59
MENINGOENSEFALITIS Hana Chovicha Yulia 09-011

meningoensefalitis

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: meningoensefalitis

MENINGOENSEFALITIS

Hana Chovicha Yulia09-011

Page 2: meningoensefalitis

MENINGITIS ENSEFALITIS

DEFINISI

Page 3: meningoensefalitis

MENINGITIS

DemamNyeri KepalaRangsangan Mengingeal (+)

TANDA KLINISENSEFALITIS

DemamPenurunan KesadaranKejang

Page 4: meningoensefalitis

ENSEFALITIS

Page 5: meningoensefalitis

VIRUS BAKTERI

PARASIT JAMUR

ETIOLOGI

Page 6: meningoensefalitis

Herpes Virus Herpes simplex virus type 1

Herpes simplex virus type 2Varicella zooster virusEpstein barr virusCytomegalovirusHuman herpes virus 6 & 7

Enterovirus Enterovirus 70Enterovirus 71PoliovirusCoxsackieviruses, Echoviruses, Parechovirus

VIRUS

Page 7: meningoensefalitis

Paramyxoviruses Measles virus

Mumps virus

Lain-lain Influenza virus, adenovirus, erythrovirus B19, lymphocytic choreomeningitis virus, rubella virus.

VIRUS

Page 8: meningoensefalitis

Mycoplasma pneumoniae Mycobacterium tuberculosis

Chlamydophilia Streptococcus pneumoniae

Rickettsiae Haemophilus influenza

Ehrlichiosis Neisseria meningitidis

Coxiella burnetti  

Bartonella hensellae  

Tropheryma whipplei  

BAKTERI

Page 9: meningoensefalitis

   Brucella (sp. Brucellosis)  Listeria monocytogenes  Treponema pallidum LeptospirosisBorrelia burgdorferi  Borrelia recurrentis  Nocardiosis  Actinomycosis  

BAKTERI

Page 10: meningoensefalitis

Trypanosoma brucei gambiense

Trypanosoma brucei rhodesience

Naegleria fowleri

Balamuthia mandrillaris

Angiostrongylus cantonensis

PARASIT

Page 11: meningoensefalitis

Coccidioidomycosis

Histoplasmosis

North american blastomycosis

JAMUR

Page 12: meningoensefalitis

Diagnosis

Anamnesis- Adanya kontak dalam 2-3 minggu

terakhir terhadap penyakit tertentu- Pemaparan dengan binatang

(kutu,nyamuk)- Perjalanan meninggalkan wilayah tempat

tinggal- terpapar logam berat/pestisida/bahan

mencurigakan lain- Penyakit yang baru diderita - Suntikan yang baru didapat

Page 13: meningoensefalitis

Keluhan yang sering timbul :- Perubahan tingkah laku dan

kepribadian serta penurunan kesadaran

- Leher kaku, fotofobia dan letargi- kejang umum atau fokal- Status amnetikus/kebingungan

akut- Paralisis flasid

Diagnosis

Page 14: meningoensefalitis

Pemeriksaan Fisik

Suhu yang mendadak naik, kesadaran yang cepat menurun, nyeri kepala, muntah, kejang umum/fokal dapat berlangsung selama berjam-jam,adanya defisit neurologis misalnya paresis/paralisis

Perubahan status mental atau kepribadian, Gangguan pergerakan, ataxia, disfungsi sensorimotor unilateral

Page 15: meningoensefalitis

Pemeriksaan Laboratorium

LCS Pemeriksaan darah lengkap Biakan Darah sukar Pemeriksaan Serologis Feses → (+) untuk enterovirus

Page 16: meningoensefalitis

Pemeriksaan Penunjang

MRI Merupakan pemeriksaan penunjang yang paling dianjurkanLebih sensitif dan mampu menampilkan detil yang lebih, ketimbang CT-scan

Computed Tomography Elektroensefalografi (EEG)

Page 17: meningoensefalitis

Analisis cairan serebrospinal (Lumbal Pungsi)

PEMERIKSAANETIOLOGI

LEUKOSIT

SITOLOGI

GLUKOSA (CSF)

PROTEIN

GRAM KULTUR

Bakterial 200-5000

PMN Rendah Tinggi + +

Telah diobati

200-5000

PMN ++ Rendah Tinggi +/- +/-

Tuberkulosis

100-500 Limfosit Rendah Tingggi - +

Aseptik 100-700 Limfosit Normal Sedikit Meningkat

- -

Page 18: meningoensefalitis

Analisis cairan serebrospinal (Lumbal Pungsi)

PEMERIKSAANETIOLOGI

WBC Pembeda WBC

GLUKOSA (CSF)

GLIKOSASerum

PROTEIN

TEKANAN INTRAKRANIAL

Bakterial 100-10.000

>80% PMN

< 50 <50% 100-500 Naik

Viral 20-500 <50% PMN

>50 >50% 50-100 Normal

Aseptik 20-200 <50% PMN

>50 >50% 50-100 Normal

Fungal 20-200 <50% PMN

<50 <50% 50-100 Naik

Tuberkulosis

10-200 <50% PMN

<50 <50% 100-500 Naik

Page 19: meningoensefalitis

ENSEFALITIS

Etiologi Epidemiologi Gejala Klinis PemeriksaanAdenovirus Anak-anak dan

pasien immunocompromised

Berhubungan dengan pneumonia

Kultur virusKultur spesimen paruKultur spesimen otak atau cairan serebrospinal

La crosses virus

Vektor nyamuk, chipmunkAmerika bagian barat dan timurAnak usia sekolah

Kejang, kelumpuhan, kelemahan bicara

Periksa darahIgM cairan serebrospinal

Japanese ensefalitis virus

Vektor nyamuk, ditularkan oleh burung dan babi

Kejang, kelumpuhan seperti poliomyelitis

Serum IgM, IgG dengan ELISASerebrospinal IgM, serebrospinal antigen.MRI menunjukkan gabungan intensitas atau gambaran lessi hipodens pada talamus, ganglia basalis, dan otak tengah pada daerah T1 dimana hiperintensitas di T2.

Page 20: meningoensefalitis

Etiologi Epidemiologi Gejala Klinis Pemeriksaan

CMV(Cytomegalovirus)

Pada pasien immunocompromised (terutama pasien AIDS)Infeksi kongenital

Bukti meluas penyakit CMV (pneumonitis, adrenalitis, myelitis, polyradiculopathy, retinitis)

Kultur virus dari biopsi otak. 

EBVEpstein Barr Virus)

Terpajan ludah yang terinfeksi EBV

Kejang, koma, perubahan kepribadian, cerebral ataksia, kelumpuhan nervus cranialis.

Pemeriksaan darah.Pemeriksaaan cairan serebrospinal PCR dari EBV.MRI dapat menunjukkan hiperintensitas di daerah white dan gray matter pada spinnal cord.

ENSEFALITIS

Page 21: meningoensefalitis

Etiologi Epidemiologi Gejala Klinis Pemeriksaan

HSV 1 dan 2

5%-10 % dari total kasus ensefalitis.Mengenai semua usia dan semua musim.HSV-1 umumnya mengenai orang dewasa.HSV-2 umumnya mengenai Neonatal.

Demam, Pusing setengah bagian, perubahan cara bicara dan kebiasaan.

PCR serebrospinal untuk HSV-1 dan HSV-2 (ensitif dan spesifik >95% dan >99%)MRI dengan infeksi HSV-1 memberi gambaram edema dengan intensitas tinggi pada temporal dan/atau lobus frontal inferior.Bila dibutuhkan kultur virus dari biopsi jaringan otak.

Paramyxoviridae

AustraliaHost asli berasal dari kelelawar buah.Kuda yang terinfeksi dari sekret kelelawar.Cairan tubuh manusia atau zat sisa kuda.

Demam, rasa mengantuk, kejang, dan koma, flu like syndrome parah.

 

ENSEFALITIS

Page 22: meningoensefalitis

Etiologi Epidemiologi Gejala Klinis Pemeriksaan

Masles virus Orang dewasa dan anak yang tidak di vaksin.

Kejang, perubahan sifat, gerakan mioclonik, koma, kematian

Test darah untuk measles virus.Kultur spesiment nasofaring dan urin.PCR cairran serebrospinal.Mendeteksi RNA virus di jaringan otak.

Mumps Orang yang tidak tervaksinasi

Parotitis (+/- 50%)Sakit kepala dan muntah, kejang, perubahan kesadaran, kehilangan pendengaran.

Test serologiKultur serebrospinalMRI yang memberikan gambaran fokal lesi pada otak, terutama daerah subkortikal dan deep white matter dari hemisfer serebral.

Mycoplasma pneumoniae

Umumnya mengenai anak-anak

Umumnya menyerang saluran nafas atas dan bawah.

Serum IgM, test IgG serologi.PCR dari sekret pernapasan.

ENSEFALITIS

Page 23: meningoensefalitis

PENATALAKSANAAN

Penanganan pertama:- Memeriksa ABC dan tanda vital - Bila kejang diberikan : * Diazepam 0,2 – 0,5 mg/kgBB IV- Bila kejang berhenti diberikan: * Fenobarbital 10 – 20 mg/kgBB IM * Fenobarbital dosis rumat 4 – 5 mg/kgBB/hari - Bila kejang tidak berhenti diberikan : * Fenitoin 10 – 20 mg/kgBB IV * Fenitoin 5 mg/kgBB/hari

Page 24: meningoensefalitis

PENGOBATAN

Herpes Simpleks Virus Asiklovir adalah pilihan pengobatan bagi

pasien dengan ensefalitis herpes simpleks, tetapi mortilitas dan morbiditas tinggi. Angka mortalitas akan menurun apabila terapi dilakukan < 4 hari sejak onset gejala muncul. Dosis asiklovir pada pasien dengan fungsi ginjal yang normal adalah 10 mg/kg secara intravena setiap 8 jam selama 14-21 hari.

Page 25: meningoensefalitis

PENGOBATAN

Varicella Virus Zooster Asiklovir dengan dosis 10-15 mg/kg secara

intravena setiap 8 jam selama 10 – 14 hari merupakan drug of choise bagi pasien dengan ensefalitis varicella zooster. Ganciclovir juga menunjukkan manfaat pengobatan pada beberapasien dengan meningoensefalitis varicella zooster, sehingga dapat menjadi alternatif pengobatan.

Page 26: meningoensefalitis

PENGOBATAN

Cytomegalovirus Pemberian antiviral pada ensefalitis cytomegalovirus

belum dapat di definisikan dengan tuntas. Pemberian ganciclovir 5 mg/kg secara intravena setiap 12 jam selama 2-3 minggu sudah mulai diterapkan, meskipun terapi bisa gagal.

Kombinasi dari ganciclovir (5 mg/kg intravena setiap 12 jam) dan foscarnet (60 mg/kg intravena setiap 8 jam atau 90 mg/kg intravena setiap 12 jam) selama 3 minggu, diikuti dengan terapi pemeliharaan menjadi rekomendasi dalam pengobatan pada pasien ensefalitis cytomegalovirus.

Page 27: meningoensefalitis

MENINGITIS

Page 28: meningoensefalitis

Anamnesa

Neonatus :Tidak mau makan, apati, demam, hipotermi, kejang, pucat, menangis spt merintih.

Bayi dan Anak :kejang, fotofobia, sakit kepala, anoreksia, mual muntah, demam

Page 29: meningoensefalitis

Manifestasi Klinis

Page 30: meningoensefalitis

Pemeriksaan Fisik

Tanda-tanda kardinal :, kaku kuduk, demam.

Kelainan kulit : rash makulopapular, petekia

Adanya fokus infeksi di tempat lain Kejang fokal/umum (33% pasien) Gejala gangguan neurologik dan

sistemik (demam) 6% ditemukan koagulopati

intravaskuler diseminata dan syok endotoksik.

Page 31: meningoensefalitis

Pemeriksaan Fisik (2)

Page 32: meningoensefalitis

Pemeriksaan Fisik (3)

Page 33: meningoensefalitis

Pemeriksaan Penunjang

Lab darah lengkap, urin lengkap Pungsi lumbal kultur LCS Dgn Lumbal Punksi jml sel 100-10.000/mm3,

dgn htg jenis predominan sel PMN, protein 200-500 mg/dl, glukosa <40 mg/dl

CT Scan kepala / MRI

Page 34: meningoensefalitis

Diagnosis Banding

Purulenta Virus Tbc

Jumlah sel >1000 >300 <1000Sel predominan

PMN PMN Limfosit

Gram + - -Glukosa / N ▼Protein / N ▲Kultur + - +warna Ovalese

n-jernihjernih Jernih-

xantokrom

Page 35: meningoensefalitis

Penatalaksanaan

Diawali dgn terapi empiris lalu disesuaikan dgn hsl biakan & uji resistensi

Page 36: meningoensefalitis

Penatalaksanaan

Terapi empiris antibiotik1-3 bln Ampisilin 200-400 mg/kgBB/hr setiap 4

jam i.v. atau Sefotaksim 200 mg/kgBB/hr setiap 6 jam i.v. Atau Seftriakson 100 mg/kgBB/hr setiap 12 jam i.v.

> 3 bln Sefotaksim 200 mg/kgBB/hr setiap 6-8 jam i.v. Atau Seftriakson 100 mg/kgBB/hr setiap 12 jam i.v. Atau Ampisilin 200 mg/kgBB/hr setiap 6 jam i.v. Plus Kloramfenikol 100 mg/kgBB/hr setiap 6 jam

Page 37: meningoensefalitis

Penatalaksanaan

Anti radang (deksametason)0,6 mg/kgbb/hr dibagi 4 dosis untuk 2 hr

pertama (rekomendasi American Academy of Pediatrics).

Antikonvulsan Phenytoin (Dilantin) 15-20 mg/kg/IV dgn kecepatan 1 mg/kg/min, tidak melebihi 50 mg/min)

Mengurangi TIK : manitol 0.25-1 g/kg/dose IV

Page 38: meningoensefalitis

KASUS

Page 39: meningoensefalitis

Nama :Pamadani Mikael Sutadi PutraTanggal Lahir : 20 – 10 – 2006Umur : 6 tahun 11 bulanJenis Kelamin : Laki-lakiAgama : IslamAlamat : Bojong Gede, Bogor

Keluhan Utama : MencretKeluhan Tambahan : Muntah

IDENTITAS

Page 40: meningoensefalitis

Pasien datang dengan keluhan mencret-mencret 1 hari sebelum masuk rumah sakit. Dalam 1 hari pasien mencret hingga 6 kali kurang lebih 1 gelas aqua setiap kali pasien buang air besar. Menurut pengakuan ibu pasien, kotoran pasien bewarna coklat, cair, dan berbau busuk. Terkadang pasien buang air besar tanpa bisa ditahan. Keluhan berawal setelah sebelumnya pasien memakan rujak lalu merasakan rsa tidak nyaman pada perutnya. Untuk mengurangi keluhan satu hari setelahnya ibu pasien membawa pasien ke RS Bojong Gede dan langsung dirujuk ke RSUD Cibinong dengan kesadaran yang mulai menurun.Selain keluhan diatas, ibu pasien mengeluhkan adanya muntah sebanyak 2 kali.

Riwayat Penyakit Sekarang

Page 41: meningoensefalitis

Riwayat Imunisasi lengkap. Keseimbangan tubuh pasien diakui ibunya

kurang baik sehingga mudah jatuh.

RPD

Page 42: meningoensefalitis

Ibu dan kakak pasien mengeluhkan keluhan

yang sama dengan pasien.

RPK

Page 43: meningoensefalitis

RKP

Page 44: meningoensefalitis

Data objektif

Keadaan umum : tampak sakit sedangKesadaran : E4V3M5Frekuensi napas : 36 kali/menitFrekuensi nadi : 88 kali menit (kuat angkat, reguler)Suhu : 37.0°C (aksila)

Kepala : normochepaliMata : sklera ikterik -/-, konjungtiva anemis -/-, kelopak

mata tampak cekung -/-, air mata (-), pupil isokorTHT : telinga : normotia, lapang/lapang, sekret -/-

hidung : konka sekret -/-, pernapasan cuping hidung (-)

tenggorokan/mulut : mukosa bibir kering, tenggorok tidak hiperemis

Leher : kelenjar getah bening tidak teraba membesar

Page 45: meningoensefalitis

DATA OBJEKTIF

Thoraks : I: pergerakan dinding dada simetrisP : fokal fremitus kanan=kiriP: sonor kanan-kiriA: BND vesikuler, rhonki -/-, wheezing -/- BJ I/II: dbn

Abdomen : I: perut tampak datarP: Supel, hepar dan lien tidak membesar, nyeri tekan (-)P: hipertimpani, nyeri ketuk (+)A: bising usus + 5 kali/menit

Ekstremitas: akral hangat, cap.refill <2”Integumen : turgor cukup

Page 46: meningoensefalitis

DATA OBJEKTIF

Rangsangan Meningen:

Kaku kuduk : +Brudzinski I : +Brudzinski II : -/-Kernig : -/-Laseg : >70o/ >70o

Page 47: meningoensefalitis

Refleks FisiologisKPR : ++/++ Biceps : +

+/++APR : ++/++ Triceps : ++/++

Refleks PatologisBabinski : +/+ Chaddock : +/+Gordon : +/+ Schaffer : +/+Oppenheim : -/- Rossolimo : -/-Mendel Bechterew : -/- Klonus lutut: -/-Klonus kaki : -/-

DATA OBJEKTIF

Page 48: meningoensefalitis

25 September 2013

Hemoglobin 14.1 g/dlLeukosit 13.400 /ulTrombosit 217.000 /ulHematokrit 44.7 %Na 156 mmol/LK 2.9 mmol/LCl 90 mmol/L

Data Laboratorium

Page 49: meningoensefalitis

26 September 2013

FlO2 28.0 %PH 7.30PCO2 14 mmHgPO2 172 mmHgBE -18 mmol/LHCO3 6 mmol/LSO2 99 %

Data Laboratorium

Page 50: meningoensefalitis

26 September 2013

Na 134 mmol/LK 3.7 mmol/LCl 108 mmol/L

Data Laboratorium

Page 51: meningoensefalitis

27 September 2013

FlO2 28.0 %PH 7.72PCO2 19 mmHgPO2 168 mmHgBE 7 mmol/LHCO3 26 mmol/LSO2 100 %

Data Laboratorium

Page 52: meningoensefalitis

27 September 2013

Na 134 mmol/LK 4.1 mmol/LCl 107 mmol/L

Data Laboratorium

Page 53: meningoensefalitis

27 September 2013

Warna Kuning mudaKejernihan KeruhPH 6.0BJ 1.025Albumin +Glukosa -

Data Laboratorium

Page 54: meningoensefalitis

27 September 2013

Urobilinogen 0.2Bilirubin -Keton -Darah +Nitrit -

Data Laboratorium

Page 55: meningoensefalitis

27 September 2013

SedimenEritrosit 5-8Leukosit 7-10Epitel +Kristal Asam urat (+++)Silinder Bergranula 0-1Bakteri -YEAST CELL -Lain-lain

Data Laboratorium

Page 56: meningoensefalitis

28 September 2013

FlO2 40.0 %PH 7.47 PCO2 23 mmHgPO2 205 mmHgBE -5 mmol/LHCO3 17 mmol/LSO2 100 %

Data Laboratorium

Page 57: meningoensefalitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 58: meningoensefalitis

PEMERIKSAAN PENUNJANG

Page 59: meningoensefalitis

1. Pro rawat inap2. Kanul O2 : 4 lpm3. Diet : SV 6x50 cc4. IVFD : Kaen 3B 1300cc/hari5. MM :Cifotaxime 4 x 800mgDexamethason 3 x 2 mgMetronodazole 3 x 250 dripRanitidine 2 x 20mgZink kidPCT 3 x 2 cth (k/p)

Penatalaksanaan