesi
cairan tubuh dan elektrolit dalam tubuh.
B. Indikasi
Furosemide tablet diindikasikan pada pasien dewasa dan anak-anak
untuk pengobatan edema yang dihubungkan dengan gagal jantung kongestif,
sirosis hati, dan penyakit ginjal, termasuk syndrome nephritic. Furosemide
tablet juga digunakan pada dewasa untuk pengobatan hipertensi.
C. Efek Samping
Setiap obat mempunyai efek samping, tetapi beberapa orang ada yang
tidak menunjukkan efek samping, ada yang sedikit yang menunjukkan efek
samping, dan ada yang menunjukkan efek samping. Furosemide menimbulkan
efek samping sebagai berikut :anemia, sensasi abnormalitas kulit, kejang
kandung kemih, penglihatan kabur, konstipasi/sembelit, kram, pusing,
demam, iritasi mulut dan lambung, kemerahan, sedikit ikterik, kejang otot,
telinga berdengung, fotosensitivitas, inflamasi vena, mual, jaundice. Biasanya
frekuensi urin maksimal sampai enam jam setelah dosis pertama, dan akan
menurun setelah mengkonsumsi furosemide dalam waktu beberapa minggu.
D. Cara penggunaan
Furosemide ada yang dalam bentuk oral (tablet) dan injeksi (IV / IM).
Untuk yang penggunaan oral mungkin pasien sudah familiar , tetapi untuk
yang injeksi biasanya pasien diberikan injeksi oleh dokter. Untuk penggunaan
injeksi dirumah, maka pasien akan diberikan latihan tentang cara penggunaan
injeksi oleh petugas kesehatan. Dalam hal ini pasien harus benar-benar
mengerti apa yang telah diajarkan baik tentang pengaturan dosis sampai
teknik aseptic sebelum melalukan injeksi. Pasien tidak diijinkan untuk
meningkatkan dosis sendiri lebih dari yang telah diresepkan atau berhenti
menggunakan obat tanpa konsultasi terlebih dahulu kepada dokter. Dosis yang
diberikan tergantung pada keadaan klinis pasien dan respon terhadap terapi.
Pada anak-anak penggunaan dosis lebih dari 6 mg/kg BB tidak dianjurkan.
Pemakaian dosis pertama mungkin akan meningkatkan jumlah urin atau
pasien akan sering BAK, oleh karena itu supaya tidak mengganggu
kenyamanan tidur pasien, maka dianjurkan untuk mengkonsumsi obat
sebelum jam 6 sore.
E. Dosis
Untuk pemberian injeksi dosis Minimal/Maximal untuk dewasa adalah
10 mg/600mg. untuk anak-anak dosis Minimal/Maximal adalah 0.5mg/kg / 6
mg/kg. Sedangkan untuk pemberian secara oral untuk dewasa dosis
Minimal/Maximal adalah 20 mg / 600 mg, dan untuk anak-anak dosis
Minimal/ Maximal adalah 0.5 mg/kg / 6 mg/kg.
Untuk pengobatan edema, pada dewasa bisa digunakan Furosemide tablet 20-
80 mg sigle dose. Jika dibutuhkan, pada dosis yang sama dapat diberikan 6-8
jam berikutnya atau dosis bisa ditingkatkan. Dosis bisa ditingkatkan 20 atau
40 mg dan tidak diberikan kurang dari 6-8 jam berikutnya. Pasien dengan
sigle dose harus diberikan satu atau dua kali sehari (misal : pada jam 8 pagi
dan 2 siang). Untuk anak-anak dapat juga diberikan per oral tablet dengan
dosis 2 mg/kg BB diberikan single dose. Jika respon diuretik tidak juga hilang
maka dosis dinaikkan 1-2 mg/kg BB diberikan 6-8 jam setelah pemberian
sebelumnya, asalkan pemberian dosis tidak mencapai kadar minimal yaitu
lebih dari 6 mg/kg BB.
Pada pengobatan hipertensi dapat juga diberikan furosemide tablet 80 mg,
biasanya dibagi menjadi 40 mg dan diberikan dua kali sehari. Jika respon
tidak begitu memuaskan, dapat ditambahkan agen antihipertensi yang lain.
Tetapi perubahan tekanan darah harus selalu dimonitor ketika furosemide
diberikan dengan agen antihipertensi yang lain. Untuk mencegah tekanan
darah yang turun secara mendadak, dosis agen-agen yang lain harus dikurangi
minimal 50% ketika furosemide tablet ditambahkan ke dalam regimen.
Aspilets
A. Indikasi:
Untuk menurunkan demam, meringankan sakit kepala, sakit gigi dan nyeri
otot.
B. Kontra Indikasi:
Penderita hipersensitif (termasuk asma). Penderita tukak lambung
(maag), pernah atau sering mengalami perdarahan di bawah kulit
(konsultasikan dengan dokter). Penderita hemofilia dan trombositopenia,
karena dapat meningkatkan risiko terjadinya perdarahan. Penderita yang
sedang terapi dengan antikoagulan (konsultasikan dengan dokter).
C. Komposisi:
Setiap tablet mengandung:
Asam Asetilsalisilat ................................. 80 mg
D. Cara Kerja Obat:
Aspilet Chewable mengandung asam asetilsalisilat dengan bufer, bekerja dengan mempengaruhi pusat pengatur suhu di hipotalamus sehingga dapat menurunkan demam, dan menghambat pembentukan prostaglandin sehingga dapat menurunkan rasa sakit
8. RENCANA TERAPI GIZIa. TUJUAN DIET (DIET JANTUNG II GARAM RENDAH)
i. Memberikan makanan secukupnya tanpa memperberat kerja jantung
ii. Mencegah penimbunan garam/ air
b. SYARAT DIETi. Energi cukup untuk mempertahankan berat badan normal
ii. Protein cukup (0,8 gr/kgBB)iii. Lemak sedang 25% dari kebutuhan total. 10% dari lemak jenuh,
15% dari lemah tidak jenuhiv. Kolesterol rendahv. Vitamin dan mineral cukup
vi. Garam rendah (3 gr/hari)vii. Makanan mudah cerna dan tidak menimbulkan gas
viii. Serat cukup untuk menghinari konstipasiix. Cairan cukup (2 liter/hari)x. Bentuk makanann lunak/saring, diberikan dalam porsi kecil
xi. Bila kebutuhan gizi tidak terpenuhi melalui maknan dapat diberikan tambahan berupa makanan enteral, parenteral atau suplemen gizi
c. DIET JANTUNG II GARAM RENDAHDiet jantung II garam rendah diberikan dalam bentuk makanan saring atau lunak. Diet diberikan sebagai perpindahan dari Diet Jantung I atau setelah fase akut dapat teratasi. Diberikan Rendah Garam karena disertai dengan Hipertensi. Diet ini rendah energi, protein, kalsium dan thiamin.
d. KEBUTUHAN ENERGIBEE = 655 + (9,6 W) + (1,7 H) – (4,7 A)
= 655 + 460,8 + 238 – 347,8= 1006
TEE = BEE x FA x FS= 1006 x 1,2 x 1,1= 1327,92 kkal
Protein = 0,8 gr/kgBB/hr= 0,8 x 48= 34,4 gr 10,4%
Lemak = 25% x 1327,92/ 9= 36,9 gr
Karbohidrat = 64,6% x 1327,92/ 4= 214,5 gr
e. BAHAN MAKANAN YANG DIANJURKAN DAN TIDAK DIANJURKAN
Bahan Makanan
Dianjurkan Tidak Dianjurkan
Sumber Karbohidrat
Beras ditim/disaring, roti, mie, kentang, makaroni, biskuit, tepung beras/ terigu/ sagu aren/ sagu ambon, kentang, gula pasir, gula merah dan madu.
Bergas : singkong, ubi
Sumber Protein Hewani
Daging sapi, ayam dengan lemak rendah, ikan, telur, susu rendah lemak.
Daging, ayam yang berlemak tinggi, gajih, sosis, ham, hati, limpa, babat, otak, kepiting dan kerang-kerangan, keju dan susu penuh.
Sumber Protein Nabati
Kacang-kacangan kering, tahu, tempe.
Kacang tanah, kacang mete, kacang bogor (berlemak tinggi) dll.
Sayuran Tidak bergas Bergas Buah-buahan
Semua buah segar. Buah yang mengandung alkohol atau gas, misal durian dan nangka.
Lemak Minyak jagung, minyak kedelai, margarin, mentega dalam jumlah terbatas dan tidak untuk menggoreng tapi untuk menumis, kelapa atau santan encer dalam jumlah terbatas.
Minyak kelapa, minyak sawit dan santan kental.
Minuman Teh encer, cokelat, sirup. Teh/kopi kental, minuman bersoda dan alkohol.
Bumbu Semua bumbu yang tidak tajam.
Lombok, cabe rawit dan bumbu lain yang tajam.
f. MENUMenu Sehari Diet jantung II
Menu Bahan Berat
(gr)
URT Energi
(kkal)
KH
(gr)
P
(gr)
L
(gr)
Pagi :
Pure
kentang
Kentang
Susu cair
Mentega
Bayam
Peterseli
300
50 ml
5
50
4 bj sdg
¼ gls
1 sdt
½ ikat
2 btg
279
33
35
19
65
2,4
0
3,7
6
1,6
0
1,9
0,3
2
4
0,1
Stroberi
Anggur
hijau
Mangga
Selada
Yogurt rasa
jeruk
Madu
Air jeruk
Susu kental
manis
30
30
30
10
40
5
5
5
3 bh
5 bh
½ bh sdg
1 daun
4 sdm
1 sdt
1 sdt
1 sdt
10
9
19
1
21
15
2
1
1,6
2,3
5,1
0,2
1,6
4,1
0,6
2,7
0,2
0
0,2
0,1
1,3
0
0
0,4
0.1
0,1
0,1
0
1
0
0
0,4
Siang :
Bubur
Jagung
Tabur
Daging
Ayam
Bubur
Daging
ayam
Jagung
manis
Telur dadar
300
40
50
25
1 ½ gls
1 ptg sdg
1 bh
½ ptg
131
114
54
47
30
0
12,6
0,3
3
10,8
1,6
2,9
0
7,6
0,6
3,7
Pkl
16.00
Jus
Melon
Kue
lapis
Melon
Gula Pasir
200
10
50
1 ptg
1 sdm
1 bh
77
39
201
16,6
10
22,1
1,2
0
2,8
0,4
0
11,4
Malam
:
Bubur
Daging
Sapi
Jamur
Bubur
Daging sapi
Jamur
hioko
Jamur
merang
250
40
30
30
1 ¼ gls
1 ptg sdg
½ bh
109
108
8
8
25
0
1,5
1,5
2,5
10
0,7
0,7
0
7,2
0,2
0,2
Total 1340 208,9 47,9 39,4
Daftar Belanja
Bahan-bahan Berat (gram) Harga
Kentang
Susu cair
Mentega
Bayam
Peterseli
Stroberi
Anggur hijau
Mangga
Selada
Yogurt rasa jeruk
Madu
Air jeruk
Susu kental manis
300
50 ml
5
50
1 buah
3 bh
5 bh
½ bh sdg
1 daun
4 sdm
1 sdt
1 sdt
1 sdt
Rp 3000,-
Rp 500.-
Rp 1000,-
Rp 1000,-
Rp 500,-
Rp 2000,-
Rp 2000,-
Rp 700,-
Rp 200,-
Rp 2000,-
Rp 1000.-
Rp 1000,-
Rp 500,-
Beras
Daging ayam
Jagung manis
Telur dadar
Melon
Kue lapis
Daging sapi
Jamur hioko
Jamur merang
½ kg
1 ptg sdg
1 bh
½ ptg
1 ptg
1 bh
1 ptg sdg
½ bh
Rp 4000,-
Rp 3000,-
Rp 500,-
Rp 1000,-
Rp 1000,-
Rp 1000,-
Rp 4000,-
Rp 2000,-
Rp 2000.-
Total Rp 33.900,-
Pure Kentang
Bahan yang dibutuhkan:
* 1,5 kg kentang tua
* 75 ml susu cair
* 2 sendok makan mentega
* ½ sendok the garam
* 2 batang perseli, cincang halus
Cara Membuat Pure Kentang:
1.Kupas kentang, lalu kukus hingga lunak.
2.Selagi panas, haluskan kentang.
3.Tambahkan susu cair, 2 sendok makan mentega, dan garam. Lalu aduk hingga
rata dan lembut.
4.Untuk mempercantik penampilan bisa Anda tambahkan sdt daun peterseli yang
dicincang halus. Pure kentang dapat langsung disajikan atau taruh dalam kantong
semprotan kue dan bentuk menjadi bunga yang cantik di piring saji.
Salad Buah Saus Yoghurt
Bahan:
150 g stroberi, potong-potong
150 g anggur hijau, potong-potong
150 g mangga, potong-potong
100 g daun selada
Saus Yoghurt:
200 ml yoghurt rasa orange
3 sdm simple syrup/madu
3 sdm air jeruk lemon/nipis
1 sdm susu kental manis
Cara Membuat:
1. Campur potongan stroberi, anggur dan mangga. Aduk rata. Diginkan di dalam
kulkas selama 20 menit.
2. Saus Yoghurt: Campur yoghurt dengan simple syrup, air jeruk lemon dan susu
kental manis. Aduk rata. Dinginkan.
3. Penyelesaian: Alas pinggan saji dengan daun selada. Masukkan potongan buah-
buahan. Sesaat sebelum di sajikan siram dengan saus yoghurt. Hidangkan segera.
Untuk 5 Porsi
Bubur Daging Sapi Jamur
Bahan bahan :
Air kaldu sapi, 1 liter
Beras, 100 gram, cuci bersih
Daun salam, 1 lembar
Daging sapi lulur dalam, 100 gram, rebus hingga lunak, potong bentuk
dadu kecil
Bawang putih, 3 siung, cincang
Merica bubuk, 1/2 sendok teh
Kecap asin, 1 sendok teh
Garam, secukupnya
Jamur hioko, 1 buah, rebus, iris tipis
Jamur merang, 75 gram, potong kecil
Taburan :
Kulit pangsit, iris kecil bentuk segitiga, goreng
Abon daging sapi, 100 gram
Cara memasak :
Didihkan air kaldu, masukkan beras dan daun salam, masak hingga beras
merekah. Tambahkan garam dan bawang putih, masak hingga bubur mengental
dan lembut.
Masukkan daging sapi, merica bubuk, kecap asin, jamur hioko, dan jamur
merang. Masak kembali sambil diaduk hingga mendidih dan jamur matang.
Angkat.
Tuang bubur dalam mangkuk saji, tambahkan pangsit goreng dan abon.
Sajikan.
Untuk 2 porsi Bubur Daging Jamur
Bubur Jagung Tabur Daging Sapi
Bahan:
100 g beras pulen, cuci
1 liter air/kaldu
1 lembar daun salam
1 sdt garam
1 buah jagung manis, sisir bijinya
Topping:
1 sdm minyak sayur
1/2 sdt minyak wijen
1 siung bawang putih, cincang
2 butir bawang merah, cincang
150 g daging sapi cincang
1 sdm kecap asin
1 sdm kecap manis
1/2 sdt merica bubuk
1 sdt garam
2 sdm kacang polong beku
Taburan:
1 buah cakue, iris halus
2 sdm bawang merah goring
Cara membuat:
Rebus beras bersama air, daun salam dan garam hingga beras lunak.
Masukkan biji jagung, masak kembali hingga bubur kental. Jika perlu
tambahkan kaldu sampai bubur kental.
Angkat, sisihkan.
Topping: Tumis bawang putih dan bawang merah hingga layu.
Masukkan daging cincang, aduk hingga berubah warna dan kering.
Tambahkan bumbu, aduk hingga rata dan mendidih.
Tambahkan kacang polong, aduk hingga layu lalu angkat.
Taruh bubur dalam mangkuk, beri topping dan bahan Taburan.
Sajikan panas. Untuk 4 orang
DAFTAR PUSTAKA
Almatsier, Sunita. 2005. Penuntun Diet. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama .
PIDM RSU DR Slamet-FK Yarsi. 2009. Decompensatio Cordis. Diakses pada tanggal 01
Maret 2011 http://idmgarut.wordpress.com/2009/02/03/decompensatio-cordis/
http://preview.detik.com/detikfood/read/2008/11/15/103848/1037313/365/bubur-jagung-
tabur-daging
http://preview.detik.com/detikfood/read/2008/11/15/103848/1037313/365/bubur-jagung-
tabur-daging
http://myhobbyblogs.com/food/2009/11/14/salad-buah-saus-yoghurt-2/
http://orangecakes.wordpress.com/2011/03/17/salad-buah/
http://duniasapi.com/id/lihat-semua-artikel/1420-resep-bubur-daging-sapi-jamur.html
http://anekakuliner.com/resep/resep-bubur-daging-jamur.html
http://dianmeipurwanti.blogspot.com/2010/11/obat-jantung-digoxin.html
http://www.dechacare.com/Aspilets-P707.html
http://mylovemarnie.multiply.com/journal/item/6