Upload
anneke-nandia-paramitha
View
212
Download
0
Embed Size (px)
DESCRIPTION
compre
Citation preview
MENINGITIS
OSCE COMPREHENSIVESUB BAGIAN NEUROLOGI
MUMTAAZ
DEFINISI Meningitis adalah suatu reaksi
peradangan yang mengenai satu atau semua lapisan selaput yang membungkus jaringan otak dan sumsum tulang belakang, yang menimbulkan eksudasi berupa pus atau serosa.
ANATOMI
PENULARAN Kontak langsung dengan penderita dan
droplet infection Melalui pertukaran udara dari pernafasan
dan sekresi-sekresi tenggorokan yang masuk secara hematogen ke dalam LCS
Lapisan
Lepto meningitis
Pachi meningitis
Piamater
Arachnoid
Duramater
KLASIFIKASI
ETIOLOGI
Iatrogenik
Mikroorganisme
Pecahnya abses otak
Post Neurourge
ry
Trauma tajam
JamurVirus
BakteriKLASIFIKASI
Protozoa
Rinorhea
Otorhea
CacingRicketsia
CSF
Purulenta
Serosa
Most: M. Meningoco
ccus
Eksudat berupa pus
Bakteri non
spesifik
Krn bakteri TB/ Virus
Tinggi jumlah sel
dan protein
CSF beningKLASIFIKA
SI
PATOGENESISI) Kolonisasi Kuman nasofarings
Invasi lokal (I : Invasi mukosa)
Bakteriemia (II : intravascular survival)
Melekat pada endotel pleksus khoroid / endotel vascular otak
Kerusakan sel endotel
Invasi selaput otak (III: crossing BBB)
Replikasi bakterial di LCS + inflamasi LCS (IV: Survival in CSF)
Meningitis
PATOFISIOLOGIDari kulit mencapai leptomeningen dan subarachnoid
melalui: Luka terbuka di kepala Penyebaran langsung dari:
Infeksi telinga bagian tengah (Otitis Media Akut) Sinus paranasalis Kulit kepala-muka Benda asing terinfeksi (shunting)
Sepsis Thromboplebitis cortical Abses sub/ekstra dural ke otak Lamina cribosa os ethmoidalis dan rhinorhea Pungsi lumbal Neurotoksin dari focus yang jauh
Daya tahan Susunan Saraf Pusat lemah Pembentukan antibody kurang Masuknya antibody tidak melalui BBB
(Blood Brain Barrier) LCS (Liquor Cerebrospinalis/Cairan
Serebrospinal) merupakan media yang baik
Tidak ada jalan keluar untuk kuman Daya tahan ↓ kuman non pathogen
menjadi kuman pathogen
Reflek Cushing Bradikardia Hipertensi Respirasi ireguler Paresis N. VI Papil edema Muntah proyektil
Perbedaan Encephalitis Meningitis
Lokasi Jaringan otak Selaput otak
Gejala rangsang meningeal (kaku kuduk)
(-) (+)
Refleks patologis (+) (-)
Kesadaran Menurun ↓ Relatif masih baik
Demam Menurun ↓ Meningkat ↑
PEMERIKSAAN RANGSANGAN MENINGEAL1. Kaku Kuduk (Meningismus)
Ambil bantal pasien sebelum melakukan fleksi leher
Masukkan tangan melalui sela leher pasien
Lakukan fleksi lateral terlebih dahulu untuk menyingkirkan adanya kekakuan leher yang disebabkan karena proses lokal di leher seperti fraktur leher, infeksi intraspinal atau artritis akut. Fleksi yang terjadi tertahan oleh rasa nyeri yang timbul
Pada meningitis atau PSA, fleksi lateral masih dapat dilakukan
Prosedur: fleksikan kepala sampai dagu menyentuh sternum
Kaku kuduk (+) bila terdapat tahanan saat difleksikan
2. Kernig Sign Fleksikan tungkai 90⁰ di
sendi panggul lanjutkan dengan ekstensi tungkai bawah sampai membentuk sudut 135⁰
Tanda Kernig positif (+) bila ekstensi sendi lutut tidak mencapai sudut 135° (kaki tidak dapat di ekstensikan sempurna disertai spasme otot paha biasanya diikuti rasa nyeri)
3. Brudziński Neck SignProsedur
Masukkan tangan melalui sela leher
Fleksikan kepala sampai dagu menyentuh sternum
Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi reflektorik pada kedua tungkai
4. Brudziński Cheek Sign Prosedur: tekan kedua os zygomaticum
secara bersamaan Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi
reflektorik di kedua siku
5. Brudziński Symphysis Sign
Prosedur: penekanan pada supra simfisis pubis
Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi reflektorik pada kedua tungkai di sendi panggul dan lutut
6. Brudziński Leg Sign Prosedur: fleksikan maksimal tungkai
bawah sampai mendekati sendi panggul Interpretasi: (+) bila terjadi gerakan fleksi
tungkai kontralateral
SKENARIO
Syahrini, 28 tahun dibawa keluarganya karena 1 jam yang lalu mengalami kejang.
Dari anamnesis didapatkan 5 hari yang lalu pasien mengalami demam tinggi.
Pasien telah berobat ke puskesmas diberi obat penurun panas namun tidak ada perbaikan.
Tadi pagi demam semakin tinggi dan pasien kejang-kejang 3 kali.
Saat dibawa ke rumah sakit, pasien tampak tidak sadar
Pemeriksaan Yang Dilakukan
Anamnesis GCS Pemeriksaan Rangsang Meningeal Lumbal pungsi: pemeriksaan CSF Pemeriksaan hematologi rutin Pemeriksaan bakteriologi CT Scan kepala
Anamnesis Identitas: Syahrini, 28 tahun, Genuk sari-
Semarang, Karyawati perusahaan swasta Keluhan utama: demam tinggi disertai
kejang Riwayat penyakit sekarang:
Onset: perlahan Keadaan pasien saat onset: sedang
beristirahat
• Kualitas: Demam sangat tinggi, seluruh badan terasa
panas, semakin lama semakin panas Saat kejang, seluruh badan bergerak seperti
orang kesurupan namun tidak keluar suara apapun disertai dengan keluarnya busa dari mulut dan mata terbalik sehingga bagian putih mata terlihat
Kuantitas: pasien sudah 5 hari cuti tidak masuk kerja, selama ini hanya terbaring di tempat tidur. Pasien mengeluh badannya lemah sehingga susah untuk bangun dari tempat tidur. Pasien disuapi saat makan dan dimandikan oleh ibunya.
Kronologis: seminggu yang lalu pasien mengeluh batuk, semakin lama, batuk semakin parah disertai badan ‘semlenget’. Saat demam timbul, pasien merasa lemah lesu sehingga tidak kuat untuk berangkat ke kantor. 1 jam lalu, demam pasien meninggi dan disertai kejang
Faktor yang memperberat dan memperingan: demam membaik bila pasien beristirahat dan banyak minum air putih
Gejala penyerta: tanyakan onset dan durasinya, deskripsikan lebih jelas mengenai keluhannya
1. Infeksi saluran pernapasan atau telinga2. Kelemahan umum3. Mialgia4. Nyeri punggung5. Defisit neurologis fokal 6. Nyeri kepala hebat 7. Mual / muntah8. Kaku leher9. Fotofobia 10. Fonofobia
RPD: Pernah terjadi sebelumnya? Riwayat penyakit yang berhubungan dengan
faktor resiko: 1. Pernah terkena infeksi saluran napas atau penyakit
infeksi lainnya?2. Ada riwayat post operasi neurologi?3. Ada riwayat trauma? Ada luka terbuka? 4. Ada riwayat kontak dengan orang yang sakit
infeksi? Atau mengunjungi teman yang sedang sakit?
5. Ada riwayat sakit telinga?6. Ada riwayat penyakit hemoglobinopati?7. Ada riwayat penyakit imunologi?
Dalam waktu dekat ada kunjungan ke luar negeri?
Sudah pernah vaksin meningitis? Sudah pernah diobati?
RPK: Adakah keluarga yang mengalami hal serupa?
Hasil Pemeriksaan GCS E: Membuka mata bila dipanggil dengan
teriak V: Bicara tidak jelas M: tangan ditarik mendekati badan jika
dicubit
GCS
TAMBAH YAAAA.....
E: Mata membuka bila badan diguncang V: bicara kacau, kalimat inkoheren M: tangan dilipat mendekati dada dan
tungkai terlujur kaku, tidak bisa digerakkan
GCS
E: membuka mata bila dicubit V: merintih M: kedua lengan disamping tubuh, kaku,
dengan telapak tangan mengepal, kedua tungkai kaku
GCS
E: mata berkedip-kedip tanpa disuruh V: disorientasi tempat, ruang dan waktu M: dapat menunjukkan bagian tubuh
yang sakit
GCS