8
G.METODE PELAKSANAAN` ALAT Neraca analitik, alat maserasi, rotary evaporator, flowmeter, powder taping densiy tester, freeze dryer , penggaris, tabung reaksi, alat-alat gelas yang digunakan di laboratorium, ayakan mesh 16 dan 20. BAHAN Herba ciplukan (Physalis angulata L.), PVP, gula jagung, etanol 70 %, pereaksi Meyer, pereaksi Wagner, pereaksi Dragendorf, pereaksi Liebermann –Bouchard, Fruktosa, Sorbitol, Acesulfam, Na Cl, Essence apel dan jambu biji, CARA KERJA : PENGUMPULAN DAN PENYIAPAN BAHAN PERCOBAAN CIPLUKAN Herba ciplukan dikumpulkan dari daerah jatinangor, Jawa Barat. Tumbuhan dideterminasi di Laboratorium Taksonomi, Jurusan Biologi, FMIPA UNPAD. Herba ciplukan setelah dipanen, dipisahkan dari bagian kotorannya, dicuci, ditiriskan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung, selanjutnya digiling menjadi serbuk. PEMBUATAN EKSTRAK HERBA CIPLUKAN

Metode Pkm

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Metode Pkm

G.METODE PELAKSANAAN`

ALAT

Neraca analitik, alat maserasi, rotary evaporator, flowmeter, powder

taping densiy tester, freeze dryer , penggaris, tabung reaksi, alat-alat gelas yang

digunakan di laboratorium, ayakan mesh 16 dan 20.

BAHAN

Herba ciplukan (Physalis angulata L.), PVP, gula jagung, etanol 70 %,

pereaksi Meyer, pereaksi Wagner, pereaksi Dragendorf, pereaksi Liebermann –

Bouchard, Fruktosa, Sorbitol, Acesulfam, Na Cl, Essence apel dan jambu biji,

CARA KERJA :

PENGUMPULAN DAN PENYIAPAN BAHAN PERCOBAAN CIPLUKAN

Herba ciplukan dikumpulkan dari daerah jatinangor, Jawa Barat.

Tumbuhan dideterminasi di Laboratorium Taksonomi, Jurusan Biologi, FMIPA

UNPAD.

Herba ciplukan setelah dipanen, dipisahkan dari bagian kotorannya, dicuci,

ditiriskan, kemudian dikeringkan di bawah sinar matahari tidak langsung,

selanjutnya digiling menjadi serbuk.

PEMBUATAN EKSTRAK HERBA CIPLUKAN

Serbuk simplisia yang didapatkan selanjutnya diekstrak menggunakan cara

maserasi. Maserasi dilakukan dengan merendam 2 kg serbuk herba ciplukan

dengan 10 liter etanol 70% dalam bejana tertutup selama 3 hari disertai dengan

pengocokan beberapa kali. Sari diserkai dan ampas diperas, ampas ditambah

etanol 70% 10 liter diaduk dan diserkai kembali, demikian seterusnya sampai

diperoleh sari sebanyak 10 liter. Bejana ditutup dan didiamkan selama 2 hari ,

selanjutnya endapan dipisahkan. Ekstrak yang diperoleh dipekatkan dengan

penguap berputar (rotary evaporator) yang divakumkan hingga diperoleh ekstrak

kental. Ekstrak kental dari proses ekstraksi selanjutnya dibuat ekstrak kering

dengan freeze dry.

Page 2: Metode Pkm

PEMERIKSAAN KARAKTERISTIK DAN SENYAWA KIMIA EKSTRAK

Rendemen ekstrak dihitung dengan membandingkan berat ekstrak yang

diperoleh dengan berat awal simplisia dikalikan 100%. Ekstrak yang diperoleh

selanjutnya diuji secara kualitatif kandungan senyawa alkaloid, (menggunakan

pereaksi Meyer, Wagner, dan Dragendorf), flavonoid dan tanin (DepKes RI,

1977), saponin, dan steroid/triterpenoid (Uji Liebermann -Bouchard).

PEMBUATAN GRANUL INSTAN EKSTRAK HERBA CIPLUKAN

Pembuatan granul instan dilakukan dengan metode granulasi basah dengan

formula seperti disajikan Tabel 1. Berdasarkan data penelitian Suprijono, herba

ciplukan mempunyai aktivitas antidiabetes pada dosis setara dengan 100 mg

ekstrak. Granul yang yang diperoleh dikemas dalam sachet yang masing –masing

diisi dengan 7 gram granul instan.

Tabel 1. Formula Granul Instan Ekstrak Ciplukan

Bahan Formula

I II III

Ekstrak kering

herba ciplukan

(mg)

1000 1000 1000

Gula jagung (g) 40 40 40

Fruktosa * * *

PVP (g) 1.6 1.6 1.6

Sorbitol (g) 24 24 24

Acesulfam (g) 0.8 0.8 0.8

Na Cl (g) 1.6 1.6 1.6

Essence (0,5 ml) - Apel Jambu biji

Jumlah (g) 70 70 70

*Fruktosa ditambahkan agar berat granul 70 g, dan berat per sachet = 7 g.

Page 3: Metode Pkm

Pembuatan granul instan diawali dengan melarutkan 1.6 g PVP kedalam

16 ml air hangat sampai larut dan dibiarkan semalaman. Sementara itu, 100 mg

ekstrak kering dilarutkan dengan akuades panas dengan cara ditambah sedikit

demi sedikit sampai menjadi ekstrak kental dan selanjutnya ditambah ditambah

fruktosa sedikit demi sedikit sampai sejumlah 1,14 g. selanjutnya ditambah

sorbitol, acesulfam sesuai takaran lalu dimasukkan ke dalam wadah baskom dan

aduk hingga homogen kira-kira 5 menit. Kedalam baskom tadi ditambahkan gula

jagung halus dan diaduk hingga terbentuk massa yang kompak dan ditambah

NaCl dan PVP yang sudah dicairkan. Massa yang basah kemudian diayak

menggunakan ayakan mesh 16 hingga terbentuk granul yang basah. Selanjutnya

granul dikeringkan didalam lemari pengering pada suhu 40-50 0C yang telah

dialasi kain batis semalaman hingga terbentuk granul kering. Granul kering

diayak menggunakan ayakan mesh 20. Essence ditambahkan sedikit-sedikit dan

diaduk sampai homogen. Placebo dibuat, dengan mengganti ekstrak kering herba

ciplukan dengan fruktosa dalam jumlah yang sama

UJI KARAKTERISTIK GRANUL INSTAN

Granul instan yang sudah jadi selanjutnya dikarakterisasi dengan

mengukur aliran granul, uji sudut istirahat, kompresibilitas ,uji kadar air, dan uji

kelarutan.

Aliran granul diuji dengan mengalirkan 25 g granul ke dalam Flowmeter

sampai masa granul melewati corong, kemudian dicatat waktunya. Daya alir

granul dihitung dengan perbandingan antara waktu dan masa granul habis

melewati corong.

Sudut istirahat ditentukan dengan memasukkan sejumlah massa granul

kedalam corong. massa yang jatuh akan membentuk kerucut, lalu diukur tinggi

dan diameter kerucut.

Kompresibilitas dilakukan dengan menimbang 50 g granul, dimasukkan

kedalam tabung pada alat powder taping density tester. Volume granul dalam

tabung sebelum dan sesudah penghentakkan dicatat. Kompresibilitas (%) dihitung

dengan persamaan Carr (Aulthon, 1988).

Page 4: Metode Pkm

Keterangan :

g = bobot granul (g)

v = volume 50 g granul (ml)

ρ = kerapatan granul (g/ml)

ρ1 = kerapatan granul setelah diketuk (g/ml)

ρ0 = kerapatan granul sebelum diketuk (g/ml)

Pengukuran kadar air granul dilakukan dengan menggunakan moisture

balance. Uji kelarutan dilakukan dengan memasukan 7 g granul instan kedalam

250 ml air, selanjutnya dihitung waktu yang dibutuhkan sampai keseluruhan

granul instan larut.

UJI KESUKAAN GRANUL INSTAN

Uji kesukaan dilakukan terhadap 20 orang panelis penderita diabetes

mellitus di atas usia 20 tahun. Uji kesukaan dilakukan terhadap rasa dan aroma

minuman granul instan. Hasil uji kesukaan diisi dalam lembar kuisioner yang

telah disediakan. Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini

adalah Rancangan Acak Lengkap (RAL).

H. JADWAL KEGIATAN

Page 5: Metode Pkm

bulan ke-1

bulan ke-2

bulan ke-3

bulan ke-4

0 20 40 60 80 100 120

uji kesukaan granulevaluasi granulpembuatan granulekstraksipengumpulan bahan

Tambahan daftar pustaka

Ansel. H.C. 1989. Pengantar Bentuk Sedian Farmasi. Edisi IV Jakarta: UI Press.

Hal. 605- 607

Aulton, M. E. 1988. The Science of Dosage from Design. Churvil livingstone.

Edinburgh.

Departemen Kesehatan RI. 1977.Materia Medika Indonesia, Edisi I. Direktorat

Pengawasan Obat dan Makanan. Jakarta.

Suprijana O. Diabetes Melitus. Majalah Orbital 1993: 26 – 29.

Ismail I. Pengaruh Pemberian Infus Herba Ciplukan (Physalis angulata L.)

terhadap Kadar Glukosa Darah dan Jumlah Sel β-Pankreas pada Tikus yang

Diinduksi dengan Aloksan (skripsi). Jakarta: Universitas Pancasila; 2004. hal. 1-

16.