24
MERGER DAN AKUISISI Oleh: Cinthia Valentina Iswahyudi 100810201042 Yusniar Adelia Ningrum 100810201022 Rizqi Ila Khoiriyah 100810201138 Ditha Kusumawati 100810201161 FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS JEMBER TAHUN 2012

Merger Dan Akuisisi

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Merger Dan Akuisisi

MERGER DAN AKUISISI

Oleh:

Cinthia Valentina Iswahyudi 100810201042

Yusniar Adelia Ningrum 100810201022

Rizqi Ila Khoiriyah 100810201138

Ditha Kusumawati 100810201161

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS JEMBER

TAHUN 2012

Page 2: Merger Dan Akuisisi

KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena atas limpahan rahmat-

Nya saya dapat menyelesaikan penulisan makalah Merger dan Akuisis ini dengan baik dan tepat

waktu.

Makalah ini kami susun untuk memenuhi tugas Manajemen Keuangan Lanjutan dimana

kelompok kami mendapatkan tugas untuk menjelaskan tentang Merger dan Akuisis. Kami

menyusun makalah ini dengan bersumberkan buku-buku dan internet. Diharapkan sesudah

penulisan makalah ini, pembaca dan penulis dapat memahami materi perkuliahan ini.

kami menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini masih meliputi banyak kekurangan

dan jauh dari kesempurnaan. Untuk itu kami mohon kritik dan saran dari semua pihak yang

bersifat membangun demi perbaikan makalah ini. Akhir kata, semoga makalah ini dapat

bermanfaat bagi pembaca.

Jember, 22 Mei 2012

Penyusun

Page 3: Merger Dan Akuisisi

DAFTAR ISI

Page 4: Merger Dan Akuisisi

BAB I

PANDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Krisis perekonomian yang terjadi di wilayah Asia Timur dan Asia Tenggara di tahun1997

membawa dampak negatif pada perbankan di Indonesia. Beberapa perbankan diIndonesia

mengalami krisis dan banyak kesulitan sehingga akhirnya bank-bank tersebut kolaps. Dampak

lain pun terlihat dengan banyaknya bank-bank yang tidak sehat yang harus dilikuidasi karena

sudah tidak bisa diselamatkan kembali. Salah satu cara menangani dampak-dampak tersebut

ialah dengan dilakukan kebijakan strategi merger dan akuisisi. Strategi ini dinilai dapat

menyelamatkan bank-bank yang hampir kolaps dan membangun kembali ke keadaan yang stabil.

Merger dan akuisisi berkembang di era 1970-an sebagai salah satu kebijakan untuk menangani

krisis perekonomian dunia yang didorong oleh faktor-faktor seperti: menyatunya sistem

perekonomian regional dan perekonomian dunia, adanya ekspansi perusahaan- perusahaan MNC

di berbagai negara, serta berbagai terobosan teknologi informasi dan telekomunikasi setelah

tahun 1980 yang memudahkan proses alih informasi dan kapital.

Merger dan akuisisi tidak hanya muncul di perbankan negara-negara berkembang atau yang

sedang mengalami krisis tetapi juga bermunculan di negara-negara maju seperti diAmerika

Serikat, Jerman maupun Jepang dengan tujuan ingin memperoleh keuntungan. Di Indonesia,

merger diberlakukan demi diharapkan membentuk core banks dengan daya saing yang kuat dan

mampu menggerakkan perekonomian nasional. Dari 101 bank di Indonesia yang melakukan

merger dan akuisisi, 71 bank dilikuidasi dan hanya 30 bank yang masih beroperasi dan bertahan

hingga tahun 1998. Di tahun 2001,sebanyak 18 bank dilikuidasi dan selebihnya 12 bank masih

beroperasi. Setelah krisis moneter di Indonesia, hasil dari pelaksanaan merger empat

bank menghasilkan Bank Mandiri (2002) dengan aset Rp. 248.884 triliun. Lalu sembilan

bank melakukan merger menghasilkan Bank Danamon dengan aset Rp. 54.297 triliun kemudian

Page 5: Merger Dan Akuisisi

hasil merger dari lima bank menghasilkan Bank Permata dengan aset Rp. 32.636 triliun,

dan bank-bank lainnya.

Strategi ini digunakan oleh perbankan sebagai keputusan dan langkah strategis yang

digunakan untuk memperbaiki kinerja bank sehingga diharapkan bank dapat bekerja secara

efisien dan memperbaiki kepercayaan masyarakat terhadap bank serta mampu menghasilkan

keuntungan yang optimal. Namun, beberapa peneliti menilai adanya kondisi yang seharusnya

tidak terjadi dalam merger perbankan justru terjadi. Adanya penurunan laba, simpanan

pihak ketiga dan tingginya jumlah kredit yang disalurkan.Tidak mudah melakukan merger dan

akuisisi, karena tidak saja berkaitan dengan masalah bisnis dan keuangan, tetapi juga

menyangkut masalah hukum, perpajakan, akuntansi, perijinan, manajemen, tenaga kerja bahkan

kultur usaha dari perusahaan-perusahaan yangakan melakukan merger dan akuisisi.

1.2 TUJUAN

Adapun tujuan penyusunan makalah ini adalah untuk menjelaskan tentang Merger dan

Akuisisi sehingga diharapkan pembaca dapat memahami Merger dan Akuisisi setelah membaca

makalah ini

Page 6: Merger Dan Akuisisi

BAB II

PEMBAHASAN

Pertumbuhan adalah unsur penting keberhasilan dan vitalitas banyak perusahaan.

Tanpanya, perusahaan mendapat kesulitan dalam mendorong dedikasi untuk mencapai tujuan

dan menarik para manajer berkualitas tinggi. Pertumbuhan bersifat internal maupun eksternal,

pertumbuhan bersifat internal meliputi perusahaan mengakuisisi aktiva tertentudan mendanainya

melalui penahanan laba atau pendanaan eksternal. Sedangkan perumbuhan eksternal meliputi

merger dan akuisisi.

2.1 Merger

Merger adalah penggabungan dua atau lebih perusahaan dengan hanya satu perusahaan

tetap beroperasi sebagai entitas hukum.

Sedangkan berdasarkan jenis perusahaan yang bergabung, merger dapat dibedakan:

a. Horizontal merger terjadi ketika dua atau lebih perusahaan yang bergerak di bidang yang

sama bergabung.

b. Vertical merger terjadi ketika suatu perusahaan mengakuisisi perusahaan supplier atau

customernya.

c. Congeneric merger terjadi ketika perusahaan dalam industri yang sama tetapi tidak dalam

garis bisnis yang sama dengan supplier atau customernya. Keuntungannya adalah

perusahaan dapat menggunakan penjualan dan distribusi yang sama.

d. Conglomerate merger terjadi ketika perusahaan yang tidak berhubungan bisnis

melakukan merger. Keuntungannya adalah dapat mengurangi resiko. (Gitman, 2003,

p.717).

2.1.1 Kelebihan dan Kekurangan Merger

Kelebihan Merger

Pengambilalihan melalui merger lebih sederhana dan lebih murah dibanding

pengambilalihanyang lain (Harianto dan Sudomo, 2001, p.641)

Page 7: Merger Dan Akuisisi

Kekurangan Merger

Dibandingkan akuisisi merger memiliki beberapa kekurangan, yaitu harus ada

persetujuan dari para pemegang saham masing-masing perusahaan,sedangkan untuk

mendapatkan persetujuantersebut diperlukan waktu yang lama. (Harianto dan Sudomo,

2001, p.642)

2.2 Akuisisi

Akuisisi adalah pembelian hak atas bagian dari perusahaan lain. Sehingga perusahaan pembeli dapat

mengambil alih perusahan target. Dapat dikatakan pula bahwa akuisisi adalah pengambil alihan perusahaan oleh

perusahaan lain yang ditempuh dengan dua cara, yaitu: pertama, mengambil alih aset perusahaan target. Kedua,

membeli saham-saham dari perusahaan target.

2.2.1 Kelebihan dan Kekurangan Akuisisi

Kelebihan Akuisisi

Keuntungan-keuntungan akuisisi saham dan akuisisi aset adalah sebagai berikut:

a. Akuisisi Saham tidak memerlukan rapat pemegang saham dan suara pemegang sahamsehingga

jika pemegang saham tidak menyukai tawaran Bidding firm, mereka dapat menahansahamnya

dan tidak menjual kepada pihak Bidding firm.

b. Dalam Akusisi Saham, perusahaan yang membeli dapat berurusan langsung dengan

pemegangsaham perusahaan yang dibeli dengan melakukan tender offer sehingga tidak

diperlukan persetujuan manajemen perusahaan.

c. Karena tidak memerlukan persetujuan manajemen dan komisaris perusahaan, akuisisi

sahamdapat digunakan untuk pengambilalihan perusahaan yang tidak bersahabat (hostile

takeover).

d. Akuisisi Aset memerlukan suara pemegang saham tetapi tidak memerlukan mayoritas suara

pemegang saham seperti pada akuisisi saham sehingga tidak ada halangan bagi pemegang

sahamminoritas jika mereka tidak menyetujui akuisisi (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643-644).

Page 8: Merger Dan Akuisisi

Kekurangan Akuisisi

Kerugian-kerugian akuisisi saham dan akuisisi aset sebagai berikut:

a. Jika cukup banyak pemegang saham minoritas yang tidak menyetujui pengambilalihan tersebut,

maka akuisisi akan batal. Pada umumnya anggaran dasar perusahaan menentukan paling sedikit

dua per tiga (sekitar 67%) suara setuju pada akuisisi agar akuisisi terjadi.

b. Apabila perusahaan mengambil alih seluruh saham yang dibeli maka terjadi merger.

c. Pada dasarnya pembelian setiap aset dalam akuisisi aset harus secara hukum dibalik

namasehingga menimbulkan biaya legal yang tinggi. (Harianto dan Sudomo, 2001, p.643)

Alasan-alasan dilakukannya merger dan akuisisi, antara lain:

1. Peningkatan Penjualan dan Operasional yang Ekonomis

Salah satu alasan penting adanya akuisisi adalah peningkatan penjualan. Dengan

mendapatkan tambahan pangsa pasar, perusahaan dapat meningkatkan penjualan secara

terus-menerus dan mendapatkan dominasi dalam pasar.

2. Perbaikan Manajemen

perusahaan yang imbal hasilnya rendah dengan pendapatan yang buruk adalah kandidat

akuisisi yang empuk, biasanya perusahaan yang seperti ini adalah perusahaan yang

memiliki sitem manajemen yang lemah. Sehingga, apabila dilakukan akuisisi perusahaan

pengakuisisi dapat mengambil tindakan perbaikan manajemen sehingga perusahaan dapat

dikelola secara efisien dan menghasilkan profitabilitas yang tinggi.

3. Transfer Kesejahteraan

Tindakan apapun ang mengurangi tingkat resiko arus kas, seperti merger dapat

mengakibatkan transfer kesejahteraan kepada para pemilik utang. Akan tetapi,

restrukturisasi yang meningkatkan tingkat resiko relatif, seperti divestasi atau peningkatan

leverage keuangan dapat mengakibatkan transfer kesejahteraan dar para pemilik utang

kepada para pemegang ekuitas

4. Alasan- Alasan perpajakan

Pertimbangan pajak telah mendorong pula terjadinya sejumlah merger. Sebagai contoh,

perusahaan yang menguntungkan dan berada di rentang pajak tertinggi dapat mengakuisisi

Page 9: Merger Dan Akuisisi

sebuah perusahaan yang memiliki akumulasi kerugian pajak dalam jumlah besar. Kerugian

secara pajak ini selanjutnya dapat langsung diubah menjadi penghematan pajak daripada

dibawa ke tahun berikutnya dan digunakan di maa mendatang. Jika perusahaan mengalami

kekurangan peluang investasi internal jika dibandingkan dengan arus kas bebas yang

tersedia, maka perusahaan dapat (membayarkan dividen tambahan, (2) berinvestasi pada

sekuritas, (3) membeli kembali sahamnya, atau (4) membeli perusahaan lain.

5. Insentif Pribadi Manajer

Ekonom keuangan suka berpendapat bahwa keputusan bisnis hanya didasarkan atas

pertimbangan ekonomi saja, khususnya dalam hal memaksimalkan nilai sebuah

perusahaan. Namun, banyak keputusan bisnis sebetulnya lebih didasarkan pada motivasi

pribadi manajer daripada pada analisis ekonomi.

Petimbangan pribadi akan dapat menghalangi sekaligus juga dapat memotivasi merger.

Setelah sebagian besar pengambilalihan, sebagian manajer dari perusahaan yang diakusisi

kehilangan pekerjaan mereka, atau paling tidak otonomi yang mereka miliki. Karenanya,

para manajer yang memiliki kurang dari 51% saham perusahaan mereka mencoba

mencarai cara yang akan memperkecil peluang erjadinya pengambilalihan. Merger defensif

seperti itu sangat sukar untuk dipertahankan berdasarkan alasan ekonomi.

Akuisisi Strategis yang Melibatkan Saham Biasa

Akuisisi strategis terjadi ketika perusahaan mengakuisisi perusahaan lainnya sebagai

bagian dari strategi keseluruhan perusahaan dengan hasil yang diinginkan adalah mencapai

keunggulan biaya, baik melalui perluasan produk atau dominasi pasar.

Fokus pada bagian ini adalah akuisisi strategis dan, secara khusus, akuisisi yang

dilakukan melalui saham biasa sebagai ganti uang tunai. Ketika akuisisi dilakukan dengan saham

biasa, terdapat “rasio pertukaran,” yang menyatakan bobot relatif dari kedua perusahaan

sehubungan dengan beberapa variabel utama. Dibagian ini akan dipertimbangkan dua rasio

pertukaran, satu untuk laba per lembar saham dan lainnya untuk harga pasar, dari kedua

perusahaan yang digabungkan.

Page 10: Merger Dan Akuisisi

Dampak Laba

Dalam mengevaluasi kemungkinan akuisisi, perusahaan pengakuisisi mempertimbangkan

pengaruh yang akan ditimbulkan merger tersebut terhadap EPS dari perusahaan yang

bertahan. Perusahaan A sedang mempertimbangkan akuisisi, melalui saham biasa,

Perusahaan B. Data keuangan potensi akuisisi pada waktu sedang dipertimbangkan

adalah sebagai berikut:

Perusahaan A Perusahaan B

Laba Sekarang $ 20.000.000 $ 5.000.000

Saham yang Beredar 5.000.000 2.000.000

EPS $ 4,00 $ 2,50

Harga perlembar $ 64,00 $30,00

Rasio harga terhadap laba 16 12

Perusahaan B setuju dengan penawaran sebesar $ 35/lembar yang akan dibayar dengan

saham Perusahaan A. Jadi, rasio pertukaran adalah $ 35/ $ 64, atau sekitar 0,547 dari satu

lembar saham Perusahaan A untuk setiap lembar saham perusahaan B. Totalnya,

1.093.750 saham biasa Perusahaan A perlu diemisi untuk mengakuisisi Perusahaan B.

Dengan asumsi bahwa pendapatan dari perusahaan yang terlibat tetap sama setelah

akuisisi, EPS untuk perusahaan yang bertahan adalah

Perusahaan A yang bertahan

Total Laba $ 25.000.000

Saham yang beredar 6.406.250

EPS $ 3,90

Jadi, terdapat peningkatan yang cepat dalam EPS untuk Perusahaan A sebagai hasil dari

merger tersebut. Akan tetapi, para pemegang saham lama Perusahaan B mengalami

pengurangan dalam EPS. Untuk setiap lembar saham perusahaan B yang mereka miliki,

sekarang mereka memiliki 0,547 saham perusahaan A. Jadi EPS telah merger

berhubungan dengan setiap lembar saham Perusahaan B yang sebelumnya dimiliki oleh

Page 11: Merger Dan Akuisisi

mereka, yaitu (0,547)($ 4,10), atau $ 2,24, dibandingkan dengan sebelum merger, yaitu

$2,50.

Asumsikan bahwa harga yang disepakati untuk saham perusahaan B adalah $ 45, bukan $

35 per lember. Rasio pertukarannya akan menjadi $ 45/$64, atau sekitar 0,703 perlembar

saham Perusahaan A untuk setiap lembar saham Perusahaan B. Totalnya 1.406.250

lembar saham harus diemisi, dan EPS setelah merger akan menjadi.

Perusahaan A yang bertahan

Total Laba $ 25.000.000

Saham yang Beredar 6.406.250.

EPS $ 3,90

Dalam hal ini, terdapat dilusi awal dalam EPS Perusahaan A karena adanya akuisisi atas

Perusahaan B, Dilusi dalam EPS dapat terjadi kapan pun rasio harga terhadap laba yang

dibayar pada sebuah perusahaan melebihi rasio P/E dari perusahaan yang melakukan

akuisisi. Dicontoh kita, rasio P/E dalam situasi pertama adalah $ 35/ $2,50, atau 14.

Dalam situasi kedua, menjadi $45/$2,50 atau 18. Oleh karena itu Rasio P/E Perusahaan A

sebelumnya adalah 16, maka terdapat kenaikan dalam EPS di situasi pertama dan

penurunan di situasi kedua.

Jadi, kenaikan dan penurunan awal dalam EPS mungkin terjadi pada perusahaan yang

bertahan. Jumlah kenaikan atau penurunan adalah fungsi dari (1) kelipatan rasio P/E

sebelum merger dan (2) ukuran relatif dari kedua perusahaan sebelum merger yang

diukur melalui total laba. Semakin tinggi rasio P/E sebelum merger milik perusahaan

pengakuisisi sehubungan dengan perusahaan yang diakuisisi, dan semakin besar laba

perusahaan yang diakuisisi jika dibandingkan dengan pendapatan perusahaan

pengakuisisi sebelum merger, maka semakin besar kenaikan EPS perusahaan yang

bertahan.

Page 12: Merger Dan Akuisisi

Dampak Nilai Pasar

Rasio pertukaran harga pasar didapat dari:

Harga pasar per lembar x jumlah saham yg ditawarkan oleh perusahaan

Saham perusahaan pengakuisisi pengakuisisi utk setiap lembar saham

perusahaan yang diakuisisi

harga pasar perlembar saham perusahaan yang diakuisisi

Contoh :

Diketahui: harga pasar pengakuisisi = $60

Harga pasar diakuisisi = $30

jumlah saham yg ditawarkan oleh perusahaan

pengakuisisi utk setiap lembar saham perusahaan yang diakuisisi = 0,5

Ditanya : Rasio pertukaran harga pasar

Jawab : $60x0,5

$30

= 1

Page 13: Merger Dan Akuisisi

Dengan kata lain, saham biasa kedua perusahaan tersebut akan dipertukarkan 1 untuk 1

berdasarkan harga pasar. Jika harga pasar perusahaan yang bertahan relatif stabil pada

$60/lembar, para pemegang saham kedua perusahaan tersebut juga lebih baik

melepasnya. Akan tetapi perusahaan yang akan diakuisisi akan menemui sedikit hal yang

menarik untuk menerima rasio pertukaran nilai pasar 1 untuk 1 tersebut. Biasanya

perusahaan pengakuisisi harus menawarkan harga diatas harga pasar saat ini perlembar

saham kepada perusahaan yang ingin diakuisisi. Sebagai ganti setengah lembar saham,

Pengusaha Pengakuisisi dapat saja menawarkan 0,667 per lembar saham, atau $40/lembar

untuk nilai pasar saat ini.

Meningkatkan EPS. Ditengah kegiatan sinergi, perbaikan manajemen, atau nilai yang

terlalu rendah atas saham perusahaan yang diakuisisi pasar yang tidak efisien, kita tidak

mengharapkan Perusahaan pengakuisisi untuk menawarkan harga diatas harga pasar saat

ini dari perusahaan yang diakuisisi. Akan tetapi, pemegang saham perusahaan

pengakuisisi keadaannya dapat lebih baik jika rasio P/E perusahaan mereka lebih tinggi

daripada perusahaan yang diakuisisi dan jika bagaimanapun juga perusahaan yang

bertahan mampu mempertahankan hubungan harga terhadap laba yang sama tingginya

setelah merger. Asumsikan bahwa perusahaan pengakuisisi memiliki rasio P/E sebesar

18. Misalkan terdapat informasi keuangan sebagai berikut:

Perusahaan

Pengakuisisi

Perusahaan

yang diakuisisi

Laba sekarang $ 20.000.000 $6.000.000

Saham yang beredar 6.000.000 2.000.000

EPS $3.33 $3,00

Harga Pasar perlembar saham $60,00 $30,00

Rasio P/E 18 10

Dengan penawaran senilai 0,667 dari suatu lembar saham perusahaan pengakuisisi untuk

setiap lembar saham Perusahaan yang diakuisisi, atau (0,677) x ($60)= $40 perlembar, rasio

pertukaran harga pasar untuk Perusahaan yang diakuisisi adalah

Page 14: Merger Dan Akuisisi

¿ $60 x 0,667$ 30

= 1,33

Pemegang saham perusahaan yang diakuisisi akan ditawari saham senilai $40 untuk

setiap lembar saham yang mereka miliki. Sudah jelas, mereka mendapatkan untung dari akuisisi

tersebut, dari sudut pandang harga pasar, karena saham, karena saham mereka sebelumnya hanya

berbilai $30/lembar. Secara keseluruhan, 1.333.333 saham perusahaan bertahan yang baru (dari

0,667x 2.000.000 saham perusahaan yang diakuisisi) akan diemisi kepada para pemegang saham

perusahaan pengakuisisi juga mendapatkan keuntungan jika rasio P/E dari perusahaan yang

bertahan tetap 18. Harga pasar per lembar saham perusahaan yang bertahan setelah akuisisi

tersebut, jika hal lainnya tetap, adalah

Perusahaan yang Bertahan

Total Laba $ 26.000.000

Saham yang beredar 7.333.333

EPS $3,55

Rasio P/E .18

Harga Pasar per lembar saham $63,90

Contoh soal :

1. Yablonski Cordage Company sedang mempertimbangkan akuisisi Yawitz Wire dan

Mesh Corporation melalui saham biasa. Informasi keuangan yang relevan sebagai

berikut:

Yablonski Yawitz

Laba sekarang (Dalam ribuan) $4.000 $1.000

Saham biasa yang beredar (Dalam ribuan) 2.000 800

EPS $2,00 $1,25

Rasio P/E 12 8

Page 15: Merger Dan Akuisisi

Yabslonki berencana untuk menawarkan premi sebesar 20% diatas harga pasar saham

Yawitz.

a) Berapakah rasio pertukaran sahamnya? Berapa banyak saham baru yg akan

diemisi?

b) Berapakah EPS untuk perusahaan yang bertahan segera setelah merger tersebut?

c) Jika rasio P/E untuk Yablonski tetap 12, berapakah harga pasar per lembar saham

perusahaan yang bertahan? Apa yang akan terjadi jika rasio P/E menjadi 11?

Jawab :

a)

Yablonski Yawitz

EPS $2,00 $1,25

Rasioa P/E 12 8

Harga pasar perlembar $24 $10

Penawaran kepada pemegang saham Yawitz untuk saham Yablonski (termasuk

preminya) = $10 x 1,20= $12 per lembar

Rasio pertukaran = $12/24= 0,5; atau setengah saham Yablonski untuk setiap satu

lembar saham Yawitz.

Jumlah saham yang baru diemisi = 800.000 lembar x 0,5= 400.000 lembar

b)

Laba perusahaan yang bertahan (dalam ribuan) $ 5.000

Saham biasa yang beredar (dalam ribuan) 2.400

EPS $2,0833

Terdapat kenaikan EPS berdasar atas perusahaan atas perusahaan pengakuisisi

dengan rasio P/E lebih rendah.

Page 16: Merger Dan Akuisisi

c) Harga pasar perlembar: $2,0833 x 12 = $ 25,00

Harga pasar perlembar: $2,0833 x 11 = @ 22,92

Pada contoh pertama, harga saham naik, dari $24, karena adanya kenaikan EPS. Pada

contoh kedua, harga saham turun karena adanya penurunan rasio P/E. Dipasar yang

efisien, dapat diperkirakan adanya penurunan rasio P/E jika terdapat kemungkinan

sinergi dan/atau peningkatan manajemen.

Page 17: Merger Dan Akuisisi

BAB 3

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Page 18: Merger Dan Akuisisi

DAFTAR PUSTAKA

. http://jurnal-sdm.blogspot.com/2009/07/merger-dan-akuisisi-pengertian-jenis.html

http://matakuliahekonomi.wordpress.com/2010/10/21/contoh-makalah-tentang-merger-

perusahaan/