Upload
others
View
9
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAS
w w w. h u m a s . u n s y i a h . a c . i d
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019IS
SN 0
215
-29
16
WAPRES JK: JANGKAUAN KEILMUAN UNIVERSITAS HARUS LEBIH LUAS
MERINTIS PRESTASI DARI ILMU AKUNTANSI
MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI; AKREDITASI A SATU-SATUNYA DI INDONESIA
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 230 . DESEMBER 2018
IFTITAH2 XXX 3
DI USIANYA ke-58 tahun, Universitas Syiah Kuala (Unsyiah) telah melakukan banyak perubahan sebagai bentuk dari eksistensi diri di dunia pendidikan. Capaian tersebut diraih melalui peningkatan prestasi, akreditasi, manajemen tata kelola berbasis ISO, hingga munculnya pusat studi baru yang inovatif. Selain itu, melalui program strategis lima tahun ke depan, Unsyiah menargetkan masuk ke dalam jajaran sepuluh besar perguruan tinggi terkemuka di Indonesia.
Lompatan demi lompatan dilakukan untuk perbaikan dan mencapai perubahan ke arah kemajuan. Semua mengambil peran untuk memajukan bidang dan unitnya masing-masing. Seperti halnya TDMRC (Tsunami and Disaster Mitigation Research Center) dan Atsiri Research Center (ARC) yang telah ditetapkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI). Keberhasilan kedua pusat studi ini telah menorehkan catatan baru bagi perubahan Unsyiah. Diharapkan pusat studi lain mampu mengikuti jejak mereka ke depannya.
Selain fokus pada pengembangan institusi, Unsyiah saat ini berupaya melahirkan generasi yang inovatif, kreatif, dan berdaya saing melalui program minat bakat mahasiswa. Program yang ditawarkan sangat beragam mulai dari kewirausahaan sampai yang berbasis pendidikan dengan skala nasional. Peran penting lainnya yaitu mencerdaskan masyarakat dan memajukan perekonomian Aceh.
Tidak mudah untuk memenuhi tantangan ke depan, tetapi sejauh ini Unsyiah sudah berusaha. Kerja keras tidak akan mengkhianati hasilnya. Dengan segala bentuk kemajuan yang diraih, telah membuka akses bagi Unsyiah dilirik oleh dunia. Hal ini tidak terlepas dari dukungan dan kontribusi semua pihak yang terlibat baik secara langsung maupun tidak. Pada akhirnya, eksistensi Unsyiah mendapat panggung sendiri di dunia pendidikan untuk level nasional dan internasional. (Redaksi)
Prioritas Unsyiah Majukan PendidikanChairil Munawir MT, S.E. M.M.Kepala Humas Unsyiah
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
IZIN TERBIT
DITERBITKAN OLEH
PERINTIS
PEMBINA
PENASIHAT BIDANG REDAKSI
PENASIHAT BIDANG
ADMINISTRASI & PENGEMBANGAN
KETUA PENGARAH
PEMIMPIN REDAKSI
WAKIL PEMIMPIN REDAKSI
REDAKTUR PELAKSANA
SEKRETARIS REDAKSI
EDITOR
PEWARTA
FOTOGRAFER
LAYOUTER
ADMINISTRASI & KEUANGAN
LOGISTIK
SIRKULASI
WEB MASTER
STT No. 1138/SK/DITJEN PPG/STT/1987
Humas Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh
Prof. Dr. Abdullah Ali, M.Sc. (alm.); Drs. T. A. Hasan Husin (alm.);
T. Syarif Alamuddin, Sm. Hk. (alm.)
Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. (Rektor Universitas Syiah
Kuala)
Prof. Dr. Ir. Marwan (Wakil Rektor I); Dr. Ir. Alfiansyah Yulianur
BC. (Wakil Rektor III); Dr. Hizir (Wakil Rektor IV)
Dr. Ir. Agussabti, M.Si (Wakil Rektor II)
Abdul Rochim, S.Sos. M.Pd
Chairil Munawir MT, S.E. M.M.
Fajriana, S.E. | Hayatana, S.E.
Rika Marlia, S.E. M.M.
Uswatun Nisa S.I.Kom. M.A.
Ferhat, S.E. M.M.
Ibnu Syahri Ramadhan, S.E. | Cut Dini Syahrani, S.Si. |
Muksalmina, S.Sos.I.
Syahri Afrizal, S.I.Kom.
Sayed Jamaluddin
Nadia Ulfa, A.Md.
Munawar, S.H.
Ispandiar
Muhammad Iqbal, S.I.Kom.
WARTA UNSYIAHEdisi 239 September 2019
ISSN 0215-2916Tebal Isi 48 Halaman
DITERBITKAN OLEHHumas UniversitasSyiah Kuala
TWITTER@univ_syiahkuala
YOUTUBEUnsyiah TV
WEBSITEwww.humas.unsyiah.ac.id
INSTAGRAM@univ_syiahkuala
Warta Unsyiah mengajak para pembaca untuk mengirim tulisan terbaiknya ke majalah resmi Unsyiah ini. Silakan kirim tulisan terbaik Anda disertai foto dan biodata diri ke email: [email protected] (600-700 kata)
REDAKSI
DAFTAR ISI
IFTITAH 3Prioritas Unsyiah Majukan Pendidikan
EDUKASI 6-7Peran Teknologi Informasi dalam Pengelolaan Koleksi Perpustakaan
MAHASISWA 8-9TBM FK Unsyiah: Siaga dalam Gawat Darurat
FOKUS 10-15Meluaskan Kiprah Universitas
Wapres JK: Jangkauan Keilmuan Universitas Harus Lebih Luas
PAKAR 16Unsyiah Berpeluang Besar Masuk World Class University
PENGABDIAN 18-19Duta Baca Unsyiah; Sebarkan Virus Bacadi LPKA
KREATIF 20-21Semangat Sakti
PROFIL 22-23Dr. Mulia Saputra, S.E. M.Si. Ak. CA: Merintis Prestasi dari Ilmu Akuntansi
SEHAT 28-29Dampak Gawai bagi Kesehatan
PERSPEKTIF 30-31British Museum; Bukti Pentingnya Peninggalan Sejarah
RISET 32-34Mengembangkan Proses Produksi Minyak Nabati dan Produk Turunannya
FAKULTAS 36-37Magister Agroekoteknologi; Akreditasi A Satu-satunya di Indonesia
ENGLISH 38-39Great Things Never CameFrom Comfort Zone
MUTU 42-43Akuntabilitas Kinerja Pembelajarandi Perguruan Tinggi
RELIGIA 40-41Bersuci dari Najis saat Kesulitan Air
ASPIRASI 44Apa Harapan Kamu untuk Unsyiahdi Usianya yang ke 58 Tahun?
KABAR 46500 Akademisi Dunia Berkumpuldi Unsyiah
Proyek 7in1 Unsyiah DiresmikanWakil Presiden Jusuf Kalla
16
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
EDUKASI 76 EDUKASI
mandiri, dan lain sebagainya. Akan
tetapi dalam pelayanan teknis pun
sudah sangat dibutuhkan peran dari
teknologi informasi. Salah satunya
adalah dalam hal pengklasifikasian
koleksi baik koleksi dalam bentuk
tercetak maupun elektronik.
Perpustakaan memiliki dua unit
layanan utama, yaitu layanan teknis
dan layanan pemustaka. Layanan
teknis merupakan layanan yang
bekerja di belakang layar yakni
mengolah koleksi yang masih mentah
menjadi koleksi yang terindentifikasi,
sehingga memudahkan pemustaka
memanfaatkan koleksi baik cetak
maupun elektronik. Pemanfaatan
teknologi informasi di perpustakaan
dijalankan untuk berbagai aktifitas baik
yang berhubungan dengan layanan
teknis maupun layanan pemustaka.
Kegiatan pengolahan bahan pustaka
ini kebanyakan masih dilakukan
secara manual. Pengolahan bahan
pustaka secara manual dilakukan
melalui serangkaian kegiatan, antara
lain penentuan nomor klasifikasi,
memasukan data buku dalam
komputer, pembuatan katalog buku,
kartu peminjaman, pembuatan slip
peminjam buku, dan pembuatan label
punggung buku. Serangkaian kegiatan
ini tentunya membutuhkan waktu
dan tenaga. Untuk mempermudah
pekerjaan ini, diperlukan komputerisasi
dalam melaksanakannya.
Sistem komputerisasi membuat
sebagian pekerjaan manual tidak perlu
dilakukan lagi karena dapat digantikan
oleh komputer. Dalam komputerisasi
pengolahan bahan pustaka, pekerjaan
yang paling penting adalah input data.
Input data harus benar-benar akurat,
karena data-data inilah yang nantinya
dipakai dalam kegiatan sirkulasi dan
penelusuran. Dari data yang telah
diinputkan, diolah oleh komputer
untuk berbagai keperluan, seperti
kartu katalog buku, label punggung
buku, daftar buku, statistik jumlah
koleksi, grafik jumlah koleksi, dan
sebagainya.
Untuk mendukung ketersediaannya
informasi yang mudah
diakses, Perpustakaan Unsyiah
mengembangkan aplikasi Electronic
Theses and Dissertations (ETD). ETD
merupakan bagian penting dari
publikasi akademik. ETD mengandung
informasi berharga tentang penelitian
akademis, khususnya pada proyek
penelitian, institusi, dan para peneliti.
Informasi yang tersaji dalam ETD dapat
digunakan untuk pengelolaan keahlian
dan keterampilan.
Aplikasi ETD Unsyiah dapat diakses
melalui browser di alamat http://
uilis.unsyiah.ac.id/etd serta melalui
aplikasi uilis mobile yang bisa
dibaca full text secara online dari
telepon genggam tanpa perlu
datang langsung la ke perpustakaan.
Mahasiswa Unsyiah dapat
mengunggah karya tugas akhir
secara mandiri ke aplikasi ETD dan
akan mendapatkan surat keterangan
telah menyelesaikan peminjaman di
Perpustakaan harus
melakukan pengembangan
untuk menciptakan
inovasi yang lebih
baik. Inovasi tersebut diharapkan
dapat meningkatkan manajemen
perpustakaan, khususnya perpustakaan
perguruan tinggi. Perpustakaan
perguruan tinggi dianggap penting
karena merupakan bagian dari
sarana pendidikan, pengajaran, dan
penelitian ilmiah. Jumlah koleksi
perpustakaan perguruan tinggi dan
kualitas layanan telah menjadi salah
satu indeks kemajuan perguruan
tinggi. Perpustakaan diharapkan
mampu melakukan transformasi untuk
pengembangan ilmu pengetahuan dan
teknologi serta meningkatkan minat
baca.
Generasi mahasiswa milenial saat
ini lebih terbiasa mencari informasi
tertera dalam UU No 43 Tahun 2007,
yang berisi, ‘salah satu syarat yang
harus dimiliki oleh perpustakaan
perguruan tinggi dalam menjalankan
pelayanan adalah wajib memanfaatkan
teknologi informasi sebagai media
pelayanan’. Berdasarkan hal tersebut,
manajemen perpustakaan yang
baik diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan sosial mulai dari tujuan
pembaca, pengambilan keputusan,
rencana, organisasi, perintah,
koordinasi hingga tindakan kontrol.
Pemanfaatan teknologi informasi tidak
hanya dalam pelayanan pemustaka,
semisal katalog online, peminjaman
PERAN TEKNOLOGI INFORMASI DALAM PENGELOLAAN KOLEKSI PERPUSTAKAAN
referensi online dari pada mengunjungi
langsung fasilitas terkait. Studi
telah menunjukkan bahwa peran
fasilitas perpustakaan fisik sebagai
titik pengumpulan bahan bacaan
dan referensi sedang terancam oleh
ketersediaan mesin pencari online
gratis yang berkecepatan tinggi.
Begitu pun dengan perpustakaan
perguruan tinggi yang menjadi bagian
integral dalam kegiatan pembelajaran
pendidikan tinggi, tidak terbebas dari
ancaman ini.
Ketentuan mengenai proses
pengelolaan koleksi perpustakaan
berbasis teknologi informasi telah
perpustakaan atau yang biasa disebut
Kartu Bebas Pustaka.
Pengelolaan perpustakaan berbasis
teknologi informasi tidak dapat
dijalankan dengan begitu saja.
Dibutuhkan persyaratan, fasilitas, dan
kemampuan sumber daya manusia
untuk mengelolanya. Dulunya, saat
menjalankan tugas ini pustakawan
Unsyiah mengerjakan secara manual
tanpa memanfaatkan fasilitas teknologi
informasi, seperti internet. Di tahun
2015, manajemen UPT Perpustakaan
Unsyiah mengadakan workshop teknis
copy cataloging untuk mengajarkan
langkah klasifikasi dan penentuan
subjek dengan memanfaatkan
kemajuan teknologi informasi.
Ada beberapa langkah pustakawan
dalam menentukan klasifikasi dan
katalogisasi dengan memanfaatkan
teknologi informasi:
1. Copy cataloging, salah satu
langkah mencari keseragaman
nomor klasifikasi dan subjek
dari suatu koleksi. Caranya
melalui copycataloging.com
yang merupakan server komunitas.
2. Memanfaatkan aplikasi E-DDC
Untuk menyeimbangkan pemanfaatan
koleksi, UPT Perpustakaan Unsyiah juga
terus melakukan pengembangan, dan
memberikan kemudahan pengaksesan
serta perolehan koleksi cetak.
Diharapkan dengan cara ini koleksi
yang dimiliki dengan koleksi yang
dimanfaatkan dapat seimbang. []RAHMADANI SIAHAAN, SOS.Pustakawan UPT Perpustakaan Unsyiah
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
MAHASISWA 9
Tidak berlebihan rasanya jika Tim Bantuan Medis (TBM) Fakultas Kedokteran disebut sebagai garda terdepan dalam
penanganan kegawatdaruratan. Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) ini bergerak di bidang pengembangan praktik kegawatdaruratan medis, kebencanaan, dan kemanusiaan. Anggota TBM tidak hanya bertugas memberikan penanganan awal terkait kesehatan, tapi juga harus mengetahui cara menanggulangi korban, khususnya saat
bencana maupun kecelakaan.
Dezza Detiro, mahasiswa Fakultas Kedokteran Unsyiah yang juga Ketua TBM Unsyiah mengatakan, TBM fokus pada edukasi dan pelatihan pertolongan pertama pada kecelakaan dan kebencanaan. Selain itu, mereka juga kerap melakukan kegiatan bakti sosial, seperti cek kesehatan warga dan sunatan massal. Sejak tahun 2011, sunatan massal merupakan agenda rutin tahunan TBM yang dilakukan bersama Ikatan
adalah dengan cara penolong berenang menuju ke arah korban dengan membawa rescue tube dan memasangnya pada korban. Cara ini dilakukan agar si korban dapat dengan mudah dibawa menuju permukaan.
Di pos keempat, peserta diajarkan bagaimana cara mendayung ketika berada di atas rubber boat, alat transportasi air untuk penyelamatan. Peserta diajarkan beberapa teknik mendayung ketika melakukan penyelamatan, melakukan koordinasi dengan tim, dan menempatkan diri pada posisi yang aman ketika melakukan penyelamatan. Sedangkan di pos kelima, peserta mendapatkan materi pelatihan Resusitasi Jantung Paru (RJP) oleh dokter muda yang juga merupakan senior TBM FK Unsyiah.
RJP merupakan salah satu langkah pertolongan medis untuk mengembalikan fungsi napas atau sirkulasi darah di dalam tubuh, khususnya pada korban yang dicurigai mengalami henti jantung. Tindakan RJP ini tidak hanya dilakukan di
Dokter Indonesia (IDI) dan Ikatan Dokter Bedah Indonesia (IKABI) yang dilakukan di Klinik Al-Fayat.
Dezza menambahkan, TBM juga sukses menyelenggarakan kegiatan edukasi dan pelatihan berskala nasional, yaitu Jambore Nasional Persatuan Tim Bantuan Medis Mahasiswa Kedokteran Indonesia (PTBMMKI). Kegiatan besar ini diikuti 72 TBM dari universitas di seluruh Indonesia. Kegiatan yang dibalut dengan kemah di Taman Hutan Raya
Pocut Meurah Intan ini, mengajarkan peserta dalam hal disaster management, navigasi darat, serta pengetahuan medis darurat.
Tak hanya itu, TMB bekerja sama dengan Basarnas juga baru menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan penanganan kecelakaan di air melalui kegiatan water rescue di pantai Ulee Lhee. Acara ini sebagai salah satu persiapan rangers−sebutan anggota TBM−untuk menghadapi peristiwa tak terduga di dunia bawah darat.
Dalam pelatihan ini, peserta dibagi menjadi lima tim dan mereka melewati lima pos pelatihan. Empat pos utama merupakan pelatihan water rescue dari Basarnas dan satu pos merupakan pelatihan penangan medis dari TBM FK Unsyiah yang dipandu oleh para dokter.
Di pos pertama, peserta diperkenalkan tentang bagaimana tugas dan prinsip seorang anggota tim bantuan medis. Di pos kedua, Basarnas menjelaskan dan mengajarkan bagaimana melakukan penyelamatan korban dengan menggunakan ring buoy. Ring buoy digunakan untuk menyelamatkan korban tenggelam yang masih bisa bergerak dan menjangkau suatu benda. Peserta diajarkan bagaimana cara melemparkan ring buoy secara benar dengan mempertimbangkan jarak, arah lemparan, kekuatan lemparan, serta arah dan kekuatan angin agar ring buoy dapat jatuh di dekat sasaran.
Di pos ketiga, peserta diajarkan bagaimana melakukan penyelamatan korban yang tidak dapat menjangkau benda, tetapi masih dapat dijangkau oleh penolong. Langkah yang dilakukan
TBM FK Unsyiah:Siaga dalam GawatDarurat
8 MAHASISWA
darat saja, tapi juga dapat dilakukan di atas rubber boat. Di sini peserta diajarkan bagaimana melakukan RJP di atas rubber boat agar korban tidak terlambat untuk ditangani.
“Kondisi gawat darurat tidak hanya terjadi di darat, tapi juga di lautan. Karena itu, rangers TBM FK Unsyiah harus menguasai ilmu penanganan medis dan bencana di dalam air, sehingga dapat bersiaga di mana pun,” tutup Dezza. []
TBM FK Unsyiah berdiri pada 24 Juni 1992. Dulunya merupakan salah satu badan otonom di bawah BEM FK Unsyiah. Di tahun 2013, TBM resmi menjadi UKM yang mandiri. Saat ini, TBM dibagi menjadi 4 bidang dalam kepengurusannya, yaitu: bidang pendidikan dan pelatihan, bidang publikasi dan dokumentasi, bidang hubungan masyarakat, dan bidang rescue.
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
MELUASKAN KIPRAH UNIVERSITAS
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
FOKUS12 FOKUS 13
Peringatan hari jadi Universitas Syiah Kuala ke-58 pada tahun ini terasa istimewa. Sebab pada milad
kali ini, dihadiri oleh Wakil Presiden Indonesia Dr. HC. Drs. H. Muhammad Jusuf Kalla. Di hadapan tokoh penting perdamaian aceh itu, Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng. IPU pun menyampaikan sejumlah pencapaian penting kampus ini.
Rektor menjelaskan, di usianya yang lebih setengah abad ini, Unsyiah berhasil meraih sejumlah prestasi yang sangat membanggakan. Kiprah Unsyiah pun mulai diperhitungkan di level nasional, dan namanya mulai dikenal di level internasional.
Lompatan prestasi signifikan Unsyiah sebenarnya telah dimulai sejak empat tahun lalu. Saat institusi ini memperoleh nilai akreditasi A dari Badan Akreditasi Nasional. Kemudian dilanjutkan dengan peningkatan statusnya menjadi Perguruan Tinggi Negeri Badan Layanan Umum (PTN-BLU) sejak 1 Mei 2018.
Beberapa target di bidang tata kelola kemudian dicapai satu per satu. Misalnya saja baru-baru ini, Biro Umum dan Keuangan Unsyiah berhasil memperoleh sertifikat ISO 9000, menyusul beberapa unit kerja lainnya yang juga telah memperoleh sertifikasi serupa.
Rektor menegaskan di miladnya yang ke-58, Unsyiah masih berupaya terus untuk memperkuat tiga darma utama yang menjadi mandatnya,
yaitu pendidikan, penelitian, dan pengabdian kepada masyarakat
“Kita bersyukur kepada Allah Swt, bahwa setelah pencapaian nilai A untuk akreditasi institusi empat tahun lalu, ada banyak pencapaian lainnya yang menyusul kemudian,” ucap Rektor.
Secara umum Rektor juga menjelaskan bahwa target demi
target yang Unsyiah tetapkan juga telah berhasil dicapai, meskipun beberapa di antaranya sedikit tertunda. Beberapa program strategis untuk pencapaian target dalam lima tahun mendatang pun sudah disusun.
“Salah satu program strategis tersebut adalah pencapaian jumlah professor sebanyak 10 persen dan jumlah dosen berpendidikan S3
sebanyak 75 persen dalam lima tahun mendatang,” ungkap Rektor.
Selain itu, Unsyiah juga sedang berupaya untuk masuk dalam 10 besar perguruan tinggi terkemuka di Indonesia, 200 besar Asia, dan 1.000 besar di seluruh dunia. Salah satu jalan menuju pencapaian target tersebut adalah Akreditasi Perguruan Tinggi (APT). Di mana tahun ini Unsyiah harus kembali mengisi
borang akreditasi tersebut.
“Maka saya mengharapkan dukungan semua pihak agar Unsyiah bisa meraih hasil yang optimal pada akreditasi kali ini. Ini penting untuk penguatan institusi Unsyiah, sehingga kampus ini bisa berkiprah lebih besar lagi,” ucap Rektor.
Selama ini, Unsyiah juga turut berkontribusi dalam beberapa isu strategis pembangunan. Unsyiah melalui berbagai pusat studinya, telah terlibat secara aktif untuk menyelesaikan permasalahan dari berbagai bidang.
Sebagai contoh, saat ini Unsyiah memiliki Tsunami and Disaster Mitigation Research Center (TDMRC). Pusat studi ini telah aktif dalam kegiatan mitigasi bencana baik berupa riset ataupun publikasi
kebencanaan. Kehadiran lembaga ini telah memberikan pengaruh yang sangat berarti, khususnya bagi Aceh yang merupakan daerah rawan bencana.
Mengingat besarnya kiprah pusat riset ini. TDMRC Unsyiah kemudian ditetapkan sebagai sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) binaan Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi (Kemenristekdikti).
Prestasi yang sama juga berhasil diraih pusat studi Unsyiah lainnya, yaitu Atsiri Research Center (ARC). Dalam tiga tahun terakhir ini, ARC secara intens mengurai satu per satu permasalahan industri nilam di Aceh. Sepak terjang lembaga riset ini kemudian berhasil mendapatkan kepercayaan dari Kemenristekdikti. ARC dinobatkan sebagai Pusat Unggulan Iptek (PUI) untuk komoditi nilam.
“Jadi untuk nilam hanya boleh ada di Aceh, tidak boleh ada dua. Jadi secara nasional rujukan nilam itu adalah ARC Unsyiah,” ucap Kepala ARC Unsyiah Dr. Syaifullah Muhammad.
Semua pencapaian tersebut setidaknya membuktikan, bahwa Unsyiah berkomitmen untuk terus berkontribusi memajukan bangsa dalam berbagai bidang. Untuk itulah, Unsyiah terus menguatkan institusinya. Dengan demikian, Unsyiah bisa berkiprah lebih luas dalam membangun kehidupan masyarakat dalam segala aspek. []
Salah satu program strategis tersebut adalah pencapaian jumlah professor sebanyak 10 persen dan jumlah dosen berpendidikan S3 sebanyak 75 persen dalam lima tahun mendatang.
“
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
FOKUS14 FOKUS 1514 FOKUS
Kehadiran Wakil Presiden
Republik Indonesia, Dr. HC.
Drs. H. Muhammad Jusuf
Kalla, di Sidang Terbuka Milad
Ke-58 Universitas Syiah Kuala menjadi
perhatian publik. Sebab saat itu, adalah
masa-masa akhir tugasnya sebagai
seorang wakil presiden.
Oleh sebab itu, Rektor Unsyiah Prof.
Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng IPU, sangat
berterima kasih atas kesediaan JK untuk
datang ke Unsyiah. Menurut Rektor,
pesan-pesan yang disampaikan JK
pada peringatan milad kali ini sangat
penting. Sebab hal tersebut berdasarkan
pengalaman panjangnya sebagai
pemimpin negara. Tentu semua yang
disampaikannya adalah sesuatu yang
sangat substansial.
Saat itu, Jusuf Kalla hadir untuk
menyampaikan orasi ilmiah sekaligus
meresmikan gedung baru Project 7 in
1. Pada kesempatan itu, Jusuf Kalla
menyampaikan selamat kepada Unsyiah
yang telah 58 tahun berkiprah dalam
dunia pendidikan, khususnya di Aceh.
JK sangat mengapresiasi atas sejumlah
pencapaian Unsyiah selama ini. Unsyiah
telah berperan penting dalam melahirkan
generasi unggul di Aceh. Menurut JK,
58 tahun merupakan usia yang cukup
dewasa dalam membina masa depan
bangsa. Milad kali ini pun terasa sangat
istimewa karena masih dalam suasana
tahun baru 1441 H.
“Saya juga mengucapkan selamat tahun
baru Muharram. Mudah-mudahan suasana
Muharram memberikan kita hidayah untuk
maju dan berkembang,” ujarnya.
Pada orasi ilmiahnya, JK mengangkat
tema disrupsi teknologi yang terjadi saat
ini. Menurutnya, awal kemajuan suatu
bangsa ditandai dengan pendidikan,
riset, dan inovasi yang dimiliki oleh
bangsa tersebut. Itulah urutan semangat
kemajuan suatu negara.
Oleh sebab itu, era disrupsi teknologi ini
harus menjadi perhatian serius. Secara
definisi disrupsi adalah perubahan yang
mendasar. Ada perubahan yang terjadi
secara fundamental dalam abad ini. Di
mana orang-orang sering menyebutnya
era revolusi industri.
“Akibat dari perubahan teknologi
itu turut mengubah sistem produksi,
konsumsi, gaya hidup, dan tentu saja
mengubah cara kita berkomunikasi.
Termasuk pula mengubah sistem
pendidikan dan bisnis,” ujarnya.
Perubahan tersebut tidak bisa dihindari.
Oleh sebab itu, perguruan tinggi harus
menyiapkan dirinya di era disrupsi
teknologi ini. Sebab teknologi akan terus
berkembang di masa mendatang.
“Universitas harus mampu
menggerakkan keilmuan dengan cara
lebih cepat lagi dan jangkauannya lebih
luas,” kata JK.
JK juga mengingatkan, universitas harus
berbeda dengan museum. Di mana
universitas harus melihat jauh ke depan,
yaitu menciptakan masyarakat yang adil,
makmur, mencerdaskan bangsa, dan
merajut perdamaian dunia.
“Museum melihat ke belakang,
sementara universitas melihat ke depan.
Karena itu apabila ada universitas yang
selalu berbicara masa lalu, maka tidak
ada bedanya dengan museum. Karena
itulah universitas harus berbicara ke
depan,” ujarnya.
Untuk itulah, JK mendorong universitas
untuk terus melahirkan kreativitas atau
inovasi dalam berbagai bidang. Inovasi
merupakan kata kunci bagi kemajuan
suatu bangsa.
“Itulah suatu awal semangat dalam
kemajuan ini,” ungkapnya.
Sementara itu Plt Gubernur Aceh Ir. Nova
Iriansyah, M. Si. juga mengucapkan selamat
milad kepada Unsyiah. Sejarah telah
mencatat bahwa tanggal 2 September
adalah hari yang istimewa bagi masyarakat
Aceh. Selain sebagai hari lahirnya Unsyiah,
pada tanggal ini juga ditetapkan sebagai
Hari Pendidikan Daerah.
“Mudah-mudahan momentum ini bisa
meningkatkan semangat kita untuk
memajukan pendidikan Aceh. Mulai dari
sekolah dasar hingga perguruan tinggi
sebagaimana cita-cita pendiri kampus
Darussalam,” ucap Nova.
Selain itu, Nova juga merasa bangga atas
kiprah Unsyiah selama ini. Unsyiah telah
melahirkan ratusan ribu sarjana mulai
dari program diploma hingga program
doktor. Semua itu memberikan kontribusi
penting bagi pembangunan Aceh.
“Sebagai perguruan tinggi yang pertama
di Aceh, Unsyiah adalah pemasok utama
sumber daya manusia terbaik di Aceh,
dan insyaallah akan terus memproduksi
generasi unggul bagi bonus demografi
bangsa ini,” ucapnya. []
WAPRES JK: JANGKAUAN KEILMUAN UNIVERSITAS HARUS LEBIH LUAS
PAKAR16 PAKAR 17
Universitas Syiah Kuala
(Unsyiah) telah mengalami
banyak perubahan. Hal ini
terlihat dari perubahan sistem
pengelolaan manajemen dan kemandirian.
Unsyiah sebagai institusi pendidikan
berbasis pelayanan nonprofit mencoba
bertransformasi dari sistem lama ke sistem
baru melalui Badan Layanan Umum (BLU).
Lantas, sejauh mana langkah-langkah
yang telah dilakukan Unsyiah menuju
perubahan tersebut?
Berikut wawancara Warta Unsyiah
bersama Prof. Dr. Marwan, S.Si., M.Si,
Sekretaris Senat, yang juga pemerhati
perkembangan pendidikan di Unsyiah.
Bagaimana menurut Anda kiprah
Unsyiah dalam merealisasikan
tridarma perguruan tinggi?
Unsyiah dalam merealisasikan tridarma
perguruan tinggi saat ini sudah pada
jalurnya. Terlebih lagi adanya dukungan
dan komitmen Rektor baik melalui sarana
maupun prasarana. Jika diulas, tridarma
perguruan tinggi terdiri dari tiga hal, yaitu
pendidikan dan pengajaran, penelitian,
dan pengabdian kepada masyarakat.
Untuk pendidikan dan pengajaran, dalam
perkembangannya tenaga pengajar S2
saat ini sudah hampir mencapai 98 persen.
Tenaga pengajar yang masih S1 sudah
dialihkan menjadi tendik. Selain itu, saat
Unsyiah Berpeluang Besar Masuk World Class University
Prof. Dr. Marwan, S.Si., M.Si | Sekretaris Senat Unsyiah ini peningkatan jumlah staf pengajar yang
berjabatan fungsional profesor juga tinggi.
Untuk tahun 2019, jumlah profesor di
Unsyiah bertambah sebanyak 24 orang,
sehingga menjadi 77 orang. Komitmen
Unsyiah dalam meningkatkan kompetensi
dan kapasitas tenaga pengajar sudah on
the track. Tak hanya itu, komitmen Rektor
dalam peningkatan sarpras terhadap
pembelajaran juga sangat tinggi seperti
pembenahan ruangan, pembangunan
gedung-gedung baru, ruang kuliah yang
dilengkapi dengan fasilitas LCD dan AC.
Begitu juga dengan penelitian dan
publikasi?
Dari sisi penelitian, saat ini ada skim
pendanaan yang berasal dari PNBP
untuk meningkatkan kompetensi dan
kapasitas para dosen untuk melakukan
penelitian yang bermuara pada publikasi.
Sebagai contoh penelitian profesor,
calon profesor, skim lektor kepala, lektor,
penelitian berbasis h-index, penelitian
uggulan, bahkan penelitian berorientasi
pada produk dan banyak lagi.
Bantuan juga diberikan untuk
menyelenggarakan konferensi yang
prosidingnya terindeks Scopus. Perhatian
lain juga diberikan Rektor bagi dosen yang
melakukan publikasi pada jurnal-jurnal
yang bereputasi dan terakreditasi dengan
insentif. Metode ini telah mendorong
dan memotivasi para dosen dengan
meningkatnya jumlah publikasi. Untuk
tahun ini saja, publikasi sudah mencapai
700 yang terindeks scopus dari target
yang diberikan rektor sebanyak 750.
Pengabdian, juga memiliki skim-skim
khusus mirip skim yang dilakukan oleh
DRPM Pusat yang sumber pendanaan
dari PNBP. Selain itu banyak kegiatan
pengabdian yang melibatkan mahasiswa
seperti PKM.
Apa tantangan yang dihadapi
Unsyiah dalam menghadapi dunia
pendidikan saat ini?
Tantangan itu adalah peningkatan
kompetensi mahasiswa, di mana kita
ketahui lapangan pekerjaan sekarang
tidak begitu banyak. Sehingga tantangan
terbesar saat ini, yaitu bagaimana
mendidik mahasiswa agar menumbuhkan
jiwa mandiri dengan melakukan
wirausaha. Karena tidak mungkin kita
hanya mengharapkan lapangan pekerjaan
yang disedia oleh sektor pemerintah
maupun swasta saja. Mahasiswa
diharapkan mampu menjadi entrepreneur
untuk menumbuhkan lapangan kerja baru
dan memperkecil pengangguran.
Tentu harus ada langkah konkret
untuk menghadapi kondisi tersebut?
Ya, tentu! Salah satunya dengan
memperbaiki kurikulum, proses
pembelajaran diperbaiki, kuliah di
lapangan diperbanyak sedemikian rupa,
sehingga mahasiswa Unsyiah memahami
betul arti dari entrepreneur.
Unsyiah melalui UPT. Kewirausahaan
sudah banyak menghasilkan usahawan-
usahawan bertalenta. Diharapkan ini
dapat membentuk karakter dan jiwa
kewirausahaan mahasiswa, khususnya
yang memiliki minat di dunia usaha.
Dengan segala pencapaian ini, apa
Unsyiah berpeluang masuk dalam
jajaran universitas terbaik di dunia?
Peluang Unsyiah masuk dalam World
Class University cukup besar, terlebih
di bidang riset. Banyak profesor asing
yang memiliki reputasi bagus diundang
untuk berkolaborasi dengan Unsyiah.
Dalam beberapa tahun terakhir ini,
banyak kegiatan yang difokuskan di
bidang akademik dan penelitian. Ini
dapat meningkatkan jumlah dosen dan
mahasiswa asing melalui kolaborasi
pendidikan dan penelitian, seperti double
degree, kelas internasional, dan lainnya.
Bagaimana dengan rencana strategis
Unsyiah ke depan?
Capaian dalam menjalankan renstra
sudah terlihat karena Unsyiah sudah
on the track. Tentunya setiap program
atau kegiatan sudah direncanakan
dengan baik dalam renstra. Baik
untuk peningkatan kapasitas, sarpras,
peningkatan kompetensi mahasiswa,
peningkatan kompetensi staf pegajar,
tendik sudah sangat sesuai. Dan sejauh
ini presentase ini sudah mencapai 85
persen dalam pelaksanaannya.
Apakah ada potensi Unsyiah yang
masih belum dioptimalkan dengan
baik?
Unsyiah saat ini sudah BLU, mungkin
peningkatan bisnis yang perlu menjadi
perhatian ke depannya. Unsyiah perlu
bekerja sama dengan dunia usaha untuk
meningkatkan sumber dananya. Selain
itu, Unsyiah diharapkan mampu menjaga
dan meningkatkan kesejahteraan para
dosen dan tendik seiring meningkatnya
program-programnya. Dan semua itu
terlihat dari komitmen Rektor yang
mendukung semua lini demi kemajuan
Unsyiah ke depan. []
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
PENGABDIAN 1918 PENGABDIAN
Sudah menjadi rahasia umum
jika minat literasi di Indonesia
sampai saat ini masih di
peringkat kedua terakhir
dalam hal membaca dan menulis.
Indonesia hanya lebih unggul dari
negara Botswana. Terkhusus di Aceh,
minat baca masyarakat juga masih
sangat rendah. Beragam program telah
dicanangkan oleh pemerintah demi
mendongkrak minat baca di Aceh.
Meningkatkan minat baca sebenarnya
bukan hanya tugas pemerintah, akan
tetapi semua masyarakat dapat turut
andil dalam peningkatan literasi ini.
Harusnya semua masyarakat paham
akan pentingnya membaca, karena
dampaknya tidak hanya untuk diri
sendiri, tetapi juga untuk bangsa ini.
Situasi-situasi menyedihkan seperti
inilah yang mendasari munculnya para
pegiat literasi yang berupaya untuk
meningkatkan minat baca, salah
satunya adalah Duta Baca Unsyiah.
Sebagai duta baca, tentu memiliki
tanggung jawab dan peran penting
dalam peningkatan dunia literasi.
Maka dari itu, Duta Baca Unsyiah
Dipilihnya LPKA sebagai lokasi kegiatan
karena pendidikan yang mereka dapati
selama ini tidak sepenuhnya sama
dengan anak-anak yang mendapatkan
pendidikan di sekolah dasar. Awalnya
Duta Baca Unsyiah sedikit sulit untuk
masuk ke dalam lingkungan mereka,
tetapi perlahan berhasil menyakinkan
bahwa duta baca adalah ‘teman’ untuk
berbagi ilmu pengetahuan.
Berbekal pengetahuan yang
didapatkan di perguruan tinggi, Duta
Baca Unsyiah melakukan berbagai
kegiatan, termasuk di antaranya
berperan memberikan trauma healing
kepada penghuni LPKA. Para duta
baca juga melatih para anak-anak
tersebut untuk mengembalikan rasa
percaya dirinya. Alhasil saat ini, banyak
di antara mereka yang kembali berani
tampil untuk sekadar berpuisi, pidato,
dan story telling.
Kegiatan yang dilakukan Duta Baca
Unsyiah ini memberikan banyak
manfaat. Kegiatan ini dapat membantu
meningkatkan pengembangan diri
karena dengan membaca, para anak
LPKA dapat meningkatkan ilmu
pengetahuan. Daya nalar mereka akan
berkembang, sehingga memperluas
pandangan mereka terhadap dunia
luar. Selain itu, dapat membentuk
karakter intelektual karena dengan
membaca pengetahuan semakin luas
dan melatih imajinasi daya pikir.
Kegiatan sosial ini pun mendapat
tanggapan positif dan apresiasi
dari berbagai pihak. Termasuk juga
dari Menteri Hukum dan HAM
Republik Indonesia yang memberikan
penghargaan kepada Perpustakaan
Unsyiah tempat bernaungnya Duta Baca
Unsyiah. Perpustakaan Unsyiah dinilai
ikut terlibat aktif dalam pemenuhan
hak anak berhadapan hukum di LPKA.
Keberhasilan ini menjadi penyemangat
bagi Duta Baca Unsyiah dan pegiat
literasi lainnya untuk berperan aktif
menyebarkan virus membaca.
Semoga kegiatan ini dapat terus
berlangsung dan memberikan manfaat
bagi semua pihak. Para Duta Baca
Unsyiah berharap kegiatan ini menjadi
inspirasi bagi para pegiat literasi lainnya
agar bersama-sama meningkatkan
literasi di negeri ini. Tidak perlu dengan
hal yang berat, tetapi memulainya
dengan hal sederhana di kehidupan
sehari-hari, seperti membaca koran
atau membaca buku. Rajin membaca
juga dapat diterapkan dalam keluarga
terlebih dahulu. Karena jika sesuatu
telah menjadi kebiasaan, maka akan
mudah nantinya. Maka dari itu,
teruslah berkontribusi dan menjadi
bagian dalam perubahan bangsa ini.
Salam literasi! []
Duta Baca Unsyiah;
Sebarkan Virus Bacadi LPKA
sering mengadakan dan juga berperan
sebagai volunteer dalam kegiatan yang
berbau literasi. Salah satu programnya
adalah kegiatan ajar mengajar yang
diadakan setiap hari Sabtu di Lembaga
Pembinaan Khusus Anak (LPKA).
Program ini merupakan program
lanjutan yang telah dimulai sejak tahun
2017 silam. Setiap minggunya, para
Duta Baca Unsyiah secara bergantian
mengunjungi LPKA untuk menyebarkan
virus membaca. Ada banyak kegiatan
yang dilakukan, seperti kegiatan
membaca dalam bentuk story telling,
games, bahkan video. Kegiatan
membaca dikemas semenarik mungkin
dan menyenangkan.
NADYA TIFFANYDuta Baca Unsyiah 2018/Mahasiswa
Fakultas Hukum, Unsyiah
EDISI 236 . JULI 2019EDISI 238 . AGUSTUS 2019
T.A Sakti−nama penanya−yang sering
dimuat di media.
Di lingkungan Universitas Syiah
Kuala, ia kerap disapa dengan
sebutan Pak TA. Lelaki kelahiran
Kecamatan Sakti, Pidie 13 September
1954 ini, aktif mengajar di Jurusan
Pendidikan Sejarah FKIP Unsyiah.
“Apa bermusabab bapak lahir di
Kecamatan Sakti, sehingga nama
bapak ada Sakti-nya?” tanya saya
di sela-sela menyibak arsip penting
beliau. Di luar hujan belum juga
berhenti. Mau tidak mau saya harus
berteduh sejenak di rumahnya.
Pak T.A tidak menjawab pertanyaan
yang saya lontarkan. Ia sibuk
menyibak arsip seperti ada sesuatu
yang ia cari. Sesudah ia menemukan,
segera disodorkan secarik kertas
kuning lusuh itu kepada saya.
“Ini dia jawabannya. Anda bisa
membacanya di situ,”
Saya mengambil kertas itu dan
terperanjat saat membacanya.
Kertas itu berisi surat yang ditulis
oleh Ali Hasjmy, pendiri Kopelma
Darussalam. Dalam suratnya, Hasjmy
menyarankan agar Teuku Abdullah
menggunakan nama pena T.A.
Sakti. Hal ini bertujuan agar tulisan
T.A Sakti yang menghiasi koran
nasional dan lokal dapat lebih dikenal
masyarakat luas.
“Pak Hasjmy kagum dengan tulisan-
tulisan saya semasa kuliah di Yogya.
Namun, beliau menyesali nama
saya di koran yang kerap gonta-
ganti. Awalnya saya merasa bangga
menggunakan nama samaran.
Semenjak menerima surat dari Ali
Hasjmy, saya resmi membakukan
nama pena menjadi T.A. Sakti. Nama
itu beliau yang sarankan,” jawabnya
sambil tersenyum.
Sedari dulu T.A Sakti merupakan
pegiat kebudayaan di bidang hikayat
Aceh. Banyak sudah hikayat yang
dialihaksarakan olehnya. Dari aksara
Arab Jawi menjadi aksara latin
berbahasa Indonesia. Selain itu, di
depan rumahnya di Tanjung Selamat,
Darussalam terdapat pondok yang
diberi nama balee tambeh. Pondok
ini menjadi saksi sejarah lahirnya
Mengisi masa tuanya−walau harus
bertongkat akibat kecelakaan
lalulintas di Yogyakarta tahun
1985−T.A Sakti masih sibuk mengajar
di Jurusan Pendidikan Sejarah,
Unsyiah. Lelaki ini selalu diantar oleh
ojek pribadinya sampai dituntun ke
dalam kelas. Bagi saya ini perjuangan
heroik T.A Sakti untuk berjuang
mencerdaskan kehidupan bangsa.
Beliau dikenal dosen yang sangat
disiplin dalam mengajar. Ia juga
berbagai tulisan kebudayaan dan
hikayat karangan T.A Sakti. Di
tempat ini juga digalakkan pengajian
Arab Jawi.
Berkat kegigihannya dalam
melestarikan kebudayaan Aceh,
beliau dianugerahkan beberapa
penghargaan besar, seperti Kehati
Award 2001 dari Yayasan Kehati
(Keanekaragaman Hayati Indonesia),
Bintang Budaya Parama Dharma
dari Pemerintah RI tahun 2003,
Penulis Terbaik Sastra Aceh tahun
2003 dari Dinas Kebudayaan NAD,
hingga Anugerah Budaya Tajul Alam
dari Pemerintah Aceh tahun 2009.
Semangat Sakti
M. YUSRIZALMahasiswa Jurusan Pendidikan Sejarah, FKIP, Unsyiah
memiliki sifat rendah hati dan
penyayang, sehingga banyak
mahasiswa yang merindukan
kehadirannya.
“Selama masih muda, teruslah
berbuat baik, lahirkan banyak karya
positif. Lihatlah saya yang sudah
renta ini, sudah mulai terbatas dalam
bergerak dan berbuat banyak untuk
kebajikan,” itu pesan yang beliau
sampaikan sebelum saya pulang.
Di luar hujan mulai reda. Matahari
mulai bergerak menuju barat.
Sebentar lagi Maghrib akan tiba.
Perasaan bergemuruh. Saya pulang
dengan semangat baru. Semangat
Sakti. []
“Sengaja saya simpan, agar ini
menjadi pertanyaan bagi saya
sendiri, ‘Kenapa dulu bisa? Kenapa
sekarang tidak?’” begitu jawab Drs.
Teuku Abdullah, S.H., MA ketika
saya menanyakan mengapa ia begitu
banyak menyimpan naskah. Lelaki
yang umurnya tergolong senja
ini masih sibuk mengobrak-abrik
naskah lama tentang Aceh di teras
rumahnya.
Sesekali saya meminta izin untuk
membaca beberapa arsip pribadi
beliau, seperti struk pengiriman uang
dari orang tuanya di Pidie, saat ia
menempuh pendidikan magister di
Yogyakarta. Selain itu, juga ada surat
dari teman-temannya di Aceh dan
Malaysia yang mengagumi tulisan
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
KREATIF20 KREATIF 21
MERINTIS PRESTASIDARI ILMU AKUNTANSI
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
PROFIL 23
Perjuangan Mulia hingga terpilih menjadi dosen prestasi Unsyiah tidaklah mudah. Ia harus bersaing
dengan dosen-dosen terbaik Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Unsyiah. Jumlahnya pun cukup banyak. Ada 50 dosen terpilih yang ikut seleksi ini. Mereka berasal dari empat prodi FEB Unsyiah, yaitu Ekonomi Pembangunan, Manajemen, Ekonomi Islam, dan Akuntansi.
Keberhasilan Mulia ini menarik. Sebab ia berasal dari program studi yang tergolong sepi peminatnya yaitu akuntansi. Tapi dari disiplin ilmu itu pula, Mulia berhasil meraih sejumlah prestasi.
“Kalau pilih ekonomi engak semua orang pilih akuntansi. Kalau tidak special case, tapi saya bersyukur bisa menekuni ilmu ini,” ungkap suami dari dr. Wahyu Lestari, SPKK ini.
Kecintaan Mulia pada akuntansi tidak terlepas dari latar belakang pendidikan keluarganya. Dari sanalah mulai tumbuh rasa penasarannya terhadap akuntansi. Menurut Mulia, ilmu akuntansi itu lebih pasti dari manajemen.
“Akuntansi itukan istilahnya menghitung sesuatu yang pasti. Seperti menghitung buku keuangan, itulah yang membuat saya penasaran dan tertantang,” ucap dosen yang menyelesaikan program doktornya di University Saint Malaysia ini.
Kini karena kompetensinya, Mulia dipercaya untuk menjabat berbagai posisi penting. Seperti reviewer di LPPM Unsyiah, reviewer beasiswa LPDP dari Kementerian Keuangan, dan menjadi koordinator bidang penelitian dan pengabdian kepada masyarakat Ikatan Akuntan Indonesia (IAI) Aceh.
Saat ini, Mulia juga telah memiliki tiga Hak Kekayaan Intelektual (HAKI). Mulia juga terlibat di Tim
Perguruan Tinggi (PT) Asuh yaitu untuk membantu program tinggi lain meraih akreditasinya.
Lelaki kelahiran Medan, 20 Desember 1973 ini juga kerap menjadi pembicara di berbagai konferensi internasional. Seperti pada tahun 2015, Mulia tampil sebagai pembicara di Eurasia Business and Economy Sociaty di Venice, Italia. Tahun 2016, pada forum Annual Business an Social Science di Gold Coast, Australia. Lalu di tahun 2017, pada forum EBES Conference di Madrid, Spanyol.
Semua pencapaian tersebut adalah buah dari ketekunannya terhadap ilmu akuntansi. Semangat inilah yang coba ia tularkan kepada mahasiswanya. Hal ini terlihat dalam membimbing skripsi atau tesis mahasiswa. Mulia tergolong cepat dalam membimbing. Rata-rata dalam tiga bulan urusan tugas akhir itu tuntas.
“Dalam bimbingan saya tipe yang cepat. Saya minta mahasiswa untuk aktif. Dua bulan pertama proposal tuntas, sementara 1 atau 2 bulan lagi harus selesai semuanya,” ucapnya.
Kedisiplinan, ketekunan, dan fokus pada satu pencapaian adalah kunci sukses Mulia. Jika pergi ke kampus, Mulia selalu datang pukul delapan pagi dan pulang pukul setengah lima sore. Sekalipun saat itu ia mengajar jam 10 pagi. Dalam rentang itu, ia
fokus mengerjakan sesuatu, misalnya menulis jurnal.
“Jadi setiap hari saya punya target, apa yang harus saya selesaikan,” ucapnya.
Seperti saat ini, Mulia sedang berupaya mewujudkan satu impian besarnya yaitu menjadi profesor. Ia pun mulai merintis jalan untuk mewujudkan impian tersebut. Ketika ditanya kapan gelar tersebut akan diraih? Mulia menjawabnya begitu optimis.
“Target selalu ada, yang penting kita mengerjakan semua syarat. Itu yang saya kejar,” pungkasnya. []
Saya ikut seleksi ini, juga untuk melihat apakah yang saya lakukan selama ini sudah banyak atau belum.
“
22 PROFIL
Tapi tekad Mulia sudah bulat. Lagi pula, kompetisi ini bukan sekadar untuk menambah pundi-pundi prestasinya. Bagi Mulia ada yang lebih istimewa dari itu, yaitu untuk mengukur kemampuan dirinya. Sejauh mana sudah pencapaian yang telah ia lakukan.
“Saya ikut seleksi ini, juga untuk melihat apakah yang saya lakukan selama ini sudah banyak atau
belum,” ungkap Mulia kepada Warta Unsyiah di ruang kerjanya.
Tekad yang berpadu dengan ketekunan inilah yang membuat Mulia akhirnya unggul di tingkat fakultas hingga universitas. Mulia menjadi pembeda, sebab ia unggul pada hampir semua indikator penilaian. Baik itu penelitian, pengabdian kepada masyarakat ataupun publikasi internasional.
Dr. Mulia Saputra, S.E. M.Si. Ak. CA.Dosen Berprestasi Unsyiah 2019
General Manager PLN UIW Aceh, Jefri Rosiadi, memberikan bantuan Bina Lingkungan kepada Wakil Dekan I Fakultas Teknik Unsyiah, DR. Iskandar, ST. M.Eng. M.Sc untuk memperlancar pekerjaan inovasi mobil listrik Malem Diwa karya mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah.
Universitas Syiah Kuala dipercayakan menjadi tuan rumah pelaksanaan workshop kelompok Indonesia Malaysia Thailand Growth Triangle Network (IMT-GT Uninet) 2019.
Unsyiah resmi membuka Program Pendamping Mata Kuliah Agama Islam Universitas Syiah Kuala (UP3AI) bagi mahasiswa baru 2019. Peresmian ini berlangsung di pelataran Masjid Jamik Unsyiah.
Universitas Islam Sumatra Utara (UISU) sepakat menjalin kerja sama dengan Unsyiah dalam upaya penguatan institusi kedua perguruan tinggi tersebut. Kesepakatan ini ditandai dengan penandatanganan MoU antara Rektor UISU Associate Prof. Dr. Yanhar Jamaluddin, MAP dengan Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng.
Sebanyak 500 akademisi dan peneliti dari enam negara di dunia mengikuti The 9th Annual International Conference (AIC) di Gedung AAC Dayan Dawood.
Peringatan Hari Pendidikan Daerah (Hardikda) Aceh, berlangsung meriah di Lapangan Tugu Darussalam, Banda Aceh. Peringatan ini dihadiri ratusan peserta dari institusi pendidikan dan pemerintahan.
Dirjen Penguatan Inovasi Kemenristekdikti Dr. Ir. Jumain Appe, di damping Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng, mengunjungi Nilam Innovation Park (Ninopark) di Unsyiah.
Rektor Unsyiah Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., membuka acara Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTeKS) ke 13 di Hermes Palace Hotel, Banda Aceh.
Komnas HAM Republik Indonesia melakukan kerja sama dengan Unsyiah dalam pemajuan dan penegakan HAM melalui tridarma perguruan tinggi.
Mahasiswa Fakultas Teknik Unsyiah yang tergabung dalam Seulawah Team, berhasil menciptakan dua jenis robot terbang yaitu Siwah 9X7 dan Vertical Take Off Landing (VTOL).
Unsyiah melakukan Uji Publik Standar Pelayanan Publik di The Pade Hotel. Kegiatan ini sekaligus pembentukan Unit Layanan Terpadu (ULT).
SEHAT28 SEHAT 29
gawai dengan posisi menundukkan kepala berlebihan juga dapat menyebabkan kelainan postur tubuh. Jika hal ini terus dilakukan dapat merusak postur tubuh seseorang dan menyebabkan komplikasi penyakit lainnya.
Selain berdampak bagi kesehatan, menggunakan gawai berlebihan juga dapat menyebabkan kurangnya interaksi sosial secara langsung. Tanpa disadari akan membuat kurangnya tata muka atau sosialisasi di lingkungan sekitar. Untuk itu, perlu kebijaksanaan dalam menggunakan gawai. Anak-anak perlu dibatasi dalam menggunakan
gawai. Mereka harus diajarkan bersosialisasi, belajar, dan bermain untuk mengisi waktu. Begitu juga bagi orang dewasa. Gawai telah menjadi kebutuhan yang tidak dapat dihindari, tetapi perlu diimbangi agar aktivitas lain, seperti olahraga dan beristirahat tetap mendapat porsi yang tepat.
Gawai diciptakan bukan hanya sebagai alat komunikasi, tetapi juga dapat membantu pekerjaan dan sebagai media pembelajaran. Namun, penggunaan yang kurang tepat dapat berdampak bagi kesehatan tubuh. Oleh sebab itu, bijaklah dalam menggunakan gawai dalam kehidupan sehari-hari. []
gawai memiliki dampak yang buruk bagi kesehatan mata. Terlalu lama menatap layar gawai membuat mata menjadi cepat lelah, hingga dapat merusak mata.
Selain itu, juga dapat menyebabkan sakit kepala yang disebabkan pancaran lampu biru dari layar gawai yang dapat mengubah proses alami tubuh. Gangguan kesehatan lainnya dapat merusak pendengaran. Mendengarkan musik menggunakan earphone/headset dengan volume tinggi dapat menyebabkan gangguan pendengaran dan merusak gendang telinga. Menggunakan
Dampak Gawai bagi Kesehatan
positif, juga memberikan dampak negatif yang mengancam perkembangan mereka. Segala macam kemudahan untuk mengakses informasi melalui gawai membuat anak-anak dan remaja menjadi candu dalam menggunakan gawai.
Sebuah survei dari lembaga penelitian di Amerika Serikat menunjukkan jika Indonesia adalah pengguna gawai nomor satu di dunia dengan waktu pemakaian
unsplas.com
unsplas.com
Salsabila Sa�raMahasiswi Program Studi Psikologi
Fakultas Kedokteran Unsyiah
rata-rata 181 menit per hari. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) mengungkapkan pengguna gawai di Indonesia saat ini mencapai 63 juta orang. Dari angka tersebut, 95 persen menggunakan internet untuk mengakses jejaring sosial, hingga bermain gim daring.
Lamanya waktu yang dihabiskan dalam menggunakan gawai berdampak bagi kesehatan terutama penglihatan. Radiasi layar
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
Teknologi gawai (gadget) yang semakin canggih saat ini, menjadi daya tarik tersendiri. Gawai
merupakan perangkat elektronik yang digunakan untuk kebutuhan komunikasi yang dirancang begitu kompleks. Hampir semua orang memiliki gawai, mulai dari anak-anak, remaja, hingga orang tua. Namun, penggunaanya yang berlebihan dapat berdampak bagi kesehatan.
Hadirnya gawai menyebabkan perubahan yang begitu besar di kehidupan masyarakat, terutama anak-anak dan remaja. Perubahan ini selain memberikan dampak
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
PERSPEKTIF30 PERSPEKTIF 31
British Museum; Bukti Pentingnya Peninggalan Sejarah
mumifikasi, ilmu sihir, dan ritual–ritual kepercayaan Mesir kuno yang didapatkan dari artefak yang berhasil dikumpulkan. Misalnya peti jenazah, gambar dan lukisan kuno, perhiasan dan tentu saja mumi.
Jika bercerita tentang mumi, kita akan terbawa kepada figur Firaun yang ditenggelamkan di laut hitam. Sayangnya, mumi Firaun tidak di sini, melainkan di salah satu museum di Kairo. Namun jangan kecewa dulu, ada mumi lainnya yang masih utuh dan dapat dilihat secara dekat. Salah satu mumi yang saya lihat adalah mumi Gebelein Man. Mumi tersebut merupakan jenazah seorang pemuda yang diperkirakan meninggal 5.500 tahun yang lalu. Hebatnya para arkeolog dan teknologi museum ini, kita masih bisa melihat seluruh anggota tubuhnya termasuk rambutnya. Berkat teknologi CT scan, diketahui bahwa pemuda yang berasal dari Gebelein ini meninggal karena luka tusuk di dadanya.
Selain mumi, galeri yang menarik lainnya adalah Gallery of the Islamic World yang didonasikan oleh The Albukhary Foundation, sebuah LSM dari Malaysia. Di sini terpampang koleksi peninggalan budaya Islam mulai dari wilayah Afrika Barat sampai dengan Asia Tenggara. Galeri lainnya adalah galeri Clocks and Watches yang menghimpun koleksi jam dari awal mula penemuannya sampai sekarang. Kita akan takjub melihat bagaimana besar ukuran dan rumitnya mekanisme kerja jam pada
awal penemuannya. Selain itu, kita juga bisa melihat pelbagai jenis jam, sejarah, dan perkembangannya dari waktu ke waktu.
British Museum merupakan museum di Inggris dengan jumlah pengunjung terbanyak kedua. Pada tahun 2018 tercatat 5.8 juta orang mengunjungi museum ini. Sebagai seorang dosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Universitas Syiah Kuala, insting saya melahirkan pertanyaan bagaimana museum semahal ini didanai?
Berdasarkan laporan keuangan 2018,
museum ini mendapatkan penghasilan
utama dari pemerintah (50 persen
lebih), disusul pemasukan dari kegiatan
amal penggalangan dana (26 persen)
dan penjualan lainnya (17 persen).
Menariknya hampir di setiap galeri dan
pameran, saya menjumpai nama dan
logo perusahaan ternama yang menjadi
sponsor kegiatan atau galeri tersebut.
Suatu hal yang mungkin bisa ditiru
oleh museum di Indonesia, khususnya
di Aceh. Kunjungan singkat saya ke
British Museum ini meninggalkan kesan
bagi saya akan pentingnya sejarah dan
keberadaan museum. []
Saya mengunjungi museum ini beberapa waktu lalu. Tempat ini tampil modern, cerah, dan futuristik. Untuk kenyamanan pengunjung, museum ini memiliki kantin, toilet, toko buku, dan sejumlah pusat informasi. Selain itu, terdapat lebih dari 60 galeri dengan tema yang berbeda-beda. Jangan kuatir mengenai biaya masuk.
Jika berpergian ke London, sempatkan mengunjungi British Museum. Hanya butuh waktu 20 menit berjalan kaki dari pusat
perbelanjaan ternama, Oxford Street dan Picadilly Circus. Museum yang terletak di pusat kota London ini, memiliki luas 75,000 m2 (35 kali luas museum Tsunami Aceh). British Museum merupakan salah satu museum terlengkap di dunia. Memiliki jumlah koleksi mencapai 8 juta item, terdiri dari barang peninggalan sejarah manusia dan seni.
DR.RER.POL. HERU FAHLEVI, SE., M.SCDosen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Syiah Kuala dan peneliti tamudi Bangor University, Wales
tahun, koleksi museum ini meningkat pesat seiring dengan kolonisasi Britania di dunia.
Koleksi yang sudah terkumpul dikelompokan dan dipamerkan dalam galeri dengan tema yang berbeda-beda. Dengan sistem berteknologi tinggi, barang-barang peninggalan sejarah yang tak ternilai harganya dapat bertahan, awet hingga tidak tergerus masa.
Beberapa yang menjadi koleksi sangat berharga di Museum ini adalah Rosetta Stone, Parthenon Marbles, dan Sutton Hoo Mask and Ship Burial Collection. Peninggalan tersebut sangat penting dalam membuka tabir sejarah manusia dan budaya pada masa lampau. Misalnya, Rosetta Stone (Batu Rossetta), sebuah batu prasasti yang dipenuhi tulisan yang diperkirakan dibuat pada tahun 196 sebelum masehi. Tulisan di prasasti tersebut berisi maklumat dalam tiga versi bahasa, yaitu bahasa Mesir kuno (aksara hieroglif dan demotik) dan bahasa Yunani kuno. Menurut ahli sejarah, tulisan di prasasti tersebut merupakan kunci ataupun alat bantu utama bagi para ilmuan untuk menerjemahkan bahasa Mesir kuno.
Dari puluhan galeri yang ada, yang paling menarik dan unik menurut saya adalah galeri Egyptian Death and Afterlife: Mummies (Galeri kematian dan dunia akhirat: Mumi). Galeri ini memiliki koleksi ratusan peninggalan yang berumur ribuan tahun. Di sini kita bisa melihat gambaran proses
Sama dengan kebanyakan museum di London lainnya, pengunjung tidak dikenakan biaya masuk, alias gratis.
British Museum di bangun pada tahun 1753 yang diprakarsai oleh Sir Hans Sloane. Enam tahun setelahnya, museum ini terbuka untuk masyarakat. Selama kurun waktu 250
British Museum merupakan museum di Inggris dengan jumlah pengunjung terbanyak kedua.
“
Suasana di dalam British Museum (visitlondon.com)
RISET 33RISET 33
Produk-produk berbasis
minyak nabati sangat
potensial dikembangkan
untuk menggantikan peran
minyak bumi ataupun senyawa sintetik
yang selama ini banyak digunakan.
Selain itu, mengingat kegunaannya
yang luas, maka produk berbasis
minyak nabati diyakini mempunyai
prospek pasar yang sangat cerah di
masa mendatang. Program hilirisasi
minyak sawit mentah (crude palm oil,
CPO) nasional yang digulirkan sejak
tahun 2011 sudah menuai hasil positif.
minyak nabati lain, seperti minyak
alpukat, minyak kopi, dan minyak
biji kelor, sangat potensial untuk
dikembangkan khususnya di Provinsi
Aceh. Namun, potensi ini belum
mampu diimbangi dengan kemampuan
mengolahnya menjadi produk-produk
turunannya yang bernilai ekonomi
tinggi. Hal ini disebabkan masih
rendahnya penguasaan teknologi
dalam industri hilir minyak nabati,
sehingga sumbangan devisa dari sektor
ini menjadi tidak optimal.
Proses produksi minyak nabati dapat
dilakukan secara fisik, kimia, dan
biologi. Beberapa proses perlakuan
awal terhadap bahan baku seperti
penghancuran, penghilangan bahan-
bahan pengotor serta pengurangan
atau penambahan air, perlu dilakukan
untuk melemahkan dinding sel minyak
dan menyiapkan matriks tanaman agar
ekstraksi minyak lebih optimal (Wong
dkk., 2010).
Perlakuan awal bahan yang akan
diekstraksi akan memengaruhi
kuantitas dan kualitas minyak yang
dihasilkan. Metode fisik biasanya
digunakan dalam proses industri untuk
mengekstrak minyak dari suatu bahan.
Metode fisik dapat dilakukan dengan
teknik cold pressing. Pada teknik ini,
penghematan energi dapat dicapai
dengan tidak adanya tahap penguapan
pelarut dan pemurnian minyak yang
kompleks (dos Santos dkk., 2014).
Metode ekstraksi secara kimia
menggunakan pelarut organik, seperti
heksana, aseton dan kloroform, adalah
salah satu metode ekstraksi lipid
tradisional yang umum digunakan.
Dalam proses ini, pelarut organik
memecah dinding sel tanaman,
sehingga minyak dapat terekstrak.
Ekstraksi pelarut telah banyak
dilakukan dengan metode Soxhlet.
Metode ini memerlukan waktu yang
lama dan menimbulkan masalah
lingkungan akibat adanya limbah
organik dalam jumlah besar.
Sementara itu, metode biologis
dianggap metode bersih dan ramah
lingkungan dalam proses ekstraksi
minyak nabati. Penambahan enzim
yang spesifik selama ekstraksi akan
meningkatkan efisiensi proses ekstraksi.
Enzim akan menghidrolisis polisakarida
struktural yang membentuk dinding sel
minyak atau protein yang membentuk
membran sel dan badan lipid (Rosenthal
dkk., 1996).
Metode biologis dapat dilakukan dalam
kondisi ringan, konsumsi energi yang
rendah dan rendemen yang tinggi.
Namun, mutu produk menjadi kurang
baik karena waktu proses yang lama
dan kondisi yang menguntungkan
untuk hidrolisis asam lemak bebas dan
emulsi minyak-air. Oleh karena itu,
pengolahan hilir lebih lanjut menjadi
sangat diperlukan. Harga enzim yang
mahal dan kontrol proses yang relative
rumit merupakan faktor-faktor lain
yang menghambat penerapannya.
Melalui skim Penelitian Unggulan
Unsyiah, kami mengembangkan
kombinasi metode press dan ekstraksi
pelarut untuk produksi minyak biji
kelor. Metode ini telah dilakukan
oleh Mhemdi dkk. (2016) untuk
mengekstrak minyak dari kulit biji
bunga matahari. Hasil penelitian kami
menunjukkan bahwa penambahan
pelarut air pada proses menggunakan
hidrolik press dapat meningkatkan
rendemen minyak biji kelor yang
diperoleh.
Saat ini, Tim Riset kami sedang
mengembangkan alat produksi minyak
nabati multi umpan berupa alat
press tipe screw (ulir). Alat ini dapat
digunakan untuk mengekstrak minyak
dari berbagai tanaman seperti alpukat,
kemiri dan kelor. Alat press tipe screw
ini memiliki kinerja yang hampir sama
dengan alat press tipe hidrolik, namun,
kelebihannya dapat dioperasikan
secara kontinyu. Alat ini dilengkapi
pengatur putaran screw dan pengatur
suhu sehingga kondisi proses dapat
disesuaikan dengan karakteristik bahan
yang digunakan untuk mendapatkan
perolehan produk minyak nabati yang
maksimal.
Interaksi antar reagent (seperti
minyak dan alkohol) merupakan
tahap penentu dalam proses produksi
beberapa produk turunan minyak
nabati seperti biodiesel serta mono-
dan di-asilgliserol. Karena sifat minyak
dan alkohol yang tidak saling melarut
maka laju reaksi relatif kecil (transfer
massa rendah) (Supardan dkk., 2017).
Untuk meningkatkan laju reaksi
biasanya digunakan pengadukan
32 RISET
Kendati harga CPO sering berfluktuasi,
program ini harus terus didorong
karena menghasilkan banyak nilai
tambah terhadap perekonomian
nasional. Sebab dapat meningkatkan
devisa negara, mengurangi angka
kemiskinan dan pengangguran,
menyerap produksi berlebih, menjaga
kestabilan harga, serta memperkuat
ketahanan pangan dan energi nasional.
Berbeda halnya dengan CPO, beberapa
sumber minyak nabati lainnya masih
kurang mendapat perhatian. Komoditi
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M.TProfesor dalam Bidang Ilmu Teknologi Pemrosesan Minyak Nabati Fakultas Teknik Universitas Syiah Kuala
MENGEMBANGKAN PROSES PRODUKSIMINYAK NABATI DAN PRODUK TURUNANNYA
EDISI 234 . APRIL 2019
XXX34 RISET 35
secara mekanik yang membutuhkan
energi yang relatif besar. Penambahan
co-solvent seperti tetrahydrofuran juga
dapat dilakukan untuk membantu
proses emulsifikasi (pelarutan) minyak
dan alkohol.
Gliserolisis adalah reaksi reversibel dua
langkah. Pertama, triasilgliserol (TAG)
dan gliserol bereaksi menghasilkan
DAG dan monoasilgliserol (MAG),
dan kedua, DAG dan gliserol bereaksi
untuk menghasilkan MAG. Sebagai
produk antara, perolehan DAG sulit
untuk ditingkatkan secara signifikan
hanya dengan menambah atau
mengurangi salah satu parameter
reaksi gliserolisis diantaranya suhu
reaksi, jenis dan jumlah katalis, rasio
molar gliserol terhadap minyak,
intensitas pencampuran, dan waktu
reaksi (Satriana dkk., 2016).
Hasil penelitian Tim Riset kami terkait
aplikasi proses kavitasi hidrodinamik
pada gliserolisis minyak alpukat
menunjukkan bahwa hanya sedikit
MAG (0,16 ± 0,13 persen) dan DAG
(5,18 ± 6,48 persen) yang terbentuk
dalam sistem pengadukan mekanik.
Sedangkan MAG dan DAG yang
terbentuk dalam sistem kavitasi
hidrodinamik, cukup besar (39,06 ±
6,83 persen dan 31,44 ± 6,10 persen
masing-masing untuk MAG dan DAG).
Hal ini membuktikan, kavitasi dapat
meningkatkan transfer massa dan
laju reaksi keseluruhan. Sebaliknya,
pengadukan mekanik tidak efisien
dalam meningkatkan transfer massa
dan laju reaksi keseluruhan. Pemilihan
kondisi operasi yang tepat (misalnya
penggunaan jumlah katalis dan
jumlah co-solvent) adalah langkah
penting dalam reaksi gliserolisis untuk
mendapatkan kinerja proses dan
kualitas produk terbaik.
Konsumsi per-kapita minyak nabati dan
produk turunannya diperkirakan akan
tumbuh sangat pesat sejalan dengan
meningkatnya standar kehidupan
masyarakat dalam berbagai bidang
kehidupan. Penguasaan teknologi dan
kemampuan produksi minyak nabati
dan produk turunannya menjadi hal
mutlak yang harus dimiliki bangsa
Indonesia karena ketersediaan bahan
baku yang melimpah. Hal ini bertujuan
untuk menciptakan kemandirian
produksi produk turunan minyak
nabati nasional dan meningkatkan
daya saingnya terhadap produk
sejenis yang masih diimpor dari luar.
Selain diperoleh penghematan devisa
negara yang signifikan, upaya tersebut
secara langsung dapat menjadikan
pemanfaatan sumber daya alam yang
kita miliki menjadi lebih optimal.
Pengembangan teknologi proses
produksi minyak nabati dan produk
turunannya merupakan bidang
fokus penelitian yang akan terus
saya lakukan untuk mewujudkan visi
Universitas Syiah Kuala yaitu menjadi
universitas yang inovatif, mandiri, dan
terkemuka di Asia Tenggara dalam
bidang pendidikan, penelitian dan
pengabdian masyarakat. Sumbangsih
dan karya nyata, insyaallah akan saya
dedikasikan untuk kemajuan ilmu
pengetahuan dan kemaslahatan orang
banyak melalui publikasi pada forum
ilmiah, jurnal nasional dan internasional
serta diseminasi teknologi kepada
masyarakat. []
Tulisan Riset ini diambil dari pidato
Prof. Dr. Muhammad Dani Supardan, S.T., M.T pada Sidang
Terbuka Pengukuhan Profesor di
Unsyiah, Jum’at, 12 Juli 2019 dengan
judul ”Pengembangan Proses Produksi
Minyak Nabati dan Produk Turunannya
untuk Mengoptimalkan Pemanfaatan
Sumber Daya Alam”
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
Program Studi (Prodi) Magister
Agroekoteknologi Universitas
Syiah Kuala berhasil
memperoleh akreditasi
A dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi
tersebut diterbitkan berdasarkan Surat
Keputusan BAN-PT Nomor: 4081/SK/
BAN-PT/Akred/M/X/2019 tentang Nilai
dan Peringkat Akreditasi Program Studi
pada Program Magister. Peringkat
akreditasi ini berlaku hingga Oktober
2024 mendatang.
Program Studi (Prodi) Magister
Agroekoteknologi Universitas
Syiah Kuala berhasil
memperoleh akreditasi
A dari Badan Akreditasi Nasional
Perguruan Tinggi (BAN-PT). Akreditasi
tersebut diterbitkan berdasarkan Surat
Keputusan BAN-PT Nomor: 4081/SK/
BAN-PT/Akred/M/X/2019 tentang Nilai
dan Peringkat Akreditasi Program Studi
pada Program Magister. Peringkat
akreditasi ini berlaku hingga Oktober
2024 mendatang.
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
FAKULTAS 37
Keberadaan nilai akreditasi ini
memberikan dampak signifikan bagi
Unsyiah karena merupakan satu-
satunya Program Studi Magister
Agroteknologi yang memperoleh
nilai A di Indonesia. Nilai akreditasi
A tersebut menunjukkan bahwa
keberadaan Program Studi Magister
Agroekoteknologi Unsyiah setara
dengan tujuh besar perolehan
akreditasi dalam bidang ilmu serumpun
(Agronomi dan Agroteknologi) untuk
program magister pada perguruan
tinggi terkemuka di Indonesia, seperti
IPB, UGM, Unpad, dan lain-lain.
Namun jika dilihat dari Program Studi
Agroteknologi, dari 11 prodi yang
ada di Indonesia, hanya Unsyiah yang
berhasil memperoleh akreditasi A.
Koordinator Program Studi Magister
Agroekoteknologi Unsyiah, Prof.
Dr. Ir. Sabaruddin Zakaria M.Agr.
mengatakan, keunggulan yang dimiliki
oleh Prodi Magister Agroekoteknologi
adalah dari segi kurikulum.
Kurikulum program studi ini didesain
untuk menghasilkan lulusan yang
mempunyai kompetensi sebagai
pelaku, pengusaha, peneliti, pendidik,
penyuluh, konsultan, dan pembuat
kebijakan sesuai kebutuhan masyarakat
dan perkembangan keilmuan terbaru.
Namun menariknya, kurikulum
prodi ini disusun sedemikian rupa
sehingga memungkinkan mahasiswa
mempercepat masa studinya. Selama
ini, ungkap Sabaruddin, rata-rata
masa studi mahasiswa magister adalah
3,6 tahun. Menurut standar dari
BAN PT, masa studi tersebut terlalu
lama. Karena itu, Sabaruddin dan
timnya menyusun kurikulum untuk
mempercepat masa studi mahasiswa
dengan cara memadatkan perkuliahan
di awal, sehingga di pertengahan
perkuliahan mahasiswa sudah mulai
melakukan penelitian untuk tesisnya.
“Target kita di sini adalah mempercepat
kelulusan mahasiswa dengan tidak
mengabaikan kualitas pendidikan dan
penelitiannya”, ujar Sabaruddin.
MAGISTER AGROEKOTEKNOLOGI;AKREDITASI A SATU-SATUNYADI INDONESIA
Di prodi ini, mata kuliah metode
penelitian ditempatkan di semester
awal. Untuk lulus mata kuliah ini,
mahasiswa harus menyusun proposal
penelitian dan melakukan presentasi
di akhir semester. Nantinya proposal
ini menjadi cikal bakal tesis. Kemudian
di awal semester, mahasiswa
mendapatkan dosen pembimbing
berdasarkan judul dan tema proposal
yang telah disusun. Di semester ini
pula mereka melakukan seminar tesis,
sehingga di semester ketiga mahasiswa
sudah melakukan penelitian dan
menyusun tesis. Di prodi ini, satu orang
dosen hanya membimbing maksimal
Target kita di sini adalah mempercepat kelulusan mahasiswa dengan tidak mengabaikan kualitas pendidikan dan penelitiannya.
“
36 FAKULTAS
empat mahasiswa. Hal tersebut diatur
untuk menjaga kualitas dan fokus dari
dosen itu sendiri sehingga maksimal
dalam membimbing setiap mahasiswa.
Sembari melakukan penelitian,
setiap mahasiswa tetap diharuskan
mengambil mata kuliah. Tujuannya
agar interaksi antara mahasiswa dan
dosen pembimbing tetap terjalin secara
konsisten sehingga progres penelitian
mahasiswa tetap bisa dipantau. Setelah
enam bulan melakukan riset, mahasiswa
harus melakukan presentasi progres
riset. Menurut Sabaruddin ini sangat
penting untuk penjaminan mutu tesis
dan mempertahankan nilai akreditasi.
Prodi ini juga mewajibkan mahasiswanya
untuk memublikasi penelitian mereka di
jurnal yang terakreditasi.
Selain karena kurikulum yang
sangat komprehensif, Magister
Agroekoteknologi Unsyiah juga
terbantu dengan sumber daya dosen
yang ada. Selain itu, kehadiran
program sarjana S1 pendukung
Agroteknologi yang telah tiga kali
terturut-turut terakreditasi A.
Keunggulan lain yang tak kalah
penting adalah kerja sama yang tidak
pernah berhenti antara Magister
Agroekoteknologi dengan berbagai
universitas di Jepang, Singapura, Cina,
dan beberapa universitas di Eropa.
“Hal inilah yang membuat Prodi
Magister Agroekoteknologi Unsyiah
mendapatkan akreditasi A, dan lebih
unggul dibandingkan universitas lain di
Indonesia,” tutup Sabaruddin. []
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
ENGLISH 39
really expect it because I knew there was so many people better than me, who has more experience than me. But God and the judges choose me. I am so thankful for this opportunity. Months later, I joined a competition called Duta Wisata Aceh. I won as the Wakil IV Duta Wisata Aceh. This opportunity made me open my eyes and made me realise that I was a part of the government to promote My beloved city, Banda Aceh and Aceh Province. Because of that, I had a chance to travel to Bali 2 times, first is to attend and Event called JKPI ( Jaringan Kota Pusaka Indonesia ) to introduce Banda Aceh to all province and Balinese. My second time to Bali was on an event called Bali Spirit festival, I had a chance to promote Aceh in front of people from all around the world. I was very shaking because it was my first time to do speech with english. But, with Allah’s blessing and practice everything went well.
So here my messages to all people who ever feel unconfident, doubt yourself, think you are not good enough. You can do it if you wanted to get out of your comfort zone. Because good things can happen when we try our best. []
Great Things Never CameFrom Comfort Zone
38 ENGLISH
MAGHFIRAH MUKAMMIL
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
I never realized the meaning of that word until this competition. On 2017, I joined a competition called Agam Inong Banda Aceh.
Before this competition, I was a girl who never knew how to wear high heels or even makeup. When people at my age were so busy buying their first lip tint I was being so very comfortable using only lipbalm with no colour. Eventhough, I already spent my days try to be more productive by joining some organization I still feel I have to do something more.
At the beginning of January, my family and I went on vacation to some places in Java which are Jakarta, Bandung, and Yogyakarta. Spend my days on Yogyakarta, visiting some historical momument like Candi Prambanan and Candi Borobudur makes me realise that Culture is something beautiful and I have that desire in me to introduce Indonesia and especially my hometown Banda Aceh, and Aceh Province. After went to some historical monument, we went to a famous torism destination, Mount Merapi.
Those experiences made me realize that actually Aceh has so many
PERSONAL INFORMATION
Maghfirah Mukammil
Banda Aceh, Januari 10th, 1999
Student of Accounting Study Program, FEB, Syiah Kuala University 2016-now
ACHIEVEMENT
• 1st Winner of Tourism Ambassador of Banda Aceh 2017
• 5th Winner of Tourism Ambassador of Aceh 2017
• 1st Winner of Environment Ambassador of Banda Aceh 2015
• 2nd Winner of Environment Ambassador of Aceh 2015
• 3rd Winner of Environmental Speech Competition 2012
• 1st Winner of Youth Research Competition 2011
• 2nd Winner of Article Writing on City Sanitation Summit 2011
• 3rd Winner of Writing a letter for Governor 2011
• 3rd Winner of Karate Female Kumite +35 kg 2011
ORGANIZATIONAL EXPERIENCES
• BEM Of Economic And Business Faculty (2017-2018)
• Forum Of Agam Inong Banda Aceh (2017-Now)
• Accounting Student Association HIMAKA (2016 – 2017)
• BESTEK (2016-2017)• ACCESS (2016-Now)• Aceh Environmental Forum ( 2015-2017)• Traffic Safety Learning Communities
(2014-2015)
historical monument and some places that could be a good place for tourism destination. Especially, tsunami destination. I feel like this disaster could be such a good destination for people to remind and learn about the disaster, just like Mount Merapi.
So here it goes, on april 2017 Agam Inong Banda Aceh open its registration. Me, a girl who was only have confident, eventhough I was not sure whether I got accepted or not because I am not expert at it. Like tourism is not really my thing before. But I learn, I do believe that we can do it if we only want to learn and want to try. All the ups and downs, I have felt it. When people doubt me, because like I said before I am not expert at this. I try to calm down and make their doubtness as a motivation for me to learn harder and try harder. I was a girl on fire that time, cause I do believe in hard work and pray to God.
All my work has paid off when the MC called my name as the winner of Inong Banda Aceh 2017. I wasn’t
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
MUTU40 MUTU 41
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
MUTU40 MUTU 41
Akuntabilitas merupakan kewajiban melaporkan dan mempertanggungjawabkan tugas yang diemban
dengan parameter yang dapat diukur dan dibuktikan. Jika pekerjaan itu dalam bentuk keterampilan fisik seperti merakit komputer, maka keberhasilan pekerjaan mudah diukur. Tetapi pekerjaan dalam bentuk jasa seperti mengajar, maka pengukurannya tidak sama seperti mengukur pekerjaan fisik.
Proses pembelajaran di Perguruan Tinggi (PT) harus juga dapat diukur dan dipertanggungjawabkan oleh pendidik yang profesional. Namun, masih banyak yang tidak menyadari bahwa dosen adalah pendidik, sehingga terkesan kurang peduli pada profesi pendidik. Sesungguhnya dosen bukan hanya sebagai ekonom, saintis, dokter, insinyur, pakar hukum, tetapi lebih dari itu karena punya idealisme sebagai pendidik profesional di atas profesi tersebut.
Kinerja pembelajaran yang dilakukan oleh dosen tidak dapat diukur tanpa ada dokumentasi yang rapi dan tidak dapat dinilai ketercapaiannya tanpa ada suatu pembanding. Dokumen minimal yang dapat dijadikan pembanding adalah dokumen
Seandainya ada kasus yang mengklaim bahwa kegagalan peserta didik dalam karier karena materi kuliah yang tidak bermanfaat atau terjadi perdebatan antar dosen yang mengklaim paling benar tentang metode atau isi pembelajaran yang berhubungan dengan kurikulum, tentu RPS dan kontrak kuliah yang sudah disahkan dapat dijadikan rujukan untuk membuktikan kebenaran itu.
Keengganan pendidik membuat RPS dan kontrak kuliah boleh jadi karena mereka merasa hampir tidak ada risiko kalau pun itu tidak dilakukan. Padahal penyusunan dokumen tidak memerlukan waktu yang lama. Berbeda halnya risiko bagi seorang arsitek yang jika tidak membuat dokumen perencanaan dengan benar, maka mereka dapat dipidana karena dapat menyebabkan kerugian materi dan malapetaka.
Sebagai pendidik profesional, perlu mengkhawatirkan kompetensi lulusan hasil didikannya termasuk kegagalan mereka berinteraksi di dalam masyarakat atau ketidaksiapan mereka terhadap perkembangan zaman sebagai dampak dari ketidakpedulian pada perencanaan pembelajaran. Memang mengukur keberhasilan mendidik tidak seakurat ukuran keberhasilan mendirikan bangunan, tetapi upaya akuntabilitasnya tetap harus dapat dilakukan secara maksimal.
Dokumen perencanaan pembelajaran yang sudah lengkap
juga belum tentu efektif jika hanya sebatas dokumen dan tidak menjadi pedoman untuk dilaksanakan dalam pembelajaran. Tahap berikutnya diperlukan pengawasan dari ketua program studi sejauh mana konsistensi perkuliahan dan perencanaannya. Pengawalan ini akan lebih efektif menggunakan sistem komputer, sehingga tidak membeda-bedakan dan tidak ada kesungkanan untuk mengingatkan. Dengan sistem software “SIM kuliah” yg terintegrasi dengan finger print, maka dapat diatur keaktifan finger print dengan bersyarat. Dalam sistem ini pokok bahasan setiap kali tatap muka langsung tertera pada print out absen dan dapat dikonfirmasi oleh mahasiswa kesesuaian materi perkuliahan dengan perencanaannya. Dapat secara otomatis mengirimkan SMS untuk mengingatkan jadwal kuliah jika lupa masuk beberapa kali. Ini memang terkesan seperti ada ketidak percayaan pada para pendidik, dulu tidak ada ini-itu, ternyata alumni yang dulu juga baik-baik saja. Zaman sudah berubah, saat ini semuanya dituntut akuntabilitas. Dulu tidak ada akreditasi program studi atau tidak ketat pengawasan pembelajaran di perguruan tinggi. Saat itu perguruan tinggi hanya bertugas mendidik. Namun sekarang, perguruan tinggi dituntut seperti perusahaan yang harus mampu bersaing mendapatkan calon mahasiswa dan lulusan yang berkualitas diiringi efesiensi. Wallahualam. []
AKUNTABILITAS KINERJA PEMBELAJARAN DI PERGURUAN TINGGI
perencanaan pembelajaran yang telah disepakati, seperti RPS (Rencana Pembelajaran Semester). Sedangkan pedoman teknis pembelajaran yang lebih detail dikenal dengan kontrak kuliah atau kontrak perkuliahan.
Kontrak kuliah akan bermanfaat bagi tim pengajar dan mahasiswa. Tim pengajar dapat menjadikannya sebagai rujukan pembagian tugas
Prof. Dr. Adlim, M.ScKetua LP3M Unsyiah
mengajar, materi perkuliahan, dan tugas yang harus diberikan kepada mahasiswa. Mahasiswa dapat mengetahui tugas dan kompetensi yang harus mereka kuasai agar dapat lulus dengan nilai terbaik. Kedua dokumen ini merupakan bagian dari pertanggungjawaban kinerja pendidik.
Mungkin ada yang mengira jika keberhasilan pembelajaran dapat ditunjukkan dengan penguasaan materi oleh mahasiswa atau kemampuan mengajar yang luar biasa. Semuanya akan benar jika sesuai dengan tujuan pembelajaran dan tujuan kurikulum yang dapat dilihat di dalam RPS. Jika tidak ada
RPS dan kontrak kuliah, maka hampir tidak ada akuntabilitas karena sukar dibuktikan kesesuaian isi pembelajaran dengan diskripsi mata kuliah, metode dan media yang digunakan, tugas yang ditagih dari mahasiswa, skenario pembinaan softkill, pembinaan pola pikir, dan lainnya jika hal itu termasuk yang diagendakan.
Mungkin saja pembelajaran luar biasa, tetapi hal itu seperti pengakuan yang tanpa bukti atau bangunan tanpa dokumen rancang bangun (desain). Sebab bisa saja seseorang mengisi waktu pembelajaran sesukanya, tetapi sama sekali tidak mencapai tujuan kurikulum sehingga kompetensi lulusan diragukan. Mungkin saja disenangi oleh mahasiswa hanya karena pandai merangkai kata, lucu, dan tidak ada tugas yang membebani mereka apalagi lulus dengan penilaian yang tidak berkaitan dengan tujuan pembelajaran yang seharusnya. Demikian juga isi dan tingkatan materi pembelajaran yang kurang sesuai, misalnya yang dituntut kurikulum adalah keterampilan, tetapi kenyataannya materi perkuliahan hanya teori-teori abstrak saja. Sering pula beban belajar mahasiswa tidak diperhitungkan atau tidak dilakukan analisis. Ini menyebabkan mahasiswa harus menyelesaikan tugas 2x24 jam tanpa tidur dalam waktu yang sangat sempit. Akibatnya tidak jarang yang putus asa atau tidak lagi mempedulikannya.
RELIGIA42 RELIGIA 43
Bersuci dari najis dan hadas dilakukan dengan berbagai cara, seperti istinja’ (membersihkan,
membasuh), berwudu, mandi, atau bertayamun jika tidak tersedia air. Dalam kitab Ihya ‘Ulumiddin karya Al Ghazali dijelaskan jika seseorang ingin membuang hajat, hendaknya menjauhkan diri dari pandangan orang dan berusaha memilih tempat yang tersembunyi. Dalam buang
hajat, juga tidak diperkenankan menghadap ke arah matahari dan bulan, serta dilarang menghadap atau membelakangi arah kiblat.
Begitu juga dalam melakukan aktivitas buang air kecil, tidak diperkenankan dilakukan di genangan air yang tidak mengalir, di bawah pohon yang tengah berbuah, dan di dalam lubang-lubang kecil. Sebab dikhawatirkan di lubang
tersebut dihuni oleh hewan kecil, seperti semut dan sejenisnya. Buang air kecil sambil berdiri juga dilarang, terlebih dilakukan di tempat yang dapat memantul, seperti lantai keramik.
Sayyidina Umar Ibnul Khaththab pernah berkata, suatu ketika Rasulullah Saw mendapati Umar tengah buang air kecil sambil berdiri, lalu beliau menegur sambil berkata,
“Wahai Umar, janganlah engkau buang air kecil sambil berdiri.” Sejak saat itu, Sayyidina Umar tidak pernah lagi membuang air kecil sambil berdiri.
Rasulullah Saw juga pernah bersabda, “Jangan sekali-kali kalian membuang air kecil (kencing) di tempat yang biasa digunakan untuk mandi, kemudian berwudhu sesudahnya. Sebab keraguan mengenai telah bersih atau tidaknya bekas air kencing muncul karenanya.”
Ibnu Al Mubarak pernah berkata, “Diberi keringanan membuang air kecil di tempat yang digunakan untuk mandi dengan persyaratan setelah itu jejaknya harus disiram air (dibersihkan).”
Jika dilakukan di tengah tanah lapang dan tidak terdapat air untuk ber-istinja’, maka hendaknya menyediakan batu untuk ber-istinja’ sebelum buang hajat. Dan sebaiknya menghindarkan diri dari membersihkan tempat keluarnya hajat besar dengan hanya sekali usapan saja. Hendaknya pula menuntaskan keluarnya air kencing dengan berdehem kecil atau jongkok dan bangun.
Salam Al Farisi pernah berkata, “Telah diajarkan kepada kami oleh Rasulullah Saw semua perkara termasuk bersuci dan hadas. Kami dilarang ber-istinja’ dengan tulang
dan kotoran kering dari binatang. Kami juga dilarang menghadap ke arah kiblat pada waktu buang air besar maupun kecil.”
Terdapat sejumlah cara yang lazim dalam ber-istinja’ jika kesulitan menemukan air, seperti menggunakan minimal tiga buah batu. Jika sudah bersih dengan menggunakan tiga batu tersebut, maka cukuplah baginya. Akan tetapi, jika dirasa belum bersih, hendaklah dipakai batu keempat, lalu diganjilkan dengan batu kelima. Membersihkan najis adalah wajib dan mengganjilkan bilangan pembersihnya adalah sunah.
Cara menggunakan batu tersebut adalah dengan meletakkannya pada
bagian atas anus atau kemaluan. Lalu digosok ke arah berlawanan. Jika dapat diputar, maka hal tersebut lebih utama dan harus benar-benar bersih. Batu diambil dan dipegang dengan tangan kiri, lalu diletakkan tepat di muka tempat keluarnya najis.
Kemudian batu kedua diambil dan diletakkan di ujung tempat keluarnya najis dan dilakukan ke arah berlawanan. Begitu juga dengan batu ketiga diambil dan diputarkan di sekeliling tempat keluarnya najis, dan cukup satu kali saja. Kalau posisi batu sulit diputar dan disapukan dari arah muka ke belakang, maka yang demikian tadi sudah cukup. Istinja’ diakhiri dengan air. Sebab air akan menuntaskan kebersihannya dan dengan air tidak ada lagi kebimbangan akan kebersihan istinja’ dengan batu.
Setelah ber-istinja’, tangan sebaiknya digosokkan pada tanah atau dinding untuk menghilangkan bau yang masih tersisa. Jika sekarang, aktivitas ini dapat digantikan dengan menggunakan sabun atau antiseptik. Tetapi, jika aktivitas membuang hajat dilakukan dalam kondisi darurat, seperti jauh dari pemukiman penduduk atau di daerah pedalaman, maka cara ini masih efektif untuk dilakukan. Sebab tanah atau pasir terbukti efektif membunuh bakteri yang merugikan kesehatan, sekaligus efektif mengurangi bau yang ditimbulkan. Wallahualam. []
BERSUCI DARI NAJISSAAT KESULITAN AIR
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
Telah diajarkan kepada kami oleh Rasulullah Saw semua perkara termasuk bersuci dan hadas. Kami dilarang ber-istinja’ dengan tulang dan kotoran kering dari binatang.
“
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
XXX 4545ASPIRASI
EDISI 230 . DESEMBER 2018
Universitas Syiah Kuala@Unsyiah
ASPIRASIAspirasi
@univ_syiahkuala
@univ.syiahkuala.id
@univ_syiahkuala
Unsyiah TV
www.humas.unsyiah.ac.id
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019 EDISI 230 . DESEMBER 2018
XXX46 KABAR 47
SEBANYAK 500 akademisi dan peneliti dari enam negara di dunia, 18-19 September 2019, berkumpul di Gedung AAC Dayan, Banda Aceh, untuk mengikuti The 9th Annual International Conference (AIC) Universitas Syiah Kuala. Konferensi internasional dalam rangka milad Unsyiah ke-58 tahun itu, membahas tentang ilmu pengetahuan, riset, kesehatan, sosial, hingga teknologi. Akademisi, peneliti, dan praktisi dari berbagai bidang ilmu itu berasal dari Indonesia, Malaysia, Jepang, Australia, Brunei Darussalam, dan Peru.
Rektor mengatakan konferensi ini adalah forum efektif bagi para akademisi, peneliti, dan praktisi untuk memperkuat kerja sama akademis dan industri. Mereka dapat saling berkolaborasi untuk meningkatkan penelitian dan inovasi, sehingga tujuan yang ingin dicapai dapat lebih mudah dan e�sien.
SELAIN menyampaikan orasi ilmiah di hadapan ribuan sivitas akademika Unsyiah di Gedung AAC Dayan Dawood, Senin (2/9), Wakil Presiden RI Jusuf Kalla juga meresmikan gedung perkuliahan di tiga fakultas.
Tiga fakultas tersebut adalah Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Fakultas Kedokteran Hewan (FKH), dan Fakultas Kelautan Perikanan (FKP). Pembangunan gedung ini didanai oleh Saudi Fund Development (SFD) yang telah dimulai pembangunannya sejak tahun 2017 silam.
JK didampingi Rektor Unsyiah, Plt Gubernur Aceh, dan Wali Nanggroe berjalan kaki menuju
“Akademisi dan industri tidak boleh bekerja sendiri, tetapi harus berkolaborasi. Dengan demikian, kita dapat mengubah lingkungan dan kehidupan lebih baik,” ujarnya.
Ketua Panitia, Dr.-Ing. Rudi Kurniawan mengatakan, kegiatan bertaraf internasional ini rutin dilaksanakan Unsyiah sejak tahun 2011. Pada tahun ini, AIC diadakan serentak dengan English Education International Conference (EEIC) ke-2, Aceh International Symposium on Civil Engineering (AISCE) ke-2, dan International Conference on Experimental and Computational Mechanic in Engineering (ICECME).
Ia menjelaskan, konferensi ini juga menjadi ajang silaturahmi para profesor dan peneliti dunia. Mereka nantinya mempresentasikan makalah lintas studi yang berisikan inovasi hasil penelitian dan tren terbaru ilmu pengetahuan. []
500 AKADEMISI DUNIA BERKUMPUL DI UNSYIAH
PROYEK 7IN1 UNSYIAH DIRESMIKANWAKIL PRESIDEN JUSUF KALLA
Gedung FMIPA yang berada tepat di belakang Gedung AAC Dayan Dawood. JK memotong pita tanda peresmian gedung pada pukul 12.15 WIB. Ia juga mendengarkan paparan Rektor Unsyiah terkait gedung tersebut.
Rektor Unsyiah, Prof. Dr. Ir. Samsul Rizal, M.Eng., menuturkan gedung yang diresmikan JK tersebut telah rampung seratus persen dan sebagian sudah digunakan untuk perkuliahan. Dirinya berharap, dalam bulan ini segala akti�tas perkuliahan dalam berlangsung sepenuhnya di gedung ini. (Humas Unsyiah/fer)
EDISI 239 . SEPTEMBER 2019