3
MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MANDIRI (D.E. OREM, 1971) Keperawatan mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut Orem, keperawatan mandiri (self care) adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat, baik dalam sehat maupun sakit. Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini : 1. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia mampu melaksanakan nya. 2. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan sebagai pedoman tindakan. 3. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar manusia. 4. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat. 5. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal. 6. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga memengaruhi konsep diri. Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar pada keperawatan mandiri (self care) yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengkajian dan menentukan masalah/diagnosis keperawatan, di antara nya yaitu : 1. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara; 2. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air; 3. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan; 4. Pemeliharaan proses eliminasi; 5. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat; 6. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial; 7. Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia; 8. Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan, dan keinginan manusia Pandangan Orem terkait dengan paradigma keperawatan antara lain sebagai berikut : 1. Individu Individu merupakan integrasi keseluruhan aspek, baik fisik internal, psikologi, maupun sosial dengan berbagai variasi tingkat kemampuan keperawatan mandiri. Self care merupakan refleksi untuk mengkaji

Model Konseptual Keperawatan Mandiri

Embed Size (px)

DESCRIPTION

vnb hkgjhjkm hjvnmvkjh,vgkhv

Citation preview

MODEL KONSEPTUAL KEPERAWATAN MANDIRI (D.E. OREM, 1971)Keperawatan mandiri merupakan salah satu kemampuan dasar manusia dalam menjaga fungsi tubuh dan kehidupan yang harus dimilikinya. Menurut Orem, keperawatan mandiri (self care) adalah suatu pelaksanaan kegiatan yang diprakarsai dan dilakukan oleh individu itu sendiri untuk memenuhi kebutuhan guna mempertahankan kehidupan, kesehatan, dan kesejahteraan rakyat, baik dalam sehat maupun sakit.Model konseptual keperawatan mandiri didasari oleh enam pasal berikut ini :1. Keperawatan mandiri didasarkan pada tindakan dimana manusia mampu melaksanakan nya.2. Keperawatan mandiri didasarkan pada kesengajaan dan pengambilan keputusan sebagai pedoman tindakan.3. Setiap orang menghendaki keperawatan mandiri dan menjadi kebutuhan dasar manusia.4. Orang dewasa mempunyai hak dan tanggung jawab untuk merawat diri sendiri dan orang lain untuk memelihara kesehatan mereka agar hidup sehat.5. Keperawatan mandiri adalah perubahan tingkah laku secara lambat dan terus menerus didukung dari pengalaman sosial sebagai hubungan interpersonal.6. Keperawatan mandiri akan meningkatkan harga diri seseorang, sehingga memengaruhi konsep diri.Orem mengemukakan beberapa kebutuhan mendasar pada keperawatan mandiri (self care) yang dapat dijadikan dasar untuk melakukan pengkajian dan menentukan masalah/diagnosis keperawatan, di antara nya yaitu :1. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan udara;2. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan air;3. Pemeliharaan dengan cukup pengambilan makanan;4. Pemeliharaan proses eliminasi;5. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara aktivitas dan istirahat;6. Pemeliharaan dengan keseimbangan antara kesendirian dan interaksi sosial;7. Pencegahan resiko pada kehidupan dan keadaan sehat manusia;8. Perkembangan dalam kelompok sosial sesuai dengan potensi, pengetahuan, dan keinginan manusiaPandangan Orem terkait dengan paradigma keperawatan antara lain sebagai berikut :1. IndividuIndividu merupakan integrasi keseluruhan aspek, baik fisik internal, psikologi, maupun sosial dengan berbagai variasi tingkat kemampuan keperawatan mandiri. Self care merupakan refleksi untuk mengkaji kebutuhan dan pilihan yang teliti bagaimana untuk memenuhi kebutuhan. Individu dalam konsep keluarga dipandang sebagai anggota keluarga, yang harus dimandirikan untuk mencapai kemandirian keluarga.2. KeperawatanPelayanan terhadap manusia, proses interpersonal, dan teknikal merupakan khusus. Tindakan keperawatan dapat meningkatkan kemampuan perawatan mandiri yang terapeutik. Asuhan keperawatan mandiri dapat digunakan dalam praktik keperawatan keluarga dengan sasaran:a. Menolong klien untuk melakukan keperawatan mandiri secara terapeutik.b. Menolong klien bergerak ke arah tindakan asuhan keperawatan mandiri.c. Membantu anggota keluarga merawat anggota keluarga yang mengalami gangguan, sehingga kembali kompeten.3. Fokus asuhan keperawatan a. Aspek interpersonal, aspek ini meningkatkan hubungan dalam keluarga;b. Aspek sosial, yaitu hubungan keleuarga dengan masyarakat di sekitarnya;c. Aspek prosedural, melatih ketampilan dasar keluarga, sehingga mampu mengantisipasi perubahan yang terjadi;d. Aspek teknis, mengajarkan keluarga teknik-teknik keperawatan dasar yang mampu dilakukan keluarga di rumah seperti cara mengompres secara baik dan benar.4. Kategori bantuan dalam self care atau keperawatan mandiri. Teori sistem keperawatan merupakan teori yang menguraikan secara jelas bagaimana kebutuhan perawatan diri penderita dipenuhi oleh perawat atau penderita sendiri berdasarkan kemampuannya dalam melakukan perawatan mandiri. Dalam pandangan teori sistem ini, Orem melakukan identifikasi dalam sistem pelayanan keperawatan mandiri yang dibagi dalam tiga kategori bantuan, antara lain :a. Sistem bantuan secara maksimal / penuh (wholy compensatory sytem)Yaitu bantuan secara menyeluruh dibutuhkan oleh klien yang tidaj=k dapat mengontrol dan memantau lingkungannya serta berespon terhadap rangsangan. Ketidak mampuan klien dalam memenuhi tindakan perawatan secara mandiri memerlukan bantuan perawata dalam hal pergerakan, pengontrolan dan ambulansi serta manipulasi pergerakan. Misalnya, klien dengan koma, fraktur vertebra, dan klien yang tidak mampu mengurus dirinya sendri, sehingga di perlukan penilaliann serta keputusan dalam perawatan dalam mendirinya.b. Sintem bantuan sebgaian ( partially compensatory syntem)Yaitu bantuan sebagian yang dibutuhkan oleh klien yang mneglalami keterbatasan gerak kaena sakit atau kecelakaan, seperti klien pascao[perasi abdomen mana klien ini memliliki kemampuan untuk minum, cuci tangan, gosok gigi, cuci muka, dan lainnya, tetapi membutuhkan bnatuan perawat dalam ambulasi dan perawatan luka.c. Sistem pendukung dan edukasi ( supportive educative)Taitu dukungan pendidikan yang dibutuhkan ileh klien yang memerlukan bantuan belajar, sehingga mampu melakukan asuhan keperawatan mandiri.

Dalam melakukan suhan keperewatan ini ditekankan agar lansia dapat memenuhi kebutuhan dasarnya secara mandiri.