Upload
sella-pramanda-devia
View
98
Download
0
Embed Size (px)
Citation preview
Minimisasi Cacat Weldline Pada Proses Injeksi Molding
BAB 1. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Injeksi molding adalah salah satu metode pembentukan plastik dimana
material yang meleleh karena pemanasan diinjeksikan oleh plunger ke dalam
cetakan yang didinginkan oleh air sehingga mengeras. Sebanyak 30%
produkplastik yang ada saat ini dibentuk dengan metode injeksi molding.
Banyak orang lebih memilih menggunakan produk berbahan plastik
dengan beragam alasan seperti; aman, lebih tahan lama, dan tidak mudah rusak
ataupun pecah. Selain itu produk berbahan plastik juga lebih ringan dan mudah
dibawa ke mana saja.
Produk yang diproduksi tentu harus memenuhi kriteria yang diinginkan
oleh konsumen, yakni tahan lama dan aman. Kriteria tersebut tentu dapat dicapai
apabila produk yang diproduksi berkualitas tinggi, terbuat dari material yang
sesuai, dan tidak terjadi cacat selama proses produksi.
Cacat yang paling sering terjadi pada produk hasil injeksi molding
berkaitan dengan dimensi produk dan atribut produk. Salah satu contoh dari cacat
ini adalah weldline. Pengaturan variable proses yang optimal pada injeksi
molding memiliki peranan yang sangat penting terhadap kualitas produk yang
akan diproduksi. Karena selain meningkatkan kualitas juga dapat mengefisiensi
biaya produksi dan tenaga kerja yang diperlukan.
Dari penelitian sebelumnya, pembahasan hanya dilakukan pada
pengaturan tekanan yang bervariasi dan temperatur yang konstan. Tekanan
merupakan faktor utama dalam proses injection molding karena besar tekanan
aliran yang mempengaruhi suplai plastik ke dalam cetakan.
Pada awal pembuatan produk, produsen melakukan setting parameter
proses. Secara umum,penyetingan dilakukan dengan cara try and error hingga
mendapatkan kualitas yang dikehendaki. Untuk menghemat waktu dan biaya, cara
ini dapat diminimalkan dengan melakukan simulasi untuk mengatur tekanan.
Berbagai variasi tekanan dapat lebih mudah dilakukan untuk melihat kualitas
produk sehingga ketika akan diproduksi, try and error dapat diminimalkan.
1.2 Rumusan Masalah
Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Bagaimana pengaruh kecepatan injeksi dan kecepatan putaran screw pada
proses injection molding?
2. Bagaimana pengaruh posisi gate pada proses injection molding?
3. Bagaimana pengaruh jumlah gate dengan variasi 1 lubang gate dan 2
lubang gate pada proses injection molding?
1.3 Batasan Masalah
Masalah-masalah yang dibahas dalam penelitian ini diberikan batasan-
batasan sebagai berikut:
1. Menggunakan program simulasi Autodesk Inventor .
2. Pengambilan dan analisis data meliputi; faktor kecepatan injeksi dan
kecepatan putaran screw, posisi gate, dan jumlah gate yang digunakan.
3. Menggunakan material polimer yang terdapat pada program Autodesk
Inventor.
1.4 Tujuan Dan Manfaat
1.4.1 Tujuan Penelitian
Tujuan dilakukannya penelitian ini adalah mengetahui pengaruh kecepatan
injeksi dan kecepatan putaran screw, posisi gate, dan jumlah gate yang digunakan
pada proses injection molding
1.4.2 Manfaat penelitian
Manfaat yang dapat diperoleh dalam penelitian ini adalah:
1. Memberikan informasi tentang parameter proses injection molding
yang dapat menghasilkan kualitas pemotongan yang maksimal.
2. Memberikan informasi tentang parameter proses pemotongan injection
molding yang dapat meminimalisir cacat weldline pada produk.
3. Dapat melakukan berbagai antisipasi terkait produk yang dihasilkan.
4. Dapat mengefisiensi biaya dan waktu produksi dalam proses injection
molding.
Bab 2. Tinjauan Pustaka
2.1 Injeksi Molding
Pada proses injeksi molding termoplastik dalam bentuk butiran atau bubuk
ditampung dalam sebuah hopper kemudian turun ke dalam barrel secara otomatis
(karena gaya gravitasi) dimana ia dilelehkan oleh pemanas yang terdapat di
dinding barrel dan oleh gesekan akibat perputaran sekrup injeksi. Plastik yang
sudah meleleh diinjeksikan oleh sekrup injeksi (yang juga berfungsi sebagai
plunger) melalui nozzle ke dalam cetakan yang didinginkan oleh air. Produk yang
sudah dingin dan mengeras dikeluarkan dari cetakan oleh pendorong hidraulik
yang tertanam dalam rumah cetakan selanjutnya diambil oleh manusia atau
menggunakan robot. Pada saat proses pendinginan produk secara bersamaan di
dalam barrel terjadi proses pelelehan plastik sehingga begitu produk dikeluarkan
dari cetakan dan cetakan menutup, plastik leleh bisa langsung diinjeksikan.
2.2 Weldline
Weldline atau cacat sambungan di artikel plastik adalah posisi dimana dua
aliran lelehan muka dari mold yang berbeda membentuk garis yang kasat mata.
Seringkali secara kenampakan weld line ini akan membentuk seperti garis batas,
yang juga biasa dikenal dengan istilah garis aliran atau garis jahitan.
Weld line secara signifikan memperlemah struktur artikel plastik secara
keseluruhan dan bahkan dapat menghasilkan masalah yang lebih parah lagi
apabila inti permasalahannya dibiarkan begitu saja. Dalam beberapa kasus weld
line ini terkadang akan berbentuk seperti cacat seperti guratan halus, glossy yang
berbeda, tingkat haze dan blush yang berbeda dan pewarnaan yang tidak
sempurna.