107
METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE- KABUPATEN BANTUL SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar Oleh : Lusia Eka Ristanti NIM : 121134213 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR JURUSAN ILMU PENDIDIKAN FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2016 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

  • Upload
    lamdang

  • View
    223

  • Download
    0

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU

DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE- KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Lusia Eka Ristanti

NIM : 121134213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

i

METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU

DI SEKOLAH DASAR INKLUSI SE- KABUPATEN BANTUL

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat

Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Oleh :

Lusia Eka Ristanti

NIM : 121134213

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

JURUSAN ILMU PENDIDIKAN

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2016

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

iv

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya ini saya persembahkan untuk:

1. Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya.

2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah memberikan

perhatian, kasih sayang, dukungan materi dan doa.

3. Sahabat di PGSD maupun di luar PGSD yang selalu menemani dan

memberikan dukungan.

4. Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

v

MOTTO

“Sesuatu Akan Menjadi Kebanggaan Jika Dikerjakan Bukan

Hanya Dipikirkan”

“Sesuatu yang Belum Dikerjakan, Seringkali Nampak

Mustahil; Kita Baru Yakin Kalau Kita Sudah Berhasil

Melakukannya Dengan Baik”

-Evelyn Underhill-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

vi

PERNYATAAN KEASLIAN KARYA

Saya menyatakan dengan sesungguhnya bahwa skripsi yang saya tulis ini

tidak memuat karya atau bagian karya orang lain, kecuali yang telah disebutkan

dalam kutipan dan daftar pustaka, sebagaimana layaknya karya ilmiah.

Yogyakarta, 23 Agustus 2016

Peneliti

Lusia Eka Ristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

vii

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN

PUBLIKASI KARYA ILMIAH UNTUK KEPENTINGAN AKADEMIS

Yang bertandatangan di bawah ini, saya mahasiswa Universitas Sanata Dharma :

Nama : Lusia Eka Ristanti

Nomor Mahasiswa : 121134213

Demi pengembangan ilmu pengetahuan, saya memberikan kepada Perpustakaan

Universitas Sanata Dharma karya ilmiah saya yang berjudul : “METODE

PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU DI SEKOLAH DASAR

INKLUSI SE-KABUPATEN BANTUL” beserta perangkat yang diperlukan (bila

ada). Dengan demikian saya memberikan kepada Perpustakaan Universitas Sanata

Dharma hak untuk menyimpan, mengalihkan dalam bentuk media lain, mengelolanya

dalam bentuk pangkalan data, mendistribusikannya di internet atau media lain untuk

kepentingan akademis tanpa perlu meminta izin dari saya maupun memberikan

royalty kepada saya selama tetap mencantumkan nama saya sebagai peneliti.

Demikian Pernyataan ini saya buat dengan sebenar-benarnya

Dibuat di Yogyakarta

Pada tanggal: 23 Agustus 2016

Yang menyatakan,

Lusia Eka Ristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

viii

ABSTRAK

Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi

se-Kabupaten Bantul

Lusia Eka Ristanti

121134213

Universitas Sanata Dharma

2016

Ada 43 sekolah dasar inklusi di Kabupaten Bantul yang melayani anak slow

learner, hiperaktif, disgrafia, disleksia, diskalkulia dan tuna netra supaya dapat

belajar bersama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus. Penelitian ini

bertujuan mendeskripsikan metode pengajaran di sekolah inklusi se-Kabupaten

Bantul dan memetakan metode pengajaran dari masing-masing sekolah dasar inklusi.

Metode pengajaran merupakan cara yang digunakan guru untuk mendampingi siswa

agar dapat mengembangkan potensi atau kemampuannya. Ada empat metode

pengajaran di sekolah dasar inklusi yaitu metode pengajaran langsung, metode

pengajaran tidak langsung, latihan mandiri dan scaffolding.

Peneliti menggunakan penelitian kuantitatif deskriptif. Data diperoleh dengan

membagikan kuesioner. Kuesioner divalidasi oleh dua validator dengan skor rata-rata

4, sehingga instrumen dapat dibagikan kepada 29 guru sekolah dasar inklusi di

Kabupaten Bantul. Kuesioner yang kembali berjumlah 29 kuesioner.

Dari hasil olah data 29 kuesioner, metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul adalah 38.81% guru menggunakan metode

pengajaran tidak langsung, 20.37% guru menggunakan scaffolding, 20.01% guru

menggunakan latihan mandiri dan 19.74% guru menggunakan metode pengajaran

langsung. Jadi, metode pengajaran yang lebih banyak digunakan guru di Kabupaten

Bantul adalah metode pengajaran tidak langsung. Metode pengajaran tidak langsung

adalah pembelajaran yang berpusat pada siswa dan guru sebagai fasilitator.

Kata kunci: sekolah dasar inklusi, metode pengajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

ix

ABSTRACT

Teaching Method Who Use The Teacher on Inclusion

of Primary School in Bantul Regency

Lusia Eka Ristanti

121134213

Sanata Dharma University

2016

There are 43 inclusion of primary school in Bantul Regency who serve child

slow learner, hyperactive, dysgraphia, dyslexia, dyscalculia and blind so that can

learn with child need not special. The research have purpose to describe teaching

method in inclusion school at Bantul Regency area and also to mapping how the

teaching in elementary school which using inclusion method.teaching method is the

ways in which teachers to assist students in order to develop the potential and ability.

Teaching method on inclusion school namely direct teaching method, indirect

teaching method, practice by themselves and also scaffolding.

The researcher will to develop by kuantitatif research. So, for get the data,

researcher will dispence questioner to 29 teachers. Quesioner was validated by two

validators who expert about it, so we can dispence questioner to 29 teachers to be

research samples. The quesioner was back 29 now.

From the research result, we get presentase 38.81% teachers use undirect method

teaching, 20.37% teachers use by scaffolding, 20.01% teachers use practice by

themselves and 19.74%. teachers use direct method teaching. So, presentase for

undirect teaching method is highest. Undirect method teaching is learning that is

centered on the students and teachers as facilitators.

Key world : inclusion of primary school, teaching method.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

x

KATA PENGANTAR

Puji syukur peneliti panjatkan kepada TuhanYang Maha Esa atas limpahan

berkat dan rahmatNya sehingga peneliti dapat menyelesaikan skripsi dengan judul

“Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten

Bantul”. Penyusunan skripsi ini bertujuan untuk memenuhi salah satu syarat

memperoleh gelar sarjana Pendidikan Guru Sekolah Dasar, Universitas Sanata

Dharma Yogyakarta.

Peneliti menyadari penulisan skripsi ini tidak akan terwujud tanpa bantuan

berbagai pihak. Oleh karena itu, pada kesempatan ini dengan hati yang tulus peneliti

mengucapkan terimakasih kepada:

1. Drs. Rohandi, Ph.D., Dekan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

2. Christiyanti Aprinastuti, S.Si., M.Pd., Ketua Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar Universitas Sanata Dharma Yogyakarta.

3. Dra. Ig. Esti Sumarah, M. Hum, dosen pembimbing I yang telah bersedia

meluangkan waktu, tenaga dan pikiran untuk memberikan bimbingan, arahan

semangat, dorongan serta masukan yang peneliti butuhkan dalam

penyelesaian skripsi ini.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xi

4. Brigitta Erlita Tri Anggadewi, S.Psi., M.Psi, Dosen pembimbing II yang telah

memberikan motivasi, semangat, dorongan, kritik dan saran dalam

menyelesaikan skripsi ini.

5. Para validator yang telah melakukan validasi instrumen yang dibutuhkan

dalam penelitian ini sehingga penelitian dapat berjalan dengan lancar.

6. Dinas Pemerintahan Kabupaten Bantul yang telah memberikan ijin untuk

melaksanakan peneltian di Kabupaten Bantul.

7. Kepala Sekolah dan Guru-guru di SD N 2 Jambidan, SD N 2 Panjangrejo, SD

N Siluk, SD N Wojo, SD N Kepuhan, SD N Sawahan, SD N Soka yang telah

memberikan kesempatan bagi peneliti untuk menyebarkan kuesioner di

sekolah yang Bapak/Ibu pimpin.

8. Ferdinandus Sudaris dan Margaretha Lutini serta segenap keluarga yang telah

memberikan dukungan, semangat dan doa.

9. Teman-teman kelompok penelitian Veronica Mayang Sari, Elisabet Lisara

Musita Sari, Tri Wahyu Setyaningsih, Laurentius Beny Widya Ardika yang

saling memberikan semangat, motivasi dan dukungan dalam menyelesaikan

skripsi ini.

10. Sahabat saya Christina Desty Ambarwati yang telah memberikan doa dan

dukungan selama ini.

11. Sahabat di PGSD maupun di luar PGSD yang telah mendukung penelitian.

12. Semua pihak yang telah membantu dalam penulisan skripsi ini dan tidak dapat

disebutkan satu persatu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xii

Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih banyak kekurangan. Peneliti berharap

skripsi ini dapat memberikan inspirasi dan sumber belajar bagi peneliti lain yang

memiliki tujuan memperkembangkan pendidikan inklusi.

Yogyakarta, 23 Agustus 2016

Peneliti

Lusia Eka Ristanti

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ............................................................................................... i

HALAMAN PERSETUJUAN PEMBIMBING ................................................... ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................. iii

HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................. iv

MOTTO ................................................................................................................... v

PERNYATAAN KEASLIAN HASIL KARYA .................................................... vi

LEMBAR PERNYATAAN PERSETUJUAN PUBLIKASI ............................... vii

ABSTRAK ............................................................................................................... viii

ABSTRACT ............................................................................................................. ix

KATA PENGANTAR ............................................................................................. x

DAFTAR ISI ............................................................................................................ xiii

DAFTAR TABEL.................................................................................................... xv

DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................... xvi

DAFTAR GAMBAR ............................................................................................. xvii

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................ 1

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1

1.2 Identifikasi Masalah ...................................................................................... 5

1.3 Rumusan Masalah ......................................................................................... 5

1.4 Tujuan Penelitian .......................................................................................... 5

1.5 Manfaat Penelitian ........................................................................................ 6

1.6 Definisi Operasional...................................................................................... 6

BAB II KAJIAN TEORI ........................................................................................ 8

2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 8

2.1.1 Pendidikan Inklusi ................................................................................... 8

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Inklusi........................................................... 8

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Inklusi ................................................................ 11

2.1.1.3 Karakteristik Pendidikan Inklusi ....................................................... 12

2.1.1.4 Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi ...................................................... 13

2.1.1.5 Fungsi Pendidikan Inklusi ................................................................. 15

2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi ............................................................................. 16

2.1.3 Metode Pengajaran .................................................................................. 18

2.1.4 Sekolah Dasar Inklusi di Bantul .............................................................. 24

2.1.5 Kecerdasan Ganda ................................................................................... 27

2.1.6 Anak Berkebutuhan yang Sukses ........................................................... 28

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan ...................................................................... 32

2.3 Kerangka Berpikir ......................................................................................... 37

2.4 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 37

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xiv

BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................ 39

3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 39

3.2 Setting Penelitian .......................................................................................... 39

3.3 Variabel Penelitian ........................................................................................ 40

3.4 Populasi dan Sampel ..................................................................................... 41

3.5 Teknik Pengumpulan Data ............................................................................ 42

3.6 Instrumen Penelitian...................................................................................... 43

3.7 Teknik Pengujian Instrumen ......................................................................... 47

3.8 Teknik Analisis Data ..................................................................................... 54

3.9 Jadwal Penelitian ........................................................................................... 57

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................. 58

4.1 Deskripsi Penelitian ........................................................................................ 58

4.2 Analisis Kuesioner .......................................................................................... 58

4.3 Hasil Penelitian ............................................................................................... 63

4.3.1 Metode Pengajaran yang Digunakan...................................................... 63

4.3.2 Pemetaan Bentuk Metode Pengajaran .................................................... 64

4.4 Pembahasan .................................................................................................... 65

BAB V PENUTUP ................................................................................................... 69

5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 69

5.2 Keterbatasan Penelitian ................................................................................. 69

5.3 Saran .............................................................................................................. 70

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................................. 71

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 2.1 Jumlah Siswa ABK di Kabupaten Bantul ................................................................ 25

Tabel 2.2 Daftar Jumlah ABK dan Karakterisiknya ................................................................ 26

Tabel 3.1 Kisi-Kisi Lembar Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran di Sekolah Dasar

Inklusi se- Kabupaten Bantul .................................................................................. 44

Tabel 3.2 Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di

Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten Bantul ............................................................ 46

Tabel 3.3 Hasil Validasi Konstruk ........................................................................................... 51

Tabel 3.4 Koefisien Reliabilitas ............................................................................................... 53

Tabel 3.5 Hasil Reliabilitas ...................................................................................................... 54

Tabel 3.6 Contoh Coding Data................................................................................................. 55

Tabel 3.7 Jadwal Penelitian...................................................................................................... 57

Tabel 4.1 Presentase Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran ................................................ 64

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xvi

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1 Surat Ijin Penelitian ...................................................................................... 1

Lampiran 2 Validitas Isi ................................................................................................... 5

Lampiran 3 Hasil Validitas Konstruk ............................................................................... 9

Lampiran 4 Hasil Reliabilitas ........................................................................................... 10

Lampiran 5 Pengolahan Data Mean ................................................................................. 11

Lampiran 6 Kuesioner yang Diisi .................................................................................... 15

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

xvii

DAFTAR GAMBAR

Gambar 2.1 Gambar Bagan Hasil Penelitian yang Relevan ................................................ 36

Gambar 3.1 Gambar Alpha Croncbach ................................................................................ 53

Gambar 4.1 Gambar Hasil Kuesioner Metode Pengajaran Langsung ................................. 59

Gambar 4.2 Gambar Hasil Kuesioner Metode Pengajaran Tak Langsung .......................... 60

Gambar 4.3 Gambar Hasil Kuesioner Latihan Mandiri ....................................................... 61

Gambar 4.4 Gambar Hasil Kuesioner Scaffolding ............................................................... 62

Gambar 4.5 Gambar Grafik Pemetaan Metode Pengajaran ................................................. 65

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

1

BAB I

PENDAHULUAN

Pada bab ini diuraikan tentang latar belakang, identifikasi masalah, rumusan

masalah, tujuan penelitian, manfaat penelitian, dan definisi operasional.

1.1 Latar Belakang

Pendidikan inklusi adalah pendidikan yang tidak membeda-bedakan latar

belakang siswa baik mental, sosial, fisik, maupun intelektual. Anak yang

memiliki kelainan mental, fisik, sosial maupun intelektual disebut anak

berkebutuhan khusus. Anak berkebutuhan khusus adalah anak yang memiliki

karakteristik berbeda dengan anak lain pada umumnya (Wiyani, 2014: 17)..

Pemerintah membantu mengupayakan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus

untuk mengenyam pendidikan bersama anak berkebutuhan tidak secara khusus

dengan menyelenggarakan sekolah inklusi.

Ilahi (20013: 87) menyebutkan, sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang

mengakomodasi dan mengintegrasikan siswa reguler dan siswa berkebutuhan

khusus ke dalam satu sistem pendidikan. Dalam sekolah inklusi, anak

berkebutuhan khusus belajar bersama dengan anak berkebutuhan tidak secara

khusus. Ada 43 sekolah dasar inklusi di Kabupaten Bantul yang tersebar di 16

kecamatan yaitu Kecamatan Dlingo, Kecamatan Imogiri, Kecamatan Kasihan,

Kecamatan Banguntapan, Kecamatan Bantul, Kecamatan Pundong, Kecamatan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

2

Piyungan, Kecamatan Kretek, Kecamatan Sedayu Kecamatan Pandak, Kecamatan

Jetis, Kecamatan Bambanglipuro, Kecamatan Sewon, Kecamatan Pajangan,

Kecamatan Sanden, dan Kecamatan Pleret. Sekolah inklusi di Kabupaten Bantul

melayani anak berkebutuhan khusus slow learner, diskalkulia, diseleksia, digrafia

hiperaktif dan tunanetra.

Dalam kaitannya dengan penyelenggaraan sekolah inklusi, guru perlu

mengetahui metode pengajaran yang harus dikuasai supaya dapat

mengembangkan potensi siswa. Metode pengajaran adalah cara yang digunakan

guru untuk mencapai tujuan pembelajaran (Siregar 2010: 32). Di sekolah dasar

inklusi ada empat metode pengajaran yaitu metode pengajaran langsung, metode

pengajaran tidak langsung, latihan mandiri dan scaffolding. Metode pengajaran

langsung adalah pendekatan yang dirancang khusus untuk menunjang proses

belajar siswa demi meningkatkan kemampuan kognitif, afektif, serta

psikomotorik siswa berkebutuhan khusus maupun siswa berkebutuhan tidak

secara khusus. Dalam metode pengajaran langsung guru sebagai penyampai

informasi dan perlu memberikan latihan untuk memeriksa pemahaman siswa

dengan mengajukan pertanyaan untuk materi baru. Keterampilan guru dalam

menyampaikan materi bisa melalui metode demonstrasi, tanya jawab, dan

ceramah. Selanjutnya guru memberikan umpan balik ketika jawaban siswa salah.

Bentuk metode pengajaran yang selanjutnya yaitu metode pengajaran tidak

langsung. Metode pengajaran tidak langsung adalah pembelajaran yang berpusat

pada siswa sedangkan guru sebagai fasilitator. Jarolimek menyebutkan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

3

pengajaran tidak langsung disebut juga dengan pengajaran inkuiri, atau

pengajaran penemuan (dalam Maroney: 2003). Peran guru dalam pendekatan

inkuiri sebagai fasilitator yang membimbing penyelidikan siswa dengan

membantu mengidentifikasi persoalan kemudian menemukan solusi dari

permasalahan yang ditemukan siswa. Guru merancang lingkungan belajar, dengan

memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat dan guru memberikan

umpan balik ketika siswa melakukan inkuiri.

Metode pengajaran dengan latihan mandiri memberikan kesempatan kepada

siswa supaya mandiri. Latihan yang diberikan untuk siswa bersifat individual

sehingga memungkinkan siswa bekerja secara mandiri tanpa bantuan guru atau

siswa lain. Tujuan dari penggunaan metode latihan mandiri supaya siswa

membangun insiatif secara mandiri untuk meningkatkan kemampuan yang

dimilikinya. Dengan memberikan latihan yang tersistem sangat membantu anak

berkebutuhan khusus supaya dapat menguasai keterampilan akademis.

Sedangkan metode pengajaran scaffolding merupakan bentuk dukungan yang

disediakan oleh guru atau siswa lain untuk membantu siswa menjembatani jarak

antara kemampuan mereka sekarang dengan target yang akan dituju. Dukungan

yang diberikan guru kepada siswa untuk meningkatkan kemampuan serta potensi

siswa dengan menyediakan pembelajaran yang beraneka ragam, mengatur tingkat

kesulitan selama memberikan latihan dengan materi sederhana serta melatih

tangung jawab.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

4

Peneliti tertarik untuk menemukan data tentang metode pengajaran di sekolah

dasar inklusi se-Kabupaten Bantul. Dalam penelitian ini menggunakan kuesioner

dengan 15 pertanyaan tertutup. Pernyataan yang disusun berdasarkan kisi-kisi

indikator bentuk metode pengajaran. Dalam aspek pertama yaitu metode

pengajaran langsung terdapat 3 indikator yaitu (1) memberikan latihan dengan

bimbingan, (2) penyampaian materi, dan (3) memberikan umpan balik. Indikator

dari aspek kedua tentang metode pengajaran tak langsung yaitu (1) guru sebagai

fasilitator, (2) berpusat pada siswa. Indikator aspek ketiga tentang latihan mandiri

yaitu (1) memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja mandiri, (2) melatih siswa untuk

berlatih sejumlah kecil keterampilan, (3) memberikan latihan agar siswa dapat

memperkembangkan kemampuan. Indikator aspek ketiga tentang scaffolding

yaitu (1) mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran, (2) memanfaatkan model

pembelajaran yang beragam, (3) melatih tanggung jawab.

Kuesioner dibagikan kepada 29 guru yang ada di 7 sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Bantul agar peneliti dapat memetakan metode pengajaran yang

digunakan oleh guru. Oleh karena itu, penelitian ini berjudul “Metode

Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi se-Kabupaten

Bantul”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

5

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas maka dapat diidentifikasi masalah-

masalah yang ada, yaitu :

1.1.1 Menemukan sekolah dasar tempat penelitian sesuai dengan ciri-ciri sekolah

inklusi.

1.1.2 Memetakan metode pengajaran yang digunakan di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Bantul.

1.3 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka rumusan masalah dalam penelitian ini

adalah:

1.3.1 Apakah metode pengajaran yang digunakan oleh guru di sekolah dasar

inklusi se-Kabupaten Bantul?

1.3.2 Bagaimanakah hasil pemetaan metode pengajaran dari setiap sekolah di SD

inklusi se-Kabupaten Bantul?

1.4 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan dari penelitian ini adalah

sebagai berikut :

1.4.1 Mendeskripsikan metode pengajaran yang digunakan oleh guru di sekolah

dasar inklusi se-Kabupaten Bantul.

1.4.2 Memetakan metode pengajaran dari setiap sekolah di sekolah dasar inklusi

se-Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

6

1.5 Manfaat Penelitian

A. Manfaat Teoritis

Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan referensi bagi guru di sekolah

dasar inklusi di Kabupaten Bantul tentang metode pengajaran yang sesuai.

B. Manfaat Praktis

1. Bagi Sekolah Dasar Inklusi

Sekolah memperoleh data mengenai metode pengajaran yang diberikan

2. Bagi Guru

Guru mendapatkan informasi tentang metode pengajaran yang diberikan

pada siswa berkebutuhan khusus.

3. Bagi Peneliti

Peneliti dapat melakukan penelitian kuantitatif di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Bantul untuk dapat memetakan tentang metode pengajaran yang

digunakan guru.

1.6 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah definisi menjadikan variabel-variabel yang sedang

diteliti bersifat operasional dalam kaitannya dengan proses pengukuran variabel-

variabel tersebut (Sarwono, 2006: 27). Untuk menghindari kesalahpahaman

beberapa istilah yang digunakan dalam penelitian ini, maka penelitian ini

merumuskan definisi operasional:

1. Metode pengajaran adalah cara tertentu yang digunakan guru dalam

menjalankan tugasnya sehingga tercapai suatu tujuan pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

7

2. Sekolah dasar inklusi adalah sekolah dasar yang melayani siswa-siswi

berkebutuhan khusus untuk dapat belajar bersama siswa-siswi yang tidak

berkebutuhan secara khusus. khusus dan anak berkebutuhan khusus untuk

belajar bersama.

3. SD Inklusi se-Kabupaten Bantul adalah sekolah dasar inklusi di Kabupaten

Bantul yang menjadi objek penelitian berjumlah 7 sekolah dasar inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

8

BAB II

KAJIAN TEORI

Pada bab kajian teori ini, peneliti membahas tentang landasan teori, hasil

penelitian yang relevan, kerangka berpikir, dan hipotesis.

2.1 Landasan Teori

2.1.1 Pendidikan Inklusi

2.1.1.1 Pengertian Pendidikan Inklusi

Pendidikan membawa perkembangan yang penting dalam

perkembangan manusia. Dengan begitu pendidikan juga menjadi hak asasi

bagi manusia tanpa terkecuali, baik anak berkebutuhan tidak secara khusus

maupun anak yang memiliki kebutuhan khusus tanpa memandang latar

belakang kehidupan. Dalam hal ini anak yang memiliki kebutuhan khusus

berhak mendapatkan kesempatan untuk memperoleh kesempatan seperti anak

berkebutuhan tidak secara khusus yang lain. Permasalahan yang terjadi

sekarang ini adalah tidak semua daerah di Indonesia dekat dengan SLB

(sekolah luar biasa), kalaupun ada biasanya terdapat di di daerah ibukota

kabupaten. Padahal anak-anak yang berkelainan tidak hanya di daerah

kabupaten, banyak yang tersebar di daerah-daerah terpencil. Keadaan

ekonomi orang tua yang lemah terpaksa tidak disekolahkan di SLB, dan tidak

semua sekolah regular mampu menangani siswa yang memiliki kebutuhan

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

9

Dalam persoalan yang seperti ini, muncul pendidikan inklusi yang bisa

menjadi solusi bagi anak yang memiliki kebutuhan khusus. Inklusi berasal

dari Bahasa Inggris yaitu inclution. Smith (2012: 45) menyebutkan inklusi

adalah istilah terbaru yang dipergunakan untuk mendeskripsikan penyatuan

bagi anak-anak berkelainan (penyandang hambatan/ cacat) ke dalam program-

program sekolah. Ilahi (2013: 23) menyebutkan pendidikan inklusi

merupakan konsep pendidikan yang tidak membeda-bedakan latar belakang

kehidupan anak karena keterbatasan fisik dan mental. Di Indonesia,

pendidikan inklusi secara resmi didefinisikan sebagai sistem layanan

pendidikan yang mengikutsertakan anak berkebutuhan khusus belajar bersama

dengan anak sebayanya di sekolah regular yang terdekat dengan tempat

tinggalnya, Ilahi (2013: 23). Melalui pendidikan inklusi ini, anak yang

memiliki kebutuhan khusus bisa mendapatkan hak untuk memperoleh

pendidikan tanpa merasa berkecil hati apabila harus berkumpul bersama anak

lain yang memiliki fisik yang normal.

Dalam Undang-undang RI No. 2 Tahun 1989 tentang Sistem

Pendidikan Nasional ditegaskan bahwa anak atau peserta didik yang memiliki

kelainan fisik dan mental disebut dengan istilah anak luar biasa. Sementara

dalam Undang-undang RI No.20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan

Nasional, anak yang memiliki kelainan fisik dan mental disebut dengan istilah

anak berkebutuhan khusus, Wiyani (2014: 17). Anak bekebutuhan khusus

adalah anak yag memiliki karakteristik khusus yang berbeda dengan anak lain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

10

pada umumnya pada umumnya tanpa selalu menunjukkan pada

ketidakmampuan mental, emosi, atau fisik. Kirk dan Gallagher (1986: 5).

mengemukakan bahwa anak berkebutuhan khusus (the exceptional child)

adalah anak yang berbeda dari anak rata-rata atau normal dalam perihal;

karakteristik mental, kemampuan sensori, kemampuan komunikasi, perilaku

sosial serta karakterisitik fisik. Sedangkan Hallan dan Kauffman (1986: 7)

mengemukakan bahwa anak berkebutuhan khusus adalah anak yang

memerlukan pendidikan khusus yang disebabkan karena mereka mempunyai

perbedaan yang sangat mencolok dari anak-anak pada umumnya. Dari

pendapat para ahli di atas dapat disimpulkan bahwa anak berkebutuhan

khusus adalah anak yang memiliki karakteristik berbeda dengan anak lain

pada umumnya tanpa selalu menunjukkan perbedaan emosi, fisik dan mental,

sehingga membutuhkan layanan pendidikan secara khusus. Menurut

Mangunsong (dalam Aziz, 2015: 59) menyebutkan bahwa jenis-jenis anak

berkebutuhan khusus terdiri atas, autis (Autistic Spectrum Disorder), Attention

Defict Hyperactivity Disorder (ADHD), anak berbakat (gifted), anak dengan

hambatan berbicara dan bahasa, anak berkesulitan belajar, tunanetra,

tunarungu, dan tunagrahita. Sedangkan Cahya (2013: 9) menyebutkan jenis

anak berkebutuhan khusus meliputi tuna netra, tuna rungu, tuna grahita, tuna

daksa, tuna laras, gifted, slow learner, anak berkesulitan belajar spesifik, anak

autis, anak ADHD.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

11

2.1.1.2 Tujuan Pendidikan Inklusi

Pendidikan menjadi kebutuhan dasar manusia di jaman sekarang, hal

ini menjadi kewajiban pemerintah dalam mengupayakan pelayanan

pendidikan yang bermutu bagi masyaratkatnya. Dalam pemenuhan kebutuhan

pendidikan hendaknya secara menyeluruh bagi siapa saja termasuk mereka

yang memiliki perbedaan dalam kemampuan (berkebutuhan khusus). Anak

yang memiliki kebutuhan khusus disediakan sekolah khusus yaitu Sekolah

Luar Biasa (SLB). Sementara tidak semua wilayah di sekitar lingkungan

tempat tinggal ada sekolah khusus ini, meskipun ada jaraknya sangat jauh.

Dengan adanya sekolah untuk anak berkebutuhan khusus dapat membangun

tembok bagi anak yang berkebutuhan khusus dengan anak berkebutuhan tidak

secara khusus pada umumnya. Adanya tembok pemisah ini menjadikan proses

saling mengenal antara anak berkebutuhan khusus dengan anak berkebutuhan

tidak secara khusus lainnya terhambat.

Salah satu kesepakatan internasional yang mendorong terwujudnya

sistem pendidikan inklusi adalah Convention on the Rights of Person with

Disabilities and Optional Protocol yang disahkan pada Maret 2007. Pada

pasal 24 dalam Konvensi ini disebutkan bahwa setiap negara berkewajiban

untuk menyelenggarakan sistem pendidikan inklusi di setiap tingkatan

pendidikan. Tujuan dari penyelenggaraan pendidikan inklusi adalah, Ilahi

(2013: 40) :

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

12

1. memberikan layanan pendidikan bagi siswa yang berkesulitan belajar dan

siswa yang memerlukan layanan pendidikan khusus, agar potensi yang

dimiliki (kognitif,afektif, dan psikomotorik) dapat berkembang secara

optimal dan mereka dapat hidup mandiri bersama anak- anak normal sesuai

dengan prinsip pendidikan serta dapat berperan dalam kehidupan

berbangsa dan bernegara.

2. memberikan kesempatan seluas-luasnya kepada semua peserta didik yang

memilki kelainna fisik, emosional, mental, dan sosial atau memiliki potensi

kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk memperoleh pendidikan yang

bermutu sesuai dengan kebutuhan dan kemampuannya.

3. mewujudkan penyelenggaraan pendidikan yang menghargai

keanekaragaman, dan tidak diskriminatif bagi semua peserta didik,

meningkatkan mutu pendidikan dasar dan menengah dengan menekan

angka tinggal kelas dan putus sekolah.

2.1.1.3 Karakteristik Pendidikan Inklusi

Hakikat pendidikan inklusi sesungguhnya berupaya memberikan

peluang sebesar-besarnya kepada setiap anak Indonesia untuk memperoleh

pelayanan pendidikan yang terbaik dan memadahi demi membangun masa

depan bangsa. Hal ini sesuai dengan kebijakan pendidikan inklusi yang

tertuang dalam Permendiknas Nomor 70 Tahun 2009 tentang Pendidikan

Inklusi yang menyatakan bahwa “sistem penyelenggaran pendidikan yang

memberikan kesempatan kepada semua peerta didik yang memiliki kelainan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

13

dan memiliki potensi kecerdasan dan/atau bakat istimewa untuk mengikuti

pendidikan atau pembelajaran dalam lingkungan pendidikan secara bersama-

sama dengan peserta didik pada umumnya” Ilahi (2013:42). Dalam

pendidikan inklusi, menempatkan anak berkebutuhan khusus tingkat ringan,

sedang, dan berat secara penuh di kelas biasa, karena tujuan dari inklusi

sendiri adalah layanan pendidikan bagi anak berkebutuhan khusus pada

waktu yang sama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus, Sunardi

(dalam Ilahi, 2013: 42).

Karakter pendidikan inklusi yakni terbuka dan menerima tanpa syarat

anak Indonesia yang berkeinginan kuat untuk mengembangkan kreativitas dan

keterampilan mereka dalam satu wadah yang sudah direncanakan dengan

matang. Pendidikan inklusi memiliki empat karakter makna, antara lain (1)

proses yang berjalan terus dalam usahanya menemukan cara merespon

keragaman individu; (2) memperdulikan cara-cara untuk meruntuhkan

hambatan-hambatan anak dalam belajar; (3) anak kecil yang hadir (di

sekolah), berpartisipasi dan mendapatkan hasil belajar yang bermakna dalam

hidupnya; (4) diperuntukkan utamanya bagi anak-anak yang tergolong

marginal, eksklusif, dan membutuhakn layanan pendidikan khusus dalam

belajar (Direktorat Pendidikan Luar Biasa, 2004).

2.1.1.4 Prinsip Dasar Pendidikan Inklusi

Dalam dunia pendidikan sudah sewajarnya apabila tidak ada

perbedaan perlakukan siswa yang satu dengan siswa yang lain. Selama

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

14

memungkinkan, semua anak belajar bersama-sama tanpa memandang

kesulitan ataupun perbedaan yang mungkin ada pada diri mereka. Sekolah

inklusi harus mengenal dan merespon terhadap kebutuhan yang berbeda-beda

dari para siswanya, mengakomodasi berbagai macam gaya dan kecepatan

belajarnya, dan menjamin diberikannya pendidikan yang berkualitas kepada

semua siswa. Hal itu dapat dicapai melalui penyusunan kurikulum yang tepat,

pengorganisasian yang baik, pemilihan strategi pengajaran yang tepat,

pemanfaatan sumber-sumber dengan sebaik-baiknya, dan penggalangan

kemitraan dengan masyarakat sekitar.

Prinsip pendidikan inklusi berkaitan langsung dengan jaminan akses

dan peluang bagi semua anak Indonesia untuk memperoleh pendidikan tanpa

memandang latar belakang kehidupan mereka. Jaminan akses dan peluang

merupakan catatan penting yang harus dipertimbangkan dalam menolak anak

berkebutuhan khusus yang hendak belajar bersama dengan anak berkebutuhan

tidak secara khusus lainnya. Bagi anak berkebutuhan khusus, akses

pendidikan formal sangat mereka impikan demi mendapatkan layanan

pendidikan terbaik seperti anak berkebutuhan tidak secara khusus pada

umumnya, Ilahi (2013:46). Pendidikan inklusi menekankan pada keterbukaan

dan penghargaan terhadap anak berkebutuhan khusus. Pendidikan inklusi

menjamin akses dan kualitas yang terintegrasi tanpa terkecuali. Satu tujuan

utama inklusi adalah mendidik anak yang berkebutuhan khusus akibat

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

15

kecacatannya di kelas regular bersama-sama dengan anak berkebutuhan tidak

secara khusus lainnya dengan dukungan yang sesuai dengan kebutuhannya.

Prinsip dasar pendidikan inklusi harus sejalan dengan rekomendasi

dan dokumen internasional yang menegaskan perlunya kesempatan pada anak

berkebutuhan khusus dalam lingkungan formal. Prinsip ini harus sejalan

dengan Deklarasi Hak Asasi Manusia yang menjunjung tinggi nilai-nilai

kemanusiaan sebagai basis utama dalam membela anak berkelainan atau

penyandang cacat. Ini karena, pendidikan inklusi lahir atas dasar prinsip

bahwa layanan sekolah seharusnya diperuntukan untuk semua siswa tanpa

menghiraukan perbedaan yang ada, baik siswa dengan kondisi kebutuhan

khusus, perbedaan sosial, emosional, kultural, maupun bahasa, Florian (2008:

123). Atas dasar pengertian dan dasar pendidikan inklusi tersebut, dapat

dikatakan bahwa pendidikan inklusi merupakan pendidikan yang berusaha

mengakomodasi segala jenis perbedaan dari peserta didik.

2.1.1.5 Fungsi Pendidikan Inklusi

Alimin (dalam Kustawan & Meimulyani, 2013: 20) menjelakan bahwa

sesuai disiplin ilmu fungsi pendidikan khusus dibagi menjadi 3 yaitu :

1. Fungsi Preventif

Melalui pendidikan inklusif guru melakukan upaya pencegahan agar tidak

muncul hambatan-hambatan yang lainnya pada anak berkebutuhan

khusus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

16

2. Fungsi Intervensi

Pendidikan inklusif menangani anak berkebutuhan khusus agar dapat

mengembangkan potensi yang dimilikinya.

3. Fungsi Kompensasi

Pendidikan inklusif membantu anak berkebutuhan khusus untuk

menangani kekurangan yang ada pada dirinya dengan menggantikan

dengan fungsi lainnya.

2.1.2 Sekolah Dasar Inklusi

Sekolah inklusi adalah sekolah reguler yang mengakomodasi dan

mengintegrasikan siswa reguler dan siswa penyandang cacat dalam program

yang sama, Ilahi (2013: 87). Salah satu karakteristik penting dalam sekolah

inklusi adalah satu komunitas yang kohesif, menerima, dan responsif terhadap

kebutuhan individual siswa. Untuk itu, Sapon- Shevin (dalam 2013: 87)

mengemukakan lima profil pembelajaran di sekolah inklusi.

1. Pendidikan inklusi berarti menciptakan dan menjaga komunitas kelas yang

menerima keanekaragaman, dan menghargai perbedaan. Dengan adanya

pendidikan inklusi, tidak hanya meingkatkan potensi melainkan juga

menciptakan keterbukaan dan meghargau tanpa ada diskriminasi terhadap

anak berkebutuhan khusus. Guru mempunyai tanggung jawab dalam

menciptakan suasana kelas yang menampung semua anak secara penuh

dengan menekankan suasana dan perilaku sosial yang menghargai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

17

perbedaan yang menyangkut kemampuan, kondisi fisik, sosial ekonomi

dan sebagainya.

2. Mengajar di kelas memerlukan perubahan dalam penerapan kurikulum.

Berbeda dengan mengajar di kelas reguler, karena dalam sekolah inklusi

membutuhkan penanganan yang serius untuk memberikan pelayanan

terbaik, karena siswa memiliki latar belakang kehidupan yang berbeda

dengan anak normal. Pendekatan pengajaran membutuhkan kerjasama

antara guru dan peserta didik. Dalam sekolah inklusi mengguakan

pendekatan kooperatif yang melibatkan kerjasama antar siwa dan bahan

belajar tematik. Penggunaan pembelajaran ini juga pada kondisi peserta

didik, apakah mereka sanggup menerima materi pelajaran.

3. Mendorong guru untuk mengajar pendidikan inklusi berarti berupaya

menyiapkan pembelajaran secara interaktif. Seorang guru secara sendirian

di dalam kelas harus bisa berjuang memenuhi kebutuhan semua anak di

kelas. Karena semua anak di dalam kelas ketika belajar bukan saling

berkompetisi melainkan belajar bersama dan saling mengajar satu sama

lain.

4. Pendidikan inklusi berbarti penyediaan dorongan bagi guru dan kelasnya

untuk menghapus segala hambatan dalam proses pembelajaran. Kerjasama

antar guru sangatlah penting, selain itu guru juga bisa bekerjasama dengan

para professional, ahli bina bicara, petugas bimbingan, guru pembimbing

khusus. Maka perlu pelatihan dna dorongan secara terus menerus.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

18

5. Pendidikan inklusif berarti melibatkan peran orangtua secara bermakna

dalam proses perencanaan. Keberhasilan pendidikan sangat bergantung

pada pertisipasi aktif orangtua pada pendidikan anaknya, misal

keterlibatan mereka dala penyususnan Program Pengajaran Individual

(PPI) dan bantuan dalam belajar di rumah.

2.1.3 Metode Pengajaran

Metode adalah salah satu alat untuk mencapai suatu tujuan, Djamarah

(dalam Zain, 2010: 11). Pengajaran dapat diartikan sebagi praktik menularkan

informasi untuk proses pembelajaran, Huda (2013:6). Metode pengajaran

merupakan suatu cara yang digunakan untuk mencapai tujuan yang telah

ditetapkan, Siregar (2010: 32). Pendapat serupa juga diungkapkan oleh Bahri

(dalam Siregar, 2010: 32) bahwa metode pengajaran sebagai cara yang

digunakan guru sehingga dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan

alat untuk mencapai tujuan pembelajaran. Tujuan pembelajaran akan tercapai

secara maksimal apabila seorang guru menggunakan metode pengajaran

dengan tepat, Raharjo (2012: 56). Dari beberapa pendapat diatas dapat

disimpulkan bahwa metode merupakan alat untuk mencapai suatu tujuan, dan

tujuan akan tercapai apabila metode yang digunakan sesuai dengan

karakteristik siswa. Dengan begitu, dalam memilih metode pengajaran yang

akan digunakan ketika mengajar di dalam kelas, guru harus mengetahui latar

belakang kemampuan siswanya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

19

Dalam pendidikan inklusi, bentuk metode pengajaran yang digunakan

guru di kelas meliputi, metode pengajaran langsung, metode pengajaran tidak

langsung, scaffolding, dan latihan mandiri, Rosenshine dan Stevens (dalam

Friend 2015: 202). Berikut ini berbagai bentuk metode yang digunakan dalam

pendidikan inklusi:

1. Metode Pengajaran Langsung

Siswa akan lebih siap untuk mempelajari keterampilan dan pokok bahasan

ketika materi tersebut disampaikan secara sistematis dan eksplisit melalui

metode pengajaran langsung, Rosenshine dan Stevens (dalam Friend 1986:

202). Pengajaran langsung adalah suatu model pengajaran yang bersifat

teacher center. Model pengajaran ini merupakan model yang kadar

berpusat pada gurunya paling tinggi dan paling sering digunakan, Majid

(2013: 11). Dalam metode ini di dalamnya termasuk metode ceramah,

praktek, latihan dan demonstrasi. Menurut Arends (dalam Trianto

2009:41) model pembelajaran langsung adalah salah satu pendekatan yang

dirancang khusus untuk menunjang proses belajar siswa yang berkaitan

dengan pengetahuan deklaratif dan pengetahuan prosedural yang

terstruktur dengan baik yang dapat diajarkan dengan pola kegiatan yang

betahap. Berikut beberapa elemen kuncinya:

a. Mengulas dan memeriksa kembali hasil pekerjaan kemarin.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

20

Aspek dari pengajaran langsung ini termasuk menetapkan kegiatan

rutinitas untuk memeriksa pekerjaan rumah serta mengulas kembali

keterampilam prasyarat dan pengajaran yang sebelumnya.

b. Menampilkan muatan atau keterampilan baru. Para guru memulai

pelajaran dengan pernyataan pendek mengenai gambaran ringkas

mengenai apa yang akan dipelajari. Materi disampaikan dengan langkah

kecil, misalnya demonstrasi atau menggunakan ilustrasi dan contoh

konkret. Pendidikan keterampilan yang diberikan kepada anak

berkebutuhan khusus selain berfungsi selektif, edukatif, rekreatif dan

terapi juga dapat dijadikan bekal dalam kehidupan kelak. Selektif yaitu

untuk mengarahkan minat, bakat serta keterampilan. Edukatif berarti

membimbing anak untuk berpikir logis, berperasaan halus dan

kemampuan untuk bekerja. Rekreatif adalah kegiatan yang dipergagakan

sangat menyenangkan bagi anak berkebutuhan khusus. Terapi yaitu

aktivitas keterampilan yang diberikan dapat menjadi salah satu sarana

habilitasi akibat kelainan atau ketunaan yang disandangnya.

c. Menyediakan latihan dengan bimbingan (dan memeriksa pemahaman

siswa). Cara guru membimbing yaitu dengan mengajukan beberapa

pertanyaan kepada siswa mengenai materi yang berkaitan dengan

keterampilan baru. Respon siswa tidak hanya memberikan kesempatan

bagi siswa untuk berlatih namun juga memungkinkan kita untuk

memantau sejauh mana pengetahuan siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

21

d. Memberikan umpan balik dan koreksi serta mengajari ulang. Ketika

siswa menjawab dengan percaya diri dan jawaban benar, maka guru

wajib memberikan pengakuan singkat dari jawaban siswa misalnya

dengan “Ya, itu benar”. Apabila siswa menjawab dengan ragu-ragu,

guru bisa memberikan pengakuan singkat, misalnya “Ya, Aris itu benar

karena……”. Apabila jawaban siswa masih salah atau kurang tepat,

maka guru wajib memberikan umpan balik dengan membenarkan

jawaban siswa.

e. Menyediakan latihan mandiri. Siswa-siswi diberikan tugas latihan

mandiri yang berkaitan langsung dengan keterampilan yang diajarkan

sampai siswa bisa menjawab dengan benar.

f. Sering-sering mengulas kembali. Memberikan ulasan mengenai materi

yang telah dipelajari sebelumnya termasuk ke dalam pekerjaan rumah

dan ulangan. Materi yang terlewatkan dalam pekerjaan rumah atau

ulangan bisa diajarkan kembali.

2. Metode Pengajaran Tidak Langsung

Metode pengajaran langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa

yang tinggi dalam melakukan observasi dan penyelidikan. Borich

menyebutkan tipe pengajaran ini sering disebut sebagai konstruktivis

karena adanya keyakinan bahwa siswa-siswi mampu membangun

pengertian mereka sendiri, dan dari sebagian kasus tanpa pengajaran

eksplisit dari guru (dalam Knight, 2002). Jarolimek menyebutkan metode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

22

pengajaran tidak langsung paling umum disebut dengan pengajaran inkuiri,

atau pengajaran penemuan (dalam Maroney: 2003). Peran guru dalam

pendekatan inkuiri sebagai fasilitator yang membimbing penyelidikan

siswa dengan membantu mengidentifikasi persoalan kemudian menemukan

solusi dari permasalahan yang ditemukan siswa. Dalam pembelajaran tidak

langsung guru merancang lingkungan belajar, dengan memberikan

kesempatan kepada siswa untuk terlibat dan guru memberikan umpan balik

ketika siswa melakukan inkuiri. Metode pengajaran tidak langsung

mensyaratkan digunakannya bahan pengajaran non cetak maupun cetak

serta sumber-sumber lain.

3. Latihan Siswa Mandiri

Dalam metode pengajaran latihan mandiri ini memberikan kesempatan

kepada siswa supaya mandiri. Latihan yang diberikan untuk siswa bersifat

individual sehingga memungkinkan siswa bekerja secara mandiri.

Penggunaan model pengajaran ini bertujuan untuk membangun inisiatif

dari masing-masing siswa secara individu, kemandirian serta peningkatan

diri. Selain itu, pemberian tugas juga harus spesifik dan tersistem, harus

berkaitan dengan objek sasarannya. Dengan memberikan latihan yang

tersistem sangat membantu anak berkebutuhan khusus supaya dapat

menguasai keterampilan akademis. Bentuk latihan lain yang dapat

membantu siswa, yaitu dengan memberikan pekerjaan rumah. Pekerjaan

rumah memiliki efek positif terhadap prestasi siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

23

4. Scaffolding

Scaffolding merupakan “bentuk dukungan yang disediakan oleh guru (atau

siswa lain) untuk membantu siswa menjembatani jarak antara kemampuan

mereka yang sekarang dengan target yang dituju”, Rosenshine & Stevens

(dalam Friend 1992: 2). Dukungan yang diberikan ini meliputi strategi

pengajaran tersistematis. Sebelum menggunakan scaffolding, mula-mula

guru mencari tahu jika siswa-siswinya memiliki pengetahuan dasar yang

diperlukan untuk mempelajari keterampilan yang akan diajarkan.

a. Memberikan strategi kognitif yang baru. Guru memperkenalkan strategi

yang konkret. Pertama-tama guru memperkenalkan strategi pemecahan

masalah dengan mendefinisikan masalah, mengajukan hipotesis untuk

menjelaskan masalah, mengumpulkan data untuk mengevaluasi hipotesis,

mengevaluasi bukti, dan membuat kesimpulan.

b. Mengatur tingkat kesulitan selama latihan terbimbing. Pada tahap ini, siswa

mulai melatih strategi baru dengan materi pelajaran yang sudah

disederhanakan sehingga mudah untuk mempelajarinya.

c. Menyediakan konteks yang beraneka ragam untuk latihan siswa. Proses

pembelajaran tidak hanya berlangsung di dalam kelas, melainkan bisa di

luar kelas atau dibuat kelompok kooperatif sehingga masing-masing siswa

dapat membantu teman lain yang belum paham.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

24

d. Menyediakan umpan balik, guru membuat daftar ceklis evaluasi

berdasarkan pada pemecahan masalah. Siswa mengajukan pertanyaan

kepada dirinya sendiri untuk mengevaluasi kemampuan diri siswa.

e. Mengingkatkan tanggung jawab siswa. Siswa diberikan tugas mandiri,

namun dengan meminimalisir bantuan dari guru atau teman lain.

f. Menyediakan latihan mandiri. Guru memberikan tugas individu kepada

siswa untuk membantu mereka dalam menerapkan hal yang telah mereka

pahami terhadap situasi baru.

Berdasarkan bentuk-bentuk metode pengajaran di sekolah inklusi, maka

sangatlah perlu bagi guru di sekolah dasar inkusi untuk memahami bentuk

metode pengajaran ini sehingga dalam penarapannya di dalam kelas

mampu meningkatkan kemampuan serta potensi dari siswa. Untuk itu, teori

dalam metode pengajaran ini dijadikan acuan dalam penyusunan kisi-kisi

metode pengajaran yang peneliti lakukan.

2.1.4 Sekolah Dasar Inklusi di Bantul

Di Bantul ada 43 sekolah dasar inklusi yang terletak di 16 kecamatan. Ada

6 sekolah dasar inklusi yang terletak di Kecamatan Dlingo, 2 sekolah dasar

inklusi di Kabupaten Imogiri, 1 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Kasihan,

4 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Banguntapan, 2 sekolah dasar inklusi di

Kecamatan Bantul, 4 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Pundong, 3 sekolah

dasar inklusi di Kecamatan Piyungan, 3 sekolah dasar inklusi di Kecamatan

Kretek, 4 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Sedayu, 2 sekolah dasar inklusi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

25

di Kecamatan Pandak, 3 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Jetis, 2 sekolah

dasar inklusi di Kecamatan Bambanglipuro, 4 sekolah dasar inklusi di

Kecamatan Sewon, 1 sekolah dasar inklusi di Kecamatan Pajangan, 1 sekolah

dasar inklusi di Kecamatan Sanden, dan 1 sekolah dasar inklusi di Kecamatan

Pleret.

Tabel 2.1

Daftar Sekolah Inklusi dan Jumlah Siswa ABK.

NO NAMA SD KECAMATAN JUMLAH SISWA

L P TOT

1 SD SURUH DLINGO 12 4 16

2 SD DLINGO DLINGO 24 7 31

3 SD PELEM DLINGO 18 14 32

4 SD 2 TEMUWUH DLINGO 20 12 32

5 SD 3 TEMUWUH DLINGO 17 7 24

6 SD SENDANGSARI DLINGO 19 11 30

7 SD SILUK IMOGIRI 7 3 10

8 SD KALIDADAP IMOGIRI 10 3 12

9 SD KADIPIRO KASIHAN 16 4 20

10 SD 1 JAMBIDAN BANGUNTAPAN 28 13 41

11 SD 2 JAMBIDAN BANGUNTAPAN 2 2 4

12 SD MUH

BANGUNTAPAN BANGUNTAPAN

10 10 20

13 SD SALSABILA 3

BANGUNTAPAN BANGUNTAPAN

37 14 51

14 SD PENI BANTUL 9 3 12

15 SD 1 TRIRENGGO BANTUL 24 10 34

16 SD SOKA PUNDONG 7 2 9

17 SD BECARI PUNDONG 23 1 24

18 SD 2 PANJANGREJO PUNDONG 12 6 18

19 SD MUH GEGER PUNDONG 7 4 11

20 SD KALIGATUK PIYUNGAN 12 8 20

21 SD JOLOSUTRO PIYUNGAN 24 9 33

22 SD2 PETIR PIYUNGAN 1 2 3

23 SD TIRTOHARGO KRETEK 19 4 23

24 SD TIRTOSARI KRETEK 7 2 9

25 SD 2 KRETEK KRETEK 14 2 16

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

26

26 SD 3 SEDAYU SEDAYU 21 11 33

27 SD UNUNGMULYO SEDAYU 6 4 10

28 SD BANDUT SEDAYU 11 4 15

29 SD BUDI MULIA

DUA SEDAYU

10 2 12

30 SD 2 WIRIREJO PANDAK 12 5 17

31 SD PAYUNGAN PANDAK 18 5 23

32 SD CANDEN JETIS 12 6 18

33 SD SAWAHAN JETIS 15 1 16

34 SD1 PATALAN JETIS 15 3 18

35 SD PANGGANG BAMBANGLIPURO 12 9 21

36 SD3 PANGGANG BAMBANGLIPURO 11 2 13

37 SD KEPUHAN SEWON 27 14 41

38 SD NGOTO SEWON 9 6 15

39 SD WOJO SEWON 7 7 14

40 SD MUH

KARANGKAJEN IV SEWON

5 4 9

41 SD SENDANGSARI PAJANGAN 5 4 9

42 SDMUH TRISIGAN SANDEN 2 2 4

43 SD MUH BOJONG PLERET - 1 1

Berdasarkan tabel daftar sekolah dasar inklusi dan jumlah siswa ABK,

berikut ini disebutkan jumlah serta karakteristik ABK yang ada di 7 sekolah

dasar inklusi se-Kabupaten Bantul yang menjadi sampel dalam penelitian.

Tabel 2.2

Daftar Jumlah ABK dan Karakteristiknya

No Nama SD Kecamatan Keterangan

1 SD N 2 Jambidan Banguntapan 4 siswa slow learner

2 SD Negeri Soka Pundong

7 siswa slow learner

1 siswa hiperaktif

1 siswa tuna netra

3 SD Negeri Wojo Sewon

8 siswa slow learner

1 siswa disgrafia

1 siswa diseleksia

4 siswa hiperaktif

4 SD Negeri 2 Panjangrejo Pundong 14 siswa slow learner

3 siswa hiperaktif

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

27

1 siswa diskalkulia

5 SD Negeri Siluk Imogiri 10 siswa slow learner

6 SD Negeri Kepuhan Sewon

31 siswa slow learner

9 siswa hiperaktif

1 siswa tuna wicara

7 SD Negeri Sawahan Jetis 11 siswa slow learner

5 siswa hiperaktif

Tabel 2.2, menyebutkan jumlah siswa ABK yang ada di 7 sekolah dasar

inklusi yang menjadi sampel dalam penelitian. Di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Bantul, kategori siswa yang bersekolah di sekolah dasar inklusi

bermacam-macam. Dari 7 sekolah dasar inklusi yang menjadi sampel dalam

penelitian, ada berbagai karakteristik anak berkebutuhan khusus yaitu slow

learner, tunanetra, dan hiperaktif. Karakteristik anak berkebutuhan khusus

yang merata di berbagai sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul yaitu slow

learner.

2.1.5 Kecerdasan Ganda

Teori kecerdasan ganda (multiple intelligences atau MI) ditemukan dan

dikembangkan oleh Howard Gardner, seorang ahli psikologi perkembangan

dan professor pendidikan dari Graduate School of Education, Havard

University, Amerika Serikat, Suparno (2004: 17). Intelegensi memuat

kemampuan untuk memecahkan persoalan yang nyata dalam situasi yang

bermacam-macam. Gardner membedakan antara intelegensi lama yang dikur

dengan IQ dan intelegensi ganda yang ia temukan. Dalam pengertian lama,

intelegensi seseorang dapat diukur dengan ters tertulis (tes IQ); IQ seseorang

tetap sejak lahir dan tidak dapat dikembangkan secara signifikan; yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

28

menonjol dalam pengukuran IQ adalah kemampuan matematis-logis dan

linguistik, Suparno (2004: 19). Gardner mendefinisikan intelegensi sebagai

kemampuan untuk memecahkan persoalan dan menghasilkan produk dalam

suatu seting yang bermacam-macam dan dalam situasi yang nyata. Ada 9

intelegensi yang diterima yaitu intelegensi linguistik, intelegensi matematis-

logis, intelegensi ruang visual, intelegensi kinestetik, intelegensi musikal,

intelegensi interpersonal, intelegensi intrapersonal, intelegensi lingkungan,

dan intelegensi eksistensial.

2.1.6 Anak Berkebutuhan Khusus yang Sukses

Setiap anak adalah unik dan mereka memiliki karakter yang berbeda,

Subini (2014: 80). Dengan begitu, karakter anak yang satu dengan yang lain

berbeda dan setiap orang tidak ada yang sempurna. Namun, dibalik

ketidaksempurnaan seseorang tersimpan sebuah kelebihan dan potensi yang

perlu digali sehingga dapat dikembangkan menjadi kemampuan yang luar

biasa. Tidak jarang anak berkebutuhan khusus lebih berpotensi dibandingkan

dengan anak normal secara fisik. Banyak anak inklusi yang sukses dan

mampu mengembangkan potensinya sehingga potensi yang ia miliki dapat

menjadi luar biasa. Banyak faktor yang mempengaruhi seorang anak

berkebutuhan khusus menjadi sukses, diantaranya dukungan dari orang tua

dan lingkungan sekitar, serta pemilihan pendidikan yang bagus. Salah satu

anak berkebutuhan khusus yang sudah memberi bukti bahwa dengan

keterbatasan tersimpan sebuah kelebihan yaitu Albert Einstein.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

29

Albert Einstein adalah seorang ilmuwan fisika teoritis yang dipandang

luas sebagai ilmuwan besar dan mengemukakan teori relativitas serta banyak

menyumbang bagi pengembangan mekanika kuantum, mekanika statistika,

dan kosmologi. Albert Einstein lahir di Ulm, Kerajaan Wuttemberg, Jerman

pada tanggal 14 Maret 1879. Ayahnya bekerja sebagai penjaja ranjang bulu

yang kemudian beralih pekerjaan menjadi ahli elektrokimia. Keluarga yang

dimiliki oleh Einstein sangatlah konsen terhadap pendidikan anaknya

terutama dibidang sains dan musik. Einstein yang terkenal dianggap sebagai

pelajar yang lambat, ia mengalami diseleksia (kesulitan membaca) dan

pemalu. Pendapat lain mengatakan bahwa Einstein menderita Sindrom

Asperger yaitu kondisi yang berhubungan dengan autisme. Albert mengalami

kesulitan saat mengikuti mata pelajaran di sekolahnya terutama dalam hal

hitungan dan ilmu alam. Dia dianggap murid yang terbelakang di sekolahnya,

dikarenakan kepribadiannya yang pemalu, namun setelah diteliti otaknya saat

meninggal dunia, hal itu dikarenakan struktur otaknya yang tidak biasa dan

cenderung berpikir dengan olah pikirannya sendiri.

Pada tahun 1896, Albert Einstein masuk Institut Teknologi Swiss

Federal, di Zurich. namun ia gagal saat tes. Kemudian dikirim oleh

keluarganya ke Aarau, Swiss, untuk menyelesaikan sekolah menengahnya, di

mana dia menerima diploma. Dengan beberapa kali usaha untuk mendaftar,

akhirnya Einstein bisa menimba ilmu di Institut Teknologi Swiss Federal, di

Zurich. Selama masa 1901, ia mendiskusikan ketertarikannya terhadap dunia

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

30

sains kepada teman dekatnya termasuk Mileva yang kemudian menjadi

istrinya dan dikaruinai dua orang anak. Setelah lulus, ia memutuskan untuk

melamar perkerjaan yang berkaitan dengan penelitian namun selalu ditolak,

akhirnya ayah dari teman kelasnya menolong dan kemudian dipromisikan

untuk bekerja di Kantor Paten Swiss sebagai asisten teknik pemeriksa pada

tahun 1902. Einstein bertugas sebagai menilai aplikasi paten penemu untuk

alat yang memerlukan pengetahuan fisika. Dia kadang-kadang membetulkan

desain mereka dan juga mengevaluasi kepraktisan hasil kerja mereka.

Pada 1904, posisi Einstein di Kantor Paten Swiss menjadi tetap. Dia

mendapatkan gelar doktor setelah menyerahkan thesis "Eine neue

Bestimmung der Moleküldimensionen" (On a new determination of molecular

dimensions) pada tahun 1905 dari Universitas Zurich. Pada tahun yang sama

pula Einstein menulis empat artikel yang memberikan dasar fisika modern.

Banyak fisikawan yang setuju bahwa ketiga thesis yang ia buat (tentang gerak

Brownian), efek fotolistrik, dan relativitas khusus) pantas mendapat

Penghargaan Nobel. Albert Einstein kemudian menyerahkan thesis-thesisnya

ke “Annalen der Physik” yaitu organisasi Persatuan Fisika Murni dan

Aplikasi.

Dari cerita Albert Eisntein, dapat dilihat bahwa anak berkebutuhan

khusus bisa saja memiliki potensi yang lebih dibandingkan anak berkebutuhan

tidak secara khusus lainnya. Ia memiliki kecerdasan ganda seperti teori

Howard Gardner. Kecerdasan ganda yang dimiliki Albert yaitu (1) kecerdasan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

31

linguistik, yaitu kemampuan mengolah kata-kata secara baik. Meskipun ia

memiliki kelainan (diseleksia) namun ia mampu menyusun empat artikel dan

menyususn thesis yang kemudian menemukan berbagai teori mengenai fisika.

(2) Kecerdasan matematis-logis, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan

penggunaan bilangan dan logika. Orang yang berintelegensi matematis-logis

senang menggeluti simbol dan angka. Ensitein dengan teori relativitasnya,

yang terkenal dengan rumus E=mc2

memiliki intelegensi matematis-logis. (3)

Kecerdasan interpersonal juga dimiliki oleh Einstein, yaitu dengan melakukan

banyak penelitian dan pembuatan artikel tentunya memerlukan kerjasama dan

serta berkomunikasi dengan orang lain. Einstein juga memiliki kecerdasan

intrapersonal. (4) Kecerdasan intrapersonal yaitu berkaitan dengan

pengetahuan akan diri sendiri dan kemampuan untuk bertindak secara adaptif

berdasar pengenalan diri. Ketika Einstein sedang menuntut ilmu, ia adalah

sosok orang yang pendiam dan pemalu, lebih sering sendiri sehingga dia

mampu merenungkan bagaimana tujuan hidupnya dengan begitu ia menjadi

orang yang terkenal hingga sekarang dengan menciptakan berbagai teori

diantaranya teori relativitas (E=mc2). (5) Kecerdasan kinestetik, dalam hal ini

Albert senang dalam melakukan penelitian dalam menemukan berbagai teori

yang membuatnya terkenal hingga sekarang. Dalam menemukan berbagai

teori sangat diperlukan bergerak dengan menggunakan anggota tubuhnya

untuk melakukan kegiatan dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

32

Dalam kisah ini. Eisntein mendapat dukungan (scaffolding) dari

orangtuanya. Orangtua Eisntein sangat memperhatikan mengenai pendidikan

di dalam keluarganya, terutama kepada Eisntein, anaknya. Ketika ia berkali-

kali gagal masuk ke perguruan tinggi di Swiss, ia tetap berusaha dan berulang

kali mencoba mendaftar, hingga akhirnya ia lolos. Dukungan dari orangtuanya

menjadi peran penting dalam karir dan pendidikan Eintein. Orangtua yang

selalu memberikan semangat dan motivasi kepada Einstein yang mana ia

berkali-kali gagal namun orangtua ada untuk memberikan dorongan

kepadanya supaya jangan menyerah.

2.2 Hasil Penelitian yang Relevan

Gunawan (2013), dengan penelitiannya yang berjudul “Survei

Pelaksanaan Pembelajaran Pendidikan Jasmani Adaftif Sekolah Dasar Luar

Biasa se-Kabupaten Gunung Kidul”. Penelitian ini merupakan penelitian

survey dengan menggunakan kuesioner tertutup. Hasil dari penelitian ini yaitu

pelaksanaan pembelajaran yang baik dipengaruhi oleh tiga indikator, yakni

perencanaan pembelajaran yang baik, proses pelaksanaan yang baik dan

evaluasi pembelajaran yang baik. Salah satu faktor penentu pelaksanaan

pembelajaran yang baik adalah dari pendidik (guru) dalam memilih metode

yang sesuai untuk mengajar siswanya. Dari hasil penelitian yang Gunawan

lakukan bahwa di Kabupaten Gunung Kidul proses pelaksanaan pembelajaran

berjalan baik dengan menggunakan pembelajaran adaptif. Pembelajaran

adaptif adalah pembelajaran yang menyesuaikan kondisi siswa. Metode yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

33

digunakan di sekolah luar biasa se-Kabupaten Gunung Kidul yang paling

sesuai adalah metode langsung, yaitu berupa ceramah, tanya jawab,

demonstrasi dan penugasan. Penelitian tersebut memberikan infomasi yaitu

proses pembelajaran berjalan baik dengan menggunakan pembelajaran adaptif

yaitu pembelajaran yang menyesuaikan kondisi siswa, artinya menyesuaikan

antara bahan ajar, metode, media pembelajaran dan lingkungan sekitar. Dari

hasil penelitian didapatkan bahwa di Kabupaten Gunung Kidul, metode yang

sesuai adalah metode langsung.

Karim (2011), dengan penelitiannya yang berjudul “Penerapan Metode

Penemuan Dalam Pembelajaran Untuk Meningkatkan Konsep dan

Kemampuan Siswa Berkebutuhan Khusus”. Dilatarbelakangi karena

rendahnya pemahaman konsep dan kemampuan berpikir kritis siswa serta

kemampuan siswa yang beragam dalam pelajaran matematika, maka perlu

adanya suatu metode pengajaran yang sesuai dan dapat dilaksanakan baik di

sekolah umum mamupun sekolah inklusi. Dari penelitian yang dilakukan,

menunjukkan bahwa dengan menggunakan metode penemuan dapat

meningkatkan kemampuan siswa berpikir kritis dan siswa dapat mengikuti

pembelajaran. Penelitian tersebut memberikan informasi yaitu dengan metode

penemuan membuat siswa menjadi lebih berpikir kreatif, maka dari itu

sebagai seorang guru bisa menggunakan metode penemuan ketika melakukan

pembelajaran.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

34

Aisyah (2015), dengan judul penelitiannya yaitu “Dampak Pola

Pembelajaran Sekolah Inklusi Terhadap Anak Berkebutuhan Khusus”.

Dilatarbelakangi karena jumlah anak berkebutuhan khusus di SD Sada Ibu

Cirebon yang lebih banyak dibandingkan jumlah anak normal, maka peneliti

memiliki ketertarikan untuk meneliti mengenai sejauh mana dampak pola

pembelajaran di sekolah tesebut terhadap anak berkebutuhan khusus. Metode

penelitian dalam penelitian ini adalah metode kualitatif dengan teknik

pengumpulan data berupa observasi, wawancara, dokumentasi dan angket.

Berdasarkan penelitian yang sudah peneliti lakukan, dapat diambil

kesimpulan bahwa dengan menggunakan pola pembelajaran adaptif membuat

siswa menjadi lebih kreatif. Selain itu hasil akademik serta sosial dari siwa

berkebutuhan khusus mengalami perkembangan dan menimbulkan dampak

positif dari segi afektif, kognitif dan psikomotornya. Pembelajaran adaptif

adalah pembelajaran yang menyesuaikan dengan kondisi siswa, artinya

menyesuaikan antara bahan ajar, metode, alat/ media pembelajaran dan

lingkungan sekitar. Penelitian tesebut memberikan informasi bahwa guru bisa

menggunakan pembelajaran adaptif untuk membuat siswa menjadi lebih

kreatif sehingga bisa memberikan dampak positif kepada siswa berkebutuhan

khusus.

Relevansi dari ketiga penelitian tersebut adalah, bahwa berhasil tidaknya

suatu sistem pembelajaran bergantung pada berbagai faktor, diantaranya

adalah proses pembelajaran, yaitu metode pembelajaran yang digunakan oleh

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

35

guru ketika mengajar peserta didiknya. Pola pembelajaran dan metode

pengajaran yang digunakan guru ketika mengajar siswanya di dalam kelas

diharapkan mampu mengembangkan konsep mengenai pemahaman

pembelajaran serta meningkatkan potensi yang dimiliki siswa. Selain untuk

memgembangkan potensi, juga bisa membuat siswa lebih kreatif untuk

semakin berkembang baik dalam kognitif, afektif, maupun psikomotor. Hal

ini sesuai dengan penelitian yang peneliti lakukan, yaitu mengenai metode

pengajaran di sekolah inklusi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

36

Gambar 2.1

Bagan Hasil Penelitian yang Relevan

Gunawan

(2013)

Survei

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pendidikan

Jasmani Adaptif

Sekolah Luar

Biasa se-

Kabupaten

Gunung Kidul

Gunawan

(2013)

Survei

Pelaksanaan

Pembelajaran

Pendidikan

Jasmani Adaptif

Sekolah Luar

Biasa se-

Kabupaten

Gunung Kidul

Karim (2011)

Penerapan

Metode

Penemuan

Dalam

Pembelajaran

Untuk

Meningkatkan

Konsep dan

Kemampuan

Siswa

Berkebutuhan

Khusus

Karim (2011)

Penerapan

Metode

Penemuan

Dalam

Pembelajaran

Untuk

Meningkatkan

Konsep dan

Kemampuan

Siswa

Berkebutuhan

Khusus

Aisyah (2015)

Dampak Pola

Pembelajaran

Sekolah

Inklusi

Terhadap

Anak

Berkebutuhan

Khusus

Aisyah (2015)

Dampak Pola

Pembelajaran

Sekolah

Inklusi

Terhadap

Anak

Berkebutuhan

Khusus

Proses pembelajaran

adaptif baik

dilakukan di sekolah

luar biasa karena

pembelajaran yang

menyesuaikan

kondisi siswa untuk

mengembangkan

potensi.

Proses pembelajaran

adaptif baik

dilakukan di sekolah

luar biasa karena

pembelajaran yang

menyesuaikan

kondisi siswa untuk

mengembangkan

potensi.

Metode penemuan

meningkatkan pola

pikir siswa menjadi

lebih kreatif.

Metode penemuan

meningkatkan pola

pikir siswa menjadi

lebih kreatif.

Pembelajaran

adaptif membuat

siswa menjadi

lebih kreatif dan

memberikan

dampak positif

pada siswa anak

berkebutuhan

khusus.

Pembelajaran

adaptif membuat

siswa menjadi

lebih kreatif dan

memberikan

dampak positif

pada siswa anak

berkebutuhan

khusus.

Lusia (2016)

METODE

PENGAJARAN

YANG

DIGUNAKAN

GURU DI

SEKOLAH

DASAR

INKLUSI SE-

KABUPATEN

BANTUL

Lusia (2016)

METODE

PENGAJARAN

YANG

DIGUNAKAN

GURU DI

SEKOLAH

DASAR

INKLUSI SE-

KABUPATEN

BANTUL

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

37

2.3 Kerangka Berpikir

Sekolah inklusi merupakan sistem pendidikan dimana anak berkebutuhan

khusus belajar bersama dengan anak berkebutuhan tidak secara khusus

lainnya. Dalam proses pembelajaran di dalam sekolah inklusi, seharusnya

tidak perlu adanya tembok penghalang antara siswa yang memiliki kebutuhan

khusus dengan siswa berkebutuhan tidak secara khusus. Maka dari itu,

diperlukan metode pengajaran yang sesuai dengan karakteristik siswa yang

beragam, sehingga sebagai seorang guru perlu memahami karakteristik siswa,

mulai dari latar belakang kemampuan serta keadaan fisik, emosi, mental dan

intelektual. Guru harus pintar dan menguasai metode pengajaran yang sesuai

dengan keadaan siswa yang beragam tersebut, sebab jika guru mampu

menguasai dan dapat menerapkan metode pengajaran yang sesuai maka siswa

dapat mengembangkan potensi serta kemampuan yang dimiliki.

Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif. Untuk itu peneliti

membagikan kuesioner kepada 29 guru di Kabupaten Bantul, untuk

memperoleh data mengenai kekhasan dalam metode pengajaran di sekolah

inklusi. Dari data yang diperoleh, maka peneliti bisa memetakan metode

pengajaran di sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Bantul.

2.4 Hipotesis Penelitian

Berdasarkan uraian di atas, hipotesis dalam penelitian ini adalah bentuk

metode pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

38

Kabupaten Bantul adalah metode pengajaran langsung, metode pengajaran

tidak langsung, latihan mandiri, dan scaffolding.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

39

BAB III

METODE PENELITIAN

Pada bab III ini akan dibahas tentang metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian ini. Pembahasan metode penelitian yaitu mengenai

jenis penelitian yang digunakan, setting penelitian, variabel penelitian, populasi

dan sampel, teknik pengumpulan data, instrumen penelitian, teknik pengujian

instrumen, dan teknik analisis data.

3.1 Jenis Penelitian

Penelitian yang berjudul “Metode pengajaran yang digunakan di Sekolah

Dasar Inklusi se Kabupaten Bantul” merupakan jenis penelitian non

eksperimental dengan cross sectional design melalui metode survey, yaitu dengan

membandingkan dua kelompok/orang atau lebih untuk melihat perbedaaan.

Cohen dan Nomion (1982) dalam Sukardi (2003) berpendapat bahwa penelitian

survey sebenarnya masih merupakan salah satu dari jenis penelitian deskriptif.

3.2 Setting Penelitian

a. Waktu Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan mulai Agustus 2015 sampai Agustus 2016.

b. Subjek Penelitian

Subjek dalam penelitian ini adalah 7 sekolah dasar inklusi yang ada di

Kabupaten Bantul, yaitu SD Negeri 2 Jambidan, SD Negeri Soka, SD Negeri

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

40

Wojo, SD Negeri 2 Panjangrejo, SD Negeri Siluk, SD Negeri Kepuhan, dan

SD Negeri Sawahan.

3.3 Variabel Penelitian

Sarwono (2006: 53) mengatakan variabel ialah sesuatu yang berbeda atau

bervariasi, penekanan kata sesuatu diperjelas dalam definisi kedua yaitu simbol

atau konsep yang diasumsikan sebagai seperangkat nilai-nilai. Dalam penelitian

ini, ada dua variabel yang akan diteliti, yaitu:

3.3.1 Variabel bebas (independent variabel)

Variabel bebas yaitu variabel stimulus atau variabel yang mempengaruhi

variabel lain, Sarwono (2006: 54). Variabel bebas dalam penelitian ini

adalah sekokah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul.

3.3.2 Variabel tergantung atau terikat (dependent variabel)

Variabel terikat yaitu variabel yang memberikan reaksi/respon jika

dihubungkan dengan variabel bebas. Variabel tergantung adalah variabel

yang variabelnya diamati dan diukur untuk menentukan untuk menentukan

pengaruh yang disebabkan oleh variabel bebas, Sarwono (2006: 54).

Variabel terikat dalam penelitian ini adalah bentuk metode pengajaran di

sekolah dasar inklusi se Kabupaten Bantul.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

41

3.4 Populasi dan Sampel

3.4.1 Populasi

Menurut Ali (dalam Mustafidah (2012: 33) menyebutkan bahwa populasi

penelitian adalah keseluruhan objek penelitian, atau disebut juga universe.

Sedangkan menurut Nawawi (2000: 4) populasi adalah keseluruhan subjek yang

terdiri dari manusia, benda-benda, hewan, tumbuhan, gejala-gejala atau

peristiwa-peristiwa yang terjadi sebagai sumber. Dari pendapat para tokoh

tersebut, dapat disimpulkan bahwa populasi adalah keseluruhan dari objek yang

akan diteliti. Populasi dalam penelitian ini adalah guru-guru di sekolah dasar

inklusi se-Kabupaten Bantul yang sudah memiliki SK sekolah inklusi dari Dinas

Pendidikan Kabupaten Bantul, yaitu sebanyak 258 guru yang terdiri dari guru

kelas 1, 2, 3, 4, 5, dan 6.

3.4.2 Sampel

Arikunto (1996: 117) dalam buku Mustafidah (2012: 34) menyebutkan,

bahwa sampel penelitian adalah sebagian yang diambil dari keseluruhan objek

penelitian yang dianggap mewakili terhadap seluruh populasi dan diambil dengan

menggunakan teknik tertentu. Sampel yang digunakan dalam penelitian ini

berjumlah 29 guru. Teknik pengambilan sampel dalam penelitian ini adalah

purposive random sampling. Margono (2010: 120) mengemukakan bahwa

purposive random sampling adalah teknik pengambilan sampel berdasarkan

pertimbangan tertentu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

42

Sampel dalam penelitian ini berjumlah 7 sekolah dasar inklusi yang ada di

Kabupaten Bantul, dengan jumlah 29 guru. Sekolah dasar inklusi yang menjadi

sampel yaitu SD Negeri 2 Jambidan, SD Negeri Soka, SD Negeri Wojo, SD

Negeri 2 Panjangrejo, SD Negeri Siluk, SD Negeri Kepuhan, dan SD Negeri

Sawahan. Alasan peneliti memilih 7 sekolah dasar inklusi ini yaitu dari 43

sekolah dasar inklusi yang ada di Kabupaten Bantul, tidak semua sekolah

memperbolehkan untuk dijadikan tempat penelitian. Ada beberapa sekolah yang

tidak memperbolehkan karena sudah ber-MOU dengan universitas lain, kemudian

ada pula sekolah dasar inklusi yang ada dalam daftar sekolah inklusi dari Dinas

Pendidikan Bantul, tetapi belum mendapatkan surat keterangan (SK) dari Dinas

Pendidikan tentang inklusi. Jadi, sekolah dasar inklusi yang memperbolehkan

melakukan penelitian hanya 7 sekolah saja.

3.5 Teknik Pengumpulan Data

Menurut Sugiyono (2012: 308) teknik pengumpulan data merupakan langkah

yang paling utama dalam penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah

mendapatkan data. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini yaitu

menggunakan kuesioner. Kuesioner masuk ke dalam teknik pengumpulan data

non tes. Kuesioner disebarkan kepada guru yang ada di sekolah dasar inklusi se-

Kabupaten Bantul yang menjadi sampel dalam penelitian. Kuesioner berisi

indikator-indikator metode pengajaran di sekolah dasar inklusi yang diturunkan

dari aspek-aspek dalam metode pengajaran di sekolah dasar inklusi. Dari 7

sekolah inklusi yang menjadi sampel, seluruh guru yang di dalam kelasnya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

43

terdapat siswa ABK diminta untuk mengisi kuesioner yang peneliti bagikan.

Jangka waktu pengisian kuesioner yaitu sesuai dengan perjanjian antara peneliti

dan kepala sekolah yang menjadi sampel dalam penelitian, yaitu selama dua hari.

3.6 Instrumen Penelitian

Alat ukur penelitian ini menggunakan kuesioner untuk mengetahui bentuk

metode pengajaran yang digunakan di sekolah inklusi se Kabupaten Bantul.

Sugiyono (2012: 199) mengatakan kuesioner merupakan teknik pengumpulan

data yang dilakukan dengan cara memberi seperangkat pertanyaan atau

pernyataan tertulis kepada responden untuk dijawabnya. Kuesioner disebarkan

kepada seluruh guru di sekolah inklusi se Kabupaten Bantul yang menjadi sampel

dalam penelitian. Dalam penelitian ini, digunakan kuesioner tertutup dengan

alasan menghindari adanya jawaban ragu-ragu dari responden dan memudahkan

peneliti dalam menganalisis data. Tukiran (2012: 184) mengatakan karakteristik

pernyataan tertutup adalah semua pilihan jawaban dari pertanyaan telah

ditentukan oleh peneliti. Darmadi (2014: 79) mengungkapkan bahwa kuesioner

tertutup disajikan dalam bentuk sedemikian rupa sehingga responden tinggal

memberikan tanda centang (√) pada kolom atau tempat yang sudah disediakan.

Dari pendapat para ahli, dapat disimpulkan bahwa dalam kuesioner tertutup

jawaban sudah disediakan oleh peneliti, sedangkan responden tinggal memberi

tanda centang (√). Lembar kuesioner metode pengajaran yang digunakan guru

dalam penelitian ini terdapat 4 aspek metode pengajaran yang mana masing-

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

44

masing aspek terdiri dari beberapa indikator. Berikut tabel 3.1 menjelaskan

indikator kuesioner metode pengajaran di sekolah inklusi menurut Friend (2015).

Tabel 3.1

Kisi-kisi Lembar Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran

di Sekolah Dasar Inklusi se Kabupaten Bantul

No. Aspek Indikator No.

Item

1.

Metode

Pengajaran

Langsung

1. Memberikan latihan dengan bimbingan 1,2

2. Penyampaian materi 3,4

3. Memberikan umpan balik 5

2.

Metode

Pengajaran Tak

Langsung

1. Guru sebagai fasilitator 6

2. Berpusat pada siswa 7

3. Latihan Mandiri

1. Memfasilitasi siswa untuk dapat bekerja

mandiri

8,9

2. Melatih siswa untuk berlatih sejumlah

kecil keterampilan

10

3. Memberikan latihan agar siswa dapat

memperkembangkan kemampuan

11, 12

4. Scaffolding

1. Mengatur tingkat kesulitan materi

pelajaran

13

2. Memanfaatkan model pembelajaran yang

beragam

14

3. Melatih tanggung jawab 15

Tabel 3.1 menunjukkan kisi-kisi lembar kuesioner bentuk metode pengajaran

yang digunakan oleh guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul. Bentuk

metode pengajaran terdiri dari empat aspek, dimana dari masing-masing aspek

terdiri dari beberapa indikator. Aspek pertama yaitu metode pengajaran langsung

meliputi tiga indikator. Indikator pertama yaitu memberikan latihan dengan

bimbingan dan dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 1 dan item 2.

Indikator kedua yaitu penyampaian materi dan dijabarkan dengan pernyataan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

45

pada item nomor 3 dan item nomor 4.indkator ketiga yaitu memberikan umpan

balik dan dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 5.

Aspek kedua yaitu metode pengajaran tak langsung, meliputi dua indikator,

yaitu indikator pertama guru sebagai fasilitator dijabarkan pada item nomor 6.

Indikator kedua berupusat pada siswa dijabarkan dalam pernyataan dalam item

nomor 7. Selanjutnya aspek ketiga, yaitu latihan mandiri. Dalam aspek latihan

mandiri meliputi tiga indikator, dalam indikator pertama yaitu memfasilitasi siswa

untuk dapat bekerja mandiri dijabarkan dalam pernyataan item nomor 8 dan 9.

Indikator kedua melatih siswa untuk berlatih sejumlah kecil keterampilan

dijabarkan dengan pernyataan pada item nomor 10. Indikator ketiga memberikan

latihan agar siswa dapat memperkembangkan kemampuan dijabarkan dengan

pernyataan item nomor 11 dan 12.

Aspek keempat yaitu scaffolding meliputi 3 indikator. Indikator pertama

mengatur tingkat kesulitan materi pelajaran dijabarkan dalam pernyataan item

nomor 13, indikator kedua memanfaatkan model pembelajaran yang beragam

dijabarkan dalam pernyataan item nomor 14, dan indikator ketiga melatih

tanggung jawab dijabarkan dalam pernyataan item nomor 15.

Tabel 3.2 menunjukkan lembar kuesioner metode pengajaran yang digunakan

guru di sekolah dasar inklusi yang telah disusun.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

46

Tabel 3.2

Kuesioner Bentuk Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah

Dasar Inklusi

se-Kabupaten Bantul

No. Aspek Indikator Pernyataan

1.

Metode

Pengajaran

Langsung

1. Memberikan latihan

dengan bimbingan

1. Saya mengajukan pertanyaan unt

uk mengetahui tingkat

pemahaman siswa.

2. Saya mengkoreksi kesalahan

konsep yang dipahami siswa.

2. Penyampaian

materi

3. Saya memberikan contoh konkret

untuk menyoroti poin-poin

penting dalam pembelajaran.

4. Saya menggunakan metode

demonstrasi saat menyampaikan

materi pembelajaran.

3. Memberikan umpan

balik

5. Saya memberikan kesempatan

kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang telah

disampaikan.

2.

Metode

Pengajaran

Tak

Langsung

1. Guru sebagai

fasilitator

6. Saya membimbing siswa

memecahkan masalah yang

ditemukan siswa dalam

pembelajaran.

2. Berpusat pada

siswa

7. Saya mengajak siswa untuk

berpartisipasi aktif dalam proses

pembelajaran.

3. Latihan

Mandiri

1. Memfasilitasi siswa

untuk dapat bekerja

mandiri

8. Saya memberikan latihan di

setiap akhir pelajaran yang harus

dikerjakan siswa secara mandiri.

9. Saya mendorong siswa untuk

bersemangat mengerjakan tugas

tanpa bantuan guru/ teman.

2. Melatih siswa untuk

berlatih sejumlah

kecil keterampilan

10. Saya memberikan latihan

sederhana sesuai dengan

keterampilan siswa.

3. Memberikan latihan

agar siswa dapat

memperkembangka

n kemampuan

11. Saya memberi tugas kepada

siswa untuk memperkembangkan

kemampuannya.

12. Saya memberikan latihan

tambahan kepada siswa agar

mereka dapat meningkatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

47

kemampuannya.

4. Scaffolding

1. Mengatur tingkat

kesulitan materi

pelajaran

13. Saya menyusun materi

pembelajaran sesuai dengan

kemampuan siswa berkebutuhan

khusus.

2. Memenfaatkan

model

pembelajaran yang

beragam

14. Saya menggunakan model

pembelajaran yang cocok dengan

kemampuan siswa.

3. Melatih tanggung

jawab

15. Saya membantu siswa agara

dapat mengumpulkan tugas tepat

waktu.

3.7 Teknik Pengujian Instrumen

Instrumen yang baik harus memenuhi dua persyaratan penting yaitu valid dan

reliabel (Arikunto, 1998: 160) dalam Mustafidah (2012: 41). Dalam sub bab ini

akan dibahas tentang bagaimana instrumen dalam penelitian ini akan diuji

validitas dan reliabilitasnya.

3.7.1 Validitas

Dalam Mustafidah (2012: 42) menurut Arikunto (1998: 160), validitas

adalah suatu ukuran yang menunjukkan tingkat-tingkat kevalidan atau kesasihan

suatu instrumen. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mampu mengukur apa

yang diinginkan. Sebuah instrumen dikatakan valid apabila mengungkap data dari

variabel yang diteliti secara tepat, Mustafidah (2012: 42). Menurut Sarwono

(2006: 83-84), ada dua validitas, yaitu validitas internal dan validitas eksternal.

Validitas internal adalah tingkatan dimana hasil-hasil penelitian dapat dipercaya

kebenarannya, sedangkan validitas eksternal ialah tingkatan dimana hasil-hasil

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

48

penelitian dapat digeneralisasi pada populasi, latar dan hal-hal lainnya dalam

kondisi yang mirip. Validitas internal meliputi validitas isi, validitas kriteria, dan

validitas konstruk. Dalam penelitian ini menggunakan dua teknik pengukuran

tersebut, yaitu validitas isi dan validitas konstruk.

3.7.1.1 Validitas Isi (Content Validity)

Menurut Margono (dalam Darmadi 2014:85-86) mengungkapkan bahwa

validitas isi (content validity) menunjukkan pada suatu instrumen yang memiliki

kesesuaian isi dalam mengungkap/ mengukur yang akan diukur. Dalam menilai

validitas ini suatu instrumen, perlu diperhatikan beberapa hal penting antara lain

seberapa jauh instrumen itu mencerminkan seluruh isi yang diukur. Kuesioner

penelitian ini mengukur bentuk metode pengajaran yang digunakan guru di

sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul. Validitas isi dilakukan oleh orang

yang ahli dalam mengukur konsep ini. Validitas isi dalam penelitian ini dilakukan

oleh dua dosen yang dalam ahli dalam anak berkebutuhan khusus dan metode

pengajaran. Kuesioner yang telah dikembalikan kemudian diolah untuk

mengetahui perlu tidaknya revisi. Skala penilaian terhadapat metode pengajaran

5 (sudah baik),4 (sudah baik, perlu perbaikan), 2 (tidak layak), dan 1 (sangat tidak

layak).

Validasi pertama dilakukan oleh dosen PGSD yang ahli dalam anak

berkebutuhan khusus. Hasil validasi dari beliau menunjukkan bahwa pada aspek

pertama mengenai pengunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah EYD dan mudah

dipahami oleh guru diberi nilai 5 tanpa komentar. Pada aspek kedua yaitu

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

49

mengenai isi yang menyebutkan bahwa pertanyaan berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti diberi nilai 5 tanpa komentar. Artinya, pertanyaan yang disusun

sudah baik. Pada aspek pertanyaan bertujuan menggali pemahaman guru sekolah

dasar inklusi tentang metode pengajaran dan disusun berkaitan dengan aspek

metode pengajaran langsung, pengajaran tak langsung, latihan mandiri dan

scaffolding diberi nilai 5 tanpa komentar. Hal ini berarti pertanyaan yang disusun

sudah baik. Sedangkan pada aspek terakhir mengenai pertanyaan yang disusun

sesuai dengan kekhasan metode pengajaran di sekolah inklusi diberi nilai 4 tanpa

komentar. Hal ini menjelaskan bahwa pemberian nilai 4 artinya pertanyaan yang

disusun sudah baik, perlu perbaikan.

Validasi kedua, dilakukan oleh dosen PGSD yang ahli dalam metode

pengajaran. Hasil validasi dari beliau menunjukkan bahwa pada aspek pertama

mengenai pengunaan bahasa yang sesuai dengan kaidah EYD dan mudah

dipahami oleh guru diberi nilai 4 tanpa komentar. Pada aspek kedua yaitu

mengenai isi yang menyebutkan bahwa pertanyaan berkaitan dengan masalah

yang akan diteliti diberi nilai 4 tanpa komentar. Artinya, pertanyaan yang disusun

sudah baik namun perlu perbaikan. Pada aspek pertanyaan bertujuan menggali

pemahaman guru sekolah dasar inklusi tentang metode pengajaran dan disusun

berkaitan dengan aspek metode pengajaran langsung diberi nilai 4 tanpa

komentar. Hal ini berarti pertanyaan yang disusun sudah baik, namun perlu

perbaikan. Pada aspek pertanyaan yang disusun berkaitan dengan aspek metode

pengajaran tak langsung, latihan mandiri diberi nilai 4 dengan komentar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

50

“indikator perlu dibuat lebih spesifik. Pada aspek pertanyaan yang disusun

berdasarkan scaffolding diberi nilai 4 tanpa komentar. Sedangkan pada aspek

terakhir mengenai pertanyaan yang disusun sesuai dengan kekhasan metode

pengajaran di sekolah inklusi diberi nilai 4 tanpa komentar. Hal ini menjelaskan

bahwa pemberian nilai 4 artinya pertanyaan yang disusun sudah baik, perlu

perbaikan.

3.7.1.2 Validitas Konstruk (Constuct Validity)

Menurut Margono (dalam Darmadi 2014: 85) mengungkapkan validitas

konstruk dapat diartikan sebagai alat ukur yang dipakai untuk mengungkapkan

suatu definisi operasional yang tepat, dari suatu konsep teoritis. Validitas

konstruk menunjukkan seberapa baik hasil-hasil yang diperoleh dari penggunaan

suatu alat ukur sesuai dengan teori-teori yang digunakan untuk mendefinisikan

suatu konstruk. Hadi (dalam Sugiyono 2010: 176) mengungkapkan bahwa jika

bangunan teorinya sudah benar maka hasil pengukuran dengan alat ukur

(instrumen) yang berbasis pada teori itu sudah dipandang sebagai hasil yang

valid. Jika ada kecocokan yang logik antara item dengan definisi, item itu

dipandang valid. Jika sebaliknya akan dipandang tidak valid (Hadi, 2004:125).

Instrumen kuesioner mengenai metode pengajaran yang digunakan oleh guru di

sekolah inklusi dalam penelitian ini sebanyak 15 item dengan jumlah sampel

sebanyak 7 sekolah inklusi 29 responden. Proses analisis data menggunakan

product moment dengan bantuan SPSS versi 21.0 for windows mengingat

keterbatasan waktu yang dimiliki oleh peneliti. Hasil uji validitas yang dihitung

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

51

menggunakan SPSS menunjukkan bahwa dari kuesioner ada 15 pernyataan akan

nada pernyataan yang mendapat bintang satu (*) artinya pernyataan tersebut

memiliki taraf kepercayaan sebesar 95%, sedangkan pernyataan yang mendapat

bintang dua (**) artinya pernyataan tersebut memiliki taraf kepercayaan sebesar

99%. Pernyataan yang tidak mendapat bintang satu (*) maupun bintang dua (**)

berarti pernyataan tersebut tidak valid. Dari 15 soal pernyataan yang sudah

divaliadasi, sebanyak 11 pernyataan yang valid, dimana ada 1 pernyataan yang

mendapat bintang satu (*), 10 pernyataan mendapat bintang dua (**). Tabel 3.3

menunjukkan hasil validitas konstruk.

Tabel 3.3

Hasil Validitas Konstruk

Indikator No. Butir

Soal t tabel

r hitung

Pearsin

Correlation

Sig.(2-

tailed) Keputusan

Metode

Pengajaran

Langsung

1 0.367 .446* .015 valid

2 0.367 .474** .009 valid

3 0.367 .472** .010 valid

4 0.367 .112 .563 tidak valid

5 0.367 .474** .009 valid

Metode

Pengajaran

Tak Langsung

6 0.367 .522** .004 valid

7 0.367 .092 .635 tidak valid

Latihan

Mandiri

8 0.367 .594** .001 valid

9 0.367 .687** .000 valid

10 0.367 .261 .172 tidak valid

11 0.367 .508** .005 valid

12 0.367 .581** .001 valid

Scaffolding

13 0.367 .797** .000 valid

14 0.367 .124 .523 tidak valid

15 0.367 .522** .004 valid

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

52

Tabel 3.3 menunjukkan validitas konstruk dari kuesioner yang sudah

dibagikan kepada guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul. Berdasarkan

hasil tabel diatas, dengan menggunakan program IBM SPSS Statistic 21 untuk uji

validitas instrumen diperoleh 11 item pernyataan yang dikatakan valid yaitu item

1, item 2, item 3, item 5, item 6, item 8, item 9, item 11, item 12, item 13, dan

item 15. Sedangkan item yang tidak valid ada 4, yaitu item 4, item 7, item 10, dan

item 14. Item valid dan tidak valid diasalisis dengan membandingkan rhitung > rtabel

(Sugiyono, 2011: 631). Sebanyak 11 item yang valid memliki nilai rhitung > rtabel.

Tabel 3.3 merupakan hasil perhitungan proses analisis data validasi konstruk

menggunakan product moment dengan bantuan SPSS 21.0, taraf signifikansi

dinyatakan tinggi apabila berada pada tingkat 0.01 yang dinyatakan dengan

lambang ** (dua bintang), dan taraf signifikansi dinyatakan rendah apabila berada

pada tingkat 0.05 yang dilambangkan dengan * (satu bintang).

3.7.2 Reliabilitas

Suatu instrumen pengukuran dikatakan reliabel jika pengukurannya konsisten

(cermat) dan akurat (Muhidin, 2011: 110). Jadi, uji reliabilitas instrumen

dilakukan dengan tujuan mengetahui konsistensi dari instrumen sebagai alat ukur,

sehingga hasil pengukuran dapat dipercaya. Uji reliabilitas dapat dilakukan

dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Berikut rumus koefisien Alpha

Cronbach.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

53

Gambar 3.1

Rumus Alpha Cronbach

Keterangan :

= Cronbach coofficient alpha

k = jumlah pecahan

= total dari varian masing-masing pecahan

= varian dari total skor

Masidjo (1995: 209) menyatakan bahwa koefiseien reliabilitas dinyatakan

pada bilangan koefisien antara negatif sampai dengan 1,00.

Koefisien suatu reliabilitas dapat dilihat dari tabel 3.4.

Tabel 3.4

Koefisien Reliabilitas

Reliabilitas Interpretasi

0,91 – 1,00 Sangat Tinggi

0,71 – 0,90 Tinggi

0,41 – 0,70 Cukup

0,21 – 0,40 Rendah

Negatif- 0,20 Sangat Rendah

Tabel 3.4 menguraikan bahwa skor interval koefisien negatif -0,20 memiliki

hubungan yang sangat rendah. Skor interval 0,21-0,40 memiliki hubungan yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

54

rendah. Skor interval 0,41-0,70 memiliki hubungan yang cukup. Skor interval

0,71-0,90 memiliki hubungan yang tinggi. Skor interval 0,91-1,00 memiliki

hubungan yang sangat tinggi. Item kuesioner yang sudah di uji validitas dan

dinyatakan valid sebanyak 11 item. Item yang valid tersebut kemudian diolah

reliabilitasnya menggunakan SPSS 21.0. hasil dari pengolahan tersebut dapat

dilihat pada tabel 3.5

Tabel 3.5

Hasil Reliabilitas

Reliability Statistics

Cronbach’s

Alpha

N

of Items

.755 11

Tabel 3.5 menunjukkan nilai reliabilitas Cronbach alpha ( ) sebesar 0,755.

Masidjo (1995: 209) mengkategorikan termasuk dalam kategori tinggi.

3.8 Teknik Analisis Data

Penelitian ini merupakan jenis penelitian kuantitatif. Teknik analisis data pada

penelitian ini menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Analisis deskriptif

kuantitatif untuk mengetahui bentuk metode pengajaran yang digunakan di

sekolah dasar inklusi se- Kabupaten Bantul. Data dari hasil penelitian dianalisis

kemudian dideskripsikan dan dipetakan metode pengajaran dari masing-masing

sekolah dalam bentuk gambaran data sehingga mudah untuk dibaca dan dipahami.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 73: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

55

Penelitian ini menggunakan lembar kuesioner yang berjumlah 15 item

pernyataan.

Martono (2012: 144) menyebutkan bahwa pengolahan data ada 5, yaitu

coding, entering, cleaning, output, dan analyzing. Coding adalah proses

penyusunan data mentah secara sistematis ke dalam bentuk yang mudah dibaca

oleh mesin pengolah data (komputer). Coding dalam penelitian ini berupa

pemberian kode pada kuesioner. Tujuannya untuk membedakan data antara guru

yang satu dengan yang lainnya. Tabel 3.6 merupakan contoh coding data dalam

penelitian ini.

Tabel 3.6

Contoh Coding Data

Nama

Sekolah

Kode

Sekolah

Kode

Guru I

Kode

Guru

II

Kode

Guru

III

Kode

Guru

IV

Kode

Guru

V

Kode

Guru

VI

SD N X 1 1.1.1 - - 1.4.1 - -

Tabel 3.6 menjelaskan bahwa untuk SD N X menggunakan kode 1. Kode

untuk pengampu kelas 1 adalah 1.1.1, hal tersebut menjelaskan bahwa kuesioner

tersebut berasal dari SD N X yang telah diisi oleh guru pengampu kelas I yang

pertama, apabila kelas paralel maka kode guru untuk kelas kedua adalah 1.1.2.

Begitu juga untuk kelas kode sekolah lain dan kelasnya.

Data entering merupakan proses pemindahan data yang telah diubah

kedalam kode angka ke dalam komputer. Data dimasukkan ke dalam Microsoft

Excel 2010 kemudian dicek kelengkapannya. Selanjutnya melakukan data

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 74: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

56

cleaning, yaitu pengecekan untuk memastikan bahwa seluruh data yang telah

dimasukkan ke komputer sesuai dengan yang sebenarnya. Setelah melakukan

data cleaning yaitu menghilangkan item kuesioner yang tidak valid, maka

dilakukan data analyzing peneliti membutuhkan beberapa alat uji statistik yang

sesuai dengan kebutuhan. Analisis data pada setiap bentuk metode yang

digunakan guru dapat ditempuh dengan:

a. Menghitung total skor untuk setiap item pernyataan

b. Menghitung rata-rata item 1 dan item 2 (Hadi, 2004: 103)

c. Menghitung presentase jumlah skor untuk setiap item pernyataan

Selanjutnya adalah data output atau penyajian data adalah tahap penyajian

hasil pengolahan data dalam bentuk data yang mudah dibaca dan lebih

menarik. Data output adalah tahap akhir dalam analisis data. Penyajian data

pada penelitian ini menggunakan grafik. Tujuan pemilihan grafik adalah agar

data yang disajikan mudah dibaca dan dipahami.

𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑀 𝑋 + 𝑋

𝑁 𝑅𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑝𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑠𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 𝑀

𝑋 + 𝑋

𝑁

𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 % 𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 00 𝑃𝑟𝑒𝑠𝑒𝑛𝑡𝑎𝑠𝑒 𝑃𝑒𝑛𝑔𝑔𝑢𝑛𝑎𝑎𝑛 𝑆𝑡𝑟𝑎𝑡𝑒𝑔𝑖 %

𝑟𝑎𝑡𝑎 𝑟𝑎𝑡𝑎

𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑎𝑙𝑥 00

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 75: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

57

3.9 Jadwal Penelitian

Jadwal penelitian dapat dilihat pada tabel 3.7

Tabel 3.7

Jadwal Penelitian

No. Kegiatan

Bulan

Agst Sept Okt Nov Des Jan Feb Mrt April Mei Jun Jul Ag

1. Observasi

pra penelitian

2. Penyusunan

proposal

3. Bimbingan

dengan dosen

pembimbing

4. Permohonan

ijin ke

sekolah

5. Permohonan

ijin ke dinas

6. Validasi

7. Pengumpulan

data

8. Pengolahan

Data

9. Ujian Skripsi

10. Revisi

11. Pembuatan

artikel

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 76: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

58

BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Bab IV dalam penelitian ini membahas tentang deskripsi

penelitian, analisis kuesioner, hasil penelitian, dan pembahasan.

4.1 Deskripsi Penelitian

Penelitian berjudul “Metode Pengajaran yang Digunakan di

Sekolah Dasar Inklusi se Kabupaten Bantul” ini termasuk penelitian

non-eksperimen. Penelitian ini dilaksanakan pada bulan Juli 2016.

Sebelum peneliti meminta ijin ke Bappeda Kabupaten Bantul, peneliti

meminta surat pengantar dari kampus. Setelah mendapatkan surat ijin

penelitian, kuesioner disebarkan kepada 7 sekolah inklusi se Kabupaten

Bantul yang berjumlah 29 responden. Kuesioner yang dibagikan

kepada guru di sekolah dasar inklusi berjumlah 15 pernyataan.

Kuesioner yang kembali berjumlah 29 kuesioner, artinya tingkat

pengembaliannya 100%. Adapun deskripsi bentuk metode pengajaran

yang digunakan oleh 29 guru tersebut akan diuraikan sebagai berikut.

4.2 Analisis Kuesioner

Berdasarkan kuesioner yang peneliti sudah bagikan kepada 29

responden, didapatkan hasil penelitian sebagai berikut:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 77: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

59

Gambar 4.1

Hasil Kuesioner Metode Pengajaran Langsung

Pada item 1, dari 29 guru ada 22 guru (75.8%) yang menjawab

“ya” dan 7 guru (24.2%) yang menjawab “tidak” untuk pernyataan

mengajukan pernyataan untuk mengetahui tingkat pemahaman. Pada

item 2, dari 29 guru ada 26 guru (89.6%) yang menjawab “ya” dan 3

guru (10.4%) menjawab “tidak” pada item pernyataan mengkoreksi

kesalahan konsep pada siswa. Pada item 3, ada 23 guru (79.3%) yang

menjawab “ya” dan 6 guru (20.7%) menjawab “tidak” pada pernyataan

memberikan contoh konkret dalam menyoroti poin-poin penting dalam

pembelajaran. Pada item 4, ada 27 guru (93.1%) yang menjawab “ya”

dan 2 guru (6.9%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan

menggunakan metode demonstrasi saat penyampaian materi

75.80%

89.60%

79.30%

93.10%

89.60%

Grafik Presentase Aspek Metode Pengajaran Langsung

item 1 (75.8%)

item 2 (89.6%)

item 3 (79.3%)

item 4 (93.1%)

item 5 (89.6%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 78: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

60

pembelajaran. Pada item 5, dari 29 guru ada 26 (89.6%) guru yang

menjawab “ya” dan 3 guru (10.4%) yang menjawab “tidak” pada

pernyataan memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya

mengenai materi yang disampaikan.

Gambar 4.2

Hasil Kuesioner Metode Pengajaran Tak Langsung

Pada item 6 ada 22 guru (75.8%) yang menjawab “ya” dan 7 guru

(24.2%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan membimbing siswa

memecahkan masalah yang ditemukan dalam pembelajaran. Pada item

7, dari 29 guru ada 28 guru yang menjawab “ya” dan 1 guru yang

75.80%

96.50%

Grafik Presentase Aspek Metode Pengajaran Tak Langsung

item 6 (75.8%)

item 7 (96.5%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 79: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

61

menjawab “tidak” pada pernyataan mengajak siswa aktif dalam

pembelajaran.

Gambar 4.3

Hasil Kuesioner Latihan Mandiri

Pada item 8 ada 24 guru (82.7%) yang menjawab “ya” dan 5 guru

(17.3%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan latihan

di setiap akhir pelajaran yang harus dikerjakan secara mandiri. Pada

item 9 ada 26 guru (89.6%) yang menjawab “ya” dan 3 guru (10.4%)

yang menjawab “tidak” pada pernyataan mendorong siswa untuk

bersemangat mengerjakan tugas tanpa bantuan guru/ teman. Pada item

10, dari 29 guru ada 26 guru (89.6%) yang menjawab”ya” dan 3 guru

(10.4%) yang menjawab “tidak” pada pernyataan memberikan latihan

82.70%

89.60%

89.60%

82.70%

89.60%

Grafik Presentase Aspek Latihan Mandiri

item 8 (82.7%)

item 9 (89.6%)

item 10 (89.6%)

item 11 (82.7%)

item 12 (98.6%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 80: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

62

sederhana sesuai dengan keterampilan siswa. Pada item 11, ada 24 guru

(82.7%) yang menjawab “ya” dan 5 guru (17.3%) yang menjawab

“tidak” pada pernyataan memberi tugas kepada siswa untuk

memperkembangkan kemampuannya. Pada item 12, ada 26 guru

(89.6%) yang menjawab “ya” dan 3 guru (10.4%) yang menjawab

“tidak” pada pernyataan memberikan latihan tambahan agar siswa

dapat meningkatkan kemampuannya.

Gambar 4.4

Hasil Kuesioner Scaffolding

Pada item 13, ada 28 guru (96.5%) yang menjawab “ya” dan 1

guru (3.5%) menjawab “tidak” pada pernyataan menyusun materi

pembelajaran sesuai dengan kemampuan siswa berkebutuhan khusus.

Pada item 14, ada 27 guru (93.1%) yang menjawab “ya” dan 2 guru

96.50%

93.10%

75.80%

Grafik Presentase Aspek Scaffolding

item 13 (96.5%)

item 14 (93.1%)

item 15 (75.8%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 81: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

63

(6.9%) menjawab “tidak” pada pernyataan menggunakan model

pembelajaran yang cocok dengan kemampuan siswa. Pada item terakhir

yaitu nomor 15, dari 29 guru, ada 22 guru (75.8%) yang menjawab

“ya” dan 7 guru (24.2%) menjawab “tidak” pada pernyataan membantu

siswa agar dapat mengumpulkan tugas tepat waktu.

4.3 Hasil Penelitian

4.3.1 Metode Pengajaran yang Digunakan

Metode pengajaran sebagai cara yang digunakan guru sehingga

dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai

tujuan pembelajaran, Bahri (dalam Siregar, 2010: 32). Bentuk metode

pengajaran di sekolah inklusi ada 4, yaitu metode pengajaran langsung,

metode pengajaran tak langsung, latihan mandiri dan scaffolding. Di

Kabupaten Bantul, ada 43 sekolah dasar inklusi yang tersebar di 16

kecamatan. Dari 43 sekolah dasar inklusi, ada 7 sekolah dasar inklusi

yang menjadi sampel dalam penelitian. Berdasarkan hasil angket yang

sudah dianalisis dan dinyatakan dalam dalam tabel 4.1 dapat dilihat

bahwa seluruh guru di setiap sekolah menggunakan semua bentuk

metode pengajaran di sekolah inklusi. Namun, dari keempat bentuk

metode pengajaran di sekolah inklusi, metode pengajaran tak langsung

yang memiliki presentase pengunaan paling tinggi yaitu dengan

presentase 39.81%. Dengan begitu, hampir seluruh sekolah dasar

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 82: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

64

inklusi menggunakan metode pengajaran tak langsung dalam

pembelajaran, dengan indikator guru sebagai fasilitator dan

pembelajaran yang berpusat pada siswa. Sekolah yang menggunakan

metode pengajaran tak langsung sudah memfasilitasi siswa untuk

bersikap aktif sehingga guru sebagai fasilitator bertugas memberikan

pendampingan apabila siswa membutuhkan.

4.3.2 Pemetaan Bentuk Metode Pengajaran

Berikut adalah tabel presentase penggunaan bentuk metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten

Bantul.

Tabel 4.1

Presentase Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung %

2 Metode Pengajaran Tak Langsung %

3 Latihan Mandiri 0 0 %

4 Scaffolding 0 %

Tabel 4.1 Menggambarkan presentase penggunaan bentuk metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten

Bantul. Presentase penggunaan bentuk metode pengajaran yang paling

tinggi adalah metode pengajaran tak langsung dengan presentase

39.81%. Data dari tabel tersebut kemudian diolah menjadi grafik.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 83: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

65

Gambar 4.1 menyajikan grafik presentase penggunaan bentuk metode

pengajaran yang digunakan guru di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten

Bantul.

Gambar 4.5

Grafik Presentase Penggunaan Metode Pengajaran di Sekolah Inklusi

4.4 Pembahasan

Dari hasil olah data diketahui bahwa guru-guru di sekolah dasar

inklusi se-Kabupaten Bantul menggunakan metode pengajaran tidak

langsung (38.81%). Dalam penelitian ini, metode pengajaran tidak

langsung memiliki presentase penggunaan metode paling banyak.

Metode pengajaran langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa

19.74%

39.81%

20.01%

20.37%

Grafik Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran di Sekolah Inklusi se-Kabupaten Bantul

Metode Pengajaran Langsung(19.74%)

Metode Pengajaran TakLangsung (39.81%)

Latihan Mandiri (20.01%)

Scaffolding (20.37%)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 84: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

66

yang tinggi dalam melakukan observasi dan penyelidikan. Metode

pengajaran tak langsung sering disebut sebagai konstruktivis karena

adanya keyakinan bahwa siswa-siswi mampu membangun

pengertiannya secara mandiri. Metode pengajaran tidak langsung paling

umum disebut dengan pengajaran inkuiri, atau pengajaran penemuan.

Guru perlu menguasai metode pengajaran tidak langsung karena

membantu siswa dalam membangun pengetahuannya dengan

melakukan penemuan (inkuiri), sedangkan guru bertugas sebagai

fasilitator. Meskipun di Kabupaten Bantul, metode pengajaran langsung

menempati presentase penggunaan metode paling tinggi, namun masih

ada guru yang belum menerapkan pembelajaran tak langsung di

sekolah.

Metode pengajaran yang khas dari sekolah inklusi yaitu scaffolding.

Scaffolding merupakan bentuk dukungan yang disediakan oleh guru

untuk membantu siswa menjembatani jarak antara kemampuan mereka

yang sekarang dengan target yang dituju. Karakteristik anak

berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Bantul

adalah slow learner, hiperaktif, disleksia, disgrafia, diskalkulia, dan

tuna netra. Oleh karena itu, metode scaffolding yang bisa diberikan

guru misalnya:

a. Bagi siswa slow learner, diberikan dukungan dengan cara

memberikan waktu yang lebih lama dalam pengerjaan tugas yang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 85: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

67

diberikan oleh guru. Pemberian waktu dari hari ke hari perlu

dipersingkat agar anak slow learner dapat dilihat

perkembangannya dalam mengerjakan tugas sepersi siswa lain.

b. Bagi siswa hiperaktif, dapat diberikan dukungan dengan

menggunakan metode pembelajaran seperti games, karena anak

hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Selain itu guru mengajak

anak melakukan berbagai aktivitas yang mendukung proses

pembelajarannya.

c. Bagi siswa disleksia, diberikan dukungan dengan menggunakan

metode pembelajaran yang melibatkan pendengaran dan

penglihatan. Pembelajaran melibatkan penglihatan misalnya

dengan tulisan bergambar yang memudahkan siswa untuk

mengingatnya. Pembelajaran dengan pendengaran misalnyua

mengulang kata dengan lafal yang jelas supaya siswa dapat

menangkapnya.

d. Bagi siswa disgrafia, dapat diberikan dukungan yang mengajak

anak fokus pada pengajaran menulis. Langkah pertama yaitu

diajarkan tentang cara memegang alat tulis dengan benar.

Selanjutnya, siswa diajak untuk mengeja huruf sebagai permulaan,

apabila siswa bisa memahami selanjutnya menyalin huruf pada

buku tugas siswa.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 86: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

68

e. Bagi siswa diskalkulia, dukungan dapat diberikan kepada siswa

dengan menggunakan pola berulang. Sebaiknya guru mengurangi

soal dengan model cerita.

f. Bagi siswa tuna netra, diberikan dukungan dengan memanfaatkan

anggota tubuh lain untuk belajar, misalnya melakukan kegiatan

dasar seperti meraba berbagai benda yang ada di sekitar,

menggunakan indra pendengaran untuk mengenali suara orang

atau bunyi-bunyian, indra pengecap untuk mengenali rasa, dan

indra penciuman untuk mengenali bau-bau yang ada di sekitarnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 87: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

69

BAB V

PENUTUP

Bab V dalam penelitian ini, peneliti menguraikan tiga hal. dua hal

yang diuraikan dalam bagian penutup adalah kesimpulan, kertebatasn

penelitian, dan saran.

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan di sekolah inklusi se

Kabupaten Bantul dapat diperoleh kesimpulan sebagai berikut:

a. Di sekolah dasar inklusi se-Kabupaten Batul menggunakan semua

bentuk metode pengajaran, yaitu metode pengajaran langsung,

metode pengajaran tak langsung, latihan mandiri dan scaffolding.

b. Metode pengajaran tak langsung 38.81%, scaffolding 20.37%,

latihan mandiri 20.01% dan metode pengajaran langsung 19.74%.

Jadi, di Kabupaten Bantul presentase penggunaan bentul metode

pengajaran yang paling sering adalah metode pengajaran tak

langsung.

5.2 Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Penelitian ini terbatas pada metode pengajaran, padahal dalam

proses pendidikan ada banyak hal yang menjadi faktor penentu

keberhasilan pendidikan, antara lain, kurikulum, peserta didik,

sarana dan prasarana, media pembelajaran, dan lain-lain.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 88: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

70

b. Peneliti hanya mampu menyusun kuesioner dengan jawaban

tertutup karena penelitian ini sebagai survey penelitian awal

yang mana di PGSD belum ada penelitian sebelumnya.

c. Instrumen yang peneliti kembangkan merupakan sebuah

penelitian awal sehingga instrumen yang dikembangkan belum

mencakup keseluruhan metode pengajaran secara maksimal.

d. Sampel dalam penelitian ini belum mencapai jumlah minimal

sebuah penelitian, karena dari 43 sekolah dasar inklusi hanya 7

sekolah dasar inklusi yang menjadi sampel.

5.3 Saran

Saran untuk penelitian ini adalah sebagai berikut:

a. Untuk penelitian selanjutnya, perlu menyusun instrumen yang

mencakup seluruh metode pengajaran untuk memperoleh data

yang lebih akurat.

b. Bagi peneliti selanjutnya, lebih baik untuk dapat membuat

pernyataan secara terbuka sehingga data yang didapatkan

bervariasi.

c. Untuk penelitian selanjutnya, supaya memperhitungkan jumlah

minimal dalam pengambilan sampel penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 89: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

71

DAFTAR PUSTAKA

Amirudin. 2001. Kerajinan gerabah di kabupaten bantul. Yogyakarta:

Universitas Gajah Mada.

Asiyah, Dewi. 2015. Dampak pola pembelajaran sekolah inklusi terhadap

anak berkebutuhan khusus. Jurnal Gema Wiralodra Vol VII No.1 Juni

2015. Cirebon: Universitas Nahdlatul Ulama.

Aziz, Safrudin. 2015. Pendidikan seks anak berkebutuhan khusus.

Yogyakarta: Gava Media.

Efendi, Mohammad. 2005. Pengantar pedagogik anak berkebutuhan. Jakarta:

Bumi Aksara.

Friend, Marilyn. 2015. Menuju pendidikan inklusi panduan praktis untuk

mengajar edisi ketujuh. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Gunawan. 2014. Survei pelaksanaan pembelajaran pendidikan jasmani

adaptif sekolah dasar luar biasa se-kabupaten gunung kidul. Skripsi.

Semarang: FIK Universitas Negeri Semarang.

Hadi, Sutrisno. 2004. Metodologi research jilid 2.Yogyakarta: Andi.

Hallan, Daniel P. 2001. Exceptional Ccildren: introduction to special

education. USA: Prentice-Hall International.

Hallahan, P Daniel, dkk. 2009. Exceptional learners: an introduction to

special education. Boston: Pearson Education Inc.

Hasan, Alwi. 2002. Kamus besar bahasa indonesia. Jakarta: Balai Pustaka.

Huda, Miftahul. 2013. Model-model pengajaran dan pembelajaran.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar.

Ilahi, Mohammad Takdir. 2013. Pendidikan inklusif konsep dan aplikasinya.

Yogyakarta: Arr-Ruzz Media.

Karim, Asrul. 2011. Penerapan metode penemuan dalam pembelajaran untuk

meningkatkan konsep dan kemampuan siswa berkebutuhan khusus.

Skripsi. Aceh: PGSD FKIP Universitas Almuslimin.

Kirk & JJ. Gallager. 2000. Educating exceptional children. USA: Houghton

Miffin Company.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 90: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

72

Kustawan, Dedy. 2012. Pendidikan inklusif dan upaya implementasinya.

Jakata: PT. Luxima Metro Medi.

Lina, Rina Dewi. 2003. Hemat bisa miskin, boros bisa kaya. Jakarta: Penebar

Plus.

Majid, Abdul. 2013. Strategi pembelajaran. Bandung: Rosda.

Mulyasa. 2008. Menjadi guru profesional menciptakan pembelajaran yang

kreatif dan menyenangkan. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ngainun, Naim. 2009. Menjadi guru inklusif. Yogyakarta: Pustaka Pustaka.

Nuryati. Lusi. 2008. Psikologi anak. Jakarta: Indeks.

Rahajo, M. 2012. Model pembelajaran inovatif. Yogyakarta: Gava Media.

Samana. 1992. Sistem pengajaran prosedur pengembangan sistem

instruksional (PPSI) dan pertimbangan metodologisnya. Yogyakarta:

Kanisius.

Sarwono, J. (2006). Metode penelitian kuantitatif & kualitatif. Bandung:

Graha Ilmu.

Sinurat, dkk. 1989. Survei kebutuhan siswa di SMA katolik di DIY.

Yogyakarta: IKIP Sanata Dharma.

Siregar, E. 2010. Teori belajar dan pembelajarannya. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Subini, Nini. 2014. Pengembangan pendidikan inklusi berbasis potensi.

Yogyakarta: Redaksi Maxima.

Sunarso. 1997 Jilid 4 No.1. Hambatan yang dihadapi guru SD dalam

kenaikan pangkat dan angka kredit.

Suparno, Paul. 2004. Teori intelegensi ganda dan aplikasi di sekolah.

Yogyakarta: Kanisius.

Suyoto, 2012. Manajemen Sekolah: Mengelola lembaga pendidikan secara

mandiri. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Smith, David. 2012. Sekolah inklusi konsep dan penerapan pembelajaran.

Bandung: Nuansa Cendekia.

Wiyani, Novan Ardy. 2014. Buku ajar penanganan anak usia dini

berkebutuhan khusus. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 91: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

73

Wiyono, Gendro. 2011. Merancang penelitian bisnis dengan alat analisis

SPSS 17.0 & smart PLS 2.0. Yogyakarta: STIM YKPN Yogyakarta.

Yusuf, Syamsu. 2010. Psikologi perkembangan anak & remaja. Bandung:

Remaja Rosdakarya.

Zain, A. 2010. Strategi belajar mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 92: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

74

Lusia Eka Ristanti adalah nama penulis dalam penelitian ini.

Peneliti lahir dari orang tua Ferdinandus Sudaris dan Margareta

Lutini sebagai anak tunggal. Peneliti lahir di Magelang pada 27

Februari 1995. Peneliti menempuh pendidikan dimulai dari SD

Negeri Wates (lulus tahun 2006), melanjutkan ke SMP Kanisius

Sumber (lulus tahun 2009), SMA Marsudirini Muntilan (lulus

tahun 2012), hingga akhirnya menempuh masa kuliah di Fakultas

Kejuruan dan Ilmu Pendidikan, Program Studi Pendidikan Guru

Sekolah Dasar di Universitas Sanata Dharma (lulus 2016).

Peneliti pernah mengikuti berbagai macam acara baik dalam lingkup universitas

maupun prodi, yaitu:

1. Inisiasi Sanata Dharma

2. Inisiasiasi Fakultas

3. Inisiasi Prodi

4. Kursus Mahir Dasar (KMD)

5. Weekend Moral

6. PPKM I dan PPKM II

Selain itu, peneliti juga mengikuti seminar yang diadakan universitas maupun prodi,

diantaranya Mental Healt in Children: Theory and Research dan seminar Diseminasi

Hasil Magang Dosen: Curriculum Cambridge.

Dengan motivasi dan usaha yang tinggi, penulis telah menyelesaikan penelitian ini.

Semoga penelitian ini dapat menjadi referensi dan sumber belajar demi

mengingkatkan pendidikan inklusi.

Akhir kata, penulis mengucapkan rasa syukur atas terselesaikannya penelitian yang

berjudul “Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi di

Kabupaten Bantul”.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 93: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

LAMPIRAN

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 94: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

1

Lampiran 1: Surat Ijin Penelitian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 95: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

2

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 96: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

3

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 97: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

4

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 98: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

5

Lampiran 2 : Validitas Isi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 99: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

6

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 100: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

7

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 101: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

8

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 102: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

9

Lampiran 3: Validitas Konstruk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 103: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

10

Lampiran 4: Reliabilitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 104: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

11

Lampiran 5: Pengolahan Data Mean

a. Pengolahan data mean

1. Metode pengajaran langsung

Jumlah item 1 (X1) =22

Jumlah item 2 (X2) = 26

Jumlah item 3 (X3) = 23

Jumlah item 4 (X4) = 27

Jumlah item 5 (X5) = 26

=

% (

) 00

(

) 00

%

2. Metode Pengajaran Tak Langsung

Jumlah item 6 (X6) = 22

Jumlah item 7 (X7) = 28

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 105: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

12

0

% (

) 00

( 0

) 00

%

3. Latihan Mandiri

Jumlah item 8 (X8) = 24

Jumlah item 9 (X9) = 26

Jumlah item 10 (X10) = 26

Jumlah item 11(X11) = 24

Jumlah item 12(X12) = 26

% (

) 00

(

) 00

0 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 106: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

13

4. Scaffolding

Jumlah item 13 (X13) = 28

Jumlah item 14 (X14) = 27

Jumlah item 15 (X15) = 22

+ +

=25.6

% (

) 00

(

) 00

%

Tabel 4.2

Hasil Analisis Data Mean Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung %

2 Metode Pengajaran Tak Langsung %

3 Latihan Mandiri 0%

4 Scaffolding %

Jumlah %

Berdasarkan tabel di atas, maka diperoleh jumlah seluruh presentase

penggunaan metode pengajaran sebesar 358.9%. hasil tersebut kemudian

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 107: METODE PENGAJARAN YANG DIGUNAKAN GURU … · Tuhan Yang Maha Esa yang selalu memberikan rahmat dan perlindunganNya. 2. Ferdinandus Sudaris (Bapak), Margaretha Lutini (Ibu) yang telah

14

digunakan untuk menghitung tingkat penggunaan metode pengajran

kemudian akan digambarkan dalam bentuk diagram, dengan rumus

sebagai berikut :

00

b. Perhitungan Dalam Presentase

1. Metode Pengajaran Langsung

00

%

2. Metode Pengajaran Tak Langsung

00

%

3. Latihan Mandiri

00

0 %

4. Scaffolding

00

0 %

Presentase Penggunaan Bentuk Metode Pengajaran

No Metode Presentase

1 Metode Pengajaran Langsung %

2 Metode Pengajaran Tak Langsung %

3 Latihan Mandiri 0 0 %

4 Scaffolding 0 %

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI