MMP-3 dan TIMP-1

Embed Size (px)

DESCRIPTION

jopjlj;ll

Citation preview

Pengukuran Matrix metalloproteinases (MMPS) dan tissue inhibitor of metalloproteinases-1 (TIMP-1) pada Pasien OA Knee: Perbandingan dengan Osteoarthritis secara umumK. Naito, M. Takahashi, K. Kushida, M. Suzuki, T. Ohishi, M. Miura, T. Inoue dan A. NaganoRheumatology 1999; 38:510-515AbstrakTujuan. Untuk membandingkan level plasma dari matrix metalloproteinase (MMP)-3, MMP-9 dan tissue inhibitor of metalloproteinases-1 (TIMP-1) antara pasien osteoarthritis lutut dengan orang normal, untuk mengetahui apakah derajat osteoarthritis lutut berhubungan dengan pengukuran tersebut, dan untuk membandingkan pasien dengan dan tanpa osteoarthritis secara umum.Metode. Sebanyak 83 perempuan penderita osteoarthritis (pasien OA) diteliti. Level plasma dari MMP-3, MMP-9 dan TIMP-1 diukur dengan menggunakan menggunakan enzyme immunoassays. Dilakukan pengambilan foto radiologi tangan dan lutut bagi semua pasien. Sendi lutut dan tangan dikategorikan dari 0 sampai 4 berdasarkan kriteria Kellgren and Lawrence. Semua pasien OA dibagi menjadi kelompok OA secara general (generalized OA; GOA) (n = 37) dan kelompok OA lutut (Knee osteoarthritis; KOA) (n = 46) berdasarkan kriteria Doherty. MMPs dan TIMP juga diukur pada 19 orang normal.Hasil. Level plasma MMP-3 dan TIMP-1 secara signifikan lebih tinggi pada pasien OA dibanding orang normal. Sebaliknya, MMP-9 lebih rendah pada pasien OA dibanding orang normal. Level plasma dari MMP-3 dan MMP-9 tidak dipengaruhi oleh derajat (grade) OA lutut. TIMP-1 dipengaruhi oleh derajat OA lutut. Level plasma MMP-3 secara signifikan meningkat pada GOA dibandingkan dengan KOA. Sebaliknya, tidak ada perbedaan yang signifikan pada level plasma MMP-9 dan TIMP-1 antara GOA dan KOA.Kesimpulan. Karena level plasma MMP-3 pada GOA lebih tinggi dibanding level plasma MMP-3 pada pasien KOA, maka hal tersebut bisa menjadi indikator yang tinggi bagi whole-joint degeneration.Osteoarthritis (OA) dicirikan oleh hilangnya matrix proteoglycans, fibrilasi permukaan kartilago, dan akhirnya diikuti oleh hilangnya matriks kolagen yang mengekspos/memperlihatkan tulang yang ada di bawahnya. Destruksi progresif pada articular cartilage sebagian besar dianggap sebagai hasil dari kerja sejumlah matrix-degrading enzymes yang dihasilkan oleh kondrosit dan sinovium. Stromelysin (matrix metalloproteinase-3; MMP-3), suatu proteinase netral dengan cakupan subrat yang luas, diyakini sebagai enzim kunci dalam destruksi kartilago. Stromelysin mampun mendegradasi banyak komponen matriks ekstraseluler, termasuk agrekan kartilago, kolagen tipe II, IX, X dan XI, laminin dan fibronektin, sekaligus mengaktifkan interstitial procollagenase (proMMP-1) dan progelatinase B (proMMP-9). Dengan kata lain, MMP-9 (92 kDa gelatinase/kolagenase tipe IV = gelatinase B) mampu mencerna kolagen tipe I, III, dan V, serta gelatins dan kolagen tipe IV, dan juga mendegradasi kolagen tulang. Langkah utama dari penyerapan tulang kembali adalah pelepasan matriks tulang. Osteoklas bertanggung jawab terhadap hal tersebut. Baru-baru ini, adanya MMP-9 pada osteoklas dan perannya dalam proses resorpsi tulang telah dibuktikan. Pada pasien rheumatodi arhtiritis (RA), level serum MMP-3 dan tissue inhibitor of metalloproteinases-1 (TIMP-1) diukur dan terbukti meningkat, dibanding pada pasien OA dan kelompok kontrol. Gruber et al level MMP-9 pada serum pasein RA dan terbukti mengalami peningkatan yang nyata. Walaupun demikian, hanya ada satu penelitian yang menjelaskan hubungan antara level MMP-1, MMP-3, dan TIMP-1 pada serum dengan destruksi sendi pada OA. Mengenai level MMP-9 pada serum, sepengetahuan kami, tidak ada publikasi yang berhubungan dengan pasien OA.Pada pasien OA lutut, peningkatan level MMPs pada katrilago dan sinovium kemungkinan besar adalah penyebab utama degradasi kartilago. Peningkatan level mempengahurhi konsentrasi MMPs baik pada cairan sinovial maupun pada plasma. Walaupun cairan sinovial bisa berguna sebagai petunjuk aktivitas degradasi kartilago pada satu sendi, namun level plasma dari MMPs dan TIMPs juga bisa berguna pada pasien generalized OA (GOA) dan juga RA (yang menyerang beberapa sendi)Tujuan dari penelitian ini, berdasarkan penjelasan di atas, adalah untuk membandingkan level MMP-3, MMP-9 dan TIMP-1 pada plasma antara pasien OA dan orang normal, untuk menyelidiki apakah derajat sendi lutut yang terkena OA berhubungan dengan level tersebut, dan untuk membandingkan level-level tersebut antara pasien GOA dan knee OA (KOA)Metode dan Subjek