2.Secara nu"erik (untuk pers. sulit!
UMUMUMUM
per"asalaan&per"asalaan yang di'$r"ulasikan
secara "ate"atis dengan cara $perasi itungan
(arithmetic !.
Persa"aan
#ate"atis
Page +
Terdapat kesalaan (Terdapat kesalaan (error error !
teradap! teradap
nilai eksaknilai eksak
pendekatan dari penyelesaian analitis atau eksak.
METODEMETODE
Analitis (eksak! Analitis (eksak!
dilakukan dengan iterasi dala" -u"ladilakukan dengan iterasi dala"
-u"la
yang sangat anyak dan erulang&ulangyang sangat anyak dan
erulang&ulang * O #
P U T E
#et$de nu"erik anyak digunakan di eragai idang0 seperti idang
teknik (sipil0 elektr$0 ki"ia0 ds!0 ked$kteran0 ek$n$"i0 s$sial0
dan
idang il"u lainnya.
eragai "asala yang ada di eragai displin il"u dapat
diga"arkan dala" entuk "ate"atik dari eragai 'en$"ena yang
erpengaru. #isalnya gerak air dan p$lutan di saluran0 sungai
dan
laut0aliran udara0 pera"atan panas0 ds dapat diga"arkan dala"
entuk "ate"atik.
persa"aan per"asalaan di atas.
Terdapat tiga "aca" kesalaan:
1.Kesalahan bawaan: "erupakan kesalaan dari nilai data.
#isal kekeliruan dala" "enyalin data0 sala "e"aca skala
atau kesalaan karena kurangnya pengertian "engenai
uku"&uku"
'isik dari data yang diukur.
2.Kesalahan pembulaan: ter-adi karena tidak diperitungkannya
eerapa angka terakir dari suatu ilangan0 artinya nilai
perkiraan
digunakan untuk "enggantikan ilangan eksak.
c$nt$0 nilai:
+01/1623 dapat diulatkan "en-adi +01/
sesuai dengan pr$sedur "ate"atik yang enar. Seagai c$nt$
suatu pr$ses tak eringga diganti dengan pr$ses eringga.
7$nt$ 'ungsi dala" "ate"atika yang dapat direpresentasikan
dala" entuk deret tak teringga yaitu:
.......... !4!3!2
1
432
%ilai eksak dari diper$le apaila se"ua suku dari deret
terseut diperitungkan. %a"un dala" prakteknya0sulit untuk
"engitung se"ua suku sa"pai tak teringga. Apaila anya
diperitungkan eerapa suku perta"a sa-a0 "aka asilnya tidak
sa"a dengan nilai eksak. *esalaan karena anya
"e"peritungkan eerapa suku perta"a diseut dengan
kesalaan pe"$t$ngan.
KESALAHAN A$SOLUT DAN RELATI%KESALAHAN A$SOLUT DAN RELATI%
,uungan antara nilai eksak0 nilai perkiraan dan kesalaan
dapat
diru"uskan seagai erikut:
p 8 p9 Ee
Ee : kesalaan teradap nilai eksak
Seingga dapat dicari esarnya kesalaan adala seagai peredaan
antara nilai eksak dan nilai perkiraan0 yaitu:
Ee 8 p ; p9
*esalaan As$lut
cara "e"andingkan kesalaan yang ter-adi dengan nilai eksak.
p
%100×=
p
%100×
Dala" "et$de nu"erik0 esarnya kesalaan dinyatakan erdasarkan
nilai perkiraan teraik dari nilai eksak0seingga kesalaan
"e"punyai
entuk seagai erikut:
p9 : nilai perkiraan teraik
)ndeks a "enun-ukkan a<a kesalaan diandingkan teradap
nilai
perkiraan (approximate value!.
Dalam metode numerik, sering dilakukan pendekatan secara iteraktif,
dimana pada pendekatan tersebut perkiraan sekarang dibuat
berdasarkan perkiraan sebelumnya. Dalam hal ini, kesalahan adalah
perbedaan antara perkiraan sebelumnya dan perkiraan sekarang.
%100 1
n p
SOALSOAL
1. Pengukuran panjang jembatan dan pensil memberikan hasil 9999 cm
dan 9 cm. Apabila panjang yang benar eksak!berturut"turut adalah
1#.### cm dan 1# cm, hitung kesalahan absolut dan relatif.
Page 12
DERET TALORDERET TALOR (*e&samaan De&e
Ta+l"&)(*e&samaan De&e Ta+l"&)
Deret aylor merupakan dasar untuk menyelesaikan masalah dalam
metode numerik,terutama penyelesaian persamaan diferensial.
Bentuk umum deret TaylorBentuk umum deret Taylor:
/ika suatu fungsi f(x) diketahui di titik
xi dan semua turunan f
terhadap x diketahui pada titik tersebut, maka dengan
deret aylor dapat dinyatakan nilai f pada
titik xi+1 yang terletak pada
jarak x dari titik xi .
n
n
++
+
+
+=
+ !
f ( xi+1 ) : fungsi di
titik xi+1
f’ , f’’,..., f n : turunan pertama, kedua, ...., ke
n dari fungsi
x : jarak antara xi dan
xi+1
R : kesalahan
Page 1+
Dalam praktek sulit memperhitungkan semua suku pada deret
aylor tersebut dan biasanya hanya diperhitungkan beberapa
suku pertama saja.
1.0emperhitungkan satu suku pertama order nol!
Artinya nilai f pada titik xi+1 sama
dengan nilai pada xi .
Perkiraan tersebut benar jika fungsi yang dierkirakan knstan. "ika
fungsi
tidak knstan# $aka %arus dier%itungkan suku&suku berikutnya
dari deret
ayr.
+≈
+
+=
+ Perkiraan order dua
ContohContoh
Diketahui suatu fungsi f(x) &2 x3 *
12 x2 + 20 x * ,#-. Dengan menggunakan deret
aylor order nol, satu, dua dan tiga, perkirakan fungsi tersebut
pada titik xi+1 ' #,( berdasar
nilai fungsi pada titik xi ' #.2olusi:
1.0emperhitungkan satu suku pertama order nol!
$.0emperhitungkan dua suku pertama order satu!
-#1
10-#,
)-#0)(20)0(24)0((-#,
!1
x
x f x f f x f
iii
DERET TALORDERET TALOR (Kesalahan *em""n#an)(Kesalahan
*em""n#an)
Deret aylor akan memberikan perkiraan suatu fungsi yang benar jika
semua suku dari deret tersebut diperhitungkan. Dalam prakteknya
hanya beberapa suku pertama saja yang diperhitungkan sehingga
hasilnya tidak tepat seperti pada penyelesaian analitik. 2ehingga
terdapat kesalahan error ! yang disebut dengan kesalahan
pemotongan truncation error,
3n!, yang ditulis: ..... !)2(
n
O( xn*1! berarti kesalahan pemotongan mempunyai order
xn*1
atau kesalahan adalah sebanding dengan langkah ruang pangkat
n*1.
4esalahan pemotongan tersebut adalah kecil apabila:
1.5nter6al 7 x adalah kecil.
$.0emperhitungkan lebih banyak suku dari deret aylor
Page 13
DI%ERENSIAL NUMERIKDI%ERENSIAL NUMERIK (D'e&ens'al Tu&unan
*e&ama)(D'e&ens'al Tu&unan *e&ama)
Diferensial numerik digunakan untuk memperkirakan bentuk
diferensial kontinyu menjadi bentuk diskret.
8ntuk menghitung diferensial turunan pertama dapat diturunkan
berdasar deret aylor, yang dapat dituliskan dalam bentuk:
)( !1
+=
+
)( )()(
x
titik xi didekati $le ke"iringan
garis yang "elalui titik ( xi0 f ( xi!!
dan titik 7( xi+10 f ( xi+1!!.
di'erensial "a-u $rder satu.
"a-u
terpusat
"undur
n g g u
n g d i
x
y
Page 14
DI%ERENSIAL NUMERIKDI%ERENSIAL NUMERIK (D'e&ens'al Tu&unan
*e&ama)(D'e&ens'al Tu&unan *e&ama)
/ika data yang digunakan adalah titik xi dan
xi-1 maka disebut
diferensial mundur, dan deret aylor menjadi:
Atau
..... !3
)(''' !2
)('' !1
)(')()( 32
1 +
)( !1
−=
−
)( )()(
x
"a-u
terpusat
"undur
n g g u
n g d i
x
y
Page 1
"a-u
terpusat
"undur
n g g u
n g d i
x
y
/ika data yang digunakan adalah titik xi-1 dan
xi+1 maka disebut
diferensial terpusat. Apabila pers. deretaylor dikurangi pers.
Deret aylor untuk diferensial mundur! didapat :
atau
atau
..... !3
)('''
x
x
Page 16