Upload
srihannaraisa8946
View
231
Download
3
Embed Size (px)
DESCRIPTION
mo
Citation preview
I. RINGKASAN KASUS
Darden Restaurants memerlukan rantai pasokan yang dapat melayani lebih dari
300 juta hidangan setiap tahun. Strategi Darden adalah keunggulan operasi. Jim
Lawrence yang merupakan wakil presiden memiliki tugas untuk memastikan
keunggulan bersaing melalui rantai pasokan Darden.
Darden mempunyai empat rantai pasokan yang berbeda. Pertama ialah
“Smallware” yaitu untuk barang-barang seperti kain linen, piring, perlengkapan
makan, dan peralatan dapur. Seluruh Smallware diterima oleh Darden di gudang
Darden Direct Distributiondi Orlando, Florida. Dari gudang ini, Smallware
dikirimkan dengan menggunakan truk ke 52 restoran Olive Garden, Red Lobster,
Bahama Breeze, dan Seasons.
Kedua, produk-produk makanan beku, kering, dan kalengan ditangani secara
ekonomis oleh 11 pusat distribusi Darden di Amerika Utara yang dikelola oleh
para distributor besar makanan AS, seperti MBM, Maines, dan Sygma. Ketiga,
rantai pasokan makanan segar yang hanya bertahan dalam hitungan hari, termasuk
produk-produk susu, hasil bumi, dan daging. Rantai pasokan yang ketiga ini
bersifat B2B.
Rantai pasokan yang terakhir adalah makanan laut, di sini Darden telah
mengembangkan pemasok Independen untuk ikan salmon, udang, ikan tilapia,
kerang, dan ikan-ikan segar lain yang diawasi oleh para perwakilan Darden di luar
negeri untuk memastikan kualitasnya. Produk segar ini diterbangkan ke AS dan
dikirimkan ke 16 distributor di 22 lokasi untuk pengiriman ke restoran secara
cepat.
Jawaban no 1
1. What are the advantages of each of Darden’s four supply chains?
a) Central Distribution for Smallware
Dalam hal ini, Smallware merupakan peralatan dan perlengkapan restoran
Darden, seperti linens, dishes, tableware, kitchenware, juga silverware. Produk-
produk tersebut (non-food product) dipasok oleh salah satu supplier Darden yang
kemudian oleh Darden disimpan di fasilitas gudang (warehouse), yang mana
bertempat di Orlando, Florida. Selanjutnya, bila ada salah satu restoran Darden
yang membutuhkan produk smallware ini, barulah dari fasilitas gudang tersebut
diantar ke restoran itu dengan menggunakan truk.
Oleh karena itu, dengan diterapkannya sistem distribusi terpusat untuk
produk smallware ini, Darden dapat memanfaatkan keadaan cost effectiveness,
yang mana Darden hanya menggunakan satu gudang (warehouse) saja untuk
memenuhi kebutuhan penyimpanan seluruh produk smallware bagi restoran-
restorannya. Implikasi dari keadaan ini, Darden dapat meminimalisir pengeluaran
biaya untuk material handling atau pun storage cost dari produk smallware-nya
secara efektif (low cost).
Disamping itu, Darden juga dapat menghindari kemungkinan timbulnya
biaya fluctuation stock (persediaan yang diadakan untuk menghadapi fluktuasi
permintaan konsumen yang tidak dapat diramalkan). Mengapa demikian? Sebagai
contoh, sebut saja salah satu restoran Darden (di lokasi A) mengalami
peningkatan penjualan (permintaan konsumen meningkat). Hal ini berarti
kebutuhan akan produk smallware di restoran ini pun turut meningkat.
Dikarenakan Darden memiliki distribusi terpusat-tempat penyimpanan produk
smallware semua restorannya-maka produk smallware itu pun dapat langsung
dikirim/diantar ke restoran Darden tersebut (lokasi A). Dengan kata lain,
kebutuhan produk smallware ini pun dapat terpenuhi tanpa harus mengeluarkan
biaya untuk menghadapi fluctuation stock.
Selanjutnya, distribusi terpusat ini juga menciptakan keadaan economies of
scale. Hal ini dikarenakan produk smallware untuk semua restoran Darden
merupakan produk standar yang telah ditetapkan Darden (produk nya sama antara
satu restoran dengan yang lain); sehingga untuk memenuhi kebutuhan seluruh
restorannya, Darden akan membeli langsung dalam jumlah yang banyak, dan
tentunya harga belinya pun menjadi lebih murah.
Terlepas dari uraian di atas, distribusi terpusat ini ternyata juga memudahkan
aktivitas manajemen persediaan. Hal ini dikarenakan seluruh persediaan produk
smallware hanya terpusat di satu gudang saja, sehingga tentu akan memudahkan
dalam hal mengontrol dan mengawasi, serta mengelola persediaan yang ada.
b) Darden Direct Distribution
Terkait dengan produk Frozen, Dry, dan Canned Food, Darden mempergunakan
pihak ketiga untuk menangani urusan logistiknya. Hal ini dimaksudkan agar
Darden dapat lebih focus pada core competencies-nya, sehingga Darden
memutuskan untuk urusan warehousing dan transportasinya ditangani oleh pihak
ketiga yang telah dipercaya. Namun, Darden tetap melakukan kontrol dan
pengawasan terhadap pihak ketiga tersebut. Adapun keuntungan dari penggunaan
food distributor ini adalah kemudahan dalam hal manajemen persediaan, juga
untuk urusan penanganan. Dengan menggunakan pihak ketiga ini, Darden tidak
perlu menanamkan investasi uangnya pada alat-alat transportasi seperti truk,
selain penanaman modalnya cukup besar, diperlukan juga penanganan produk
secara benar, misalnya temperatur yang perlu dijaga agar produk makanan
tersebut tetap berkualitas selama produk didistribusikan.
c) Fresh Food Supply Chain (Independent Supply Chain)
Dalam hal produk fresh food (dairy products, meat), Darden memanfaatkan
pemasok lokal (B2B-Business to Business). Hal ini dikarenakan Darden ingin
menyediakan produk makanan yang memiliki cita rasa lokal, sehingga akan
menarik minat lebih banyak konsumen. Selain itu, dengan kondisi supplier lokal
yang demikian, Darden dapat menghindari biaya persediaan (no inventory cost),
karena menerapkan sistem JIT (Just-in-Time). Terkait dengan hal tersebut,
dikarenakan produk fresh food ini mengutamakan keadaan yang masih fresh
(segar), sehingga dengan memanfaatkan pemasok lokal, tentu saja produk ini
dapat dikirim/diantar secara fleksibel (karena dekat lokasinya), yang pada
akhirnya produk tersebut dapat dihidangkan ke konsumen dalam keadaan yang
masih sangat segar dan berkualitas.
d) Seafood Supply Chain
Akibat adanya larangan hukum dari beberapa negara, Darden tidak dapat
melakukan penangkapan ikan atau pun hewan laut lainnya. Oleh sebab itu,
Darden menjalin hubungan dengan pemasok seafood independen internasional
(secara global) untuk memenuhi kebutuhan seafood-nya. Hal ini pun ternyata
cukup menguntungkan bagi Darden. Selain dapat menghindari risiko larangan
penangkapan ikan di beberapa negara, Darden juga dapat menghindari fluktuasi
harga ikan di pasar terkait. Namun, hal yang utama adalah Darden dapat menjaga
kualitas ikan (seafood) yang akan diolahnya karena dikirim oleh supplier
terpercaya.
II. LESSON TO LEARN
Persaingan tidak hanya terjadi antar perusahaan tetapi juga pada supply chain.
Untuk beberapa perusahaan, supply chain menentukan suatu porsi yang
proporsional dari biaya produk dan kualitas, seperti oportunitis untuk diferensiasi
dan kepekaan. Lima strategi supply chain: (1) supplier yang banyak, (2) supplier
yang sedikit, (3) integrasi yang vertikal, (4) jaringan keiritsu, dan (5) perusahaan
virtual. Manajemen supply chain yang baik dapat menyediakan suatu kesempatan
strategi yang bagus untuk competitive advantage.