17
Iur!3sX HWYKffiPA lnovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Model Hubungan faktor penyebab kelemahan fisik gangguan otot

Embed Size (px)

Citation preview

Iur!3sX

HWYKffiPAlnovasi Penelitian, Pendidikan dan Pembelajaran Sains

Mode] Hubungan Faktor PenYebab

Keluhan Fisik Gangguan Otot Dan Sendi

Pada Operator KomPuter

AseP Suryana Abdurrahmatturusan Biologi FMIPA Univetsitas Negeri Gorontalo

AbstracJ:The computer operdors are ofien have a ptrysical complains in many area of their bofu

caused by muciloscelital disorder afier fulfill their job. It is influenced by general characteristic

of the operator, balance of antlropometry andwork station andwork organization- However thete

i, no iompfn hensivelly research which explore the relationship between causing Jfutors to o

ptrysical iomplaint, thin the research has been done to arrange a relationship moful of causing

f had +een-done -to-200-eomP*r-operatori,

*ile, ,onge isge between 25-40 year; old healty and did not using o glasses- A valid

and reliable ASATMAW instrument wcts orranged before data collecting. Furthermore, this

instrument used to collected data of a general characteristics of computer operator, an

antlropometrical balance (KA), the work organization (OK) and a subiectively pltysical

"o.ptrirXt (KS). I;actate analyer used to measured a concentration of blood lactate as an

objectively phyiical complaints. The result shown that a conceriration of blood lactate was still in

o-ror oi threshold buithere wos an effecl to subjectively complaint. Dala analyed 14'ith SEM

produced the relotionship model with tlelormulation : KS : 0.30 (KA) + 0.46 (OK)

Conclusiory tle ielationship model of cousingfactors a subjectively physical complaint to

the computer oryrstor could be wranged by using tlre ASATMAW instrument. Suggestion, it istvcessstry to re atrctnge ofwork organization andwork station

Keywords: subjeetiryety physicat eomplaittt, obieetively plrysicd compleint,

muscul osce let al di s order s

Operator komputer dalam melaksanakan Hasil penelitian Sumekar (2006)

pekerjaannya serilrg tidak memperhatikan ber- menyatakan bahwa sebanyak 65 dari 77

bagai faktor yang bisa mengganggu kenyamanan responden (84,4o/o) bekerja dengan posisi duduk

mauprm kearnanan tubutr mereka. Selain itu para yang baik saat bekarja dengan kompnter

operator tersebut sering bekerja untuk jangka sedangkan 12 responden (l5,6yo) duduk dengan

.rufru yang panjang demi menyelesaikan posisi yang tidak baik. Selaqiutnya diperoleh

sejurrlatr pekerjaan yang dibebankan kepada data bahwa responden yang menyatakan adanya

mereka. keluhan nyeri punggung terjadi sebanyak 4l,5yo

Hal tersebut sering menimbulkan berbagai pada responden yang bekerja dengan posisi

masalah bagi kesehatan dan keselamatan tuhltl. duduk baik dan 91,7o/o pada respo*rden yang

Hawlett Packard Development Company (2007) bekerja dengan posisi duduk tidak baik.

menyatakan bahwa mengetik dengan komputer Hawlett Packard Develompent Company

untuk jangka waktu yang panjang, pengaturan (2007) manyatakan bahwa 69,1 oA para operator

stasion kerja yang tidak benar, kebiasaan kerja bekerja melewati beban dan durasi kerja dari

yang kelirq kondisi lingkungan atau iklim kerja yang sudah ditetapkan. Hal ini menyebabkan

serta hubungan kerja yang membuat stres, atau timbulnya berbagai permasalahan terhadap

masalah kesehatan pribadi lainnya, dapat operator baik dari segi penurunan kesehatan

dikaitkandengankecederaan. tubuhnya maupun penunrnan produktifitas

@2014 by Department of chemistrY,

Gorontalo State University - lndonesia

Jurnat Entropi Volume 9 Nomor 2 Agustus 2014 (PP. 889-903)

tnovosi Penelition, Pendidikan don Pemfuloiaron Soins

890 JURML ENTROPI VOLUI,IE 9 NOMOR 2 AGT'SIUS 2OI{Inovasi Penelitian, pendidikan don pembelojoran Sains

kerjanya. Semua itu ditimbulkan akibat adanyakelelahan pada operator.

Berbagai penelitian telah dilakukan untukmelihat hubrmgan faktor penyebab denganberbagai keluhan yang ditimbulkan olehnya.Penelitian tersebut menggunakan beberapamodel instrumen telah dikembangkan untukmelihat hubungan tersebut. Beberapa modelinstrumen yang telah ada di antaranya disusunoleh:l. Martin Rollad pada tahun l9g3 telah

mengembangkan suatu kuesioner yangditurunkan da/, Siclmess Impact proJiles,dikenal dengan Rolland-Morris DisabilityQuestionaire atau RMDe yang dapatmorgidentifikasi adanya gangguan otot dansendi pada tulang belakang bagian bawah ataulow backpain.

2. John O'Brian pada tahun 1976mengembangkan model instrumen OswestryDisability Index atau ODI yang memilikitujuan sama yaitu untuk mengidentifikasikeluhan akibat gangguan otot dan sendi padatulang belakang bagian bawah.

3. Hildebrandts pada tahun 2O0lmengembangkan Dutuh Masculo_sceletalQaestionnaire yang memiliki tujuan hampirsama dengan model RMDe tetapi ditambahdengan keluhan yang terjadi di daerah leher.

4. Rosenthal pada tahun 2003 mengembangkanHidden Markav Models dengan berdasarkanpola yang terekam oleh elelfrromiograf untukmelihat munculnya gejala kelelahan otot padapekerja.

Namun demikian, model instrumentersebut belum memuat pertanyaan yang bisamenggambarkan berbagai faltor yang dapatmenimbulkan keluhan akibat gangguan otot dansendi secara menyeluruh. Hasil penelitian yangdilahrkan selama ini hanya mengungkaphubungan sejtrmlafu faktor penyebab dengansebagian keluhan yang dirasakan di beberapabagian tubuh tertentu.

Perlu dikembangkan penyusunan suatumodel instrumen yang lebih komprehensifdengan memuat berbagai faktor penyebab yangakan dikaitkan denganjenis keluhan fisik akibatgangguan otot dan sendi yang muncul di

berbagai bagian tubuh. Instrumen yangdikembangkan juga harus mampu memberikangambaran sec:ra jelas besarnya risiko seti4bagran tubuh yang mungkin akan mengalmikeluhan fisik akibat gangguan otot dan sendi.

Untuk itu pada penelitian ini disusun drdigunakan model instrurnen ASATMAW yqmerupakan alcronim dari Asep SuryanAbdurrahmat, Tri Martiana dan Arief Wibowo-

Instrumen yang disusun memuat durbagian utam4 yaitu bagian pertama merupakrinstrumen observasi untuk melihat kondisiantropometri pekerja dengan stasion kerja yarydigunakan. Pada bagian kedua instrumen tersebutberisi sejumlah pertanyaan yang bertujuan untutmengumpulkan informasi dari pekerja tentaryorganisasi kerja dan keluhan akibat ganggu@otot dan sendi yang mereka alami akibdpekerjaan yang mereka lakukan. Instrumen yangdisusun telah memenuhi persyaratan uji validitasdan reliabilitas sehingga layak untuk digunakan.

perlu dilakukan suatu penelitian yangkomprehensif untuk melihat keterkaitan sejumlahfaktor penyebab baik karakteristik umumoperator, ukrran antropometri operator, modelkursi dan meja yang digunakan serta organisasikerja terhadap munculnya keluhan fisik akibagangguan otot dan sendi yang diderita oleh paraoperator komputer.

MetodePenelitian ini merupakan . penelitian

observasional yang berdasarkan teknik

Berdasarkan pemaparan tersebut make

pengambilan data menrpakan_jmiscross-sectional.

Populasi yang digunakan dalam penelitianini ialah operator komputer yang bertugas diseluruh satuan kerja pemerintah daerah atauSKPD propinsi Gorontalo. Jumlah total populasiadalah sebanyak 320 orang dengan besar sampelyang digunakan adalah 200 orang.

Adapun yang menjadi sampel dalampenelitian ini harus memenuhi kriteria inklusisebagai b€rikut : pegawai tetap, berjenis kelaminlaki-laki, tidak memiliki riwayat penyakitkhusus, telah menjadi operator komputerminimal I tahun, usia antara ZS_40 tahun, tidak

Eggnakan komputer dekstop suara (dB)

mitor 1280 x 800 pixels, jenis

tn*kan dalam bekerja ialah arial

h[fll.hrmen Penelitian

' tq!* pfiama dalam penelitian ini

Eiun seperangkat instrumen

Fg ),ang komPrehensif. Setelah

Lur ini mengalami uji coba

2lrtry, uji coba pertama dilakukan

rrFdeh konstruk dan keabsahan atau

ctr kehandalan atau reliabilitasEschtr yang dilakukan dengan

ji ftrelasi Cronbach alpha.frr-Fqra dilakukan Confirmatory

"rys (CFA) untuk mengukur validitas,ffih fui setiap indikator yang menjadi

ffi rifts dri setiap variabel latennya.

hllUsupulan DataIEEgrIm data dilakukan setelah

ff E&fE ten izin dari Kesbanglinmas

ft earis Da€rah Propinsi Gorontalo serta--- q'd izin (ethical clearence) dariHi GradPM Unair. Penelitian ini akan

,h di satuan kerja pemerintah daerah

l[$f hrpinsi Gorontalo selama 6 bulan yakni

| -' hh Maret 2012 sampai dengan

rqF*Gr2012.SArltuir

Tchik analisis data dilakukan dengan

nEr&n PAh Analysis untuk melihat

Hr b€ftagai variabel laten yang dilakukan

mrim*h melalui model analisis structural

+frr deling (SEM) dengan menggunakan

E![ koryuter. Semua pengujian hipotesire@ap<0,05.HhditianH pfrtian dapat dilihat pada tabel berikut :

H l. Kondisi Ildim di Ruangan OperatorKmputerdi SKPD Provinsi GorontaloPadaTahun 2012

Asep Suryana Abdunahmat ... 891

MNel Hubungan hhtor Pelryebab Keluhan Fisik...

Tabel2. Distribusi Kriteria Indets Massa Tubuh(trvlT) Operator Komputer di SKPDProvinsi Gorontalo PadaTahrm 2012

Kriteria IMT Frekwensi. PersentaseKurangNormal

OverweightObesitas

0699932

0,0034,5049,5016,00

No

100,00

Keterangan:

Kurang : nilai IMT di bawah 17,0O

Normal :nilailMT 17,00 -24,99Overweight : nilai IMT 25,00 -29,99Obesitas : nilai IMT di atas 30,00

Tabel 3. Ukuran Stasion Kerja OperatorKomputer di SKPD Provinsi Gorontalo

Pada Tahun 2012llkuran Rata- SD

Antrooometri rata

I Tinegi sandaran 52,00 0,00 52,00 52,00(cm)

2 Sudutbokong 85,00 2,12 80,00 94,00/o\

3 Tinggi alas 41,00 1,87 39,00 47,00duduk (cm)

4 kbr alas 22,10 z,ffi 20,00 24,00duduk (cm)

5 Sudut luhrt f) 114,0 2,21 90,00 126,0

6 Tinggi sandaran 22,20 2,02 10,00 23,00lenmn (cm)

7 Pmjang sanda- 31,80 1,90 22,W 33,00ran lensan (cm)

8 l*barsandaran 5,40 l,l2 5,00 7,00lengan (cm)

9 Sudutsiku(") 101,0 224 75,N 135,000

fqmen Rata-fkn rata

Min. Maks.

hbing 22,50 1,72 21,30 24,E0t-fcfrrrrq*aban 61,30 2,93 58,50 63,20

{r}Ea0ux) 1130,00 25,67 1040,00 1220,00Idisingan 47,00 5,21 42,00 52,00

0,00 4,00

I Tinggi meja(cm)

68y'0 228 66,00 72,00

2l-ebmmeia{cm) 66-40 226 50-00 7l-003 Lebr

penyanggatelapak kaki(cm)

9,ffi 2,23 0,00 10,00

Meja-Kursi

kursi (cm)2 ktak rnonito,r

I0

[,ebar

Penyanggatelapakkaki(cm)

3,00 2,27

c. Jarak monitorkemata (cm)

57,70 1,33 55,00 61,00

mata

892 JURML ENTROPI VOLUI'E 9 NOMOR 2 Ad'STUS 2Ot4Inovosi Penelitian, Pendidikon don Pembelajaran Sains

Tabel 4. Kategori, Skoring dan Persentase UnhrkUkuran Sudut pandang Mata SudutPandang Kepala dan Jarak Mata keMonitor Para Operator Komputer diSKPD Propinsi Gorontalo Pada Tahun2012

No Besar Ukuran Kategori Skoring o/o

I Sudutpan-

dang mata(')10,00 -12,13 Normal 12,00

12,14 - 1427 hampir

normal

18,00

14,28-16,41 kurang

normal

23,00

16,42-18,55 tidaknormal

27,40

18,56 ke atas sangat

tidaknormal

20,00

Total 100,00 l0

IISudutpandang

kepala (')

Tabel 5. Ukuran Antropometri OperatrKomputer di SKPD PropinsiPada Tahun 2012

No Ukuran Rata- SD Min lv{ak3

Berdiri:badan 13 I

i siku l0l-43 2.s2 IITinggi gg,7o l,gg 70,00 lot

Lebar bahu 25Lebar 42,O0 40,00

Panjanglengan dan

72,80 61,00

Panjang 53,10 2,14 43,00

43,15 2,11 40,00

dan iariPanjangjangkauan

64,3s 2,21 58,00 72,,W

Lebarjangkauan

169,43 1,94 154,00 179,

11,00 t2

I,J

Berat badan

67,0017,00 Duduk:

Tinggi badan 76,83 2,12

bahu 11

Tinggi 44,94 1,87 40,00 48,00

39,00 Tinesi lutut 5 4tPanjang kaki 45,13 2,15 42,00 48,00

9,00

1

zJ

n

10,00- 12,13 Kategori

12,14 - 1427 hampirnormal

14,28-16,41 kurang 3 24,00

normal

16,42- 18,55 tidaknormal t

5

6

Di atas 18,56 sangat

" tidaknormal

Panjang kaki 44,65 2,17 40,00 46,00Bawah

Tabel 6. Angka Konversi dan Persentase Sudut

Bokong, Sudut Lutut dan Sudut Siku OperatorKomputer di SKPD Provinsi Gorontalo Pada

18,00 Tahun 2012

No Ukuran Kategori NilaiKonversi18,00

29,00-91.9 Normal

21,0091,8 - 83,7 hampir

normal83,6 -75,6 kurang

normaltidak normalsangat tidak

normal

Total 100,00

3 Jarak mata ke

-rnonitor (cm)_

60,0-65,4 Kategori 14,00

65,5 - 69,9 hampir

normal

71,0 - 76,5 kurang

normal

76,6-82,O tidak

normal

82,1 ke atas sangat

tidaknormal

t2

Total 100,00

67,5 - 59,4

Total

2 Sudutl;;i90* 100 Nonnall0l - l12

***r,*,0,1ffi i'ffiiff iffiIlf;;iff_cukup

n3 - 124

menggangguada keluban dan 3,01_ 4,00sudah

7,00kurangnormal mengganggu

ada keluhan dansangat

tidakadakeluhan 0,00_ 1,00ada keluhan tapi l,Ot_Z,OO

menggangguada keluhan dancukupmenggangguada keluhan dansudahmenggangguada keluhan dansangat

1,01- 2,00 0 o,o0

136 68,00

401- 5,00 0 o,oot25 - 136

normal

1 Srrut-ffi90 - t00101 - 112

8 4,00o qoo

137 - t4s sangat tidak

2,0r- 3,00

3,01-4,N

s7 28,50

r35 67,50

t2s-r:,c tidaknorm?3 1,00

l0oonormal

4,01_5,00 0 o,ooT. bel 7 . Kategofi ,Rentang Skor, Ir?rwensiZanPersentase Durasi, Waktu frti*fruf i* ;;;I:^1lf:r.. Komputer di sKpD *rr,*;

0 0J017 g,50

20 10,a0134 67,W

Gorontalo pada Tahun 201 2

0,00- 1,00

tidak adakeluhan

adakelulwtapitidakmengganggu

ada keluhan dancukup

mengganggu

ada keluhan dansudah

mengganggu

ada keluhan dansangat

mengganggu

000- o,oo 29 14,50

, h-r bagrnnpunggung:

o*upsering i,oi _i:# :9 5,oosering - ril_1;6 ;; ;*,tr

"aoeat s.rms " 4or _ s,oo I ii ss,oo

nngan l-01 _2;00 i z,SOcukup berat z.or _s,dd ,i D,wberut :.or _ +,dd ;; ,,noo

erkuplamalama

ngatl66nA

tidak adakeluhan

t,ol _2,002,01-3,w3,01-4,W

2$1-3,00

3,01-400

4,0t- 5,00

82 41,00

89 44,50

0 o,oo

tidak adakeluhan

ada keluhan apitidakmengganggu

ada keluhan dancukup

mengganggu

ada keluhan dansudah

0,00_ 1,00

1,0LL2,00

2,01-3,M

3,01- 400

3 1,50

0 o,oo

0,50

196 9&003*","t;5,::"^*:it IpTrTe: Frekwensi dan per-

#lfr#l*:$bj"ktir-op;;;;;ffiff "J;mengganggu

ada keluhan dansangat 4'ol-5'oo o o,oo

uoak ada 0keluhan Loo- l'oo o o,ooada keluhan tani Itidak l,0l _ 2,00 0 o,oo

Frek.

0,00-1,00 0 0,00ada keluhan tanitid,r;;ffiffiL t,ot- 2,oo o o,ooaoa keluhan dan 2,01_ 3,00 64 32,00

I

Total

894 JURNAT E}ITROPI VOLUME 9 NOiIOR 2 AGI'STUS 2014rnovasi pmelition, pendidikan ao, piititriiii'soio,

ada keluhan aan -ZptlJE'cukupmenggangguadakeluhan dan 3,01 -4,00sudahmenggangguada keluhan dan 4,01 -5,00sangat

Tabel g. Hasil Analisis Konfirmatori VariabelManifes Terhadap Variabel Laten

Yd{d @Manifest Latenffi

Isirahat _+ Organisasi

Durasi Kerja __) Orenisasi < 0,05

Kenaikan

-> Kelehaban < 0,05Asam Laktat

MSD-Leher ---+ Keluhan < 0,05

MSD-Bahu

-) Keluhan

MSD.

-> 5"l$ylKeluhan < 0,05

_-> Keluhan 0,35 < 0,05

0,87 < 0,05

MSD-Kaki -

Kailanf

0,60 <0,05

Setetahdil@hasilnya menunjukan bahwa masih ,"*u*variabel yang harus dihilangkan karena tidak

< 0,0i

Usia __> Karakteristik 0,42umum

Antopometri __) Keseimbangan 1,00 < 0,0tStasion

0,00- 1,00 5 2,50 Aotopometri _> Keseimbangan l,l9 <0,05

l,0r -0,00 0 Beban Ke{a

-> Organisasi < 0,05

9 4,5A

191 95,50

0 o,ooI,00

oJ9

tidak adakeluhanada keluhan tapitidakmenggaDgguadakeluhan dancukup 2,01 -3,00menggangguadakeluhan dansudah 3,01_4,00menggangguada keluhan dan

1,00

l,o3

ofr1,00

ll0,o

1,u

tJ3

0Jt-

radgat- 4;01_5,00_ _ * _ {_-000

tidak ada keluhan e00 - I,fi) 18adakeluhantapi l,0l _2,00 0tidakmenggangguadakeluhan dan 2,01 -3,00 lg2cukupmerggangguadakeluhandan 3,01 -4,00 0sudah

58 2g,N

137 68,50

91,00

0,00

9,000,00

MSD-PrmggMSD-PinggaMSD. Keluhan

Subiektif-+mer ggangguada keluhan dan 4,01 _5,00 0 0,00sangatmengganggu

fengu;ian@dengan m6nguji kelelahan oUy.rcif Oir" *UO",oan adanyd kenaikan konsentrasi asam laktatdalam daratr para operator. Dari hasil pengukuranmenunjuHran bahwa rala'_tata operatormengalami kenaikan konsenfasi asam laktatsebesar 4,3 mg/rnl darah dengan nilai standardeviasi 0,21. Kenaikan konsentasi asam laktatdarah paling kecil adalah sebsar 3,5 mg/rrldarah, sedangkan kenaikan yang tertinggi adalahsebesar5,5 mgmldarah.

Analisis terhadap data untuk uji validitasdan reliabilitas instrumen penelitian dilakukanmelalui uji Cronbach Alpha. Hasil analisismenunjukan bahwa seluruh pertanyaan dalaminstmrnen telah memenuhi laiteria valid danreliabel yang ditunjukan dengan nilai mendekati1,00.

menunjukan angka yang signifikan yaituhubungan antara variabel karakteristik umumdengan variabel. kelelatran objektif sebagaimanifestasi dari keluhan objektif dan hubunganantara variabel kelelahan otjektif terhadapkeluhan subjektif. OIeh karena itu dilalok;revisi analisis konfirmatori yang kedua denganmenghilangkan variabel karakteristik umum rtenvariabel kelelahan objektif.Tabel 10. Hasil Analisis Jalur Antar VariabelLaten

_Xl:srlgn Endogenrei-rEr-=Totr-umum Objektif

antopometri Objektif

-Organisasi_I(erju objektif

lftopometri Subjektif

qchif

u-rn Subjektiffcimban

*"rrr*,n}ff f,i'ffi,#i!,lj,#"/ii,ff .Model hubungan selengkapnya tentang

berbagai faktor penyebab denlan indikatornyaterhadap munculnya keluhan akibat gangguanotot dan sendi serta besarnya kuat hubungantersebut dapat dilihat dalam gambar 5.2. Dapatdilihat bahwa ukmemiliki r.oot iuuf, *ilH*H' r:*fr?merupakan bobot nilai variabel manifes tersebutterhadap variabel latennya yaitu variabelkeseimbangan antropometri, sedangkan ukuranantropometri stasion memberikan kontribusi ataubobot yang Iebih kecil yaitu sebesar 9I %terhadap variabel latennya. Sementara itr,variabel manifes durasi kerja dan istirahat kerjamemiliki bobot sebesar g7 o/o serta variabelbeban kerja memiliki bobot sebes ar 97 %terhadap variabel latennya yaitu organisasi kerja

Berbagai variabel manifes yang menyuunvariabel keluhan subjektif juga memititi Ueruranbobot yang berbeda satu dengan tuiooyu.

-Keluhan akibat gangguan otot dan sendi di

bagian leher memiliki bobot tertingggi yaitusebesar 9l o/o, selanjutnya di bagiar;ngganglbesar t9 %o,bagjanbahu sebesar Al ir,{agian!:U"* sebesar 44 o/o, bagian p*gg*g'r"b".*39 o/o, bagian lengan sebesar l+ il" ai frgi*tungkai sebesar 27 %. OIeh karena bobot yangdimiliki di setiap bagian tubuh berbeau _uf.ukeluhan atau rasa sakit yang akan dialami disetiap bagian tubuh juga akan berbeda

Subjektifolehkarenam@

ftk yalid maka dilakukan revisi analisi* latr.lgn menghilangkan indikator usia 'pada

riabel karakteristik utnum pekerja dan variabelHhan objektif atau keluhan objektif. Hasilrrisi menunjukan masih ada hubungan variabelpg tidak signifikan yaitu antara karalcteristikGrn pekerja dengan adanya keluhan subjektif34 dialami oleh para operator komputer. Olehhera itu perlu dilakukan revisi analisis jalurftrobati dengan menghilangkan variaUeltatteristik umum pekerj a.

KeluhanSubjektif

_ Terhadap Keluhan SubjektifSecam matematis dapat kita katakan:Keluhan Subjektif : 0,30 KA + 0,46 OK

KA : Keseimbangan AntropometrioI(: Organisasi Kerja

menyangkut kuatnya rasa saki! lamanya rasasakit tersebut akan dirasakan serta berapa seringkeluhan rasa sakit tersebuf muncul

Cambar l. Model Hubungan Faktor penyebab

G@l,83.2\,zIodelEul,ungeFaktorPenyel>al>.Indi,<etoey.o*=ffi,bjet<tif

896 JURML EIITROPI vOLUitE 9 l{OtrtoR 2 AGUSruS 2014Inovosi Penelitian, Pendidikan dan pembelojaran Soins

Pembahasan

I. Iklim Lingkungan KerjaPatterson (2002) menyatakan bahwa Iklim

di lingkungan tempat bekerja merupakan salahsatu faktor penting yang menentukanproduktifitas kerja. Pekerja akan menasa nyamanmelaksanakan tugasnya apabila berada di suatutempat dengan iHim yang cukup optimum.Apabila iklim lingkungan keda tidak sesuai

dengan kebutuhan maka efektifitas dan efisiensipara pekerja akan terganggu.

Hasil pengamatan dan pengukuranmenunjukan bahwa seluruh SKPD propinsiGorontalo telah mengatur iklim lingkungan kerjapara operator dengan baik. Suhu udaradi lingkungan kerja operator komputer beradapada kisaran yang direkomendasikan olehGrandjean (1988) raitu dalam rentang 20oC -25"C. Hal ini disebabkan setiap ruangan operatorkomputer telah menggunakan pengatur suhuberupa air conditioner (AC). Penggunaan ACjrrga menyebabkan kelembaban udara yang adadi setiap ruangan operator komputer berada padakisaran yang direkomendasikan sebesar antara 40

- 65%.

Besarnya intensitas cahaya di ruanganoperator komputer juga sudah cukup memadaiyaitu bearada pada kisaran antara 1000 - 1400lux. Hal tersbbut disebabkan oleh pengaturancahaya ruangair operator yang memiliki cukupjendela sebagai sumber cahaya ditambah denganpenerangan dari lampu TL pada beberapa titik dibagian atas rirangan.

?enyebaran cahaya di seluruh ruanganrelatif sama sehingga antara bagian satu denganlainnya di ruangan tersebut tidak memilikiperbedaan intensitas cahaya yang mencolok.Kisaran perbedaan intensitas cahaya di dalamsuatu ruangan operator komputer hanya berkisarantara 25 - 40lux. Hal ini menyebablan operatorkomputer tidak mengalami kesulitan untukmembaca atau melihat setiap benda disekelilingnya.

Grandjean (1988) menyatakan bahwatingkat kebisingan dalam suatu ruangan kerjatidak boleh melebihi 60 db sebab pada angka

tersebut operator mulai merasa terganggukehilangan konsentrasi terhadap pekerjaannya

Besarnya tingkat kebisingan dioperator komputer sangat bervariasiwaktu. Hal ini disebabkan adanya kebiyang bersifat terputus-putus (intermitten)ditimbulkan oleh beroprasinya sejumlahyang digunakan oleh para operatorPada saat operator bekerja sepertiatau mengolah data maka tingkatruangan bisa menjadi sangat rendah.tidak demikian pada saat operator mencetakpekerjaanny4 maka tingkat kebisinganmeningkat akibat beroperasinya mesinMesin printer yang digunakan di setiapterdiri dari 2 jenis, yaitu jenisTet ataububblejens dot. Setiap jenis menghasilkankebisingan yang berbeda sebagai contohoperator menggunakan jenis printer jerbubble maka tingkat kebisingan yang dsangat rendah, 'akan tetapi bilame,nggunakan jenis printer dot makakebisingan yang dihasilkan cukup bisa47 -6s db.2. Karakteristik Umum Operator Komputer

Annis dan Conville dalamdan Glothlin (2001) menyatakan bahwaindikator yang bisa digunakan untuk melkarakteristik umum operatorusia, jenis kelamin, ras atau sukrlmakanan, indeks massa tubuh danmetabolisme tubuh.

Hampir sebagian besar operatoryang bekerja di SKPD propinsiberasal dari ras atau suku yang relatifDemikian juga dengan pola dan jenismakanan mereka relatif sama, oleh karena imaka hal tersebut tidak dijadikan sebagniindikator yang termasuk ke dalamumum operator.

Karena usia operator yang relatif masihdalam usia produktif dnn memiliki firngsi faalyang masih baik, maka dalam hasil analisismenunjukan bahwa tidak adanya hubungan yangkuat antara faktor usia dengan karakteristitumum operator komputer. OIeh karena itu faktuini harus dibuang pada tahapan analisisselanjutnya

Bila dibandingten antara daa hasilpftian dengan ketetapan tersebut maka

fiil) propinsi Gorontalo yang _"*f*if*titan b€rat badan atau ,:u"r- *rigntEinkan angka yang tebih tinggr jil€_fCnstan dengan kelompok fierato,

-"

Iain yang memiliki nitai nrAf nonnutf desihs..Altifitas operator komputer yangemg berada dalam posisi yang statis secaraE Enerus dalam jangka waktu yang lama& mubah sumber energi aktifitas o=tornyu

:i ,!.* menjadi kaxbohidrat. nJ- itu3"tdt, suplai oksigen ke daerah oi* r**H;nas akan berkurang *nirgg"',la"frnrgtinkan sel otot tersebut m"ruLL l".ut$fi €oergi. Altematif sumber energi yangtrd*" a.talah karbohidrat aAam frA ti iafafrfln*a

Kurangnya aktifitas dalam melaksanakanelm akan menimbulkan jumlah *uO*cgi menjadi lebih besar dibandingkan O"rg*hlt try yang digunakan. p"'tt" <r,rrrtr:rrakm bahwa kelebihan energi tersebut

= _

diubah menjadi lemak. i"f*;LrcHitan l€mak ini disimpan ai.i*iog*liip"r"d- @l brown adipose rrt"o, teritarnu y*ga hyah kulit arau lapisan ,rU tut*. pior",?drnlrrtrn lemak tersebut utarr ."oiog;ik ,tEr badan tubuh.A ftqukuren Anfropometri

,toddr,*,0,1ff fi'l##i!,ill,x.f;;ff]untuk dnggi meja yang digunakan sedikitmelebihi batas toleransi yaitu itt*u 53 sampaidengan 64 cm sementara tinggi meja ywgliSunatan oleh para operator komputer diGorontalo berkisar antara 66 _ 72 cm. Selain itufebe.rafa

oferator juga masih menggunakan mej adan kursi yang tidak memiliki p"rlungga-rotuty" sehingga bagian telapak kaki merekaIangsung bersentuhan dengan iantai. Hal tenebutmengakibatkan cendemembentuk sudut rufin?#"Lf,r:IT:;lduduk

antopometri meja dan kursi yangdigunakan tersebut akan membentuk sikap dudukpara operator saat bekerja sesuai dengarukurananlropometri tubuh operator itu sendiri. BellingerQ001) menjelaskan bahwa ukuran u"t opo_"t is;oranS

rykerja dengan ukuran stasion kerjanyadapat dijadikan dasar untuk melakukan suatupengukuran yang bertujuan ,n"rp"rkiruk*kemungkinan munculnya gangguan

'"i"i- o*sendi, sehingga dengan diketahui angkaperkiraan tersebut maka dapat dilakutan

!3U9rafa langkah pencegahan yang bisadilakulen dengan mengubah posisi udu .;"oi,stasion kerja yang digunakan.Ditemukan juga beberapa posisi dudukyang tidak tepat walauprm *poto, tersebut

sudah menggunakan kursi serta "r".;u

y*g1".*idengan ukuran antropometri 'ffi;*".Baumgartner !ACB) menjelaskan bahwa t"iiOut_tepatan posisi duduk tersebut disebabkan olehkebiasaan_ dan kenyamanan dari operator itur,"rdT.Xondisi ini pun menyebabkan sudut didaerah bokong dan lutut yang dibentuk- saat

:.ryp,or itu bekerja menunjukan angka yangtidak semestinya jika mengingat perbandinganantara anfopometri meja dan kursi yangdigunakan sudah sesuai dengan d"*anbopometri tubuh operator.

Beberapa kondisi tersebut menjadi dasaruntuk menjadikan bes:rutut,"* ,;;; ;#r;frr"i.H:ffi ':""1:operator komputer bekerja sebagai indikator

BiIa ditihar dari hasil pengukuranteoretri kursi dan meja maka f,U"*puantropomehi kursi dan ,"ju y*g{ryln oleh para operaror komputer ii sxpn

Fpinsi Gorontalo masih berada aufum iutu,*asi yang direkomendasikan oleh fayor danEogin datam Bhattacharya dan ctoth-#iioorl.cct gai contoh, sebagian besar f.r*i- v*gCgmatan memiliki tinggi alas auO,rt'r"ruaircftmendasi yaitu pada rentang antilaig- _ +qo, lebar alas duduk tursi masifr r* ,r*,-ag direkomendasikan sebesar Z0 _ 25 rrn ,*tigg sandaran kursi di atas 50 cr1

Beberapa ukuran anhopometri untuk meja. *, , yang digunakan terlihat masih melebihtr besaran yang direkom"od*il*rL ;;il

yang mewakili variabel antropometri operatoryang selanj utnya dianalisis secara statistid.

Untuk variabel antropometri stasion kerja,indikator yang dianalisis secara ;#d;;;"

t-

898 JURNAL ENTROPI VOLUI,E 9 NOI'IOR2 AGUSIUS 201.Inovosl Penelitia6 Pendidikan don Pembelajamn Soins

sudut pandang mata, sudut pandang kepala danjarak kursi ke meja. Hal ini dilakukan mengingat

ukuran antropometri lainnya pada stasion kerjasudah menjadi pembanding dan pertimbangan

bagr indikator antropometri operator saat

pembentukan sudut bokong sudut lufirt dan

sudut siku.

4. Organisasi KerjaRosewood (2003) menyatakan bahwa

organisasi kerja yang baik seharusnya

mempertimbangan beberapa hal, di antaranya

ialah : kemampuan pekerja yang sesuai denganjenis pekerjaannya, beban kerja yang mungkinbisa diselesaikan serta tersedianya waktu yang

cukup untuk penyelesaian setiap beban kerja.

Seringkali seomng operator komputerdiberi beban pekerjaan yang sangat beratAdapun yang dimaksud dengan beban yang

sangat berat adalah bisa berupa banyalcnya

pekerjaan yang harus diselesaikarU tingkatkesulitan pekerjaan tersebut cukup tinggi atau

waktu yang tersedia untuk menyelesaikanpekerjaan tersebut sangat sedikit. Tidak jarang

seorang operator harus mengerjakan tugasnya

disaat jam kerja telah berakfiir. Sullivan (2002)menyatakan bahwa penarnbahan waktu kerjabukan merupakan suatu solusi yang efektifsebabhal tersebut akan meningkatkan kelelahan dan

riasa bosan bagi pekerja yang berakibatproduktifrtas kerja mereka menurun.

Data hasil penelitian pada Tabel 3.8 dan

3.9 menunjukan bahwa sebagian besar operator

komputer yang bekerja di SKPD propinsi

Gorontalo memikul hehan keqia +ang sangat

berat tetapi masih bisa diselesaikan. Kondisitersebut ditimbulkan oleh durasi kerja operator

komputer yang melebihi waktu kerja normalakibat seringnya melakukan penambahan waktukerja dalam setiap minggu. Selain itu mereka

seringkali diberikan pekerjaan dengan rentang

waktu yang sempit. Hal tersebut sering

menimbulkan gejala psikosomatik yangmenyebabkan operator meriasa mendapat tekanan

dan beban kerja yang sangat boat.Setiap kali bekerja operator komputer

biasanya akan duduk dalam posisi statis dalamrentang waktu yang cukup lama. Luttmann

(2003) menjelaskan bahwa posisi kerja sepertiakan mengakibatkan hanya sebagian ototsaja yang berkontraksi secara terus

tetapi bagian otot lainnya tidakKetegangan otot pada bagian yang aktifterus meningkat tanpa ada kesempatan

melakukan relaksasi. Mc Ardlemenyatakan bahwa kontralsi otot yang di

secara terus menen$ akan

kondisi tetani yang terkadang

kram. Selain itu pada bagian otot tersebut

sulit diberi mngsangan kembali karena

yang dilakukan tidak memberikan

kepada serabut otot yang aktifuntuk berelaksaslOleh karena itu, dalam rentang

tertentu seorang operator komputermelakukan istirahat untukkesempatan kepada otot-otot yang

melakukan relaksasi. Data hasil

pada tabel 3.10 menuqiukan bahwa

komputer ymg bekerja di SKPDGorontalo tidak melakukan istirahat diwaktu kerja mereka Hal ini tentu saja

menimbulkan kontraksi otot yang terus

tanpa memberikan kesempatan kepada ototmendapatkan suplai oksigen yang cukup.

Kondisi tersebut mengakibatkan ototmenggrmakan glukosa sebagai sumber

untuk melakukan aktifitasnya yang

pada peningkatan kadar asam laktatsebagai hasil samping dari katabolisme glPeningkatan kadar asam laktat darah

menimbulkan darpak bahwa operator

mudah mengalami kelelahan.

Slock (20O5f menjelaskan bahwa

dilakukan penataan ulang terhadap tatapekerjaan bila dalam pelaksanaan pe

tersebut memiliki resiko munculnya berbagipenyakit atau gangguan fisik yang terkait dengmpekerjaan tersebut. Oleh karena itu perludilakukan pengkajian ulang terhadap organisasi

kerja bagr para operator komputer di SKPDpropinsi Gorontalo terutama menyangkut bebankerja operator. Selain itu operator juga perlumembiasakan diri untu selalu melakukan istirahckerja yang cukup dalam selang atau intervalwaktu tertentu.

5. Keluhan dan Kelelahan ObjektifHasil pengukuran menunjukan bahwa

selunrh operator komputer mengalami kenaikanhonsentrasi asam laktat daratr yang cukup tinggimlaupun aktifitas mereka tergolong ke dalameltifitas yang ringan.

Patton (1999) menyatakan bahwa apabilatrbuh melakukan aktifitas terus menerus tanpaada kesempakn otot untuk relaksasi atau masukke dalam periode laten kembali, walaupun jenisftontraksi itu pada mulanya bersifat aerob, namuntar€na suplai oksigen ke daerah otot yangberkontral<si tidak seimbang dengan kebutuhanoksigen otot tersebut maka sistem energi akanbergeser me4iadi anaerob.

Demikian juga seperti yang dijelaskanoleh Katch (2003) yang menyatakan bahwawalaupun kerja statis masih mehberikanbse,mpatan kepada tubuh untuk menarik nafasdao mengambil oksigen dari lingkungaq tetapikarena aliran darah berlangsung secara perlahanmaka suplai olsigen ke wilayatr otot yangbertontraksi tidak seimbang dengan kebutuhanoksigen otottemebut.

Murray (2003) menjelaskan bahwa haltersebut dapat terjadi ketika otot kekuranganoksigen maka sumber energi yang digunakansebagai penyedia ATP adalah glukosa. Molekulgula sederhana ini akan diubah melaluisermgkaian rekasi kimia enzimatis di sitoplasmaotot menjadi asam.piruvat. Selanjutnya molekulasam piruvat akan diubah sesuai dengan kondisioksigen otot. Apabila tingkat kekuranganohigen di otot tidak terlalu tinggi maka piruvattisa ffiembali -menjadi alukosa dalglikogen, akan tetapi bila kondisi kekuranganoksigen di otot berlangsung lama maka asampiruvat akan diubatr menjadi asam laktat danditansportasikan ke dalarn darah.

Meningkatnya produksi asam lal:tat akanmenimbullan akumulasi asam tenebut diperedaran darah terutama di wilayah persendiair.Hal ini biasanya akan menimbulkan rasa lelahdan sakit. Oleh karena itu biasanya konsentrasiasam laktat yang cukup tinggi di dalam darahdapat menunjukan tingkat kelelahan otot yangberkonhaksi.

urrrrorrrrrH?rj'fl.iffi##ffi l#;;,fl6. Keluhan Subjektif

Keluhan subjektif adalah perasaan sakityang diderita oleh para operator komputer yangdiakibatkan oleh gangguan otot dan sendi. McArdle Q002) menyatakan sebenarnya gangguantersebut berasal dari adanya akumulasi asamlalilat pada bagian tertentu dari pembuluh darahyang mengharnbat aliran darah yang membawasuplai makanan sebagai srrmtler energi danoksigen. Akibatnya bagian tubuh di bagian distaljantung yang seharusnya mendapat suplaimelalui pembuluh darah teaebut akankekurangan energr dan oksigen. Selain itu, akibatterhambatnya aliran darah oleh penumpukanasam laktat maka konsentrasi karbondioksidadalam sel otot akan meningkat. Kondisi ini akanmenyebabkan iskemik di wilayah otot tersebutdengan tanda munculnya rasa nyeri di bagianpermukaan tubuh dekat otot tersebut.

Ganong (2002) menjelaskan bahwa rasanyeri akan hilang jika konsentrasi asam laktatyang terakumulasi telah menunm yangmenyebabkan aliran darah di daerah yangtersrrmbot itu kembali lancar, suplai sumberenergi dan oksigen kembali dapat terdistribusisebagaimana mestinya dan karbondioksida yangterkumpul di sel otot yang aktif sudah bisadialirkan oleh darah.

Adanya perbedaan bagian tubuh yang sakitdan intensitas rasa sakit menunj,rknn adanyaperbedaan wilayah tubuh yang mengalamiiskemik serta perbedaan konsentrasi asam laktatdarah mereka. Namun dernikian terdapat jika kitakelompokan maka lebih dari 50 o/o operatorkomputer memberikan keluhan dengan gradienyang cukup tinggi yaitu merasakan mengeluhsangat sakit dengan intensias munculnya rasasakit minimal sekali dalam seminggu dan rentangwaktu menderita sakit tersebut bisa mencapai 24jam.

Krause (2005) menjelaskan bahwaterdapat beberapa upaya non kemoterapi yangbisa dilalmkan untuk mempercepat hilangnyarasa sakit di antaranya ialah dengan memberikanpemanasan di wilayah otot yaog sakit sertamelakukan massage atau pemijatan terhadap ototyang sakit.

9OO JURilAL ENTROPI VOLUME 9 NOiIOR2AGT'SIUS2014Inovosi Penelitian, pendidikan do" e. O"TiiiiT-Xins

7. Eubungan Faktor penyebab DenganKeluhan Subjektif

Setelah dilakukan analisis secara simultanterhadap beberapa variabel yang diamatidiperoleh model hubungan berbagai faktor risikoterhadap keluhan subjektif sebagaimanaditampilkan dalam analisis hasil penelitian.

Model terakhir yang diperolehmenunjukan adanya beberapa variabel yangdihilangkan di antaranya ialah variabelkarakteristik umum operator komputer sebagaisalah satu variabel eksogen dengan indikator usiaserta indeks massa tubuh serta variabel kelelahanobjektif berupa kenaikan konsentrasi asam laktatdarah sebagai salah satu variabel endogen. Haltersebut dilakukan mengingat variabel lenebuttidak menunjukan angka hubungan yangsignifikan dengan vmiabel lainnya

Variabel endogen kelelahan objektifdengan indikator kenaikan asam Iaktat darahtidak menunjukan hubungan yang signifikandengan variabel lainnya. Hal ini terjadi karenatidak terdapat perbedaan yang cukup ekstrim diantara faltor penyebab terhadap kenaikan asamlaktat darah operator komputer. Kenaikan asamlaktat darah operator pada setiap variabelmemiliki nilai dengan range atau kisaran yangharnpir sarna satu dengan lainnya. fonaisitersebut menunjukan bahwa hampir seluruhoperator komputer sudah mulai mengalamikelelahan secara fi siologis.

Kelelahan 1 fisiologis tersebut terjadidisebabkan oleh terjadinya kontraksi terusmenerus sebagian sel otot tanpa memberikankesempatan terjadinya periode laten dalmr kurvakontraksi sel otot itu sendiri. Model montraksiseperti ini menurut Mc Ardle eOA2) atanmenghambat aliran darah ke arah sel otottersebut yang sekaligus akan mengurangi suplaioksigen yang masuk ke dalam set otot Akibatdari kondisi tersebut maka sel otot akanmengalami defisit oksigen dan menyebabkanberubahnya sumber energi yang digunakan untukkontaksi dari lemak meqiadi glukosa

Hal lain yang perlu diperhatikan dmi hasilanalisis data ialah diperlukan adanya kesesuaianantara postur tubuh operator dengan stasionkerjanya saat melalaanakan pekerjaannya Hal

fstem kerj4 sehingga manusia dapat hidupbekerja dalam si5lgm yang baik, efektit a

ini biasanya disebut ergonomis. Sullivanmenyatakan bahwa secara harfiahadalah suatu cabang ilmu sistematismemanfaatkan informasi mengenaidan keterbatasan manusia untuk

dan nyaman.

ergonomis dilalrukan dengan

yang lebih ergonomis dan yang di

_- Salah satu pendekatan yangdigunakan untuk merancang fasilitas yang

antropometri. Stock (2005) menjelaskanmelalui pendekatan antropometri inidilakukan modifikasi terhadap stasionsehingga diperoleh mncangan kursi dan

dengan ukuran tubuh pekerja atau operatorakan menggunakannya, sehingga di p€dimensi kursi yang sesuai dengandan keterbatasan pekerja pada posisi duduk.

Wilfunore e004) menyatakan bahwamenenfukan keseimbangan antropometrisberakibat pada kesempurnaan posisioperator diperlukan sejumlah nilaimenyatakan ukuran antropometri baikmaupun stasion kerjanya.

Analisis keseimbangan antropometrimenggmakan semua ukumn antropometrioperator maupun ukuran kursi dandigunakan tetapi hanya menggunakanbesarnya setiap sudut yang dibentuk

menggunakan kursi dan meja yang sesuaiukuran antropometri tubuhnya.

Hasil analisis dengan menggunakanmenunjukan bahwa indikatoroperator dan ukuran stasion kerja dagat doleh berbagai besaran sudut pada Uagan

operator komputer berada dalam posisisertajarak antara mata dengan layar monitor.ini disebabhn adanya beberapa posisiqperator yang-tid*-id,eal

tertentu yang terbentuk saat bekerjabesanrya jarak antara mata dengan mSebab ukuran tersebut sudah menunjukanyang signifikan terhadap variabelantropometri. Dengan kata lain, penelitianmenunjukan bahwa ukuran sudut yang terberbaik di bagian bokohg lutut dan siku serta

pndang mata, sudut pandang kepala serla jaraktttatA ke monitor bisa digunakan sebagaiindikator yang lebih praktis datarn menentukankeseimbangan antropometi.

Rosewood (2003) menjelaskan bahwabesamya sudut bokong akan sangat tergantungdari tinggi badan, tinggi tungkai, panjang kakibagian atas dan paqiang kaki bagian Iawandengan tinggi alas duduk serta jarakltara mejadar kursi. Sudut siku saat duduk dan bekerjaterbentuk karena adanya keterkaitan antarapa4iang lengan bagian atas, panjang lenganbagian bawah dan jari tangan Oengan panSangsata tinggi sandaran tangan serta jarak *turumeja ke kursi.

Rosewood (2003) juga menjelaskan bahwa

LkrdrtHrb*sr,lfl#:r'Xffiiffi;iitY

Akibat dari kebiasaan itu maka ditemukanbeberapa sudut yang dibentuk oleh posisi dudukoperator yang menyimpang dari perbandinganukuran antropometri tubuh dengan stasion kerjayang digunakan. Sebagai contoh ada beberapaoperator yang senang mencondongkan badannyake arah depan hingga sudut bokong yangterbentuk menjadi runcing. Di lain pitia* aOajuga operator yang senang bekerja dengan tanganterjulur ke depan akibatnya otot lenfan bagianatas dan otot bahu mereka tertarik iebih kuat.Posisi duduk saat bekerja yang salah tersebutmengakibatkan mereka mengeluhkan rasa sakitdi beberapa bagian otot dan sendi tubuhnya.

Mc Ardle (2002) menjelaskan bahwa padadasarnya keluhan subjektif muncul sebagaiakibat dari adanya ganggurn otot dan sendi

.b"T"J_ d*i adanya kelelahan otot yangberaktifitas. Kelelahan merupakan salah satuindikator bahwa tubuh sudah tidak mampuberadaptasi lagi dengan berbagai tekanari yangharus diterima baik dari dalam maupun dari Iuar

I|rh. Seperti diielaskan sebelumnya bahwakelelahan objektif akan ditandai dengan

suplai energi kimiawi dan oksigenserta meningkatnya akumulasi asam laktat didalam darah. Kelelahan lainnya bersifat subjektifITq ditandai dengan munculnya berbagaikeluhan yang merupakan gangguan sendi dan

penempatan layar monitor komputer di atas mejadeogan jamk antara kursi dan meja akanmembentuk sudut pandang mata d* sudutpandang kepala serta jarak mata ke monitor.Apabila penempatan monitor komputer terlalurendah atau pun terlalu tinggi maka akanmembentuk sudut pandang kepala menjadi lebihlebar. Hal ini akan risikomengalami keluhan di bagian leherdan bahu.

Stock (2005) menjelaslcan bahwa jikajarak antara mata dan monitor terlalu jauh makabiasanya operator akan mempersemplt jarakkursi ke meja yang akan berakibat sudut sikuakan meqiadi lebih tumpul. Apabila dia tidakmempersempit jarak kursi ke meja maka dia akanmembungkukan badannya ke arah depan hal iniakan mempersempit sudut bokong dan sudut sikuserta lutut. posisi ini alcan sangat menambah

-berisiko munculnya l(ehftm dHagian kaki,

bokong, pinggang punggung, bahu dan leherserta lengan.

Baumgarhrer (2003) dan Benjamin (2006)menjelaskan bahwa salah satu kebiasaan operatorkomputer yang ditemukan saat dilakukanpengamatan ialah kebiasaan duduk yang tidaksesuai dengan yang disarankan *uiurp*sebenamya ukuran antropometri stasion kerjanyatyuh sinergis dengan ukuran annopotetritubnhnya. Kebiasaan ini merupakan toa noUitdalam aktifitas kejanya yang sulit sekali untukdirubah kmena mereka merasa nyaman denganposisi tersebut.

otot yang dirasakan oleh seseoftmg yangmengalami kelelahan.

Kesimpulan

Berdasarkan hasil analisis yang telahdilakulon maka diperoleh kesimpulan bahwainstrumen ASATMAW dapat meniiai hubunganyang digambarkan dalam bentuk modelhubungan faktor penyebab keluhan fisik secarasubjektifgangguan otot dan sendi pada operatorkomputer dengan persarnaan matematika :

Keluhan Subjektif 0J0 KeseimbanganAntropometri + 0,46 organisasi Kerja

Dengan demikian, variabel organisasi kerjamemberikan pengaruh yang lebih besar terhadapkeluhan subjektif bila dibandingkan a"rgun

902 JURML E}ITROPI VOLUi'E 9 NOUOR 2 AGUSTUS 2Oi4Inovasi Penelitioq Pendidikon dan Pembelajoron Salns

pengaxuh ymg diberikan oleh variabelkeseimbangan antropometri.

Variabel antropometri operator yang

menyusun variabel keseimbangan antropometrimemiliki bobot 0,99 yang lebih besar di-bandingkan dengan bobot yang dimiliki variabelantopometi stasion kerja yaitu sebesar 0,91.

Variabel beban kerja yang menyusun

variabel organisasi kerja memiliki bobot 0,97

yang lebih besar bila dibandingkan dengan

variabel durasi dan waktu istirahat keda yang

memiliki bobot sama sebesar 0,87.

Berbagai variabel manifes yang meq/usunvariabel keluhan subjektif juga memiliki besaran

bobot yang berbeda satu dengan lairmya.

Keluhan akibat gangguan otot dan sendi dibagran leher memiliki bobot tertingggi yaitusebesar 9l yo, selanjutnya di bagian pinggang

sebesar 89 %o,bagin bahu sebesar 63 %o,bagjan

bokong sebesar 44 o/o, bagran punggung sebesar

39 o/o, bagian lengan sebesar 34 % d^n bagran

tungkai sebesar2T Yo.

SaranAdapun saran yang bisa disampaikan

ialah:

l. Perlu dilakukan pengkajian kembali terhadap

organisasi kerja terutama dalam penentuan

beban kerja opera/;or komputer dengan

menghindari adanya tambahan waktu kerjadan tenggat waktu kerja yang sangat

mendesalc

2. Perlu dilakukan penataan kernbali terhadap

sksion kerja yang disesuaikan dengan ukuranantropometri operator

3. Perlu dilakukan sosialisasikan tentang sikap

duduk yang benar kepada operator komputerdalam melaksana}an pekerjaan mereka

sehari-hari terutama menyangkut besaran

yang direkomendasikan untuk beberapa sudutyang dibentuk bagran tubuh mereka saat

bekerja.

DaftarPustaka

Annis F.J, 2001, Antrhopometry.Research Project. Ohio.

Baumgartner T.A., 2003, MeasurementPhysiologt Evaluation, Ontario:Beuchmark.

Bellingar T.A., 2001, Preventative MeasrreCommon Musculosceletal Di,Found in the ffice EnHawworth Ergonomic WhiteDiambil dari http://www. docs finderDiakses tanggal 5 juni 2012.

Benjamin A.W., 2008, OffceHandbook 5n edition.Occupational Health Clinics fortrodcer Ineooryoratiotr; Eiambilh@://www. docs finder.com.tanggal 5juni 2012

Grandjean E, 1988. Fitting The Task to TlwLondon: Taylor & francis

Hetherington [I, Earlam R.J, Kirk C.J.C,The Disability Status of InjuredMeasure by the FunctionalMeasrre (FIM) and Their U*Rehabilitation Services, lnjury. 26r01.

HR&D Hawlett Packard Development2007, an American NationalInstitute (ANSI) June 2007. Diambilh@://www. ergonomic_school of physiolory. DiaksesJu,h2012-

Katch I.F, 2003. Human Physiologt,Toronto: Scott Freshman Publishing.

Krause W.J, 2005, Concise Text ofBaltimore: William-Wilkins Co.

Luttmann A, Jagger M, Grieflran B,Preventing Musculosceletal DisordersThe Workplace, Protecting WortiHealth Series 5ft edition. InternatiqLabour Office. 1985. Diambilhtp://www.pwhs/who.html.tanggal 19 Juli20l2.

Dfum-v l.W, 2005, Biokimia Harper, lakarta:Penerbit EGC.

kson L.D, 2006, Sport Injurfes. London:Martin Dunitz Ltd.

f,dhd M,2000, The Rolland-Moris DisabilityQuestionnaire and The OswestryDisability Questionnaire. SPINE. 25 (24):3115-3124.

Musculosceletal Disorder Via HiddenMarkov's Models as an EMG PatternRecognition Methode. Diambil darihttp://www.ergonomic_bioenergetics.School ofPhysiology. Diakses tanggal l7agustus 2012.

*mcnvood R.S;' 200Hi:gonomie ilork StationIn Industrial. Nebraska: William &Wilkins Co.

Asep Suryana AMunahmat ... $!ilModel Hubungan Faktor Paryeirlb Kduhan Fisik...

Stock S, Baril &Hubert C.D, Lapointe C,Paquette S, Sauvage J, Simoneau S,

Vaillancourt, 2005, Work-relatedlufitsculosceletal Disorders Guide andTools for ModiJied of Work, Montreal:Direction de Sante Publique,

Sullivan M.T, 2002, Determinat WorkOrganization, Califomia: BurgerrPublishing Co.

nnstothal I,2AA3, A Model-base Indicator of Sumekar D.W, 2006, Nyeri Punggung padoOperator Komputer Akibat Posisi danLama Duduk. Program Studi KedokteranUniversitas Lampung

Willmore J.H, 2004, Physiological ofOccupation and Exercise, Winconsin:Herman-Knuts Publ.

8$ JURML E}ITROPI VOLUME 9 NOIIOR 2 AGI'STUS 2014Inovasi penelition, pendidikan a"n renAiijiin Soins

kerjanya. Semua itu ditimbulkan akibat adanyakelelahan pada operator.

Berbagai penelitian telah dilakukan untukmelihat hubungan fbktor penyebab denganberbagai kelrrhan yang ditimbulkan olehnya.Penelitian tersebut menggunakan beberapamodel instrumen telah dikembangkan untukmelihat hubungan tersebut. Beberapa modelinstrumen yang tetah ada di antaranya disusunoleh:l. Martin Rollad pada tahun l9g3 telah

mengembangkan suatu kuesioner yangditurunkan dari Siclorcss Impact proJiles,dikenal dengan Rolland_Moris OxaibitityQuestionaire atau RMDe yang dapatmengidentifikasi adanya gangguan otot dansendi pada tulang belakang bagian bawah ataulow bockpain.

2. John O'Brian pada tahun

berbagai bagian tubuh. Instrumeadikembangkan juga harus mampugambaran secara jelas besamya risikobagian tubuh yang mungkin akankeluhan fisik akibat gangguan otot dan

Untuk itu pada penelitian inidigunakan model insfumen ASATMAYmerupakan akronim dari AsepAbdurrahma! Tri Martiana dan Arief ,

Instrumen yang disusun memutbagian utam4 yaitu bagian pertamainstrumen observasi untuk melihatantropometri pekerja dengan stasion kerjadigunakan. Pada bagian kedua instrumen ferberisi sejumlah pertanyaan yang bertujuanmengumpulkan inforrnasi dari pekerjaorganisasi kerja dan keluhan akibat sotot dan sendi yang mereka alami

1976 pekerjaan yang mereka latarkan. Instrumenmengembangkan model instrumen OswestryDisability Index atau ODI yang memilikitujuan sama yaitu untuk mengidentifikasikeluhan akibat gangguan otot dan sendi padatulang belakang bagian bawah.

3. Hildebrandts pada tahun ZO0lmengembangkan Dutuh Musculo_sceletalQuestionnaire yang memiliki tujuan hampirsama dengan model RMDe tetapi ditambahdengan keluhan yang terjadi di daerah leher.

4. Rosenthal pada tahun 2003 mengembangkanHidden Marlwv Modets dengan berdasarkanpola yang terekam oleh elektromiograf untukmelihat munculnya gejala kelelahan otot padapekerja.

Namun demikian, model instrumentersebut belum memuat pertanyaan yang bisamenggambarkan berbagai faktor yang dapatmenimbulkan keluhan akibat gangguan otot dansendi secara menyeluruh. Hasil penelitian yangdilakukan selama ini hanya mengungkaphubungan sejumlafo faktor penyebab dengansebagian keluhan yang dirasakan di beberapabagian tubuh tertentu.

Perlu dikembangkan penyusunan suatumodel instrumen yang lebih komprehensifdengan memuat berbagai faktor penyeiab y*gakan dikaitkan denganjenis keluhan fisik akibatgangguan otot dan sendi yang muncul di

disusun telah memenuhi persyaratan ujidan reliabilitas sehingga layak untuk die

Berdasarkan pemapamn tersebutperlu dilakukan suatu penelitiankomprehensif untuk melihat keterkaitanfaktor penyebab baik karakteristikoperator, ukuran antropometri operator,kursi dan meja yang digunakan sertakerja terhadap munculnya keluhan fisikgangguan otot dan sendi yang diderita olehoperator komputer.

MetodePenelitian ini'merupakan

observasional yang berdasarkanpengambilan data +nenrpatan:je+cross-sectional.

Populasi yang digunakan dalamini ialah operator komputer yang bertugasseluruh satuan kerja pemerintah daerah a

SKPD propinsi Gorontalo. Jumlatr totaladalah sebanyak 320 orang dengan besaryang digunakan adalah 200 orang.

Adapun yang menjadi sampelpenelitian ini harus memenuhi kriteria isebagai berikut : pegawai tetap, berjenisIaki-laki, tidak memiliki riwayatk*rusus, telah menjadi operatorminimal I tahun, usia antara 2540 tafrun, iiaat