16
Harga Rp. 3.500 @liputanmerahputih Liputan Merah Putih @liputmerahputih Merah Putih Pos Surat Kabar Mingguan klik www.liputanmerahputih17.com Suara Hati EDISI : 16/TAHUN II/11 - 17 April 2016 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Bersambung ke Hal 3 Warga sekitar sudah hafal bahwa itu adalah suara Riski, penjaja gorengan yang rutin berkeliling komplek. Dengan box plastiknya, anak Kelas VI SD ini membawa aneka goren- gan seperti bakwan, pisang goreng, tahu isi, risoles, godok, kue dadar dan singkong goreng. Setiap hari ia membawa lebih kurang 120 hingga 135 goreng. Box plastik berukuran 20x30 cm tersebut ia taruh di atas kepala, sementara tangan kanannya menenteng keran- jang mini berisi onde-onde. Demi membantu perekonomi- an kedua orang tuanya, ia rela menjajakan gorengan setiap sore sepulang dari sekolah. Ayah bekerja sebagai juru potong sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) dan ibu mem- bantu menambah keuangan keluarga dengan menjadi tu- kang ojek. Semua iti dilakoni demi menghidupi Riski, seo- rang kakak dan empat adiknya. Karena faktor ekonomi pula- Riski pernah berhenti sekolah selama tiga tahun. “Saya pernah berhenti se- kolah juga waktu Kelas III. Tak ada uang lagi, terus ada masalah juga sama guru di sana,” ungkap Iki, sapaannya. Ia selalu bersemangat ber- jualan gorengan, bahkan di saat terik matahari dan derasnya hujan. “Meskipun panas atau hujan, ya tetap jualan. Karena kalau gak habis gorengannya kan gak dapat uang,” tuturnya lirih. Iki telah melakoni peker- jaan sebagai penjual gorengan sudah 6 tahun. Setiap Pukul 16.00 WIB setiap hari ia ha- biskan masa bermainnya untuk membantu orang tua. Di saat teman sebayanya asik bermain Saat Panas dan Hujan, Iki Tetap Jajakan Gorengan “Goreengg… Gorenggg… Gorenggg…” Teriakan lantang khas bocah 13 tahun itu selalu terdengar setiap sore di Komplek Griya Amanah Sentosa, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar. MENCARI gelas, botol plastik serta kertas bekas menjadi kegiatan bocah 10 tahun ini setiap hari.Raja Siregar INDEKS Suparman Dihantam KPK SUPARMAN akhir Maret lalu, baru saja mengunjungi dua obyek wisata di Kabu- paten Rokan Hulu (Rohul). Lokasi yang dikunjunginya adalah Goa Sikafir dan Goa Mata Dewa, yang berada di Desa Rambah Tengah Hulu (RTH), Kecamatan Rambah. Meski belum dilantik sebagai Bupati, namun ke- datangannya ke objek wisata itu didampingi sejumlah pe- jabat Rohul. Bahkan puluhan masyarakat juga mengiringi Suparman melihat dua goa tersebut. Suparman terlihat santai. Mengenakan kaus hitam dan celana jins, Suparman ber- jalan kaki menyusuri jalan terjal menuju lokasi tersebut. Tak ada rintangan berarti bagi Suparman yang juga mantan Ketua DPRD Provin- si Riau ini hingga sampai ke lokasi. PRO dan kontra kian merebak terhadap ren- cana pelantikan Bupati Rokan Hulu (Rohul) Suparman yang kini berstatus tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan persia- pan pelantikan sudah dilakukan sejak pekan lalu. Sebanyak 1.200 undangan sudah disebar. Suparman merupakan calon terpilih Bupati Rokan Hulu bersama pasangannya Sukiman pada Pemilukada serentak 9 Desember 2015 lalu. Rencananya pasangan ini akan dilantik oleh Plt Gubernur Riau pada 19 April 2016 mendatang. Nah, keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan Suparman sebagai tersangka, menimbulkan pertanyaan publik, apakah pelantikan Bupati Rokan Hulu terpilih ini akan dibatalkan? Pengamat hukum tata negara Universitas Is- lam Riau Dr Husnu Abadi menilai, menyandang tersangka, belum ada aturan yang menyatakan kepala daerah terpilih dibatalkan pelantikan atau digugurkan sebagai pemenang. “Seseorang yang ditetapkan sebagai tersang- ka, itu biasa saja. Belum ada ketetapan pembata- lan. Dia tetap bisa dilantik,” kata Husnu Abadi seper- ti dilansir GoRiau.com, Jumat (8/3/2016). KEDIAMAN Johar Firdaus di Komplek Pemda (Cemara Gading), Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekan- baru Sabtu (9/4/2016) siang terlihat lengang. Pagar rumah pribadi mantan Ketua DPRD Riau dua periode itu yang biasa selalu terbuka, kini tidak lagi. Wati, seorang pemilik kedai klon- tong di sebelah rumah Johar Firdaus mengaku kaget ketika mendengar berita tentang penetapan tersangka Johar oleh KPK. Menurutnya, Johar merupakan pejabat pemerintah yang dikenal baik Menyandang status tersangka, sepertinya menjadi hantaman berat bagi Suparman. Padahal, 11 hari kemudian dirinya akan dilantik menjadi Bu- pati Rokan Hulu (Rohul). Sebab itu, mantan Ketua DPRD Riau ini men- gaku bingung dengan penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Riau 2014 dan APBD 2015. “Itu saya bingung, tersangka apa? Pembahasan APBD apa? Itu kita pertanyakan. Tapi kita ikuti saja proses hukum,” katanya. Lahir : 5 Juni 1969 2004-2007 : Ketua APMG Riau 2008-2011 : Ketua KNPI PRovinsi Riau 2009-2014 : Anggota DPRD Riau 2011-2016 : Ketua DPD II Partai Golkar Rohul 2012-2017 : Ketua Karang Taruna Riau 2014-2015 : Ketua DPRD Riau 2016 : Bupati Terpilih Rokan Hulu April 2016 : Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Penerima Suap Kediaman Johar Tertutup Rapat Status Suparman di Tangan Mendagri Karir Suparman Coba Casual, Gals! PADA dasarnya wanita ingin terlihat cantik dan feminim meski tampil hanya dengan pakakian baju casual saja, namun tidak semua pakaian baju casual bisa anda aplikasikan pada diri anda. Tentu perlu penyesuaian dengan karakter dan kepribadian anda. LIFE STYLE HAL 9 PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pelalawan segera melakukan lelang beberapa unit kendraan dinas aset Pemkab pelalawan. Sayangnya, sebagian besar kendraan yang akan dilelang dalam keadaan rusak parah. Kendaraan Butut Pemkab Segera DIlelang, Berminat? HM Sani Tak Sempat Ikut Rakor dengan Jokowi Sumur Mengeluarkan Gas, Warga Mengungsi PELALAWAN HAL 12 RIAU HAL 4 SEJAK sebulan yang lalu Minggu (6/3) sumur bor milik Ahmad Zubir, warga Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Siak tetap mengeluarkan gas, sehingga warga yang ada di sekitar sumur bor tersebut terpaksa men- gungsi di tempat lain. SIAK HAL 13 NASIONAL HAL 2 MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa Alm Guber- nur Kepulauan Riau (Kepri) HM Sani tidak hadir dalam acara pengarahan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (8/4/2016) tadi meski sudah berada di Jakarta. Polemik Pembayaran Utang Rp220 Miliar PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau memasti- kan membayar hutang eskalasi senilai Rp220 miliar kepada kontraktor rekanan. Dana ini dibayarkan lewat APBD-P 2015. Legislator riau berang, pole- mikpun mulai bermunculan. Waroeng Saneza Nyaman dan Murah WAROENG Saneza dengan konsep minimalis modern untuk interiornya, menyu- guhkan menu favorit ma- syarakat Sumatera pada umumnya, seperti ayam bakar, krim sup, dan berbagai olahan mie khusus ala Saneza. MAKAN ENAK HAL 14 AHMAD KIRJAUHARI ANNAS MAAMUN JOHAR FIRDAUS SUPARMAN Rumah Johar Firdaus di Komplek Cemara Gading tertutup rapat.RAJA SIREGAR

Merah Putih Pos Edisi 16

Embed Size (px)

DESCRIPTION

Edisi Minggu ke-3 April 2016

Citation preview

Harga Rp. 3.500@liputanmerahputihLiputan Merah Putih @liputmerahputih

Merah Putih PosSurat Kabar Mingguan

k l i k w w w . l i p u t a n m e r a h p u t i h 1 7 . c o m

Suara Hati

EDISI: 16/TAHUN II/11 - 17 April 2016

Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3

Bersambung ke Hal 3Bersambung ke Hal 3

Warga sekitar sudah hafal bahwa itu adalah suara Riski, penjaja gorengan yang rutin berkeliling komplek. Dengan box plastiknya, anak Kelas VI SD ini membawa aneka goren-gan seperti bakwan, pisang

goreng, tahu isi, risoles, godok, kue dadar dan singkong goreng. Setiap hari ia membawa lebih kurang 120 hingga 135 goreng.

Box plastik berukuran 20x30 cm tersebut ia taruh di atas kepala, sementara tangan

kanannya menenteng keran-jang mini berisi onde-onde. Demi membantu perekonomi-an kedua orang tuanya, ia rela menjajakan gorengan setiap sore sepulang dari sekolah.

Ayah bekerja sebagai juru potong sapi di Rumah Potong Hewan (RPH) dan ibu mem-bantu menambah keuangan keluarga dengan menjadi tu-kang ojek. Semua iti dilakoni demi menghidupi Riski, seo-

rang kakak dan empat adiknya.Karena faktor ekonomi pula-Riski pernah berhenti sekolah selama tiga tahun.

“Saya pernah berhenti se-kolah juga waktu Kelas III. Tak ada uang lagi, terus ada masalah juga sama guru di sana,” ungkap Iki, sapaannya.

Ia selalu bersemangat ber-jualan gorengan, bahkan di saat terik matahari dan derasnya hujan. “Meskipun panas atau

hujan, ya tetap jualan. Karena kalau gak habis gorengannya kan gak dapat uang,” tuturnya lirih.

Iki telah melakoni peker-jaan sebagai penjual gorengan sudah 6 tahun. Setiap Pukul 16.00 WIB setiap hari ia ha-biskan masa bermainnya untuk membantu orang tua. Di saat teman sebayanya asik bermain

Saat Panas dan Hujan, Iki Tetap Jajakan Gorengan“Goreengg… Gorenggg… Gorenggg…” Teriakan lantang khas bocah 13 tahun itu selalu terdengar setiap sore di Komplek Griya Amanah Sentosa, Kecamatan Siak Hulu, Kabupaten Kampar.

MENCARI gelas, botol plastik serta kertas bekas menjadi kegiatan bocah 10 tahun ini setiap hari.Raja Siregar

INDEKS

Suparman Dihantam KPK SUPARMAN akhir Maret

lalu, baru saja mengunjungi dua obyek wisata di Kabu-paten Rokan Hulu (Rohul). Lokasi yang dikunjunginya adalah Goa Sikafir dan Goa Mata Dewa, yang berada di Desa Rambah Tengah Hulu (RTH), Kecamatan Rambah.

Meski belum dilantik

sebagai Bupati, namun ke-datangannya ke objek wisata itu didampingi sejumlah pe-jabat Rohul. Bahkan puluhan masyarakat juga mengiringi Suparman melihat dua goa tersebut.

Suparman terlihat santai. Mengenakan kaus hitam dan celana jins, Suparman ber-

jalan kaki menyusuri jalan terjal menuju lokasi tersebut. Tak ada rintangan berarti bagi Suparman yang juga mantan Ketua DPRD Provin-si Riau ini hingga sampai ke lokasi.

PRO dan kontra kian merebak terhadap ren-cana pelantikan Bupati Rokan Hulu (Rohul) Suparman yang kini berstatus tersangka Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Bahkan persia-pan pelantikan sudah dilakukan sejak pekan lalu. Sebanyak 1.200 undangan sudah disebar.

Suparman merupakan calon terpilih Bupati Rokan Hulu bersama pasangannya Sukiman pada Pemilukada serentak 9 Desember 2015 lalu. Rencananya pasangan ini akan dilantik oleh Plt Gubernur Riau pada 19 April 2016 mendatang.

Nah, keputusan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) yang menetapkan Suparman sebagai tersangka, menimbulkan pertanyaan publik, apakah pelantikan Bupati Rokan Hulu

terpilih ini akan dibatalkan?Pengamat hukum tata negara Universitas Is-

lam Riau Dr Husnu Abadi menilai, menyandang tersangka, belum ada aturan yang menyatakan kepala daerah terpilih dibatalkan pelantikan atau digugurkan sebagai pemenang.

“Seseorang yang ditetapkan sebagai tersang-ka, itu biasa saja. Belum ada ketetapan pembata-lan. Dia tetap bisa dilantik,” kata Husnu Abadi seper-ti dilansir GoRiau.com, Jumat (8/3/2016).

KEDIAMAN Johar Firdaus di Komplek Pemda (Cemara Gading), Kelurahan Delima, Kecamatan Tampan, Pekan-baru Sabtu (9/4/2016) siang terlihat lengang. Pagar rumah pribadi mantan Ketua DPRD Riau dua periode itu yang biasa selalu terbuka, kini tidak lagi.

Wati, seorang pemilik kedai klon-tong di sebelah rumah Johar Firdaus mengaku kaget ketika mendengar berita tentang penetapan tersangka Johar oleh KPK. Menurutnya, Johar merupakan pejabat pemerintah yang dikenal baik

Menyandang status tersangka, sepertinya menjadi hantaman berat bagi Suparman. Padahal, 11 hari kemudian dirinya akan dilantik menjadi Bu-pati Rokan Hulu (Rohul). Sebab itu, mantan Ketua DPRD Riau ini men-gaku bingung dengan penetapan dirinya sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Perubahan Riau 2014 dan APBD 2015.

“Itu saya bingung, tersangka apa? Pembahasan APBD apa? Itu kita pertanyakan. Tapi kita ikuti saja proses hukum,” katanya.

Lahir : 5 Juni 1969

2004-2007 : Ketua APMG Riau

2008-2011 : Ketua KNPI PRovinsi Riau

2009-2014 : Anggota DPRD Riau

2011-2016 : Ketua DPD II Partai Golkar Rohul

2012-2017 : Ketua Karang Taruna Riau

2014-2015 : Ketua DPRD Riau

2016 : Bupati Terpilih Rokan Hulu

April 2016 : Ditetapkan KPK sebagai Tersangka Penerima Suap

Kediaman Johar Tertutup Rapat Status Suparman di Tangan Mendagri

Karir Suparman

Coba Casual, Gals!PADA dasarnya wanita ingin terlihat cantik dan feminim meski tampil hanya dengan pakakian baju casual saja, namun tidak semua pakaian baju casual bisa anda aplikasikan pada diri anda. Tentu perlu penyesuaian dengan karakter dan kepribadian anda.

LIFE STYLE HAL 9

PEMERINTAH Kabupaten (Pemkab) Pelalawan segera melakukan lelang beberapa unit kendraan dinas aset Pemkab pelalawan. Sayangnya, sebagian besar kendraan yang akan dilelang dalam keadaan rusak parah.

Kendaraan Butut Pemkab Segera DIlelang, Berminat?

HM Sani Tak Sempat Ikut Rakor dengan Jokowi

Sumur Mengeluarkan Gas, Warga MengungsiPELALAWAN HAL 12

RIAU HAL 4

SEJAK sebulan yang lalu Minggu (6/3) sumur bor milik Ahmad Zubir, warga Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Siak tetap mengeluarkan gas, sehingga warga yang ada di sekitar sumur bor tersebut terpaksa men-gungsi di tempat lain.

SIAK HAL 13

NASIONAL HAL 2

MENTERI Dalam Negeri Tjahjo Kumolo menjelaskan bahwa Alm Guber-nur Kepulauan Riau (Kepri) HM Sani tidak hadir dalam acara pengarahan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (8/4/2016) tadi meski sudah berada di Jakarta.

Polemik Pembayaran Utang Rp220 Miliar

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov) Riau memasti-kan membayar hutang eskalasi senilai Rp220 miliar kepada kontraktor rekanan. Dana ini dibayarkan lewat APBD-P 2015. Legislator riau berang, pole-mikpun mulai bermunculan.

Waroeng Saneza Nyaman dan Murah

WAROENG Saneza dengan konsep minimalis modern untuk interiornya, menyu-guhkan menu favorit ma-syarakat Sumatera pada umumnya, seperti ayam bakar, krim sup, dan berbagai olahan mie k hu s u s a l a Saneza.

MAKAN ENAK HAL 14

AHMAD KIRJAUHARIANNAS MAAMUN JOHAR FIRDAUS SUPARMAN

Rumah Johar Firdaus di Komplek Cemara Gading tertutup rapat.RAJA SIREGAR

LimapuluhKota

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 2016

www.liputanmerahputih17.com

PT Persada Merah Putih Media Group SK Menteri Hukum dan HAM No: AHU.24644.01.01. Tahun 2015Komisaris: AT Datuk Bandaro Putih, Direktur Utama: Alexander Pranoto, Pemimpin Umum: Hoa Sun SH, Wakil Pemimpin Umum: Eddy H Tambunan, Pemimpin Perusahaan: Hoa Sun SH

Dewan Redaksi: AT Datuk Bandaro Putih, Alexander Pranoto, Hoa Sun SH, Eddy H Tambunan, Dedy ArdiansyahPemimpin Redaksi/Penanggung Jawab: Dedy Ardiansyah, Redaktur Pelaksana: Winahyu Dwi Utami, Koordinator Liputan: Rosyita Hasan, Redaktur: Irvan Tirdianata, Beni Andriz

Wartawan: Pekanbaru: Raja Adil Siregar, Ahlul Amalsyah, Muhammad Narto Daerah: Rohil: Anton Saragih (Kabiro), Zainal Ardiansyah, Kampar: Canggih Trigunawan Hakim (Kabiro), Zul FitraSiak: - Pelalawan:- Meranti:- Bengkalis:- Dumai: - Rohul:- Inhu:- Inhil:-Kuansing:-, Limapuluh Kota-Sumbar: Auria Aries (Kabiro), Aswita, Layout: Abdul H Nasution (Koordinator), Guswandi

Penasehat Hukum: Syam Daeng Rani SH, Lambok E Panjaitan SH, Alamat Redaksi: Jalan Paus Ujung No 67 Tangkerang Tengah, Pekanbaru Telp: 0761 28639, E-Mail Redaksi: [email protected], Rekening: Bank Mandiri: 1080039995999 Percetakan: Riau Graindo (Isi diluar tanggungjawab percetakan)

Wartawan Merah Putih Pos dilengkapi tanda pengenal atau surat tugas. Jika ada wartawan Merah Putih Pos yang melanggar kode etik jurnalistik silahkan hubungi redaksi

2NASIONAL

etizen

Sonya Depari yang dibully oleh netter karena mengaku anak jenderal kondisinya hingga

kini masih terguncang atas kepergian sang ayah. Kenyataan 'hebohnya' pemberitaan sang anak yang dibuli diduga menjadi penyebab Makmur Sembiring Depari menghembuskan nafas terakhir sehari setelah peristiwa tersebut.

"Kondisi psikologisnya masih terguncang tapi sudah lebih baik dari kemarin," seru pria yang men­gaku paman Sonya , Jumat (8/4). Ba­nyak temannya datang memberikan dukungan. Kita harap masyarakat juga ikut beri dukungan."

Pelajar SMA Methodist I Medan yang sempat menjadi trending topik di media sosial itu dalam kondisi

tertekan dan sangat terpukul bukan karena dicibir netizen, melainkan ayahnya sudah meninggal dunia.

"Ya, kalau ditanya kondisinya, tentu masih syoklah bang. Apalagi setelah kejadian kemarin," ujar Silvia Sinuraya, rekan Sonya di rumah duka sambil meminta untuk tidak stop membuli Sonya.

Dukungan lainpun datang dari Jonru mengatakan, "terlebih karena kemarin mendapat kabar tentang ayah kandungnya yang mening­gal dunia akibat stroke, tidak kuat menghadapi anaknya yang dibuli di mana­mana".

Bahkan Jonru, penulis yang aktif di media sosial, STOP MEMBULLY SONYA. Mari berempati pada mere­ka yang berduka. Berikut ulasannya.

Secara pribadi, saya sangat tidak setuju dengan sikap dan tindakan Sonya. Namun tulisan ini BUKAN hendak membahas Sonya atau me­

ngungkit­ungkit kesalahannya. Saya justru hendak membahas kasus ini dari sudut pandang budaya, khusus­nya budaya Karo. Ya, Sonya adalah

orang Karo, sama seperti saya.Sebagai pihak luar, kebanyakan

orang menyayangkan kenapa Sonya mengaku­ngaku ssebagai anak Ar­man Depari (Deputi Pemberantasan Badan Narkotika Nasional [BNN]). Sebab faktanya, Arman Depari tidak punya anak perempuan. Semua anaknya laki­laki. Jadi Sonya bukan anaknya. Kita pun menuduh Sonya berbohong.

Ya, dari sudut pandang ma­syarakat umum, Sonya memang berbohong. Namun jika kita me­mandang hal ini dari sudut pandang Budaya Karo, maka sesungguhnya Sonya TIDAK BERBOHONG.

Dari berbagai berita yang saya temukan di media online, terbukti bahwa ternyata Arman Depari dan

mendiang ayah Sonya masih sauda­ra sepupu. Bahkan di akun sosial medianya, Sonya sering menyapa Arman Depari sebagai Pa Uda, alias Bapa Uda. Arman Depari sendiri pun akhirnya mengakui bahwa Sonya memang saudaranya.

Dalam masyarakat Karo, saudara kandung atau sepupu dari ayah kita, yang jenis kelaminnya laki­laki, memang dianggap sebagai ayah kita juga. Bahkan istrinya pun dianggap sebagai ibu kita.

Saya bahkan sangat yakin, jika Arman Depari ketemu Sonya, ke­mungkinan besar dia akan menyapa gadis itu dengan sebutan Anakku. Karena memang demikianlah budaya masyarakat Karo. [mpp|berbagai sumber]

Sonya Ekarina Depari Terguncang, Keluarga Minta Masyarakat Beri Dukungan

JAKARTA, MPP | Kepala Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriyatna memimpin langsung upa cara peringatan HUT ke 70, Tentara Nasional Indonesia Ang­katan Udara, Sabtu (9/4) di Pang­kalan Udara Halim Perdanakusu­ma, Jakarta Timur.

Acara ini turut dihadiri oleh ?para pejabat TNI, Polri, anggota

DPR RI, dan para tamu undangan serta masyarakat umum.

Dalam amanatnya, Agus ber­harap di usianya yang ke 70, TNI AU bisa makin powerful? dan memaksimalkan pengabdiannya bagi bangsa dan negara.

"Semoga para prajurit bisa makin meningkatkan pengabdian bagi bangsa dan negara. Tanggal

9 April ingatlah sebagai historis yang membanggakan, modal awal kelahiran TNI AU," ucapnya.

Selain itu, Agus juga me­ngajak seluruh prajurit AU selalu mengingat dan memberikan rasa hormat ke para pahlawan yang telah berjasa dan berjuang bagi tanah air.

"Saya bacakan lagi kutipan pada April tahun 1955, yang di­bacakan oleh Presiden Soekarno : Kuasai negara untuk melak­

sanakan kehendak nasional. Siapkan TNI AU yang powerfull, jadilah prajurit AU yang punya spirit dan komitmen," katanya.

Untuk diketahui, berbagai acara turut disajikan bagi para tamu undangan yakni demo darat simulasi pembebasan sandera oleh bravo paskhas, atraksi drum band dari para taruna, terjun payung, hingga demo udara oleh pesawat tempur TNI AU.

Seluruh acara ini mendapat

sambutan meriah dari para tamu dan masyarakat yang hadir.

Mereka tampak takjub dengan kebolehan para prajurit TNI AU.

Yang paling mengundang decak kagum para tamu undangan dan masyarakat yakni serangkaian aksi akrobatik dari tim Jupiter akrobatik TNI yang membuat formasi angka 70 di udara.

Atraksi ini mendapat banyak tepuk tangan dari seluruh tamu undangan. [tnc|mpp]

KEPALA Staf TNI AU Marsekal TNI Agus Supriyatna

TNI AU Makin Powerfull

Me n t e r i D a l a m Nege ri Tjahjo Ku­molo menjelaskan bahwa Alm Gu­bernur Kepulauan

Riau (Kepri) HM Sani tidak hadir dalam acara pengarahan Presiden RI Joko Widodo di Istana Negara, Jumat (8/4/2016) tadi meski sudah berada di Jakarta

Gubernur Kepulauan Riau (Kepri) HM Sani menghembuskan nafas terakhir di Rumah Sakit Abdi Waluyo, Jakarta, Jumat (8/4/2016), pukul 15.00 WIB.

Sani berada di Jakarta me­menuhi undangan Presiden Joko Widodo, untuk mengikuti rapat koordinasi (Rakor) di Istana Negara, bersama para gubernur, bupati, dan wali kota se­Indonesia.

Sani tidak hadir dalam rapat koordinasi di Istana karena men­derita sakit. Sebelumnya, gubernur yang terpilih untuk kedua kalinya ini diketahui dalam keadaan sakit. Sehingga tidak bisa menghadiri beberapa agenda resmi di pemerin­tahan provinsi.

Menteri Dalam Negeri Tjahjo Kumolo mengungkapkan dirinya

sudah mendengar M Sani sakit sehingga tidak hadir dalam acara pengarahan di Istana Negara meski sudah berada di Jakarta.

“Jumat pagi beliau tidak hadir. Saya baru tahu beliau sakit pada Jumat siang,” ucap Tjahjo. Tjahjo Kumolo mengucapkan bela sung­kawa atas meninggalnya HM Sani.

“Saya dan jajaran Kementerian Dalam Negeri menyampaikan rasa duka cita yang mendalam,” ujar Tjahjo

Aisyah dan Riny Fitrianti Menangis Tersedu­sedu di Samping Peti Jenazah HM Sani

Suasana haru menyelimuti Ru­ang ICU yang berada di lantai dua Rumah Sakit Abdi Waluyo, Men­teng, Jakarta.

Ruangan tersebut Jumat seki­tar 17.00 WIB hingga 18.30 WIB dipenuhi sejumlah pejabat dari Kepulauan Riau.

Pada bagian tengah ICU terba­ring jenazah Gubernur Kepulauan Riau, HM Sani yang meninggal pada 15.00 WIB.

Tampak wakil gubernurnya, Nurdin Basirun memimpin prosesi penutupan peti jenazah dan me­

nyampaikan testimoni.“Kita kehilangan sosok seorang

pemimpin,” kata Nurdin.Matanya tampak memerah,

sesekali suaranya terdengar bergetar ketika menyampaikan testimoni.

“Saya banyak belajar dari beli­au,” katanya.

Ketika Nurdin menyampaikan testimoni, istri almarhum, Ai­syah dan anaknya, Riny Fitrianti menangis tersedu­sedu di samping peti.

Riny yang mengenakan keru­dung dan baju hitam terlihat tidak melepaskan pinggiran peti sebelum ditutup.

Saat peti hendak ditutup, Nur­din Basirun membacakan surat Al­Fatihah. Suasana hening tercipta ketika pelayat membaca ayat suci Alquran tersebut di dalam hati.

Selama prosesi penutupan peti jenazah, tampak mantan Pelaksana Tugas Gubernur Kepulauan Riau Nuryanto, mantan Sekretaris Dae­rah Kota Batam Suhajar Giantoro, Wakil Wali Kota Batam Amsakar Achmad, dan Direktur RS Abdi Waluyo dr Soetriso Tono Soebagio.

Presiden Joko Widodo, Wakil

Presiden Jusuf Kalla, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, hingga Panglima Komando Cadangan Strategi Angkatan Darat Letnan Jenderal Edi Rahmayadi sempat melayat jenazah HM Sani.

Setelah peti tertutup, jenazah HM Sani dibawa dengan mobil jenazah RS Abdi Waluyo langsung ke Bandara Halim Perdanakusuma.

Istri dan anak bungsu almar­hum juga ikut dengan mobil terse­but.

Bagian Hubungan Masyarakat Pemerintah Provinsi Kepulauan Riau menyebut mendiang Sani akan diterbangkan ke Tanjung Pinang pada pukul 20.00 WIB.

Sani lahir di Parit Mangkil, Sungai Ungar, Kundur, Karimun, Kepulauan Riau, pada 11 Mei 1942.

Ia tercatat sebagai Gubernur Kepri periode 2010­2015 dan 2016­2021. Sani terpilih sebagai gubernur menggantikan Ismeth Abdullah pada 2010.

Di Jakarta, Sani, bersama kepala daerah lainnya, sempat dijadwalkan mengikuti rapat bersama Presiden Joko Widodo di Istana Negara, Jakarta Pusat, Jumat pagi. [tnc|mpp]

PRESIDEN Joko Widodo melayat Alm Gubernur Kepri HM Sani di RS Abdi Waluyo, Menteng, Jakarta Pusat, Jumat (8/4).

M Sani Tak Sempat IkutRakor dengan Jokowi LIMAPULUH KOTA, MPP |

Ratusan Pedagang Pasar Payakum­buh berunjuk rasa ke kantor DPRD Kota Payakumbuh, Sumatera Barat (Sumbar), Selasa (5/4) menuntut penghapusan pasal yang mengatur setiap pelaku usaha dilarang memiliki lebih dari tiga tempat usaha dalam satu pasar tradisional yang terma­suk dalam Rancangan Peraturan Daerah (Raperda) Pengelolaan Pasar Tradisional yang diajukan Pemko Januari lalu.

Aksi unjuk rasa damai itu ber­jalan tertib. Ratusan pedagang terse­but berkumpul di pusat Kota Paya­kumbubuh yakni di bundaran Tugu Adipura. Kemudian berjalan kaki menuju kantor DPRD yang berjarak empat km. Sebagian dari pedagang tersebut membawa poster dan span­duk yang bertuliskan 'jangan rampas hak kami'.

Pantauan merahputihpos, pe­dagang yang memenuhi halaman depan kantor DPRD berorasi me­nyampaikan bahwa Ranperda terse­but sangat merugikan pelaku usaha dan meminta DPRD agar meng­hapuskan pasal­pasal tersebut. Di­samping itu juga menuntut agar pasal 27 tersebut berbunyi bahwa sanksi pidana bagi pelaku usaha seperti tertuang dalam pasal 24 ayat a yakni sanksi pidana kurungan paling lama 6 bulan dan denda paling banyak Rp. 50.000.000. (lima puluh juta rupiah). Sanksi ini juga berlaku bagi mereka yang menyewakan.

Perwakilan dari demonstran sebanyak 20 orang diketua oleh H David Umar (52) diterima langsung oleh Ketua DPRD YB.DT. Parmato Alam, wakil ketua Wilman Singkuan dan Suparman, serta sejumlah anggo­ta DPRD lainnya, yakni Ismet Harius, Ridwan Sabirin, Candra Setipon, Aribus Madri, Syafrizal, Edwar DF, Adi Suryatama, Mawi Etek, Alhudri, Hendri wanto dan Basri Latif.

"Pasal tentang larangan memiliki toko lebih dari tiga unit sudah kami hapus. Ini kalau tidak percaya kami lihatkan naskahnya”, ujar Ketua DPRD YB.Dt. Parmato Alam. Sambil memperlihatkan nas­kah Ranperda itu kepada para wakil demonstran. Bahkan menurutnya, usulan yang termuat dalam pasal 24 ayat a tersebut sudah diganti Pemko bersama DPRD itu, berbunyi “Setiap pelaku usaha dilarang mempergu­nakan IPTU ( Izin Pemakaian Tem­pat Usaha) sebagai investasi dalam satu pasar.

Sementara itu, pedagang sete­rusnya menuntut juga pasal 27 yang

mengatur sanksi pidana bagi mereka yang memiliki tempat usaha lebih dari tiga petak/unit/los/. Sanksi ini juga berlaku bagi pelaku usaha yang menyewakan, mengalihkan dan atau memindahtangankan IPTU kepada pihak lain, serta bagi mereka yang merombak, merubah maupun memperluas sarana dan prasaran tempat usaha.

Pasal 27 dalam naskah terbaru Ranperda Pengelolaan Pasar, sudah tidak ada lagi denda dan sanksi pi­dana bagi pedagang yang memiliki toko atau tempat usaha lebih dari tiga, atau bagi para pedagang yang menyewakan, mengalihkan atau memindahtangakan IPTU kepada pihak lain.

"Pasal tindak pidana sudah di­ganti. Tidak ada lagi larangan bagi pedagangan yang bertoko lebih dari tiga, yang ada itu pedagang tidak boleh menimbun barang atau men­jual barang dagangan yang sudah kadaluarsa, larangan ini sudah ada dalam undang­undang," tegas Par­mato Alam.

Setelah terjadi dialog, pihak DPRD mengeluarkan notulen yang berisi kesepakatan menunda pemba­hasan Ranperda Pengelolaan Pasar. Diketahui Berarti sudah tiga kali Ranperda tentang pengelolaan pasar ini ditunda DPRD pengesahannya. Tahun 2015 Pemko juga mengajukan Ranperda Pengeloaan Pasar dengan nama Ranperda Pengelolaan Area Pasar, namun ditolak karena alasan belum dilengkapi kajian akademisi. [auria aries| mpp]

RATUSAN pedagang di pusat kota Pa­yakumbuh melakukan aksi demonstrasi ke gedung DPRD, Selasa (5/4) menun­tut penghapusan usulan ranperda yang dinilai merugikan pedagang. auriaaries/mpp

Pedagang Tuntut 'Bertoko Lebih dari Tiga' Dihapuskan

Biro

Per

s Ke

pres

iden

an

SONYA EKARINA DEPARI

inte

rnet

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 2016

LIPUTAN KHUSUS3

Saat Panas dan Hujan, Iki Tetap Jajakan Gorengan Sambungan Hal 1

SETELAH sampai di goa, Suparman yang juga Ketua DPD II Partai Golkar Rohul, beristirahat sejenak. Ia ber­dialog dengan masyarakat dan berjanji akan menja­dikan Goa Sikafir dan Goa Mata Dewa sebagai obyek wisata untuk meningkatkan ekonomi masyarakat.

Namun sepertinya, janji itu akan sulit terealisasi. Pa­salnya, jabatannya sebagai Bupati terancam lepas me­nyusul penetapan Suparman sebagai tersangka suap oleh Komisi Pemberantasan Ko­rupsi (KPK).

Suparman bersama Ketua DPRD Riau 2009­2014 Johar Firdaus tersandung kasus dugaan pemberian suap dari Gubernur Riau non­aktif, Anas Maamun. Suap tersebut digunakan untuk meloloskan pembahasan dan pengesahan RAPBD­P 2014 dan RAPBD 2015 yang disahkan pada 2 September 2014 lalu.

“Berkaitan dengan lan­jutan penanganan perkara suap RAPBD Perubahan 2014 dan R­APBD 2015 di provin­si Riau, KPK menemukan

bukti permulaan yang cukup JOH (Johar Firdaus) Ketua DPRD 2009­2014 dan SUP (Suparman) anggota DPRD 2009­2014 sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi menerima pemberian atau janji terkait pembahasan R­APBD Perubahan tahun 2014 dan atau R­APBD 2015,” kata Kepala Bagian Pem­beritaan dan Publikasi KPK Priharsa Nugraha di Jakarta, Jumat.

Sup ar man menjab at sebagai Ketua DPRD Riau 2014­2019. Namun politi­si Golkar itu mundur dari jabatan karena mengiku­ti pemilihan kepala daerah Rokan Hulu pada 9 Desem­ber 2015 dan memenangkan sengketa pilkada di Mahka­mah Konstitusi.

Komisi Pemilihan Umum (KPU) sendiri sudah menja­dwalkan pelantikan Supar­man dan Sukiman sebagai Bupati dan Wakil Bupati pada 19 April mendatang. Sebanyak 1.200 undangan pun sudah disebarkan.

“Keduanya disangkakan pasal 12 huruf a atau b atau

pasal 11 UU No 31 tahun 1999 jo UU No 20 tahun 2001 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 ke­1 KUHP,” ujar Priharsa.

Pasal tersebut mengatur mengenai pegawai negeri atau penyelenggara negara yang menerima hadiah atau janji padahal patut diduga bahwa hadiah atau janji tersebut diberikan untuk melakukan atau tidak melakukan terkait jabatannya yang bila ter­bukti melanggar pasal terse­but dapat dipidana penjara seumur hidup atau penjara 4­20 tahun kurungan ditam­bah denda minimal Rp200 juta dan maksimal Rp1 miliar.

“ K a s u s i n i a d a l a h pengembangan kasus yang menjerat Gubernur Riau dulu yaitu AM (Annas Maamun) dan AK (Ahmad Kirjauhari) selaku anggota DPRD Riau 2009­2014. Karena sangkaan bersama­sama maka sama maka jumlah yang diterima keduanya juga sekitar Rp800­900 juta,” katanya.

Anas Maamun masih menjalani proses penyidikan

di KPK. Sedangkan Ahmad Kirjauhari telah dieksekusi untuk menjalani hukuman pi­dana penjara 4 (empat) tahun dan denda Rp200 Juta subsid­er 3 (tiga) bulan kurungan di Lembaga Pemasyarakatan Sukamiskin, Bandung.

Kirjuhari Cari KawanNama Suparman dan Jo­

har Firdaus bukan barang asing dalam kasus suap menyuap RAPBD Riau. Nama keduanya sudah pernah dik­icaukan Ahmad Kirjauhari dalam persidangannya.

Di persidangan itu Kir­jauhari bilang, dari amar tun­tutan jaksa dan vonis hakim sudah jelas jika tindak pidana yang ia lakukan adalah secara bersama­sama.

Makanya, begitu Supar­man dan Johar dijadikan tersangka, sepertinya mewu­judkan asa terakhir Kirjauhi sebelum ditahan KPK. Per­nyataan ini seolah memberi pesan, bahwa Kirjauhari tak mau sendirian dalam kamar prodeo.

“Saya sudah sebut sia­pa saja yang terlibat selama sidang berlangsung. Tidak

B OL A ka k i , i a ma­sih sempat hadir diantara teman­temannya. Tapi tidak untuk ikut bermain, melain­kan untuk menjajahkan gorengannya. “Kalau teman­teman main ya aku ikut di situ, tapi untuk jualan,” im­buhnya.

Terkadang ada yang hutang dan sudah hampir setahun tidak membayar. Setiap ditagih, orang itu menga takan uang sudah habis atau tidak punya uang.

“Ada nenek­nenek yang se­

ring hutang. Kalau hutang, lama bayarnya. Bahkan sudah setahun belum ada bayar. Kalau diminta bilang gak punya uang, kadang marah­marah,” keluh bocah berpostur kurus tersebut.

Bahkan menurut anak kedua dari enam bersaudara ini, ada juga pembeli goreng­nya yang berhutang dan ke­tika membayar ia berhutang lagi. Bahkan nilainya lebih besar.

Dalam sehari ia bisa mem­bawa pulang uang Rp15.000 hingga Rp20.000. Kalaupun tidak habis, ia tetap mendapat Rp10.000. Uang tersebut ia tabungkan kepada ibunya. “Kadang­kadang hasil penjua­lan saya jajanin, sisanya baru ditabung. Kalau mamak butuh uang, biasanya tabungan terse­but dibuka,” terang Iki.

Ia selalu ingat nasehat kedua orangtuanya untuk rajin menabung.[raja adil siregar]

Kediaman Johar Tertutup Rapat Sambungan Hal 1

“SAYA kaget baca beri­ta tadi malam, soalnya Pak Johar itu dikenal baik oleh warga komplek ini, walaupun beliau pejabat yang sibuk,” papar wati.

Lebih lanjut, keluarga Johar biasanya memang rutin beli sarapan pagi di tempat­nya, dan pagar rumahnya jarang tertutup. Namun sejak ditetapkan menjadi tersang­ka, hanya supirnya saja yang sarapan pada pagi tadi.

“Orang di rumah itu ru­tin beli sarapan di sini seti­ap pagi. Tapi pagi ini cuma supirnya saja dan padahal biasanya gerbang rumahnya itu jarang ditutup,” jelasnya.

Sebagaimana diketahui, Jumat (8/4/2016) Johar Fir­daus bersama Bupati Kampar terpilih Suparman sudah ditetapkan KPK sebagai ter­sangka penerima uang suap untuk memuluskan pengesa­han Rancangan APBD­P 2014 dan RAPBD Tambahan 2015 Provinsi Riau.

Kepala Bagian Pemberi­taan dan Informasi KPK Pri­harsa Nugraha menjelaskan, tersangka Johar Firdaus dan Suparman diduga telah me­nerima hadiah atau janji be­rupa uang dalam pembahasan

RAPBD yang turut menyeret Gubernur Riau non aktif Annas Maamun tersebut.

“Diduga telah mene rima hadiah atau janji dengan maksud supaya pegawai ne­geri atau penyelenggara ne­gara tersebut berbuat atau tidak berbuat sesuatu dalam jabatannya yang bertentangan dengan kewajibannya terkait dengan pembahasan RAPBD di Provinsi Riau,” jelasnya.

Atas perbuatannya, kedua tersangka disangkakan me­langgar Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang­Undang Republik Indonesia Nomor 31 Ta­hun 1999 tentang Pemberan­tasan Tindak Pidana Korupsi sebagaimana telah diubah dengan Undang­Undang Re­publik Indonesia Nomor 20 Tahun 2001 juncto pasal 55 ayat (1) ke ­1 KUHP.

Suparman merupakan bupati terpilih di Kabupaten Rokan Hulu pada pertarun­gan Pemilihan Kepala Daerah serentak pada 9 Desember 2015 lalu. Sebelum memilih bertarung di Pilkada tersebut, ia pernah menjabat sebagai Ketua DPRD Riau sebelum akhirnya mengundurkan diri.

Dalam perkara ini, KPK

terlebih dahulu menetapkan Gubernur Riau nonaktif An­nas Maamun dan mantan Anggota DPRD Riau Ahmad Kirjauhari sebagai tersangka.

Untuk tersangka Ahmad Kirjauhari, Majelis Hakim Pengadilan Tindan Pidana Korupsi Pekanbaru menya­takan yang bersangkutan bersalah dan divonis empat tahun penjara. Sementara Gu­bernur Riau nonaktif Annas Maamun hingga kini belum disidangkan.

Dalam dakwaan Ahmad Kirjauhari, Annas Maamun diduga memberikan uang Rp1 miliar terkait pembahasan RAPBD tersebut. Uang itu diterima Kirjauhari kemudian dibagikan kepada sejumlah Anggota DPRD Riau saat itu.

Dalam kesaksiannya, Kir­jauhari menyebut Johar Firdaus menerima bagian Rp 250 juta. Sementara Suparman dalam kasus ini berperan sebagai peng­hubung antara anggota dewan dengan Annas Maamun.

Bahkan dalam sidang terungkap, Suparman men­jadi ketua tim komunikasi informal yang menjembatani pembahasan RAPBD tersebut kepada Annas Maamun. [raja siregar]

Suparman Dihantam KPK Sambungan Hal 1

Status Suparman di Tangan Mendagri Sambungan Hal 1

HUSNU mencontoh­kan pada kasus pelantikan Bupati Gunung Mas Habit Bintih di Kalteng dan Wakil Bupati Mesuji Ismail Ishak di Lampung. Keduanya bahkan sudah ditahan, dilantik di dalam penjara.

“Sebelumnya peraturan terkait masalah seperti ini sempat mau dirobah. Namun sampai saat ini setahu saya be­lum ada perubahan. Jadi tak ada masalah dengan beliau (Suparman), tetap merupa­kan Bupati terpilih,” sampai Husnu lagi.

Ia juga menilai, pelaksa­naan Pilkada di Rokan Hulu tidak menemui masalah hu­kum. Sehingga sesuai keten­tuan aturan Pemilu, hasil yang ditetapkan oleh KPU sah.

“Dia inikan ditetapkan sebagai tersangka, atas ja­batan sebagai Ketua DPRD Riau. Menurut saya tak ada hubungan kasus ini dengan Pemilukada. Jadi hasil Pemi­lukada tetap sah,” sambung Husnu Abadi.

Sementara itu, pengamat politik AZ Fachri Yasin juga menganggap, tak ada pasal yang membatalkan Suparman dilantik sebagai Bupati Rokan Hulu, karena menyandang

status tersangka KPK.“Keputusan hukum itu

kan belum inkrah, jadi saya rasa, tidak bisa membatalkan keputusan KPU,” kata mantan anggota KPU Kota Pekanbaru itu.

Pengamat Hukum Tata Negara Universitas Riau Zul­wisman SH, MH berpendapat serupa. Meski Suparman se­belum dilantik telah menyan­dang status tersangka, namun praduga tak bersalah bagi setiap warga negara dalam menghadapi kasus hukum harus dikedepankan.

Zulwisman menyarankan kepada Komisi Pemilihan Umum (KPU) untuk segera berkoordinasi dengan pihak terkait tentang jadwal pelanti­kan tersebut, sehingga dalam keputusan mengenai pelanti­kan dapat ditentukan kembali setelah adanya koordinasi.

“KPU harus berkoordi­nasi dengan Plt Gubernur Riau, DPRD dan Menteri Mendagri untuk pelantikan, apakah akan dilanjutkan atau menunda dulu,” imbuhnya.

Sementara Ketua Komisi Pemilihan Umum (KPU) Riau Dr Nurhamin berpendapat, dengan ditetapkannya Supar­man sebagai tersangka oleh

KPK, maka selanjutnya men­jadi kewenangan Mendagri untuk mengambil kebijakan sesuai aturan.

Soalnya proses Pilkada Rohul selesai dan Mendagri pun sudah menerbitkan surat keputusan (SK) pelantikan­nya sebagai bupati.

“Kalau ternyata atu rannya menegaskan bahwa kepala daerah yang menjadi tersang­ka sebelum dilantik harus dibatalkan pelantikannya, maka itu menjadi kewena­ngan Mendagri. Kalau KPU, tugasnya sudah selesai hingga ke tahap akhir proses Pilkada Rohul tersebut,”jelas Nur­hamin.

Dikatakan Nurhamin, Jumat (8/4) siang, pihak­nya ikut dalam pertemuan antara KPUD Rohul dan KPUD Pelalawan beserta sekretaris daerah kedua ka­bupaten tersebut, membi­carakan persiapan pelantikan Bupati­Wakil Bupati Rohul dan Bupati­Wakil Bupati Pelalawan.

Sesuai SK Mendagri, lan­jut Nurhamin, pelantikan kedua kepala daerah tersebut akan dilaksanakan tanggal 19 April nanti.

“Ap a k a h p e l a nt i k a n

Suparman akan dibatal­k a n k a re n a s t a t u s t e r­sangkanya tersebut? Itu menjadi kewenangannya Mendagri,” pungkas Nur­hamin.

Menurut Nurhamin, pe­lantikan bisa dibatalkan jika seorang calon ditetapkan tersangka dalam proses taha­pan Pemilukada. Penetapan tersangka Suparman, ujarnya, terjadi bukan pada tahapan tersebut.

“Harus ada penegasan dan kita KPU menunggu surat penegasan tersebut. SK Pelantikan sudah dibuat dan dikeluarkan. Proses pe­lantikan tetap berlangsung, kan wakil (bupati) masih ada. Sehingga tak ada terjadi kekosongan pemerintah­an,” kata mantan Ketua KPU Kampar tersebut.

Ia menjelaskan, Indonesia menganut sistem prosedural dan menjadi kewenangan KPK untuk mengeluarkan perintah penahanan atau tidak. “Prosedurnya, KPK menyurati Mendagri, lalu Mendagri menyurati kita, jika akan ada penganuliran atau pembatalan pelantikan,” pungkasnya. [ard, raja adil siregar, grc]

Bina Marga.Karena tidak ada titik

temu, tim Banggar menyam­paikan keinginan anggota de­wan untuk dapat meminjam kendaraan dinas.

Selanjutnya, Suparman (saat itu masih menjabat sebagai Wakil Ketua DPRD Riau) menyampaikan kepada Johar Firdaus, bahwa Annas Maamun selaku Gubernur Riau menyanggupinya dan bahkan, Annas Maamun juga memberikan uang ma­sing masing anggota dewan sebanyak 40 orang sebesar Rp 50 juta.

Selain itu, untuk anggota banggar yang membahas ran­cangan APBD­P 2014­2015 Provinsi Riau, Annas Maa­mun memberikan sejumlah uang sebesar Rp 1,2 miliar untuk anggota Banggar yang beranggotakan, Johar Firdaus, Masnur, Musdar, Supriati, Zukri Misran, James Pasaribu, Rusli Efendi, Mahdinur, Riky Hariansyah, Nurzaman dan Koko Iskandar.

Uang untuk anggota banggar sebesar Rp 1,2 miliar itu diantarkan oleh Suwarno, PNS Pemprov Riau kepada terdakwa Kirjauhari.

Setelah uang diterima dan dibagi­bagikan pada rapat pembahasan rancangan ang­garan APBD, selanjutnya tim banggar mensahkan ranca­ngan anggaran tersebut.

KPK sendiri mengaku tidak tertutup kemungkinan akan ada tersangka baru di luar empat nama tersebut, Anas Maamun, Kirjauhari, Johar Firdaus dan Suparman.

“Tergantung pendalaman dalam proses penyelidikan,” kata Priharsa kepada Merah Putih Pos.

Adapun mengenai proses penahanan terhadap Johar Firdaus dan Suparman, Pri­harsa belum juga bisa me­mastikan. “ “Kalo penahanan, tergantung pertimbangan penyidik nanti,” pungkasnya. [ard|bbs]

ada pidana korupsi yang dilakukan sendirian. Tidak mung kin, pasti bersama,” kata Kirjuhari.

Di p ers idangan i tu , Kirjauhari secara benderang menjelaskan modus dan pola permainan suap dan siapa saja yang menerima uang darinya. Kebetulan, dalam kasus ini, Kirjauhari berperan sebagai pembagi uangnya.

Suparman sendiri ber­peran sebagai penghubung antara pihak legislatif dan eksekutif. Peran ini dimaink­an Suparman karena memiliki hubungan dekat dengan Anas Maamun, terlebih keduanya berasal dari partai yang sama, yaitu Golkar.

Kedekatan ini terung­kap, saat persidangan jaksa memperdengarkan reka­man antara Suparman dan Annas Maamun yang men­gatakan bahwa Suparman menggaransi kepada Annas Maamun bahwa pembahasan dan pengesahaan APBD Riau berjalan lancar.

Sementara nama­nama yang sempat disebut Kir­jauhari sebagai penerima uang pelicin RAPBD Riau antara lain, Johar Firdaus,

Ricky Hariansyah yang ada­lah anggota tim Banggar dan Gumpita yang berasal dari fraksi Golkar.

Ricky Hariansyah dan Gumpita mengakui dirinya menerima uang dari Kir­jauhari, dan mereka telah mengembalikan uang terse­but pada penyidik KPK. Namun Johar Firdaus yang dituduhkan oleh Kirjuhari menerima uang senilai Rp250 juta, menampik dirinya me­nerima uang haram tersebut.

“Tidak saya tidak mene­rima uang apapun dari ter­dakwa yang mulia,” ucap Jo­har pada sidang 12 November 2015 lalu ketika dikonfrontir dengan keterangan terdakwa Kirjuhari.

KronologiBermula, pada 12 Juni

2014, Annas Maamun, selaku Gubernur Riau mengirim Rancangan Kebijakan Umum Anggaran (KUA) kepada Ketua DPRD Riau. Kemudian KUA tersebut dibahas dalam rapat Banggar DPRD.

Selanjutnya, Banggar DPRD mempertanyakan penyerapan anggaran 12 persen untuk anggaran Di­nas Cipta Karya dan Dinas

MANTAN Ketua DPRD Riau Suparman, Djohar Firdaus dan Mantan Anggota DPRD Riau Gumpita (dari kiri ke kanan) saat menjadi saksi dalam lanjutan Sidang dugaan suap APBD-P 2014 dan APBD Riau 2015 dengan terdakwa Ahmad Kirjauhari di Pengadilan Tipikor Pekanbaru.TRIBUN

PEKANBARU, MPP | Pemprov Riau telah menggelontorkan dana sebanyak Rp220 miliar untuk pembayaran pengerjaan beberapa proyek yang masih terhutang. Dana ini dibayarkan melalui dana yang bersumber dari Anggaran Pendapa-tan, dan Belanja Daerah Perbuhan (APBD-P) tahun 2015.

Padahal, jauh-jauh hari, ang-gota Dewan perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Provinsi Riau telah menegaskan bahwa utang tersebut tidak dapat dibayarkan karena tidak memiliki dasar hukum yang tepat. Polemik dana eskalasi ini kini terus berkutat di gedung dewan, kini, antara anggota dewan dengan pemerintah saling tuding.

"Pencairannya dilakukan pada 16 Desember 2015. Hanya dua hari setelah ditandatangani," sebut Ang-gota DPRD Riau, Abdul Wahid.

Utang ini terjadi karena mun-

culnya penambahan biaya peler-jaan kegiatan pembangunan saat pengerjaan proyek. Kenaikan harga bahan bangunan akibat kenaikan bahan bakar minyak (BBM) waktu itu sebagai penyebab naiknya nilai proyek.

Meski dana tersebut telah diba-yarkan, namun kalangan legislator DPRD Riau mengaku bahwa pem-bahasan pembayaran dana eskalasi tersebut tidak pernah dilakukan.

"Kami semua setuju untuk tidak mencairkan. Mereka (Pemprov, red) juga tak pernah kasih tahu kami kalau sudah mencairkan," sebut anggota Komisi C DPRD Provinsi Riau, Musyafak Assikin, Jumat (8/4) dilansir Tribun pe-kanbaru.

Di kalangan legislator Riau, proses pencairan dana eskalasi yang berjumlah fantastis ini masih menyimpan misteri dan tanda tanya besar. Pasalnya, selain tidak disetu-jui Banggar DPRD Riau, anggota dewan juga tak pernah diberitahu pasca pembayaran dilakukan.

Musyafak juga sangat me-nyayangkan ini. Ia bilang harusnya prosedur pembahasan pengang-garan sangat berpijak pada tata aturan hukum tetap yang bersifat mengikat. Namun sekarang, Sek-daprov mengaku membayar hutang eskalasi dengan dasar hukum yaitu Keputusan Menteri (Kepmen).

"Aneh saja kalau ada yang ber-main disitu (pencairan dana eskala-si, red). Terlalu berani," tambahnya.

Jauh hari sebelumnya, Wakil Ketua DPRD Riau, Sunaryo dengan tegas mengatakan bahwa utang Eskalasi Pemprov Riau terhadap kontraktor belum akan dibayarkan pada tahun 2016 ini. dalam rapat Banggar juga telah disepakati hal tersebut.

"Kami tidak mau juga, setelah dilakukan pembayaran nanti, ternyata jadi permasalahan dikemu-dian hari," sebutnya saat ditanyai

pertengahan Maret lalu, dilansir riaubook.com.

Meski begitu, Sunaryo me-ngakui bahwa utang yang timbul tetap akan dibayarkan, mengingat ini adalah kewajiban. hanya saja, DPRD dan Pemprov belum dapat menyelesaikan kewajiban tersebut karena terkait beebrapa hal yang ha-rus dipertimbangkan dengan baik.

Pernyataan berbeda dilontar-kan Sekretaris Komisi D DPRD Riau Hardiyanto. Ia yakin pem-bayaran utang eskalasi ini terjadi karena ada oknum oknum banggar DPRD Riau yang memberikan re-komendasi kepada Pemprov Riau. “Saya yakin pasti ada rekomendasi Banggar, atau oknum di Banggar. Kalau tidak, pasti Pemprov Riau ti-dak akan berani membayarkan,”nya dilansir Tribun, Jumat (11/3).

Karena polemik asal-usul pem-bayaran yang tidak jelas, maka DPRD Riau pun bergeming tidak akan pasang badan saat permas-alahan hukum muncul dikemu-dian hari. DPRD Riau akan me-ngarahkan semua kesalahan pada Pemprov Riau.

"DPRD Riau tidak akan ber-tanggung jawab atas pembayaran utang eskalasi Pemprov Riau, kami mengacu kepada hasil keputu-san dalam rapat banggar DPRD Riau dan Pemprov Riau tidak ada

pembayaran utang eskalasi," ung-kap Wakil Ketua DPRD Riau Su-naryo.

Diduga pembayaran hutang eskalasi ini dimasukkan kedalam anggaran dinas Bina Marga dan Cipta Karya. Sehingga dewan tidak mengetahui bahwa dalam ang-garannya ada hutang eskalasi itu. Sementara hutang eskalasi itu ada sembilan item. [mpp]

Merah Putih PosEdisi 16/11-17 April 2016 4

www.liputanmerahputih17.com

Pemerintah Provinsi (Pemprov) Riau memas-tikan membayar hutang

eskalasi senilai Rp220 miliar kepada kontraktor rekanan.

Dana ini dibayarkan lewat APBD-P 2015. Legislator riau berang, polemikpun

mulai bermunculan.

R I A U

Pencairannya dilakukan pada

16 Desember 2015. Hanya dua hari

setelah ditan-datangani.

Abdul Wahid

Saya yakin pasti ada rekomendasi Banggar,

atau oknum di Banggar. Kalau tidak, pasti Pemprov Riau tidak akan berani

membayarkan

Hardiyanto

DPRD Riau tidak akan bertanggung

jawab atas pembayaran utang

eskalasi Pemprov Riau, kami mengacu kepada hasil keputusan dalam

rapat banggar DPRD Riau dan Pemprov

Riau tidak ada pembayaran utang

eskalasi

Sunaryo

DAFTAR UTANG ESKALASI YANG DIBAYARKAN

56.3 Miliar

JalanBagan Jaya -

Enok - Kuala Enok

20.4 Miliar

JalanPelintung Sepahat -

Sungai Pakning

39.8 Miliar

JalanSungai Akar -Bagan Jaya

4.0 Miliar

JalanDalu-dalu -

Mahato - Simpang Manggalo

Polemik Pembayaran Utang 220 Miliar

PEKANBARU, MPP | Pelaksana Tu-gas (Plt) Gubernur Riau, Arsy-adjuliandi Rachman, dalam waktu dekat mungkin saja akan ditetapkan sebagai gubernur definitif menggantikan posi-si Annas maamun. Pasalnya, Kemen-trian Dalam Negeri (Kemen dagri) telah menyurati Penga-dilan negeri IA Ban-dung, Jawa Barat terkait rencana pemberhentian Gubernur Riau Annas Maa-mun yang kini masih berstatus non aktif.

Rencana pemberhentian Annas Maa-mun sebagai Gubernur Riau tertuang dalam surat resmi dari Kementerian Da-lam Negeri (Kemendagri) dengan nomor 356/2703/OTDA, terkait permintaan ber-kas salinan petikan putusan perkara Annas Maamun tersebut tertanggal 5 April 2016.

Ada pun diantara poin yang tertera dalam surat tersebut, pertama berkaitan dengan rencana pemberhentian Annas Maamun sebagai Gubernur Riau yang belum genap setahun memimpin negeri Lancang Kuning.

"Sudah kita terima surat Kemendagri, menanyakan putusan salinan. Diantara poin surat itu, untuk administrasi rencana pemberhentian Annas Maamun sebagai Gubernur Riau. Tapi putusan salinan dari MA itu belum ada kita terima," kata Kabag Umum dan Keuangan PN Bandung Kelas I A Khusus, Yusuf SH MH, Kamis (7/4/16) dalam rilis humas Pemprov riau.

Meski begitu, Andi, sapaannya, me-ngaku belum mengetahui bahwa dirinya dikabarkan akan segera dilantik menjadi Gubernur Riau Definitif. "Saya belum tahu, biasanya kan wartawan yang lebih tahu du-luan," jawabnya dilansir goriau.com, Senin (4/4) di Kantor DPRD Riau.

Hal yang sama juga dilakukan oleh Asisten I Bagian Pemerinta-

han dan Kesejahteraan Ma-syarakat Setdaprov Riau,

Ahmad Syah Harrofie. Mantan Pj Bupati Bengkalis itu berani memastikan bah-wa Andi Rachman akan dinobatkan menjadi orang no-mor satu di Riau

seiring sudah adanya keputusan tetap serta

ditolaknya kasasi Annas Maamun di Mahkamah

Agung beberapa waktu lalu.Bahkan sempat berembus ka-

bar bahwa Andi Rachman akan dilantik menjadi kepala daerah definitif bersa-maan Gubernur Sumatera Utara di Istana Negara dalam waktu dekat. Namun saat dikonfirmasi perihal tersebut kepada Asis-ten I Ahmadsyah Harofie belum berani memastikan.

"Nantilah kalau sudah ditangan kita jawab. Kalau sekarang belum berani," jawab Pj Bupati Bengkalis tersebut yang sebelum-nya sempat tersenyum dan diam sejenak.

Ia tampak ragu-ragu untuk meng-iyakan dan mengatakan tidak. Namun, mantan Pj Bupati Bengkalis tersebut tetap berharap agar Pelaksana Tugas (Plt) Guber-nur Riau, Arsyadjuliandi Rachman segera dilantik dan memiliki kewenangan penuh untuk menahkodai pemerintahan di Riau.

"Kita tunggu saja. Kalau sudah ada ditangan dan sahih akan kita infokan," tutupnya.

Untuk diketahui, meski Mahkamah Agung (MA) telah menolak kasasi Guber-nur Riau non akitf Annas Maamun dan menjatuhkan hukuman 6 tahun kurungan penjara dan denda Rp 200 juta, hingga kini Pemprov Riau belum menerima SK pelan-tikan Arsyadjuliandi Rachman menjadi Gubernur Riau Defenitif. [net|mpp]

Andi RachmanSegera Definitif?PEKANBARU, MPP | Pemba-

ngunan jembatan Siak IV saat ini masih terbengkalai. Pem-bangunan ini padahal sudah dimulai sejak empat tahun lalu.

Keberadaan Jembatan Siak IV diharapkan menja-di penghubung Pekanbaru kota dan Kecamatan Rumbai. Diperkirakan akan banyak manfaat jika jembatan ini dapat beroperasi.

Sekretaris Komisi D DPRD Riau, Hardianto, mengatakan bahwa anggaran untuk pem-bangunan jembatan Siak IV su-dah lama terbengkalai. Tahun ini, Jembata Siak IV akan kem-bali mulai dibangun. Sumber dananya akan menggunakan APBD Perubahan tahun 2016.

"Kita komitmen untuk selesaikan jembatan Siak IV ini. Karena, penyelesaian jem-batan Siak IV ini sangat di-tunggu-tunggu masyarakat," ujarnya dilansir riaupos, Jum'at (8/4).

Hardianto bilang, untuk penyelesaian jembatan Siak IV yang tinggal membutuh-

kan dana sekitar Rp100 miliar tersebut. Dan ini harus disele-saikan sesuai dengan ketentuan berlaku.

"Untuk melanjutkan Jem-batan Siak IV ini, semua keten-tuan dan izin-izin yang harus dipenuhi," ujar Hardianto. Saat disinggung mengenai usulan anggaran jembatan Siak IV yang sempat ditolak Sekdaprov karena tidak disertai Rencana

Kegiatan Anggaran.Menurut Hardianto wajar

saja ditolak. Pasalnya setiap pengajuan anggaran tersebut harus secara rinci dan jelas RKA-nya. "Kalau, bentuk ge-londangan itu wajar ditolak, harusnya itu kan diusulkan secara rinci dengan RKA," sambungnya.

Untuk itu dia mengimbau, kapada Dinas Bina Marga

Provinsi Riau , untuk melan-jutkan pembangunan jembatan Siak IV tersebut, dengan meng-hitung biaya sebenarnya agar tidak muncul utang eskalasi kedepannya.

"Karena, menjadi tupoksi Bina Marga. semuanya ha-rus terpenuhi untuk mem-buat langkah tidak ada per-soalan-nantinya." tutupnya. [rpc|mpp]

Jembatan Siak IV DiusulkanMasuk RAPBD-P 2016

PEKANBARU, MPP | Hingga pertengahan April tahun ini, serapan Anggaran Pendapatan, dan Belanja Daerah (APBD) Provinsi Riau masih 4 persen dari total anggaran.

Anggota Komisi E DPRD Riau, M. Adil menganggap kurangnya serapan angga-ran di lingkungan pemerintah Provinsi Riau kerena lemahnya kontrol yang dilakukan Plt Gubernur Riau terhadap SKPD yang dipimpinnya.

Adil bilang, ini terbukti dari

minimnya kehadiran kepala SKPD saat paripurna belum lama ini yang dihadiri langsung oleh Plt Gubernur Riau. "Ini bentuk dari kelemahan Plt Gubri terhadap SKPD-SKPD di bawah dia. Beliau hadir, SKPD-nya tak hadir. Padahal Plt langsung yang mengha-diri paripurna itu. Macam tak dihargai Plt sama orang tu," ujar Adil dilansir riaupos.co, Jum'at (8/4).

Lemahnya kepemimpinan Plt Gubri dalam memimpin

para SKPD-nya akan berpe-ngaruh terhadap kinerja SKPD, dan itu terbukti dari serapan anggaran APBD yang sampai bulan ke-4 ini masih mencapai 4 persen. "Sekarang terbukti, serapan sampai bulan ke-4 ini masih sekitar 4 persen. Ini bentuk ketidakmampuan Plt Gubri dalam melaksanakan pemerintahan," sambungnya.

Untuk itu ia berharap, supaya Plt Gubernur lebih tegas, supaya hal tersebut ti-dak terulang lagi kedepannya,

supaya anggaran per triwulan tersebut bisa berjalan dengan semestinya dengan harapan serapan lebih bagus lagi.

"Saya berharap ini jangan terulang lagi. Kasihan ma-syarakat Riau. Kalau masuk bulan keempat saja dari Rp10 triliun-an baru terserap 4 per-sen, sebentar lagi akan masuk triwulan kedua. Padahal, pe-merintah pusat itu per tiga bu-lan dikirimkan pusat. Plt harus tegas terhadap SKPD-nya," tutupnya. [rpc|mpp]

Serapan APBD Riau Baru 4 Persen

JEMBATAN Siak IV diharapkan menjadi penghubung Pekanbaru kota dan Kecamatan Rumbai.

21.5 Miliar

JalanSorek - Teluk

Meranti - Guntung

4.0 Miliar

JalanSungai Pakning

Teluk-Mesjid-Simpang Pusako

26.5 Miliar

JalanSimpang Kumu Sontang - Duri

Jembatan Perawang

24.5 Miliar

Jalan Jembatan Teluk Masjid

2.4 Miliar

inte

rnet

inte

rnet

ecara proporsional, angka ini jauh lebih tinggi dari kasus yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Dimana selama 2015

pihak P2TP2A menangani 98 kasus, 70 persen dari kasus tersebut merupakan kasus yang tergolong kekerasan terha-dap anak.

Warga Pekanbaru tersentak dengan kasus yang membuat perasaan tidak tega dan bercampur amarah yang dialamat-kan kepada EO (37) yang merupakan ibu kandung kedua bocah malang , SAS (10) dan NAB (8) yang diduga menjadi korban ekploitasi.

Tak urung kenyataan ini membuat pihak P2TP2A Kota Pekanbaru segera menyikapi kasus yang menyita per-hatian masyarakat Pekanbaru. Pihak P2TP2A mengaku akan memberikan perhatian lebih terhadap anak di Kota Pekanbaru. Hal ini untuk menghindari terjadinya kasus yang sama. "Kami akan pantau nanti anak-anak kecil yang ada di jalanan, kita tidak mau terulang kasus yang sama," ujar Ketua P2TP2A Kota Pekanbaru Helda Khasmy berusaha menyakinkan.

Ia merinci, belum memasuki semes-ter I tahun 2016, hingga Maret terdata di P2TP2A, kasus kekerasan terhadap anak dan perempuan di Kota Pekanbaru su-dah mencapai 29 kasus. "Hingga Maret ini, 29 kasus (kekerasan terhadap pe-rempuan dan anak, red) yang sudah kita tangani, termasuk 5 kasus didalamnya eksploitasi anak yang ada di Rumbai," sebut Helda Khasmy, Rabu (6/4).

Secara proporsional, angka ini jauh lebih tinggi dari kasus yang terjadi pada tahun 2015 lalu. Dimana selama 2015 P2TP2A menangani 98 kasus."Tahun 2015 ada 98 kasus, 70 persen dari kasus tersebut adalah kasus terhadap anak," sambung Helda.

Meningkatnya kasus kekerasan ter hadap anak di Pekanba-ru khususnya dan Riau secara keseluruhan ini, bagi pengamat Hak Azazi Manu-sia (HAM) Perem-puan dan Anak DR Emilda Firdaus, SH MH menilai bahwa Kasus SAS adalah fenom-e n a

gunung es yang masih banyak belum terungkap.

"Kasus Dugaan eksploitasi anak yang di alami oleh SAS dan RAB ini seperti Gunung Es, karena banyak ka-sus yang dialmi oleh anak yang belum terungkap oleh penegak hukum," tutur Emilda yang juga ketua Badan Konsul-tasi Bantuan Hukum (BKBH) Fakultas Hukum Universitas Riau, Senin (4/4).

Menurutnya, dalam perspektif hukum terkategori eksploitasi ekonomi terhadap anak seperti diatur dalam pasal 76 i Undang-undang Nomor 35 tahun 2014 Perubahan atas UU Nomor 23 tahun 2002 tentang per-lindungan anak. Sehingga, Emilda mempertanyakan sulitnya pengungkapan kasus terhadap anak di Provinsi Riau, terutama persoa-lan dalam sistem hukum yang res-ponsif terhadap hak anak. "Kena-pa kasus terhadap anak ini terkesan sulit untuk diungkap, terutama terhadap hak anak itu sendiri," bebernya.

Sedangkan dalam struktur hukum, lanjutnya dibutuhkan lembaga- lembaga yang memang berkompeten dibidang perlindungan anak untuk melakukan pencegahan dan penegakan hukum yang tuntas terhadap eksploitasi ekonomi anak."Jangan sampai faktor ekonomi dijadikan dalil untuk meng-eksploitasi anak dengan paksa," jelasnya.

Lebih lanjut, Pemerintah harus membuat atau merevisi regulasi yang terkait perlindungan hak anak korban eksploitasi ekonomi dg memberikan sanksi pidana tambahan jika pelakunya adalah orang tua atau keluarga dekat-nya. "Harus diberikan sanksi tambahan kepada orang tua atau keluarga, karena seharusnya itu adalah tempat nyaman bagi anak, malah jadi ancaman baginya. Dan itu harus ada sanksi tegas diban-dingkan dengan sanksi lainnya." papar anak mantan ketua DPRD Riau Johar Firdaus ini yang menekankan kembali bahwa faktor ekonomi jangan menjadi dalil untuk melegakan eksploitasi orang tua kepada anak-anak.

Tak berbeda, Helda menyayangkan terjadinya kasus tersebut, menurutnya

orang tua yang seharusnya menjadi tempat perlindungan dalam keluar-ga, bahkan malah menjadi ancaman bagi anak karena paksaan ekonomi yang menyebabkan terjadinya tidak kekerasan terhadap anak.

Dalam kasus tersebut, Helda menilai merupakan suatu kewajaran jika orang tua meminta anaknya untuk membantu ekonomi keluar-

ga, namun hal tersebut dibatasi oleh waktu dan jam kerja

yang hanya empat jam maksimal bekerja da-lam sehari. "Mem-bantu kerja itu ada batas kewajaranya bagi anak, yakni dibawah empat jam. kalau lebih dari itu, sudah

mempekerjakan anak namanya dan itu yang dilarang oleh undang-undang," jelasnya.

Dalam waktu maksimal tiga jam kerja, helda menerangkan hal tersebut telah diatur dalam Undang-undang nomor 13 tahun 2003 tentang ketenaga-kerjaan yang secara jelas mengatur wak-tu kerja anak dan larangan mempeker-jakan anak pada jam yang menganggu waktu sekolah. "Undang-undang tenaga kerja juga sudah mengatur mengenai waktu dalam mempekerjakan anak. Apalagi sampai malam hari menyuruh anak mengemis dengan target, itu jelas orang tua memaksakan anak untuk

bekerja," imbuhnya.Ia menerangkan,

sejak beberapa tahun belakangan, pihak-

nya sudah berusaha memperjuangkan p e m b e n t u k a n kebijakan yang berpihak terha-dap perlindungan

anak dan perem-puan. Menurut Hel-

da, kebijakan tersebut amat dibutuhkan me-

ngingat anak sebagai subjek paling lemah dalam keluarga. Ke-

bijakan tersebut jelas amat diperlukan. Terutama, bagi perlindungan anak sebagai subjek paling lemah di dalam

keluarga."Harapan kita

pemerintah mau memberikan perlindungan terhadap anak dengan lebih baik. Serta, mendukung program perlindungan tersebut dengan instru-men kebijakan yang sama baiknya," tandasnya. [raja adil siregar |mpp]

HUMANIORAwww.liputanmerahputih17.com

Merah Putih Pos5 Edisi 16/11- 17 April 2016

Pekanbaru RawanKasus Kekerasan Anak

"KAMI naik oplet berbarengan dari rumah, kemudian berpi-sah menuju tempat mengemis. Kalau kami pergi jam tiga sore kami akan pulang jam 10 atau 11 malam. Tetapi jika berangkat jam enam sore, bisa jam 12 atau jam satu dinihari sampai ke rumah dengan berjalan kaki"

Bibir NAB (10) tampak lan-car bercerita kepada Merah Putih Pos ketika berkunjung ke Shelter baru dioperasikan tahun 2016, berlokasi di kawasan simpang Tiga. NAB bersama empat anak lainnya setelah diamankan dari rumah mereka di Rumbai, selan-

jutnya diinapkan di shelter ini. Perjalanan NAB menadah-

kan tangan meminta belas kasi-han orang ini sudah digeluti bersama adik n saudaranya yang lain. "Cuma abang tidak mau lagi, malu katanya," ujarnya menye-but sang abang yang sekarang sudah duduk di bangku SMP.

Bagi NAB yang selalu datang ke sekolah jam 08.30 ini, ia bersa-ma adiknya SAS pernah mengala-mi peristiwa yang mencemaskan. "Ketika SAS kena tabrak, kaki dan tangannya luka-luka," kisahnya sambil menyebutkan tempatnya mangkalnya di simpang-simpang

Rumbai, Senapelan. "Paling jauh ya Pandau pak,

kalau di Pandau dapetnya bisa banyak. Cuma ya paling jauh jalan kakinya," katanya lugu. kalau RM itu, lanjutnya adalah teman abangnya yang tinggal di rumahnya dan diajak mengemis juga.

Menurut Nugrahadi Ahmad, kepala Shelter Dinsos Kota Pe-kanbaru, kelima anak-anak terse-but, yakni NAB (10), SM (8), CR (16), IR (5) dan RM (12) di sini sampai proses hukum yang kini berjalan. "Jika sudah selesai nanti, keluarga mereka akan dimintai

kesediaan, kalau keluarga mereka tidak berkenan, maka mereka akan pindahkan ke panti asuhan. Karena, seyogyanya shelter ini menampung hanya tujuh hari," jelas , Rabu (6/4).

Data Dinas Sosial (Dinsos) Kota Pekanbaru, keluarga EO telah dua tahun menerima bantu-an dana dari pemerintah melalui Program Keluarga Harapan (PKH) sebesar Rp 337.500/3 bulan dan Dana Bantuan Tetap (DBT) sebesar Rp 500.000/tahun.

"Dari data kita keluarga EO ini sudah mendapatkan bantu-an dana PKH dari tahun 2014, dan memang masuk sebagai kategori miskin. Tapi sayang manajemen dirinya tidak bagus," pungkasnya.

Selain itu, pihaknya juga telah memberikan bantuan BPJS dan dana tetap setiap tahunnya yang diberikan pada bulan pertama se-tiap awal tahun, namun dana ini juga tidak digunakan dengan baik oleh keluarga nya."Ada juga ban-tuan tetap dari kita setiap tahun, tapi sayang malah digunakan untuk beli behel," jelas Hadi miris mengetahui keterangan tersebut.

Meskipun masuk dalam kat-egori miskin, keluarga EO (37) dianggap tidak mampu mema-najemen keuangan dengan baik, hal ini terlihat dari profesi yang terus di gandrunginya untuk mengemis dan mengharap belas kasih dari masyarakat, meskipun secara fisik tidak layak dan masih mampu untuk bekerja. [mpp]

Korban Dugaan Eksploitasi Anak Diinapkan di Shelter

S

Triwulan I 2016, Pusat Pelayanan Terpadu Pember-

dayaan Perempuan dan Anak (P2TP2A) Kota Pekanbaru

mencatat 29 kasus kekerasan terhadap Perempuan dan Anak.

Bayangan Hotel Prodeo dan Behel EO

EO (37), ibu kandung SAS dan RAB boleh saja ber-dalih apapun, namun ibu berbehel ini telah memaksa anak-anaknya mengemis, hingga larut malam. Bahkan sampai di rumah pada waktu dini hari ini telah ditahan oleh pihak Polresta Pekanbaru sejak Jum'at (1/4) malam. Penahanan EO berdasarkan laporan Komnas Perlindu-ngan Anak (KPA) Pekanbaru.

"Kemarin sudah kita laporkan ke Polresta dan malam tadi ibunya resmi ditahan untuk tindaklanjut kasus terse-but," terang bagian pelayanan dan informasi, Nanda Prat-ama saat di konfirmasi di Polresta Pekanbaru, Sabtu (2/4).

EO sebelumnya juga telah membenarkan bahwa di-rinya telah menyuruh anaknya untuk mengemis. Untuk pengembangan, KPA juga akan meminta keterangan dari suami EO.

"Pada saat pemeriksaan, EO membenarkan kalau memang dia menyuruh anaknya untuk mengemis dan keterangan tersebut sudah kita masukkan dalam Berita Acara Pemeriksaan (BAP) untuk didalami oleh Penyidik," terang kasat Reskrim Polresta Pekanbaru AKP Bimo Arianto SH SIK.

Selain EO, ke-empat anaknya juga ikut diamankan, mereka dibawa ke Shelter-shelter untuk pembinaan anak bermasalah hukum. "Untuk anaknya juga sudah kami bawa ke shelter, karena kemarin sempat mengancam kami menggunakan belati dan karena usianya masih

dibawah umur jadi di shetler saja untuk dibina," tutupnya.

Sebelumnya, EO beserta empat anak yang diduga menjadi korban eksploitasi anak telah di laporkan ke Polresta Pekanbaru atas dugaan kekerasan terhadap anak. Dima-na KPA menemukan SAS dalam keadaan lebam di pipi bawah yang diduga dianiaya EO karena tidak mencukupi setoran 100 ribu/hari tersebut.

Disisi lain, Komisi Perlindungan Anak (KPA) Kota Pekanbaru menilai ada yang tidak wajar dalam keluarga tersebut, dima-na dari hasil pantauan di lokasi kediaman EO, pihaknya memang melihat kondisi rumah yang bisa dikatakan masuk dalam kategori kurang mampu. Namun disisi lain EO menggunakan behel gigi layaknya anak muda.

"Rumahnya memang papan, lantainya sudah hancur-hancur. Tapi saya aneh kok malah orang tuanya (EO) memakai behel," papar Nanda Pratama, Anggota KPA. Pada-

hal Miris jika kita mendengar kasus dugaan eksploitasi anak yang menimpa oleh SAS (10) dan NAB (8). pasalnya kedua bocah ini diduga menjadi korban eksploitasi oleh orang ibu kandungnya sendiri EO (37) guna memenuhi kebutuhan hidup sehari-hari.

Kasat Reskrim Polresta Pekanbaru, Kompol Bimo Ariyanto menceritakan pahitnya hidup yang dialami oleh keduanya, bahwa mereka disuruh mengemis oleh kedua orang tuanya pada malam hingga dini hari dengan setoran Rp 100 ribu/hari. "Katanya dia suruh mengemis oleh orang tuanya, dan itu memang diakui oleh EO setelah Komnas Perlindungan Anak (KPA) mendatangi rumahnya tadi siang," terangnya kepada wartawan, jum'at (01/04/16).

Setelah mendapatkan laporan dari KPA, pihaknya akan langsung mendalami kasus tersebut dan mencari bukti-bukti yang akan digunakan untuk menjerat EO atas dugaan eksploitasi anak dibawah umur. "Laporannya begitu, jadi akan kita dalami dulu kasus ini. Terutama nanti keterlibatan ayahnya kalau mengetahui tetapi tidak melaporkan," papar Bimo.

Sementara KPA menemukan SAS dalam keadaan lebam di pipi bawah yang diduga dianiaya EO karena tidak mencukupi setoran 100 ribu/hari tersebut. "Dari keterangan sementara, SAS dianiaya oleh orang tuanya karena setoran mengemis tidak mencukupi 100 ribu. Jadi di pukul menggunakan besi dan kayu hingga lebam," tutupnya.[raja adil siregar|mpp]

SHELTER Dinsos Kota Pekanbaru, kelima anak-anak tersebut, di sini sampai proses hukum yang kini berjalan.

Emilda Firdaus

MoDUS!Jambret Sadis Ini Tega Tewaskan Korbannya

Zuhdy menjadi korban pengeroyokan oleh oknum kepolisian saat meliput Kongres Him-punan Mahasiswa Islam, 5 Desember 2015 lalu. Akibat peristiwa itu, laki-laki berpostur kurus tersebut mengalami luka berat di kepala dan

sempat tidak sadarkan diri. Ia dirawat selama tiga hari di rumah sakit swasta di Pekanbaru.

Ketua Tim Kuasa Hukum Lembaga Bantuan Hukum Pers Pekanbaru Suryadi, menyayangkan lambannya Ke-polisian Daerah Riau menangani kasus tersebut. “Kasus ini jalan di tempat. Hingga kini polisi belum ada menetapkan tersangka dari para pelaku, padahal sejumlah barang bukti petunjuk sudah lengkap, baik itu visum, keterangan saksi maupun rekaman video,” terang Suryadi kepada Merah Putih Pos, Rabu (6/4/2016).

Bahkan Suryadi bermaksud akan melaporkan ke Markas Besar Kepolisian dan Ombudsman Riau bila bulan ini kasus Zuhdy belum juga dilimpahkan ke kejaksaan.

“Jika dalam sebulan ini Polda Riau tidak selesaikan kasus kekerasan terhadap wartawan ini, kami akan mem-bawa ke Mabes Polri,” ungkap Suryadi.

Pada Tanggal 4 April 2016 lalu, Zuhdy kembali dimintai keterangan atas kesaksian tambahan dari saksi korban. Dalam pemeriksaan tersebut, Zuhdy hanya me-nguatkan kesaksian yang telah ia katakan pada pemerik-saan awal pada 7 Januari 2016 lalu.

“Pada intinya, kesaksian masih tetap dan tidak beru-bah. Saksi korban masih bersikukuh bahwa terjadi tindak pidana pemukulan yang dilakukan secara bersama-sama oleh puluhan personel kepolisian yang mengakibatkan korban terluka cukup parah dan harus di rawat di rumah sakit selama beberapa hari,” ungkap Ketua Tim Kuasa Hukum Zuhdy, Suryadi.

Dalam kesaksian tersebut, Suryadi berharap pemang-gilan itu merupakan panggilan kesaksian terakhir oleh Polda Riau. Ia minta supaya kasus tersebut segera dapat dilimpahkan pada kejaksaan.

“Kita sudah terlalu lama menunggu. Harusnya ke-polisian tak selama ini melakukan penyelidikan karena bukti video dan foto sudah ada. Apalagi ini dari kalangan anggotanya sendiri,” tuturnya.

Ketua Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Pekanbaru Fakhrurrodzi mengatakan, proses hukum dan pelangga-ran etik terhadap anggota kepolisian tersebut seharusnya tidak jalan di tempat. Karena baik Kapolresta dan Waka-polresta Pekanbaru serta Dir Sabara Polda Riau, sudah mengakui adanya kesalahan dalam peristiwa pemukulan wartawan saat meliput Kongres HMI.

“Mana proses pelanggaran etik di internal kepolisian? Padahal mantan Kapolda Riau Brigjen Pol Dolly Bambang Hermanto juga sudah berjanji di hadapan wartawan akan memproses anggotanya yang terlibat kasus pemukulan

tersebut,” tanya Fakhrurrodzi.Ia berharap proses hukum terhadap laporan yang

dilakukan Zuhdy juga cepat ditangani Polda Riau agar ada kejelasan kasusnya. “Wartawan dalam bekerja dilin-dungi oleh Undang Undang Pers No. 40 Tahun 1999. Dan jelas-jelas Zuhdy sedang melakukan kerja jurnalistik. Ia bahkan mengalungkan kartu pers saat dipukuli,” terang Fakhrurrodzi.

Pada pertengahan Februari 2016 lalu, anggota De-wan Pers yang kini menjadi Ketua Dewan Pers, Yosep Adi Prasetyo datang ke Pekanbaru untuk bertemu Polda Riau. Pertemuan yang sudah diatur sebelumnya tersebut gagal lantaran kesibukan Kapolda. Pertemuan dengan Kapolda Riau bermaksud ingin mengetahui sejauh mana kasus kekerasan terhadap Zuhdy sudah ditangani dan mengharapkan agar kasus tersebut segera dilanjutkan.

Dikutip dari Riauonline.co.id, Zuhdi menjadi bulan- bulanan puluhan polisi lengkap dengan pentungan saat sedang bertugas meliput Kongres HMI pada Desember 2015. Polisi memukul Zuhdi hingga terluka di kepala dan jatuh pingsan. Peristiwa itu dipicu lantaran polisi marah saat wartawan merekam aksi pemukulan polisi terhadap mahasiswa di lokasi Kongres HMI di Gelanggang Remaja, Pekanbaru. Polisi memaksa merampas kamera wartawan dan meminta foto dihapus. [dwi|mpp]

Kasus Kekerasan Terhadap Wartawan Jalan di Tempat

Merah Putih PosEdisi 16/11-17 April 2016 6

www.liputanmerahputih17.comHUKUM & KRIMINAL

BERDASARKAN catatan akhir tahun 2015 Lembaga Bantuan Hukum (LBH) Pers Pekanbaru, kebebasan Pers di Riau masih sangat mem-prihatinkan. Karena masih terjadi intimidasi, kekerasan dan penghalangan peliputan jurnalis oleh pihak-pihak ter-tentu. Penghalang-halangan kerja jurnalistik diantaranya dilakukan oleh oknum pe-jabat, pebisnis dan aparat keamanan.

Kasus kebebasan pers yang terjadi Riau kurun waktu Tahun 2015 seperti penghalang-halangan tugas jurnalistik ada beberapa kasus dan yang paling menonjol yang dilakukan oleh secu-rity Bandara Sultan Syarif Kasim (SSK) II Pekanbaru

atas korban Irwan, wartawan Riau Televisi yang mencoba meliput cuaca di Pekanbaru pada 4 Juli 2015.

"Sedangkan kasus ke-kerasan terhadap jurnalis yang melibatkan pejabat dan aparat penegak hukum ada-lah kasus dugaan kekerasan yang dialami oleh Zulkifli Panjaitan, wartawan senior di Indragiri Hulu pada 30 Juli 2015 di Rengat. Kasus ini melibatkan Bupati Inhu dan korban sempat membuat pengaduan di Polda Riau. Kasus yang cukup besar yang dialami oleh Zuhdy Febriyan-to. Pada hari sabtu tanggal 5 desember 2015 ia dikeroyok oknum polisi saat sedang melakukan peliputan Kongres Himpunan Mahasiswa Islam

(HMI) di Pekanbaru," terang Direktur LBH Pers Pekanba-ru, Suryadi.

NasionalSementara itu, LBH Pers

di Jakarta mencatat, ada 47 kasus kekerasan terhadap jurnalis selama tahun 2015. Jumlahnya bisa lebih besar, karena banyak kasus ke-

kerasan jurnalis yang tak tercatat juga ada.

"Banyak yang tidak ter-publikasi," kata Direktur Ek-sekutif LBH Pers Nawawi Bahrudin kepada Merah Putih Pos melalui sambu-ngan telepon.

Menurut LBH Pers, aktor yang melakukan ke-kerasan terhadap jurnalis didominasi oleh aparat polisi sebanyak 9 kasus kekerasan fisik dan 8 kasus kekerasan nonfisik.

"Ini terjadi karena poli-si sering persinggungan langsung dengan jurnalis saat berada di tengah masyarakat," katanya.

Selain aparat kepolisian, tindak kekerasan terhadap jurnalis sepanjang 2015

dilakukan oleh petugas kea-manan, massa, pejabat pe-merintah, aparat pemerintah, orang tak dikenal, pengusaha, legislator, politikus, wiraswas-ta, asisten artis, panitia acara, dan dokter.

Untuk sebaran daerah tindak kekerasan terhadap pers meliputi Papua, Maluku

Utara, Maluku, Nusa Teng-gara Timur, Nusa Tenggara Barat, Sulawesi Utara, Sulawe-si Barat, Jawa Timur, Jawa Tengah, Yogyakarta, Jawa Barat, Lampung, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Riau, dan Jakarta.

Mengutip laman tempo.co, Kepala Peneliti dan Di-visi Jaringan LBH Pers itu mengatakan pola ancaman terhadap kebebasan pers kini bertambah. Tidak hanya intimidasi terhadap para jur-nalis, tapi juga kepada para narasumber.

Ia mencontohkan kasus Emerson Yuntho yang di-laporkan oleh Romli Atma-sasmita yang dianggapnya kurang mendukung gerakan antikorupsi.

Selain itu, UU ITE men-jadi penghalang bagi kebe-basan pers dan kebebasan berekspresi. Hal ini mengingat terdapat pasal karet, yaitu pasal 27 ayat 3 terkait dengan pencemaran nama baik.

"Apabila kasus ini terus- menerus terjadi, tidak menu-tup kemungkinan akan ada chilling effect, keadaan ketika masyarakat tidak mau atau enggan berkomentar karena takut terkena kriminalisasi, sehingga kebebasan pers akan semakin buram," katanya.

Karena itu, berbagai pihak diharapkan menggunakan UU Pers bila bermasalah dengan pers, sehingga hak masyarakat untuk mendapatkan publikasi tidak akan mendapatkan ken-dala. [dwi|mpp]

Kekerasan Didominasi oleh Aparat Keamanan

Sudah berjalan 4 bulan sejak peristiwa

pengeroyokan yang terjadi pada wartawan riauonline.co.id, Zuhdy Febriyanto terjadi, namun hingga kini kasusnya belum ada

kemajuan. Polda Riau yang mena­ngani kasus tersebut dan belum

melimpahkan berkasnya ke kejaksaan

SEJUMLAH Wartawan audiensi dengan Kapolda Riau terkait kasus kekerasan terhadap wartawan yang dilakukan oleh oknum kepolisian saat melakukan pengamanan dalam Kongres HMI beberapa waktu lalu.

Suryadi. Nawawi Bahrudin

Tim Opsnal Polsek Bukit Raya, Kota Pekanbaru, berhasil melumpuhkan seorang penjambret sadis

berinisial RS alias Rajab (20).

DIA adalah pelaku utama yang menyebabkan korbannya ber-nama Rani Annisa meninggal dunia, usai dijambret, 16 Maret 2016 lalu.

Berdasarkan keterangan Rajab, ia sudah tiga kali terlibat kejahatan serupa, khusus-nya di Kota Pekanbaru. Hasil jambret, kerap dia gunakan untuk membeli narkoba dan bersenang-senang.

Demikian diungkap-kan Kapolsek Bukit Raya, Kompol Ricky Richardo, didampingi Kanit Reskrim, Ipda M Bahari Abdi, Rabu (6/4/2016) dinihari. "Dari pengakuan awal, ia sudah tiga

kali terlibat penjambretan. Sebagian hasdil menjambret dipakai buat membeli narko-ba," kata Ricky.

Tiga aksi penjambretan yang dilakukan Rajab dian-taranya di Jalan Baru, kawasan Universitas Riau (Unri) dan penjambretan di Jalan Gunung Papandayan, Kecamatan Bukit Raya. Aksi ketiga, korbannya Rani Annisa yang meninggal dunia akibat luka parah usai ditendang pelaku dari sepeda motornya.

"Pengakuannya tiga kali. Tapi yang pastinya akan kita dalami lagi. Kita imbau kepada warga yang merasa pernah

dijambret agar bisa datang ke Mapolsek untuk melihat ciri-ciri pelaku, apakah sama orangnya, jadi ini bisa jadi tambahan data kita," imbuh Ricky seperti dikutip dari la-man goriau.com.

Sementara itu, Kanit Res-krim Polsek Bukit Raya, Ipda M Bahari Abdi mengungkap-kan kalau Rajab tidak beraksi seorang diri. "Kita duga dia ini bekerja secara tandem. Satu se-bagai pengendara motor, satu lagi sebagai tukang tarik harta benda sasarannya. Ini yang masih kita buru," tegas Abdi.

Rajab, sambung Abdi, terpaksa dilumpuhkan de-ngan tembakan di betis kanan lantaran berusaha kabur saat polisi memintanya untuk menunjukkan tempat disem-bunyikannya barang bukti

hasil kejahatan.Selain mengamankan

pelaku, Polsek Bukit Raya

juga menyita satu unit motor matik warna pink polos serta helm dengan warna serupa.

Kendaraan inilah yang digu-nakan Rajab saat menjambret Rani Annisa, 16 Maret 2016 lalu. Bermodalkan ciri-ciri itu, polisi akhirnya meringkusnya di Perumahan Wisma Kualu.

Menurut Wakil Kepala Kepolisian Resor Kota Pe-kanbaru, Riau, AKBP Su-geng Putut Wicaksono, Rabu (6/4/2016) siang, aksi jambret yang dilakukan Rajab bukan untuk mencari materi alias uang, melainkan ingin 'pamer' dan beli narkoba.

Itu dikatakan Putut saat menggelar ekspose di Mapol-resta Pekanbaru, Rabu siang. "Dari beberapa kasus terma-suk yang ini, penjambretan yang mereka lakukan niatnya bukan mencari uang, tapi ada motif lain seperti menun-jukkan kemampuan kepada

teman-temannya dan beli narkoba," bebernya.

Kecenderungan itu sering ditemukan dari beberapa pen-gungkapan kasus, khususnya kriminalitas jalanan. "Ini sa-ngat berbahaya, apalagi kalau jadi tren. Lebih parahnya, target atau sasaran mereka 90 persen adalah wanita, mau itu berkendara sendiri atau berdua. Asal ada kesempatan pasti dijambret," sebut Putut.

Bahkan tak jarang mereka nekat menjatuhkan korban, jika coba-coba melawan atau mengejar. "Bisa didorong, ditendang dan lainnya. Itu sudah pasti, mereka tidak akan berfikir lagi dan tidak melihat korbannya itu siapa. Con-tohnya seperti yang dilaku-kan RS," tegas Wakapolresta.[dwi|mpp]

PIHAK Kepolisian memberikan keterangan terkait aksi penjambretan yang menyebabkan korban meninggal dunia

inte

rnet

inte

rnet

EDITORIAL

KABAR REDAKSI

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 2016

O P I N I7

Halo pembaca, senang sekali kami Merah Putih Pos kembali menjumpai anda pada edisi 16 yang menandakan empat bulan sudah Surat Kabar Minggu­an Merah Putih Pos menge­darkan dan membagi berita fakta tanpa sensasi kepada pembaca sekalian.

Tiada kuasa melainkan atas izin Tuhan Yang Maha Esa, yang telah memberi­kan kesempatan kembali

beredarnya Surat Kabar Mingguan Merah Putih Pos edisi 16 ini. Karenanya, kami ucapkan ouji syukur atas segala izin tersebut, semoga Tuhan selalu mem­pertemukan pembaca de­ngan Surat Kabar Ming­guan yang terbit pada hari Senin.

Ter imakas ih kami ucapkan kepada rekan kerja, mitra bisnis, tim redaksi, serta wartawan

yang bertugas, karena atas kerjasama yang saling bersinergi Merah Putih Pos terus bersemangat mening­katkan mutu pemberitaan. Karena kerjasama yang terjalin itu pulalah Merah Putih Pos merasa mendapa­tkan energi tak terhingga.

K a m i j u g a t e r u s meningkatkan pemberi­taan melalui situs online www.liputanmerahputih17.com yang berusaha me­

ngabarkan fakta terdepan dan terdahulu, sehingga pembaca menemukan informasi aktual secepat mungkin.

Kritik dan saran pem­baca kami butuhkan, berikut juga aspirasi dan kontribusi rubrikasi sep­erti Opini, Puisi dan Cer­pen yang dapat dikririm melalui email [email protected]

Salam, redaksi

Dalam sewindu terakhir Abah Ugi bisa dibilang tidak turun gunung. Kali ini ia berkunjung ke Kabupaten Bandung.

Ia didampingi Ema Alit dan jajaran baris olot serta anggota rombongan lainnya. Semuanya berjumlah 35 orang, termasuk para seniman yang memain­kan musik dogdog lojor dan gondang beserta nyanyian dan tarian.

Abah Ugi Sugriana Rakasiwi (30 tahun) adalah pupuhu tertinggi Kase­puhan Ciptagelar di Gunung Halimun, dekat Sukabumi. Ia memimpin kasep­uhan sejak 2007 sebagai generasi ke­10. Ia meneruskan jejak ayahnya, mendiang Abah Encup Sucipta. Itulah, katanya, “tugas mempertahankan tradisi”.

Akhir tahun 1990­an, tepat ketika Abah Encup ngalalakon atau berpindah dari Ciptarasa ke Ciptagelar, saya sempat berkunjung ke kedua tempat itu, dan berkenalan dengan pemimpin adat tersebut. Kedua tempat itu dipisahkan oleh jalan setapak sepanjang lebih ku­rang 10 kilometer. Kali ini, ketika saya dengar rombongan Abah Ugi berkun­jung ke Gambung, saya memacu sepeda motor ke situ.

Gambung, tentu saja, cukup jauh dari Sukabumi. Pada zaman Preanger

Stelsel, kawasan ini merupakan perke­bunan kopi. Setelah VOC bangkrut, ke­bun kopi itu terbengkalai. Pada 1876 ada liberalisasi ekonomi, dan sejak itu usaha partikelir leluasa masuk ke sini. Rudolf Eduard Kerkhoven, insinyur dari Delft, merintis dan mengelola perkebunan teh Gambung hingga akhir hayatnya.

Di sebuah resort berarsitektur bam­bu di lereng bekas perkebunan, sebuah lokakarya mengenai Ciptagelar sedang berlangsung di Gambung. Fasilitator­nya adalah Commonroom, organisasi non­pemerintah dari Bandung, yang bekerja sama dengan FIZ (Deutsche Gezellschaft fur Internationale Zusam­merarbeit). Sambil duduk bersila dalam ampiteater berlantai batu, warga kasepu­han bertukar pikiran dengan akademisi, pejabat pemerintah, dan pegiat komuni­tas kewargaan. Kegiatan ini berlangsung dari 4 hingga 6 April ini.

Dalam presentasinya, Abah Ugi antara lain menggambarkan betapa Ciptagelar tetap memelihara tradisi tapi tidak menutup diri bagi teknologi baru. Salah satu tradisi yang dipertahankan di kasepuhan adalah budidaya padi. Hingga kini kasepuhan memelihara 125 varietas padi setempat, dan tidak pernah menanam bibit padi dari luar.

“Hasil tatanén paré di lembur téh kanggo ngajaga kahirupan. Henteu diical galeuh, margi éta mah pamali. Panénna sataun sakali,” ujar Bah Ugi

dengan sikap dan nada yang santun. “Atuh dina widang téknologi, kapungkur mah mémang tertutup, tapi ayeuna téknologi tiasa lebet ka masarakat adat. Warga kasepuhan kedah tiasa ngigelan jaman, tapi ulah kabawa ku jaman.”

Kesanggupan warga kasepuhan menghadapi perubahan zaman antara lain terlihat di bidang komunikasi. Abah Ugi sendiri, sejak masih kanak­kanak, sangat tertarik oleh perangkat elektro­nik. Setamat belajar di SMA di Suka­bumi, ia membuat pemancar radio FM di lembur­nya pada 2004. Belakangan, pada 2008, ia membuat pemancar televi­si. CIGA TV, begitulah namanya, dapat mengudara 24 jam untuk wilayah Cip­tagelar. Tayangannya mengutamakan dokumentasi kehidupan sehari­hari, khususnya menyangkut alam, lingku­ngan, dan adat­istiadat.

Seluk­beluk kearifan masyarakat Ciptagelar dipaparkan oleh Susilo Kusdiwanggo, dosen Jurusan Arsitek­tur, Universitas Brawijaya. Pada 2015 Susilo mempertahankan disertasinya, “Pancer Pangawinan sebagai Konsep Spasial Masyarakat Adat Budaya Padi Kasepuhan Ciptagelar”, dalam Program Doktor Arsitektur ITB. Ia memaparkan tata nilai yang menopang “budaya padi” (rice culture) di Ciptagelar, khususnya yang berkaitan dengan pengelolaan ruang bersama.

Dari kalangan pemerintahan, hadir

kepala Balai Taman Nasional Gunung Halimun­Salak, pejabat Badan Peren­canaan Pembangunan Nasional, dan pejabat Kementerian Komunikasi dan Informatika. Menurut Kepala Balai Ta­man Nasional Gunung Halimun­Salak Tri Siswo Rahardjo, taman nasional tersebut meliputi 31.527,16 hektare zona inti, 21.576,08 hektare zona rimba, dan 10.000 hektare lebih zona budaya. Di kawasan lindungnya hingga kini ter­dapat macan tutul, elang Jawa, oa Jawa, dan sebagainya.

Tri Siswo Rahardjo antara lain menekankan pentingnya masyarakat adat dan pemerintah berbagi data men­yangkut kepentingan bersama dalam upaya memelihara budaya dan menjaga kelestarian alam.

Internet merupakan salah satu pokok pembicaraan menarik. Para pe­giat komunikasi dari ICT Watch, yang antara lain sedang mempromosikan gerakan internet sehat, menggambarkan kepada warya kasepuhan cara yang mungkin buat memanfaatkan internet dengan perangkat relatif murah, cara kerja mandiri, dan bentuk kegiatan padat karya.

Abah Ugi tampak antusias me­nyambutnya. Ia manggut­manggut, dan mempersilakan para pegiat komunikasi untuk berinovasi di Ciptagelar. Saya sendiri sungguh mendapat perluasan kesempatan belajar.[pr]

Kuliah Ciptagelar

Kabar mengenai kondisi keuangan Badan Penye­lenggara Jaminan Sosial (BPJS) Kesehatan yang minus lebih dari Rp 5

triliun di tahun lalu, dan diprediksikan membengkak menjadi Rp 10 triliun akhir tahun ini, menimbulkan keresa­han di masyarakat. Ancaman kolaps­nya BPJS ramai dibicarakan, hingga Presiden Jokowi sendiri memutuskan mengadakan konferensi pers untuk me­nerangkan situasi yang terjadi. Hanya dalam hitungan hari sejak konferensi pers tersebut, beredarnya dokumen Peraturan Presiden Nomor 19 tahun 2016 turut menambah kehebohan yang terjadi. Pasalnya, dalam perpres tersebut disebutkan per 1 April 2016 premi BPJS untuk semua kelas akan mengalami kenaikan, yang besarnya rata­rata sekitar 20%.

Kenaikan tertinggi terjadi pada kelas 1, yakni sebesar Rp 20.500, se­hingga menjadi Rp 80.000 per orang. Sedangkan kenaikan terendah adalah pada kelas 3, yakni menjadi Rp 30.000, atau naik Rp 4.500. Tak sedikit kalangan yang keberatan dengan kenaikan premi ini. Apakah kenaikan premi tersebut untuk mengurangi defisit BPJS? Jika benar demikian, apakah ini berarti justru rakyat yang menyubsidi negara?

Dilema keuangan BPJSDefisit biaya, atau yang oleh BPJS

disebut dengan istilah mismatch antara premi dan klaim, sebenarnya sudah diperkirakan oleh banyak ahli bahkan sejak sebelum BPJS dilahirkan. Bebe­rapa pakar bahkan menyatakan dengan istilah yang lebih ekstrem, bahwa BPJS dilahirkan untuk defisit. Tidak adanya ruang bagi BPJS untuk melakukan mitigasi risiko sebagaimana lembaga asuransi konvensional adalah salah satu penyebab terjadinya hal ini.

Semua orang bisa mendaftar se­bagai peserta BPJS dan hanya perlu menunggu 14 hari agar kepesertaannya aktif dan dapat menikmati jaminan pembiayaan untuk mengakses pe­layanan kesehatan. Tanpa adanya pe­nilaian riwayat kesehatan per individu dan aktivasi kepesertaan yang cukup instan, risiko yang ditanggung BPJS ten­tu sangat besar. Tak sedikit peserta yang mendaftar dan baru membayar premi 1 atau 2 bulan, tetapi sudah “membebani” BPJS dengan pengobatan cuci darah, atau operasi jantung yang biayanya

puluhan juta rupiah.Sebagai program pemerintah yang

bertujuan menyejahterakan masyarakat, indikator keuangan ala korporasi tra­disional tidak seharusnya menjadi pa­rameter kinerja utama bagi BPJS. Sesuai fungsinya sebagai lembaga pelayanan publik, dampak sosial bagi masyarakat harus menjadi target utama dari kinerja BPJS. Kualitas pelayanan, cakupan mas­yarakat yang mendapat manfaat, kepua­san masyarakat, dan derajat kesehatan masyarakat adalah beberapa indikator yang jauh lebih penting untuk dicapai.

Pemberitaan mengenai kondisi keuangan BPJS yang minus, justru akan kontraproduktif dengan upaya mencapai universal coverage dan per­baikan pelayanan karena menimbulkan ketidakpercayaan masyarakat terhadap BPJS. Kalaupun terjadi mismatch da­lam keuangan BPJS, pemerintah harus turun tangan memberikan suntikan pendanaan melalui sumber lain, seperti pengalihan subsidi BBM, agar program JKN tetap berjalan dan memberikan manfaat maksimal bagi masyarakat.

Layanan primer sebagai solusiPada 2015, sekitar 80% klaim yang

dibayarkan oleh BPJS adalah untuk pelayanan rujukan di rumah sakit, dan 20% sisanya untuk biaya di layanan primer. Rasio unik ini mengingatkan

kita pada salah satu prinsip yang terke­nal di bidang manajemen, yakni prinsip pareto. Prinsip tersebut menyebutkan bahwa apabila kita fokus pada 20% penyebab paling penting, akan oto matis menyelesaikan 80% permasalahan sisanya. Angka klaim BPJS ini seolah menjadi isyarat yang memperkuat ber­bagai literatur yang menyatakan bahwa penguatan fungsi layanan primer adalah kunci dari keberhasilan pembangunan kesehatan.

Layanan primer yang menjadi kontak pertama masyarakat pada saat berobat, harus dioptimalkan untuk mengedukasi problem yang masih ter­jadi dalam perilaku berobat masyarakat. Belum mendaftar sebagai peserta BPJS karena merasa belum membutuhkan, inkonsistensi dalam pembayaran premi, kurangnya perilaku hidup sehat, dan keinginan untuk langsung berobat ke spesialis, adalah beberapa perilaku perlu digeser secara perlahan. Proses optimalisasi peran layanan primer ini tentu tidak akan bisa terlaksana apabila layanan primer tidak memiliki sumber daya untuk melakukan hal­hal tersebut, terutama dari sisi waktu. Oleh karena itu, antisipasi terhadap selalu mem­bludaknya pasien di layanan primer adalah prasyarat mutlak berjalannya fungsi layanan primer yang baik. BPJS

perlu menggandeng sebanyak mungkin fasilitas kesehatan primer secara aktif, melalui proses kredensialing sederha­na namun tidak mengabaikan standar mutu layanan. Dengan banyaknya fasilitas kesehatan primer yang bersedia bekerja sama dengan BPJS, diharapkan kepesertaan akan lebih terdistribusi merata dalam jumlah yang sehat.

Kenaikan premi BPJS yang sudah diputuskan melalui Perpres 19/2016 ini tentu akan menjadi hambatan baru bagi masyarakat untuk mendaftarkan diri sebagai peserta BPJS. Namun, apa­bila penerimaan premi dengan nominal yang baru ini berjalan sesuai harapan, pemasukan BPJS tentu akan mening­kat. Jika BPJS mampu mengkonversi penambahan pemasukan ini menjadi pelayanan kesehatan yang lebih berkua­litas, bukan tidak mungkin manuver ini justru bisa berdampak positif terhadap peningkatan kepesertaan.

Tentu hal tersebut harus diiringi dengan upaya komunikasi yang masif kepada publik. Selain itu, sistem yang mendorong masyarakat membayar premi secara sekaligus (bukan bulanan) juga perlu diciptakan, supaya BPJS mempunyai ruang untuk mengembang­kan dana premi yang terkumpul agar bisa membiayai lebih banyak kebutuhan kesehatan bagi masyarakat. [pr]

Dilema Premi BPJSHilmi Sulaiman RathomiDirektur Clarity for Development, pengurus Perhimpunan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) Jawa Barat

Hawe SetiawanBudayawan

RIAU kembali berduka. Setelah tiga mantan Gubernurnya yakni Saleh Djasit, Rusli Zainal dan Annas Maamun berurusan dengan KPK. Kini, dua mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus (periode 2009 ­ 2014) dan Suparman (periode 20014 ­ 2015) juga tetapkan sebagai tersangka oleh Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK).

Penetapan para petinggi Riau ini sebagai tersangka semakin melengkapi kisah buruh Bumi Lancang Kuning dalam pengelolaan keuangan dan administrasi negara. Seakan tak pernah jera, dari masa ke masa, kasus ini terus berulang dan terus berulang.

Dan hari ini, masyarakat Riau kembali dipertontonkan "begitu rusaknya" moral para pemimpin yang berdampak pada mempermalu­kan daerah ke pentas nasional. Bukannya prestasi baik yang diraih, malah prestasi buruk yang ditonjolkan.

Hari ini, KPK menetapkan dua lagi tersangka kasus dugaan suap pembahasan RAPBD Riau tahun anggaran 2014 dan 2015. Kedua tersangka baru itu adalah mantan Ketua DPRD Riau Johar Firdaus dan mantan ketua DPRD Riau Supar­man.

Kabag Pemberitaan dan Informasi KPK Priharsa Nugraha mengatakan, kedua tersangka yang dimaksud yaitu mantan Ketua DPRD Riau periode 2009­2014 Johar Firdaus (JOH) dan ang­gota DPRD periode 2009­2014 Suparman (SUP).

"KPK telah menemukan bukti permulaan yang cukup untuk menetapkan JOH Ketua DPRD Riau periode 2009­2014 dan SUP anggota DPRD Riau periode 2009­2014 sebagai tersangka dalam dugaan tindak pidana korupsi menerima pemberian atau janji terkait pembahasan RAPBD tahun anggaran 2014 dan atau 2015," kata Pri­harsa.

Dalam kasus yang sama, sebelumnya, majelis hakim tindak pidana korupsi telah menjatuhkan vonis 4 tahun penjara terhadap mantan anggo­ta DPRD Riau 2009­2014 Ahmad Kirjauhari. Hakim dalam putusannya menyatakan, Kirjau­hari melanggar Pasal 12 huruf a UU Tipikor jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP.

Apalagi menurut Priharsa, kasus korupsi di Riau yang ditangani KPK pun tergolong tinggi.

"Berdasarkan statistik sejak 2007, khusus provinsi Riau, KPK sudah menangani tindak pidana korupsi yang melibatkan total 25 orang yang secara statistik dikategorikan untuk anggota DPRD ada 11 orang, pejabat eselon (PNS) ada 8 orang, gubernur 3 orang, swasta/BUMN 2 orang dan lainnya 1 orang," ungkap Priharsa.

Berdasar sektor perkara­perkara korupsi tersebut adalah sektor perizinan sebanyak 6 perkara, sektor pengurusan anggaran 21 perkara serta sektor pengadaan barang dan jasa sebesar 1 perkara.

"Riau adalah salah satu prioritas KPK untuk pencegahan tindak pidana korupsi, maka pada Rabu yang akan datang KPK akan hadir di Riau untuk meminta komitmen dari seluruh pejabat yang ada di Riau baik di tingkat provinsi maupun kabupaten untuk bersama­sama melakukan pencegahan korupsi," kata Prihasa.

KPK juga akan memberikan rekomendasi tentang bagaimana cara atau upaya yang bisa diterapkan dalam pengurusan anggaran, barang dan jasa serta soal perizinan sehingga harapan­nya tidak terjadi lagi korupsi di Riau baik di tingkat kabupaten/kota maupun provinsi.

Karena itu, kita perlu kembali mempertanya­kan komitmen para pemimpin dalam memba­ngun daerah ini. Pasalnya, kejadian yang terus berulang, tentu bukan sebuah hal yang lazim. Apalagi melihat janji­janji politik mereka saat menjadi anggota DPRD maupun menjadi kepala daerah, rasanya apa yang diucapkan, tidak sesuai dengan apa yang dilaksanakan.

Masih pantaskan kita mempercayakan negeri ini kepada para pemimpin yang banyak janji? Tentunya ini berpulang pada kita semua. Jika kita ingin maju dan berkembang, kita harus mulai selektif dari awal, dari saat masa kampanye hing­ga pemilihan. Dan tentu juga ikut mengawasi mereka saat sudah terpilih.***

Kisah Buruk Provinsidalam Kasus Korupsi

8Merah Putih PosEdisi 16/11 - 17 April 2016

www.liputanmerahputih17.com

EKONOMI & BISNIS

SURYA CITRA HOTELKaraoke, Caffe & Restoran

Fasilitas LengkapNyaman Untuk Santai

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

Info Kerjasamahubungi marketing kami

0823 8541 6772

di cafe dan resto ini :Merah Putih Pos

Anda dapat membacaPICKUP POINT

Jalan Paus No.101 Pekanbaru

Bank Riau Kepri Sediakan Layanan Safe Deposit Box

PEKANBARU, MPP | Bank Riau Kepri telah menye-diakan layanan aman penyimpanan surat dan barang berharga di dalam safe deposit box (SDB). Mulai dilun-curkan pekan ini, untuk saat ini layanan SDB hanya tersedia di Kantor Cabang Utama Bank Riau Kepri, jalan Jendral Sudirman.

“Pekan depan Penyewaan SDB sudah bisa dilakukan. Nasabah sudah bisa memanfaatkan fasilitas layanan ini,” kata Pemimpin Divisi Produk dan Jasa Bank Riau Kepri, Syamsul Bahri, Senin (4/4) dilansir tribunnews.com.

Pemanfaat layanan SDB ini untuk beragam segmen. Mulai nasabah perorangan, perusahaan atau yayasan maupun instansi atau lembaga pemerintahan. fasilitas SDB hanya diperuntukkan khusus nasabah Bank Riau Kepri. baik nasabah tabungan, giro maupun deposito.

“Jadi hanya berlaku untuk nasabah Bank Riau Kepri. Syarat me-manfaatkan fasilitas ini harus memiliki tabungan di Bank Riau Kepri,” sambungnya.

Bank Riau Kepri telah menyiapkan sebanyak 1.171 kotak SDB den-gan berbagai ukuran. mulai dari ukuran kecil, menengah hingga besar.

“Selain itu, pemanfaatan tiap-tiap juga trgantung saldo minimal, untuk tipe A saldo minimal Rp 10juta, tipe B Rp 20juta dan tipe C minimal Rp30 juta,” jelasnya lagi.

Syarat lain yang harus dipenuhi adalah ketentuan umum. Seperti mengisi formulir, identitas diri, pas foto terbaru dan penting juga menan-datangani perjanjian sewa-menyewa. Jangka waktu sewa perenam bulan atau per satu tahun, dengan biaya sewa mulai dari Rp250 ribu sampai Rp800 ribu, dan dapat diperpanjang.

Tempat penyimpanan disiapkan ruang sendiri dengan akses khusus. Pengamanan terjamin, dan ruangan khusus tahan api. Kotak penyi-npanan juga terbuat dari baja.

“Kita menargetkan tahun ini bisa disewakan seribu kotak. Kita optimis karena masyarakat Pekanbaru sudah sangat memperhatikan keamanan. Bahkan saat ini sudah banyak menanyakan fasilitas layanan ini,” katanya.

Sebelumnya layanan SDB telah lebih dulu diluncurkan di Kantor Cabang Bangkinang pada 2015 lalu. Barang berharga yang dapat disimpan di layanan SDB diantaranya surat tanah, sertifikat, deposito, emas dan surat serta barang berharga lainnya. Pengecualian barang yang tidak boleh disimpan antara lain senjata, bahan mudah meledak, narkoba atau yang berbahaya lainnya. [tri|mpp]

Juni 2016, Bank Indonesia Prediksi Harga Barang NaikJAKARTA, MPP | Hasil survei Konsumen Bank Indonesia memperlihatkan tekanan kenaikan harga akan meningkat pada Juni 2016. Hal ini terindikasi dari Indeks Ekspektasi Harga (IEH) 3 bulan men-datang yang tercatat naik 7,0 poin menjadi 171,4.

Meningkatnya tekanan kenaikan harga diperkirakan terjadi utamanya pada kelompok bahan makanan dan kelompok makanan jadi, mi-numan, rokok, dan tembakau. “Ini seiring dengan meningkatnya permintaan selama bulan puasa dan menjelang hari raya Idul Fitri,” tulis bank sentral dalam keterangan resmi, Selasa (5/4).

Survei ini juga mengindikasikan konsumen optimis terhadap kondisi perekonomian Indonesia. Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada Maret 2016 adalah sebesar 109,8 yaitu berada dalam level optimis, meski menurun dibandingkan bulan sebe-lumnya yang sebesar 110,0.

Penurunan IKK Maret 2016 tersebut terutama disebabkan oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi Saat ini (IKE), khususnya melemahnya persepsi konsumen terhadap penghasilan saat ini.

Adapun untuk kondisi 6 bulan mendatang (Sep-tember 2016), konsumen memperkirakan kenaikan jumlah tabungan tidak lebih tinggi dari bulan sebel-umnya. Sementara itu, kenaikan jumlah pinjaman 6 bulan yang akan datang juga diperkirakan tidak setinggi bulan sebelumnya. [kom|mpp]

“Jadi memang ke depan apalagi kita mau masuki bulan puasa, bulan Juni nanti panen kita sudah lewat masa panen padi itu juga perlu kita waspadai inflasi bahan pangan,” sebut Deputi Gubernur Senior BI Mirza Adityaswara, dilansir Sindonews. [sin|mpp]

JAKARTA, MPP | Keyakinan masyarakat untuk membeli properti kembali meningkat pada tahun ini. Hal tersebut diketahui berdasarkan sur-vei terhadap lebih dari 12.000 orang, yang dilakukan secara serentak di Indonesia, Malay-sia, Singapura dan Hongkong, selama 1,5 bulan.

“Tahun ini, masyarakat ti-dak lagi menunda niatan mem-beli properti. Banyak di antara mereka menyadari momen terbaik membeli properti adalah saat ini. Sebanyak 40% respon-den mengaku akan mencari properti mulai saat ini hing-ga satu tahun ke depan,” ujar Country Manager Rumah123.com, Ignatius Untung, di Pla-za Kuningan, Jakarta, Selasa (5/4/2016) dilansir bisnis.com

Dia mengatakan perlam-batan ekonomi sudah terjadi selama 3 tahun terakhir dan terbilang cukup berdampak pada berbagai sektor industri, tak terkecuali properti. Data menunjukkan pertumbuhan 4,7% pada kuartal III/2015, posisi ini merupakan yang ter-endah sejak 2009.

“Akhirnya pemerintah mer-espons dengan mengeluarkan berbagai kebijakan strategis di sektor properti untuk memban-tu pergerakan industri kembali ke jalur positif,” terangnya.

Minat terhadap properti

baru kembali naik setelah pemerintah melakukan kebi-jakan startegis. Uniknya, kata Untung, setengah populasi responden properti tak peduli status properti yang mereka beli merupakan barang baru atau bekas.

Untuk properti dalam ben-tuk rumah tapak, kembali men-jadi referensi utama, namun di sini harga tanah juga melejit, menempati posisi kedua jenis properti yang diminati.

“Melemahnya nilai tukar rupiah yang berpengaruh ke biaya konstruksi, diyakini men-jadi alasan kalangan investor memilih tidak langsung mem-beli atau membangun properti. Mereka membiarkan investa-si dalam bentuk tanah,” jelas Untung. [bis|mpp]

JAKARTA, MPP | Bisnis gadai emas yang sempat men-jadi primadona bagi bank syariah kini perlahan mulai dit-inggalkan. Beberapa bank mulai men-gevaluasi kembali rencana terjun di bisnis ini.

D i r e k t u r P T BNI Syariah Imam Teguh Saptono men-gatakan penyebab utama bisnis ini tak lagi dilirik adalah keluarnya surat edaran tentang gadai emas pada 29 Februari 2012. Surat edaran itu guna mengu-rangi unsur spekulasi dalam transaksi gadai emas di per-bankan syariah.

“Gadai emas sudah bukan primadona lagi. Kami lihat sudah sunset. Penyebabn-

ya peraturan BI yang baru. Kami kalah dari pegadaian,”

ujarnya dilansir Bisnis.com, Rabu (6/4).

Dalam peraturan tersebut finance to value (FTV) dari bank syariah maksimal hanya 80%. Adapun di Pegadaian tidak diatur. Begitu pula den-gan durasinya yang hanya bisa diperpanjang 2 kali dan dalam 1 tahun harus lunas. Maksimal

pembiayaan pun Rp250 juta, sedangkan di Pegadaian bisa

lebih dari itu.M e s k i p u n

demikian bukan berarti BNI Sya-riah seratus pers-en meninggalkan bisnis ini. Hanya saja pihaknya memilih kembali ke fungsi gadai yang semula yakni sebagai alat bridging likuiditas (talangan).

Ia mengatakan peminatn-ya pun sudah tak banyak lagi karena sudah tak ada lagi unsur investasi dan terdapat speku-lasinya. “Kalau bridging juga ngga banyaklah. Orang kalau orang butuh pinjaman 4 bulan seperti ibu rumah tangga lebih baik pinjam ke saudaranya,” tukasnya. [bis|mpp]

JAKARTA, MPP | Produk-si minyak dan gas (migas) Indonesia pada awal April ini melebih target. ra-ta-rata produksiharian minyak nasional se-banyak 841ribu barel per hari (bph).

Direktur Jen-dera l Minyak dan Gas (Mi-gas) Kement-er ian ESDM IGN Wirat -m a j a P u j a mengatakan, jumlah ini su-dah mampu melebihi target dari Anggaran Pendapatan dan Be-lanja Negara (APBN) 2016 yang ditetapkan pemerin-tah mencapai 830ribu bph.

“Produksi harian sam-pai dengan 5 April 2016 mencapai 841.000 bph,” ujar Wirat di Jakarta, Jumat (8/4) dilansir merdeka.com.

Lifting migas pada tri-wulan pertama menun-jukan angka yang positif. Sebab, jika dibandingkan capaian sepanjang tahun lalu produksi minyak hanya

sebesar 786ribu bph.“Rata rata perbulan

dari Januari hingga Maret terealisasi 835ribu bph. Terealisasi 100,6 pers-en dari target. Untuk Januari tereal isasi 819ribu bph, Feb-ruari 840ribu bph, sedangkan Ma-r e t s e b a n y a k 847r ibu bph,”

sambungnya.Wirat bil-

ang hasil posi-tif ini t idak terlepas dari

peran Sa tuan Ke r j a K hu s u s

Pelaksana Usaha Hulu Minyak dan Gas

Bumi (SKK Migas) yang berhasil mendorong target produksi minyak bumi di kuartal pertama 2016. Pa-dahal, saat ini sektor migas masih mengalami kelesuan.

“Kami apresiasi SKK Migas yang telah berha-sil mendorong produksi. Begitu juga dengan KKKS (kontraktor kontrak kerja sama). Padahal, kita tahu harga minyak mentah dunia kini tengah turun,” tutupnya. [mer|mpp]

2016 Momen Terbaik Membeli Properti Produksi Minyak Nasional Lebihi Target

Gadai Emas Tak Seksi Lagi

Plt Gubernur Riau Andi rachman saat meninjau SDB bank Riau Kepri.HUMAS

Riau Bussines Centre JL Riau Blok. C No. 9 PekanbaruPhone: +62 761 860969 ;Fax: 0761-860969

UPS & STABILIZERGaransi Service & Part 2 TahunCome and See for Yourself

Jl. Riau ujung No. 88 F - G, Pekanbaru-Riau P.0761-863285

Hadir dengan konsep modren minimalis, namuntetap mengutamakan nilai-nilai sebagai landasanutama kami yaitu mengedapankan mutu pijatan,

teknik pijatan dan attitude dari para therapist,pelayanan serta dedikasi yang tinggi dari para staffoperasional kami, Kebersihan sebagai ketentuan

mutlak dari suatu tempat usaha, dan yang terakhiryaitu sentuhan kenyamanan seolah anda berada di

rumah sendiri sehingga membuat anda ingindatang kembali ke tempat kami.

FORMULIR BERLANGGANANKORAN MINGGUAN MERAH PUTIH POS

Nama : ............………………………………..Alamat : ……………….............……................No telp/ hp : …………………………………………Jabatan : ………………………………………....

Kami bersedia berlangganan Koran Merah Putih Pos :

Mulai bulan : ………………………………………..Edisi/tanggal : ……………………………………….Jumlah : ……………………eksemplar setiap terbit/ mingguHarga langganan MERAH PUTIH POS Rp. 42.000,- ( Empat puluh dua ribu Rupiah ) per tiga bulan sudah termasuk ongkir.Demikian formulir berlangganan ini kami/ saya buat dan disetujui.

………………………… 2016

Calon Pelanggan

( )

Merah Putih PosEdisi 16/11 - 17 April 2016L ifeStyle

Trend

16Baca halaman

Kesempatan TerakhirDjoeragan Punya Hampir 100 Varian

10Baca halaman

Trofi liga champion merupakan satu-satunya harapan terakhir bagi Real Madrid pada musim ini. Tapi El Real harus berjuang jauh lebih keras untuk me ngangkat sebuah trofi pada musim ini.

Pemekaran Daerah Otonom Baru KuansingPEMEKARAN daerah otonom baru di wilayah hilir Kuantan Singingi (Kuans-ing), Riau sangat menguntungkan masyarakatnya. Sebab, selain memacu pembangunan juga akan tercipta pelu-ang pekerjaan.

Pada dasarnya wanita ingin terlihat cantik dan feminim meski tampil hanya dengan pakakian baju casual saja, namun tidak semua pakaian baju casual bisa anda aplikasikan pada diri anda. Tentu perlu penyesuaian dengan karakter dan kepribadian anda.

Cobalah mengenakan baju casual hitam putih yang diselaraskan dengan sepatu kets pink serta rambut yang terikat ke atas membuat anda tetap bisa tampil feminim dan modis khususnya ketika mengenakan baju casual. Dengan mengenakan t-shirt dan sentuhan gambar bunga indah berwarna merah dan ripped skinny jeans blue ditambah den-gan aksesoris mulai dari bandana merah, kalung kuning dan duffle bag hijau, Juga bisa membuat kita tampil lebih keren dan feminim.

Dengan baju casual dipadu dengan T-shirt, jeans biru, dan flat sandal pink serta kacamata hitam bisa membuat anda terlihat cerah dan manis di siang hari dan tetap tampil cantik dan menarik dengan busana baju casual.

Menggunakan Tank top hitam dengan penambahan kardigan putih biru berbentuk

kotak dan jeans biru dipadukan dengan shoes merah yang nyaman sebagai

tampilan baju casual anda di siang hari.

Ada pula t-shirt abu dan jeans biru serta tiny bag berwarna pink

yang juga bisa membuat anda terlihat cantik dan baju casual di siang hari. Ada juga T-shirt kuing dan blazer hijau dengan paduan skinny jeans birunya sebagai pilihan terakhir tips ini untuk tampil baju casual dan baju modis baju modis. Dengan berpakaian baju casual, semua wanita akan tetap terlihat cantik dan menarik.[pc|mpp]

Coba Casual, Gals!

Hobi

Semakin tua semakin menjadi, pribahasa tersebut sangat cocok kita sandingkan dengan tanaman bonsai, bagaimana tidak, semakin tua dan terawat harga bonsai bisa mencapai puluhan

juta bahkan ratusan juta rupiah.Persatuan Pecinta Bonsai Indonesia (PPBI) Pekanbaru merupa-

kan paguyuban pecinta bonsai yang ada di Kota Pekanbaru, yang kian lama semakin menunjukan eksistensinya sebagai komunitas yang loyal terhadap bonsai, hal ini terlihat dari seringnya mereka mengikuti event-event di kota Pekanbaru.

“Saat ini bonsai punya pasar tersendiri di kota Pekanbaru, harga bonsaipun bervariasi, mulai puluhan ribu hingga ratusan juta rupiah,” ujar Ronox penasihat PPBI kepada MERAH PUTIH POS, Rabu (6/4).

Komuntas PPBI menjadi sebuah wadah sharing antar sesama pecinta bon-sai, mulai dari yang hanya pecinta keindahan bonsai hingga pengembang biak bonsai bisa saling berbagi informasi di Komunitas ini.

Saat ini menurut Ronox, PPBI memiliki anggota hingga 60 orang yang terdiri dari berbagai kalangan. PPBI Pekanbaru sendiri berdiri sejak tahun 2008. Sejak awal berdiri, Ronox mengaku bahwa tahun 2010 merupakan masa kejayaan tanaman bonsai di Pekanbaru.

“Banyak orang berasumsi jika merawat bonsai sangatlah sulit, tapi itu semua tidak sesulit kelihatannya, malah terkesan mudah, bagaimana tidak, kita cuma perlu menyiram dan menambahkan pupuk seperti halnya tana-man yang lain, yang berbaeda hanya adanya pembentukan yang membutuhkan kesabaran tingkat tinggi,” tutur Firman, salah satu anggota PPBI.

Merawat bonsai memang membutuhkan tingkat kesabaran yang tinggi, karena pembentukan pola batang bonsai membutuhkan waktu berbulan-bulan agar berada dalam bentuk permanen.

“Bonsai mengajarkan kita untuk selalu bersabar untuk bisa mendapatkan hasil yang terbaik, hal ini tentu sangat dibutuhkan oleh kita dalam hidup,” ungkap Ronox.

Provinsi Riau sendiri memiliki bonsai yang sangat khas, yaitu pohon Anting Putri, tanaman jenis bunga melati ini banyak tumbuh di daerah Bengkalis, Indragiri Hulu, Indragiri Hilir, dan di daerah-dae rah pesisir Riau. Selain bentuknya yang kokoh, jenis batangnya yang ulet, dan wanginya yang sangat harum membuat Anting Putri sangat cocok diletakkan di dalam ruangan sebagai hiasan rumah, dan bisa menjadi pewangi ruangan yang alami.

Ronox menyarankan kepada siapapun yang tengah memilih ta-naman bonsai, untuk memperhatikan beberapa hal, seperti harga yang tidak terlalu mahal bagi pemula, sehingga ketika gagal tidak merasakan kerugian yang berlebih. Kemudian ia juga menyarankan memilih bonsai yang tidak sensitif, yang termudah adalah jenis beringin. Dan, gunakan media tanam polybag supaya mudah memindah-mindahkan bonsai

yang kita rawat.Beberapa jenis bonsai yang dapat ditemukan

di Provinsi Riau1 . P o h o n

Beringin : pohon ini memiliki karakter akar yang menonjol

d a n menjuntai se hingga memberikan kesan eksotis.2. Pohon Asam jawa : pohon ini memiliki

karakter batang yang pecah – pecah yang mem-berikan kesan pohon tua di dalamnya.

3. Jeruk kingkit : sesuai naman-ya pohon ini memiliki buah, jeruk kingkit ini memliki buah yang kecil yang memberikan kesan pohon je-

ruk dalam bentuk minimalis.4. Pohon anting putri : jenis

batangnya yang ulet, dan wanginya yang sangat harum. [narto|mpp]

Bonsai Tetap Dicintai

Baju casual terdiri dari:

1. Celana jeans2. t-shirt - dengan gambar dan tulisan yang sopan3. Celana pendek4. Celana Cargo5. Sepatu Kets6. Sandal7. Terusan Longgar

MELATIH ingatan penting dilakukan agar aktivitas kita tidak terhambat karena lupa melakukan sesuatu. Apalagi bagi Anda yang sedang dalam proses belajar, dituntut untuk selalu menghapal dan men-

guasai berbagai macam bidang ilmu. Anda memerlukan

trik untuk dapat dengan cepat memasukkan memori

dalam ingatan dan tidak mu-dah melupakannya.Berikut tiga latihan unik yang

dapat Anda coba sebagaimana disarank-an oleh Helpguide.org, Kamis (31/3)

1. TulisDengan menulis akan membuat

anda lebih ingat akan suatu hal. Jika anda lupa, anda hanya perlu mem-bukanya. Menuliskan apa yang ingin diingat selalu membantu alam bawah sadar menyimpan memori tersebut lebih lama.2. Rekam

Anda juga dapat mengatakan apa saja yang ingin anda ingat dan mer-

ekamnya lalu putar berulang-ulang. Dengan melakukan itu akan mem-buat anda menghapal secara lebih santai.

3. AjarkanDengan anda mengajarkan ses-

uatu yang berguna pada orang lain, anda juga akan selalu mengingat hal tersebut karena anda sering meng-gunakannya. Jadi, bukan hanya ber-manfaat untuk orang lain, tapi anda juga telah menjaga ingatan yang anda miliki.[l6c|mpp]

Tips

Melatih Daya Ingat

14Baca halaman

Martabak! Siapa yang tak kenal camilan manis dengan tekstur kenyal dan beraneka isi satu ini. Di

Pekanbaru, ada satu Martabak dengan varian isi hampir 100 macam banyaknya.

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 2016 10

www.liputanmerahputih17.comKUANSING-INHU-INHIL

Demikian disampaikan Prof. Dr. Mar­bakri, SH, tokoh masyarakat Kuansing yang ada di Pekanbaru saat acara duduk bersama

pembentukan otonom baru, Rabu (6/4) malam di Hotel Pangeran.

“Karena itu, saya sangat men­dukung pembentukan kabupaten ini,”

ujar Marbakri.Jika dilihat dari berbagai

daerah di Indonesia, lanjut dia, Riau masih jauh tertinggal secara nasional. Sebab, di Riau baru ada 12 kabupaten, s edangkan Jawa Timur mencapai 30 k a b u p at e n .

“Ini yang harus kita kejar step by

step.”“Dulu, Indragiri itu

hanya satu. Kemudian dimekarkan menjadi dua

dan setelah itu tiga ketika ada Kuansing,” tambah Marbakri.

Tujuan pemekaran, kata Marbakri , untuk peme­rataan pembangunan dan masyarakat adil makmur. “Keadilan itu untuk kita

bersama. Maka, mari kita bersa­ma­sama

memb en­t u k k a bu ­paten baru,”

ajaknya.Mendirikan sebuah kabupaten,

lanjut dia, bukanlah perkara mudah. Sebab, butuh perjuangan dan pengorbanan yang tidak sedikit nilainya. Selain materi, waktu juga akan tersita.

“Kita semua tahu, ini bukan pekerjaan sehari dua hari, melainkan bertahun­tahun,” ucap Marbakri.

Kendati demikian, ia percaya masyarakat yang berada di enam kecamatan bisa memper­juangkan cita­cita luhur tersebut. “Kalau tak dimulai dari sekarang, kapan lagi.”

“Inilah saatnya kita menuju wilayah otonomi baru untuk kehidupan masyarakat lebih baik,” tutup Marbakri yang disambut

tepuk tangan.

Enam Kecamatan Makin Niat Lepas Diri

Keinginan masyarakat enam kecamatan yang berada di hilir Kabupaten Kuantan Singingi (Kuansing), Riau semakin kuat untuk membentuk daerah otonom baru.

Hal itu dilontarkan secara bersama­sama oleh seluruh tokoh adat, kepala desa dan BPD dari enam kecamatan saat menggelar pertemuan di Baserah, Senin (4/4) sore.

Adapun enam kecamatan tersebut yakni Kecamatan Cerenti, Inuman, Kuantan Hilir, Kuantan Hilir Seberang Logas, Tanah Darat dan Pangean.

Pertemuan ini digagas oleh tim 11 yang be­ranggotakan Anggota DPRD Kuansing Dapil III. Menurut Musliadi, selaku koordinator Tim 11, pertemuan ini diperlukan untuk meru­muskan dan menyamakan persepsi sebelum digelarnya Musyawarah Besar (Mubes).

“Sebelum Mubes, kita samakan persepsi sehingga tidak ada lagi yang tidak paham dengan pembentukan daerah otonom baru ini,” ujar Musliadi.

Dari seluruh elemen masyarakat yang hadir, semuanya sepakat untuk membentuk kabupaten baru. Tidak ada satu pun yang ter­lihat pesimis dengan gerakan pemekaran ini.

Bahkan, semua yakin wilayah otonom baru ini akan lebih maju bila dibanding dengan kabupaten induk. Pasalnya, Kuansing saat berpisah dengan Indragiri Hulu hanya memiliki PAD senilai Rp100 juta.

“Sementara, potensi PAD kita di enam kecamatan ini mencapai Rp60 miliar,” ujar Musliadi. Hal ini juga menjadi pertanyaan dari peserta yang hadir.

Semangat pemekaran juga disampaikan oleh Ketua Forum Kades Pangean, Ir. Marwan. Menurutnya, wilayah hilir ini memiliki segalanya untuk dimekarkan menjadi kabupaten baru.

“Secara wilayah dan penduduk, kita sudah memenuhi syarat dan ketentuan yang diwa­jibkan undang­undang. Nah, kalau berbicara SDM, tak diragukan lagi,” ujar Marwan.

“Sebab, para pendiri Kuansing juga berasal dari sini dan itu sudah terbukti bagaimana perjuangan mendirikan sebuah otonom baru,” tambah Marwan.

Dukungan yang sama juga disampaikan tokoh adat. Bahkan, mereka bersedia meng­umpulkan tandatangan anak cucu kemenakan, jika hal itu diperlukan.[grc|mpp]

Pemekaran Daerah Otonom Baru Kuansing

TELUK KUANTAN, MPP | Pemekaran daerah otonom baru di wilayah hilir Kuan-tan Singingi (Kuansing), Riau sangat menguntungkan masyarakatnya. Sebab,

selain memacu pembangunan juga akan tercipta peluang pekerjaan dan mampu meningkatkan perekonomian masyarakat.

TEMBILAHAN, MPP | Jika para siswa di Ibukota Kabupaten bisa dengan mudah sampai di sekolah menggunakan kendaraan bermotor, berbeda yang dirasakan oleh siswa di pelosok yang harus berjalan berki­lo­kilo untuk sampai ke sekolah.

Seperti yang dirasakan para siswa di SMK An­Nur, Desa Kuala Selat, Kecamatan Kateman, Ka­bupaten Inhil, Riau, yang harus berjalan kaki menuju sekolah mer­eka yang berada di daerah pesisir tersebut.

Tidak hanya itu, dengan kondisi jalan yang becek, mengharuskan mere­

ka untuk tidak memakai alas kaki.Namun, kondisi demikian tidak

menyurutkan para siswa untuk

mengikuti UN yang sudah mulai dilaksanakan, Senin (4/4).

‘’Iya, ada lima siswa kami yang letak rumahnya cukup jauh, kebetu­lan tadi habis hujan, karena jalannya masih tanah, jadi harus rela jalan kaki denga nyeker karena licin,’’ jelas Kepala Sekolah SMK An­Nur, Dani Sartika MM, dilansir dari goriau.

Meskipun dengan kondisi itu, dikatakannya, seluruh siswa tetap hadir mengikuti UN. ‘’Alhamdu-lillah, hari pertama UN berjalan dengan lancar,’’ sebutnya.

Sebanyak 37 siswa kelas 3, yang terdiri dari 16 laki­laki dan 21 perempuan mengikuti UN, yang mana kegiatan di sekolahnya itu dikatakannya ditinjau langsung

oleh Pengawas SMK dari Kabupaten Inhil, Juprizal.

‘’Mudah­mudahan, dalam tiga hari kedepan tidak ada kendala. Dan harapan kami semoga anak­anak bisa lulus semua dengan nilai yang memuaskan,’’ harapnya.

Tidak hanya itu, dijelaskannya pula, tiga orang siswa kelas 3 SMK An­Nur juga telah didaftarkan mengikuti SMPTN di Kampus UM­RAH (Universitas Maritim Raja Ali Haji), Tanjung Pinang, Kepulauan Riau.

‘’Setiap tahun tujuan siswa kita kuliahnya di UMRAH, karena lebih dekat. Lagipuladan ada ngkatan II yang mendapatkan beasiswa bidik misi,’’ tukas Dani Sartika.[grc|mpp]

Semangat UN Meski Berjalan Tanpa Alas Kaki

Bupati Inhu Janji Prioritaskan Dunia PendidikanRENGAT, MPP | Usai melakukan peninjauan pelak-sanaan UN (Ujian Nasional) tahun ajaran 2016 di sejumlah sekolah, Bupati Indragiri Hulu, Yopi Arianto gelar pertemuan singkat dengan para Kepala sekolah dan guru se-Kecamatan Pasir Penyu dan Lirik.

Dalam pertemuan yang bertempat di Aula Kantor Camat Pasir Penyu, Senin (4/4), Yopi menegaskan bahwa seluruh kepala sekolah dan guru harus mampu melaksanakan tugas secara profesional.

“Selagi yang dilakukan benar dan berpresta-si, saya akan dukung dan suport. Dan jika ada persoalan terkait dunia pendidikan, silahkan sampaikan langsung kepada saya tanpa perlu sungkan-sungkan,” ujarnya.

Yopi menegaskan, selama masa jabatan dirinya pada periode kedua ini, ia bertekat untuk menja-dikan dan membangun dunia pendidikan Inhu menjadi yang terbaik.

“Pada periode kedua saya menjabat sebagai Bupati Inhu, saya ingin menjad-ikan pendidikan Inhu menjadi lebih baik lagi. Saat inilah kesempatan saya, karena tidak mungkin saya bisa menjabat sebagai bupati untuk ketiga kalinya,” tegasnya.

Yopi berharap, per-temuan seperti ini dapat terus dilaksanakan, sehingga dirinya dapat menerima aspirasi, kritik dan saran dari para guru secara langsung. De ngan demikian, perenca-naan pembangunan dibidang pendidikan dapat dilaksanakan dengan tepat sasaran.

“Sejak diberi amanah memimpin Kabupaten Inhu pada periode pertama lalu, saya sudah mempri-oritaskan pembangunan bidang pendidikan ini. Hal itu dibuktikan dengan alokasi anggaran untuk pendidikan mencapai 34 persen dari total APBD Inhu. Sasaran utamanya adalah pembangunan ruang kelas baru dan renovasi gedung sekolah,” tuturnya.

Oleh karena itu sambungnya Yopi, dirinya berharap kondisi keuangan daerah bisa kembali stabil, sehingga berbagai prioritas pembangunan yang telah diprogram-kan dapat terealisasi.

“Selain APBD, saya minta Dinas Pendidikan dan aparatur terkait hendaknya dapat mengejar kucuran dana pemerintah pusat (APBN-red) dalam membangun dunia pendidikan ini,” pungkas Yopi tegas.[grc|mpp]

Dua Pelajar Inhu UN Dibalik PenjaraRENGAT, MPP | Gara-gara terlibat kasus pencurian rokok dan kecelakaan lalu-lintas, dua pelajar harus mengikuti UN (Ujian Nasional) di Rutan (Rumah Taha nan Negara) Kelas II B Rengat, Senin (4/4).

Kedua pelajar itu berinisial DS (19), tersandung kasus Laka-lantas dan SK (18) tersandung pasal 363 atau pencurian. Meski begitu, pelajar yang merupakan warga Kecamatan Rengat dan Kecamatan Seberida itu tampak semangat saat menjawab semua soal UN.

Kepala Rutan Rengat Abdul Aziz melalui Kasubsi Pelayanan Tahanan Rudinur, membenarkan bahwan ada dua orang warga binaan Rutan Rengat yang mengikuti UN.

“Satu orang pelajar inisial SK merupakan titipan penyidik Polsek Seberida, sementara DS merupakan Narapidana yang sudah divonis majelis Hakim PN Rengat,” ujar Rudinur dilansir dari goriau, Senin (4/4) yang saat itu mengaku tengah berada di Pekanbaru untuk mengikuti rapat.

Pihaknya mengaku, telah menyiapkan Aula Rutan sebagai tempat ujian bagi kedua pelajar itu. “Tempat ujiannya kita siapkan di Aula Rutan, karena bagai manapun juga mereka itu merupakan warga negara yang memiliki hak untuk mengikuti UN. Saat ujian, keduanya tetap diawasi petugas,” sebut Rudinur.

Pada hari pertama pelaksanaan UN ini, jadwal ujian mereka berbeda. SK mengikuti ujian sekitar pukul 08.00 WIB, sedangkan DS sekitar pukul 13.30 WIB, tutup Rudinur.

Sementara itu, Kabid Dikmen (pendidikan mene ngah) Disidik Inhu Mursidi menyebutkan bahwa, keduanya peserta UN itu dari sekolah yang berbeda.

“DS merupakan pelajar SMAN 2 Rengat, sementara SK merupakan Pelajar SMKN 1 Rengat Barat. Mata pelajaran yang diujikan pada hari ini yaitu, Bahasa Indonesia,” singkat Mursidi.[grc|mpp]

Ahli Sebut Lahan Sengaja Dibakar

Prof DR Ir Bambang Hero Saharjo saat disumpah sebelum memberikan keterangan selaku ahli.

RENGAT, MPP | Pengadilan negeri Rengat kembali menggelar sidang lanjutan kasus Karlahut (kebakaran lahan dan hutan) oleh PT PLM (Palm Lestari Makmur), Rabu (6/4).

Pada sidang kali ini, dua orang JPU (jaksa penuntut umum) dari Kejaksaan Tinggi Riau ikut pada persidan­gan yang beragendakan mendengarkan keterangan ahli.

Ahli yang dihadirkan JPU adalah, Prof DR Alvi Syahrin selaku ahli pidana lingkungan dari USU Medan, Prof DR Ir Bambang Hero Saharjo selaku ahli kebakaran hutan dan lahan dari IPB dan Nelson Sitohang MSc PH selaku Kasi Lingkungan Hidup pada BLH Riau.

Dalam kesaksiannya selaku ahli, keterangan yang diberikan Prof Bambang Hero Saharjo mementahkan semua keterangan saksi sebelumnya. Dalam hal ini saksi dari Manggala Agni, Dinas Kehutanan Inhu, Dinas Perkebunan Inhu dan penyidik Polda Riau.

“PT PLM telah bersalah melakukan pembakaran lahan diareal kerjanya. Ini dibakar, bukan terbakar, dan perusa­haan terkesan melakukan pembiaran,” sebut Bambang.

Selain itu, PT PLM juga disebut tidak memiliki sara­na dan prasarana yang memadahi dalam hal memantau titik api dan memadamkan api saat terjadi kebakaran.

“PT PLM tidak memiliki tower untuk pemantau titi dan perusahaan juga tidak memiliki struktur organisasi pemadam kebakaran. Sehingga PT PLM telah melanggar UU 18/2004 pasal 25 ayat 2 huruf c juga PP 26/2007 yang menyatakan bahwa perusahaan wajib memiliki sarana dan prasarana yang lengkap untuk mencegah kebakaran hutan dan lahan,” pungkasnya tegas.

Seperti dilansir dari GoRiau.com, pada sidang sebelum­nya para saksi yang merupakan dari Manggala Agini, Dishut Inhu, Disbun Inhu dan penyidik Polda Riau menyatakan bahwa api besaral dari kebun milik masyarakat.

Bahkan, para saksi juga menyebutkan bahwa, mesin pemadam milik perusahaan sudah standart dan pemad­aman dilakukan secara optimal.[grc|mpp]

TELUK KUANTAN,MPP| Kepolisian Resor Kuantan Singingi (Kuansing), Riau meringkus an­ggotanya, BH yang terlibat dalam pere­daran sabu­sabu, Rabu (6/4) malam. Penangkapan polisi berpangkat Aiptu yang bertugas se­bagai Babinkam­tibmas di Air Mas tersebut merupakan hasil pengembangan dari penangkapan HAS (33) di Sako Margasai, Logas Tanah Darat.

Menurut Kapolres Kuansing AKBP Edy Sumardi P, SIk, HAS ditangkap oleh Polsek LTD seki­tar pukul 16.00 Wib di Sungai Jake Desa Sako Margasari.

“Awalnya kita mendapat laporan dari masyarakat tentang adanya peredaran narkoba di Sako Margasari.

Lalu Kapolsek LTD bersama anggota melakukan pengin­

taian di Sungai Jake Sako Margasari,” terang Edy.

T a k l a m a berselang, lanjut dia, lewatlah seseorang yang diduga memba­wa sabu­sabu. Petu­gas langsung mence­gat dan menggeledah badan dan ditemukan 24 paket sabu­sabu di dalam tasnya. Selain itu, polisi juga menga­

mankan timbangan digital dan Hp merk Nokia.

“Kemudian dilakukan pengembangan dan didapat adanya keterlibatan anggo­ta Babinkamtibmas Air Mas Polsek Singingi. AKP Karlos selaku Kapolsek LTD langsung berkoordinasi dengan Kapolres Kuansing,” ujar Edy.

“Selanjutnya, tim gabungan

yang terdiri dari Polsek LTD dan Polsek Singingi yang dipimpin Kasat Binmas AKP Awaluddin Syam, SIk serta Kasat Intelkam AKP Anton Rama Putra, SH turun ke Air Mas menangkap Aiptu BH,” ujar Edy.

Sesampai di Air Mas, lanjut Edy, tim gabungan langsung melakukan tes urin terhadap Aiptu BH dan hasil­nya positif. Setelah itu, ia digelandang ke Mapolres Kuansing dan menjalani pe­meriksaan di Propam.

Tidak hanya sampai disi­tu, Kasat Intelkam melakukan pengembangan pada Kamis (7/4) dinihari. Mereka berhasil meri­ngkus ES alias Badut, seorang DPO Sat Narkoba Kuansing di Desa Air Mas Singingi.

“Saat ini, tersangka beser­ta barang bukti sudah dia­mankan di Mapolres Kuan­sing guna proses lebih lanjut,” pungkas Edy.[grc|mpp]

Anggota Polres Kuansing Terlibat Sabu

AKBP EDY SUMARDI P, SIK,

SISWA dan siswa SMK An-Nur saat fokus mengerjakan soal UN di hari pertama, Senin (4/4).

n Cerenti n Inuman n Kuantan Hilir n Seberang Logas n Tanah Darat n Pangean

Kecamatan Ingin Lepas Diri6

GO

RIA

U

GO

RIA

U

ILUSTR

ASI

DUMAI - ROHIL - BENGKALISwww.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 201611

DUMAI, MPP | Banyak nya industri di Kota Dumai, Riau, satu perusahaan bisa meng-hasilkan 30 ton sampai 40 ton limbah b3 jenis fly ash (debu halus) dan bottom ash (debu kasar) dalam sehari hasil pembakaran batubara dan cangkang sawit. Dimana ada puluhan perusahaan yang menghasilkan limbah jenis itu di Kota Dumai, Riau.

D i r j e n P e n g e l o l a a n

Sampah, Limbah dan B3, Tuti hendrawati, menjelaskan bahaya limbah tersebut jika tertiup angin debunya dan terhirup oleh masyarakat, bisa menyebabkan infeksi saluran pernapasan. Sementara kalau hujan, airnya bisa mencemari lingkungan karena bersifat asam dan merusak kesuburan tanah.

"Untuk mengangkut limbah b3, harus menggunakan trans-

porter (pengangkut limbah) dengan rekomendasi dari Ke-menterian Lingkungan Hi dup dan Kehutanan dan izin dari Kementerian Perhubungan. Sementara pihak pegumpulan harus ada izin dari Kemente-rian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK). Kalau tidak ada izin dari kedua ke-menterian itu, jelas melanggar hukum," ungkapnya.

Seharusnya limbah b3 terse-

but dibuang di tempat yang sudah disediakan untuk di-hancurkan. Karena abu hasil pembakaran batubara masih mengandung karbon yang mudah terbakar. Akan tetapi ada beberapa tempat pem-buangan limbah tersebut di dekat pemukiman masyarakat, bahkan ada digunakan sebagai tanah timbun.

Ia melanjutkan, perusa-haan-perusahaan di Kota Du-

mai yang melanggar hukum bisa disegel sampai perusahan yang bersangkutan mentaati peraturan yang berlaku dan dicabut izin usahanya oleh pemberi izin perusahaan.

"Bagaimana pun juga setiap perusahaan harus memiliki izin dari Kementerian Lingku-ngan Hidup dalam izin limbah b3, kalau tidak ada izin itu sudah melanggar," tutupnya.[grc|mpp]

Dumai Dikepung Limbah B3

BENGKALIS, MPP | Bersa-ma Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (gubernur/wakil gubernur, bupati/wakil bupati, walikota/wakil walikota) se-Indonesia, Bupati Bengkalis Amril Mukminin bersama Wakil Bupati H Muhammad, pada rapat kerja Pemerintahan Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, jumat (8/4/2016), yang dihadiri Presiden Joko Widodo.

Usai rapat dengan di-dampingi Wakil Bupati, Am-ril menjelaskan, dalam rapat tersebut Presiden Jokowi dian-taranya meminta seluruh Kepa-la Daerah harus punya sikap dan garis pembangunan yang sama dengan apa yang men-jadi program pembangunan nasional. Mendukung setiap program pembangunan yang dilaksanakan pemerintah pusat.

"Pembangunan di daerah harus disinergikan dengan pembangunan yang dilak-sanakan pemerintah pusat. Karena keberhasilan pemba-ngunan di daerah juga me-rupakan cermin keberhasilan pembangunan nasional. Begitu salah satu harapan Presiden da-

lam rapat tersebut," jelas Amril.Selain itu, imbuhnya, Pre-

siden dalam arahannya juga mengingatkan dan mengins-truksikan setiap daerah mem-percepat proses tender pelak-sanaan kegiatan. Kata Presi-den, sebagaimana dikutip dan disampaikan Kepala Bagian Humas Pemkab Bengkalis Jo-

hansyah Syafri, tender proyek di daerah harus digesa. Tak boleh dilalai-lalaikan.

"Kalau memang bisa di-tender bulan April misalnya, jangan ditunda sampai bu-lan September atau Oktober. Intinya harus dipercepat. Ti-dak boleh ditunda-tunda. Al-hamdulillah, meskipun belum

seluruhnya, arahan Presiden tentang masalah tender ini sudah kami laksanakan. Se-bagian kegiatan di Pemkab Bengkalis sudah ditenderkan," jelas Amril yang dibenarkan oleh Muhammad.

Masih kata Amril, dalam rapat yang berlangsung hingga sekitar pukul 10.30 WIB itu, Presiden juga minta setiap dae rah mendukung dan men-dorong percepatan investasi di daerah. Pangkas semua per-izinan dan revisi regulasi yang dapat menghambat penanaman modal di daerah.

"Untuk itu, Presiden minta masing-masing daerah agar mengevaluasi dan merevisi se-tiap Peraturan Daerah (Perda) yang dinilai dapat menghambat atau tidak pro penanaman modal di daerah menjadi Per-da yang pro investasi. Begitu pula soal perizinan. Tentunya tetap harus dilakukan sesuai mekanisme serta sesuai pera-turan perundangan-undangan," imbuh Amril.

Di bagian lain, Amril men-jelaskan, baik dia maupun Wakil Bupati, sejauh ini belum

mengetahui secara persis ada atau tidak Perda di kabupaten berjuluk Negeri Junjungan ini yang dapat menghambat proses penanaman modal. Begitu juga dengan pelayanan dalam proses perizinannya.

Bersama Wakil Bupati, Am-ril berjanji, sepulangnya mereka ke Bengkalis nanti, akan segera memanggil dan menugaskan Kepala Bagian Hukum Sek-retariat Daerah, Kepala Badan Penanaman Modal dan Pe-layanan Perizinan Terpadu dan satuan kerja atau unit kerja terkait, untuk mengevaluasi dan menginvetarisirnya.

"Kalau memang ada, akan segera direvisi. Kita juga tidak mau investasi di daerah ini menjadi terhambat karena adanya regulasi daerah dan proses perizinan yang diberikan yang tidak pro penanaman modal. Sebab bagaimanapun, investasi juga merupakan faktor yang sangat diperlukan dan juga menentukan percepatan keberhasilan pembangunan di Kabupaten Bengkalis," pungkas Amril yang kembali dibenarkan Muhammad.[grc|mpp]

Bupati Amril Mukminin dan Wakil Bupati H Muhammad berfoto bersa­ma Plt Gubri H Arsyadjuliandi Rachman usai mengikuti Rapat Kerja Pemerintahan Tahun 2016 di Istana Negara, Jakarta, Jumat (8/4)

Amril: Presiden Minta Gesa Proses Tender di Daerah

BAGANSIAPIAPI, MPP | Pemerintah saat ini masih belum bisa memastikan kelangsungan pembangunan Bandar Udara (Bandara) yang berlokasi di kepenghuluan Teluk Bano, Kecamatan Bangko Pusako, Rokan Hilir.

Adapun kendala yang dihadapi pemerintah saat ini adalah areal lahan yang akan dijadikan lokasi bandara tersebut, masih belum diganti rugi.

Menurut keterangan Asisten I Bidang Pemerintahan Rohil, H.Rusli Syarif, S.Sos, alasan pemerintah belum memberikan ganti rugi kepada pemilik lahan mengingat adanya klaim dari beberapa pihak yang mengaku memi­liki lahan tersebut. Ditambah lagi, luas areal yang akan diganti rugi mencapai ratusan hektare.

Sebelumnya, kata Wan Rusli, Pemerintah sudah be­rupaya mendata seluruh pemilik lahan yang berlokasi di areal lahan tersebut. Namun sayangnya, kebanyakan dari mereka tidak berdomisili di daerah itu dan kebanyakan berada di luar daerah.

Meskipun demikian, pemerintah juga sudah me­nganggarkan dana ganti rugi lahan melalui APBD Rokan Hilir. Namun hitungan biaya ganti rugi tidak sesuai dengan anggaran yang tersedia, pemerintah menyarankan agar melakukan tuntutan ganti rugi melalui jalur pengadilan.

"Tujuannya, agar ada kepastian hukumnya. Apalagi pemilik lahan akan menunjukkan surat kepemilikan yang jelas. Jika tidak tercapai kata sepakat dengan pemilik lahan, terpaksa pemerintah akan mengembalikan ang­garan tersebut kepada kas daerah," ujar Wan Rusli. [grc|mpp]

Gara-gara Lahan, Rohil Gagal Bangun Bandara

DURI, MPP | Kapolsek Mandau, Kompol Taufiq Hidayat T SH SIK meminta dengan tegas kepada seluruh masyarakat, terutama di sejumlah desa rawan keba­karan di Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis, Riau agar tidak melakukan pembakaran lahan.

M e n u r u t n y a memasuki musim kemarau ini, keba­karan akan akan gampang sekali terjadi. Pihak kepoli­sian bersama ma­syarakat sudah mengantisipasi terjadinya kebakaran ini, dengan membuat kanal disejumlah lahan tidur.

Selain itu juga, bersama dengan masyarakat, pihak kepolisian juga sudah bekerja sama untuk memburu pihak­pihak yang melakukan pembakaran lahan. Pem­bentukan waspada api juga dilakukan menghadapi masa kemarau.

"Jangan sampai ada yang melakukan pembakaran lahan lagi. Walaupun hasilnya memang, maksimal. Tapi masalahnya, bukan hanya keuntungan pribadi, pikirkan kepentingan umum. Dampak negatif akan muncul dite­ngah masyarakat," kata Kompol Taufiq kepada GoRiau.com, Jumat (8/4).

"Saat ini warga yang mencoba­coba membakar lahan akan langsung diamankan tim Polsek Mandau. Dan sudah beberapa orang warga Mandau yang dia­mankan karena tertangkap tangan membakar lahan milik pribadi mereka," tutup Kompol Taufiq. [grc|mpp]

Kompol Taufiq Hidayat

Jangan Bakar Lahan Jika Tidak Mau Ditahan

BAGANSIAPIAPI, MPP | Pemkab Rohil akan merumah­kan sebanyak lima orang tenaga honorer karena dinilai tidak disiplin. Kelima nama honorer itu merupakan hasil evaluasi Badan Kepegawaian Daerah (BKD) Rohil.

"Kita belum bisa membeberkan nama honorer terse­but karena khawatir melanggar etika. Yang pastinya, kelima nama itu merupakan hasil evaluasi BKD," kata Plt Sekda, Drs Surya Arpan, Rabu (6/4).

Menurut keterangan Surya, tenaga honorer yang berkinerja buruk, tidak akan diperpanjang kontraknya setahun ke depan. Pemkab Rohil melalui BKD akan melakukan rekapitulasi atas tingkat kehadiran serta disiplin tenaga honorer sebagai acuan penilaian agar dijadikan kelayakan dalam memperpanjang kontrak kerja.

Sejak difungsikan absensi elektronik, sambungnya, PNS yang jarang hadir dikantor akan dilakukan pe­motongan tunjangan sedangkan bagi tenaga honorer, akan dikurangi gajinya. Besaran potongan baik honorer maupun PNS adalah sebesar 2 persen yang dihitung absennya tiap bulan. Untuk itu, dia meminta kepada seluruh SKPD agar rutin melaporkan tingkat kehadiran pegawainya kepada BKD.

"Kita akan mempertahankan tenaga honorer yang serius mau bekerja. Jika tidak menguntungkan, untuk apa dipertahankan karena nantinya akan membebani anggaran," ujar Surya. [grc|mpp]

Tak Disiplin, 5 Honorer Rohil akan Dirumahkan

BAGANSIAPIAPI, MPP | Penyelenggaraan Event Miss South East Asia (Miss Asia Tenggara) melalui Event Or-ganizer Melayu International Production (MIP) yang akan diikuti oleh 10 negara di Asia Tenggara pada Juni 2016 men-datang di Kabupaten Rohil, Riau dipastikan tidak akan didanai APBD. Selain itu ivent yang sebelumnya sudah ditaja di Thailand dan Vietnam tersebut sebelumnmya dito-lak Majelis Ulama Indonesia (MUI) Rohil.

Plt Sekda, H Surya Arfan, memastikan pelaksanaan Miss Asia Tenggara yang akan dilaksanakan di Rohil tidak

didanai APBD. Pelaksanaann-ya mengandung unsur positif dan unsur negativ, sehingga penyelenggara perlu mem-pertimbangkan secara matang.

“Jangankan untuk men-danai Miss Asia Tenggara, untuk bantuan rumah ibadah saja kita sekarang tidak punya dana, akibat defisit anggaran,” sebut Plt Sekda Rohil, H Surya Arfan, Rabu (6/4) ketika dita-nya terkait pendanaan pelak-sanaan Miss Asia Tenggara yang mulai menuai kritikan dari berbagai pihak.

Pelaksanaan Miss Asia Tenggara menurut Surya, me-mang bisa mempromosikan Rokan Hilir ke tingkat Asia

Tenggara, sebagai hal yang positif. Namun, kalau ditinjau dari kelayakannya, Rokan Hilir dinilainya masih belum layak menjadi tuan rumah.

"Sedangkan provinsi saja be-lum layak jadi tuan rumah, apalagi kita, yang bisa itu cuma Jakarta saja,” sebutnya.

Diperparah lagi, dalam

pelaksanaan, tidak bisa dija-min peserta itu berpakaian yang baik. “Siapa yang bisa jamin, kalau peserta itu nanti tidak menampilkan pakaian yang macam-macam, apakah panitia bisa jamin?,” tanya Surya.

Karena itu, Surya ber-pendapat, panitia pelaksana kegiatan ini mempertimbang-kan lagi pelaksanaan acara tersebut. "Sebaiknya panitia pertimbangkan betul matang-matang," sarannya.

MUI Tolak Penyelenggaraan Miss Asia

Tenggara di RohilSebelumnya Majelis Ulama

Indonesia (MUI) Kabupaten

Rokan Hilir, Riau menolak ajang kontes kecantikan se-Asia Tenggara, Miss Southeast Asia yang direncanakan akan diselenggarakan di Bagansi-apiapi pada Juni 2016 men-datang.

"Ajang kontes ini sangat bertentangan dengan agama dan budaya kita. Karena jelas nantinya akan menampilkan kemolekan tubuh wanita dide-pan umum," kata Ketua MUI Rohil Wan Achmad Syaiful.

Ia juga meminta kepada pemerintah setempat agar memikirkan kembali apakah cocok diselenggarakan di Ne-geri Julukan Seribu Kubah itu.

"Lebih baik dana tersebut

dimanfaatkan untuk kemasla-hatan umat, apakah itu untuk pendidikan, kesehatan, pem-bangunan Rumah Layak Huni (RLH). Karena kalau saya lihat sekarang yang dibanggakan hanya mobil dinas pejabat," kesal dia.

Direncanakan event Inter-nasional itu akan dilaksanakan satu pekan sebelum acara Ritual Bakar Tongkang di Bagansiapiapi.

"Pemerintah daerah ha-rus mengevaluasi kembali dan apa manfaatnya. Intinya MUI mengharamkan kontes itu diselenggarakan," tegas Wan Achmad Syaiful. [rmc| anr|mpp]

Wakil Papua Menang Kontes Miss Asia Tenggara 2013

Danai Miss Asia Tenggara, APBD Rohil tak Mungkin

DURI, MPP | Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) ter-hadap 800 an tenagakerja dari perusahaan security yang sudah menjaga aset PT Chevron di wilayah Kabupaten Bengkalis dijadwalkan mulai Mei 2016 ini, mereka akan dirumahkan oleh perusahaannya.

"Untuk gambaran saja, tidak hanya pada sektor security pengurangan karyawan ini terjadi, namun pada sektor lain termasuk kepada karyawan Chevron sendiri. Chevron juga menjalankan program efisiensi terhadap tenaga kerja kon-traktor dan efisiensi kegiatan jasa penunjang bisnisnya di Indonesia," kata General Ma-nager PGPA Chevron, Sukamto Thamrin, Kamis (7/4/2016).

Bahkan sebelumnya, Chev-ron juga sudah melakukan sejumlah efisiensi berupa pe-ngurangan kegiatan dan fasilitas para karyawan. Antara lain, menutup fasilitas kesehatan seperti rumahsakit dan klinik, menghilangkan bantuan pen-didikan dan sewa rumah bagi karyawannya, hingga pengha-pusan kegiatan family gathering. Selain itu, mengurangi peng-gunaan tenaga kerja lepas dan memperketat kriteria kenaikan gaji berdasarkan prestasi (

).Sukamto Thamrin menga-

takan dengan kondisi saat ini, Chevron dituntut melakukan upaya untuk mempertahankan

keberadaannya di Indonesia, mulai dari mengerem ekspansi bisnis, efisiensi operasional hingga pengurangan jumlah karyawan seiring kegiatan ope-rasi yang menyusut.

Satpam Curhat dengan Bupati Bengkalis

Curahan hati itu disam-paikan langsung oleh Perda-maian kepada Bupati Bengkalis, salah satu dari 800 an tenagaker-ja dari perusahaan security yang akan di rumahkan di acara temu

ramah Bupati dengan mas-yarakat ketenagakerjaan, yang ditaja oleh Dinas Tenaga kerja dan Transmigrasi Bengkalis tersebut.

"Kami yang selama ini menjaga aset Chevron, bulan depan akan di PHK. Ada 800 kami yang akan di rumahkan. Kami ini bukan pendatang di Mandau, melainkan su-dah memiliki keluarga. Berapa banyak jumlah pengangguran nanti yang ada di Mandau ini, jika PHK ini terjadi. Kemi-

skinan akan terus bertambah, apakah pemerintah akan diam saja melihat masyarakatnya menjadi pengangguran. Hanya 1 permintaan kami, stop PHK untuk masyarakat Mandau dan sekitarnya," paparnya.

Terkait pengaduan Perda-maian ini, Bupati Bengkalis, Amril Mukminin didampingi Kepala Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Bengkalis H A Ridwan Yazid berjanji akan membicarakan hal tersebut secara spesifik dengan pihak

PT Chevron. "Dengan duduk bersama, kita akan mencari tahu apa penyebabnya dan juga akan mencarikan solusi agar perusahaan dan tenagakerja sama-sama diuntungkan," kata Amril dalam kesempatan yang sama langsung menjawab cura-han hati masyarakat.

Berdasarkan laman situs Chevron, perusahaan migas asal Amerika Serikat tersebut memi-liki sekitar 6.300 karyawan dan 30 ribu karyawan mitra kerja di Indonesia.Chevron termasuk salah satu dari tujuh perusahaan migas terbesar di dunia (seven sister company).Perusahaan ini sudah beroperasi di Indonesia sejak tahun 1924. Wilayah kerja Chevron di Indonesia berada di Kalimantan dan Sumatera. Di Sumatera, Chevron mengo-perasikan dua lapangan utama, yakni Duri dan Minas.

Selain itu, Chevron mengo-perasikan Pelabuhan Dumai, yang merupakan terminal pe-ngangkutan minyak terakhir. Adapun di Kalimantan Timur, Chevron memiliki tiga wilayah kerja utama yakni North Area, South Area dan West Seno.

Tren penurunan harga minyak sudah terjadi sejak pertengahan 2014. Dampak anjloknya harga minyak dunia hingga menyentuh level US$ 20-an per barel pada awal tahun ini, telah memukul perusahaan minyak dan gas bumi (migas) di seluruh dunia. [grc|mpp]

Ratusan Penjaga AsetChevron Akan Dirumahkan

Sukamto Thamrin mengatakan dengan kondisi saat ini, Chevron dituntut in

tern

et

inte

rnet

inte

rnet

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 16/11-17 April 2016 12KAMPAR - ROHUL - PELALAWAN

BANGKINANG, MPP | Pelaksana Tugas (Plt.) Kepala Dinas Perhubungan, Informatika dan Komunikasi (Dis­hubkominfo) Kabupaten Kampar, Alfian, mengajak alumnus SMA sederajat di Kabupaten kampar untuk mengikuti seleksi penerimaan calon taruna (Sipencatar) Sekolah Tinggi Transportasi Darat (STTD) di Bekasi, Jawa Barat.

"Sejalan dengan MoU yang telah didandatangani Pe­merintah Kabupaten (Pemkab, red) Kampar tahun 2015 lalu, maka hingga lima tahun kedepan sejak dilakukan MoU tersebut, Putra Putri terbaik Kabupaten Kampar berhak mengikuti Sipencatar STTD berbasis putra daer­ah pola pembibitan," terangnya dilansir riauterkini.com.

Pendaftaran Sipencatar dibuka secara online mulai 4 April 2016. Informasi persyaratan dan pendaftaran dapat diakses melalui website resmi melalui link http://pansel-dikdin.menpan.go.id dan http://bpsdm.dephub.go.id.

Taruna yang lulus melalui jalur ini akan otomatis langsung dianggat sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk ditempatkan di daerah asal. "STTD juga membuka pendaftaran pola umum atau Reguler, namun tamatan­nya melalui jalur umum tidak otomatis menjadi ASN, berbeda dengan lulusan hasil seleksi berbasis putra daerah lpola pembibitan," sambungnya.

Untuk tahun ajaran 2016 ini, Sipencatar STTD berba­sis putra daerah pola pembibitan hanya menerima 300 siswa se Indonesia. Putra­putri terbaik Kampar diharap­kan dapat bersaing memperebutkan kursi yang tersedia.

Sementara pada tahun 2015 lalu, Kabupaten Kampar sukses mengirim 6 taruna untuk mengenyam pendidikan di STTD dari 123 yang mendaftar. Alumni STTD yang kembali ke kabupaten Kampar diharapkan dapat mengisi formasi yang tersedia di Dishubkominfo Kabupaten kampar nantinya dengan bekal SDM yang mumpuni dibidang transportasi darat.

Bagi calon pendaftar yang berminat mengikuti Sipen­catar STTD bisa juga mendapatkan informasi lebih lanjut di Sekretariat Panitia penerimaan calon taruna STTD Kabupaten Kampar setiap jam kerja di Kantor Diskominfo Kabupaten Kampar, Bangkinang. [rtc|mpp]

Lulusan SMA Dihimbau Ikuti Seleksi STTD

PANGKALANKERINCI, MPP | Sekretaris Daerah (Sekda) Kabupaten Pelalawan, Tengku Muklis ditunjuk sebagai Pelaksana Harian (Plh) Bupati Pelalawan. Ini berlaku sejak Kamis (7/4), dengan berakhirnya jabatan Bupati Pelalawan periode 2011­2016, HM. Harris.

Penunjukan Muklis sebagai Plh Bupati ditetapkan oleh Pelaksana Tugas (Plt) Gubernur Riau, Arsyadjuliandi Rachman. Dengan penetapan ini, maka HM Harris resmi bukan Bupati Pelalawan lagi untuk saat ini.

"Untuk mengisi kekosongan itu, maka kita tunjuk Sekda, sebagai pelaksana harian Bupati Pelalawan," kata Plt Gubernur Riau Arsyadjuliandi Rachman, Selasa (5/4/2016) dilansir riaubook.com.

HM Harris kembali akan menjabat sebagai Bupati Pelalawan untuk periode 2016­2021 setelah memenang­kan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak De­sember 2015 lalu. Pelantikan HM Haris sebagai Bupati kembali dijadwalkan akan digelar 19 April mendatang.

"19 April nanti, Insya Allah pak Harris akan dilantik lagi menjadi Bupati Pelalawan," jelasnya.

Pada kesempatan itu, Plt Gubri berpesan kepada PLH Bupati Pelalawan, untuk menjalankan tugas dan tanggung jawab sebagai pimpinan.

Usai memimpin apel HUT Satpol PP ke 66 tingkat Provinsi Riau di Pangkalan Kerinci, Plt Gubri menyerah­kan berkas SK PLH Bupati Pelalawan. [rbc|mpp]

Sekda Ditunjuk Sebagai Plh Bupati Pelalawan

PELALAWAN, MPP | Pemerintah Kabupaten (Pem­kab) Pelalawan mengucurkan bantuan pendidikan kepada mahasiswa. Proses pencairan dilakukan mulai 5 April ini hingga 22 April mendatang.

Ada dua jenis bantuan yang digelontorkan sekaligus, yakni bantuan pendidikan kepada mashasiswa berprestasi dan bantuan pendidikan terhadap mahasiswa yang tidak mampu. Pengurusan pencairan kedua item bantuan ini dilakukan di ruangan Bagian Kesra di lantai II kantor bupati.

"Jumlah mahasiswa yang menerima bantuan mencapai 1.337 untuk kedua jenis ini. Anggarannya mencapai Rp 3 Miliar lebih," sebut Kepala Bagian Kesejahteraan Rakyat (Kesra) Sekretariat Daerah Ka­

Mahasiswa Sudah Bisa Urus Bantuan Pendidikan

PASIR PENGARAIAN, MPP| Anggaran Dana Desa (ADD) Kabupaten Rokan Hulu (Rohul) hingga saat ini masih belum dicairkan dari pemerintah pusat. Penyaluran ADD baru akan dilakukan setelah Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) Rohul 2016 disahkan.

"ADD disalurkan untuk 139 desa di Rohul. Seharusnya dana ini sudah bisa dicairkan Maret 2016 lalu, namun karena APBD 2016 belum disahkan,

dana ini pun masih ditunda," ujar Kepala Badan Pember­dayaan Masyarakat dan Pe­merintahan Desa (BPMPD) Rohul, H Abdul Haris SSos MSi dilansir halloriau.com, Kamis (7/4).

Haris bilang sesuai revisi mekanisme penyaluran, ADD seharusnya sudah bisa dicair­kan Maret 2016 lalu sebesar 60 persen. Sedangkan sisanya 40 persen lagi, akan disalurkan Agustus 2016 mendatang.

Alasan Pemerintah pusat

belum salurkan ADD tahun 2016, jelas Abdul Haris lagi, mengacu Peraturan Menteri Keuangan RI Nomor 247/PMK tahun 2015, tentang Tata Cara Pengalokasian, Penyalu­ran Penggunaan, pemantauan dan Evaluasi Dana Desa.

Di peraturan tersebut, di­bunyikan pencairan ADD baru dapat dilakukan pihak Ke­menterian Keuangan, setelah sahnya APBD murni serta di­terbitkannya Peraturan Bupati, tentang Tata Cara Pembagian

dan Penetapan Rincian ADD ke setiap desa.

Dijelaskan, sebelum ADD disa lurkan ke­139 desa pene­rima, dana desa dari APBN 2016 disalurkan Kementerian Keuangan melalui kas daerah. Lalu ditransfer langsung ke rekening desa penerima dana tersebut. Begitu APBD Rohul disahkan, pusat akan transfer dana desa ke kas daerah.

"Agar tidak terjadi ke­terlambatan dalam proses pencairan dana desa yang

bersumber dari APBN, 139 desa penerima ADD diimbau menyiapkan kelengkapan ad­ministrasi yang dibutuhkan," imbaunya.

Administrasi yang harus dilengkapi antara lain adalah Anggaran Pendapatan Belan­ja Desa (APBDes), Rencana Kerja Tahunan (RKT), RPJM Desa serta laporan realisasi penyaluran dan konsolidasi penggunaan dana desa ta­hun anggaran sebelumnya. [hrc|mpp]

Penyaluran ADD Rohul Tunggu Pengesahan APBD

BANGKINANG, MPP | Rumah Sakit Umum Dae­rah (RSUD) Bangkinang, telah menjalin kerjasama dengan Kejaksaan negeri (Kejari) Kampar. Kerjasama ini dikuatkan dengan penan­datanganan Momerandum of Understanding (MoU) antara kedua belah pihak pada akhir bulan lalu.

MoU yang disepakati adalah bantuan untuk pe­nanganan terkait permas­alahan hukum RSUD Bang­kinang. MoU ini ditandata­ngani oleh pipimnan kedua belah pihak, yaitu Kepala Kejari kampar, Rosmiati, dan Direktur RSUD Bang­kinang, dr. Wira Dharma.

Dalam MoU yang disepa­kati, disbutkan bahwa pi­hak Kejari kampar akan menyelesaikan permasala­han hukum, baik perdata

maupun tata usaha negara, serta perwakilan Kejari akan menjadi pengacara RSUD Bangkinang.

“Kita dari RSUD minta bantuan Kejari Kampar da­lam menyelesaikan beberapa permasalahan yang kami hadapi, salah satu perma­salahannya sengketa Lahan RSUD yang di klaim oleh

pihak lain,” sebut dr. Wira.Kedua belah pihak ber­

harap MoU ini tidak hanya sakedar seremonial belaka. kejari juga menyarankan pihak RSUD bangkinang siap untuk berkonsulta­si terhadap hal­hal terkait hukum saat menjalankan tugas sebagai penyelenggara negara. [canggih|mpp]

Kejari Kampar Backup RSUD Bangkinang

BANGKINANG, MPP | Perusahaan Listrik Negara (PLN) Rayon bangkinang membuat program penambahan daya gra­tis. Program ini hanya berlaku untuk pelanggan rumah tangga yang ingin meningkatkan daya dari 900 VA menjadi 1300 VA.

Program menambahan daya gratis ini berlaku hingga 31 Desember 2016 mendatang. namun, PLN Rayon Bangkinang tetap akan mensosialisasikan kepada masyarakat di Kabupaten Kampar.

Penerapan program ini berdasarkan surat Kepala Divisi (Kadiv) Niaga PLN. Maneger PLN Rayon Bangkinang ber­harap banyak masyarakt yang masih berada dalam tarif R (pelanggan 900 VA) memanfaatkan program ini untuk me­ingkatkan daya listrik di rumahnya.

“Sesuai dengan surat dari Kadiv Niaga PLN NO.0124/AGA.01.01/DIVAGA/2016 tanggal 14 maret 2016 PLN mengadakan program penambahan daya gratis dari 900 VA menjadi 1300 VA, untuk itu saya menghimbau seluruh masyarakat pelanggan PLN di rayon bangkinang agar tidak menyia­ nyiakan kesempatan besar ini,” ungkap kepada Merah Putih Pos di ruang kerjanya, Rabu (6/4).

Warga yang berminat memanfaatkan fasilitas ini dapat langsung mendaftarkan peningkatan daya, atau ingin men­getahui informasi lebih lanjut tentang hal ini dapat langsung menghubungi petugas PLN di kantor PLN Rayon Bangkinang. [canggih|mpp]

PLN Gratiskan Tambah Daya

bupaten (Setdakab) Pelalawan, Akhmamul Hadi .

Tenggat waktu pencairan bantuan pendidikan ini me­mang sengaja diberi jeda cukup lama. Tujuannya agar para penerima bantuan lelua­sa menentukan waktu untuk pengambilan dana bantuan. Mengingat, para mahasiswa harus mengikuti perkulia­han setiap harinya di kampus masing ­masing.

Akhmadul bilang, pihaknya juga sengaja tidak menjadwal­kan nama­nama peserta setiap hari. Sebab apabila sistem itu diterapkan, ditakutkan meng­ganggu masa kuliah. "Jadi mahasiswa itu sendiri yang mencari hari dan tanggal bera­pa dia punya waktu luang me­ngurus pencairannya," tambah Akhmamul Hadi. [tbp|mpp]

PERWAKILAN Kejari Kampar dan RSUD Bangkinang canggih/mpp

AKTIFITAS pengambilan dana bantua n pendidikan

BANGKINANG, MPP | Kepala Dinas Perkebunan Provinsi Riau, Zulher makin memantapkan niatnya untuk maju dalam bursa kepala daerah Kabupaten Kampar 2017. Rabu (6/4) pekan lalu, Zulher telah menyerahkan formulir pendaftaran bakal calon Bupati Kampar ke Sek­retariat DPD Partai Golkar.

Usai menyerahkan for­

mulir pendaftaran, Zulher juga menyempatkan diri mengunjungi kantor Per­satuan Wartawan Indonesia (PWI) Kabupaten Kampar. Dalam kesempatan tersebut, Zulher disambut langsung oleh Ketua PWI Kampar, Aprizal.

Zulher berdiskusi bersa­ma awak media yang turut hadir dalam kesempatan

tersebut, dan menyam­paikan alasan kuatnya un­tuk memim pin Kabupaten Kampar kedepannya meng­gantikan Bupati Jefri Noer.

“Tujuan saya maju menu­ju kursi Kampar 1 semata­ mata hanya untuk ibadah," sebutnya.

Zulher bilang saat ini ma­kin banyak dukungan dari masyarakat kepadanya. Ini

membuatnya semakin opti­mis untuk terus maju meraih kursi Kampar 1. Untuk itu Zulher sangat membutuhkan dukungan, terutama dari kalangan awak media.

"Tentunya saya sangat mengharapkan dukungan dari kawan­kawan war­tawan, terus terang saya sam­paikan, bagi saya wartawan adalah guru," sebutnya.

Zulher menyampaikan bahwa apabila nantinya Par­tai dan masyarakat mem­berikan amanah kepadanya untuk dapat memimpin Ka­bupaten Kabupaten lima ta­hun kedepan, Ia akan mem­buka diri untuk menerima kritik dan masukan dari masyarakat, termasuk dari kalangan jurnalis. [canggih| mpp]

BANGKINANG, MPP | Dewan Perwakilan Rakyat Daer­ah (DPRD) Kabupaten Kampar punya jawaban sendiri soal penerapan finger scan (sistem kunci menggunakan sidik jari) di beberapa tempat penting di ruangan kerja anggota dewan. Hal ini menjawab soal finger scan yang menjadi temuan KPK.

KPK menilai keberadaan finger scan sebagai bukti tidak transparannya anggota dewan terhadap ma­syarakat.­Pasalnya,­dengan­adanya­finger­scan­ini,­maka akses ke ruangan hanya dapat dilalui oleh orang yang terdaftar dalam mesin tersebut.

Mesin finger scan tidak hanya digunakan di ruang rahasia, tapi juga terdapat di ruang yang harusnya dapat diakses oleh masyarakat umum, misalnya ruang komisi. Meski begitu Sekretaris DPRD Kabupaten Kampar, Ramlah, SE, MSi menjawab rencana DPRD Kampar menerapkan sistem finger scan.

"Sistem ini kami gunakan semata­mata hanya untuk memberikan rasa keamanan dan kenyamanan saja," sebutnya, Senin (4/4), kepada Merah Putih Pos.

Ramlah­bilang­justru­keberadaan­mesin­finger­scan­untuk kenyamanan para tamu, yaitu masyarakat itu sendiri, saat menemui wakil rakyatnya. Ramlah menga­ku sebagai pelayan publik setiap melayani masyarakat yang mendatangi gedung wakil rakyat, terutama untuk menyalurkan aspirasi.

"Perlu di garis bawahi bahwa sistem pintu sidik jari ini bukan berarti kami tidak transparan, kami siap dan selalu terbuka kepada siapa saja yang membutuhkan informasi dari kami, seperti saat ini, Merah Putih Pos kan kami sambut dengan baik dan kami berikan informasi yang dibutuhkan. [zulfitra|mpp]

Temuan KPK, Sekwan Bantah Finger Scan Batasi masyarakat

Zulher Makin Mantap Maju Pilkada Kampar

PELALAWAN, MPP | Peme­rintah Kabupaten (Pemkab) Pelalawan segera melakukan lelang beberapa unit kenda­raan dinas aset Pemkab pelal­awan. Sayangnya, sebagian besar kendraan yang akan dilelang dalam keadaan rusak parah.

Kendraan­kendraan yang akan dilelang saat ini terparkir di halaman Perkantoran Sek­retariat Daerah Kabupaten Pelalawan. Selain dalam kondi­si rusak parah, sebagian lagi malah dalam kondisi hancur.

Beberapa kendaraan, ter­utama mobil komponennya sudah tidak lengkap lagi. Se­perti mobil bak terbuka yang pernah digunakan oleh Satpol PP, pada bagian depan mobil terlihat komponennya sudah

hilang.Selain itu, ada juga bebe­

rapa mobil lainya yang dalam kondisi hancur. Selain kom­ponen bagian luar yang tidak lengkap, kompen lainya pada bagian mesin juga sudah ba­nyak yang hilang.

“Dengan kondisi yang apa adanya kendaraan akan dilelang, seperti yang terparkir saat ini,” terang Kepala Ba­gian Aset Sekretariat Pemkab Pelalawan, Edi Surya, dilansir GoRiau.com, Jumat (7/4).

Kendraan aset Pemkab Pelalawan yang akan dilelang sebanyak 61 unit. 11 unit di­antaranya adalah kendraan roda empat, sisanya kendraan roda dua.

Sebelum proses lelang dilakukan, Pemkab Pela­

lawan terlebih dahulu akan melakukan apraisal (penaksi­ran harga) untuk menentukan harga jual. Proses apraisal akan dilakukan oleh Kantor Pelayanan Kekayaan Negara dan Lelang (KPKNL).

“Setelah disurvei oleh tim,

akan didapat taksiran harga­nya,” sambung Edi.

Edi bilang, proses lelang akan diusahakan dilakukan pada tahun ini. Meski ada be­berapa proses lagi yang harus dijalankan sebagai kelengka­pan administrasi.

“Jika hasil penilaian atau penaksiran harga dari KPKNL telah selesai, maka akan dilan­jutkan proses administrasi berikutnya,” terangnya.

Dalam penentuan harga lelang kendaraan tersebut, Tim KPKNL akan menentukan harga setelah melihat langsung dan melakukan pendataan serta pengecekan dan juga pemotreran kendaraan.

Setelah menetapkan har­ga, proses lelang juga akan dilakukan oleh KPKNL. Wak­tu pelaksanaan lelang juga belum bisa dipastikan kapan.

“Jadi nanti yang akan melakukan pelelangan juga bukan kita, tapi KPKNL. Saat ini masih dalam proses admin­istrasi pelelangan,” tutupnya. [grc|mpp]

Kendaraan Butut Pemkab Segera Dilelang, Berminat?

KENDRAAN aset Pemkab Pelalawan yang akan dilelang

tribu

n pe

kanb

aru

GEDUNG STTD

sttd

.ac.

id

inte

rnet

www.liputanmerahputih17.com

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 201613 SIAK & MERANTI

SIAK, MPP | Tiga Sekolah Menengah Atas (SMA) seder-ajat di Kabupaten Siak melak-sanakan Ujian Nasional Berba-sis Komputer (UNBK) mulai tahun 2016 ini. Sekolah-se-kolah tersebut diantaranya SMKN 1 Mempura, SMAN 1 Siak dan SMKN 1 Kandis yang menjadi sekolah percontohan.

Saat meninjau pelaksa-naan UNBK di SMAN 1 Siak, Bupati Siak Drs H Syamsuar MSi sempat memberikan pen-garahan kepada siswa sebelum ujian berlangsung. Ia mengaku optimis penggunaan sistem komputerisasi sudah familiar dikalangan pelajar, sehing-ga tak khawatir siswa akan kesulitan mengoperasikan komputer. Setelah menanya-kan kepada siswa, Syamsuar mengaku senang karena tak ada kesulitan bagi pelajar un-tuk menggunakan komputer.

"Kalau tahun depan aturan ujiannya sudah harus pakai komputer semua, kita ya-kin anak-anak tak kesulitan. Anak-anak kita sekarangkan beda sama dulu, sudah high teknologi semua, sudah lebih jago dari kita menggunakan komputer," kata Syamsuar disela-sela peninjauan, did-ampingi Kepala Dinas Pendi-dikan dan Kebudayaan (Dik-bud) Kadri Yafis, Camat Siak Wan Saiful dan dua orang petugas auditor dari Inspek-torat Jenderal Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan ketika mengunjungi SMAN 1

Siak, Senin pagi (4/4).Disaat bersamaan, Wabup

Siak Alfedri juga mengecek pelaksanaan ujian di SMKN 1 Mempura bersama anggo-ta DPRD Siak Sujarwo dan Camat Mempura Hendy Der-havin.

Optimisme Syamsuar itu terjawab saat berinteraksi den-gan sejumlah pelajar, sebelum ujian berlangsung. Para siswa tampak yakin dan tanpa be-ban mengikuti pelaksanaan ujian itu.

"Dari tadi malam bapak sudah doakan kalian, mu-

dah-mudahan kalian lulus semua ya. Harus optimis semuanya," jawab Syamsuar memotivasi pelajar.

Puguh Sutrisno, Ketua Panitia Pelaksana UNBK SMAN 1 Siak menambah-kan, pengerjaan soal online lewat sistem komputerisasi ini, dirasakan jauh lebih cepat dan praktis pelaksanaannya. Sebelum ujian dimulai, para peserta akan diberikan kode pin seperti token, untuk men-gakses soal ujian yang materi soalnya berbeda satu sama lain. Jawaban peserta ujian melalui

sistem online ini langsung masuk ke server pusat. Namun, dibalik praktis dan kerahasiaan pelaksanaan sistem canggih, ini tak berarti tanpa tantangan.

"Untuk kendala pera-latan komputer Insya allah, tak ada masalah dan sudah kita siapkan. Kendala yang dikhawatirkan muncul justru dukungan asupan listrik PLN. Kalau listrik mati sekalipun sebentar, kita khawatir akan berpengaruh pada konsentrasi siswa," ujarnya.

"Tapi kita sudah berkoor-dinasi dengan PLN Siak agar

tak ada pemadaman listrik saat ujian," tambah Puguh.

Auditor Inspektorat Jen-deral Kemendikbud yang hadir untuk monitoring, menga-ku puas dengan pelaksanaan UNBK di Siak. Salah seorang petugas auditor Syamsuri menyebutkan, persiapan uji-an yang dilaksanakan sudah sesuai dengan ketentuan.

"Tidak ada keluhan mau-pun kendala, semua berjalan lancar. Mudah-mudahan sam-pai hari Kamis pelaksanaan ujian berjalan lancar. Semoga kondisi yang baik ini bisa terus dijaga sesuai motto jujur dan berprestasi," kata dia did-ampingi rekannya, Fery Hasan.

Selain meninjau pelaksa-naan Ujian Nasional di sekolah dengan sistem online, Bupati Syamsuar dan rombongan juga meninjau pelaksanaan ujian dengan metoda Paper Besties (PBT) di beberapa sekolah lain, diantaranya SMKN 1 Siak, MAN 1 Siak dan SMAN 2 Siak. Di sana Syamsuar juga sempat berinteraksi dengan panitia pelaksana ujian, guru pengawas, dan siswa yang baru saja selesai mengikuti ujian.

Tahun ini, sebanyak 5.923 siswa SMAN sederajat mengi-kuti Ujian Nasional dengan dua metode, UNBK dan PBT. Dari jumlah itu, 3.968 siswa merupakan peserta UN dari SMA sederajat, sementara sisanya 1.955 siswa merupa-kan peserta ujian dari SMK.[grc|mpp]

SEJUMLAH pelajar menyalami Bupati Siak H Syamsuar, sebelum mengikuti ujian nasional. (foto:humas siak)

Tiga Sekolah di Siak Gelar UNBK

SIAK, MPP | Sejak sebulan yang lalu Minggu (6/3) su-mur bor milik Ahmad Zubir, warga Kampung Benayah, Kecamatan Pusako, Siak tetap mengeluarkan gas, sehingga warga yang ada di sekitar sumur bor tersebut terpaksa mengungsi di tempat lain.

Menurut keterangan war-ga, sumur ini mulai menyem-burkan gas dari dalam sumur bor sejak, Minggu (6/3) bulan lalu hingga, Rabu (6/4). Ada beberapa titik yang masih ke-lihatan beraktivitas, sedangkan enam titik lagi sudah di tutup

dengan mengunakan pipa besi."Lihat saja sendiri di lokasi,

sekarang keadaan sumur bor itu semakin hari semakin meluas, uap gas dari perut bumi juga makin banyak di dalam sumur tersebut. Luas sumur borpun sudah semakin melebar menjadi 7 X 5 meter.

Artinya, sumur bor terse-but semakin meluas. Kita dari pemerintahan kampung hanya bisa berharap kepada pemerintah agar dapat mem-bantu dan sesegera mungkin menutup lobang gas tersebut. Agar warga kita tidak resah

dan ketakutan," kata Samsuri selaku Penghulu Kampung Benayah, Rabu (6/4).

Lebih lanjut Samsuri men-ceritakan, sejak kejadian itu warga yang tinggal di sekitar sumur bor diimbau agar ber-pindah terlebih dahulu dari tempat tinggalnya. Ini bertu-juan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.

"Kita juga mengimbau ke-pada warga yang tinggal di sini untuk pindah, sementara menunggu gas itu tidak keluar lagi. Namun karena sam-pai saat ini gas itu bukannya

mati malah bertambah, secara otomatis warga mau tak mau harus tetap mengungsi.

Untuk itu, kita minta pe-merintah agar segera menan-gani ini dengan serius, agar mereka bisa kembali ketem-patnya, kan kasihan sampai berbulan-bulan mengungsi," ungkapnya.

PT BOB TurunKetika ditanya apakah be-

lum ada pemerintah turun ke lapangan, penghulu menjawab belum. Hanya perwakilan pe-rusahaan BOB yang turun dan

memberikan pipa besi."Bupati Siak belum ada

ke sini untuk melihat sumur bor yang mengeluarkan gas beracun, tapi kalau pihak pe-rusahaan BOB sudah. Mereka memasang pipa besi sebanyak enam titik di lokasi tersebut. Untuk mencegah melebarnya sumur itu. Tapi masih ada juga uap gas yang lain yang masih belum tertutup," jelasnya.

Sementara itu, Ahmad Zubir pemilik sumur bor tersebut merasa sangat keber-atan dan resah karena sudah hampir satu bulan mengungsi ke tempat lain atau ke tempat saudaranya.

"Kami sangat risau sekali, apalagi selama lebih kurang satu bulan kami mengungsi dan menumpang ditempat saudara. Kami sebagai mas-yarakat tentunya sangat ber-harap sekali supaya gas ini bisa diatasi dan ditutup, agar kami bisa kembali kerumah kami beraktifitas seperti biasanya," keluhnya.

Sumur bor yang tadinya hanya setengah meter seka-rang sudah meluas hingga 5 sampai 7 meter. Di dalam sumur tersebut juga dijumpai beberapa titik uap gas, ada 6 titik uapan gas yang sudah diberi pipa besi oleh pihak perusahaan BOB dan ada beberapa titik lagi uapan gas yang belum ditutup.

Diketahui di enam lubang pipa besi yang ditanam ke dalam sumur tersebut menge-luarkan uap dan suara yang membuat warga menjadi pe-nasaran dan ingin mendekat. [rmc|mpp]

PENGHULU menunjukkan sumur bor yang mengeluarkan gas yang semakin hari semakin melebar dan menguap.

Sumur Keluarkan Gas, Warga Mengungsi

SIAK, MPP | Dalam waktu dekat, Taman Lalu lintas yang berada di Jalan Tanjung Agung, Kecamatan Mempura segera diresmikan. Hal ini diungkapkan Kepala Dinas Perhubungan dan Informatika (Dishubkominfo) Kabu-paten Siak Kharudin, Selasa (5/4).

"Kita saat ini lagi membahas waktu yang tepat untuk peresmian pembangunan Taman Lalulintas. Tentu hal ini akan kita bahas ke Bupati terlebih dahulu," ungkapnya. Sementara itu, Kasatlantas Polres Siak AKP Galih Apria, beberapa waktu lalu mengungkapkan, rasa kagumnya terhadap Taman lalulintas tersebut.

"Di Riau ini hanya kabupaten Siak yang memiliki Taman Lalulintas seperti ini, selain tempat edukasi juga menjadi tempat bermain," jelasnya.

Ia juga mengatakan, Polres Siak juga telah mem-berikan bantuan berupa mobil kecelakaan yang ditaruh disana, untuk sebagai pelajaran bagi pengunjung.

"Kita harapkan nantinya taman ini sebagai salah satu kunjungan wisata di kabupaten Siak yang menjadi tempat belajar," jelasnya.

Lebih lanjut Galih mengatakan, nantinya di taman ini Polres Siak akan memposkokan mobil pentas di sana.

"Mobil Pentas ini seperti pustaka keliling. Yang berisi buku-buku pengetahuan bagi anak anak," ungkapnya.

Ia juga berharap, dengan adanya taman ini, tentun-ya masyarakat dapat mengetahui dan belajar tentang rambu rambu.

"Semoga taman ini, jadi salah satu ikon kabupaten Siak, selain tempat tempat wisata lainnya," harapnya.[rmc|mpp]

Taman Lalu Lintas Segera Diresmikan

SIAK, MPP | Sebanyak 600 PNS yang selama ini meng-abdi di Kabupaten Siak akan diserahkan ke Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat. Ini dilakukan berdasarkan petunjuk dari UU Nomor 23 Tahun 2014 terkait urusan wajib dan pilihan terhadap bidang yang ada.

Bidang tersebut, di antaranya guru SMA, SMK, Pengawas Tenagakerjaan, Dinas Kehutanan, Distam-ben, Tenaga Penyuluh KB, Penyuluh Perikanan dan Pengelolaan Terminal. Demikian dijelaskan Kepala BKD Kabupaten Siak Lukman, Rabu (6/4).

Terkait pembagian urusan seperti yang telah dia-manatkan Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tersebut, sebanyak 600 lebih PNS di lingkungan Peme-rintahan Kabupaten Siak akan diserahkan ke Provinsi Riau pada 2 Oktober 2016 mendatang.

Segala urusan terhadap PNS tersebut menjadi tang-gung jawab Pemerintah Provinsi Riau dan Pemerintah Pusat sesuai dengan bidangnya.

“ Sedangkan terhadap persoalan pendataan aset-aset daerah yang ada terkait rencana penyerahan terhadap urusan wajib dan pilihan tersebut, sudah dilakukan pendataan. Termasuk juga dengan pendataan terhadap personilnya. Saat ini tinggal menunggu finalnya saja,”pungkasnya.[rmc|mpp]

SELATPANJANG, MPP | Sekolah luar biasa bawah naungan Yayasan Sekar Meranti di Desa Anaksetatah Kecamatan Rangsangbarat Kepulauan Meranti, Riau, menerima bantuan dari Yayasan CEO Selatpanjang. Bantuan itu berupa kursi roda, dan paket sembako.

Kepala SLB Rangsangbarat Syafrizal, Kamis (7/4) membenarkan adanya bantuan itu. Kata Syafrizal, bantuan tersebut diberikan kepada SLB Rangsangbarat pada tanggal 6 April 2016.

Dijelaskan Syafrizal, adapun bantuan yang diberikan Yayasan CEO ini berupa 2 unit kursi roda untuk siswa, 8 paket sembako untuk 8 orang guru SLB, dan 4 paket besar makanan untuk anak-anak didik di SLB tersebut.

“Empat paket itu kita bagi-bagikan agar semua siswa merasa,” ujar Syafrizal.

Syafrizal mengaku waktu kedatangan tamu yang tak diduga itu sempat meneteskan air mata. Sebab, sejak mereka berdiri beberapa tahun ini, belum pernah mendapatkan bantuan serupa.

“Kami dari SLB yang serba kekurangan ini mem-buka pintu selebar-lebarnya bagi siapapun yang ingin memberikan bantuan dalam bentuk apapun,” tambah Syafrizal.

Hadir saat penyerahan sejumlah bantuan ini, pihak guru dan perwakilan Yayasan CEO Yeni Yanti, Winda, Dwi S, Siok, dan Rini Septiani. [grc|mpp]

SELATPANJANG, MPP| Ancaman abrasi di pulau terluar Indonesia yaitu di Kepulauan Meranti, Riau, semakin hari semakin parah. Tak sedikit rumah-rumah warga terpaksa dipindahkan akibat tebing runtuh akibat abrasi.

Seperti di Desa Mekong Kecamatan Tebingtinggi Barat, Kepulauan Meranti. Rumah-rumah warga desa yang terletak di depan Selat Melaka itu saat ini sedang diambang kehancuran atau akan tercebur ke laut dalam

waktu dekat.Rumah Mak Nah misalnya,

seorang janda tua yang tinggal di pinggir laut Desa Mekong. Jarak tebing dengan bagian samping rumahnya hanya sekitar dua meter saja lagi. Karena sudah takut tebing terus saja ambruk, wanita tua itu menutup akses jalan di samping rumahnya tersebut.

Mak Nah tidak sendiri, masih ada beberapa warga lain yang mengalami nasib serupa.

Padahal, ada turap penah-an ombak dibangun. Namun, turap-turap ini tidak member-

ikan manfaat yang maksimal. Air laut tetap saja masuk dan menghantam tebing melalui gorong-gorong turap.

Menanggapi hal ini, Kepala Desa Mekong A Rahman mengaku sudah menyam-paikan keluhan akan ancaman abrasi ke Pemda Meranti. Hal itu pula menjadi prioritas pembangunan di Desa Me-kong dan telah disampaikan dalam Musrenbang tingkat kecamatan di Tebingtinggi Barat beberapa waktu lalu.

Keluhan serupa juga dis-ampaikan A Rahman saat

menghadiri Reses anggota DPRD Kepulauan Meranti Azni Safri dan Nursyahruddin di Desa Mekong, Rabu (7/4). “Katanya perbaikan turap itu menjadi prioritas Pemda. Tapi, menjelang itu diperbaiki, saya akan gelar gotong roy-ong di titik-titik abrasi dekat rumah warga,” ujar Rahman.

Sementara Azni Safri dan Nursyahruddin mengaku akan memperjuangkan mas-alah perbaikan turap di Desa Mekong. Hanya saja, mereka harus meminta di tingkat provinsi maupun pusat. Se-

bab, APBD Kepulauan Mer-anti diyakini tidak akan kuat untuk memperbaiki turap tersebut.

Sekedar informasi, turap penahan ombak itu sebe-narnya sudah dibangun sejak zaman Bengkalis. Namun, hingga saat ini turap tersebut tidak lagi berfungsi maksimal. Di beberapa titik malah sudah ada yang ambruk. Akibatnya, air laut leluasa masuk dan menerjang tebing-tebing yang menyebabkan abrasi hebat di Desa Mekong (Pulau Tebing-tinggi). [grc|mpp]

Rumah Warga Mekong Riau Terancam ‘Nyebur’

SLB Sekar Meranti Terima Bantuan Yayasan CEO

Ratusan PNS akanDiserahkan ke Pemprov

TAMAN Lalu Lintas Tanjung Agung yang juga jadi objek wisata sekaligus sarana edukasi rambu-rambu dan tertib berlalu lintas.

TAMAN Lalu Lintas Tanjung Agung yang juga jadi objek wisata sekaligus sarana edukasi rambu-rambu dan tertib berlalu lintas.

inte

rnet

inte

rnet

inte

rnet

inte

rnet

Merah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 2016 14

P R E S T A S I

Jefri Komarudin, penge-lolah seluruh cabang Marta-bak Djoeragan Kota Pekanba-ru mengatakan kalau seluruh varian dan rasa Martabak Djoeragan berbeda dari tem-

pat lain, lebih manis, legit, dan kaya akan isian. Yang jelas, rasanya tidak akan di dapat di tempat lain.

“Kami juga ada Martabak Asin yang terdiri dari isian

ayam teriyaki dan sapi lada hitam. Itu cuma ada di tem-pat kami,” ungkap Jefri ketika MERAH PUTIH POS berkun-jung ke outlet Djoeragan Mar-poyan, Kamis (7/4).

Menurut Jefri, konsumen sangat menyukai martabak dengan isian keju coklat, karena rasanya yang lezat dan mengandung banyak isian ketimbang tempat lain.

Untuk Martabak normal sendiri, Djoeragan mem-banderol harga mulai dari

Djoeragan Punya Hampir 100 Varian

OLIFVIA Monica, siapa yang menyangka kalau mahasiswa semester 8, Pendidikan Ba-hasa Inggris, Universitas Riau ini merupakan seorang penulis novel berbakat yang saat ini telah meluncurkan beberapa karyanya.

Berawal dari kegemarann-ya menulis diary saat masih dibangku sekolah dasar dan berlanjut dengan menjadi penulis puisi juga cerpen saat

di SMP, akhirnya menjadi seorang novelis bukanlah

perjalan yang singkat dan mudah. Banyak

halang rintang yang harus ia lewati hingga bisa seperti saat ini.

“Awalnya hanya hobi menulis diar

saat SD, berlanjut menyukai rangkai puisi dan menulis cerpen saat SMP,” ujar Monic, begitu ia disapa, ketika di temui MERAH PU-TIH POS, Rabu (6/4).

Monic menutur-kan bahwa novel per-dananya menceritakan per-

jalanan ia dan teman-teman

seasrama ketika menuntut ilmu dijenjang SMA. Ia memberi judul novel tersebut XV, yang berarti juga angkatan ke-15.

“Saya sempat menganggur selama se-tahun setelah lulus SMA

karena gagal diterima di salah satu Sekolah Tinggi, hal ini membuat saya mempunyai banyak waktu yang saya habiskan dengan kursus berbagai bahasa, dan sambil menulis novel yang saya janjikan kepada sahabat saya saat SMA itu,” kisahnya.

Novel pertama monic selesai dalam wak-tu 3 bulan. Dalam satu hari ia menargetkan mampu menulis sebanyak 1 bab dan berisi kurang lebih 10 halaman. XV sendiri terdiri atas 30 bab.

“Setelah saya menyelesaikan tulisan saya, masih banyak halangan yang saya temui, terutama saat novel yang saya tulis ditolak oleh penerbit, saya sempat down karena hal itu. Tapi, melihat support dan respon orang – orang terdekat dan juga motivasi dari penulis senior, akhirnya

saya melanjutkannya kembali dengan sedikit perbaikan disana-sini. Meski de-mikian novel saya kembali ditolak, namun kali ini saya men- coba melaku-

kan marketing sendiri melalui w w w. n u l i s -buku.com dis-ana kita dibe-rikan kesem-patan menjadi self publishing dimana kita sendiri yang menjdi mene-jernya”. Ujar Monica.

M o n i c b a r u s a j a m e n y e l e -saikan novel t e r b a r u n -ya dengan judul Men-tari Senja, bernuansa rom an c e ,

drama, dan religi keluarga.Monic berpesan kepada siapapun

yang ingin menjadi penulis untuk tidak malas membaca, sebab dengan membaca seseorang mendapatkan referensi secara alami. Dan, mulailah menyalurkan setiap ide yang terlintas kedalam bentuk tulisan, jangan sampai disimpan sehingga lupa pada akhirnya.

“Saya menulis buku-buku saya dengan sepenuh hati dan jiwa saya, ini merupakan karya seni yang harus dirangkai dengan hati,” ujar Monica.

Bagi Monic tulisan apapun bersifat abadi. Tulisan di dunia akan terus berkembang dan akan semakin berkembang tiada henti. Ia juga berharap kedepannya ia selalu menemu-kan ide yang segar dan digemari pembaca.[narto|mpp]

Menulis untuk Keabadian

MARTABAK! Siapa yang tak kenal camilan manis dengan tekstur kenyal dan beraneka isi satu ini. Di Pekanbaru, ada satu Martabak dengan varian isi hampir 100 macam banyaknya. Yap! Martabak Djoeragan namanya, sektor usaha kuliner yang awalnya berasal dari kota Duri ini sampai Pe-kanbaru dan memiliki 5 cabang yang tersebar di setiap titip area kota, mulai dari Rumbai, Harapan Raya, Sukajadi, Panam, dan terakhir Marpoyan.

15 ribu rupiah hingga 60 ribu rupiah perloyang atau perkotak.

Keaneka ragaman vari-an yang ada di Martabak Djoeragan sendiri mem-buat Jefri membuat inovasi baru, jenis Martabak yang beberapa lainnya tidak ada di tempat selain Martabak Djoeragan, seperti Marta-bak Tipis yang dibanderol harga 13 ribu rupiah, ber-bentuk setipis kulit luas Martabak pada umumnya,

Martabak ini juga digemari pecinta Martabak Kota Pekanbaru.

Selain itu, Jefri juga me-nerima order event-event tertentu pada waktu kapan-pun 24 jam setiap harinya. “Event seperti ulangtahun, rapat, atau apapun kami terima,” ujar Jefri.

Kedepannya, Martabak Djoeragan akan melaku-kan ekspansi ke beberapa kota di luar Provinsi Riau seperti Padang, Batam, dan Malaka. [ivan|mpp]

ADA begitu banyak destina-si kuliner menarik di Kota Pekanbaru. Masing-masing memiliki poin penjualan yang unik. Waroeng Saneza salah satunya, dengan konsep minimalis modern untuk interiornya, Woroeng Saneza menyuguhkan menu favorit masyarakat Sumatera pada umumnya, seperti ayam ba-kar, krim sup, dan berbagai olahan mie khusus ala Saneza.

Ika Sari (36) Selaku own-er dan pengelolah Waroeng Saneza mengatakan bah-wa untuk mempersiapkan makanan sejak diorder, mer-eka membutuhkan waktu paling lama 5 menit hingga sampai meja pengunjung.

Ayam bakar mereka memiliki tekstur lembut karena proses presto dan pe-lumuran bumbu sebelum di panggang. Penyajian ayam bakar tersebut dilengkapi sambal special yang dib-uat den-gan resep r a h a s i a milik Ika.

“ D i s i n i t e r g o l o n g murah. Har-ga makanan m u l a i d a r i 2 ribu rupiah

hingga 21 ribu rupiah saja,” tutur Ika kepada MERAH PUTIH POS ketika berkun-jung ke Waroeng Saneza yang berada di Jalan Paus no. 69, Jum’at (8/4).

Selain itu Waroeng Sa-neza juga menyediakan ice cream durian dengan aneka toping. Kedepannya, Ika akan menambah daftar menu usaha kulinernya, sehingga dapat memenuhi kebutuhan masyarakat .[ivan|mpp]

Waroeng Saneza Nyaman dan Murah

Martabak Djoeragan.IST

OLIFVIA MONICA. IST

S ASTRAWIMerah Putih PosEdisi 16/11- 17 April 201615

Cerpen Danang Febriansyah

Bisa, Maka Bisalah

Ivan Tirdianata

Belum Tahu

Puisi

Ombak Menunggu

Mandhasia tidak peduli pada lingkungan yang baru dimasukinya. Dia meyakini bahwa apa­

pun keadaannya, sesungguhnya semua orang mampu berbuat lebih baik. Meski begitu, dia sadar bahwa apa yang akan dilakukan mempunyai dua akibat, tetap tunduk pada kebiasaan selama ini atau mereka akan mau berubah, setidaknya bersedia belajar dan menjalani kebiasaan baru.

“Justru, bisa jadi kamulah yang akan hanyut pada kebiasaan di sini,” Jiet Gwee menambahkan satu kemungk­inan lagi yang mungkin tak tepikirkan Mandhasia.

“Tapi harapanku, mereka ikut kebiasaanku; membaca,” sahut Mandhasia tetap yakin pada pendiriannya.

“Kalau begitu, kamu salah tempat berjualan. Ini bukan jiwa mereka. Di pasar ini, mereka hanya membeli kebutuhan sandang dan pangan. Dan kamu yang akan kalah,” kata Jiet Gwee merendahkan keyakinan Mandhasia.

Tapi Mandhasia bergeming. Dia ter­paku pada pendiriannya, tidak mempedu­likan kawannya berkulit kuningnya itu. Dan, kini ingatannya mundur beberapa waktu, saat pertama dia memasuki lingkungan yang tak ramah dengan Buku, barang yang dijualnya.

“Kau melamun?” Jiet Gwee, lelaki setengah baya itu membuyarkan inga­tannya. Mandhasia sedikit tersentak lalu menatap mata sipit kawannya yang seperti ingin selalu menyelidik apa yang sedang dipikikannya.

“Melihatmu, tiba­tiba aku ingat apa yang disabdakan nabiku, ‘tuntutlah ilmu walau sampai ke negeri China. Negeri leluhurmu itu.” Mandhasia tersenyum.

“Kau bisa belajar padaku saja, tak perlu sampa ke sana.” Jiet Gwee terdengar som­bong, namun bisa dipahami Mandhasia, “Jangan mimpi terlalu tinggi, bukumu tak akan laku di pasar tradisional ini,” imbuhnya.

“Tapi aku sudah di sini berikut daga­nganku.” Mandhasia bersikukuh sembari menunjuk buku­buku dagangannya.

“Apa yang kau dapat, kawan?” tanya Jiet Gwee. "Hingga jam sembilan ini, kulihat buku­bukumu belum laku juga,” sambungnya.

“Tunggu saja nanti,” sahut Mandhasia menghibur diri. Pada kenyataannya dari jam enam pagi hingga sekarang memang belum ada satu pun orang yang membeli bukunya.

“Sampai pasar ini bubar? Di sini tem­patnya urusan perut. Kau tahu, kenapa kiosku itu selalu ramai?” tanya Jiet Gwee memberi jeda. “Karena aku tahu apa yang mereka mau,” kata Jiet Gwee seperti meniru slogan sebuah iklan.

Kios Jiet Gwee yang dijaga istri dan anaknya memang selalu penuh pembeli. Sedangkan buku­bukunya masih berjajar rapi tak tersentuh pembeli. Ucapan Jiet Gwee sedikit menggoyahkan keyakinan­nya. Lalu dia teringat istrinya di rumah. Ia berjualan buku untuk istrinya. Untuk meyakinkan mertuanya kalau dia bekerja. Nyata benar­benar bekerja.

Lima bulan yang lalu, Mandhasia melamar Shinta, anak gadis Marakeh, tokoh Desa seberang. Pada awalnya Ma­rakeh menanyakan pekerjaan Mandhasia. Saat pemuda itu menjawab apa pekerjaan­nya, Shinta yang justru terkesima, matanya

membelalak dan hatinya ma­kin berdegup bangga. Pekerjaan yang tidak biasa bagi seorang pemuda Desa. Tapi tidak bagi Marakeh. Lelaki yang rambut dan jeng­gotnya sudah memutih itu tidak paham pekerjaan Mandhasia. Tidak masuk akal jika hanya di rumah saja lalu dapat uang.

“Kamu piara tuyul?” tanya Marakeh menusuk.

“Tidak,” jawab Mandhasia cepat. “Me­mang begitulah pekerjaan saya, hasilnya ditransfer melalui Bank.”

“Tidak mungkin. Kamu pasti ngalap berkah. Bisa jadi istri dan anakmu kelak kamu jadikan tumbal.”

“Saya tidak pernah punya pikiran seperti itu. Saya masih waras, Pak. Saya ini pemikir, bukan pengkhayal.” Mandhasia sedikit tersinggung dengan tuduhan calon mertuanya. “Saya akan nafkahi keluarga dengan hasil yang halal.”

“Saya tetap tidak terima. Saya tidak mau jika anak saya diberi nafkah dari hasil yang tidak jelas!” kata Marakeh seperti sebuah keputusan.

Shinta yang semula membumbung akan dinikahi Mandhasia langsung jatuh mendengar keputusan Bapaknya. Melihat kekecewaan Shinta, Mandhasia tertantang untuk terus meyakinkan Marakeh.

“Baiklah, jika Bapak belum paham pekerjaan saya ini, tapi akan saya buktikan dalam waktu tiga bulan, saya akan bekerja yang nyata, yang terlihat oleh bapak,” ucap Mandhasia berapi­api.

“Aku tunggu janjimu. Dalam tiga bulan kamu tidak bekerja dan masih menganggur seperti ini ...”

“Pak, saya bukan pengangguran,” Mandhasia memotong.

“Berdiam diri di rumah saja, itu nganggur.” Marakeh tidak suka kalimat­nya dipotong.

Mandhasia mengangguk. Tidak ada gunanya membantah atau Shinta akan se ­

lamanya lepas.

“ K a m u mau bekerja apa?” Suara

Marakeh melunak.“Jual buku di pasar,” jawab Mandha­

sia, lepas begitu saja. Tidak terpikirkan sebelumnya.

Jawaban itu membuat Marakeh tersenyum sinis. “Siapa yang mau beli? Buat apa buku? Buat bungkus tempe?” Marakeh kemudian tergelak.

Mendidih darah muda Mandhasia, tapi ditahan demi Shinta. “Pak, ini janjiku. Setelah aku bekerja, tolong restuilah aku menikahi Shinta.” Mandhasia terdengar memohon.

“Silahkan,” Marakeh berlalu. Mungkin orang tua itu sebenarnya suka dengan janji Mandhasia yang terlihat sung­guh­sungguh. Dan, karena itulah dia memberi kesempatan pada Mandhasia untuk membuktikan janjinya.

“Maafkan bapakku. Dia tidak tahu kalau kau mendapatkan penghasilan dari pekerjaanmu itu,” Shinta merasa bersalah dengan sikap bapaknya.

“Aku tahu. Maka aku tidak lagi mem­bantah. Aku yakin suatu saat beliau akan paham. Dan aku akan membuktikan jan­jiku. Berjualan buku di pasar.” Mandhasia meyakinkan calon istrinya.

“Aku percaya kamu.”Sekarang adalah lima bulan dari peris­

tiwa perdebatan itu. Akhirnya sejak dua bulan yang lalu Mandhasia benar­benar memenuhi janjinya, berdagang buku­buku di pasar ini. Dan telah sebulan yang lalu ia berhasil menikahi Shinta.

Di depannya, berdiri Jiet Gwee, le­laki Tionghoa, pedagang sembako yang memiliki kios di seberang kios buku Mandhasia. Lalu lalang pengunjung pasar seperti tidak memperhatikan dagangann­ya. Riuh orang­orang saling tawar dengan penjual. Mandhasia melihat mereka da­lam diam. Jiet Gwee berbalik dan kembali

menuju kiosnya untuk membantu istri dan anaknya melayani pembeli.

Meski sudah dua bulan berdagang buku dan hanya segelintir orang yang datang membelinya, namun Shinta tetap bersyukur atas penghasilan Mandhasia. Setidaknya itu telah membuktikan pada bapaknya bahwa pekerjaan suaminya nyata.

Mandhasia melihat judul salah satu buku, ‘Bisa, Maka Bisalah!’ Buku yang tadi sempat ditunjuk oleh Jiet Gwee.

“Optimis sekali. Modal awal untuk melangkah. Yakin bisa!” kata Jiet Gwee saat mengambil salah satu buku dagangan itu. Entah maksud Jiet Gwee tadi, tapi buku ini termasuk salah satu buku yang dijual di toko buku besar. Tapi, di pasar ini tidak mendapat respon dalam pasar tradisional ini. Buku itu, buku yang

ditulisnya.Mandhasia kembali membaca judul

buku itu. Lalu, teringat senyum sinis Jiet Gwee yang meremehkannya. Saat mem baca judul buku itu Mand­hasia kembali yakin bahwa dia akan berhasil dengan usa ha itu sembari memasyarakatkan buku.

Tak lama berselang, sekelompok anak muda yang masih berseragam se­

kolah berhenti di depan kiosnya. Meli­hat­lihat buku. Ada yang bertanya buku­

buku pelajaran sekolah. Namun sayang, Mandhasia kebetulan belum mendapat stok buku­buku yang dimaksud.

Seorang dari mereka mengambil se­buah buku ‘Bisa, Maka Bisalah!’ kemudian membacanya.

Anak muda itu bergumam, “wow! Buku bagus. Berapa harganya?” tanyanya pada Mandhasia.

“75 ribu,” jawab Mandhasia. “Kalau di toko buku.”

“Mahal banget.”“Kalau disini saya diskon 15 ribu, jadi

60 ribu.”Masih mahal. Pikir anak muda itu,

uang sakunya tidak cukup. Teman­ temannya kemudian ikut melihat buku itu. Membuka halaman terakhir lalu ber­gantian menatap Mandhasia dan kembali ke halaman terakhir buku itu.

“Kau, penulis?” tanya salah seorang di antara mereka terdengar ragu­ragu.

Belum sempat Mandhasia menjawab, seorang yang lain menyela. “Tak bisa dipercaya. Kios ini dimiliki penulis hebat.”

Mandhasia tersenyum kaku.Di seberang kiosnya, Jiet Gwee melihat

kerumunan anak muda di depan kios buku Mandhasia heran.

“Nasehatku langsung dijalankan Mandhasia,” Jiet Gwee bicara pada is­trinya. “Baru kali ini kiosnya dikerumuni pembeli.”

Di dalam kiosnya, Mandhasia me­layani anak­anak muda itu meminta tanda tangannya, di buku tulis, tas dan ujung baju seragam sekolah mereka.

“Terimakasih tanda tangannya.” Mereka menjabat tangan Mandhasia sebelum berpamitan pergi dari sana.

“Bukunya nggak dibeli?”Mereka tersenyum. Senyum yang

membuat getir hati Mandhasia.

Wonogiri, 30 Juli 2015 | 18.31 WIB

Kau Sudah Tahu

Kau tersenyum.Saat menoleh padaku.

Mengenal dirimu.Hanya senyum yang kulihat.

Aku tak pernah tahu.Mengawali perbincangan denganmu.

Kau sudah tahu jawabannya.Namun aku masih bertanya

Pekanbaru, Januari 2016

Raja Terpojok di Kotak Putih

Prajuritmu telah tersusun rapi.Bersiap mulai peperangan.Menghadapi rintangan dan hadangan.Musuh akan datang menghampiri

Satu per satu prajurit maju.Bergantian. Kau mengatur strategi.Kuda tak sabar berlari.

Prajurit musuh datang.Membobol pertahanan.Raja diserang tak dapat dihindari.Tak mampu bergerak di kotak putih. Pekanbaru, 2012­2015

Enggan MenantiMenanti air.Air tak ada yang mengalir.

Menanti tanah.Tanah tak lagi ramah.

Menanti udara.Tak cukup untuk menyampaikan suara.

Menanti bintang.Cahayanya sebentar lagi tak terang.

Menantimu.Aku jadi enggan menanti.

Pekanbaru, Januari 2016

Julisman, lahir di Pekanbaru 15 Juli 1985. Alumnus Universitas Islam Riau dan pernah mengelola Media Mahasiswa AKLaMASI. Gabung di komunitas Rumahkayu Pekanbaru.

DANANG FEBRIANSYAH, belajar di Komunitas Sastra ALIT

Solo, anggota FLP Solo Raya.Tinggal di Wonogiri

Di bawah sebatang nyiur, Ale­sia duduk. Gadis berambut ikal gelap itu mengenakan pakaian tipis, terusan ber­

warna­warni seperti pelangi usai hujan yang dibuat abstrak. Dia bersandar pada pokok kelapa tersebut, memandang pan­tai yang sepi pengunjung. Beberapa anak kecil berlarian, saling berkejar­kejaran di atas pasir putih yang hangat terkena pantulan sinar Matahari.

Alesia pernah mengalami masa se perti itu, kanak­kanak, saling berkeja­ran, bermain sesuka hati di bibir pantai yang selalu menyenangkan. Ada seorang teman, yang ia panggil Abang, laki­ laki dua tahun lebih tua darinya, yang belakangan ia ketahui bukan saudara kandungnya, Abang dititipkan ketika masih bayi, ketika Alesia belum lahir.

Sementara Ibu Alesia meninggal ketika gadis 18 tahun itu berusia 3 bulan. Ayahnya, seorang nelayan, membesar­kan Alesia dan Abang seorang diri sejak saat itu. Alesia menghabiskan waktu setiap harinya dengan Abang, apabila Ayahnya pergi.

Enam tahun lalu, Ayahnya itu, yang

mendedikasikan hidup untuk Alesia dan Abang, menyusul Ibu, beristirahat dalam damai, jenazahnya disemayamkan di ujung jalan berkerikil dekat bukit­bukit kupu­kupu, tempat Alesia waktu SD menghabiskan sore dengan menangkap satu dua ekor kupu­kupu di sana.

Abang menggantikan Ayah sejak enam tahun lalu, mengarungi laut dengan jaring­jaring besar dalam kapal tua Ayah mereka. Tiap senja menjelang, Alesia berada di pohon kelapa yang menghadap ke laut, memandangi de­buran ombak, menunggu sampai siluet pria di atas kapal muncul di ujung sana, di dekat bundaran Matahari sore.

Burung­burung manyar terbang, sesekali menukik dekat air, Alesia me­lihatnya, mendengar suara cekikikan anak­anak di saat bersamaan. Alesia tidak pernah keluar pulau, tidak pernah melihat rumah­rumah kaca seperti yang Ayahnya pernah ceritakan, bahwa ada banyak bangunan­bangunan kaca yang membuat Bumi semakin panas di luar Pulau, di kota penuh suara dan kebisingan yang terus menerus berlanjut. Alesia membayangkannya, merasakan

ketidak sukaannya terhadap tempat yang demikian itu.

Dia punya buku kesukaan, novel dari bahasa asing yang diterjemahkan, berjudul Civilzation. Dari novel tersebut, Alesia memikirkan masa depan yang lebih baik, masa depan yang bisa diubah dengan segenap usaha mempertahankan diri dan lingkungan.

Alesia tidak pernah meminta banyak hal sepanjang hidupnya, dan, dua hari lalu ia meminta sesuatu kepada Abang, agar dirinya diajak keluar Pulau untuk beberapa waktu, ia ingin melihat beta­pa kacaunya diluar sana, lantas dapat bersyukur lebih dalam lagi daripada saat ini.

Karena keinginan itu pula, Abang menguras tenaga, memaksa diri mengum pulkan uang lebih banyak lagi. Supaya Alesia, adik tersayangnya dapat keluar pulau untuk melihat berbagai hal yang tidak pernah ia lihat.

Akan tetapi, senja itu, Abang tak kunjung kembali, tidak hingga langit menggulung, gelap, dan semua suara anak­anak diiringi manyar­manyar kelaparan menghilang. Tersisa deburan

ombak, yang sesekali terdengar seperti siraman hujan di atas atap rumah.

Alesia cemas, hatinya gusar bukan kepalang. Abang belum kembali, belum terlihat, sementara langit yang gelap mu­lai terlihat berkilat­kilat, menggurat petir panjang. Alesia tidak berani pulang jika Abang belum kembali, dia menunggu, untuk memastikan Abangnya kembali dan bersama dirinya lagi.

Malam mulai larut, dan udara sema­kin menusuk, bersambut tetesan air yang turun perlahan­lahan, terus semakin de­ras, sampai seluruh pakaian warna­warni Alesia yang terhembus angin kuyup.

Dia melihat hamparan laut, kilatan­ kilatan perak menghantam hamparan tersebut. Alesia jadi ngeri sendiri. Abang­nya belum kembali. Masih tidak kembali hingga hujan itu reda, menghilang, dan pakaian Alesia menjadi kering tertiup angin.

Keesokan harinya, pagi­pagi sekali, Alesia terbangun di atas pasir putih. Abang tidak kembali, dia menatap pantai, laut yang luas, dan hanya om­bak riuh kesepian yang menemaninya menunggu.***

Purnama

Atas nama purnama, Kita merupa selimut memagut reranjang mimpihingga sewaktu dini harikerlip kemintang masih berjagaDalam dedoa telapak kekaki mama dari nun yang entah kau amati?

Pagi tadiLelayar telah kita rentang panjangberenang mengibaskan pepaksi doa papa yang menggergaji kekabut langitbarang ganggang mentari menjemput langitbertanam teja pada margin kadruDan pada senja keberapa kita bertaut?

Dilatar dermaga malka sesisa karutBebunga malam mekar menyapaMewangikan langu di muka pepintu

Semarang, 25 Februari 2016

Pluviophile

Ada yang selalu sederhana memesan hariSekadar dalam perjamuan secangkir potret jurai padmaMengeja nirleka pada aksara prasasti lilinTentang bisik gerimis pada maksud lain

Ada yang selalu sederhana memesan hariMenunggu malka air dan anginBerbicara dalam teras yang berjagaMengkhususkan menit–menit dalam cermin dan celah jendelaMeranumkan bunga–bunga dalam dada

Ada yang selalu sederhana memesan hariBersandar di berandaberharap pada tepi siang langit mengirimkan gerimisMelabuhkan layar–layar lelah

Ada yang selalu sederhana memesan hariMemecah riuh dalam tangan–tangan pelukisMerekah warna pada muka–muka pualamHingga merupa basah tanah

Semarang , 8 Februari 2016

Firdaus Akmal, lahir di Pekalongan 11 Oktober 1996. Sedang menempuh S1 Pendidikan IPS di UNNES. Alum-ni MIS KAUMAN, MTs Darul Amanah Kendal, satu tahun pindah ke MTs S Simbangkulon Pekalongan, MAS Simbangkulon Pekalongan. Pernah meraih juara 1 lomba cipta puisi Ellunar, Juara 2 Lomba Puisi Rumah Kita.

FIRDAUS AKMAL

JULISMAN

Merah Putih PosEdisi 16/11 - 17 April 2016 16OLAHRAGA

VSReal Madrid Wolfsburg

Lorenzo Minta Ban LembutTEXAS - Jorge Lorenzo menga­kui bahwa ia masih memiliki

kekhawatiran tentang integritas pemasok ban MotoGP menjelang seri

ketiga di Grand Prix Amerika Serikat. pada musim ini, seluruh ban MotoGP menggu­nakan merk Michelin.

Kritikan pedas itu dilontarkannya lan­taran joki Movistar Yamaha mempunyai

pengalaman yang buruk setelah gagal menyelesaikan balapan di Argentina.

“Ini adalah situasi yang sangat sulit dengan Michelin, karena kita tidak tahu ban apa yang mereka

akan berikan kepada sirkus MotoGP

di Austin. Menurut sepengetahuan saya, trek di mana biasanya memerlukan ban jauh lebih lembut daripada di Argentina,” kata juara bertahan MotoGP seperti dikutip Motorsports, Rabu (6/4/2016).

Perlu diketahui sejak Sirkuit Termas de Rio Hondo masuk kalender MotoGP pada 2014 lalu. Lorenzo tercatat hanya satu kali berdiri di podium, sehingga tak heran jika juara dunia musim lalu itu menempatkan t rek yang memiliki panjang

4.805 km sebagai s i rku it angker

untuk dirinya.Pasalnya Lorenzo merasakan insiden

kecelakaan yang menyebabkannya kehi­langan poin. Namun ia mengakui bahwa peristiwa memalukan itu adalah kesalah­annya sendiri saat dirinya berusaha keras menaklukan balapan dalam kondisi basah.

“Itu bisa terjadi bahwa untuk alasan keamanan mereka membawa ban jauh lebih sulit daripada yang kita harus gunakan selama mengaspal. Saya harap kita tidak memiliki lagi sesuatu seperti apa yang ter­jadi dengan Baz dan Redding. Tetapi tidak tergantung pada kita, itu terserah Michelin.” tutupnya. [sin|mpp]

P E K A N B A R U, M P P | P r o v i n s i r i au m e nj a d i tu an r u m a h Ke ju ar a an Nasional (Kejurnas) Tenis Meja 2016. Event ska la nasional ini rencana nya d i s e l e n g g a r a k a n p a d a 2 0 ­ 2 3 Me i 2 0 1 6 m e n ­datang bertempat di GOR Tribuana, Pekanbaru.

Ketua Umum Pengurus

Besar Persatuan Tenis Meja Seluruh Indonesia (PB PTM­SI) Lukman Edi mengatakan Provinsi riau telah siap men­jalankan helat akbar Tenis Meja ini. Ini berdasarkan kesiapan yang telah dilaku­kan dianggap sudah cukup matang.

“Secara prinsip, Riau yang memiliki berbagai

venue eks PON dini lai dinilai siap menjadi tuan rumah kejurnas tenis meja,” kata Lukman Edi dilansir Riaupos.co, Senin (4/4), saat melakukan kunjungan ke KONI Riau.

Lukman Edi merupakan putra asli Riau yang didau­lat menjadi Ketua Umum PB PTMSI menggantikan

Marzuki Ali. Ia mengaku ingin mengembalikan ke­jayaan prestasi tenis meja di Indonesia. Pemilihan Provin­si Riau sebagai tuan rumah sendiri telah dilakukan sebe­lum Lukman menjabat.

“Soal penunjukan tuan rumah itu sudah lama jauh sebelum saya terpilih menjadi ketua umum. Jadi kebetulan

saja semuanya,” katanya.Sebagai media sosiali­

sasi olahraga tenis meja, Lukman berencana akan memb ent ang kan p ap an tenis meja di sepanjang Jalan Gajah mada saat ke­jurnas berlangsung. upaya ini akan dilakukan bersama pengurus provinsi PTMSI Riau. [rpc|mpp]

BUKARES, MPP | Timnas Rumania melakukan inovasi pada jersey kesebelasannya. Nomor punggung yang digu­nakan pemain menggunakan persamaan matematika. jadi, kita harus berpikir dahulu untuk mengetahui berapa nomor punggung yang digu­nakan para pemain sepakbo­la Rumania.

Ide kreatif ini merupa­kan kerja sama yang diga­gas bersama antara Asosiasi Sepakbola Rumania dengan perusahaan lokal Nicules­cu. Jersey unik ini pertama kali dipakai Rumania saat bertanding dalam laga persa­habatan melawan Spanyol di Cluj Arena, akhir Maret lalu.

P r e s i d e n F e d e r a s i Sepakbola Rumania, Raz­van Burleanu, mengatakan bahwa tujuan penerapan persamaan matematika pada

jersey bertujuan untuk mem­bantu meningkatkan pema­haman anak­anak Ruma­nia mengenai matematika. Untuk diketahui, Rumania adalah salah satu negara dengan angka putus sekolah tertinggi di Uni Eropa, yakni sekitar 18 persen.

“Melalui proyek kam­panye ini, anak­anak akan belajar dasar­dasar sepak bola dan memiliki kesempa­tan untuk pertama kalinya di

negara kita ­ untuk menge­nal matematika melalui pendekatan yang menarik.” ujarnya dilansir Telegraph.

Timnas Rumania sendiri akan tampil di Euro 2016 nanti, Rumania tergabung di Grup A bersama tuan rumah Prancis, Albania, dan Swiss. Belum dapat dipastikan apa­kah nomor punggung ini juga akan digunakan saat tampil di Uero 2016 nanti. [tel|mpp]

Legenda F1 Dililit Hutang

BRASILIA, MPP | Pembalap legenda F1 asal Brasil, Emerson Fittipaldi, saat ini tengah terlilit utang hingga jutaan dolar. Hal ini menyebabkan harta Emesrson, termasuk mobil balap

miliknya, disita.Fittipaldi merupakan juara

Formula 1 dan Indianapolis 500. Ia memiliki utang se­

besar US$7,4 juta dan menghadapi sekitar 60

tuntutan di pengadilan.Kreditor Fitti paldi

antara lain adalah bank, kontraktor, dan pemilik SPBU yang menuding pria berusia 69 tahun memi l i ­ki utang sebesar lebih dari US$16 ribu.

Dalam se­buah pernyataan resmi, Fittipaldi mengatakan di­

rinya tidak pernah menyembunyikan ma­

salah finansialnya dan se­lalu siap berunding dengan

para kreditor.“utang itu sebenar nya

lebih kecil dari harta saya, dan masalah keuangan ini terjadi akibat krisis ekonomi dan pol it ik yang melanda Brasil,” se­butnya dalam pres rilis yang dilansir FoxNews. [mdi|mpp]

Riau Siap Jadi tuan rumah Kejurnas Tenis Meja 2016

Jersey Timnas Rumania Terdapat Soal Matematika

KESEMPATAN TERAKHIR

Navas

DaniloMarcelo Ramos Pepe

Modric

BenzemaRonaldoBale

BenaglioNaldo

Guilavogui

Draxler

Vieirinha

ArnoldHenrique

Schurrle

RodriguezDante

CasemiroKroos

Gustavo

Agregat: 0 2

JADWAL

SENIN, 11 APRIL 2016Serie A01.45 Palermo vs. Lazio

La Liga01.30 Athletic C vs. Rayo V

SELASA, 12 APRILSerie A01.45 Roma vs. Bologna

La Liga01.30 Deportivo L C vs. L Palmas

RABU, 13 APRIL 2016Liga Champions01.45 Manchester City vs. PSG01.45 Real Madrid vs. Wolfsburg

KAMIS, 14 APRIL 2016

Liga Champions01.45 Atletico M vs. Barcelona01.45 Benfica vs. B Munchen

Liga Primer02.00 Crystal Palace vs. Everton

SABTU, 16 APRIL 2016

Liga Primer18.45 Norwich City vs. Sunderland21.00 Everton vs. Southampton21.00 Man United vs. Aston Villa21.00 Newcastle U vs. Swansea21.00 West Bromwich vs. Watford23.30 Chelsea vs. Man City

Serie A20.00 Bologna vs. Torino23.00 Carpi vs. Genoa

La Liga01.30 Levante vs. Espanyol21.00 Getafe vs. Real madrid23.15 Las Palmas vs. Sporting G

MINGGU, 17 APRIL 2016

Liga Primer19.30 Bournemouth vs. Liverpool19.30 Leicester C vs. West Ham22.00 Arsenal vs. Crystal Palace

Serie A01.45 Internazionale vs. Napoli17.30 Atalanta vs. Roma20.00 Fiorentina vs. Sassuolo20.00 Hellas Verona vs. Frosinone20.00 Juventus vs. Palermo20.00 Udinese vs. Chievo20.00 Lazio vs. Empoli

La Liga01.30 Eibar vs. Real Sociedad03.05 Celta de Vigo vs. Real Betis17.00 Malaga vs. Athletic Club21.00 Sevilla vs. Deportivo L C 23.15 Atletico Madrid vs. Granada23.15 Rayo Vallecano vs. Villareal

Kenapa tidak, menghadapi tim asal Jerman, wolfsburg, pada leg 1 perempat final Liga Champion 20116, anak asuh Zinedine Zidane harus menanggung malu dengan

kekalahan 2­0. Kini, saat menjamu Die Wölfe di Santiago Bernabéu, Los Blancos harus tampil maksi­mal. Minimal tiga gol tanpa balasan harus dibukukan.

El Real memang bukan tim lemah. Sudah berkali terjadi, saat tersudut, El real mampu mem­balas dengan kemenangan yang dramatis. Tapi klub asuhan Dieter Hecking tentunya juga tidak ingin menyia­nyiakan kesempatan yang ia miliki.

Hecking juga tak ingin se­sumbar meski telah memegang

dua poin gol atas El Real. Baginya, kemenangan sesungguhnya baru ia dapat setelah memenangkan hasil keseluruhan saat leg pertama dan kedua.

“Kami tidak boleh mem­buat kesalahan dengan per­caya bahwa satu kaki kami sudah ada di partai semifinal. Kami hanya memenangkan satu

pertan dingan, tidak lebih,” jelas Draxler, seperti disadur dari Marca, Jumat (8/4).

Jika gagal menahan laju Wolfsburg kali ini, maka sirnalah kesempatan untuk mencicipi satu dari sekian banyak trofi bagi El real. Tentunya ini menjadi sesuatu yang sangat tidak diinginkan bagi madridista. [net|mpp]

TROFI liga champion merupakan satu-satunya hara-pan terakhir bagi Real Madrid pada musim ini. Tapi El Real harus berjuang jauh lebih keras untuk me-ngangkat sebuah trofi pada musim ini.