28
BAB1 Manfaat mikrobiologi kebidanan PENDAHULUAN Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil (Kusnadi, dkk, 2003).hal ini dipelajari dalam mikrobiologi. Setiap sel tunggal mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula. Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila bahan makanan tersebut sudah ada.

mikrobiologi kebidanan

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: mikrobiologi kebidanan

BAB1

Manfaat mikrobiologi kebidanan

PENDAHULUAN

Mikroorganisme merupakan jasad hidup yang mempunyai ukuran sangat kecil

(Kusnadi, dkk, 2003).hal ini dipelajari dalam mikrobiologi. Setiap sel tunggal

mikroorganisme memiliki kemampuan untuk melangsungkan aktivitas kehidupan

antara lain dapat dapat mengalami pertumbuhan, menghasilkan energi dan

bereproduksi dengan sendirinya. Mikroorganisme memiliki fleksibilitas

metabolisme yang tinggi karena mikroorganisme ini harus mempunyai

kemampuan menyesuaikan diri yang besar sehingga apabila ada interaksi yang

tinggi dengan lingkungan menyebabkan terjadinya konversi zat yang tinggi pula.

Akan tetapi karena ukurannya yang kecil, maka tidak ada tempat untuk

menyimpan enzim-enzim yang telah dihasilkan. Dengan demikian enzim yang

tidak diperlukan tidak akan disimpan dalam bentuk persediaan.enzim-enzim

tertentu yang diperlukan untuk perngolahan bahan makanan akan diproduksi bila

bahan makanan tersebut sudah ada.

Mikroorganisme ini juga tidak memerlukan tembat yang besar, mudah

ditumbuhkan dalam media buatan, dan tingkat pembiakannya relative cepat

(Darkuni, 2001). Oleh karena aktivitasnya tersebut, maka setiap mikroorganisme

memiliki peranan dalam kehidupan, baik yang merugikan maupun yang

menguntungkan.

Dan dalam pengelolaan mulai dari penambilan pengiriman dan lain-lainnya juga

berkaaitan dengan mikroorganisme yang ada didalam feses atau darah tersebut

maka pembahasan dalam makalah ini merupakan hal yang saling berkaitan karena

salah cara atau metode dalam pengelolaan specimen maka akan menimbulkan

infeksi oleh specimen yang mengandung n\mikroorganisme tersebut.

Page 2: mikrobiologi kebidanan

BAB 2

a.Aplikasi mikrobiologi dalam bidang kebidanan

Sekilas, makna praktis dari mikroorganisme disadari tertutama karena kerugian

yang ditimbulkannya pada manusia, hewan, dan tumbuh-tumbuhan. Misalnya

dalam bidang mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan

mikroorganisme yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat

kehidupannya yang khas. Walaupun di bidang lain mikroorganisme tampil

merugikan, tetapi perannya yang menguntungkan jauh lebih menonjol. Menurut

Schlegel ( 1994) beberapa bukti mengenai peranan mikrobiologi dapat

dikemukakan sebagai berikut:

Proses klasik menggunakan mikroorganisme

Di Jepang dan Indonesia sudah sejak zaman dahulu kacang kedelai diolah dengan

menggunakan bantuan fungi, ragi, dan bakteri asam laktat. Bahkan sudah sejak

zaman perang dunia pertama fermentasi terarah dengan ragi digunakan untuk

membuat gliserin. Asam laktat dan asam sitrat dalam jumlah besar yang

diperlukan oleh industri makanan, masing-masing dibuat dengan pertolongan

bakteri asam laktat dan cendawan Aspergillus niger.

Produk Antibiotika

Penemuan antibiotik telah menghantarkan pada terapi obat dan industri obat ke

era baru. Karena adanya penemuan penisilin dan produk-produk lain sekresi

Page 3: mikrobiologi kebidanan

fungi, aktinomiset, dan bakteri lain, maka kini telah tersedia obat-obat yang

manjur untuk memerangi penyakit infeksi bakteri.

Proses menggunakan mikroba

Fermentasi klasik telah diganti dengan cara baru untuk produksi dan konversi

menggunakan mikroba. Senyawa karotenoid dan steroid diperoleh dari fungi.

Sejak ditemukan bahwa Corynebacterium glutamicum memproduksi glutamat

dengan rendemen tinggi dari gula dan garam amonium, maka telah diisolasi

berbagai mutan dan dikembangkan proses baru yang memungkinkan pembuatan

banyak jenis asam amino, nukleotida, dan senyawabiokimia lain dalam jumlah

besar. Mikroorganisme juga diikutsertakan oleh para ahli kimia pada katalisis

sebagian proses dalam rangkaian sintesis yang panjang; biokonversi oleh mikroba

lebih spesifik dengan rendemen lebih tinggi, mengungguli koversi secara kimia;

amilase untuk hidrolisis pati, proteinase pada pengolahan kulit, pektinase untuk

penjernihan sari buah dan enzim-enzim lain yang digunakan di industri diperoleh

dari biakan mikroorganisme.

Posisi monopoli dari mikroorganisme

Beberapa bahan dasar yang terutama tersedia dalam jumlah besar, seperti minyak

bumi, gas bumi, dan selulosa hanya dapat diolah oleh mikroorganisme dan dapat

mengubahnya kembali menjadi bahan sel (biomassa) atau produk antara yang

disekresi oleh sel.

Teknik genetika modern

Kejelasan mengenai mekanisme pemindahan gen pada bakteri dan peran dari

unsur-unsur ekstrakromosom, telah membuka kemungkinan untuk memindahkan

DNA asing ke dalam bakteri. Manipulasi genetik memungkinkan untuk

memasukkan sepotong kecil pembawa informasi genetik dari manusia ke dalam

Page 4: mikrobiologi kebidanan

bakteri sehingga terjadi sintesis senyawa protein yang bersangkutan. Kegiatan ini

sering dilakukan dalam hal pembuatan hormon, antigen, dan antibodi.

Berdasarkan penjelasan di atas, mikroorganisme memiliki peranan yang cukup

besar dalam kehidupan, baik peranan yang merugikan maupun yang

menguntungkan.

Beberapa peranan yang dimiliki oleh mikroorganisme antara lain sebagai berikut:

Peranan yang Merugikan

· Penyebab penyakit, baik pada manusia, hewan maupun tumbuhan

Misalnya Strptococcus pneumoniae penyebab pneumonia dan Corynebacterium

diphtheriae penyebab dipteri.

Penyebab kebusukan makanan (spoilage)

Adanya kebusukan pada makanan dapat disebabkan oleh beberapa jenis bakteri

yang tumbuh dalam makanan tersebut. Beberapa di antara mikroorganisme dapat

mengubah rasa beserta aroma dari makanan sehingga dianggap merupakan

mikroorganisme pembusuk. Dalam pembusukan daging, mikroorganisme yang

menghasilkan enzim proteolitik mampu merombak protein-protein. Pada proses

pembusukan sayur dan buah, mikroorganisme pektinolitik mampu merombak

bahan-bahan yang mengandung pektin yang terdapat pada dinding sel tumbuhan

(Tarigan, 1988). Mikroorganisme seperti bakteri, khamir (yeast) dan kapang

(mould) dapat menyebabkan perubahan yang tidak dikehendaki pada penampakan

visual, bau, tekstur atau rasa suatu makanan. Mikroorganisme ini dikelompokkan

berdasarkan tipe aktivitasnya, seperti proteolitik, lipolitik, dll. Atau berdasarkan

kebutuhan hidupnya seperti termofilik, halofilik, dll.

· Penyebab keracunan makanan (food borne disease).

Page 5: mikrobiologi kebidanan

Kusnadi, dkk (2003) menjelaskan bahwa bakteri penghasil racun (enterotoksin

atau eksotoksin) dapat mencemari badan air, misalnya spora Clostridium

perfringens, C. Botulinum, Bacillus cereus, dan Vibrio parahaemolyticus. Spora

dapat masuk ke dalam air melalui debu/tanah, kotoran hewan, dan makanan-

limbah. Jika makanan atau minuman dan air bersih tercemari air tersebut, maka

dalam keadaan yang memungkinkan, bakteri tersebut akan mengeluarkan racun

sehingga makanan atau minuman mengandung racun dan bila dikonsumsi dapat

menyebabkan keracunan makanan. Bahkan menurut Dwidjoseputro (2005) pada

makanan yang telah dipasteurisasi pun juga dapat mengandung racun (toksin) .

Makanan yang telah dipasteurisasi kemudian terus menerus disimpan di dalam

kaleng pada temperatur kamar, dapat mengandung racun yang berasal dari

Clostridium botulinum. Spora-spora dari bakteri ini tidak mati dalam proses

pasteurisasi. Dalam keadaan tertutup (anaerob) dan suhu yang menguntungkan,

maka spora-spora tersebut dapat tumbuh menjadi bakteri serta menghasilkan

toksin. Racun yang dihasilkan tidak mengganggu alat pencernaan, melainkan

mengganggu urat saraf tepi.

· Menimbulkan pencemaran

Materi fekal yang masuk ke dalam badan air, selain membawa bakteri patogen

juga akan membawa bakteri pencemar yang merupakan flora normal saluran

pencernaan manusia, misalnya E. coli. Kehadiran bakteri ini dapat digunakan

sebagi indicator pencemaran air oleh materi fekal.

Peranan yang Menguntungkan

Banyak yang menduga bahwa mikroorganisme membawa dampak yang

merugikan bagi kehidupan hewan, tumbuhan, dan manusia, misalnya pada bidang

mikrobiologi kedokteran dan fitopatologi banyak ditemukan mikroorganisme

yang pathogen yang menyebabkan penyakit dengan sifat-sifat kehidupannya yang

Page 6: mikrobiologi kebidanan

khas. Meskipun demikian, masih banyak manfaat yang dapat diambil dari

mikroorganisme-mikroorganisme tersebut. Penggunaan mikroorganisme dapat

diterapkan dalam berbagai bidang kehidupan, saperti bidang pertanian, kesehatan,

dan lingkungan.

Salah satu manfaat mikroorganisme dalam bidang kesehatan adalah dalam

menghasilkan antibiotika. Bahan antibiotik dibuat dengan bantuan fungi,

aktinomiset, dan bakteri lain. Antibiotik ini merupakan obat yang paling manjur

untuk memerangi infeksi oleh bakteri. Beberapa mikroba menghasilkan metabolit

sekunder, yang sangat bermanfaat sebagai obat untuk mengendalikan berbagai

penyakit infeksi. Sejak dulu dikenal jamur Penicillium yang pertama kali

ditemukan oleh Alexander fleming (1928), dapat menghasilkan antibiotika

penisilin. Sekarang banyak diproduksi berbagai antibiotik dari berbagai jenis

mikroba yang sangat berperan penting dalam mengobati berbagai penyakit. Selain

untuk antibiotik, dalam bidang kesehatan mikrorganisme juga dapat digunakan

sebagai agen pembusuk di dalam saluran pencernaan alami, yang turut membantu

mencerna makanan di dalam saluran pencernaan.

Dan manfaat yang sangat nyata digunakan dalam mbidang kesehatan adalah

pembuatan vaksin dari maikroorganisme,yang digunakan dalam imunisasa namun

saat ini banyak orangtua yang enggan melakukankan imunisasi karena berbagai

informasi yang beredar di masyarakat mengenai efek samping vaksinasi yang

dapat terjadi, misalnya vaksinasi MMR menyebabkan autisme, beberapa vaksinasi

menyebabkan sindroma kematian bayi mendadak (sudden infant death syndrome),

kadar thimerosal (zat pengawet) yang terdapat dalam vaksin begitu tinggi

sehingga bisa menyebabkan keracunan merkuri, dan lain sebagainya. Informasi-

informasi tersebut menyebabkan penurunan drastis jumlah bayi-bayi yang

mendapatkan imunisasi dan secara langsung menyebabkan jumlah penderita

Page 7: mikrobiologi kebidanan

infeksi kembali meningkat. Ternyata pendapat-pendapat tersebut tidak

berdasarkan bukti-bukti ilmiah, hanya berupa dugaan belaka. Berbagai penelitian

yang telah dilakukan tidak menemukan hubungan secara langsung kejadian-

kejadian tersebut dengan pemberian vaksinasi. Selain itu, berbagai teknologi terus

dikembangkan untuk membuat vaksin yang lebih aman dan tidak menimbulkan

efek samping.

Sekali lagi harus diingat bahwa setiap tindakan yang dilakukan manusia selalu ada

risikonya namun janganlah hanya mengkhawatirkankan risiko yang mungkin

terjadi dari suatu tindakan yang akan dilakukan tanpa mempertimbangkan manfaat

yang akan didapat. Jelas-jelas manfaat pemberian imunisasi jauh lebih besar dari

kemungkinan komplikasi yang dapat terjadi.

Ternyata, begitu banyak manfaat yang didapat dari pemberian imunisasi.

Imunisasi merupakan tanda cinta dan perwujudan rasa tanggung jawab untuk

melindungi anak. Karena itu, tidak ada lagi keragu-raguan untuk tidak

memberikan imunisasi. Imunisasi tidak hanya melindungi individu dari serangan

penyakit, tapi juga melindungi komunitas! Untuk itu ajaklah anak tetangga, anak

tukang kebun, anak pak hansip, dan semua anak-anak yang belum mendapatkan

vaksinasi untuk segera melakukan imunisasi.

Begitu juga dengan cara kelahiran bayi. Penelitian telah membuktikan bayi yang

lahir melalui bedah Caesar memiliki indikasi kekebalan tubuh yang lebih rendah

daripada bayi yang lahir secara normal. Meski begitu, jika kelahiran secara bedah

Caesar tidak dapat dihindarkan, kekebalan tubuh bayi dapat didongkrak dengan

beberapa cara, misalnya dengan memberikan probiotik. Probiotik sebagai bakteri

hidup yang menguntungkan berfungsi sebagai zat yang dapat membentuk sistem

daya tahan tubuh bayi. Probiotik salah satunya terdapat pada air susu ibu (ASI).

Page 8: mikrobiologi kebidanan

Mengapa bayi yang lahir secara normal memiliki kekebalan tubuh yang lebih baik

daripada bayi yang lahir melalui bedah Caesar? Pada persalinan normal, bayi akan

mengalami kontak dengan bakteri dari flora ibu, yakni dari feses atau jalan lahir

(vagina) ibu. Bakteri tersebut bersifat ‘baik’ dan dapat membantu mempercepat

tumbuhnya mikroflora usus pada bayi. Mikroflora ini merupakan salah satu

komponen yang berfungsi meningkatkan daya tahan tubuh.

Sementara itu bayi yang lahir melalui bedah Caesar tidak memiliki kesempatan

kontak dengan bakteri baik tadi. Yang ada malah tingginya pertumbuhan bakteri

merugikan seperti E. Coli dan Clostridium. Kondisi ini mengakibatkan daya tahan

tubuh bayi yang lahir secara bedah Caesar tidak sebaik bayi yang dilahirkan

secara normal sehingga mereka lebih berisiko terhadap infeksi saluran pencernaan

dan penyakit alergi.

Telah diketahui bahwa ASI adalah yang terbaik bagi bayi. Sangat dianjurkan

untuk memberikan ASI secara eksklusif selama 6 bulan pertama. ASI terbukti

memiliki bakteri menguntungkan dan zat-zat yang dibutuhkan bayi untuk

membentuk mikroflora usus yang penting untuk sistem daya tahan tubuh bayi.

Yang menjadi masalah adalah bagaimana jika ASI tidak dapat diberikan karena

berbagai alasan? Pada bayi yang tidak mendapatkan ASI, ada dua hal yang bisa

dilakukan. Cara yang pertama adalah memberikan makanan yang tinggi laktosa,

rendah phosphat, dan rendah protein. Ibu dapat bertanya ke dokter anak mengenai

jenis diet ini. Diet ini akan membentuk kondisi optimal yang memungkinkan

bakteri baik dapat tumbuh secara alami.

Page 9: mikrobiologi kebidanan

Cara yang kedua adalah tentu saja memberikan asupan nutrisi atau suplemen yang

mengandung probiotik bagi bayi. Probiotik dapat membantu pori-pori usus bayi

menutup—karena bayi yang lahir secara bedah Caesar memiliki pori-pori usus

yang lebih besar, sehingga bisa mencegah masuknya bakteri merugikan.

Akibatnya, ketahanan tubuh bayi dapat ditingkatkan.

Asupan probiotik dapat mengurangi kejadian diare dan alergi pada bayi. Maka

asupan nutrisi yang mengandung probiotik sangat dianjurkan untuk bayi yang

kurang beruntung tidak dapat dilahirkan melalui persalinan normal dan tidak

mendapat ASI, yang akibatnya tidak memiliki kesempatan membentuk sistem

kekebalan tubuh yang bisa diperoleh akibat kontak dengan bakteri baik dari flora

ibu. (niq)

b.PEDOMAN PENGAMBILAN DAN

PENGIRIMAN SPESIMEN

LANGKAH - LANGKAH

Pengambilan Spesimen

Pengambilan spesimen dilakukan oleh petugas laboratorium atau petugas lain

yang terampil dan berpengalaman. Sesuai dengan kondisi dan situasi setempat,

spesimen dapat diambil oleh petugas RS/laboratorium setempat, atau oleh petugas

laboratorium Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan.

Pengambilan harus dilakukan dengan memperhatikan universal precaution atau

kewaspadaan dini untuk mencegah terjadinya infeksi. Jenis spesimen yang

diambil dapat berupa : usap nasopharynx, usap oropharynx, bilasan

broncheoalveolar, aspirat tracheal atau pleural, darah (serum atau darah), urin,

tinja, dan jaringan. Dianjurkan untuk mengambil / mengirimkan lebih dari satu

macam spesimen.

Page 10: mikrobiologi kebidanan

Pengiriman Spesimen

Untuk sementara ini, pemeriksaan laboratorium masih akan dilakukan di CDC

Atlanta, Amerika Serikat. Pengiriman spesimen dilaksanakan secara kolektif oleh

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan, bekerja sama dengan US

NAMRU-2, Jakarta. Untuk bulan pertama, pengiriman akan dilakukan seminggu

sekali atau seminggu dua kali. Frekuensi pengiriman selanjutnya akan ditentukan

kemudian, sesuai dengan perkembangan epidemiologi SARS di Indonesia,

perkembangan teknologi laboratorium global, dan kebijakan Departemen

Kesehatan RI.

Spesimen dari daerah dibawa ke atau dikirimkan ke Badan Penelitian dan

Pengembangan Kesehatan setiap kali ada kasus Suspect atau probable SARS

dengan alamat sebagai berikut:

Pusat Penelitian dan Pengembangan Pemberantasan Penyakit

Badan Penelitian dan Pengembangan Kesehatan

Jl. Percetakan Negara no.29

Jakarta 10560

Up. Drh. Gendro Wahyuhono,MTH.

Tilpon: 021-426-1088 ext. 126 / 021-425-9860

Fax: 021-424-5386

e-mail: [email protected]

Prosedur Cara Pengambilan Spesimen Yang Berhubungan Dengan Kasus SARS

Persiapan Petugas Pengambil Spesimen

Petugas pengambil spesimen diharuskan memakai :

- Laboratorium jas (lengan panjang)

- Sarung tangan (karet)

- Kaca mata plastik (goggle)

- Masker (N 95 untuk petugas dan penderita atau masker bedah sebanyak 3 lapis)

- Tutup kepala (plastik)

- Pakai sepatu boot (disediakan oleh RS di ruang isolasi).

Macam/ Jenis Spesimen

Page 11: mikrobiologi kebidanan

Cairan Tubuh Spesimen Dari Saluran Pernafasan

Spesimen Saluran Pernafasan Atas

Spesimen harus diambil segera pada waktu pasien masih dalam keadaan sakit.

Virus akan hilang dalam waktu 72 jam setelah gejala penyakit timbul, sedangkan

kuman patogen lain akan dapat diisolasi setelah lewat 72 jam.

Tiga jenis spesimen dapat diambil untuk isolasi bakteri atau virus dan

pemeriksaan dengan PCR. Spesimen tersebut meliputi :

Usap nasopharynx

Bilasan nasopharynx

Usap uropharynx

Bilasan nasopharynx merupakan spesimen untuk mendeteksi virus saluran nafas,

terutama pada anak-anak berumur 2 tahun atau kurang.

Usap Nasopharynx atau Oropharynx

Gunakan swab yang terbuat dari dacron/rayon steril dengan tangkai plastik.

Jangan menggunakan kapas yang mengandung kalsium alginat atau kapas dengan

tangkai kayu, karena mungkin mengandung substansi yang dapat menghambat

pertumbuhan virus tertentu dan dapat menghambat pemeriksaan PCR. Untuk usap

nasopharynx: masukkan swab ke dalam lubang hidung sejajar dengan rahang atas.

Biarkan beberapa detik agar cairan hidung terhisap. Lakukan usapan pada kedua

lubang hidung. Untuk usap oropharynx: lakukan usapan pada bagian belakang

pharynx dan daerah tonsil, hindarkan menyentuh bagian lidah. Kemudian

masukkan swab sesegera mungkin ke dalam cryotube (tabung tahan pendinginan)

yang berisi 2 ml media transport virus (Hanks BSS + antibiotik). Putuskan gagang

plastik di daerah mulut botol/tabung agar botol/tabung dapat ditutup dengan rapat.

Bungkus tabung ini dengan tissue bersih atau kertas koran yang telah diremas-

remas agar menghindarkan terjadinya beturan-benturan pada tabung saat

pengiriman. Masukkan tabung ini kedalam kotak pengiriman primer (bahan boleh

dari pipa paralon atau sejenis tupper ware).

Spesimen Dari Saluran Pernafasan Bagian Bawah

Page 12: mikrobiologi kebidanan

Spesimen yang diambil dapat berupa bilasan bronkhoalveolar, aspirasi trakheal,

atau cairan pleural. Setelah itu, separuh cairan disentrifugasi dan endapan selnya

difiksasi dalam formalin. Sisa cairan yang belum disentrifugasi ditampung dalam

botol dengan tutup luar yang bagian dalamnya mengandung ring untuk penahan.

Semua spesimen ini masukkan dalam kotak pengiriman spesimen primer seperti

diatas.

Komponen Darah

Darah fase akut harus diambil dan dikirim sesegera mungkin. Jika mungkin

spesimen fase konvalesen (3-4 minggu setelah pengambilan darah primer).

Cara pengambilan sampel:

Diambil 5?10 ml darah vena dalam tabung steril (5 ml dari anak-anak dan 10 ml

dari orang dewasa) secara lege artis (memperhatikan kewaspadaan universal

secara ketat).

Pengambilan darah pakai jarum suntik biasa.

Masukkan separuh dari darah yang diperoleh kedalam tabung darah bertutup karet

warna merah (tabung steril vacum tanpa bahan pencegahan pembekuan darah) dan

separuh lagi masukkan kedalam tabung darah bertutup karet ungu (tabung steril

vacuum berisi EDTA-bahan pencegahan pembekuan darah).

Diamkan darah dalam waktu 1 jam pada suhu kamar, agar darah dalam tabung

merah membeku dengan baik.

Pemisahan darah bekuan dari serum pada tabung merah dan darah dari plasma

pada tabung ungu harus dilakukan di Badan Litbangkes/Namru-2, Jakarta.

Semua tabung (tabung merah dan tabung ungu) setelah dibungkus dengan kertas

tissu atau kertas koran diremas di masukkan ke dalam kotak pengiriman primer.

Pengambilan darah pakai jarum vacutainer*

Darah ditampung lebih dahulu pada tabung darah bertutup karet ungu sebanyak

2,5 ml dari anak-anak dan 5 ml dari orang dewasa, lalu gantikan tabung ini

dengan tabung darah bertutup karet merah dan biarkan darah masuk sebesar 2,5

ml dari penderita anak-anak dan 5 ml dari penderita orang dewasa.

Page 13: mikrobiologi kebidanan

Diamkan darah dalam waktu 1 jam pada suhu kamar, agar darah dalam tabung

merah membeku dengan baik.

Pemisahan darah bekuan dari serum pada tabung merah dan darah dari plasma

pada tabung ungu harus dilakukan di Badan Litbangkes/Namru-2, Jakarta.

Semua tabung (tabung merah dan tabung ungu) setelah dibungkus dengan kertas

tissu atau kertas koran diremas dimasukkan ke dalam kotak pengiriman primer.

Urine

Urine hanya diambil pada fase akut. Untuk mendapatkan virus yang optimal, 50

ml urin disentrifugasi dengan kecepatan 2500 rpm selama 30 menit. Sentrifugasi

hanya dilakukan di Badan Litbangkes/NAMRU-2, Jakarta. Spesimen disimpan

dalam tabung poli propilen 50 ml. Tutup rapat-rapat dan lapis dengan para film.

Masukkan dalam kotak pengiriman primer setelah dilindungi dengan kertas tissu

atau kertas koran yang diremas.

Tinja

Tinja sebanyak 10-50 gram ditempatkan dalam konteiner tinja transparan. Ditutup

rapat-rapat dan dilapisi dengan parafilm. Kemudian dimasukkan ke dalam kotak

pengriman primer. Spesimen harus dikirim dalam keadaan dingin (4o C).

Spesimen Jaringan

Jaringan dapat diambil dari semua organ tubuh (paru, trakhea, jantung, limpa,

hati, otak, ginjal, kelenjar adrenal). Jarinagn difiksasi dalam formalin/paraffin.

Jaringan yang telah difiksasi tidak dinyatakan sebagai biohazard. Jaringan

disimpan dan dikirim dalam suhu kamar. Diberi tulisan: *Do not freeze fixed

tissues*.

Jaringan segar beku dari paru dan saluran nafas atas harus diambil secara aseptic

secepat mungkin. Cara dan waktu pengambilan akan berpengaruh terhadap

kontaminasi.

Page 14: mikrobiologi kebidanan

Gunakan instrumen steril secara terpisah untuk setiap pengambilan di daerah

tubuh tertentu. Letakkan setiap spesimen dalam wadah yang terpisah yang berisi

media transport virus (Hanks BSS/PBS). Simpan dan kirim dalam keadaan beku.

Cara Pemberian Label

Setiap spesimen yang disimpan dalam wadah khusus diberi label yang berisi

informasi : nama pasien/ umur/ jenis kelamin/ tanggal pengambilan/ asal rumah

sakit/ jenis spesimen

(S=serum; NT=usap oro dan nasopharynx; U=urin; D=darah;T=tinja).

Label ditulis dengan pensil 2B atau tinta yang tidak luntur.

Pengepakan dan Pengiriman Spesimen

Cara pengepakan dan pengiriman spesimen untuk keperluan diagnostik harus

menuruti ketentuan WHO.

Bungkus kotak pengiriman primer dengan tissu atau kertas koran yang diremas,

untuk mencegah benturan-benturan pada spesimen waktu pengiriman. Masukkan

dalam kotak pengiriman sekunder. Kotak pengiriman sekunder dapat menampung

lebih dari satu kotak pengiriman primer, asal persyaratan suhu pengiriman sama.

Bila pengiriman dalam suhu 4o C, masukkan beberapa ice pack yang sudah

dibekukan lebih dahulu. Sekali-kali jangan mengirimnya dengan memasukkan dry

ice (es kering) untuk mendinginkannya.

Pengepakan Primer (Kotak Pengiriman Primer)

Wadah spesimen yang pertama harus kedap air, jika tutupnya berulir harus

dilapisi dengan parafilm atau sejenisnya.

Jika terdiri dari beberapa wadah harus dibungkus secara terpisah untuk mencegah

pecah akibat berhimpitan.

Gunakan material pendukung di sela-sela wadah yang mempunyai daya hisap

untuk menghisap seluruh isi yang terdapat dalam wadah pertama, apabila terjadi

kebocoran atau pecah.

Page 15: mikrobiologi kebidanan

Pada saat menentukan besarnya volume spesimen yang dikirim sertakan besarnya

volume media transport yang digunakan.

Dalam wadah yang pertama tidak boleh berisi lebih dari 500 ml atau 500 gram

bahan.

Seluruh isi dari wadah yang pertama disebut sebagai spesimen diagnostik.

Pengepakan Sekunder (Kotak Pengiriman Sekunder)

Pengepakan sekunder harus menuruti aturan pengepakan bahan infeksius.

Pengepakan sekunder harus kedap air.

Wadah bagian luar dilabel dengan :

- PEMERIKSAAN LABORATORIUM KESEHATAN

- JANGAN DIBALIK

- KEPADA:

Puslitbang Pemberantasan Penyakit,

Badan Litbang Kesehatan. Jl.Percetakan Negara 29.

Jakarta Pusat. 10560

Up. Drh Gendro Wahyuhono, MTH.

Pengamanan Petugas Kesehatan dan Laboratorium yang Berhubungan dengan

SARS

Untuk mencegah penularan mikroorganisme penyebab SARS kepada petugas

kesehatan dan petugas laboratorium yang menangani spesimen dari penderita

SARS maka dilakukan langkah-langkah sebabgi berikut :

Spesimen darah untuk pemeriksaan serologi rutin, kimia dan hematologi

Spesimen untuk keperluan ini hendaknya ditangani dengan cara penanganan

standard yang memenuhi aturan kewaspadaan umum. Petugas laboratorium harus

mengenakan perlengkapan pelindung diri, termasuk sarung tangan karet sekali

pakai (disposable), jas laboraorium, kaca mata, masker untuk operasi dan/atau

pelindung wajah untuk melindungi selaput mukosa permukaan dari paparan

spesimen. Sentrifugasi harus dilakukan dengan memakai tabung sentrifus yang

memiliki tutup atau memakai rotor yang memiliki penutup. Pekerjaan memasang

tabung dan membuka tabung sentrifus dilakukan di dalam biosafety cabinet.

Page 16: mikrobiologi kebidanan

Spesimen untuk pemeriksaan mikrobiologi

Pekerjaan berikut dapat dilakukan di ruangan dengan fasilitas Biosafety Level

(BSL)-2 yang disertifikasi dan menggunakan tatakerja BSL-2 (sesuai manual

CDC/NIH Biosafety untuk Laboratorium Mikrobiologi dan Biomedik):

Pemeriksaan patologi dan pengolahan jaringan/organ yang difiksasi formalin

ataupun jaringan yang telah diinaktifasi

Ekstraksi asam nukleat untuk keperluan analisis molekuler

Pengolahan spesimen untuk pemeriksaan mikroskop elektron

Pemeriksaan rutin untuk perbenihan bakteri dan jamur

Pewarnaan rutin untuk pemeriksaan mikroskopis ataupun sediaan apus yang telah

difiksasi

Pengepakan akhir spesimen untuk dikirim ke laboratorium lain guna pemeriksaan

laboratorium yang lainnya. Spesimen harus sudah disimpan dalam kontaimer

primer yang telah di-sealed dan telah disterilkan lebih dulu.

Pekerjaaan yang meliputi pengolahan spesimen dapat dilakukan di ruangan

dengan fasilitas BSL-2, tapi dengan tata kerja lebih ketat seperti pada BSL-3.

Semua pengolahan spesimen harus dilakukan di dalam biosafety cabinet. Petugas

laboratorium mengenakan perlengkapan pelindung diri, termasuk sarung tangan

karet sekali pakai, baju laboratorium lengan panjang, pelindung mata, dan

pelindung pernapasan. Alat pelindung pernapasan yang dianjurkan adalah NIOSH

yang dilengkapi dengan filter N-95 atau yang dengan pori lebih halus lagi,

pelindung pernapasan yang dilengkapi dengan udara bersih yang disaring dengan

HEPA filter. Petugas yang tidak dapat mengenakan respirator karena gangguan

rambut di wajah ataupun gangguan lainnya, diharuskan memakai helm respirator.

Sentrifugasi harus menggunakan tabung sentrifus tertutup atau memakai rotor

yang dipasang ataupun dibuka di dalam biosafety cabinet.

Pekerjaan-pekerjaan itu mencakup:

(a) Membagi atau mengencerkan spesimen.

(b) Inokulasi bakteri atau jamur pada media kultur.

(c) Melakukan diagnosis selain membiakkan virus baik secara in vitro ataupun in

vivi.

Page 17: mikrobiologi kebidanan

(d) Ekstraksi asam nukleat dari spesimen yang belum diolah.

(e) Pembuatan sediaan apus pemeriksaan mikroskopis, baik dengan fiksasi kimia

ataupun pemanas.

Pekerjaan berikut memerlukan ruangan dengan fasilitas BSL-3 dan tata kerja

BSL-3 :

(a) Pembiakan virus pada sel/biakan sel.

(b) Identifikasi awal isolat yang berasal dari kultur spesimen SARS

Pekerjaan berikut memerlukan fasilitas BSL-3 hewan dan tata kerja BSL-3

hewan:

(a) Inokulasi hewan percobaan untuk membiakkan mikroorganisme yang berasal

dari spesimen SARS.

(b) Tatakerja yang mencakup inokulasi hewan percobaan untuk karakterisasi

mikroorganisme SARS.

PENUTUP

Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan di atas, maka dapat diambil beberapa kesimpulan, antara

lain:

1. Cakupan mikrobiologi dalam kehidupan sangatlah luas, dikarenakan hampir

semua sektor kehidupan melibatkan mikrobia di dalamnya, misalnya sektor

pertanian, medis, industri, biokimia dan banyak lagi yang lainnya.

2. Mikrobiologi merupakan cabang dari biologi, mikrobiologi terbagi menjadi

beberapa cabang lagi, berdasarkan konsentrasi pokok bahasannya. Pembagian

mikrobiologi ini didasarkan pada orientasinya.

Page 18: mikrobiologi kebidanan

3. Mikroorganisme memiliki banyak peranan dalam kehidupan, baik peranan yang

menguntungkan maupun peranan yang merugikan. Salah satu peranannya yang

merugikan adalah karena beberapa jenis mikroorganisme dapat menyebabkan

penyakit dan menimbulkan pencemaran. Sedangkan peranan yang

menguntungkan adalah peranannya dalam meningkatkan kesuburan tanah melalui

fiksasi nitrogen, bioremediasi, produksi antibodi, dan lain-lain.

Saran

Saran yang dapat kami berikan antara lain:

Perlu perhatian yang lebih lagi untuk pengembangan ilmu mikrobiologi,

mengingat begitu sentral dan pentingnya peranan mikroorganisme di dalam

kehidupan.

2. Perlunya penelitian-penelitian lebih lanjut tentang kehidupan mikroorganisme.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim a. 2006. Pengantar Mikrobiologi, (Online),

(http://www.wanna_share.23s9887_apm.html, diakses tanggal 7 Februari 2008).