Upload
kunam95
View
246
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
1/66
Melihat (Sejarah)
Indonesia
Untuk Pemula
Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding
School
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
2/66
ii iii
Melihat (Sejarah) Indonesia Untuk Pemula
Penulis : Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding
School
Editor : Petrik
Perwajahan Isi : Simages
Desain Sampul : Tim SMA Sampaoerna
Hak Cipta Dilindungi Undang-UndangDilarang memperbanyak atau memindahkan sebagian atau seluruh
isi buku ini ke dalam bentuk apa pun, secara elektronismaupun mekanis, tanpa izin tertulis dari penerbit atau penulis.
All Rights Reserved
Diterbitkan oleh:
Sibuku Media
Alamat : Ngringinan, Palbapang, Bantul, Bantul, Yogyakarta, 55713.
Hp. : 085643895795
E-mail : [email protected]
Web : www.sibuku.com
Katalog Dalam Terbitan (KDT)
Tim Sosial SMA Sampoerna Academy Boarding School, Melihat(Sejarah) Indonesia untuk Pemula ; Editor: Petrik—Cetakan 1—
Yogyakarta: Sibuku Media, 2015
vi+ 122; 14 x 20 cm
ISBN: 978-602-6814-78-4
Cetakan 1, 2015
Kami (anak-anak) Sosial,
dan Kami ADA.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
3/66
iv v
agama agar mereka tahu Indonesia adalah Negara multi-kepercayaan.
Dimana toleransi adalah harga mati. Saya suruh mereka menulis
tokoh Indonesia asli agar mereka tahu bahwa ada tokoh Indonesia
bermental pejuang. Juga, saya suruh mereka tulis orang-orang dari
luar Indonesia agar mereka juga belajar bagaimana orang asing
mempengaruhi sejarah Indonesia. Kita harus belajar soal Indonesia
dari banyak sisi—tak jamannya lagi belajar satu sisi.
Nah, tokoh-tokoh dalam buku ini bagi saya tokoh yang harus
dikenali bagi pemula yang ingin tahu lebih dalam sejarah Indonesia.
Karena penulisnya anak SMA, maka bagi saya mereka adalah
pemula. Juga sasaran pembaca buku ini juga orang awam yang barumulai belajar sejarah Indonesia. Harapan kami semua (dari saya dan
para penulis), tak lain agar bisa membantu para pemula yang akan
mempelajari sejarah Indonesia.
Itulah kenapa buku ini, setelah lama saya berpikir, saya
juduli: Melihat (Sejarah) Indonesia Untuk Pemula… Konsepnya
adalah dari pemula untuk pemula. Mewakili para penulis (murid-
murud saya), Atas segala kurangnya kami mohon maaf, doakan kami
untuk lebih baik lagi untuk menjadi orang-orang cerdas yang suka
berbagi kebaikan…
Selamat Membaca
Salam Hangat
Petrik M
Sebuah Pengantar: Belajar Menulis
Naskah ini adalah tugas individu para siswa Sampoerna Academy
Bogor dari jurusan Sosial. Mereka bersusah-payah menyelesaikannya.
Mulai cari data dari berbagai sumber, menelaah dengan kemampuan
yang mereka, lalu merangkaikannya. Bagi anak yang belum kuliah,
alias anak SMA, hal ini tentu hal sulit. Saya baru bisa menulis sejak
kuliah. Bahkan tak semua orang bisa menulis, katanya.
Jikalau, ada—barangkali dimata pembaca banyak—salahnya,
harap segera maklumi. Tulisan-tulisan sederhana di buku ini adalah
latihan menulis bagi siswa di jurusan Sosial (IPS). Guru Geogra
saya jaman SMA, Bachtiar Aroean, pernah bilang, “anak sosial itu
penjual data.” Saya percaya prinsip ini, sebagai alumni jurusan Sosial
(IPS) juga sebagai pekerja baik mengajar dan menulis itu semua tak
lepas dari data. Itu kenapa, saya selalu ngotot, meski dengan segala
keterbatasan dan kegagalan untuk menulis buku sejarah bersama
siswa. Setelah lebih dari 3 tahun jadi guru—baik di Palembang lalu
di Bogor—baru inilah yang selesai. Yang sebelumnya selalu gagal.
Nah, saya terpengaruh oleh kredo dari guru SMA saya itu.
Sebagai guru sejarah, tentu sebaiknya saya mengajak mereka untuk
bisa menulis. Menulis akan memaksa siswa untuk membaca, lalu
menelaah dan merangkai kata. Satu-satunya cara belajar menulis,
menurut saya berdasar pengalaman menulis, tak lain hanyalah:
mulailah menulis! Maka masalah menulis akan ditemukan. Dengan
tulisan, data-data tersampaikan. Pikir saya, begitulah cara menjual
data. Itulah kenapa siswa saya ajak menulis. Tentu saja dengan segala
kekurangan. Toch belajar selalu diiringi dengan rasa kurang yang
harus disadari, agar terpikir untuk melakukannya jadi lebih baik lagi.
Meski banyak keterbatasan—baik dalam mengolah data dan
kata—tetap saja tulisan-tulisan tentang tokoh ini bisa membantu
untuk memahami sejarah Indonesia melalui para tokoh-tokoh sejarah
yang ada di buku ini. Sengaja saya suruh mereka tulis soal tokoh
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
4/66
vi vii
Daftar Isi
TOKOH-TOKOH SPIRITUAL DI INDONESIA ~ 1
Fransiskus Xaverius: Sang Misionaris Pemula ~ 2
Walisongo: Penyebar Islam Jawa ~ 4
Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf ~ 11
Airlangga: Raja Besar Yang Memilih Bertapa ~ 13
Albertus Soegijapranata: Uskup Pertama Indonesia ~ 15
Nommensen: Penginjil Tanah Batak ~ 17
Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam di Tanah Sulawesi ~ 19K.H. Abdurrahman Wahid: Cendikiawan Bijak Nusantara ~ 21
Ahmad Dahlan: Pencerah dan Pensejahtera ~ 23
Gunadarma : Arsitek Borobudur yang Misterius ~ 25
Franz Magnis Soeseno: Filosof Untuk Perdamaian ~ 27
Denninger: Penginjil Jerman di Pulau Nias ~ 29
TOKOH-TOKOH NASIONAL PENTING DALAM SEJARAH
INDONESIA ~ 31
Ki Hajar Dewantara: Bapak Pendidikan ~ 32
Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis Tempo Doeloe ~ 35
Raden Saleh: Sang Maestro ~ 37
Hatta: Sang Proklamator ~ 40
Pangeran Diponegoro: Panglima Perang Jawa ~ 42
Husni Thamrin: Wakil Rakyat Sejati ~ 44Herman Yohanes: Ilmuwan Revolusi Indonesia ~ 47
Tan Malaka: Bapak Republik ~ 49
Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil ~ 51
Ken Arok: Anak Jelata Yang Jadi Raja ~ 54
Soedirman: Jenderal Besar ~ 56
CHAIRIL ANWAR: PENYAIR Revolusioner ~ 58
Gajah Mada : Pemersatu Nusantara ~ 61
Dipa Nusantara Aidit: Sang Ketua Partai Besar ~ 63
Karaeng Pattingalloang: Raja Cendikia ~ 65
Wage Rudolf Supratman: Penggubah Lagu Kebangsaan ~ 67
Kartini: Pendekar Kaumnya ~ 69
Soekarno: Sang Proklamator ~ 71
Soeharto: Bapak Pembangunan ~ 73
TOKOH-TOKOH BANGSA LAIN YANG BERPENGARUH DALAM
SEJARAH INDONESIA ~ 75
Kublai Khan: Penghukum Raja Nusantara ~ 76
Cheng Ho: Laksamana Penyebar Islam ~ 78
Cornelis de Houtman: Kaki Belanda Pertama di Nusantara ~ 80
Willem Van Oranje: Pemula Kebesaran Kerajaan Belanda ~ 82
PIETER BOTH: Gubernur Jenderal VOC Pertama ~ 84
Herman Willem Daendels: Arsitek Kejam Anyer-Panarukan ~ 86
Thomas Stamford Bingley Raes: Penguasa Inggris di Nusantara ~ 88
Van den Bosch: Pelopor Tanam Paksa ~ 90
Multatuli : Novelis Anti-Kolonialis ~ 93
Van Deventer: Penggagas Politik Etis ~ 95
Christiaan Snouck Hurgronje: Orientalis Kolonialis ~ 97
Alfred Russel Wallace: Pembagi Garis Fauna Indonesia ~ 100
Eijkman: Peneliti Penyakit Tropis ~ 102
Karl Albert Rudolf Boscha: Raja Teh Pecinta Ilmu Pengetahuan ~ 104
Henk Sneevliet: Bapak Komunis Indonesia ~ 106Laksamana Muda Tadashi Maeda: Pengawal Proklamasi
Indonesia ~ 108
Van Mook: Pelemah Republik ~ 110
Charles Olke van der Plas: Pengkhianat Tanah Kelahiran ~ 112
Jenderal Spoor: Panglima Belanda Rival Soedirman ~ 114
Raymond Westerling: Sang Jagal ~ 116
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
5/66
viii 1
Tokoh-Tokoh Spiritual
di Indonesia
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
6/66
2 3
Alansah Safutra:
Fransiskus Xaverius: Sang
Misionaris Pemula
Terlahir dari bangsawan di Navarra bagian utara Spanyol pada 7
April 1506. Fransiskus Xaverius, setelah berumur 18 tahun, bisa
bersekolah di Paris dan lulus dengan gelar Seni. Di Paris, Xaverius
Fransiskus bertemu dengan Ignasius Layola. Belakangan, Fransiskus
Xaverius pun menjadi bagian dari Serikat Yesus (Jesuit). Mulanya,
Fransiskus Xaverius tak mau bergabung, tetapi setelah Ignasius
melafalkan satu ayat dari Alkitab hatinya luluh dan mengabdikan
dirinya hanya untuk Tuhan.
Fransiskus Xaverius memulai pengabdiannya dari tahun
1540 atas kehendak Paus Yohanes III yang mengutus beliau ke
daerah terpencil. Fransiskus Xaverius sudah berkeliling Asia untuk
menyebarkan Katolik karena Raja Yohanes menutusnya untuk
menyebarkan di bagian Hindia. Dimulai dari kaum Parava, lalu para
nelayan India, Indonesia, Srilanka, Jepang, Cina dan sekitarnya.
Dalam sejarah Katolik Roma, Fransiskus Xaverius tbaptis
banyak orang semenjak masa Rasul Petrus dan Rasul Paulus. Pada
tanggal 1 Januari 1546 Fransiskus Xaverius tiba di Ambon. Ia tinggal
di pulau itu hingga pertengahan bulan Juni dan dalam masa yang
singkat itu ia telah mrgolong sebagai seorang pembabtis ribuan orangAmbon menjadi Katolik. Setelah itu ia mengunjungi pulau-pulau
lainnya di Maluku, termasuk Ternate dan Moro. Misi di Ambon ini
menjadi salah satu awal sejarah Gereja Katolik di Indonesia.
Setelah berkeliling Asia untuk menyebarkan katolik, Xaverius
mempunyai mimpi untuk menginjakkan kaki di Cina. Beliau hidup
bersama kerabatnya Antonio di daratan Shangchuan yang sekarang
bernama Hongkong.
Sejarah mencatat bahwa Cina merupakan destinasi terakhir
bagi Xaverius. Diumurnya yang masih 42 tahun, dia wafat pada saat
merayakan misa. Pada tanggal 21 November Xaverius Fransiskus
pingsan seusai merayakan misa dan dinyatakan meninggal pada
malam itu. Dia disemayamkan di Shangcuan dan dipindahkan pada
tanggal 22 Maret 1553 ke gereja Santo Paulus. Lalu, dipindahkan lagi
kerumahnya dan sampai di Goa pada tahun 15 Maret 1554 dangan
cara berlayar. Sekarang jenazah Xaverius berada di sebuah Basilica
di Goa dan mendapat mukjizat bahwa mayatnya tidak membusuk.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
7/66
4 5
Annisa Rachmi Istiqomah:
Walisongo: Penyebar Islam Jawa
WALI Songo bisa diterjemahkan sebagaI: Sembilan Wali. Mereka
adalah penyiar terpenting agama Islam di Jawa. Mereka dianggap
Dewan Dakwah/Mubaligh. Walisongo juga pembaharu masyarakat
di masanya. Pengaruh mereka terasa dalam beragam bidang
kehidupan.
Syekh Maulana Malik Ibrahim (Sunan Gresik)
Maulana Malik Ibrahim alias Makdum Ibrahim As-Samarkandy
alias Syekh Magribi diperkirakan lahir di Samarkand, Asia Tengah,
pada pengaruh awal abad ke-14. Maulana Malik Ibrahim pernah
bermukim di Campa, sekarang Kamboja, selama tiga belas tahun
sejak tahun 1379.
Dia termasuk perintis Islam di Jawa. Desa Sembalo, daerah
yang masih berada dalam wilayah kekuasaan Majapahit, adalah
daerah yang pertama dia tuju. Aktivitas pertama yang dilakukannya
ketika itu adalah berdagang dengan cara membuka warung. Warung
itu menyediakan kebutuhan pokok dengan harga murah. Selain itu
secara khusus Malik Ibrahim juga menyediakan diri untuk mengobati
masyarakat secara gratis.
Beliau juga mengajarkan cara-cara baru bercocok tanam.
Ia sangat merangkul masyarakat bawah, maka sempurnalah misi
pertamanya, yaitu mencari tempat di hati masyarakat sekitar yang
ketika itu tengah dilanda krisis ekonomi dan perang saudara. Selesai
membangun dan menata pondokan tempat belajar agama di Leran,
tahun 1419 M Maulana Malik Ibrahim wafat. Makamnya kini
terdapat di Kampung Gapura, Gresik, Jawa Timur.
Sunan Ampel
Nama aslinya: Raden Rahmat, keturunan ke-22 dari Nabi Muhammad,
menurut riwayat ia adalah putra Ibrahim Zainuddin Al-Akbar dan
seorang putri Champa yang bernama Dewi Condro Wulan binti Raja
Champa terakhir dari Dinasti Ming. Menurut Babad Tanah Jawi
dan Silsilah Sunan Kudus, Raden Rahmat adalah nama kecilnya. Ia
lahir di Champa pada 1401 M. Nama Ampel sendiri di identikkan
dengan nama tempat dimana ia lama bermukim, di daerah Ampel
atau Ampel Denta.
Ketika Kesultanan Demak hendak didirikan, Sunan Ampel
turut ambil bagian dalam lahirnya kerajaan Islam pertama di Jawa itu.Di Ampel Denta yang berawa-rawa, daerah yang dihadiahkan Raja
Majapahit, ia membangun dan mengembangkan pondok pesantren.
Mula-mula ia merangkul masyarakat sekitarnya.
Pada pertengahan Abad 15, pesantren tersebut menjadi
sentral pendidikan yang sangat berpengaruh di wilayah Nusantara
bahkan mancanegara. Di antara para santrinya adalah Sunan Giri
dan Raden Patah. Para santri tersebut kemudian disebarnya untuk
berdakwah ke berbagai pelosok Jawa dan Madura. Dia-lah yang
mengenalkan istilah “Mo Limo” (moh main, moh ngombe, moh
maling, moh madat, moh madon). Yakni seruan untuk “tidak berjudi,
tidak minum minuman keras, tidak mencuri, tidak menggunakan
narkotik, dan tidak berzina.” Sunan Ampel diperkirakan wafat pada
tahun 1481 M di Demak dan dimakamkan di sebelah barat Masjid
Ampel, Surabaya.
Sunan Giri
Ia memiliki nama kecil Raden Paku, alias Muhammad Ainul Yakin.
Sunan Giri lahir di Blambangan (Banyuwangi) pada 1442 M. Ada
juga yang menyebutnya Jaka Samudra. Sebuah nama yang dikaitkan
dengan masa kecilnya yang pernah dibuang oleh keluarga ibunya—
seorang putri raja Blambangan bernama Dewi Sekardadu ke laut.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
8/66
6 7
Raden Paku kemudian dipungut anak oleh Nyai Semboja.
Sunan Giri kecil menuntut ilmu di pesantren misannya,
Sunan Ampel, tempat dimana Raden Patah juga belajar. Ia sempat
berkelana ke Malaka dan Pasai. Setelah merasa cukup ilmu, ia
membuka pesantren di daerah perbukitan Desa Sidomukti, Selatan
Gresik. Dalam bahasa Jawa, bukit adalah “giri”. Maka ia dijuluki
Sunan Giri.
Pesantren itupun berkembang menjadi salah satu pusat
kekuasaan yang disebut Giri Kedaton. Giri Kedaton tumbuh menjadi
pusat politik yang penting di Jawa, waktu itu. Ketika Raden Patah
melepaskan diri dari Majapahit, Sunan Giri malah bertindak sebagai penasihat dan panglima militer Kesultanan Demak. Selanjutnya,
Demak tak lepas dari pengaruh Sunan Giri. Ia diakui juga sebagai
mufti, pemimpin tertinggi keagamaan, se-Tanah Jawa.
Dalam keagamaan, ia dikenal karena pengetahuannya yang
luas dalam ilmu kih. Orang-orang pun menyebutnya sebagai Sultan
Abdul Fakih. Ia juga pecipta karya seni yang luar biasa. Permainan
anak seperti Jelungan, Jamuran, lir-ilir dan cublak suweng disebut
sebagai kreasi Sunan Giri. Demikian pula Gending Asmaradana dan
Pucung, lagi bernuansa Jawa namun syarat dengan ajaran Islam.
Sunan Bonang
Ia anak Sunan Ampel, yang berarti juga cucu Maulana Malik Ibrahim.
Nama kecilnya adalah Raden Makdum Ibrahim. Lahir diperkirakan1465 M dari seorang perempuan bernama Nyi Ageng Manila, puteri
seorang adipati di Tuban. Sunan Bonang belajar agama dari pesantren
ayahnya di Ampel Denta. Setelah cukup dewasa, ia berkelana untuk
berdakwah di berbagai pelosok Pulau Jawa.
Mula-mula ia berdakwah di Kediri, yang mayoritas
masyarakatnya beragama Hindu. Di sana ia mendirikan Masjid
Sangkal Daha, kemudian ia menetap di Bonang. Di desa itu ia
membangun tempat pesujudan/zawiyah sekaligus pesantren yang
kini dikenal dengan nama Watu Layar. Ia kemudian dikenal pula
sebagai imam resmi pertama Kesultanan Demak, dan bahkan sempat
menjadi panglima tertinggi.
Masyarakat juga mengenal Sunan Bonang sebagai seorang
yang piawai mencari sumber air di tempat-tempat gersang. Sunan
Bonag juga mengubah gamelan Jawa yang saat itu kental dengan
estetika Hindu, dengan memberi nuansa baru. Ialah yang menjadi
kreator gamelan Jawa seperti sekarang, dengan menambahkan
instrumen bonang. Dalam pentas pewayangan, Sunan Bonang adalah
dalang yang piawai membius penontonnya. Kegemarannya adalah
mengubah lakon dan memasukkan tafsir-tafsir khas Islam. Kisah perseteruan antara Pandawa-Kurawa ditafsirkan Sunan Bonang
sebagai peperangan antara Na (peniadaan) dan ‘Isbah (peneguhan).
Sunan Kalijaga
Dialah Wali yang namanya paling banyak disebut masyarakat Jawa.
Ia lahir sekitar tahun 1450 Masehi. Ayahnya adalah Arya Wilatikta,
Adipati Tuban—keturunan dari tokoh pemberontak Majapahit,
Ronggolawe. Masa itu, Arya Wilatikta diperkirakan telah menganut
Islam. Nama kecil Sunan Kalijaga adalah Raden Said. Ia juga
memiliki sejumlah nama panggilan seperti Lokajaya, Syekh Malaya,
Pangeran Tuban atau Raden Abdurrahman.
Masyarakat Cirebon berpendapat bahwa nama itu berasal
dari dusun Kalijaga di Cirebon. Sunan Kalijaga memang pernah
tinggal di Cirebon dan bersahabat erat dengan Sunan Gunung Jati.Ia ikut merancang pembangunan Masjid Agung Cirebon dan Masjid
Agung Demak. Tiang “tatal” (pecahan kayu) yang merupakan salah
satu dari tiang utama masjid adalah kreasi Sunan Kalijaga.
Dalam dakwah, ia punya pola yang sama dengan mentor
sekaligus sahabat dekatnya, Sunan Bonang. Ia juga memilih kesenian
dan kebudayaan sebagai sarana untuk berdakwah. Ia sangat toleran
pada budaya lokal. Sunan Kalijaga berkeyakinan jika Islam sudah
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
9/66
8 9
dipahami, dengan sendirinya kebiasaan lama hilang. Maka ajaran
Sunan Kalijaga terkesan sinkretis dalam mengenalkan Islam. Ia
menggunakan seni ukir, wayang, gamelan, serta seni suara suluk
sebagai sarana dakwah.
Dia dianggap pencipta Baju takwa, perayaan sekatenan,
grebeg maulud, Layang Kalimasada, lakon wayang Petruk Jadi Raja.
Lanskap pusat kota berupa Kraton, alun-alun dengan dua beringin
serta masjid diyakini sebagai karya Sunan Kalijaga. Sunan Kalijaga
dimakamkan di Kadilangu, selatan Demak.
Sunan Gunung Jati
Sunan Gunung Jati atau Syarif Hidayatullah diperkirakan lahir
sekitar tahun 1448 M. Ibunya adalah Nyai Rara Santang, putri dari
raja Pajajaran Raden Manah Rarasa. Sedangkan ayahnya adalah
Sultan Syarif Abdullah Maulana Huda, pembesar Mesir keturunan
Bani Hasyim dari Palestina. Syarif Hidayatullah mendalami ilmu
agama sejak berusia 14 tahun dari para ulama Mesir. Menyusul
berdirinya Kesultanan Bintoro Demak, dan atas restu kalangan ulama
lain, ia mendirikan Kasultanan Cirebon yang juga dikenal sebagai
Kasultanan Pakungwati.
Dengan demikian, Sunan Gunung Jati adalah satu-satunya
“wali songo” yang memimpin pemerintahan. Sunan Gunung Jati
memanfaatkan pengaruhnya sebagai putra Raja Pajajaran untuk
menyebarkan Islam dari pesisir Cirebon ke pedalaman Pasundan
atau Priangan. Ia mendekati rakyat dengan membangun infrastruktur berupa jalan-jalan yang menghubungkan antar wilayah.
Pada usia 89 tahun, Sunan Gunung Jati mundur dari jabatannya
untuk hanya menekuni dakwah. Kekuasaan itu diserahkannya kepada
Pangeran Pasarean. Pada tahun 1568 M, Sunan Gunung Jati wafat
dalam usia 120 tahun, di Cirebon. Ia dimakamkan di daerah Gunung
Sembung, Gunung Jati, sekitar 15 kilometer sebelum kota Cirebon
dari arah barat.
Sunan Drajat
Nama kecilnya Raden Qosim. Ia anak Sunan Ampel. Dengan
demikian ia bersaudara dengan Sunan Bonang. Diperkirakan Sunan
Drajat yang bergelar Raden Syaifuddin ini lahir pada tahun 1470
M. Sunan Drajat mendapat tugas pertama kali dari ayahnya untuk
berdakwah ke pesisir Gresik, melalui laut, ia kemudian terdampar
di sebuah Dusun. Tapi setahun berikutnya Sunan Drajat berpindah 1
kilometer ke selatan dan mendirikan padepokan santri Dalem Duwur,
yang kini bernama Desa Drajat, Paciran-Lamongan.
Dalam pengajaran tauhid dan akidah, Sunan Drajat mengambil
cara ayahnya: langsung dan tidak banyak mendekati budaya lokal.Meskipun demikian, cara penyampaiannya mengadaptasi cara
berkesenian yang dilakukan Sunan Muria. Terutama seni suluk.
Maka ia menggubah sejumlah suluk, di antaranya adalah suluk
petuah “berilah tongkat pada si buta/beri makan pada yang lapar/
beri pakaian pada yang telanjang’. Sunan Drajat juga dikenal sebagai
seorang bersahaja yang suka menolong. Di pondok pesantrennya, ia
banyak memelihara anak-anak yatim-piatu dan fakir miskin.
Sunan Kudus
Nama kecilnya Jaffar Shadiq. Ia putra pasangan Sunan Ngudung dan
Syarifah (adik Sunan Bonang), anak Nyi Ageng Maloka. Disebutkan
bahwa Sunan Ngudung adalah salah seorang putra Sultan di Mesir
yang berkelana hingga di Jawa. Di Kesultanan Demak, ia pun
diangkat menjadi Panglima Perang.
Cara Sunan Kudus mendekati masyarakat Kudus adalah
dengan memanfaatkan simbol-simbol Hindu dan Budha. Hal itu
terlihat dari arsitektur masjid Kudus. Bentuk menara, gerbang dan
pancuran/padasan wudhu yang melambangkan delapan jalan Budha.
Sebuah wujud kompromi yang dilakukan Sunan Kudus.
Sunan Kudus juga menggubah cerita-cerita ketauhidan. Kisah
tersebut disusunnya secara berseri, sehingga masyarakat tertarik
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
10/66
10 11
untuk mengikuti kelanjutannya. Sebuah pendekatan yang tampaknya
mengadopsi cerita 1001 malam dari masa kekhalifahan Abbasiyah.
Dengan begitulah Sunan Kudus mengikat masyarakatnya.
Sunan Muria
Ia putra Dewi Saroh, adik kandung Sunan Giri sekaligus anak Syekh
Maulana Ishak, dengan Sunan Kalijaga. Nama kecilnya adalah
Raden Prawoto. Nama Muria diambil dari tempat tinggal terakhirnya
di lereng Gunung Muria, 18 kilometer ke utara kota Kudus.
Bergaul dengan rakyat jelata, sambil mengajarkanketerampilan-keterampilan bercocok tanam, berdagang dan melaut
adalah kesukaannya. Sunan Muria seringkali dijadikan pula sebagai
penengah dalam konik internal di Kesultanan Demak (1518-1530).
Ia dikenal sebagai pribadi yang mampu memecahkan berbagai
masalah betapapun rumitnya masalah itu. Solusi pemecahannya
pun selalu dapat diterima oleh semua pihak yang berseteru. Sunan
Muria berdakwah dari Jepara, Tayu, Juana hingga sekitar Kudus dan
Pati. Salah satu hasil dakwahnya lewat seni adalah lagu Sinom dan
Kinanti.
Apep Saepudin
Syekh Siti Jenar: Penyebar Tasawuf
Terlahir sekitar tahun 1426 di lingkungan Pakuwuan Caruban,
Astana Japura, sebelah tenggara Cirebon. Dia mendapat gelar Syaikh
Siti Jenar atau Syaikh Lemah Abang atau Syaikh Lemah Brit. Syech
Siti Jenar adalah seorang sayyid atau habib keturunan dari Rasulullah
Saw. Nasab lengkapnya adalah: Syekh Siti Jenar [Sayyid Hasan ’Ali]
bin Sayyid Shalih bin Sayyid ’Isa ’Alawi bin Sayyid Ahmad SyahJalaluddin bin Sayyid ’Abdullah Khan bin Sayyid Abdul Malik Azmat
Khan bin Sayyid ‘Alwi ‘Ammil Faqih bin Sayyid Muhammad Shohib
Mirbath bin Sayyid ‘Ali Khali Qasam bin Sayyid ‘Alwi Shohib Baiti
Jubair bin Sayyid Muhammad Maula Ash-Shaouma’ah bin Sayyid
‘Alwi al-Mubtakir bin Sayyid ‘Ubaidillah bin Sayyid Ahmad Al-
Muhajir bin Sayyid ‘Isa An-Naqib bin Sayyid Muhammad An-Naqib
bin Sayyid ‘Ali Al-’Uraidhi bin Imam Ja’far Ash-Shadiq bin Imam
Muhammad al-Baqir bin Imam ‘Ali Zainal ‘Abidin bin Imam Husain
Asy-Syahid bin Sayyidah Fathimah Az-Zahra binti Nabi Muhammad
Rasulullah Saw.
Syekh Siti Jenar memahami Tuhan sebagai ruh yang
tertinggi, ruh maulana yang utama, yang mulia yang sakti, dan
yang suci tanpa kekurangan. Itulah Hyang Widhi, ruh maulana
yang tinggi dan suci menjelma menjadi diri manusia. Syekh Siti
Jenar juga mengungkapkan sifat-sifat hakikat ruh manusia adalahruh diri manusia yang tidak berubah, tidak berawal, tidak berakhir,
tidak bermula, ruh tidak lupa dan tidak tidur, tidak terikat dengan
rangsangan indera yang meliputi jasad manusia.
Syeh Siti Jenar mengaku bahwa, “aku adalah Allah, Allah
adalah aku”. Lihatlah, Allah ada dalam diriku, aku ada dalam diri
Allah. Pengakuan Siti Jenar bukan bermaksud mengaku-aku
dirinya sebagai Tuhan Allah Sang Pencipta ajali abadi, melainkan
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
11/66
12 13
kesadarannya tetap teguh sebagai makhluk yang diciptakan Tuhan.
Siti Jenar merasa bahwa dirinya bersatu dengan “ruh” Tuhan.
Memang ada persamaan antara ruh manusia dengan “ruh”
Tuhan atau Zat. Keduanya bersatu di dalam diri manusia. Persatuan
antara ruh Tuhan dengan ruh manusia terbatas pada persatuan
manusia denganNya. Persatuannya merupakan persatuan Zat sifat,
ruh bersatu dengan Zat sifat Tuhan dalam gelombang energi dan
frekuensi yang sama. Inilah prinsip kemanunggalan dalam ajaran
tentang manunggaling kawula Gusti atau jumbuhing kawula Gusti.
Bersatunya dua menjadi satu, atau dwi tunggal. Diumpamakan wiji
wonten salebeting wit .Ajaran itu tak dapat diterima, karena dianggap terlalu dini
mengajarkan ajarannya bagi masyarakat di Jawa yang masih awam
dalam menerima Islam. Karena takut akan adanya salah tafsir dalam
masyarakat. Hingga akhirnya Syech Siti Jenar pun dihukum.
Arian Gurbantara
Airlangga: Raja Besar Yang Memilih
Bertapa
Terlahir ke dunia sebagai putra Raja Udayana dari Bali. Dia juga
menantu dari Raja Dharmawangsa dari Medang Kemulan. Pada
tahun 1019, Airlangga dinobatkan sebagai raja oleh para pendeta
dan Brahmana. Airlangga berhasil mempersatukan kerajaan yangterpecah-pecah dan membangun kerajaannya.
Airlangga sebenarnya merupakan gelar yang diterima karena
dia berhasil mengendalikan air Sungai Brantas sehingga bermanfaat
bagi rakyat. Dalam bidang pemerintahan, Airlangga mengangkat
orang-orang yang berjasa kepadanya. Dalam bidang ekonomi, ia
memerintahkan rakyatnya untuk membuat waduk di daerah Sungai
Brantas.
Sejak tahun 1025, Airlangga memperluas kekuasaan dan pengaruhnya seiring dengan melemahnya Sriwijaya. Mula-mula yang
dilakukan Airlangga adalah menyusun kekuatan untuk menegakkan
kembali kekuasaan Wangsa Isyana atas pulau Jawa. Namunawalnya tidak berjalan dengan baik, karena menurut prasasti Terep
(1032), Watan Mas kemudian direbut musuh, sehingga Airlangga
melarikan diri ke desa Patakan. Berdasarkan prasasti Kamalagyan
(1037), ibu kota kerajaan sudah pindah ke Kahuripan.
Airlangga pertama-tama mengalahkan Raja Hasin. Pada
tahun 1030, Airlangga mengalahkan Wisnuprabhawa raja Wuratan,
Wijayawarma raja Wengker, kemudian Panuda raja Lewa. Pada
tahun 1031 Putra Panuda mencoba membalas dendam namun
dapat dikalahkan oleh Airlangga. Ibu kota Lewa dihancurkan pula.
Tahun 1032 seorang raja wanita dari daerah Tulungagung sekarang berhasil mengalahkan Airlangga. Istana Watan Mas dihancurkannya.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
12/66
14 15
Airlangga terpaksa melarikan diri ke desa Patakan ditemani Mapanji
Tumanggala, dan membangun ibu kota baru di Kahuripan. Hinggakerajaan maju.
Airlangga naik tahta dengan gelar Abhiseka Sri Maharaja Rakai
Halu Sri Dharmawangsa Airlangga Anantawikramottunggadewa.
Airlangga juga memperluas wilayah kerajaan hingga ke Jawa Tengah,
bahkan pengaruh kekuasaannya diakui sampai ke Bali. Menurut
prasasti Pamwatan (1042), pusat kerajaan kemudian pindah ke Daha.Setelah keadaan aman, Airlangga mulai mengadakan pembangunan-
pembangunan demi kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan yang
dicatat dalam prasasti-prasasti peninggalannya antara lain
Airlangga juga membangun tempat-tempat suci, pertapaan,
dan asrama-asrama pendeta. Airlangga melakukan pembangunan
demi untuk kesejahteraan rakyatnya. Ketika sudah tua, Airlangga
mengundurkan diri dari pemerintahan. Dia pergi ke gunung untuk
menjadi pertapa. Sebagai petapa, Airlangga bergelar Jatiningrat.
Dina Rizki
Albertus Soegijapranata: Uskup
Pertama Indonesia
Albert Soegijapranata lahir pada tanggal 25 November 1896. beliau
merupakan Vikaris Apostolik Semarang yang kemudian menjadi
uskup agung. Ia merupakan uskup pribumi pertama yang dikenal
karena pendirianya yang pronasionalis.
Keluarga Albert Soegijapranata atau Soegija merupakan
keluarga muslim. Karena diakui sebagai anak yang cerdas, pada
tahun 1909 Soegija diminta Frans van Lith untuk bergabung dalam
Kolese Xaverius, suatu sekolah Yesuit di Muntilan. Disanalah Soegija
mulai tertarik dengan agama Katolik dan dibaptis pada tanggal 24
Desember 1910.
Soegija memulai keimanannya sebagai viskaris paroki untuk
Pastur Van Driessche di Paroki Kidul Loji, Yogyakarta, tetapi diberi
paroki sendiri setelah gereja Santo Yoseph di Bintaran dibuka pada
tahun 1934. Tahun 1940, Soegija diangkat sebagai Vikaris Apostolic
di Vikariat Apostolik Semarang—yang baru didirikan.
Meski jumlah pemeluk agama Katolik meningkat, Soegija
harus menghadapi berbagai tantangan. Kekaisaran Jepang menduduki
Hindia-Belanda pada awal 1942 dan selama periode kedudukan itu banyak gereja yang diambil alih dan banyak pastor ditangkap bahkan
dibunuh.
Setelah Proklamasi kemerdekaan Indonesia, Semarang
dipenuhi dengan kekacauan. Soegija membantu menyelesaian
pertempuran Lima Hari di Semarang yang penuh darah.
Pada tahun 1947, Soegija pindah ke Yogyakarta, beliau
berusaha meningkatkan pengakuan dunia luar atas Indonesia. Dan
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
13/66
16 17
meyakinkan orang Katolik untuk berjuang demi Indonesia sebagai
negara mereka. Tidak lama setelah Belanda mengakui kedaulatan
Indonesia, Soegija kembali ke Semarang.
Setelahnya, Soegija banyak menulis buku mengenai
komunisme dan berusaha untuk mengembangkan pengaruh Katolik,
serta menjadi perantara beberapa faksi politik. Tanggal 3 Januari
1961, ia diangkat menjadi Uskup Agung, saat Tahta Suci mendirikan
enam provinsi gerejawi di wilayah Indonesia. Soegija bergabung
pada sesi pertama dari Konsili Vatikan II.
Soegija meninggal pada tahun 1963 di Steyl, Belanda
dan jenazahnya diterbangkan kembali ke Indonesia. Ia kemudiandijadikan pahlawan nasional dan dikebumikan di Taman Makam
Pahlawan Giri Tunggal, Semarang.
Fabrizio Ravanelli Tambunan
Nommensen: Penginjil Tanah Batak
Nommensen tokoh penting penyebar agama Kristen Protestan
di Indonesia. Nommensen lahir pada tangga 6 Februari 1834 di
Nordstrand, Jerman. Tahun 1861 Nommensen menjadi Pendeta dan
setelah itu Nommensen pergi menuju Sumatra. Pada 1862 tepatnya
pada ditanah Batak. Ia memulai pekerjaannya di Barus. Ia mulai
belajar bahasa Batak dan bahasa Melayu. Dengan cepat sekalidua bahasa itu dapat dikuasainya. Kemudian, Nommensen mulai
mengadakan kontak-kontak dengan orang-orang Batak, terutama
dengan raja-raja mereka.
Nommensen tidak jemu mengadakan perjalanan keliling
untuk menciptakan hubungan pergaulan yang baik. Ia mempelajari
adat- istiadat Batak dan mempergunakannya dalam mempererat
pergaulan.Nommensen meminta ijin untuk masuk ke pedalaman
namun dilarang keras oleh pemerintah, karena sangat berbahaya bagi
seorang asing. Namun Nommensen tidak takut.
Nommensen memilih Silindung sebagai tempat tinggalnya
yang baru. Ia mendapat gangguan yang hebat di sini, namun ia tidak
putus asa. Ia berhasil mengumpulkan jemaatnya yang pertama di
Huta Dame atau Kampung Damai. Tahun 1873 ia mendirikan sebuah
gedung gereja, sekolah dan rumahnya sendiri di Pearaja. Sampaisekarang Pearaja menjadi kantor pusat HKBP.
Pekerjaan Nommensen cukup berhasil, dan ajarannya makin
meluas di kalangan orang-orang Batak. Sekali lagi ia memindahkan
tempat tinggalnya ke kampung Sigumpar, pada tahun 1891 dan ia
tinggal di sini sampai dengan meninggalnya.
Nommensen memberitakan Injil di tanah Batak dengan
berbagai macam cara. Ia menerjemahkan Perjanjian Baru ke dalam
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
14/66
18 19
bahasa Toba dan menerbitkan cerita-cerita Batak. Ia juga berusaha
untuk memperbaiki pertanian, peternakan, meminjamkan modal,
menebus hamba-hamba dari tuan- tuannya, dan membuka sekolah-
sekolah serta balai-balai pengobatan.
Nommensen meninggal pada umur yang sangat tua, pada
umur 84 tahun. Ia meninggal pada 12 Mei 1918. Nommensen
dikuburkan di Sigumpar di tengah-tengah suku bangsa Batak setelah
bekerja dalam kalangan suku bangsa ini selama 57 tahun lamanya
dan namanya diabadikan menjadi sebuah nama universitas ternama
di Sumatra Utara yaitu Universitas Nommensen yang berlokasi di
kota Medan.
Jihan Salsabilla Denura
Datuk Ri Bandang : Penyebar Islam
di Tanah Sulawesi
Datuk Ri Bandang adalah seorang ulama dari Koto Tangah,
Minangkabau, Sumatera Barat. Nama aslinya adalah: Abdul Makmur
gelar Khatib Tunggal. Sebagai ulama, jasanya begitu besar bagi umat
Islam di Indonesia. Dia penyebar Agama Islam yang cukup penting di
kerajaan-kerajaan di wilayah timur nusantara, yaitu Kerajaan Luwu,
Kerajaan Gowa, Kerajaan Talllo dan Kerajaan Gantarang (Sulawesi),
kerajaan Kutai (Kalimantan) dan Kerajaan Bima (Nusa Tenggara).
Dalam menyebarkan syiar Islam, Datuk Ri Bandang dibantu
oleh 2 saudaranya yang ulama juga. Mereka adalah:u Datuk Ri Tiro
dan Datuk Patimang, dan seorang temannya yaitu Tuan Tunggang
Parangan. Mereka menyiarkan Islam sejak kedatangaanya hingga
abad ke 16 hingga akhir hayatnya. Datuk Ri Bandang berdakwah
sesuai keahliannya yaitu ahli Fikih di Kerajaan Gowa dan Tallo
di Sulawesi Selatan. Sebelum masuknya agama Islam di Sulsel,
masyarakat masih menganut kepercayaan animisme.
Awalnya, Datuk Ri Bandang bersama Datuk Patimang
menyiarkan Agama Islam di Kerajaan Luwu (kerajaan tertua di
Sulwesi Selatan), sehingga kerajaan Luwu menjadi kerajaan islam pertama di Sulawesi Selatan. Berkat metode penyiaran islam yang
sesuai, ajaran Datuk Ri Bandang dapat diterima oleh kerajaan Luwu
dan masyarakatnya. Berawal dari seorang petinggi Kerajaan yang
masuk islam yaitu Tandi Pau, lalu berlanjut dengan Raja Luwu yang
masuk islam yaitu Datu’ La Pattiware Daeng Parabung pada 4-5
Februari 1605, beserta seluruh pejabat istananya. Akhirnya islam
dijadikan agama kerjaan sehingga semua hukum dan peraturan
kerjaan dibuat berdasarkan Hukum Islam.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
15/66
20 21
Datuk Ri Bandang kemudian menetap di Makassar dan
menyiarkan agama islam di Gowa, Takalar , Jeneponto, Bantaeng.Dakwah Datuk Ri Bandang berhasil membuat Raja Gowa XIV, I
Manga’rangi Daeng Manrabia dan Raja Tallo, I Malingkang Daeng
Manyonri beserta rakatnya masuk Islam.
Penerimaan Islam secara resmi oleh Raja Tallo ini terjadi
pada malam Jum’at 9 Jumadil Awal 1014 H atau 22 September
1605 M. Kemuadian, Datuk Ri Bandang wafat dan dimakamkan di
kecamatan Tallo arah utara Kota Makassar. Datuk Ri Bandang telah
berjasa dalam memperkenalkan ajaran islam kepada Raja Tallo dan
Raja Gowa yang menjadi gerbang masuknya agam islam di SulawesiSelatan. Bahkan pengaruhnya dapat dirasakan oleh masyarakat sulsel
hingga saat ini.
Lut Nur Indah
K.H. Abdurrahman Wahid:
Cendikiawan Bijak Nusantara
Kiai Haji Abdurrahman Wahid alias Gus Dur lahir di Jombang, 7
September 1940 dan meninggal di Cianjur, 30 Desember 2009.
Beliau adalah seorang tokoh Muslim sekaligus pernah menjadi
Presiden ke empat Indonesia yang menggantikan B.J. Habibie padatahun 1999. Gus Dur juga merupakan ketua Tandziyah (badan
eksekutif) Nahdlatul Ulama dan pendiri Partai Kebangkitan Bangsa
(PKB).
Gus Dur lahir dalam keluarga yang sangat terhormat dalam
komunitas Muslim Jawa Timur. Kakek dari ayahnya, K.H. Hasyim
Asyari adalah pendiri Nahdlatul Ulama. Oleh sebab itu, Gus Dur
akhirnya menjabat sebagai Dewan Penasehat Agama NU. Walaupun
hal ini berlawanan dengan aspirasinya menjadi intelektual publik dan
sempat dua kali menolak tawaran tersebut.
Pada masa itu, NU dipandang sebagai organisasi dalam
keadaan stagnasi/terhenti. Dalam Musyawarah Nasional 1984, Gus
Dur terpilih sebagai Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama.
Pada masa jabatan pertama ini, Gus Dur fokus mereformasi dan
berhasil meningkatkan sistem pendidikan pesantren sehingga dapat
menandingi sekolah sekular.
Pada masa jabatan kedua, Gus Dur menolak bergabung
dengan ICMI (Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia) karena
mengira organisasi tersebut mendukung sektarianisme dan akan
membuat Soeharto tetap kuat. Pada Maret 1992 setelah mengadakan
Musyawarah Besar ulang tahun NU ke-66, Gus Dur mengirim surat
protes kepada Soeharto yang menyatakan bahwa NU tidak diberi
kesempatan menampilkan Islam yang terbuka, adil, dan toleran. Pada
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
16/66
22 23
masa ini, ide liberal Gus Dur mulai mengubah banyak pendukungnya
menjadi tidak setuju dan melawan pemerintahan pada masa Orde
Baru.
Pada masa jabatan ketiga, Gus Dur memulai aliansi politik
dengan Megawati Soekarno Putrid dari Partai Demokrasi Indonesia
(PDI). Juli 1997, Soeharto mulai kehilangan kendali atas situasi
Krisis Finansial Asia. Gus Dur didorong untuk melakukan reformasi
dengan Megawati dan Amien Rais, namun ia terkena stroke pada
Januari 1998.
Setelah Soeharto menyatakan pengunduran dirinya, banyak
pembentukan partai politik baru. Gus Dur pun membentuk partai baruatas permintaan sebagian besar anggota komunitas NU, yaitu Partai
Kebangkitan Bangsa untuk melawan Golkar dalam pemilu. Pada
November 1998 di Ciganjur, Gus Dur bersama dengan Megawati,
Amien, dan Sultan Hamengkubuwono X kembali menyatakan
komitmen mereka untuk reformasi.
Pemikiran-pemikiran besar Gus Dur telah merubah
pandangan masyarakat mengenai NU berbalik 180 derajat. Dari yang
semula menganggap NU sebagai organisasi yang terhenti hingga
sekarang sebagian besar masyarakat Indonesia berlatar belakang NU.
Secara tidak langsung, Gus Dur telah berhasil membuat masyarakat
Indonesia didominasi oleh agama Islam lewat komunitas Nahdlatul
Ulama.
Ernawati
Ahmad Dahlan: Pencerah dan
Pensejahtera
Kiai Haji Ahmad Dahlan yang mempunyai nama kecil Muhammad
Darwisy. Lahir di Yogyakarta, 1 Agustus 1868 - meninggal di
Yogyakarta, 23 Februari 1923. Beliau merupakan Pahlawan Nasional
Indonesia. Dalam pengabdiannya terhadap negara. Beliau turutandil dalam beberapa organisasi yang menggerakan para pemuda
Indonesia untuk berpartisipasi dalam pergerakan Indonesia.
Dahlan berpartisipasi dalam mengikuti organisasi Boedi
Utoemo yang pada saat itu menjadi salah satu organisasi kepemudaan
pertama di Indonesia. Selain itu, Dahlan juga mengadakan relasi-
relasi dagang menjadi seorang wirausahawan yang cukup berhasil
dengan berdagang batik. Hal ini mendorong ambisinya dalam
pendirian yang mengacu pada perkumpulan bersifat sosial dan
bergerak di bidang pendidikan.
Proses yang dijalani oleh Dahlan saat mendirikan
perkumpulan ini tidaklah berjalan sesuai dengan harapan awal.
Terdapat banyak sekali masalah yang timbul akibat pendirian
tersebut. Keluarga dan masyarakat sekitarnya juga turut andil dalam
mereristensikan pendirian Muhammadiyah itu sendiri.Ketidaksetujuan dari pihak lain menyatakan bahwa
perkumpulan ini hanyalah pesan tersirat yang digunakan sebagai
strategi dalam mendirikan agama baru di masyakat dan bertolak
belakang dari syariat Islam. Perbedaan pandangan ini timbul
karena tidak disertai dengan kelengkapan informasi membuat hal
ini menjadi rancu. Ada pula yang menudingnya bahwa ia adalah
kyai palsu karena sudah meniru-niru bangsa Belanda yang kristen,
mengajar di sekolah Belanda, serta bergaul dengan tokoh-tokoh dari
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
17/66
24 25
Budi Utomo, yang kebanyakan dari golongan priyayi dan bermacam
lain tuduhan. Bahkan ada yang hendak membunuhnya. Namun, ia
berteguh hati untuk melanjutkan cita-cita dan perjuangan pembaruan
Islam di tanah air sampai bisa mengatasi semua rintangan tersebut.
Pendirian Muhammadiyah memiliki tujuan khusus dalam
penciptaannya. Penciptaan ini dimaksudkan untuk menghimbau dan
mengajak para umat islam untuk kembali hidup dengan berlandaskan
al-Qur’an dan al-Hadits. Gagasan yang dikemukakan oleh Dahlan
cukuplah idealis dan masyarakat menyetujui tentang gagasan
beliau. Dan Dahlan sendiri, pada awalnya menegaskan bahwasanya
perkumpulan ini bukan organisasi politik, tetapi organisasi ini bersifat sosial dan bergerak di bidang pendidikan pada tanggal 18
November 1912.
Mia Rosmayanti
Gunadarma : Arsitek Borobudur
yang Misterius
Borobudur merupakan candi terbesar umat Buddha yang ada di
dunia. Candi ini terletak di Magelang, Jawa Tengah. Borobudur
ini diperkirakan di bangun sekitar tahun 800 Masehi oleh penganut
Buddha Mahayana pada masa pemerintahan Dinasti Syailendra.Candi ini mulai dibangun sekitar 824 Masehi oleh Samaratungga
(Raja Mataram Kuno) dan baru selesai sekitar setengah abad
kemudian pada masa pemerintahan putrinya, Pramudawardani.
Kisah ini diutarakan pada Prasasti Karangtengah dan Kahulungan .
Arsitek dari Candi Borobudur sendiri adalah Gunadarma.
Tidak ada bukti atau peninggalan yang jelas mengenai tokoh ini,
karena itulah sangat sulit mencari dengan pasti siapakah tokoh ini
sebenarnya. Ada buku yang menyebut bahwa Gunadarma adalah
seorang arsitek dari Nepal yang berhasil menggunakan bukit sebagai
sandaran konstruksi bangunannya dan bertingkat seperti bentuk
alami bukit itu sendiri. Ini dibuktikan dengan tidak adanya ruangan
pada bangunan candi tersebut, kecuali ruangan yang dibentuk oleh
rangka stupa.
Pembangunan Borobudur diperkirakan dibangun dengan
menggunakan 60.000 m3 batuan vulkanik dari Sungai Elo dan
Sungai Progo yang letaknya sekitar 2 km dari sebelah timur candi.
Luas bangunan ini adalah 15.129 m2 yang terdiri dari sekitar 2 juta
potongan batuan. Rata-rata ukuran batuan ini adalah 25 x 10 x 15 cm.
Candi ini ditemukan oleh Sir Thomas Stanford Rafes pada
tahun 1814 dalam kondisi yang rusak dan memerintahkan agar
bangunan itu dibersihkan serta dipelajari. Sebenarnya candi ini
sudah diketahui keberadaannya oleh penduduk sekitar pada abad ke-
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
18/66
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
19/66
28 29
yang laindan sengan Ordo Fransiskan. Yang katanya meneruskan
karya almarhum Alhi lsafat Indonesia, Nocolaus Driyarkarya, SS.
Sekolah tinggi itu mereka beri nama Sekolah Tonggi Filsafat (STF)
Driyarkarya, diproyeksi harus menjadi pusat studi dan penelitian
pusat di Jakarta.
Romo Magnis juga melahirkan tulisan yang memotivasi
dan bercak-bercak penanya telah dipablikasikan dalam bentuk
buku dan artikel. Buku yangberjudul “Etika Jawa” dituliskan
setelah iamenjalani sabbatical year di Paroki Hati Kudus Yesus di
Sukoharjo Jawa Tengah. Adapun buku lainnya yaitu “Etika Politik”
yang menjadi acuan pokok bagi Mahasiswa lsafat dan politik diIndonesia.
Romo Magnis juga dikenal sebagai tokoh yang begitu
perhatian pada korban pelanggaran Hak Azasi Manusia yang terjadi
di Indonesia. Ketika banyak orang Indonesia jadi korban, sementara
sebagian besar orang Indonesia tidak tahu bahkan tidak peduli dengan
pelanggaran HAM di Indonesia yang menimpa saudara sebangsanya,
Romo Magnis justru peduli meski dia tak punya darah Indonesia.
Sascha Putri Gumilar
Denninger: Penginjil Jerman di
Pulau Nias
Bagi orang Nias, sosok Ernest Ludwig Denninger adalah sosok
yang sangat penting karena jasanya dalam pemberitaan Injil di Nias.
Penghargaan orang Kristen Nias terhadap Denninger terlihat dari
keputusan untuk mengabadikan nama Denninger menjadi namasalah satu jemaat di Nias.
Setelah beberapa lama Denninger bermisi di Kalimantan.
Akhirnya, badan penginjilan Rheinische Missions Gesselschaft
(RMG) memutasi Denninger ke pulau Nias. Awalnya, Denninger
bermaksud membentuk satu jemaat bagi orang-orang Nias di Padang,
tetapi kemudian ia menyadari bahwa mereka hanya perantau yang
sering berpindah-pindah sehingga akhirnya Ia memutuskan untuk
datang langsung ke pulau Nias. Dengan mudah, ia mendapat
persetujuan dari RMG dan Pemerintah Hindia Belanda karena
sebelumnya sudah ada permintaan pemerintah kepada RMG agar
diutus Pendeta Penginjil ke pulau Nias.
Denninger tiba di sana pada 27 September 1865. Untuk
menarik perhatian orang banyak supaya mereka tertarik untuk belajar
rman Tuhan dan nyanyian-nyanyian gereja, Denninger lebih dahulu
membagikan tembakau untuk rokok dan ramuan sirih. Dalam masa
permulaan yang sulit itu, Denninger berusaha mengajar beberapa
pemuda agar dapat membaca dan menulis.
Awalnya, sekolah ini hanya diselenggarakan di rumah
penduduk, dan ternyata berhasil. Pemuda-pemuda inilah yang
kemudian membantu Denninger untuk mengajar anak-anak di sekitar
Gunungsitoli pada tahun 1866.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
20/66
30 31
Dalam proses mengajar, Denninger mengalami kesulitan
dalam memperoleh bahan-bahan dan sarana untuk mengajar, seperti
buku-buku pendukung. Pada tahun 1870, Denninger berhasil menulis
sebuah buku sekolah (Erste Schoolboekje) sebagai bahan pelajaran
sekolah di Hulo Niha. Dalam mencetak buku ini, Denninger dibantu
oleh seorang Belanda yang tinggal di Batavia, dia membantu
pencetakan sekaligus mengurus pengiriman paket buku sejumlah
200 buah tersebut pada Denninger di Gunungsitoli.
Dalam pekerjaan Misinya terhadap orang Nias, selain
Denninger dapat membuka satu sekolah untuk suku Nias, Denninger
juga telah berhasil menerjemahkan Injil Yohanes dan Injil Lukas kedalam bahasa Nias. Karyanya ini sangat berarti, baik bagi orang-
orang Nias yang dapat membaca maupun bagi para misionaris
lainnya.
Tahun 1874 secara resmi terbitnya terjemahan Injil Lukas
dalam bahasa Nias, dan pada saat itu Alkitab dalam bahasa Nias
belum ada. Dalam proses menerjemahkannya, beberapa pemuda
turut membantu. Pada tahun 1875, Denninger mengalami sakit. Ia
berobat ke Batavia dan satu tahun kemudian Denninger meninggal
dunia.
Tokoh-Tokoh
NasionalPentingdalam
Sejarah
Indonesia
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
21/66
32 33
Deiny Setiyawan
Ki Hajar Dewantara: Bapak
Pendidikan
Jogja adalah Kota Pelajar, Kota ini punya beberapa kampus dan
sekolah bergengsi. Sebagai kota pendididkan Jogja punya mutu
lulusan yang cukup diakui di Indonensia. Kota pendidikan ini
juga melahirkan tokoh penting pendidikan Indonesia. SoewardiSoerjaningrat adalah salah satu tokoh pendidikan itu. Namanya
begitu melegenda di Jogja.
Soewardi Soerjaningrat terahir di Yogyakarta, pada tanggal
2 Mei 1889, berasal dari golongan bangsawan dengan gelar Raden
Mas. Sebagai golongan bangsawan, Soewardi memiliki hak untuk
mengenyam pendidikan yang layak dari kolonial Belanda. Karena
pada masa itu, orang-orang pribumi tidak diperkenankan bersekolah.
Soewardi kecil mengawali dunia pendidikannya di ELS (sekolah
dasar untuk orang-orang Eropa). Tamat dari ELS, Soewardi
melanjutkan pendidikannya ke Sekolah Dokter Jawa (STOVIA).
Sayangnya, Soewardi lagi-lagi tidak bisa menamatkan pendidikannya
di STOVIA.
Rupanya, anak Pangeran terbuang dari Keraton Pakualaman
ini amat rajin dalam menulis sejak muda. Kegigihannya dalam
menulis berbagai macam artikel dicetak oleh beberapa surat kabar
saat itu. Sebut saja Sedya Tama, Midden Java, Oetoesan Hinda,
Kaoem Moeda, de Express, Tjahaya Timoer, hingga Poesara.
Pada tahun 1908, pada usia 19 tahun, Soewardi sudah
aktif dalam mengikuti pergerakan-pergerakan nasional. Organisasi
yang diikutinya pertama kali adalah Boedi Oetomo sebagai divisi
propaganda. Kemudian pada tahun 1911, ia menjadi anggota redaksi
harian de Express. Lagi-lagi, berkat kegigihannya dan pikirannya
yang kritis dalam tulisan, ia menjadi satu dari Tiga Serangkai,
bersama dengan Douwes Dekker (Danoedirdja Setiaboedi), dan
Tjipto Mangunkoesomo. Barulah pada tanggal 6 September 1912,
Tiga Serangkai mendirikan Indische Partij (Partai Hindia)—yang
menerima kaum pribumi dan Indo Eropa.
Mereka bertiga ditangkap kolonial Belanda dan dibuang ke
negeri Belanda pada tahun 1913-1919, karena aktivitas organisasi
mereka yang dianggap radikal dan berbahaya. Tidak diam saja ketika
diasingkan, Soewardi melanjutkan pendidikannya di pengasingan
hingga lulus dan memperoleh akta guru Eropa yang amat bergengsi.
Saat itulah, ia berpindah haluan untuk fokus ke perjuangan dalam bidang pendidikan.
Pada tanggal 3 Juli 1922, Soewardi mendirikan lembaga
pendidikan bernama Taman Siswa di Yogyakarta. Pada waktu itu,
nama yang dipakai adalah National Onderwijs Instituut Taman Siswa
(Lembaga Pendidikan Nasional Taman Siswa). Perguruan Taman
Siswa lebih menekankan rasa kebangsaan dan cinta tanah air. Sejak
saat itulah namanya tidak bisa dipisahkan oleh Taman Siswa.
Taman Siswa cepat berkembang dan membuka banyak
cabang di Nusantara. Melalui perguruan Taman Siswa, Ki Hadjar
Dewantara mencurahkan tenaga dan pikirannya untuk kepentingan
nusa dan bangsa. Berkat adanya Taman Siswa, banyak hasil cetakan
yang terdidik namun memiliki jiwa nasionalisme dan cinta tanah air.
Pada usianya lima windu, atau 40 tahun pada perhitungan Jawa, ia
mengganti namanya menjadi Ki Hadjar Dewantara, agar lebih bisa
dekat dengan masyarakat, tanpa adanya embel-embel ningrat.
Selain sistem pendidikan dan lembaga pendidikan, beliau
juga meninggalkan banyak dokumen-dokumen bersejarah dalam
bentuk tulisan artikel yang tidak ternilai harganya. Tulisan-tulisannya
berhasil dikumpulkan oleh Majelis Luhur Persatuan Taman Siswa
dan dijilid yang kemudian diterbitkan menjadi buku. Jilid pertama
mengenai pendidikan, jilid kedua mengenai kebudayaan. Barang-
barang bersejarah yang dipergunakan Ki Hadjar Dewantara semasa
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
22/66
34 35
hidupnya disimpan dalam museum Dewantara Kirtigrhia.
Atas jasa-jasanya itu, Ki Hadjar Dewantara mendapat julukan
Bapak Pendidikan Nasional, pahlawan bangsa. Tanggal kelahirannya
dijadikan sebagai Hari Pendidikan Nasional, dan tempat lahirnya
dijuluki sebagai Kota Pelajar.
Nabilla Rahil
Tan Tjeng Bok: Seniman Selebritis
Tempo Doeloe
Sosok yang badung, itulah yang tertera di hampir setiap kalimat di
majalah-majalah dan buku tentangnya. Tan Tjeng Bok sendiri adalah
sosok yang lahir dari dua garis keturunan yang berbeda. Ayahnya,
Tan Soen Tjiang, berasal dari etnis Tionghoa, dan ibunya, Dasih,merupakan wanita Betawi tulen asal Jembatan Lima. Pernikahan
mereka hanya berlangsung selama setahun karena tidak adanya
persetujuan dari pihak lelaki. Ayahnya lalu mengawini lagi gadis
Tionghoa, dan mempunyai delapan anak dari pernikahannya itu.
Oleh karenanya, dibandingkan kedelapan saudaranya yang lain,
kulitmya terbilang lebih gelap. Dari situlah panggilan ‘Si Item’ atau
‘Pak’ dan ‘Oom Item’ tercipta untuk perbedaan berupa kulitnya ini.
Lahir di Jakarta pada 30 April 1899, Item memulai karirnya
sebagai biduan ketika baru berusia 12 tahun. Saat seumuran itu,
beliau sering sekali bolos dari sekolahnya Hollandsch Chineesche
School yang beralamatkan di Braga, Bandung, sehingga seringkali
guru-guru melapori orang tuanya soal kelakuan si Item.
Item awali karirnya sebagai pelayan, lalu naik panggung
menyanyi keroncong Marisko, menggantikan penyanyi Oey Beng
Tan yang sangat beliau kagumi. Setelah itu, berganti di saat umur 14
tahun, ia mulai bekerja di bioskop Orion, sebagai pembawa papan
pengumuman, pengganti layar, dan pemutar lm.
Umur 20 tahun ia ikut Dardanella, rombongan sandiwara
kepunyaan Paedro (Willy Klimanoff), seseorang keturunan Rusia.
Semenjak ia bergabung dengan sanggarnya Paedro, namanya
jadi melejit di dunia sandiwara. Ia termasuk aktor paling mahal
bayarannya di antara tahun 1920-1930.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
23/66
36 37
Dardanella tutup di awal tahun 1940-an, menyebabkan Tan
Tjeng Bok harus bergonta-ganti grup, seperti sandiwara keliling
Orpheus dan Star. Di buku The Komedie Stambul karya Matthew
Isaac Cohen, Tjeng Bok sempat mengutarakan kalau berpindah-
pindah grup bagi artis stambul adalah hal yang biasa.Dalam waktu
kosong ini, ia menetap di Salatiga, Jawa Tengah, lalu memulai usaha
bunga hias.
Sempat berhenti ketika Jepang masuk, tetapi Tjeng Bok
tetap berjaya, ia mendirikan perkumpulan sandiwara di Bojonegoro
dan Surabaya. Tahun 1951, ia pindah lagi ke Jakarta dan main lm.
Selanjutnya, ia membintangi lebih banyak judul lm, diperkirakanmenurut catatan, ada kurang lebih 75 lm yang menjadikannya
sebagai bintangnya. Selain bermain di layar lebar, Tjeng Bok juga
kerap tampil di cerita sandiwara televisi. Pada masa berjayanya,
beliau memberi hiburan kepada rakyat Indonesia karena bakat
sandiwara dan komedinya.
Sayang, kesuksesan membuat Item lupa daratan. Dia gemar
menghamburkan uangnya. Gaya hidupnya yang boros membuat
dia menjalani masa senja (Tahun 1980-an) dalam keadaan melarat,
sehingga pernah melakoni hidup sebagai tukang obat hingga
kenek oplet. Dari begitu banyak perempuan, tinggal Sarmini yang
menemani beliau hingga akhir hayatnya.
Pada 18 Februari 1985, Tjeng Bok meninggal di usia
85 tahun karena sakit jantung. Lebih dari satu setengah dekade
kemudian, beliau menerima pengakuan atas jasa-jasanya selama
tiga puluh tahun di Indonesia, melalui penganugerahan tanda jasaBintang Budaya Paramadharma.
Karunia Kristania Wantania
Raden Saleh: Sang Maestro
Raden saleh salah satu keturunan keluarga bupati, berkebangsaan
Indonesia yang pada saat itu berkuasa di Semarang di bawah kendali
VOC. Ia lahir sekitar tahun 1814 dan akhirnya meninggal di Bogor
pada 23 April 1880. Ketika Raden Saleh berusia sekitar 12 sampai
15 tahun, ia ditemukan oleh pelukis Belgia, A A J Prayen. Setelah
melihat bakat terpendam Raden Saleh, akhirnya ia di angkat olehPrayen untuk menjadi muridnya. Selama Raden Saleh menjadi
menjadi murid Prayen, ia sangat diistimewakan daripada murid
Prayen lainnya.
Tahun 1829, Raden Saleh ikut berlayar ke Belanda sebagai
klerk inspektur keuangan de Linge. Selama perjalanannya ke
negeri penjajah, Saleh banyak memperkenalkan kebudayaan yang
dimilikinya di Indonesia. mulai dari adat istiadat yang ada, kebiasaan
dan kelembagaan orang Jawa, serta mengajari anggota kapal bahasa
Melayu dan Jawa. Setelah sampai di benua Eropa tersebut, Raden
Saleh dapat tinggal dan belajar lebih lagi tentang berhitung, bahasa
Belanda, dan litogra lewat dukungan yang diberikan oleh Prof.
Reinwardt dan van deer Capellen. Bukan hanya itu saja, ia beasiswa
sebesar 2000 gulden dari pemerintah Hindia Belanda saat itu.
Selama tinggal dan bersekolah di Belanda, Raden Salehmendapat pengawasan khusus yang diberikan oleh J C Baud,
Gubernur Jendral yang baru, dulunya sebagai Menteri daerah jajahan
yang ada di Hindia Belanda. Tidak hanya diawasi, tetapi Saleh juga
sangat dikagumi oleh Baud sehingga ia memperkenalkan Saleh yang
berbakat kepada pelukis Cornelis Kruseman. Setelah beberapa lama,
Raden Saleh pindah indekos ke Den Haag dan tinggal sertas diajari
oleh pelukis Schelfhout. Karena keberuntungnya, Saleh telah menjadi
orang Indonesia pertama yang bisa mendapatkan pendidikan modern
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
24/66
38 39
di negeri Belanda tersebut dan menjadi peolopor bagi para keturunan
Indonesia yang ingin melanjutkan pendidikan di negara yang terletak
di benua Eropa ini.
Bakat alaminya, keberuntungan, keistimewaan yang ia
terima dan segala pengalaman, sekolah yang selama ini ia miliki,
lebih mengasah lagi dan lagi apa yang ia bisa. Sehingga satu ketika,
pemerintah Hindia Belanda mulai mamberi kecurigaan kepada
Saleh yang akan menjadi seorang pemberontak. Oleh karena itulah,
pemerintah tidak membiarkan Saleh mengenyam pendidikan lebih
lama lagi di Belanda, sehingga pada tahun 1839 ia disuruh untuk
studi ke luar negeri dengan negara tujuan adalah Jerman. Di sana, iatingga selama kurang lebih 5 tahun dan bertempat di Dresden.
Dengan menjadi seorang pelukis tidak membuat Saleh
menjadi seorang pedagang lukisan. Ia tidak pernah menerima pesanan
siapa pun untuk menciptakan karyanya namun ia memilih sendiri
siapa dan apa yang akan dia lukis. Dengan menghargai segala jasa
yang telah mereka berikan padanya, Raden Saleh melukis gambaran
Baud, van den Bosch, dan Martin perwujudan balas budinya selama
ini.
Dalam hal lukisan, Raden Saleh lebih menyukai konsep
lukisan yang bertemakan kerasnya alam dan binatang. Hal yang
paling disukainya adalah kuda dan binatang-binatang liar yang ada.
Setiap pertemuan atau acara yang ia ikuti, Saleh selalu
mendapat perhatian khusus dari orang-orang, ia digolongkan sebagai
tokoh golongan elit dan tamu yang disenangi para pangeran dan hertog
pada saat itu. Dalam hal busana juga Raden Saleh sering menjadi
pusat perhatian. Dia pernah menjadi pelukis istana oleh Raja Willem
III. Pada tahun 1844, Saleh melakukan perjalanan ke Paris, dan di
sana ia diberikan audiensi oleh Raja Louis. Hal-hal yang disebutkan
itu menjadi bukti dari pencapaian bakatnya—lukis-melukis.
Setelah berkelana di negeri orang, akhirnya pada tahun
1851, Raden Saleh kembali ke Jawa. Sebelumnya, ia pernah menjadi
anggota Lembaga Bahasa, Sejarah, dan Antopologi Hindia Belanda
(KITLV) pada tahun 1866, namun ia dicoret dari keanggotaan karena
alasan dia seorang pribumi. Ia melukis di istana Yogyakarta dan
Mangkunegaraan selama beberapa waktu.
Raden Saleh merupakan cikal bakal dari pemikiran baru
dalam bidang seni rupa di Indonesia. Seorang pelopor lukisan
modern. Melukis banyak kejadian yang saat itu merupakan kejadian
yang penting dengan gayanya sendiri sehingga membuat lukisan itu
memiliki makna dan arti dibaliknya. Lukisan terkenalnya adalah:
Penangkapan Pangeran Diponegoro yang menyimpan simbol
kelicikan Belanda terhadap sang pangeran. Lukisan Banteng yang
dikeroyok dua siang juga simbol perlawanan pribumi terhadapBelanda.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
25/66
40 41
Anggyta Devya Nurindrawan
Hatta: Sang Proklamator
Mohammad Hatta yang disapa Bung Hatta merupakan salah satu
tokoh tokoh penting dalam sejarah Indonesia. Bung Hatta lahir di
Bukittinggi, 12 Agustus 1902 silam. Dibesarkan dalam lingkungan
keluarga pedagang yang agamis membuat Hatta memiliki
pengetahuan agama yang sangat mendalam.
Hatta terbilang mendapatkan pendidikan yang cukup layakdi masanya. Dia pernah belajar di Sekolah Melayu di Bukittinggi,
Europeesche Lagere School (sekolah dasar anak Eropa) di Padang,
Meer Uirgebreid Lagere School (Sekolah menengah pertama) di
Padang; Sekolah Tinggi Dagang Prins Hendrik School di Batavia.
Selanjutnya: Hatta adalah di Nederland Handelshoge School di
Belanda.
Meskipun terbilang terakhir namun diluar lembaga
pendidikan itu Hatta bukanlah sosok orang yang akan berhenti untuk
belajar. Sekembalinya Hatta darimenempuh pendidikan bisnisnya di
Belanda, jiwa politik Hatta mulai kentara. Diawali dengan keaktifan
Hatta dalam mengikuti berbagai kegiatan politik yang ada baik
selama ia masih mengenyam pendidikan di Belanda maupun di
Indonesia setelah menyelesaikan pendidikannya.
Hatta pernah bergabung dengan Jong Sumatranen Bond , yaitu
memegang jabatan bendahara. Hatta juga pernah menjabat menjadi
pimpinan Perhimpunan Indonesia, di masa kepemimpinannya Hatta
mundur dengan alasan ingin menyelesaikan studinya. Belakangan,
Perhimpunan Indonesia dipimpin kelompok Sosialis. Hatta pernah
nyaris dipenjara, namun berhasil terbebas. Dimana dalam pengadilan
dia membacakan pleidoinya yang berjudul: Indonesia Merdeka.
Di Indonesia, Hatta tak berhenti ikut pergerakan nasional.
Hingga dia diasingkan ke Boven Digoel—pengasingan yang
dibangun khusus untuk kaum merah di pedalaman hutan Papua.
Dalam masa pengasingan, Hatta selalu membawa serta koleksi
buku-bukunya—yang berjumlah kira-kira 16 peti. Selama hidup
disana Hatta memanfaatkan waktunya untuk mendalami ilmu-ilmu
politiknya.
Kedatangan Jepang ke Indonesia membebaskan Hatta dari
kehidupan pengasingan. Hatta diberi tawaran untuk bekerjasama
dengan Jepang dan akan diberikan jabatan khusus, namun Hatta
menolaknya dan memutuskan hanya akan menjadi penasihat.
Hatta merupakan tokoh yang berperan banyak dalam terlaksananya
proklamasi kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945 silam. Hattamerupakan bagian dari Panitia Sembilan yang dibentuk oleh Badan
Penyelidik Usaha Persiapan Kemerdekaan (BPUPKI), lalu menjadi
anggota Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI).
Setelah terdengarnya berita kekalahan Jepang terhadap
sekutu, golongan muda mendatangi Soekarno dan Hatta untuk
mendesak agar segera memproklamirkan kemerdekaan Indonesia.
Namun, Soekarno dan Hatta sempat menolaknya, karena menghindari
pertumpahan darah. Setelah itu Sukarno dan Hatta diculik dan
dibawa ke Rengasdengklok pada 15 Agustus 1945, namun esoknya
dipulangkan ke Jakarta. Malamnya, mereka ke rumah Maeda
dimana teks Proklamasi disusun. Bersama Sukarno, Hatta ikut
membubuhkan tandatangannya di teks proklamasi atas usul Otto
Iskandardinata.
Pada 17 Agustus 1945, Soekarno pun membacakan
proklamasi di PegangsaanTimur no. 56, Selanjutnya Hatta adalahWakil Presiden Republik Indonesia di awal-awal kemerdekaan.
Dimana Indonesia masih dalam kesulitan besar.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
26/66
42 43
Annah D. Ilmia
Pangeran Diponegoro: Panglima
Perang Jawa
Terlahir sebagai Raden Mas Ontowijoyo, lahir pada 11 November
1785 di Yogyakarta. Anak dari Sultan Hamengkubuwono III.
Ibunya adalah R.A Mangkarawati. Kemudian dia bergelar: Pangeran
Diponegoro. Seorang tokoh yang memperdalam ilmu agamanyalewat banyak pesantren dan guru, kyai di sekitar Jogja. Ia adalah
salah satu calon penerus Sultan Hamengkubuwono III, namun karena
ia memiliki nilai agamis yang sangat tinggi.
Sang Pangeran, menolak tawaran tersebut. Hal ini
dikarenakan Pangeran Diponegoro kecewa terhadap ayahnya yang
kurang relijius dan menerapkan sistem pemakzulan, berpola hidup
mengikuti budaya Belanda dan kebarat-baratan atau menganut sistem
westernisasi tanpa adanya kesederhanaan. Sangat bertolak belakang
dengan pola pikir Pangeran Diponegoro.
Untuk menjadi sultan, Belanda juga turut andil dalam proses
pengangkatannya. Maka dari itu Pangeran Diponegoro menolak
dirinya untuk dijadikan penerus ayahnya. Ia tak sudi bekerjasama
dengan orang-orang kapir laknatullah (pihak Belanda) dan kapir
murtad (orang jawa yang membela Belanda). Diponegoro bercita-
cita untuk mendirikan negara yang berkeadilan islam, maka ia
memiliki niatan untuk mengusir Belanda dari Indonesia.
Kebencian Diponegoro sangat terlihat dari penolakan atas
tawaran sebagai Sultan, terlebih Pangeran Diponegoro memiliki
pengikut yang banyak dalam menegakkan syariat islam.
Tersebarnya berita akan penolakan Pangeran Diponegoro
beserta penyebabnya membuat Belanda berniat untuk memancing
emosi Diponegoro dengan cara membangun Jalan Raya Yogyakarta-
Magelang dan melewati daerah Tegalrejo, tempat Diponegoro.
Perlawanan Diponegoro menjadi alasan bagi Belanda untuk
menangkapnya. Namun Diponegoro berhasil bersembunyi di
Selarong 9km dari Yogyakarta untuk menyusun strategi bersama
beberapa tokoh penting di Yogyakarta dalam upaya merebut kembali
Pulau Jawa yang akan ditegakkan keislamannya. Setelah itu mulailah
terjadinya Perang Diponegoro/ Perang Jawa 1825-1830
Tujuan perang diponegoro sendiri adalah mempertahankan
kedaulatan negara. Namun indikasi dalam tujuan perang ini
berhubungan erat dengan syariat islam di Pulau Jawa. Diponegoromemberikan aksi kolektif militer untuk mendirikan balad (negara)
islam sebagai aksi penolakan atas liberalisme dan kapitalisme yang
terjadi pada masa itu, dan upaya membersihkan Yogyakarta dari
noda-noda kemaksiatan yang dipengaruhi orang-orang barat.kembali
pada misi, Jihad Fii Sabilillah.
Jihad yang dimaksud disini adalah perjuangan Diponegoro
dalam melawan kemaksiatan oleh penjajah. Terbuki dari strategi
perang yang digunakan dengan kiblat sistem militer kekhalifahan
Turki Usmani.
Pangeran Diponegoro sendiri adalah Panglima perang besar
melawan Belanda yang kemudian dikenal sebagai Perang Jawa itu.
Perang ini adalah perang yang menelan banyak jiwa dari dua belah
pihak, juga menelan banyak biaya bagi pemerintah Belanda juga.
Perang sulit diredakan oleh pemerintah kolonial. Hingga dengan
licik Sang Pangeran dijebak dalam sebuah perjanjian. Dimana diam-diam Pangeran dan pengikutnya dibuat tak bersenjata lalu dikepung.
Setelahnya sang Pangeran dibuang ke Makassar dan Manado. Hingga
akhirnya meninggal di Makassar.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
27/66
44 45
Baiq Sany Ayu Citra
Husni Thamrin: Wakil Rakyat
Sejati
Thamrin adalah sosok pahlawan rakyat yang santun dan tidak lupa
akan daratan ialah beliau bapak pahlawan nasional, Mohammad
Husni Thamrin.Namanya diabadikan sebagai salah satu jalan
protokoldanproyek besar perbaikan kampungdi Jakarta.
Mohammad Husni Thamrin, yang disapa Matseni, lahir pada
hari hari Jumat, 16 Februari 1894 di Sawah Besar, Betawi. Keluarga
Thamrin adalah keluarga yang tergolong terpandang dan berada.
Kakeknya adalah Ort, orang Inggris, pemilik hotel di bilangan
Petojo, yang menikah dengan perempuan Betawi, nenek Husni
Thamrin, Noeraini. Ayahnya bernama Tabri Thamrin yang berdarah
asli Betawi dengan jabatan tinggi sebagai wedana di Batavia pada
saat itu, dan ibunya bernama Nurkhamah.
Husni Thamrin pernah bersekolah di sekolah Belanda
yaitusekolah Institut Bosch di Betawi. Dari sekolah itu ia melanjutkan
ke Konning Willems III (setingkat HBS).Karirnya dimulai dari
pegawai magang di Residen Batavia dan pegawai klerk di perusahaan
pelayaran KMP, dan ia berhasil menduduki jabatan di Dewan Kota
(Gemeenteraad, 1919-1941) lalu di Dewan Rakyat (Volksraad, 1927-1941). Ia adalah seorang pemuda yang fasih dalam berbahasa dan
memiliki kemampuan dalam berdebat dengan bijak.
Thamrin pernah memimpin front Indonesia bersatu di dalam
Volksraad yang di sebut Fraksi Nasional (1930, Jakarta). Fraksi ini
bertujuan untuk menjamin kemerdekaan Indonesia dalam waktu
yang singkat dengan menyatukan kekuatan kelompok nasional
dalam Volksraad untuk menghadapi pihak lawan. Perjuangannya
di Volksraad tetap dilanjutkan dengan sebuah mosi, agar istilah
Nederlands Indie, Nederlands Indische dan Inlander diganti dengan
istilah Indonesia, Indonesische dan Indonesiea.
Husni Thamrin juga berhasil menjadi pendiri GAPI
(Gabungan Politik Indonesia) bersama Amir Syarifuddin dan
Abikusno Cokrosuyoso pada tahun 1939,yang terdiri dari delapan
organisasi nasionalis terpenting. Adapun tujuan GAPI adalah untuk
mewujudkan hak dalam menentukan nasib bangsa sendiri, kesatuan
bangsa berlandaskan “demokrasi sosial, politik dan ekonomi”,
“Indonesia berparlemen” serta solidaritas antara kelompok politik di
Indonesia dan Belanda demi mempertahankan suatu garis anti fasis
yang kuat.Setelah dr. Sutomo meninggal dunia pada tahun 1938, maka
Thamrin menggantikannya sebagai wakil Ketua Partai Indonesia
Raya (Parindra). Tidak lama kemudian ia menjadi pemimpin
Parindra bersama Ahmad Dahlan Abdullah. Parindra adalah partai
politik Indonesia yang paling berpengaruh di Hindia, dalam hal ini
Thamrin semakin giat mencari jalan untuk menghimpun suatu badan
konsentrasi nasional yang terdiri dari utusan-utusan partai-partai
politik Indonesia. Lalu, pada tanggal 21 Mei 1939 diadakan rapat
resmi Panitia Persiapan Pembentukan Badan Konsentrasi di Gedung
Permufakatan di Gang Kenari, Jakarta. Gedung tersebut, merupakan
kepunyaan Thamrin yang dibelinya pada tahun 1929 dan secara
khusus diperuntukkan sebagai balai pertemuan aktivis pergerakan.
Menurut surat kabar Bintang Timur (15/07/1933), Thamrin
adalah kampiun kaum nasionalis di Volksraad yang tak diragukan, yang
berani mengingatkan pemerintah dalam banyak isu penting. KoranAdil 17 Juli 1933 mengungkapkan, Thamrin selalu menyampaikan
pidato dengan argumen yang tepat, yang membuat darah tukang lobi
anti-Indonesia Merdeka, seperti Fruin dan Zentgraaff jadi mendidih.
Tokoh Thamrin dikatakan “unik” dalam kedudukannya
sebagai pemimpin pergerakan nasional yang santun dalam
memperjuangkan kemerdekaan bangsa, karena dia secara sadar
dalam mengambil dan menentukan keputusan dengan jalan koperasi
sebagai langkah untuk mencapai suatu bangsa dan Negara Indonesia
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
28/66
46 47
yang merdeka. Pernyataan Thamrin yang disampaikan 70 tahun silam
masih terasa kebenarannya sampai sekarang meski pemerintah telah
gonta-ganti: “Satu hal yang dapat dipastikan bahwa rasa keadilan
yang dibangun dewasa ini sangatlah sulit dicari. Kepercayaan
terhadap keputusan pengadilan termasuk salah satu sandaran utama
negara yang sangat penting, tetapi dengan banyaknya keraguan
terhadap kenetralan institusi pengadilan, maka pemerintah akan
kehilangan salah satu pilar terkuat untuk memelihara kedaulatan
hukum.” ( Handelingen Volksraad , 1930-1931).
Husni Thamrin meningal pada hari Sabtu 11 Januari 1941
karena gagal jantung. Penghormatan terakhir baginya di PemakamanKaret, Jakarta. Jenazahnya diiringi oleh 20.000 orang pengiring.
Cahya Aditya
Herman Yohanes: Ilmuwan
Revolusi Indonesia
Herman Yohanes lahir di Rote pada 28 Mei 1912. Ia satu dari sekian
banyak pahlawan nasional Indonesia. Herman salah satu lulusan
Technische Hoge School (THS)—yang belakangan menjadi Institute
Teknologi Bandung—tahun 1934.
Ia adalah seorang ilmuwan yang sangat peduli terhadap
pentingnya bahan bakar alternatif dan bertahun-tahun meneliti
kemungkinan penggunaan bahan bakar dari bahan-bahan alternatif.
Namanya dikenang karena berhasil menemukan sebuah kompor
hemat energi dengan bahan-bakar biomassa.
Pada 4 November 1946 pemerintah meminta Herman Yohanes
untuk membangun sebuah Laboratorium senjata untuk TNI karena
saat itu tentara Indonesia sedang mengalami krisis persenjataan.
Labolatorium pun dibangun di dalam bangunan Sekolah Manajemen
Tinggi Kotabaru dan banyak memproduksi granat dan bom lainnya.
Pembuatan bom ini juga dibantu oleh tokoh terpelajar lain seperti
Dr.Mustopo
Ia juga pernah ditunjuk untuk mengepalai pemasangan
bom di sebuah jembatan untuk menghalangi kedatangan pasukan
Belanda. Pemasangan bom dilakukan di jembatan keretaapisungai Progo, Yogyakarta dan dilakukan dengan sukses. Ia pun
diminta untuk memasang bom lagi di jembatan-jembatan yang
menghubungkan Yogyakarta dengan Solo dan Kaliurang bersama
para pelajar Indonesia. Hampir seluruh misi sukses dan membuat
Belanda kesulitan memasuki Yogyakarta karena harus memutar
melalui gunung-gunung tinggi.
Ia juga turut serta dalam Serangan Umum 1 Maret 1949
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
29/66
48 49
yang menyerbu kota Yogyakarta di pagi buta dan mereka berhasil
mendudukinya selama lebih kurang enam jam. Beberapa rekan
perjuangannya adalah Sultan Hamengkubuwono IX dan juga Letnan
Djajadi. Atas jasa-jasanya ia pun di anugerahi bintang gerilya oleh
pemerintah saat itu.
Ia sempat menjadi guru serta dosen sekolah-sekolah dan
universitas di pulau Jawa seperti guru Sekolah Menengah Tinggi
(SMT) Jakarta, dosen Fisika Sekolah Tinggi Kedokteran Salemba,
Jakarta, serta dekan Fakultas Teknik dan Sains di Universitas Gadjah
Mada.
Setelah karirnya dibidang militer, Herman pun aktif dalam bidang politik, kenegaraan, dan juga pendidikan. Herman Yohanes
juga sempat ikut dalam keanggotaan Partai Indonesia Raya (PIR)
bersama Mr. Wongsonagoro. Pada tahun 1970 ia ditunjuk oleh
presiden Soeharto untuk menjadi salah satu anggota Tim Empat yang
akan meneliti krisis dan dugaan kasus korupsi di tubuh Pertamina,
krisis ini dikarenakan buruknya pemakaian dana APBN dan
berkurangnya investasi luar negeri.
Ia meninggal dunia pada 17 Oktober 1992 karena kanker
prostat. Ia lebih memilih dimakamkan di pemakaman keluarga UGM
bersama para sahabat-sahabat pendidik ketimbang di Taman Makam
Pahlawan. Namanya pun di abadikan dalam sebuah penghargaan
Herman Yohanes Award dalam bidang penelitian ilmu dan teknologi
oleh Keluarga Alumni Teknik Universitas Gadjah Mada.
Ika Maulidatin
Tan Malaka: Bapak Republik
“Hatinya terlalu teguh untuk diajak berkompromi dan punggungnya
terlalu lurus untuk diajak sedikit membengkok” begitulah kutipan
yang memperlihatkan betapa perangai dan prinsip tokoh misterius ini
sungguh tak mampu diikuti siapapun. Sangat sulit mencari manusia
yang dapat mengikuti kekerasan hatinya.
Tanggal 02 Juni 1897, Pandan Gadang, Suliki, Sumatra Barat telah
lahir tokoh misterius beraliran komunis marxisme yang berjuang teguh
demi kemerdekaan negaranya.Tan Malaka atau yang semasa kecilnya
dikenal sebagai Datuk Ibrahim Tan malaka adalah sang tokoh misterius
yang disebut-sebut. Tan adalah seorang penganut paham komunis yang
berbeda pemikiran dengan kebanyakan penganut komunis di Indonesia.
Masa mudanya dihabiskan dalam pelarian di negeri tetangga
dan melangsungkan hidup yang ¾ nya dalam penjara demi mewujudkan
kemerdekaan republik yang diimpikannya, hal tersebut membuatnya
menjadi tokoh yang kesepian. Namun tak sebodoh manusia lainnya, di
tengah kesepian dan kesulitan mencari pengikut itulah dia melahirkan
gagasan-gagasan yang jernih dan tak terduga dalam perantauannya.
Mungkin gagasan-gagasan yang diungkapkannya tidak dapat
diterima sepenuhnya, namun jelas penuh inspirasi. Naar de Republiek salah
satunya gagasan ini telah membuat sang tokok nasionalis negeri ini macam
Soekarno, mengagumi Tan Malaka dan menyebutnya sebagai “seorangyang mahir dalam revolusi”. Bagi Muhamad Yamin, Tan Malaka adalah
Bapak Republik.
Karyanya lainnya yang ditulisnya adalah: Madilog (Materalisme,
Dialektika dan Logika). Selama menulis Madilog dia selalu dihantui oleh
polisi yang datang menggeledah rumahnya, untung saja tulisan itu tak
terambil oleh para polisi penggeledah. Merasa rumahnya tidak aman lagi
ia membawa pergi Madilog ke Bayah, Banten dan ikut pergi pula ke Solo.
Tan Malaka, dalam pidatonya di Kongres Komunis Internasional
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
30/66
50 51
ke-4 di Moskow, mengatakan: “Ketika menghadap Tuhan saya seorang
Muslim, tapi manakala berhadapan dengan manusia saya bukan Muslim.”
Tan Malaka adalah pimpinan komunis yang sangat terbuka dengan
kelompok Islam. Bagi Tan Malaka, Islam adalah kasan seperjuangan.
Tan Malaka adalah seorang penyamar yang sangat hebat yang
memilki 23 nama samaran yang digunakan untuk keluar masuk sebelas
negara. Penyamarannnya sangat didukung oleh kemahirannya dalam
menguasai berbagai bahasa. Dalam pelariannya ia ingin menjadi seperti
Leon Trotsky dan Mohammad Hatta. Keduanya bisa mengangkut berpeti-
peti buku ke tempat pembuangan. “Saya menyesal karena tak bisa berbuat
begitu dan selalu gagal kalau mencoba berbuat begitu,” tulisnya dalam
Madilog.
Hidupnya telah penuh dengan warna-warni kehidupan
yang tak menentu keluar masuk 13 penjara dan pernah 2,5 tahun
dipenjarakan pemerintahan negaranya sendiri tanpa pengadilan.
Kendati demikian dia dalah sesosok yang yang sangat baik untuk
mengajar anak-anak tak mapu negeri ini. Beberapa partai sempat
diketuainya, seperti PKI, PRI, dan Partai Murba. Dalam melawan
mempertahankan Indonesia dia membantu Sudirman bergerilya
melawan Belanda.
Kisah cintanya selalu kandas ditengah jalan, mencintai
namun tak pernah dicintai. Tan menginginkan sesosok Syarifah
Nawawi teman semasa sekolahnya dulu. Dari negeri Belanda
dia sering mengirim surat namun sang idamannya tak pernah
membalasnya. Teramat telat sudah, Syarifah nawawi telah menikah
dengan seorang Bupati Ciamis R.A.A Wiranatakusumah. Akhir
hidupnya begitu tragis sama seperti kisah cintanya. Hidup seorang penulis konsep republik Indonesia untuk yang pertama kali berakhir
di ujung senapan tentara republik yang didirikannya sendiri.TanMalaka dianggap sebagai sosok yang hidup untuk Indonesia dan mati untuk
kemerdekaan Indonesia.
Kinanthi Nur Lie
Ratu Shima: Pemimpin Yang Adil
Kerajaan Kalingga eksis sekitar abad ke-6 masehi, terletak di
bagian utara Jawa Tengah atau lebih tepatnya berada di kota Jepara.
Kerajaan ini salah satu kerajaan tua yang dibicarakan dalam Berita
Cina dengan sebutan kerajaan Ho-Ling. Kerajaan Kalingga atau Ho-
Ling merupakan kerajaan yang masyarakat mayoritasnya menganut
agama Buddha.
Kerajaan Kalingga juga pada tahun 664 M pernah
dipindahkan oleh Raja yang dilafalkan sebagai Ki-Yen ke arah
timur dan kerajaannya berubah menjadi nama Kanjuruhan. Sistem
politik yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga ini diserahkan kepada
empat orang maha menteri, mereka bersama-sama mengatur atas 28
kerajaan kecil yang tersebar di Jawa Tengah dan terdapat sebagian di
Jawa Timur.
Kehidupan sosial di kerajaan ini juga sudah terstruktur dengan
sangat rapih. Nelayan, perdagangan, dan pertambangan merupakan
profesi paling banyak yang dimiliki oleh kerajaan Kalingga karena
letak wilayahnya yang menjanjikan akan perekonomian kerajaan
yang baik. Terdapat banyak peninggalan di masa kerajaan Kalingga
seperti Prasasti Tukmas, Prasasti Sojomerto, Candi Angin, Candi
Bubrah dan lain-lain.
Semua pengaruh baik yang berada di kerajaan Kalingga ini
bisa disebabkan karena adanya pemimpin yang sangat tegas, adil, dan
bijaksana yang memimpin kerajaan Kalingga pada 674 masehi. Ratu
Shima merupakan salah satu tokoh wanita yang sangat dibanggakan
di Jawa. Ratu Shima oleh berita Cina disebut: His-Mo. Tidak banyak
dijelaskan darimana Ratu Shima ini berasal, namun, Ratu Shima
sangat terkenal akan pemerintahan.
Dia dianggap bukan sebagai pimpin memang bukan
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
31/66
52 53
pemerintahan yang lemah lembut, melainkan yang kejam, keras.
Rakyat kerajaan Kalingga patuh dan menghormati bahkan setuju
dengan sistem pemerintahan yang dilakukan oleh Ratu Shima
tersebut. Ratu Shima sangat menjunjung tinggi keadilan untuk setiap
masyarakatnya. Ratu Shima akan menjadi sangat murka jika ada
masyarakatnya yang mengambil hak yang bukan miliknya.
Kerajaan Kalingga juga dikelilingi atau dipagari dengan
pagar bambu yang sangat tinggi dan kuat untuk mencegah terjadinya
suatu hal yang tidak disukai oleh Ratu Shima sehingga rakyat
menjadi patuh dan tidak ada yang berani melanggar aturan yang telah
ditetapkan oleh Ratu Shima tersebut. Masyarakat yang bisa diaturini menyebabkan timbulnya pertanyaan dari masyarakat-masyarakat
luar bahkan dari Ratu Shima sendiri apakah hal ini benar-benar
terjadi?
Suatu saat Ratu Shima menguji kesetiaan para pengikutnya
tersebut, ia menaruh berbagai harta karun dan kekayaan yang ia
punya begitu saja di tengah jalan, dan Ratu Shima ingin melihat
apakah benar-benar kesetiaan itu terjadi. 3 bulan berlalu sejumlah
barang-barang yang Ratu Shima letakkan belum tersentuh sama
sekali oleh siapapun, hingga suatu saat putra mahkota dari kerajaan
Kalingga yang merupakan anak dari Ratu Shima menyentuhnya.
Mengetahui kabar tersebut Ratu Shima menjadi murka,lalu
Ratu Shima memanggil putra mahkota dan anggota-anggota
kerajaan diminta untuk memotong kaki putra mahkota. Ratu Shima
tidak memandang siapapun itu, walaupun itu anaknya sendiri. Ratu
Shima pernah berkata bahwa siapapun yang mencuri akan dipotongtangannya. Maka untuk menepati omongannya tersebut Ratu Shima
melakukan hal tersebut kepada anaknya, ini membuktikan bahwa
Ratu Shima merupakan seorang wanita yang teguh pendiriannya.
Serangan dari kerajaan Sriwijaya menyebabkan runtuhnya kerajaan
Kalingga pada tahun 732 M.
Ratu Shima juga dapat dijadikan tokoh untuk melihat bahwa
keadilan itu harus ditegakkan bagaimanapun susahnya. Ratu Shima
juga memberikan motivasi untuk para wanita untuk menjadi wanita
yang cerdas,harus mengetahui bagaimana cara untuk menghadapi
hidup yang terus berjalan ini, dan tidak melupakan hak asasi manusia
yang telah ada sejak masa silam. Ratu Shima juga merupakan awal
dari pelopor emansipasi wanita. Jadi, melalui tokoh Ratu Shima
saya berharap agar masyarakat tetap melaksanakan keadilan pada
tempatnya dan jadilah manusia yang bijaksana dan adil.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
32/66
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
33/66
56 57
Muhamad Nasrulloh
Soedirman: Jenderal Besar
Soedirman lahir di Bodas Karangjati, Purbalingga, Jawa Tengah
pada 24 Januari 1916. Beliau adalah anak dari Karsid Kartowirodji
dan Siyem. Soedirman sangat dekat dengan R. Cokrosunaryo. R.
Cokrosunaryo telah mengangkat Soedirman sebagai anak sejak baru
lahir.
Masa kecilnya dihabiskan di Cilacap. Dengan kemampuan
orangtua angkatnya, Soedirman pun bisa bersekolah dengan baik.
Lulus dari sekolah dasar HIS, Soedirman melanjutkan pendidikannya
ke sekolah guru (HIK) di Surakarta tapi tidak sampai tamat. Dia
kemudian kembali ke Cilacap sebagai guru. Soedirman selain sebagai
guru,juga aktif dalam organisasi Pemuda Muhammadiyah.
Ketika zaman penjajahan Jepang, Soedirman pernah menjadi
anggota Badan Pengurus Makanan Rakyat di keresidenan Banyumas.
Soedirman masuk Tentara Sukarela Pembela Tanah Air (PETA).
Beliau dilatih di Bogor oleh tentara Jepang. Setelah menyelesaikan
pendidikannya di PETA, ia menjadi Komandan Batalyon di Kroya,
Jawa Tengah. Soedirman memiliki sikap tegas ini selalu protes
terhadap tindakan tentara jepang yang bertindak tidak adil dan
bertindak kasar terhadap anak buahnya sehingga membuat beliau
hampir dibunuh oleh tentara Jepang.Setelah Proklamasi 17 agustus 1945, pada suatu pertempuran
melawan pasukan Jepang, beliau berhasil merebut persenjataan
jepang di Banyumas Jawa Tengah. Soedirman menjadikan bekas
batalyon PETA sebagai Resimen Tentara Keamanan Rakyat (TKR)
yang bermarkas di Banyumas. Akhirnya Soedirman menjadi
Panglima Divisi V/Banyumas sesudah TKR terbentuk.
Setelah Palagan Ambarawa, melawan tentara sekutu Inggris
dan memukul mundur pasukan itu sampai Semarang, dalam sebuah
rapat TKR di Yogyakarta, Soedirman terpilih menjadi Panglima
Angkatan Perang Republik Indonesia atau disingkat Panglima TKR.
Pada tanggal 18 Desember 1945, dia dilantik oleh Presiden Soekarno
sebagai Jenderal.
Penyakit Tuberkolosis yang diderita Soedirman saat berada
di Yogyakarta semakin parah ketika Yogyakarta kembali dikuasai
Belanda. Walaupun dirinya sakit parah, dia tetap memimpin perang
gerilya melawan Belanda dengan keadaan ditandu dan memposisikan
diri dibalik layar Gerilya tersebut. Meski diburu pasukan Belanda,
Soedirman selalu lolos dan pasukan Republik pun tak mampudihancurkan oleh Belanda. Pada tanggal 29 Januari 1950, Jenderal
Soedirman meninggal dunia di Magelang Jawa Tengah setelah
Belanda menyerahkan kepulauan Nusantara sebagai Republik
Indonesia Serikat dalam Konferensi Meja Bundar tahun 1949 di Den
Haag.
8/20/2019 Melihat Sejarah Indonesia.pdf
34/66
58 59
Nasip
CHAIRIL ANWAR: PENYAIR
Revolusioner
Siapa yang tidak kenal penyair Chairil Anwar? Puisi-puisinya
luar biasa. Meski hidupnya tak lama, namun karyanya terkenang
sepanjang masa. Beberapa karya beliau yang terkenal adalah: Aku
dan Kerawang-Bekasi. Puisi Aku tersebut merupakan puisi yang
sangat membuat para pejuang semakin semangat untuk melawan
usaha penjajahan Belanda. Sedangkan sajak Kerawang-Bekasi
dibuat oleh Chairil Anwar pada saat menjelang Bung Karno, Bung
Sjahrir, dan Bung Hatta akan berangkat ke Yogyakarta yang menj