Meteri Sse

Embed Size (px)

Citation preview

  • 7/29/2019 Meteri Sse

    1/5

    Spektrofotometri UV-Vis

    Spektrofotometri UV-Vis adalah metode analisi s spektroskopi k yang memakai sumber

    radiasi elektromagnetik UV dekat (190-380 nm) dan sinar tampak (380 -780 nm) dengan

    memakai instrumen spektrofotometer. RadiasiUV jauh (100190 nm) tidak dipakai, sebab pada

    daerah tersebut, udara jugamengalami absorbs radiasi (Tim Penyusun, 2008).Radiasi di daerah

    UV/Vis diserap melalui eksitasi elektron-elektron yangterlibat dalam ikatan-ikatan antara atom-

    atom pembentuk molekul sehinggaawan elektron menahan atom-atom bersama-sama

    mendistribusikan kembaliat om -a to m it u se nd ir i da n or bi ta l yan g di te mp at i ol eh

    e l ek t ron -e l ek t r on pengikat tidak lagi bertumpang tindih (Watson, 2007).Ketika sinar

    melewati suatu senyawa, energi dari sinar digunakan untuk mendorong perpindahan elektron dari

    orbital ikatan atau orbital non-ikatan kesalah satu orbital anti-ikatan yang kosong (Clark, 2007).

    Perpindahan/lompatanelektron yang mungkin terjadi akibat adanya sinar adalah:Lompatan

    yang lebih besar membutuhkan energi yang lebih besar danmenyerap sinar dengan

    panjang gelombang yang lebih pendek. Lompatan yangditunjukan dengan tanda panah abu-abu

    menyerap sinar UV dengan panjanggelombang yang lebih rendah dari 200 nm (Clark, 2007).

    Lompatan yang penting diantaranya adalah lompatan dari orbital pi ikatanke orbital pi anti-

    ikatan; dari orbital non-ikatan ke orbital pi anti-ikatan; dandari orbital non-ikatan ke orbital

    sigma anti-ikatan. Artinya untuk menyerapsinar pada daerah antara 200 800 nm (pada daerah

    dimana spektra diukur),molekul harus mengandung ikatan pi atau terdapat atom dengan orbital

    non-ikatan. Perlu diingat bahwa orbital non-ikatan adalah pasangan elektron bebas,misalnya pada

    oksigen, nitrogen, atau halogen (Clark, 2007).An a l i s i s ku an t i t a t i f de n gan met ode

    spektrofotometri UV-Vis dapatdigolongkan atas tiga macam pelaksanaan

    pekerjaan, yaitu: (1) analisis zattunggal atau analisis satu komponen; (2) analisis

    kuantitatif campuran duamacam zat atau analisis dua komponen; dan (3) analisis kuantitatif

    campurantiga macam zat atau lebih (analisis multi komponen) (Gandjar dan Rohman,2007).

    Analisis Komponen Tunggal

    Jika absorpsi suatu seri konsentrasi larutan diukur pada panjang gelombang,suhu, kondisi pelarut

    yang sama; dan absorbansi masing-masing larutandiplotkan terhadap konsentrasinya maka suatu

    garis lurus akan teramati sesuaidengan persamaan A = bc. Grafik ini disebut dengan plot hukum

    Lambert-Beer dan jika garis yang dihasilkan merupakan suatu garis lurus maka dapatdikatakan

  • 7/29/2019 Meteri Sse

    2/5

    bahwa hukum Lambert-Beer dipenuhi pada kisaran konsentrasi yangteramati (Gandjar dan

    Rohman, 2007).Cara lain untuk menetapkan kadar sampel adalah dengan

    menggunakan perbandingan absorbansi sampel dengan absorbansi baku, atau

    denganmenggunakan persamaan regresi linier yang menyatakan hubungan konsentrasi baku

    dengan absorbansinya. Persamaan kurva baku digunakan untuk menghitung kadar dalam sampel

    (Gandjar dan Rohman, 2007).

    Analisis Dua Campuran secara Bersama-sama

    Spektrofotometri merupakan metode relatif (bukan metode absolut), artinya perlu senyawa baku

    sebagai pembanding. Pengukuran absorbansi sampel maupun baku untuk campuran beberapa

    senyawa (multicomponent ) dapat diukur pada beberapa maksimum masing-masing senyawa.

    Selanjutnya konsentrasi masing-masing senyawa dihitung berdasarkan persamaan simultan

    sederhana (SSE = simple simultan equation). Determinasi secara simultan akan diasumsikan

    pada total absorbansi pada masing-masing panjang gelombang yang dijumlahkan (Khopkar,

    2003).

    Kadar larutan campuran dua zat dapat ditentukan dengan metode spektrofotometri tanpa harus

    dipisahkan lebih dahulu. Kedua zat harus memiliki panjang gelombang maksimum yang tidak

    berimpit. Absorpsi larutan sampel atau campurannya pada panjang gelombang pengukuran

    merupakan jumlah absorpsi dari masing-masing zat tunggalnya. Kadar masing-masing zat

    ditentukan menggunakan metode simultan (Pitri Susanti, dkk, 2011). Jika absorbansi suatu seri

    konsentrasi larutan diukur pada panjang gelombang, suhu, kondisi pelarut yang sama, dan

    absorbansi masing-masing larutan diplotkan terhadap konsentrasinya, maka suatu garis lurus

    akan teramati sesuai dengan persamaam A=abc. Grafik ini disebut dengan plot hukumLambert-

    Beer dan jika garis yang dihasilkan merupakan suatu garis lurus makadapat dikatakan bahwa

    hukum Lambert-Beer dipenuhi pada kisaran konsentrasiyang diamati (Gandjar dan Rohman,

    2007).Bila diinginkan dua buah senyawa secara bersama-sama secaraspektrofotometri, maka

    dapat dilakukan pada dua panjang gelombang yang mana masing-masing komponen tidak saling

    mengganggu atau gangguan darikomponen yang lain paling kecil. Dua buah kromofor yang

    berbeda akan mempunyai kekuatan absorbsi cahaya yang berbeda pula pada satu daerah panjang

    gelombang. Pengukuran dilakukan pada masing-masing larutan padadua panjang gelombang

    sehingga diperoleh dua persamaan hubungan antara

  • 7/29/2019 Meteri Sse

    3/5

    absorbansi dengan konsentrasi pada dua panjang gelombang, akibatnya konsentrasi masing-masing

    komponen dapat dihitung. Mula-mula dipilih panjang gelombang yang mana perbandingan absorptivitas

    maksimum, yaitu :

    .Gambar 2. Spektra dua buah senyawa, senyawa I dan senyawa II

    Absorban jumlah suatu campuran beberapa senyawa yang mengabsorpsi pada masing-masing panjang

    gelombang merupakan jumlah absorban masing-masingnya. Pada campuran dua komponen akan terlihat

    absorban yang diukur pada 1serta 2 merupakan jumlah dari absorban komponen tunggal

    pada panjang gelombang tersebut. Hal ini memungkinkan untuk pemeriksaankemurnian senyawa obat

    secara spektrofotometri serta penentuan campuran beberapa komponen (Rot dan Blaschke, 1985).Dari

    hukum Lambert-Beer, dapat diketahui bahwa

    absorbansi berbandinglurus dengan absortivitas ( a ), tebal kuvet ( b ), dan konsentrasi (c). Supaya nilai b

    tetap maka selama pengukuran digunakan kuvet yang sama.

    Absorbansi senyawa 1, A1=a1b1c1......................(1)

    Absorbansi senyawa 1, A1=a2b2c2......................(2)

    Selama kuvet yang digunakan sama, maka nilai b tetap sehingga persamaan 1 dan 2 menjadi persamaan 3

    dan 4.

    A1=a1c1.......................(3)

    A2=a2c2.......................(4)

  • 7/29/2019 Meteri Sse

    4/5

    Pengukuran campuran 2 senyawa dilakukan baik pada panjang gelombang 1(1) maupun pada panjang

    gelombang 2 (2), oleh karena itu absorbansi padakedua panjang gelombang tersebut merupakan jumlah

    dari absorbansi senyawa1 dan absorbansi senyawa 2, yang secara matematis dapat dituliskan

    sebagai berikut:

    A1= (a1c1)1+ (a2c2)2.......................(5)

    A2= (a1c1)2+ (a2c2)1.......................(6)

    Keterangan: Nilai a (absortivitas) dapat juga diganti dengan absorptivitasmolar. Yang mana:

    C1: konsentrasi senyawa 1

    C2: konsentrasi senyawa 2

    (a1) : absorpsivitas senyawa 1 pada panjang gelombang pertama

    (a2) 2: absorpsivitas senyawa 1 pada panjang gelombang kedua

    (a2) 1: absorpsivitas senyawa 2 pada panjang gelombang pertama

    (a2) 2: absorpsivitas senyawa 2 pada panjang gelombang kedua

    A1: absorbansi senyawa campuran pada panjang gelombang pertama

    A2: absorbansi senyawa campuran pada panjang gelombang kedua

    (Gandjar dan Rohman, 2007).

    Data spektra UV-Vis secara tersendiri tidak dapat digunakan untuk identifikasi kualitatif

    obat atau metabolitnya. Sedangkan pada aspek kuantitatif, suatu berkas radiasi dikenakan pada

    cuplikan (larutan sampel) dan intensitassinar radiasi yang diteruskan diukur besarnya. Radiasi

    yang diserap oleh cuplikan ditentukan dengan membandingkan intensitas sinar yang diteruskan

    dengan intensitas sinar yang diserap jika tidak ada spesies penyerap lainnya.Intensitas atau

    kekuatan radiasi cahaya sebanding dengan jumlah foton yang melalui satu-satuan luas

    penampang per detik. Besarnya intensitas energi REM yang diabsorpsi proporsional dengan

    jumlah kromofornya (konsentrasinya).

    Gandjar, Ibnu Gholib dan Abdul Rohman. 2007.Kimia Farmasi Analisis, PustakaPelajar :

    Yogyakarta

  • 7/29/2019 Meteri Sse

    5/5