MEMBANGUN KUALITAS SDM INDONESIA DENGAN SERTIFIKASI KOMPETENSI BIDANG INFORMASI GEOSPASIAL

DALAM MENGHADAPI PERSAINGAN SEKTOR JASA DAN INDUSTRI GLOBAL

TRININGSIH HERLINAWATIDIREKTORAT AKREDITASI LEMBAGA INSPEKSI DAN LEMBAGA SERTIFIKASI

Jakarta, 19 Juni 2020

pengembangan SDM Indonesia

Peningkatan Daya Saing Global Melalui Infrastruktur Mutu

3

4

DEVELOPING A NATIONAL QUALITY STRATEGY

ALL COUNTRIES NEED AN ADEQUATE NATIONAL QUALITY

INFRASTRUCTURE

5

6

GLOBAL ACCREDITATION SYSTEM : COOPERATION NETWORK

7

IAF And ILAC

Facts

8

Membangun Kompetensi SDM Unggul

9

• Mendorong iklim yang kondusif utk mewujudkan SDM unggul dapat melalui strategi :

Penataan regulasi

Pengembangan standar kompetensi kerja

Penguatan Lembaga diklat

Penguatan Lembaga sertifikasi person

10

INFRASTRUKTUR SERTIFIKASI PERSON

30/R0/2015

Akreditasi

Lembagasertifikasi

Standar (Nat/int) Person/profesi

atau Persyaratan Kompetensi

• Sekolah teknis• Pelatihan

berdasarkankompetensi

PemilikSkema

Person

Penguatan Lembaga Sertifikasi Person

Sertifikasi person untuk memberikan jaminan bahwa

personel yang disertifikasi memenuhi persyaratan skema

sertifikasi

Pengembangan skema sertifikasi person dilakukan

merespon perkembangan inovasi teknologi yang sangat

cepat dan pertumbuhan spesialisasi personel

12

Proses Sertifikasi harus mampu menjamin mutu kualitas SDM

secara obyektif, transparan, impartial

Karakteristik lembaga sertifikasi person pelaksanaan ujian,

yang menggunakan kriteria objektif untuk mengukur kompetensi

dan pemberian nilai

Keberterimaan secara luas terhadap sertifikasi personel yang

diterbitkan

Standar Internasionalterkait pengembangan dan penjaminan kompetensi SDM

keluaranbentuk jaminan atau pernyataan kompetensi

16

apakah orang-orang inikompeten untuk melaksanakanpekerjaan, tugas dan tanggung jawabprofesinya?

Badan Akreditasi: memberikanjaminan terhadap kompetensi,imparsialitas dan independensilembaga sertifikasi

Apakah lembaga sertifikasi kompeten, imparsial dan independent dalam melakukansertifikasi ?

pengakuan formal terhadapkompetensi orang-perorangan

PP

P

P

Kompetensi, Sertifikasi, Akreditasi

pengakuan formal terhadapkompetensi, imparsialitas dan independensi lembaga sertifikasi

SERTIFIKASI

AKREDITASI

17

SISTEM AKREDITASI DAN SERTIFIKASI - KAN

LABORATORYACCREDITATION

TESTING/CALIBRATION

LABORATORY

ISO/IEC 17025

MEDICAL

LABORATORY

ISO 15189

INSPECTIONBODY

ACCREDITATION

INSPECTION

BODY

ISO/IEC 17020

CERTIFICATIONBODY

ACCREDITATION

CERTIFICATION BODY

PERSON

CERTIFICATIONQMS

CERTIFICATIONPRODUCT

CERTIFICATION

ISO/IEC 17024 ISO/IEC 17021 ISO/IEC 17065

EMSCERTIFICATION

TESTING/CALIBRATIONCERTIFICATE

INSPECTIONCERTIFICATE

EMS

CERTIFICATE

PRODUCT

CERTIFICATE

PERSON

CERTIFICATE

Standard /

Requirement

Standard /

Metode /

ProductISO 14001

Standard /Requirement ISO 9001

Product

standard

SUPPLIERS/INDUSTRIESPERSON/

PROFESSION

KOMITE AKREDITASI NASIONAL (KAN)(ISO/IEC 17011)

QMSCERTIFICATE

Standard /

Requirement

ISO/IEC 17021

n

n

PROFICIENCYTESTING

PROVIDERACCREDITATION

PROFICIENCY

TESTING

PROVIDER

ISO/IEC 17043

PROFICIENCYTESTING REPORT

Performance

requirement

REFERENCEMATERIAL

PRODUCERACCREDITATION

REFERENCE

MATERIAL

PRODUCER

ISO/IEC 17034

CERTIFIEDREFERENCEMATERIAL

Traceability

18

Accreditation

Certification,

Inspection, Testing

MLA/MRA

Conformity Assessment Body

Accreditation Body

Demonstration of competence

Demonstration of conformity

Komite Akreditasi Nasional

ISO/IEC 17011

• Personal Certification Body (SNI ISO/IEC 17024)• KAN-U 01-04• KAN-K 09 Persyaratan Khusus Lembaga Sertifikasi Person

International/Regional Cooperation IAF / ILAC

PAC / APLAC

Demonstration of equivalency

Bidang Informasi Geospasial

Conformity Assessment System

Survey Terestris / Survey Kewilayahan Kadaster /Sistem

Informasi Geografis/ Fotogrametri/Penginderaan Jauh

19

INTERNATIONALRECOGNITION

20

ILAC MRA Signatory for :

1. Testing Laboratory (ISO/IEC 17025) (20/06/2001)

2. Calibration Laboratory (ISO/IEC 17025) (30/12/2003)

3. Inspection Body (ISO/IEC 17020) (24/10/2012)

4. Medical Laboratory (ISO 15189) (14/03/2013)

5. Testing Provider

PENGAKUAN

INTERNASIONAL

International Laboratory Accreditation Cooperation

International Accreditation Forum

IAF MLA Signatory for :1. QMS ISO 9001 (22/09/2002)

2. EMS ISO 14001 (26/10/2007)

3. Product Certification (ISO/IEC 17065) (19/10/2009)

4. FSMS ISO 22000 (21/10/2015)

5. ISMS ISO 27001 (Nov/2017)

6. EnMS ISO 50001 (Nov/2017)7. Person Certification (ISO/IEC 17024) (26/10/2018)

IHAF Full Member

Garis Besar Proses Akreditasi

NO IDN NAMA

1 LSP-001-IDN Pusat Pengembangan Sumber Daya Manusia Minyak Bumi dan Gas (LSP PPT Migas)

2 LSP-002-IDN Balai Sertifikasi Direktorat Standardisasi Dan Pengendalian Mutu(Dit.Standalitu), KementerianPerdagangan – LSP PPMB

3 LSP-005-IDN Balai Besar Bahan Dan Barang Teknik (B4T- PC)4 LSP-006-IDN User PLN5 LSP-007-IDN Bidang Keteknisan Medik (RSCM)

6 LSP-008-IDN Pt. Quantum Hrm Internasional

7 LSP-009-IDN Ahli Korosi Nasional

8 LSP-010-IDN Badan Tenaga Nuklir Nasional

9 LSP-011-IDN Lembaga Sertifikasi Profesi Survey Pemetaan ISI

10 LSP-012-IDN Lembaga Sertifikasi Tenaga Profesional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis MAPIN (LSTP MAPIN)

11 LSP-013-IDN PT. Lembaga Sertifikasi Profesi Geospasial

12 LSP-014-IDN Lembaga Sertifikasi Person Geograf Profesional Indonesia

13 LSP-015-IDN PT. Mitra Kalyana Sejahtera

14 LSP-016-IDN Yayasan Patria Artha (LSP Universitas Patria Artha)

15 LSP-017-IDN PT. Pendidikan Profesi Keuangan (Internasional Financial Modelling Institute)

16 LSP-018-IDN Manajemen Keuangan

17 LSP-019-IDN PT. IAPMO Group Indonesia

18 LSP-020-IDN PT. Traindo Bangun Negeri

22

Lembaga Sertifikasi Person yang Diakreditasi oleh KAN

IDN NAMA Ruang Lingkup

LSP-011-IDN Lembaga Sertifikasi Profesi Survey Pemetaan ISI

1. Survei Teretris Lv 3-8; 2. Hidrografi Lv 6-8; 3. Fotogrametri (Lv 4-8); 4. Penginderaan jauh Lv 6-8; 5. Sistem informasi geografis lv 4-8; 6. Kartografi Lv 6 & 8; 7. Bidang kewilayahan Lv 7& 8

LSP-012-IDN Lembaga Sertifikasi Tenaga Profesional Penginderaan Jauh dan Sistem Informasi Geografis MAPIN (LSTP MAPIN)

1. Penginderaan Jauh Lv 3-8; 2. Sistem Informasi Geografis Lv 3-9; 3. Fotogrametri Lv 4, 5, 6, 8; 4. Survey Kewilayahan Lv 5-8

LSP-013-IDN PT. Lembaga Sertifikasi Profesi Geospasial 1.Teknisi Utama/Analis Survei Terestris Dasar Level 62. Teknisi Utama/Analis Survei Terestris Tematik Level 63. Ahli Muda/Manajer Proyek Survei dan Pemetaan Dasar Level 74. Ahli Muda/Supervisor Survei dan Pemetaan Level 7Lingkup Survey Kewilayahan1. Ahli Muda/Manajer Proyek Survei dan Pemetaan Tematik Level 7Kadaster1. Asisten Surveyor Kadaster Pratama Level 22. Asisten Surveyor Kadaster Madya Level 33. Asisten Surveyor Kadaster Utama Level 44. Surveyor Kadaster Pratama Level 65. Surveyor Kadaster Madya Level 7

LSP-014-IDN Lembaga Sertifikasi Person GeografProfesional Indonesia

1. Survei Kewilayahan (Jenjang 5,6,7,8)2. Sistem Informasi Geografis (Jenjang 4,5,6,7,8)3. Fotogrametri (Jenjang 4,5,6,7,8)4. Penginderaan Jauh (Jenjang 4,5,6,7,8)5. Survei Terestris (Jenjang 4,5,6,7,8)

23

Contoh Ruang Lingkup Lembaga Sertifikasi Person terkait dengan INFORMASI GEOSPASIAL

Skema Sertifikasi

Skema Sertifikasi : kompetensi dan persyaratan lain yang berkaitan dengan kategoripekerjaan atau keterampilan tertentu dari person

Pemilik Skema : Organisasi yang bertanggung jawab untuk mengembangkan danmemelihara suatu skema sertifikasi

Catatan : Organisasi tersebut bisa lembaga sertifikasi itu sendiri, instansi pemerintah yang berwenang, atau lembaga lainnya

Skema sertifikasi

Harus ada skema sertifikasi untuk setiap kategori sertifikasi

Suatu skema sertifikasi harus memuat unsur berikut:

a) ruang lingkup sertifikasi;

b) pekerjaan dan uraian tugas;

c) kompetensi yang disyaratkan;

d) kemampuan (bila dapat diterapkan);

e) prasyarat (bila dapat diterapkan);

f) aturan pelaksanaan (bila dapat diterapkan).

Skema sertifikasi harus mencakup persyaratan proses sertifikasi berikut:

a) kriteria untuk sertifikasi awal dan sertifikasi ulang;

b) metode penilaian untuk sertifikasi awal dan sertifikasi ulang;

c) metode dan kriteria survailen (jika dapat diterapkan);

d) kriteria untuk pembekuan dan pencabutan sertifikasi;

e) kriteria untuk mengubah ruang lingkup atau tingkat sertifikasi (jika

dapat diterapkan).

skema sertifikasi selalu ditinjau dan divalidasi secara sistematis

27