9
METODE PELAKSANAAN PEMBANGUNAN PENAHAN GELOMBANG PANTAI PANTE RAJA (350 M) DI KABUPATEN PIDIE JAYA A. PENDAHULUAN 1. LINGKUP PEKERJAAN Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Pembangunan Penahan Gelombang Pantai Pante Raja (350 M) Di Pidie Jaya meliputi : 1. Pekerjaan Persiapan 2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Revetment 2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN) Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan , penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan. Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga : .Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan . Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan . Mudah dalam pengambilannya . Memudahkan pelaksanaan pekerjaan . Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja . Terjamin kebersihannya Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.

METODE PELAKSANAAN PAnte Raja.doc

Embed Size (px)

Citation preview

METODE PELAKSANAAN IRIGASI

METODE PELAKSANAAN

PEMBANGUNAN PENAHAN GELOMBANG PANTAI PANTE RAJA (350 M)DI KABUPATEN PIDIE JAYAA. PENDAHULUAN1. LINGKUP PEKERJAAN

Lingkup pekerjaan yang akan dilaksanakan pada Pembangunan Penahan Gelombang Pantai Pante Raja (350 M) Di Pidie Jaya meliputi :

1. Pekerjaan Persiapan

2. Pekerjaan Tanah 3. Pekerjaan Revetment2. PERENCANAAN LAPANGAN ( SITE PLAN)Perencanaan kegiatan lapangan (site Plan) direncanakan untuk mengatur penempatan peralatan , penyimpanan material dan sarana penunjang lainnya yang akan digunakan dalam pelaksanaan pembanguanan, misalnya: Direksi keet, gudang, barak kerja, posisi peralatan.

Dalam menempatkan material untuk kebutuhan pelaksanaan, baik di gudang maupun di lokasi terbuka akan diatur sedemikian rupa sehingga :

.Tidak mengganggu kelancaran dalam pelaksanaan

. Memudahkan pemeriksaaan dan pengecekan

. Mudah dalam pengambilannya

. Memudahkan pelaksanaan pekerjaan

. Tidak menimbulkan masalah kesehatan dan keselamatan kerja

. Terjamin kebersihannya

Lalu lintas keluar masuk kenderaan proyek akan diberi rambu-rambu sehingga tidak menimbulkan gangguan lalu lintas.

3. MANAJEMEN PROYEK

Pengelolaan Pelaksanaan pekerjaan akan ditangani oleh tenaga-tenaga terampil yang sudah berpengalaman dalam penanganan bidangnya, sehingga keberhasilan pelaksanaan pekerjaan akan benar-benar terjamin,sesuai dengan apa yang diharapkan

a. Struktur OrganisasiProyek dikelola oleh suatu tim manajemen yang dipimpin kepala proyek, dibantu oleh beberapa tenaga staf dan beberapa tenaga pelaksana lapangan beserta pembantu pembantunya. Struktur organisasi proyek tersebut adalah sebagaimana struktur dibawah ini sedangkan personil dapat dilihat dilampiran lain.

b. Koordinasi

Dalam kegiatan pelaksanaan proyek akan terjadi interaksi antara perusahaan dengan pihak lain antara lain owner, pengawas, suplier dan pihak lainnya yang berkaitan dengan pelaksaan proyek. Dalam interaksi tersebut diperlukan adanya koordinasi antar pihak dalam mengelola proyek, agar pekerjaan menjadi lancar.

Kepala proyek dalam melaksanakan tugasnya dibantu oleh antara lain :

Untuk masalah teknik, kepala proyek dibantu oleh bagian teknik beserta stafnya.

Urusan keuangan, administrasi umum dan personalia, dibantu oleh bagian personalia dan keuangan beserta stafnya

Urusan logistik dan peralatan, dibantu oleh Bagian Logistik dan peralatan.

Secara organisasi perusahaan, Kepala Proyek bertanggung jawab langsung kepada Direktur yang bertindak sebagai pengelola operasional Perusahaan.

Kepala Proyek mempunyai tanggung jawab dan diberi kewenangan penuh dalam pengelolaan proyek dan mempunyai wewenang bertindak atas nama perusahaan. Dengan sistim organisasi seperti tersebut, maka pelaksanaan proyek akan berjalan dengan lancar.

4. METHODE PENCAPAIAN SASARANUntuk menjamin sistem manjemen dapat berlangsung dengan baik, kami melaksanakan setiap item pekerjaan sesuai dengan spesifikasi yang telah ditentukan.

a. Sistem pengendalian ProyekSarana pengendalian merupakan sesuatu yang sangat diperlukan untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan pekerjaan. Sebelum pelaksanaan pekerjaan dimulai, segala sesuatu yang ada hubungannya dengan pengendalian dipersiapkan dan dituangkan dalam bentuk daftar

Program utama yang telah dituangkan di dalam barchart tersebut, dilapangan dijabar lagi secara lebih rinci. Dibuat Program mingguan, yang realisasinya dipantau dengan daftar-daftar isian laporan kegiatan pekerjaan.

Untuk memandu pelaksanaan pekerjaan dilapangan, dibuat methode kerja yang rinciannya dilengkapi dengan gambar-gambar pelaksanaan (Shop Drarwing) yang mudah dibaca dan dimengerti oleh setiap petugas yang terlibat didalam pelaksanaan pekerjaan.

b. Pemilihan AlatPemilihan peralatan yang tepat baik dari jenis, jumlah maupun kapasitasnya serta sesuai dengan kondisi lapangan akan menjamin tercapainya sasaran pelaksanaan pekerjaan yakni biaya hemat, mutu akurat dan waktu tepat. Kebutuhan peralatan minimun yang ditentukan merupakan syarat mutlak dalam pelaksanaan.

c. MaterialKebutuhan pokok bahan pada proyek ini yang merupakan material pabrikan adalah Filter Cloth/ Geotextile. Disamping itu ada material penunjang non pabrikan seperti : batu gunung, dll. Atau material yang harus diolah dulu di suatu plant.

Sumber bahan Filter Cloth/ Geotextile dan Batu Gunung (terdiri dari beberapa ukuran): Filter Cloth/ Geotextile akan didatangkan dari tempat khusus

Batu Gunung yang terdiri dari beberapa ukuran antara lain :1. Batu Gunung Ukuran < 250 Kg2. Batu Gunung Ukuran 250-1.000 Kg3. Batu Gunung Ukuran > 1.000 Kg Semua material batu gunung didatangkan dari beberapa sumber terdekat yang dapat memenuhi spesifikasi teknis.Sebelum digunakan, material diperiksa terhadap kualitasnya, atau jika dipersyaratkan untuk uji laboratorium maka akan dilakukan pengujian. Material harus sudah didatangkan sebelum jadwal pemakaian, sehingga tidak terjadi keterlambatan pekerjaan hanya karena material belum datang.

Jadwal mobilisasi material akan dibuat setelah mempelajari kondisi lapangan secara detail dan sarana angkutan yang ada.

d. Tenaga Kerja Tenaga Kerja yang digunakan dalam penanganan proyek ini terdiri atas ;

Tenaga pimpinan dan staf manajemen proyek

Tenaga operasional lapangan, pelaksana, pengawas,mekanik dan operator.

Pekerja diambil tenaga kerja lokal yang banyak terdapat didaerah sekitar lokasi proyek untuk menghindari kesenjangan sosial, sedangkan untuk pekerja yang terampil dan terlatih bila ada akan diambil dan didatangkan dari daerah lain.

e. Pengaman ( Security )

Untuk pengawas dan pengamanan proyek, kami sebagai pelaksana kegiatan akan menyediakan tenaga keamanan dan keselamatan sesuai dengan kebutuhan, yang bertugas untuk :

1.Pengawas terhadap para pekerja

2.Pengawasan terhadap bahan-bahan dan peralatan untuk mencegah pencurian.

3.Mencegah dan menghindari terjadinya hal-hal yang tidak didinginkan di proyek, baik ditempat pekerjaan maupun dikantor proyek..

4.Melakukan pengawasan terhadap pemakaian alat-alat keselamatan kerja.5.Melakukan pengawasan dan menyiapkan rambu-rambu pengamanan ditempat tempat yang berbahaya maupun yang sifatnya menganggu kegiatan proyek.6.Mengawasi pemakaian peralatan untuk mencegah terjadinya kecelakaan.

7.Menjaga keamanan para petugas proyek terhadap gangguan/ancaman dari pihak luar, serta mencegah kemungkinan terjadi keributan dilingkungan proyek.

Untuk menjaga keselamatan kerja seluruh staf dan pekerja yang terlibat dalam kegiatan proyek, akan dibentuk unit K-3 yang akan membuat program seperti tersebut di atas dan akan diawasi oleh tenaga keamanan.

Sebagai sarana komunikasi di proyek, digunakan handy talky ( HT ), baik oleh para petugas Keamanan, para pelaksana (Supervisor) dan petugas-petugas lain yang memerlukan hubungan secara menerus.

f. Pengendalian Mutu ( Quality Control )Untuk menjamin agar diperoleh hasil kerja yang baik sesuai dengan mutu yang disyaratkan, perlu dilakukan pengendalian mutu (quality control) dengan cara melakukan pemeriksaan secara telaten dan teratur baik terhadap bahan-bahan yang digunakan dalam pelaksanaan pekerja.

Alat ukur secara berkala dikalibrasi agar selalu dapat berfungsi dengan akurat. Peralatan yang lain setiap selesai digunakan dibersihkan dan bagian bagian yang secara berkala perlu dilumasi. Setiap bagian diperiksa barangkali ada suku cadang yang perlu.

Meskipun untuk hal hal tersebut diatas sudah ada penanggung jawabnya langsung, kiranya ditunjuk petugas khusus quality control yang dikoordinasi oleh bagian teknik.

B. METODE PELAKSANAAN

I. Pekerjaan Persiapan

1. Mobilisasi dan Demobilisasi

Mobilisasi akan dilakukan mulai dilaksanakan pada bulan pertama setelah keluar perintah kerja. Mobilisasi yang akan dilakukan adalah mobilisasi alat dan tenaga kerja yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan. Jenis dan jumlah peralatan yang akan di mobilisasi akan tergantung pada jenis dan volume pekerjaan yang akan dilaksanakan.

Selain mobilisasi alat dan tenaga kerja, pada pada bulan pertama juga akan dilakukan pembangunan direksi keet, barak kerja dan gudang serta fasilitas lainnya guna menunjang pelaksanaan pekerjaan. Fasilitas komunikasi Proyek akan disediakan demi menunjang pelaksanaan proyek.

Kami akan menyediakan, memelihara dan memperbaiki jalan dan jembatan sementara demi kelancaran lalu lintas umum untuk kelancaran dan keselamatan umum. Dengan memasang rambu-rambu lalu lintas, penghalang dan dan fasilitas lain pada setiap tempat kegiatan pelaksanaan yang dapat mengganggu lalu lintas umum.

Untuk mendukung pelaksanaan pekerjaan, kami melakukan pengukuran terlebih dahulu. Pelaksanaan pekerjaan pengukuran tersebut akan disaksikan oleh pengawas/pihak direksi yang akan menunjukan titik referensi. Patok-patok sementara yang akan terpasang dibuat dari kayu, dipasang pada setiap jarak antara 25 sampai 50 meter atau ditentukan dalam jarak lain, menurut pertimbangan teknis oleh Direksi. Patok-patok ini dipasang sedemikian rupa sehingga tidak mudah goyang atau hilang dan patok ini dipakai sebagai titik uitzet, dimana ketinggian patok tersebut dapat diketahui dari hasil pengukuran. Agar mudah terlihat, patok dicat warna merah.

Setelah dilakukan pengukuran, maka akan dibuat gambar rencana bangunan/konstruksi sesuai dengan elevasi yang didapat. Gambar ini akan menjadi pedoman dalam pelaksanaan pekerjaan di lapangan.dibongkar kembali.

II. Pekerjaan Tanah1. Galian Tanah BerpasirGalian dilakukan pada lokasi yang ditentukan pada gambar atau petunjuk dari direksi. Galian akan dilakukan dengan alat berat (excavator) dan dengan tenaga manual. Galian dimulai dari permukaan tanah dan turun sedemikian rupa sehingga mencapai elevasi yang diinginkan. Pada galian saluran akan dilaksanakan dengan cara yang tepat sehingga stabilitas kemiringan lereng dapat terjamin. Permukaan sisi tanggul akan dirapikan sesuai dengan kemiringan yang ada dalam gambar. Galian Tanah Berpasir ini dikerjakan dalam beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau sepanjang jalur rencana revetment . 2.Pemeliharaan Jalan Masuk

Jalan keluar masuk menuju lokasi kerja guna kelancaran mendatangkan bahan/ material maupun alat-alat berat ke dan dari lokasi proyek yang melalui jalan desa, jalan inspeksi atau jalan yang sudah ada. Pekerjaan Pemeliharaan Jalan Masuk ini dilakukan jika dalam proses pelaksanaan proyek ini jalan masuk yang dilalui mengalami kerusakan. III. PEKERJAAN REVETMENT

1. Pemasangan Filter Cloth/ GeotekstilSetelah Pekerjaan Galian Tanah Berpasir selesai dilakukan maka dilanjutkan pemasangan Filter Cloth/ Geotekstil. Pemasangan Filter Cloth disesuaikan dengan ukuran yang telah ditentukan pada Gambar Rencana. Tujuan dilakukan pemasangan Filter Cloth/ Geotekstil untuk mengamankan konstruksi tumpukan batu yang terletak dipasir terlepas dari tumpukan, mencegah keruntuhan dan scouring. Filter Cloth/ Geotextile akan didatangkan dari tempat khusus sesuai dengan spesifikasi yang telah disetujui oleh direksi pekerjaan. Pemasangan Filter Cloth ini dikerjakan dalam beberapa tahap sesuai dengan kebutuhan pekerjaan atau sepanjang jalur rencana Revetment2. Pemasangan Batu 250-1000 Kg

Pemasangan batu ukuran 250-1000 Kg ini dilakukan setelah pekerjaan pemasangan Filter Cloth/ Geotekstil selesai dilakukan. Pada Pemasangan ini dilakukan dengan menggunakan Alat Berat (excavator). Setelah semua bahan yang diperlukan tiba dan Filter cloth selesai dipasang. Ukuran dan tinggi Pemasangan Batu ini mengikuti Jalur Rencana Revetment dan disesuaikan dengan Gambar Rencana. Didalam Pemasangannya batu-batu disusun atau diatur sisi batu yang satu dengan sisi yang lainya sebaik mungkin dan serata mungkin.3. Pemasangan Batu > 1000 Kg

Setelah Pasangan Batu 250-1000 Kg Selesai dilanjutkan dengan pekerjaan pemasangan batu >1000 Kg. Pekerjaan ini juga dilakukan dengan Alat Berat (excavator) setelah Bahan yang diperlukan tiba dilokasi. Ukuran dan tinggi Pemasangan Batu ini mengikuti Jalur Rencana Revetment dan disesuaikan dengan Gambar Rencana. Didalam Pemasangannya batu-batu disusun atau diatur sisi batu yang satu dengan sisi yang lainya sebaik mungkin dan serata mungkin.4. Pemasangan Batu < 250 Kg (Batu Pengunci)

Setelah Semua Pekerjaan pemasangan batu selesai dikerjakan, pekerjaan terakhir adalah Pemasangan Batu 1000 Kg. Ukuran dan tinggi Pemasangan Batu ini mengikuti Jalur Rencana Revetment dan disesuaikan dengan Gambar Rencana.Semua pekerjaan diatas saling berurutan mulai dari Galian Tanah Berpasir, dilanjutkan dengan Pemasangan Filter Cloth, Pemasangan Batu 250-1000 Kg, Pemasangan Batu > 1000 Kg dan yang terakhir adalah Pemasangan Batu