Model Dna Strategi Bimbingan Konseling

Embed Size (px)

DESCRIPTION

BK

Citation preview

  • 5/24/2018 Model Dna Strategi Bimbingan Konseling

    1/2

    A. Model Bimbingan Konseling Dan Pola Dasar BimbinganModel-model BK dikembangkan oleh orang tertentu untuk mengahdapi tantangan yang timbul dalam

    kehidupan masyarakat dan lingkungan pendidikan sekolah di AS.

    Frank Parsons yang menciptakan istilah Vocational Guidance yang menekankan ragam jabatan bimbingandengan menganalisis diri sendiri, analisis terhadap bidang pekerjaan, serta memadukan keduanya dengan

    berfikir rasional dan mengutamakan komponen bimbingan pengumpulan data serta wawancara konseling.

    William M. proctor, (1925) yang mengembangkan model bimbingan mengenalkan dua fungsi yaitu fungsipenyaluran dan funsi penyesuaian menyangkut bantuan yang diberikan kepada siswa dalam memilih program

    studi, aktivitas ekstrakurikuler, bentuk rekreasi, jalur persiapan memegang sesuai dengan kemampuan, bakat,

    minat dan cita-cita siswa.

    John M. Brewer, (1932) yang mengembangkan ragam bimbingan seperti bimbingan belajar, bimbinganrekreasi, bimbingan kesehatan, bimbingan moral dan bimbingan perkembangan. Model ini tidak hanya

    mengenai bimbingan jabatan saja.

    Julius Menacker, (1976) model ini menekankan usaha mengadakan perubahan dalam lingkungan hidup yangmenghambat perkembangan yang optimal bagi siswa.

    Berdasarkan pendapat para ahli diatas disimpulkan bahwa BK tidak hanya menekankan ragam jabatan

    saja melainkan juga mengembangkan ragam bimbingan dalam memberikan bantuan kepada kepada siswa.B. Pola - Pola Bimbingan

    Menurut hasil analisis Edward c. Glanz, (1964) dalam sejarah perkembangan pelayanan bimbingan di

    institusi pendidikan muncul empat pola dasar sebagai berikut:

    1. Pola generalis, bahwa corak pendidikan dalam suatu institusi pendidikan berpengaruh terhadap kuantitasusaha belajar siswa dan seluruh staf pendidik dapat menyumbang pada perkembangan kepribadian masing-

    masing siswa.

    2. Pola spesialis, bahwa pelayanan bimbingan di institusi pendidikan harus ditangani oleh ahli-ahli bimbinganyang masing-masing berkemampuan khusus dalam cara pelayanan bimbingan tertentu sperti testing

    psikologis, bimbingan karir dan bimbingan konseling.

    3. Pola kurikuler, kegitatan bimbingan di institusi pendidikan diusulkan dimasukkan dalam kurikulum pengajarandalam bentuk pengajaran khusus dalam rangka suatu kursus bimbingan.

    4. Pola relasi-relasi manusia dan kesehatan mental, orang akan lebih hidup bahagia bila dapat menjagakesehatan mentalnya dan membina hubungan baik dengan orang lain.

    C. Pendekatan Dan Strategi DasarRobert H. Mathewson (1962), ada tujuh strategi dasar Bimbingan, yaitu.

    1. Edukatif vs DirektifBK membantu individu menentukkan pilihannya sendiri vs penentuan diagnosis disertai rekomendasi.

    2. Kumulatif vs PelayananBK bersifat kontinyu, vs hanya perlu pada saat tertentu.

    3. Evaluasi Diri vs Oleh Orang LainBK membantu individu menemkan diri atas prakarsa sendiri vs banyak memberikan tanggapan, saran karena

    siswa dianggap butuh.

    4. Kebutuhan Individu vs Kebutuhan Lingkungan5. Penilaian Subyektif vs Penilaian Obyektif6. Komprehensif vs Berfokus Pada Satu Aspek7. Kooordinatif vs Spesialistik

  • 5/24/2018 Model Dna Strategi Bimbingan Konseling

    2/2