1
Megapolitan | 7 RABU, 27 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA BNN Lantik Enam Pejabat Eselon I KEPALA Badan Narkotika Na- sional (BNN) Komjen Gories Mere melantik enam peja- bat eselon I. Berdasarkan Ke- putusan Presiden RI Nomor 158/M Tahun 2010 tanggal 21 Oktober 2010, yakni Bambang Abimanyu sebagai sekretaris utama, Sudaryanto (inspektur utama), Yappi Willem Manafe (deputi bidang pencegahan), Hidayat Fabanyo (deputi bi- dang pemberdayaan masyara- kat), Thomas Tommy Sagiman (deputi bidang pemberantasan), dan Indradi Thanos (deputi bi- dang hukum dan kerja sama). “Pelantikan ini bermakna sa- ngat penting bagi BNN karena baru pertama kali dilaksanakan sejak disahkannya UU Nomor 35 Tahun 2009. BNN kini telah berdiri sebagai lembaga yang utuh yang memiliki fungsi struktural, vertikal, dan ope- rasional,” ujar Gories Mere di Jakarta, kemarin. (Faw/J-5) Penembak Mahasiswa bakal Dihukum KAPOLDA Metro Jaya Irjen Sutarman berjanji akan meng- hukum polisi yang menembak mahasiswa saat unjuk rasa di Jl Diponegoro, Jakarta, pada 20 Oktober 2010. Polda memeriksa dua mahasiswa sebagai saksi dalam kasus itu. “Kita lihat mulai dari pe- langgaran disiplin sampai ke kode etik,” tegas Sutarman di Jakarta, kemarin. Pihak Polda, ujar Sutarman, tengah meme- riksa proyektil yang bersarang di kaki mahasiswa Universitas Bung Karno Farel Restu. Farel korban penembakan saat unjuk rasa di Jl Diponegoro itu. Proyektil itu penting un- tuk mengetahui siapa yang menembak betis kanan Farel. “Proyektil masih kami cek di lab forensik.” Ia menjanjikan hasil pemeriksaan terhadap lima polisi yang berstatus ter- periksa yang diduga penembak mahasiswa itu akan dibuka secara transparan. “Tidak akan kami tutup-tutupi.” (FD/J-5) BENTROKAN antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas sekuriti (satpam) Perumahan Harapan Indah di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin, mengakibatkan tiga orang luka. Bentrokan bermula ketika satpam menghalangi ratusan Satpol PP yang hendak mem- bongkar pagar seng Perumah- an Harapan Indah yang menge- lilingi Pasar Family seluas 4.000 m2. Pagar seng setinggi 2,5 meter tersebut dibongkar karena menghalangi aktivitas di pasar tradisional itu. Pihak perumahan sengaja membuat pagar itu agar pasar segera dipindahkan. Satpam berupaya mengha- langi Satpol PP. Akibatnya, Satpol PP dan satpam saling mendorong. Dalam insiden dorong-mendorong itu, se- orang anggota Satpol PP terluka akibat pukulan benda tumpul. Akibat kejadian itu, tiba-tiba suasana menjadi tegang hingga kedua belah pihak saling me- nyerang. Bentrokan berhenti karena satpam yang berada di bawah naungan PT Hasana Damai Putera itu mundur dan membiarkan Satpol PP mem- bongkar seluruh pagar. Kepala Bagian Operasional Polres Metro Bekasi Komisaris Museni mengatakan pihaknya tetap menyiagakan puluhan personel di lokasi bentrokan. “Polres menyiagakan puluhan polisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keri- butan. Malam ini polisi masih berjaga-jaga di area pasar,” kata Museni di Bekasi, kemarin. Pihak kepolisian menyita sembilan sangkur dari lokasi bentrokan. Namun, belum ditetapkan siapa tersangka da- lam bentrokan itu. Pelaksana tugas Kepala Di- nas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Cecep Muntasar menje- laskan Pasar Family berada di tanah milik pemerintah daerah setempat yang berstatus fasili- tas sosial dan fasilitas umum. Area pasar, ujarnya, yang rencananya akan dijadikan pasar modern, tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga proses pemin- dahan pasar (relokasi) tidak bisa dilanjutkan. “Para peda- gang boleh berjualan seperti biasanya. Tidak diperkenankan pihak perumahan melarang pedagang beraktivitas,” ka- tanya. Pagar seng itu dibongkar setelah Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberikan penegasan membela hak peda- gang. Rahmat secara tegas menolak intimidasi pengem- bang perumahan terha dap pedagang. Keputusan itu menjawab unjuk rasa yang dilakukan beberapa kali oleh pedagang selama ini. Yuni, pedagang setempat, mengatakan satu hari sebelum bentrokan, para preman meru- sak beberapa kios di pasar itu. “Kami tidak ingin dipindahkan ke Kecamatan Tarumajaya yang berjarak 5 km dari sini,” kata- nya. (GG/J-5) Satpol PP dan Satpam Bentrok, Tiga Luka 94 Trans-Jakarta Disiapkan P EMERINTAH Provinsi (Pemprov DKI) ber- upaya semaksimal mungkin merealisasi- kan janjinya untuk mengope- rasikan koridor IX dan X pada Desember mendatang. Wakil Gubernur DKI Prijan- to kemarin meninjau pabrik pembuatan karoseri bus Trans- Jakarta yang dikerjakan PT Korindo dan PT Asian Auto International. Sebanyak 69 bus tunggal digarap Korindo dan 25 bus gandeng oleh Asian Auto. Seluruh bus tunggal dan gandeng itu akan rampung pada 10 Desember 2010. Kalau tidak, kedua perusahaan akan dikenai denda penalti sebesar Rp74 juta per hari untuk bus tunggal dan Rp90 juta untuk bus gandeng per hari. “Kami merasa yakin koridor IX dan X dipastikan bisa diope- rasikan pada akhir Desember 2010,” kata Prijanto di Tange- rang, kemarin. Koridor IX adalah koridor yang melayani jurusan Pi- nangranti-Pluit. Sementara itu, koridor X adalah jurusan Cililitan-Tanjung Priok. Selain memastikan kesiapan armada bus, pihaknya kini se- dang mempercepat penyiapan semua fasilitas pendukung seperti penjualan tiket, infra- struktur jalan dan halte. Tidak ketinggalan ketersediaan ba- han bakar gas serta separator yang harus tersedia terlebih dahulu. Dia juga meminta kepada Dishub DKI agar semua bus yang akan dioperasikan tidak melebihi kapasitas. “Idealnya, kalau tempat duduk telah penuh terisi dan gantungan sudah terpegang semua oleh penumpang, bus tidak boleh ambil penumpang lagi,” ujarnya. Sterilisasi bermanfaat Sementara itu, survei yang dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menunjukkan program steri- lisasi busway berdampak positif pada mobilitas pengguna bus Trans-Jakarta. Dalam survei itu, YLKI me- minta keterangan dari 1.000 responden yang terdiri dari pengguna bus Trans-Jakarta, pengendara kendaraan pribadi, dan penumpang angkutan umum non-Trans-Jakarta. Survei dilakukan sepanjang 25-27 Agustus 2010 di empat koridor, yaitu Koridor I Blok M-Kota, Koridor III Kalideres- Harmoni, Koridor V Kampung Melayu-Ancol, dan Koridor VI Ragunan-Harmoni. Sebelum program sterilisasi dijalankan, sebanyak 84% pe- numpang menunggu keda- tangan bus lebih dari 15 menit. Setelah sterilisasi dilakukan, 55% penumpang menunggu antara 5 menit dan 15 menit. “YLKI menemukan pro- gram sterilisasi berdampak positif terhadap peningkatan pelayanan bus Trans-Jakarta, khususnya pada peningkatan waktu tunggu,” ujar pengurus YLKI Tulus Abadi. YLKI juga menemukan ting- kat kepatuhan pengguna jalan untuk tidak memasuki koridor Trans-Jakarta juga mening- kat. Lebih dari 50% pengguna kendaraan mengaku tidak me- nyerobot jalur Trans-Jakarta. Namun, hal itu tidak sejalan dengan upaya penegakan hu- kum terhadap pelanggar oleh pihak kepolisian. Hasil survei menyatakan se- banyak 56% responden meng- aku menyerobot busway karena mereka yakin tidak ditilang po- lisi. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap para penyero- bot itu penting dilakukan agar tidak semakin banyak orang yang masuk ke busway. (J-2) [email protected] LINTAS BERITA Karoseri akan didenda Rp74 juta hingga Rp90 juta per hari bila gagal menyerahkan armada Trans-Jakarta pada 10 Desember 2010. Polres menyiagakan puluhan polisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keributan.” Selamat Saragih Museni Kabag Operasional Polres Metro Bekasi RUSAK: Sepeda motor melintas di depan halte busway koridor X yang rusak parah di Jakarta Utara, kemarin. MI/USMAN ISKANDAR

MI/USMAN ISKANDAR 94 Trans-Jakarta Disiapkan Polres ... fileBekasi, Jawa Barat, kemarin, mengakibatkan tiga orang luka. ... pembuatan karoseri bus Trans-Jakarta yang dikerjakan PT

Embed Size (px)

Citation preview

Page 1: MI/USMAN ISKANDAR 94 Trans-Jakarta Disiapkan Polres ... fileBekasi, Jawa Barat, kemarin, mengakibatkan tiga orang luka. ... pembuatan karoseri bus Trans-Jakarta yang dikerjakan PT

Megapolitan | 7RABU, 27 OKTOBER 2010 | MEDIA INDONESIA

BNN Lantik Enam Pejabat Eselon I

KEPALA Badan Narkotika Na-sional (BNN) Komjen Gories Mere melantik enam peja-bat eselon I. Berdasarkan Ke-putusan Presiden RI Nomor 158/M Tahun 2010 tanggal 21 Oktober 2010, yakni Bambang Abimanyu sebagai sekretaris utama, Sudaryanto (inspektur utama), Yappi Willem Manafe (deputi bidang pencegahan), Hidayat Fabanyo (deputi bi-dang pemberdayaan masyara-kat), Thomas Tommy Sagiman (deputi bidang pemberantas an), dan Indradi Thanos (deputi bi-dang hukum dan kerja sama).

“Pelantikan ini bermakna sa-ngat penting bagi BNN karena baru pertama ka li dilaksanakan sejak disahkannya UU Nomor 35 Tahun 2009. BNN kini telah berdiri sebagai lembaga yang utuh yang memiliki fungsi struktural, vertikal, dan ope-rasional,” ujar Gories Mere di Jakarta, kemarin. (Faw/J-5)

Penembak Mahasiswa bakal Dihukum

KAPOLDA Metro Jaya Irjen Sutarman berjanji akan meng-hukum polisi yang menembak mahasiswa saat unjuk rasa di Jl Diponegoro, Jakarta, pada 20 Oktober 2010. Polda memeriksa dua mahasiswa sebagai saksi dalam kasus itu.

“Kita lihat mulai dari pe-langgaran disiplin sampai ke kode etik,” tegas Sutarman di Jakarta, kemarin. Pihak Polda, ujar Sutarman, tengah meme-riksa proyektil yang bersarang di kaki mahasiswa Universitas Bung Karno Farel Restu. Farel korban penembakan saat unjuk rasa di Jl Diponegoro itu.

Proyektil itu penting un-tuk mengetahui siapa yang menembak betis kanan Farel. “Proyektil masih kami cek di lab forensik.” Ia menjanjikan hasil pemeriksaan terhadap lima polisi yang berstatus ter-periksa yang diduga penembak mahasiswa itu akan dibuka secara transparan. “Tidak akan kami tutup-tutupi.” (FD/J-5)

BENTROKAN antara Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) dan petugas sekuriti (satpam) Perumahan Harapan Indah di Kecamatan Medan Satria, Kota Bekasi, Jawa Barat, kemarin, mengakibatkan tiga orang luka.

Bentrokan bermula ketika satpam menghalangi ratusan Satpol PP yang hendak mem-bongkar pagar seng Perumah-an Harapan Indah yang menge-lilingi Pasar Family seluas 4.000 m2. Pagar seng setinggi 2,5 meter tersebut dibongkar karena menghalangi aktivitas di pasar tradisional itu. Pihak perumahan sengaja membuat pagar itu agar pasar segera dipindahkan.

Satpam berupaya mengha-langi Satpol PP. Akibatnya, Satpol PP dan satpam saling mendorong. Dalam insiden dorong-mendorong itu, se-orang anggota Satpol PP terluka akibat pukulan benda tumpul. Akibat kejadian itu, tiba-tiba suasana menjadi tegang hingga kedua belah pihak saling me-nyerang. Bentrokan berhenti karena satpam yang berada di bawah naungan PT Hasana Damai Putera itu mundur dan membiarkan Satpol PP mem-bongkar seluruh pagar.

Kepala Bagian Operasional Polres Metro Bekasi Komisaris Museni mengatakan pihaknya tetap menyiagakan puluhan personel di lokasi bentrokan. “Polres menyiagakan puluhan polisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keri-butan. Malam ini polisi masih berjaga-jaga di area pasar,” kata Museni di Bekasi, kemarin.

Pihak kepolisian menyita sembilan sangkur dari lokasi bentrokan. Namun, belum ditetapkan siapa tersangka da-lam bentrokan itu.

Pelaksana tugas Kepala Di-

nas Perekonomian Rakyat Kota Bekasi Cecep Muntasar menje-laskan Pasar Family berada di tanah milik pemerintah daerah setempat yang berstatus fasili-tas sosial dan fasilitas umum.

Area pasar, ujarnya, yang rencananya akan dijadikan pasar modern, tidak memiliki izin mendirikan bangunan (IMB) sehingga proses pemin-dahan pasar (relokasi) tidak bisa dilanjutkan. “Para peda-gang boleh berjualan seperti biasanya. Tidak diperkenankan pihak perumahan melarang pedagang beraktivitas,” ka-tanya.

Pagar seng itu dibongkar setelah Wakil Wali Kota Bekasi Rahmat Effendi memberi kan penegasan membela hak peda-gang. Rahmat secara tegas menolak intimidasi pengem-bang perumahan terha dap pedagang. Keputusan itu menjawab unjuk rasa yang dilakukan bebe rapa kali oleh pedagang selama ini.

Yuni, pedagang setempat, mengatakan satu hari sebelum bentrokan, para preman meru-sak beberapa kios di pasar itu. “Kami tidak ingin dipindahkan ke Kecamatan Tarumajaya yang berjarak 5 km dari sini,” kata-nya. (GG/J-5)

Satpol PP dan Satpam Bentrok, Tiga Luka

94 Trans-Jakarta Disiapkan

PEMERINTAH Provinsi (Pemprov DKI) ber-upaya semaksimal mungkin merealisasi-

kan janjinya untuk mengope-rasikan koridor IX dan X pada Desember mendatang.

Wakil Gubernur DKI Prijan-to kemarin meninjau pabrik pembuatan karoseri bus Trans-Jakarta yang dikerjakan PT Korindo dan PT Asian Auto International. Sebanyak 69 bus tunggal digarap Korindo dan 25 bus gandeng oleh Asian Auto.

Seluruh bus tunggal dan gandeng itu akan rampung pada 10 Desember 2010. Kalau tidak, kedua perusahaan akan dikenai denda penalti sebesar Rp74 juta per hari untuk bus tunggal dan Rp90 juta untuk bus gandeng per hari.

“Kami merasa yakin koridor IX dan X dipastikan bisa diope-rasikan pada akhir Desember 2010,” kata Prijanto di Ta nge-rang, kemarin.

Koridor IX adalah koridor yang melayani jurusan Pi-nangranti-Pluit. Sementara itu, koridor X adalah jurusan Cililitan-Tanjung Priok.

Selain memastikan kesiapan

armada bus, pihaknya kini se-dang mempercepat penyiapan semua fasilitas pendukung se perti penjualan tiket, infra-struktur jalan dan halte. Tidak ketinggalan ketersediaan ba-han bakar gas serta separator yang harus tersedia terlebih dahulu.

Dia juga meminta kepada Dishub DKI agar semua bus yang akan dioperasikan tidak melebihi kapasitas.

“Idealnya, kalau tempat duduk telah penuh terisi dan gantungan sudah terpegang semua oleh penumpang, bus tidak boleh ambil penumpang lagi,” ujarnya.

Sterilisasi bermanfaatSementara itu, survei yang

dilakukan Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) menunjukkan program steri-lisasi busway berdampak positif

pada mobilitas pengguna bus Trans-Jakarta.

Dalam survei itu, YLKI me-minta keterangan dari 1.000 responden yang terdiri dari pengguna bus Trans-Jakarta, pengendara kendaraan pribadi, dan penumpang angkutan umum non-Trans-Jakarta.

Survei dilakukan sepanjang 25-27 Agustus 2010 di empat koridor, yaitu Koridor I Blok M-Kota, Koridor III Kalideres-Harmoni, Koridor V Kampung Melayu-Ancol, dan Koridor VI Ragunan-Harmoni.

Sebelum program sterilisasi dijalankan, sebanyak 84% pe-numpang menunggu keda-tangan bus lebih dari 15 menit. Setelah sterilisasi dilakukan, 55% penumpang menunggu antara 5 menit dan 15 menit.

“YLKI menemukan pro-gram sterilisasi berdampak positif terhadap peningkatan

pelayanan bus Trans- Jakarta, khususnya pada peningkatan waktu tunggu,” ujar pengurus YLKI Tulus Abadi.

YLKI juga menemukan ting-kat kepatuhan pengguna jalan untuk tidak memasuki koridor Trans-Jakarta juga mening-kat. Lebih dari 50% pengguna kendaraan mengaku tidak me-nyerobot jalur Trans-Jakarta.

Namun, hal itu tidak sejalan dengan upaya penegakan hu-kum terhadap pelanggar oleh pihak kepolisian.

Hasil survei menyatakan se-banyak 56% responden meng-aku menyerobot busway karena mereka yakin tidak ditilang po-lisi. Oleh karena itu, penegakan hukum terhadap para penyero-bot itu penting dilakukan agar tidak semakin banyak orang yang masuk ke busway. (J-2)

[email protected]

LINTAS BERITA

Karoseri akan didenda Rp74 juta hingga Rp90 juta per hari bila gagal menyerahkan armada Trans-Jakarta pada 10 Desember 2010.

Polres menyiagakan puluhan polisi untuk mengantisipasi kemungkinan terjadinya keributan.”

Selamat Saragih

MuseniKabag Operasional Polres Metro Bekasi

RUSAK: Sepeda motor melintas di depan halte busway koridor X yang rusak parah di Jakarta Utara, kemarin.

MI/USMAN ISKANDAR