Upload
nguyendung
View
227
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
militaria
PESAWAT TEMPUR HEBAT YANG MUNCUL TERLAMBATME-262 MESSERSCHMITT
Penerbit PT Elex Media Komputindo
Nino Oktorino
me262.indd 3 7/3/2018 10:55:04 AM
Militaria –Messerschmitt ME-262 - Pesawat Tempur Hebat Yang Muncul Terlambat
© 2018 Nino OktorinoHak Cipta dilindungi oleh undang-undang
Diterbitkan pertama kali oleh:Penerbit PT Elex Media Komputindo
Kelompok Gramedia, Anggota IKAPI, Jakarta
718081028ISBN: 978-602-04-7690-2
Dilarang keras menerjemahkan, memfotokopi, atau memperbanyaksebagian atau seluruh isi buku ini tanpa izin tertulis dari Penerbit.
Dicetak oleh Percetakan PT Gramedia, JakartaIsi di luar tanggung jawab percetakan
me262.indd 4 7/3/2018 10:55:04 AM
DAFTAR ISI
PENDAHULUAN 6mULAiNyA ErA PEsAwAt jEt 8PEsAwAt PEmbUrU AtAU PEmbom? 26UNit EksPErimEN 36kommANDo NowotNy 46bLitZbombEr 62wiNg jEt PEmbUrU 74PEmbUrU mALAm DAN PENgiNtAi 84DEr gALLAND ZirkUs 92AkHir yANg gEtir 102DAFtAr PUstAkA 114
me262.indd 5 7/3/2018 10:55:04 AM
10
mULAiNyA ErA PEsAwAt jEt
Penerbangan pertama Fritz Wendel dengan purwarupa ketiga Me-262 di Leipheim, pagi hari tanggal 18 Juli 1942. Penerbangan kedua dilakukan pada tengah hari itu juga, setelah diputuskan untuk meningkatkan ukuran bagian sayap yang melekat pada bagian badan pesawat untuk memperbaiki aliran uda ra. (Sumber: German Jets of World War Two)
me262.indd 10 7/3/2018 10:55:05 AM
11
Pukul 08.00 lewat, 18 Juli 1942. Se-
buah pesawat terbang se dang me -
nunggu untuk lepas lan das di la pangan
terbang Leipheim dekat Gunz burg,
yang dilalui oleh Su ngai Donau. Pan-
jang landasan hanya se ki tar 1,3 km.
Seti ap jengkal sa ngat diperlukan agar
pesawat ter sebut dapat tinggal lan das.
Di ba lik kemudi pesawat ter bang itu du-
duklah Flugkapitän Fritz Wen del, pi lot
penguji per usahaan pem buat pe sawat
ter bang Messer schmit. Ia menoleh ke-
luar serta meng angguk kan ke palanya
ke pada pa ra awak dan me kanik pe sa wat
yang ber tugas di bawah. Se telah itu ia
me nutup kok pit. Deru pesawat se ma-
kin me ningkat hing ga memekak kan
te li nga.
Ada suatu hal yang menarik da ri
pe sawat terbang itu. Ternyata, pe sa wat
tersebut tidak mengguna kan baling-
baling sebagaimana la zim nya terdapat
pada pesawat ter bang pada za man itu.
Di bawah ke dua sayapnya terdapat ta-
bung me sin jet!
Dengan hati-hati Wendel meng-
ge rakkan pesawatnya. Ia menginjak
rem dengan kedua kakinya se lama 30
hingga 40 detik. Jarum yang menunjuk-
kan kekuatan me sin pendorong mem-
perlihatkan angka 7.500 hingga 8.500.
Wendel me lepaskan kakinya dari rem
dan pesa wat itu bergerak ke de pan.
Deru mesin pesawat semakin me-
ningkat dan laju pesawat terbang itu di
landasan mencapai kira-kira 180 km/
jam! Ini merupakan kece patan yang su-
dah diperhitungkan untuk mengangkat
pesawat yang ber bobot lima ton itu dari
landasan.
Kepala Pilot Penguji Fritz Wendel berfoto di de pan purwarupa Messerschmitt Me-262 V3. (Sum ber: https://www.thisdayinaviation.com/tag/fritzwendel/)
me262.indd 11 7/3/2018 10:55:05 AM
12
Secara per lahan-lahan, tetapi pasti, pesawat ter bang tersebut mulai meng-udara, dan ber sa maan dengannya la-hirlah legenda pesawat pemburu jet Messerschmitt Me-262. Era pesawat jet tempur modern pun dimulai.
Pesawat Jet Pertama di Dunia
Sejarah munculnya pesawat ter bang bermesin jet sebenarnya telah dimu lai sejak sebelum pecahnya Pe rang Dunia II. Sejak pesawat terbang mulai dikem-bangkan, para ahli mesin telah mengeta-hui bahwa mesin to rak (piston) ku rang baik bekerja pa da ke tinggian ter tentu, karena udara ter lalu tipis. Selain itu, baling-baling tidak akan dapat berfung-si di atas kecepatan 800 km/jam karena adanya hambatan udara. Pemecahan-nya ada lah sebuah motor tanpa piston dan baling-baling.
Pada tahun 1930, seorang perwira Angkatan Udara Inggris, Frank Whittle, mematenkan ren cana se bu ah motor jet. Cara kerja motor jet itu sebenarnya sangat se derhana: un tuk setiap gaya, ada gaya lawan yang besarnya sama te -tapi arahnya berlawanan. Hal ini dike-
nal sebagai gaya “reaksi”. Apa bila udara dipan carkan ke belakang dengan kece-patan tinggi, suatu gaya reaksi yang kuat akan dihasilkan. Contoh sederhana dari prinsip ini dapat dilihat apabila sebuah balon yang menggelembung dilepas kan: saat udara menyembur ke-luar, ba lon pun meluncur ke arah yang ber la wanan.
Sekalipun kemudian banyak ne gara yang bekerja untuk membuat pesawat terbang bermesin jet, pe sawat jet per-tama di dunia diter bangkan di Jerman, empat hari se belum pecahnya Perang Dunia II. Meneruskan pemikiran Whittle, seorang ilmuwan muda Jer-man bernama Dr. Hans-Joachim Pabst von Ohain mengembangkan sebuah me sin tur bojet yang praktis—awalnya atas usaha sendiri dan kemudian didu-kung oleh perusahaan Ernst Heinkel. Dikembangkan secara rahasia di Uni-versitas Göttingen dan lapangan ter-bang Marienehe milik Heinkel, mesin Ohain diuji ter bang pertama kali pada bulan Juli 1939 di bawah sebuah pesa-wat ter bang Heinkel 118. Satu bulan ke mudian, pada tanggal 27 Agustus,
me262.indd 12 7/3/2018 10:55:05 AM
13
mesin terse but digunakan untuk meng-
gerakkan pesawat terbang jet murni
pertama di dunia, Heinkel He-178.
Sebenarnya, pesawat jet ini di ter-
bangkan oleh Flugkapitän Erich War-
sitz pada tanggal 27 Agustus 1939 se-
bagai suatu uji coba untuk memecah-
kan rekor kecepatan terbang di tingkat
dunia. Namun, ketika He-178 melaku-
kan demonstrasi terbang di hadapan
Reichslut fahrtministerium (Kemente-
rian Udara Reich, disingkat RLM) pa-
da tanggal 1 November di tahun yang
sama, tidak ada ketertarikan para peja-
batnya terhadap pesawat terbang ino-
vatif ini. Pesawat jet pertama ini pun
kemudian dikandangkan ke Museum
Udara Berlin, di mana purwarupa terse-
but dihancurkan dalam sebuah serang-
an udara Sekutu pada tahun 1943.
He-280
Heinkel meninggalkan He-178 ter-
utama karena masalah teknis yang ber-
kaitan dengan pemasangan mesin di da-
lam tubuh pesawat terbang. Meski pun
Pesawat terbang jet murni pertama di dunia, He-178. (Sumber: German Aircrafts of the Second World War)
me262.indd 13 7/3/2018 10:55:05 AM
demikian, potensi mi liter yang be-
gitu besar dari pesawat jet itu tidak
diabaikan oleh pabrik pesawat ter-
bang terbang tersebut. Darah baru
dipompakan ketika Max A. Mueller
tiba dari Jumo untuk menghidup-
kan program pengembangan mesin
jet. Ia membawa sebuah desain bagi
sebuah mesin axial-low yang dikenal
sebagai HeS30 atau 109-006. Pada
saat yang bersamaan, von Ohain
mengembangkan mesin yang dise-
but HeS8 (109-001). Kedua mesin
kemudian diuji di sebuah kerangka
pesawat yang benar-benar baru,
He-280. Pesawat terbang bermesin
ganda ini dipasangi mesin di bawah
sayapnya yang rendah dan memiliki
ekor ganda.
Ketika purwarupa He-280 di-
demonstrasikan di di hadapan para
pe tinggi Lutwafe dan RLM pada
tanggal 5 April 1941, kali ini pener-
bangan tersebut membuat Heinkel
memperoleh dukungan resmi untuk
program pengembangan pesawat
jet nya. Dua purwarupa He-280,
V5 dan V6, kemudian dipersenjatai
dengan tiga kanon MG 151 kaliber
20 mm di bagian hidungnya—mem-
buatnya menjadi pesawat tempur
jet pertama di dunia. Namun, seka-
lipun dalam demonstrasi duel udara
meng ungguli Focke-Wulf Fw 190,
Pada tanggal 2 April 1941, purwarupa He-280 V1 lepas landas di Marienehe dengan dayanya sendiri. Sebelumnya, pesawat tersebut telah melakukan 41 penerbangan meluncur.
me262.indd 14 7/3/2018 10:55:05 AM
15
pesawat pemburu ter baik Lutwafe
pada saat itu, ma salah mesin peng gerak
yang ru mit membuat pe ngembangan
He-280 sebagai pesawat pemburu
terseok-seok. Ketika akhirnya per ma-
salahan mesin terpecahkan de ngan
penggunaan mesin BMW 109-003,
pe luang He-280 untuk berkarier seba-
gai pesawat pemburu garis depan Lut-
wafe telah ber akhir saat saingannya
yang terbang lebih cepat dan bersenjata
lebih berat muncul.
Kelahiran Me-262
Pada tanggal 4 Januari 1939, se-
mentara pabrik Heinkel mendalami
pengembangan sebuah pesawat pem-
buru yang ditenagai oleh mesin reaksi
turbin yang baru, pabrik Messerschmit
AG yang berlokasi di Augsburg mene-
rima perintah dari RLM untuk mem-
produksi sebuah pesawat ter bang se-
jenis.
Rencana pem buatan pesawat ter-
bang yang kemudian menjadi Messer-
schmit Me-262 itu sendiri telah ada
sejak sebelum Perang Dunia II pecah,
yaitu pada tahun 1938. Pengembang-
annya sendiri benar-benar melam-
paui semua batasan yang ada di dunia
pe nerbangan ma sa itu. Bukan hanya
pengetahuan akan mesin jet yang ma-
sih terbatas, te tapi berbagai keuntung-
an (dan kesulitan) dari bentuk sayap
yang mengayun masih belum dike-
tahui. Aneh nya, keuntungan da ya guna
Profesor Willy Messerschmitt, salah satu peran-cang pesawat terbang Jerman yang paling ber-pengaruh dalam sejarah dirgantara dunia.
me262.indd 15 7/3/2018 10:55:06 AM
16
sayap mengayun benar-benar tidak di-
pikirkan dalam konsep desain awal.
Pemikiran itu baru mun cul saat jelas
bahwa mesin-me sin menjadi jauh lebih
berat da ri pada yang direncanakan pada
awalnya dan titik pusat gravitasi akan
berubah secara drastis tanpa adanya
sayap mengayun. Baru pada saat itulah
berbagai keuntungan dari bentuk sa yap
mengayun ditemukan!
Sebagaimana begitu banyak pro-
yek dalam sejarah penerbangan, ba dan
pesawat sudah dipersiapkan sebe lum
adanya mesin. Rancangan tersebut di-
namakan sebagai Messerschmit P1065
V1. Karena pada awalnya mesin jet
belum diperoleh, sebuah kepu tusan
dibuat untuk mengadakan uji terbang
pesawat dengan sebuah mesin to rak
Jumo 210 V-12 yang ditempatkan di
bagian hi dung—pada titik ini, pesawat
terbang itu memiliki sebuah roda di
bagian ekor dan roda di ba gian hidung
baru kemu dian dima sukkan ke dalam
desain pesa wat ter sebut.
Uji terbang purwarupa yang kemu-
dian dinamakan sebagai Me-262 V1 ini
dimulai pada tanggal 18 April 1941, saat
Fritz Wendel membawa naik mesin itu
dari Augsburg. Mesin torak tidak mem-
berikan akselerasi yang dituntut oleh
badan pesawat dan Me-262 VI mele-
wati setiap jeng kal landasan pacu sebe-
lum Wen del bisa lepas landas. Namun,
se kali mengudara, pilot penguji itu me-
ne mukan bahwa purwarupa itu sangat
Purwarupa Me-262 V1 dipasangi dengan mesin piston Jumo dan mesin jet BMW. Perhatikan baling-baling berdaun empat, rel pemandu bagi kursi lontar serta sirip kemudinya. (Sumber: Messerschmitt Me262)
me262.indd 16 7/3/2018 10:55:06 AM
17
me nyenangkan untuk dioperasikan se kalipun mesin torak hanya mampu di pacu dengan kecepatan hingga 418 km/jam saja saat terbang.
Perusahaan BMW kemudian mengi rimkan dua mesin axial turbojet BMW-003, yang masing-masing me-miliki daya be ban sekitar 6.350 kg dan di pasang di bagian ba wah kedua sayap purwarupa Me-262 dan diuji coba pe-nerbangan perdananya pada tanggal 25 Maret 1942. Namun, sebagai suatu tindakan berjaga-jaga, purwarupa ini dibantu oleh sebuah mesin ber baling-baling Jumo di bagian hidung sehingga pesawat terbang tersebut terlihat aneh. De ngan bantuan mesin ketiga ini, pesa-wat itu dapat lebih mudah meng udara dan dikendalikan.
Sekalipun demikian, sebagaimana purwarupa pertama, purwarupa kedua ini dianggap tidak memuaskan. Bahkan dengan mesin jet pun, Wen del sekali lagi baru bisa melesat ke udara setelah nyaris menempuh seluruh pan jang lan-dasan pacu saat berusaha le pas landas. Saat berada di ketinggian se kitar 60 m, ia dengan hati-hati sekali mulai membuat
suatu putaran dangkal guna menaikkan roda saat salah satu mesin BMW 003 macet, yang segera diikuti oleh mesin lainnya! Wendel mati-matian menggu-nakan segenap ke terampilannya untuk menyelesaikan suatu putaran dan men-daratkan pesa wat tersebut, meskipun dalam keadaan rusak.
Untungnya, sebuah mesin turbojet alternatif tersedia dalam bentuk Jun kers Jumo 004, yang telah dikembangkan oleh tim Dr. Anselm Franz sejak Juli 1939. Setia pada kompresor axial, para perancang mesin Jerman menunjukkan keberanian yang besar dan pandangan yang jauh ke depan. Kompresor jenis ini sulit dibuat dan diseimbangkan, dan mudah terganggu oleh getaran serta dapat lebih mudah mengalami kerusak-an dibandingkan kompresor jenis sen-trifugal yang lebih tangguh. Namun, dalam hal tingkat akselerasi, efisiensi bahan bakar, tenaga yang dihasilkan, dan koefisien tarikan, mesin turbojet axial-flow lebih tinggi dibandingkan yang dihasilkan oleh jenis sentrigugal yang lebih tangguh dan kadang kala le-bih terpercaya.
me262.indd 17 7/3/2018 10:55:06 AM