Upload
others
View
11
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Team project ©2017 Dony Pratidana S. Hum | Bima Agus Setyawan S. IIP
Hak cipta dan penggunaan kembali:
Lisensi ini mengizinkan setiap orang untuk menggubah, memperbaiki, dan membuat ciptaan turunan bukan untuk kepentingan komersial, selama anda mencantumkan nama penulis dan melisensikan ciptaan turunan dengan syarat yang serupa dengan ciptaan asli.
Copyright and reuse:
This license lets you remix, tweak, and build upon work non-commercially, as long as you credit the origin creator and license it on your new creations under the identical terms.
STRATEGI INTERNAL RELATIONS UNTUK
MENINGKATKAN MOTIVASI KERJA:
STUDI KASUS TERHADAP KEGIATAN
INTERNAL RELATIONS PT JAPFA
COMFEED INDONESIA UNIT TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan guna Memenuhi Persyaratan Memperoleh
Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi (S.I.Kom.)
Fransisca Desfourina Antono
14140110093
PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI
FAKULTAS ILMU KOMUNIKASI
UNIVERSITAS MULTIMEDIA NUSANTARA
TANGERANG
2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
ii
HALAMAN PERNYATAAN
Dengan ini peneliti menyatakan bahwa skripsi ini adalah karya ilmiah sendiri,
bukan plagiat dari karya ilmiah yang ditulis oleh orang lain atau lembaga lain, dan
semua karya ilmiah orang lain atau lembaga lain yang dirujuk dalam skripsi ini telah
disebutkan sumber kutipannya serta dicantumkan di Daftar Pustaka.
Jika di kemudian hari terbukti ditemukan kecurangan/penyimpangan, baik
dalam pelaksanaan skripsi maupun dalam penulisan laporan skripsi, peneliti bersedia
menerima konsekuensi dinyatakan TIDAK LULUS untuk mata kuliah Skripsi yang
telah peneliti tempuh.
Tangerang, 2 Agustus 2018
Fransisca Desfourina Antono
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
iv
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis haturkan kepada TuhanYang Maha Esa atas segala
berkat dan bimbingan-Nya yang tiada henti dianugerahkan sehingga laporan penelitian
yang berjudul “Strategi Internal Relations Untuk Meningkatkan Motivasi Kerja: Studi
Kasus Terhadap Kegiatan Internal Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang” telah selesai tepat pada waktunya. Peneliti tidak sendiri dalam
mengerjakan penelitian ini melainkan adanya banyak bantuan berupa bimbingan,
waktu, tenaga dan arahan dari berbagai pihak. Pada kesempatan yang berbahagia ini
peneliti tidak lupa untuk berterima kasih kepada:
1. Ibu Intan Primadini, selaku dosen pembimbing skripsi yang
selalu menyediakan waktu untuk berkonsultasi dalam
pembuatan laporan skripsi ini. Ketulusan dalam membimbing
para mahasiswanya terutama penulis, memberikan banyak
pembelajaran dalam mempersiapkan laporan skripsi ini
sehingga bisa selesai dalam waktu yang tepat.
2. Orang tua terkasih, Bapak Liem Hery Antono dan Ibu Dewi
Djuwita yang memberikan seluruh kebutuhan, terutama
pendidikan yang layak dari usia dini hingga kini. Berkat kasih
sayang orang tua ini, semangat dan daya juang untuk
menyelesaikan jenjang perkuliahan selalu menjadi motivasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
v
terkuat bagi penulis. Serta kakak terkasih, Angela Fabrianne
yang selalu memberikan bantuan saat penulis menemukan
kendala teknis dan ketika membutuhkan dukungan moral.
3. Bapak Slamet Wiyono, selaku Head of Human Resource &
General Affair PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
serta Ibu Joan, Bapak Eki dan Hamid selaku karyawan training,
produksi dan quality control PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang yang telah memberikan kesempatan bagi penulis
melakukan wawancara sebagai data yang mendukung dan
melengkapi skripsi ini.
4. Teman-teman dekat penulis yaitu Wim, Nonna, Nathania,
Veronica, Lydia, Mila, Ghea, VGT, GBS, Meutia, Junika,
Halimah, Mas Raafi, Mas Felix beserta seluruh teman- teman
dari Universitas Multimedia Nusantara ataupun bukan yang
tidak dapat disebutkan satu-persatu tetapi selalu memberikan
kebahagiaan dalam proses pembelajaran hingga pembuatan
laporan skripsi ini selesai.
Penyusunan laporan skripsi ini tidaklah lepas dari kekurangan dan
kelemahan penulis, maka dari itu penulis memohon untuk saran dan
masukan yang dapat menyempurnakan laporan ini sehingga bisa
menambah pengetahuan dan wawasan bagi setiap pihak yang membaca
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
vi
laporan ini. Akhir kata penulis mengucapkan tiada gading yang tak retak,
terima kasih atas kesempatan yang diberikan.
Tangerang, 02 Agustus 2018
Fransisca Desfourina Antono
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
vii
STRATEGI INTERNAL RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA: STUDI KASUS TERHADAP KEGIATAN INTERNAL
RELATIONS PT JAPFA COMFEED INDONESIA UNIT TANGERANG
ABSTRAK
Oleh: Fransisca Desfourina Antono
Penelitian ini membahas mengenai persepsi karyawan terhadap strategi internal
relations perusahaan manufaktur untuk meningkatkan motivasi kerja serta rendahnya
motivasi kerja karyawan produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang yang
telah memiliki beragam program internal relations. Penelitian ini bersifat deskriptif
kualitatif menggunakan model studi kasus Robert K.Yin dan paradigma post-positivis.
Tahap penelitian diawali dengan pengumpulan data berupa konsep, teori dan
penelitian terdahulu mengenai internal relations. Selanjutnya peneliti melakukan
wawancara, menganalisis hasil wawancara dan mengaitkannya dengan teori yang
sesuai. Pada akhirnya nanti peneliti mendapatkan jawaban berupa alasan dari hasil
penelitian nanti.
Dari hasil analisis transkrip wawancara diketahui bahwa memang benar peran internal
relations suatu perusahaan manufaktur dapat berpengaruh dalam meningkatkan
motivasi kerja karyawannya. Selain itu juga ditemukan bahwa persepsi karyawan PT
Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang positif. Perusahaan memiliki beberapa
program internal relations yang efektif untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawannya yaitu, individual meeting, penggunaan papan pengumuman, telephone
line, e-mail, family gathering, program pendidikan dan pelatihan karyawan, serta
berbagai fasilitas dan tunjangan. Namun, kegiatan family gathering perusahaan tidak
dilakukan secara rutin, dan perusahaan juga tidak memiliki program penghargaan bagi
karyawannya. Temuan ini menjadi jawaban dari potensi masalah, rendahnya motivasi
kerja karyawan produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang, karena
ternyata kegiatan family gathering adalah kegiatan yang paling efektif dan diinginkan
karyawan dan program penghargaan adalah salah satu program penting yang harus ada
di dalam suatu perusahaan, terutama dalam meningkatkan motivasi kerja.
Kata kunci: Internal relations, employee relations, public relations, motivasi kerja,
karyawan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
viii
STRATEGI INTERNAL RELATIONS UNTUK MENINGKATKAN
MOTIVASI KERJA: STUDI KASUS TERHADAP KEGIATAN INTERNAL
RELATIONS PT JAPFA COMFEED INDONESIA UNIT TANGERANG
ABSTRACT
By: Fransisca Desfourina Antono
This study discussed about the employee’s perception of manufacturing company’s
internal relations strategy to improving work motivation and work motivation level of
production division employees at Japfa Comfeed Indonesia Tangerang Unit Company
which already had various internal relations program. This research is using qualitative
and descriptive type with Robert K.Yin case study model and post-positivist paradigm.
The study phase begins with collecting concepts, theories and previous research about
internal relations. And then, researchers conducted the interviews, analyze the results
of interviews and relate them with relevant theory. In the end the researchers get the
final answers, in the form of reasons from the results of the research.
From the results of the transcript interview analysis, we can know that internal
relations role of a manufacturing company can influence and improve employees work
motivation. It also found that Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang Company
employees had a positive perception about it. The company has several effective
internal relations programs to improve employees work motivation such as, individual
meeting, announcement board, telephone line, e-mail, family gathering, employees
education and training program, also a good various facilities and benefits. However,
in Japfa Comfeed Indonesia Tangerang Unit Company, family gathering activity are
not routinely conducted, and the company does not have a reward program for its
employees. This finding can be the answer why production employees at Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang Company have a low work motivation. It turns
out family gathering activity is the employees most wanted and effective activity, and
also rewards program is one of the important program that must exist in a company
that can improve employees work motivation.
Keywords: Internal relations, employee relations, public relations, work motivation,
employee
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
ix
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERNYATAAN.......................................................................... ii
HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii
KATA PENGANTAR ..................................................................................... iv
ABSTRAK ...................................................................................................... vii
ABSTRACT .................................................................................................... viii
DAFTAR ISI ................................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ....................................................................................... xiii
DAFTAR TABEL ........................................................................................... xiv
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang .......................................................................... 1
1.2 Rumusan Masalah .................................................................... 10
1.3 Tujuan Penelitian ...................................................................... 10
1.4 Manfaat Penelitian ..................................................................... 10
1.4.1 Manfaat Akademis ........................................................... 10
1.4.2 Manfaat Praktis ................................................................ 10
BAB II KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian Terdahulu .................................................................. 11
2.1.1 Deskripsi Penelitian ........................................................ 11
2.1.2 Tabel Perbandingan ......................................................... 52
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
x
2.1.3 Fungsi Penelitian ............................................................. 62
2.2 Konsep dan Teori ....................................................................... 64
2.2.1 Public Relations ............................................................... 64
2.2.2 Internal Public Relations .................................................. 66
2.2.4 Employee Relations .......................................................... 69
2.2.5 Motivasi ........................................................................... 72
2.2.6 Pengaruh Internal Relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan
...................................................................................... 74
2.3 Kerangka Pemikiran .................................................................. 77
BAB III METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian .................................................................. 81
3.2 Jenis dan Sifat Penelitian ............................................................ 81
3.3 Metode Penelitian ...................................................................... 82
3.4 Key Informan/Informan ............................................................. 83
3.5 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 88
3.6 Keabsahan Data ......................................................................... 90
3.7 Teknik Analisis Data .................................................................. 90
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Subjek/Objek Penelitian ............................................................. 92
4.1.1 Sejarah Japfa Comfeed Indonesia ..................................... 92
4.1.2 Filosofi Logo Japfa .......................................................... 96
4.1.3 Visi Misi Perusahaan ........................................................ 99
4.1.4 Produk dan Jasa Layanan Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang ..................................................................... 101
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
xi
4.2 Hasil Penelitian .......................................................................... 102
4.2.1 Aktivitas Internal Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang ................................................................ 102
4.2.2 Aktivitas Employee Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang ........................................................................ 104
4.2.2.1 Program Pendidikan dan Pelatihan........................ 104
4.2.2.2 Program Motivasi Kerja Berprestasi ..................... 104
4.2.2.3 Program Penghargaan ........................................... 105
4.2.2.4 Program Acara Khusus ......................................... 105
4.2.3 Penilaian Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang ............................................. 105
4.2.4 Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang ..................................................................... 107
4.3 Pembahasan ............................................................................... 108
4.3.1 Aktivitas Internal Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang ................................................................ 108
4.3.2 Aktivitas Employee Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang ........................................................................ 117
4.3.2.1 Program Pendidikan dan Pelatihan........................ 119
4.3.2.2 Program Motivasi Kerja Berprestasi ..................... 120
4.3.2.3 Program Penghargaan ........................................... 121
4.3.2.4 Program Acara Khusus ......................................... 122
4.3.3 Penilaian Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang ................................................................ 123
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
xii
4.3.4 Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang ........................................................................ 123
BAB V SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan .................................................................................... 127
5.2 Saran .......................................................................................... 131
5.2.1 Saran Akademis .............................................................. 131
5.2.2 Saran Praktis ................................................................... 131
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
PANDUAN WAWANCARA
FORMULIR KONSULTASI SKRIPSI
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
xiii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 4.1 Logo Japfa Comfeed ..................................................................... 92
Gambar 4.2 Logo Japfa Comfeed ..................................................................... 96
Gambar 4.3 Logo Japfa Comfeed ..................................................................... 97
Gambar 4.4 Logo Japfa Comfeed ..................................................................... 98
Gambar 4.5 Produk Japfa Comfeed .................................................................. 101
Gambar 4.6 Kegiatan Doa Pagi, Briefing, dan Yel-yel Di PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang ............................................................ 109
Gambar 4.7 Contoh Poster Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang .... 111
Gambar 4.8 Papan Pengumuman PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
.................................................................................................... 112
Gambar 4.9 Majalah Internal PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang ..... 112
Gambar 4.10 Avaya PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang .................. 114
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.2 Tabel Penelitian Terdahulu ............................................................... 53
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Perusahaan adalah tempat bagi sebuah bisnis untuk beroperasi dan
berkembang. Perusahaan memiliki dua publik yang mendukung keberlangsungan
hidup perusahaan, yaitu publik eksternal dan internal. Pekerja atau karyawan masuk
dalam kategori publik internal yang berfungsi menjalankan tujuan dan
mengembangkan bisnis perusahaan. Karyawan bersedia membantu dan mengatur
kelangsungan hidup atau aktivitas perusahaan agar dapat berjalan dengan baik
(Yuliati, 2017).
Karyawan diibaratkan sebagai bensin dan mesin-mesin kendaraan. Tanpa
bensin dan mesin kendaraan yang baik dan berkualitas maka performa kendaraan
tersebut akan buruk, namun jika mesin mobil yang dipakai juga tidak dirawat secara
berkala, maka lama kelamaan kendaraan juga tidak dapat berfungsi dengan baik.
Karyawan adalah wajah dari perusahaan, maka setiap karyawan harus dapat
mencerminkan identitas perusahaan dan harus memiliki pemikiran yang sama
dengan visi misi perusahaan. Tidak mudah bagi suatu perusahaan untuk
mempertahankan karyawan-karyawannya yang berkualitas agar dapat loyal
terhadap perusahaan. Apalagi di era milenial sekarang ini suatu perusahaan pasti
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
2
memiliki karyawan dari berbagai generasi yang memiliki cara berpikir yang
berbeda.
Pada tahun 2014, Universitas Bentley melakukan survei bagi
generasi Milenial di tempat kerja. Hasilnya adalah 61 persen memuji generasi ini
sebagai generasi yang mudah bergaul. Namun, terkait etos kerja, 66 persen
menyatakan bahwa mereka susah diatur. Untuk sikap, sekitar 51 persen responden
mengatakan generasi Milenial kurang punya rasa hormat kepada kolega
dibandingkan dengan generasi sebelumnya. Perbedaan karakter dan budaya antar
generasi juga berpengaruh besar dan rentan menghasilkan konflik. Hal ini pernah
terjadi antara generasi baby boomer dan generasi X juga generasi X dan
generasi milenial. Dari hasil survei yang sama, sekitar 66 persen
generasi milenial merasa disalahpahami oleh para seniornya (Wibisono, 2016).
Generasi milenial kerap dituding sebagai generasi yang manja dengan etos
kerja yang buruk. Banyak yang menyebutnya sebagai generasi galau karena sering
tidak betah di suatu tempat atau menekuni suatu hal. Semua karyawan baik generasi
X, Y ataupun baby boomers pasti memiliki kerentanannya masing-masing dalam
suatu perusahaan. Namun rata-rata karyawan bertahan dalam satu perusahaan
hanya dalam waktu dua tahun (Wibisono, 2016).
Komunikasi merupakan faktor penting dalam mempertahankan karyawan
agar dapat loyal dan memiliki motivasi kerja yang baik, karena itu tak bisa
dipungkiri komunikasi adalah kegiatan wajib yang memang secara sadar dan tidak
sadar dilakukan setiap hari bahkan hampir setiap saat di dalam perusahaan. Tanpa
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
3
komunikasi, pesan-pesan penting seperti intruksi kerja, pujian atas pekerjaan,
ataupun saran dan teguran tidak akan dapat tersampaikan dengan baik.
Agar pesan komunikasi dalam perusahaan dapat tersampaikan dengan baik,
corporate communication sangat diperlukan suatu perusahaan, karena corporate
communication berfungsi agar komunikasi dua arah asimetris atau simetris yang
dilakukan untuk memersuasi atau membujuk audiens (misalnya untuk mengubah
sikap atau pembelian barang atau jasa) atau untuk membentuk suatu hubungan
dapat berjalan dan tercapai dengan baik.
Komunikasi perusahaan atau corporate communication merupakan wadah
yang tepat untuk pengiriman pesan yang dilakukan oleh perusahaan baik terhadap
publik internal maupun eksternalnya. Maka dari itu jika tujuan suatu perusahaan
adalah ingin meningkatkan motivasi dan kinerja karyawannya, maka sistem
komunikasi internal yang tepat dalam proses penyampaian pesan, agar tujuan dan
pesan perusahaan tersebut dapat tercapai adalah dengan menyelenggarakan
kegiatan internal relations perusahaan yang sudah direncanakan dan disesuaikan
dengan sifat, kebiasaan, serta kebutuhan karyawannya (Wasesa & Macnamara,
2010, h.268).
Kegiatan internal relations dilakukan public relations untuk
mempertahankan, mengendalikan dan menyamakan arus pesan komunikasi
perusahaan sehingga tujuan perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja
karyawan dapat terwujud. Maka dari itu divisi public relations merupakan divisi
yang memiliki fungsi penting dalam suatu perusahaan. Perusahaan industri
manapun, baik itu perusahaan besar atau kecil, nasional ataupun multinasional
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
4
semuanya memerlukan public relations. Public relations adalah fungsi manajemen
yang menilai sikap-sikap publik, mengidentifikasi kebijakan-kebijakan dan
prosedur-prosedur dari individu atau organisasi atas dasar kepentingan publik dan
melaksanakan rencana kerja untuk memperoleh pengertian dan pengakuan publik
(Ardianto, 2011, h. 8).
Kegiatan Internal relations dilakukan dengan berbagai bentuk kegiatan dari
public relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam perusahaan. Istilah ke
“dalam” maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan
dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut, internal relations
yang baik berawal dari komunikasi internal yang baik pula. Maka, untuk
meningkatkan motivasi, kinerja, dan segala sesuatu yang berhubungan dengan
karyawan, diperlukan strategi internal relations yang baik (Danandjaja, 2011,
h.31).
Sebuah lembaga riset internasional Gallup Worlwide melakukan survei
tentang Motivasi Kerja Karyawan terhadap 73 ribu responden dari 141 negara di
dunia, termasuk Indonesia. Hasil riset Gallup itu menunjukkan hanya 8% karyawan
di Indonesia yang benar-benar memiliki level of engangement yang tinggi,
komitmen dan motivasi kuat dengan pekerjaannya. Sisanya, atau 92% hanya
melakukan pekerjaannya hanya sebagai suatu kewajiban, yaitu berangkat, tugas
selesai, pulang, lalu terima gaji di akhir bulan. Dan tak hanya di Indonesia, bahkan
di dunia, hasilnya juga relatif sama, hanya sekitar 13% yang punya high
engagement level dengan pekerjaannya. Hal ini menjadi suatu bukti bahwa tingkat
motivasi kerja di Indonesia masih rendah sehingga berpengaruh terhadap tingkat
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
5
loyalitas karyawan terhadap perusahaan yang rendah. Sehingga tak diherankan rata-
rata karyawan akan pindah dari tempat kerjanya setelah 2 tahun bekerja (Antariksa,
2015).
Dari berbagai faktor tersebut ada 3 faktor kunci yang paling utama, yang
harus di berikan perhatian lebih oleh perusahaan. Faktor yang pertama adalah faktor
gaji, hampir selalu faktor rendahnya gaji merupakan faktor yang membuat motivasi
karyawan menurun. Karena gaji pada dasarnya merupakan hasil atau reward dari
perkerjaan yang kita lakukan.
Faktor yang kedua, adalah banyak karyawan yang mungkin motivasinya
menurun karena pekerjaannya monoton, repetitif, membosankan dan tidak ada
tantangan lagi. Itulah kenapa seseorang yang melakukan pekerjaan repetitif dan
monoton akan mudah jenuh kekurangan motivasi dan cenderung mencari pekerjaan
di perusahaan lain.
Faktor yang ketiga adalah di saat jalan karir yang dijalani seorang karyawan
stagnan atau tidak bergerak. Banyak karyawan yang sudah bekerja dengan kerja
keras dan sepenuh hati untuk beberapa tahun namun tidak mendapatkan promosi
atau naik jabatan. Hal ini pastinya akan sangat mengecewakan karyawan.
Karyawan akan merasa perusahaan hanya memperbudak dan tidak menghargai
kerja keras yang telah di lakukan karyawan selama ini. Reward dengan kenaikan
pangkat menjadi suatu hal yang penting terutama bagi karyawan yang memang
memiliki keinginan untuk memiliki jenjang karir yang tinggi.
Tiga faktor di atas dan corporate communication berkaitan erat dengan
hubungan internal atau hubungan karyawan yang merupakan bagian khusus dari
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
6
Public Relations. Hubungan internal yang baik dapat membangun dan
mempertahankan hubungan yang baik dan saling bermanfaat antara manajer dan
karyawan tempat organisasi menggantungkan kesuksesannya (Cutlip, Center &
Broom, 2009, h. 11). Tidak ada hubungan organisasional yang paling penting selain
hubungan perusahaan dengan karyawan pada semua tingkatannya, karena salah
satu stakeholder yang paling dalam sebuah perusahaan adalah karyawan dalam
perusahaan itu sendiri (Theaker, 2015, h. 164).
Contoh program internal relations bisa dilakukan dengan program
pendidikan dan pelatihan, program motivasi kerja berprestasi, program
penghargaan, program special event, dan program media komunikasi internal
(Ruslan, 2010, h 23). Setiap perusahaan memiliki caranya masing-masing untuk
meningkatkan motivasi kerja dan menjaga hubungan dengan para karyawannya,
biasanya semuanya itu tergantung dengan kesepakatan dan budaya perusahaan.
Menurut buku yang dikarang Maslow dalam Pace and Faules, yang berjudul
Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan (2010).
Motivasi kerja adalah segala sesuatu yang merujuk pada kebutuhan karyawan
sebagai kekuatan pendorong perilaku untuk meningkatkan kinerja. Maka, motivasi
sangat berkaitan erat dengan kinerja karyawan atau pekerja. Kinerja karyawan
menjadi baik jika memiliki kepuasan kerja yang tinggi. Kepuasan kerja tinggi maka
motivasi kerjapun juga ikut meningkat. Dan jika motivasi kinerja baik maka akan
memberikan hasil kerja yang baik serta loyalitas yang baik pula.
Untuk itu salah satu strategi yang perusahaan lakukan untuk meningkatkan
motivasi kerja adalah menggunakan konsep corporate communication dengan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
7
sistem komunikasi internal yaitu strategi internal relations, karena pada dasarnya,
kegiatan internal relations dapat memengaruhi dan dilakukan memang untuk
meningkatkan motivasi kerja para karyawan. Jika seorang karyawan sudah
memiliki motivasi kerja yang baik maka karyawan tersebut akan memiliki motif
yang dapat menggerakan kemauan bekerja seseorang agar lebih bersemangat,
produktif dan bertanggung jawab terhadap pekerjaannya (Hasibuan, 2010, h.95).
Karyawan yang bersemangat, produktif dan bertanggung jawab terhadap
pekerjaannya menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan suatu perusahaan
karena kalau tidak, hal-hal tersebut akan menyebabkan turnover karyawan terus
merayap naik dan harus menjadi perhatian khusus. Penting untuk diingat kalau
karyawan tidak hanya sekadar bekerja di perusahaan tetapi karyawan merupakan
cerminan wajah organisasi, jati diri dan identitas perusahaan. Maka karyawan
merupakan salah satu faktor yang membentuk citra perusahaan (Wibisono, 2016).
Karena citra perusahaan merupakan persepsi masyarakat yang terbentuk
atau terlihat dari jati diri perusahaan atau organisasi yang didasari atas pengetahuan
mereka tentang perusahaan yang bersangkutan dan karyawan adalah jati diri dari
perusahaan (Ardianto, 2011, h. 63).
Penelitian ini mengangkat tema hubungan internal relations perusahaan
dengan motivasi kerja karyawan. Peneliti menggunakan beberapa penelitian
sebelumnya untuk menjadi referensi dalam pembuatan penelitian ini. Penelitian
tersebut menyatakan kalau kegiatan internal relations memang berperan
meningkatkan motivasi karyawan perusahaan manufaktur bernama, PT Panelindo
Sakti Bersama. Namun dari penelitian tersebut dan juga dari buku-buku mengenai
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
8
internal relations keduanya belum mengupas secara tajam atau belum banyak
referensi yang menjelaskan detail mengenai bagaimana hubungan internal relations
dengan motivasi kerja karyawan.
Peneliti tidak mendapatkan alasan bagaimana dan mengapa kegiatan
internal relations berperan meningkatkan motivasi karyawan di perusahaan
manufaktur tersebut. Oleh karena itu peneliti menggunakan kekurangan atau celah
ini sebagai dasar pembuatan penelitian untuk menggambarkan lebih dalam
mengenai bagaimana dan apa alasan kegiatan Internal relations dapat
meningkatkan motivasi kerja perusahaan.
Maka dari itu lahirlah judul penelitian yang berjudul Strategi Internal
relations Untuk Meningkatkan Motivasi Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan
internal relations PT Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang). Peneliti memilih
PT Japfa Comfeed Indonesia karena perusahaan tersebut merupakan salah satu
perusahaan terbesar di industri manufaktur pakan ternak di Indonesia. PT Japfa
memiliki banyak anak perusahaan.
Setiap perusahaan memiliki publik internal dan eksternal. Untuk penelitian
ini, publik yang akan di teliti adalah publik internal perusahaan, khususnya hanya
publik pegawai atau karyawan. Untuk karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang sendiri memiliki total 194 karyawan dalam 6 departemen (departement
sales, procurement, quality control, human resource & general affair, finance, dan
plant yang terdiri dari production, warehouse, dan Teknik). Dalam penelitian ini,
penulis hanya akan meneliti karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang Departement Plant Production.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
9
Peneliti memilih departemen tersebut karena departemen ini bagaikan darah
yang mengalir dalam suatu tubuh perusahaan, jika ada kendala dalam departemen
ini maka siklus perusahaan akan terganggu dan berakibat fatal. Selain itu
berdasarkan hasil wawancara singkat dengan kepala Departement Plant
Production, Timothy Leo, mengatakan bahwa karyawan pada bidang produksi
tersebut memiliki motivasi yang rendah dalam bekerja, terlihat dari karyawan yang
tidak dapat mencapai target kerja dan melakukan pekerjaannya hanya sebagai suatu
kewajiban, yaitu berangkat, tugas selesai, pulang, lalu terima gaji di akhir bulan dan
tidak memiliki rasa memiliki terhadap perusahaan. Hal ini terus terjadi meskipun
kegiatan internal relations karyawan semakin banyak dan diperbaharui setiap
tahunnya.
PT Japfa Comfeed Indonesia memiliki berbagai kegiatan internal relations,
seperti program pendidikan bagi karyawan, family gathering, dan internal training
yang diterapkan kepada ribuan karyawannya di berbagai unit. Penelitian ini akan
mengungkap bagaimana strategi internal relations PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang berdasarkan pertanyaan, apa, mengapa, dan bagaimana strategi
internal relations perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawan, serta juga ingin mencari tahu kegiatan
internal apakah yang paling efektif dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
di perusahaan manufkatur tersebut.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
10
1.2. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat ditarik sebuah rumusan masalah sebagai
berikut:
Bagaimana strategi internal relations untuk meningkatkan motivasi kerja?
1.3. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian ini antara lain untuk menggambarkan strategi internal
relations untuk meningkatkan motivasi kerja.
1.4. Manfaat Penelitian
1.4.1. Manfaat Akademis
Hasil penelitian dapat menjadi bahan kajian, masukan baru, serta
memberikan kontribusi untuk pengembangan teori atau pengembangan ilmiah,
guna memperkaya pemahaman terkait dengan strategi internal relations untuk
meningkatkan motivasi kerja.
1.4.2. Manfaat Praktis
Hasil penelitian diharapkan dapat digunakan atau dimanfaatkan untuk
kepentingan-kepentingan praktis untuk meningkatkan pemberian informasi kepada
perusahaan manufaktur PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang mengenai
strategi internal relations untuk meningkatkan motivasi kerja.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
11
BAB II
KERANGKA PEMIKIRAN
2.1 Penelitian terdahulu
Untuk memudahkan peneliti dalam mencapai tujuan penelitian dan
menjawab rumusan masalah yang ada, maka peneliti melakukan pengumpulan data
penelitian terdahulu, berupa jurnal atau skripsi yang memiliki tema yang sejenis
dengan judul penelitian peneliti yang berjudul, Persepsi Karyawan terhadap
Strategi Internal relations Perusahaan Manufaktur di Indonesia dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan internal relations PT
Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang). Penelitian-penelitian yang dikumpulkan
tersebut nantinya akan dianalisa dan akan diambil elemen-elemen berkaitan, yang
dapat mendukung serta melengkapi penelitian peneliti.
2.1.1 Deskripsi Penelitian
Penelitian terdahulu yang pertama memiliki objek berupa perusahaan
bernama PT Panelindo Sakti Bersama yang merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dibidang panel maker, mechanical electrical, dan general supplier di
Indonesia. Penelitian ini mengambil perusahaan PT Panelindo Sakti Bersama,
karena di perusahaan ini karena berangkat dari adanya target layanan dan produk
yang terlalu tinggi untuk diraih dan penafsiran pesan yang berbeda, hal ini
menyebabkan tingkat stress karyawan tinggi serta menurunnya kedisiplinan dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
12
motivasi kerja karyawan. Hal ini terbukti dari adanya penurunan data absensi kerja
karyawan.
Dari masalah tersebut terumuslah suatu tujuan penelitian, yaitu untuk
mengetahui apakah ada pengaruh internal public relations terhadap motivasi kerja
karyawan. Penelitian ini dibuat menggunakan metode pendekatan kuantitatif yaitu
dengan melakukan pembagian kuesioner kepada karyawan PT Panelindo Sakti
Bersama sebagai bahan acuan penelitian.
Untuk melakukan penelitian, peneliti memilih menggunakan teknik
aksidental sampling, maka peneliti tidak memberikan peluang kepada seluruh
populasi untuk menjadi sampel. Peneliti menggunakan teknik sampling ini agar
peneliti dapat meneliti seluruh karyawan yang ada di perusahaan. Lalu, untuk
menguji data tersebut valid atau tidak, peneliti menggunakan program SPSS 19.
Berdasarkan tabel hasil pengujian validitas pada tabel diatas diketahui bahwa,
indikator dari variabel internal public relations yang digunakan dalam instrumen
penelitian memiliki nilai r hitung > nilai r tabel sehingga dapat dinyatakan butir-
butir pertanyaan atau indikator dari masing – masing variabel yang digunakan dapat
mengkonfirmasi sebuah faktor atau konstruk atau variabel Internal Public
Relations.
Selain itu, teori yang dipakai dan paling menonjol dalam penelitian ini adalah
teori mengenai internal public relations, khususnya internal public relations tools.
Menurut Laksamana (2010, h. 50) terdapat lima media yang tepat untuk aktivitas
Internal Public Relations, yaitu:
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
13
1. Media Verbal
Dalam media verbal ada beberapa contoh media verbal:
a) Team briefing
b) Weekly briefing
c) Staff meeting
d) Conferences
e) Walking the job
f) Telephone line
g) Individual meeting
2. Printed Media Channels
Dalam printed media channels ada beberapa contoh:
a) Majalah internal
b) Staff annual report
c) Direct mail
d) Bulletin board
e) Pamflet
f) Poster
g) Staff journal
3. Audio Visual
Dalam audio visual terdapat beberapa contoh:
a) Video
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
14
b) In house TV
c) Telephone
d) Radio
e) Teleconfrence & audio conference
4. E-Media
Dalam E-media terdapat beberapa contoh:
a) Internet
b) E-mail
c) Messenger
d) SMS & BBM services
5. Mixed Media
Dalam mixed media terdapat beberapa contoh:
a) Exhibitions
b) Launching event
c) Family atau staff event
d) Social Events
Selanjutnya, teori lain yang menonjol dalam penelitian ini adalah teori
motivasi. Motivasi merupakan kondisi yang menggerakkan diri pegawai yang
terarah untuk mencapai tujuan organisasi, semua karyawan mempunyai cadangan
energi potensial. Energi ini dilepaskan dan digunakan, tergantung pada kekuatan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
15
dorongan motivasi seseorang dan situasi serta peluang yang tersedia. Terdapat tiga
kebutuhan yang menjadi motif utama dalam pekerjaan, yaitu (Robbins dan Judge,
2008, h. 232):
1) Kebutuhan akan pencapaian prestasi (need for achievement, nAch)
Dorongan untuk unggul, berprestasi menurut serangkaian standar, dan
berusaha keras supaya berhasil
2) Kebutuhan akan kekuasaan (need for power, nPow)
Kebutuhan untuk membuat orang berprilaku dengan cara yang sebenarnya
tidak akan mereka lakukan jika dipaksa, keinginan untuk diakui dan
keinginan memiliki dampak atau kesan pada orang lain
3) Kebutuhan akan afiliasi (need for affilation, nAff)
Keinginan akan hubungan antar-pribadi yang bersahabat dan erat
Penelitian terdahulu yang kedua berjudul, Pengaruh Internal Public Relations
terhadap Motivasi Kerja (Studi Path Analysis di PT Jasa Marga (PERSERO)
Cabang Purbaleunyi Kantor Cabang Pasteur. Penelitian ini didasarkan pada satu
masalah pokok, yaitu Motivasi Kerja Karyawan yang rendah pada PT. Jasa Marga
(PERSERO) Tbk. Cabang Purbaleunyi Kantor Cabang Pasteur.
Motivasi kerja karyawan yang rendah ini, diduga disebabkan karena
kurangnya komunikasi antara atasan dan bawahan sehingga tidak berjalannya
dimensi-dimensi Internal Public Relations secara menyeluruh pada PT. Jasa Marga
(PERSERO) Tbk. Cabang Purbaleunyi Kantor Cabang Pasteur. Akibatnya,
kebijakan direksi tidak dapat dikomunikasikan dengan baik, jaringan komunikasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
16
tidak terbangun dengan baik, proses restrukturisasi terhambat, berkurangnya rasa
memiliki, dan sulit terciptanya budaya perusahaan.
Dari masalah tersebut terumuslah beberapa tujuan dilakukannya penelitian
ini. Pertama, untuk menganalisis besarnya pengaruh internal public relations
terhadap motivasi kerja karyawan. Kedua, untuk menganalisis besarnya pengaruh
dimensi mengkomunikasikan kebijakan direksi, menjelaskan perubahan kebijakan
direksi, membangun jaringan komunikasi, membantu proses restrukturisasi,
meningkatkan rasa memiliki, dan dimensi membantu terciptanya budaya
perusahaan pada PT Jasa Marga (PERSERO) Tbk. Cabang Purbaleunyi Kantor
Cabang Pasteur.
Untuk mencapai tujuan tersebut, peneliti melakukan penelitian dengan
menggunakan metode explanatory survey. Metode ini tidak hanya menjelaskan atau
menggambarkan fakta empiris di lapangan tetapi juga menjelaskan analisis
pengaruh.
Selain itu penelitian ini menggunakan teori internal public relations yang
menurut Jefkins yang dikutip Ruslan tentang internal public relations adalah
Hubungan Publik internal tersebut sama pentingnya dengan hubungan masyarakat
eksternal, karena kedua bentuk hubungan masyarakat tersebut diumpamakan
sebagai dua sisi mata uang yang mempunyai arti sama dan saling terkait satu sama
lain (Ruslan, 2010, h. 23)
Hubungan kepegawaian atau employee relations tersebut tidak dilihat dalam
pengertian yang sempit yaitu sama dengan hubungan industrial yang hanya
menekankan pada unsur-unsur proses seperti produksi dan upah yang terkait
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
17
dengan lingkungan kerja. Pengertiannya lebih dari itu karena hubungan tersebut
dipengaruhi oleh hubungan komunikasi internal antara karyawan dengan karyawan
lainnya, atau hubungan antara karyawan dengan manajemen perusahaan yang
efektif
Pencapaian produktivitas bukan hanya merupakan hasil kerja keras dari
pihak pekerjanya, tetapi juga berkaitan dengan hasil motivasi dan prestasi para
pekerja yang bersedia untuk bekerja dengan penuh semangat, memiliki
kebanggaan, disipilin yang tinggi, serta mampu mencapai standar kerja yang efisien
dan efektif dalam hal pengeluaran tenaga, biaya, waktu dalam berproduksi.
Keberhasilan pelaksanaan program kerja PR dalam membina bagian employee
relations tersebut, akan menghasilkan kualitas teknik produk barang atau jasa yang
lebih baik atau dapat memberikan kepuasan terhadap pemakai atau pelanggan yang
dapat meningkatkan citra perusahaan.
Internal Public Relations dalam mengelola employee relations yang
merupakan salah satu sarana manajemen yang bersifat teknis dan praktis, humas
internal seharusnya berupaya melakukan hubungan komunikasi yang efektif
melalui keteladanan yang dimulai dari pihak atasan (pimpinan). Termasuk juga
adanya komitmen bersama untuk melaksanakan budaya perusahaan sebagaimana
yang telah digariskan bersama antara pihak pemilik dan manajemen perusahaan.
Karyawan atau pekerja merupakan asset yang cukup penting dalam suatu
perusahaan. Nyatanya karyawan itu sendiri terkait erat dengan status atau
kedudukan yang saling berbeda antara satu orang dengan yang lainnya, dan
mempunyai perbedaan-perbedaan yang cukup mencolok. Misalnya dapat dilihat
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
18
pada tingkat kemampuan, pengalaman, pendidikan, pangkat, gaji, usia, dan lain-
lain. Akan tetapi pada prinsipnya karyawan tersebut memilki keinginan yang sama
terhadap pihak pimpinan atau perusahaan.
Pengertian publik internal (public internal) menurut Cutlip and Center yang
dikutip Ruslan, menyatakan; Publik internal dapat juga disebut hubungan
masyarakat internal atau hubungan kepegawaian (employee relations) yang
mempunyai arti sebagai sekelompok orang-orang yang sedang bekerja disuatu
organisasi atau perusahaan yang jelas baik secara fungsional, organisasi maupun
bidang teknis dan jenis pekerjaan (tugas) yang dihadapinya (Ruslan, 2010, h. 23).
Pengertian di atas berarti secara fungsional, tugas dan teknik pekerjaan
diatur oleh pihak manajemen perushaaan. Pihak manajemen pula yang menentukan
siapa yang ditunjuk sebagai pimpinan dan ada pihak lain yang bertindak sebagai
bawahan. Kemudian ditetapkan pula persyaratan-persyaratan dan spesifikasi teknis
tentang pekerjaan yang ditentukan secara jelas, teratur, tertib, dan rinci dalam
organisasi dalam perusahaan.
Selain teori internal public relations, teori yang menonjol lainnya adalah
teori motivasi. Motivasi atau dorongan dalam manajemen hanya ditujukan pada
sumber daya manusia umumnya dan bawahan khususnya. Motivasi mempersoalkan
bagaimana caranya mengarahkan daya dan potensi karyawan agar secara produktif
berhasil mencapai dan mewujudkan tujuan yang telah ditentukan.
Motivasi mempersoalkan bagaimana caranya mendorong gairah kerja
karyawan agar mereka mau bekerja keras dan memberikan semua kemampuan dan
keterampilannya untuk mewujudkan tujuan perusahaan. Pada dasarnya perusahaan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
19
bukan saja mengharapkan karyawan yang mampu, cakap dan trampil, tetapi yang
penting mereka mau bekerja dengan giat dan berkeinginan untuk mencapai hasil
kerja yang optimal. Kemampuan, kecakapan dan keterampilan yang dimilikinya.
Motivasi penting karena dengan motivasi ini diharapkan setiap individu
karyawan mau bekerja keras dan antusias untuk mencapai prestasi kerja yang
tinggi. Menurut Robbins menyatakan; Motivasi merupakan akibat dari interaksi
seseorang dengan situasi tertentu yang dihadapi. Menurut Robbins, menyatakan
definisi dari motivasi yaitu kesediaan untuk mengeluarkan tingkat upaya yang
tinggi untuk tujuan organisasi yang dikondisikan oleh kemampuan upaya itu untuk
memenuhi beberapa kebutuhan individual (Robbins, 2009, h. 222).
Model-model motivasi kerja (Hasibuan 2010, h.100):
1. Model Tradisional
Mengemukakkan bahwa untuk memotivasi bawahan agar gairah
bekerjannya meningkat dilakukan dengan sistem insentif yaitu
memberikan insentif materiil kepada karyawan yang berprestasi baik.
Semakin berprestasi maka semakin banyak balas jasa yang diterimanya.
Jadi memotivasi bawahan untuk mendapatkan insentif (uang atau
barang) saja.
2. Model Hubungan Manusia
Mengemukakkan bahwa untuk memotivasi bawahannya supaya gairah
bekerjanya meningkat, dilakukan dengan mengakui kebutuhan sosial
mereka dan membuat mereka merasa berguna serta penting. Sebagai
akibatnya karyawan mendapatkan beberapa kebebasan membuat
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
20
keputusan dan krativitas dalam melakukan pekerjaannya. Dengan
memperhatikan kebutuhan materiil dan nonmaterial karyawan, maka
motivasi bekerjanya akan meningkat pula.
3. Model Sumber Daya Manusia
Mengemukakan bahwa karyawan dimotivasi oleh banyak faktor, bukan
hanya uang atau barang atau keinginan akan kepuasan saja, tetapi juga
kebutuhan akan pencapaian dan pekerjaan yang berarti. Menurut model
ini karyawan cenderung memperoleh kepuasan dalam melaksanakan
tugas-tugasnya.
Dapat disimpulkan motivasi mengandung pengertian sebagai hasrat,
dorongan atau kekuatan yang timbul dari dalam diri seseorang, karena adanya daya
penggerak (rangsangan) yang menciptakan kegairahan seseorang, sehingga akan
memunculkan perlaku-perilaku tertentu seperti adanya kemauan untuk
bekerjasama, bekerja efektif dan berintegrasi dengan segala upaya untuk mencapai
kepuasan, baik kepuasan bagi diri sendiri maupun kepuasan bagi perusahaan dalam
pencapaian tujuan.
Keberhasilan seorang public relations dalam menggerakan karyawannya
terletak pada kemampuannya untuk memahami faktor-faktor motivasi tersebut
sedemikian rupa sehingga menjadi daya pendorong yang efektif.
Penelitian terdahulu yang ketiga, berjudul Pengaruh Komunikasi Vertikal
Atasan dan Bawahan terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Trafoindo Prima
Perkasa Cabang Tangerang. Penelitian ini berangkat dari masalah adanya
komunikasi vertikal yang kurang menyenangkan dan kodusif. Masalah ini muncul
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
21
karena adanya keluhan mengenai imbalan yang tidak sesuai dengan profesi dan
posisi karyawan serta tidak adanya transparansi mengenai keuntungan perusahaan
yang menyebabkan tidak diketahuinya produktivitas karyawan.
Dari masalah tersebut terumuslah suatu tujuan penelitian yaitu, untuk
mengetahui hubungan dan pengaruh komunikasi vertikal atasan dan bawahan
terhadap motivasi kerja karyawan. Untuk mencapai tujuan tersebut, metode
penelitian yang digunakan penulis adalah kuantitatif, dengan pendekatan deduktif,
serta paradigma postpositivis dan jenis penelitian eksplanatif asosiatif. Pendekatan
deduktif dipilih untuk menghubungkan antara teori dan penelitian dan
menempatkan pengujian teori dalam sebuah penelitian. Sedangkan jenis penelitian
eksplanatif asosiatif dipilih karena ini merupakan penelitian yang menjelaskan
hubungan dua variabel atau lebih. Adapun variabel yang akan diuji adalah pengaruh
komunikasi vertikal dan motivasi kerja karyawan, yang bertujuan untuk
menjelaskan hubungan sebab-akibat antara keduanya.
Penelitian ini menggunakan teori komunikasi vertikal sebagai teori utama
penelitian. Komunikasi vertikal adalah komunikasi yang terjadi antara atasan dan
bawahan dalam organisasi. Robbins (2001) menjelaskan bahwa komunikasi
vertikal adalah komunikasi yang mengalir dari satu tingkat dalam suatu
organisasi/kelompok ke suatu tingkat yang lebih tinggi atau tingkat yang lebih
rendah secara timbal balik. Dalam lingkungan organisasi atau kelompok kerja,
komunikasi antara atasan dan bawahan menjadi kunci penting kelangsungan hidup
suatu organisasi.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
22
Komunikasi dari Atas ke Bawah (Downward Communication)
Menurut dan Faules (2010) dalam bukunya yang berjudul “Komunikasi
Organisasi Strategi Meningkatkan Kinerja Perusahaan”, Komunikasi ke bawah
dalam sebuah oganisasi berarti bahwa informasi mengalir dari jabatan berotoritas
lebih tinggi kepada mereka yang berotirotas lebih rendah. Biasanya terdapat
anggapan bahwa informasi bergerak dari manajemen kepada para pegawai. Namun
dalam organisasi kebanyakan hubungan ada pada kelompok manajemen. Ada lima
jenis informasi yang biasa dikomunikasikan dari atasan kepada bawahan (Pace dan
Faules, 2010, h. 185):
1. Informasi mengenai bagaimana melakukan pekerjaan
2. Informasi mengenai dasar pemikiran untuk melakukan pekerjaan
3. Informasi mengenai kebijakan dari praktik-praktik organisasi
4. Informasi mengenai kinerja pegawai
5. Informasi untuk mengembangkan rasa memiliki tugas (sense of
mission).
Menurut Romli (2014) bahwa komunikasi dari atas ke bawahan merupakan
komunikasi dari tingkat atas ke tingkat bawah melalui hierarki organisasi. Bentuk
aliran komunikasi dari atas ke bawah merupakan prosedur organisasi, instruksi
tentang bagaimana melakukan tugas, umpan balik terhadap prestasi bawahan,
penjelasan tentang tujuan organisasi lain sebagainya. Salah satu kelemahan
komunikasi dari atas ke bawah adalah ketidakakuratan informasi karena harus
melewati beberapa tingkatan. Pesan yang di sampaikan dengan suatu bahasa yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
23
tepat untuk suatu tingkat, tetapi tidak tepat, untuk tingkat paling bawah yang
menjadi sasaran informasi tersebut.
Muhammad (2014) menyatakan bahwa arus komunikasi dari atasan ke
bawahan tidaklah selalu berjalan lancar, tetapi dipengaruhi oleh berbagai faktor
antara lain yaitu:
1. Keterbukaan
Kurangnya sifat terbuka di antara pimpinan dengan karyawan akan
menyebabkan pemblokan atau tidak mau menyampaikan pesan dan
gangguan dalam pesan. Yang dimaksud tidak adanya keterbukaan ialah
dimana pimpinan tidak mau mendiskusikan kebijaksanaan baru dalam
mengatasi masalah-masalah dalam organisasi.
2. Kepercayaan pada pesan tulisan
Para pimpinan lebih percaya pada pesan tulisan yang menggunakan alat-
alat elektronik daripada pesan yang disampaikan secara lisan dengan
tatap muka. Hal ini, menjadikan pimpinan lebih banyak menyampaikan
pesan secara contohnya menggunakan telephone, pesan tertulis pada
Blcakberry Messanger (BBM).
3. Pesan Berlebihan
Karena banyaknya pesan-pesan yang dikirimkan secara tertulis maka
karyawan dibebani dengan memo-memo, buletin, surat- surat
pengumuman, majalah, dan pernyataan kebijaksanaa, sehingga banyak
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
24
sekali pesan-pesan yang harus dibaca oleh karyawan. Reaksi karyawan
terhadap pesan tersebut biasanya cenderung untuk tidak membacanya.
4. Timing
Timing atau ketepatan waktu pengiriman pesan memengaruhi
komunikasi ke bawah. Pimpinan hendaklah mempertimbangkan saat
yang tepat bagi pengiriman pesan dan dampak yang potensial kepada
tingkah laku karyawan. Pesan seharusnya dikirimkan ke bawah pada saat
saling menguntungkan kepada kedua belah pihak yaitu pimpinan dan
karyawan. Tetapi bila pesan yang dikirimkan tersebut tidak pada saat
dibutuhkan oleh karyawan maka mungkin akan memengaruhi kepada
efektivitasnya.
5. Penyaringan
Pesan-pesan yang dikirimkan kepada karyawan tidakklah semuanya
diterima mereka. Tetap mereka sering mana yang mereka perlukan.
Penyaringan pesan ini dapat disebabkan oleh bermacam-macam faktor di
antaranya perbedaan persepsi di antara karyawan, jumlah mata rantai
dalam jaringan komunikasi dan perasaan kurang percaya kepada
supervisor.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
25
Dalam menyampaikan suatu informasi, kepada para karyawan ada faktor
yang memengaruhi komunikasi ke bawah dan juga terdapat tipe komunikasi ke
bawah untuk mengetahui tipe komunikasi apa yang digunakan.
Menurut Muhammad (2014), beberapa tipe komunikasi ke bawah, yaitu:
1. Instruksi tugas
Dimana pesan yang disampaikan kepada karyawan mengenai apa
yang diharapkan dilakukan mereka dan bagaimana melakukannya.
Pesan tersebut bervariasi, seperti dengan perintah langsung, diskripsi
tugas, dan prosedur manual.
2. Rasional
Rasional pekerjaan dimaksudkan dengan pesan yang menjelaskan
mengenai tujuan aktivitas dan bagaimana kaitan aktivitas itu dengan
aktivitas lain dalam organisasi. Bila seorang pimpinan menganggap
karyawannya pemalas, atau hanya mau bekerja bila dipaksa maka
pimpinan memberikan pesan yang bersifat rasional ini sedikit.
Tetapi sebaliknya bila pimpinan menganggap karyawannya orang
yang dapat memotivasi diri sendiri dan produktif, maka biasanya
diberikan pesan rasional yang banyak.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
26
3. Ideologi
Pesan mengenai ideologi ini adalah merupakan perluasan dari pesan
rasional. Penekanannya ada pada penjelasan tugas dan kaitannya
dengan perspektif organisasi. Sedangkan pada pesan ideologi
sebaliknya mencari antusias dari anggota organisasi guna
memperkuat loyalitas, moral dan motivasi.
4. Informasi
Pesan informasi bertujuan untuk memperkenalkan praktik organisasi
seperti bagaimana cara kerja perusahaan, peraturan organisasi
seperti peraturan yang ada di dalam perusahaan tersebut, keuntungan
yang dimaksudkan sebagai keuntungan informasi yang didapat,
kebiasaan dan data lain yang tidak berhubungan dengan instruksi
dan rasional yang ada di dalam organisasi perusahaan, kepada
karyawan.
5. Balikan
Balikan adalah pesan yang berisi informasi mengenai ketepatan
individu dalam melakukan pekerjaannya. Bentuk sederhana dari
balikan ini yaitu, bila seseorang karyawan hasil pekerjaannya kurang
baik balikannya berupa kritikan atau peringatan terhadap karyawan
tersebut. Semua bentuk komunikasi ke bawah dipengaruhi oleh
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
27
struktur hierarki dalam organisasi. Pesan ke bawah cenderung
bertambah karena pesan itu bergerak melalui tingkatan hierarki
secara berturutturut. Contohnya pesan dari pimpinan yang paling
atas hanya berupa suatu pernyataan tentang hasil yang diinginkan.
Maksud dari pencapaian hasil yang diinginkan ini ditambah pada
tingkat hierarki yang lebih rendah berikutnya ditambah lagi dengan
hal-hal detil bagaimana mencapai hasil yang diinginkan tersebut.
Sampai dengan pesan tersebut lengkap untuk dilaksanakan.
Di dalam tipe komunikasi ke bawah (top down communication) ada metode
komunikasi ke bawah yang memengaruhinya, agar komunikasi dari pimpinan
kepada karyawan dapat berjalan dengan lancar.
Menurut Muhammad (2014), Untuk menyampaikan informasi kepada
bawahan dapat dilakukan dengan berbagai metode. Pace mengemukakan empat
klasifikasi metode untuk itu yaitu: metode lisan, tulisan, gambar dan campuran
dari lisan, tulisan dan gambar. Untuk menentukan mana metode yang tepat
digunakan oleh pimpinan ada kriteria yang dapat digunakan seperti berikut ini:
1. Ketersediaan
Metode-metode yang sudah tersedia dalam suatu organisasi lebih
cenderung untuk digunakan. Bila diperlukan dapat ditambah dengan
metode lain untuk menjadikan lebih efektif.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
28
2. Biaya
Pertimbangan biaya yang paling kurang akan cenderung dipilih untuk
menyebarluaskan informasi yang bersifat rutin dan tidak mendesak.
Tetapi bila informasi yang akan dikomunikasikan tidak bersifat rutin dan
mendesak maka soal biaya tidak begitu dipertimbangkan yang penting
informasi cepat sampai.
3. Dampak
Metode yang memberikan dampak atau kesan yang lebih besar akan
sering dipilih atau digunakan daripada metode yang sedang atau kurang
dampaknya.
4. Relevansi
Metode yang paling relevan dengan tujuan yang akan dicapai paling
sering dipilih. Misalnya untuk memberikan informasi yang pendek
mungkin lebih tepat digunakan metode lisan yang diikuti oleh memo.
Tetapi jika tujuan untuk memberikan informasi yang kompleks dan rinci
maka lebih tepat menggunakan metode laporan secara tertulis.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
29
5. Respon
Pemilihan metode juga dipengaruhi oleh apakah respons terhadap
informasi itu diinginkan atau diperlukan. Bila diinginkan maka metode
lisan secara tatap muka lebih tepat digunakan mungkin dalam bentuk
interpersonal atau dengan rapat.
Menurut Muhammad (2014), bentuk komunikasi yang biasa digunakan
dalam tiap metode adalah sebagai berikut:
1. Metode Lisan
a. Rapat
b. Diskusi
c. Telepon
d. Kontakpersonal
e. Laporan lisan
2. Metode Tulisan
a. E-mail
b. Majalah
c. Surat kabar
d. Laporan tertulis
3. Metode Gambar
a. Foto
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
30
Komunikasi dari Bawah ke Atas (Upward Communication)
Menurut Pace dan Faules (2010) dalam sebuah organisasi berarti bahwa
informasi mengalir dari tingkat yang lebih rendah (bawahan) ke tingkat yang lebih
tinggi (penyelia). Semua pegawai dalam sebuah organisasi, kecuali mungkin
mereka yang menduduki posisi puncak. Mungkin berkomunikasi ke atas yaitu,
setiap bawahan dapat mempunyai alasan yang baik atau meminta informasi dari
atau memberi informasi kepada seseorang yang otoritasnya lebih tinggi daripada
dia. Suatu permohonan atau komentar yang di arahkan kepada individu yang
otoritasnya lebih besar, lebih tinggi, atau lebih luas merupakan esensi komunikasi
ke atas.
Komunikasi dari bawah ke atas dirancang untuk menyediakan umpan balik
tentang seberapa baik organisasi telah berfungsi. Bawahan diharapkan memberikan
informasi tentang prestasinya, praktik serta kebijakan organisasi. Komunikasi dari
bawah ke atas dapat berbentuk laporan tertulis maupun lisan, kotak saran,
pertemuan kelompok dan sebagainya.
Komunikasi ke atas penting karena beberapa alasan, yaitu (Pace dan Faules,
2010, h. 190):
a) Aliran informasi ke atas memberi informasi berharga untuk pembuatan
keputusan oleh mereka yang mengarahkan organisasi dan mengawasi
kegiatan orang-orang lainnya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
31
b) Komunikasi ke atas memberitahukan kepada penyelia kapan bawahan
mereka siap menerima informasi dari mereka dan seberapa baik bawahan
menerima apa yang dikatakan kepada mereka.
c) Komunikasi ke atas memungkinkan omelan dan keluh kesah muncul ke
permukaan sehingga penyelia tahu apa yang mengganggu mereka yang
paling dekat dengan operasi-operasi sebenarnya.
d) Komunikasi ke atas menumbuhkan apresiasi dan loyalitas kepada
organisasi dengan memberi kesempatan keada pegawai untuk mengajukan
pertanyaan dan menyumbang gagasan serta saran- saran mengenai operasi
organisasi.
e) Komunikasi ke atas mengizinkan penyelia untuk mementukan apakah
bawahan memahami apa yang diharapkan dari aliran komunikasi dua arah.
f) Komunikasi ke atas membantu pegawai mengatasi masalah pekerjaan
mereka dan memperkuat keterlibatan mereka dengan pekerjaan mereka
dan dengan organisasi tersebut
Mengemukakan empat alasan mengapa komunikasi ke atas terlihat amat sulit
(Pace dan Faules, 2010, h. 190):
1. Kecenderungan bagi pegawai untuk menyembunyikan pikiran mereka.
Penelitian menunjukkan bahwa pegawai merasa bahwa mereka akan
mendapat kesulitan bila mereka berbicara kepada penyelia mereka dan
cara
terbaik untuk naik pangkat dalam organisasi tersebut adalah sepakat
dengan penyelia mereka;
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
32
2. Perasaan bahwa penyelia dan manajer tidak tertarik kepada masalah
pegawai. Pegawai sering kali melaporkan bahwa manager mereka tidak
memperhatikan masalah mereka. Manager mungkin tidak memberi
tanggapan terhadap masalah pegawai dan mungkin menahan beberapa
komunikasi ke atas karena
hal itu mungkin membuat mereka terlihat buruk dalam pandangan atasan
mereka;
3. Kurangnya penghargaan bagi komunikasi ke atas yang dilakukan
pegawai. Seringkali manager tidak berhasil memberi penghargaan yang
nyata atau terselubung untuk mempertahankan agar saluran komunikasi
ke atas tetap terbuka;
4. Perasaan bahwa manager tidak dapat dihubungi dan tidak tanggap pada
apa yang disampaikan pegawai. Bisa terjadi personalia terlalu sibuk untuk
mendengarkan atau bawahan tidak dapat menemukan mereka. Bila
personaliaa ada di tempatnya, ia tidak tanggap pada apa yang dikatakan
bawahan tersebut.
Planty dan Machaver dalam Pace dan Faules (2010) mengemukakan tujuh
prinsip sebagai pedoman program komunikasi ke atas, yaitu:
1. Program komunikasi ke atas yang efektif harus direncanakan. Meskipun
kerahasiaan dan keterusterangan memperkokoh semua program
komunikasi efektif, penyelia dan manajer harus merangsang, mendorong
dan mencari jalan untuk mengembangkan komunikasi ke atas;
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
33
2. Program komunikasi ke atas yang efektif berlangsung secara
berkesinambungan. Bawahan harus memberi dan meminta informasi dari
tingkat yang lebih tinggi terlepas dari bagaimana segala sesuatu berjalan.
Penyelia dan manajer harus mau menerima informasi kepada bawahan dan
memberi tanggapan atas apa yang mereka terima, terlepas dari apakah
organisasi berfungsi lancar atau sedang mendapat gangguan;
3. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan saluran rutin.
Tanpa menghilangkan kesempatan bagi setiap pegawai untuk melakukan
kontak dengan dan didengar oleh manajer di setiap tingkat, informasi
harus mengalir ke atas melalui organisasi mengikuti tahap – tahap yang
biasa dan rutin. Masalah dan permohonan informasi harus berjalan ke atas
melalui organisasi sampai menemui orang yang dapat melakukan
tindakan; bila orang tersebut dapat memberi informasi atau menyelesaikan
masalah, aliran komunikasi ke atas tidak perlu berjalan lebih jauh lagi
daripada orang tersebut;
4. Program komunikasi ke atas yang efektif menitikberatkan kepekaan dan
penerimaan dalam pemasukan gagasan dari tingkat yang lebih rendah.
Perbedaan dalam interpretasi dan persepsi atau peristiwa harus
diperhitungkan. Jabatan seseorang dalam organisasi mendorongnya untuk
memandang segala sesuatu secara berbeda dan memberi makna yang
berlainan pula atas yang dilihatnya itu. Perbedaan dalam nilai – nilai dan
prioritas menghasilkan perbedaan dalam dugaan dan simpulan;
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
34
5. Program komunikasi ke atas yang efektif mencakup mendengarkan secara
obyektif. Manager harus menyediakan waktu untuk mendengarkan
bawahan secara obyektif. Kebiasaan mendengarkan dengan jengkel,
menunjukkan bahwa komunikasi ke atas sebenarnya tidak dikehendaki.
Mendengarkan yang disampaikan bawahan, memudahkan dan
mengurangi ketegangan bawahan, menunjukkan maksud menerima dan
kesediaan untuk mendengarkan pendapat yang bertentangan, kritik – kritik
dan cara pandang yang berlainan;
6. Program komunikasi ke atas yang efektif mencakup tindakan untuk
menanggapi masalah. Mendengarkan aktif dapat memancing munculnya
gagasan – gagasan baru, tetapi kegagalan untuk melakukan tindakan hanya
menciptakan kemarahan dan merusak ketulusan dalam komunikasi ke
atas. Bila harus dilakukan perubahan – perubahan dalam kebijakan atau
tindakan, sekadar mendengarkan tanpa melakukan suatu penyesuaian
dapat menghapuskan gagasan komunikasi ke atas. Bila tidak ada tindakan
yang dapat diambil, bawahan harus diberi tahu dan diberi alasan mengapa
perubahan – perubahan tidak dapat dilakukan;
7. Program komunikasi ke atas yang efektif menggunakan berbagai media
dan metode untuk meningkatkan aliran informasi.
Selanjutnya ada teori motivasi kerja menurut Frederick Herzberg yang dikutip
dalam Malayu S.P Hasibuan (2008, h. 153-165), mengemukakan teori motivasi dua
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
35
faktor atau sering juga disebut teori motivasi kesehatan (Faktor Higienis). Menurut
Herzberg, orang menginginkan dua macam faktor kebutuhan, yaitu:
1. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan pemeliharaan atau
maintenance factors. Faktor pemeliharaan (maintenance factors)
berhubungan dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketenteraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan merupakan
kebutuhan yang berlangsung terus menurus, karena kebutuhan ini akan
kembali ketitik nol setelah dipenuhi. Misalnya: orang lapar akan makan,
kemudian lapar lagi, lalu makan, dan seterusnya. Faktor-faktor
pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik, kepastian pekerjaan,
supervisi yang menyenangkan, mobil dinas, rumah dinas dan macam-
macam tunjangan lain. Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan
timbulnya ketidak puasan (dissatisfiers = faktor higienis) dan tingkat
absensi serta turnover karyawan akan meningkat. Faktor-faktor
pemeliharaan perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar
kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat ditingkatkan.
2. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi seseorang kebutuhan
ini menyangkut kebutuhan intrinsik, kepuasan pekerjaan (job content) yang
apabila terdapat dalam pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang
kuat, yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika kondisi
ini tidak ada, tidak akan menimbulkan rasa ketidakpuasan yang berlebihan.
Sehingga Faktor ini dinamakan satisfiers atau motivator yang meliputi:
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
36
1. Prestasi atau Achievement
2. Minat pada pekerjaan
3. Tanggung jawab atau Responsibility
4. Kemajuan atau Advancement
5. Tantangan atau Challange
Penelitian terdahulu yang keempat, berjudul Implementasi Arus
Komunikasi Dalam Memberikan Motivasi Kerja Karyawan (Studi Kasus Pada
Bagian Pelaporan Pimpinan dan Hubungan Antar Lembaga Kementerian Pekerjaan
Umum dan Perumahan Rakyat). Penelitian ini dilakukan karena komunikasi
vertikal dalam organisasi Bagian Pelaporan Pimpinan dan Hubungan Antar
Lembaga Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat merupakan suatu
hal yang menarik untuk dibahas.
Ada beberapa tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk mengetahui
bagaimana implementasi komunikasi atasan dan bawahan melalui tanggung jawab,
reward, dan kreativitas dalam memberikan motivasi kerja karyawan. Untuk itu
penelitian ini merupakan penelitian kualitatif sehinga data akan dikumpulkan
melalui kegiatan wawancara, observasi, dan dokumentasi. Penelitian ini juga
menggunakan metode penelitian studi kasus eksploratif dan paradigma
interpretatif, karena penelitian ini mencari hal yang memengaruhi terjadinya
sesuatu dan karena penelitian ini akan lebih fokus pada aspek partisipan dari pada
aspek pengamat.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
37
Teori perilaku menurut Douglas McGregor adalah teori yang menjelaskan
bahwa suatu perilaku tertentu dapat membedakan pemimpin dan bukan pemimpin
pada orang-orang. Konsep teori X dan Y dikemukakan oleh Douglas
McGregordalam buku The Human Side Enterprise di mana para manajer atau
pemimpin organisasi perusahaan memiliki dua jenis pandangan terhadap para
pegawai atau karyawan yaitu teori x atau teori y. Teori ini didasarkan pada asumsi-
asumsi bahwa manusia secara jelas dan tegas dapat dibedakan atas manusia
penganut teori X dan mana yang menganut teori Y (Pace, 2010, h. 282).
a. Teori X
Teori X berasumsi bahwa orang-orang pada umumnya lebih suka diarahkan,
enggan memikul tanggung jawab dan lebih menginginkan keselamatan diatas
segalanya.
Asumsi teori X:
1. Karyawan pada dasarnya tidak kreatif, tidak berinisiatif, tidak suka
bertanggung jawab sehingga manajer harus selalu memberikan pengarahan
dan petunjuk kepada karyawannya.
2. Karyawan pada dasarnya tidak mau bekerja dan akan senantiasa berusaha
untuk menghindar apabila terdapat kesempatan untuk menghindari
pekerjaan yang menjadi tugasnya.
3. Karyawan terpaksa harus diarahkan, diawasi dan apabila perlu diberi
ancaman dan hukuman agar tujuan perusahaan dapat tercapai.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
38
Teori X menyatakan bahwa pada dasarnya manusia tidak suka bekerja serta
sebisanya akan menghindar dari pekerjaan dan tanggungjawab yang diberikan
kepadanya. Dalam bekerja para karyawan harus terus diawasi, diarahkan bahkan
diancam agar dapat bekerja sesuai dengan yang diinginkan perusahaan. Namun
meski begitu, para karyawan tetap menginginkan keamanan dan jaminan dari
perusahaannya.
b. Teori Y
Menurut Pace (2010, h. 283). Asumsi teori Y cenderung berasal dari
pendapat mengenai manusia sebagai organisme biologis yang tumbuh,
berkembang, dan melakukan pengendalian terhadap diri mereka sendiri.
Asumsi teori Y:
1. Pekerjaan itu pada hakekatnya seperti bermain, dapat memberikan kepuasan
kepada orang lain. Sehingga di antara keduanya tidak ada perbedaan, jika
keadaan sama-sama menyenangkan.
2. Manusia dapat mengawasi diri sendiri, dan hal itu tidak bisa dihindari dalam
rangka mencapai tujuan-tujuan organisasi.
3. Kemampuan untuk berkreativitas di dalam memecahkan persoalan persoalan
organisasi secara luas didistribusikan kepada seluruh pendidik/tenaga
kependidikan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
39
4. Motivasi tidak saja berlaku pada kebutuhan-kebutuhan sosial, penghargaan
dan aktualisasi diri tetapi juga pada tingkat kebutuhan kebutuhan fisiologi dan
keamanan.
5. Orang-orang dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika
dimotivasi secara tepat.
Teori Y memiliki anggapan bahwa bekerja adalah kegiatan yang disenangi
manusia seperti halnya kegiatan sehari-hari lainnya. Karyawan tidak perlu terlalu
diawasi dan diancam secara ketat karena mereka memiliki pengendalian diri serta
tanggung jawab untuk bekerja sesuai tujuan perusahaan. Karyawan memiliki
kreativitas, imajinasi, kepandaian yang digunakan untuk dalam memecahkan
persoalan-persoalan organisasi. Karyawan juga memerlukan motivasi yang tepat
agar mereka dapat berprestasi dan bekerja dengan baik. Dasar motivasi kerja
karyawan yang didasari oleh teori Y adalah pengendalian dan penempatan diri
sendiri. Penerapan teori ini memberi kelonggaran yang lebih besar kepada
karyawan untuk bernisiatif dalam mengembangkan kreasi-kreasi mereka, sehingga
meningkatkan efisiensi dan efektivitas dalam pencapaian tujuan organisasi.
Penerapan teori Y ini menjadikan manajer lebih bersifat terbuka dan berusaha
memberikan informasi yang diperlukan untuk peningkatan kegiatan kerja
Teori menonjol kedua adalah teori motivasi kerja. Motif atau motivasi
berasal dari kata latin “moreve” yang berarti dorongan dari dalam diri manusia
untuk bertindak atau berperilaku. Pengertian motivasi tidak terlepas dari kata
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
40
kebutuhan “needs” atau “want”. Kebutuhan adalah suatu potensi dalam diri
manusia yang perlu ditanggapi atau
Penelitian terdahulu yang kelima, berjudul Pengaruh Aktivitas Employee
relations Terhadap Motivasi Kerja Karyawan LPP TVRI Pusat Jakarta. Penelitian
ini berangkat dari masalah perusahaan stastiun televisi TVRI yang kalah bersaing
dengan stasiun televisi lainnya, dikarenakan kinerja karyawannya tidak
menunjukkan produktivitas kerja yang tinggi.
Maka dari itu ada beberapa tujuan dalam penelitian ini yaitu, untuk
mengetahui apakah adanya pengaruh employee relations terhadap motivasi, dan
jika ada seberapa besar pengaruh dari kegiatan employee relations tersebut. Untuk
itu penelitian ini menggunakan metode penelitian kuantitatif dengan jenis deskriptif
eksplanatif, karena penelitian ini tidak hanya mendeskripsikan penelitiannya tetai
juga menjelaskan dan menelusuri lebih jauh keterkaitan antara beberapa variabel
yang diduga memengaruhi variabel lainnya.
Penelitian ini memiliki dua teori menonjol yaitu, teori employee relations.
Menurut Jery A. Hendrix (2010, h.110) employee relations adalah program untuk
hubungan dengan karyawan yang harus memperhatikan kebutuhan karyawan
adapun pesan-pesan, tindakan atau acara khusus, kontrol media dan pelaksanaannya
dengan menggunakan prinsip komunikasi efektif.
Tindakan atau acara khusus yang digunakan di dalam program hubungan
karyawan, yaitu:
1. Training Seminars (pelatihan seminar)
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
41
2. Special Programs on safety or new technology (program khusus pada
perlindungan atau teknologi baru)
3. An open house for employees and their families (Open house untuk
karyawan dan keluarga karyawan)
4. Parties, receptions and other social affairs (Pesta, resepsi dan kegiatan
social lainnya)
5. Other employee special events related to organizational development
(Acara khusus karyawan lainnya yang dihubungkan untuk
mengembangkan organisasi)
Teori kedua yang menonjol adalah teori motivasi kerja. Proses timbulnya
motivasi seseorang merupakan gabungan dari konsep kebutuhan, dorongan, tujuan,
dan imbalan.
Proses Motivasi terdiri dari beberapa tahapan proses sebagai berikut
(Robbins, 2008, h. 227):
1) Kebutuhan yang belum terpenuhi menyebabkan adanya suatu
ketidakseimbangan dalam diri seseorang dan berusaha untuk
mengurangi dengan perilaku tertentu
2) Mencari dan memilih cara-cara untuk memuaskan kebutuhan
3) Perilaku yang diarahkan pada tujuan atau prestasi dengan cara-
cara yang telah dipilihnya dengan didukung dengan
kemampuan, keterampilan maupun pengalaman
4) Evaluasi prestasi dilakukan oleh diri sendiri atau orang lain
(atasan tentang keberhasilan dalam mencapai tujuan).
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
42
5) Imbalan atau hukuman yang diterima atau dirasakan
tergantung kepada evaluasi atas prestasi yang dilakukan.
6) Menilai sejauh mana perilaku dan imbalan telah memuaskan
kebutuhannya
Seseorang dikatakan memiliki motivasi kerja yang tinggi jika:
a. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi terhadap
pelaksanaan suatu tugas atau mencari solusi atas suatu
permasalahan
b. Cenderung menetapkan tingkat kesulitan tugas yang moderat
dan menghitung resikonya
c. Memiliki keinginan yang kuat untuk memperoleh umpan balik
atau tanggapan atas pelaksanaan tugasnya. Mereka ingin tahu
seberapa baik mereka telah mengerjakannya, dan mereka
sangat antusias untuk mendapatkan umpan balik, tidak peduli
apakah hasilnya baik atau buruk (Indriyo Gitosudarmo & I
Nyoman Sudita, 2008, h. 37).
Penelitian terdahulu yang keenam, berjudul Penerapan Kegiatan Employee
relations Dalam Mendukung Iklim Komunikasi Internal. Penilitian ini berawal dari
adanya masalah turnover karyawan yang memiliki kemampuan di perusahaan
dalam bidang jasa. Dari masalah tersebut penelitian ini memiliki tujuan untuk
mengetahui apa saja kegiatan employee relations di perusahaan X dari tahun 2010-
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
43
2012, bagaimana iklim komunikasi perusahaannya, dan apa kaitan dari kegiatan
employee relations yang telah dilakukan selama 2 tahun tersebut terhadap iklim
komunikasi perusahaan X.
Untuk mencapai tujuan dan menjawab permasalahan yang ada maka
penelitian ini menggunakan metode studi kasus kualitatif dengan pendekatan
deskriptif. Hal ini dikarenakan peneliti skripsi ini ingin menyelidiki secara cermat
suatu program, peristiwa, aktivitas, proses, atau sekelompok individu dan juga
karena peneliti ingin menggali informasi dan pandangan informan secara mendalam
terkait dengan penerapa program-program employee relations di perusahaan X
dalam mendukung iklim komunikasi internal perusahaan. Sedangkan paradigma
yang digunakan adalah paradigma konstruktivis karena penelitian ini berusaha
untuk mengetahui suatu realitas sosial berdasarkan konteks alaminya
Penelitian ini memiliki teori utama atau menonjol sebagai acuan penelitian.
Ada teori employee relations.
Bentuk kegiatan employee relations (Ruslan, 2014, h. 278):
1. Program pendidikan dan pelatihan
Program ini dilakukan dalam upaya meningkatkan kinerja dan
keterampilan (skill) karyawan, dan kualitas maupun kuantitas
pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya.
2. Program motivasi kerja berprestasi
Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement Motivation
Training (AMT), dimana melalui pelatihan tersebut diharapkan dapat
mempertemukan antara motivasi dan prestasi kerja serta disiplin
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
44
karyawan dengan harapan-harapan atau keinginan dari pihak
perusahaan dalam mencapai produktivitas tinggi.
3. Program penghargaan
Program penghargaan yang dimaksud adalah upaya pihak perusahaan
(pimpinan) dalam memberikan suatu penghargaan kepada karyawan,
baik yang berprestasi kerja maupun cukup lama masa pengabdian
pekerjaan. Dalam hal ini, penghargaan yang diberikan itu akan
menimbulkan loyalitas dan rasa memiliki (senses of belonging) yang
tinggi terhadap perusahaan.
4. Program acara khusus (special event)
Program khusus yang sengaja dirancang di luar bidang pekerjaan sehari-
hari, misalnya dalam rangka event ulang tahun perusahaan, diadakan
kegiatan keagamaan, olahraga, lomba, hingga berpiknik bersama yang
dihadiri oleh pimpinan dan semua ara karyawannya. Kegiatan dan
program tersebut dimaksudkan untuk menumbuhkan rasa keakraban
bersama di antara sesama karyawan dan pimpinan.
5. Program media komunikasi internal
Membentuk media komunikasi internal melalui bulletin, news release
(majalah dinding), dan majalah perusahaan yang berisikan pesan,
informasi dan berita yang berkaitan dengan kegiatan antar karyawan
atau perusahaan dan pimpinan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
45
Teori selanjutnya ada teori komunikasi internal. Menurut Jalaluddin
Rakhmat dalam bukunya Psikologi Komunikasi, atraksi interpersonal diartikan
sebagai kesukaan pada orang lain, sikap positif, dan daya Tarik seseorang
(Rakhmat, 2008, h. 110-111). Dengan bahasa sederhana berarti semakin tertarik
kita pada seseorang, makin besar kecenderungan kita berkomunikasi dengannya/
besarnya atraksi interpersonal akan mendorong berhasilnya komunikasi
interpersonal dengan orang lain. Faktor-faktor yang memengaruhi atraksi
interpersonal adalah (Rakhmat, 2008, h. 111-117):
1. Faktor-faktor personal
a. Kesamaan karateristik personal. Orang-orang yang
memiliki kesamaan dalam nilai-nilai, sikap, keyakinan,
tingkat sosioekonomis, agama, ideologis, cenderung saling
menyukai. Reader dan English mengukur kepribadian
subjek-subjeknya dengan rangkaian tes kepribadian. Hasil
penelitian menunjukkan bahwa mereka yang bersahabat
mendemonstrasikan korelasi yang erat dalam kepribadian.
b. Tekanan emosional, yaitu ketika seseorang harus
memikul tekanan emosional yang tinggi, ia akan
menginginkan kehadiran orang lain dan cenderung untuk
berkomunikasi.
c. Harga diri yang rendah
d. Isolasi sosial
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
46
Tujuan komunikasi internal dalam perusahaan adalah (Lestari, 2012, h. 18-19):
1. Untuk meningkatkan kesetiaan, kerjasama, dan pengertian
karyawan.
2. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang kebutuhan
dan tujuan karyawan
3. Untuk memberikan informasi kepada manajemen tentang reaksi
karyawan terhadap tujuan, kebijaksanaan, dan praktek perusahaan.
4. Untuk memberikan informasi, menjelaskan, dan menafsirkan
program-program perusahaan dan keefektifan program tersebut.
5. Untuk mencapai tujuan manajemen dan karyawan yang saling dapat
menerima, yakni kerja sama dan gotong royong
6. Untuk memberikan propaganda kepad akaryawan dan merintangi
propaganda dari sumber-sumber lain.
7. Untuk meningkatkan hubungan pribadi dan peran serta karyawan.
8. Untuk memberikan alat ekspresi dan penjelasan
9. Untuk memenuhi kebutuhan pribadi dan kebutuhan jabatan
karyawan
10. Untuk memotivasi karyawan.
Komunikasi Vertikal
Komunikasi vertikal adalah arus komunikasi timbal balik (two way communication)
dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen yang memegang peranan cukup
vital, yaitu komunikasi dari atas ke bawah (downward communication) dan dari
bawah ke atas (upward communication) (Ruslan, 2010, h. 99). Dalam proses
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
47
komunikasi vertikal ini, pimpinan memberikan instruksi, petunjuk, pengarahan,
informasi, dan penjelasan kepad akaryawan. Kemudian arus komunikasi diterima
dalam bentuk laporan, gagasan, pelaksanaan tugas, saran, hingga pengaduan dari
karyawan kepada pimpinan.
Komunikasi horizontal
Komunikasi horizontal dideskripsikan sebagai pertukaran informasi antara unit-
unit organisasi dalam level hierarki yang sama. Komunikasi horizontal memiliki
arti penting jika setiap organisasi memiliki tingkat ketergantungan yang cukup
besar. Namun, jika setiap bagian bekerja secara mandiri, maka komunikasi ini
jarang digunakan (Robbins, 2008, h. 7).
Pace dan Faules (2010, h. 185) menuliskan bahwa terdapat enam fungsi pentingnya
komunikasi horizontal, yaitu:
1. Untuk mengkoordinasikan penugasan atau pembagian kerja
2. Berbagi informasi mengenai rencana dan kegiatan. Jika gagasan dari
beberapa orang menjanjikan hasil yang lebih baik daripada gagasan
seseorang, maka komunikasi ini menjadi penting. Dalam menciptakan
rancangan suatu program, anggota suatu bagian mungkin perlu berbagai
informasi mengenai rencana dan apa yang akan dikerjakan.
3. Untuk memecahkan masalah
4. Untuk memperoleh pemahaman bersama, baik mengenai suatu pekerjaan
atau kebijakan, praktek dan prosedur perusahaan secara menyeluruh. Jika
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
48
ada perubahan, maka perlu adanya kerja sama untuk menghasilkan
pemahaman bersama mengenai perubahan yang harus dibuat.
5. Untuk mendamaikan/ berunding/ menengahi perbedaan (manajemen
konflik). Individu sering mengembangkan pilihan dan prioritas yang
akhirnya menimbulkan ketidaksepakatan. Komunikasi horizontal dapat
digunakan untuk mendamaikan perbedaan, menyesuaikan prioritas dan
menyelesaikan konflik antar karyawan.
6. Untuk menumbuhkan dukungan antarpersonal (membangun hubungan).
Komunikasi horizontal bertujuan memperkuat ikatan, membina
hubungan di antara karyawan dan mendorong terciptanya unit kerja yang
padu. Interaksi rekan sejawat menghasilkan dukungan emosional dan
psikologis.
Komunikasi diagonal (Cross-Channel Communication)
Komunikasi diagonal melibatkan komunikasi antara dua kedudukan dalam
struktur organisasi yang berbeda dan tidak memiliki garis komando. Menurut
Purwanto (2011, h. 53), komunikasi diagonal memiliki keuntungan, yaitu:
1. Penyebaran informasi menjadi lebih cepat daripada bentuk komunikasi
tradisional.
2. Memungkinkan individu dari berbagai departemen ikut membantu
menyelesaikan masalah dalam organisasi.
Pemilihan saluran komunikasi internal
Pemilihan saluran komunikasi internal meliputi (Lestari, 2012, h. 24-25):
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
49
1. Formal
Jaringan komunikasi formal adalah system yang dirancang manajemen
untuk memberikan alur siapa yang berbicara kepad asiapa agar pekerjaan
dapat diselesaikan. Cara yang paling umum untuk mendeskripsikan jaringan
komunikasi formal adalah melalui bagan organisasi. Bagan ini lebih dari
sekedar alat birokrasi, namun juga menyediakan produk yang jelas tentang
siapa yang bertanggung jawab memberikan tugas dan karyawan mana yang
bertanggung jawab untuk performa kerja yang lain.
2. Informal
Jaringan komunikasi informal adalah pola interaksi yang berdasarkan
hubungan pertemanan, berbagai cerita personal atau ketertarikan karir, dan
kedekatan. Dalam sebuah organisasi, berbagai ruangan kerja dan beremu
dalam frekuensi yang sering memungkinkan adanya pertukaran informasi.
Dalam konteks komunikasi internal, manajemen dapat memilih
bagimana dan media apa yang digunakan untuk mengirimkan sebuah pesan.
Terkadang pesan tertulis dapat lebih sukses daripada pesan oral. Di waktu
yang berbeda dapat terjadi bahwa berbicara secara langsung lebih membawa
hasil dibandingkan pesan tercetak. Pemahaman pada dua media ini akan
membantu manajemen menentukan pilihan yang terbaik mengenai
bagaimana mengirimkan pesan penting.
3. Komunikasi lisan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
50
Dalam pendekatan hubungan manusia pertemuan tatap muka
merupakan panggung pusat komunikasi. Seperti tujuan komunikasi berubah
dari pelaksanaan peraturan menjadi memuaskan kebutuhan manusia, maka
media komunikasi pun berubah. Komunikasi tertulis yang tidak melibatkan
komunikasi nonverbal dan umpan balik, dianggap kurang dalam kehadiran
sosial daripada interaksi tatap muka yang melibatkan komunikasi
nonverbal.
4. Komunikasi tertulis
Pesan tertulis memiliki keuntungan dan kekurangan yang berbeda dengan
komunikasi lisan.komunikasi tertulis bersifat permanen. Sekali kata-kata tertulis
dalam kertas, mereka dapat menjadi referensi di masa datang. Keuntungan terbesar
dari komunikasi jenis ini adaah pesan tertulis juga memiliki potensi kesalahan yang
lebih kecil karena seseorang dapat menciptakan pesan dengan sebaik mungkin,
denhan waktu yang lebih longgar untuk membentuk pesan sesuai dengan yang
diinginkan pengirim. Karena pengirim pesan dapat memilih kata-kata yang tepat
untuk menyampaikan informasi. Selain itu menulis adalah media terbaik yang dapat
digunakan sebagai bukti rekam.
Komunikasi tertulis untuk konteks formal ke atas (upward communication).
Berupa kotak saran yang menjadi saluran dalam menyediakan data yang cukup
memadai untuk menjamin kepuasan kerja karyawan; grievance procedure yang
merupakan usaha tematik pihak manajemen organisasi besar untuk mendengarkan
keluhan, keinginan, tuntutan, kerugian, dan masalah yang dihadapi karyawam,
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
51
dalam pekerjaan melalui formulir yang disediakan; survey semangat kerja dan sikap
karyawan yang bermanfaat untuk melakukan perubahan-perubahan dalam
organisasi; mekanisme penyusunan anggaran. Kemajuan teknologi telah
menyediakan alternative media tertulis yang dapat digunakan dalam penyampaian
pesan seperti electronic mail (e-mail), konferensi computer, dan pesan instan.
5. Komunikasi tulisan dan lisan
Metode komunikasi ini dinilai paling efektif. Situasi yang memerlukan
tindakan segera tetapi kemudian diikuti oleh tindak lanjutnya, yang bersifat umum
dan memerlukan pendokmentasian, dan yang paling meliputi hubungan-hubungan
antarpersona yang positif. Bahkan di dalam sebuah organisasi yang mengklaim
telah memiliki iklim komunikasi internal yang kondusif sekalipun, masalah-
masalah yang muncul terkait tidak sempurnanya informasi yang diterima anggota
organisasi akan tetap terjadi. Hal ini karena proses komunikasi di mana saja baik
internal maupun eksternal, memiliki kemungkinan untuk menghadapi beberapa
habatan yang apabila tidak disadari dan berusaha dihindarkan, akan sangat
memengaruhi keberhasilan komunikasi yang dijalankan.
Menurut Pace dan Faubales (2010, h. 190) komunikasi internal memiliki
berbagai komponen-komponen. Namun, fokus penelitian ini hanya mengambil satu
unsur saja dari komunikasi internal yaitu iklim komunikasi internal. Bentuk-bentuk
pernyataan mengenai iklim komunikasi internal memposisikan karyawan sebagai
orang yang berada dalam organisasi dan melihat serta mempersepsikan hubungan
yang terjadi dalam persuahaan tempat mereka bekerja.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
52
2.1.2 Tabel Perbandingan
Dalam melakukan sebuah penelitian dibutuhkan penelitian terlebih dahulu sebagai
pembanding atau referensi untuk penelitian yang dilakukan. Maka, untuk
memudahkan penelitian, peneliti merangkum penelitian terdahulu kedalam sebuah
tabel perbandingan sebagai berikut:
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
53
2.2 Tabel Penelitian Terdahulu
No. Penelitian terdahulu Metode Hasil Penelitian Teori & Konsep yang digunakan
1. Judul:
Pengaruh Internal Public Relations
terhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT Panelindo Sakti
Bersama
Jenis penelitian:
Skripsi
Nama penulis :
Bobby Hartant
Kuantitatif Berdasarkan hasil penelitian didapatkan hasil
adanya pengaruh positif dari kegiatan Internal
Public Relations terhadap motivasi kerja karyawan
perusahaan PT Panelindo Sakti Bersama. Kegiatan
divisi internal Public Relations yang disarankan
dan berpengaruh bagi karyawan PT Panelindo
Sakti Bersama antara lain, meeting, komunikasi
tatap muka, komunikasi menggunakan media
komunikasi bulletin board, majalah, dan adanya
saran email untuk memberitahukan informasi
kepada karyawan.
Komunikasi
Public Relations
Internal Public Relations
Motivasi
Pengaruh Internal Public
Relations terahadap
motivasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
54
Universitas :
Bina Nusantara
Sumber :
http://library.binus.ac.id/Collectio
ns/ethesis_detail/2013-2-01323-
MC
2. Judul:
Pengaruh Internal Public Relations
terhadap Motivasi Kerja (Studi
Path Analysis di PT Jasa Marga
(PERSERO) Cabang Purbaleunyi
Kantor Cabang Pasteur.
Kuantitatif, Hasil penelitian menunjukkan bahwa dimensi
Internal Public Relations yang meliputi:
Mengkomunikasikan Kebijakan Direksi tidak
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan. Perubahan kebijakan direksi juga
tidak berpengaruh secara signifikan terhadap
motivasi kerja karyawan. Sedangkan dimensi
Behaviorisme
X dan Y
Internal Public Relations
Motivasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
55
Jenis penelitian:
Jurnal penelitian
Nama penulis :
Qisthy Rabathy
Universitas :
FISIP UNPAS
Sumber :
Jurnal Retorika
http://repository.unpas.ac.id/2839
1/
membangun jaringan komunikasi berpengaruh
secara signifikan terhadap motivasi kerja
karyawan. Membantu proses restrukturisasi juga
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan. Meningkatkan rasa memiliki
berpengaruh secara signifikan terhadap motivasi
kerja karyawan. dan Membantu terciptanya
budaya perusahaan berpengaruh secara signifikan
terhadap motivasi kerja karyawan. Sedangkan
secara simultan, pengaruh internal public
relations terhadap motivasi kerja karyawan
berpengaruh secara signifikan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
56
3. Judul:
Pengaruh Komunikasi Vertikal
Atasan dan Bawahan
terhadap Motivasi Kerja
Karyawan PT Trafoindo Prima
Perkasa Cabang Tangerang
Jenis Penelitian:
Skripsi
Nama penulis:
Marcella Angelia
Universitas:
Kuantitatif Hasil penelitian ini menyatakan kalau adanya
hubungan dan pengaruh yang kuat antara
komunikasi vertikal (atasan dan bawahan) terhadap
motivasi kerja karyawan. Komunikasi vertikal
yang sudah baik dilakukan dalam perusahaan ini
adalah komunikasi dalam menyampaikan ide atau
pendapat dan adanya pemberian
reward/penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi.
Komunikasi Organisasi
Komunikasi Vertikal
Komunikasi Internal
Motivasi Kerja
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
57
Bina Nusantara
Sumber :
http://library.binus.ac.id/Collectio
ns/ethesis_detail/2017-1-01257
4. Judul:
Implementasi Arus Komunikasi
Dalam Memberikan Motivasi
Kerja Karyawan (Studi Kasus
Pada Bagian Pelaporan Pimpinan
dan Hubungan Antar Lembaga
Kementerian Pekerjaan Umum
dan Perumahan Rakyat)
Kualitatif Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa
implementasi komunikasi vertikal yang dilakukan
di Lembaga Kementerian Pekerjaan Umum dan
Perumahan Rakyat yang paling baik adalah dengan
komunikasi secara langsug/tatap muka seperti
meeting, karena hal ini dapat menumbuhkan
kepercayaan pimpinan. Lalu reward yang diberikan
adalah pujian atas kinerja yang baik dan kegiatan
antar kantor. Sedangkan kalau implementasi yang
Komunikasi Organisasi
Komunikasi Vertikal
X dan Y
Motivasi Kerja
Hierarki Maslow
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
58
Jenis penelitian:
Skripsi
Nama penulis:
Avi Maharani Putri
Universitas:
Bina Nusantara
Sumber :
http://library.binus.ac.id/Collectio
ns/ethesis_detail/2017-1-01244
dilakukan untuk membangun kreativitas adalah
dengan memberikan kebebasan dalam
berkreativitas dalam kompetisi kecil yang
diselenggarakan, hal ini selain merangsang
karyawan untuk berpikir kreatif juga untuk
mengasah otak dalam melakukan pemecahan
masalah. Selain itu pemberian motivasi di setiap
aspek pemberian tanggung jawab, reward, dan
pengembangan kreativitas juga merupakan
implementasi yang tepat saat melakukan
komunikasi vertikal.
5. Judul:
Kuantitatif Hasil dari penelitian ini menyatakan bahwa adanya
pengaruh yang signifikan antara kegiatan employee
Teori Komunikasi
Organisasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
59
Pengaruh Aktivitas Employee
Relations Terhadap Motivasi
Kerja Karyawan LPP TVRI Pusat
Jakarta
Jenis penelitian:
Skripsi
Nama penulis:
Dewi Ristanti M.
Universitas:
Mercu Buana
relations terhadap motivasi kerja karyawan LPP
TVRI Pusat Jakarta, dan terdapat beberapa faktor
yang mempengaruhi motivasi kerja karyawan
yaitu, jaminan hari tua dan pengadaan sarana
pertelevisian,
Teori Public Relations
Teori Employee Relations
Teori Motivasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
60
Sumber :
http://repository.mercubuana.ac.id
/9610/2/Cover.pdf
6. Judul:
Penerapan Kegiatan Employee
Relations Dalam Mendukung
Iklim Komunikasi Internal
Jenis penelitian:
Skripsi
Nama penulis:
Yeni Indah Lestari
Universitas:
Kualitatif Hasil dari penelitian ini menyatakan kalau
perusahaan X dari tahun 2010-2012 telah
menerapkan kegiatan employee relations, yaitu
pendidikan dan pelatihan karyawan,program media
komunikasi internal, penghargaan, survey
karyawan tiap tahun (My Voice), komunikasi dan
diskusi formal tiap hari, konferensi staf, kegiatan
rangsangan bicara, komunikasi tatap muka, dan
acara khusus, employee party, dinner, dan potluck.
Sedangkan iklim komunikasi yang terbentuk di
perusahaan X secara keseuruhan bersifat dua arah,
Teori Employee Relations
Komunikasi Internal
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
61
Universitas Indonesia
Sumber :
http://lib.ui.ac.id/detail?id=20318
218&lokasi=lokal#parentHorizont
alTab4
terbuka, dan mendorong partisipasi langsung,
karyawan baik dalam komunikasi vertikal,
horizontal, maupun diagonal. Sedangkan iklim
yang terbentuk adalah suportif, saling mendukung,
berorientasi masalah, spontanitas, prinsip
persamaan, empati, dan provosionalisme.
Penerapan kegiatan employee relations perusahaan
yang mampu mendukung kualitas iklim
komunikasi internal yang kondusif pada
perusahaan X, adalah Program pelatihan,
penghargaan, konferensi staf, komunikasi
langsung, kegiatan rangsangan bicara, dan
kegiatan khusus.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
62
2.1.3 Fungsi Penelitian
Dari hasil penelitian terdahulu yang pertama yang berupa skripsi di atas,
dapat terlihat kekurangan penelitian tersebut ada pada kurang lengkapnya
pembahasan tentang bagaimana dan kenapa kegiatan internal relations dapat
memengaruhi atau meningkatkan motivasi kerja karyawan PT Panelindo Sakti
Bersama. Sedangkan kelebihan dari penelitian ini adalah penelitian ini memiliki
data konkret yang dapat menjadi acuan/referensi dasar untuk penelitian yang akan
peneliti buat, karena nantinya peneliti akan meneliti berdasarkan data hasil
penelitian serta dari kekurangan yang terdapat di penelitian ini. Peneliti akan
menjadikan kekurangan/kelemahan penelitian ini menjadi celah yang dapat diambil
untuk dikulik lebih dalam di penelitian.
Dari hasil penelitian terdahulu yang kedua yang berupa jurnal penelitian di
atas, dapat diketahui penelitian ini memiliki kekurangan yaitu, tidak adanya solusi
untuk meningkatkan dimensi Internal Public Relations yang asih kurang atau yang
belum signifikan memengaruhi motivasi kerja karyawan.
Penelitian ini juga memiliki kelebihan, yaitu penelitian ini dapat menjadi
acuan referensi untuk penelitian yang akan peneliti buat, karena temanya berkaitan
dengan tema penelitian yang ingin peneliti angkat, yaitu mengenai internal public
relations dan motivasi kerja. Teori-teori yang digunakanpun relevan dan beragam
untuk digunakan dalam penelitian peneliti. Dari hasil penelitian peneliti juga
mendapatkan inspirasi untuk melihat apakah PT Japfa Comfeed Indonesia memiliki
dan melakukan dimensi internal public relations seperti perusahaan PT Jasa Marga.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
63
Dari hasil penelitian terdahulu yang ketiga berupa skripsi, peniliti melihat
adanya kekurangan dari penelitian ini yaitu tidak ditemukannya solusi dan
penjelasan mengenai hasil penelitian yang menyatakan kalau pekerja di PT
Trafoindo Prima bekerja tidak sesuai dengan minat bakat para pekerja.
Namun disisi lain, penelitian ini juga memiliki kelebihan yaitu dapat
menjadi acuan referensi untuk penelitian yang akan peneliti buat, karena temanya
sangat berkaitan dengan tema penelitian yang ingin peneliti angkat, teori-teori yang
digunakan relevan untuk digunakan dalam penelitian peneliti. Dari hasil penelitian,
peneliti mendapatkan inspirasi untuk melihat apakah pekera di PT Japfa Comfeed
bekerja sesuai dengan minat bakat yang dimiliki, apakah gaji yang diterima sesuai
dengan posisi yang di jabat sekarnag, dan apakah komunikasi vertikal yang baik
terjadi di PT Japfa Comfeed Indonesia dan apakah komunikasi vertikal merupakan
salah satu dari kegiatan internal relations di PT Japfa Comfeed.
Dari hasil penelitian terdahulu yang keempat yang skripsi, dapat terlihat
banyak kelebihan yang dapat diambil dan membantu peneliti sebagai referensi
penelitian, karena penelitian terdahulu ini memiliki teori dan tema yang sejenis
dengan tema yang penulis angkat. Penelitian ini memberikan inspirasi bagi penulis
untuk melihat apakah implementasi kegiatan komunikasi vertikal yang telah
diterapkan Lembaga Kementrian Pekerjaan Umum dan Perusahaan Rakyat dapat
ditemukan dan digunakan juga di PT Japfa Comfeed Indonesia?
Dari hasil penelitian terdahulu yang kelima berupa skripsi, dapat terlihat
adanya kelebihan yang dapat menjadi acuan referensi untuk penelitian yang akan
peneliti buat, karena temanya sangat berkaitan dengan tema penelitian yang ingin
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
64
peneliti angkat, teori-teori yang digunakan relevan untuk digunakan dalam
penelitian peneliti. Dari hasil penelitian, peneliti mendapatkan inspirasi untuk
melihat apakah kegiatan internal relations di PT Japfa Comfeed Indonesia
memakai faktor kegiatan employee relations yang sama seperti yang di terapkan di
LPP TVRI Pusat.
Dari hasil penelitian terdahulu yang keenam berupa skripsi, maka penelitian
ini memiliki kelebihan yang dapat menjadi acuan referensi untuk penelitian yang
akan peneliti buat, karena temanya sangat berkaitan dengan tema penelitian yang
ingin peneliti angkat, teori-teori yang digunakan relevan untuk digunakan dalam
penelitian peneliti. Dari hasil penelitian, peneliti mendapatkan inspirasi untuk
melihat apakah kegiatan internal relations di PT Japfa Comfeed Indonesia memiliki
kegiatan yang sama dengan yang dilakukan perusaahan X. Apakah PT Japfa
Comfeed Indonesia juga memiliki iklim komunikasi yang baik, dan apakah iklim
komunikasi dapat meningkatkan motivasi kerja. Kelebihan ini juga dapat menjadi
suatu kekurangan bagi penelitian penulis, karena di dalam penelitian terdahulu tidak
disebutkan apakah iklim komunikasi yang berkaitan dengan kegiatan employee
relations tersebut dapat memengaruhi atau meningkatkan motivasi kerja atau tidak.
2.2 Konsep dan teori
2.2.1 Public Relations
Menurut Danandjaja (2011, h.17) pengertian dari public relations
itu sendiri mencakup kepada arti yang cukup luas dan sulit untuk
didefinisikan seperti halnya pendapat publik. Namun untuk memperoleh
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
65
pemahaman akan public relations, secara singkat dapat diuraikan antara
lain:
a) Public relations itu adalah pembedaan fungsi manajemen
yang secara fungsional memiliki peran membantu organisasi
dan publiknya untuk saling mempercayai dan saling
menyesuaikan
b) Public relations itu selalu mengabdi kepada kepentingan
publik.
c) Public relations itu adalah falsafah sosial, manajemen ketika
mengambil suatu keputusan bagi suatu kebijaksanaan, agar
tercipta opini publik yang sehat.
d) Dalam prakteknya, public relations itu membantu
terciptanya kerjasama, saling pengertian, dan saling
menerima antara publik dan organisasi, dan pada tahap lanjut
akan tercipta keuntungan bersama (mutual favourable).
e) internal public relations atau Internal communication dan
external public relations atau external communications
f) Dilihat dari prosesnya, maka public relations mempunyai
dua bentuk kegiatan yaitu, internal public relations atau
internal relations.
Teori public relations merupakan teori penting untuk digunakan
dalam penelitian ini karena public relations merupakan “ibu” dari internal
public relations dan dasar dari adanya kegiatan internal relations.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
66
2.2.2 Internal Public Relations
Membangun lingkungan internal yang baik dan kuat adalah salah
satu strategi dasar yang perlu dimiliki sebuah perusahaan, karena untuk
dapat bersaing di dunia luar, pondasi perusahaan haruslah kuat terlebih
dahulu. Maka dari itu, hadirlah internal public relations. Internal public
relations, dimaksudkan sebagai salah satu bentuk kegiatan dari public
relations yang menitikberatkan kegiatannya ke dalam. Istilah ke “dalam”
maksudnya kegiatan tersebut hanya berlaku kepada bentuk hubungan
dengan publik yang ada dalam instansi atau perusahaan tersebut (Pribadi,
2012, h. 9).
Internal relations yang baik berawal dari komunikasi internal yang
baik pula. Corporate event internal merupakan salah satu strategi yang
digunakan perusahaan untuk menyampaikan tujuan atau pesan internal
perusahaan. (O’Toole dan Mikolaitis, 2007, h. 10)
Menurut Ardianto (2011, h. 99) menjelaskan bahwa definisi internal
public relations adalah kegiatan PR untuk membina hubungan dengan
public internal, seperti karyawan, para manajer, para manajemen, dan para
pemegang saham (stockholders) agar citra dan reputasi perusahaan atau
organisasi tetap positif di mata public internal. Kegiatan hubungan internal
ini pun berupaya tetap memelihara budaya perusahaan (corporate culture)
yang sudah terbentuk sebelumnya. Melalui budaya perusahaan ini pula, rasa
senses of belonging (rasa memiliki) dan sense of responbility (rasa tanggung
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
67
jawab) dapat tumbuh dan berkembang di dalam public internal pada
organisasi dan perusahaan.
Terdapat lima media yang tepat untuk aktivitas Internal Public
Relations, yaitu (Laksamana, 2010, h.50):
1. Media Verbal
Dalam media verbal ada beberapa contoh media verbal:
a. Team briefing
b. Weekly briefing
c. Staff meeting
d. Conferences
e. Walking the job
f. Individual meeting
2. Printed Media Channels
Dalam printed media channels ada beberapa contoh:
a. Majalah internal
b. Staff annual report
c. Direct mail
d. Bulletin board
e. Pamflet
f. Poster
g. Staff journal
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
68
3. Audio Visual
Dalam audio visual terdapat beberapa contoh:
a. Video
b. In house TV
c. Telephone line
d. Radio
e. Teleconfrence & audio conference
4. E-Media
Dalam E-media terdapat beberapa contoh:
a. Internet
b. E-mail
c. Messenger
d. SMS & BBM services
5. Mixed Media
Dalam mixed media terdapat beberapa contoh:
a. Exhibitions
b. Launching event
c. Family atau staff event
d. Social Events
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
69
2.2.3 Employee Relations (Hubungan Kepegawaian)
Employee relations ini dapat juga disebut hubungan publik internal
di suatu perusahaan besar atau untuk perusahaan kecil biasa dikenal sebagai
internal relations. Publik atau masyarakat internal adalah sekelompok
orang-orang yang sedang bekerja di suatu organisasi atau perusahaan yang
jelas, baik fungsional, organisasi maupun bidang teknis dan jenis
karyawanan (tugas) yang dihadapinya, maka dari itu di dalam suatu
hubungan internal relations terbagi dua fungsi penting yaitu, employee
relations dan shareholder relations (Ruslan, 2010, h. 23). Karena di dalam
penelitian ini penulis akan berfokus pada hubungan karyawan, maka teori
yang akan dibahas dan digunakan adalah teori Employee relations.
Employee relations ini ada karena di dalam perusahaan publik
pertama dan utama adalah karyawan di dalam perusahaan itu sendiri, dan
public relations dalam suatu perusahaan memiliki fungsi penting sebagai
perantara atau komunikator dalam penyampaian komunikasi antara
karyawan dan grup karyawan di dalam suatu perusahaan agar dapat berjalan
dengan lancar, sehingga dapat terjalinnya hubungan internal atau antar
karyawan yang baik (Center, dkk., 2008, h. 22).
Kegiatan employee relations yang dapat meningkatkan motivasi
karyawannya dapat dilaksanakan dalam bentuk (Ruslan, 2010, h. 278-
279):
Program pendidikan dan pelatihan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
70
Program pendidikan dan pelatihan dilaksanakan
perusahaan, dalam upaya meningkatkan kinerja dan
keterampilan (skill) karyawan, dan kualitas maupun
kuantitas pemberian jasa pelayanan dan lain sebagainya.
Perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed
Indonesia, memiliki program pendidikan dan pelatihan
berupa internal training setiap bulannya bagi para
pekerjanya.
Program motivasi kerja berprestasi
Program tersebut dikenal dengan istilah Achievement
Motivation Training (AMT), dimana melalui pelatihan
tersebut diharapkan dapat mempertemukan antara motivasi
dan prestasi kerja serta disiplin karyawan dengan harapan-
harapan atau keinginan dari pihak perusahaan dalam
mencapai produktivitas tinggi. Perusahaan manufaktur
pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia, juga
memberikan seminar motivasi yang dibawakan oleh
motivator terkenal bagi para karyawan setiap tahunnya.
Program penghargaan
Program penghargaan yang dimaksud adalah upaya pihak
perusahaan (pimpinan) dalam memberikan suatu
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
71
penghargaan kepada karyawan, baik yang berprestasi kerja
maupun cukup lama masa pengabdian pekerjaan. Dalam hal
ini, penghargaan yang diberikan itu akan menimbulkan
loyalitas dan rasa memiliki (sense of belonging) yang tinggi
terhadap perusahaan. Seperti yang ada di perusahaan
manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia
dengan program K3nya.
Program acara khusus (special event)
Merupakan suatu program khusus yang sengaja dirancang
di luar bidang pekerjaan sehari-hari, misalnya dalam rangka
event ulang tahun perusahaan, diadakan kegiatan
keagamaan, olahraga, lomba, hingga berpiknik bersama
yang dihadiri oleh pimpinan dan semua para karyawannya.
Kegiatan dan program tersebut dimaksudkan untuk
menumbuhkan rasa keakraban bersama di antara sesama
karyawan dan pimpinan. Perusahaan manufaktur pakan
ternak, PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
memiliki program khusus, misalnya, acara senam bersama
dan lomba di hari besar seperti 17 Agustus-an.
Maka dari itu, peneliti diharapkan dapat mengetahui apakah
perusahaan manufaktur pakan ternak seperti PT Japfa Comfeed Indonesia
memiliki bentuk-bentuk program employee relations seperti yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
72
disebutkan di atas, dan apakah program yang telah dijalankan telah
mencapai tujuan program internal relations.
2.2.4 Motivasi
Teori ini juga menjadi teori yang wajib ada di penelitian yang
berjudul Persepsi Karyawan terhadap Strategi Internal relations Perusahaan
Manufaktur di Indonesia dalam Meningkatkan Motivasi Kerja (Studi kasus
terhadap kegiatan internal relations PT Japfa Comfeed Indonesia unit
Tangerang) ini. Karena inti dari penelitian ini adalah bagaimana peneliti
dapat mengetahui persepsi karyawan terhadap strategi internal relations
perusahaan manufaktur pakan ternak seperti PT Japfa Comfeed Indonesia.
Peneliti harus mengerti apa itu definisi motivasi dan apa kaitannya
dengan kinerja karyawan terlebih dahulu. Setelah mengerti peneliti
diharapkan dapat mengkaitkannya juga dengan strategi internal relations
perusahaan.
Maka dari itu penulis menggunakan teori dari buku yang berjudul
Komunikasi Organisasi: Strategi meningkatkan Kinerja Perusahaan. Di
dalam buku tersebut, terdapat teori yang menyatakan bahwa motivasi
merujuk pada kebutuhan karyawan sebagai kekuatan pendorong perilaku
untuk meningkatkan kinerja (Pace dan Faules, 2010, h. 185).
Sedangkan menurut DuBrin (2015), motivasi kerja adalah keadaan
internal yang mengarah pada usaha yang dikeluarkan seseorang menuju
tujuan dan aktivitas yang dilakukan untuk mendorong seseorang dalam
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
73
menyelesaikan pekerjaan. Pemberian motivasi kerja dilakukan agar
karyawan dapat bekerja lebig optimal dalam pencapaian tujuan perusahaan.
Teori motivasi dua faktor atau sering juga disebut teori motivasi
kesehatan (Faktor Higienis). Menurut Herzberg, orang menginginkan dua
macam faktor kebutuhan, yaitu (Angelia, 2017, h. 32):
1. Kebutuhan akan kesehatan atau kebutuhan akan
pemeliharaan atau maintenance factors.
Faktor pemeliharaan (maintenance factors) berhubungan
dengan hakikat manusia yang ingin memperoleh
ketenteraman dan kesehatan badaniah. Kebutuhan kesehatan
merupakan kebutuhan yang berlangsung terus menurus,
karena kebutuhan ini akan kembali ketitik nol setelah
dipenuhi. Misalnya: orang lapar akan makan, kemudian
lapar lagi, lalu makan, dan seterusnya. Faktor-faktor
pemeliharaan meliputi balas jasa, kondisi kerja fisik,
kepastian pekerjaan, supervisi yang menyenangkan, mobil
dinas, rumah dinas dan macam-macam tunjangan lain.
Hilangnya Faktor pemeliharaan dapat menyebabkan
timbulnya ketidak puasan (dissatisfiers = faktor higienis)
dan tingkat absensi serta turnover karyawan akan meningkat.
Faktor-faktor pemeliharaan perlu mendapatkan perhatian
yang wajar dari pimpinan, agar kepuasan dan kegairahan
bekerja bawahan dapat ditingkatkan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
74
2. Faktor pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi
seseorang
Kebutuhan ini menyangkut kebutuhan intrinsik, kepuasan
pekerjaan (job content) yang apabila terdapat dalam
pekerjaan akan menggerakkan tingkat motivasi yang kuat,
yang dapat menghasilkan prestasi pekerjaan yang baik. Jika
kondisi ini tidak ada, tidak akan menimbulkan rasa
ketidakpuasan yang berlebihan. Sehingga Faktor ini
dinamakan satisfiers atau motivator yang meliputi:
1. Prestasi atau Achievement
2. Minat pada pekerjaan
3. Tanggung jawab atau Responsibility
4. Kemajuan atau Advancement
5. Tantangan atau Challange
2.2.5 Pengaruh Internal Relations Terhadap Motivasi Kerja
Karyawan
Kegiatan internal relations merupakan kegiatan yang bermanfaat dan
pastinya menguntungkan bagi perusahaan. Biasanya direncanakan dan dilakukan
oleh divisi public relations. Kegiatan ini memiliki banyak jenis, dan biasanya
dilakukan dengan berbagai cara yang berbeda-beda, tergantung dan disesuaikan
dengan budaya dan keyakinan perusahaan.
Walaupun caranya berbeda-beda namun tetap memiliki tujuan dan fungsi
yang sama, yaitu untuk membangun dan menjaga hubungan komunikasi yang baik
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
75
antar karyawan di dalam perusahaan. Jika di dalam suatu perusahaan sudah terdapat
hubungan komunikasi yang baik dari atas ke bawah ataupun antar karyawan, maka
iklim perusahaan pun akan terbangun dengan baik pula, iklim perusahaan yang baik
disertai dengan kepuasan kerja yang tinggi, akan meningkatkan motivasi / semangat
kerja yang baik pula. Motivasi kerja yang baik akan meningkatkan produktivitas
kerja atau kinerja sehingga pada akhirnya para karyawan akan menghasilkan hasil
kerja yang maksimal dan perusahaanpun dapat terus maju dan berkembang.
Karena pada kenyataannya di dalam perusahaan sering terjadi beredarnya
informasi yang belum tentu kebenarannya akan menimbulkan penafsiran informasi
yang berbeda dalam anggota perusahaan, serta tingkat kejenuhan dan stress yang
tinggi di antara karyawan akan sangat berpengaruh kepada keadaan internal
perusahaan, karena menyangkut kenyamanan dan keamanan karyawan. Hal
tersebut juga semakin menunjukkan betapa pentingnya peranan internal public
relations (Hartant, 2013, h. 22).
Maka dari itu, kegiatan internal public relations harus dapat melihat sebab-
sebab dan hambatan-hambatan komunikasi yang terjadi di dalam arus komunikasi
perusahaan. Sehingga pada akhirnya dapat memberikan solusi terhadap masalah
komunikasi dan efektifnya pesan yang disampaikan atasan kepada karyawan.
Karena informasi atau pesan komunikasi di dalam perusahaan itu penting
dan harus bisa dikomunikasikan dengan baik untuk pencapaian sasaran dan tujuan
perusahaan. Untuk itu hadirlah kegiatan komunikasi internal yang merupakan
spesialisasi dari divisi public relations untuk membantu memastikan dan
menyalurkan pesan komunikasinya. Usaha komunikasi karyawan di dalam suatu
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
76
perusahaan penting diterapkan mulai dari sebelum seorang karyawan dipekerjakan
sampai saat perpisahan resign kerja. Karena dengan begitu kita dapat melihat bukti
dari pengaruh public relations, apakah memiliki peran penting dalam menjaga
hubungan dan komunikasi kerja karyawan (Lattimore, 2010, h. 231-232).
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
77
2.3 Kerangka pemikiran
Motivasi kerja karyawan PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit
Tangerang menurun
Analisa motivasi kerja karyawan dikaitkan
dengan hasil penelitian terdahulu, data
kualitatif, teori utama.
Internal public
relations:
-Media verbal
-Printed media channel
-Audio visual
-E-media
-Mixed media
Pengumpulan data kualitatif
perusahaan manufaktur pakan
ternak PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang
Output & Outcame
Employee relations:
-Program pendidikan
dan pelatihan
-Program motivasi
kerja berprestasi
-Program penghargaan
-Program acara khusus
(special event)
Motivasi Kerja:
- Maintenance factor
- Faktor pemeliharaan
menyangkut
kebutuhan psikologi
seseorang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
78
Kerangka pemikiran dalam penelitian ini dimulai dari peneliti
mengidentifikasi penelitian kuantitatif terdahulu yang berjudul, Pengaruh internal
public relations terhadap Motivasi Kerja Karyawan Perusahaan Manufaktur, PT
Panelindo Sakti Bersama, yang di tulis oleh Bobby Hartant.
Dari penelitian terdahulu tersebut peneliti mendapatkan data kuantitatif
yang menyatakan kalau adanya pengaruh strategi internal public relations dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan manufaktur. Namun, dari
hasil tersebut peneliti tidak menemukan penjelasan deskriptif yang lengkap ataupun
referensi yang jelas yang menyatakan kalau adanya pengaruh strategi internal
relations dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan manufaktur.
Dari situlah peneliti mendapatkan celah dan menjadikan celah tersebut
sebagai suatu kesempatan untuk membuat penelitian kualititatif tentang persepsi
karyawan terhadap strategi internal relations di perusahaan manufaktur di
Indonesia dalam meningkatkan motivasi kerja. Peneliti memilih PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang sebagai objek penelitian karena perusahaan ini adalah
salah satu perusahaan terbesar di industri manufaktur pakan ternak di Indonesia.
Selain itu perusahaan ini memiliki potensi masalah yang menarik untuk
diteliti yaitu karena ternyata karyawan pada divisi produksi di PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang memiliki motivasi yang rendah dalam bekerja, para
karyawan melakukan pekerjaannya hanya sebagai suatu kewajiban, yaitu
berangkat, tugas selesai, pulang, lalu terima gaji di akhir bulan dan tidak memiliki
rasa memiliki terhadap perusahaan. Hal ini terus terjadi meskipun kegiatan internal
relations karyawan semakin banyak dan diperbaharui setiap tahunnya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
79
Maka dari itu penelitian ini akan besifat deskriptif kualitatif yang
menggunakan paradigma post-positivis dan studi kasus Robert K. Yin. Peneliti
akan mencari dan menganalisa penelitian terdahulu lainnya, memilih teori acuan
yang penting untuk digunakan sebagai teori utama yaitu, teori internal public
relations yang menyatakan kalau ada beberapa tools dalam kegiatan internal public
relations, yaitu media verbal, printed media channel, audio visual, e-media, dan
mixed media. Kegiatan ini berfungsi untuk melihat kegiatan internal apa saja yang
telah diterapkan pada perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang yang
dijadikan sebagai objek penelitian.
Selanjutnya dikaitkan lagi menggunakan teori employee relations yang
dibagi menjadi 4 program yaitu, program pendidikan dan pelatihan, program
motivasi kerja berprestasi, program penghargaan, dan program acara khusus
(special event). Nantinya dari kedua teori tersebut akan dikaitkan lagi dengan teori
utama ketiga yaitu teori motivasi kerja.
Selain berdasarkan teori, peneliti akan mengumpulkan data kualitatif
mengenai strategi internal relations dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan
perusahaan manufaktur pakan ternak sebagai data yang akan mendukung dan
memperkuat penelitian ini.
Data kualitatif akan diambil dari perusahaan manufaktur pakan ternak PT
Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang divisi plant production. Karena itu
peneliti akan fokus meneliti, mengidentifikasi dan mencari tahu mengenai strategi
dan implementasi internal relations perusahaan, latar belakang perusahaan dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
80
jumlah karyawan, pada bagian HR (Human Resources) & GA (General Affair), dan
juga oleh karyawan divisi plant production sendiri.
Peneliti akan melihat dan mengambil data kualitatif dengan cara wawancara
dan dokumentasi secara langsung kepada pihak karyawan dan perusahaan pada
waktu eksekusi kegiatan internal relations berlangsung di PT Japfa Comfeed
Indonesia unit Tangerang.
Penelitian terdahulu, teori atau referensi tentang internal relations, serta
data-data kualitatif yang dihasilkan dari wawancara dan dokumentasi perusahaan
manufaktur pakan ternak nantinya akan dianalisa, dikaitkan, dan di triangulasikan
menjadi suatu hasil simpulan yang akan menjawab rumusan masalah secara
deskriptif mengenai mengapa dan bagaimana program internal relations dapat
memengaruhi atau positif meningkatkan motivasi kerja karyawan di perusahaan
manufaktur.
Setelah itu, peneliti akan mengevaluasi hasil output dan outcame penelitian.
Peneliti akan melihat apakah hasil analisa atau simpulan yang didapat, dapat
menjawab rumusan masalah penelitian yang berjudul Persepsi Karyawan terhadap
Strategi Internal relations Perusahaan Manufaktur di Indonesia dalam
Meningkatkan Motivasi Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan internal relations PT
Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang) ini, dan apakah tujuan penelitian peneliti
dapat tercapai atau tidak.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
81
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
3.1 Paradigma Penelitian
Paradigma Postpositivisme merupakan aliran yang ingin memperbaiki
kelemahan-kelemahan Positivisme yang hanya mengandalkan kemampuan
pengamatan langsung terhadap objek yang diteliti (Salim, 2008, h. 40).
Penelitian yang berjudul, Persepsi Karyawan terhadap Strategi Internal
public relations Perusahaan Manufaktur di Indonesia dalam Meningkatkan
Motivasi Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan internal public relations PT Japfa
Comfeed Indonesia unit Tangerang), ini adalah penelitian dengan paradigma post-
positivis., karena penelitian ini akan menggambarkan dan menjelaskan secara detail
dan teliti, alasan mengapa, hasil penelititan kuantitatif yang berjudul Pengaruh
Internal Public Relations terhadap Motivasi Kerja Karyawan PT Panelindo Sakti
Bersama, menyatakan kalau strategi internal public relations di perusahaan
manufaktur dapat memengaruhi motivasi kerja karyawan
3.2 Jenis dan Sifat Penelitian
Penelitian kualitatif adalah suatu proses penelitian yang dilakukan secara
wajar dan natural sesuai dengan kondisi objektif di lapangan tanpa adanya
manipulasi, serta jenis data yang dikumpulakan terutama data kualitatif (Sugiyono,
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
82
2013, h. 15). Sedangkan sifat penelitian ini menggunakan sifat deskriptif, dimana
peneliti akan mencatat secara teliti segala gejala (fenomena) yang dilihat dan
didengar serta dibacanya (via wawancara atau bukan, catatan lapangan, foto, video
tape, dokumen pribadi atau memo, dokumen resmi atau bukan, dan lain-lain), dan
peneliti harus membanding-bandingkan, mengkombinasikan, mengabstraksikan,
dan menarik simpulan (Bungin, 2008, h. 93), dan menurut Suharsono (2009, h. 8),
tujuan penelitian deskriptif adalah memberikan informasi kepada peneliti sebuah
riwayat atau gambaran detail tentang aspek-aspek yang relevan dengan fenomena
mengenai perhatian dari perspektif seseorang, organisasi, orientasi industri, atau
lainnya.
3.3 Metode Penelitian
Studi kasus adalah penelitian yang menuntut pencarian dan penjelasan
terhadap suatu objek penelitian atau situasi yang di teliti selama proses penelitian.
(Yin, 2012, h 14). Studi kasus, merupakan suatu inquiry empiris yang menyelidiki
fenomena dalam konteks kehidupan nyata, bilamana, batas-batas antar fenomena
dan konteks tak tampak dengan tegas dan di mana: multi sumber bukti
dimanfaatkan. Sebagai suatu inquiry, studi kasus tidak harus dilakukan dalam
waktu yang lama dan tidak pula harus tergantung pada data etnografi atau observasi
partisipan (Yin, 2008, h. 18). Robert K. Yin (2012, h. 27) juga menyatakan, kalau
studi kasus terbagi menjadi studi kasus eksploratif, deskriptif, dan eksplanatif, dan
di dalam penelitian ini metode penelitian yang digunakan adalah menggunakan
metode studi kasus deskriptif, karena peneliti nantinya akan membokar dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
83
membandingkan alasan dari berbagai teori yang digunakan dan juga dari
pernyataan penelitian terdahulu yang menyatakan kalau strategi internal relations di
perusahaan manufaktur dapat memengaruhi motivasi kerja karyawan.
3.4 Key Informan/Informan
Informan, menurut Moleong (2006, h. 132) adalah orang yang dimanfaatkan
untuk memberikan informasi tentang situasi dan kondisi latar penelitian. Jadi,
informan diwajibkan mempunyai banyak pengalaman yang sesuai dengan latar
penelitian. Moleong (2005, h. 3) juga menjelaskan kalau key Informan adalah
mereka yang tidak hanya bisa memberi keterangan tentang sesuatu kepada peneliti,
tetapi juga bisa memberi saran tentang sumber bukti yang mendukung serta
menciptakan sesuatu terhadap sumber yang bersangkutan.
Oleh karena itu wawancara yang dilakukan kepada beberapa informan harus
memiliki beberapa kriteria yang mengacu pada apa yang telah ditetapkan menurut
W.L. Neuman (20011, h. 394-395):
Pemberi informasi harus mengetahui keadaan lingkungan yang akan diteliti,
misal dari segi kebudayaannya
Individu dari pemberi informasi harus berpatisipasi aktif di lapangan
Seseorang yang dapat meluangkan waktunya untuk penelitian
Individu yang tidak memiliki pola pikir analisis, karena seorang pemberi
informasi yang non-analisis sangat familiar dengan teori adat istiadat atau
norma
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
84
Berdasarkan teori di atas, maka narasumber yang cocok dijadikan subjek
penelitian yang berjudul Persepsi Karyawan terhadap Strategi Internal Public
Relations Perusahaan Manufaktur di Indonesia dalam Meningkatkan Motivasi
Kerja (Studi kasus terhadap kegiatan Internal Public relations PT Japfa Comfeed
Indonesia unit Tangerang), untuk di wawancara adalah Head of Unit perusahaan,
Head Of HR (Human Resources) & GA (General Affair), Head Of Plant Production
Division, dan satu orang pekerja yang akan mewakili suara satu divisi plant
production PT Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang.
Selanjutnya untuk mempermudah melakukan analisis dalam penelitian ini,
maka peneliti memberikan kode untuk masing-masing informan, sebagai berikut:
Informan 1
Penulis memilih Head of Human Resource (HR) &
General Affairs (GA) sebagai informan 1, Kegiatan dan divisi
public relations di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
dilakukan dan terletak di bawah pimpinan Head of HR & GA
oleh karena itu informan merupakan kepala atau pihak yang
bertanggung jawab menjaga hubungan internal karyawan
dengan perencanaan, pembuatan dan penyelenggaraan media,
kegiatan serta program-program yang mendukung karyawan
untuk meningkatkan motivasi kerjanya dan menjaga hubungan
internalnya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
85
Head of HR & GA di PT Japfa Comffed Unit
Tangerang yang akan di wawancarain harus seorang yang sudah
bekerja dan menjabat cukup lama, serta berpartisipasi aktif
mempersiapkan dan mengawasi jalannya kegiatan internal
public relations perusahaan, maka pastinya informan 1 harus
mengetahui apa saja dan bagaimana kegiatan internal public
relations yang dilakukan di PT Japfa Comfeed Indonesia unit
Tangerang, sehingga pastinya informan 1 telah mengetahui betul
keadaan atau iklim lingkungan kerja para karyawan di
perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
Informan 2
Penulis memilih salah satu Staff Human Resource
(HR) yang menjalankan dan merencanakan strategi internal
perusahaan sebagai informan 2, karena kegiatan dan fungsi
public relations di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
dilakukan dan terletak di bawah pimpinan Head of HR & GA
oleh karena itu informan merupakan pihak yang bertanggung
jawab terhadap kegiatan internal perusahaan melalui
perencanaan, pembuatan dan penyelenggaraan media, kegiatan
serta program-program yang mendukung karyawan untuk
meningkatkan motivasi kerjanya dan menjaga hubungan
internalnya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
86
Staff HR di PT Japfa Comffed Unit Tangerang yang
akan di wawancarain harus seorang yang sudah bekerja dan
menjabat cukup lama, serta berpartisipasi aktif mempersiapkan
dan mengawasi jalannya kegiatan internal public relations
perusahaan, maka pastinya informan 2 harus mengetahui apa
saja dan bagaimana kegiatan internal public relations yang
dilakukan di PT Japfa Comfeed Indonesia unit Tangerang,
sehingga pastinya informan 2 telah mengetahui betul keadaan
atau iklim lingkungan kerja para karyawan di perusahaan PT
Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
Informan 3
Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui persepsi
karyawan, maka informan 3 adalah karyawan atau pekerja di
divisi produksi. Maka dari itu, disini penulis akan memilih satu
orang informan yang merupakan seorang karyawan atau pekerja
aktif di divisi produksi yang memiliki pengaruh, telah bekerja
lama ataupun disegani karyawan lainnya, dan pastinya telah
menjadi peserta atau pihak yang teterpa dan juga berpartisipasi
aktif terhadap program internal public relations PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang. Maka, pastinya informan 3
tersebut juga harus bisa dan bersedia menjadi perwakilan suara
dari semua karyawan divisi produksi. Karyawan divisi produksi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
87
ini merupakan objek utama penelitian ini karena penelitian ini
bertujuan untuk menggambarkan bagaimana persepsi karyawan
terhadap kegiatan internal public relations dalam meningkatkan
motivasi kerja.
Informan 4
Selain karyawan atau pekerja di divisi produksi,
penulis juga akan memilih satu orang karyawan yang memiliki
peran penting dalam organisasi bipartit atau yang biasa juga
disebut sebagai forum komunikasi kerja Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang untuk menjadi informan 4 dalam
penelitian ini. Penulis akan memilih karyawan yang pernah
mengikuti dan memiliki peran penting dalam forum komunikasi
pekerja atau organisasi bipartit ini, karena forum komunikasi
kerja ini dibentuk untuk seluruh karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang agar ide, opini, keluhan ataupun saran
karyawan dapat tersampaikan dengan baik kepada atasan, dan
juga sebagai wadah para karyawan dan atasan untuk berdiskusi
mengenai kebijakan-kebijakan perusahaan, karena itu pastinya
karyawan ini memiliki kemampuan sebagai penyambung suara
atau lidah karyawan agar aspirasi, saran, dan komplain lebih
cepat sampai terdengar pimpinan atau pihak manajemen agar
dapat cepat ditindaklanjuti. Maka dari itu, disini penulis yakin
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
88
informan 4 ini akan dapat membantu penulis dalam memahami
persepsi karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
terhadap strategi internal relations perusahaan tersebut.
Penulis akan memilih karyawan yang menjabat
sebagai pemimpin atau berperan penting dalam forum
komunikasi pekerja yang merupakan seorang karyawan atau
pekerja aktif di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
Jadi, sudah pasti karyawan ini memiliki pengaruh, telah bekerja
dan pernah mengikuti forum komunikasi kerja, disegani
karyawan lainnya, dan pastinya telah menjadi peserta atau pihak
yang teterpa dan juga berpartisipasi aktif terhadap program
internal public relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang. Maka, pastinya informan 4 tersebut juga harus bisa
dipercaya dan bersedia menjadi perwakilan suara dari semua
karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
Karyawan disini merupakan objek utama penelitian ini karena
penelitian ini bertujuan untuk menggambarkan bagaimana
persepsi karyawan terhadap kegiatan internal public relations
dalam meningkatkan motivasi kerja.
3.5 Teknik Pengumpulan Data
Menurut Yin (2008, h. 103) pengumpulan data untuk studi kasus berupa
dokumentasi, rekaman arsip, wawancara, observasi dan perangkat fisik. Maka,
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
89
untuk memperoleh data-data yang diperlukan dalam penelitian ini, peneliti
menggunakan dua teknik, yaitu:
1. Wawancara mendalam (depth interview)
Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu. Percakapan itu
dilakukan oleh dua belah pihak, yaitu pewawancara (interviewer) yang mengajukan
pertanyaan dan terwawancara (interviewee) yang memberikan jawaban atas
pertanyaan itu (Moleong, 2010, h. 6). Dalam penelitian ini pewawancara adalah
peneliti sendiri dan terwawancara adalah key informan (head of HR & GA), satu
orang staff HR yang menjalankan fungsi PR dan dua orang perwakilan karyawan
dari department plant production PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang),
wawancara berupa suatu kegiatan tanya jawab secara langsung dengan para key
informan untuk mendapatkan informasi mengenai persepsi karyawan terhadap
kegiatan internal public relations dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan di
perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
2. Dokumentasi
Dokumen merupakan catatan peristiwa yang sudah berlalu. Menurut
Sugiono (2008, h 240) dokumen bisa dalam bentuk tulisan, gambar atau karya-
karya monumental dari seseorang. Maka dari penelitian ini peneliti memperoleh
data dengan mencari, mengambil, mempelajari atau mencatat dari dokumen-
dokumen dan arsip yang berhubungan dengan objek penelitian. Hasilnya misalnya
dapat berupa foto-foto, video, ataupun coding dari hasil eksekusi kegiatan program
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
90
internal public relations di perusahaan manufaktur pakan ternak PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang. Data hasil dokumentasi tersebut diharapkan dapat
menjadi data pendukung untuk memperkuat penelitian.
3.6 Keabsahan data
Untuk menguji keabsahan data penulis menggunakan teknik triangulasi
data. Menurut Yin (2012, h. 13) triangulasi data merupakan kovergensi yang paling
diinginkan terjadi tiga atau lebih sumber, di mana semuanya mengarah pada
rangkaian kejadian, fakta, atau interpretasi yang sama. Intinya, teknik tersebut
digunakan untuk membantu menemukan suatu kebenaran universal berdasarkan
realitas dari berbagai temuan yang berbeda-beda. Maka dari itu data-data hasil
penelitian ini, nantinya akan dikumpulkan dan di konvergensikan, sehingga pada
akhirnya penulis dapat menjawab rumusan masalah/menemukan suatu kebenaran
universal mengenai bagaimana persepsi karyawan terhadap kegiatan internal public
relations perusahaan manufaktur dalam meningkatkan motivasi kerja.
3.7 Teknik Analisis Data
Untuk menemukan gambaran yang jelas peneliti akan melakukan analisis
tentang hasil penelitian agar penelitian nantinya mudah dipahami, disimpulkan, dan
dibagikan kepada orang/perusahaan manufaktur lainnya. Disini peneliti
menggunakan konsep analisis data kualititatif dari Sugiyono (2008, h. 244) yang
mengutip pernyataan Bogdan, Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
secara sistematis data yang diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
91
bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami dan temuannya dapat
diinformasikan kepada orang lain. Analisis data dilakukan dengan
mengorganisasikan data, menjabarkan kedalam unit-unit, melakukan sintesa,
menyusun kedalam pola, memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari dan
membuat simpulan yang dapat diceriterakan kepada orang lain.
Maka berdasarkan penjelasan tersebut, penulis dapat menyimpulkan kalau
teknik analisis data penelitian ini dilakukan dengan melakukan pengumpulan data-
data mengenai persepsi karyawan terhadap kegiatan internal public relations dalam
meningkatkan motivasi kerja di perusahaan manufaktur menggunakan teknik
pengumpulan data yang telah ditetapkan (wawancara dan dokumentasi), setelah itu
data yang dikumpulkan tersebut diorganisasikan, dijabarkan ke dalam unit-unit
untuk disusun secara sistematis, dan dilanjutkan dengan melakukan pemilahan data
yang penting, sehingga pada akhirnya nanti peneliti dapat menyimpulkan suatu
simpulan yang dapat dibagikan atau diinformasikan kepada orang atau institusi
ataupun perusahaan manufaktur lain.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
92
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Subjek/Objek Penelitian
4.1.1 Sejarah Japfa Comfeed Indonesia
Gambar 4.1 Logo Japfa Comfeed
(Sumber foto: http://www.brandsoftheworld.com/logo/japfa-comfeed)
PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk merupakan salah satu perusahaan yang
bergerak dalam bidang agri-food terbesar dan ter-integritas di Indonesia. Unit bisnis
utama perusahaan ini yakni pembuatan pakan ternak, pembibitan ayam, pengolahan
unggas serta pembudidayaan pertanian. Keunggulan dari perusahaan ini meliputi
integrasi vertikal dan skala ekonomi. Japfa menawarkan produk-produk dengan
biaya yang terjangkau bagi konsumen Indonesia. PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk
(“Perseroan”) didirikan pada tanggal 18 Januari 1971 dengan nama PT Java
Pelletizing Factory, Ltd berdasarkan Akta No.59 di hadapan Notaris Djojo Muljadi,
SH. Perusahaan ini merupakan perusahaan patungan yang terjalin antara PT
Perusahaan Dagang & Industri Ometraco dan International Graanhandel Thegra
NV of the Netherlands. Perseroan memulai produksi komersial pada tahun 1971
dengan produk utama pellet kopra, sebagai produk utamanya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
93
Sejak berdirinya perusahaan terus melakukan ekspansi. Dalam rangka
memperkuat struktur permodalan, pada tahun 1989 Perseroan mencatatkan
sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya. Japfa terus melakukan
pengembangan perusahaan dengan melakukan kerjasama kemitraan dengan
beberapa perusahaan lainnya. Pada era tahun 1990-an, Japfa melakukan akuisisi
strategis dengan empat perusahaan yang bergerak dalam bidang pakan ternak.
Perusahaan tersebut antara lain PT Comfeed Indonesia, PT Ometraco Satwafeed,
PT Indopell Raya serta PT Suri Tani Pemuka. Sejak saat itu juga nama PT Java
Pelletizing Factory Ltd berubah menjadi PT Japfa Comfeed Indonesia Tbk.
Pada tahun 1992 Perseroan melakukan integrasi strategis tahap kedua
dengan mengambil alih PT Multibreeder Adirama Indonesia dengan bisnis utama
pembibitan ayam. Tak hanya itu, pada tahun yang sama Japfa juga melakukan
pengambilalihan terhadap PT Ciomas Adisatwa yang bergerak dalam pengolahan
unggas dan Suri Tani Pemuka dengan budidaya udang. Dengan berbagai rangkaian
akuisisi ini mendukung perusahaan menjadi salah satu perusahaan produsen
unggas/pembibitan ayam yang pemrosesannya telah beroperasi secara komersial
pada tahun 1985, serta usaha tambak udang dan pemrosesannya.
Pada tahun 1994, PT Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, salah satu anak
perusahaan Perseroan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Surabaya. Pada bulan Desember 2007 Perseroan melalui anak perusahaannya, PT
Multibreeder Adirama Indonesia Tbk, mengakuisisi PT Hidon, sebuah perusahaan
yang bergerak di bidang pembibitan ayam dan penetasan telur.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
94
Pada tangal 15 Januari 2008 Perseroan mengakuisisi PT Santosa Agrindo,
sebuah perusahaan yang bergerak di bidang penggemukan sapi yang terbesar di
Asia Tenggara. Pada tanggal 3 September 2008 Perseroan, melalui anak perusahaan
PT Ciomas Adisatwa, mengakuisisi PT Vaksindo Satwa Nusantara, sebuah
perusahaan yang bergerak di bidang produksi vaksin unggas dan hewan lainnya.
Vaksindo adalah satu dari hanya tiga perusahaan di Indonesia yang memiliki
fasilitas untuk melakukan riset virus H5N1. Akuisisi ini merupakan komponen
penting bagi strategi Perseroan untuk melakukan integrasi usaha.
Pada tanggal 1 Desember 2009, penggabungan usaha (merger) Perseroan
dengan PT Multi Agro Persada Tbk (MAP) yang bergerak di bidang distribusi dan
produksi pakan ternak telah efektif. Melalui penggabungan kegiatan usaha ini telah
tercapai sinergi usaha yang lebih baik bagi Perseroan secara operasional dan
finansial.
Di tahun 2011 Perseroan melanjutkan strategi memfokuskan usaha di
bidang agribisnis dengan semakin meningkatkan kapasitas produksinya melalui
pembangunan fasilitas produksi baru yaitu unit pakan ternak di Grobogan (Jawa
Tengah) dan Purwakarta (Jawa Barat) fasilitas produksi DOC di Grati (Jawa Timur)
dan Pontianak (Kalimantan Barat), fasilitas penetasan telur baru di Sukabumi (Jawa
Barat) dan Kediri (Jawa Timur) serta akuisisi perusahaan yang bergerak di bidang
peternakan ayam komersial, untuk meningkatkan kapasitas produksi ayam broiler.
Perseroan juga telah melepaskan kepemilikan sahamnya di PT So Good Food.
Di tahun 2012 Perseroan semakin fokus di bidang Agribisnis dengan
melakukan penggabungan usaha antara Perseroan dengan PT Multibreeder
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
95
Adirama Indonesia Tbk (MBAI) yang merupakan anak perusahaan Perseroan, serta
dengan PT Multiphala Adiputra (MPA) dan PT Hidon (HIDON) yang merupakan
anak perusahaan MBAI. Penggabungan usaha dinyatakan efektif berlaku sejak 1
Juli 2012.
Japfa beroperasi dengan didukung oleh beberapa divisi antara lain Divisi
Unggas, Divisi Daging, Divisi Aquaculture dan beberapa divisi bisnis lainnya.
Dalam divisi Unggas, Japfa berperan sebagai salah satu produsen unggas ter-
integrasi secara global. Divisi ini memproduksi pakan unggas, DOC pembibitan
dan pengolahan ayam. Tiap tahunnya divisi ini memberikan kontribusi keuangan
sebesar 83% dari penjualan bersih perusahaan.
Dalam divisi Daging, perusahaan beroperasi dalam 3 tahap produksi utama
yakni pembibitan, perawatan, serta pengolahan sapi potong. Divisi ini beroperasi
dengan merek "Santori" yang merupakan peternakan terbesar di Asia. Divisi ini
terbagi dalam dua nama, yakni PT Santosa Agrindo dan PT Austasia Stockfeed.
Sedangkan untuk divisi Aquaculture, Japfa berkembang dengan budidaya udang
lokal yang tumbuh untuk komoditas ekspor. Hingga saat ini Japfa terus menyebar
melalui anak-anak perusahaan serta jaringan produksi yang tersebar di beberapa
kota-kota besar di Indonesia.
Japfa, memiliki kantor pusat di berbagai daerah di Indonesia seperti, di
Jakarta, Lampung, Sidoarjo (Jawa Timur), dan Purwakarta (Jawa Barat). Serta
memiliki banyak kantor cabang. Untuk divisi pakan ternak ada di Sidoarjo,
Lampung, Cirebon, Tangerang, Makassar, Medan, Sragen, Grobogan, Padang,
Banjarmasin, Cikande, Gedangan, Surabaya, dan Purwakarta. Untuk divisi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
96
peternakan unggas ada di beberapa wilayah juga seperti, Jakarta dan Wonoayu,
Bekri, Porbolinggo, Serang, Jabung, dan Banyuwangi. Untuk udang dan ikan ada
di Banyuwangi, Lampung, Medan, Cirebon. Dan juga memiliki pabrik di Cicadas,
Bogor.
4.1.2 Filosofi Logo Japfa
Happy Man
Gambar 4.2 Logo Japfa Comfeed
(Sumber foto: Japfa Comfeed)
Menciptakan hubungan saling menguntungkan satu sama lain
Komitmen membangun hubungan jangka panjang, saling percaya
dengan pemegang saham
Berorietntasi pada kepuasan pelanggan: ramah, penuh perhatian, siap
melayani.
Mempromosikan gaya hidup sehat, penuh vitalitas, energik, besemangat,
dan sekaligus mengkomunikasikan produk Japfa yang berkualitas.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
97
Globalisasi
Gambar 4.3 Logo Japfa Comfeed
(Sumber foto: Japfa Comfeed)
Bentuk elips menggambarkan dunia yang dinamis, lingkungan pasar
yang kompetitif dalam persaingan industri “Fast Moving
Customer Goods”.
Lengan “Happpy Man” yang menjangkau elips menggambarkan dunia
internasional dengan aneka ragam produknya.
Konsep globalisasi menggambarkan organisasi Japfa yang modern,
inovatif maju, dan professional.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
98
Telur
Gambar 4.4 Logo Japfa Comfeed
(Sumber foto: Japfa Comfeed)
Telur menggambarkan awal bisnis perunggasan Japfa
Secara simbolis telur menggambarkan proses pembaruan umat yang
berkesinambungan. Japfa secara terus menerus menciptakan produk
baru untuk menjadi yang terdepan.
Warna Oranye
Bisnis Japfa dalam industri makanan terwakili melalui warna oranye yang
bernuansa hangat dan membangkitkan selera dan juga menyambung rantai
sejarah logo Japfa sejak berdiri sampai sekarang.
Bentuk Huruf J
Penulisan pada huruf “J” yang telah dimodifikasi dan dirancang sedemikian
rupa menjadi bentuk “Happy Man” yang menggambarkan seni pahat etnis
budaya Indonesia
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
99
4.1.3 Visi Misi Perusahaan
Perusahaan Japfa Comfeed Indonesia ingin menjadi
penyedia terkemuka dan terpercaya di bidang produk pangan berprotein
terjangkau di Indonesia, berlandaskan kerjasama dan pengalaman teruji, dalam
upaya memberikan manfaat bagi seluruh pihak terkait
TERKEMUKA
Menjadi yang utama dan selalu diingat
Menjadi panutan bagi industri sejenis
Berkembang melalui proses berkesinambungan
Selangkah lebih maju dalam persaingan
TERPERCAYA
Dapat diandalkan oleh segenap pemasok, pelanggan dan karyawan
Konsisten, dapat dipercaya, aman, berkualitas baik, produk higienis
Bertanggung jawab kepada masyarakat dan lingkungan sekitar
TERJANGKAU
Mengutamakan masyarakat luas
Kualitas baik dengan harga terjangkau
Berperan aktif dalam menanggulangi keterbatasan pangan
Penyedua protein yang efisien; mengarah pada tingkat keuntungan jangka
panjang yang mendukung kelangsungan usaha
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
100
PRODUK PANGAN BERPROTEIN
Mengembangkan usaha di bidang protein dari hewan ternak termasuk
unggas dan hewan laut
Termasuk usaha utama di bidang pakan, pembiakan & pemeliharaan ternak,
vaksin, dan lain-lain
Berujung pada produksi makanan olahan untuk konsumsi manusia
KERJA SAMA
Bekerja sama dan saling membantu satu sama lain tanpa diminta
Koordinasi yang sempurna
Beroperasi sebagai satu kesatuan
Berbeda pendapat tetapi tetap bergerak sebagai satu tim
PENGALAMAN TERUJI
Memiliki pengalaman teruji di bidang peternakan dan di kawasan
berkembang Asia
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
101
PIHAK TERKAIT
Meliputi:
Karyawan
Pelanggan
Pemasok
Peternak Mitra
Pemegang Saham
Masyarakat
4.1.4 Produk dan Jasa Layanan Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
PT Japfa Comfeed Indonesia sejak 40 tahun yang lalu telah merintis
usahanya hingga sekarang dinobatkan sebagai Total Poultry Solution
Provider yang terkemuka di Indonesia. Sejak tahun 1975, Japfa setia melayani
segala kebutuhan mitra pelanggan di seluruh pelosok tanah air melalui keahlian
serta kekuatan dan kelengkapan infrastruktur dan jaringan distribusi.
Poultry Feed
Gambar 4.5 Produk Japfa Comfeed
(Sumber foto: Website Japfa Comfeed)
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
102
Sejak tahun 1975, Japfa adalah penghasil pakan ternak ayam pedaging dan
ayam petelur berperforma tinggi yang berkualitas dan terpercaya. Japfa senantiasa
menjaga kualitas pakan ternak dengan hanya menggunakan bahan baku terbaik
yang diproduksi dengan teknologi terkini dan melalui proses pengendalian mutu
yang ketat. Dengan tuntutan efisiensi pemeliharaan ayam yang semakin meningkat,
penyempurnaan akan spesifikasi pakan ternak yang berkesinambungan yang
disertai dengan program pemberian pakan yang sesuai, semakin tidak terelakan.
Untuk itu Japfa secara konsisten terus melakukan penelitian dan pengembangan
teknologi nutrisi dan pakan; yang sesuai dengan iklim tropis di Indonesia, demi
menghasilkan performa terbaik dan terpercaya bagi para pelanggan dan mitra
peternak. Di sisi lain, Japfa menyadari bahwa keberhasilan para pelanggan dan
mitra peternak kami adalah yang utama dan kunci kesuksesan. Oleh karena itu,
Japfa selalu ada dan dekat dengan para pelanggan dan mitra peternak dalam bentuk
tenaga Technical Service setempat yang profesional dan handal di bidangnya. Japfa
siap untuk membantu dan melayani anda dengan solusi-solusi terbaik kami demi
kesuksesan kita bersama.
4.2 Hasil Penelitian
4.2.1 Aktivitas Internal Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang
Menurut Hamid dan Eki selaku perwakilan Karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang karyawan memilih kegiatan individual meeting sebagai
media verbal yang paling efektif yang dilakukan karyawan setiap paginya untuk
mendelegasikan tugas, untuk menyampaikan laporan lisan, ataupun untuk sekedar
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
103
memberikan saran atau keluhan kepada atasan atau antar karyawan. Untuk printed
media channels karyawan memilih papan pengumuman sebagai media internal
paling efektif dalam menyampaikan informasi internal perusahaan karena dinilai
paling jelas dan dapat dibaca oleh semua karyawan baik karyawan, untuk audio &
audio visual karyawan memilih telephone line sebagai media paling efektif dalam
melakukan komunikasi antar department maupun antar unit, untuk E-media-nya
karyawan memilih e-mail sebagai media penyebaran informasi internalnya, karena
dinilai lebih menjaga privasi dan juga karena e-mail sedari dulu sudah digunakan
menjadi media yang paling efektif dalam mengirimkan update pekerjaan ataupun
untuk sekedar undangan untuk seluruh karyawan ataupun untuk karyawan tertentu.
Selain itu, untuk mixed media-nya karyawan memilih kegiatan Family Gathering
sebagai kegiatan yang paling efektif dalam menjaga hubungan antar karyawan,
meningkatkan motivasi karyawan, dan juga yang paling ditunggu-tunggu oleh
semua karyawan.
Family gathering yang diselenggarakan hanya untuk para karyawan Unit
Tangerang sendiri, terakhir kali dilakukan pada tahun 2010 di Sentul. Sedangkan
untuk Gathering yang mengundang seluruh karyawan dan keluarga karyawan yang
bekerja di seluruh unit PT Japfa Comfeed Indonesia diselenggarakan terakhir kali
di MT Haryono pada tahun 2017, dan diberi nama Japfa Fun Festival.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
104
4.2.2 Aktivitas Employee Relations PT Japfa Comfeed Indonesia
UnitTangerang
Berikut adalah program employee relations perusahaan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang yang dilakukan guna meningkatkan motivasi kerja
karyawannya.
4.2.2.1 Program Pendidikan dan Pelatihan
Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
menyatakan bahwa program pelatihan 5S (Seiso, Seiton, Seiri, Seiketsu,
Setsuke) dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah program
pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan employee relations yang paling
efektif untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja karena
dengan adanya program tersebut karyawan dapat bekerja lebih teratur,
rapih, nyaman, dan aman.
4.2.2.2 Program Motivasi Kerja Berprestasi
Program motivasi kerja berprestasi di PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang dilakukan dengan adanya seminar motivasi dengan tema
yang disesuaikan dengan masing-masing divisi, misalnya untuk divisi
marketing diadakan seminar penjualan. Namun ada juga seminar untuk
umum. Seperti yang dikatakan oleh karyawan yaitu Eki dan Hamid ada
seminar yang diadakan untuk umum atau dapat diikuti oleh semua
department, contohnya adalah seminar yang dibawakan oleh Safir Senduk
mengenai cara mengelola keuangan. Menurut para karyawan, seminar
umum yang dbawakan oleh Safir Senduk tersebut adalah seminar yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
105
paling berkesan dan tak terlupakan. Menurut Eki dan Hamid selain
menambah pengetahuan seminar tersebut juga berhasil untuk menyulut
semangat kerja para karyawan lainnya.
4.2.2.3 Program Penghargaan
PT Japfa Comfeed belum memiliki program penghargaan bagi para
karyawan yang memiliki kinerja atau prestasi yang baik. Namun program
ini sudah menjadi perhatian pihak HR, dan akan segera direalisasikan.
Terutama bagi karyawan yang akan pensiun, pihak HR berencana akan
memberikan piagam penghargaan. Karena sebelumnya bagi para karyawan
yang pensiun, perusahaan hanya memberikan surat keterangan biasa dengan
logo Japfa saja sebagai keterang tertulis.
4.2.2.4 Program Acara Khusus
Menurut pernyataan Eki dan Hamid selaku perwakilan karyawan.
Program acara khusus yang paling efektif dan ditunggu-tunggu untuk
diadakan kembali adalah acara Japfa Fun Festival. Acara tersebut adalah
acara kebersamaan yang mengundang seluruh karyawan PT Japfa Indonesia
dari seluruh unit. Jadi, selain dapat merekatkan hubungan antar karyawan
program ini juga meningkatkan motivasi kerja karyawannya.
4.2.3 Penilaian Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
Untuk mengukur kinerja dan motivasi kinerja setiap karyawan pastinya
dibutuhkan penilaian terhadap performa kerja karyawan. Slamet mengatakan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
106
penilaian tersebut dilakukan dengan didasari oleh Key Performace Indicator (KPI).
Penilaian berdasarkan dasar penilaian tersebut dilakukan menggunakan form
penilaian yang akan diisi oleh atasan masing-masing. Pengisian form dilakukan
dengan pemberian nilai berdasarkan pengamatan langsung para kepala departemen
terhadap karyawannya masing-masing. Penilaian kinerja dalam form tersebut
disempurnakan menjadi lima, sangat istimewa, istimewa, baik, memenuhi standar,
dan tidak memenuhi standar. Setelah data hasil penilaian selesai diisi, form akan
dikumpulkan dan diberikan kepada divisi HR untuk diolah datanya. Hasil olah data
nanti pada akhirnya akan memberikan nilai akhir dari performa serta prestasi kerja
karyawan selama setahun. Hasil akhir olah data tersebut nantinya akan diberikan
kepada atasan untuk diberitahukan kepada para karyawan, dan nantinya karyawan
akan diminta untuk menandatangani hasil penilaian yang diberikan tersebut sebagai
tanda setuju.
Penilaian performa kerja dilihat dari berbagai indikator yaitu, bagaimana
performa kerja karyawan tersebut setiap harinya, indikator ini untuk melihat
bagaimanakah kepribadian, kedisiplinan dan attitude karyawan dalam bekerja,
apakah selalu datang tepat waktu ke kantor, apakah saling bertoleransi dengan
sesama karyawan, sopan, dan ramah dalam berbicara. Indikator selanjutnya adalah
bagaimana sikap inisiatif yang dimiliki karyawan, apakah karyawan mau
membantu melakukan suatu pekerjaan tanpa disuruh, apakah karyawan sering
memberikan masukan atau ide-ide untuk perkembangan perusahaan. Untuk
Indikator selanjutnya adalah untuk melihat bagaimana kompetensi karyawan
tersebut mengerjakan suatu project, apakah project yang dikerjakan dipersiapkan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
107
dan berjalan dengan lancar, apakah tujuan dan target project tercapai, dan apakah
karyawan tersebut dapat menghadapi berbagai kendala dalam prject tersebut.
Indikator yang terakhir adalah bagaimana perkembangan karyawan tersebut dari
waktu ke waktu, apakah karyawan tersebut terus meningkat performa kerjanya dan
apakah karyawan tersebut dapat belajar dari kesalahan sebelumnya.
Jika semua indikator-indikator tersebut dinilai baik, istimewa, atau bahkan
sangat istimewa maka, performa kerja karyawan tersebut telah memenuhi tuntutan
kerja, konsisten, memuaskan, dan dapat menjadi panutan bagi karyawan lainnya.
Jika hanya dinilai memenuhi standar maka secara umum mungkin sudah memenuhi
tuntutan kerja, namun tidak konsisten dan ada beberapa aspek yang perlu
pengembangan, dan jika sudah dinilai tidak memenuhi standar maka kinerja
karyawan tersebut tidak dapat memenuhi tuntutan pekerjaan dan perlu perbaikan
yang signifikan.
4.2.4 Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
Motivasi kerja yang tinggi merupakan hal yang penting untuk dijaga oleh
perusahaan. Selain menggunakan internal public relations dan employee relations
PT Japfa Comfeed Unit Tangerang juga memiliki beragam fasilitas dan tunjangan
untuk memenuhi meningkatkan motivasi karyawannya. Dari berbagai fasilitas dan
tunjangan yang diberikan perusahaan untuk memenuhi kebutuhan karyawan.
Tunjangan berupa asuransi kesehatan khusus dari perusahaan adalah yang paling
memenuhi kebutuhan dan meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
108
Sedangkan untuk kegiatan internal yang paling meningkatkan motivasi kerja
menurut karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang adalah kegiatan
Family Gathering.
Menurut Joan selaku salah satu staff department HR yang menjalankan
fungsi public relations perusahaan berupa kegiatan internal perusahaan, Setelah
melakukan evaluasi kegiatan internal perusahaan yang memang dilakukan dan
dirancang dengan tujuan untuk meningkatkan semangat dan motivasi kerja
karyawan. Didapatkan hasil evaluasi kegiatan internal karyawan bahwa karyawan
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang mengalami peningkatan tiap
tahunnya. Hal ini juga didukung dari wawancara perwakilan karyawan, Head of HR
& GA, hasil penilaian rata-rata Key Performance Indicator seluruh karyawan dan
juga dari faktor nyata karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang yang
menyelesaikan pekerjaan dengan baik, disiplin, tepat waktu waktu masuk kerja, dan
tidak adanya konflik antar karyawan ataupun dengan atasan, lingkungan kerja yang
kekeluargaan tanpa tekanan.
4.3 Pembahasan
4.3.1 Aktivitas Internal Public Relations PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang
Perusahaan telah mengimplementasikan lima aktivitas Internal Public
Relations yang dapat digunakan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya,
hal ini sesuai dengan peryataan Laksamana (2010, h. 50), yaitu ada lima media yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
109
tepat untuk melakukan aktivitas Internal Public Relations yaitu, media verbal,
printed media channel, audio & audio visual media, e-media, dan mix media.
Dalam mengatur kegiatan, menjaga hubungan, melancarkan arus
komunikasi internal, serta meningkatkan motivasi karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang memiliki banyak jenis kegiatan media verbal, seperti
Forum Komunikasi, individual meeting, coaching, doa pagi, yel-yel, dan briefing.
Gambar 4.6 Kegiatan Doa Pagi, Briefing, dan Yel-yel Di PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang
(Sumber: Dokumentasi Pibadi)
Semua kegiatan media verbal pada dasarnya dilakukan perusahaan
bertujuan agar pesan informasi penting apapun dapat langsung dikomunikasikan
secara cepat dan konsisten kepada seluruh karyawan (Center, dkk, 2008, h. 25).
Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memilih kegiatan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
110
individual meeting sebagai media verbal yang paling efektif yang dilakukan
karyawan setiap paginya untuk mendelegasikan tugas, untuk menyampaikan
laporan lisan, ataupun untuk sekedar memberikan saran atau keluhan kepada atasan
atau antar karyawan.
Karena, dalam kegiatan individual meeting baik karayawan ataupun atasan
dapat bebas mengutarakan pendapat atau pesan komunikasinya langsung secara dua
arah terhadap sesama atasan ataupun sesama karyawannya secara pribadi dan tatap
muka.Untuk karyawan, komunikasi tatap muka memang merupakan salah satu cara
yang paling efektif dan efisien untuk memperlihatkan sikap terbuka pihak
manajemen perusahaan (Lestari, 2012, h. 12-13), karena tidak akan ada gangguan
atau noise orang ketiga yang dapat menginterupsi kegiatan komunikasi tersebut.
Hal ini juga menjadi bukti bahwa memang kebutuhan tatap muka tidak memudar
dan hubungan manusia tetap tidak akan tergantikan teknologi. Komunikasi tatap
muka memang memudahkan serta melancarkan tanya jawab yang terjadi dalam
komunikasi, karena komunikasi berjalan dua arah dan akan langsung mendapatkan
tanggapan dari lawan bicara. Dengan tatap muka, komunikator dan komunikasn
juga dapat melihat komunikasi verbal dan non verbal secara jelas yang terjadi
melalui kata-kata, tarikan nafas, ekspresi muka, gerak-gerik, dan bahkan juga
transaksi emosi (Rachman, 2013, para 9).
Dengan adanya individual meeting komunikasi vertikal dan horizontal juga
dapat berjalan dengan lancar karena arus komunikasi timbal balik dari atas ke
bawah (downward communication), dari bawah ke atas (upward communication),
dan juga komunikasi antar sesama karyawan (Robbins, 2008, h. 7), memegang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
111
peranan cukup vital dalam dalam melaksanakan fungsi-fungsi manajemen. Seperti
dalam komunikasi horizontal karyawan dapat memperoleh pemahaman bersama
mengenai pekerjaan atau kebijakan, karyawan juga dapat mendamaikan antar
sesama karyawan yang memiliki konflik, memperkuat ikatan, serta membina
hubungan di antara karyawan dan mendorong terciptanya unit kerja yang padu.
(Pace & Faules, 2010, h. 185). Sedangkan dalam komunikasi vertikal pimpinan
dapat memberikan instruksi, petunjuk, pengarahan, informasi, dan penjelasan
kepada karyawan, ataupun sebaliknya karyawan dapat mengkomunikasikan
pengaduan secara langsung terhadap pimpinan (Ruslan, 2010, h. 99).
Gambar 4.7 Contoh Poster Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
(Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
112
Gambar 4.8 Papan Pengumuman PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
(Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Gambar 4.9 Majalah Internal PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
(Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
113
Media yang kedua adalah media cetak internal yang diproduksi untuk
mengomunikasikan pesan internal kepada seluruh karyawan. Media cetak internal
(printed media channels) PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang terdiri dari
media cetak poster, papan pengunguman, dan majalah internal. Namun karyawan
memilih papan pengumuman sebagai media cetak internal paling efektif dalam
menyampaikan informasi internal perusahaan. Media tersebut dinilai paling jelas
dan dapat dibaca oleh semua karyawan, lewat papan pengunguman informasi
internal yang dikomunikasikan adalah pengunguman seperti acara donor darah,
sunatan massal untuk anak karyawan, info mengenai jadwal shift kerja, nomor
telefon semua karyawan, dan pemberitahuan informasi berupa acara atau himbauan
lainnya. Dengan papan pengumuman semua karyawan bisa melihat dan menerima
pesan komunikasi yang ingin dikomunikasikan perusahaan dengan baik.
PT Japfa Comfeed Unit Tangerang memiliki media penyampaian pesan
informasi melalui audio & audio visual, yaitu berupa komunikasi lewat video,
telephone line, pengeras suara, dan kegiatan video & teleconference. Dari berbagai
media tersebut karyawan PT Japfa Comfeed Unit Tangerang memilih telephone
line sebagai media paling efektif dalam melakukan komunikasi di perusahaan.
Telephone line dapat menghubungkan seluruh unit Japfa baik Unit Tangerang,
Medan, Padang sekalipun.
Di PT Japfa Comfeed Unit Tangerang sendiri telephone line lebih di kenal
dengan sebutan Avaya. Dengan Avaya, komunikasi antar divisi, departemen,
ataupun daerah sekalipun menjadi lancar. Selain berfungsi sebagai telephone line
Avaya juga berfungsi untuk menyebarkan informasi ke seluruh gedung kantor dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
114
pabrik di unit Tangerang, secara satu arah ke banyak orang seperti pengeras suara.
Biasanya pesan yang dikomunikasikan lewat Avaya bisa berupa pemberitahuan
waktu dan tempat meeting.
Gambar 4.9 Avaya PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
(Sumber foto: Dokumentasi Pribadi)
Melihat karyawan memilih media komunikasi Avaya sebagai media
komunikasi paling efektif, berarti memang benar kalau Avaya sudah terkenal di
seluruh perusahaan khususnya di wilayah Asia Pasifik, sebagai suatu alat
komunikasi yang memberikan solusi. Avaya memberikan kemudahan bagi
perusahaan untuk mengelola lebih banyak orang dalam jaringan di satu atau
beberapa lokasi (Revano, 2012, para 1). Menggunakan Avaya juga pastinya
membantu komunikasi diagonal dalam perusahaan yang melibatkan komunikasi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
115
antara dua kedudukan dalam struktur organisasi yang berbeda dan tidak memiliki
garis komando dapat berjalan dengan baik, sehingga penyebaran informasi menjadi
lebih cepat daripada bentuk komunikasi tradisional dan pastinya media ini dapat
memungkinkan individu dari berbagai departemen ikut membantu menyelesaikan
masalah dalam organisasi (Purwanto, 2011, h. 53).
Di jaman modern sekarang ini teknologi sangat berkembang pesat dan dapat
dimanfaatkan untuk mempermudah pekerjaan. PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang memang telah berdiri sejak lama, namun PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang terus mengikuti perkembangan teknologi, dengan menggunakan
berbagai E-media, seperti website, email, dan grup media sosial, Whatsapp untuk
penyebaran informasi internalnya. Namun, karyawan memilih e-mail sebagai
media paling efektif dalam penyebaran informasi internalnya. Memang masing-
masing E-media yang ada memiliki kelebihannya masing-masing, dan untuk
memilih mana yang lebih efektif dari dua E-media tersebut, itu semua tergantung
dari lingkungan tiap individu (Pratomo, 2017). E-mail dianggap sebagai media
internal yang paling efektif dalam mengkomunikasikan pesan internalnya karena
E-mail adalah E-media pertama yang digunakan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang sampai sekarang, sedari dulu biasnaya informasi internal ataupun
instruksi pekerjaan yang ada selalu dikirim melalui e-mail.
Maka, semua karyawan pastinya lebih terbiasa menggunakan e-mail untuk
menerima informasi-informasi penting. Selain itu, pengiriman pesan melalui E-
mail juga dianggap lebih menjaga privasi pesan yang dikomunikasikan antar
karyawan ataupun manajer. E-mail sedari dulu sudah digunakan menjadi media
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
116
yang paling efektif dalam mengirimkan update pekerjaan ataupun untuk sekedar
memberikan undangan untuk seluruh karyawan ataupun untuk karyawan tertentu.
PT Japfa Comfeed Unit Tangerang juga menyelenggarakan kegiatan mixed media,
seperti Family Gathering dan acara sosial. Untuk media ini, karyawan memilih
kegiatan Family Gathering sebagai kegiatan yang paling efektif dalam menjaga
hubungan antar karyawan, meningkatkan motivasi karyawan, dan juga menjadi
kegaitan paling ditunggu-tunggu oleh semua karyawan.
Kegiatan family gathering diselenggarakan oleh perusahaan Japfa Comfeed
sebagai kegiatan mensejahterakan dan meningkatkan motivasi kerja para karyawan.
Sehingga semua biaya transportasi sampai konsumsi semua di tanggung oleh
perusahaan. Kegiatan family gathering ini penting dilakukan untuk membentuk
komunikasi kebersamaan, tidak hanya antar karyawan dikantor tapi juga dengan
keluarga masing-masing karyawan. Family gathering yang diselenggarakan hanya
untuk para karyawan Unit Tangerang sendiri, terakhir kali dilakukan pada tahun
2010 di Sentul. Sedangkan untuk Gathering yang mengundang seluruh karyawan
dan keluarga karyawan yang bekerja di seluruh unit PT Japfa Comfeed Indonesia
diselenggarakan terakhir kali di MT Haryono pada tahun 2017, dan diberi nama
Japfa Fun Festival.
Di acara Japfa Fun Festival tersedia banyak produk Japfa, seperti ayam,
telur, dan susu, acara ini memang diselenggarakan untuk menjalin kebersamaan dan
juga mendekatkan karyawan pada produk-produk perusahaan, selain produk, Japfa
Fun Fest juga mendatangkan penyanyi Arman Maulana dan menyediakan banyak
doorprize mengejutkan seperti mobil dan motor untuk dibagikan kepada
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
117
karyawannya yang beruntung. Sayangnya, acara gathering di Japfa Comfeed baik
yang diikuti di Unit Tangerang maupun yang diikuti oleh seluruh karyawan Japfa
Comfeed Nasional tidak di lakukan secara rutin. Padahal Family gathering adalah
salah satu kegiatan employee relations, yaitu special event yang sudah terbukti
penting dilaksanakan secara rutin untuk dapat meningkatkan motivasi karyawan
(Ruslan, 2004, h 278). Sehingga ada baiknya jika acara family gathering
selanjutnya dapat dilaksanakan secara rutin, agar hubungan dan komunikasi antar
karyawan dan atasan dan karyawan dan karyawan dapat berjalan dengan baik
sehingga karyawanpun bahagia dan dapat bekerja dengan motivasi kerja yang
tinggi.
4.3.2 Aktivitas Employee Relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
Salah satu kegiatan atau program wajib perusahaan yang dapat
meningkatkan motivasi kerja karyawannnya adalah aktivitas employee relations.
Menurut Jery A. Hendrix (2010, h.110) Employee relations itu sendiri merupakan
hubungan dengan karyawan yang harus memperhatikan kebutuhan karyawan lewat
pesan-pesan komunikasi, tindakan atau acara khusus, kontrol media dan
pelaksanaannya dengan menggunakan prinsip komunikasi yang efektif.
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang merupakan perusahaan
manufaktur pakan ternak yang memiliki ribuan karyawan dan sudah tersebar luas
hingga di dunia internasional. Maka dari itu, aktivitas employee relations ini adalah
aktivitas yang dilakukan oleh perusahaan khususnya perusahaan yang besar, yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
118
bertujuan agar dapat menjaga hubungan dan meningkatkan motivasi kerja
karyawan suatu perusahaan lewat pemenuhan kebutuhan karyawannya.
Untuk itu, komunikasi dan relasi yang baik di dalam suatu perusahaan
terutama untuk perusahaan besar seperti PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang sangatlah penting. Suatu hubungan dapat terjalin dengan baik dan efektif
dengan kegiatan komunikasi personal antar karyawan atau atasan yang baik
(Argenti, 2009, h. 188-198). Jika dalam suatu hubungan komunikasi tidak terjaga
dengan baik, maka akibatnya komunikasi akan terputus dan berjalan menurut
kehendaknya sendiri-sendiri, yang akhirnya tidak mencapai satu titik temu.
Dalam bekerja dalam satu tim diperlukan komunikasi dengan atasan dan
karyawan yang terjalin dengan baik. Jika hubungan antara atasan dan bawahan
tidak terjalin dengan baik, maka tujuan atau pesan komunikasi dari atasan atau
manajemen itu sendiri tidak akan sampai ke bawahan. Karyawan adalah ujung
tombak perusahaan, kalau pesan dari atasan tidak tersampaikan maka tujuan dari
perusahaan pasti tidak akan tercapai juga. Berdasarkan dari hasil wawancara semua
narasumber yang merupakan karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia mengakui
bahwa terjalinnya hubungan internal, karyawan dengan karyawan, dan karyawan
dengan atasan yang baik merupakan hal yang penting agar aktivitas di dalam
perusahaan dapat berjalan dengan lancar (Center, dkk., 2008, h. 22).
Maka dari itu selain kegiatan internal public relations. Aktivitas employee
relations juga diperlukan untuk menjaga hubungan komunikasi tersebut. Sesuai
pernyataan Ruslan (2010, h. 278-279) berikut kegiatan employee relations yang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
119
dilakukan perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang yang dapat
meningkatkan motivasi karyawannya,
4.3.2.1 Program pendidikan dan pelatihan
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memiliki program
kursus kelas bahasa Inggris, memberikan dispensasi bagi para karyawannya
yang melanjutkan pendidikan, menyediakan beasiswa kepada anak-anak
karyawan yang berprestasi, dan juga menyediakan program pengembangan
dan pelatihan atau training bagi para karyawan yang disesuaikan dengan
kebutuhan karyawan.
Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
menyatakan bahwa program training 5S (Seiso, Seiton, Seiri, Seiketsu,
Setsuke) dan K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) adalah program
pendidikan dan pelatihan dalam kegiatan employee relations yang paling
efektif untuk meningkatkan motivasi karyawan dalam bekerja karena
dengan pada dasarnya karyawan akan lebih bersemangat bekerja jika
pekerjaannya dapat dikerjakan lebih teratur, rapih, nyaman, dan aman.
Hal ini sesuai dengan Teori X menurut Pace (2010, h. 282) yang
berasumsi bahwa karyawan pada umumnya lebih suka diarahkan, enggan
memikul tanggung jawab dan lebih menginginkan keselamatan diatas
segalanya. Oleh karena itu Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang membutuhkan training 5S dan K3, agar karyawan dapat bekerja
dengan lingkungan yang rapih, bersih, nyaman, dan terjamin
keselamatannya. Sehingga pada akhirnya karyawan dapat bersemangat
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
120
bekerja dan memikul tanggung jawab mereka dengan baik tanpa cemas akan
keselamatannya.
4.3.2.2 Program Motivasi Kerja Berprestasi
Selain pelatihan untuk mengasah kemampuan dan pengetahuan para
karyawan. PT Japfa Comfeed Unit Tangerang juga memiliki program
motivasi kerja berprestasi untuk menyulut semangat kerja para
karyawannya, yaitu dengan mengadakan seminar motivasi yang temanya
sudah disesuaikan dengan kebutuhan karyawan.
Seminar motivasi di PT Japfa Comfeed Indonsia Unit Tangerang
dilakukan di luar kantor dan diikuti seluruh karyawan atau karyawan divisi
yang membutuhkan. Hal ini dikarenakan tiap divisi memiliki kebutuhan
seminar motivasi yang berbeda. Jadi, seminar akan diselenggerakan
tergantung usulan dan kebutuhan masing-masing kepala departemennya.
Contohnya, khusus di unit Tangerang divisi marketing paling sering
mendapatkan seminar motivasi khusus marketing, karena kegiatan
penjualan membutuhkan motivasi yang tinggi terus menerus, dan tidak
mudah untuk mengatur motivasi para karyawan divisi penjualan agar tetap
semangat berjualan. Berbeda dengan seminar umum, seminar umum
memiliki tema yang general namun memiliki tujuan yang sama yaitu,
memotivasi karyawannya.
Tindakan training dan seminar motivasi yang dilakukan sesuai
kebutuhan ini sesuai dengan teori Y yang menyatakan bahwa Orang-orang
dapat mengendalikan diri dan kreatif dalam bekerja jika dimotivasi secara
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
121
tepat (Pace, 2010, h. 283), karena perusahaan sudah memberikan training
dan seminar yang tepat sasaran maka, pastinya kegiatan tersebut akan
efektif dan membuahkan hasil yang sesuai.
Berdasarkan program motivasi kerja berprestasi yang telah di
lakukan perusahaan. karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang menyatakan kalau seminar yang paling berkesan adalah seminar
yang dibawakan oleh Safir Senduk, tentang bagaimana cara mengelola
keuangan, selain karena seminarnya dilakukan di luar kantor, seminar
tersebut juga menambah pengetahuan dan berhasil menyulut semangat kerja
para karyawan untuk bekerja, karena dengan bekerja karyawan
mendapatkan gaji yang nantinya sudah dapat dikelola dengan baik
berdasarkan ilmu seminar yang didapatkan.
4.3.2.3 Program Penghargaan
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang belum memiliki
program penghargaan bagi para karyawan yang memiliki kinerja atau
prestasi yang baik. Namun program ini sudah menjadi perhatian pihak HR,
dan akan segera direalisasikan. Terutama bagi karyawan yang akan pensiun,
pihak HR berencana akan memberikan piagam penghargaan. Karena
sebelumnya bagi para karyawan yang pensiun, perusahaan hanya
memberikan surat keterangan biasa dengan logo Japfa saja sebagai
keterangan tertulis.
Program penghargaan merupakan salah satu suatu program yang
menjadi syarat penting jika suatu perusahaan mau menjaga dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
122
meningkatkan motivasi kerja karyawannya. Karena sesuai dengan
pernyataan Ruslan (2016, h. 274), walaupun iklim tempat bekerja sudah
kondusif, tapi jika karyawan perusahaan tidak mendapat penghargaan yang
baik dari pimpinan, berarti tujuan dari employee relations belum tercapai,
dan hal ini dapat menimbulkan potensi negatif dalam hubungan dan kinerja
karyawan dengan perusahaan.
4.3.2.4 Program Acara Khusus
Ada beberapa program acara khusus yang diselenggarakan PT Japfa
Comfeed Unit Tagerang untuk meningkatkan motivasi karyawannya.
Khususnya adalah saat hari raya. Ada acara lomba 17 Agustus, ulang tahun
Japfa, dan acara donor darah yang dilakukan secara rutin tiap tahunnya. Saat
bulan puasa juga ada kegiatan siraman rohani bersama para karyawan yang
beragama muslim sambil menunggu beduk magrib yang dilanjutkan dengan
buka puasa bersama. Dan saat natal, setelah libur akhir tahun ada acara
kumpul bersama karyawan di ruang meeting untuk merayakan natal. Ada
juga acara kebersamaan yaitu, Japfa Fun Festival. Acara Japfa Fun Festival
adalah acara kebersamaan yang mengundang seluruh karyawan PT Japfa
Indonesia dari seluruh unit. Jadi, selain dapat merekatkan hubungan antar
karyawan program ini juga meningkatkan motivasi kerja karyawannya.
Berdasarkan acara yang acara khusus yang ada karyawan
menyatakan kalau Japfa Fun Festival adalah acara yang paling
meningkatkan motivasi karyawan, karena sesuai dengan pernyataan Ruslan
(2010, h. 278-279) acara kebersamaan yang diselenggarakan antar
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
123
karyawan dan karyawan dengan keluarga dapat meningkatkan motivasi
kerja karyawan dan juga menjalin hubungan yang baik tidak hanya antar
sesama karyawan namun juga keluarga karyawan.
4.3.3 Penilaian Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
KPI (Key Performance Indicator) seringkali dianggap hanya memiliki
fungsi utama sebagai alat evaluasi terhadap pengukuran kinerja para karyawan di
perusahaan (“Beberapa Keuntungan Penggunaan Key Performance Indicator (KPI)
dalam Manajemen Autopilot”, 2016, Para 1). Pernyataan ini sejalan dengan
kegiatan penilaian perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang dalam
melakukan evaluasi kinerja para karyawan di perusahaannya. Penilaian motivasi
kerja karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang ini selain dapat
mengukur kinerja dan motivasi karyawan ternyata juga dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan, karena dengan adanya penilaian tersebut, jiwa kompetitif
dan tingkat kepercayaan dirian karyawan akan semakin meningkat.
4.3.4 Motivasi Kerja Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
Dalam meningkatkan motivasi kerja karyawannya perusahaan juga
memberikan tunjangan dan fasilitas kerja yang memadai untuk memenuhi
kebutuhan karyawannya seperti, BPJS, asuransi kesehatan, dan THR. Di Japfa Unit
Tangerang, asuransi kesehatan diberikan dua tipe bagi karyawannya, asuransi dari
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
124
BPJS, dan juga asuransi kesehatan dari perusahaan, asuransi kesehatan dari
perusahaan ini akan menggantikan biaya pengobatan karyawan hanya dengan
memberikan kwitansi pengobatan dari rumah sakit manapun, dan untuk karyawan
laki-laki yang sudah berkeluarga, perusahaan juga akan menanggung biaya
pengobatan karyawan tersebut, dan juga anak beserta istrinya. Tunjangan asuransi
kesehatan khusus perusahaan ini memang salah satu tunjangan yang jarang dan sulit
ditemui di perusahaan lainnya dan merupakan tunjangan yang paling memenuhi
kebutuhan karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang.
Tunjangan kesehatan yang dipilih karyawan ini sesuai dengan teori motivasi
dua faktor Menurut teori Herzberg dalam Angelia (2017, h. 32) yang menyatakan
bahwa manusia memiliki Faktor kebutuhan akan kesehatan dan Faktor
pemeliharaan menyangkut kebutuhan psikologi seseorang agar dapat meningkatkan
motivasi kerjanya, karena memang berhubungan dengan hakikat manusia yang
ingin memperoleh ketenteraman dan kesehatan badaniah.
Kebutuhan kesehatan merupakan kebutuhan yang berlangsung terus
menurus, karena kebutuhan ini akan kembali ketitik nol setelah dipenuhi. Jika
faktor ini hilang maka akan dapat menyebabkan timbulnya ketidak puasan
(dissatisfiers = faktor higienis) dan penurunan motivasi karyawan. Faktor-faktor
pemeliharaan perlu mendapatkan perhatian yang wajar dari pimpinan, agar
kepuasan dan kegairahan bekerja bawahan dapat terpenuhi dan motivasi kerja
meningkat.
Kegiatan internal seperti internal public relations dan employee relations
perusahaan merupakan bagian dari kegiatan public relations dalam menjalankan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
125
fungsi internal relations-nya. Perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang memang tidak memiliki divisi public relations, namun fungsi public
relations dalam bentuk kegiatan internal tetap ada dan dijalankan oleh pihak HR
khususnya bagian divisi training. Dalam penelitian peneliti ini kegiatan internal
yang telah dilakukan perusahaan untuk meningkatkan motivasi kerja karyawannya
adalah aktivitas internal public relations dan employee relations.
Dari kegiatan internal relations yang ada dan berdasarkan hasil wawancara
mendalam didapatkan temuan bahwa kegiatan family gathering adalah kegiatan
yang paling efektif, paling ditunggu-tunggu, dan diharapkan di lakukan secara rutin
oleh karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang. Temuan ini
didapatkan dari pernyataan ketua forum diskusi (Bipartit) yang menyatakan bahwa
hasil kuesioner kepuasan kerja karyawan dan dalam rapat forum diskusi (Bipartit)
yang dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang menyatakan bahwa
hampir seluruh karyawan memilih kegiatan family gathering untuk meningkatkan
motivasi dan kepuasan kerja.
Temuan ini didukung berdasarkan dari hasil jurnal penelitian yang sedang
menganalisis kegiatan family gathering dalam meningkatkan kinerja karyawan
perusahaannnya. Dari hasil penelitian jurnal tersebut, didapatkan bahwa kegiatan
family gathering memang benar dapat menciptakan hubungan yang baik antara
atasan/manajemen dengan karyawan, karyawan dengan karyawan dan antar
keluarga karyawan. Karyawan merasa dihargai dan juga mengalami peningkatan
motivasi kerja dengan adanya program family gathering yang dilakukan rutin
setahun sekali ini (Jati dan Mukzam, 2018, h. 56).
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
126
Namun, perusahaan belum bisa melakukan kegiatan family gathering secara
rutin karena kendala budget yang kurang memadai. Maka dari itu HR PT Japfa
Comfeed Unit Tangerang untuk tetap menjaga motivasi karyawan perusahaan
memberikan solusi kepada karyawan dengan memperbolehkan adanya gathering
kecil yang bisa dan tetap akan di support HR dari “belakang” sesuai dengan
kebutuhan divisi masing-masing.
Berdasarkan dari hasil penilaian dan evaluasi kegiatan internal yang
dilakukan PT Japfa Comfeed Indonesia, serta hasil wawancara dengan narasumber
terkait dapat dikatakan bahwa motivasi kerja karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang adalah baik.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
127
BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
5.1 Simpulan
Strategi internal relations PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
memang dilakukan agar perusahaan dapat menjaga hubungan antar karyawan dan
juga terutama untuk memotivasi dan meningkatkan kualitas para karyawan dalam
bekerja. Strategi internal relations memiliki 3 strategi turunan utama yaitu, internal
public relations, employee relations, dan program motivasi. Masing-masing dari
strategi turunan tersebut memiliki turunan kegiatan internalnya masing-masing.
Berikut ini adalah temuan gambaran efektivitas kegiatan internal public
relations di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang:
Media verbal yang paling efektif bagi karyawan adalah individual
meeting karena kegiatan individual meeting menggunakan
komunikasi tatap muka yang hanya melibatkan dua orang orang
sehingga komunikasi dapat berjalan lancar karena, pesan
komunikasi dapat tersampaikan dengan lebih baik dan jelas,
selain itu tanggapan lawan bicara juga dapat diterima dengan
cepat. Sehingga, akhirnya informasi, pendapat, dan masukan
dapat diterima dengan baik. Sedangkan yang harus ditingkatkan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
128
adalah kegiatan briefing, seharusnya dilakukan secara rutin oleh
seluruh karyawan.
Printed media channel yang paling efektif adalah papan
pengumuman, karena walaupun sudah agak tua tetapi papan
pengumuman dapat dibaca oleh semua karyawan secara langsung
dan jelas, sehingga baik karyawan baik yang memiliki gadget
ataupun tidak dapat menerima pesan internal. Sedangkan yang
harus ditingkatkan adalah majalah internal perusahaan yaitu
majalah berkat, karena para karyawan tidak tertarik dalam
membaca majalah tersebut.
Audio & audio visual yang paling efektif adalah telephone line
atau Avaya, karena Avaya dapat tersambung ke seluruh divisi
satu unit Tangerang dan juga di luar unit Tangerang. Sehingga,
seluruh karyawan baik antar divisi ataupun unit dapat
berkomunikasi dengan baik dan cepat. Sedangkan yang harus
ditingkatkan adalah video dan telephone conference, karena
hanya para atasan atau manajer yang memakainya sedangkan
karyawan belum pernah mencoba menggunakannya.
E-media yang paling efektif adalah e-mail karena semua
karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memiliki
e-mail dan semua informasi mengenai seputar kantor dan
pekerjaan baik yang umum ataupun perorangan semuanya bisa di
informasikan lewat e-mail. Sehingga, pesan yang rahasia dan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
129
hanya ditujukan ke beberapa orang dapat tersampaikan dengan
baik tanpa diketahui orang lain. Sedangkan yang harus
ditingkatkan adalah website dan majalah online internal PT Japfa
Comfeed Indonesia sendiri, karena para karyawan tidak pernah
membuka website dan majalah online internalnya juga sering
tidak dapat diakses.
Mixed media yang paling efektif adalah kegiatan family gathering
karena kegiatan ini adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu
dan terus menerus diajukan oleh karyawan agar dapat dilakukan
secara rutin. Dengan adanya kegiatan ini performa kerja
karyawan dapat terus terjaga dan meningkat. Namun, family
gathering pula yang harus ditingkatkan, karena kegiatan family
gathering jarang dilakukan dan tidak dilakukan secara rutin
padahal para karyawan sangat mengharapkan kegiatan tersebut.
Sementara dari strategi employee relations perusahaan, berikut temuan
strategi paling efektif yang dilakukan oleh PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang:
Program pendidikan dan pelatihan karyawan yang paling efektif
adalah training 5S dan K3 karena dari kegiatan training tersebut
karyawan menjadi terbiasa untuk bekerja secara rapih, aman,
dan nyaman. Sehingga karyawan akan lebih termotivasi dalam
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
130
bekerja dengan lingkungan dan cara kerja yang rapih, nyaman
dan aman.
Program motivasi kerja yang paling efektif adalah seminar oleh
para ekspert dan praktisi karena seminar yang diadakan
perusahaan telah disesuaikan dengan kebutuhan karyawan setiap
tahunnya, sehingga pesan dan tujuan seminar dapat
tersampaikan dengan baik bagi karyawan.
Untuk Program penghargaan, PT Japfa Comfeed belum
memiliki program penghargaan karena masih dalam tahap
perencanaan.
Program Acara khusus yang paling efektif adalah acara Japfa
Fun Festival karena melalui acara ini atasan, karyawan dan
keluarga karyawan dapat berkenalan, bermain dan bersenang-
senang bersama dengan seluruh karyawann dan keluarga
karyawan PT Japfa Comfeed dari berbagai Unit daerah.
Sehingga, antara atasan dan karyawan antar unit daerah PT Japfa
Comfeed dapat mengenal dan menjalin hubungan yang baik satu
sama lain, selain itu kegiatan ini juga dapat meningkatkan
motivasi kerja karyawan.
Dari penelitian ini, terlihat bahwa program penghargaan adalah salah satu
program penting yang harus ada di dalam suatu perusahaan, dan kegiatan family
gathering adalah kegiatan yang paling ditunggu-tunggu, efektif dan berpengaruh
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
131
dalam meningkatkan motivasi kerja karyawan, karena dengan kegiatan tersebut
karyawan merasa tidak sendirian dan merasa dihargai sebagai karyawan.
Akhirnya dari pernyataan di atas, dapat disimpulkan bahwa strategi internal
untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan sudah lengkap dan efektif dalam
meningkatkan motivasi kerja karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang.
5.2 Saran
5.2.1 Saran Akademis
Saran bagi peneliti selanjutnya yang akan meneliti dan membahas hal
serupa agar dapat melakukan penelitian dengan menggunakan metode penelitian
kuantitatif dengan subjek perusahaan manufaktur yang berbeda, sehingga
diharapkan dapat membuktikan apakah benar family gathering merupakan kegiatan
internal perusahaan yang paling berpengaruh dan efektif bagi semua perusahaan
manufaktur.
5.2.2 Saran Praktis
Saran untuk PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang untuk
meningkatkan efektivitas internal public relations-nya adalah:
Untuk media verbal, disarankan agar kegiatan briefing dilakukan
secara rutin setiap hari.
Untuk printed media channel, disarankan untuk melakukan
perbaikan, penambahan, dan pembaharuan media cetak
perusahaan. Seperti, pembaharuan papan pengumuman secara
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
132
rutin, dan penggantian font judul tulisan di majalah berkat, agar
lebih fresh dan menarik karyawan untuk membacanya.
Untuk Audio & audio visual, perusahaan disarankan untuk
memberikan kesempatan bagi karyawan untuk ikut serta dalam
video dan telephone conference, agar karyawan dapat semakin
melek teknologi dan dapat menggunakan fasilitas video dan
telephone conference yang telah disediakan.
Untuk E-media, disarankan untuk melakukan sosialisasi website
perusahaan dan juga web berkat online bagi karyawan, agar
karyawan dapat mengetahui info terkini mengenai perusahaan
lewat E-media yang telah disediakan perusahaan.
Untuk Mixed media, Disarankan perusahaan dapat melaksanakan
kegiatan family gathering secara rutin.
Selanjutnya saran untuk meningkatkan efektivitas strategi internal PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang adalah:
Memberikan beasiswa pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi
bagi karyawan.
Menambah frekuensi program pelatihan/ kursus Bahasa Inggris
gratis bagi karyawan.
Merealisasikan program penghargaan bagi para karyawan
pensiunan dan karyawan yang berprestasi atau terbaik.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
LAMPIRAN
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Bersama Pak Slamet Wiyono
Head of HR and GA
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Bersama Pak Eki
Karyawan Divisi quality control
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Bapak Pak Hamid
Karyawan produksi
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Poster Apar Di Gedung PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Poster Kompor Meledak Di Pantry PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Kebijakan Mutu PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Kebijakan K3 PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Larangan PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Poster P3K PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Poster K3 PT Japfa Comfeed Unit Tangerang
Larangan Dilarang Merokok Dan Tempat Cuci Tangan Gedung Pabrik Di PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Himbauan Membuang Sampah Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang
Cara Mencuci Tangan Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Standing
Banner Di PT
Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang
.
Papan Pengumuman Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Senam Pagi Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Standing Banner Di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Helm Keselamatan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Mushola PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Toilet PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Pantry PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Printer, File, Dan Laminating PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Area Merokok PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Pos Satpam Dan Apar Di Luar PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Apar Di Dalam Gedung PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Koperasi PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
PANDUAN WAWANCARA
Head of Human Resources (HR) dan General Affairs (GA)
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Pertanyaan
1. Boleh perkenalkan diri Bapak? (nama, tempat tanggal lahir, usia,
pendidikan terakhir)
2. Jabatan atau posisi di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
3. Sudah berapa lama bekerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
4. Apa saja job desc dan program kerja Bapak di PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang?
5. Bapak membawahi divisi apa saja?
6. Menurut Bapak secara pribadi dan professional pentingkah peran public
relations atau pentingkah kegiatan menjaga hubungan internal perusahaan
dalam suatu perusahaan?
7. Apakah perusahaan memiliki kegiatan media verbal, seperti:
Apel pagi, pertemuan singkat dengan tim sebelum bekerja,
individual/team meeting mingguan untuk evaluasi/pembagian
tugas?
8. Apakah perusahaan memiliki printed media channels, seperti:
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Majalah internal, pamflet, poster, majalah dinding (bulletin
board), Annual report perusahaan, email perusahaan, staff
journal?
9. Apakah perusahaan memiliki audio & audio visual, seperti:
Video , in house TV, telephone line, pengeras suara (radio),
teleconfrence & audio conference antar unit
perusahaan/divisi
10. Apakah perusahaan menggunakan E-media, seperti:
Internet (website atau blog) perusahaan dalam memberikan
pesan kepada karyawan? Atapun untuk memberitahu
karyawan mengenai identitas perusahaan?
E-mail perusahaan
Social media (mis: Whatsapp atau social media group tiap
divisi)
11. Apakah perusahaan memiliki kegiatan mixed media, seperti:
Family atau staff event, acara piknik bersama keluarga
karyawan, Gathering, kegiatan CSR untuk karyawan atau
kegiatan lainnya yang diadakan untuk mempererat hubungan
internal perusahaan?
12. Berapakah jumlah karyawan di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
13. Bagaimana pendidikan dan latar belakang para karyawan?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
14. Apakah perusahaan memiliki program pendidikan lanjutan? (misalnya
perusahaan memberikan lanjut sekolah bagi karyawan yang berpotensi dan
berprestasi)
15. Apakah perusahaan memiliki program pelatihan (misalnya pelatihan
membuat kerajinan tangan atau tata boga, penyuluhan kesehatan, bencana
alam, dsb) untuk meningkatkan skill (keterampilan karyawan) yang
mungkin saja dapat dijual lagi di koperasi atau di luar sebagai binsis untuk
penghasilan tambahan?
16. Apakah perusahan memiliki program Achievement Motivation Tranining
(AMT) untuk memotivasi karyawan agar dapat bekerja dengan baik?
Misalnya, seminar motivasi kerja oleh Tung Dasem Waringin atau Merry
Riana?
17. Apakah perusahaan memiliki program penghargaan kepada karyawan yang
berprestasi?
18. Apakah perusahaan memiliki kegiatan kebersamaan pimpinan dengan
karyawan seperti forum diskusi dengan atasan, merayakan ulang tahun
perusahaan, senam pagi bersama, perayaan lomba 17 Agustus, kegiatan
main futsal bersama, perayaan natal bersama, ataupun buka puasa bersama?
19. Bagaimana prosedur absensi kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
20. Apakah Bapak melakukan penilaian terhadap kinerja karyawan setiap
harinya? Jika iya, kapan saja?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
21. Bagaimana budaya kerja di PT Japfa Cofeed Indonesia Unit Tangerang?
22. Kendala apa saja yang Bapak rasakan dalam mengatur dan menjaga
hubungan internal karyawan?
23. Apakah pernah terjadi perselisihan antara karayawan dengan karyawan?
Atau karyawan dengan pimpinan? Misalnya ada surat kaleng kepada
atasan? Atau demo?
24. Bagaimanakah metode pembayaran gaji karyawan di PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang?
25. Bagaimanakah regulasi kerja karyawan di PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang?
26. Bagaimana cara perusahaan menanamkan dan mengkomunikasikan
budaya, nilai, visi, misi, identitas, etika, dan peraturan bekerja perusahaan
kepada karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
27. Menurut Bapak apakah kegiatan AMT seperti seminar motivasi
berpengaruh terhadap kinerja karyawan?
28. Menurut Bapak apakah motivasi kerja karyawan PT Japfa Comfeed
Indonesia Unit Tangerang sekarang ini sudah tinggi?
29. Tunjangan dan fasilitas apa saja yang diberikan perusahaan bagi karyawan
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
30. Berdasarkan media dan program yang telah dimiliki dan dijalankan
perusahaan untuk menjaga hubungan internal perusahaan, apa saja media
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
dan program yang paling menonjol dan berpengaruh untuk meningkatkan
motivasi serta loyalitas karyawan?
31. Apakah PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memiliki koperasi?
32. Apakah PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang, memiliki komunitas
atau paguyuban khusus di antara karyawannya? (misalnya komunitas
karyawan jawa atau serikat kerja)
33. Apakah karyawan produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
memiliki peralatan wajib keselamatan yang harus digunakan saat bekerja?
34. Apakah mesin-mesin yang digunakan karyawan produksi PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang selalu dirawat secara berkala sesuai
dengan standar keselamatan?
35. Berdasarkan segala bentuk media yang dimiliki dan program yang telah
dijalankan, program apa saja yang ingin dipertahankan untuk terus
dilakukan?
36. Bagaimana perencanaan program atau kegiatan untuk mengatur dan
menjaga hubungan internal karyawan dengan karyawan dan karyawan
dengan atasan selanjutnya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
PANDUAN WAWANCARA
Karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang
Pertanyaan
1. Boleh perkenalkan diri Bapak? (nama, tempat tanggal lahir, usia,
pendidikan terakhir)
2. Jabatan atau posisi di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
3. Sudah berapa lama bekerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
4. Apa saja job desc dan program kerja Bapak di PT Japfa Comfeed Indonesia
Unit Tangerang?
5. Menurut Bapak secara pribadi pentingkah kegiatan menjaga hubungan
antar karyawan dengan karyawan dan karyawan dengan atasan di
perusahaan?
6. Apakah Bapak pernah melakukan apel atau pertemuan dengan tim dan
atasan sebelum kerja? Apakah Bapak pernah melakukan pertemuan dengan
atasan sendiri atau bersama dengan rekan kerja untuk diberikan pembagian
tugas atau untuk ditanya mengenai hasil kerja yang telah dilakukan? Apa
saja yang dibicarakan saat pertemuan?
7. Apakah Bapak pernah membaca majalah, annual report, poster, pamflet,
dan jurnal yang diterbitkan perusahaan?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
8. Jika ada informasi mengenai perusahaan, misalnya ada acara makan-makan
syukuran, lomba, dan pengunguman lainnya, Bapak biasanya tahu dari
mana? Dan apakah menurut Bapak pesannya sudah mudah dimengerti?
9. Apakah di kantor ada televisi yang digunakan untuk memberitahukan
Bapak jika ada informasi penting atau ada acara penting?
10. Apakah di perusahaan tersedia telepon yang dapat digunakan untuk
menelpon divisi lain?
11. Apakah perusahaan memiliki pengeras suara yang biasanya digunakan
untuk memberitahukan informasi kepada seluruh karyawan, dan biasanya
terdapat di seluruh ruangan gedung PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
12. Apakah Bapak pernah melakukan meeting bersama tim dan atasan antar
unit perusahaan/divisi menggunakan telepon atau video?
13. Apakah Bapak pernah membuka website atau blog perusahaan?
14. Apakah Bapak memiliki E-mail perusahaan?
15. Apakah Bapak memiliki grup whatsapp atau facebook bersama rekan
kerja?
16. Apakah Bapak pernah mengikuti acara piknik bersama karyawan,
syukuran dengan makan bersama, atau kegiatan lainnya yang diadakan
untuk mempererat hubungan karyawan dengan karyawan dan karyawan
dengan atasan perusahaan?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
17. Dari media dan kegiatan yang ada yang manakah menurut Bapak yang
paling sering Bapak gunakan untuk melihat informasi mengenai
perusahaan? Kenapa?
18. Apakah Bapak tahu kalau perusahaan dapat memberikan biaya agar
karyawannya yang berpotensi dan berprestasi dapat melanjutkan sekolah
atau kuliah lagi? (Jika program tersebut tidak ada,
Apakah perusahaan memiliki program untuk membantu karyawan dalam
melanjutkan pendidikan? Menurut Bapak, perlukah program tersebut?
Kenapa?
19. Apakah perusahaan Bapak pernah memberikan pelatihan membuat
kerajinan tangan atau tataboga, penyuluhan kesehatan, bencana alam,
dsbnya?
20. Apakah Bapak pernah mengikuti seminar motivasi kerja di perusahaan?
Menurut Bapak perlukah program semacam itu? Kenapa?
21. Apakah perusahaan memiliki program penghargaan bagi karyawan yang
berprestasi?
22. Apakah Bapak pernah mengikuti kegiatan kebersamaan perusahaan.
Pimpinan dengan karyawan seperti forum diskusi dengan atasan,
merayakan ulang tahun perusahaan, senam pagi bersama, perayaan lomba
17 Agustus, kegiatan main futsal bersama, perayaan natal bersama,
ataupun buka puasa bersama?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
23. Bagaimana Bapak melakukan absensi kerja setiap hari di PT Japfa
Comfeed Indonesia Unit Tangerang? Jam berapa Bapak masuk,istirahat,
dan pulang kerja? Pernah lembur?
24. Apakah Bapak tahu ada penilaian kinerja dari atasan? Setiap berapa kali?
Bagaimana budaya kerja di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
25. Apakah Bapak pernah memberikan keluhan, saran, aspirasi kepada atasan
Bapak?
26. Apakah Bapak tahu selama bekerja disini apakah pernah terjadi
perselisihan antara karayawan dengan karyawan? Atau karyawan dengan
pimpinan? Misalnya surat kaleng kepada atasan? Atau demo?
27. Dalam pemberian gaji, perusahaan memberikan gaji secara tunai atau
transfer? Lalu diberikan perbulan atau perhari?
28. Apakah Bapak tahu peraturan kerja apa saja yang harus dipatuhi
karyawan di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
29. Apakah Bapak mengetahui budaya, nilai, visi, misi, identitas, etika, dan
peraturan bekerja di perusahaan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
30. Menurut Bapak apakah kegiatan seminar motivasi berpengaruh terhadap
diri dan kinerja Bapak dikantor?
31. Menurut Bapak apakah motivasi Bapak dan teman-teman yang bekerja di
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang sekarang ini sudah tinggi?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
32. Tunjangan dan fasilitas apa saja yang Bapak terima dari perusahaan PT
Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
33. Menurut Bapak, dari berbagai macam majalah, poster, mading, kegiatan
kebersamaan seperti family gathering, dan semua kegiatan di dalam
perusahaan yang pernah Bapak rasakan manakah yang paling menonjol
dan berpengaruh untuk meningkatkan motivasi serta kesetiaan Bapak
sebagai karyawan?
34. Apakah ada koperasi di PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
35. Apakah ada komunitas atau paguyuban khusus di antara karyawannya?
(misalnya komunitas karyawan jawa atau serikat kerja)
36. PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
37. Apakah PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang memiliki peralatan
wajib keselamatan yang harus digunakan saat bekerja?
38. Apakah Bapak tahu kalau mesin-mesin yang digunakan karyawan
produksi PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang selalu dirawat
secara berkala sesuai dengan standart keselamatan?
39. Apakah posisi Bapak sekarang ditempatkan perusahaan atau memang
Bapak melamar sendiri untuk posisi ini?
40. Apakah Bapak bersedia membela perusahaan jika perusahaan diterpa
rumor negatif?
41. Apakah dengan segala tunjangan, fasilitas, dan gaji Bapak sekarang ini
Bapak sudah puas? Dan apakah Bapak mau tetap bekerja di PT Japfa
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Comfeed Indonesia Unit Tangerang, walaupun Bapak ditawari untuk
bekerja di tempat lain dengan penawaran yang lebih baik? Misalnya
gajinya lebih tinggi?
42. Berdasarkan segala bentuk media yang dimiliki dan program yang telah
dijalankan, menurut Bapak program apa yang paling berkesan dan harus
dipertahankan untuk terus dilakukan?
43. Menurut Bapak, apakah program dan media yang dijalankan dan
digunakan sudah tepat?
44. Saran apa yang mau Bapak sampaikan kepada perusahaan terhadap media
dan program yang sudah digunakan dan dijalankan Bapak selama ini?
45. Bagaimana Bapak melihat hubungan perusahaan dan karyawan saat ini?
Apakah sudah terbina dengan baik?
46. Apakah Bapak sadar akan tanggung jawabnya dan memiliki rasa
memiliki yang besar terhadap PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Transkrip Wawancara Informan 1
Data informan
Nama : Slamet Wiyono
Usia : 49 Tahun
Pendidikan terakhir : S2 Magister Manajemen
Jabatan atau posisi : Head of Human Resources (HR) dan General Affairs (GA)
Deskripsi pekerjaan : Mengatur, menjaga hubungan serta melakukan
pengembangan potensi karyawan di PT Japfa Comfeed
Indonesia Tangerang. Serta juga melakukan pengawasan serta
perbaikan terhadap lingkungan internal dan eskternal
perusahaan.
Lama bekerja : 28 Tahun
Hasil Wawancara
Keterangan:
N = Narasumber (Slamet Wiyono)
I = Interviewer (Fransisca Desfourina)
I: Iya pak Terima kasih Pak atas waktunya sehingga mau saya wawancara pada hari
ini. Perkenalkan dulu saya Fransisca Desfourina, Mahasiswi semester 8 Ilmu
Komunikasi Public Relations Universitas Multimedia Nusantara. Saat ini saya sedang
melakukan penelitian skripsi yang mengangkat tema atau yang berjudul persepsi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
karyawan Japfa Comfeed Unit Tangerang terhadap strategi internal relations yang
dilakukan di perusahaan ini dalam meningkatkan motivasi kerja.
N: Oh iya tidak apa. ooh tentang kegiatan karyawan ya, kebetulan sekarang Japfa
menggunakan dolpin. Kalau dulu kita belum ada tapi setelah kesininya. Sekarang Japfa
sudah mulai go international, unit Japfa sudah tersebar dimana-mana. Jadi dengan kita
ada budaya dolpin ini, ini agar biar sampai meskipun Japfa di luar negri, seperti Japfa
Singapore, Japfa Vietnam, ataupun Japfa yang di lokal. Ya jadi itu semua sama
prinsipnya yang dipakai. Jadi ada pengenalannya di 2016. Jadi masih baru. Nah
sekarang kalau di tahun 2016 waktu pelaunchingan dolpin ini. Itu belum 100%. Lalu
pada tahun 2017 baru sudah dijalan kan 100%. Bahkan di PPKnya. PPK itu Penilaian
Prestasi Kerja karyawan sudah mulai dimasukan kedalam itu. Kalau kita istilahnya ada
golongan 1 ya A, B, C itu memakai apa namanya, PK (Penilaian Kerja). Kalau yang
golongan 2 itu memakai WO (Work Objective). Nah, kalau golongan 3 dan 4 itu
namanya memakai IPA=KPI.
I: Oke pak baik terima kasih, maaf pak saya sebelumnya boleh tahu biodata bapak?
Nama bapak, tempat tanggal lahir, pendidikan terakhir bapak?
N: Iya nama saya Slamet Wiyono, Jakarta, 10 Juni 1969. Saya sebenarnya lulusan
Sarjana Ekonomi manajemen di Universitas Pancasila.
I: Bapak S2 ya?
N: Iya saya S2 di Universitas Bayangkara Jurusan Magister Manajemen.
I: lalu jabatan bapak disini?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: Sekarang Head of HR & GA. Sebenarnya saya di HR & GA ini baru sekitar 3
tahunan dulu namanya PGA, yaitu Personalia General and Affair. Terus tahun 2018 ini
baru mulai dirubah HRM & GA. Jadi kalau dulu hanya mengawasi mengenai Pero,
umum, tetapi sekarang sudah mengenai pengembangan karyawannya. Jadi 2018 ini
baru mulai ada pengembangan untuk karyawannya jadi bukan hanya untuk di
lingkungan internal eksternal perusahaan. Bukan hanya umum saja, dan mengenai
penggajian tetapi sumber daya manusianya, kualitasnya sudah mulai di genjot. Artinya
mulai diperkenalkan dan mulai menjadi satu standart kita. Jadi standart itu termasuk
kemajuan-kemajuan daripada karyawannya. Karena memang kedepanya kita itu bisa
menjadi standarisasi seperti yang saya bilang tadi dolpin itu. Dolpin itu adalah agar
semua sama prinsipnya. Baik yang international maupun yang dalam negri nasional itu
sama memakai dolpin.
I: oh okay Pak, kalau boleh tahu sebelumnya Pak Slamet sudah bekerja berapa lama di
Japfa?
N: Iya saya disini dari SMA. Dari PKL.
I: Wah?? Oh lama juga ya pak. Hahaha. Baik, berarti bapak sudah ada di Japfa saat di
Japfa belum berganti menjadi HR & GA ya?
N: iya betul saya bekerja dari tahun 1990. Nah, itulah bedanya Japfa dengan yang lain.
Karena saya bilang Japfa itu dulu disini belum terkenal dengan teori-teori seperti itu,
tetapi memang bagus juga kesininya disamping prinsip lamanya ini. Ini kan prinsipnya
kekeluargaan. Dulu kita budayanya adalah kekeluargaan. Sekarang mulai
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
diperkenalkan yaitu salah satunya supaya menjadi lebih maju kita untuk kinerjanya
semakin baik, diperkenalkan lah dolpin ini.
I: oke pak, berarti job desc bapak dari dulu saat masuk sampai sekarang beda-beda ya?
N: Iya jadi saya di departemen HRD ini baru sekitar 3-4 tahunan. Jadi dulu itu saya
awalnya saat lulus S1 saya jadi collector penagihan marketing. Lalu setelah menajdi
PGA, saya mengurusi internal yang menyangkut masalah karyawan terus bongkar
bahan baku kemaanan terus seluruhnya yang berkaitan di dalam internal perusahaan
operasionalnya, lalu juga eksternalnya melalui lingkungan dari pemda pemerintahan
setempat atau desa, aparatur yang ada di kementrian sampai bupati. Itu semua
pengawasan di bawah saya semua. Termasuk salah satunya tambahan adalah legalnya,
termasuk perijinan-perijinan baik yang internal maupun yang eksternal. Internal itu ya
termasuk salah satunya misalnya perawatan forecliff, mesin-mesin. Nah sekarang
semenjak 2018 berganti menjadi HR & GA penambahannya adalah pengembangan
sumber dayanya. Jadi kalau dulu hanya mengurus karyawan yang bolos, yang nakal.
Tapi sekarang di 2018 ini dikembangkan menjadi, pengembangan sumber daya bukan
hanya menegur orang atau memvonis orang tetapi harus dikembangkan juga dia punya
potensi. Makanya setelah itu bergantilah jadi HR & GA. Semua hampir sama luar
lingkupnya tetapi tambahannya hanya itu aja.
I: Oh berarti apakah Bapak juga yang membuat program pengembangan untuk
karyawan?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: kita program dari pusat, kita memberikan suatu template untuk training, lalu di pusat
ada divisi trainer. Jadi dia itu yang membuat nanti kita punya program konsepnya mau
training apa aja di unit Tangerang.
I: oh jadi setiap unit Japfa programnya berbeda-beda ya pak?
N: iya betul, kita kan dibawah kendali head of unit tetapi ada juga yang langsung ke
unit yang pusat jadi kita punya struktur itu ada dua. Jadi ada juga divisi yg langsung ke
pusat.
I: kalau begitu di bawahnya bapak sekarang apakah ada departemen lain?
N: ada, departemen HR dan GA itu kan dipisah
I: ok, kalau departemen public relations ada kah pak?
N: Disini kita Public Relations itu masuk kedalam lingkupnya General Affair, tetapi
kalau suatu saat kita mengadakan acara kita akan meminta bantuan dari pusat.
I: Jadi Pak, kalau untuk internalnya, untuk menjaga hubungan antar karyawan lebih ke
departemen mana ya pak?
N: lebih ke General Affair.
I: kalau menurut bapak pribadi, kenapa penting untuk menjaga hubungan antar
karyawan ya pak?
N: karena pertama agar komunikasi terbangun, baik komunikasi antar satu line antar
satu struktur dibawah departemen itu sendiri tetapi juga struktur yang lain artinya
departemen yang lain. Itu artinya komunikasinya yang harus dijaga. Karena kalau
komunikasi sudah terjaga. Ini artinya pekerjaan akan lebih mudah untuk
terorganisasinya. Kalau tidak membangun suatu komunikasi yang baik otomatis
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
mereka akan sendiri-sendiri. Dan akhirnya akan terlepas dari tujuan kita. Karena kita
juga tidak bisa terlepas dari HR sendiri atau departemen sendiri-sendiri. Tetapi kita
satu organisasi harus terbentuk suatu sistem yang mencakup keseluruhannya jadi tidak
bisa hanya departeman A atau B yang menonjol. Tetapi adalah semua satu struktur ini
harus berjalan bersama-sama.
I: berarti untuk program pengembangan karyawannya sendiri siapa yang lebih berperan
penting untuk mempersiapkannya ya pak?
N:kita disini sebenarnya juga ada departemen rekrutmen dan training untuk
mempersiapkan program semuanya yang akan dilaksanakannya itu. Kita akan
memplanningkan kedepannya untuk tahun 2018 apa yang mau kita trainingkan untuk
karyawan ini. Nah dari sekarang kita sudah mulai rancang. Nanti di akhir tahun 2018
ini kita memplaningkan untuk tahun 2019. Jadi setelah kita sudah planningkan
kedepannya mau program apa saja, kita akan koordinasikan dengan pusat. Memang
terakhir ini kita waktu tahun 2016 dan 2017 tetap kita mengedepankan tentang 5S dan
K3. Lalu itu yang kita terapkan. Disamping pengembangan yang lain bukannya tidak
penting tapi, tetep kita akan membangun suatu sistem yang prinsipnya kita datang
selamat pulangpun kita juga harus selamat, dan supaya juga kerja di dalam ini nyaman.
Itu ada 5Snya. Jadi ini yang kita pakai dan bangun supaya temen-temen disini merasa
nyaman dan aman.
I: 5Snya itu apa ya pak Snya dan K3 nya?
N: 5S itu dari Seiso, Seiton, Seiri, Seiketsu, Setsuke, dan artinya pilah, tata, bersihkan,
biasakan, dan mantapkan. Jadi selain kita pilah memilah, nanti kita bersihkan dan tata
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
dengan memberi label, lalu setelah itu dibiasakan setelah jadi kebiasaan dimantapkan.
Jadi supaya lingkungan ini bersih nyaman kita juga dalam mencari suatu folder tentang
karyawan itu lebih mudah. Karena bagaimana kondisi pekerjaan kita kalau mencari
folder saja susah. Jadi dari situ prinsipnya kalau karyawan yang masih baru biasanya
kita langsung ikutkan 5S dan K3. Kalau K3 itu tentang Kesehatan dan Keselamatan
Kerja. Nah itu menyangkut masalah, di dalam pabrik, misalnya di lingkungan yang
berbahaya harus menggunakan safety.
I: Disini kan ada banyak departemen, kalau tentang informasi disini penyebaran dari
atas kebawahnya bagaimana ya pak? Apakah ada briefing atau apel pagi?
N: kalau informasi yang sifatnya urgent, biasa kita langsung kumpulkan masing-
masing kepala departemennya untuk diberikan briefing atau coaching. Supaya mereka
tahu ini urgent. Tapi tergantung lagi dari informasinya apa. Kalau urgent kita langsung
meetingkan. Itu satu, kedua, kalau sifatnya hanya umum, umum ini bisa urgent ya.
Misalnya ada kasus demo ya demo buruh atau tidak aman karena ada gangguan dari
luar misalnya, biasanya kita infokan melalui afaya, jadi ada speaker yang sekali
ngomong bisa terdengar kesemua divisi. Tapi kita rutin tiap bulan juga ada meeting
koordinasi. Itu biasanya didalam meeting koordinasi itu, kita menyampaikan masing-
masing departemen itu menyampaikan kesulitan atau kendala-kendala yang dihadapi.
Disini yang ikut semua kepala departemen sampai tingkat kasie (kepala seksie). Jadi
kita punya jajaran itu head of departemen, lalu kasub (kepala sub departemen), lalu
kasie. Jadi misalnya kepala of HR & GA, lalu head of sub departemen HR sendiri GA
sendiri, lalu nanti dibawahnya masing-masing ada kasienya sendiri.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu meeting koordinasinya dimana ya pak?
N: Di ruang meeting disini, yang kapasitasnya 30 orang atau ada juga yang 60 orang
untuk keseluruhan karyawan. Selain itu komunikasi juga bisa dalam bentuk forkom,
forum komunikasi. Kita punya namanya forkom bipartite, itu misalnya untuk
pemberian informasi mengenai aturan-aturan yang disampaikan manajemen ke
karyawan, biasa kita undang melalui forkom. Bisa juga ada acara 17 Agustus, Idul
Adha, atau kita mengadakan event-event tertentu, olahraga dan lain-lain itu kita
menggunakan forkom. Tidak hanya informasi, kita juga sekalian bentuk panitianya.
I: Jadi masing-masing departemen itu ada perwakilan ya pak? Lalu itu meeting
bulanannya tadi biasa dari jam berapa?
N: iya betul, meeting biasa bisa dari jam 9 pagi sampai jam 5, 6 sore. Bahkan pernah
sampai jam 7 malam.
I: meeting nya dipimpinnya oleh siapa ya pak?
N: oleh Head of Unit disini tetapi yang menjadi moderator dan notulen dari HRD.
I: kalau meeting yang urgent?
N: kalau yang urgent tergantung dari departemen mana yang butuh memberikan
informasi. Misalnya dari sales ingin memberikan informasi bahwa kepmen
mengeluarkan peraturan bahwa karung itu harus ada label rumansianya, nah itu juga
disosialisasikan ke temen-temen produksi. jadi nanti kepala departemen akan
mendistribusikan pesan langsung ke bawahnya semua.
I: kalau informasi melalui poster, pamflet, mading ada tidak ya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: ada, jadi kayak informasi itu banyak ya, jadi informasi yang internal sendiri
kegiatan-kegiatan ada juga informasi yang sifatnya pemberitahuan. Maksudanya
pemberitahuan itu yang sudah kita lakukan misalnya kemarin kita punya dapat piala
penghargaan P2K3 zero accident. Karena ini kan berkaitan dengan budaya dan
karyawan Tangerang ternyata bagus loh kinerjanya. Jadi selain kita mendapatkan piala
P2K3 itu untuk ditingkat provinsi, kita juga mendapatkan piala zero accident ditingkat
provinsi juga. Itu kan prestasi, jadi biasa kita langsung informasikan ke majalah. Kita
punya majalah khusus Japfa yaitu majalah Berkat. Nah itu majalah berkatnya ada yang
berupa pamflet buku, ada juga yang sifatnya melalui internet. Ada juga di web Japfa.
Termasuk kita kalau punya kegiatan yang lingkungan seperti kita punya program untuk
pengembangan daur ulang sampah di dekat desa sini. Ini kan info positif dari daerah
Tangerang ini ini kan baik. Supaya tidak hanya temen-temen disini saja yang tahu tapi
temen-temen di luar Japfa Tangerang juga tahu.
I: Disini pemberian informasinya ada menggunakan email?
N: iya ada.
I: biasa informasi-informasi apa saja ya yang diberikan di email?
N: ya email itu biasanya untuk informasi yang confidential, dan ditujukan untuk orang-
orang tertentu. Seperti kita punya program pengembangan sumber daya manusia juga,
berupa training di prasetya mulya. Itu kita biasa kita tunjuk tidak semuanya. Kita hanya
menunjuk yang memiliki potensi, memiliki masa kerja masih lama, dan loyal di
perusahaan. karena itu tidak semua sifatnya hanya orang tertentu jadi biasa kita lewat
informasi email.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: disini ada mading tidak ya ?
N: mading itu tempat pengunguman ada, tapi sifatnya untuk kegiatan yang internal.
Misalnya pengunguman ada donor darah, ada juga biasanya untuk sunatan massal
untuk anak karyawan dan orang-orang lingkungan kantor.
I: yang membuat poster atau flyer informasinya untuk ditempel di mading siapa ya
pak?
N: kita dari tim HR sendiri.
I: menurut bapak dari poster, email, majalah, informasi yang biasa paling bisa
diterima karyawan paling cepat dan baik itu apa yah pak?
N: ya melalui majalah itu yah. Karena kalau email, tidak semua orang punya email.
Tetapi kalau majalah berkat itu bisa didistribusikan di departemennya. Jadi baik
karyawan yang atas sampai bawah kalau lagi iseng bisa baca. Kalau email kan belum
tentu orang produksi atau gudang yang bagian belakang itu punya.
I: kalau disini ada pakai video untuk memberikan informasi?
N: ada, biasa kalau lagi meeting koordinasi itu, misalnya seperti head of unit
menyampaikan pesannya itu ada yang berupa motivasi dalam video.
I: Disini ada telefon line ya pak?
N: Iya, ada digunakan untuk seluruh Japfa pakai ini, sampai sidoarjo, pusat, padang,
medan.
I: Kalau disini ada pengeras radio tidak ya yang bisa terdengar di satu gedung ini?
N: ya ada melalui afaya tinggal pencet 009 semua orang disini nanti bisa dengar
sampai produksi.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: kalau untuk teleconference ada?
N: kita biasa pakai videoconference untuk komunikasi ke luar kota untuk
memberikan informasi ke beberapa unit. Ada ruang video.
I: kalau dari video, teleconference, telefon line, dan pengeras suara menurut bapak
yang paling efektif yang mana?
N: semuanya efektif, kan tergantung kegunaannya, kalau video call conferece ini kan
untuk seluruh unit misalnya supaya tidak meeting lama, hanya 1 jam atau 2 jam
dengan unit lain. Makanya tergantung tujuannya. Kalau untuk informasi internal
disini, kita biasa langsung kumpulkan untuk meeting di ruang meeting.
I: apakah disini ada web dan blog perusahaan?
N: ada, Japfa portal.
I: kalau media sosial seperti grup facebook, whatsapp ada?
N: oh ada, kita ada kita punya khusus setiap divisi dan departemen. Ada grup khusus
HR unit Tangerang, HR barat, nasional, QC, Plant ada. Ada juga grup 5S dan K3. Ini
sebagai forum patrol 5S dan K3 jadi kalau ada temuan-temuan misalnya ada saluran
air yang mampet, jadi ada info-info lingkungan kerja disini.
I: jadi disini seluruh karyawan masuk ke dalam grup?
N: oh tidak, gak semua hanya keanggotaan patroli K3 dan 5S. informasi yang ada di
dalam pabrik. Seperti ini belum ada yang nyapu, ini kan termasuk kebersihan juga.
Oiya kita juga kalau ada penghargaan seperti yang tadi saya bilang kita dapat
penghargaan 5SK3 kita juga akan share di grup whatsapp. Kita melakukan
pengolahan limbah sampah juga kita share ke semua grup.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: berarti informasi yang ada di grup whatsappa apakah ada juga di website juga ya
pak?
N: iya dong ada.
I: bapak yang masukan ke dalam website?
N: tidak jadi kita membuat konten lalu memberikan informasi berupa konten yang
harus di angkat ke website atau ke majalah berkat ke bagian pusat.
I: oh websitenya tadi apa yah pak alamatnya?
N: www.Japfaportal.com ini langsung menyambung ke bagian marketing kalau mau
tahu kondisi Japfa dan produk Japfa divisi apa saja, kalau Japfa.com menyangkut
email ke orang ata usher langsung.
I: ada website khusus internal ya pak?
N: belum ada. Namun biasa melalui grup-grup whatsapp ini.
I: pak, kalau informasi tentang penghargaan tadi media mana yang bisa langsung
masuk ke personalnya karyawan ya?
N: di web Karena lebih luas, karena semua orang di belakang di produksi juga bisa
tahu, bahkan di luar negri juga bisa tahu kalau di unit Tangerang itu positifnya
banyak.
I: kalau soal acara internal pak, ada acara apa saja sih pak disini?
N: Kita ada cara family gathering tahun 2010.. tidak rutin kita.. terakhir kita ada
family gathering namanya Japfa Fun Festival.
I: oh kenapa tidak rutin pak?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: iya karena tergantung dari budget ya hahaha. Kita sih sebenarnya senang ya mau
menyelenggarakan acara-acara itu, karena itu kan bentuk komunikasi kebersamaan,
bukan hanya orang yang dikantor tapi juga dengan keluarga masing-masing
karyawan.
I: lalu selain Japfa Fun Festival apakah adalagi acara seperti itu?
N: ada sepertinya kalau tidak salah di tahun 2010 kita ada family gathering di sentul.
Di ancol juga pernah ada, lalu terakhir di tahun 2017 ada acara Japfa Fun Festival
tadi.
I: Japfa Fun Festival itu dimana ya pak di selenggarakannya?
N: Japfa Fun Festival acaranya di suatu lapangan di MT Haryono ya, disana ada
semua produk Japfa. Kalau yang di Sentul hanya acara jalan-jalan biasa.
I: yang mengikuti gathering tersebut siapa saja?
N: dari berbagai unit Japfa.
I: kalau acara yang khusus untuk unit Tangerang sendiri ada?
N: ada yang kemarin terakhir ke Amcol tahun 2010 khusus unit Tangerang.
I: biasanya kegiatannya apa saja?
N: biasa bersama keluarga ke dufan kemarin itu, main dan makan bersama.
I: transportasi, akomodasi seperti makanan dan tiket semuanya di tanggung
perusahaan ya?
N: iya betul. Oiya Ada juga acara tapi hanya acara setiap masing-masing departemen.
Dan itu kita support dari belakang. Karena memang kalau misalnya dari akunting
sales, kita supportnya dari belakang artinya supaya tidak semua orang tahu, nanti mau
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
minta semua. Jadi kalau ada program tidak perlu pakai proposal. Karena kalu
ketawan sampai ada proposal nanti semua buat proposal. Tapi nanti kita support
biayanya dari belakang. Kita memberikan donator.
I: Jalan-jalan tiap divisinya kemana pak?
N: kemarin ada ke sukabumi itu ke pantai Katak.
I: lalu ini pak untuk kegiatan sosial yang sifatnya internal?
N: internal ada biasa ada donor darah. Kita rutin melakukan acara donor darah 1
tahun 3 kali. Ada juga kegiatan senam bersama dua minggu sekali di parkiran bawah.
Untuk senam ibu-ibu seminggu sekali senam aerobik. Disamping itu kegiatannya
banyak olahraga, setiap minggu seperti tenis meja, bulu tangkis, dan futsal.
I: kalau karyawan apakah ada mendapatkan sembako?
N: diberikan juga tapi bukan sembako tapi biasanya tergantung eventnya, seperti
kemarin ayam dan telur sedang lagi murah, atau lagi terpuruk. Rata-rata konsumsi
mereka itu kalau lagi turun, dipengaruhi oleh faktor permintaan, lalu kita support
dengan kita berikan ayam dan telur. Pertama sekalian meningkatkan daya beli hasil
unggas itu, yang kedua juga meningkatkan kesejahteraan karyawan.
I: total karyawan di unit Tangerang ini ada berapa ya Pak?
N: total disini 361 sudah termasuk outsourcing
I: kalau bicara soal pendidikan dan latar belakang karyawannya sendiri, apakah ada
perbedaan latar belakang pendidikan>
N: tergantung poisisi jabatan dan pekerjaannya. Tidak harus seperti itu, jadi kalau kita
membutuhkan seorang operator forecliff paling tidak dia mempunyai ijazah, kalau
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
sekarang standartnya harus SMA sederajat itu yang paling rendah. Kalau dulu kita
kan dari SD, karena dulu kan lingkungannya beda ya kebutuhan akan itunya juga
beda. karena supaya lebih aman pabriknya dan supaya juga sosial lingkungannya
lebih baik, jadi kita pake, walaupun ijazah Cuma SD, SMP kita tampung. Tapi
skearang kesininya kan jaman teknologi nya sudah semakin berkembang semakin
canggih paling tidak ya SMA sederajat. Misalnya kalau diteknik kita memakai SMK
jurusan otomotif yang sesuai. Tetapi kalau yang untuk diproduksi, mungkin SMK
jurusannya produksi, mesin dan lain-lain. Kalau misalnya untuk D3, biasanya di PPL
(Petugas Penyuluhan Lapangan) biasa di marketing, dia yang mobile tentang di
kandang.
I: menurut bapak berarti seberapa penting menjaga hubungan dengan karyawan dan
atasan.
N: sangat penting, karena salah satu hubungan itu bisa komunikasi personal, bisa juga
komunikasi, antar departemen, itu sangat penting ya, supaya kita kerja ini bukan
sendiri-sendiri. Tapi kita kerja ini suatu organisasi yang sama-sama berkembang.
kalau tidak dijaga seperti itu, akibatnya komunikasi akan terputus dan jalannya
sendiri-sendiri, yang ini mau begini yang ini mau begitu. Akhirnya tidak mencapai
satu titik temu.
I: Disini ada program pendidikan lanjutan untuk karyawan disini?
N: selama ini belum ada tetapi, kalau orang itu memiliki kemampuan motivasi yang
kuat biasa kita memberikan dispensasi. Banyak teman-teman yang mendapatkan,
salah satunya saya sendiri. Dulu saya masuk disini SMA tapi karena saya memiliki
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
keinginan untuk lebih maju, jadi saya meminta dispensasi, untuk pulang jam 4 untuk
kelas malam. Dari S1 sampai S2. Tapi kalau untuk yang khusus kita berikan untuk
unit ini belum ada.
I: kalau disini ada program-program pengembangan apa saja yang telah diberikan
kepada karyawna?
N: di tahun 2018 pastinya 5S dan K3 saya sisipkan disitu. Karena memang untuk 5S
dan K3, terutama K3nya jangan sampai kita itu lengah, karena bahaya ini bisa terjadi
sewaktu-waktu, jadi kalau kita lengah kan bisa terjadi sesuatu. Makanya kita tetap
sisipkan 5S dan K3.
I: kalau untuk program pengembangan keterampilan seperti membuat kerajinan
tangan, tata boga ada?
N: belum
I: jadi biasa di awal tahun kita buat rencana program pelatihan ini di tahun ini ada 9
item. Ada K3 ruang terbatas ini merupakan salah satu persyaratan daripada
pemerintah yang mana kalau kita melakukan fumigasi pada silo atau semacam
lumbung jagung yang besar yang memiliki kapasitas 2000 ton, cara melakukan
fumigasinya itu harus menggunakan sertifikasi jadi ini berkaitan dengan kompetensi
orang itu, harus ada pengawasan. Pengawas tersebut yang bertanggung jawab, dan
orang itu yang harus memiliki sertifikasi standart kompetensi di bidag K3 Ruang
terbatas itu. Trainer K3 ruang terbatas ini biasa dari Disnaker (Dinas Tenaga Kerja)
P3K itu tentang kesehatan di lingkungan kerja kita biasa adakan sendiri,
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Konsep ISO 9001:2015 ini mengenai pembelajaran konsep mengenai standarisasi
dari produk yang kita hasilkan supaya menjadi standar nasional kalau kita punya
standar ini berarti cara kita memproduksi dllnya sesuai dengan standar nasional dan
ini kalau ktia sudah punya konsep ISO itu biasanya kalau ada tender, biasanya
perusahaan akan ditanya kalau sudah punya standar ini berarti sudah baik,
Audit Internal ISO 9001:2015 pelajaran konsep yang berkaitan dengan standart-
standart itu, yang kita lakukan berdasarkan standart-standart jadi agar ada suatu
pengawasan, supaya standar yang sudah kita tetapkan sesuai dengan standart nasional
itu tetap harus dimaintain dan tidak lupa atau tidak terjadi penyimpangan,
Penggunaan APAR ini untuk pelatihan penggunaan alat kebakaran jadi kita
menggunakan alat seperti hydran yang kapasitasnya 1000 liter lalu cara
menyemprotnya pelatihnya nanti dari dinas pemadam kebakaran dari kabupaten
Tangerang supaya kalau nanti terjadi apa-apa mereka itu semua orang bisa
menggunakan tidak ragu-ragu,
ada juga mengenai keterampilan menggunakan program Computer for Basic,
Microsoft Excel &/ OO Calc,
ISO 14000:2015-SML ini awalnya kita punya konsep 9001:2005 nah sekarang sudah
mulai migrasi ke ISO 14000:2015. Kalau konsep ISO yang baru ini tidak sampai ke
marketing, prinsipnya konsep ISO yang digunakan ini lebih luas. Jadi bukan hanya di
departemen itu juga, tetapi sampai dipelanggannya itu, dia bertanggung jawab. Semua
departemen. Lebih detail. Karena kalau konsep ISO dulu itu urusan marketing.
Misalnya ada komplein pelanggan yang mengurusi itu marketing, tapi dengan ISO
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
yang baru ini semua termasuk tim-tim dari produksi, Qc, ini bertanggung jawab
keseluruhannya. Sampai ke pelanggan itu juga.
dan Excellent Communication adalah pembelajaran untuk berkomunikasi yang salah
satunya untuk menjalin hubungan komunikasi yang baik .
Durasi pelatihannya 1-3 hari tiap pelatihan. Dan pesertanya akan dipilih 30 orang dari
departemen yang membutuhkan pelatihan. Masing-masing memiliki pembicara dari
luar perusahaan yang ekspert dibidangnya, kecuali keterampilan komputer Computer
for Basic, Microsoft Excel &/ OO Calc ini mentornya dari dalam Japfa sendiri.
Setiap tahun akan berbeda-beda pelatihannya. Namun yang selalu ada dan saya
sisipkan adalah penggunaan APAR dan K3. Karena jangan sampai yang saya bilang
itu, bahwa namanya kecelakaan kerja itu tidak mengenal tempat, kapan dan siapa.
Supaya kita tidak lengah harus diingatkan terus menerus.
I: bagaimana cara penyampaian informasi tentang kegiatan pelatihan?
N: jadi biasa kita kirimkan lewat email kepada kepala departemen nanti mereka
masing-masing kepala departemen mengirimkan siapa-siapa yang akan ditunjuk.
Karena kan kesibukan teman-teman kan berbeda-beda tidak bisa ikut semua.
I: apakah disini ada program training motivasi?
N: ada salah satunya dulu 2017 ada seminar motivasi dari luar saya lupa nama
pembicaranya. Tapi tidak semua karyawan yang ikut, tergantung divisinya. Karena
kan misalnya bagian keuangan kan tidak mungkin orang marketing ikut. Tergantung
kebutuhan kepala departemennya megusulkan apa. Baru nanti kita carikan dan
selenggarakan kegiatan seminar motivasinya. Kalau yang sifatnya umum itu kita
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
ikutkan semua departemen, tapi kalau yang sifatnya personal khusus masing-masing
departemen misalnya hanya menyangkut semuanya. Hanya departemen terkait.
I: Untuk seminar motivasi yang umum dilakukan dimana?
N: di luar kantor, sedangkan kalo khusus unit Tangerang biasa paling sering divisi
marketing yang mendapat seminar motivasi karena penjualan sangat butuh, agar lebih
semangat menjual. Kalau seminar umum ada juga tentang kesehatan kita
mengundang pembicara untuk penyuluhan dari rumah sakit di sekitar ini, kita pernah
tahun 2016 tentang demam berdarah.
I: lalu apakah disini ada penghargaan untuk karyawan berprestasi atau terbaik?
N: nah itu belum dan itu juga yang sedang saya pikirkan, bagi orang-orang yang
sedang pensiun sekarang kita akan memberikan piagam penghargaan. Mudah-
mudahan 2018 sudah bisa diberikan. Karena kalau sekarang kan hanya memakai surat
keterangan biasa dengan logo Japfa saja. Seperti piagam gitu untuk masing-masing.
Namun paling yang akan berjalan lebih dulu adalah penghargaan untuk yang telah
memasuki masa purnabakti atau pensiun.
I: Lomba 17 Agustus disini dirayakan tiap tahun ya pak? Lalu apakah saat bulan
puasa dan natal ada acaranya tersendiri?
N: iya setiap tahun ada lomba 17 Agustus. Biasanya kalau bulan puasa kita ada buka
bersama dan siraman rohani sambil menunggu beduk magrib ada siraman rohani lalu
dilanjutkan dengan buka puasa bersama. Terus kalau natal, setelah natalan begitu
masuk ada acara kumpul-kumpul disuatu aula di ruang meeting merayakan natal.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: kalau karyawan ingin mengeluarkan atau menyampaikan ide atau aspirasi itu bisa
disampaikan lewat mana saja?
N: lewat forum diskusi dan juga bisa langsung ke kepala departemennya masing-
masing. Tetapi kalau bersinggungan dengan departemen lain, bisa lewat form diskusi
atau di dalam meeting koordinasi bulanan/
I: lalu absen kerja disini seperti apa ya pak regulasinya
N: kalau absen kerja kita menggunakan fingerprint untuk semua karyawan.
I: masuk kerja dan pulang kerja jam berapa ya?
N: semua tergantung kebutuhan dan departemennya. Seperti disini OB di rolling, ada
ynag masuk dari jam 7 pagi sampai jam 4 ada juga yang masuk jam 10, supir juga
kita atur supaya kita maksimalkan yang tujuannya adalah untuk efisiensi lembur.
I: berarti ada lembur ya pak?
N: iya ada, tapi dengan adanya rotasi seperti itu diharapkan lemburnya itu berkurang
karena lembur tidak bisa dihindari kalau ada sesuatu yang urgent. Tapi paling tidak
kita bisa meminimalisir lembur itu dengan pembagian shift.
I: departemen yang menggunakan shift apa saja ya?
N: hampir semua di sales ada di bagian Delivery Order ada, ada yang masuk jam 7,
jam 10. Jadi bagiand DO ada yang jam 7-4 pulang. Tapi penerimaan barang,
mencetak surat jalan dan sebagainya itu kan kadang-kadang sampai jam 8. Maka ada
yang stand by sampai jam 10.
I: kalau jam istirahat pak?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: kalau jam istirahat tergantung. Kalau karyawan shift, sifatnya bekerja 4 jam
diawal setengah jam istirahat nanti dilanjutkan lagi. Tapi berdasarkan ketentuan
Disnaker, bahwa saat bekerja diwajibkan istirahat setelah 4 jam bekerja. Tetapi ada
juga yang bekerja 4 jam dan langsung diambil 1 jam supaya nanti setelah bekerja lagi
4 jam, setengah jam lagi istirahat baru pulang. Kebanyakan 4 jam pertama 1 jam
istirahat. Disini istirahatnya beda-beda. Tapi umumnya kalau di office dari jam 8-12,
istirahat sampai jam 1. Baru bekerja lagi dari jam 1 sampai jam 5.
I: adakah uang lembur?
N: iya pasti ada, karena aturan dari disnaker diatur dalam undang-undang no.13
bahwa karyawan yang melaksanakan lembur wajib diberi kompensasi atau uang
lembur. Kisarannya ada di UU no. 13. Perhitungannya 1 per 73 di kali gaji pokok.
I: lalu setiap hari Jumat apakah karyawan beragama muslim diperbolehkan sholat
Jumat?
N: dalam UU no.13 juga dikatakan tidak boleh membatasi ibadah karyawan. tidak
memotong waktu kerja. Kita memberikan kelonggaran.
I: apakah bapak memberikan penilaian terhadap kinerja karyawan?
N: ya pasti dari HR akan melakukan penilaian. Tapi prinsipnya yang akan melakukan
penilaian langsung itu adalah kepala departemennya masing-masing. Lalu biasanya
akan kita kumpulkan data itu di divisi HR. lalu kita hitung penilaian prestasi kerjanya
dalam setahun. Biasanya kan ada yang namanya penilaian kerja lalu PPK. Nanti kita
buat grafik. HR semua yang menangani.
I: adakah target kerja?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: target kerja kalau golongan 3 berdasarkan PPK. PPK yang disarankan untuk
kepala departemen itu apa saja dan berapa persen. Seperti saya 30 %. Kita
mengadakan training ini untuk karyawan paling tidak 30% dalam satu tahun itu baru
termasuk PPK saya. Jadi PPK yang diwajibkan oleh kepala departemen masing-
masing dari head of unit, dari kepala departemen diturunkan lagi ke anggota
departemen.
I: lalu tadi bapak membicarakan tentang budaya kerja disini kekeluargaan.
N: awalnya kekeluargaan. Sekarang sudah mulai berkembang awalnya tentang dolpin
itu supaya apa ya lebih baik dan professional. Untuk itu dalam penilaian dan cara
penilaian kita pakai konsep dolpin.
I: oke pak, kalau bicara soal kendala, pernah terjadi kendala apa saja?
N: iya pernah, karena kan budayanya beragam disini misalnya dari sukunya beda-eda
ada yang dari jawa, batak, sunda, dan lain-lain. Lalu masalah pendidikan, banyak
karena pabrik kita ini adalah pabrik yang paling lama. Artinya dulu kita merekrutnya
ada yang dari SD, SMP jadi kita tidak bisa komunikasinya asal, kita harus lihat
dengan siapa kita berbicara. Tetap itu menjadi satu kendala juga. Kalau orang yang
tidak bisa mengikuti irama mereka memang akan ditolak. Akan tidak sampai.
I: selama ini ada banyak keluhan tidak pak dari karyawan?
N: selama ini selama saya menjabat Alhamdulillah tidak ada keluhan karyawan
jarang terjadi.
I: lalu apakah selama ini ada perselisihan antar karyawan?
N: selama ini juga tidak ada.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: misalkan pak ada perselisihan, apakah ada peraturan yang mengatur misalnya akan
diberikan sanksi seperti apa?
N: iya ada aturan perusahaan yang sifatnya misalnya dia melanggar kode etik.
Misalnya dia menolak perintah atasan. Itu merupakan pelanggaran. Kalau dari sanksi
yang terkecil biasanya SP lisan, SP teguran 1, 2, 3. Nanti sampai terakhir kita
keluarkan. Tapi tergantung lagi dari kesalahan yang diperbuat. Kalau misalnya
berantem dan minum minuman keras, itu sudah pelanggaran berat. Ataupun mabok di
lingkungan itu merupakan pelanggaran berat. Mencuri barang-barang asset
perusahaan itu juga merupakan pelanggaran. Itu akan langsung dikeluarkan. Tapi
kalau yang sifatnya ringan, biasanya hanya teguran lisan atau tertulis. Ada 2 minggu,
3 minggu, dan 2 bulan maksimal teguran itu berlaku.
I: disini metode pemberian gaji karyawan cash atau transfer ya pak? Dan bagaimana
perhitungan gaji karyawannya?
N: transfer semua. Perbulan dan berdasarkan di atas UMR setempat kabupaten
Tangerang. Kalau yang paling besarnya ya tergantung jabatannya.
I: untuk uang makan dan transport apakah sudah termasuk gaji pokok?
N: oh beda, ada tambahan lagi. Untuk uang makan dan transport. Dan jumlahnya
sama untuk semua karyawan. Cuman levelnya untuk golongan 3 ke atas golongan G
biasanya sudah include di gaji pokok. Kalau yang golongan 1 dan 2 juga sama
langsung diberikan tapi berdasarkan kehadiran kalau tidak masuk sehari akan
dipotong uang makan dan transportnya, bukan dari gaji pokoknya. Tapi kalau yang
sudah manajer ke atas gajinya itu sudah termasuk uang makan dan transport.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: apakah karyawan diberikan slip gaji?
N: Ya pasti, diberikan langsung ke kepala departemen dari HR. nanti kepala
departemen akan membagikan kepada anggotanya.
I: untuk wajib pajak apakah ada dan apakah ada penyuluhan pelaporan wajib pajak?
N: ya ada penyuluhan dan semua yang mempunya gaji atau potensi untuk pajak
dipotong pajaknya tetap kita buatkan NPWP awalnya dari perusahaan. Untuk wajib
lapornya mereka sendiri yang melapor. Tapi kalau ada yang tidak sempat melapor,
biasa ada yang kita bantu melaporkan. Tapi di tahun 2017 kemarin karena sudah
elektronik, itu sudah bisa melaporkan masing-masing melalui internet.
I: Kalau mengenai regulasi karyawan pak, disini ada kewajiban memakai seragam?
N: ada di bagian-bagian tertentu, seperti bagian produksi, gudang, teknik. Wajib
memakai seragam produksi. kalau di office sini tidak wajib pakai seragam.
I: ada name tag tidak pak?
N: name tag memang harus sebetulnya wajib, namun kita sedang mencari vendor, ya
biasa yang lebih murah.
I: kalau mengenai cuti jatahnya berapa pak?
N: kembali lagi ke golongannya, kembali ke kewajiban. Seperti yang di undang-
undang kerja, diwajibkan satu hari cuti perbulan, berarti paling tidak dalam satu tahun
memiliki hak cuti 12.
I: kalau untuk regulasi perijinan sakit pak, apakah ada ketentuannya?
N: kalau sakit, sesuai dengan undang-undang. Namanya sakit tidak diwajibkan untuk
bekerja, tetapi harus melampirkan surat dokter.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: untuk penyampaian visi, misi, identitas, kode etik, dan budaya perusahaan sendiri
bagaimanakah cara penyampaiannya/sosialisasinya bagi karyawan yang baru masuk
kerja?
N: biasanya kalau baru akan ketemu dengan saya HR kita coaching dulu. Semacam
orientasi kerja untuk karyawan yang baru masuk. Kita kasih tahu, kita punya misi visi
seperti ini. Dan mengaju ke dolpin, langsung face to face. Lalu dalam
perkembangannya mungkin dalam training di dalam lingkungan kerja juga bisa
tersampaikan.
I: untuk setiap divisi apakah ada yel-yel atau mars perusahaan?
N: biasanya kalau yel-yel ada pas lagi lomba 17an. Pas lomba masak nasi goreng
kemarin ahhaha.
I: ada upacara saat 17 agustus?
N: oh tidak ada. Tapi memperingatinya kana da banyak macamnya, seperti ikut
lomba.
I: kalau Mars Japfa apakah ada?
N: ada tapi dinyanyikan saat training saja.
I: bagaimana cara memberitahukan kewajiban dan hak karyawan baru?
N: dari awal begitu mau kontrak dan saat bertemu saya mensosialisasikan visi misi
kode etik dan lain lainnya. secara tatap muka.
I: Apakah menurut bapak seminar motivasi berpengaruh?
N: sangat berpengaruh, karena kita bisa lihat di seminar motivasi itu kita punya satu
gambaran juga atau satu guide, misalnya begini: orang ini kita lihat dalam bekerjanya
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
sudah mulai lemah atau motivasinya kurang biasa kita lakukan pembinaan-
pembinaan. Tapi kalau sampai setelah pembinaan tidak mempan, motivasinya tetap
rendah, ya mau bagaimana degan orang ini, karena setelah ikut seminar atau training-
training kita punya penilaian selama ini kita cukup tapi itu tidak menjadikan kita
puas, kalau bisa kita bisa lebih dari cukup.
I: apakah motivasi kerja di Japfa Unit Tangerang ini sudah tinggi?
N: masih sedang ya, karena kalau kita bilang puas itu, kita tidak boleh bilang puas.
I: apakah ada asuransi, rumah dinas, dan THR?
N: asuransi kesehatan ada, rumah dinas belum, THR ada. THR diberikan h-14 dan
tergantung dari agama karyawan, kalau muslim diberikan saat lebaran, kalau Kristen
diberikan saat natal. Perhitungannya THR itu 1 bulan gaji.
I: Untuk fasilitas disini apakah ada kantin, loker, mushola?
N: ada semua tapi untuk Kantin belum ada tapi kita ada koperasi.
I: untuk alat komunikasi apakah ada diberikan pulsa, handphone?
N: handphone tidak ada tapi kalau pulsa iya ada untuk divisi tertentu.
I: apakah ada mobil dinas?
N: ada untuk golongan 3, biasanya diberikan pbokk, untuk kendaraan bermotor,
biasanya difasilitasi dan dibiayai perusahaan.
I: apakah ada bonus?
N: bonus pasti ada, tapi untuk seluruhnya. Bonus sifatnya tidak mengikat. Artinya
bukan merupakan kewajiban perusahaan memberikan. Karena tergantung dari owner
dan laba rugi perusahaan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: terus pak dari segala yang tadi bapak sudah jelaskan, tentang acara, penyuluhan.
Menurut bapak apa sih program yang paling menonjol untuk harus terus diadakan
kedepannya?
N: dalam kegiatan gathering-gathering, tapi itu tidak bisa setaun sekali. Tapi makanya
ada gathering kecil yang kita support dari belakang sesuai dengan kebutuhan divisi
masing-masing. Karena untuk gathering yang keseluruhan itu kan membutuhkan dana
yang lebih besar.
I: ada berapa jumlah karyawan yang menjadi anggota koperasi? Dan bagaimana
pembagian SHUnya?
N: semua karyawan ikut. Pembagian SHUnya setahun sekali dibagikan.
I: peralatan wajib yang harus dipakai perusahaan?
N: tergantung lokasi kerjanya, kalau lingkungan berdebu ada masker. Yang bising
pakai earpluck.
I: apakah ada jalur evakuasi, tangga darurat, titik berkumpul?
N: ada semua.
I: untuk mesin-mesin pabrik apakah dirawat secara rutin?
N: iya, setiap minggu di hari Sabtu. Oleh perusahaan sendiri, dan dengan izin dari
disnaker dan juga ada yang dari luar, dengan standart yang telah ditetapkan pastinya.
I: lalu untuk program dan media informasi yang telah bapak sebutkan dan jelaskan
tadi pak, menurut bapak program dan media apa yang paling penting dan harus
dipertahankan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: pokoknya yang berkaitan dengan K3, karena itu menjadi budaya kerja kita. Jadi
mungkin melalui training itu harus dipertahankan. Untuk medianya sepertinya grup
WA karena paling mudah dan paling simple. Karena biasanya langsung baca dan
langsung balas semua.
I: untuk perencanaan program kedepannya untuk menjaga hubungan bawahan dengan
atasan dan karyawan dan karayawan ini, kedepannya menurut bapak ada rencana
apa?
N: kalau rencana dari HR sendiri biasanya nanti pertemuan-pertemuan seperti ini apa
namanya, setelah hari raya kita akan rencanakan.
I: kalau programnya yang ingin dijalankan kedepannya untuk karyawan?
N: untuk karyawan..hmm rahasia ya… hahaha.. ya salah satunya penghargaan untuk
karyawan itu tadi, karena kalau gathering kita kan harus lihat kondisi.
I: oke pak, baik sudah selesai terima kasih atas seluruh jawaban dan waktunya.
N: iya sama-sama.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Transkrip Wawancara Informan 2
Data informan
Nama : Abdulhamid Rosydi
Usia : 46 Tahun
Pendidikan terakhir : SMA
Jabatan atau posisi : Kepala Seksie Produksi & Anggota Bipartit
Deskripsi pekerjaan : Mengatur semua kegiatan produksi, semua perencanaan
produksi yang akan diproduksi hari ini, dan mengantisipasi
adanya masalah dalam produksi.
Lama bekerja : 13 Tahun
Data informan
Hasil Wawancara
Keterangan:
N = Narasumber (Hamid)
I = Interviewer (Fransisca Desfourina)
I: perkenalkan pak saya Fransisca Desfourina saya mahasiswi ilmu komunikasi yang
sedang membuat skripsi sekarang tentang motivasi kerja karyawan. semangat bapak
disini untuk bekerja dari kegiatan-kegiatan yang bapak dikasih perusahaan. Boleh
perkenalkan dulu pak nama, tempat tanggal lahir dan jabatan bapak disini?
N: Nama saya Abdulhamid Rosydi, lahir di Demak, 6 Desember 1972.
I: Bapak sudah bekerja disini berapa lama?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: Mulai tahun, mulai tahun 2005.
I: pendidikan terakhir bapak?
N: pendidikan terakhir. SMA.
I: jabatannya disini apa ya pak?
N: sekarang kepala seksie, tapi dari 2005 itu prosesnya banyak. Jadi pertama kali jadi
operator forecliff, sekitar hampir 5-7 tahun. Akhirnya kemajuan kemajuan ya
mungkin kedisiplinan kami jadi pelaksana intake yaitu pemasukan bahan baku yang
mau dipakai produksi. terus sekarang baru mulai belajar jadi kepala seksie atau divisi
produksi. kepala regulah.
I: kegiatan bapak sekarang sebagai kepala seksi divisi produksi ini apa saja ya?
N: yaa, harus tahu semua produksi, semua perencanaan produksi yang mau
diproduksi hari ini. Itu yang pertama. Hari ini jadi apa aja kan itu ada yang trouble
atau enggak, karena produksi setiap hari dan ada 3 shift. Ya jadi kita mengatur
pelaksana-pelaksana anak-anak itu kan, gimana caranya kerja yang benar.
I: oke jadi di bawahnya bapak itu ada anak buahnya lagi ya?
N: ada, ada operator panel, terus, ada operator press, curah vitamin, banyak bagian,
mermail itu mesin untuk giling jagung, sebelum dipress jadi produksi crumble yang
dijual itu kan dari mermail dulu. Kalo produk tepung kan kasar, sarangannya beda, kalo
produk DL lebih kecil jadi harus dicetak dipress, permintaanya ada banyak ada DR 1,
DL 10, HSB 10, HSB 11. Lalu dicek sama QC kalau sudah oke baru di finalisasi, lalu
di bawa ke gudang.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu ini kan saya tentang hubungan bapak dengan karyawan lainnya, dan atasan.
Menurut bapak penting tidak pak menjaga hubungan dengan karyawan dan atasan?
Kalo iya kenapa pak?
N: ooh saya mah hubungannya harmonis selalu. Ooh penting, penting sekali.
Yaiyalah, Kalo komunikasi tidak baik, kalau kita punya rencana sesuatu dapat
terhambat kan? Kalo kita punya trouble apa trouble apa, saya yakin kita
membutuhkan pimpinan kami. Jadi kita agar bisa buat keputusan sendiri. Kalo
kecuali hal-hal yang kecil kalo hal-hal yang besar kan membutuhkan pimpinan.
I: terus pak kalau setiap pagi, apakah ada kumpul untuk kumpul bareng satu divisi
seperti apel pagi?
N: iya, setiap mau kerja ya begitu. Jadi ya paling enggak ya diabsen dulu dicek
bagiannya masing-masing. Kalo gak kumpul ya dicek bagiannya masing-masing.
Ooh, siapa yang gak masuk, siapa yang masuk kan gitu. Kalau sampai ga ada yang
masuk kan kita harus nyari gantinya kan?
I: oh, jadi gak selalu kumpul di pagi hari ya? Dipimpin oleh siapa ya pak biasanya?
N: ooh saya bisa juga, iya gak selalu. Karena kan beda shift ya.
I: ohh, bapak shift yang keberapa?
N: shift pagi saya. Saya hari ini gantiin operator yang gamasuk.
I: tapi kalau pertemuan tiap bulan, tiap minggu itu ada gak sih pak?
N: disini ada bipartit itu, jadi semua divisi ada perwakilannya, untuk menanyakan
masalah, dari mungkin dari bengkel keluhannya apa, dari jadi untuk biar ketemulah
mempersatukan gimana caranya ini perusahaan maju kan begitu.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: Itu tiap bulan atau tiap minggu?
N: ooh itu tiap minggu, setiap hari Jumat.
I: bapak ikut menjadi anggota bipartit?
N: oh iya.
I: biasa dimana pak pertemuan bipartit itu dilakukan?
N: di ruangan meeting. Di atas nih. Kan ada sarana meeting di atas ini, kita meeting
dengan semua yang bersangkutan. Kan bahan baku kan paling gak beda divisitapi kita
membutuhkan bahan baku yang diproduksi gimana caranya itu bisa lancar kan begitu,
kan kalau sudah di gudang ada bagiannya masing-masing.
I: itu yang mimpin pertemuan bipartit nya siapa pak?
N: ooh ada, ada ketuanya.
I: biasa jam berapa ya pertemuannya?
N: biasanya tuh bisa dari jam 1 siang sampai jam 4 sore pokoknya ya.
I: kalau setiap bulannya ada pertemuan apa lagi gitu ga pak?
N: ya kalo ga sempet bisa per duaminggu itu rapt bipartit, perbulan.
I: kalau kumpul bersama HRD itu ada gak pak?
N: jarang kayanya, biasanya kita kalo ada masalah karyawannya, kita baru ke ruang
HRD.
I: kalau kegiatan seperti pertemuan tiap pagi dan pertemuan bipartite ini menurut
bapak penting gak sih pak
N: sebenarnya sih penting. Penting sekali sih kalo saya, tapi pelaksanaannya menurut
saya belum bisa maksimal.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: kenapa belum bisa maksimal pak?
N: ya karena ada yang sudah punya tugas masing-masing sudah jalan duluan, jadi
kadang-kadang kalau saya belum jawab yang udah diberikan sama perusahaan dia
udah oh tugas saya tuh ini loh.
I: kalau bapak sendiri untuk ke atasan bapak lagi itu ada meeting lagi gak? Ada rapat
lagi?
N: ada sih. Untuk membahas maju mundurnya produksi itu seperti apa.
I: menurut bapak lebih enak ngomong informasi atau pendapat lebih baik tatap muka
atau sendiri-sendiri atau bareng sama tim?
N: ya itu tergantung individu orangnya ya, tapi kalau saya lebih bagus ya bisa sendiri-
sendiri jadi akhirnya bisa mengungkapkan gangguan dengan baik. Akhirnya kan
opini –opini itu kan jadi ga karuan kalo bareng-bareng rapatnya.
I: lalu kalau disini informasi perusahaannya ya pak, itu bapak tau dari mana? Apakah
poster? Majalah?
N: ohh kan ada dari depan biasanya, dari depan info kebelakang pada tanggal sekian
ada pertemuan ini, ini, ini.
I: oh itu lewat mana pak informasinya?
N: email. Biasanya semua email.
I: kalau poster, mading, gitu ada gaksih pak?
N: kalau poster itu biasanya yang dilarang-larang, kayak dilarang merokok di area.
I: kalau papan pengunguman itu ada gak sih pak?
N: oh ada.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: biasa kalau di papan pengunguman isinya apa ya pak?
N: biasanya ya pengunguman apa, jadwal kerja, terus kesehatan, nomor telefon
semua kanjadi kalo mau hubungi kan enak, macem-macem.
I: kalau majalah disini ada gak sih pak?
N: majalah itu ada, darimana dulu ya? Saya lupa. Di produksi tiap bulan saya dapat di
panel, biasanya dikasih satu-satu, nanti bisa baca bareng pas lagi santai-santai.
I: bapak setiap bulan selalu baca majalahnya gak?
N: jarang, wong sibuk kerja kok hahaha.
I: baca pas istirahat?
N: istirahat mah saya pulang. Kalau sempet aja say abaca, untuk cari informasi.
Disitu kan paling majalahnya tentang ayam mbak, tentang makanan, harga ayam,
telor.
I: terakhir baca majalahnya inget gak pak kapan?
N: kapan yah berapa ya dua bulan yang lalu kalau gak salah.
I: oke pak, dari informasi dari papan pengunguman tadi, poster, dari majalah, itu
informasi nya yang paling enak infonya diterima langsung apa ya?
N: yaa papan pengunguman. Kalau di email kadanga-kadang kan kita suka ga sempet
buka jadi tahu dari papan. Tapi kalau di papan ada jadwal kerja pershift.
I: disini ada acara kebersamaan seperti makan-makan bareng temen-temen dan
atasan? Gitu pak?
N: ooh ada, apalagi kalo bulan puasa tiap sore. Kita bukber.
I: kalo lomba gitu pak ada?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: lomba ya agustusan, bareng satu unit Tangerang, kalo nasional itu tenis meja ada,
tenis meja itu seluruh asia. Jadi setiap anak cabang itu dikirimkan 7-9 orang. Pernah
waktu itu ke makasar, Surabaya, tapi terakhir di semarang.
I: kalau bukber pak, se unit Tangerang atau sedivisi saja?
N: kalau bukber ya tiap divisi punya agendanya masing-masing ya.
I: lalu berdasarkan informasi yang bapak terima lewat poster, papan pengunguman
dan lainnya itu sudah jelas belum pak?
N: jelaslah, karena dia kasih pengungumannya sudah jelas. Kalo belum jelas ya
telpon atau biasa kita pake surat juga masih ada, kan semua kalo lewat perusahaan
sini kan difasilitasi.
I: kalo disini ada informasi yang disampaikan lewat video?
N: paling dari CCTV untuk kerjaan, kalau video biasa gak ada.
I: kalau disini ada telefon yang bisa menelpon ke divisi lain gak?
N: bisa, yang penting tahu nomornya, disini online, yang penting kalau disini pake
nomor 12 kalo divisi lain berapa gitu. Pake telepon ini. Bisa nyambung ke seluruh
Japfa.
I: disini ada toa gak sih pak?
N: ada, biasanya itu untuk pemberitahuan untuk senam pagi kalau hari Jumat, itu
Kamis sorenya sudah ada pemberitahuan. Jadi semua toa, semua layar telepon ini bisa
bunyi. Kalo toa luar juga ada biasa untuk panggilan mobil, untuk Delivery Order.
I: apakah informasi dari telepon dan toa jelas?
N: jelas.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: apakah ada rapat atau meeting menggunakan video atau videocall gitu pak?
N: enggak sih.
I: Apakah Japfa ada website atau blog perusahaan?
N: tau sih, cuman gapernah buka.
I: kalo lewat email biasa informasinya apa saja ya?
N: email disini juga per berapa minggu dia diganti pinnya.
I: lalu biasa kalau ada yang ulang tahun, ada yang pemberian ucapan tidak ya?
N: ya, biasanya ada di email juga kalo sering buka, ada kelahiran, kematian itu ada.
Japfa apa itu ya lupa saya.
I: kalau grup media sosial seperti whatsapp apakah ada?
N: ada, jadi ada kejadian satu dia bisa melihat seluruhnya.
I: kalau di grup whatsapp biasanya grupnya dibagi jadi berapa grup?
N: ya satu lingkup, satu perusahaan, satu divisi produksi ya ada, ada grup plant juga
ada.
I: biasanya disini bapak pernah piknik bareng karyawan atau atasan gitu gak pak?
N: ada dulu, syukuran, ulang tahun juga ada.
I: khusus tiap divisi atau semuanya ikut?
N: semua ikut itu kalau ulang tahun.
I: terakhir merayakan acara apa pak di Japfa?
N: bulan kapan ya, itu ada ulang tahun perusahaan.
I: ada atasan gak pak di acara ulang tahun itu?
N: yaiyadong.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: menurut bapak kan tadi selain ada acara ulang tahun, lomba, terus makan bersama
gitu, terus ada lagi gak pak acara lainnya yang bareng karyawan?
N: dulu ada tour keluarga, kan di sini dulu pernah terjadi, kemarin juga ada festival
Japfa, itu seluruh keluarga diajak. Yang di Jakarta itu.
I: jadi itu dari sini jalan bareng bersama kesitu?
N: he-eh semua dari sini.
I: disana ada apa saja pak?
N: ya liat-liat disana produk-produk Japfa ada apa sih? Dari mulai telur sampai ayam.
Ada produknya susu juga. Kan disitu namanya festival.
I: gratis pak?
N: gratis. Wah hadiahnya saja brio 2, hondanya 5, kalo alat-alat dapur itu udah ga
keitung setiap divisi itu ada yang dapat. Acaranya seharian full dari pagi sampai sore.
I: tapi seru gak pak?
N: bandnya dulu siapa ya itu, Arman Maulana itu diundang rame.
I: dari acara yang pernah bapak ikutin yang paling bapak senengin yang mana pak?
N: ya seneng semualah. Hahaha. Semua ga terlupakan masuk memori itu.
I: biasa bapak terima informasi paling sering lewat mana pak?
N: lewat telepon. Kalau ga ketemu pimpinan kan harus ditelpon. Ntar malam tuh ada
rencana ini ya yang diduluin.
I: bapak tahu ga disini yang dari perusahaan ada kasih karyawannya lanjut sekolah
gak ya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: beasiswa ada! Cuman belum pernah ajuin. Tapi semua yang disini tuh kayanya
ada, ya yang ngajuin itu pernah lah dapat.
I: berarti itu beasiswa untuk anak atau karyawan ya pak?
N: buat anak sekolah
I: berarti untuk karyawannya untuk program lanjut sekolah lagi belum ya?
N: belum. Kalau untuk generasi anak ada.
I: kalau gitu ada program pelatihan gak pak disini?
N: ooh ada itu disini.
I: Pelatihan apa aja tuh pak?
N: ada 5S, K3 itu bagus sekali terus apa lagi saya lupa saya ikut banyak dapet
sertifikat banyak. kan ada seminar yang pengajarnya yang ini yang disekolahin di
Jepang. Jadi ada kayak motivatornya gitu. Itu bagus sekali.
I: berarti seminar motivasi ada juga?
N: iya, jadi pakai training-training begitu.
I: itu rutin gak yah pak diselenggarakannya?
N: ya tergantung kebutuhan perusahaan, yang dibutuhkan apa. Tapi kayaknya sudah
semua kalau kayak K3, 5S itu wajib soalnya untuk semua. Karena kan untuk
kebersihan lingkungan dan keselamatan kerja.
I: kalau untuk penyuluhan kesehatan
N: woh penyuluhan kesehatan disini bagus, untuk fasilitasnya sampai keluarga
difasilitasi jadi sebelum beralih ke BPJS itu beda sekali, mau berobat dimanapun
pasti diganti. Sekarang ada BPJS jadi yang dirujukan itu ke rumah sakit tertentu. Tapi
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
masih nanggung disini kalau pakai kwitansi dan walaupun sudah ada BPJS. Masih,
ada asuransi 2.
I: kalau untuk vaksinasi pak, apakah pernah dapat? Untuk bapak atau anak sendiri
gitu?
N: oh itu kan biasa dari keluarga masing-masing ya. Dari perusahaan belum ada.
I: kalau kegiatan kerajinan tangan gitu ada gak sih pak? Misalnya membuat
anyaman?
N: paling itu mah di event-event agustus pas lomba.
I: ada pelatihan bencana alam seperti gempa bumi gitu ada gak pak?
N: kalau gempa gak ada, kalau pemadam kebakaran ada, untuk mengantisipasi
kebakaran ada. Baru kemarin training.
I: dari program acara yang pernah bapak ikuti, menurut bapak yang paling berkesan
yang mana pak?
N: apa ya? Kesannya banyak untuk pegalaman kerja. Semua bagus dan seru
programnya.
I: apakah ada program karyawan terbaik bulan ini pak?
N: ada kayaknya, cuman itu kan pasti rahasia kan. Jadi itu pertahun tapi tidak di
umumkan. Biasa itu ada tambahan kenaikan gaji. Tapi secara rahasia, takut ada
kecemburuan sosial. Karena disini kan kekeluargaannya mengental. Kalau udah
masuk sini sudah seperti keluarga
I: kalau kegiatan olahraga bersama, selain tenis meja ada apalagi pak?
N: ada senam saat Jumat pagi.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: bapak ikut?
N: saya jarang ikut karena kan produksi jam 7 ya. Jadi mesin sudah hidup.
I: kalau futsal gitu pak?
N: woh ada! Semua ada bulutagkis ada, kita sewa tempat di luar jadi nyewanya setiap
malam minggu berapa jam. Semuanya di bayarkan perusahaan. Kalau mau olahraga
apa juga dibayarin. Oiya kalo tenis meja di atas ruangan ini tidak usah nyewa lagi.
Kalo Voli di depan.
I: terus pak kalau absen kerja disini gimana ya pak?
N: pakai ini sidik jari.
I: masuk kerjanya bapak kalau shift pagi jam berapa ya?
N: kalau saya shift pagi dari jam 7 pagi sampai jam 3. Lalu shift 2 jam 3 sore sampai
jam 11 malam, terus jam 11 sampai jam 7 pagi. karena kan 24 jam.
I: kalau istirahat kapan?
N: biasanya jam 12. 1 jam saja, tapi kan disini tuh produksi istirahat masih dibayar.
Antik kan?
I: wah enak dong berarti.
N: Tapi ini diproduksi sajaloh ya karena mesinnya gaboleh mati. Karena kalau dia
matikan prosesnya lebih lama.
I Bapak ada lembur gak ya? Kalau ada apakah dapat lebihan lagi?
N: oh ada dan dapet di gaji masing-masing.
I: lalu kalau saat mau sholat jumat diperbolehkan ya? Apakah dipotong jam
istirahatnya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: boleh, yang penting produksi ga mati. Jadi gantian, kalau dua ya salah satu berdoa.
Karena kan dalam 1 shift ada tim khususnya tuh dua. Jadi untuk pengganti yang
gamasuk itu. Jadi jangan sampai ada kekosongan, terus ga ada orangnya.
I: terus pak, kalau istirahat bapak ada kantin gak pak?
N: kalau kantin sih ada cuman, kantin nasinya ga ada, kalo kantinya ada. Itu dujung
untuk ar minum saja dia. Kalau makan saya bawa bekel gatau yang lain. Hahaha
I: selain makan bapak ngapain di kantor?
N: ya paling sholat bareng, kalo bawa bekel ya iya makan sendiri atau sama yang
membawa bekal. paling kalau beli bareng datang makan bersama juga akhirnya.
I: disini bapak tahu gak ada penilaian pekerja dari atasan?
N: oiya dong tiap tahun ada.
I: bapak tahu dari mana?
N: Ya dikasih tahu mulai dari operator pun dikasih tahu.
I: hasil penilaiannya bapak lihat?
N: ya iya dong.
I: lalu bapak ada target kerja tidak?
N: ada, ada target, namun selama saya jadi kepala seksie divisi dini belum sampe.
Karena banyak yang trouble mesinnya masih belajar.
I: apakah bapak di beritahu, kalau misalkan mencapai target nanti bapak akan
menerima hadiah apa gitu?
N: enggak sih.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: kalau disni bapak bilang kan tadi kekeluargaan ya, selain kekeluargaan bapak
merasakan apa lagi?
N: ya seneng, nyaman, enjoy.
I: lalu biasanya kalau bapak mau kasih saran sama atasan, lewat apa pak?
N: ya bertatap muka.
I: bapak biasanya sama sama temen karyawan pernah berselisih atau berantem gak?
N: Jangan berantem mah.. nanti kena sanksi.
I: kalau boleh tahu disini sanksinya bagaimana ya?
N: paling parah kalau berantem dikeluarkan dari perusahaan. Karena kalau sudah
berantem itu kan kriminal masuknya, nah itu sudah pasti dikeluarin.
I: kalau selain dikeluarkan ya pak ada sanksi apalagi ya? Misalnya jika kesalahannya
masih dalam tahap ringan?
N: macam macam ya paling SP 1, SP 2, kan gitu, tergantung pelanggarannya gimana.
SP 1 itu 3 bulan, SP 2 berapa. Selama itu kalau masih salah berarti nambah. SPnya.
I: kalau untuk pemberian gaji biasanya cash atau transfer?
N: oh sekarang sudah transfer perbulan, per tanggal 25.
I: lalu kalau dari gaji bapak sekarang ini sudah mencukupi belum sih pak untuk
kebutuhan sehari-hari bapak?
N: kalau masalah cukup kan relatif ahhahaa. Kalau dikasih banyak manusia pasti
kurang. Kalau banyak bersyukur kan pasti cukup.
I: lalu gajinya bapak itu setara UMR ya?
N: ooh ya di atas lah pasti, hahahah.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: masuknya UMR Tangerang ya berarti?
N: ooh iyaa..
I: lalu pak ini soal uang makan dan transport apakah sudah termasuk ke dalam gaji
pokok?
N: oh, lain. Transport dan uang makan itu lain. Bayarnya tiap bulan. Jadi sekalian di
akhir bulan. Kalau dulu tiap hari Jumat. Sekarang ada perubahan disatuin satu bulan.
I: dapat slip gaji pak?
N: oh iya dong. Pasti.
I: bapak dapat penyuluhan tentang wajib pajak?
N: ooh iya, pasti.
I: langsung satu divisi menerima penyuluhan atau bagaimana ya pak?
N: bisa langsung, bisa enggak, bisa sebagian dulu baru nanti sebagian lagi.
I: lalu kalau peraturan kerja disini pak, apakah ada peraturan yang wajib dipatuhi gak
sih pak?
N: oiya ada, kalo di produksi itu wajib pakai helm, masker, sepatu, sama seragam.
Masker tapi itu yang pasti. Tapi kalau sepatu itu bagi yang kondisinya megang
peralatan yang berat.
I: lalu kalau bapak cuti, jatahnya berapa kali?
N: 12 hari dalam setahun.
I: Cara izin cutinya bagaimana ya?
N: ya lewat pemberitahuan saya ke atasan saya biasanya kan bisa lewat WA untuk
mohon izinnya besok saya gamasuk. Kalau enggak begitu sebelumnya, kalau sudah
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
ada rencana bikin cuti kalau keperluan saya besok, biasa langung ajukan mau cuti
lewat online.
I: lalu kalau untuk cuti sakit bagaimana pak?
N: harus ada surat dokter saja.
I: pertama kali bapak bekerja disini apakah bapak mengikuti orientasi kinerja baru?
Seperti di beri pengenalan dan pelatihan terlebih dahulu?
N: oh iya, ada pas masuk, ya tapi kan kita masuk di bagian apa gitu kan masing-
masing ada petunjuknya dari atasan seperti, oh tugasnya seperti ituloh kamu.
Biasanya kita langsung ke area, lalu keatasan, baru ditunjukkin kerjanya apa saja.
I: bapak sama temen-temen ada yel-yel penyemangat gak?
N: gak ada sih, kita langsung briefing. kan gak harus begituan. Hahahaha. Jadi saya
sebagai kepala seksi disini, lebih ke briefing kamu kerjanya begini, begini, resiko
kamu kalau tidak menaati peraturan begini, begini.
I: apakah bapak tahu ada lagu mars Japfa?
N: gak tahu ahahhaha.
I: terus bapak kan pasti ada hak dan kewajiban yang harus dipelajari, itu dikasih
taunya kapan?
N: kalau hak sudah diawal, kalau tugas kewajiban kan sudah tersusun biasanya, lewat
tugas itu. Ada kertasnya di awal. Jadi ngeliat oh hari ini tanggal berapa, yang harus
dikerjakan apa.
I: lalu pas masuk sini bapak dapat kontrak gitu gak untuk ditanda tangan?
N: dulu training 3 bulan ada kontraknya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: terus tadi bapak bilang ada seminar motivasi gitu ya, seminar motivasinya itu
dilakukan di mana ya pak?
N: ya disini, di lantai atas kita ini.
I: terus menurut bapak apakah seminarnya berpengaruh?
N: ya berpengaruhlah pastinya. Biasanya kan pas terakhir seminar ada ini langsung
dinilai.. jadi terakhir itu ada kerja nyatanya. Misalnya ada perbaikan mandiri gitu. Itu
kan seperti apa sih.
I: terus menurut bapak apakah motivasi bapak dan temen-temen tinggi pak bekerja di
sini?
N: tinggilah biarpun capek.
I: kalau untuk tunjangan dan fasilitasnya pak yang bapak bilang tadi ada BPJS ada
yang dari sini juga, ada asuransi atau tunjangan lainnya gak ya pak?
N: asuransi ada, asuransi jaminan hari tua ada.
I: kalau rumah dan transportasi dinas ada pak?
N: transportasi gadapet. ya beli sendiri kalau rumah ahahaha. Ya kadang-kadang
dibantu dari perusahaan kolektif.
I: ada THR pak? Kalau ada THR nya kapan diberikan?
N: ya ada sesuai agama masing-masing. Jadi lain-lain waktu terimanya, pokoknya pas
hari rayanya dia. Muslim pas idul fitri, Kristen waktu natal.
I: kalau jumlah THRnya perhitungannya bagaimana ya pak? Berapa kira-kira
dapatnya kalo boleh tahu?
N: kalau jumlahnya rahasia ahhaha. Ya pasti satu bulan gaji itu pasti.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu biasa ada pembagian sembako gak pak? Kalau ada kapan pak itu diberikannya?
N: ada dari koperasi biasa itu. Kadang pas lagi ulang tahun koperasi atau apa itu
dikasih.
I: kalau lift barang disini ada?
N: ya ada untuk angkatin barang yang mau dibawa kelantai berapa kan harus pakai
lift.
I: kalau pulsa sama telepon genggam dikasih gak pak dari perusahaan?
N: enggak, ya kalau saya enggak.
I: kalau bonus disini ada gak pak? Kalau ada diberikan kapan saja ya pak?
N: bonus ada tergantung keuntungan setiap setahun sekali.
I: terus tadi kan ada papan pengunguman, ada email, web, telepon langsung gitu ya
pak menurut bapak dari berbagai media tersebut yang paling efektif yang mana ya
pak?
N: efektif ya langsung telepon, ketemu langsung, sama grup whatsapp itu.e
I: terus kalau acaranya pak, kan tadi bapak ada sebutkan beberapa, contohnya ada
Japfa Fun Festival. Itu yang paling berkesan yang mana pak? Atau yang harus ada
lagi ditahun depan?
N: kalau berkesan ya tergantung, ya seperti festiva-festival juga bagus itu. Yang
bersama keluarga itulah.
I: ada koperasi kan ya pak disini? Bapak jadi anggotanya?
N: ada, iya ikut.
I: biasa layanan apa saja ya yang disediakan di koperasi?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: tergantung permintaan sih itu ada aja sih. Mau utang 2 juta ada, mau beli sembako
ada.
I: ada pembagian Sisa Hasil Usahanya gak pak?
N: oh iya, setahun sekali ada.
I: lalu disini ada komuntias gak sih pak? Atau kelompok-kelompok gitu?
N: ga ada sih.
I: kalau disini ada tangga darurat?
N: ada
I: lalu disini kana da banyak mesin-mesinnya nih pak, biasa di rawatnya berapa kali
sehari?
N: rawatnya biasanya kalau sedang ga produksi, bisa jadi seminggu sekali, kalau
keadaannya masih ini, ya tergantung mesinnya, kalau kelihatannya masih layak pakai
ya gapapa, kalau sudah gak layak ya ganti mesin baru. Sesuai kapasitas pemakaian
juga.
I: oke, yang merawat itu, bapak sendiri atau dari luar?
N: ada operator yang jalanin atau merawat sesuai standart lalu dia akan hitung dan
bikin laporan. Kalau sudah tbk semuanya berdasarkan standart
I: kalau posisi yang bapak jabat sekarang nih dari awal bapak masuk sini, bapak
melamar sendiri atau direkomendasikan?
N: saya sendiri yang melamar.
I: apakah bapak sudah pernah naik jabatan?
N: kalau saya bukan naik jabatan tapi pindah bagian.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: Kalau suasana kerja disni bagaimana sih pak? Di divisi produksi ini?
N: yah, nyaman lah ini kan tergantung individu juga. Kesenangan hati, kenyamanan
hati, kan bikin betah begitu.
I: jadi bapak senang ya bekerja disni?
N: yah kalo gak senang ya gak berpuluh-puluh tahun haahha!
I: berarti kalau sama rekan kerja bapak juga harmonis ya hubunganya?
N: iya..
I: nah, pak misalkan teman bapak ada yang berhalangan hadir apakah bapak mau
menggantikan shift tean bapak tersebut?
N: kalau dulu bisa, kalau sekarang sudah beda, setiap shift sekarang kan sudah ada 2
orang.
I: tetapi kalau misalkan benar-benar ga ada yang menggantikan bagaimana pak?
N: ya bisa juga, kalau memang ini benar-benar darurat ya tidak apa.
I: bapak sekarang bekerja di Japfa bangga gak?
N: ya pastilah, ya namanya orang kalau dia tuh ladangnya disini, dia tuh pasti punya
kebanggaan tersendiri.
I: terus kalau misalnya di Japfa ini diomongin orang jelek. Nah bapak mau gak bantu?
N: ya iya, tapi jelek dalam bidang hal apa dulu, pastinya kita kan juga tau dalamnya
gitu ya. Siapa tahu masih bisa dibenahi kejelekannya ya gak apa apa.
I: terus dengan tunjangan dan fasilitas yang bapak terima sekarang ini, mana yang
paling menonjol di Japfa Unit Tangerang?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: kalau disini yang saya senang sih asuransi kesehatan yang diluar BPJS. Disini
masih ada sistem reimburse, jadi kalau ke dokter ada kwitansi bisa langsung transfer
diganti.
I: bapak kan sekarang sudah cukup lama disini, misalnya kalau ada perusahaan lain
yang pengen narik bapak gitu dengan penawarannya yang lebih baik, bapak mau gak?
N: kayaknya enggak sih ya hahahaha..ya itu kan butuh pertimbangan yang matang
hhahaha. Gaharus ini kan. Soalnya itu banyak persoalannya.
I: menurut bapak segala program, tunjangan, dan fasilitas yang bapak rasakan disini
sudah tepat belum ya?
N:iya sudah tepat.
I: kalau saran untuk kemajuan perusahaan terutama dalam menjaga hubungan antar
karyawan dan atasan kedepannya ada gak pak?
N: ya pastinya kita semua harus evaluasi kekurangan supaya perusahaan bisa lebih
maju lagi kan.
I: ada program-program yang mau bapak saranin untuk ada selanjutnya gak?
N: hmmm kayaknya semua training disini sudah tamat ya di sini hahaha. Semua
sudah ada.
I: lalu kalau bapak lihat hubungan perusahaan sama karyawan ini secara keseluruhan.
Menurut bapak bagaimana?
N: menurut saya kekeluargaannya sudah sangat kental sih ya.
I: oke kalau menurut bapak sendiri, rasa memiliki bapak terhadap perusahaan dari
angka 1 sampai 10 berapa nilai bapak?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: satu sampai sepuluh? Ya sepuluh ahhahahah
I: oke baik pak, wawancaranya sudah selesai terimakasih, maaf mangganggu
waktunya.
N: iyah, iyah.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Transkrip Wawancara Informan 3
Data informan
Nama : Eki
Usia : 32 Tahun
Pendidikan terakhir : S1 Peternakan UGM
Jabatan atau posisi : Kepala Sub Departemen Quality Control dan Ketua dari
Forum Diskusi Bipartit
Deskripsi pekerjaan : Memastikan bahan baku dan pakan yang masuk dan keluar
sesuai dengan standard. Sehingga menghasilkan bahan baku
dan pakan yang berkualitas
Lama bekerja : 5 Tahun
Hasil Wawancara
Keterangan:
N = Narasumber (Eki )
I = Interviewer (Fransisca Desfourina)
I: Pertama-tama terima kasih Ka Eki sudah mau sempetin waktunya untuk aku repotin.
Sebelumnya aku kenalin diri dulu ya, nama aku Fransisca Desfourina mahasiswi
Universitas Multimedia Nusantara jurusan Public Relations. Jadi sekarang sedang
mengerjakan skripsi semester 8 nih aku mengangkat tema skripsi tentang judulnya
persepsi karyawan yang ada di Unit Tangerang ini mengenai strategi internal relations
disini. Jadi tentang bagaimana perusahaan menjaga hubungan dengan karyawannya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Sehingga dapat meningkatkan motivasi kerja. Jadi saya disini mau belajar nih dari Kak
Eki. Hmmm pertama-tama boleh perkenalkan diri dulu kak? Seperti nama, tempat
tanggal lahir, pendidikan terakhir, dan jabatan Kak Eki sekarang?
N: Oh ya, saya eki, saya lahir di Sumedang 5 November 1988. Saya S1 Jurusan
peternakan UGM. Dan di sini saya sebagai ketua Bipartit. Saya baru satu tahun
menjabat dari tahun 2017. Kalau di Japfa saya sebagai Kasubdep QC, Kepala Sub
Departemen Quality Contol.
I: Berapa lama Ka Eki bekerja di sini?
N: Lama bekerja saya dari tahun 2011di Unit Cikande Purwakarta. Dan saya baru
pindah ke unit Tangerang baru tahun 2013 awal.
I: Job desc Ka Eki di divisi QC apa saja ya?
N: ehm.. memastikan bahan baku yang masuk sesuai dengan standard, dan memastikan
pakan yang keluar juga sesuai standart. Jadi penyimpanan juga bagus ya, jadi kita
menghasilkan pakan yang berkualitas dengan bahan baku yang berkualitas juga.
I: Karena tema skripsi saya tentang ketenagakerjaan. Nah, menurut Ka Eki pentingkah
untuk menjaga hubungan karyawan dengan karyawan? kalau peting kenapa dan kalau
tidak penting juga kenapa?
N: Kalau menurut saya itu sangat penting sekali yak arena di kayak perusahaan itu
sendiri kita kerja gak sendiri kan. Dengan sesama karyawan itu sendiri kita ada
hubungan. Walaupun kita beda departemen, disitu harus ada keterkaitan untuk
menjalin suatu kerja sama yang baik kan? Begitu juga dengan atasan. Jika atasan dan
bawahan tidak terjalin dengan baik apa yang diberikan atasan akan disampaikan kepada
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
kebawahannya. Tujuan dari atasan atau manajemen itu sendiri tidak akan sampai
kebawahan. Padahal ujung tombaknya kan adalah bawahan sendiri maksudnya
karyawannya kan. Kalau itu tidak tersampaikan maka tidak akan tercapai juga. menurut
saya seperti itu.
I: apakah ada apel pagi? briefing? Meeting bulanan?
N: kalau di QC sendiri kita tiap pagi ada meeting, atau lebih ke koordinasi. Jadi kita
doa bersama kemudian pagi-pagi ada koordinasi. yang dibicarakan adalah kegiatan
yang sudah dilakukan sebelumnya dan juga yang akan dilakukan. Kita ngumpul dulu
koordinasi dulu. Oke. Baru kita langsung kerja. Jadi doa bersama itu agar apa yang
akan kita lakukan akan mendapatkan berkah.
I: Jadi apakah ada rapat bulanan?
N: kalo dari QC memang sendiri kita tiap hari dari rapat koordinasi tadi. Cuman kita
juga ada rapat tiap minggu dengan departemen lain yang berkaitan. Kalau untuk rapat
bulanan kita ada rapat dengan manajemen juga.
I: untuk rapat koordinasi tiap hari dan minggu tadi, dipimpin oleh siapa ya?
N: itu ada manager kami, kepala departemen kami.
I: Dimana rapat koordinasi dilakukan?
N: kalo rapat koordinasi pagi di satu tempat di QC Entrance atau di ruang kerja
langsung.
I: apakah ada rapat gabungan dengan divisi lain?
N: ada satu bulan sekali. Di ruang meeting atas. Itu dipimpin sama Pak Tonny langsung
sebagai head of unit.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu Ka Eki dan karyawan lain yang ikut di rapat bulanan antar divisi dengan head of
unit itu, sering mengemukakan pendapat atau tidak?
N: Jadi di rapat tersebut memang pertama kita pasti kan menerima evaluasi dulu ya,
kerjanya seperti apa gitu, terus kan menampilkan hasil kerja kita bulan kemarin apa
saja. Terus kita juga bisa menampilkan ide-ide dari karyawan juga. Jadi ada kok yang
langsung mengemukakan pendapatnya di meeting tersebut.
I: jadi atasan dan bawahan bisa berkomunikasi langsung tanpa pakai surat atau media
lainnya ya?
N: oh iya di kita mah bisa langsung tanpa surat.
I: yang mengikuti rapat tersebut siapa saja ya? Apakah semua karyawan? atau
perwakilan?
N: kita perwakilan dari kepala seksie ke atas. Jadi ada pelaksana, kepala seksie, kepala
sub departemen, dan kepala departemen.
I: Disini ada majalah, poster, pamflet untuk menyampaikan informasi?
N: untuk majalah kita ada majalah nasional, namanya majalah berkat, kalau untuk
majalah khusus di unit Tangerang tidak ada. Kita juga tidak ada mading. Tapi kita
punya papan pengunguman jadi kalau ada pengunguman kita lewat email juga lewat
HRD, atau tempel pengungumannya di papan pengunguman. Karena gak semuanya
punya email kan?
I: majalah berkatnya setiap karyawan dibagi satu orang satu ya? Berapa lama terbitnya?
Isi dari majalah berkat apa sih?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: oh tidak, dibagikannya langung ke tiap divisi atau tiap ruangan satu setiap bulannya.
Itu info-info mengenai dari semua Japfa. Misalnya info dari Japfa gerobokan
mengadakan sunatan massal, biasa seperti itu.
I: Apakah Ka Eki membaca setiap dibagikan majalah berkat?
N: baca.
I: kalau biasa pengungumannya yang ada di papan pengunguman tentang apa ya?
N: ada info donor darah, info libur-libur besar, lomba 17an, futsal ditempelin disitu.
I: lalu pesan-pesan informasi tadi yang dari poster, majalah itu menurut Ka Eki, mana
sih yang paling efektif menyampaikan pesan?
N: kalau lebih efektif, sebenarnya yang tatap muka langsung ya.. seperti koordinasi dan
briefing tadi. Hmm tapi kalau di unit ini sendiri untuk informasi unit disini mungkin
lebih ke yang di tempel ya. Kalau di tempel di papan pengunguman, langsung oh pada
liatin semua. Tapi kalau menurut saya gak hanya nempel ya, tapi email juga penting
yak arena ada juga orang yang lebih suka baca email dan ada juga orang yang gak
punya email, jadi harus baca di papan pengunguman. Jadi ya duaduanya juga haris
dijalanin ya.
I: kalau disini ada televisi atau video untuk mengirimkan pesan dari atasan?
N: video pesan begitu ada kalo gasalah paling dari atasan atau pemilik tapi untuk
lingkup nasional tapi saya lupa tentang apa. Tapi, kalau video buat meeting kita ada
semacam video conference yang dilakukan untuk meeting penting antar unit karena
kan jarang ketemu dan jauh misalnya. Lalu ada juga lewat telefon teleconference.
I: oh teleconferencenya seperti apa ya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: biasa hmm nanti lewat telefon affaya itu nanti bisa muncul info suara. Jadi misalnya
ajakan senam bersama lewat telefon affaya itu,
I: disini ada website khusus untuk memberikan informasi pada karyawan?
N: hmm paling ada berkat online. Jadi misalnya ada informasi tentang beasiswa kepada
anak karyawan, siapa yang berminat, itu nanti suruh klik disitu. Tapi untuk nasional
ada Japfa.com yang kasih informasi lebih info-info dari seluruh unit di Indonesia.
I: oh berarti majalah berkat ada website nya ya. Hmm.. kalau untuk Japfa.com dan
berkat online seberapa sering membuka websitenya
N: iya betul. Kadang juga ada info mengenai promo produk so good di berkat online.
Jujur saya jarang buka keduanya.
I: dari video, teleconference, website online, manakah yang pesannya mudah diterima
N: karena video call kita jarang ya, kalau dari teleconference dari suara emang sudah
jelas sih, dan biasa infonya hanya untuk suruh kumpul misalnya dari jam sekian sampai
sekian ada meeting.
I: telefon disini juga bisa untuk menelpon antar divisi atau unit ya?
N: iya bisa.
I: apakah ada pengeras suara radio?
N: ada untuk informasi panggilan, pakai toa. Di setiap divisi ada toa nya masing-
masing. Misalnya di bagian delivery order, ada toa untuk panggil supir. Ada juga
ajakan diputerin tentang 5S, agar karyawan bisa lebih memperhatikan 5S, lebih
menjaga diri, keselamatan
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu tadi ada komunikasi lewat email kan ya, biasa informasi apa saja yang dikirim
lewat email?
N: dari email banyak, ada info kelahiran anak, libur besar, anggota keluarga
karyawan yang meninggal. Info dari berkat online juga kadang ada di email. Jadi
berkat online kan mengumpulkan informasi, lalu dari berkat online baru di share ke
email masing-masing karyawan.
I: kalau ulang tahun gitu? Ka Eki ada mendapatkan ucapan lewat email?
N: enggak sih, cuman temen-temen facebook saja yang ucapin hahahah sama di grup
I: ooh berarti ada grup WA ya? Grup WAnya per unit atau satu divisi satu?
N: iya ada, jadi di Unit Tangerang ada grup 5S K3 dari perwakilan tiap departemen
ada, kalau saya sendiri ada grup QC untuk bantu koordinasi juga kan. Jadi per
departemen sih.
I: Biasa info-info apa saja yang ada di grup WA?
N: kebetulan kan misalnya yang di grup 5S K3 kan jadi satu grup, misalkan wah nih
yang disini kurang bersih nih, kita langsung share di grup wa tersebut biar langsung
ditindak.
I: 5S K3 ini jadi anggotanya siapa aja ya?
N: 5S K3 Ini kan memang suatu organisasi, jadi di dalamnya ada anggota dari 5S K3
sendiri, lalu dari pigak HR & GA, dan juga dari perwakilan Bipartit
I: Ka Eki sering muncul di grup-grupWA? Untuk membuka topik atau merespon
topik yang ada gitu?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: hmm.. kadang ikut nimbrung kadang tidak, kadang grupnya rame kadang adem
soalnya. Kalo di grup divisi ya sering sekalian untuk koordinasi sih
I: oke, berarti kalau dari semua media pengiriman pesan tadi dari media cetak poster,
papan pengunguman, email, video, web, grup whatsapp, yang mana yang paling
sering dipakai?
N: email sih sama telepon juga efektif.
I: kalau disini ada kegiatan kebersamaan tidak ya? Seperti piknik bareng, makan
bersama, antar unit atau divisi gitu msialnya?
N: oh ada kemarin ada Japfa Fun Festival, untuk sebagai ajang liburan keluarga
bersama. Ada juga lomba 17 Agustus, donor darah, Idul Adha. Kalau 17 Agustus kita
mengadakan lomba-lomba, lombanya macem-macem ada futsal, bulu tangkis, tennis
meja, ada juga yang spontanitas seperti kerupuk ada. Itu kan istilahnya untuk
membaur antar divisi jadi acara kebersamaanlah.
I: kegiatan-kegiatan tersebut khusus untuk unit Tangerang ya?
N: untuk Japfa fun festival dia nasional. Kalau yang ditangerang sendiri yang seperti
lomba tadi. Ada juga wisata jalan-jalan antar departemen. Kalau divisi kan mau
makan sama keluarga yuk, yaudah keluar yang gausah jauh-jauh.
I: Atasannya ikut tidak yah?
N: yang dulu tidak ikut karena berhalangan.
I: ada acara perusahaan yang paling berkesan?
N: Japfa Fun Festival. Saya ingat saya ga dapat mobil. Mobilnya dua padahal ga
dapat tapi.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: Kalau di Japfa sendiri ini, pernah ada memberikan semacam program lanjut sekolah
tidak ya bagi karyawannya? Misalnya dari S1 bisa lanjut S2 dengan biaya kantor
untuk karyawannya?
N: hmm. Aku kurang paham ya, saya sih belum pernah dengar dan ditawari. Paling
adanya training pelatihan untuk menambah keahlian seperti kursus bahasa Inggris
disini pernah ada setiap hari Jumat seminggu sekali,
I: sekarang masih ada?
N: udah enggak sekarang. Karena anggotanya ini.. hahaha..
I: Disini ada training apa saja selain bahasa inggris?
N: training 5S, PMAB atau kepemimpinan, ISO, istilahnya yang memotivasi kita
bekerja dan diri sendiri.
I: itu yang ikut satu unit Tangerang? Kegiatan trainingnya dilakukan di mana
biasanya?
N: iya betul semua satu unit Tangerang tapi dibagi, ini bagian siapa jadi di rolling.
Kadang di ruang meeting sini atau di belakang
I: kalau training keterampilan seperti kerajinan tangan, masak, kelas makeup ada
tidak ya
N: belum ada ya, mungkin kalau orang umum berpikiran kalau training harus yang
berkaitan dengan pekerjaan ya. Karena kalau di training masak atau ketrampilan
lainnya nanti dia keluar buat bisnis sendiri lagi hahaha.
I: dari training yang pernah diikuti, yang paling berkesan pelatihan yang mana?
N: Kursus Bahasa Inggris ya, karena itu kan dibayarin ya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: ada saran gak untuk kegiatan training sekarang ini?
N: saya sih sudah oke ya, karena sudah di atur sama Japfanya sendiri ya sudah bagus.
Sarannya apa ya.. kayaknya semua training yang dibutuhkan sudah ada.. karena PGA
juga sudah merumuskan training apa yang dibutuhkan.
I: Jadi sebelum training ditanya dulu ya kebutuhannya apa?
N: oh enggak setelah training ada suruh isi angket kuesioner, seperti apa sih yang
kalian inginkan?
I: lalu apakah ada seminar motivasi?
N: ada, seminar dari Safir Senduk untuk mengelola keuangan. Pemasukan keuangan
kita. Ini seminarnya juga berkesan karena semua karyawan ikut dan diluar waktu itu
seminarnya. Di Citra waktu itu. Habis ikut seminar jadi taulah cara mengatur
keuangan.
I: disini ada program untuk karyawan berprestasi?
N: Secara penghargaan sih ga ada ya, paling kita hanya penilaian saja untuk kenaikan
gaji.
I: Kak Eki kan ketua dari forum diskusi bipartit, mau tau dong job desc Kakak disini
sebagai ketua itu apa saja?
N: iya, jadi sebenarnya bipartit ini kan menjembatani antara karyawan dengan
perusahaan, jadi apa yang kalau ada masukan keluhan kita yang menjembatani ya.
kalau misalkan perusahaan ada informasi yang ingin disampaikan kita juga
menjembatani kegiatan tersebut. Jadi kita bantu mengumpulkan rekan-rekan. Wah ini
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
sekarang ada pnegunguman apa ayuk kita kumpul dulu baru di forum tersebut nanti
kita kasih tahu misalnya dari pihak manajemen ada info apa. Jadi menjembatani.
I: berarti kalau di forum diskusi itu Kak Eki terus yang jadi juru bicaranya atau yang
memimpin?
N: hmm saya yang membuka semacan moderatornya. Biasa paling kita siapa aja
yang diundang nanti kita siapkan undangannya, kita yang sebar undangannya untuk
kumpul. Lalu kita buka rapat, nanti dari pihak manajemen ngasih informasinya, lalu
nanti kita buka juga saran-saran atau keluhan temen-temen, masukkannya apa gitu.
I: jadi yang ikut di forum tersebut siapa saja sih?
N: banyak semua karyawan, tapi kalau kita undang semua kan gamungkin ya, jadi ya,
kira-kira yang bisa mewakili rekan-rekannya yang kita ambil. Pertama pasti anggota
dari bipartit sendiri, kepengurusan intinya. Per departemen siapa saja yang bisa
mewakili, yang lebih vokal.
I: biasa forum ini diselenggarakan pada saat apa saja? Secara rutin kah?
N: sebenarnya gini kalau di bipartit ini sendiri dia kan kegiatannya lebih condong ke
lebih banyaknya di Idul Adha, 17Agustus. Kan itu pasti rutin kan. Jadi, sekalian kita
bikin pembentukan panitia sekalian kita buat acara bipartit, lalu kita nanti adakan sesi
bertanya dan ada masukan atau keluhan ga nanti kita langsung sampaikan ke
manajemen. Dari kita misalnya mau menyampaikan keluhan saran ke HRD atau
sebaliknya dari pihak HRD jika mau memberikan pengunguman, yauda berarti
sekalian aja nanti di acara bipartit. Sekalian juga tuh untuk pembentukan panitia.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: setiap ada forum bipartit, apakah ada head of unit setiap kepala divisi ada atau
tidak?
N: perwakilannya saja sih biasanya, HR biasa pak slamet. Kita biasa setiap rapat
memang ada ketua HR, jadi keluhan saran bisa langsung tersampaikan ke Pak Slamet.
Jadi kita akan undang jika ada karyawan yang ingin memberikan saran. Jadi sekalian.
I: Selama ini banyak gak yang memberikan saran atau masukan bagi perusahaan?
N: banyak juga, tapi langsung kan saat meeting. Pasti ada sih di setiap kita buat
forum.
I: kalau boleh tau masukannya apa saja?
N: Apa ya.. pernah waktu itu kita ada masukan kepengen jalan–jalan karyawan sih
minta gathering kebanyakannya. Dan kebetulan waktu itu kita ada Japfa Fun Festival,
jadi langsung terpenuhi
I: jadi biasa kan ada saran dan masukan nih, kira-kira diprosesnya itu langsung atau
lama?
N: ya tergantung,
I: berarti kalau mau komunikasi langsung ke head of unit lewat forum bisa?
N: kalo itu tergantung, biasa kalo tentang kerjaan lewat meeting koordinasi tiap
bulan. Jadi di meeting tersebut kita bisa langsung sampaikan ke pak tony head of unit
Tangerang.
I: oke. Kalau begitu sekarang mau omongin tentang absensi kerja nih. Di QC absen
kerjanya seperti apa ya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: kayanya semuanya sama, semuanya pakai finger print. Jadi disini ada dua alat
finger print untuk absen, ada yang di depan satpam ada yang di dalam kantor sini.
I: waktu kerjanya jam berapa masuk jam berapa pulang?
N: kita QC jam wajibnya, biasa jam 8 sampai jam 4 dari Senin sampai Jam 4 karena
masuk setengah hari. Sabtu masuk setengah hari juga dari jam 7 sampai jam 12. Tapi
kalau di QC sebenarnya berubah2. Kalau kantor baru fix dari jam 8 sampai jam 5
sore, Senin sampai Jumat. Sebenarnya kalo di QC kan 24 jam jadi kita ada shift, jam
7pagi-3sore, 3sore-11malam, dan 11 malam-7pagi.
I: oh, itu sistem kerjanya di rolling ya?
N: iya betul, kalau dia kemarin shift 1 jadi shift 3, shift 2 ke satu lagi.
I: kalau jam istirahat?
N: jam 12 sampai jam 1. Di QC juga sama satu jam istirahat. Ada belnya.
I: ada lembur? Kalau ada sampai jam berapa lemburnya?
N: ada, tapi kan kita sebisa mungkin menghemat tenaga karyawan, karena kalo
lembur kan nanti capek sakit. Lemburnya ga menentu, kalau di QC kan lembur
karena ada bahan baku datang atau ada tambahan produksi. karena kadang kan bahan
baku bisa datang hari minggu kan bisa. Sabtu juga kan setengah hari, tapi kalau
misalkan harus lanjut sampai sore ya lanjut.
I: kalau paling malam jam berapa ya lemburnya?
N: ga tentu, karena kan ada yang dari jam 7, apalagi ada shift kan, misalkan dia
emang masuknya jam 11 malem nih sampai jam 7. Atau dia masuk jam 3 sampai 11
malam. Walaupun sampe jam 12 malem lemburnya berarti cuman satu jam.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: apakah ada uang lembur?
N: Kalau saya pribadi sudah tidak ada hitungan lembur, karena sudah termasuk gaji
pokok. Karena saya termasuk golongan dua ke atas sudah terakumulasi langsung
dengan gaji. Kalau golongan satu masih dihitung perjam.
I: bagaimana kalau ada sholat Jumat? Apakah diperbolehkan? Kalau iya, apakah
waktu istirahat ditambahkan?
N: iya diperbolehkan, saat jam istirahat. Jadi jam setengah 12 kita sudah boleh siap-
siap, dan istirahatnya tetap sampai jam 1.
I: Aktivitas apa yang dilakukan saat istirahat? Apakah istirahatnya bareng atasan?
N: sholat, makan, tidur. Iya kadang bareng atasan kadang masing-masing.
I: Makannya dimana?
N: Saya makan bekel sih makannya di ruangan.
I: sendirian?
N: nggak, gak bisa sendiri-sendiri karena satu ruangan ada banyak orang juga yang
makan.
I: apakah Ka Eki tau kalau setiap pekerjaan yang dilakukan Ka Eki dinilai? Kalau tau,
tau darimana, dan penilaiannya setiap berapa lama?
N: penilaian setahun sekali, di akhir tahun. Kita tahu karena dari awal atasan sudah
memberitahu dan juga kita menandatangani hasil penilaian kita. Jadi kita didatangi
langsung oleh atasan dan diberi tahu nilainya nih nilai kamu segini-segini karena
kamu begini-begini, jadi kita memang menyadari target kita segini pencapaiannya
sekian. Lalu kalau menyadari dan setuju baru tanda tangan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: apakah ada target kerja?
N: Ada, kalau di QC misalnya kita harus kroscek nih temen-temen dilapangan.
Misalnya kita harus kroscek dua truk mobil. Kita harus kroscek sendiri, capek gak
tiap hari. Lalu misalnya pengelompokan bahan baku itu maksimal dua hari. jadi kalau
hari ini ada bahan baku datang, maka dua hari kemudian harus sudah ada
pengelompokannya. Nah itu targetnya itu, bener gak itu tercapai semua gak sebulan
atau setahun itu? Atau berapa persen tercapai berapa persen enggak.
I: Di Unit Tangerang ini ada budaya kerjanya gak ya?
N: apa ya.. doa bersama kali ya
I: kalau dari pribadi Ka Eki sendiri pernah gak memberikan keluhan, saran, atau
aspirasi langsung?
N: Jarang sih, karena belum ada sesuatu yang harus dikeluhkan sampai sekarang ya
kalau menurut saya pribadi.
I: apakah selama bekerja disini pernah terjadi perselisihan antara karyawan, dengan
atasan atau beda divisi?
N: kalau perselisihan karena beda pendapat sih ya sering ya, namun kan itu hal biasa
ya argumen. Kalau sudah ada yg merasa dia yang benar yauda, cuman perselisihan ini
aja sih, kayak ini harus diginiin. Kalau perselisihan pribadi jotos-jotos an ga adalah.
I: lalu perselisihan ke atasan juga ga ada ya?
N: iya ga ada, kalau memang ada juga, memang berani ungkapin? Hahaha..
I: walaupun sampai sekarang belum ada perselisihan ya, tapi apakah Ka Eki tau ada
sanksi-sanksi jika melakukan perselisihan?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: tahu, ada surat peringatan.
I: tahu aturannya?
N: iya, karena kan dia ada tertuang di dalam buku aturan. Semua diterangkan karena
memang semua karyawan harus tau.
I: apa saja ya tahap-tahapan sanksi yang diberikan? Dari paling rendah sampai paling
tinggi?
N: pertama, kalau mereka melakukan kesalahan kita kan ada sanksi lisan, tertulis,
kemudian kan naik lagi ke SP 1 kan. Dan itu ada rentang waktunya, kalau dia
melakukan itu lagi maka naik ke SP 2 dan jika melakukan lagi kena SP 3 dan
dikeluarkan, kalau dia masih melakukan itu lagi.
I: kalau pemberian gaji, secara tunai atau transfer?
N: transfer.
I: perbulan? Atau ada perhari?
N: perbulan, yang orang harian juga ada sih kayaknya.
I: apakah gajinya sudah mencukupi kebutuhan sehari-hari atau belum ya?
N: Alhamdulillah sudah. Tapi kalau orang mah ga ada puasnya sih hahaha.
I: berarti gajinya sesuai UMR ya?
N: iya sesuai UMR, diatasnya
I: kalau disini masuk UMR mana ya?
N: UMR Tangerang, 3,75
I: terus kalau untuk uang makan dan transport, ada tambahan lagi atau sudah
termasuk dalam gaji pokok?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: itu pisah lagi, uang makan-uang makan, gaji pokok-gaji pokok. Tapi nanti di
transferin lagi di akhir bulan setiap tgl 25.
I: oh oke jadi gak dikasih setiap hari ya.
N: oh iya enggak, kalau dulu kita perminggu. Jadi kalau nanti gajinya habis, kita
masih ada uang makan ini. Kalau sekarang gajinya habis yasudah wassalam. Haahha.
I: lalu mendapatkan slip gaji gak?
N: dapet, itu wajib itu untuk diberikan ke istri hahaha..
I: lalu untuk pengisian SPT ada penyuluhannya atau langsung isi sendiri?
N: ada penyuluhannya dari HRD, dari orang pusat juga pernah, untuk kasih tau cara
pengisiannya bagaimana. Ya istilahnya untuk sekarang-sekarang ini kita yang gatahu
ajarin yang gatahu.
I: oke, lalu kalau disini ada peraturan kerjanya yang harus dipatuhi?
N: tidak ada ya untuk peraturan khususnya. Paling adanya peraturan baku 5S, yang
harus mewajibkan semua orang untuk memakai helm di dalam pabrik.
I: ada baju wajib yang harus dikenakan hari-hari tertentu gak yah?
N: gak ada sih ya., paling batik di hari Jumat
I: lalu kalau misalkan mau cuti nih, regulasinya seperti apa?
N: ngajuin, kalau sekarang kita kan pake ESS ya, Employee Self Service. Jadi nanti
kan kita bikin, kirim ke atasannya lalu nanti di approve.
I: oh berarti diprosesnya berapa hari?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: oh gak ada berapa hari, nanti kita email langsung beberapa jam kemudian bisa
langsung di approve, kecuali email kita ga dibuka-buka itu bisa berhari-hari, paling
habis kirim kita kabari ke atasan. Pak hari ini tolong approve.
I: jatah cuti nya berapa banyak disini?
N: beda-beda sih 15 kali sih kalau aku dalam setahun
I: kalau sakit boleh langsung cuti, atau gimana?
N: oh kalau sakit itu pilihan ya. Setau aku kalau sakit pakai surat dokter gak potong
cuti. Tapi motong kehadiran. Persen kehadiran kan dinilai ya tiap akhir tahun. Tidak
100% jadinya kalau cuti. Harus pakai surat dokter. Kalau ga ada surat ya bikin cuti.
I: disini pas pertama kali masuk ada orientasi pekerja baru gak ya?
N: saya kan masuk pertama kali di Japfa Cikande jadi kalau disana saya sih ada
diorientasi dulu di Cikande lalu itu pindah kesini, jadi saya masa trainingnya saat di
Cikande. Sampai sini diorientasi juga di beri pengenalan dulu, tentang Japfa dan
bagaimana cara bekerjanya di unit Tangerang.
I: diberitahukannya secara tatap muka atau lewat media?
N: tatap muka, karena kan sambil dikenalin sambil diajak tour perusahaan dulu.
I: sama siapa? HRkah?
N: waktu itu sih sama atasan saya, kalau HR mah beritahu tentang peraturan-
peraturan gitu di perusahaan. Misalkan di peruhaan tuh kita harus begini-begini, kalau
sama atasan nanti dijelaskan jobdesk kita apa, apa saja yang harus kita mengerti.
Kayak gitu.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: oh oke berarti kalau sama HR lebih ke peraturan perusahaan, kalau sama atasan
lebih ke pekerjaannya
N: iya betul.
I: kalau untuk yel-yel apakah di divisi masing-masing ada yel-yel sebelum bekerja
agar bersemangat?
N: gak ada sih hahaha..
I: kalau di Japfa ada mars perusahaan?
N: ada, wakti training di ajarain.
I: kapan dinyanyiin?
N: Pas ulang tahun Japfa sama dulu sebelum kerja kita nyanyiin ahahha.. tapi karena
kepanjangan sudah enggak dinyanyiin lagi.
I: oh berarti saat ulang tahun perusahaan ada kumpul-kumpul ya? Acaranya seperti
apa kalo boleh tau?
N: iya ada, kita ada tumpengan, potong tumpeng, bagi nasi box, halal bi halal,
sekalian waktu itu momentnya
I: ulang tahunnya kapan ya Japfa?
N: hmm kapan ya lupa aku ahahha.. bulan November
I: lalu untuk kewajiban dan hak karyawan, itu diberitahunya sama siapa ya?
N: HR sih ya.. dengan tatap muka dan diberikan buku peraturan perusahaan PT Japfa
Comfeed Indonesia.
I: Kalau disini ada kontrak kerjanya gak ya?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: disini ada masa percobaannya dulu sih jadi dikontrak masa percobaan selama 6
bulan, lalu setelah itu baru bisa jadi pegawai tetap, baru dikontrak jadi pegawai tetap.
Tapi kalau saya 3 bulan masa percobaan sudah bisa jadi pegawai tetap, jadi 6 bulan
itu maksimalnya,
I: oh begitu oke. Lalu menurut ka Eki di divisi QC ini motivasi kerja ka Eki dan
temen-temen sudah tinggi belum ya?
N: oh tinggi, karena masih melakukan pekerjaannya dengan baik dan masih kelihatan
senang dengan pekerjaannya.
I: biasa teman ada yang mengeluh curhat gitu gak ya?
N: mengeluh ya, mengeluh curhat masalah keluarga ya, kayaknya enggak deh. Paling
mengeluh agar ada hiburan lagi, ada Japfa Fun Fest lagi ahahahha. Tapi kalau
masalah kerja mah ga ada sih.
I: oke jadi happy ya disini tidak ada keluhan hahaha.
N: iya karena disini yang saya suka itu adalah kekeluargaannya.dan gak saling nyikat
nyikut untuk jadi yang terbaik. Itu yang bikin betah istilahnya
I: adalagi selain kekeluargaan?
N: hmm apa ya.. ga ada sih karena kan yang penting nyaman ya.
I: disini dapat tunjangan atau fasilitas apa saja?
N: disini, ada dapat BPJS kesehatan dan ketengakerjaan, selain BPJS disini juga
untuk kesehatan kita dapat ditanggung perusahaan. Berapa persen, dan kalau yang
laki-laki untuk anak dan istri juga dapat ditanggung biaya pengobatannya.
I: Rumah dinas ada?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: gak ada.
I: THR ada? Di berikan kapan? Dan jumlahnya berapa ya?
N: ada, diberikan kalu saya muslim jadi saya dapat sebelum idul fitri. Kalau Kristen
saat natal. Jumlahnya satu kali gaji. Tapi kayaknya kita mau nyaranin 3x gaji ya
aahhahahah kalau boleh aahhaha cuman gaberani saranin ya ahhaha
I: disini ada pembagian sembako?
N: ada, pernah dapat ayam, telor, pas lebaran. Terus kita kan juga ada koperasi, jadi
bagi beras, kalau idul adha bagi daging. Pas ulang tahun bagi nasi box hahaha..
I: disini ada kantin untuk makan?
N: disini koperasi paling, kalau makan diluar kalau tidak diruangan.
I: tempat parkir, mushola ada?
N: iya ada, tapi musholanya gabisa dipake Jumatan.
I: Ruang meyusui?
N: ga ada.
I: klinik atau UKS?
N: ga ada.
I: lift?
N: lift barang saja. Lift orang tidak ada.
I: loker?
N: kita d QC ada. Yang di kantor tapi tidak ada.
I: Meja, komputer, laptop, handphone, pulsa?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: meja pasti adalah, komputer ada, laptop ga ada, tapi tergantung kalo ada laptop ga
ada komputer. Kalau handphone pribadi. Kalau pulsa di QC tidak dapat. Di kantor
dapat.
I: disini ada bonus?
N: ada, setahun sekali, tergantung keuntungan perusahaan. Berbeda dengan THR.
Karena kalo THR kan memang wajib keluar tiap tahunnya. Kalo bonus tergantung
keuntungan perusahaan. Selama ini sih keluarga ya..
I: perhitungan bonus bonus bagaimana ya?
N: yah 1 kali gaji ya.
I: terus dari acara-acara dari ulang tahun Japfa, dari berbagai fasilitas tadi, menurut
Ka Eki ada yang menonjol gak sih untuk meningkatkan motivasi kerja karyawan?
N: training ya.. karena kan di setiap training selalu ada diselipkan motivasi-motivasi
dalam kerja. Dan juga kumpul bersama.. di acara kumpul bersama.. karena kalau di
acara seperti itu jadi merasa, ya aku kerja ga sendirian. Masih ada teman-teman.
I: nah, kalau disni kan ada koperasi ya, apaka Ka Eki termasuk anggota koperasi?
N: iya saya ikut.
I: pelayanan yang diberikan dari koperasi apa aja ya?
N: simpan-pinjam, usaha toko, jual makanan. Kita bisa titip jual makanan.sekarang
juga ada tawarin kredit barang. Kayak handphone, karena ada itu kan jadi kita jadi ga
kerasa nyicilnya oh udah lunas ya ternyata.
I: ada pembagian sisa hasil usahanya?
N: iya, ada, pembagian dividen ada setiap setahun sekali.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: disini ada paguyuban atau komunitas karyawan gak ya?
N: oh kayak SPSI gitu ya? Kayaknya disini Serikat buruh disini ga ada. Disini
digantikan dengan adanya organisasi bipartit, 5S, koperasi.
I: kalau bipartit ini sejak kapan ya ada?
N: sudah lama yaa… dari 4 tahun yang lalu juga sudah ada.
I: ok, kalau tujuan dari Bipartit sendiri itu apa ya?
N: pokoknya sih untuk menciptakan hubungan yang harmonis antara karyawan dan
perusahaan.
I: anggota dari bipartit berapa ya?
N: anggota pekerjanya 16 anggota pengusahanya atau yang mewakili manajemen itu
ada 4.
I: lalu tadi kan katanya wajib memakai helm ya untuk ke pabrik?
N: iya itu sebenarnya kalau memasuki area yang ada atasnya yang bisa jatuh wajib
pakai helm. Lalu kalau yang berdebu banyak asap itu wajib masker. Sarung tangan
juga. Kita juga ada sepatu safety.
I: disini ada pemadam kebakaran ya?
N: iya ada, kita ada pelatihan penggunaan APAR juga
I: pelatihannya rutin kah?
N: rutin sih, tapi kita kan giliran ya. Kalau saya sih sudah pernah
I: kalau untuk pelatihan jika ada bencana alam juga ada ya?
N: iya betul ada, disini ada titik berkumpul, kita di kasih tau titik berkumpul saat ada
pelatihan bencana alam itu.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: tangga darurat disini ada?
N: iya ada.
I: lalu kan disini ada banyak mesin di pabrik, nah disini apakah dirawat secara
berkala?
N: iya secara rutin di rawat, setiap hari Sabtu, setiap Sabtu teknik masuk, produksi
off. Itu orang teknik juga dari orang Japfa.
I: Ka Eki bergabung ke perusahaan ini itu, kemauan sendiri atau dari rekomendasi
orang lain ya?
N: saya dulu dari Japfa ada rekutmen pekerja di kampus saya, saya ikut deh. Eh
dapet. Jadi saya bekerja disini benar-benar setelah lulus dari kampus.
I: disini bisa naik jabatan?
N: oh iya sangat memungkinkan.
I: apakah Ka Eki pernah merasakan naik jabatan?
N: iya pernah, dulunya saya staf biasa lalu sekarang sudah jadi kepala sub
departemen
I: menurut Ka Eki suasana kerja disini bagaimana?
N: enak sih selama ini enjoy dan menikmati.
I: nah, misalnya ada teman ka Eki ada yag berhalangan untuk bekerja, dan
mengubungi Ka Eki, keadaanya Ka Eki harus menggantikan orang tersebut, apakah
Ka Eki bersedia membantu menggantikan?
N: kalau begitu saya pastinya pertama kali mencari back up, namun kalau mendadak
sekali dan tidak ada pilihan lain, maka, saya yang akan menggantikan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
I: lalu, apakah Ka Eki bangga bekerja disini? Kalau ditanya bekerja dimana, apakah
Ka Eki akan dengan bangga menjawab bekerja di Japfa?
N: gak sih, gak malu, bangga saya disini karena Japfa kan besar ya, dan kita kan kerja
nyari uang juga.
I: terus kalau misalnya perusahaan di terpa rumor negatif, apakah Ka Eki mau dan
bersedia bicara untuk membela perusahaan, kalau perusahaan tidak sepertu yang
dirumorkan?
N: kalau saya merasa perusahaan tidak melakukan yang seburuk diberitakan ya, saya
sih mau. Untuk mengklarifikasi. Kalau misalkan kabar hoax kita pasti berani.
I: kalau dengan segala tunjangan fasilitas gaji yang ada disini, Ka Eki sendiri mau
nggak pindah ke perusahaan lain yang lebih oke, misalnya, gajinya lebih besar.
N: saya kan kalo masih pribadi, kayaknya sih enggak, karena saya udah nyaman,
kalau masih jauh dari kampong halaman saya, disini-sini aja ya. Mending disini.
Ngapain harus pindah karena kan disini sudah nyaman. Tapi kalau ada yang
menawarkan lebih dekat kerumah saya gak tahu ahahha.
I: oke, kalau dari tunjangan, dan fasilitas yang ada disini, mana yang perlu
dipertahankan ya?
N: hmm training, bonus, dan tunjangan kesehatan hahaha. Tapi tunjangan kesehatan
ya, walaupun ada BPJS, tapi tunjangan kesehatan yang dari Japfa sendiri itu yang
menurut saya harus dipertahankan.
I: lalu kalau dari media komunikasi yang ada, seperti telefon, email, papan
pengunguman, poster yang sudah dijalan selama ini sudah tepat belum?
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: menurut saya sudah tepat ya, karena disini ada email dan pengunguman tempel.
Jadi yang tidak punya email bisa lihat langsung di papan tempel juga kan.
I: kalau program trainingnya sudah tepat belum ya?
N: sudah juga sih ya trainingnya sudah lengkap.
I: kalau saran yang ingin disampaikan kepada perusahaan mengenai program-
program yang akan dilanjutkan setelahnya?
N: apa ya.. masa saranin bonus jadi 3x lipat? Hahahaha.. mungkin lebih
meningkatkan kebersamaan saja ya? Jadi semoga kedepannya diadakan kegiatan
bareng keluarga untuk menjaga kebersamaan. Kalau bisa rutin dilakukan per unit
jangan nasional. Jadi ini juga merupakan opini dari temen-temen juga ya, cuman
karena sudah ada Japfa Fun Festival jadi yasudah lewat. Cuman kalau itu dilakukan
tiap tahun, itu lebih baik. Istilahnya agar karyawan juga lebih bersemangat dan dapat
saling mengenal keluarga karyawan satu sama lain. Jadi nanti antara teman satu
departemen dan lain departemen merasa itu adalah keluarga kita gitu. Oiya selain itu
saran untuk karyawan berprestasi juga itu boleh. Karena itu bisa memotivasi.
I: kalau saran untuk media-media disini untuk salurin informasi ada gak?
N: sarannya sih udah bagus sih menurut saya, cuman mungkin untuk papan
pengungumannya diperbahurui saja ya agar lebih menarik gitu. Karena udah lama.
Jadi mungkin nanti di papan pengunguman selain info juga bisa dihias jadi ada pusi
misalnya kayak jaman SMA hahahah.
I: apakah Ka Eki disini sadar akan tanggung jawabnya bekerja disini dan memiliki
rasa memiliki terhadap perusahaan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
N: sadar, dan saya harus lebih meningkatkan lagi ya karena masih ada kekurangan.
Kayak kurang peduli terhadap lingkungan sekitar, kita masih cuek dan fokus pada
kerjaan kita sendiri. Kalau 5S kayak berantakan gimana, karena kan semua yang ada
disini kan punya kita juga gitu ya kita harus sadar itu, kadang kita suka lupa lah ya,
dan perlu ditingkatkan lagi
I: oke kalau begitu, sudah selesai wawancara kita. Terima kasih sekali lagi ya Ka Eki
sudah mau membantu menjawab semua pertanyaan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Transkrip Wawancara Informan 4
Data informan
Nama : Joanna
Usia : 30 Tahun
E-mail : [email protected]
Pendidikan terakhir : D III Sekretaris
Jabatan atau posisi : TRAINING STAFF JAPFA COMFEED TANGERANG
Deskripsi pekerjaan : Merencanakan, mengimplementasikan, serta mengevaluasi
kegiatan internal karyawan
Lama bekerja : > 5 Tahun
Pertanyaan
1. Apa saja job desc dan program kerja anda selaku karyawan divisi training di
PT Japfa Comfeed Indonesia Unit Tangerang?
Jawaban:
1. Training
Setiap akhir tahun kami menyiapkan data kebutuhan pelatihan
untuk 1 tahun ke depan;
Menyiapkan pelatihan sesuai jadwal yang telah terbentuk (materi,
peralatan penunjang pelatihan, dll);
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Setiap pelatihan akan dibuatkan evaluasi efektivitas pelatihan
untuk melihat sejauh mana pelatihan yang diberikan telah
terserap oleh para peserta;
Melakukan peng-inputan data peserta pelatihan ke dalam
program SAP.
2. Apakah manfaat dan pengaruh dari program kerja dan training yang anda
lakukan bagi karyawan?
Jawaban:
Meningkatkan semangat & motivasi kerja para karyawan;
Terjadinya proses transfer ilmu yang bisa diaplikasikan langsung ke
dalam lingkungan kerja & lingkungan sekitar diri karyawan;
3. Menurut anda sebagai staff yang merancang, melakukan, dan mengevaluasi
kegiatan internal. Apakah karyawan PT Japfa Comfeed Indonesia Unit
Tangerang memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja? Apakah alasannya?
Jawaban:
Iya, dapat dikatakan bahwa seluruh karyawan yang bekerja di unit kami
memiliki motivasi yang tinggi dalam bekerja. Para karyawan kami memiliki
keyakinan bahwa bekerja adalah ibadah sehingga mereka bekerja bukan hanya
semata-mata untuk memenuhi kebutuhan ekonomi saja.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Rata-rata karyawan kami sudah bekerja lebih dari 5 tahun masa kerja dan
banyak yang tetap berkarya hingga masa pensiun, serta tingkat turn over
karyawan kami dapat dikatakan rendah.
4. Apakah menurut anda ada jobdesc/program kerja dari divisi training yang dapat
mempererat hubungan karyawan dengan karyawan dan atasan dengan karyawan? jika
ada jelaskan apa saja programnya dan apakah alasannya?
Jawaban:
Tentu saja
Hubungan antara atasan & bawahan :
Dikarenakan para peserta training ditunjuk langsung oleh para atasannya untuk
menyeimbangkan kekurangan yang ada serta menambah trait positif yang sudah
dimiliki oleh masing-masing karyawan. Penunjukan ini sebagai bentuk adanya
kepedulian yang tinggi dari para atasan terhadap karyawan.
Hubungan antar karyawan :
Di dalam sesi training, para peserta dari berbagai golongan akan berkumpul
dalam 1 kelas yang sama, menerima ilmu yang sama dan dituntut untuk saling
bekerja sama sebagai team. Selama proses ini berlangsung, terjadi pembauran
antar berbagai departemen sehingga sangat dapat mempererat hubungan antar
keryawan.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
5. Apakah anda melakukan penilaian atau evaluasi di setiap program kerja dan
training yang telah dilakukan? Ceritakan bagaimana anda melakukannya?
Dan bagaimanakah hasilnya?
Jawaban: IYA, evaluasi dibuat versi test yang harus diisi dan dinilai langsung
oleh para atasan sesuai dengan jenis kegiatan yang telah diikuti oleh masing-
masing karyawan. Evaluasi pelatihan ini dilihat dari 3 aspek yaitu: SIKAP /
Tingkah laku, Pengetahuan & Keterampilan / Kemampuan. Setelah itu hasil dari
test kita kaji untuk melihat apa yang harus ditingkatkan dan dipertahankan.
6. Kendala apa saja yang anda rasakan saat melakukan program kerja?
Bagaimana mengatasi kendala tersebut?
Jawaban: Kendala yang paling umum terjadi adalah waktu. Tidak dapatnya
karyawan yang ditunjuk mengikuti sesi training dikarenakan harus meng-cover
temannya yang mendadak tidak dapat hadir di tempat kerja. Dengan kondisi
seperti ini, si karyawan menjadi kehilangan kesempatannya untuk menikmati
haknya mendapatkan penyegaran ilmu serta motivasi di luar pekerjaan rutinnya
sehari-hari.
Cara mengatasinya ialah dengan menjadwalkan traning ulang pada sesi
berikutnya.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
7. Menurut anda apakah program kerja / training yang anda lakukan dapat
berpengaruh meningkatkan/menurunkan motivasi kerja karyawan? Apakah
alasannya?
Jawaban: Tentu saja berpengaruh. Pemberian motivasi / penyegaran ilmu
kepada para karyawan sangat dapat meningkatkan semangat para karyawan.
Dengan training, karyawan ditumbuhkan kembali rasa kecintaannya terhadaap
pekerjaan serta perusahaan. Tanpa adanya training, motivasi kerja bisa saja
menurun dikarenakan adanya masa jenuh seseorang akan kegiatan rutin
berulang-ulang setiap harinya.
8. Apakah anda mengetahui ada peningkatan motivasi kerja karyawan? jika
ya, Bagaimana cara anda mengetahui adanya peningkatan ataupun
penurunan motivasi kerja karyawan? apakah ada dasar penilaiannya? Jika
tidak mengapa? *boleh mencantumkan data jika diperbolehkan*
Jawaban: Ya tahu, dengan perhitungan peningakatan motivasi kerja yang
didasari dan dinilai dari KPI (Key Performance Indicator) masing-masing
departemen. Sejauh ini motivasi karyawan baik dan meningkat. Untuk data
pendukung, tidak bisa kami lampirkan terkait confidentiality karyawan.
Dari semua program yang telah dijalankan, program training apa saja yang paling
efektif atau yang ingin anda pertahankan untuk terus dilakukan? Sebutkan mengapa
program dan training tersebut paling efektif, dan bagaimana cara anda mengukur
program dan training yang paling efektif tersebut.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Jawaban: 5 S, K3
5S
5S bisa langsung diterapkan, lingkungan kerja bisa menjadi lebih nyaman dan
rapi. 5S bisa berlaku di semua area di mana karyawan berada.
K3
Sangat berpengaruh pada pola pikir dan kewaspadaan karyawan untuk
menciptakan lingkungan kerja yang aman dan nyaman.
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018
F RAN S I S C A
D E S FOUR I N A
P E R S O N A L
NAME Fransisca Desfourina
DOB 4th December 1995
NATIONALITY Indonesian
RELATIONSHIP Single
E D U C A T I O N
SMAK Sang TimurScience MajorJakarta
Multimedia Nusantara UniversityCommunication (Public Relations) MajorTangerang
S K I L L S
SOFTWARE
Microsoft Office
Windows MovieMaker
E-Marketing
SOFT SKILLS
Interpersonal Comm.
Teamwork
Event Management
Presentation
LANGUAGE
Indonesian
English
Mandarin
C O N T A C T
MOBILE (+62)878-772-37701
EMAIL [email protected]
ADDRESS Jl. Flamboyan Jingga I Blok C1 no. 2B Perum.Kosambi Baru Jakarta
2011
2014
W O R K E X P E R I E N C E
Twenty First Event OrganizerUsher and Marketing Division2014-2015
Multimedia Nusantara UniversityFrontliner for SMAK Sang Timur Education Fair2014-2015
Liberty Event OrganizerHead Marketing2015-now
X-Factor Youtube CommercialWardrobe2016
GramediaNimoArt Sales Marketing2016
JobMine IndonesiaPublic Relations Officer2017-now
2014
2015
2016
2017
O R G A N I Z A T I O N E X P E R I E N C E
UMN GraduationReporter and CG (Broadcast Team)2014-2015
UMN MentoringMentor2014
ULTIMAGZ MagazineMedia Relations & Social Media Officer2014-2015
The Power of Public SpeakingSeminar by Choky SitohangSecretary, 2015
Miss UMNCoordinator of Liaison Officer2016
Beauty Voyage EventCoordinator of Fresh Money Division2016
CSR EventCoordinator of Setting and Property Division2016
2014
2015
2016
rganizersion
ra Universityg Timur Education Fair
zer
mmercial
E N C E
ast Team)
Media Officer
Speaking
A C H I E V E M E N T 30% SCHOLARSHIP Multimedia Nusantara University 2014
90% SCHOLARSHIP Multimedia Nusantara University 2015
3rd Winner of NATIONAL KARAWITAN COMPETITION Tarumanegara University 2014
Best 3 WRITING OPINION COMPETITION Trisakti Magazine 2014
JKT48 2ND GENERATION Big 60 Semi-finalist 2013
Strategi Internal Relations..., Fransisca Desfourina Antono, FIKOM UMN, 2018