Upload
vuongdang
View
229
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
MEMBANGUN GAME 2D “SAMURAI RUSH” BERBASIS ANDROID
NASKAH PUBLIKASI
diajukan oleh
Tommy Priambodo 10.01.2794
kepada SEKOLAH TINGGI MANAJEMEN INFORMATIKA DAN KOMPUTER
AMIKOM YOGYAKARTA YOGYAKARTA
2013
HALAMAN PUBLIKASI
MEMBANGUN GAME 2D “SAMURAI RUSH” BERBASIS ANDROID
BUILDING 2D GAME “SAMURAI RUSH”
ANDROID BASED
Tommy Priambodo Dhani Ariatmanto
Jurusan Teknik Informatika STMIK AMIKOM YOGYAKARTA
ABSTRACT
This game made with Unity applications. This game requires the player to use his intuition to avoid obstacles to him. Players must move the samurai to grab an apple to get a score and avoid the bombs that score is not reduced.
Each level is passed the player will encounter a different mush. at the first level the player will be faced with a shuriken Ninja, on the second level facing Mummy with snake, and at the third level faced witch with fireball. At the end of the game, the player can enter his name into the High Score page.
This game made with Unity applications with 2D Orthello frame, the Android SDK and Java SDK. This game will be built using the C # programming language which almost has a similarity with the Java programming language which can also run on Android smart phones. Keywords : game, samurai rush, android, 2 dimension
1
1. Pendahuluan
Di era modern sekarang ini teknologi telah berkembang pesat, khususnya
teknologi informasi dan komunikasi. Perkembangan teknologi ini terbukti dengan
bermunculannya teknologi-teknologi terbaru yang membuat kita semakin mudah
menyelesaikan pekerjaan.
Keinginan manusia untuk mempermudah berkomunikasi jarak jauh telah
menghasilkan beberapa alat komunikasi jarak jauh, salah satunya adalah Handphone.
Namun sepertinya manusia menginginkan sesuatu yang lebih daripada hanya bisa
berkomunikasi jarak jauh, hingga akhirnya lahirlah Smartphone yang memiliki fasilitas
lebih lengkap daripada handphone. Lahirnya smartphone diiringi dengan lahirnya sistem
operasi untuk smartphone. Sistem operasi untuk smartphone yang paling terkenal saat ini
adalah Android.
Android memiliki lebih banyak keunggulan dibandingkan dengan sistem
operasi lainnya. Sifatnya yang open source membuat aplikasi-aplikasi dengan platform
Android lebih beragam dan lebih mudah dikembangkan daripada aplikasi pada platform
selain Android. Android saat ini telah digunakan oleh banyak sekali pengguna. Hal ini
mendorong para developer untuk melahirkan aplikasi-aplikasi pendukung untuk Android,
tidak ketinggalan pula paru developer game. Saat ini telah banyak dijumpai game-game
dengan platform Android baik itu 2D maupun 3D.
Para gamers (sebutan bagi para penggemar game) lebih tertarik dengan
permainan dengan platform android karena lebih beragam dan interaktif. Hingga akhirnya
saat ini telah bermunculan banyak sekali developer game baru. Dengan Menggunakan
Unity engine membuat sebuah game 2D tidak sesulit apa yang di bayangankan para
mahasiswa yang kebanyakan berpikir bahwa membuat game itu sulit, dan memerlukan
pengetahuan pemograman yang tinggi. Unity memiliki kualitas dan fitur yang mudah
dipahami, serta kecanggihan untuk membuat animasi dalam game.
Atas latar belakang tersebut, penulis ingin membuat game 2D untuk
smartphone Sony dengan platform sistem operasi Android versi Gingerbread dan versi-
versi diatasnya. Namun game ini tidak menutup kemungkinan untuk dimankan di
smartphoe merk lain seperti Samsung atau lainnya. Oleh karena itu, penulis terdorong
untuk membuat game 2D dengan judul game Samurai Rush yang mempunyai latar
belakang perjuangan seorang samurai yang menyelamatkan putri mahkota kerajaan di
zaman Edo. Penulis menuliskannya dalam sebuah tugas akhir dengan judul
“Membangun Game 2D „Samurai Rush‟ Berbasis Android”.
2
2. Landasan Teori
2.1. Pengertian Game
Game atau permainan adalah sesuatu yang bersifat interaktif, memiliki
peraturan sendiri yang mengandung tantangan dan suatu kondisi menang atau kalah
yang biasanya bersifat sebagai hiburan, latihan, pendidikan atau simulasi.
2.2. Tipe-Tipe Game
2.2.1. Action
Adalah tipe game dengan fitur utama berupa banyaknya aksi di mana pemain
harus memiliki keterampilan reaksi yang cepat untuk menghindari musuh atau
menghindari rintangan.
2.2.2. Arcade
Game ini dapat dikatakan tipe game klasik. Salah satu ciri yang biasa ditemui
pada tipe game ini adalah memiliki tampilan dua dimensi dan karakter karakter didalam
game tersebut bergerak ke atas, bawah, kiri dan kanan.
2.2.3. Adventure
Tipe game yang umumnya membuat pemain harus berjalan mengelilingi suatu
tempat yang terkondisi, seperti sebuah istana, gua yang berkelok, dan planet yang jauh.
Pemain melakukan navigasi suatu area, mencari pesan-pesan rahasia, memperoleh
obyek yang memiliki kemampuan yang bervariasi, bertempur dengan musuh, dan lain-
lain.
2.2.4. Strategy
Tipe game yang mengharuskan pemain membuat strategi tertentu sebagai
syarat memnangkan permainan. Seperti halnya game Age of Empire yang
mengharuskan pemainnya membuat strategi memenangkan peperangan.
2.2.5. Simulation
Sama seperti artinya yang berarti simulasi, didalam game ini diberikan
penggambaran konsep permainan dengan segala suatu hal didalam kehidupan nyata,
sehingga hal realistic akan lebih sering ditemui didalam game bertipe ini, misalnya seperti
simulasi pembangunan tata kota didalam game SIM CITY series.
3
2.2.6. Educational
Game yang dibuat untuk proses mendidik. Biasanya game ini untuk anak-anak
kecil yang masih belajar membaca, membedakan warna, berhitung, dll. Namun ada juga
game educational untuk orang dewasa.
2.3. Dasar Teori Pembangunan Game
Dalam pembangunan/pembuatan sebuah game yang baik, tentunya harus ada
sebuah teori yang menjadi acuan. Kualitas dasar teori akan mempengaruhi proses
pembuatan dan juga hasil akhir.
1. Menentukan sasaran pengguna
Developer game harus menentukan siapa saja yang boleh memainkan
game yang akan ia buat. Apakah itu semua umur atau hanya orang-orang
yang sudah dewasa saja yang boleh memainkannya.
2. Menentukan Platform
Penentuan platform ini penting untuk membantu penentuan konsep
kelak, karena tidak semua platform game memiliki teknologi yang sama
dengan teknologi yang lain.
3. Merancang konsep game
Perancangan konsep game meliputi penentuan tema, perancangan
logika permainan dan beberapa aspek penting lainnya.
4. Mempersiapkan Assets
Selanjutnya saatnya bagi artist (desainer grafis) untuk mempersiapkan
assets atau objek sebagai properti game. Assets meliputi gambar/image dan
juga sound.
5. Membuat Sintaks (Coding)
Setelah itu saatnya bagi programmer untuk membuat sintaks-nya.
Penentuan logika permainan saat perancangan konsep game akan menjadi
acuan bagi programmer untuk menentukan logika permainannya.
6. Compile
Setelah semua proses dianggap selesai, saatnya proses compiling atau
proses penerjemahan dari bahasa pemrograman manusia ke bahasa mesin.
7. Uji Coba dan Maintenance
Selanjutnya adalah proses uji coba. Uji coba dilakukan oleh beberapa
gamers. Jika ditemukan kecacatan, maka dilakukan maintenance atau
perbaikan.
4
3. Analisis dan Perancangan Sistem
3.1. Gambaran Umum game Samurai Rush
Samurai Rush adalah game dengan tipe Arcade. Karakter utama dalam
Samurai Rush bernama Jinbei, seorang manusia ikan ahli samurai pada zaman Edo di
Jepang. Di awal permulaan, Jinbei memiliki 3 nyawa. Sembari mengambil apel dan
berjalan menuju finish, pengguna juga harus memperhatikan senjata yang dilempar oleh
musuh. Jika Jinbei sampai terkena senjata musuh, maka kesempatan bermainnya atau
nyawanya akan berkurang. Jika nyawanya sudah habis, maka permainan berakhir dan
harus dimulai dari awal (level pertama).
3.2. Proses Perancangan Game Samurai Rush
Mengacu pada dasar teori yang sudah dijabarkan sebelumnya, kali ini akan
dijabarkan proses pembangunan game Samurai Rush.
3.2.1. Penentuan Sasaran Pengguna
Game ini dirancang agar bisa dimainkan oleh semua umur atau tidak ada
batasan umur untuk memainkan game ini. Dengan begitu, akan banyak pengguna yang
bisa memainkannya.
3.2.2. Penentuan Platform Game
Game ini akan berjalan di smartphone Sony Ericsson/Sony dan platform
sistem operasi Android, lebih tepatnya OS Android versi gingerbread ke atas. Namun hal
ini tidak menutup kemungkinan untuk dimainkan di smartphone lainnya seperti Samsung
dan lainnya.
3.2.3. Perancangan konsep game
Game Samurai Rush adalah sebuah game Arcade dengan karakter utamanya
adalah seorang manusia ikan yang menjadi samurai. Dalam game ini player (pengguna)
akan melewati 3 level yang memiliki tingkat kesulitan yang berbeda.
3.2.3.1. Flowchart Play Game
Flowchart menggambarkan tahapan proses suatu sistem, termasuk sistem
multimedia. Program flowchart mengambarkan urutan - urutan instruksi dari suatu
program komputer. Flowchart disini termasuk flowchart play game, main menu, menu
pause, item dan enemy.
5
3.2.3.2. Perhitungan Skor
Sistem perhitungan poin dalam game Samurai Rush, dimulai saat Jinbei
pertama kali mendapatkan buah apel. Satu buah apel bernilai 5 dan akan dikurangi 3
poin jika jinbei terkena bomb. Selama permainan, dari level pertama hingga
menyelesaikan level terakhir atau permainan usai karena Jinbei mati, poin yang diperoleh
akan diakumulasikan dan dimasukkan didaftar High Score. Di awal permainan,
pengguna diberi jatah 3 lifetime. Jika lifetime sampai habis, maka Jinbei akan mati dan
permainan harus dimulai dari awal (Game Over). Jika pemain berhasil melewati semua
rintangan dan berhasil di level terakhir maka pemain bisa memasukkan namanya di
halaman High Score.
3.2.3.3. Rancangan halaman di game Samurai Rush
Di game Samurai Rush ini, terdapat beberapa halaman, halaman splash
screen, halaman menu utama, halaman instructions, halaman high score, halaman play
game, halaman pause, halaman setting dan halaman win. Lalu berikut ini adalah
rancangan masing-masing halaman.
1. Rancangan Halaman Splash Screen
Gambar 3.1. Rancangan halaman splash screen
Keterangan :
a. A : Karakter utama Samurai Rush (Jinbei).
b. B : Logo game Samurai Rush.
c. C : Teks loading menuju tampikan Menu Utama.
6
2. Rancangan Halaman menu utama
Gambar 3.2. Rancangan halaman menu utama
Keterangan :
a. B : Logo game Samurai Rush.
b. D : Tombol menuju tampilan Instructions
c. E : Tombol menuju tampilan Play Game
d. F : Tombol menuju tampilan High Score
e. G : Tombol keluar dari game
f. H : Tombol aktif/inaktif sound
3. Rancangan Halaman Instruction
Gambar 3.3. Rancangan halaman instructions
7
4. Rancangan Halaman High Score
Gambar 3.4. Rancangan halaman high score
5. Rancangan Halaman Play Game
Gambar 3.5. Rancangan halaman play game
6. Rancangan Halaman Pause
Gambar 3.6. Rancangan halaman Pause
Keterangan :
a. K : Tombol Resume b. L : Tombol Setting c. M : Tombol Restart d. N : Tombol Main Menu
8
4. Implementasi
4.1. Implementasi pembuatan halaman main menu
Dalam pembuatan halaman Main Menu (Menu Utama) terdapat 4 bagian
utama, yaitu splash screen, halaman Main Menu itu sendiri, halaman Instruction dan
halaman High Score. Dalam pembuatannya penulis menggunakan 1 scene dengan
halaman Main Menu sebagai halaman utamanya, sedangkan halaman yang lain hanya
bersifat pop-up. Dengan hanya menggunakan 1 scene maka akan meringankan ukuran
game dan juga mempermudah proses pembuatannya. Berikut ini adalah tampilan dari
halaman Main Menu.
Gambar 4.1. Halaman Splash Screen
Gambar 4.2. Halaman Main Menu
Gambar 4.3. Halaman Instructions
9
Gambar 4.4. Halaman High Score
4.2. Implementasi pembuatan halaman Play Game 1
Di halaman game play level 1 menggunakan tema benteng kayu yang
merupakan markas dari ninja yang menjadi musuh dari Jinbei. Penulis menggunakan 1
scene untuk membuat setiap levelnya dengan tujuan yang sama saat membuat halaman
menu utama. Di level 1 ini yang menjadi rintangan Jinbei adalah shuriken yang dilempar
ke arah Jinbei. Sedangkan item yang berjalan adalah apel dan bomb. Berikut ini adalah
penjelasan kecepatan dari shuriken dan item.
Tabel 4.1. Tabel kecepatan game play level 1
Objek Kecepatan
Shuriken 0.5f
Jinbei 0.7f
Background 0.3f
Item (Apel dan Bomb) int 20
Gambar 4.5. Tampilan halaman game play level 1
10
4.3. Implementasi pembuatan halaman Play Game 2
Di level kedua, tema yang dipilih adalah tema timur tengah, lebih tepatnya
adalah Mesir. Sesuai dengan temanya, musuh yang dihadapi Jinebi disini adalah Mummy
yang melempar ular.
Tabel 4.2. Tabel kecepatan play game level 2
Objek Kecepatan
Ular 0.7f
Jinbei 0.7f
Background 0.35f
Item (Apel dan Bomb) int 25
Gambar 4.6. Tampilan game play level 2
4.4. Implementasi pembuatan halaman Play Game 3
Di level ketiga ata level terakhir ini, tema yang dipilih adalah tema gothic.
Musuh yang akan dihadapi Jinbei adalah penyihir yang melempar bola api (fireball).
Tabel 4.3. Tabel kecepatan play game level 3
Objek Kecepatan
Fireball 0.8f
Jinbei 0.7f
Background 0.4f
Item (Apel dan Bomb) int 30
11
Gambar 4.7. Tampilan halaman play game 3
4.5. Implementasi pembuatan halaman menu pause
Sifat dari halaman menu pause ini adalah pop-up. Pada halaman menu pause
ini terdapat beberapa tombol seperti resume, restart, setting, dan main menu.
Tabel 4.4. Tabel keterangan menu pause
Tombol Keterangan
Resume Tombol ini untuk kembali ke halaman permainan (game play).
Restart Tombol ini untuk mengulang permainan dari awal.
Setting Tombol ini untuk masuk ke halaman setting.
Main Menu Tombol ini untuk kembali ke halaman Main Menu.
Gambar 4.8. Tampilan halaman pause
4.6. Implementasi Compile Project
Ketika semua scene, game object dan script telah selesai dibuat, langkah
berikutnya adalah proses compile. Proses compile disini adalah proses
12
mengkompilasikan seluruh assets yang terlibat dalam pembuatan game dan menjadi
game yang dapat dijalankan sesuai dengan platform yang ditentukan atau dengan kata
lain merender game menjadi sebuah game dengan format .apk. berikut ini akan
dijelaskan proses compile.
1. Klik File pada menubar lalu pilih Build Settings. Aturlah scene-scene yang
akan disertakan di dalam Scenes in Build Seperti tampak pada gambar di
bawah ini.
Gambar 4.9. Jendela Build Settings
2. Pilih platform Android. Lalu klik Build. Setelah itu tentukan si folder apa hasil
compile ini diletakkan. Setelah itu akan tampak proses compile. Hasil dari
proses compile ini berupa file berformat .apk.
4.7. Implementasi Installasi pada platform
Setelah selesai melakukan build, langkah selanjutnya adalah proses instalasi
pada platform.
1. Copy file .apk yang telah di build sebelumnya, lalu touch file .apk tersebut
untuk menginstall. Tunggu hingga proses selesai.
5. Kesimpulan dan Saran
5.1. Kesimpulan
1. Inti dari bagaimana agar game yang dibuat bisa menarik adalah dengan
membuat perencanaan yang matang. Game yang dibuat tidak boleh
melupakan arti dari game itu sendiri. Game adalah sarana untuk mencari
13
hiburan. Oleh karena itu, buat game yang tidak terlalu sulit dan juga tidak
terlalu mudah. Angkat tema yang sedang menarik saat itu, atau bisa juga
dengan tema yang jarang diangkat oleh developer lainnya.
2. Agar cerita pada game bisa menarik, tentukan terlebih dahulu tema apa yang
dipilih. Setelah tema sudah ditentukan, lanjutkan dengan mengarang sebuah
cerita apa yang menarik dari tema yang dipilih.
3. Untuk menciptakan karakter game yang sesuai dengan alur cerita, maka
sesuaikanlah dengan tema dari game tersebut. Selain itu sesuaikan dengan
batasan umur player game tersebut. Game untuk anak-anak akan lebih cocok
jika karakter dibuat imut dan lucu.
4. Langkah pertama untuk membangun game dengan Unity dan framework
Orthello adalah dengan membuat project baru. Setelah projek baru dibuat,
otomatis akan ada default scene. Simpan scene tersebut di folder Scenes
yang ada didalama folder Assets. Lalu klik dua kali Orthello 2D Framework,
klik All, lalu Import. Setelah itu drag and drop folder OT dari tab project ke tab
hierarchy. Setelah langkah-langkah tersebut dilakukan, lanjutkan dengan
membuat sprite atau script. Setelah semuanya sudah selesai, lanjutkan
dengan proses compile. Klik menu File di menubar lalu pilih Build Settings.
Drag semua scene ke Scenes in build, lalu pilih Build. Hasil dari proses
compile tersebut adalah file .apk.
5.2. Saran
1. Image yang ditampilkan kurang jelas atau masih kurang tajam, sehingga
untuk pengembang selanjutnya diharapkan bisa membuat sebuah image yang
lebih tajam lagi.
2. Tampilan bisa dibuat lebih rapi lagi, atau mungkin penambahan animasi bisa
membuat tampilan game ini bisa lebih baik lagi.
3. Diharapkan pengembang bisa membuat navigasi yang lebih baik dan mudah
dikenali.
4. Masih terdapat bug yang belum terselesaikan walaupun game ini bisa
berjalan baik.
5. Untuk kedepannya mungkin pengembang bisa membuat game ini bisa
berjalan di semua versi android.
14
Daftar Pustaka
Gonia, M. Firdaus. 2009. Pengembangan Multimedia Interaktif Untuk Asesmen
Pembelajaran Pembiasan Cahaya. Skripsi Program Studi Pendidikan Ilmu Komputer FPMIPA UPI : Tidak Diterbitkan.
Mulyadi. 2010. Membuat Aplikasi untuk Android. Yogyakarta: Multimedia Center Publishing.
Rosas, R, e. a. 2003. Beyond Nintendo : A design and assesment of educational video games for first and second grade students. Computer & Education, 40.
Siregar, I. M. 2011. Membongkar Source Code Barbagai Aplikasi Android. Yogyakarta:
GAVA MEDIA. Sugiyono. 2009. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung : Alfabeta. Sony Xperia S will get vanilla Android as a Google experiment.
http://www.gsmarena.com/sony_xperia_s_will_get_vanilla_android_as_a_google_experiment_-news-4669.php. diakses 30 April 2013.