80
METODE SIMPLEKS OLEH Dr. Edi Sukirman, SSi, MM PROGRAM LINEAR

metode simplex-ES-1.ppt

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: metode simplex-ES-1.ppt

METODE SIMPLEKSOLEH

Dr. Edi Sukirman, SSi, MM

PROGRAM LINEAR

Page 2: metode simplex-ES-1.ppt

Metode Simpleks

Merupakan metode yang umum digunakan untuk menyelesaikan seluruh problem program linier, baik yang melibatkan dua variabel keputusan maupun lebih dari dua variabel keputusan.

Page 3: metode simplex-ES-1.ppt

Metode simpleks pertama kali diperkenalkan oleh George B. Dantzig pada tahun 1947 dan telah diperbaiki oleh beberapa ahli lain.

Metode penyelesaian dari metode simpleks ini melalui perhitungan ulang (iteration) dimana langkah-langkah perhitungan yang sama diulang-ulang sebelum solusi optimal diperoleh

Page 4: metode simplex-ES-1.ppt

Penyelesaian Dengan Metode Simpleks

Syarat : Model program linier ( Canonical

form) harus dirubah dulu kedalam suatu bentuk umum yang dinamakan ”bentuk baku” (standard form).

Page 5: metode simplex-ES-1.ppt

Ciri-ciri dari bentuk baku model program linier

Semua fungsi kendala/pembatas berupa persamaan dengan sisi kanan non-negatif.

Semua variabel keputusan non-negatif. Fungsi tujuan dapat memaksimumkan

maupun meminimumkan

Page 6: metode simplex-ES-1.ppt

Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Bentuk standar Metode Simpleks.Fungsi Tujuan : Maksimumkan

Z = C1X1+C2X2+ . . . . . +CnXn

Fungsi Pembatas : a11X11 + a12X12 +. . . .+ a1nXn b1

a21X21 + a22X22 +. . . .+ a2nXn b2

……. …….. ……. ….. ….. am1Xm1 + am2Xm2 +. . . .+ amnXn bm

Page 7: metode simplex-ES-1.ppt

Perlu diperhatikan : Bahwa metode simpleks hanya bisa

dipakai (diaplikasikan) pada bentuk standar, sehingga kalau tidak dalam bentuk standar harus ditransformasikan dulu menjadi bentuk standar.

Page 8: metode simplex-ES-1.ppt

Untuk memudahkan melakukan transformasi ke bentuk standar, beberapa hal yang perlu diperhatikan :

Fungsi Pembatas Suatu fungsi pembatas yang mempunyai

tanda < diubah menjadi suatu bentuk persamaan (bentuk standar) dengan cara menambahkan suatu variabel baru yang dinamakan slack variable .

Banyaknya slack variabel bergantung pada fungsi pembatas.

Page 9: metode simplex-ES-1.ppt

Fungsi Tujuan Dengan adanya slack variable pada fungsi

pembatas, maka fungsi tujuan juga harus disesuaikan dengan memasukkan unsur slack variable ini.

Karena slack variable tidak mempunyai kontribusi apa-apa terhadap fungsi tujuan, maka konstanta untuk slack variable tersebut dituliskan nol.

Page 10: metode simplex-ES-1.ppt

Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Bentuk standar Metode Simpleks.Fungsi Tujuan : Maksimumkan

Z – C1X1-C2X2- . . . . . –CnXn-0S1-0S2-. . .-0Sn = NK

Fungsi Pembatas : a11X11+a12X12+. . . .+a1nXn+ S1+0S2+. . .+0Sn = b1

a21X21+a22X22+. . . .+a2nXn+ 0S1+1S2+. . .+0Sn = b2

……. …….. ……. ….. ….. …. …..= … am1Xm1+am2Xm2+. . . .+amnXn+ S1+0S2+. . .+1Sn = bm

Var. Kegiatan Slack Var

Page 11: metode simplex-ES-1.ppt

Setelah fungsi batasan dirubah ke dalam bentuk persamaan (bentuk standar), maka untuk menyelesaikan masalah program linier dengan metode simpleks menggunakan suatu kerangka tabel yang disebut dengan tabel simpleks.

Tabel ini mengatur model ke dalam suatu bentuk yang memungkinkan untuk penerapan penghitungan matematis menjadi lebih mudah

10340121

Page 12: metode simplex-ES-1.ppt

Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Tabel Simpleks :

Var.Dasar

Z X1 X2 . . . . Xn S1 S2 . . . . Sn NK

Z 1 -C1 -C2 . . . . -Cn 0 0 0 0 0

S1 0 a11 a12 . . . a1n 1 0 0 0 b1

S2 0 a21 a22 . . . a2n 0 1 0 0 b2

. . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . . .

Sn 0 am1 am2 . . . amn 0 0 0 1 bm

Page 13: metode simplex-ES-1.ppt

Langkah-Langkah Metode Simpleks1. Rumuskan persoalan PL ke dalam

model umum PL (fungsi tujuan dan fungsi pembatas).

2. Merubah model umum PL menjadi model simpleks : a. Fungsi Pembatas : tambahkan slack variabel dan/atau surplus variabel, dan/atau variabel buatan (artifisial var).

Page 14: metode simplex-ES-1.ppt

b. Fungsi tujuan : - Rubahlah bentuk fungsi tujuan eks- plisit menjadi persamaan bentuk implisit - Tambahkan/kurangi dengan slack var, surplus var dan/atau variabel buatan yg bernilai nol.

3. Formulasikan ke dalam Tabel Simpleks. 4. Lakukan langkah-langkah penyelesaian.

Page 15: metode simplex-ES-1.ppt

Contoh 1 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=8X1 + 6X2

(Dlm Rp1000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : 4X1 + 2X2 ≤ 60

Bahan B : 2X1 + 4X2 ≤ 48

X1, X2 ≥ 0

Page 16: metode simplex-ES-1.ppt

Model Simpleks :1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan

Z– 8X1–6 X2–0S1- 0S2 = 0

2. Fungsi Pembatas : 4X1+2X2+ S1+ 0S2 = 60

2X1+4X2+0S1+ 1S2 = 48

X1, X2, S1, S2 ≥ 0

Page 17: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Page 18: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z

S1

S2

Page 19: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -8 -6 0 0 0

S1

S2

Page 20: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -8 -6 0 0 0

S1 4 2 1 0 60

S2

Page 21: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -8 -6 0 0 0

S1 4 2 1 0 60

S2 2 4 0 1 48

Page 22: metode simplex-ES-1.ppt

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0)

2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -8 -6 0 0 0

S1 4 2 1 0 60

S2 2 4 0 1 48

Page 23: metode simplex-ES-1.ppt

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan

yang bernilai negatif terbesar.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -8 -6 0 0 0

S1 4 2 1 0 60

S2 2 4 0 1 48

Page 24: metode simplex-ES-1.ppt

b. Menentukan baris kunci : NK fungsi pembatas

- Nilai Indeks : ----------------------------------------- Nilai kolom kunci f-pembatas - Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif).

Angka Kunci

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z -8 -6 0 0 0 -

S1 4 2 1 0 60 15

S2 2 4 0 1 48 24

Page 25: metode simplex-ES-1.ppt

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z

X1 1 ½ ¼ 0 15

S2

Page 26: metode simplex-ES-1.ppt

Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Mengubah nilai-nilai selain pada baris kunci Rumus :Rumus :

Baris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunciBaris baru = baris lama – (koefisien pada kolom kunci) x nilai baru baris kunci

[-8 -6 0 0 0 ]

(-8) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - )

Nilai baru = [0 -2 2 0 120 ]

Baris pertama (Z)Baris pertama (Z)

Baris ke-3 (batasan 2)Baris ke-3 (batasan 2)

[2 4 0 1 48 ]

(2) [ 1 1/2 1/4 0 15 ] ( - )

Nilai baru = [0 3 -1/2 1 18 ]

Page 27: metode simplex-ES-1.ppt

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z 0 - 2 2 0 120

X1 1 ½ ¼ 0 15

S2 0 3 - ½ 1 18

Page 28: metode simplex-ES-1.ppt

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z 0 - 2 2 0 120 -

X1 1 ½ ¼ 0 15 30

S2 0 3 - ½ 1 18 6

Page 29: metode simplex-ES-1.ppt

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z

X1

X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -

Page 30: metode simplex-ES-1.ppt

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z 0 0 5/3 2/3 132 -

X1 1 0 1/3 - 1/6 12 -

X2 0 1 - 1/6 1/3 6 -

Page 31: metode simplex-ES-1.ppt

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb :

X1= 12 dan X2 = 6

dengan Zmakasimum = Rp 132.000.-

Page 32: metode simplex-ES-1.ppt

Contoh 2 : Model Program Linear 1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z=15X1 + 10X2

(Dlm Rp10.000) 2. Fungsi Pembatas : Bahan A : X1 + X2 ≤ 600

Bahan B : 2X1 + X2 ≤ 1000

X1, X2 ≥ 0

Page 33: metode simplex-ES-1.ppt

Model Simpleks :1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan

Z– 5X1–10 X2–0S1- 0S2 = 0

2. Fungsi Pembatas : X1+X2+ S1+ 0S2 = 600

2X1+X2+0S1+ 1S2 = 1000

X1, X2, S1, S2 ≥ 0

Page 34: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Page 35: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z

S1

S2

Page 36: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -15 -10 0 0 0

S1

S2

Page 37: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -15 -10 0 0 0

S1 1 1 1 0 600

S2

Page 38: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -15 -10 0 0 0

S1 1 1 1 0 600

S2 2 1 0 1 1000

Page 39: metode simplex-ES-1.ppt

Langkah-langkah penyelesaian : 1. Iterasi Awal (Iterasi-0)

2. Iterasi-1 : a. Menentukan kolom kunci :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -15 -10 0 0 0

S1 1 1 1 0 600

S2 2 1 0 1 1000

Page 40: metode simplex-ES-1.ppt

Kolom kunci : kolom yang mempunyai koefisien fungsi tujuan

yang bernilai negatif terbesar.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z -15 -10 0 0 0

S1 1 1 1 0 600

S2 2 1 0 1 1000

Page 41: metode simplex-ES-1.ppt

b. Menentukan baris kunci : NK fungsi pembatas

- Nilai Indeks : ----------------------------------------- Nilai kolom kunci f-pembatas - Baris kunci : nilai indeks yang terkecil (positif).

Angka Kunci

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z -15 -10 0 0 0 -

S1 1 1 1 0 600 600

S2 2 1 0 1 1000 500

Page 42: metode simplex-ES-1.ppt

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z

S1

X1 1 ½ 0 ½ 500

Page 43: metode simplex-ES-1.ppt

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z

S1 0 ½ 1 - ½ 100

X1 1 ½ 0 ½ 500

Page 44: metode simplex-ES-1.ppt

C. Perubahan-perubahan nilai baris : - Nilai baris kunci baru = (Nilai baris kunci lama) : n-angka kunci - Nilai baris yang lain = Baris lama – (Nilai baris kunci baru) x angka kolom kunci baris ybs.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK

Z 0 -2½ 0 7½ 7500

S1 0 ½ 1 - ½ 100

X1 1 ½ 0 ½ 500

Page 45: metode simplex-ES-1.ppt

3. Iterasi-2 : perhatikan apakah koefisien fungsi tujuan pada Tabel simpleks masih ada yang bernilai negatif.

Angka Kunci

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z 0 -2½ 0 7½ 7500 -

S1 0 ½ 1 - ½ 100 200

X1 1 ½ 0 ½ 500 1000

Page 46: metode simplex-ES-1.ppt

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z

X2 0 1 2 -1 200 -

X1

Page 47: metode simplex-ES-1.ppt

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z

X2 0 1 2 -1 200 -

X1 1 0 -1 1 400 -

Page 48: metode simplex-ES-1.ppt

- Merubah baris pada angka kunci dan baris-baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 NK Indeks

Z 1 0 5 5 8000 -

X2 0 1 2 -1 200 -

X1 1 0 -1 1 400 -

Page 49: metode simplex-ES-1.ppt

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian persoalan linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan hasil sbb :

X1= 400 dan X2 = 200 dengan Zmakasimum = Rp 8000.-

Page 50: metode simplex-ES-1.ppt

Contoh-3 :Model Program Linear

Fungsi Tujuan : Maksimumkan : Z = 3X1+2X2

Fungsi Pembatas :

X1 + X2 ≤ 15

2X1 + X2 ≤ 28

X1 + 2X2 ≤ 20

X1, X2 ≥ 0

Page 51: metode simplex-ES-1.ppt

Model SimpleksFungsi Tujuan : Maksimumkan

Z– X1–2X1–0S1–0S2–0S3 = 0

Fungsi Pembatas : X1 + X2 + S1 = 15

2X1 + X2 + S2 = 28

X1 + 2X2 + S3 = 20

X1, X2 ≥ 0

Page 52: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Page 53: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z

S1

S2

S3

Page 54: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z -3 -2 0 0 0 0

S1

S2

S3

Page 55: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z -3 -2 0 0 0 0

S1 1 1 1 0 0 15

S2

S3

Page 56: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z -3 -2 0 0 0 0

S1 1 1 1 0 0 15

S2 2 1 0 1 0 28

S3

Page 57: metode simplex-ES-1.ppt

Tabel Simpleks

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK

Z -3 -2 0 0 0 0

S1 1 1 1 0 0 15

S2 2 1 0 1 0 28

S3 1 2 0 0 1 20

Page 58: metode simplex-ES-1.ppt

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) :

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z -3 -2 0 0 0 0 -

S1 1 1 1 0 0 15 15

S2 2 1 0 1 0 28 14

S3 1 2 0 0 1 20 20

Page 59: metode simplex-ES-1.ppt

(a). Iterasi Awal (Iterasi-0) :

Angka Kunci

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z -3 -2 0 0 0 0 -

S1 1 1 1 0 0 15 15

S2 2 1 0 1 0 28 14

S3 1 2 0 0 1 20 20

Page 60: metode simplex-ES-1.ppt

(b). Iterasi-1 Variabel

Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

S1

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3

Page 61: metode simplex-ES-1.ppt

(b). Iterasi-1 Variabel

Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

S1

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -

Page 62: metode simplex-ES-1.ppt

(b). Iterasi-1 Variabel

Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -

Page 63: metode simplex-ES-1.ppt

(b). Iterasi-1 Variabel

Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -

S1 0 ½ 1 -½ 0 1 -

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3 0 3/2 0 -½ 1 6 -

Page 64: metode simplex-ES-1.ppt

(c). Iterasi-2

Angka Kunci

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z 0 -½ 0 3/2 0 42 -

S1 0 ½ 1 -½ 0 1 2

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 28

S3 0 3/2 0 -½ 1 6 4

Page 65: metode simplex-ES-1.ppt

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

X2 0 1 2 -1 0 2 -

X1

S3

Page 66: metode simplex-ES-1.ppt

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

X2 0 1 2 -1 0 2 -

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3

Page 67: metode simplex-ES-1.ppt

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z

X2 0 1 2 -1 0 2 -

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3 0 0 0 -3 1 1 -

Page 68: metode simplex-ES-1.ppt

Perubahan-perubahan baris kunci dan baris lainnya.

Variabel Dasar X1 X2 S1 S2 S3 NK Indeks

Z 0 0 1 1 0 43 -

X2 0 1 2 -1 0 2 -

X1 1 ½ 0 ½ 0 14 -

S3 0 0 0 -3 1 1 -

Page 69: metode simplex-ES-1.ppt

Pada iterasi-2 terlihat bahwa koefisien fungsi tujuan sudah tidak ada lagi yang mempunyai nilai negatif, proses peru-bahan selesai dan ini menunjukkan penyelesaian perhitungan persoalan program linear dengan metode simpleks sudah mencapai optimum dengan rincian sbb :

X1 =13; X2=2, Zmaksimum = 43

Page 70: metode simplex-ES-1.ppt

Latihan :1. Fungsi Tujuan : Maksimumkan Z = 60X1+30X2+20X3

Pembatas : 8X1 + 6X2 + X3 ≤ 48 4X1 + 2X2 + 1.5X3 ≤ 20 2X1 + 1.5X2 + 0.5X3 ≤ 8

X2 ≤ 5 X1,X2,x3 ≥ 0

Page 71: metode simplex-ES-1.ppt

2. Fungsi Tujuan : Maksimum z = 8 x1 + 9 x2 + 4x3

Pembatas : x1 + x2 + 2x3 ≤ 2

2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 3

7x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8

x1,x2,x3 ≥ 0

Page 72: metode simplex-ES-1.ppt

3. Fungsi Tujuan : Memaksimumkan z = 8 x1 + 7 x2 + 3x3

Pembatas : x1 + x2 + 2x3 ≤ 4 2x1 + 3x2 + 4x3 ≤ 7 3x1 + 6x2 + 2x3 ≤ 8 x1,x2,x3 ≥ 0

Page 73: metode simplex-ES-1.ppt

Penyimpangan Bentuk Standar Simplex

Penyimpangan bentuk standar dapat terjadi karena : 1. Fungsi tujuan (Z) bukan Maximalisasi, tetapi Minimalisasi2. Fungsi batasan bertanda (=) atau (≥)3. Dan syarat X1 atau X2 tidak terpenuhi, misalkan X1 ≥ - 10 (negatif)

Page 74: metode simplex-ES-1.ppt

contoh :

Fungsi Tujuan : Minimalkan Z = 3X1 + 5X2

Dengan batasan : Mesin A 2X1 = 8 Mesin B 3X2 ≤ 15 Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 , dimana X1 dan X2 ≥ 0

Page 75: metode simplex-ES-1.ppt

Langkah Penyelesaian : Untuk fungsi tujuan agar menjadi maksimal dikalikan dengan (-1) Jika kendala bertanda “=“, tambahkan ruas kiri satu variabel

tambahan berupa variabel artifisial . Jika kendala bertanda “>”, kurangkan ruas kiri dgn variabel surplus

dan tambahkan juga ruas kiri dgn variabel artifisial. Masukkan / tambahkan pula variabel-variabel surplus dan artifisial ke

dalam fungsi tujuan, dimana koefisien untuk var. surplus = 0 dan koefisien var. artifiasial = M

( M adalah konstanta yang nilainya sangat besar sekali, tapi berhingga, misalnya ribuan, puluhan ribu,dst)

Page 76: metode simplex-ES-1.ppt

Minimalkan Z = 3X1 + 5X2 menjadi Maksimalkan (-Z) = -3X1 – 5X2 Mesin A 2X1 = 8, akan menjadi : 2X1 + X3 = 8 Mesin B 3X2 ≤ 15 3X2 + X4 = 15 Mesin C 6X1 + 5X2 ≥ 30 , akan

menjadi 6X1 + 5X2 -X5 + X6 = 30 Sehingga fungsi tujuan menjadi : Maksimal : –Z + 3X1 + 5 X2 + MX3 + MX6 = 0

Indrawani Sinoem/TRO/SI-5

Page 77: metode simplex-ES-1.ppt

Masalah berikutnya yang muncul adalah setiap variabel dasar (slack atau artificial variabel), harus bernilai nol, sehingga MX3 dan MX6 di atas harus di-nol-kan terlebih dahulu, sebelum dipindah ke tabel simplex. Cara yang digunakan adalah dengan mengurangi bilangan M tersebut dengan bilangan M itu sendiri, yang sebelumnya dikalikan dengan setiap nilai batasan yang menyebabkan munculnya bilangan M tersebut.

Page 78: metode simplex-ES-1.ppt

Nilai fungsi tujuan terakhir adalah :

3 5 M 0 0 M 0

Kita coba hilangkan M yang pertama terlebih dahulu.  X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK  3 5 M 0 0 M 0 ( 2 0 1 0 0 0 8 ) M _____________________________________ -

3-2M 5 0 0 0 M -8M

Page 79: metode simplex-ES-1.ppt

Selanjutnya kita hilangkan M yang kedua.  3-2M 5 0 0 0 M -8M ( 6 5 0 0 -1 1 30 ) x M _________________________________________-  3-8M 5-5M 0 0 M 0 -38M, Atau -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M Yang merupakan nilai dari fungsi tujuan yang baru

selanjutnya akan dimasukkan ke tabel simplex, sehingga tabel simlex awalnya adalah sebagai berikut :

Page 80: metode simplex-ES-1.ppt

X1 X2 X3 X4 X5 X6 NK

Z -8M+3 -5M+5 0 0 M 0 -38M

X3 2 0 1 0 0 0 8

X4 0 3 0 1 0 0 15

X6 6 5 0 0 -1 1 30

Tabel Awal simplex, untuk kasus penyimpangan :