5
Menghitung Besar Penyusutan Pada kompetensi dasar ini, objek peyusutan aktiva perusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. Contohnya penyusutan pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan dalam tiap-tiap periode, ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain: • Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian. • Metode persentase tetap dari nilai buku atau metode saldo menurun. • Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi. • Metode satuan jasa kerja aktiva. • Metode jumlah bilangan tahun. Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan untuk mempermudah penulisan didalam menentukan besarnya penyusutan, yaitu: A = Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan. S = Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat di peroleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya. r = Tingkat peyusutan atau presentase peyusutan. n = umur manfaat /umur ekonomis aktiva dalam tahun. D = Beban peyusutan tiap periode. a). Metode Garis Lurus (straight line method). Metode garis lurus disebut juga metode presentase tetap dari harga pembelian aktiva. Berdasarkan metode garis lurus besarnya beban peyusutan tiap tahun adalah tetap yang didefinisikan oleh rumus: Besarnya tingkat peyusutan r di definisikan oleh rumus: Contoh 73 Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp5.000.000,00. Diperkirakan aktiva itu dapat dimanfaatkan selama 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 2.000.000,00. Dengan mengunakan metode garis lurus, tentukan: a. Besarnya beban penyusutan tiap tahun! b. Tingkat peyusutan atau persentase peyusutan per tahun! c. Nilai buku atau harga aktiva pada akhir tahun ke-3! Jawab: A = Rp5.000.000,00 S = Rp2.000.000,00 dan n = 6 tahun a. Beban penyusutan tiap tahun: jadi, besarnya penyusutan tiap tahun adalah Rp 600.000,00. b. Persentase penyusutan (r)

Menghitung Besar Penyusutan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Menghitung Besar Penyusutan

Menghitung Besar Penyusutan

Pada kompetensi dasar ini, objek peyusutan aktiva perusahaan hanyalah pada aktiva tetap berwujud. Contohnya penyusutan pada mesin produksi, penyusutan pada kendaraan operasional dan penyusutan aktiva tetap berwujud lainnya. Untuk menentukan besarnya beban penyusutan dalam tiap-tiap periode, ada beberapa metode yang dapat digunakan, antara lain:• Metode garis lurus atau metode persentase tetap dari harga pembelian.• Metode persentase tetap dari nilai buku atau metode saldo menurun.• Metode satuan hasil produksi atau metode unit produksi.• Metode satuan jasa kerja aktiva.• Metode jumlah bilangan tahun.

Ada beberapa faktor yang harus diperhitungkan untuk mempermudah penulisan didalam menentukan besarnya penyusutan, yaitu:A = Biaya perolehan aktiva yaitu besarnya biaya yang dikeluarkan perusahaan untuk memperoleh aktiva sampai aktiva itu siap di operasikan.S = Perkiraan nilai sisa aktiva yaitu nilai taksir yang mungkin dapat di peroleh melalui aktiva yang sudah lewat masa pemakaiannya.r = Tingkat peyusutan atau presentase peyusutan.n = umur manfaat /umur ekonomis aktiva dalam tahun.D = Beban peyusutan tiap periode.

a). Metode Garis Lurus (straight line method).

Metode garis lurus disebut juga metode presentase tetap dari harga pembelian aktiva.Berdasarkan metode garis lurus besarnya beban peyusutan tiap tahun adalah tetapyang didefinisikan oleh rumus:

Besarnya tingkat peyusutan r di definisikan oleh rumus:

Contoh 73Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp5.000.000,00. Diperkirakan aktiva itudapat dimanfaatkan selama 6 tahun dengan perkiraan nilai sisa Rp 2.000.000,00.Dengan mengunakan metode garis lurus, tentukan:a. Besarnya beban penyusutan tiap tahun!b. Tingkat peyusutan atau persentase peyusutan per tahun!c. Nilai buku atau harga aktiva pada akhir tahun ke-3!

Jawab:A = Rp5.000.000,00S = Rp2.000.000,00 dan n = 6 tahuna. Beban penyusutan tiap tahun:

jadi, besarnya penyusutan tiap tahun adalah Rp 600.000,00.b. Persentase penyusutan (r)

Jadi, tingkat penyusutan tiap tahun sebesar 12% dari harga pembelianc. Nilai buku atau harga aktiva pada akhir tahun ke-3 misalkan S3, maka: S3 = A – 3D S3 = 5.000.000,00 – 3 x 600.000,00 S3 = Rp3.200.000,00 Jadi, harga aktiva pada akhir tahun ke-3 adalah Rp3.200.000,00.

Page 2: Menghitung Besar Penyusutan

b). Metode persentase tetap dari nilai buku (Metode Saldo Menurun)Metode saldo menurun dinamakan juga dengan declining balance method. Di dalam metode ini besarnya beban penyusutan tiap-tiap tahun diperoleh dari perkalian tingkat penyusutan (r) dengan nilai buku awal tahun pada tahun yang bersangkutan.

Jika dinyatakan dalam %, maka tingkat penyusutan atau persentase penyusutan berdasarkan persentase tetap dari nilai buku atau metode saldo menurun adalah:

Contoh 76Pada awal tahun 2005 PT Adil dan Sejahtera membeli sebuah aktiva seharga Rp15.000.000,00. Aktiva tersebut menyusut 7,5% tiap tahun dari nilai buku. Tentukan:a. Nilai aktiva setelah menyusut selama 5 tahun!b. Setelah berapa tahun nilai aktiva menjadi Rp 11.871.796,88?

c). Metode satuan hasil produksi (production output method)Besarnya tingkat penyusutan mengunakan metode satuan hasil produksi dihitung berdasarkan tiap satuan hasil produksi (shp). Jika suatu aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, masa manfaat selama n tahun, memproduksi sebanyak Q unit produksi (Q = q1 + q2 + q3 + . . .+ qn

dengan q1 + q2 + q3 + . . . + qn berturut-turut merupakan jumlah satuan hasil produksi dari tahun pertama sampai dengan tahun ke-n) dan nilai residu sebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap satuan hasil produksi adalah:Jika D1, D2, D3, . . . Dk merupakan beban penyusutan tahun pertama, ke-2, ke-3 . . .ke-k, maka jumlah kumulatif beban peyusutan pada akhir tahun ke-k adalah:

ΣD= D1 + D2 + D3 + . . . + Dk

ΣD= r. q1 + r . q2 + r . q3 + . . . + r qk

ΣD= r(q1 + q2 + q3 + . . . + qk)Dan nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah: Sk = A – ΣD

Contoh 77Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp25.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama 6 tahun dengan jumlah produksinya 10.000 unit dan memiliki nilai sisa Rp5.000.000,00. Jika jumlah produksi tiap tahun berturut-turut adalah 2.500 unit, 2.250 unit, 2.000 unit, 1.750 unit, 1.000 unit, dan 500 unit. Tentukan:a. Tingkat penyusutan tiap satuan unit produksi!b. Beban penyusutan pada tahun ke-3!c. Jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-4 !d. Nilai buku pada akhir tahun ke-5!

Page 3: Menghitung Besar Penyusutan

d) . Metode satuan jam kerja aktiva (service hours method)Besarnya tingkat penyusutan mengunakan metode satuan jam kerja aktiva dihitung berdasarkan tiap satuan jam kerja aktiva. Jika suatu aktiva dengan biaya perolehan sebesar A, masa manfaat selama n tahun, berproduksi sebanyak Q jam kerja (Q = q1+ q2 + q3 + . . .+ qn dengan q1 + q2 + q3

+ . . . + qn berturut-turut merupakan jumlah jam kerja aktiva dari tahun pertama sampai dengan tahun ke-n) dan nilai residusebesar S, maka besarnya tingkat penyusutan r tiap jam kerja aktiva adalah:

Jika D1, D2, D3, . . . Dk merupakan beban penyusutan tahun pertama, ke-2, ke-3 . . . ke-k, maka jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-k adalah:ΣD = D1 + D2 + D3 + . . . + Dk

ΣD = r. q1 + r . q2 + r . q3 + . . . + r qk

ΣD = r(q1 + q2 + q3 + . . . + qk)Nilai buku pada akhir tahun ke-k adalah: Sk = A – ΣD

Contoh 80Suatu aktiva dengan biaya perolehan Rp30.000.000,00. Diperkirakan umur manfaat aktiva selama 7 tahun dengan pengoperasian mesin selama 40.000 jam dan memiliki nilai sisa Rp6.000.000,00. Jika jumlah jam kerja aktiva tiap tahun berturut-turut adalah 10.000 jam, 8.500 jam, 6.000 jam, 5.500 jam, 5.000 jam, 3.000 jam, dan 2.000 jam.Tentukan:a. Tingkat penyusutan tiap jam kerja aktiva!b. Beban penyusutan pada tahun ke-4!c. Jumlah kumulatif beban penyusutan pada akhir tahun ke-5!d. Nilai buku pada akhir tahun ke-6!

e). Metode Jumlah Bilangan Tahun (sum of the year’s digits method)

Page 4: Menghitung Besar Penyusutan

Jika suatu aktiva mempuyai umur manfaat n tahun, maka tingkat penyusutan r merupakan bilangan pecahan dari tahun ke tahun semakin menurun dengan penyebut pecahan merupakan jumlah n bilangan asli.Jumlah bilangan tahun dari n tahun adalah: JBT= 1 + 2 + 3 + … + nBeban penyusutan akhir tiap-tiap tahun adalah:

Contoh 81Sebuah aktiva dengan biaya perolehan sebesar Rp5.000.000,00 diperkirakan mempunyai umur manfaat selama 6 tahun dengan nilai sisa Rp800.000,00 dengan menggunakan metode jumlah bilangan tahun:a. Tentukan beban penyusutan tiap-tiap tahun!b. Tentukan akumulasi beban penyusutan pada 3 tahun pertama!c. Tentukan nilai buku pada akhir tahun ke-5!