4
Latar Belakang Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goreng merupakan salah satu dari sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Minyak goreng biasanya digunakan sebagai media penggoreng bahan pangan, penambah cita rasa, ataupun shortening yang membentuk tekstur pada pembuatan roti. Minyak goreng sangat diperlukan dalam proses pengolahan pangan sebagai medium penghantar panas juga menambah rasa gurih, nilai gizi, dan kalori dalam bahan pangan tersebut. Penggunaan kembali minyak goreng bekas secara berulang-ulang akan menurunkan mutu bahan pangan yang digoreng akibat terjadinya kerusakan pada minyak yang digunakan. Pada minyak goreng bekas yang telah rusak akan terbentuk senyawa-senyawa yang tidak diinginkan seperti asam lemak bebas, peroksida, dan kotoran-kotoran lain yang tersuspensi ke dalam minyak. Sebanyak 49 % dari total permintaan minyak goreng adalah konsumsi rumah tangga dan sisanya untuk keperluan industri, termasuk diantaranya industri perhotelan, dan restoran-restoran. Pertumbuhan jumlah penduduk dan perkembangan industri perhotelan, restoran, dan usaha-usaha lainnya menyebabkan permintaan akan minyak goreng semakin meningkat. Hal ini menyebabkan dihasilkannya minyak goreng bekas dalam jumlah yang cukup tinggi. Penggunaan minyak goreng bekas menjadi perhatian yang krusial. Bahaya mengkonsumsi minyak goreng bekas dapat menyebabkan berbagai penyakit 2 Universitas Sumatera Utara

Minyak.pdf

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: Minyak.pdf

Latar Belakang

Minyak goreng adalah minyak nabati yang telah dimurnikan dan dapat

digunakan sebagai bahan pangan. Minyak goreng merupakan salah satu dari

sembilan bahan pokok yang dikonsumsi oleh seluruh lapisan masyarakat. Minyak

goreng biasanya digunakan sebagai media penggoreng bahan pangan, penambah

cita rasa, ataupun shortening yang membentuk tekstur pada pembuatan roti.

Minyak goreng sangat diperlukan dalam proses pengolahan pangan

sebagai medium penghantar panas juga menambah rasa gurih, nilai gizi, dan

kalori dalam bahan pangan tersebut. Penggunaan kembali minyak goreng bekas

secara berulang-ulang akan menurunkan mutu bahan pangan yang digoreng akibat

terjadinya kerusakan pada minyak yang digunakan. Pada minyak goreng bekas

yang telah rusak akan terbentuk senyawa-senyawa yang tidak diinginkan seperti

asam lemak bebas, peroksida, dan kotoran-kotoran lain yang tersuspensi ke dalam

minyak.

Sebanyak 49 % dari total permintaan minyak goreng adalah konsumsi

rumah tangga dan sisanya untuk keperluan industri, termasuk diantaranya industri

perhotelan, dan restoran-restoran. Pertumbuhan jumlah penduduk dan

perkembangan industri perhotelan, restoran, dan usaha-usaha lainnya

menyebabkan permintaan akan minyak goreng semakin meningkat. Hal ini

menyebabkan dihasilkannya minyak goreng bekas dalam jumlah yang cukup

tinggi.

Penggunaan minyak goreng bekas menjadi perhatian yang krusial. Bahaya

mengkonsumsi minyak goreng bekas dapat menyebabkan berbagai penyakit

2

Universitas Sumatera Utara

Page 2: Minyak.pdf

seperti pengendapan lemak dalam pembuluh darah (artherosclerosis) dan

penurunan nilai cerna lemak.

Adanya senyawa karsinogenik dalam minyak yang dipanaskan dibuktikan

dari bahan pangan berlemak teroksidasi yang dapat mengakibatkan pertumbuhan

kanker hati. Selain itu, selama penggorengan akan terbentuk senyawa akrolin

yang bersifat racun dan menimbulkan rasa gatal pada tenggorokan. Namun

kondisi ini sering kali menjadi sebuah dilema. Di satu sisi masyarakat kita

cenderung masih berorientasi pada nilai ekonomis ketimbang nilai kesehatannya.

Sehubungan dengan banyaknya minyak goreng bekas dari sisa industri

maupun rumah tangga dalam jumlah tinggi dan menyadari adanya bahaya

konsumsi minyak goreng bekas, maka perlu dilakukan upaya-upaya untuk

memanfaatkan minyak goreng bekas tersebut agar tidak terbuang dan mencemari

lingkungan. Pemanfaatan minyak goreng bekas ini dapat dilakukan dengan

pemurnian agar dapat digunakan kembali.

Nama zeolit berasal dari bahasa Yunani yaitu Zeni dan Lithos yang berarti

batu yang mendidih, karena apabila dipanaskan akan membuih dan mengeluarkan

air. Zeolit merupakan endapan dari aktivitas vulkanik yang banyak mengandung

unsur silika. Secara umum zeolit mempunyai kemampuan untuk menyerap,

menukar ion, dan menjadi katalis sehingga dapat dimanfaatkan untuk mengurangi

volume limbah industri yang terbuang ataupun dengan mendaur ulang kembali

limbah tersebut, seperti minyak jelantah.

Kemampuan menukar ion mengakibatkan zeolit dapat mengikat kation

seperti besi, aluminium, dan magnesium pada bahan yang berbentuk cairan. Zeolit

juga banyak digunakan sebagai bahan pengering sehingga dapat menyerap air

3

Universitas Sumatera Utara

Page 3: Minyak.pdf

yang ada di dalam minyak. Zeolit memiliki pori-pori berukuran molekular

sehingga mampu memisahkan atau menyaring molekul dengan ukuran tertentu.

Arang aktif merupakan adsorben, suatu padatan berpori yang sebagian

besar terdiri dari unsur karbon bebas dan masing-masing berikatan secara kovalen.

Dengan demikian, permukaan arang aktif bersifat non-polar sehingga lebih mudah

melakukan penyerapan warna, bau, dan mengurangi jumlah peroksida sehingga

memperbaiki mutu minyak.

Arang aktif dapat mengadsorpsi gas dan senyawa-senyawa kimia tertentu

yang bersifat selektif, tergantung pada besar atau volume pori-pori dan luas

permukaan. Arang aktif banyak digunakan oleh kalangan industri. Hampir 60%

produksi arang aktif di dunia dimanfaatkan oleh industri gula dan pembersihan

minyak atau lemak, kimia, dan farmasi.

Salah satu upaya untuk memanfaatkan minyak goreng bekas agar tidak

terbuang dan dapat digunakan kembali serta tidak berbahaya bagi kesehatan

masyarakat adalah dengan menggunakan adsorben, yaitu zeolit aktif dan arang

aktif, sehingga penulis tertarik untuk melakukan penelitian mengenai

“Pemurnian Minyak Jelantah dengan Menggunakan Zeolit Aktif dan Arang Aktif”. Tujuan Penelitian Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh penambahan adsorben (zeolit aktif dan arang aktif) dan suhu pencampuran terhadap mutu minyak

4

Universitas Sumatera Utara

Page 4: Minyak.pdf

jelantah yang dimurnikan. Kegunaan Penelitian

Sebagai sumber informasi pada pemurnian minyak jelantah dengan

menggunakan adsorben (zeolit aktif dan arang aktif) dan sebagai sumber data

dalam penyusunan skripsi di Departemen Teknologi Pertanian Fakultas Pertanian

Universitas Sumatera Utara, Medan.

Hipotesa Penelitian

Ada pengaruh penambahan zeolit aktif dan arang aktif terhadap mutu

minyak jelantah yang dimurnikan, ada pengaruh suhu pencampuran zeolit aktif

dan arang aktif dengan minyak jelantah terhadap mutu minyak yang dimurnikan,

dan ada pengaruh interaksi antara perbandingan zeolit aktif dengan arang aktif dan

suhu pencampuran terhadap mutu minyak jelantah yang dimurnikan.

TINJAUAN PUSTAKA

Minyak goreng

Universitas Sumatera Utara