15
Metode Untuk Pelatih, Pengajar dan Fasilitator

Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

  • Upload
    hathien

  • View
    229

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator i

MetodeUntuk Pelatih, Pengajar dan Fasilitator

Page 2: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itatorii

Imprint

Penulis

Penerbit

Penyunting

Serial

Revisi

Tata letak

Karikatur

Terjemahan

Hak Cipta

Dr. Alexander Loch

InWEnt-Internationale Weiterbildung und Entwicklung gGmbH

Capacity Building International

Tulpenfeld 5

53113 Bonn

Jerman

Dr. Fauziah (Universitas Indonesia)

Dr. Hefrizal Handra (Universitas Andalas)

Dr. Alexander Loch (Universitas Negeri Papua)

Thia Jasmina, Niniek L. Gyat, Uwe Krappitz, Dr. Paul Schiffmann, No-

vita Taroreh, Christine Wüst

Tri Prasetyaningtyas

Agus Palupi

Boogie Setiawan, Hendragunawan Sardjan Thayf

Seluruh materi dari seri Materials for Training and Development (Bahan Pelatihan dan Pengembangan) dilindungi oleh hak cipta.

Meskipun demikian, Editor dan Penerbit mendukung penggunaan-

nya dalam pendidikan, advokasi dan pelatihan. Pengg Andaan atas

bagian yang cukup besar dari dokumen ini, atau penggunaan lain

di luar kegiatan pelatihan atau di luar kepentingan non-komersial,

menghendaki adanya persetujuan tertulis yang eksplisit dari Editor

terlebih dulu.

Silakan mengubungi: [email protected]

Manokwari 2010

Page 3: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator iii

vi

viii

1

2

3

78

11

13

17

18

20

2324

27

28

29

32

Daftar Isi

Prakata dari InWEnt

Pengantar dari penulis

BAGIAN 1:MENGAPA SISWA SAYA TERTIDUR???Tujuh gagasan kunci untuk sebuah kursus pelatihan yang

menarik dan efektif

Sebuah solusi sederhana: 10:60:30!

BAGIAN 2: KONSEP PELATIHAN MENDASARBagaimana orang dewasa belajar

Karakteristik pelajar dewasa

Definisi: Pelatih, Fasilitator, Dosen dan Guru

Partisipasi

Keterkaitan partisipasi dengan desentralisasi

Anjuran dan larangan bagi pelatih yang baik

BAGIAN 3: VISUALISASI BERGERAKBekerja dengan alat flipchart dan pin-boards

Aturan menulis

Kotak peralatan

Cara mengumpulkan ide dari kelompok

Agar partisipasi dan interaksi dapat berjalan

Page 4: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itatoriv

BAGIAN 4:BEBERAPA METODE DAN TEKNIKPresentasi yang baik

Menanyakan pertanyaan yang tepat

Memoderasi diskusi

Kelompok kecil yang efektif

Brainstorming & brainwriting

Mind-maps

Bekerja dengan studi kasus

Bermain peran

Fishbowl

Sosio drama

Permainan sosial

Falling leaves

Mood barometer dan stiker bulat lainnya

Kuis

Membuat video sendiri dan menjadi reporter

BAGIAN 5: PERSIAPAN UNTUKSEBUAH KURSUS PELATIHANPersiapan diri

Naskah

Persiapan logistik

Penutupan dan tim refleksi

BAGIAN 6:MENGATUR DINAMIKA SEMINARMembuat kontrak belajar

Icebreakers, energizers dan teambuilding

3541

45

46

47

49

50

52

53

57

58

58

60

63

65

66

6970

70

73

74

7778

79

Page 5: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator v

Cek silang harapan

Perjanjian untuk tujuan–tujuan

Dinamika kelompok

BAGIAN 7: FEEDBACK DAN EVALUASICara untuk memberikan feedback

Metode evaluasi pelatihan

BAGIAN 8: PERMASALAHAN YANG KHAS –DAN SOLUSI-SOLUSI CERDASMenghadapi kelompok besar dalam ruangan yang kecil

Menghadapi peserta yang sulit

Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris

BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN KEUANGAN DAERAH DI INDONESIAMenerapkan pendekatan partisipatoris dalam

konteks keuangan daerah

Pengembangan bahan-bahan yang sesuai

Pelajaran yang dapat ditarik

ApendiksDaftar Literatur

Daftar Kata

Indeks

Tentang InWEnt dan penulis

Materi-materi untuk pelatihan dan pengembangan

88

88

89

9394

96

101102

104

106

109

110

112

113

116116

117

119

121

122

Page 6: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itatorvi

Prakata dari InWEnt

Dalam dekade terakhir, desen-tralisasi dan penguatan otonomi pemerintah daerah telah secara berkelanjutan terbentuk. Pemerin-tah daerah di Indonesia terus diberi kuasa untuk mengambil alih tang-gung jawab Manajemen Keuangan Daerah. Meskipun begitu, usaha lebih lanjut untuk pembangunan kapasitas sangat penting untuk mendukung pemerintah daerah dalam meningkatkan kemampuan manajemen fiskal sumber daya ma-nusia mereka.

Rekanan pembangunan interna-sional, se perti InWEnt di Jerman bersama banyak rekanan lainnya, siap untuk menyediakan bantuan teknis dan pilihan untuk dialog politik. Namun, kami yakin bahwa hanya dengan usaha bersama dari para ahli ekonomi dan pengambil keputusan di Indonesia yang akan menjadikan desentralisasi sebuah cerita sukses – tangan merekalah yang harus menjangkau hati dan otak orang–orang yang akan mene-rapkannnya dalam struktur dan ru-tinitas harian.

Page 7: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator vii

Kami sangat gembira mengeta-hui bahwa para peneliti dari LPEM Fakultas Ekonomi Universitas In-donesia, dalam kerjasama dengan penulis lain dari beberapa univer-sitas di Indonesia, didukung oleh Local Government Initiative of the Open Society Institute (LGI OSI) dan ahli – ahli pengajaran Jerman, mengembangkan berbagai bahan pelatihan untuk peserta Pelatih-an Keuangan Daerah (KKD/LKD/KKDK).Kami mempertimbangkan sekitar 1200 personil keuangan daerah di masa depan akan sangat pen-ting untuk memfasilitasi desen-tralisasi di Indonesia. Berinvestasi pada pembangun an kapasitas dan kualitas pembentukan mereka ber-arti menciptakan sebuah kontri-busi berkelanjutan bagi struktur keuang an daerah yang kompeten – dengan begitu, InWEnt tidak hanya berkontribusi pada pengem-bangan perangkat keras (bahan ajar), tetapi khususnya juga pada perangkat lunak (kompetensi met-odologis dari pelatih KKD/LKD/KKDK) dari sistem ini. Visualisasi,

komunikasi dan partisipasi adalah tiga isu utama dari kapasitas met-odologis. Konsep dasar pengajaran InWEnt menekan kan relevansi yang sama dari isi kursus dan metode yang digunakan untuk pelatihan dan pengembangan yang efektif. Program pelatihan tingkat lanjut dalam bidang manajemen keuan-gan dari InWEnt di Indonesia meru-pakan kegiatan komunikasi yang ditujukan tidak hanya untuk se-mata mentransfer pengetahuan, tetapi juga untuk mengubah ke-biasaan orang dan untuk jejaring kerja peserta. Semua aktivitas yang dite rapkan di Indonesia terdiri dari dialog dan pelatihan, pelatihan dan dialog.

Kami sangat berterima kasih ke-pada para rekanan kami, kolega, dan peserta di Indonesia untuk komitmen dan dukungan mereka. Kami berharap proyek ini dapat mendukung kualitas dan keberlan-jutan dari proses desentralisasi di Indonesia.

Dr. Richard RatkaInWEnt International Capacity

Building, Jerman, divisi “Promosi Reformasi Demokrasi/

Pemerintahan”

Page 8: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itatorviii

Para pengajar, khususnya dari Pusat Pelatihan untuk Manaje-men Keuang an Daerah (KKD/LKD/KKDK), telah berulang-ulang me-minta adanya metode yang baru dan yang lebih baik untuk digu-nakan dalam pelatihan mereka. Departemen Keuangan dan Tim Penjamin Mutunya menyetujui untuk melaksanakan serangkaian PP (Pelatihan Pelatih) di berbagai pusat pelatihan di Indonesia, be-kerja sama dengan InWEnt Interna-tional Capacity Building serta pe-ngarang buku ini.

Peserta berkesempatan untuk mengeksplorasi berbagai me-tode alternatif, mempraktekkan penggunaan teknik-teknik visual-isasi bergerak yang mutakhir, dan mendiskusikan dengan rekan serta pelatih internasional tentang me-tode mana saja yang berhasil dan mana yang tidak.

Meskipun terdapat banyak jenis literatur tentang “metode peng-ajaran” beredar di pasaran – ke-banyakan dalam Bahasa Inggris, beberapa dalam Bahasa Indonesia – kami memAndang bahwa keha-diran sebuah bahan bacaan untuk para dosen, pelatih dan fasilitator untuk menindaklanjuti keterampil-an pengajaran baru ini, sebagai suatu kebutuhan.

Pengantar dari Penulis

Page 9: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator ix

Tujuh tahun lalu, salah satu divisi InWEnt bidang Lingkungan, Energi dan Air menerbitkan manual ber-judul ”Moderasi dan Visualisasi un-tuk Kegiatan Kelompok” (MOVE, oleh M. Oepen). Buku tersebut memiliki filosofi dasar yang sama dengan buku ini sehingga sejum-lah bagiannya dikutip dalam buku ini (dengan cetakan miring) disertai metode-metode spesifik yang tepat untuk pengajaran dalam konteks yang formal.

Kami dipandu oleh sebuah pendekatan langsung, oleh kare-na itu kami menyediakan hanya sedikit informasi latar belakang teoritis tetapi lebih berkonsentrasi pada contoh-contoh dan saran- saran, yang selanjutnya akan dapat dibentuk sendiri oleh tiap individu pelatih menurut konteks pelatihan-nya. Lihatlah pada bagian literatur rujukan untuk bacaan lebih lanjut yang disarankan.

Mengembangkan buku panduan pelatih yang demikian tentunya ti-dak akan mungkin tanpa dukung an dari berbagai institusi dan individu. Secara khusus, kami ingin berterima kasih kepada Bapak Adriansyah, Ah-mad Yani and Adijanto (Divisi Pem-bangunan Kapasitas Kementerian

Keuangan Indonesia), Prof. Robert Simanjuntak (UI), Dr. Hefrizal Handra (UA) Dr. Richard Ratka, Pia Ströhu-ber (InWEnt), dan juga untuk Thia Jasmina, Niniek L. Gyat dan Dr. Fau-ziah (LPEM-FEUI) atas pertukaran ide yang kerap terjadi dan yang begitu mendalam terkait de ngan praktik terbaik secara metodolo-gis untuk diterapkan di Indonesia. Rekan-rekan saya, Uwe Krappitz, Dr. Paul Schiffman, Novita Taroreh dan Janina Pawelz yang telah memberi-kan feedback yang berharga atas naskah buku ini; Agus Palupi yang telah memberikan gambar ilustrasi; Boogie Royal dan Hendra Gunawan yang telah menerjemahkannya dan Tri Prasetyaningtyas yang meran-cang tata letaknya. Terima kasih, thank you, dan danke untuk kalian semua!

Saya berharap kiranya semua fasili-tator dan peserta dapat meraih kesuksesan dan mengalami sesi pelatih an yang sangat interaktif dengan menerapkan metode dari buku petunjuk ini dan berbagai studi kasus dari seri Materi untuk Pelatihan dan Pengembangan ini.

Dr. Alexander Loch

Page 10: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itatorx

Page 11: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator 1

BAGIAN 1:MENGAPA SISWA SAYA TERTIDUR?

Tujuh gagasan kunci untuk sebuah kursus pelatihan yang menarik dan efektif

Sebuah solusi sederhana: 10:60:30!

Ada beberapa alasan mengapa se-orang siswa bisa tertidur di dalam kelas: dia mungkin merasa malas, kehilangan minat, tidak memiliki kompetensi, dan masih banyak ke-mungkinan lain lagi.

Bayangkan. Bukan peserta di kelas Anda yang tidak tertarik, tetapi salah satu siswa di ruang sebelah, mendengarkan uraian dari Bapak-Bikin-Ngantuk. Apa yang harus Anda rekomendasikan pada kolega Anda tersebut? Apakah akar pe-nyebabnya adalah siswa (karak-ternya), atau apakah dosennya (yang membosankan) atau adakah alasan struktural (ruangan terlalu kecil, penataan tempat duduk yang konservatif tanpa penggunaan visualisasi, dan lain-lainnya?).

Seringkali kita menyalahkan “karak-ter siswa.” Psikolog menyebut pola penjelasan umum ini “sebuah ke-cenderungan atribusi”. Kita meng-asumsikan bahwa masalahnya terletak pada seseorang. Tetapi se-ringkali ternyata bukan. Seringkali,

masalah sebenarnya adalah terkait dengan keadaan lingkungan (set-ting). Dan juga dengan metode. Siswa yang sama, yang tidur dalam sesi pagi di kelas kita, bisa berubah menjadi sangat pintar dan termo-tivasi, ketika kita menemui dia pada malam hari di warnet (contoh lingkungan yang berbeda) sedang mencari nada dering baru untuk telepon genggamnya (metode pen-carian informasi proaktif).

Dalam buku petunjuk ini Anda akan mempel ajari tujuh alat utama untuk membuat pelatih an Anda menarik dan sukses.

Alat–alat itu secara khusus diran-cang untuk pengajar Kursus Keuang an Daerah (KKD), yaitu pelatihan manajemen keuangan daerah untuk para pejabat peme-rintah daerah yang diadakan oleh Departemen Keuangan bekerja sama dengan sejumlah universitas negeri, namun tetap dapat diapli-kasikan juga oleh para moderator atau pelatih lainnya.

Page 12: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator2

Tujuh gagasan kunci untuk sebuah kursus pelatihan yang menarik dan efektif

Di sini kami akan memberitahukan Anda tentang semuanya. Anda mungkin akan mengerti 7 gagasan kunci secara intuitif saat Anda per-tama kali membacanya. Bagian selanjutnya dari buku manual ini akan menjelajahi secara mendalam, apa makna gagasan–gagasan itu. Contohnya, Anda mungkin menge-tahui teknik “visualisasi” dan Anda penasaran untuk belajar dari peng-alaman praktek terbaik, bagaimana mempersiapkan “visualisasi ber-gerak” yang mutakhir.

Inilah 7 kunci untuk seorang pelatih profesional, yang akan dijelaskan lebih lanjut:

1.

2.

3.

4.

5.

6.

Kurangi bicara. Terapkan aturan 10:60:30. Jika Anda bekerja de-ngan orang dewasa, hanya 10% dari sesi pelatihan yang baik beru-pa masukan/input yang bersifat klasikal (sebagaimana cara guru mengajar murid-muridnya di da-lam kelas).

Visualisasikan sebanyak mungkin. Orang mengingat lebih baik apa yang mereka lihat dan de ngar. (Dan orang dewasa bahkan be-lajar lebih baik saat Anda beri-kan mereka kesempatan untuk berdiskusi dan berbicara). Hindari “Kekakuan PowerPoint”. Guna-kan visualisasi bergerak daripada proyeksi LCD yang statis.

Rencanakan unit pelatihan Anda de ngan baik sebelumnya. Harus ada dramaturgi agar pelajar da-pat menarik nafas (menerima masukan atau topik baru) dan menghembuskan nafas (meng-hasilkan keluaran, contohnya mengaplikasikan kemampuan dan pengetahuan baru mereka).

Ajukan pertanyaan yang tepat. Rumuskan pertanyaan untuk ke-lompok secara hati–hati dan tepat: jika mungkin, lakukan prauji per-tanyaan tersebut kepada rekan-rekan Anda. Beri motivasi melalui pertanyaan yang merangsang ke-ingintahuan dan eksplorasi. Per-tanyaan terbuka (“Bagaimana?”) lebih baik daripada perta nyaan tertutup (“Ya atau tidak?”).

Perlakukan orang dewasa de-ngan serius. Mobilisasikan energi kreatif peserta dan pengetahuan yang telah mereka miliki serta bu-kalah ruang untuk interaksi aktif untuk semua dalam suasana yang santai dan informal.

Bangunlah jembatan untuk men-transfer. Hubungkan isu yang muncul dalam kegiatan pelatih-an dengan situasi kerja peserta dan masalah yang dirumuskan.

Page 13: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator 3

Sebuah solusi sederhana: 10:60:30!

Metode campuran. Satu hari penuh pelajaran, hanya diselingi oleh be-berapa kegiatan penyegar (ener-gizer) bergaya militer, akan terasa menyiksa untuk kedua belah pihak. Gado–gado dari masukan yang menarik, diskusi, film, presentasi pekerjaan kelompok, mind-map, peristiwa kritis, dll. (lihat Bab mem-buat pembelajaran dan pengajar-an menjadi sebuah aktivitas yang dapat dinikmati bersama.

Pengalaman dari para pelatih dan fasilitator di seluruh dunia telah menunjukkan: siswa/peserta tidak akan tidur, jika Anda meng-aplikasikan sebuah aturan emas yang sederhana dari pendekatan partisipatif, yaitu Aturan 10:60:30.

Dalam aturan ini, 60% dari waktu harus dialokasikan untuk orientasi praktek dalam kelompok kerja, 30% untuk diskusi dan kesimpulan dalam pleno dan hanya 10% untuk masukan teoritis.

60% dari waktu kegiatan digunakan untuk menemukan solusi dalam kelompok-kelompok kecil yang akan menyajikan hasil mereka dalam

pleno untuk didiskusikan dengan peserta lain dan pelatih

Page 14: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator4

Mungkin Anda akan protes: “Hei, bagaimana bisa aku mengajarkan silabus lengkap hanya dengan 10% waktu masukan??? Siswa membu-tuhkanku sebagai guru. Aku yang harus memberitahu mereka. Aku punya pengetahuan. Aku harus ajarkan pengetahuan ini!!!”.

Ya, Anda benar. Andalah bosnya, Anda yang memandu prosesnya. Dan Anda memiliki pengetahuan dan kemampuan khusus/tingkat lanjut (jika tidak, universitas atau organisasi Anda tidak akan memilih Anda untuk mengisi materi).

Namun, siswa dewasa Anda tidak-lah bodoh. Mereka penuh pengala-man dari hidup mere ka sendiri. Dan mereka memutuskan untuk mengikuti pelatihan Anda. “Seni”

melaksanakan pelatihan yang baik adalah mengkombinasikan pesan Anda (“masukan”, ”topik”) de ngan pengetahuan dan pengalaman mereka.

Sebuah contoh: Jika Anda ingin mengajarkan “siklus anggaran”, Anda bisa mengisi seluruh pagi dengan ceramah mendetil, Power-Points, kopian materi, dan apa saja yang Anda anggap penting. Anda berbicara, mereka mende ngarkan.

Atau, Anda bisa menyiapkan se-jumlah pertanyaan penuh makna untuk mereka dan mengundang mereka untuk membentuk kelom-pok kecil untuk menarik solusi dan jawaban terkait masalah pengang-garan dalam konteks pekerjaan

mereka.

Para peserta sedang berbagi informasi dan pengalaman

Page 15: Metode - Dr. Alexander Loch, Training-Consultancy-Research · Melengkapi pusat pelatihan untuk seminar partisipatoris BAGIAN 9: CONTOH PRAKTIK TERBAIK . UNTUK PELATIHAN MANAJEMEN

Metode untuk Pelatih, Pengajar, dan Fasi l itator 5

Tak seorangpuntahu segalanya,

tetapi setiap orangtahu sesuatu.

Anda meminta kelompok– kelompok itu untuk mempresenta-sikan hasil pekerjaan mereka dan Anda akan terkejut melihat bahwa kelompok–kelompok kecil itu maju ke depan dengan jawaban dan solusi cerdas.

Tentu saja Anda akan memberi in-formasi tambahan yang spesifik, aturan-aturan baru, dan akhirnya memberikan kopian materi tentang siklus anggaran, dan seterusnya.

Pedomannya adalah: jika Anda ingin orang dewasa mempelajari sesuatu (dan kita akan melihat dalam bab berikutnya, bagaimana cara orang dewasa bel ajar) maka Anda harus mengalokasikan 60% dari waktu pelatihan untuk penggunaan me-tode-metode yang memungkinkan

pelajar secara aktif terlibat dalam melakukan sesuatu (contohnya, dalam kelompok kecil mendiskusi-kan dan menghasilkan solusi, yang kemudian dipresentasikan oleh ke-lompok tersebut di hadapan pleno). Kemudian, 30% dari pelatihan di-gunakan setelah kelompok kecil be-kerja untuk mengintegrasikan dan merangkum hasil–hasil mereka di depan pleno. Oke, dan tentu saja, jatah 10% di awal waktu pelatihan adalah milik Anda.