Click here to load reader
Upload
dangthuy
View
218
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
TUGASPENGERTIAN TENTANG HARDISK
Oleh :
A.A Gede Bagus Candra (1205021006)
Made Anggiyana Wiryawan (1205021022)
Bayu Eka Adnyana (1205021026)
JURUSAN MANAJEMEN INFORMATIKA
FAKULTAS TEKNIK DAN KEJURUAN
UNIVERSITAS PENDIDIKAN GANESHA
SINGARAJA
2012
KATA PENGANTAR
Puja dan puji syukur dipanjatkan kehadapan Ida Sang Hyang Widhi Wasa,
Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya,
sehingga penyusun mampu menyelesaikan tugas ini dengan baik.
Dalam penyusunan makalah yang berjudul “PENEGERTIAN TETNTANG HARDISK” ini diucapkan terima kasih kepada :
Teman-teman di jurusan Manjemen Informatika yang membantu dalam
penyelesaian tugas ini.
Diharapkan kritik dan saran dari pembaca yang bersifat konstruktif demi
kesempurnaan tugas ini.
Akhir kata, diharapkan makalah ini bermanfaat bagi seluruh pembaca, khusunya
bagi mahasiswa Manajemen Informatika
DAFTAR ISIKata Pengantar............................................................................................... i
Daftar Isi.......................................................................................................... ii
BAB I PERMASALAHAN
1.1 Landasan Teori.........................................................................................1
a. Pengertian Harddisk..........................................................................2
b. Fungsi Hardisk....................................................................................3
c. Komponen-Komponen Utama Dari Hardisk (HEAD)....................4
d. Proses Membaca, MenulisnDan Mengerjakan Aritmatik
Pada hardisk........................................................................................5
e. Charakteristik Dari Sebuah Hardisk ...............................................6
f. Kapasitas hardisk...............................................................................7
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Kasus
a. Langkah-Langkah Proses Transper Data................................. 8
b. Efisiensi Pengolah File.....................................................................9
c. Faktor-Faktor Memperngaruhi kinerja Hardisk.................. 11
d. Tempat Penyimpanan....................................................................12
e. Bukan Sekedar Kapasitas........................................................... 13
f. Ukuran Cluser Juga Mempengaruhi.......................................... 14
BAB III PENUTUP
3.1 Kesimpulan……………………………………………………………15
BAB I
PERMASALAHAN
1.1 Landasan Teori
a. Pengertian Hardisk
Harddisk adalah piranti vital yang harus ada dalam sebuah perangkat komputer agar
komputer kita tetap bekerja dengan baik.Sebuah harddisk dapat didefinisikan secara singkat
sebagai media penyimpan data atau program, berupa pulsa magnetic dalam sebuah piringan yang
berputar.
Dalam sebuah komputer, CPU merupakan otaknya.Harddisk dapat diibaratkan sebagai
jantung yang berfungsi memompakan darah berupa data-data vital ke seluruh sistem komputer,
banyak orang yang belum melihat isi dari sebuah harddisk, meskipun sudah cukup akrab dengan
komponen ini.
b. Fungsi Dari Hardisk
Apa sih fungsi sebenarnya dari harddisk? Intinya, harddisk berfungsi untuk menyimpan
data atau program untuk jangka waktu yang cukup lama. Pada komputer modern, semua data
penting tersimpan dalam keping metal yang satu ini. Atau harddisk merupakan ruang simpan
utama dalam sebuah komputer. Dalam sebuah sistem perkantoran, harddisk bisa diibaratkan
sebagai ruangan operasional kantor. Disitulah seluruh sistem operasi dan mekanisme kerja kantor
dijalankan, setiap data dan informasi disimpan.
Di dalam sebuah gedung perkantoran, terdapat ruangan kusus untuk manajer, ruang khusus
karyawan, almari data, loker tempat menyimpan berkas, dan ruang-ruang yang lain. Pun pula
sebuah harddisk. Dalam sebongkah harddisk, terdapat berbagai macam ruang-ruang kecil
(direktori, folder, subdirektori, subfolder) yang masing-masing dikelompokkan berdasarkan
fungsi dan kegunaannya.Disitulah data-data diletakkan.
Sama seperti ruang perkantoran, ruang kecil dalam harddisk bekerja dalam logika yang
saling tergantung (interdependent). Data / informasi dalam satu ruang kadangkala diperlukan
untuk menggerakkan data / informasi yang berada di ruang lain. Ada ruang di mana data di
dalamnya tidak boleh diotak-atik atau dipindahkan ke tempat lain, ada ruang di mana kita bisa
membuang dan menaruh data secara bergantian sesuai kebutuhan. Sebenarnya cara kerja
harddisk hampir sama dengan cara kerja kaset atau video di mana data-data digital disimpan
sebagai titik-titik magnetic (spot magnetic).
Semua harddisk menggunakan drive yang disebut platter. Sebuah harddisk yang memiliki
kapasitas yang besar memiliki platter yang berukuran 3.5 inci dan menggunakan kedua sisinya
untuk menyimpan data. Harddisk juga berisi sebuah motor servo yang menggerakkan platter
pada kecepatan antara 4500 sampai 15 ribu rpm (rotation per minute). Didalamnya juga terdapat
perangkat yang disebut head untuk membaca maupun menulis data dari setiap permukaan platter.
Elemen lain dalam head berfungsi untuk membaca data yang telah terekam dengan melakukan
sensor pada apa yang disebut faint magnetic field dari setiap bit yang telah termagnetisasi ketika
magnetic field tersebut melewati elemen pembacaan. Harddisk juga melakukan proses
perekaman data dalam putaran konsentris (melingkar bulat) yang disebut track. Data yang terkan
dalam track tersebut kemudian dibagi lagi menjadi bagian yang lebih kecil yang disebut sector.
Kita dapat membayangkan track ini seperti sebuah rak buku di mana tiap bagian track mewakili
setiap buku.
Secara fisik atau tampak mata, harddisk merupakan piringan-piringan tipis yang tersusun
secara terpusat. “Tapi kenapa kalo kita buka komputer ngak kayak gitu?” Ya memang.Piringan
tersebut sebenarnya tersembunyi di dalam lempengan harddisk.Piringan harddisk alias platter itu
bukan piringan biasa, tetapi piringan halus yang mempunyai lapisan magnet tempat data
disimpan. Saking sensitifnya platter ini, ia tidak boleh terkontaminasi oleh debu ataupun partikel
lain. Oleh karena itu, platter selalu tidak terlihat karena memang dibingkus oleh kogam pada
lempengan harddisk.Lapisan magnet dapat dibentuk sesuai pola-pola tertentu.Nah, sifat inilah
yang dimanfaatkan untuk menyimpan informasi.
Penulisan pada platter atu piringan dilakukan oleh head, yang berfungsi untuk membaca
atau menulis informasi. Masing-masing platter diapit oleh head head baca/tulis. Penyimpanan
informasi tidak begitu saja diletakkan pada platter, tetapi platter harus dikelola terlebih dulu,
dibagi atas sejumlah segmen. Biasanya dibagi atas track dan sector. Bayangkan lintasan lari yang
sering kita lihat di televisi.Biasanya pada lintasan tersebut ada beberapa orang pelari.Untuk
memisahkan para pelari, lintasan tersebut dibagi atas beberapa track.Nah seperti inilah platter
diorganisasikan.Kemudian, track dibagi menjadi sector.Satu sector punya kapasitas 512 byte.
Gambar 1 : Pembagian track dan sector
Gambar 3 : skema sederhana pada harddisk
Sistem operasi membutuhkan file yang beralokasi track dan sector tertentu, sistem operasi
tersebut mengirimkan sinyal untuk memanggil data dari sector yang dibutuhkan. Gambar
tersebut adalah tampak atas sebuah platter.Yang berwarna biru adalah sector dan yang berwarna
kuning adalah track.
Lalu kapan sector dan track tersebut dibentuk? Saat proses formatlah sector dan track
dibentuk. Tapi hati-hati, ada dua jenis format, yaitu low level format dan high level format.Low
level format biasanya dilakukan oleh manufaktur harddisk.Low level format dilakukan untuk
membentuk sector dan track tersebut. Sedangkan high level format adalah menuliskan struktur
direktori dan file allocation table (FAT) ke dalam harddisk. File allocation table (FAT) adalah
pengalamatan sector – sector yang dikelompokkan sebagai cluster. Satu cluster bisa terdiri atas
beberapa sector. Nah, DOS menempatkan file berdasarkan cluster-cluster tersebut. Ukuran
cluster berbeda-bedam, tergantung dari jaenis FAT dan ukuran partisi. Yang kita kenal mungkin
adalah FAT32 untuk Windows 98.
Gambar 3: Bagian dalam harddisk di belah
Gambar 4: Skema bagian-bagian dalam sebuah harddisk
c. Komponen-Komponen Utama Dari Hardisk (HEAD)
Harddisk terdiri atas beberapa komponen penting.Salah satu koponen utamanya adalah
head. Sebuah piranti baca / tulis elektomagnetik yang disebut dengan heads ditempatkan pada
kedua permukaan plat. Heads berukuran kecil ini ditempatkan pada senuah slinder, sehingga
heads bisa membaca data / informasi yang tersimpan pada pelat danmerekam informasi ke dalam
pelat tersebut. Slinder ini dihubungkan dengan sebuah lengan yang disebut actuator arms.
Actuator arms ini sendiri dipasang mati pada poros actuator, di mana seluruh mekanisme
gerakan dari actuator ini dikendalikan oleh sebuah papan pengendali (logic board) yang
mengkomunikasikan setiap pertukaran informasi dengan komponen komputer yang lainnya.
Antara actuator dengan logic board bisa berkomunikasi karena keduanya dihubungkan dengan
sebuah kabel pita tipis.Kabel inilah yang menjadi jalan instruksi dari dan ke dalam pelat
harddisk.
Data-data ini dikelompokkan ke dalam kelompok-kelompok yang lebih besar, sehingga
emmungkinkan pengaksesan informasi yang lebih cepat dan mudah. Masing-masing pelat
memiliki dua buah head, satu berada di atas permukaan pelat, satu lagi ada di bawah head. Dari
sini ketahuan bahwa harddisk yang memiliki tiga buah pelat misalnya (rata-rata sebuah harddisk
memang terdiri atas tiga pelat) memiliki enam permukaan dan enam head.
Masing-masing pelat memiliki kemampuan merekam dan menyimpan informasi dalam
suatu lingkaran konsentris yang disebut track (bayangkan track ini seperti lintasan dalam suatu
arena perlombaan atletik).
Masing-masing track terbagi lagi dalam bagian-bagian yang lebih kecil yang disebut
sector.Nah, setiap sector dalam track-track harddisk ini mampu menampung informasi sebesar
512 bytes.
Sector-sector dalam sebuah harddisk ini tidak dikelompokkan secara mandiri tetapi
dikelompokkan lagi dalam sebuah gugusan yang lebih besar yang disebut cluster. Apa fungsi
peng-cluster-an ini ? Tak lain adalah untuk membuat mekanisme penulisan dan penyimpanan
data menjadi lebih sederhana, lebih efisien, tidak beresiko salah dan dengan demikian
memperpanjang umur harddisk.
d. Proses Membaca, Menulis Dan Mengerjakan Aritmatik Pada Harddisk
Ketika sistem operasi mengirimkan data ke harddisk untuk direkam, drive ini pertama-
pertama memprosesnya dengan menggunakan rumus matematika yang kompleks sembari
menambahkan bit-bit ekstra ke dalam data.Ketika data dipanggil kembali, bit-bit ekstra ini
membuat harddisk dapat mendeteksi dan memperbaiki kesalahan atau kerusakan yang mungkin
terjadi yang disebabkan oleh pengaruh magnetic field.
Kemudian drive mengerakkan head ke bagian track yang dituju. Waktu yang dibutuhkan
untuk mengerakkan head umumnya disebut sebagai seek time. Ketika track yang dituju sudah
didapat, drive menunggu sementara platter berputar menggerakkan sector dibawah head. Waktu
yang dibutuhkan untuk melakukan semua itu disebut latency. Semakin cepat waktu seek time
dan latency, semakin cepat pula harddisk bekerja. Ketika drive menemukan track yang sesuai
untuk mengambil data yang dimaksud, drive akan mengirimkan pulsa elektronik kepada head.
Pulsa ini kemudian menghasilkan pulsa magnetic (magnetic pulse) yang mngubah keadaan
permukaan magnetic dari platter.Inilah yang dikerjakan harddisk untuk merekam data.
Proses pembacaan data merupakan kebalikan dari proses perekaman. Pada proses
pembacaan ini drive memposisikan bagian pembacaan dari head pada track yang sesuai dan
menunggu sector yang tepat untuk dipakai.
e. Charakteristik Dari Sebuah Harddisk
Charakteristik harddisk bermacam-macam tetapi kali ini kita kakan mengambil suatu
contoh.
CONTOH CHARAKTERISTIK HARDDISK
KAPASITAS TERPASANG 120 GB
PLAT LEMPENGAN 3
HEAD BACA/TULIS 6
CILINDER 16.383
BYTE PER MENIT 512
SECTOR PER TRACK 63
SECTOR PER DRIVE 234.441.648
PUTARAN PER MENIT 7200
KEMAMPUAN TRANSFER 133 MB PER MENIT
WAKTU ACCESSNYA 8.9
f. Kapasitas Hardisk
Di dalam disk dapat kita kenali beberapa ketentuan sebagai berikut :
v Track = Sector per track x byte per sector
v Kapasitas cylinder = Track per cylinder x kapasitas track
v Kapasitas drive = Jumlah cylinder x kapasitas cylinder.
Contoh 1 :
Tentukan kapasitas simpanan magnetic disk dengan ketentuan sebagai berikut :
Permukaan = 10
Track / permukaan = 400
Sector / track = 16
Setiap sector / track mampu mnyimpan = 512 Byte
Jawab :
Kapasitas = 10 x 400 x 16 x 512
= 32.768.000 Byte
Contoh 2 :
Jika banyaknya record sebanyak 20.000, panjang tiap record adalah 256 byte.
Jika sebuah drive mempunyai ketentuan :
Byte per sector = 512
Sector per track = 40
Track per cylinder = 11
Jumlah cylinder = 1331
Berapa banyak cylinder yang diperlukan untuk menyimpan data di atas?
Jawab :
1 Record = 256 Byte
1 Sector = 512 Byte
1 Sector = 2 record
10.000 Sector = 20.000 record
1 Cylinder dapat menyimpan : 40 x 11 = 440 sector
sehingga untuk 10.000 sector diperlukan : 10.000/440 = 22.7 cylinder
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Tinjauan Kasus
a. Langkah-langkah Proses Transper Data
Sekarang kita ambil contoh ketika kita tengah menjalankan sebuah program speadsheet
pada komputer kita. Ketika kita memasukkan data ke dalam program spreadsheet, di sama
terjadi ribuan atau bahkan jutaan pengaksesan disk secara individual. Dengan demikian,
memasukkan data berukuran 20 Mega Byte (MB) ke dalam sector-sector berukuran 512 Byte
jelas akan memakan waktu dan menjadi tidak efisien. Untuk mengefisienkan pekerjaan, inilah
yang dilakukan berbagai komponen dalam PC secara bahu-membahu.
Langkah Pertama
Dilakukan pengaksesan terhadap harddisk untuk melihat dan menentukan di lokasi sebelah
mana informasi yang dibutuhkan ada di dalam ruang harddisk. Pada proses ini, aplikasi yang kita
jalankan, sitem operasi, sistem BIOS, dan juga driver-driver khusus (tergantung pada aplikasi
yang kita jalankan) bekerja bersama-sama, untuk menentukan bagian mana dari harddisk yang
harus dibaca.
Langkah Kedua
Harddisk akan bekerja dan memberikan informasi dimana data/informasi yang dibutuhkan
tersedia, sampai kemudian menyatakan, “informasi yang ada di track sekian sector sekianlah
yang dibutuhkan. “Nah, pola penyajian informasi yang diberikan oleh harddisk sendiri biasanya
mengikuti pola geometris di sini adalah sebuah pola penyajian informasi yang menggunakan
istilah silinder, track, dan sector. Ketika informasi ditemukan akan ada permintaan supaya
mengirimkan informasi tersebut melalui interface harddisk untuk memberikan alamat yang tepat
(sector berapa, track berapa, silinder mana) dan setelah itu informasi / data pada sector tersebut
siap dibaca.
Langkah Ketiga
Pengendali program yang ada pada harddisk akan mengecek untuk memastikan apakah
informasi yang diminta sudah tersedia pada internal buffer yang dimiliki oleh harddisk (biasanya
disebut cache atau buffer). Bila sudah oke, pengendali ini akan menyuplai informasi tersebut
secara langsung, tanpa melihat lagi ke permukaan pelat itu karena seluruh informasi yang
dibutuhkan sudah dihidangkan dalam sebuah buffer.
Dalam banyak kejadian, harddisk pada umumnya tetap berputar ketika proses diatas
berlangsung. Namun ada kalanya juga tidak, lantaran manajemen power pada harddisk
memrintahkan kepada disk untuk tidak berputar dalam rangka penghematan energi. Papan
pengendali yang ada di dalam harddisk menerjemahkan instruksi tentang alamat data yang
diminta dan selama proses itu berlangsung, ia akan senantiasa siaga untuk memastikan pada
silinder dan track mana informasi yang dibutuhkan itu tersimpan. Nah, papan pengendali itu
pulalah yang kemudian meminta actuator untuk menggerakkan head menuju ke lokasi yang
dimaksud.
Ketika head sudah berada pada lokasi yang tepat, pengendali akan mengaktifkan head
tersebut untuk mel;akukan proses pembacaan. Mulailah head membaca track demi track untuk
mencari sector mana yang diminta. Proses nilah yang memakan waktu, sampai kemudian head
menemukan sector yang tepat dan kemudian siap membacakan data / informasi yang terkandung
di dalamnya.
Langkah Terakhir
Papan pengendali akan mengkoordinasikan aliran informasi dari harddisk menju ruang
simpan sementara (buffer, cache). Informasi ini kemudian dikirim melalui interface harddisk
menuju sistem memori utama untuk kemudian dieksekusi sesuai dengan aplikasi atau perintah
yang dijalankan.
b. Efisien Pengolah File
Untuk mengefisiensi kapasitas file yang kita miliki ada beberapa ketentuan yang perlu
diperhatikan.
Makin kecil ukuran partisi, akan semakin kecil ukuran cluster, dan akan lebih efisien menyimpan
file di dalamnya. Misalkan, untuk partisi 453 MB, ukuran cluster adalah 4 Kbyte. Jadi, sebuah
file yang besarnya 90 Kbyte akan menempati 90/4 = 23 cluster. Lho kok bukan 22,5? Yah, tidak
ada satuan setengah cluster.Harus menggunakan angka yang bulat. Lalu, bukanlah di cluster
terakhir tidak penuh terisi file? Yah, pada cluster terakhir memang tersisa 2 Byte, dan ini tidak
dapat digunakan oleh file selanjutnya.Jadi ada ruang yang tidak terpakai? Ya, memang inilah
penjelasan ketidakefisien tadi. Bayangkan jika partisi kita 9000 MB, ukuran cluster adalah 8
KEBIJAKAN, kita akan membuang sia-sia ruang sebesar 7 KEBIJAKAN jika ukuran file kita
hanya 17 KB. Pada tabel dapat kita lihat ukuran cluster untuk beberapa ukuran partisi. Selain itu,
partisi juga diperlukan jika kita akan menggunakan lebih dari satu sistem operasi untuk komputer
kita. Nah, jadi kita sudah mengerti mengapa perlu dilakukan format dan partisi.
Pada fat inilah akan dituliskan dimana letak file-file kita berdasarkan clusternya. Kadang
kala, setelah beberapa kali proses pengkopian dan penghapusan, file-file tidak diletakkan pada
cluster yang berurutan. Inilah yang namanya fragmentasi. Jadi saat sistem operasi diperintahkan
untuk mencari file tertentu, waktu yang dibutuhkan akan lebih lama karena file terpencar ke
mana-mana. Akibatnya, waktu pembacaan harddisk jadi lebih lambat.Untuk itu, perlu adanya
defragmentasi, yang artinya mengatur cluster agar letaknya berurutan kembali.
Nah, adakalanya juga terjadi kerusakan fisik pada harddisk.Yang paling sering adalah bad
sector. Jika terjadi bad sector, file yang terletak pada sector tersebut tidak akan dibaca lagi. Bad
sector dapat disebabkan oleh beberapa hal, biasanya karena prosedur shutdown yang tidak
normal seperti terputusnya aliran listrik. Oleh karena itu, selalu matikan komputer melalui
prosedur shutdown yang benar. Selain menjaga kesehatan harddisk, juga dapat mempertahankan
head, kaena pada prosedur shutdown yang benar, head akan ditarik dulu ke posisi “tidur”.
Jika disk kita mengalami bad sector, tidak ada file yang dituliskan lagi ke sector tersebut.
Untuk itu, gunakan utility scandisk, yang akan menandai cluster yang mengalami bad sector agar
tidak ada usaha penulisan di atasnya.
Lalu agar sistem-sistem kita terorganisasi dengan baik, aturlah menggunakan folder-folder
dan sub folder.
Disk Size Cluster Size Efficiency
> 260 meg 4 K 96.60%
> 8 gig 8 K 92.90%
> 60 gig 16 K 85.80%
> 2 Tril 32 K 73.80%
c. Faktor-Faktor mempengaruhi Kinerja Hardisk
Mendengar kata harddisk pertanyaan yang umum terlontar adalah berapa besar kapasitas
harddisk tersebut.Ini wajar, mengingat fungsi harddisk memang sebagai tempat penyimpanan
permanen utama.
d. Tempat Penyimpanan
Sementara utama adalah memori utama yang sering disebut RAM. RAM (Random Acces
Memory) sebenarnya adalah tipe memori yang dapat diakses datanya secara acak, tidak mesti
berurutan. Jadi harddisk sebenarnya adalah RAM juga.RAM ini dibagi menjadi volatile (mudah
menguap) dan non volatile (tidak mudah menguap).Yang dimaksud mudah menguap disini
adalah mudah menghilang / berubah nilainya. Yang termasuk dalam RAM Volatile ini antara lain
adalah memori utama (SDR-SDRAM, DDR-SDRAM, dan RDRAM) sementara yang RAM Non
Volatile antara lain adalah harddisk.
e. Bukan Sekedar Kapasitas
Harddisk saat ini umumnya telah memiliki ukuran yang melebihi 20GB.Sudah umum
sekarang untuk memakai harddisk berukuran 40GB atau bahkan lebih.Harddisk sebenarnya
memiliki banyak parameter, bukan hanya sekedar ukuran.Yang paling penting di antaranya
adalah kestabilan, kinerja dan daya tahan.Hampir semua harddisk yang beredar saat ini sudah
memiliki kestabilan yang baik.
Masalah kinerja saat ini lebih terfokus pada kecepatan putar dari piringannya.Namun
kinerja suatu harddisk sebenarnya tidak hanya bergantung pada kecepatan putar piringan ini
saja.kecepatan mencari data/lokasi dan kecepatan membaca/menulis data juga sangat
mempengaruhi. Kecepatan mencari data/lokasi ini memang dipengaruhi juga oleh kecepatan
putar dari piringan harddisk tersebut, tetapi lamanya waktu yang diperlukan head dari harddisk
juga berpengaruh.
Kecepatan membaca/menulis data dipengaruhi oleh tingkat kepadatan dari piringan yang
digunakan, selain juga dipengaruhi oleh kecepatan putar dari piringan harddisk tersebut. Untuk
daya tahan lebih dipengaruhi oleh kualitas komponen yang digunakan dan cara penggunaan
harddisk tersebut.
f. Ukuran Cluster Juga Berpengaruh
Selain faktor secara hardware tersebut, kinerja dari harddisk juga akan dipengaruhi oleh
ukuran cluster yang digunakan. Ukuran dari cluster ini dinyatakan dalam kB dan merupakan
ukuran minimal yang akan terpakai pada harddisk bila menyimpan suatu data. Jadi bila cluster
yang digunakan berukuran 8kB maka data berukuran 4kB tetap akan memakai kapasitas harddisk
sebesar 8kB. Hal yang sama juga terjadi pada data berukuran 12kB, akan memakai kapasitas
harddisk sebesar 16kB. Pada masing-masing contoh diatas terjadi pembuangan kapasitas
harddisk sebesar 4kB. Bayangkan bila ada 10.000 file dengan ukuran seperti ini, harddisk kita
akan mengalami kehilangan kapasitas hingga 40.000kB. Bila cluster yang digunakan memiliki
ukuran sebesar 4kB maka tidak akan data kapasitas harddisk yang terbuang.
Tentunya kita akan berpikir bahwa penggunaan cluster yang lebih kecil akan lebih baik.
Dari segi penghematan kapasitas harddisk memang benar, tetapi semakin kecil ukuran cluster
maka semakin lambat kinerja dari harddisk tersebut. Dengan kata lain menentukan ukuran
cluster harus disesuaikan dengan mayoritas ukuran file yang kita gunakan, untuk apa kita
gunakan harddisk tersebut dan tentunya ukuran partisi dari harddisk tersebut.
Saat ini file system yang banyak dipakai, utamanya untuk Windows bagi pengguna
rumahan adalah FAT32.FAT32 ini akan memberikan pilihan cluster dengan ukuran 512B, 1kB,
2kB, 4kB, 8kB, 16kB, dan 32kB. Semakin besar ukuran partisi yang digunakan, semakin besar
pula ukuran cluster yang digunakan, semakin besar pula ukuran cluster yang akan digunakan
secara default. Ukuran dari cluster ini dapat diubah sesuai dengan kebutuhan. Sebelum FAT32
ini menjadi standar, FAT16 yang digunakan sebagai standar pada DOS maupun Windows.FAT
16 ini hanya mampu mendukung partisi hingga ukuran 2GB.
Hal ini yang juga menarik dari harddisk adalah kecepatan transfernya yang tidak sama
antara bagian luar (jauh dari pusat) dengan bagian dalam (dekat dengan pusat). Umumnya pada
bagian terluar (awal) kecepatan transfer tertinggi akan diperoleh. Pada bagian terdalam (akhir)
kecepatan transfer ini umumnya akan mencapai nilai terendah. Hal ini ada hubungannya dengan
kecepatan linear dari piringan harddisk.
Dengan kecepatan putar (angular) piringan yang maksimal, kecepatan linear tertinggi akan
terdapat pada bagian terluar dari piringan harddisk. Dengan kecepatan linear yang lebih tinggi,
banyaknya lintasan yang dilalui oleh head untuk suatu waktu tertentu akan lebih tinggi,
banyaknya lintasan yang dilalui oleh head untuk suatu waktu tertentu akan lebih panjang
dibandingkan dengan kecepatan linear yang lebih lambat.
Dengan kecepatan data yang sama, hal ini berarti akan lebih banyak data yang dibaca ataupun
ditulis dalam jangka waktu yang sama pada bagian luar dari harddisk.
Mengingat perbedaan kecepatan transfer ini, file-file sistem ataupun file-file yang sering
dibaca ada baiknya diletakkan pada bagian awal dari harddisk. Untuk file-file yang sering
berubah ukuran, ada baiknya ditaruh bukan pada pada bagian awal dari harddisk, bahkan kalau
bisa pada bagian ujung yang terisi dari harddisk. Ini penting diperhatikan lantaran dengan adanya
perubahan ukuran dari file,kemungkinan terjadinya ketidakrapian susunan file pada harddisk
akan lebih besar.
Ketidakrapian ini bisa terjadi karena apabila ada cluster atau beberapa cluster yang kosong
di antara dua cluster yang berisi dan apabila ada sebuah file baru ditulis, maka cluster atau
beberapa cluster tersebut akan diisi terlebih dahulu. Bila ukuran file yang ditulis tersebut lebih
besar dari kapasitas seluruh cluster yang tersedia, maka data berikutnya dari file tersebut akan
ditulis pada cluster kosong berikutnya yang berada jauh dari (kelompok) cluster awal tadi.
Program seperti Norton Speed Disk berguna untuk merapikan susunan file yang tidak rapi ini.
Kerugian dari ketidakrapian ini adalah kinerja dari harddisk menjadi turun.
BAB III
KESIMPULAN
Ada beberapa kesimpulan yang bisa kita tarik dari uraian kita di atas.
Harddisk masuk ke dalam keluarga DASD (Disket Akses Stroge Device) sehingga
akses terhadap record dapat secara direct yaitu sebuah record dapat diakses secara langsung
(direct ) melalui address sehingga waktu pengaksesan relative lebih rendah dan transfer data
kecepatan tinggi.
Harddisk terbuat dari sejumlah plat / cakram. Permukaan tiap cakram (atas/bawah)
terbuat dari bahan besi yang mudah dimagnetisasi. Proses baca tulis pada harddisk dilakukan
oleh head, dengan cara membaca bit-bit yang ada pada permukaan platter melalui sebuah slider,
sesuai posisi dari actuator arms sesuai control yang diberikan oleh control unit computer,
melalui pita kabel tipis yang terpasang pada actuator arms inilah yang merupakan jalan bagi data
dan instruks keluar masuk harddisk secara serial.
Proses perekaman data
1) Pada disk kode on dan off direpresentasikan oleh kedudukan elemen magnetiknya.
2) Dengan mengimbas permukaan disk dengan magnet (yang ada pada head), kedudukan
elemen magnet berubah. Artinya kode on dapat diganti off dan sebaliknya.
3) Lubang-lubang di permukaan disk merepresentasikan data yang sudah tersusun dalam suatu
jalur yang disebut track yang berbentuk konsentris (lingkaran penuh).
4) Tiap track dibagi menjadi sector-sector (blok)
· Fungsi utama dari harddisk adalah tempat penyimpanan data atau program dalam jangka waktu
yang lama.
· Di dalam harddisk terdapat ruang kecil yakni directory, folder, subdirectory, subfolder yang
sistem kerjanya saling tergantung (interdependent).
· Untuk menggunakan harddisk yang ideal kita perlu mempertimbangkan kinerja, kestabilan,
daya tahan dan bukan hanya sekedar kapasitas yang dimilikinya.
· Kecepatan transfer data pada harddisk tidak sama antara bagian luar (jauh dari pusat) dengan
bagian dalam (dekat dengan pusat) pada bagian terluar (awal) transfer datanya jauh lebih cepat
dibandingkan dengan bagian terdalam (akhir).
DAFTAR PUSTAKA
http://hasiaulia.net/2009/12/09/pengertian-hardisk/
http://chandaclub.wordpress.com/2008/05/15/jenis-jenis-hard-disk/
http://id.wikipedia.org/wiki/Cakram_keras