4
Faktor Eksternal Mengutip teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi : 1. Greeds (keserakahan) :berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang. 2. Opportunities (kesempatan) :berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan. 3. Needs (kebutuhan) :berkaitan dengan faktor-faktor yamg dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar. 4. Exposures (pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan kecurangan. Faktor-faktor Greeds dan Needs berkaitan dengan individu pelaku (actor) korupsi, yaitu individu atau kelompok baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang melakukan korupsi yang merugikan pihak korban. Sedangkan faktor-faktor Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi (victim) yaitu organisasi, instansi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.

Mengutip teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE Theory.doc

Embed Size (px)

Citation preview

Faktor Eksternal Mengutip teori yang dikemukakan oleh Jack Bologne atau sering disebut GONE Theory, bahwa faktor-faktor yang menyebabkan terjadinya korupsi meliputi :

1. Greeds (keserakahan) :berkaitan dengan adanya perilaku serakah yang secara potensial ada di dalam diri setiap orang.

2. Opportunities (kesempatan) :berkaitan dengan keadaan organisasi atau instansi atau masyarakat yang sedemikian rupa, sehingga terbuka kesempatan bagi seseorang untuk melakukan kecurangan.

3. Needs (kebutuhan) :berkaitan dengan faktor-faktor yamg dibutuhkan oleh individu-individu untuk menunjang hidupnya yang wajar.

4. Exposures (pengungkapan) : berkaitan dengan tindakan atau konsekuensi yang dihadapi oleh pelaku kecurangan apabila pelaku diketemukan melakukan kecurangan.

Faktor-faktor Greeds dan Needs berkaitan dengan individu pelaku (actor) korupsi, yaitu individu atau kelompok baik dalam organisasi maupun di luar organisasi yang melakukan korupsi yang merugikan pihak korban. Sedangkan faktor-faktor Opportunities dan Exposures berkaitan dengan korban perbuatan korupsi (victim) yaitu organisasi, instansi, masyarakat yang kepentingannya dirugikan.

Begitu parahnya perilaku Korupsi di negeri ini, sampai-sampai muncul anekdot bahwa di negeri ini jika kita melakukan hal yang benar malah dianggap salah.

Banyak faktor penyebab korupsi. Secara umum faktor penyebab korupsi dapat dibagi menjadi Dua yaitu Faktor Internal dan Faktor Eksternal. M. Arifin membagi dua faktor peyebab orang melakukan korupsi.faktor tersebut yaitu internal dan eksternal, adapun factor eksternal dapat dibagi menjadi beberapa aspek.

a. Aspek Sikap Masyarakat terhadap Korupsi

Dalam sebuah organisasi, kesalahan individu sering ditutupi demi menjaga nama baik organisasi. Demikian pula tindak korupsi dalam sebuah organisasi sering kali ditutup-tutupi. Akibat sikap tertutup ini, tindak korupsi seakan mendapat pembenaran, bahkan berkembang dalam berbagai bentuk.Solusi yang dapat diterapkan yaitu dengan menanamkan adanya asas keterbukaan di setiap system perorganisasian, hal ini memang berat untuk dilakukan karena menyangkut nama baik suatu instansi ataupun organisasi. Namun demi tegaknya keadilan, menanamkan asas keterbukaan harus dilakukan.

b. Aspek Ekonomi

Aspek Ekonomi sering membuka peluang bagi seseorang untuk korupsi. Pendapatan yang tidak dapat memenuhi kebutuhan atau saat sedang terdesak masalah ekonomi membuka ruang bagi seseorang untuk melakukan jalan pintas, dan salah satunya adalah korupsi.Dalam kasus Ahok dan DPRD aspek ekonomi mungkin tidak ada sangkut pautnya, namun jika dikaitkan dengan mahalnya biaya berdemokrasi di negeri ini aspek ekonomi mungkin dapat sedikit dikaitkan, adapun solusinya adalah membuat system pemilu dengan dana seminimal mungkin.c. Aspek Politis

Politik uang (money politics) pada Pemilihan Umum adalah contoh tindak korupsi, yaitu seseorang atau golongan yang membeli suatu atau menyuap para pemilih/anggota partai agar dapat memenangkan pemilu. Perilaku korup seperti penyuapan, politik uang merupakan fenomena yang sering terjadi. Terkait hal itu Terrence Gomes (2000) memberikan gambaran bahwa politik uang sebagai use of money and material benefits in the pursuit of political influence (menggunakan uang dan keuntungan material untuk memperoleh pengaruh politik). Penyimpangan pemberian kredit atau penarikan pajak pada pengusaha, kongsi antara penguasa dan pengusaha, kasus-kasus pejabat Bank Indonesia dan Menteri di bidang ekonomi pada rezim dan pemberian cek melancong yang sering dibicarakan merupakan sederet kasus yang menggambarkan aspek politik yang dapat menyebabkan kasus korupsi (Handoyo: 2009). Menurut analisis kami pada kasus Ahok dan DPRD, ada kemungkinan bahwa penyelewengan dana digunakan untuk kepentingan partai saat pemilu periode selanjutnya, bila ini benar maka memang system berdemokrasi kitalah yang harus dibenahi. Pemimpin harus berkomitmen dan konsistensi terhadap peraturan. Selain itu, penegakan hukum harus tegas dalam mengambil keputusan.d. Aspek Organisasi

Organisasi dalam hal ini adalah organisasi dalam arti yang luas, termasuk sistem pengorganisasian lingkungan masyarakat. Organisasi yang menjadi korban korupsi atau di mana korupsi terjadi biasanya memberi andil terjadinya korupsi karena membuka peluang atau kesempatan terjadinya korupsi (Tunggal, 2000). Hal tersebut dapat dicegah dengan pemimpin yang harus bersikap teladan dan mempunyai jiwa kepemimpinan yang disiplin, elite terhadap bawahan serta bangsa Indonesia.