7
BAB I PENDAHULUAN Gambaran umum MHC (Major Histocompatibility Complex) 1. Pengertian Kompleks Histokompatibilitas Mayor Sistem imun mempunyai fungsi dalam pertahanan tubuh. Untuk menjalankan fungsi tersebut, system imun harus dapat mengenal melokul-molekul asing (non self) agar dapat dibedakan dari molekul self. Instrumen yang dapat membedakan hal itu adalah reseptor yang ada pada sel system imun. Sel-sel system imun spesifik atau nonspesifik memiliki reseptor yang dikhususkan untuk mengenal spesifitas. Hanya molekul yang memiliki epitop akan dsikenal sel system imun. Sel B mengenal epitop pada molekul utuh, sedang sel T mengenal epitop pada fragmen antigen (peptide) yang diikat oleh molekul pada permukaan APC yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex) Kompleks histokompatibilitas mayor (Major Histocompatibility Complex) atau system histokompatibilitas mayor (Major histocompatibility System) adalah suatu kelompok atau kompleks gen yang terletak dalam kromosom 6 dan berperan dalam pengenalan dan pemberian sinyal antarsel sistem imun. Kelompok gen tersebut dikenal sebagai lokus awal yang menentukan ekspresi molekul- molekul permukaan sel tubuh, sehingga bila dua binatang / individu mempunyai lokus yang berbeda pada 1

MHC (Major Histokompatibilitas Compleks)

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MHC (Major Histokompatibilitas Compleks)

BAB I

PENDAHULUAN

Gambaran umum MHC (Major Histocompatibility Complex)

1. Pengertian Kompleks Histokompatibilitas Mayor

Sistem imun mempunyai fungsi dalam pertahanan tubuh. Untuk

menjalankan fungsi tersebut, system imun harus dapat mengenal melokul-molekul

asing (non self) agar dapat dibedakan dari molekul self. Instrumen yang dapat

membedakan hal itu adalah reseptor yang ada pada sel system imun. Sel-sel

system imun spesifik atau nonspesifik memiliki reseptor yang dikhususkan untuk

mengenal spesifitas. Hanya molekul yang memiliki epitop akan dsikenal sel

system imun. Sel B mengenal epitop pada molekul utuh, sedang sel T mengenal

epitop pada fragmen antigen (peptide) yang diikat oleh molekul pada permukaan

APC yang disebut MHC (Major Histocompatibility Complex)

Kompleks histokompatibilitas mayor (Major Histocompatibility Complex)

atau system histokompatibilitas mayor (Major histocompatibility System) adalah

suatu kelompok atau kompleks gen yang terletak dalam kromosom 6 dan berperan

dalam pengenalan dan pemberian sinyal antarsel sistem imun. Kelompok gen

tersebut dikenal sebagai lokus awal yang menentukan ekspresi molekul-molekul

permukaan sel tubuh, sehingga bila dua binatang / individu mempunyai lokus

yang berbeda pada transplantasi, yang satu akan menolak jaringan transplan asal

binatang lainnya. Sel-sel tubuh yang bernukleus memiliki epitop permukaan yang

ekspresinya sudah ditentukan secara genetic. Hal ini dapat disamakan dengan sel

darah merah yang memiliki antigen A, B, Rh.

2. Pembagian Kompleks Histokompatibilitas Mayor

Produk gen sering disebut antigen MHC oleh karena diketahui untuk pertama kali

melalui analisa serologis yang menggunakan antibodi. Molekul MHC-1 dan

MHC-II berperan pada pengenalan imun, yaitu pada presentasi fragmen antigen

kepada sel T. Berdasarkan rumus bangunnya, molekul MHC dapat dibagi menjadi

3 golongan sebagai berikut :

1

Page 2: MHC (Major Histokompatibilitas Compleks)

A. Molekul MHC-I

Kompleks HLA-A, HLA-B dan HLA-C yang disebut MHC-I menentukan

ekspresi atau antigen permukaan kelas I yaitu yang berupa protein pada

membrane permukaan semua sel tubuh yang memiliki nucleus dan trombosit.

MHC-I berperan pada imunitas virus. Di dalam sitosol sel, protein virus

dipecah menjadi peptida, kemudian diikat molekul MHC-I menjadi kompleks

yang diangkut kepermukaan sel sehingga kompleks MHC-I dan peptide

tersebut dapat dikenal oleh sel T CD 8+ (CTL/Tc) yang sitotoksik.

MHC-I diekspresikan pada sel semua sel dengan nucleus sehingga sel CD

8+ (CTL/Tc) akan mudah mengenal sel yang terinfeksi virus. Sel darah merah

tidak mengekspresikan molekul MHC-I. Hal itu memudahkan plasmodium

hidup didalamnya tanpa intervensi system imun.

B. Molekul MHC-II

Kompleks HLA-D (DP, DQ dan DR) yang disebut MHC-II menetapkan

ekspresi atau antigen permukaan sel-sel imunokompeten tertentu seperti sel B,

monosit, makrofag, Antigen Presenting Cell (APC) untuk mengaktifkan sel T.

Molekul MHC-II mengikat molekul peptide yang sudah diproses sel APC

menjadi kompleks yang kemudian diangkut ke permukaan sel sehingga dapat

dikenal oleh sel CD4+. Presentasi antigen yang merangsang sel T CD4+

tersebut merupakan permulaan respon imun yang ikut menentukan jenis

respon yang akan terjadi.

C. Molekul MHC-III

Pembentukan komponen beberapa sitokin dan molekul lain ditentukan

oleh MHC yang tergolong molekul MHC-III. Sejumlah protein yang

ekspresinya ditentukan molekul MHC-III antara lain adalah komponen

komplemen (C2, C4), factor B properdin atau Bf, sitokin Tumor Necrosis

Factor (TNF) dan Limfotoksin (LT), beberapa jenis enzim, Heat shock protein

tertentu dan molekul pangangkut yang diperlukan dal;am proses antigen.

Sitokin dapat memodulasi ekspresi MHC-I dan MHC-II.

3. Fungsi dan Restriksi MHC

2

Page 3: MHC (Major Histokompatibilitas Compleks)

Fungsi utama sel T adalah pertahanan terhadap kuman intraselular dan

mengaktifkan sel lain seperti makrofag dan sel B. Yang utama dalam fungsi

tersebut adalah spesifisitas sel T untuk antigen yang ada dalam sel pejamu yang

terinfeksi, dalam sel dendritik, makrofag dan sel B. Spesifisitas sel T berlainan

dengan sel B yang melepas antibody dan dapat mengenal antigen larut maupun

antigen yang diikat dengan sel. Antigen asal sel mikroba tersebut dikenal sel T

melalui MHC.

MHC-I dan MHC-II berfungsi sebagai pembawa peptide, sangat

diperlukan untuk dipresentasikan ke sel T. MHC-II diekspresikan pada sel B, sel

dendritik, makrofag, dan APC untuk mengaktifkan sel CD4+(Th). MHC-I

diekspresikan pada semua sel dengan nucleus, yang memungkinkan sel CTL/Tc

mengenal sel terinfeksi pathogen / virus intraselular.

MHC-I dan MHC-II masing-masing mempresentasikan peptide ke subset

sel T yang berbeda. Molekul MHC-I mempresentasikan peptide yang dikenal sel

CD8+ , sedang MHC-II mempresentasikan peptide yang dikenal sel CD4+ (Th).

4. Regulasi Ekspresi Dan Kontrol Genetik

Regulasi ekspresi MHC disandi oleh gen yang terletak di regio yang luas di

kromosom 6. Kelompok gen tersebut dikenal sebagai lokus awal yang

menentukan ekspresi molekul-molekul permukaan sel tubuh. Bila dua binatang /

individu mempunyai lokus yang berbeda pada transplantasi, yang satu akan

menolak jaringan tandur asal binatang lainnya. Sel-sel tubuh yang bernukleus

memiliki epitop permukaan yang ekspresinya sudah ditentukan secara genetic.

Hal ini dapat disamakan dengan sel darah merah yang memiliki antigen A, B, Rh.

Molekul regulasi diatur secara transkripsional melalui elemen positif dan

negative. Aktivator transkripsi MHC-II berikatan dengan region promotor dari

gen MHC-II. Defek factor trankripsi ini dapat menimbulkan bare lymphocyte

syndrome. Penderita tidak memiliki molekul MHC-II yang menimbulkan

defisiensi imun berat akibat hilangnya peran sentral MHC-II terhadap pematangan

dan aktivasi sel T.

Ekspresi MHC juga diatur oleh berbagai sitokin. IFN-α, IFN-β dan IFN-γ

meningkatkan ekspresi MHC-I. Ekspresi MHC-II sel B ditekan oleh IFN-γ,

3

Page 4: MHC (Major Histokompatibilitas Compleks)

kortikosteroid dan PG. Ekspresi MHC-I pada permukaan sel ditekan oleh infeksi

virus tertentu seperti CMV, HBV, dan adenovirus 12.Dalam beberapa hal

penurunan ekspresi MHC-I lebih disebabkan oleh kurangnya kadar komponen

yang diperlukan untuk transport peptide/MHC-I dibanding factor transkripsi.

Contohnya pada infeksi CMV, protein virus berikatan dengan β2 mikroglobulin

sehingga mencegah ikatan dengan dengan MHC-I dan transpornya ke membrab

plasma. Virus adeno 12 menurunkan transkripsi gen transport yang mencolok.

Akhirnya penurunan ekspresi MHC-I, apapun sebabnya, akan memudahkan virus

menyerang respon imun. Hal itu disebabkan karena menurunnya ekspresi

kompleks antigen MHC-I pada sel terinfeksi virus untuk dapat dihancurkan oleh

CTL. Molekul MHC-I diekspresikan pada semua permukaan sel dengan nucleus,

sedang MHC-II diekspresikan terutama pada permukaan sel khusus seperti

APC,sel dendritik, makrofag, sel B, sel endotel dan sel epiteltimus.

Lokus genetic yang menentukan molekul HLA yang pertama ditemukan

adalah HLA-A dan HLA-B, kemudian HLA-C yang sekarang digolongkan

sebagai HLA-1. Jenis molekul HLA kedua (HLA-D) ditemukan pada MLC

dengan menginkubasikan limfosit yang berasal dari dua orang yang berlainan.

Lokus HLA pada manusia ditemukan di lengan pendek kromosom 6.Diantara

lokus HLA-B dan HLA-DR ditemukan lokus lain yaitu MHC-III yang menyandi

protein kelas 2 yang struktur molekulnya tidak serupa dengan kelas 1 atau kelas

2(protein komplemen, TNF dan limfotoksin). Regio kelas I terdiri atas HLA-A,

HLA-B, dan HLA-C. Regio kelas 2 terdiri atas region D yang dibagi menjadi

subregio HLA-DP, HLA-DQ dan HLA-D.

MHC-I dan MHC-II sangat polimorfik dan produknya sangat diperlukan sel T

untuk mengenal antigen sering dan membedakan self dari nonself. Molekul MHC

menunjukkan polimorfisme alopitik yang sangat tinggi yaitu regio tertentu

molekul berbeda dari satu orang dengan lainnya. Kemungkinan dua orang yang

tidak berhubungan akan memiliki alotipe sama pada semua gen yang menyandi

molekul MHC adalah sangat kecil.

4